Post on 13-Aug-2015
Kebijakan Perihal Kenaikan Harga BBM dan
Ketergantungan terhadapnya
BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Harga BBM kembali dinaikkan rata-rata 28,7% oleh pemerintah pada tahun 2008.
Kenaikan harga minyak mentah internasional adalah topik dunia saat itu.Protes masyarakat
terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga
di banyak negara berkembang bahkan di negara maju. Seperti di Indonesia, para politisi di
negara maju pun beramai-ramai bicara tentang kenaikan harga BBM. Ada yang menawarkan
solusi kebijakan energi atau pajak, tetapi banyak pula yang sekadar protes agar didengar oleh
media massa dan publik. Permintaan BBM selama 2000 - 2010 diperkirakan akan tumbuh rata-
rata 5,6 persen. Demikian menurut Prakiraan Energi Indonesia 2010 yang dibuat Pusat Informasi
Energi (PIE) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (Departemen ESDM).
Dengan kenaikan harga BBM, posisi keuangan negara tentu menjadi lebih sehat.
Kenaikan harga BBM akan diikuti penurunan konsumsi dan impor BBM. Devisa pemerintah
yang terbuang untuk membeli dollar guna menyediakan BBM juga menurun. Penyelundupan
bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan. Rakyat juga akan tersadarkan bahwa minyak adalah
barang yang mahal, terbatas, dan tak terbarukan. Naiknya BBM akan mendorong naiknya inflasi
dan menyebabkan kontraksi ekonomi. Sisi positifnya, kegiatan konsumsi akan menurun. Impor,
terutama barang-barang konsumsi juga menurun.Neraca perdangangan kita lebih
menarik.Penerimaan dalam mata uang asing lebih besar daripada pengeluaran.Volume ekspor
meningkat dan terus digenjot untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.Suku bunga yang tinggi
juga menarik investasi walau mungkin berpotensi sedikit mengguncang bursa saham.Kebijakan
pemerintah untuk menaikkan harga BBM sejalan dengan diinginkannya pengurangan subsidi dan
naiknya harga penjualan minyak dunia, membawa dampak yang tidak menguntungkan bagi
masyarakat. Secara makro, kenaikan harga BBM akan mengakibatkan peningkatan biaya hidup
dan biaya produksi. Akan tetapi pertanyaan apakah akan terjadi efisiensi dalam penggunaan
Analisis Kebijakan Publik Page 1
BBM di masyarakat dan industri masih merupakan tanda tanya sehingga perlu dilakukan kajian
yang mendalam terhadapnya.
Pada tahun (2005) dicatat bahwa porsi subsidi ini yang masih sekitar 0,3% terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) di tahun 1996, meningkat gradual menjadi 1,6% (1997), 2,9%
(1998), 3,2% (1999) dan naik tajam menjadi 5,4% di tahun 2000. Di tahun 2001, setelah
pemerintah menaikkan harga BBM, menyesuaikan dengan tingkat harga internasional, maka
anggaran subsidi berkurang menjadi 4,6% terhadap PDB dan selanjutnya menjadi 1,9% terhadap
PDB di tahun 2002. Pada tahun 2003, pemerintah menghapus subsidi BBM, terkecuali untuk
minyak tanah nagi rumah tangga, sekaligus meluncurkan kebijakan jaring pengaman sosial bagi
masyarakat miskin. Di tahun 2005, fluktuasi harga minyak dunia, akibat konflik di beberapa
negara penghasil minyak utama dan pesatnya pembangunan di beberapa negara berkembang
terutama China dan India, kembali menyebabkan pemerintah mengambil kebijakan menaikkan
harga BBM pada bulan Maret dan Oktober lalu, yang banyak menimbulkan pro dan kontra.
Pemerintah meluncurkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin
untuk menjembatani jurang kemiskinan semakin dalam. Kebijakan ini dijustifikasi sebagai cara
untuk menyelamatkan kondisi keuangan negara.
Pada tahun (2008) dicatat dari tingkat konsumsi dalam rangka penghemat, Indonesia
nampaknya akan mengalami kesulitan. Secara umum, cara masyarakat mengkonsumsi BBM
adalah lebih boros dibandingkan negara-negara tetangga ASEAN maupun kawasan Asia lainnya.
Harga BBM yang murah, label sebagai pengekspor minyak bumi, serta infrastruktur/peralatan
yang dipakai untuk mengkonsumsi BBM yang kondisinya belum baik, sering dipandang sebagai
faktor yang menyebabkan kurang efesiensinya penggunaan konsumsi BBM Indonesia.Kurang
efesiennya pemakaian BBM tersebut masih terdapat pada seluruh sektor pemakai BBM dan
seluruh jenis BBM.
Untuk menghadapi kenaikan harga kenaikan BBM tersebut banyak sekali alternative
yang bisa digunakan sebagai pengganti BBM tersebut yaitu BBN.Salah satu bahan yang
digunakan adalah aren, dimana tanaman tersebut dapat menghasilkan bioethanol yang
menyerupai kandungan yang dimiliki oleh BBM. BBN juga ramah terhadap lingkungan serta
tidak mengeluarkan asap apabila dibakar. Aren juga sangat cocok tumbuh didaerah teropis
Analisis Kebijakan Publik Page 2
seperti di Indonesia serta penenaman aren juga bisa di tanam pada lahan kritis sekaligus
meyelamatkan lingkungan.
Disisi lain kenaikan BBM juga akan berpengaruh terhadap APBN yang ada di inodnesia.
Kondisi BBM yang semakin langka dan mengalami kenaikan harga dunia membuat besarnya
anggaran untuk subsidi ini dianggap sebagai sebuah pemborosan dalam APBN 2013.Apalagi jika
dilihat dari konsumsi BBM pertahun di Indonesia, persentasenya selalu meningkat dan terlihat
juga pertumbuhan alami konsumsi BBM sebesar 8% pertahun. Hal ini akan berdampak buruk
bagi pemanasan global yang semakin parah akibat asap kendaraan yang lalu lalang karena
subsidi BBM yang dialokasikan oleh pemerintah.
Analisis Kebijakan Publik Page 3
BAB II
Pembahasan
1.Sejarah Perkembangan Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di
Indonesia
Kebijakan- kebijakan dalam menaikkan harga BBM bukan lah salah satu kebijakan yang
baru di dengar dan dirasakan saat ini.Melihat dari sejarah nya, sejak Indonesia merdeka sampai
saat ini baik dari zaman pemerintahan Presiden Indonesia yang pertama Soekarno sampai saat ini
masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudoyono.Didalam mengambil kebijakan menaikkan
harga BBM sering kali kebijakan ini diprotes.
Seperti pada masa kepemimpinan Soekarno (1945-1966) sedikitnya telah terjadi 12 kali
kenaikan Harga BBM. Selama kepemimpinannya dari tahun 1945 hingga 1966, Soekarno pun
tidak luput dari protes dan kecaman ketika mengeluarkan kebijakan kenaikan harga BBM ini.
Hal yang dilakukan pemerintahan Soekarno untuk mengatasi kemiskinan yang juga merupakan
dampak dari kenaikan BBM adalah dengan membuat dokumen perencanaan pembangunan yang
diberi nama Garis-garis Besar Rencana Pembangunan Lima Tahun 1956-1960 dan Pokok-pokok
Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahun 1961-1969. Merujuk pada dokumen Biro
Perancang Negara 1956, pembangunan nasional 1956-1960 diorientasikan pada peningkatan
pendapatan nasional yang membentuk kemakmuran rakyat Indonesia, perhatian kebijakan
tersebut adalah pada sektor pendidikan, kesehatan dan perumahan.
