Post on 01-Mar-2016
description
LAPORAN KEMAJUAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Kampung Lele Pusat Penghasil Makanan Olahan Lele Khas Demak Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat
di Desa Mranak Kabupaten Demak
Bidang Kegiatan:
PKM-M
Disusun oleh:
RETNO DIYAH ANGGRAENY (L2H009075/ Angkatan 2009)
SUCI HARDIANTI (21030111060105/Angkatan 2011)
HANISSA OKITASARI (21070111140106/Angkatan 2011)
AFANDI RAHMAT ARIS (21070111120018/Angkatan 2011)
FADHLANDI NAUFAN Z. (21070111130046/Angkatan 2011)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2013
1
1. TARGET LUARAN
Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-M) kami yang
berjudul Kampung Lele Pusat Penghasil Makanan Olahan Lele Khas Demak
Sebagai Upaya Pemberdayaan Masyarakat di Desa Mranak Kabupaten Demak
merupakan salah satu cara kami untuk mengembangkan potensi besar yang dimiliki
kota Demak dan Desa Mranak pada khususnya sehingga diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan perkapitanya melalui pengolahan lele segar menjadi
berbagai macam produk. Serta dapat memberikan solusi akan permasalahan para
pembudidaya ikan lele yaitu rendahnya nilai jual ikan lele mentah sehingga
mengakibatkan produktifitas penghasil ikan lele di Daerah Demak menurun mencapai
40 % di tahun 2012 (Data Statistika Dinas Perikanan Demak, 2012)
Melalui program ini diharapkan masyarakat dan peternak lele kabupaten Demak
dapat memiliki keterampilan dalam mengolah ikan lele segar untuk dijadikan sebagai
makanan olahan baru yang bernilai gizi tinggi. Di samping itu, kegiatan ini juga
diharapkan dapat memberikan nilai tambah dari ikan lele itu sendiri. Sehingga dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat sasaran. Kemudian, akan diusulkan
pembentukan Usaha Kecil Menengah (UKM) Pengolah Ikan Lele secara terintegrasi
sehingga dapat tercipta brain image Kampung Lele Demak secara optimal.
2. METODE
2.1 Tempat Pelaksanaan Program
Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di desa Mranak, Kabupaten
Demak dengan melibatkan peternak lele dan warga Desa Mranak,UKM peternak lele
dan pemerintah daerah Kabupaten Demak. Dalam program ini kami mengambil
Desa Mranak sebagai tempat program pengabdian masyarakat.
2.2 Prosedur Pelaksanaan Program
Pelaksanaan program dibagi menjadi lima bagian sebagai berikut :
1. Tahap Sosialisasi
2. Tahap Praktek dan Pendampingan (Pengembangan Inovasi)
2
3. Tahap Promosi dan Pemasaran
4. Tahap Evaluasi dan Pendampingan ke Mitra
5. Tahap Pengembangan Wilayah Dampingan
Sejauh ini yang telah dilakukan dalam pelaksanaan program adalah:
2.2.1 Tahap Sosialisasi
Tahap ini merupakan bagian untuk mensosialisasikan inovasi
pengolahan ikan lele kepada masyarakat sasaran agar dapat diproduksi oleh
home industry secara terintegrasi. Pada tahap ini juga dijelaskan bahwa nilai
tambah produk olahan ikan lele akan lebih tinggi dibandingkan jika hanya
dijual mentahan. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat
sasaran dibandingkan jika hanya menjual hasil ternak lele mentah. Tim PKM
Kampung Lele bekerjasama dengan Kelompok Ternak Sangkuriang di Desa
Mranak untuk menjalankan program secara berkelanjutan.
