Budidaya ikan lele

21
BUDIDAYA IKAN LELE DALAM KOLAM TERPAL (SUDAH TERUJI KEBENARANNYA) A. PERSIAPAN DAN PEMELIHARAAN KOLAM 1. Pengeringan dan Pemupukan Kolam Sebelum digunakan kolam dipupuk dan dikeringkan dulu.Pengeringan dan pemberian obat-obatan pembunuh jamur dan bakteri patogen dimaksudkan untuk meminimalisir gangguan hama serta membunuh bibit penyakit.setelah dikeringkan dan diberi obat-obatan, kolam perlu kita bilas, dengan cara menyemprotkan air dengan pompa bertekanan tinggi keseluruh kolam sampai semua lumpur,sampah dan binatang pengganggu terlarut keluar dari kolam pemeliharaan. Pemupukan bermaksud untuk menumbuhkan plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi lele.Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran sapi atau kambing) dan kompos kering (Butiran)dengan dosis 500-700 gram/m2. Kotoran sapi atau kambing ditempatkan dalam karung dan ditambat didasar kolam sebanyak minimal 2 karung/kolam, tentunya lebih banyak lebih baik. Kolam diisi kembali dengan air segar, setelah proses pemupukan selesai. Tambahkan minimal 1 liter pupuk cair EM4, pemberian pupuk cair EM 4 harus dilakukan secara bertahap, untuk minggu pertama bersamaan dengan masuknya air kedalam kolam pemberian EM4 sebanyak 250cc, dibiarkan selama tiga hari sampai warna air 1

Transcript of Budidaya ikan lele

Page 1: Budidaya ikan lele

BUDIDAYA IKAN LELE DALAM KOLAM TERPAL

(SUDAH TERUJI KEBENARANNYA)

A. PERSIAPAN DAN PEMELIHARAAN KOLAM

1. Pengeringan dan Pemupukan Kolam

Sebelum digunakan kolam dipupuk dan dikeringkan dulu.Pengeringan

dan pemberian obat-obatan pembunuh jamur dan bakteri patogen dimaksudkan

untuk meminimalisir gangguan hama serta membunuh bibit penyakit.setelah

dikeringkan dan diberi obat-obatan, kolam perlu kita bilas, dengan cara

menyemprotkan air dengan pompa bertekanan tinggi keseluruh kolam sampai

semua lumpur,sampah dan binatang pengganggu terlarut keluar dari kolam

pemeliharaan. Pemupukan bermaksud untuk menumbuhkan plankton hewani

dan nabati yang menjadi makanan alami bagi lele.Pupuk yang digunakan adalah

pupuk kandang (kotoran sapi atau kambing) dan kompos kering (Butiran)dengan

dosis 500-700 gram/m2. Kotoran sapi atau kambing ditempatkan dalam karung

dan ditambat didasar kolam sebanyak minimal 2 karung/kolam, tentunya lebih

banyak lebih baik. Kolam diisi kembali dengan air segar, setelah proses

pemupukan selesai. Tambahkan minimal 1 liter pupuk cair EM4, pemberian

pupuk cair EM 4 harus dilakukan secara bertahap, untuk minggu pertama

bersamaan dengan masuknya air kedalam kolam pemberian EM4 sebanyak

250cc, dibiarkan selama tiga hari  sampai warna air kolam berubah menjadi

coklat atau kehijauan yang menunjukkan mulai banyak jasad-jasad renik yang

tumbuh sebagai makanan alami lele. Pemberian selanjutnya seminggu setelah

benih mulai ditanam, dan juga minggu-minggu selanjutnya secara bertahap

ketinggian air ditambah, setiap minggu seiring dengan bertambahnya ukuran

lele.