Kemudian juga dilanjutkan pada masa pemerintahan Soeharto (1967 – 1998 ), atau juga
lebih dikenal dengan masa Orde Baru. Pada era Orde Baru ini , disaat Soeharto memimpin, telah
terjadi 18 kali kenaikan harga BBM. Kenaikan pertama kali pada tahun 1966, dimana dimasa
Pemerintahan Soeharto harga BBM berada di bawah Rp 1.000 per liter dimana harga ICP masih
beradadibawahUS$20perbarel.
Pada masa pemerintahan Soeharto, harga BBM paling tinggi Rp 1.200 per liter.Berbeda
dengan era Orde Lama, di masa kepemimpinan Soeharto yang otoriter nyaris membuat kebijakan
kenaikan BBM ini jarang dikritisi.Namun pemerintah Soeharto juga telah membuat kebijakan
Analisis Kebijakan Publik Page 4
untuk mengatasi kemiskinan akibat kenaikan harga BBM dan pembangunan ini dengan membuat
Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
Sejak dekade 1970-an Orde Baru kembali menggulirkan berbagai program peningkatan
kesejahteraan di bidang pendidikan, kesehatan perorangan, kesehatan reproduksi, dan
penanggulangan kemiskinan. Program-program tersebut dilaksanakan pada Repelita I-IV baik
berbasis program sektoral maupun regional. Selanjutnya, di Repelita V-VI, Orde Baru fokus
untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi. Rute yang dipilih adalah menyinergikan
program reguler sektoral dan regional.
Namun, Repelita V-VI ini pun terhenti ketika Indonesia diterpa krisis ekonomi dan
politik di tahun 1997. Dan pada masa ini juga terjadi penurunan yaitu pertama, ketika tahun
1986, Pemerintahan Soeharto menurunkan solar sebesar 17.4%. Kedua, ketika krismon tahun
1998, aksi demonstrasi mahasiswa menuntut Presiden. Soeharto mencabut Keppres 69
Tahun1998 tentang kenaikan BBM, dan lalu menerbitkan Keppres 78 Tahun 1998 untuk
menurunkan kembali bensin, solar dan minyak tanah masing-masing 16.7%, 8.3% dan 20%. Dan
pada akhir kekuasaan Soeharto, harga bensin menjadi Rp. 1.000/liter
Di masa kepemimpinan B.J. Habibie (1998 – 1999) , tidak terjadi kenaikan dan
penurunan harga BBM mengingat singkatnya umur kepemimpinannya, yakni hanya 1 tahun.
Ketika Gus Dur memimpin sebanyak 1 kali terjadi kenaikan harga BBM .Namun pada saat
Pemerintahan Gus Dur, harga Premium saat itu tahun 2000-2001 masih di bawah Rp
1.500/liter.Pada saat itu harga ICP masih berada diharga US$ 30 per barel.Di era Megawati
(2001-2004), kenaikan BBM terjadi sebanyak 2 kali dan 7 kali penyesuaian harga BBM. Seperti
menurunkan harga solar dari Rp 1,890.- kembali menjadi Rp 1,650.,di tahun 2003.Harga bensin
pada masa ini menjadi Rp. 1.810/liter.
Dan pada masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (2004 - sekarang), terhitung
telah terjadi 3 kali kenaikan harga BBM meskipun tidak dipungkiri telah terjadi pula 3 kali
penurnan harga BBM. Pada 1 Maret 2005 menjadi Rp 2.400/liter dari awalnya Rp 1.810/liter,
kemudian pada 1 Oktober 2005 menjadi Rp. 4.500/ liter serta solar dari Rp. 2100/ liter menjadi
Rp 4300/liter, dan terakhir kali pemerintah menaikkan harga BBM adalah pada 24 Mei 2008,
yaitu menjadi Rp 6.000/ lliter. Namun kembali diturunkan pada tahun yang sama menjadi Rp
Analisis Kebijakan Publik Page 5
5.500/ liter. Dan pada tanggal 15 Desember 2008, pemerintah SBY kembali menurunkan
premium dan solar masing-masing menjadi Rp. 5000/liter dan Rp. 4700/liter dan sampai saat ini
diturunkan menjadi Rp 4.500/liter.
Pada masa Presiden SBY ini, terjadi kenaikan harga minyak mentah cukup tinggi yang
awalnya masih diharga US$ 40 per barel terus menanjak US$ 60 per barel, lalu naik lagi menjadi
US$ 90 per barel pada tahun 2008 bahkan pada 2012 pernah menyentuh US$ 120 per barel.
Dan pada tanggal 1 April yang lalu pemerintah berupaya untuk mengambil kebijakan
menaikkan harga BBM kembali ke harga Rp. 6000/ liter dan hal ini mendapat protes yang sangat
besar dari kalangan masayrakat.isu yang berkembang di beberapa kalangan berpendapat dengan
kenaikan harga BBM pasti akan mempengaruhi sejumlah kebutuhan lainnya seperti transportasi
dan industri. Selain itu kenaikan harga BBM yang berdampak merata keseluruh strata
masyarakat, akan menambah beban khususnya mereka yang bepenghasilan rendah, kalau
ditambah beban kenaikan harga BBM akan menimbulkan gejolak sosial di masyarakat.
Adapun alasan pemerintah menaikkan harga BBM kembali adalah:
1. Defisit anggaran akibat dari perkembangan harga keekonomian BBM bersubsidi yang
jauh dari harga yang berlaku saat ini. Pada bulan Maret harga subsidi sebesar Rp 4.500
per liter dibandingkan harga solar keekonomian sudah Rp 9.390 per liter, kemudian
pertamax Rp 9.200 per liter, dan premium keekonomian Rp 9.018 per liter. Jika kondisi
harga keekonomian telah melambung, selisihnya pun semakin besar dengan harga yang
berlaku saat ini. Misalnya saja, harga premium keekonomian yang telah dua kali lipat
dari harga sekarang. Ini berarti besaran subsidi per liternya mencapai lebih dari Rp 4.500.
2. Harga minyak dunia terus merangkak naik, angka subsidi BBM pun membengkak. Tahun
lalu besar subsidi hanya Rp 129 triliun, tahun 2012 ini diperkirakan akan melonjak
menjadi Rp 137 triliun (bila harga BBM dinaikkan) atau menjadi Rp 178 triliun bila
harga BBM tidak dinaikkan.
3. Tingginya konsumsi BBM bersubsidi yang tidak sebanding dengan harga minyak dunia
yang semakin naik. Di Indonesia kebutuhan minyak 1.300.000 barel per hari, sementara
Analisis Kebijakan Publik Page 6
produksi minyak Indonesia sebesar 700.000 barel per hari, untuk mengatasi kekurangan
tersebut harus mengimpor minyak dari luar negeri sebesar 600.000 barel per hari dengan
harga US $ 120 per barel. Hal ini akan mengakibatkan membengkaknya subsidi yang
harus dikeluarkan dari anggaran Negara.
Namun didalam sidang paripurna tanggal 1 April tersebut memvoting 2 opsi. Opsi
pertama tidak ada perubahan apapun dalam RUU APBN-P 2012 pasal 7 ayat 6 yang isinya tidak
memperbolehkan pemerintah menaikkan harga BBM. Opsi kedua menerima penambahan pasal
7 ayat 6a yang isinya adalah memperbolehkan pemerintah mengubah harga BBM jika harga
minyak mentah (Indonesia Crude Price/ICP) mengalami kenaikan atau penurunan rata-rata 15%
dalam waktu 6 bulan.