2.2.2 Tahap Praktek & Pendampingan
Tahap Praktek pertama sudah dilakukan pada tanggal 20 April 2013 yaitu
kegiatan pelatihan pengolahan ikan lele sekaligus Launching Program
Pengabdian Masyarakat dengan jumlah peserta 20 orang ibu-ibu PKK dan 5
orang Bapak-bapak pembudidaya ikan lele. Kegiatan ini dimulai dengan
penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) bersama warga Desa Mranak yang
ditandatangani Kepala Desa Mranak, Ketua TIM, dan disaksikan oleh Dinas
Perikanan Kota Demak. Pelatihan dilanjutkan dengan pemberian materi
Managemen Budidaya Ikan Lele yang langsung dihadirkan pihak dari Dinas
Perikanan Kota Demak sebagai pemateri. Kamudian dilanjutkan dengan praktek
pengolahan ikan lele yang dilakukan bersama dengan warga dan mengundang
ahli pengolah ikan dari Unit Usaha Hasil Perikanan (UUHP) Universitas
Diponegoro sebagai fasilitator.
Pada tahap ini, juga dilakukan pendampingan berupa pengembangan inovasi
produk dan kemasan, sehingga hasil pengolahan ikan lele oleh warga dapat
masuk pasar dengan optimal. Tim PKM juga melakukan riset pasar dengan uji
pivot berupa interview dan uji tester konsumen dan wisatwan Kota Demak.
3
Dimana dari sample yang disebar , hasilnya 75% menyukai lele dan mau
menerima produk olahan ikan lele sebagai makanan konsumsi dan oleh-oleh para
wisatawan.
Selanjutnya di bulan kedua, Tim PKM melakukan praktek lanjutan yaitu
pelatihan produksi dan pengemasan. Kegiatan ini dilakukan untuk memberi
edukasi kepada pengolah lele sehingga dapat melakukan produksi dan
pengemasan yang menarik untuk dapat dijual ke pasar. Pelatihan ini dilakukan
pada tanggal 15 Mei 2013, dimana Tim PKM memberikan contoh prototipe
kemasan yang bisa gunakan pelaku kampung lele untuk menjadikan olahan lele
sebagai oleh-oleh. Dan hasilnya, terdapat 5 orang warga yang tergabung dalam
UKM Budidaya setempat mencoba untuk melakukan pengolahan secara home
industry untuk dijual di kios sekitar Masjid Agung Demak.
2.2.3 Tahap Promosi dan Marketing
Pada tahap ini, telah dilakukan promosi produk hasil olahan ikan lele
dengan melakukan uji pivot pasar berupa tester terlebih dahulu. Kemudian
setelah mengetahui hasilnya terdapat 75% para konsumen yang berminat dengan
produk ini, Tim PKM melakukan promosi hasil kegiatan pengabdian masyarakat
dan sekaligus memperkenalkan produk hasil warga Kampung Lele Demak pada
momentum-momentum tertentu seperti ekspo dan juga penngenalan produk
melalui media massa.
Sejauh ini, terdapat 5 orang pelaku Kampung Lele yang merupakan warga
Desa Mranak telah melakukan produksi secara home industry. Warga telah
mencoba menjual produk hasil olahannya di pasar tradisional Demak yang
berdekatan dengan area Masjid Agung Demak. Serta menitipkan di beberapa
rumah makan besar di daerah Demak.
Promosi juga telah dilakukan pada expo pertama di Energy Building
Kawasan Senayan Jakarta pada tanggal 13 April 2013 melalui program IEC (ITB
Entrepreneurship Challenge). Pada ekspo tersebut, Tim PKM memperkenalkan
kegiatan pengabdian masyarakat Kampung Lele dan memamerkan kegiatan
4
produk olahan ikan lele oleh warga Desa Mranak Kabupaten Demak. Dan
hasilnya banyak konsumen maupun investor yang tertarik dengan produk
Lelefood Desa Mranak yang dipamerkan. Serta produk dari program ini telah
dimuat di beberapa media massa lokal Jakarta dan Jawa Barat sebagai produk
khas Kota Demak. Ekspo kedua dilakukan di Universitas Diponegoro dalam
kegiatan PKM expo yang diselenggarakan oleh Departemen Riset BEM KM
UNDIP pada minggu ketiga mei 2013.
