Makalah Parasitologi baru

35
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan yang semakin maju, Entomologi atau ilmu yang memepelajari seluk beluk serangga turut berkembang pula. Saat ini Entomologi terbagi menurut beberapa sub bidang antara lain entomologi lingkungan, entomologi ekonomi, entomologi industri, toksikologi insektisida, entomologi makanan, kedokteran, dan forensik. Entomologi kedokteran adalah ilmu yang mempelajari serangga dan hewan sejenis seperti tungau, caplak, dan laba-laba dalam hubungan dengan kesehatan manusia. Hubungan antara manusia dan hewan dengan serangga kedokteran sering sangat rumit dipahami.Oleh karena itu, pengetahuan tentang biologi dan ekologi serangga secara umum menjadi sangat penting. Harword dan Jame (1979) mengemukakan bahwa tujuan emtomologi kedokteran manusia dan hewan adalah untuk mengendalikan, mencegah, dan bila mungkin membasmi Antropoda yang berhubungan dengan penyakit manusia dan hewan. Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 1

Transcript of Makalah Parasitologi baru

Page 1: Makalah Parasitologi baru

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu dan pengetahuan yang semakin maju,

Entomologi atau ilmu yang memepelajari seluk beluk serangga turut

berkembang pula. Saat ini Entomologi terbagi menurut beberapa sub bidang

antara lain entomologi lingkungan, entomologi ekonomi, entomologi industri,

toksikologi insektisida, entomologi makanan, kedokteran, dan forensik.

Entomologi kedokteran adalah ilmu yang mempelajari serangga dan

hewan sejenis seperti tungau, caplak, dan laba-laba dalam hubungan dengan

kesehatan manusia. Hubungan antara manusia dan hewan dengan serangga

kedokteran sering sangat rumit dipahami.Oleh karena itu, pengetahuan tentang

biologi dan ekologi serangga secara umum menjadi sangat penting.

Harword dan Jame (1979) mengemukakan bahwa tujuan emtomologi

kedokteran manusia dan hewan adalah untuk mengendalikan, mencegah, dan

bila mungkin membasmi Antropoda yang berhubungan dengan penyakit

manusia dan hewan.

Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos =

kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau

bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Cabang ilmu

kedokteran yang mempelajari tentang peran antropoda yang dapat menjadi

penyebab langsung penyakit bagi manusia atau menjadi penular berbagai

mikroorganisme penyebab penyakit. Sebagai penular penyakit, Antropoda

dapat bettindak sebagai vektor yang menularkan bibit penyakit atau berperan

sebagai hospes perantara (intermediet host) (Sembel, 2008).

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 1

Page 2: Makalah Parasitologi baru

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui definisi arthropoda,dan arachnida.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang Arachnida.

1.3 Manfaat

Sebagai pengetahuan bagi mahasiswa

Sebagai bahan tambahan dalam mengajar bagi dosen.

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 2

Page 3: Makalah Parasitologi baru

BAB 2

Landasan Teori

2.1 Arthropoda

Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki)

merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau

bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya.

Ciri Antrophoda,antara lain:

Adapun ciri-ciri umum dari Arthropoda antara lain adalah sebagai berikut:

1) Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas :

- kepala (caput)

- dada (thoraks)

- dan badan belakang (abdomen). Beberapa diantaranya ada yang

memiliki kepala dan dada yang bersatu (cephalothoraks).

2) Bentuk tubuh: simetris bilateral.

3) Rangka luar : keras,tersusun atas zat kitin.

4) Sifat hidup: ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas.

5) System peredaran darah : terbuka (system lakuner) dan alat peredarannya

berupa jantung dan pembuluh-pembuluh darah terbuka

6) Alat pernapasan : berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan

lembaran (paru-paru buku)

7) Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus,

dan anus

8) Sistem reproduksi : terpisah,artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina.

Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan

paedogenesis)

9) System saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena

10) Habitat: hidupnya di darat, air tawar dan laut

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 3

Page 4: Makalah Parasitologi baru

Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, Arthropoda dikelompokkan menjadi 4

kelas, yaitu :

1. Kelas Crustacea atau ( golongan Udang-udangan )

2. Kelas Insecta atau (golonagn serangga /Hexapoda)

3. Kelas Myriapoda atau ( golongan lipan / kaki seribu)

4. Kelas Arachnida atau ( golongan labah-labah )

2.2 Arachnida

Arachnida merupakan salah satu dari Phylum Arthropoda.Menurut

bahasa,Arachnoidea (dalam bahasa yunani, arachno = laba-laba) disebut juga

kelompok laba-laba, meskipun anggotanya bukan laba-laba saja.

Adapun memiliki ciri- ciri sebagai berikut,antara lain:

1) Pada umumnya hidup di darat, tetapi ada juga yang hidup dalam air

2) Ukuran tubuhnya mikroskopis sampai beberapa sentimeter panjangnya

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 4

Page 5: Makalah Parasitologi baru

3) Tubuhnya bersegmen,terdiri atas chepalothoraks( kepala-dada) dan abdomen

serta tidak mempunyai antena

4) Jumlah matanya bervariasi dan biasanya mempunyai delapan mata sederhana

5) Pada bagian depan chepalothoraksnya terdapat mulut yang mempunyai enam

pasang alat tambahan, yaitu:

Sepasang pedipalpus (seperti kaki yang berakhir pada cakar) yang

berfungsi sebagai indera, tangan untuk memegang mangsanya, maupun

alat untu melakukan kopulasi .

Sepasang kelisera (berupa gunting dan capit) mengandung racun untuk

melumpuhkan musuhnya

Empat pasang kaki untuk berjalan.

6) Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau dengan kedua-duanya

7) Ada beberapa Arachnida yang tidak memiliki alat penapasan khusus.

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 5

Page 6: Makalah Parasitologi baru

2.3 System Organ Arachnida

System pernapasan berupa paru-paru yang terletak di daerah perut depan.

Sistem syarafnya : berupa persatuan ganglion-ganglion yang disebut sistem

syaraf tangga tali yanh terjulur keseluruh tubuh.

Alat pencernaan: dimulai dari mulut sampai anus. Sistem Pencernaan Makanan

ditangkap dengan jaring tepi dan ada pula yang diisap dari inangnya oleh

Arachnida yang hidup sebagai parasit. Alat pencernaan makanan berturut-turut

mulai dari mulut –> perut –> usus halus –> usus besar –> kantung –> feses –>

anus. Alat pencernaan dilengkapi dengan 5 pasang usus buntu yang terletak

dibagian depan dan hati di bagian abdomen

System reproduksi, terjadi secara seksual, yaitu dengan persatuan ovum dan

sperma yang terjadi di dalam tubuh betinanya (fertilasi internal). Jenis kelamin

terpisah(diesis) dan pembuahan secara internal. Ada ovipar, ovovivipar, dan

vivipar.

Alat ekskresi; berupa pembuluh malpigi. Ekskresi laba-laba dilakukan dengan

tubula ( tunggal = tubulus ) Malpighi.Tubula Malpighi merupakan tabung kecil

panjang dan buntu dan organ ini terletak di dalam hemosol yang bermuara ke

dalam usus.Selain Tubula Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan

kelenjar koksal. Kelenjar koksal merupakan kelenjar ekskretori buntu yang

bermuara pada daerah koksa (segmen pada kaki insecta).

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 6

Abdomen Sefalothoraks

MataKelenjarBisa

PedipalpusKaliseraParu-paru bukuKelenjar Sutra

Spineret

Anus

Page 7: Makalah Parasitologi baru

2.4 Klasifikasi Arachnida

Kelas arachnida dapat di kelompokkan atas 3 ordo, yaitu sebagai berikut:

Ordo Scorpionid (golongan kalajengking)

Ordo Araneae (golongan laba-laba)

Ordo Acarina (golongan kutu,tungau atau caplak).