Usahakan agar selalau membuat tempat tersendiri untuk kelangsungan

pemeliharaan pakan alami lele, dengan cara membuat sekatan disalah satu sisi

kolam. Sekatan ini diupayakan tidak bisa dimasuki lele secara langsung, agar

induk dari pakan alami lele bisa berkembang biak dengan tanpa gangguan,

sehingga ketersediaan pakan alami ini dapat terus terpelihara sampai lele bisa

dipanen. Dalam sekatan ini tempatkan minimal 2 karung kotoran sapi, pupuk

1

Page 2: Budidaya ikan lele

cair EM4 dan bekatul. Selain itu dalam sekatan ini kita isi dengan jerami dan

potongan pohon pisang yang dibiarkan membusuk, sedikit kotoran ayam dan

sampah sayuran.

2. Pemeliharaan Kolam

Ikan yang kita pelihara dalam kolam memerlukan pemeliharaan dan

perawatan agar dapat memberikan hasil yang memuaskan. Untuk itu perlu kita

buat jadwal perawatan kolam, supaya selama masa pemeliharaan, kolam dapat

menjadi tempat yang nyaman dan terjaga kondisinya sampai masa panen tiba.

Kolam diberi pupuk cair EM4 secara berkala dengan dosis 20-25cc/m2

untuk menjamin ketersediaan bakteri penghancur sampah dan pembuat

enzim Xylanase, Pemupukan dengan pupuk Organik dan pemberian Enzim

Xylanace kedalam kolam, bertujuan untuk menimbulkan kultur  pakan alami

yang sangat bermanfaat untuk pertumbuhan lele. Kolam yang telah

terjangkiti penyakit harus segera diobati dengan ekstrak tanaman obat.

Pembuatan kotak filter.  Berupa anyaman bambu berbentuk persegi empat

dengan ukuran 1(satu) meter, fungsi dari kotak ini sebagai penyaring kotoran

dan bibit penyakit yang mungkin ikut terlarut dalam aliran air, kedalam

kotak diisikan berbagai macam daun yang bermanfaat dan bersifat obat,

sekaligus juga dapat mengkondisikan keasaman air kolam. (lihat dalam

indeks)

Induk pakan alami yang kita pelihara dalam sekatan juga perlu kita urus

dengan cara yang sama dengan kolam utama, supaya ketersediaan pakan

alami lele tetap berlimpah.

B. PEMIJAHAN

Langkah pertama untuk pemijahan ikan lele secara alami adalah dengan

memilih induk betina dan jantan yang sudah matang gonad. Pilih sepasang ikan lele

yang memiliki bobot seimbang, tujuannya agar salah satu induk tidak ketakutan

terhadap induk lainnya. Keseimbangan bobot sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan pemijahan.

Sebelum proses pemijahan ikan lele dilakukan, siapkan terlebih dahulu

kolam tempat memijah. Kolam yang ideal untuk pemijahan adalah panjang 2-3

meter, lebar 1-2 meter dan kedalaman 1 meter. Sebaiknya dasar kolam terbuat dari

2

Page 3: Budidaya ikan lele

semen atau fiberglass agar mudah mengawasi telur hasil pembuahan. Sebelumnya

kolam harus dikeringkan dan dijemur, kemudian diisi air sedalam 30-40 cm.

Gunakan air yang berkualitas baik, bersih dan jernih.

Pasang kakaban, bisa dibuat dengan ijuk yang dijepit dengan bambu

seukuran area kolam. Gunakan pemberat agar kakaban tersebut tenggelam tidak

mengapung di atas permukaan air. Kakaban berfungsi agar telur hasil pemijahan

tidak berhamburan dan mudah dipindahkan. Buatlah kakaban sekokoh mungkin agar

tidak berantakan oleh indukan yang aktif. Air untuk pemijahan ikan lele harus kaya

oksigen, oleh karena itu berikan aerasi pada kolam pemijahan. Atau, apabila tersedia

sumber air yang cukup buatkan aliran masuk dan keluar. Atur debit air sebanyak 2-3

liter per detik.

