Post on 16-Mar-2019
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017 | i
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TAHUN 2018
LAPORAN KINERJA TAHUN 2017
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017 | i
PRAKATA
Laporan Kinerja (LKj) Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2017 ini disusun,
selain sebagai pemenuhan ketentuan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 13/PERMEN-KP/2013
tentang Pedoman Umum Pengumpulan Data Kinerja Kementerian Kelautan
dan Perikanan.
LKj ini juga merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban kinerja
Inspektorat Jenderal KKP, dalam melaksanakan program dan kegiatan
pengawasan intern Kementerian Kelautan dan Perikanan selama Tahun
Anggaran 2017.
Secara umum, seluruh target dan sasaran kinerja Inspektorat Jenderal
KKP telah dapat dicapai sesuai yang diperjanjikan. Namun demikian, terdapat
satu target indikator kinerja utama (IKU) yang tidak dapat dicapai, yaitu Batas
Toleransi Materialitas Temuan Pengawas Eksternal dari Total Realisasi
Anggaran KKP sebesar kurang dari sama dengan ≤1% yang dicapai sebesar
3,64%. Hal ini dikarenakan materialitas temuan pengawas eksternal (BPK RI)
cukup besar dibandingkan dengan total realisasi anggaran Kementerian
Kelautan dan Perikanan, yang menyebabkan BPK RI memberikan opini Tidak
Memberikan Pendapat/TMP atau disclaimer terhadap Laporan Keuangan KKP
2016.
Meskipun demikian, pengawasan intern KKP berkontribusi positif pada
beberapa pencapaian kinerja KKP, di antaranya:
1. Nilai Evaluasi Pelayanan Publik KKP yang dinilai oleh Ombudsman
mencapai Nilai 91,13 dari target 75.
2. Level Maturitas Implementasi Sistem Pengendalian Intern (SPI) KKP
mencapai Level 3 (Terdefinisi) atau melebihi target yaitu Level 2.
3. Hasil penilaian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
terhadap kapabilitas pengawasan intern KKP (Internal Audit Capability
Model/IACM) mencapai level 3 (integrated).
4. Nilai Hasil Evaluasi Kesesuaian Bantuan Pemerintah dengan capaian
90,18% dari target 80% atau pencapaiannya adalah 112,73%.
Inspektorat Jenderal KKP akan terus menerus melakukan upaya-upaya
perbaikan pelaksanaan pengawasan intern dalam mengawal pelaksanaan
kebijakan dan program-program KKP, agar dapat dilaksanakan secara efektif,
efisien, ekonomis, dan tepat sasaran. Hal ini sesuai dengan fungsi yang
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017 | ii
diemban sebagai penjamin kualitas (Quality Assurance) dan memberikan
layanan konsultasi (Advisory Services).
Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak,
baik internal maupun ekternal KKP, atas kerjasamanya selama ini dalam
mendukung pelaksanaan program kerja Inspektorat Jenderal KKP. Arahan dari
Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan untuk peningkatan kualitas kinerja
pengawasan intern, sangat kami harapkan.
Semoga Laporan Kinerja ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan. Terima kasih.
Jakarta, Januari 2018
Inspektur Jenderal KKP
Dr. Muhammad Yusuf
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017 | iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Rencana kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan
Perikanan (Itjen KKP) difokuskan untuk mendukung kinerja Kementerian
Kelautan dan Perikanan dan diimplementasikan dalam bentuk sasaran kinerja
pada setiap tahunnya. Sasaran kinerja Itjen KKP mengacu kepada dua Sasaran
Strategis (SS) tingkat kementerian (level 0), yaitu "Terwujudnya birokrasi KKP
yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima" dan "Terkelolanya
anggaran pembangunan lingkup KKP secara efisien dan akuntabel".
Untuk mencapai Sasaran Kinerja tersebut, pada tahun 2017 Itjen KKP
menetapkan 9 SS dengan 27 Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah
diperjanjikan antara Inspektur Jenderal KKP dengan Menteri Kelautan dan
Perikanan. Sasaran Strategis tersebut adalah 1) Terkelolanya anggaran
pembangunan lingkup KKP secara efisien dan akuntabel; 2) Terwujudnya
birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima;
3) Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko;
4) Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien;
5) Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang
efektif; 6) Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten, profesional dan
berintegritas; 7) Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah
diakses Lingkup Itjen; 8) Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan
berorientasi pada layanan prima; dan 9) Terkelolanya anggaran pembangunan
lingkup Itjen secara efisien dan akuntabel. Guna mencapai Sasaran Kinerja
yang diharapkan, Itjen KKP melakukan pemantauan perkembangan
pencapaian kinerja secara periodik (Triwulanan).
Pada Tahun 2017, dari 9 SS dengan 27 IKU, seluruh SS dan IKU telah
diukur capaian kinerjanya sampai dengan posisi 31 Desember 2017.
Berdasarkan pengukuran kinerja yang terdapat dalam Aplikasi Kinerjaku
(kinerjaku.kkp.go.id), capaian Nilai tiap Sasaran Strategis untuk tiap Perspektif
(NPSS) Tahun 2017 adalah 103,38% dari target. Secara keseluruhan capaian
kinerja Itjen KKP selama Tahun 2017 cukup baik, yaitu sebanyak 25 IKU telah
mencapai target dan bahkan beberapa di antaranya melebihi target yang telah
ditentukan. Capaian kinerja Itjen KKP selama tahun 2017 dalam mendukung
kinerja KKP antara lain : Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah mencapai nilai
90,18% dari target 80%, Level Maturitas Sistem Pengendalian Intern (SPI) KKP
yang mendapat Level 3 (Terdefinis) dari target Level 2, dan Predikat A atas
Sistem Akuntabilitas Kinerja KKP. Selain itu hal yang positif lainnya adalah nilai
kapabilitas Inspektorat Jenderal KKP telah berada di Level 3 (integrated).
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017 | iv
Namun demikian, terdapat 2 IKU Itjen KKP yang masih berada di bawah
target yang ditetapkan, yaitu IKU 1 dan IKU 12 sebagaimana disajikan pada
tabel berikut :
No Sasaran Strategis (SS) No. IKU
Tahun 2017
Target Realisasi %
Capaian
1 Terkelolanya anggaran Pembangunan Lingkup KKP secara Efisien dan Akuntabel
1
Batas materialitas Temuan Pengawas Eksternal dari Total Realisasi Anggaran KKP
≤1% 3,64% 27,47%
2 Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien
12
Persentase jumlah rekomendasi hasil Pengawasan RB (manajerial) untuk perbaikan kinerja KKP
75% 63,66% 84,88%
Tidak tercapainya target pada 2 IKU tersebut antara lain disebabkan
kurangnya pengendalian intern oleh Mitra Itjen KKP dalam pelaksanaan
kegiatan, kurangnya komitmen tindak lanjut hasil temuan yang ada khususnya
pada temuan manajerial, serta pengawalan dan pengawasan yang belum
optimal dari Itjen KKP. Namun pada intinya adalah perlu adanya peningkatan
komitmen bersama untuk perbaikan di masa datang. Beberapa kendala
dihadapi dalam pengelolaan kinerja Itjen KKP seperti perubahan kebijakan
yang perlu diadaptasi dan penilaian disclaimer opini LK KKP 2016 yang
berdampak pada beberapa penilaian IKU level KKP. Untuk itu perlu dilakukan
langkah perbaikan dalam hal peningkatan efektivitas pengelolaan kinerja serta
optimalisasi monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan secara berkala.