1. Ordo Scorpionid (golongan

kalajengking)

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Animalia

Filum : Arthopoda

Subfilum : Celicerata

Kelas : Aracnida

Ordo : Spcorpid

Spesies : - Thelyphonuscondutus (Kalajengking)

- Mastigoproctus giganteus (kalajengking raksasa)

Scorpionid merupakan anggota Arthropoda darat yang paling tua,hewan

malam yang banyak dijumpai di daerah yang beriklim panas,dan hidup

bersembunyi di bawah batu,kayu,pasir,atau di dalam tanah. Mencakup segala

macam kala, seperti kalajengking, kala buku dan kala labah-labah.Contoh:

Thelyphobnus sp. (kala jengking) dan Bhutus afer(ketungging).Scorpionid

memiliki ciri-ciri yang khas. Adapun memiliki ciri- ciri sebagai berikut,antara

lain:

Tubuh terdiri dari cepalotoraks dan abdomen (bersegmen-

segmen),preabdomen, dan post abdomen.

Cepalotoraks tertutup karapas.

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 7

Page 8: Makalah Parasitologi baru

Memiliki umbai-umbai berbentuk cakar yang berfungsi untuk menangkap

mangsa(celicera) dan cakar berbentuk penjepit (Pedipalpus).

Mempunyai 4 pasang kaki tanpa antena yang terletak pada cepalotoraks, 2-12

mata oceli.

Abdomen bersegmen 12, yang 7 segmen disebut mesosoma besar, dan 5

segmen terminal disebut metasoma.

Pada ujung abdomen segmen terakhir terdapat alat penyengat/ekor (telson)

yang mengandung kelenjar toksin.

Alat pernapasan berupa 4 pasang paru-paru buku, terletak sebelah ventral

segmen III dan XV. Bersifat vivipar dan merupakan binatang karnivora.

Pada siang hari bersembunyi dan malam hari keluar mencari mangsa

Dalam Ordo Scorpionid terbagi menjadi 2 kelompok besar,yaitu: genus Buthus

dan genus Centruroides

2. Ordo Araneae (golongan laba-laba)

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Animalia

Filum : Arthopoda

Kelas : Aracnida

Ordo : Araneae

Family : Aranedae

Spesies : - Araneus diadematus ( Laba- laba penenun )

- Latrodectus mactans (Laba-laba berbisa black widow)

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 8

Page 9: Makalah Parasitologi baru

Araneae merupakan merupakan anggota Arthropoda yang mampu membentuk

sarang (jaring) dengan benang - benang sutera karena mempunyai spinneret.Selain

itu juga merupakan hewan pemakan daging(karnivora),yang merupakan predator

serangga atau hewan kecil lainnya.Laba-laba hidup didalam lubang-lubang

batu,bawah jembatan,dan tempat gelap,misalnya di bagian gelap kamar mandi.

Meliputi bangsa laba-laba.Terdapat laba-laba yang gigitannya beracun,antara lain:

Latrodectus mactans (Laba-laba berbisa black widow),Tarantula,Loxosceles.

Araneae memiliki ciri-ciri yang khas. Adapun memiliki ciri- ciri sebagai

berikut,antara lain:

a. Morfologi

Tubuh terdiri dari cephalotoraks(prosoma) dan abdomen (opisthosome) tidak

bersegmen yang dihubungkan bagian sempit yang disebut pedicel.

Mempunyai 6 pasang spinneret, yang berfungsi memintal benang sutra.

Memiliki mata sederhana,terletak dekat ujung caput,umumnya terdiri atas 8

ocelli.

Diatas bagian mulut terdapat Celicera (rahang penusuk yang mempunyai

kelenjar racun yang terbuka didekat puncak pada ruas kedua,dan digunakan

untuk menangkap mangsa).

