Makalah Baru Fister

24
1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Fisiologi Ternak dengan judul “Sistem saraf pada vertebrata” selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas akhir praktikum yang diberikan serta menambah kalkulasi nilai untuk nilai akhir praktikum Fisiologi Ternak yang berkorelasi dengan nilai akhir semester genap 2016/2017. Menjadikan sistem saraf pada vertebrata menjadi fokus utama dalam pembahasan demi pembahasan yang coba di sampaikan melalui makalah yang singkat ini. Beberapa pihak telah ikut berperan serta dalam penyelesaian makalah ini ,untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa yang telag memberikan nikmat yang tiada tara. 2. Asisten dan teman-teman semua yang telah memberikan informasi. 3. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik moral maupun materiil. 4. Beserta semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

description

rrasjo

Transcript of Makalah Baru Fister

Page 1: Makalah Baru Fister

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

Fisiologi Ternak dengan judul “Sistem saraf pada vertebrata” selesai tepat pada

waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas akhir

praktikum yang diberikan serta menambah kalkulasi nilai untuk nilai akhir

praktikum Fisiologi Ternak yang berkorelasi dengan nilai akhir semester genap

2016/2017. Menjadikan sistem saraf pada vertebrata menjadi fokus utama dalam

pembahasan demi pembahasan yang coba di sampaikan melalui makalah yang

singkat ini.

Beberapa pihak telah ikut berperan serta dalam penyelesaian makalah ini

,untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telag memberikan nikmat yang tiada tara.

2. Asisten dan teman-teman semua yang telah memberikan informasi.

3. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik moral maupun materiil.

4. Beserta semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini, yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berharap penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan para pembaca. Dengan hati yang terbuka penulis menerima saran dan kritik

dari pembaca yang bersifat membangun atau koreksi tentang isi makalah, yang

akhirnya dapat menambah kesempurnaan dari penyusunan makalah ini.

Purwokerto, 10 Mei 2016

Penulis

Page 2: Makalah Baru Fister

2

I PENDHULUAN

I.1 Latar belakang

Perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan. Perubahan

lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf akan

Sistem saraf adalah sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi merangsang

kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang hormon dikirim ke

organ target dan aktivitas metabolisme dibutuhkan  akan merangsang jaringan-

jaringan. Sistem saraf mempunyai tiga peran utama yaitu mengenali lingkungan

luar, merangsang organism agar menyukai lingkungan luar dan mengatur

lingkungan dalam tubuh, serta menyimpan informasi. Fungsi ini terkait dengan

organ reseptor dan efektor. Sistem saraf juga merupakan sistem koordinasi

(pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan saraf pusat,

pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.Unit

terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atauneuron.

Informasi masuk diterima lewat saraf-saraf aferens (sensori) yang bermula

dari organ. Respons (berupa gerak badan) dimulai dari impuls saraf-saraf eferens

(motorik) yang merangsang otot-otot rangka. Oleh karena itu, ikan dapat berenang

dan tetrapoda dapat berjalan. System saraf terdiri dari sisitem saraf sentral (CNS)

dan system saraf peripheral.

Dalam paper ini akan dijelaskan system saraf pada masing-masing vetebrata

seperti pada pisces, amfibi, reptile, aves, dan mamalia. Secara umum system saraf

vetebrata dapat dikatakan sama, namun terdapat perbedaan yang mempengaruhi

proses kegiatannya.