Dari sisi kinerja anggaran, dapat disampaikan bahwa dari pagu anggaran
Itjen KKP TA 2017 awal sebesar Rp79.498.467.000,00, setelah adanya
selfblocking anggaran sebesar Rp12.896.349.000,00 (16,22%), maka anggaran
yang operasional menjadi Rp66.602.118.000,00, dengan realisasi anggaran
mencapai Rp63.699.456.301,00 atau 95,64% dari pagu yang operasional.
Sedangkan secara nilai kinerja anggaran, nilai yang diperoleh dari aplikasi
SMART dari Kementerian Keuangan sebesar 94,46 dari target sebesar 85
untuk Tahun 2017 atau tercapai 111,13% dari target.
Guna perbaikan kinerja selanjutnya, seluruh penanggung jawab IKU dan
Tim Pengelola Kinerja Itjen KKP akan melakukan evaluasi atas pencapaian
Tahun 2017 sebagai pembelajaran untuk melaksanakan perbaikan pada
pelaksanaan kegiatan dan anggaran di tahun 2018. Seluruh penanggung jawab
IKU dan Tim Pengelola Kinerja perlu menindaklanjuti dan memperbaiki capaian
kinerja pada IKU yang tidak mencapai target, serta mempertahankan dan
meningkatkan capaian kinerja pada IKU yang telah mencapai target yang
ditetapkan. Komitmen dan tanggung jawab secara bersama seluruh pimpinan
dan pegawai lingkup Itjen KKP diharapkan dapat mendukung kinerja Itjen KKP
yang lebih baik lagi di masa mendatang.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017 | v
DAFTAR ISI
PRAKATA ................................................................................................ i
IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Dasar Hukum .......................................................................... 2
C. Tugas dan Fungsi ................................................................... 2
D. Agenda Inspektorat Jenderal .................................................. 4
E. Dasar Pengukuran Kinerja ...................................................... 6
F. Tujuan Pengukuran Kinerja .................................................... 6
G. Ruang Lingkup........................................................................ 7
H. Waktu Pengukuran Kinerja ..................................................... 7
I. Metodologi Pengukuran Kinerja.............................................. 7
J. Sistematika Laporan ............................................................... 7
BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ....................... 8
A. Rencana Strategis Itjen KKP dan Itjen KKP 2015 – 2019 ...... 8
B. Rencana Kinerja Tahunan. ..................................................... 11
C. Penetapan Kinerja Tahun 2017 .............................................. 12
D. Program dan Kegiatan Pengawasan ...................................... 13
E. Rencana Aksi Pencapaian IKU ............................................... 14
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................... 19
A. Pengelolaan Kinerja Inspektorat Jenderal ............................... 19
B. Capaian Kinerja ...................................................................... 19
1. Sasaran Strategis ke-1 ........................................................ 22
2. Sasaran Strategis ke-2 ........................................................ 25
3. Sasaran Strategis ke-3 ........................................................ 33
4. Sasaran Strategis ke-4 ........................................................ 35
5. Sasaran Strategis ke-5 ........................................................ 40
6. Sasaran Strategis ke-6 ........................................................ 42
7. Sasaran Strategis ke-7 ........................................................ 44
8. Sasaran Strategis ke-8 ........................................................ 47
9. Sasaran Strategis ke-9 ........................................................ 51
C. Realisasi Rencana Aksi ......................................................... 53
D. Analisis Anggaran .................................................................. 58
E. Capaian Kinerja TA 2017 dan Perbandingannya terhadap
Rencana Kinerja Jangka Menengah 2015-2019 ................... 59
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017 | vi
BAB 4 PENUTUP .................................................................................... 62
A. Kesimpulan ............................................................................. 62
B. Permasalahan ........................................................................ 63
C. Saran ...................................................................................... 63
LAMPIRAN .............................................................................................. 65
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017 | vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Sasaran Strategis Inspektorat Jenderal Tahun 2016-2019
10
Tabel 2. Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP TA 2017 12 Tabel 3. Matriks Rencana Aksi Pencapaian IKU Itjen TA 2017 15 Tabel 4. Rentang Penilaian Capaian Kinerja 19 Tabel 5. Capaian Kinerja SS-1 “Terkelolanya Anggaran
Pembangunan Secara Efisien dan Akuntabel” 23
Tabel 6. Perkembangan Temuan Materialitas Pengawas Eksternal pada KKP
24
Tabel 7. Capaian Kinerja SS-2 “Terwujudnya Birokrasi KKP yang Efektif, Efisien dan Berorientas pada Layanan Prima”
26
Tabel 8. Unit Kerja KKP yang Mendapat Predikat WBK 29 Tabel 9. Target Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK lingkup KKP
Tahun 2015-2019 30
Tabel 10. Level Kapabilitas APIP di Indonesia berdasarkan Metode IACM
31
Tabel 11. Tingkat Maturitas Implementasi SPI dan Karakteristik 32 Tabel 12. Capaian Kinerja SS-3 “Tersedianya Rumusan Kebijakan
Pengawasan Internal Berbasis Risiko” 33
Tabel 13. Peta Risiko Program/Kegiatan KP Tahun 2017 35 Tabel 14. Capaian Kinerja SS-4 “Terselenggaranya Pengawasan
Internal KKP yang Efektif dan Efisien” 36
Tabel 15. Capaian dan Target Kinerja IKU-11 Tahun 2016-2019 37 Tabel 16. Capaian dan Target Kinerja IKU-12 Tahun 2016-2019 38 Tabel 17. Capaian Kinerja SS-5 “ Terselenggaranya Pengendalian
Pengawasan Internal yang Efektif” 40
Tabel 18. Perkembangan Pelaksanaan Penugasan Pengawasan dan Pelaporan Hasil Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan
41
Tabel 19. Capaian Kinerja SS-6 “Terwujudnya ASN Itjen KKP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas”
42
Tabel 20. Capaian Kinerja SS-7 “Tersedianya Manajemen Pengetahuan yang Handal dan Mudah diakses lingkup Itjen KKP
44
Tabel 21. Capaian Kinerja SS-8 “Terwujudnya Birokrasi Itjen KKP yang Efektif, Efisien dan Berorientasi pada Layanan Prima”
47
Tabel 22. Perkembangan Nilai Implementasi RB Itjen KKP 48 Tabel 23. Perkembangan Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP 49 Tabel 24. Target dan Realisasi Indeks Persepsi Pegawai KKP
terhadap Kinerja Itjen KKP Tahun 2016-2019 50
Tabel 25. Capaian Kinerja SS-9 “Terkelolanya Anggaran Pembangunan lingkup Itjen KKP secara Efisien dan Akuntabel”
51
Tabel 26. Realisasi Rencana Aksi Pencapaian IKU Itjen KKP sampai dengan Triwulan IV Tahun 2017
54
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017 | viii
Tabel 27. Pagu dan Realisasi Anggaran Itjen KKP TA 2010-2017 58 Tabel 28. Perbandingan Antara Capaian Kinerja Tahun 2017
dengan Target Kinerja Jangka Menengah pada Tahun 2019
59
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017 | ix
DAFTAR GAMBAR
Hal
1. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal KKP 4 4
2. Proses Cascading dan Alignment SS Itjen KKP 10
3. Peta Strategi Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2017 11
4. Peta Strategis dan Capaian Sasaran Strategis Inspektorat
Jenderal KKP Tahun 2017
20
5. Capaian NPSS Itjen Tahun 2017 21
6. Perkembangan Opini Laporan Keuangan KKP 2009-2016 24
7. Perkembangan Nilai AKIP KKP 2011-2016 27
8. Perkembangan Nilai RB KKP Tahun 2012-2017 30
9. Perbandingan Capaian IKU Manajemen Pengetahuan Lingkup
KKP
45
10. Nilai Kinerja Anggaran Itjen KKP Tahun 2017 52
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 1
BAB 1
PENDAHULUAN
AA.. LATAR BELAKANG
Nawa Cita yang telah ditetapkan oleh Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf
Kalla, menyampaikan dua agenda yang terkait langsung dengan peran
Inspektorat Jenderal. Agenda tersebut yaitu : 1) “Membangun Tata
Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif, Demokratis, dan Terpercaya”
(Cita kedua) dan 2) “Melakukan Reformasi Sistem dan Penegakan
Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat dan Terpercaya” (Cita
keempat).