Waktu yang tepat untuk memasukan indukan kedalam kolam pemijahan

adalah sore hari. Biasanya ikan lele akan memijah sekitar pukul 23.00 hingga pukul

05.00. Selama proses pemijahan ikan lele kolam harus ditutup, untuk mencegah

induk ikan loncat keluar kolam. Pada pagi hari, biasanya proses pemijahan sudah

selesai. Telur akan menempel pada kakaban. Telur yang berhasil dibuahi berwarna

transparan sedangkan yang gagal berwarna putih susu.

Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat induk dari kolam

pemijahan ikan lele. Hal ini untuk menghindari telur disantap oleh induk ikan,

karena setelah memijah induk ikan betina akan merasa lapar. Selanjutnya telur yang

telah dibuahi ditetaskan. Penetasan bisa dilakukan di kolam pemijahan ataupun di

tempat lain seperti akuarium, fiberglass atau kolam terpal. Selama proses penetasan

suplai oksigen (aerasi) harus dipertahankan dan suhu distabilkan pada kisaran 28-

29oC.

Telur yang telah dibuahi akan menetas dalam 24 jam menjadi larva. Setelah

itu segera pisahkan telur yang gagal atau larva yang mati untuk mencegah

tumbuhnya jamur. Larva yang menetas akan bertahan tanpa pemberian makanan

tambahan selama 3-4 hari. Selanjutnya lakukan proses pemesaran larva.

C. PEMELIHARAAN LARVA IKAN LELE

Proses pemijahan akan dihasilkan larva ikan yang harus dibesarkan dalam

tahap pembenihan ikan lele selanjutnya. Pisahkan larva dari induknya. Kualitas air

kolam untuk pemeliharaan larva harus terjaga. Usahakan ada aerasi dengan

3

Page 4: Budidaya ikan lele

aerotor untuk menyuplai oksigen. Suhu kolam harus dipertahankan pada kisaran

28-29oC. Pada suhu dibawah 25oC, biasanya akan terbentuk bintik putih pada larva

yang menyebabkan kematian massal.

Apabila terjadi perubahan suhu, usahakan tidak terjadi secara ekstrim.

Perubahan suhu kolam sebaiknya tidak berfluktuasi lebih dari 1oC. Banyak larva

yang tidak mentolerir suhu yang berubah-ubah.

Hal penting lainnya adalah menjaga kebersihan kolam. Bersihkan kolam

dari kotoroan dan sisa pakan dengan spons. Kotoran dan sisa pakan bisa

menimbulkan gas amonia yang bisa memicu kematian larva.

Larva masih membawa persediaan makanan dalam dirinya, jadi tidak perlu

diberi pakan hingga 3-4 hari. Setelah persediaan makanannya habis, larva harus

segera diberi pakan. Pakan bisa berupa kuning telur yang telah direbus atau berikan

pakan berupa cacing sutera (Tubifex sp.). Cacing ini bernilai gizi tinggi dan disukai

benih ikan yang baru tumbuh. Pakan berupa cacing ini meringankan perawatan,

karena bisa hidup dalam air dan tidak mengotori kolam. Sehingga meminimalkan

resiko keracunan akibat sisa pakan yang membusuk.

Cacing sutera diberikan hingga larva berumur 3 minggu kalau bisa atau

berukuran 1-2 cm. Setelah itu, larva bisa dikatakan telah menjadi benih ikan dan

siap diberi pelet yang berbentuk tepung.

D. PENDEDARAN BENIH

Pendederan adalah suatu tahapan untuk melepas benih ikan ke tempat

pembesaran sementara. Proses pendederan merupakan salah satu tahapan penting

dalam pembenihan ikan lele. Tempat pendederan biasanya berupa kolam kecil

dengan pengaturan lingkungan yang ketat. Tahapan ini diperlukan karena benih ikan

masih rentan terhadap serangan hama, penyakit dan perubahan lingkungan yang

ekstrem. Benih ikan didederkan hingga siap untuk ditebar di kolam budidaya yang

lebih luas.