Memiliki sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang

disebut pedipalpus. Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan

jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam

perkawinan.

Memiliki 4 pasang kaki.

Laba-laba sesungguhnya bernafas dengan paru-paru buku dan juga bernafas

dengan trakea.

Keterangan : (1) empat pasang kaki

(2) cephalothorax

(3) opisthosoma

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 9

Page 10: Makalah Parasitologi baru

b. Alat Ekskresi.

Ekskresi laba-laba dilakukan dengan tubula ( tunggal = tubulus ) Malpighi.

Tubula Malpighi merupakan tabung kecil panjang dan buntu dan organ ini

terletak di dalam hemosol yang bermuara ke dalam usus. Selain Tubula

Malpighi, ekskresi lainnya dilakukan dengan kelenjar koksal. Kelenjar koksal

merupakan kelenjar ekskretori buntu yang bermuara pada daerah koksa

(segmen pada kaki insecta).

c. Alat Pernapasan

Laba-laba bernapas dengan paru-paru buku atau trakea. Paru-paru buku adalah

organ respirasi berlapis banyak seperti buku dan terletak pada bagian abdomen.

d. Alat Penangkap mangsa.

Beberapa laba-laba penenun memiliki kemampuan membungkus tubuh

mangsanya dengan lilitan benang-benang sutera. Kemampuan ini sangat

berguna terutama jika mangsa memiliki alat pembela diri yang berbahaya.

Ordo Araneae terbagi menjadi 3 kelompok besar,yaitu:

a. Mesothelae,

Merupakan laba-laba primitif tak berbisa, dengan ruas-ruas tubuh yang nampak

jelas,.

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 10

Page 11: Makalah Parasitologi baru

b. Mygalomorphae atau Orthognatha, yalah kelompok laba-laba yang

membuat liang persembunyian, dan juga yang membuat lubang jebakan di

tanah. Banyak jenisnya yang bertubuh besar, seperti tarantula .

Contoh spesies:

Tarantula, Brachypelma smithi

c. Araneomorphae adalah kelompok laba-laba ‘modern’. Kebanyakan laba-

laba yang ditemiu.mengingat bahwa anggotanya terdiri dari 95 suku dan

mencakup kurang lebih 94% dari jumlah spesies laba-laba. Taring dari

kelompok ini mengarah agak miring ke depan (dan bukan tegak seperti pada

kelompok tarantula) dan digerakkan berlawanan arah seperti capit dalam

menggigit mangsanya.

Contoh Spesies:

Laba-laba penenun Laba-laba berbisa black

widow

Araneus diadematus. , Latrodectus mactans

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 11

Page 12: Makalah Parasitologi baru

d. Lactrodectus mactans (Black Widow Spider)

Contoh spesies berikut ini merupakan spesies dari ordo Araneae yang berbahaya.

Mempunyai abdomen bulat, warna hitam/coklat atau keabu-abuan. Dibawah

abdomen bulat, warna hitam/coklat kebu-abuan. Dibawah abdomen tampak

gambaran mirip gelas pasir. Toxin yang dihasilkan oleh laba-laba ini disebut

Toxalbumin. Toxalbumin merupakan neurotoksin yang memiliki kekuatan racun

15x kuat daripada ular Rattle.

Lactrodectus mactans (Black Widow Spider)

Laba-laba ini mempunyai peranan medik yaitu mengandung Toxalbumin,

menyebabkan arachnidis sitemik, ulcus papcum, pancreas akut, batu ginjal,

appendicitis, calic ginjal. Gigitan Black Widow Spider dapat menyebabkan

Arachnidisme Sistemik. Toxin Black Widow Spider menyebabkan Ulcus

pepacum, Pancreas acut, Batu empedu,Calic ginjal, Apdendicitis.