Pertama, membangun tata kelola pemerintahan menjadi isu penting dan
Pemerintah secara terus menerus telah melakukan perubahan sistem
dan kebijakan dalam rangka mewujudkan hal tersebut. Wujud dari
perbaikan tata kelola pemerintahan ini antara lain berupa perbaikan
tingkat kepercayaan publik pada pemerintahan, perbaikan pelayanan
publik, dan pengurangan ekonomi biaya tinggi, serta terwujudnya
pemerintahan yang bersih.
Kedua, reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya juga strategis karena dampak negatif dari
korupsi akan juga berpengaruh terhadap pencapaian kesejahteraan
masyarakat.
Namun demikian, pencapaian kedua hal tersebut belum optimal. Masih
terdapat permasalahan pada tatanan birokrasi, seperti: pelanggaran
disiplin, penyalahgunaan wewenang dan maraknya praktek KKN,
rendahnya kinerja sumber daya manusia aparatur, sistem kelembagaan
dan ketatalaksanaan pemerintahan yang belum memadai, rendahnya
efisiensi dan efektivitas kerja, serta rendahnya kualitas pelayanan umum.
Untuk itu, diperlukan upaya keras dan sistematis untuk memperbaikinya.
Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting dan
diperlukan juga terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas,
akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan. Hal-hal
tersebut penting karena bermuara pada pencapaian cita-cita
pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015-2019 antara
lain ditujukan demi terwujudnya peningkatan kesejahteraan rakyat.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 2
Selaras dengan fungsinya sebagai Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP), Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan
Perikanan (Itjen KKP) berkewajiban untuk memberikan kontribusi dan
kinerja terbaik untuk mewujudkan dua dari sembilan agenda
pembangunan nasional dalam RPJM 2015-2019, yaitu perbaikan tata
kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya
serta reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas dari korupsi,
bermartabat, dan terpercaya.
BB.. DASAR HUKUM
Inspektorat Jenderal KKP melaksanakan tugas dan fungsi, antara lain
berdasarkan:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 29/PERMEN-KP/2014 tentang Pedoman Pengawasan Intern
Lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan;
3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
CC.. TUGAS DAN FUNGSI
Sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-
KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Itjen KKP memiliki tugas menyelenggarakan pengawasan
intern lingkup KKP. Dalam melaksanakan tugas tersebut Itjen KKP
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
1. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan KKP;
2. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan KKP terhadap kinerja
dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan
kegiatan pengawasan lainnya;
3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
Menteri;
4. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan KKP;
5. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan
6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 3
Sesuai PermenKP tersebut, struktur Organisasi Itjen KKP terdiri atas
enam unit kerja Eselon II, yaitu:
1. Sekretariat Itjen KKP
Sekretariat Itjen KKP mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan
teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi lingkup Itjen
KKP.
2. Inspektorat I
Inspektorat I mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan
teknis dan pelaksanaan pengawasan intern, serta penyusunan
laporan hasil pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan, peraturan
perundang-undangan, dan administrasi lingkup Sekretariat Jenderal
(Setjen) dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL),
serta seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Ditjen PRL.
3. Inspektorat II
Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan
teknis dan pelaksanaan pengawasan intern, serta penyusunan
laporan hasil pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan, peraturan
perundang-undangan dan administrasi lingkup Direktorat Jenderal
Perikanan Tangkap (DJPT) dan Direktorat Jenderal Pengawasan
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (DJPSDKP), serta seluruh UPT
lingkup DJPT dan DJ PSDKP.
4. Inspektorat III
Inspektorat III mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan
teknis dan pelaksanaan pengawasan intern, serta penyusunan
laporan hasil pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan, peraturan
perundang-undangan, dan administrasi lingkup Ditjen Perikanan
Budidaya (DJPB) dan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia
Kelautan dan Perikanan (BRSDM), serta seluruh UPT lingkup Ditjen
Perikanan Budidaya dan BRSDM.
5. Inspektorat IV
Inspektorat IV mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
kebijakan teknis dan pelaksanaan pengawasan intern, serta
penyusunan laporan hasil pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta administrasi
lingkup Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 4
dan Perikanan (DJPDSPKP) dan Badan Karantina Ikan, Pengendalian
Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), serta seluruh UPT
lingkup Ditjen PDSPKP dan BKIPM.
6. Inspektorat V
Inspektorat V mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan
teknis dan pelaksanaan pengawasan intern, serta penyusunan
laporan hasil pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan
peraturan perundang-undangan serta administrasi lingkup Itjen,
pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
Menteri, serta audit investigasi dan tindak lanjut pengaduan
masyarakat di lingkungan KKP.
Struktur organisasi Itjen KKP secara lebih terperinci disajikan pada
Gambar 1 berikut ini:
Gambar 1. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal KKP
DD.. AGENDA INSPEKTORAT JENDERAL KKP
Salah satu agenda pembangunan nasional adalah perbaikan tata kelola
pemerintahan. Perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik menjadi
isu yang penting dalam konteks nasional dan internasional. Wujud dari
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 5
perbaikan tata kelola pemerintahan ini antara lain berupa penurunan
tingkat korupsi, perbaikan pelayanan publik, dan pengurangan ekonomi
biaya tinggi. Tantangan di masa mendatang, perlu upaya yang lebih
keras dan sistematis untuk memperbaiki praktik tata kelola
pemerintahan.
Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting dalam
pemantapan tata kelola pemerintahan untuk menjaga agar kelangsungan
pembangunan tetap berkelanjutan. Pemantapan tata kelola
pemerintahan yang lebih baik dilaksanakan melalui terobosan kinerja
secara terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang
berwibawa, dan transparan. Selama ini, terdapat permasalahan pada
tatanan birokrasi, seperti: pelanggaran disiplin, penyalahgunaan
wewenang dan maraknya praktek KKN, rendahnya kinerja sumber daya
manusia aparatur, sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan
pemerintahan yang belum memadai, rendahnya efisiensi dan efektivitas
kerja, serta masih rendahnya kualitas pelayanan umum.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Inspektorat
Jenderal KKP melaksanakan agenda pembangunan nasional yang
berupa Tata Kelola Pemerintahan yang baik melalui Program
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara,
dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan
perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Sekretariat
Jenderal dan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL),
serta seluruh unit pelaksana teknis di lingkungan DJPRL.
2. Pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan
perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat
Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) dan Direktorat Jenderal
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (DJPSDKP),
serta seluruh unit pelaksana teknis di lingkungan DJPT dan
DJPSDKP;
3. Pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan
perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat
Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) dan Badan Riset dan Sumber
Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), serta seluruh
unit pelaksana teknis di lingkungan DJPB dan BRSDMKP;
4. Pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan
perundang-undangan serta administrasi di lingkungan Direktorat
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 6
Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
(DJPDSPKP) dan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), serta seluruh unit pelaksana
teknis di lingkungan DJPDSPKP dan BKIPM;
5. Perumusan kebijakan pengawasan dan pelaksanaan pengawasan
untuk tujuan tertentu atas petunjuk Menteri serta pengawasan
terhadap pelaksanaan kebijakan dan peraturan perundang-undangan
serta administrasi di lingkungan Inspektorat Jenderal;
6. Pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi di
lingkungan Itjen.
EE.. DASAR PENGUKURAN KINERJA
1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 29/PERMEN-
KP/2014 tentang Pedoman Pengawasan Intern Lingkup Kementerian
Kelautan dan Perikanan.
2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : 6/PERMEN-
KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan
dan Perikanan.
3. Peraturan Kementerian PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja.
4. Keputusan Inspektur Jenderal Nomor : 34/KEP-IRJEN/2017, tanggal
1 Maret 2017 tentang Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)
Tahun 2017 Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan
Perikanan.
5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Inspektorat Jenderal
Kementerian Kelautan dan Perikanan Nomor : 032-
02.1.622098/2017, tanggal 7 Desember 2016.
FF.. TUJUAN PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja bertujuan untuk:
1. Menilai capaian kinerja yang telah dicapai Inspektorat Jenderal
selama Tahun 2017 sesuai yang tercantum dalam dokumen
penetapan kinerja.
2. Menilai capaian upaya untuk pencapaian Indikator Kinerja Utama
dan Indikator Kinerja Kegiatan masing-masing Inspektorat dan
Sekretariat Itjen KKP.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 7
GG.. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Evaluasi kinerja mencakup pengukuran dokumen
Penetapan Kinerja (Tapja Inspektorat Jenderal KKP) dan Perjanjian
Kinerja level 1 yang disepakati Inspektur Jenderal KKP dengan Menteri
Kelautan dan Perikanan RI.
HH.. WAKTU PENGUKURAN KINERJA
1. Periode yang dinilai : Januari s.d. Desember 2017
2. Waktu pelaksanaan penilaian : Desember 2017
II.. METODOLOGI PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja dilaksanakan dengan:
1. Pengukuran atas Sasaran Kinerja Itjen sampai dengan 31 Desember
2017 berdasarkan Penetapan Kinerja Berbasis Balanced Score Card
(BSC) Tahun 2017.
2. Pengukuran atas Rencana Aksi Kinerja pencapaian IKU sampai
dengan 31 Desember 2017.
JJ.. SISTEMATIKA LAPORAN
Sistematika penyusunan laporan meliputi: 1) Pendahuluan meliputi latar
belakang, dasar hukum, tugas dan fungsi, ruang lingkup dan metodologi
pengukuran kinerja; 2) Perencanaan dan Perjanjian Kinerja mencakup
Renstra KKP dan Itjen KKP, Rencana Kinerja, Penetapan Kinerja, dan
Rencana Aksi Pencapaian IKU; 3) Akuntabilitas Kinerja yang berisi
mengenai pengelolaan kinerja Itjen KKP, Capaian Kinerja TA 2017, dan
Realisasi Rencana Aksi; dan 4) Penutup yang berisi mengenai
kesimpulan, kendala/permasalahan dan saran untuk perbaikan kinerja.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 8
BAB 2
PERENCANAAN & PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS KKP DAN ITJEN KKP TAHUN 2015 - 2019
Sejalan dengan perkembangan dunia global dan dinamika organisasi yang ada di
KKP, Rencana Strategis KKP mengalami beberapa perubahan. Perubahan
terakhir dari Renstra KKP menjadi dasar bagi unit Eselon I dibawahnya untuk
melakukan penajaman terkait dengan Sasaran Strategis (SS) dan Indikator
Kinerja Utama (IKU) sejalan dengan diterapkannya pengelolaan kinerja berbasis
Balanced Scorecard (BSC) di lingkungan KKP.
Adapun Visi-Misi KKP berdasarkan Renstra 2015 – 2019 dan turunannya pada
Itjen KKP sebagai salah satu unit Eselon I dibawahnya dapat disampaikan
sebagai berikut:
1. Visi KKP dan Itjen KKP
Visi KKP, bisa diartikan sebagai keadaan yang ingin dicapai oleh KKP selama
5 (lima) tahun serta gambaran menyeluruh mengenai peranan dan fungsi KKP
adalah:
Visi tersebut agar dapat mewujudkan masa depan bangsa Indonesia yang
mampu mengandalkan kemampuannya untuk dapat bersaing dengan bangsa
lain. Untuk mendukung visi KKP tersebut, Itjen KKP mempunyai visi :
Visi tersebut dilatarbelakangi oleh adanya keinginan seluruh pegawai KKP dan
komitmen pimpinan yang kuat terhadap pelaksanaan tata pemerintahan yang
bersih dan berwibawa dengan menjunjung tinggi prinsip good governance
dalam rangka mendukung pencapaian visi dan misi KKP.
Pernyataan visi tersebut merupakan idealisme, cita-cita, dan harapan dari
segenap personil Itjen KKP. Disamping komitmen dan profesionalitas, juga
diperlukan dukungan dan kerjasama yang konstruktif dari mitra kerja lingkup
KKP.