Dari kedua opsi tersebut, berarti kenaikan harga BBM subsidi tidak mungkin dilakukan 1
April 2012 seperti rencana dari pemerintah. Dalam APBN-P 2012 sebelumnya disepakati asumsi
ICP adalah US$ 105 per barel atau naik dari asumsi sebelumnya US$ 90 per barel. Dan hasil
keputusan pada saat itu adalah opsi yang kedua. Dan harga BBM belum dinaikkan tanggal 1
April 2012.
2.Penyebab kenaikan BBM
Pengurangan subsidi BBM sudah dibahas sejak tiga tahun lalu, dengan harapan akan
segera dapat direalisir agar dana subsidi bisa dialihkan ke sektor lain yang tak kalah
penting.Namun tarik-menarik isu politik, kepentingan usaha dan tekanan publik, membuat ide ini
sangat sulit diwujudkan.
Salah satu masalah terbesar yang muncul dari dinaikkannya harga BBM adalah
kekhawatiran akan terhambatnya pertumbuhan ekonomi karena dampak kenaikan harga barang
dan jasa yang terjadi akibat komponen biaya yang naik.Inflasi tidak mungkin dihindari karena
BBM adalah unsur vital dalam proses produksi dan distribusi barang.
Alasan pemerintah menaikan harga BBM biasanya terjadi akibat krisis ekonomi dan
politik yang terjadi di negara-negara penghasil minyak, mengakibatkan melambungkan harga
Analisis Kebijakan Publik Page 7
Minyak Mentah Indonesia (ICP) kemudian berimbas kepada APBN.Kenaikan harga BBM
merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan APBN yang banyak
dihabiskan oleh subsidi.Naiknya harga minyak dunia memaksa pemerintah untuk melakukan
penyesuaian terhadap harga minyak di dalam negeri.
Harga minyak dunia yang melebihi dari APBN memicu membengkaknya tambahan
subsidi yang harus dikeluarkan pemerintah. Kita ambil contoh, ketika harga minyak dunia
mencapai harga USD100 dan asumsi harga minyak di APBN pada angka USD80 per barrel
untuk nilai tersebut pemerintah harus mengeluarkan tambahan subsidi sebesar 64 Trilliun.
Pilihan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menjadi Rp6.000
per liter karena pemerintah sengaja memotong porsi subsidi dan juga karena besarnya belanja
birokrasi.
Subsidi yang dianggarkan dalam APBN makin lama porsinya makin menciut, subsidi
energi menurun dari 23,21 persen di 2004 turun menjadi 18,8 persen di APBN-P 2012. Ini
menunjukkan subsidi memang hendak dikurangi dan dihilangkan secara sistematis oleh
pemerintah .lonjakan konsumsi ini disebabkan harga BBM bersubsidi di Indonesia yang
terbilang murah. Menurut dia, ketimpangan (disparitas) harga itu perlu dikoreksi.
Murahnya harga BBM pun mengakibatkan banyaknya penimbunan dan
penyelundupan.Inilah yang membuat konsumsi melonjak. Masyarakat yang mampu beli BBM
nonsubsidi pun tergiur menggunakannya karena selisih harga yang amat jauh,
Alasan kedua karena adanya politik fiskal pemerintah yang makin menjauh dari upaya
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Di APBN 2004-2012, dalam catatan Indef, belanja
pemerintah tumbuh 19,05 persen, di mana pemerintah pusat tumbuh 16,6 persen tetapi belanja
pegawainya justru tumbuh 19,6 persen dan barang 38 persen di periode yang sama.
Kita ketahui bahwa minyak dunia naik akibat ketegangan politik antara barat dan timur
yang berujung pada jatuhnya stok persedian minyak dunia di beberapa negara terkait .
Kita ketahui semua negara di dunia mengalami imbas dari naiknya minyak dunia, jika kita
membandingkan dengan Irak atau Venezuela yang sangat murah harga minyaknya itu jelas
karena mereka memiliki sumber minyak yang melimpah dengan kondisi jumlah rakyat yang
Analisis Kebijakan Publik Page 8
tidak sebanyak negara kita.Dimana Indonesia jumlah penduluk lebih dari 240 juta jiwa dengan
sumber daya energi yang bervariatif.Seharusnya kita melakukan observasi, bahwa negara kita itu
minyaknya paling murah nomor 7 di dunia. Bahkan, di kawasan regional ASEAN kita yang
paling murah .
3.Kenaikan Harga BBM Bagi Rakyat Kecil
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan sangat vital
dalam semua aktifitas ekonomi. Dampak langsung perubahan harga minyak ini adalah
perubahan-perubahan biaya operasional yang mengakibatkan tingkat keuntungan kegiatan
investasi dapat langsung terkoreksi. Secara sederhana tujuan investasi adalah untuk
memaksimalkan kemakmuran melalui maksimalisasi keuntungan dan investor selalu berusaha
mananamkan dana pada investasi yang efisien dan relatif aman.
Kenaikan harga BBM bukan saja memperbesar beban masyarakat kecil pada umumnya
tetapi juga bagi dunia usaha pada khususnya. Hal ini dikarenakan terjadi kenaikan pada biaya
produksi sehingga meningkatkan biaya secara keseluruhan dan mengakibatkan kenaikan harga
pokok produksi yang akhirnya akan menaikkan harga jual produk. Efek lainnya dari kenaikan
BBM ini antara lain meningkatkan biaya pabrik karena naiknya biaya bahan baku, ongkos
angkut ditambah pula tuntutan dari karyawan untuk menaikkan upah yang pada akhirnya
keuntungan perusahaan menjadi semakin kecil. Di lain pihak dengan kenaikan harga Bahan
Bakar Minyak tersebut akan memperberat beban hidup masyarakat yang pada akhirnya akan
menurunkan daya beli masyarakat secara keseluruhan. Turunnya daya beli masyarakat
mengakibatkan tidak terserapnya semua hasil produksi banyak perusahaan sehingga secara
keseluruhan akan menurunkan penjualan yang pada akhirnya juga akan menurunkan laba
perusahaan.
Walaupun dampak kenaikan harga BBM tersebut sulit dihitung, tetapi dapat dirasakan
dampak psikologisnya yang relatif kuat. Dampak ini dapat menimbulkan suatu pergerakan inflasi
dari masyarakat yang dapat mempengaruhi kenaikan harga berbagai jenis barang/jasa.
Pergerakan inflasi ini muncul karena pelaku pasar terutama pedagang eceran ikut terpengaruh
dengan kenaikan harga BBM dengan cara menaikkan harga barang-barang dagangannya. Dan
Analisis Kebijakan Publik Page 9
biasanya kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok masyarakat terjadi ketika isu kenaikan
harga BBM mulai terdengar.
Perilaku kenaikan harga barang-barang kebutuhan masyarakat setelah terjadi kenaikan
harga beberapa jenis BBM seperti premium (bensin pompa), solar, dan minyak tanah dari waktu
ke waktu relatif sama. Misalnya, dengan naiknya premium sebagai bahan bakar transportasi akan
menyebabkan naiknya tarif angkutan. Dengan kenaikan tarif angkutan tersebut maka akan
mendorong kenaikan harga barang-barang yang banyak menggunakan jasa transportasi tersebut
dalam distribusi barangnya ke pasar. Demikian pula dengan harga solar yang mengalami
kenaikan juga akan menyebabkan kenaikan harga barang/jasa yang dalam proses produksinya
menggunakan solar sebagai sumber energinya.