I.2 Rumusan masalah

1. Pengertian sistem saraf pada vertebrata ?

2. Sistem saraf pada sapid an ayam?

3. Kelainan pada sistem saraf vertebrata?

I.3 Tujuan

Page 3: Makalah Baru Fister

3

1.mahasiswa dapat mengetahui sistem saraf pada vertrebrata

2.mahasiswa dapat mengetahui mekanisme kerja sistem saraf pada

vertebrata

3. mahasiswa dapat mengetahui kelainan /penyakit pada sistem saraf

Page 4: Makalah Baru Fister

4

II ISI

1. Pengertian Sistem Saraf

Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan

serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Sistem saraf mempunyai dua fungsi yaitu

sebagai penerima danpenghantar rangsang ke seluruh bagian tubuh, serta

memberikantanggapan terhadap rangsang tersebut. Sel saraf yang

menerimarangsang disebut reseptor. Reseptor dapat dibedakan

menjadieksteroseptor dan interoseptor. Reseptor ekstroseptor berfungsi sebagai

penerima rangsang dari luar sementara interoseptor berfungsi sebagai penerima

rangsang dari dalam. Rangsangan yang berasa dari luar contohnya seperti rasa,

sentuhan, bau, cahaya dll. Rangsangan dari dalam contohnya seperti lelah, lapar,

sakit dll.

Sistem saraf tersusun dari sejumlah sel saraf atau yang disebut dengan sel

neuron.Sel-sel neuron terbagi atas beberapa bagian yaitu badansel, dendrit, dan

neurit (akson).

a. Badan sel, berwarna kelabu, terdiri atas membran sel, sitoplasma

(neuroplasma), nukleus, nukleolus, dan reticulum endoplasma. Retikulum

endoplasma yang mengelompokpada sel saraf disebut badan nissl.

b. Dendrit, merupakan lanjutan atau percabangan badan sel saraf. Dendrit

berfungsi menerima impuls yang datang dari ujung akson lain, selanjutnya

membawa impuls tersebut kedalam badan sel saraf. Dendrit disebut juga serabut

pendekneuron.

c. Neurit (akson) disebut juga serabut panjang neuron. Neuritberfungsi

meneruskan impuls yang berasal dari badan selsaraf ke sel-sel saraf yang lain.

Bagian badan sel saraf yangberhubungan dengan akson berbentuk segitiga

dinamakanakson hillcok. Neurit terbungkus oleh selubung mielin.Selubung ini

tersusun oleh sel-sel Schwann. Mielin berfungsisebagai isolator.Bagian neurit

yang tidak berselubung mielin disebut nodusranvier. Nodus ranvier berfungsi

mempercepat jalannya impuls.Ujung neurit disebut terminal percabangan yang

akan bertemudengan ujung dendrit sel neuron yang lain. Pertemuan keduaujung

Page 5: Makalah Baru Fister

5

sel neuron yang berbeda disebut sinapsis. Neuron terbagi menjadi 3 macam

berdasarkan fungsi, tempatimpuls disalurkan, dan strukturnya.

1. Neuron Sensorik, arah impulsnya berawal dari reseptor menuju sistem

saraf pusat, memiliki struktur dendrit yang panjang dan neurit yang

pendek.

2. Neuron Motorik, arah impulsnya berawal dari sistem saraf pusat menuju

efektor, memiiki struktur dendrit yang pendek dan neurit yang penjang.

3. Neuron Konektor, arah impulsnya berawal dari neuron sensorik menuju

neuron motorik, memiliki struktur dendrit yang pendek dan neurit yang

panjang.

2. Susunan Saraf

Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.

a. Sistem Saraf Sadar

Sistem saraf sadar dibedakan lagi menjadi sistemsaraf pusat dan sistem

saraf tepi. Sistem saraf pusatberfungsi mengatur dan mengendalikan sistem

koordinasi.

1) Sistem Saraf Pusat, Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan

sumsum.Bagian

luar otak dan sumsum diselubungi oleh selaput meninges.

a) Otak,

Otak terdiri atas 5 bagian, yaitu otak besar(serebrum), otak tengah

(mesensefalon), otak depan(diensefalon), otak kecil (serebelum), dan

jembatanVarol (ponds Varolii).

(1) Otak Besar (Serebrum),

Serebrum berwarna abu-abu pada bagianluar (korteks)

karena mengandung banyakbadan sel saraf yang disebut

substansigrissea. Bagian dalam (medula) serebrum berwarna

putih karena mengandung banyakdendrit dan akson, disebut

substansi alba.Serebrum terdiri atas beberapa lobus.