1. Menyiapkan Kolam Pendedaran

Dalam menyiapkan kolam pendederan, perhatikan dengan seksama

saluran masuk dan keluar pintu air. Gunakan jaring yang halus agar benih tidak

bisa melintas saluran air dan tidak ada hama dari luar yang terbawa masuk ke

kolam. Lakukan pengeringan kolam sebelum digunakan. Lebih baik apabila

4

Page 5: Budidaya ikan lele

kolam dijemur untuk menghilangkan bibit penyakit yang mungkin tersisa dari

aktivitas sebelumnya. Khusus untuk jenis kolam tanah yang akan digunakan

untuk pembenihan ikan lele, lakukan pengolahan tanah dan pemupukan dasar

kolam.

Pengisian air kolam untuk pembenihan ikan lele, hendaknya dilakukan

secara bertahap. Pada tahap awal isi kolam dengan kedalaman 20-30 cm. Hal ini

mengingat benih ikan masih sangat kecil, apabila kolam terlampau dalam benih

tersebut akan kesulitan untuk berenang ke atas dan mengambil oksigen dari

udara. Setelah benih membesar tambahkan kedalaman kolam secara bertahap,

sesuaikan dengan ukuran benih ikan.

2. Pelepasan Benih

Benih ikan lele sudah bisa dipindahkan ke kolam pendederan setelah

berumur 3 minggu dihitung sejak menetas di tempat pemijahan. Atau, kira-kira

berukuran panjang 1-2 cm. Kepadatan tebar benih lele berkisar 300-600 ekor per

m2 misalnya ukuran 2 x 4 maka tebar padat benih (600 x 8 = 4800 ekor).

Benih ikan yang masih kecil sangat sensitif terhadap perubahan

lingkungan yang ekstrim. Oleh karena itu, memindahkan benih ikan ke kolam

pendederan perlu kehati-hatian. Caranya, Gunakan wadah atau ember plastik,

kemudian isi dengan air dari kolam asal hingga penuh. Ambil benih ikan

gunakan jaring yang halus, lalu masukkan ke dalam wadah tadi.

Setelah wadah terisi penuh, angkat dan pindahkan wadah tersebut ke

kolam pendederan. Kemudian miringkan, sehingga air dalam wadah menyatu

dengan air kolam pendederan. Diamkan sejenak dan biarkan benih ikan

berenang keluar dengan sendirinya dari dalam wadah.

E. PENYORTIRAN

Ikan lele merupakan salah satu jenis hewan kanibalisme yaitu memangsa

sejenisnya, maka untuk mencegah hal tersebut sebaiknya kita melakukan

penyortiran benih ikan lele. Namun kenyataan di lapangan, banyak para peternak

melakukan kesalahan fatal dalam penyortiran ukuran benih lele. Alhasil, setelah

penyortiran banyak ikan lele yang terluka sehingga menyebabkan kematian dan

lebih parahnya lagi menyebabkan penyebaran bakteri yang sangat cepat.

5

Page 6: Budidaya ikan lele

Berdasarkan hasil research yang saya lakukan di berbagai lokasi, maka hal

tersebut di atas dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:

1. Siapkan jaring halus sesuai ukuran kolam.

2. Tarik jaring tersebut dari ujung satu ke ujung yang lain secara perlahan-lahan.

3. Angkat benih lele yang akan disortir, kemudian langsung siapkan ember

penyortiran dan ditampung dalam bak sementara (harus diisi dari air kolam asli

agar tidak terjadi strees pada ikan).

4. Jangan pernah sekali-kali mengganti air dengan kondisi yang baru, karena ikan

akan mengalami streess karena perubahan air.

5. Setelah proses penyortiran selesai, usahakan langsung ditaruh dalam kolam

seperti sedia kala.

Langkah-langkah di atas, telah saya uji dan dapat menekan angka kematian

pada benih ikan lele waktu penyortiran dan kemungkinan untuk keberhasilan

semakin tinggi.