Begitu seterusnya, efek menjalar kenaikan harga BBM terus mendongkrak biaya produksi
dan operasional seluruh jenis barang yang menggunakan BBM sebagai salah satu input
produksinya yang pada akhirnya beban produksi tersebut dialihkan ke harga produk yang
dihasilkannya. Kenaikan harga beberapa jenis BBM ini akan menyebabkan kenaikan harga di
berbagai level harga, seperti harga barang di tingkat produsen, distributor/pedagang besar sampai
pada akhirnya di tingkat pedagang eceran. Gerakan kenaikan harga dari satu level harga ke level
harga berikutnya dalam suatu saluran perdagangan memerlukan waktu. Tetapi, yang jelas akibat
dari kenaikan harga BBM ini adalah konsumen akhir yang notabene adalah berasal dari
kebanyakan masyarakat ekonomi lemah yang membutuhkan barang-barang kebutuhan pokok
sehari-hari dengan membeli barang-barang kebutuhannya sebagian besar dari pedagang eceran.
Dan biasanya kenaikan harga di tingkat eceran ini lebih besar dibandingkan dengan kenaikan
harga di tingkat harga produsen maupun di tingkat pedagang besar.
Penjual pakaian di pasar-pasar juga ikut menaikkan harga dagangannya dengan alasan
harga pakaian dari industri pakaiannya sudah naik. Tak kalah serunya industri pakaian ini juga
secara otomatis menaikkan harga produknya karena biaya produksi naik lantaran ada sebagian
kegiatan produksinya menggunakan BBM dalam jumlah besar. Belum lagi nanti kalau tarif dasar
listrik naik lantaran PLN dalam memproduksi listriknya juga menggunakan sebagian BBM.
Analisis Kebijakan Publik Page 10
Dampaik laindari kenaikan tersebut secara otomatis berdampak buruk untuk masyarakat yang
diantaranya:
Harga-harga bahan pokok menjadi naik karena biaya transportasi yang naik;
Biaya hidup semakin tinggi dari sandang, pangan dan papan karena juga terkena
dampaknya;
Bertambahnya tingkat penganguran karena disebagian sektor industri tidak dapat
meneruskan usahanya;
Bertambahnya tingkat kriminalitas, akan timbul dalam pemikiran masyarakat miskin
untuk bagaimana cara mempertahankan hidup berbagai cara pun dilakukan meskipun
melanggar hukum (hidup untuk makan dan makan untuk hidup).
Dampak ke makroekonomi Indonesia sendiri, akibat kenaikan ini, akan membuat
pertumbuhan ekonomi di angka 5,8 persen yang disebabkan karena penurunan investasi yang
jatuh yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga kredit.
Angka inflasi juga naik tiga sampai empat persen karena daya beli jatuh. Masyarakat
miskin daya belinya berkurang sekira 10-15 persen dan kemiskinan naik 1,1 sampai 1,3 persen
atau sekira 1,5 juta penduduk. Jika angka ini diakumulasikan, keseluruhan pendapatan nasional
atau PDB akan berkurang Rp 125 triliun dibanding jika BBM tidak dinaikkan. Angka ini juga
belum melihat efek kelanjutan dampak efek lanjutan terhadap kenaikan pengangguran,
penurunan ekspor dan lain sebgainya. Sejumlah komponen penyumbang utama kenaikan inflasi,
di luar naiknya harga BBM, adalah harga makanan-minuman serta tarif transportasi.Keduanya
mengklaim BBM sebagai salah satu elemen utama, bahkan terbesar, dalam komponen ongkos
produksi dan distribusi.Industri makan-minum membutuhkan BBM untuk produksi, distribusi
dan bahan baku.
4.Dampak Kenaikan Minyak Mentah Terhadap Sektor Pertanian dan
Pertambangan
Sejak tahun 2003 indonesia tidak lagi menjadi negara pengekspor minyak. Tingkat
konsumsi yang lebih tinggi dibandingkan produksinya, membuat Indonesia melakukan impor
Analisis Kebijakan Publik Page 11
minyak dari negara-negara Timur Tengah. Tercatat produksi minyak bumi Indonesia pada tahun
2011 rata-rata sebesar 0,9 juta barrel per hari, sedangkan untuk tingkat konsumsinya mencapai
1,3 juta barrel per hari. Saat ini diperkirakan pasar Indonesia menyerap hingga 65 juta kiloliter
BBM per tahunnya.Sedangkan menurut data dari Kementrian energi dan Sumber Daya Mineral,
pada tahun 2009 Indonesia mengimpor 22 juta kiloliter. Dengan adanya kegiatan impor minyak
bumi maka secara langsung maupun tidak langsung, Indonesia akan terkena imbas dari kenaikan
harga minyak bumi.
4.1Sektor Pertanian
Sepanjang periode November 2011 hingga Februari 2012, indeks pertanian mengalami
penguatan sebesar 7,14%. Peningkatan tersebut lebihtinggi jika dibandingkan dengan penguatan
IHSG pada periode yang sama yaitu hanya sebesar 5,14%. Namun bagaimana pengaruh
peningkatan harga minyak terhadap pergerakan salah satu saham berkapitalisasi besar di sektor
pertanian?
PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
Kenaikan minyak mentah sawit (CPO) yang merupakan produk utama dari AALI
tersebut terus mengalami pelonjakan sejak akhir tahun 2011.Hal tersebut disebakan bahwa
pergerakan harga CPO memiliki korelasi positif terhadap minyak mentah dunia.Adanya
pencanangan biofuel atau penggunaan CPO sebagai bahan energi nampaknya mendorong harga
CPO seiring dengan kenaikan minyak mentah.
Tercatat sepanjang tahun 2011 AALI mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan CPO
hingga 13,9% menjadi 1,27 juta ton jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain itu laba
bersih perseroan juga meningkat sebesar 18,57% menjadi Rp2,49 triliun. PT Salim Invomas Tbk
(SIMP) Salah satu anak perusahaan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang
beroperasi di bidang pertanian khususnya dalam pengolahan kelapa sawit, mengalami
Analisis Kebijakan Publik Page 12
peningkatan yang signifikan sepanjang periode November 2011 – Februari 2012. Dapat dilihat
pada tabel diatas bahwa SIMP mampu menguat hingga 15,83%.
Seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia, saham SIMP ikut mengalami
pelonjakan.Seperti saham saham penghasil CPO lainnya, SIMP ikut melonjak seiring dengan
naiknya harga minyak mentah.Di Eropa umumnya telah menggunakan bahan bakar nabati untuk
menggantikan bahan bakar fosil.Seperti di Inggris contohnya pada tahun 2007 telah menetapkan
penggunaan bahan bakar terbarukan (Renewable Transport Fuel Obligatio – RTFO).
4.2Sektor Pertambangan
Sama seperti industri kelapa sawit, dimana industribatubara memiliki korelasi positif
terhadap pergerakan harga minyak mentah.Hal tersebut dapat dilihat pada pergerakan indeks
pertambangan pada periode November 2011 – Februari 2012, dimana terjadi tarik menarik antara
pergerakan saham yang negatif dengan positif. Sehingga indeks pertambangan hanya mampu
naik 3,09% atau lebih kecil dibandingkan dengan pergerakan IHSG di periode yang sama.
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Jika dilihat dalam satu tahun terakhir, saham ITMG cenderung bergerak di dalam trend
sideways.Dalam satu tahun terakhir, saham-saham industri pertambangan cenderung mengalami
konsolidasi.Tingginya fluktuasi perekonomian global membuat saham komoditas energy tersebut
mengalami tarik menarik sentimen.Namun tercatat pada awal Februari saham ITMG mengalami
penguatan signifikan.Hal tersebut didorong oleh tingginya pertumbuhan perseroan yang
tercermin dari lonjakan laba bersih yang lebih dari 100%. Sama seperti saham-saham batubara
lainnya, dimana saham akan melonjak seiring dengan kenaikan harga minyak mentah.