“Mewujudkan Sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia yang Mandiri, Maju, Kuat dan Berbasis Kepentingan Nasional”
“Menjadi Katalisator Pembaharuan Kinerja KKP”
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 9
2. Misi Itjen KKP
Misi Itjen KKP dapat diartikan sebgai rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi Itjen, yaitu:
Dalam misi tersebut, semakin jelas komitmen Itjen dalam mengawal
pelaksanaan program-program KKP antara lain: Peningkatan Kehidupan
Nelayan, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
Perikanan, serta Industrialisasi Kelautan dan Perikanan. Hal tersebut
diperlukan demi meningkatkan kinerja KKP yang memiliki visi Pembangunan
Kelautan dan Perikanan yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk
Kesejahteraan Masyarakat.
3. Tujuan Itjen KKP
Tujuan strategis disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi dan
permasalahan yang dihadapi dalam rangka mewujudkan visi dan
melaksanakan misi Itjen. Adapun tujuan strategis Itjen KKP adalah:
Tujuan yang ingin diwujudkan sudah pada tahapan yang tinggi yaitu efektifitas
peran pengawasan internal. Keberhasilan capaian tujuan tersebut di
indikasikan dengan capaian Sasaran Strategis.
4. Sasaran Strategis Itjen KKP
Sebagai bagian dari unit kerja di lingkup KKP, Inspektorat Jenderal harus
mendukung sasaran strategis pada tingkat Kementerian seperti disajikan pada
gambar 2. Sasaran Strategis (SS) lingkup Itjen merupakan mendukung
capaian kinerja level kementerian, khususnya dari SS-9 dan SS-10 pada
tingkat kementerian. Selanjutnya, hal tersebut di-cascading ke level di
bawahnya dan di-alignment antar Inspektorat I-V dan Sekretariat Inspektorat
Jenderal sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2 berikut.
“Peningkatan Efektifitas Peran Pengawasan Internal”
“Memberikan Pengawasan Terbaik untuk Peningkatan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan”
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 10
Gambar 2. Proses Cascading dan Alignment SS Itjen KKP
Secara keseluruhan, Inspektorat Jenderal memiliki 9 (sembilan) SS seperti
disajikan pada tabel berikut.
Tabel 1. Sasaran Strategis Inspektorat Jenderal Tahun 2016-2019
SASARAN STRATEGIS
1 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup KKP secara efisien dan
akuntabel
2 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada
layanan prima
3 Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko
4 Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien
5 Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang
efektif
6 Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten, profesional dan berintegritas
7 Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses
lingkup Itjen
8 Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada
layanan prima
9 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien dan
akuntabel
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 11
Adapun keterkaitan antara 9 (sembilan) SS tersebut pada tiap perspective
(customer, internal process, dan learning and growth) disajikan pada Gambar
berikut.
Gambar 3. Peta Strategi Level 1 Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2017
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN
Sebagai wujud pelaksanaan Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur KKP pada tahun 2017, Itjen KKP melaksanakan enam
kegiatan utama dengan alokasi anggaran awal mencapai Rp79.498.467.000,00.
Keenam kegiatan tersebut adalah:
1. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat I dan
Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai
Rp6.473.248.000,00 dengan rencana output Laporan Pengawasan Intern
pada Mitra Inspektorat I sebanyak 3 Laporan.
2. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat II dan
Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai
Rp7.417.115.000,00 dengan rencana output Laporan Pengawasan Intern
pada Mitra Inspektorat II sebanyak 2 Laporan.
3. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat III dan
Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai
Rp6.628.740.000,00 dengan rencana output Laporan Pengawasan Intern
pada Mitra Inspektorat III sebanyak 2 Laporan.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 12
4. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat IV dan
Pelaksana Pembangunan KP dengan alokasi anggaran senilai
Rp6.818.022.000,00 dengan rencana output Laporan Pengawasan Intern
pada Mitra Inspektorat IV sebanyak 2 Laporan.
5. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur Dengan Tujuan Tertentu pada
Pelaksana Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Mitra
Inspektorat V dengan alokasi anggaran senilai Rp6.797.446.000,00 dengan
rencana output Laporan Pengawasan Intern pada Mitra Inspektorat IV
sebanyak 2 Laporan.
6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen
Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan alokasi anggaran senilai
Rp45.363.896.000,00 dengan rencana output Laporan Peningkatan
Kapabilitas Pengawasan sebanyak 1 Laporan.
C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017
Sebagai penjabaran sasaran kinerja yang hendak dicapai dalam pengawasan
pembangunan kelautan dan perikanan, telah ditetapkan target tiap Indikator
Kinerja Utama (IKU) pada masing-masing sasaran kinerja yang tertuang dalam
Perjanjian Kinerja (TAPJA) tahun 2017 sebagaimana disampaikan pada Tabel 2
berikut.
Tabel 2. Penetapan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP TA 2017
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
CUSTOMER PERSPECTIVE
1 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup KKP secara efisien dan akuntabel
1 Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total realisasi anggaran KKP
≤1 %
2 Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah 80%
2 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
3 Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP
A
4 Nilai evaluasi atas implementasi Reformasi Birokrasi KKP
A
5 Nilai Evaluasi Pelayanan Publik KKP 75
6 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)
7
7 Level Kapabilitas Itjen (IACM) 3
8 Level Maturitas Implementasi SPI KKP
2
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
3 Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko
9 Indeks efektifitas kebijakan pemerintah
7,7
10 Persentase perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP
100%
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 13
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
4 Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien
11 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP
75%
12 Persentase jumlah rekomendasi hasil Pengawasan RB (manajerial) untuk perbaikan kinerja KKP
75%
13 Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan lingkup KKP (per tahun)
18
14 Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program Prioritas KKP
60%
5 Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang efektif
15 Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP
83%
16 Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT
83%
LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE
6 Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten, profesional dan berintegritas
17 Indeks kompetensi dan integritas 80
17 Persentase pegawai Itjen yang memenuhi standar diklat
60%
7 Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses Lingkup Itjen
19 Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Lingkup Itjen
65%
20 Tingkat Kepatuhan Pengolahan Data 70%
21 Persentase penggunaan informasi pengawasan berbasis IT Lingkup Itjen
70%
8 Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
22 Nilai Penerapan RB Itjen A
23 Nilai SAKIP Itjen A
24 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen
3,8
25 Persentase Tindak Lanjut Arahan
(directive) Pimpinan 100%
9 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien dan akuntabel
26 Nilai Kinerja Anggaran Itjen 85
27 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen
100%
Penetapan kinerja Inspektorat Jenderal TA 2017 dalam bentuk Perjanjian Kinerja
antara Inspektur Jenderal KKP dengan Menteri Kelautan dan Perikanan tersaji
dalam Lampiran 1.
D. PROGRAM DAN KEGIATAN PENGAWASAN
Dalam rangka pencapaian Sasaran Kinerja sebagai unsur pengawasan intern
lingkup KKP, Itjen KKP melaksanakan “Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Negara” dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
1. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat I dan
Pelaksana Pembangunan KP;
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 14
2. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat II dan
Pelaksana Pembangunan KP;
3. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat III dan
Pelaksana Pembangunan KP;
4. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Mitra Inspektorat IV dan
Pelaksana Pembangunan KP;
5. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur Dengan Tujuan Tertentu pada Pelaksana
Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Mitra Inspektorat V.