(2) Otak Tengah (Mesensefalon),

Page 6: Makalah Baru Fister

6

Otak tengah terletak di depan otak kecil(serebelum) dan

jembatan Varol. Otak tengahberperan dalam refleks mata dan

kontraksi ototyang terus menerus.

(3) Otak Depan (Diensefalon),

Otak depan terdiri atas dua lobus berikut.

a) Thalamus, berfungsi menerima semuarangsang yang berasal

dari reseptor(kecuali bau) ke area sensorik serebrum,serta

melakukan persepsi rasa sakit danrasa menyenangkan.

b) Hipothalamus, merupakan pusat koordinasi sistem saraf tepi

(otonom). Hipotalamusberfungsi mengatur suhu tubuh

padaorganisme homoiotermal. Akibatnya, suhutubuh relatif

tetap, tidak terpengaruh olehsuhu lingkungan. Hipothalamus

berfungsimengatur rasa lapar sehingga manusiamelakukan

kegiatan makan. Hipothalamusmengatur emosi, kadar air

dalam tubuh,kegiatan produksi, tekanan darah, dan kadargula

dalam darah.

(4) Otak Kecil (Serebelum),

Otak kecil terletak di bagian belakang dibawah otak besar. Otak

kecil berfungsi mengkoordinasikankerja otot, tonus otot,

keseimbangan,dan posisi tubuh. Otak kecilmerupakan pusat

keseimbangan. Apabila terjadigangguan (kerusakan) pada otak

kecil makasemua gerakan otot tidak dapat

dikoordinasikan.Keadaan seperti ini disebut ataxi.

(5) Jembatan Varol (Ponds Varolii).

Jembatan Varol merupakan serabut saraf yang menghubungkan

otak kecil bagian kiri dankanan, serta menghubungkan otak

besardengan sumsum tulang belakang. JembatanVarol berfungsi

menghantarkan rangsang darikedua bagian serebelum.

b) Sumsum,

Pada sistem koordinasi, sumsum terbagimenjadi 2 bagian yaitu

sumsum lanjutan (medulla oblongata) dan sumsum tulang belakang

(medulla spinalis).

Page 7: Makalah Baru Fister

7

(1) Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata),

Sumsum lanjutan merupakan bagianpaling belakang dari

otak. Sumsum lanjutanpaling atas disebut jembatan Varol.

Sumsumlanjutan berfungsi mengatur denyut

jantung,menyempitkan pembuluh darah, melakukangerakan

menelan, batuk, bersin, bersendawa,muntah, serta membantu

pernapasan.

(2) Sumsum Tulang Belakang (Medul Spinalis ),

Sumsum tulang belakang berfungsi menghubungkanrangsang

dari dan menuju otak.Selain itu sumsum ini juga memberi

kemungkinanjalan terpendek pada gerak reflex

2) Sistem Saraf Tepi (Sistem Saraf Perifer), Sistem saraf tepi berfungsi

menyampaikan informasike dan dari pusat pengatur. Sistem saraf tepi

padadasarnya terdiri dari lanjutan sel saraf. Sel-sel saraf iniberfungsi

membawa impuls saraf atau rangsang sarafmenuju dan dari sistem saraf

pusat.Berdasarkan impuls saraf yang dibawa, sistem saraf tepi dibedakan

menjadi:

a) Sistem saraf aferen, membawa impuls saraf dari

reseptor ke susunan saraf pusat.

b) Sistem saraf eferen, membawa impuls saraf pusat

ke efektor.Susunan saraf tepi berdasarkan asalnya dibedakanmenjadi

saraf sumsum tulang belakang (spinal) dan sarafotak (kranial).

a) Saraf sumsum tulang belakang (spinalis), yaitu

saraf yang berjumlah 31 pasang saraf, memiliki ciricirisebagai berikut.