PT Harum Energy Tbk (HRUM)
Pada perusahaan yang bergerak pada produksi batubara ini mengalami pelonjakan yang
cukup signifikan pada rentan waktu empat bulan terakhir.Hal tersebut didorong oleh kenaikan
Analisis Kebijakan Publik Page 13
harga batubara dalam beberapa bulan terakhir.Naiknya harga batubara tersebut disebabkan oleh
naiknya harga minyak mentah, dimana terdapat korelasi positif antara kedua komoditas
tersebut.Pada analisis sebelumnya telah dijelaskan bahwa Berau Energy memiliki keunggulan
dibanding dengan perusahaan batubara lainya, dimana HRUM memiliki nilai jual batubara sesuai
dengan harga pasar.Sedangkan kebanyakan perusahaan sejenis lainnya sudah terdapat kontrak
yang mengikat harga jual batubara.
5.Mengurangi Ketergantungan Terhadap pemakian BBM
Kontribusi bahan bakar minyak (BBM) bagi perekonomian Indonesia cukup besar. Pada
era 1970-an sumbangan dari sektor ini pernah mencapai 80 persen dari penerimaan negara.
Namun, seriring dengan perjalanan waktu, kontribusi itu mengalami penurunan hingga 30
persen.Kini, Indonesia bahkan dihadapkan pada ancaman krisis energi karena tingkat produksi
minyak nasional terus mengalami penurunan. Sememntara pada saat yang sama, permintaan
akan minyak terus meningkat. Dan berdampak pada beban subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak)
yang harus ditanggung pemerintah dalam APBN (Anggaran Penerimaan dan Belanja
Negara).Karenanya pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi pada 1 April lalu.
Namun, rencana itu memperoleh penolakan dari pihak parlemen dan pemerintah, pemerintah
bisa menaikkan harga BBM jika harga minyak dunia sudah mencapai 120 dollar per barel atau
kenaikan minyak mentah dunia sebesar 15% .
Sebagai negara yang tidak memiliki cadangan minyak yang banyak, sangatlah tidak bijak
apabila Indonesia mengikuti harga BBM murah di negara-negara yang cadangan minyaknya
melimpah. Cadangan terbukti minyak kita hanya 3,7 miliar barel atau 0,3% dari cadangan
terbukti dunia. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, pada
2011 Indonesia memproduksi minyak sebesar 329 juta barel, mengekspor minyak mentah
sebesar 132 juta barel, mengimpor minyak mentah sebesar 99 juta barel dan bahan bakar minyak
(BBM) sebesar 182 juta barel. Sementara itu, konsumsi BBM tercatat sebanyak 479 juta
barel.Dengan demikian terdapat defisit sebesar 150 juta barel dalam setahun. Dalam kondisi
yang seperti ini masih saja Indonesia rebut atau mempermasalahkan tentang subsidi. Negara-
negara Amerika Latin yang dikenal anti-neolib seperti Brasil, Argentina, dan Cile, BBM-nya
Analisis Kebijakan Publik Page 14
tidak bersubsidi,padahal produksi minyak mentahnya lebih tinggi dari pada Indonesia. Itulah
yang menyebabkan bahan bakar nabati (BBN) dan industri nasional seperti mobil, pesawat,
senjata dan pertanian di ketiga negara itu berkembang baik. Bahkan Brasil sekarang menjadi
negara idola, sebuah kekuatan ekonomi baru di samping Rusia, India, Cina dan Korea (BRICK).
Brasil bahkan sudah menguasai teknologi minyak dan gas (migas) lepas pantai yang membuat
produksi dan cadangan minyak yang dimilikinya meningkat pesat. Petrobras (Pertaminanya
Brasil, red), adalah salah satu perusahaan migas terpandang di dunia.Dengan kekayaan alam
terutama minyak yang dimiliki oleh Indonesia kita mampu menjadi Negara yang melebihi
Negara brasil.Mengkonpersi berbagai hasil alam untuk dijadikan bahan pengganti BBM tersebut
untuk mengurangi deficit yang terjadi.
Dibandingkanjuga dengan harga bensin di Iran yang cadangan minyaknya mencapai 138
miliar barel ternyata jauh lebih mahal dari Indonesia sekarang. Iran mempunyai cadangan
terbukti gas nomor dua terbesar di dunia, yaitu 982 triliun kaki kubik (Tcf), sesudah
Rusia.Sedangkan cadangan terbukti gas Indonesia adalah 112 triliun kaki kubik (Tcf). Harga
BBM Iran sekitar 0,61 dollar AS per liter, Indonesia masih 0,5 dollar AS. Jadi masih mahalan
Iran dibandingkan Indonesia. Kemudian harga BBM di Timor Leste juga termasuk tinggi, yakni
1,5 dollar AS per liter. Padahal, Timor Leste itu tidak lebih kaya dari indonesia. Dengan melihat
perbandingan harga bensin dibeberapa Negara justru kita masih dibawah mereka.Padahal
cadangan minyak mentah yang dimiliki Indonesia sangat sedikit. Ini juga salah satu penyebab
defisitnya anggaran indonesia
Melihat hasil alam yang dimiliki indonesia justru lebih banyak memiliki energi lain
seperti batubara, gas, coal bed methane, shale gas, panas bumi, air, bahan bakar nabati (BBN),
dan sebagainya. Tahun 2011, misalnya, Indonesia memproduksi minyak 900 ribu per hari gas 1,5
juta (ekuivalen minyak) dan batubara 3,4 juta ton. Cadangan terbukti gas lima kali cadangan
terbukti minyak dan cadangan terbukti batubara sepuluh kali. Sementera potensi panas bumi
Indonesia adalah yang terbesar di dunia yaitu 29 gigawatt (GW), potensi airnya 76 GW, dan
potensi biomassa 50 GW.Sulawesi Selatan mempunyai Danau Poso dengan potensi 900 MW
yang kalau dikembangkan membutuhkan biaya Rp800/kWh.Sayangnya, saat ini 90 MW
pembangkit listriknya sebagian besar memakai BBM dengan biaya Rp3.500/kWh.Dengan
melihat hasil energy yang dimiliki Indonesia kita seharusnya menjadi Negara terkaya di
Analisis Kebijakan Publik Page 15
dunia.Contohnya saja dalam penggunaan listrik di Indonesia. Kebanyakan inonesia
menggunakan BBM untuk menghasilkan listrik seakan-akan ketergantungan Indonesia akan
BBM sangat tinggi, padahal dengan memafaatkan danau-danau dengan potensi air yang tinggi
maka akan menghasilkan listrik yang tinggi.
Dengan melihat hasil gas yang yang dihasilkan Indonesia sangat tinggi, maka
dikeluarkanlah Salah satu kebijakan yang sekarang ini dibuat pemerintah untuk mengurangi
ketergantungan terhadapa BBM yaitu dibuatnya BBG.Namun masih ada kendala terhadap
kebijakan itu seperti pertamina hanya bisa menjual barang milik pertamina.Namun pemerintha
meminta Pertamina mencabut peraturan yang mengharuskan semua SPBU hanya boleh menjual
barang milik Pertamina.Kalau peraturan itu sudah dicabut maka penjualan BBG (bahan bakar
gas) di SPBU bisa lebih mudah.Pemerintah juga tidak perlu memikirkan pendirian stasiun
pengisian bahan bakar gas (SPBG) karena pejualan gas bisa ikut dilakukan di semua SPBU.