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 12

Page 13: Makalah Parasitologi baru

e. Lycosa tarantula

Spesies ini juga berbahaya, karena memiliki bulu yang panjang dan lebat.

Gigitanya dapat menyebabkan rasa sakit karena adanya racun.

Lycosa tarantula

f. Loxosceles spp

Memiliki peranan medik yaitu racun dapat menyebabkan lemah

jantung,kematian.

Loxosceles spp

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 13

Page 14: Makalah Parasitologi baru

3. Ordo Acarina (golongan kutu,tungau atau caplak).

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom : Animalia

Filum : Arthopoda

Subfilum : Celicerata

Kelas : Arachnida

Ordo : Acariformes

Family :Pyroglyphidae

Spesies :- Dermatophagoides farinae

Acarina merupakan anggota Arthropoda yang ukuran tubuhnya kecil,meliputi

jenis yang merupakan parasit dan merugikan manusia. Misalnya tugau atau

caplak. Contoh: Sarcoptes sp. (caplak penyebab penyakit kudis), Dermacentor sp.

(caplak pengisap darah mamalia atau manusia), dan Tetranychus sp.dan tidak

bersegmen segmen, Acarina memiliki ciri-ciri yang khas. Adapun memiliki ciri-

ciri sebagai berikut,antara lain:

1. Morfologi

Tubuh berukuran kecil dan tidak bersegmen-segmen.

Kebanyakan anggota ordo acarina bertubuh bulat atau oval, pipih, dorsoventral,

caput,torax.

Mempunyai abdomennya bersatu dengan sefalotoraks.

Semua anggota acarina bernapas melalui seluruh permukaan tubuhnya.

Terdiri atas hard and soft-bodied ticks.

Ticks lebih besar dari mites.

Hidup bebas pada air, tumbuhan atau hewan

Vektor : protozoa, ricketsia, virus

2. Siklus Hidup:

Telur-larva-nimpha-tungau/caplak dewasa

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 14

Page 15: Makalah Parasitologi baru

Caplak dapat bertahan hidup selama berbulan- bulan tanpa makan jika belum

mendapatkan induk semangnya.Caplak dapat hidup pada 1-3 induk semang

berbeda selama fase pertumbuhannya.

Seluruh siklus hidup terjadi di tubuh induk semang. Telur kutu akan menempel

pada rambut induk semang dengan bantuan zat perekat yang dihasilkannya.

Sedangkan siklus hidup yang dijalani pinjal merupakan metamorfosa sempurna

yaitu telur-larva-pupa-dewasa. Larva yang baru menetas tidak memiliki kaki. Fase

pupa adalah fase yang tidak memerlukan makanan .

Siklus Hidup dari Tungau

Ordo acarina terbagi menjadi 2 kelompok besar,yaitu:

A. Sengkenit (Caplak/Tick)

Adapun memiliki ciri- ciri sebagai berikut,antara lain:

Berkuran makroskopis/besar

Pada Caplak biasanya tidak mempunyai mata/memiliki mata yang sederhana.

Bentuk tubuh Bulat/oval,.

Mempunyai kulit badan yang tebal,yang tidak tembus sinar,dan umumnya

tidak memiliki rambut

Badan terdiri atas: caput, torax, dan abdomen bersatu tanpa segmen

Terdapat pedipalpi

Pada mulut,terdapat gigi-gigi pemotong (chelicerae) yang terletak pada

dorsoventral,sedangkan gigi untuk melekat terdapat di mulut bagian

ventral(hipostoma).

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 15

Page 16: Makalah Parasitologi baru

Memiliki palpus yang berfungsi untuk menyangga badan pada waktu

menggigit mangsanya.

Jantan mati setelah kopulasi, betina setelah bertelur

Setiap stadium memerlukan darah

Pada Sengkenit (Caplak/Tick),memiliki dua family yang penting,yaitu:

a. Famili Ixodidae / caplak keras(hard ticks)

Adapun memiliki ciri- ciri sebagai berikut,antara lain:

1. Mempunyai penebalan kulit tubuh di bagian

dorsal,disebut scutum.