Selain itu, program pengabdian masyarakat ini juga diliput oleh beberapa
media lokal Jawa Tengah meliputi Suara Merdeka, Manunggal UNDIP,
Mahaprika, Pers Teknik, dan Pro Alma. Untuk melanjutkan promosi dari hasil
program pengabdian masyarakat ini, kami akan menggencarkan hasil produk
oleh warga melalui pengoptimalan Media Massa, Penjualan berupa Outlet di
Kawasan Oleh-oleh Kota Wali dan Tembalang, Ekspo kuliner, dan media Online.
2.2.4 Tahap Evaluasi dan Pendampingan ke Mitra
Tahap keempat ini, yang sudah dilakukan yaitu Pendampingan ke Mitra
meliputi Dinas Perikanan Kota Demak, dan Community Development Nano
World Indonesia yang berkoordinasi dengan Nano Center Indonesia LIPI.
Kegiatan ini juga telah dilakukan vokasi kepada Kementerian Koperasi & Usaha
Kecil Menengah (KUKM) untuk mendukung program pengabdian masyarakat
tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga sedang ditawarkan kepada beberapa
investor dari HIPMI untuk bekerjasama dalam pengembangan Usaha Kecil
Menengah (UKM) Pengolahan Ikan Lele Warga Desa Mranak sebagai oleh-oleh
Khas Kota Demak.
2.2.4 Tahap Pengembangan Wilayah Dampingan
Pada tahap ini, kegiatan Kampung Lele akan dilakukan vokasi kepada
Pemerintah Daerah Kota Demak untuk menjadikan Desa Mranak sebagai pusat
wisata dan oleh-oleh lele. Kemudian Kampung Lele dapat dikembangkan
wilayahnya ke beberapa desa lain di sekitar Desa Mranak sebagai bentuk
pengembangan wilayah.
5
3. KEMAJUAN PEKERJAAN
Kemajuan pekerjaan program pengabdian masyarakat telah mencapai kegiatan
vokasi Desa Mranak menjadi UKM penghasil oleh-oleh olahan ikan lele khas Demak.
4. KETERCAPAIAN TARGET LUARAN
Target luaran dari program ini telah berjalan 90 %. Hal ini karena Tim PKM telah
melakukan keempat tahap kegiatan meliputi Sosialisasi, Praktek & Pendampingan,
Promosi dan Marketing, Pendampingan ke Mitra, serta Pengembangan Wilayah.
Program Pengabdian Masyarakat ini dilakukan secara partnership dengan Kelompok
Ternak Lele Sangkuriang dengan maksud untuk memudahkan dalam menjalankan
program.
Program pengabdian masyarakat Kampung Lele mampu meningkatkan
produktifitas dan pendapatan petani ikan lele yang menjadi mitra program di Desa
Mranak. Dimana dari rata-rata 50 ribu benih ikan lele yang ditebar setiap 3 bulan,
sebelumnya hanya mampu terjual 60 % ukuran konsumsi dengan harga dua belas ribu
rupiah per kilogram. Sedangkan 30 % hasil panen berukuran besar sehingga tidak
bisa di jual ke pasar secara langsung dan 10 % persen mortalitas. Dengan adanya
program pengabdian masyakat ini, warga mampu mengolah 30% ikan yang tersisa
dan dapat terjual sebesar lima belas ribu rupiah per kilogram. Hal ini menunjukkan
adanya penambahan pendapatan warga serta petani ikan lele dengan mengolah ikan
menjadi produk baru. Sehingga diharapkan warga dapat mengolah hasil ikan lele
yang bernilai jual lebih tinggi dengan prosentasi lebih besar di masa depan.
Target luaran yang sedang dalam proses yaitu peningkatan pelaku pengolah ikan
lele yang tergabung dalam Kampung Lele di Desa Mranak. Hal ini ditargetkan untuk
dapat menjadikan warga secara mandiri dalam pelaksanaan Kampung Lele minimal
30 % dari warga desa, terutama warga yang tidak memiliki pendapatan tetap. Ketika
warga sudah mulai ter-edukasi untuk mengolah ikan lele dan warga dapat melakukan
produksi serta penjualan secara mandiri, maka program pengabdian masyarakat ini
dapat dikembangkan ke wilayah di sekitar Desa Mranak. Hal ini dilakukan untuk
memberikan ciri khas Kota Demak sebagai penghasil oleh-oleh khas olahan ika lele.