Tinggal taruh gas saja di SPBU, hanya tinggal dibutuhkan satu trailer dan dispenser untuk
penjualan gas tersebut.
Ketergantungan yang berlebihan terhadap minyak adalah suatu bentuk
ketidakmandirian.Tidak menggunakan energi yang kita miliki secara optimal adalah sesuatu
yang sangat tidak bijaksana.Sementara keranjingan mengonsumsi barang mahal, tetapi
sebaliknya, enggan mengonsumsi barang murah yang kita miliki, itu adalah sebuah
kebodohan.Sungguh ironis dan sangat tidak adil pula bahwa BBM yang harganya begitu mahal
justru disubsidi, tapi energi alternatif yang berlimpah ruah malah tidak.Padahal, energi alternatif
jauh lebih murah dari BBM, ketersediaannya berlimpah dan tersebar si seluruh wilayah
Nusantara. Makanya, cara paling bijak meminimalisasi subsidi BBM untuk transportasi dan
listrik adalah dengan sesedikit mungkin memakai BBM. Dengan cara seperti ini Indonesia pasti
akan mempunyai dana lebih banyak yang bisa dipakai untuk memajukan dan meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Dengan mengurangi ketergantungan pada BBM, Indonesia akan
secepatnya mencapai kemandirian energi.
Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM pemerintah
mengambil beberapa kebijakan, diantaranya adalah pemberian BLT (Bantuan Langsung Tunai),
program wajib belajar yang ditanggung negara dan penambahan beasiswa pendidikan untuk
Analisis Kebijakan Publik Page 16
masyarakat miskin, penambahan volume dan kuota beras untuk rakyat miskin (Raskin) serta
pemberian kompensasi disektor transportasi baik itu bantuan STNK maupun KIR untuk
angkutan umum.
Solusi lain untuk menutup beban APBN pemerintah seharusnya menempuh cara lain
untuk mengurangi beban APBN tanpa harus mengorbankan rakyat. Salah satunya dengan
meningkatkan produksi dan penerimaan dari minyak dalam negeri. Rendahnya produski dalam
negeri di antaranya diakibatkan oleh semakin menurunnya produktivitas sumur-sumur minyak
akibat usianya yang semakin tua di samping jumlahnya yang terus menyusut. Hingga saat ini
jumlahnya diperkirakan hanya tinggal 25 sumur. Di samping itu rendahnya teknologi
pengilangan minyak Pertamina maka jenis Arabian Light Sweet.
Light sweet misalnya harus diimpor. Di sisi lain, sisitem Product Sharing Contract yang
mencapai 60 persen untuk pihak pengelola yang saat ini didominasi asing ditambah dengan
penggelembungan cost recovery dengan pemerintah sebesar 40 persen dianggap oleh banyak
pengamat perminyakan merugikan Indonesia. Belum lagi proses delivery impor BBM sejak
jaman Orde baru hingga kini masih terus ditenderkan kepada pihak swasta yang mengakibatkan
biaya pengapalan semakin tinggi. Oleh karena itu peningkatan kapasitas produksi, pembenahan
manajemen dan efisiensi produksi seharusnya dilakukan oleh pemerintah.
Cara lain yang dapat ditempuh untuk mengurangi beban APBN adalah mengurangi porsi
pembayaran utang beserta bunganya. Sebagai contoh APBN 2011 kemarin misalnya, pemerintah
harus membayar angsuran pokok dan bunga utang sebesar Rp 267,509 triliun. Jelas terlihat uang
rakyat habis terkuras hanya untuk membayar angsuran pokok dan bunga utang. Ketidakberanian
pemerintah menempuh rescheduling utang dan hair cut kepada negara-negara kreditor
menunjukkan bahwa pemerintah hanya berani mengorbankan rakyat tanpa mau bersusah payah
mencari alternatif lain.
Masih ada lagi cara lain untuk menanggulangi meningkatnya besaran subsidi energi
BBM akibat naiknya harga minyak dunia yakni dengan menggunakan Sisa Hasil Penggunaan
Anggaran (SILPA) tahun lalu sebesar Rp32,2 triliun. SILPA itu bisa digunakan pemerintah
untuk mengatasi persoalan dan implikasi kenaikan harga minyak mentah dunia. Alih-alih
Analisis Kebijakan Publik Page 17
mengoptimalkan sisa anggaran untuk subsidi rakyat, malah pemerintah doyannya menggunakan
SILPA untuk keperluan yang kontra produktif semisal simposium dan perjalanan dinas yang
tidak memiliki target jelas.
6.Alternatif lain pengganti BBM menjadi BBN
Banyaksekali alternative yang bisadigunakansebagaipengganti BBM menjadi
BBN.Melihat Negara kitasebagai Negara agraristentubanyaksekalitumbuhan yang bis a
menghasilkanminyak.Sekaranginitanaman yang
diprediksikanmempunyaibahanminyakdiantaranyaadalahtanamanjarakpagar, kemiri,tebu,
batangpisang, jeramidanaren. Semuabahantersebut hamper tumbuhsubur di Indonesia
namunsampaisaatinibelumsatupundaribahantersebut di produksikarnaadanyaberbagaikendala.
Tanaman-tanamantersebutmempunyaisebuahkandungan
bioethanol .Bioetanolmerupakanbahanbakardariminyaknabati yang memilikisifatmenyerupai
premium.Untukpengganti premium, terdapat alternative gasohol yang
merupakancampuranantarabensindan bioethanol.Adapunmamfaatpemakian gasohol di Indonesia
yaitu memperbesar basis sumberdayabahanbakarcair, mengurangiimpor BBM, menguatkan
security of supply bahanbakar, meningkatkankesempatankerja,
berpotensimengurangiketimpanganpendapatanantarindividudanantardaerah,
meningkatkankemampuannasional yang teknologipertaniandan industry,
mengurangikecendrunganpemansan global
danpencemaranudaradanberpotensimendorongeksporkomiditibaru. Bioethanol
tersebutbersumberdarikarbohidrat.
Diantaratanaman-tanamantersebutsaatini yang
sudahmulaidicobaproduksiyaitudariaren.Arenmampumeproduksibahanjenis bioethanol sebesar
40 ribu liter per hektarsetiaptahun.Jumlahinijauhlebihbanyakdibandingkan dengan BBN kelpa
sawitdankelapa.Arenjugasangatcocokdenganiklim Indonesia.Pemrintahjuga bias memamfaatkan
lahan kritisuntukmeananampohonarentersebut.Teknologiyang dipakai pun hanyadestilatordan
dehydrator. Proses pembuatan bioethanol inidiawalidengan proses fermentasiniraarenselama 3
harisejakdisadap. Kemudiandisulingdidalamdestilator yang menghasilkanetanolkadar 90-94%.
Lalusegeradiprosesdenganalat dehydrator denganbahanpembantumolekul sieve yang
Analisis Kebijakan Publik Page 18
menghasilkan bioethanol 1005 kualitas Fuel Grade. Proses destilasimenjadikanetanol
90%.Bahanbakardaribietanoldariarensendiripunyakeistimewaan,
diatidakakanmengeluarkanasapbiladibakar.
Kenapasampaisekarangbelummampumengedarkan BBN kepada public
karnaadanyabeberapa
kendalayaiturendahnyahargajualsehinggaprodusenengganmemproduksibahanbakarterbarukanini.