F. CARA MENCEGAH DAN MENGATASI PENYAKIT AEROMONAS PADA

IKAN LELE

Bisnis budidaya ikan (aquaculture) dikategorikan sebagai bisnis yang high

risk (memiliki risiko yang cukup tinggi), hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor-

faktor yang dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar, kerugian disebakan

karena penuh dengan faktor ketidakpastian  seperti ketidakpastian cuaca, kualitas

induk ikan, harga pakan yang mahal dibandingkan dengan harga jual ikan, serangan

hama penyakit yang menjadi momok yang menakutkan karena sewaktu-waktu

menyerang tanpa mengenal kasta, ketidak pastian market dan lain-lain. Jika hal

tersebut terjadi biasanya tidak ada yang bisa dilakukan selain mengeluh karena

kerugian yang diderita bukan hanya modal produksi melainkan tenaga, waktu,

pikiran dan lain-lain.

Semenjak saya menekuni bisnis budidaya ikan lele, permasalahan utama

yang akan dibahas disini, bagaimana caranya mengobati benih ikan lele yang sudah

kena serangan aeromonas? Sebelum kesana saya hanya ingin sedikit mereview

(mengulas balik) bahwa yang namanya aeromonas itu sebenarnya tidak akan

menyerang benih ikan selama ikan itu dalam kondisi sehat alias daya tahan

tubuhnya kuat, di berbagai literatur kita mengenal jenis ini sebagai pathogen

6

Page 7: Budidaya ikan lele

sekunder, permasalahannya adalah seringkali para pembudidaya ikan cenderung

memaksakan agar mendapat keuntungan maksimal. Akibatnya melakukan tindakan-

tindakan yang sebenarnya dapat merugikan pembudidaya ikan itu sendiri, seperti

meningkatkan padat tebar hingga benih ikan tampak “berdesak-desakan”, kondisi ini

jelas membuat ikan merasa tidak nyaman karena selain harus lebih bersaing dalam

hal mendapatkan makanan dan oksigen, air media juga akan cepat bau karena

produksi amoniak sangat tinggi. Selain itu ruang gerak yang terbatas menyebabkan

ikan sulit bergerak, akibatnya intensitas gesekan antara ikan yang satu dengan ikan

yang lain akan lebih sering terjadi, jika hal ini sudah terjadi ikan akan mengalami

luka-luka di bagian luar tubuhnya, jika sudah luka, maka daya tahan tubuh ikan

menurun karena sel darah putih terkonsentrasi kepada luka untuk melawan

masuknya infeksi benda asing salah satunya serangan aeromonas yang paling suka

menginfeksi daerah luka.

Banyak sekali kerugian yang akan didapatkan jika memaksakan

meningkatkan padat tebar ikan, seperti pertumbuhan ikan menjadi lambat yang

artinya biaya produksi bertambah, mudah terserang penyakit, harus sering ganti air

dan lain-lain. Oleh karenanya sangat disarankan untuk para pembudidaya ikan

mencari tahu padat tebar ideal agar kualitas benih ikan optimum. Apabila memang

harus menggunakan padat tebar tinggi, maka carilah ilmu bagaimana cara men-

treatment kualitas air dan pakan agar padat tebar ikan tetap tinggi, namun kulitas

lele tetap optimal. Tips dan trik mengenai padat tebar tinggi tidak akan saya

cantumkan disini.

Melalui beberapa kali pengalaman agar menghasilkan lele yang berkulitas

unggul (pertumbuhan tinggi dan tahan terhadap serangan pathogen) maka padat

tebar yang saya sarankan untuk berbagai kolam adalah sebagai berikut:

1. Padat tebar larva ikan (usia 0 – 1 minggu) : 2000 e/m2

2. Padat tebar usia (1-2 minggu) atau size 1-2 cm : 1000 e/m2

3. Padat tebar usia (2-3 minggu) atau size 2-3 cm : 500 e/m2

4. Padat tebar usia (3-4 minggu) atau size 3-4 cm  200 e/m2

5. Padat tebar usia (4-5minggu) atau size  4-5 cm 200 e/m2

6. Padat tebar usia (5-6 minggu) atau size 5-6 cm 100 e/m2

7. Padat tebar usia (6-7minggu) atau size 6-7 cm 75 e/m2

7

Page 8: Budidaya ikan lele

8. Padat tebar usia (7-8 minggu) atau size 7-8 cm 50 e/m2

Padat tebar di atas dekat sekali dengan acuan padat tebar yang disarankan

oleh SIN (Stándar Nasional Indonesia), pada tataran praktis, kondisi padat tebar di

atas memang sangat optimal, namun menurut para pembudidaya lele hal tersebut

rugi jika diterapkan dalam skala usaha, karena jumlah lele yang dipelihara terlalau

sedikit.

Untuk mengatasi serangkan aeromonas pada ikan lele, menurut hasil riset

saya diberbagai perkolaman banyak orang tidak tahu, menggunakan berbagai

macam obat kimia yang hasilnya bisa dikatakan NOL. Untuk itu, saya memberikan

obat alami yang hasilnya sudah saya ujicobakan. Obat tersebut sebenarnya banyak

tersebar di sekitar kita, baik dari tanaman maupun dari kotoran hewan.

1. Obat Mengatasi Aeromonas dari Kotoran Hewan

Obat mengatasi Aeromonas pada ikan lele yaitu kotoran kambing yang sudah

tercampur dengan air kencingnya. Kalau sudah tau, terus gimana cara

aplikasinya?

a. Pertama-tama kita kumpulkan kotoran kambing sebanyak 15 kg.

b. Campur kotoran tersebut dengan 10 lembar daun pepaya, 10 lembar daun

sirih dan batang pohon pisang secukupnya.

c. Kemudian dibungkus pake kantong beras yang transparan.

d. Beri kantong tersebut obat EM4 sebanyak 100 ml dan di sekitar kolam

ditabur cairan tersebut sebanyak 150 ml yang sudah dicampur air bersih 1

liter (tungguin 10 menit kemudian tebarkan).

2. Obat Mengatasi Aeromonas dari Tumbuh-tumbuhan

Obat herbal alami yang sangat ampuh untuk mengatasi bakteri

aeromonas yang sering menyerang ikan lele, walaupun kolam dibersihkan kalau

sudah terjangkit aeromonas kemungkinan berulang sangat tinggi (hasil riset

saya).

Obat herbal alami yaitu sangat sederhana, antara lain: daun sirih, daun

sambiloto dan daun jambu biji yang sudah terbukti untuk meningkatkan

kekebalan tubuh pada ikan lele. Di bawah ini akan saya uraikan cara

pembuatannya:

8

Page 9: Budidaya ikan lele

a. Tumbuk rata daun sirih (10 lembar), daun sambiloto (10 lembar), dan daun

jambu biji (10 lembar).

b. Setelah ditumbuk rata, campur dengan air (1 liter) kemudian ditebarkan pada

kolam.

c. Bisa juga dicampurkan pada pellet, caranya 1 ml air obat dicampur dengan

pellet 100 gr untuk pencegahan dan bila digunakan untuk pengobatan, dosis

ditambah lagi sebanyak 2,5 ml dicampur dengan pellet sebanyak 100 gr,

diulang sampai 1 minggu.

G. PENYAKIT YANG MENYERANG DALAM BUDIDAYA LELE  

“Berikut ini adalah daftar nama-nama  musuh Pak Tani di kolam, bentuk serangan

cukup menyeramkan namun masih bisa kita tangani dengan penuh senyuman.

Don’t panic at the disco!!! Setiap bentuk serangan bisa dikenali dari cirinya dan

yakinlah bahwa setiap penyakit pasti ada obatnya. Bakteri, penyakit dan virus

adalah makhluk hidup yang punya hak untuk hadir di kehidupan dan hak untuk

hidup juga. Sebagai Khalifah manusia berhak untuk mengendalikan dan

membunuhnya jika terpaksa dilakukan. Wokey, mari kita berkenalan dan bersahabat

dengan mereka” (Bams Kriewoel, 2011). 