6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen
Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Terhadap kegiatan yang telah ditetapkan di atas, dijabarkan lagi dalam beberapa
komponen kegiatan, antara lain :
1. Audit (Kinerja dan Tujuan Tertentu);
2. Reviu Laporan Keuangan (LK) KKP dan Mitra Itjen KKP;
3. Reviu LAKIP/Laporan Kinerja (LKj) KKP dan Mitra Itjen KKP;
4. Inspeksi Pimpinan;
5. Pemantauan Tindak Lanjut;
6. Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan BMN;
7. Pembinaan Sistem Pengendalian Intern;
8. Evaluasi unit Kerja berstatus WBK/WBBM
9. Reviu Perencanaan Program/Kegiatan Mitra Itjen KKP;
10. Reviu Penganggaran Mitra Kerja Itjen KKP
11. Evaluasi Sistem Pengukuran Kinerja;
12. Pemantauan implementasi Reformasi Birokrasi;
13. Penanganan Pengaduan Masyarakat;
14. Pendampingan Program Pembangunan KP;
15. Pemantauan Program Strategis bidang KP;
16. Pengawalan Pengadaan Barang dan Jasa Bidang KP.
E. RENCANA AKSI PENCAPAIAN IKU
Untuk mencapai sasaran kinerja sesuai harapan, diperlukan perencanaan kinerja
yang matang dan terukur. Itjen KKP telah menyusun sebuah Rencana Aksi
Kinerja berdasarkan Penetapan Kinerja yang telah diperjanjikan untuk
memberikan informasi dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pencapaian
sasaran kinerja. Rencana Aksi Kinerja ini memberi informasi mengenai jenis dan
waktu pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan untuk mengetahui sejauh mana
hasil pelaksanaan kegiatan tersebut menuju pencapaian sasaran kinerja.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 15
Dengan adanya Rencana Aksi diharapkan setiap unit kerja di lingkungan Itjen
KKP dapat melaksanakan pencapaian kinerja melalui pelaksanaan kegiatan yang
terarah dan terukur sesuai rencana aksi yang telah ditetapkan. Rincian Rencana
Aksi Kinerja Tahun 2017 disajikan pada tabel berikut.
Tabel 3 Matriks Rencana Aksi Pencapaian IKU Inspektorat Jenderal Tahun 2017
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Target
2017 Kegiatan Pendukung Satuan
Pagu Anggaran
Target Tahun 2017
1 2
3 4 5 6 7 16
1 Terkelolanya anggaran pembangunan mitra Inspektorat I secara efisien dan akuntabel
Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total anggaran KKP
≤1% 1 Reviu Pengganggaran (RKAKL, DIPA) Kegiatan
100,480,000
30
2 Reviu RKBMN Kegiatan
50,240,000
10
3 Pengawasan Pengadaan Barang/ Jasa Kegiatan
221,676,000
16
4 Evaluasi Penyerapan Anggaran Kegiatan
112,090,000
27
5 Pengawasan Pemanfaatan Aset Pada Es I
Lokasi
12,600,000
1
6 Evaluasi Perdin dan RDK Kegiatan
20,160,000
2
7 Evaluasi Kinerja Mitra (tematik) Satker
684,264,000
9
8 Reviu LK Kegiatan
292,654,000
21
Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah Mitra Inspektorat I
80% 1 Pengawasan Bantuan Pemerintah Lokasi
2,905,236,000
164
2 Pengawasan Kegiatan Pengembangan SKPT Kegiatan
1,603,999,000
48
2 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP
A (86) 1 Evaluasi SAKIP Unit Eselon I
1,127,445,000
10
2 Reviu Renja Unit Eselon I
36,170,000
9
3 Reviu Laporan Kinerja Unit Eselon I
36,170,000
11
Nilai Evaluasi atas implementasi Reformasi Birokrasi KKP
A (80) 1 Evaluasi RB Unit Eselon I
1,209,199,000
10
2 Pendampingan RB Unit Eselon I
1,209,199,000
2
3 Pemantauan TL Rencana Aksi RB
Unit Eselon I
1,209,199,000
10
4 Ealuasi Penanganan COI Unit Eselon I
5,040,000
9
Nilai evaluasi Pelayanan Publik KKP
75 1 Evaluasi Pelayanan Publik Unit Eselon I
1,006,998,000
10
2 Evaluasi PNBP Unit Eselon I
299,964,000
10
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 16
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Target
2017 Kegiatan Pendukung Satuan
Pagu Anggaran
Target Tahun 2017
1 2
3 4 5 6 7 16
Jumlah Unit Kerja KKP berstatus WBK (kumulatif)
7 1 Asistensi Pembangunan ZI menuju WBK/ WBBM Satker
785,407,294
8
2 Pemantauan pembangunan ZI menuju WBK/ WBBM
Satker
785,407,294
8
Level Kapasitas Itjen KKP (IACM)
3 1 Evaluasi Kendali Mutu Kegiatan
567,197,667
2
2 Expose Hasil Evaluasi Kepada Auditor Kegiatan
425,398,250
1
3 Pembahasan Perencanaan Pengawasan Berbasis Resiko
Kegiatan
99,370,000
4
4 Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan Kegiatan
425,398,250
4
Level Maturitas Implementasi SPI KKP
2 1 Evaluasi SPI Unit Eselon I
54,650,000
20
2 Pendampingan SPI Unit Eselon I
54,650,000
20
3 Tersedianya rumusan kebijakan pengawasan internal Mitra Inspektorat I yang Berbasis Risiko
Indeks Efektifitas Kebijakan Pemerintah
7.7 1 Survey Efektifitas Kebijakan
Satker
31,730,000
20
Persentase Perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP
100% 1 Penyusunan PKPT berbasis resiko Kegiatan
99,370,000
1
2 Penyusunan Profil Auditi 2017 Kegiatan
99,370,000
1
3 Penyusunan Auditable Unit 2017 Kegiatan
99,370,000
1
4 Penyusunan Penilaian Risiko 2017 Kegiatan
99,370,000
1
4 Terselenggaranya Pengawasan internal KKP yang Efektif dan Efisien
Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan Internal yang dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja KKP
75% 1 Gelar Pengawasan Kegiatan
230,523,000
20
2 Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Kegiatan
1,249,216,000
92
Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB (Manajerial) yang dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja KKP
75% 1 Gelar Pengawasan Kegiatan
230,523,000
20
2 Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Kegiatan
1,249,216,000
92
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 17
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Target
2017 Kegiatan Pendukung Satuan
Pagu Anggaran
Target Tahun 2017
1 2
3 4 5 6 7 16
Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan lingkup KKP (per tahun)
18 1 Pengawasan Kebijakan/ Program Strategis
Kegiatan
4,003,458,000