(1) Merupakan gabungan antara saraf sensorik

yang masuk ke akar dorsal dan saraf motorikyang keluar dari akar

ventral.

(2) Merupakan lanjutan dari sumsum lanjutan(medula oblongata)

hingga vertebrae lumbaliskedua. Saraf ini (nervi spinalis) berasal

darisumsum tulang belakang yang berwarna kelabuyaitu substansi

grissea.

Page 8: Makalah Baru Fister

8

b) Saraf otak (kranial), yaitu saraf yang berjumlah 12pasang dan meliputi

beberapa saraf

b) Sistem Saraf Tidak Sadar (Otonom)

Saraf yang mengendalikan gerak organ-organ dalam(visceral) secara

otomatis disebut saraf otonom. Gerakorgan dalam meliputi gerak organ

jantung, otot polos, pupil,mengembang dan mengerutnya pembuluh darah,

sertasekresi enzim dan keringat.Terdapat dua macam saraf otonom yaitu:

1) Saraf simpatetik adalah saraf yang berpangkal padasumsum tulang

belakang (medula spinalis) di daerahdada dan pinggang. Saraf simpatik

umumnya berfungsimemacu atau mempercepat kerja organ-organ tubuh.

2) Saraf parasimpatetik adalah saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan

(medula oblongata) dan darisakrum yang merupakan saraf pre-ganglion

danpost-ganglion. Fungsi saraf parasimpatik umumnyamemperlambat

kerja organ-organ tubuh.

3. Sistem Saraf Pada Aves

Susunan saraf aves serupa dengan susunan saraf manusia dan hewan

menyusui (mammalia). Semua aktivitas saraf diatur oleh oleh susunan saraf

pusat yang terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak aves terdiri dari

beberapa bagian, yakni otak besar, otaak tengah, otak kecil, dan sum-sum

lanjutan. Selain otak kecil, otak besar pada aves tumbuh dengan baik. Otak

besar aves berbeda pula dengan otak besar manusia.

Permukaan otak besar aves tidak berlipat-lipat sehingga jumlah neuron

pada aves tidak banyak. Otak tengah aves berkembang membentuk dua

gelembung. Perkembangan ini berhubungan dengan fungsi penglihatannya.

Otak kecil aves mempunyai banyak lipatan yang memperluas permukaannya

sehingga dapat menampung neuron cukup banyak (Aryulina, 2006).

Perkembangan otak kecil ini berguna untuk pengaturan keseimbanagan aves

waktu terbang.

4. Sistem Saraf Pada Mamalia

Page 9: Makalah Baru Fister

9

1. Sel Saraf (Neuron)

Neuron adalah satuan anatomis dan fungsional dari sel saraf. Unit terkecil

penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa juga disebut neuron. Sel

neuron berperan dalam penerimaan, penghantaran, pemerosesan rangsang ,

pencetus aktivitas sel tertentu dan pelepasan neurotransmitter serta molekul-

molekul menyampaian informasi ( Haryanto, 2008). Setiap satu sel saraf

(neuron) terdiri atas tiga bagian utama yang berupa badan sel saraf, dendrit,

dan akson.

Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang-cabang. Dendrit

merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan

mengantarkan rangsangan ke badan sel. Fauzi (2012) menyatakan Dendrit

merupakan suatu perluasan dari soma yang menyerupai rambut dan bertindak

sebagai saluran untuk menerima masukan dari sel syaraf lainnya melaui

sinapsis. Sedangkan Feriyawati (2006) menyatakan dendrit adalah tonjolan

yang menghantarkan informasi ke badan sel.

Badan sel adalah bagian yang paling besar dari sel saraf. Badan sel

berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke

akson. Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Sesui dengan

pernyataan Fauzi (2012) bahwa soma bertugas memproses nilai masukan dari

semua dendrit yang terhubung dengannya menjadi suatu keluaran. Soma

memiliki dua cabang yaitu dendrit dan axon.Nukleus adalah inti sel saraf yang

berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).Menurut Bandrya

(2014) menyatakan nukleus pada sel saraf tidak memiliki sentriol dan tidak

bereplikasi.