Indeksharga BBN yang berlakusaatinisudahtidak bias menutupi biayaproduksi,
sehinggaprodusentidak bias mengembalikan modal yang telahdikeluarkan.
7.Analisis Harga BBM dalam APBN 2013
Analisis harga BBM tahun depan yang tetap pada harga Rp. 5000,00 dilihat dari postur
RAPBN alokasinya belum tepat. Beberapa pos-pos pengeluaran dalan APBN 2013 dianggap
masih kurang tepat, misalnya dari volume pendapatan dan belanja senilai 1658 triliun, sebagian
besar terkuras untuk urusan birokrasi dan subsidi tidak tepat sasaran.Subsidi yang tidak tepat
sasaran, misalnya untuk subsidi energi terbesar terdiri dari subsidi listrik dan BBM.Dan 10
penikmat subsidi listrik terbesar adalah mal di Jakarta, subsidinya mencapai ratusan miliar
rupiah.Banyak semen dari perusahaan asing juga menikmati subsidi listrik.Sedangkan untuk
subsidi BBM, jelas tidak berkeadilan karena setiap orang dapat menikmati BBM.BBM memang
merupakan masalah vital bagi kondisi sebuah negara. Kesalahan kebijakan yang tidak tepat akan
menimbulkan salah persepsi yang berakibat fatal pada goncangan keamanan nasional.
Pendekatan ekonomi yang menganggap kenaikan harga BBM dilihat dari struktur APBN
yang tidak efisien lagi tidak ditanggapi positif oleh pendekatan politik.Kondisi anggaran negara
yang defisit selama bertahun-tahun tidak menghalangi pemerintah untuk tidak menaikkan harga
BBM.Padahal, menurut beberapa pakar ekonomi yang ikut mengamati kinerja pemerintah hal
tersebut sudah inefisiensi lagi. Berikut pos-pos anggaran dalam APBN-P 2012 dan APBN 2013:
Analisis Kebijakan Publik Page 19
2011, LKPP 2012, APBN-P 2013, RAPBN0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
700000
800000
900000
175737.9 212255.1 241121.5117854.5
168671.2193837.5
295358.2 245076.3
316097.571104.3 55377.5
59039.3
Bantuan SosialTotal SubsidiBelanja ModalBelanja Pegawai
LKPP: Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
POS - POS ANGGARAN DALAM APBN 2011 - 2012
Sumber: Litbang “ Kompas”/INO, disarikan dari Data Pokok APBN 2007-2013
Dalam analisis kebijakan publik terdapat dua pendekatan, yakni : Pertama dikenal dengan
analisis kebijakan (policy analisis), dan kedua kebijakan publik politik (political public policy)
(Hughes, 1994: 145). Pada pendekatan pertama, studi analisis kebijakan ini lebih terfokus pada
studi pembuatan keputusan (decision making) dan penetapan kebijakan (policy formation)
dengan menggunakan model-model statistik dan matematika yang canggih. Sedangkan pada
pendekatan kedua, lebih menekankan pada hasil dan outcome dari kebijakan publik daripada
penggunaan metode statistik, dengan melihat interaksi politik sebagai faktor penentu, dalam
berbagai bidang, seperti kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan lingkungan.
Apabila model rasional diikuti, banyak kebijakan rasional harus dikompromikan, sebab
kebijakan tersebut secara politik tidak fisibel. Kebijakan yang rasional, logis, dan teknis layak
mungkin tidak dapat diimplementasikan sebab sistem politik tidak menerimanya. Inilah salah
satu teori yang dapat menjelaskan mengapa pemerintah mengambil sikap prosubsidi BBM
daripada menggunakan alokasi dana ke subsidi lain yang lebih tepat. Pemerintah cenderung tidak
berani menaikkan harga BBM karena kondisi politik yang belum stabil. Berikut ini data
persentase alokasi subsidi tahun 2011-2013:
Analisis Kebijakan Publik Page 20
2011, LKPP 2012, APBN-P 2013, RAPBN0%
10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
255608.8 202353.2 274743
39749.4 42723.1 41354.5
Non-energiEnergi
PERSENTASE ALOKASI SUBSIDI DALAM APBN TAHUN 2011-2013
Sumber: Litbang “ Kompas”/INO, disarikan dari Data Pokok APBN 2007-2013
Dari data diatas, terlihat ketimpangan yang tinggi antara anggaran yang dikeluarkan
untuk subsidi energi (subsidi BBM, Elpiji, dan BBN dan subsidi listrik) dengan subsidi non-
energi (pangan, pupuk, benih, “Publik Service Obligation”, Kredit Program, Subsidi Pajak/Pajak
DTP). Untuk subsidi non-energi yang didalamnya ada beberapa poin seperti subsidi pangan,
subsidi pupuk, dan subsidi energi menurut kelompok kami merupakan suatu hal yang penting
untuk diberikan alokasi yang lebih karena menyangkut masalah ketahanan pangan nasional.
Permasalahan pangan yaitu kurangnya stok beras di Indonesia membuat negara yang kaya akan
tanah pertanian ini harus mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan makan para rakyatnya.
Sebagian besar tenaga kerja berada di sektor pertanian dan industri,serta pelakunya adalah usaha
mikro dan keci/menengah, tapi alokasi anggaran ke sektor tersebut sangat kecil. Ini menunjukkan
kebijakan pemerintah belum sesuai dengan kondisi yang terjadi di Indonesia.
Kondisi BBM yang semakin langka dan mengalami kenaikan harga dunia membuat
besarnya anggaran untuk subsidi ini dianggap sebagai sebuah pemborosan dalam APBN
2013.Apalagi jika dilihat dari konsumsi BBM pertahun di Indonesia, persentasenya selalu
meningkat dan terlihat juga pertumbuhan alami konsumsi BBM sebesar 8% pertahun. Hal ini
akan berdampak buruk bagi pemanasan global yang semakin parah akibat asap kendaraan yang
lalu lalang karena subsidi BBM yang dialokasikan oleh pemerintah.
Analisis Kebijakan Publik Page 21
2010 2011 20122324252627282930
25.2
27.3
29.5
Kenaikan Konsumsi BBM (Juta Kiloliter) Tahun 2010-2012
Kon-sumsi BBM
Sumber: Kompas, Edisi Selasa, 16 Oktober 2012
Pemerintah pernah berencana menaikkan harga BBM pada 1 April 2012, namun rencana
tersebut tidak jadi laksanakan karena adanya pasal kompromi politik diantara partai koalisi
dalam UU APBN-P 2012.Lembaga kajian ekonomi dan keuangan Institute for Development and
Finance (INDEF) menyatakan pemerintah dan DPR telah merusak postur RAPBN
2013.Misalnya, untuk anggaran subsidi BBM harus memakan 80% dari belanja APBN yang
habis dibakar dijalan. Jika dana tersebut dialihkan pada infrastruktur jalan, maka dapat
membangun jalan sepanjang 10.000 kilometer. INDEF juga mengungkapkan bahwa rata-rata
kenaikan pendapatan negara hanya 10,92%, sedangkan rata-rata belanja negara naik 14,55%.
Kenaikan belanja negara yang telah sampai pada kata defisit tersebut dipakai untuk membiayai
birokrasi, bukan stimulus fiskal.RAPBN 2013 dinilai sulit untuk mampu menjawab masalah
paling krusial saat ini, yakni masalah pengangguran dan kemiskinan, deindustrialisasi, serta
ancaman krisis pangan dan energi.