128
Persentase Cakupan Lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program Prioritas KKP
60% 1 Pengawasan Program Prioritas
Kegiatan
4,003,458,000
128
5 Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan internal yang Efektif
Persentase Pelaksanaan Penugasan dan Pelaporan Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan Lingkup KKP
83% 1 Pengendalian Mutu Pengawasan
Kegiatan
154,518,000
64
Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT lingkup KKP
83% 1 Evaluasi Capaian Kinerja
Kegiatan
3,750,000 15
6 Terwujudnya ASN Itjen KKP yang Kompeten, Profesional, dan berintegritas
Indek Kompetensi dan Integritas
80 1 Rapat Rekapitulasi Kehadiran Kegiatan
99,600,000
12
2 Pelaporan LHKPN/LHKASN Pegawai
- 12
3 SKP Pegawai - 198
4 Assessment Pegawai
110,160,000
72
Persentase Pegawai yang Memmenuhi Standar Diklat
60% 1 Pelaksanaan Diklat
Pegawai
1,369,100,000
150
7 Tersedianya Manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses lingkup Itjen
Jumlah Unit Kerja yang menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang terstandar lingkup Itjen
65% 1 Pendaftaran dan aktivasi akun Bitrix24 Laporan
22,597,000
1
2 Monitoring dan pendampingan keaktifan pengunggahan data dan informasi ke dalam akun Bitrix24
Laporan
90,385,000
1
Tingkat Kepatuhan Pengelolaan Data
70% 1 Validasi dan Singkronisasi
Laporan
149,055,000
1
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 18
No Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Utama
Target
2017 Kegiatan Pendukung Satuan
Pagu Anggaran
Target Tahun 2017
1 2
3 4 5 6 7 16
Persentase Penggunaan Informasi Pengawasan Berbasis IT kingkup Itjen
70% 1 Sosialisasi, Asistensi, Validasi Pengisian e-Dalwas
Laporan 203,368,050 4
2 Pelatihan, Asistensi AMS Laporan 158,175,150 4
3 Validasi Perencanaan Penugasan Laporan 45,192,900 1
8 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
Nilai Penerapan RB Itjen
A (83) 1 Pembahasan LKE PMPRB Kegiatan 14,260,000 4
Nilai SAKIP Itjen
A (89,5)
1 Evaluasi Pengukuran Kinerja KKP Kegiatan 225,964,500 4
2 Reviu Laporan Kinerja Kegiatan 225,964,500 4
Indeks Persepsi Pegawai KKP terhadap Itjen
3.8
Survey dan Pembahasan Lokasi 174,260,000 40
Persentase tindak lanjut arahan (directive) Pimpinan
100% Inspeksi Pimpinan
Kegiatan 352,941,000 4
9 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien dan akuntabel
Nilai Kinerja Anggaran Itjen
85 1 Verifikasi SPJ Kegiatan 55,500,000 12
2 Laporan Realisasi Anggaran Kegiatan 55,800,000 12
Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen
100% 1 Reviu LK
Kegiatan 34,100,000 2
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 19
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGELOLAAN KINERJA INSPEKTORAT JENDERAL
Pengelolaan kinerja merupakan sistem manajemen yang dilakukan organisasi
di dalam mencapai sasaran kinerja yang diharapkan. Berkaitan dengan hal
tersebut, Itjen KKP membentuk tim pengelola kinerja dari perwakilan masing-
masing unit kerja lingkup Itjen untuk melaksanakan pengumpulan data kinerja,
kemudian mengukur, dan mengevaluasi perkembangan capaian kinerja secara
berkala setiap 3 bulan. Hasil pengukuran tersebut akan memberikan gambaran
tingkat keberhasilan dan hambatan dalam pencapaian seluruh sasaran kinerja
yang telah diperjanjikan. Data capaian kinerja diolah dan disajikan dalam
aplikasi manajemen kinerja berbasis website di kinerjaku.kkp.go.id dengan
kategorisasi (penentuan posisi) tingkat capaian kinerja berdasarkan warna
Hijau/Baik (>100%), Kuning/kurang (80%<X<100%) dan Merah/Buruk (<80%),
sebagaimana disajikan pada tabel berikut:
Tabel 4. Rentang Penilaian Capaian Kinerja
No Kode Warna Rentang Nilai Arti
1. Hijau > 100% Baik
2. Kuning 80% < x < 100% Kurang
3. Merah <80% Buruk
Sesuai dengan pendekatan BSC, Sasaran Kinerja Itjen KKP tahun 2017 terdiri
dari 9 (sembilan) SS yang terbagi dalam 3 (tiga) perspektif yaitu Customer,
Internal Process, dan Learning and Growth, yang diukur keberhasilannya
melalui capaian 27 IKU dengan target tertentu.
B. CAPAIAN KINERJA
Capaian kinerja Tahun 2017 merupakan hasil dari pelaksanaan
program/kegiatan Itjen dari Januari sampai dengan Desember 2017. Dari hasil
pengukuran kinerja melalui aplikasi pengelolaan kinerja dapat disampaikan
kondisi capaian kinerja Sasaran Strategis (SS) Itjen KKP selama Tahun 2017
sebagaimana Gambar 4 berikut.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 20
Gambar 4. Peta Strategis dan Capaian Sasaran Strategis
Inspektorat Jenderal KKP Tahun 2017
Pada gambar 4 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah Sasaran Strategis (SS) Itjen
KKP berjumlah 9 SS dimana capaian 8 SS tersebut disajikan dalam warna hijau
(nilai >100%) dan 1 SS yaitu SS ke-1 (nilai 78,63%) disajikan dalam warna
merah, namun nilai secara keseluruhan adalah berwarna hijau yang berarti
bahwa capaian kinerja Itjen KKP selama Tahun 2017 adalah baik (NPSS
>100%). Secara keseluruhan, capaian nilai tiap Sasaran Strategis untuk tiap
Perspektif (NPSS) pada Tahun 2017 sebesar 103,38% atau tercapai diatas
target yang terdiri dari Nilai Customer (93,89%), Nilai Internal Process
(107,03%), dan Nilai Learning and Growth (109,22%).
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 21
Gambar 5. Capaian NPSS Itjen Tahun 2017
Nilai pada masing-masing perspektif tersebut kemudian dilakukan pembobotan
untuk mengukur capaian kinerja tiap perspektif (NKP), dengan rincian capaian
Customer Perspective sebesar 31,30%, Internal Process Perspective sebesar
35,43% dan Learning And Growth Perspective dengan nilai 36,40%. Secara
lebih rinci capaian kinerja perspektif tersebut dihasilkan dari kinerja SS pada
masing-masing perpektif pada periode Tahun 2017 dapat dilihat pada gambar 5
di atas.