Menurut Feriyawati (2006) akson merupakan tonjolan tunggal dan

panjang yang menghantarkan informasi keluar dari badan sel. Neurit

(Akson) adalah tonjolan sitoplasma yang panjang (lebih panjang daripada

dendrit), berfungsi untuk menjalarkan impuls saraf meninggalkan badan sel

saraf ke neuron atau jaringan lainnya. Jumlah akson biasanya hanya satu pada

setiap neuron. Fauzi (2012) menyatakan Axon menyalurkan sinyal elektrik

yang dihasilkan pada bagian bawah dari axon hillock. Sinyal elektrik

digunakan oleh neuron untuk menyampaikan informasi atau sinyal ke otak

Page 10: Makalah Baru Fister

10

dengan semua sinyal sama. Oleh karena itu, otak menentukan jenis informasi

yang diterima berdasarkan jalur yang membawa sinyal. Otak kemudian

menganalisis dan menafsirkan jenis informasi yang diterima.

Selubung Mielin adalah sebuah selaput yang banyak mengandung

lemak yang berfungsi untuk melindungi akson dari kerusakan. Selubung mielin

bersegmen-segmen. Menurut Fauzi (2012) Axon menyalurkan sinyal elektrik

yang dihasilkan pada bagian bawah dari axon hillock. Sinyal elektrik

digunakan oleh neuron untuk menyampaikan informasi atau sinyal ke otak

dengan semua sinyal sama. Oleh karena itu, otak menentukan jenis informasi

yang diterima berdasarkan jalur yang membawa sinyal. Otak kemudian

menganalisis dan menafsirkan jenis informasi yang diterima.Sel

Schwann adalah jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit

(akson) dan membantu regenerasi neurit (akson).

Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat transmisi impuls saraf.

Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu nodus

ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan. Fauzi

(2012) pada nodus ini, sinyal yang mengalir dan mengalami penurunan akan

diperkuat lagi. Hal ini akan memastikan bahwa perjalanan sinyal pada axon

mengalir cepat dan tetap konsisten.Menurut Fauzi (2012) Sinapsis merupakan

bagian kontak (tempat) terjadinya pertukaran sinyal antar dua

neuron.Sinapsis adalah pertemuan antara ujung neurit (akson) di sel saraf satu

dan ujung dendrit di sel saraf lainnya. Pada setiap sinapsis terdapat celah

sinapsis. Pada bagian ujung akson terdapat kantong yang disebut bulbus akson.

Kantong tersebut berisi zat kimia yang disebut neurotransmiter.

Neurotransmiter dapat berupa asetilkolin dan kolinesterase yang berfungsi

dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis.

Sel-sel saraf (neuron) bergabung membentuk jaringan saraf. Ujung

dendrit dan ujung akson lah yang menghubungkan sel saraf satu dan sel saraf

lainnya. Menurut fungsinya, ada tiga jenis sel saraf yaitu sel saraf sensorik,

motorik dan penghubung. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai

fungsi menerima rangsang yang datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah

menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak. Sesuai dengan

Page 11: Makalah Baru Fister

11

pernyataan Wulandari (2009) sel saraf sensorik disebut juga dengan sel saraf

indera, karena berhubungan dengan alat indra. Badan sel saraf ini bergerombol

membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya panjang.

Sel saraf motorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi untuk membawa

impuls saraf dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot.

Wulandari (2009) sel saraf motorik disebut juga sel saraf penggerak, karena

berhubungan erat dengan otot sebagai alat penggerak. Sel saraf ini mempunyai

dendrit yang pendek dan akson yang panjang.Sel saraf penghubung adalah sel

saraf yang banyak terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Sel

saraf tersebut berfungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls

(rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.

Adapun skema gerak biasa adalah: impuls (rangsangan) saraf sensorik

otaksaraf motorik otot gerakan.