Analisis Kebijakan Publik Page 22
2009 Total Rp. 94,5 Triliun 2010 Total 140,0
Triliun 2011 Total 255,6 Triliun 2012 Total 305, 9
Triliun
0
50
100
150
200
250
Listrik
BBM
49.5 57.690.4
89.145
82.4
165.2
216.8
ListrikBBM
Subsidi Energi (Triliun Rupiah)
Sumber: Litbang “Kompas”/PUT, Diolah dari Kementerian Keuangan
Dari penjelasan diatas, benang merah yang dapat diambil adalah benar jika lingkungan
dalam sebuah daerah tempat dimana kebijakan tersebut akan dijalankan sangat mempengaruhi
kebijakan apa yang akan diambil. Ada dua variabel dalam lingkungan kebijakan, yaitu variable
kebudayaan politik (political culture variable) dan variabel social ekonomi (socio economy
variable).Dalam contoh kasus ini, realita masalah pembangunan seperti pengangguran,
kemiskinan, kriminalitas serta gejolak politik yang ada pada suatu negara akan mempengaruhi
dan memaksa pelaku atau aktor kebijakan untuk meresponnya. Namun, gejolak politik memiliki
prosentase yang lebih tinggi dari aspek-aspek lainnya.Hal ini berkaitan dengan kekuasaan yang
menjadi prioritas utama para pelaku/ aktor dalam pemerintahan.
Pemerintah selama ini bertindak seolah-olah kondisi keuangan negara sedang tidak ada
masalah walaupun sebenarnya defisit anggaran serta subsidi BBM yang dilakukan secara terus
menerus akan mengakibatkan dampak yang lebih buruk pada akhirnya. Beberapa alternative
yang dapat diambil yang diusulkan yaitu:
1. Merekonstruksi ulang RAPBN 2013 khususnya subsidi energy yang tidak tepat
sasaran agar tidak terjadi inefisiensi
2. Meningkatkan anggaran-anggaran yang lebih penting, misalnya untuk ketahanan
pangan harus ditambah proporsi anggaran untuk mencegah makin memburuknya
krisis pangan di Indonesia
Analisis Kebijakan Publik Page 23
3. Dengan memangkas alokasi subsidi BBM, maka akan dapat membuka optimalisasi
pembangunan di bidang infrastruktur seperti jalan raya untuk transportasi
4. Selain itu, karena kenaikan harga BBM yang cenderung akan mengurangi konsumsi
BBM maka sebagai konsekuensinya pemerintah harus berupaya membangun jalur
transportasi, baik dari segi penyediaan kendaraan umum maupun jalur-jalur
khusussehingga kegiatan ekonomi tidak terkendala akibat kenaikan harga BBM
Analisis Kebijakan Publik Page 24
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegangperanan sangat vital
dalam semua aktifitas ekonomi.Dampak langsung perubahan harga minyak ini adalah
perubahan-perubahan biaya operasional yangmengakibatkan tingkat keuntungan kegiatan
investasi langsung terkoreksi. Secarasederhana tujuan investasi adalah untuk maksimisasi
kemakmuran melaluimaksimisasi keuntungan, dan investor selalu berusaha mananamkan dana
padainvestasi portofolio yang efisien dan relatif aman. Kenaikan harga BBM bukansaja
memperbesar beban masyarakat kecil pada umumnya tetapi juga bagi duniausaha pada
khususnya. Hal ini dikarenakan terjadi kenaikan pada pos-pos biayaproduksi sehingga
meningkatkan biaya secara keseluruhan dan mengakibatkankenaikan harga pokok produksi yang
akhirnya akan menaikkan harga jual produk.Multiple efek dari kenaikan BBM ini antara lain
meningkatkan biaya overheadpabrik karena naiknya biaya bahan baku, ongkos angkut ditambah
pula tuntutandari karyawan untuk menaikkan upah yang pada akhirnya keuntungan
perusahaanmenjadi semakin kecil. Di lain pihak dengan kenaikan harga Bahan
Bakar Minyak tersebut akan memperberat beban hidup masyarakat yang pada akhirnya akan menurunkan daya
beli masyarakat secara keseluruhan.
Dilain hal kenaikan BBM tersebut akan mempengaruhi sector pertanian dan pertambanagn. Disisi lain
dengan adanya kenaikan BBM akan menaikkan berbagai bahan pokok namun di sector pertanian dan
pertambanagn malah meningkatkan hasil dari pertanian tersebut, salah satu contohnya dalah kenaikan produksi
minyak mentah dari kepala sawit. Dilihat dari Sepanjang periode November 2011 hingga Februari
2012, indeks pertanian mengalami penguatan sebesar 7,14%. Peningkatan tersebut lebihtinggi
jika dibandingkan dengan penguatan IHSG pada periode yang sama yaitu hanya sebesar 5,14%.
Disektor pertambangn juga meningkat dimana industribatubara memiliki korelasi positif
terhadap pergerakan harga minyak mentah.Hal tersebut dapat dilihat pada pergerakan indeks
pertambangan pada periode November 2011 – Februari 2012, dimana terjadi tarik menarik antara
pergerakan saham yang negatif dengan positif. Sehingga indeks pertambangan hanya mampu
naik 3,09% atau lebih kecil dibandingkan dengan pergerakan IHSG di periode yang sama.
Analisis Kebijakan Publik Page 25
Namun yang paling miris saat ini adalah adanya kenaikan BBM itu disebabkan karna
adanya deficit APBN. Apabila harga BBM ini tidak dinaikkan maka deficit anggran kita akan
semakin farah. Oleh karena itu pemerintah melakukan kebijakan tersebut.Selain karna deficit
anggaran tersebut juga karena kondisi BBM yang semakin langka dan mengalami kenaikan
harga dunia membuat besarnya anggaran untuk subsidi ini dianggap sebagai sebuah pemborosan
dalam APBN 2013.Apalagi jika dilihat dari konsumsi BBM pertahun di Indonesia, persentasenya
selalu meningkat dan terlihat juga pertumbuhan alami konsumsi BBM sebesar 8% pertahun. Hal
ini akan berdampak buruk bagi pemanasan global yang semakin parah akibat asap kendaraan
yang lalu lalang karena subsidi BBM yang dialokasikan oleh pemerintah.
Analisis Kebijakan Publik Page 26
BAB IV
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.
Jakarta.
Brutton, Henry J. 1990. “Import Substitution as a Development Strategy”.in Hollis Chenery and
T. N. Srinivasan (1989). Handbook of Development Economics, Vol. II. Elsevier Science
B. V. Amsterdan. The Netherlands.
Sukirno, S. Makro Ekonomi : Teori Pengantar (Edisi 3). Rajawali Pers.
Sukirno, S. Mikro Ekonomi : Teori Pengantar (Edisi 3). Rajawali Pers.
http://www.bbc.co.uk/indonesia/laporan_khusus/
2012/03/120327_fuelhikeeconomicalimpact.shtml
http://www.tempo.co/read/news/2012/03/26/092392550/Ini-Alasan-Pemerintah-Menaikkan-
Harga-BBM
http://www.tribunnews.com/2012/03/22/jelaskan-secara-detail-alasan-kenaikan-harga-bbm
http://economy.okezone.com/read/2012/03/05/19/587320/masyarakat-harus-mengerti-mengapa-
bbm-naik
http://www.merakyat.com/politik/opini-politik/1860-harga-bbm-tidak-jadi-naik-namun-tetap-
berdampak-terhadap-sosial-ekonomi-masyarakat
http://finance.detik.com/read/2012/03/08/110100/1861149/4/bbm-dan-listrik-terpaksa-naik-agar-anggaran-tak-makin-tekor
Analisis Kebijakan Publik Page 27