2. Jenis kelamin:pada jantan,skutum menutup

seluruh bagian dorsal tubuh,sedan gkan pada

wanita,skutum hanya terdapat di bagian anterior

tubuh bagian dorsal.

3. Kepala/kapitulum teletak di bagian anterior,mudah dilihat.

4. Daur Hidup:

- Variasi Siklus Hidup badasarkan

jumlah hospes yang diperlukan :

berumah satu, dua & tiga .

- Mengalami metamorfosis sempurna

- Terdapat 4 stadium: telur, larva,

nimpha, dan dewasa.

A. Telur : betina-bertelur-mati

Jumlah ribuan, warna coklat s.d. bbrp hari

B. Larva : telur-menetas 2 mg s.d. bbrp bulan-larva

di padang rumput, kaki 3 pasang

C. Nimpha dan dewasa:

Nimpha-makan selama 4 s.d 8 hari, Tanah-inang sesuai-dewasa

- Inang/hospes: unggas, mamalia,manusia, rodensia.

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 16

Page 17: Makalah Parasitologi baru

5. Contoh spesies:

Ixodes ricinus Haemaphysalis

b. Famili Argasidae / caplak lunak/soft ticks

Adapun memiliki ciri- ciri sebagai berikut,antara

lain:

1. Tidak mempunyai penebalan kulit tubuh di

bagian dorsal

2. Jenis kelamin:pada jantan maupun

betina,tidak memiliki skutum .

3. Kepala/kapitulum teletak di bagian ventral,sulit dilihat.

4. Daur Hidup:

- Telur (oval & merah) – menetas + 11 hari (jika suhu panas), 8 minggu

(jika suhu dingin)

- Larva – nimpha (batu, semak) – menetap pada tubuh hospes – dewasa

- Telur larva nympha (protonymph deutonymph tritonymph) dewasa

Berinduk satu hospes: Larva sampai dewasa pada satu hospes: B. Microplus

Berinduk dua hospes: Larva-Npmfa pd satu hospes, sedangkan pada saat

dewasa,hidup pada hospes lain,Contoh: R. evertsi, R. bursa, Hyallomma

excavatum .

Berinduk semang tiga: Larva pd hospes I - menjadi nimfa mencari induk

hospes II- menjadi dewasa mencari hospes III ,Contoh: R. sanguineus,

Haemaphysalis brancrofti

Berinduk semang banyak: Ornithodoros moubata.

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 17

Page 18: Makalah Parasitologi baru

5. Contoh Spesies:

Argas persicus

Otobius megnini

Ornithodoros moubat

Peranan familli Ixodidae dan Argasidae dalam ilmu Kedokteran,antaralain:

• Dapat menularkan Arthropods borne virus(Arbovirus) ,penyebab

penyakit:Langat, Kyasanur Forest Disease, Russian Spring Summer

Encephalitis)

• Dapat menularkan Rickettsia (Penyakit Rocky Mountain Spotted Fever)

• Dapat menularkan Bakteria Borellia recurrentis ,yang ditularkan oleh spesies

Ornithodoros (penyebab penyakit relapsing fever )dan bakteria Pasteurella

tularensis,yang ditularkan oleh spesies Haemaphysalis (penyebab penyakit

Tularemia)

• Protozoa (Babesiosis)

B. Tungau (Mites)

Adapun memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut:

Ukuran : mikroskopis

Bentuk tubuh :oval

Pada bagian dorsal berbetuk cembung

Tidak tmemiliki hiptostoma

Pedipalpi 3 segmen

celiceralia tersembunyi.