Skema gerak refleks adalah: impuls (rangsangan)saraf sensorik sumsum

tulang belakang saraf motorik ototgerak reflex.

5. Penyakit pada Sistem Saraf

Gangguan terhadap badan sel serta terhadap prosesus saraf adalah dua tipe

kerusakan yang umum di dalam system saraf.

Kerusakan tipe pertama, apabila demikian seriusnya sehingga

menyebabkan kematian sel, maka kerusakan tidaklah dapat diperbaiki. Hal ini

dapat terjadi pada manusia dalam kasus poliomyelitis, serta dalam kasus

distemper pada anjing. Hewan dewasa dan juga anak-anaknya yang baru lahir

memiliki semua neuron, kematian sel-sel saraf merupakan hal yang serius,

karena sel saraf tidak bisa diganti.

Gangguan terhadap prosesus saraf, umumnya pada saraf peripheral,

mungkin bersifat permanen atau mungkin juga tidak. Gangguan tersebut

bervariasi, sebagai keadaan sementara sampai tetap disebabkan tekanan pada

batang saraf sehingga merusakkan saraf sebagaimana dapat terjadi selama

Page 12: Makalah Baru Fister

12

parturisi yang sulit; sebagai akibat terpotongnya saraf oleh kawat berduri,

mesin pemotong dan sebagainya.

Penyembuhan saraf dari tekanan atau kerusakan terjadi secara spontan

dalam waktu relatif singkat. Tetapi jika saraf terputus, bagian distal mengalami

proses yang dikenal sebagai degenerasi wallerian, dimana akson terkeping-

keping, tangkai myelin terpatah, dan neurolema mungkin terpisah.

Degenerasi retrograde mengacu pada perubahan yang sama yang

mempengaruhi segmentum prosimal saraf yang etrpotong dan akhirnya

melibatkan dan mengakibatkan kematian badan sel.

Jika badan sel dan segmentum proksimal tetap sehat, maka dapat terjadi

proses pertumbuhan kembali saraf, khususnya bila neurolema dan tangkai

myelin dari segmentum distal dibawa dekat keujung potongan segmentum

proksimal. Ujung prosimal yang sehat akan menumbuhkan ujung serabur saraf

baru, dan ada kesempatan satu atau lebih serabut saraf akan menemukan jalan

ke tangkai sel Schwan peripheral. Jika hal ini terjadi, maka masing-masing

serabut akan menumbuhkan tangkai dengan laju 1 sampai 3mm per hari. Saraf

yang baru, fungsinya tidak akan penuh seperti serabut yang asli begitu pula

diameternya berkurang dan trasmisi impulsnya lebih lambat, akan tetapi fungsi

itu dapat diatasi oleh organ efektor yang iinervasi. Tumor saraf atau neuromas

dapat terbentuk pada ujung saraf. Apabila hal ini terjadi pada ujung proksimal,

terjadilah sensasi phantom. Ini adalah sensasi yang dihasilkan dari ujung

serabut saraf yang dalam keadaan normal letaknya lebih jauh, sehingga

memberikan kesan seolah-olah kaki itu masih ada.

Gangguan pada saraf perifer akan menghilangkan sensasi atau aktivitas

otot atau kedua-duanya pada daerah spesifik yang disuplai oleh saraf tertentu

yang terlibat.

Kerusakan pada system saraf pusat dapat disebabkan oleh berbagai faktor

seperti trauma, tumor, infeksi, atau toksin

Karena sebagian besar jalur serabut saraf dari satu sisi otak melintas kearah

yang berlawanan dari korda spinalis, suatu luka pada salah satu sisi otak akan

menganggu fungsi sisi lain dari tubuh. Penglihatan, pendengaran, dan sensasi

Page 13: Makalah Baru Fister

13

pada kulit, seperti halnya aktivitas motorik, dapat mengganggu kerja system

saraf pusat (Frandson, 1993).