1. Penyakit karena bakteri Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonashydrophylla

a. Ancaman : kematian massal (50-100% dalam jangka waktu 3-7 hari).

b. Waktu penyerangan     : jam 12.00-15.00 WIB  

c. Bentuk bakteri

Bakteri ini seperti batang dengan polar flage (cambuk yang terletak diujung

batang), dan cambuk ini digunakan untuk bergerak, berukuran 0,7–0,8x 1–

1,5 mikron. 

d. Gejala :

Benih ikan yang terserang warna tubuhnya menjadi gelap, kulit kesat dan

timbul pendarahan, bernafas megap-megap di permukaan air. 

e. Pencegahan :

Memelihara lingkungan perairan agar tetap bersih, termasuk kualitas air (air

dijaga agar tetap berwarna hijau terang / hijau botol bir bintang jangan

sampai berwarna hijau gelap). Jika air sudah hampir berwarna hijau gelap

9

Page 10: Budidaya ikan lele

maka air kolam harus segera diencerkan (buang 50% dan anti air baru 50%),

pengenceran kolam dilakukan pada sore hari (jam 15.00-16.00 WIB). 

f. Pengobatan : jika terserang maka lakukan pengobatan (kuratif) dengan cara:

1) Ambil dan buang ikan-ikan yang mati, ganti air 50%, puasakan ikan  

minimal 12 jam.

2) 12 jam kemudian, buatlah takaran pakan ¼ dari dosis sebenarnya, 

campurkan pakan dengan bahan aktif Terramycine dengan dosis

50mg/kg ikan/hari, diberikan selama 7–10 hari atau campurkan pakan

dengan bahan aktif Sulphonamidsebanyak 100 mg/kg ikan/hari selama

3–4 hari. Obat banyak dijual di kios/toko pertanian dengan merk dagang

Enrofloct, Booster dll, lihat kemasan yg mengandung 2 zat aktif diatas.

3) Pakai butiran PK 10 gram / 10.000 liter (tersedia d apotek, AWAS Obat

Keras), terpaksa digunakan ketika point a dan b gagal melawan serangan

si Aeromonas hydrophilla dan Pseudomonashydrophylla ini.

2. Penyakit Tuberculosis

a. Ancaman : kematian 5-10% setiap hari

b. Waktu penyerangan     : setiap saat  

c. Penyebab : bakteri Mycobacterium fortoitum.

d. Gejala : tubuh ikan berwarna gelap, perut bengkak (karena tubercle/bintil-

bintil pada hati, ginjal, dan limpa). Posisi berdiri di permukaan air, berputar-

putar atau miring-miring, bintik putih di sekitar mulut dan sirip.

e. Pencegahan : memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam.

f. Pengobatan : dengan Terramycin dicampur dengan makanan 5–7,5 gram/100

kg ikan/hari selama 5–15 hari. 

3. Penyakit karena jamur/candawan Saprolegnia.

Jamur ini tumbuh menjadi saprofit pada jaringan tubuh yang mati atau ikan yang

kondisinya lemah.

a. Gejala : ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah

luka atau ikan yang sudah lemah, menyerang daerah kepala tutup insang,

sirip, dan tubuh lainnya.

b. Pengendalian : memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam.

10

Page 11: Budidaya ikan lele

c. Pengobatan : benih gelondongan dan ikan dewasa direndam pada NaCl /

garam dapur  300 gram/liter selama 3 menit.