Morfologi dari Tungau

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 18

Page 19: Makalah Parasitologi baru

Tungau/Mites

Tungau yang parasit atau menjadi Vektor penyakit pada manusia,antaralain:

1. Famili Sarcoptidae

Ciri-ciri:

-Abdomen menjadi satu dengan cepalotoraks

-ukuran sangat kecil (Mikroskopis)

-Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki

-Tidak memiliki mata,,tapi kadang memiliki mata sederhana

-Hampir semua mites bertelur kecuali: Pyemote ventricosus yang ovovivipar.

-Mulut mites tidak mempunyai ipotome.

- Habitat: di permukaan ranjang dan bantal. Tungau ini hidup dari memakan

serpihan sel kulit mati manusia.

Siklus Hidup

telur à larva à nimfa à dewasa (pada tempat predileksi,misalnya di

permukaan ranjang dan bantal)

Cara Penularan dengan kontak langsung

Contoh spesies pada manusia:

Sarcoptes scabei

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 19

Page 20: Makalah Parasitologi baru

Peranan medik dalam ilmu kedokteran

Penyebab Kudis atau Scabies

• Membuat terowongan atau Tunnel di kulit

• Sela jari, pergelangan tangan, siku, punggung, scrotum, kaki

• Gatal karena reaksi terhadap ekskresinya

• Dapat terjadi infeksi sekunder.

Penyakit kudis atau Scabies Penyakit kudis atau Scabies

Gejala klinik

Yaitu berupa: Gatal – gatal pada malam hari(di daerah genital pada laki2), lipatan

ketiak, gluteus, umbilikus, areola mammae pada wanita.Apabila pada bayi,gatal-

gatal terjadi pada daerah telapak tangan dan telapak kaki

Diagnosis

Menemukan Sarcoptes scabiei pada kulit atau dilakukan biopsi.

2.Famili Trombibidae

Adapun memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut:

Stadium Larva : Warna merah orange, berbulu, mikrokopis,ukuran 200-400

mikron, hidup di rumput, belukar, semak,sebagai parasit

Stadium dewasa: Warna merah-orang, atau bernoda-noda mengkilap.Tubuh

tertutup oleh bulu-bulu kecil, dibagi menjadi cephalotorax dengan bagian-

bagian mulut, dan 2 pasang kaki, abdomen memanjang dengan 2 pasang

kaki,dan abdomen yang memanjang dengan 2 pasang kaki.

Hidup hingga 1 -2 bln

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 20

Page 21: Makalah Parasitologi baru

Contoh spesies: Leptotrombidium spp

Leptotrombidium spp

Peranan medik dalam ilmu kedokteran,antara lain:

Gigitan mites dapat menyebabkan dermatitis, dan bila digaruk dapat

menyebabkan infeksi sekunder

Tick menghasilkan isotoksin yang dapat mempengaruhi saraf pusat dan

neuromuscular sehinggga gigitannya dapat menyebabkan paralise

(kelumpuhan)

Tick dapat menularkan organism penyebab penyakit dengan 2 cara:

oTransdial transisional:tiap stadium tick dapat menularkan mikroorganisme

penyebab penyakit

oTransovarian:Tick dewasa betina yang terinfeksi mikroorganisme

penyebab penyakit dapat menularkan pada generasi berikutnya melalui

saluran telur yang terinfeksi

Tick dapat menularkan mikroorganisme penyebab penyakit :

Ricketsia (ex: Dermacentor sp: Penyebab mountain spotter fever)

Virus: Arbovirus,,penyakit Kyasanur Forest disease, Russian Spring summer

encephalitis,

Bakteri

-Borellia recurensis penyebab penyakit Relapsing fever ditularkan oleh

Ornitoodorus

-Pasteurella pestis.

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 21

Page 22: Makalah Parasitologi baru

Larva:

Menyerang kulit menggunakan 2capit

Vektor dari penyakit : Scrup typhus

Penyakit Scrup typhus

3. Famili Demodicidae

Adapun memiliki ciri-ciri morfologi sebagai berikut:

Berbentuk seperti cacing

Berukuran antara 0,1-0,4 mm

Mempunyai abdomen yang bergaris-garia transvesal

Mempunyai 4 pasang kaki yang berukuran pendek,terletak di bagian anterior

tubuh.