6
Serta pendampingan untuk mewujudkan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kampung
Lele Demak secara terintegrasi sebagai oleh-oleh khas Kota Demak.
5. PERMASALAHAN DAN PENYELESAIANNYA
Pada pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini, tantangan yang dihadapi
yaitu untuk meyakinkan warga bahwa dalam melakukan pengolahan ikan lele secara
mandiri. Dalam penyelesainnya, Tim PKM melakukan kerjasama dengan kelompok
budidaya sangkuriang untuk mengajak warga yang belum memiliki pekerjaan tetap
dalam keberlanjutan program Kampung Lele ini.
Sedangkan kendala yang ditemukan yaitu perubahan iklim yang tidak menentu
sehingga menyebabkan susahnya mendapatkan bahan baku ikan lele yang berkualitas
akibat sistem budidaya ikan lele yang sangat dipengaruhi iklim. Akan tetapi hal
tersebut dapat diatasi dengan adanya kemajuan teknologi dalam pembudidayaan ikan
lele yang dapat dipelajari warga dari program pelatihan yang disampaikan Dinas
Perikanan Kota Demak.
6. REKAPITULASI PENGGUNAAN BIAYA
Berikut adalah rincian pengeluaran berkaitan dengan program pengabdian
Masyarakat Kampung Lele :
No. Tanggal JenisPengeluaran Jumlah
1 10Maret 2013 Proposal PKM Rp. 30.000
2 31 Maret 2013 Clemek Presentasi Rp. 50.000
3 31 Maret 2013 Sealer Plastik Rp. 140.000
4 31 Maret 2013 Bak Bening Rp. 75.000
5 4 April 2013 Pembelian Timbangan Plastik Rp. 71.000
6 5 April 2013 Spanduk, x banner, n pamphlet Rp. 105.000
7
7 5 April 2013 Pembuatan Kemasan Rp. 75.000
8 13 April 2013 Kegiatan Expo pemasaran hasil produk Rp. 750.000
9 1-15 april 2013 Transportasi Rp. 45.000
10 17 April 2013 Pembelian Bahan Pelatihan Rp. 350.000
11 19 April 2013 Pembuatan MMT & Sticker Rp. 100.000
12 19 April 2013 Penggandaan Materi Rp. 100.000
13 20 April 2013 Transportasi saat Pelatihan (Sewa mobil) Rp. 250.000
14 20 April 2013 Sewa LCD Rp. 100.000
15 20 April 2013 Fasilitator UUHP Rp. 300.000
16 20 April 2013 Undangan Pemateri Dinas Perikanan Rp. 200.000
17 20 April 2013 Peminjaman Tempat Balai Desa Rp. 50.000
18 20 April 2013 Konsumsi Kegiatan Pelatihan Rp. 700.000
19 25 April 2013 Pembelian Penggiling daging manual Rp. 91.000
20 2 Mei 2013 Pembuatan Prototype Kemasan Rp. 50.000
TOTAL Rp.3.182.000
Sementara dana yang digunakan untuk kegiatan sampai pada pelatihan dan
pengenalan produk hasil olahan adalah sebesar Rp. 3.182.000. Dana
Keseluruhan dari DIKTI akan dijadikan modal awal untuk warga dalam
melakukan tahap produksi secara masal oleh Warga Desa Mranak dan
pembelian mesin pembuat abon, freezer, Mesin deep frying, mesin penggiling
daging dynamo, serta pembukaan outlet di sekitar tempat wisata Masjid Agung
Demak.
8
7. DOKUMENTASI KEGIATAN
Survey Basecamp Perkumpulan Tani Lele Di Desa Mranak
Survey Tempat Pemasaran
,
Penandatanganan MOU
Suasana Pelatihan & Launching Kampung Lele
9
Pelatihan & Launching Kampung Lele
Suasana Expo Kampung Lele dan peliputan media
Retno Diyah Anggraeny
Ketua TIM PKM-M Kampung Lele Dalam Kerjasama Vokasi Desa Binaan Kampung Lele
Di Desa Mranak Kabupaten Demak