4. Penyakit Bintik Putih dan Gatal/Trichodiniasis

a. Penyebab : parasit dari golongan Ciliata, bentuknya bulat, kadang-kadang

amuboid, mempunyai inti berbentuk tapal kuda, disebut

Ichthyophthiriusmultifilis.

b. Gejala : ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul di permukaan air;

terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan insang;  ikan

sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam.

c. Pengendalian : air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya.

d. Pengobatan : dengan cara perendaman ikan yang terkena infeksi pada

campuran larutan Formalin 25 cc/m3 dengan larutan NaCl / garam dapur 100

gram/m3 selama 12–24 jam, kemudian ikan diberi air yang segar.

Pengobatan diulang setelah 3 hari.

11

Page 12: Budidaya ikan lele

HAMA DAN PENYAKIT

Jenis Penyakit

SEBAB AKIBAT TANDAKelebihan ramuan herbal / pro biotik

Diare

Kaporit Pertumbuhan Ikan terganggu

Kotoran kambing termakan Radang usus Berdiri spt tiang listrikPH air > 8 atau < 7 Bintik putih di seluruh

tubuh / radang kulitMemberi makan terlalu pagi

radang insang

Parasit akibat  memasukan kotoran ke kolam

radang insang

Pakan tidak dibasahi terlebih dahulu

Ikan kembung

Pakan terlalu banyak yang tidak termakan

PH air > 8, radang kulit

JENIS OBAT

UNTUK MELAWAN PENYAKIT PADA IKAN LELE

PENYAKIT CARA PENGOBATAN

pH air tidak sesuaiGaram 1 sendok makan selama 3 hari berturut turut atau Daun ketepeng, 8 lembar untuk meningkatkan pH

Radang kulit karena :

1. pH air tidak sesuai krn pakan tidak habis – air bau

1. Dosis per 10 M2 per 1.000 ekor2. Buang air dasar kolam & ganti air 25%Cara Herbal:3. Daun ketepeng, 8 lembar untuk meningkatkan

pH4. Daun ketepeng, 4 lembar untuk pencegahan5. Garam 1 sendok makan selama 3 hari berturut

turutCara Pakai Obat-obatan:1. Super tetra 4 kapsul + air lalu ditebar ke

kolam2. Tetra 1 sendok teh + air lalu ditebar ke kolam

2. Air kotor Cara Perawatan Air:1. Buang air dasar kolam 50%, tambahkan 25%

di hari ke 1 & tambahkan 25% di hari ke 2Cara Pakai Obat-obatan2. Super tetra 2 kapsul + air lalu ditebar ke

kolam saat kondisi air hanya 50% dan 15 menit kemudian ditambahkan 1/2 sendok the PK

12

Page 13: Budidaya ikan lele

Cara Herbal:3. Daun sirih 4 lembar per 100 ekor benih

3. Ikan kembung udara karena pakan tidak dibasahkan dahulu

Cara Herbal:Daun kemangi 16 pucuk ditumbuk + 1 liter air lalu ditebar ke kolam

4. Ikan kembung udara karena memberi makan < 1 jam setelah hujan

Cara Herbal:Daun pepaya 1 lembar dan 16 pucuk daun kemangi ditumbuk + 2 sendok makan garam + 1 liter air lalu ditebar ke kolam

5. Ikan kembung udara karena air kotor & air hujan

Cara Alami:1 Kg atau  2 kantong plastik arang kayu, rendam 1 malam lalu tebar ke kolamCara Herbal:Daun pepaya 1 lembar dan 16 pucuk daun kemangi ditumbuk + 2 sendok makan garam + 1 liter air lalu ditebar ke kolam

6. Jamur atau Merah Merah di Sirip & Kumis

Cara Herbal:2 siung bawang putih ditumbuk + air lalu tebar ke kolam

7. Bintik putih halus Cara Alami:1. Kurangi Tebar benih per kolam2. Buang air dasar kolam 50%, tambahkan 25%

di hari ke 1 & tambahkan 25% di hari ke 2Cara Obat-obatan:Super tetra 2 kapsul + air lalu ditebar ke kolam saat kondisi air hanya 50% dan 15 menit kemudian ditambahkan 1/2 sendok teh

13