Habitat: hidup di dalam folikel rambut dan kelenjar minyak yang terdapat di

daerah sekitar hidung,kelopak mata dan kadang-kadang di kulit kepala bagian

depan dan sekitar papila mammae.

Contoh Spesies:

Demodex folliculorum

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 22

Page 23: Makalah Parasitologi baru

Peranan medik dalam ilmu kedokteran,antara lain:

Dapat menyebabkan dermatitis pada kulit. Akibatnya terbentuk komedo dan

pembesaran folikel rambut.

Gigitannya dapat menimbulkan gatal-gatal yang hebat pada manusia.

Penyebab :Acne rocacea, Blepharitis (radang pada kelopak dan/atau tepi

kelopak).

Blefaritis

Jerawat Acne rocacea Radang Blefaritis

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 23

Page 24: Makalah Parasitologi baru

BAB 3

Kesimpulan

Arthropoda merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau

bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Arachnida merupakan

salah satu dari Phylum Arthropoda. Arachnida disebut juga kelompok laba-laba,

meskipun anggotanya bukan laba-laba saja.

Arachnida memiliki ciri- ciri,antaralain ukuran tubuhnya mikroskopis sampai

beberapa sentimeter panjangnya.Tubuhnya bersegmen,terdiri atas chepalothoraks(

kepala-dada) dan abdomen serta tidak mempunyai antena, jumlah matanya

bervariasi dan biasanya mempunyai delapan mata sederhana, mempunyai empat

pasang kaki untuk berjalan.Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea atau

dengan kedua-duanya

Kelas arachnida dapat di kelompokkan atas 3 ordo, yaitu sebagai berikut:

Ordo Scorpionid (golongan kalajengking).

Scorpionid merupakan anggota Arthropoda darat yang paling tua,hewan malam

yang banyak dijumpai di daerah yang beriklim panas,dan hidup bersembunyi di

bawah batu,kayu,pasir,atau di dalam tanah.Beberapa spesies Scorpionid yang

berbahaya bagi manusia,antara lain:

Ordo Araneae (golongan laba-laba)

Araneae merupakan merupakan anggota Arthropoda yang mampu membentuk

sarang (jaring) dengan benang - benang sutera karena mempunyai spinneret.

Terdapat laba-laba yang gigitannya beracun,antara lain:

1. Latrodectus mactans (Laba-laba berbisa/black widow)

2. Tarantula lycosa

3. Loxosceles

Ordo Acarina (golongan kutu,tungau atau caplak).

Acarina merupakan anggota Arthropoda yang ukuran tubuhnya kecil,meliputi

jenis yang merupakan parasit dan merugikan manusia.

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 24

Page 25: Makalah Parasitologi baru

Daftar Pustaka

Djaenudin Natadisastra, Ridad Agoes. 2009. Parasitologi Kedokteran Ditinjau

dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC

Evi Dwisang Luvina, Lyndon Saputra. 2011. Dasar-Dasar Zoologi. Tangerang

Selatan: Binarupa Aksara Publisher

Soedarto. 1989. Entomologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Soedarto.2008.Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Surabaya: Airlangga

University Press.

Soebari.2011.Entomologi. Surabaya: Departemen Kesehatan RI Sekolah

Menengah Analis Kesehatan

Soedarto. 2011. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran. Jakarta: CV. Sagun Seto

http://websiteburner.com/biologigonz.blogspot.com/ (online)

http://kayaballakupunya.blogspot.com/2013/02/ciri-ciri-arthropoda-kelas-

arachnida.com/ (online)

Makalah Parasitologi “ Antrophoda kelas Arachnida” Page 25