Page 14: Makalah Baru Fister

14

III KESIMPULAN

Kesimpulan dari makalah system saraf pada vertebrata :

1. Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta

terdiri terutama dari jaringan saraf

2. Sistem saraf tersusun dari sejumlah sel saraf atau yang disebut dengan sel

neuron.Sel-sel neuron terbagi atas beberapa bagian yaitu badansel, dendrit, dan

neurit (akson).

3. Sistem saraf mempunyai dua fungsi yaitu sebagai penerima danpenghantar

rangsang ke seluruh bagian tubuh, serta memberikantanggapan terhadap

rangsang tersebut.

4. Sel saraf yang menerimarangsang disebut reseptor. Reseptor dapat dibedakan

menjadieksteroseptor dan interoseptor. Reseptor ekstroseptor berfungsi sebagai

penerima rangsang dari luar sementara interoseptor berfungsi sebagai penerima

rangsang dari dalam.

5. Susunan saraf aves serupa dengan susunan saraf manusia dan hewan menyusui

(mammalia).

6. Sel saraf sensorik adalah sel saraf yang mempunyai fungsi menerima rangsang

yang datang kepada tubuh atau panca indra, dirubah menjadi impuls

(rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke otak.

7. Kerusakan pada system saraf pusat dapat disebabkan oleh berbagai faktor

seperti trauma, tumor, infeksi, atau toksin.

8. Gangguan terhadap prosesus saraf, umumnya pada saraf peripheral, mungkin

bersifat permanen atau mungkin juga tidak. Gangguan tersebut bervariasi,

sebagai keadaan sementara sampai tetap disebabkan tekanan pada batang saraf

sehingga merusakkan saraf sebagaimana dapat terjadi selama parturisi yang

sulit; sebagai akibat terpotongnya saraf oleh kawat berduri, mesin pemotong

dan sebagainya.

9. Gangguan pada saraf perifer akan menghilangkan sensasi atau aktivitas otot

atau kedua-duanya pada daerah spesifik yang disuplai oleh saraf tertentu yang

terlibat.

Page 15: Makalah Baru Fister

15

10. . Umumnya gejala-gejala kerusakan system saraf pusat lebih umum

dibandingkan dengan kerusakan saraf perifer. Gejala-gejala tersebut dapat

berkisar dari paralisis parsial atau paralisis menyeluruh seperti yang tampak

pada keadaan luka pada korda spinali, sampai pada keadaan pasmus atau

konvulsi sebagai akibat kontraksi oto yang tidak terkontrol.

Page 16: Makalah Baru Fister

16

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah, dkk. 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga

Badrya, Laeli. 2014. Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Mahasiswa

Kedokteran Laki-Laki dan Perempuan Angkatan 2011 FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Dalam Menghadapi Ujian OSCE. Skripsi

dipublikasikan. Jakarta, FKIK-UIN Syarif Hidayatullah.

Fauzi, Shofwan Ali. 2012. “Analisis Fungsi Aktivasi Jaringan Syaraf Tiruan

Untuk Mendeteksi Karakteristik Bentuk Gelombang Spektra Babi Dan

Sapi”. Jurnal Chauci, 2(3): 154-162.

Feriyawati, Lita. 2006. Anatomi Sistem Saraf dan Perananya dalam Reglasi

Kontraksi Otot Rangka. Disertasi dipublikasikan. Medan, FK-USU.

Frandson, R.D. 1993. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University

Press. Yogyakarta

Haryanto, Nia. 2008. Ada Apa Dengan Otak Tengah : Mengungkap Rahasia di

Balik Kehebatan Otak Tengah di Tengah Kontroversi, Disertai Panduan

Mandiri Mengoptimalisasi Otak Tengah. Jakarta: Gradien Medatama.

Wulandari, Ika Puspita. 2009. “Pembuatan Alat Ukur Kecepatan Respon Manusia

Berbasis Mikrokontroller AT 89S8252”. Jurnal Neutrino, 1(2): 208-219.