Adapun capaian setiap SS yang telah dilakukan pengukuran dapat disampaikan
sebagai berikut yaitu SS-1 dengan capaian 78,63%, SS-2 dengan capaian
109,15%, SS-3 dengan capaian 104,29%, SS-4 dengan capaian 108,44%,
SS-5 dengan capaian 108,35% SS-6 dengan capaian 119,45%, SS-7 dengan
capaian 108,00%, SS-8 dengan capaian 103,84%, dan SS-9 dengan capaian
105,57%. Capaian kinerja 8 (delapan) SS tersebut berada pada kategori baik
(hijau) dan 1 (satu) SS berwarna merah yang berarti masih kurang dari target,
walaupun secara keseluruhan capaian kinerja Itjen KKP masih masuk kategori
baik (hijau) dengan capaian kinerja Nilai Perspektif Sasaran Strategis 103,38%.
Hasil dari capaian kinerja 9 SS dijabarkan dalam setiap capaian kinerja IKU,
dimana secara umum dapat disampaikan bahwa capaian kinerja pada 27 IKU
Tahun 2017 adalah sebanyak 25 IKU capaiannya adalah sama atau lebih tinggi
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 22
dari target yang ditetapkan dan terdapat 2 IKU yang capaian kinerjanya
dibawah target yang ditetapkan. 2 (dua) IKU yang hasil pencapaiannya di
bawah target yaitu :
1. IKU 1 “ Batas Toleransi Materialitas Temuan Pengawas Eksternal dari Total
Anggaran KKP” dari target ≤1% tercapai sebesar 3,64% atau sebesar
27,47% dari target (Polarisasi minimize).
2. IKU 12 “Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan RB (manajerial)
untuk perbaikan kinerja KKP dari target 75% hanya tercapai 63,66% atau
tercapai sebesar 84,88% dari target.
Perlu disampaikan juga bahwa capaian kinerja SS dihasilkan dari kinerja
masing-masing Indikator Kinerja Utama (IKU) yang mendukung dan menjadi
ukuran keberhasilan SS tersebut. Capaian kinerja masing-masing Indikator dari
masing-masing SS dan IKU dapat disampaikan sebagaimana berikut.
Customer Perspective adalah apa yang seharusnya dihasilkan untuk pengguna
jasa Itjen KKP, dalam hal ini Menteri Kelautan dan Perikanan serta pimpinan
Unit Kerja lingkup KKP merupakan pengguna jasa (customer) langsung dari
Itjen KKP. Sasaran Kinerja pada perspektif ini diambil dari SS level 0 yang
sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai pengawas internal dan menjadi
sasaran kinerja utama Itjen KKP. Perspektif ini terdiri dari 2 (dua) SS dan 6
(enam) IKU dengan capaian sebagai berikut.
Pencapaian SS-1 digambarkan dengan 2 (dua) buah IKU yaitu IKU 1 “Batas
toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total realisasi anggaran
KKP” dan IKU 2 “Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah”. IKU 1 merupakan
dukungan Itjen KKP di dalam mewujudkan Laporan Keuangan KKP yang
handal dengan target opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI). Opini WTP atas Laporan
Keuangan KKP merupakan salah satu IKU pada level 0 yang di-cascading
dengan metode komponen pembentuk. IKU 2 merupakan IKU baru pada Tahun
2017 untuk menggambarkan pencapaian bantuan KKP kepada sasaran kepada
masyarakat/pemda untuk mewujudkan kesejahteraan.
SS-1 : Terkelolanya Anggaran Pembangunan Secara Efisien dan Akuntabel
CUSTOMER PERSPECTIVE
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 23
Tabel 5. Capaian Kinerja SS-1 “Terkelolanya Anggaran Pembangunan Secara Efisien dan Akuntabel”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %
Capaian *)
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU
(%) Status
IKU1 Batas toleransi materialitas temuan pengawasan eksternal dari total realisasi anggaran KKP
% <1 Minimize 3.64 27.47 40 10.99 Buruk
IKU2 Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah
% 80 Maximize 90.18 112.73 60 67.64 Baik
NSS: SS 1 - Terkelolanya anggaran pembangunan secara efisien dan akuntabel 78.63 Buruk
Keterangan : *) persentase capaian kinerja maksimal 120%
Tabel 5 di atas, menunjukan capaian IKU-1 yang merupakan batas toleransi
temuan pengawas ekternal (BPK-RI) dibandingkan dengan realisasi belanja
KKP tahun 2016 sebesar 3,64%, dengan demikian target batas toleransi
materialitas temuan pengawas eksternal < 1% dari total realisasi anggaran KKP
tidak tercapai. Sedangkan capaian IKU-2 nilai kesesuaian bantuan pemerintah
sebesar 90,18%, hal ini menunjukan bahwa target sebesar 80 % dapat
tercapai. Secara lebih rinci, realisasi dari IKU-1dan IKU-2 disampaikan sebagai
berikut.
IKU 1 : Batas Toleransi Materialitas Temuan Pengawas Eksternal (BPK RI)
dari Total Realisasi Anggaran KKP
Batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal (BPK RI) dari total
realisasi anggaran KKP adalah jumlah nilai temuan keuangan terbatas pada
nilai Tuntutan Ganti Rugi KKP atas hasil pemeriksaan BPK atas kegiatan KKP
Tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi anggaran KKP tahun 2016.
Pemeriksaan yang dimaksud adalah terhadap Laporan Keuangan KKP Tahun
2016. Sehubungan dengan realisasi IKU ini menggunakan data hasil
pengawasan BPK, sehingga frekuensi pengukuran IKU ini bersifat tahunan dan
diukur dengan menggunakan polarisasi Minimize (semakin kecil lebih baik).
Pengukuran kinerja IKU ini dilakukan berdasarkan Laporan Hasil Pengawasan
BPK atas kinerja KKP Tahun 2016 yang telah disampaikan pada Maret Tahun
2017. Temuan materialitas atas temuan keuangan lingkup KKP selama Tahun
2016 sebesar 3,64% yang berasal dari temuan keuangan oleh BPK sebesar
Rp236.498.216.167,66 dibandingkan dengan realisasi anggaran KKP tahun
2016 yang mencapai Rp6.482.382.769.886,00. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa capaian IKU-1 ini pada Tahun 2017 tidak mencapai target yang
diharapkan sesuai dengan mekanisme polarisasi Minimize (semakin kecil lebih
baik).
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 24
Adapun beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan Itjen untuk mendukung
pencapaian IKU ini antara lain kegiatan Reviu Penganggaran, Pengawasan
Pengadaan Barang/Jasa, Audit Kinerja Pelaksanaan Program/Kegiatan,
Evaluasi SPI, Pengawasan Pengelolaan Aset, Evaluasi PNBP, Evaluasi
Penyerapan Anggaran, Pengawasan Program Strategis KP, Pengawasan
Lainnya, Asistensi Penyusunan LK, Reviu LK, Audit dengan Tujuan Tertentu,
Inspeksi Pimpinan dan Koordinasi dengan BPK. Hasil pengawalan Itjen KKP
atas kegiatan lingkup KKP pada Tahun 2016 belum membuahkan hasil yang
baik, terbukti atas opini disclaimer atas LK KKP 2016 dimana salah satu
penyumbang terbesar atas batas materialitas yang dibawah target adalah
kegiatan pengadaan kapal perikanan di Ditjen Perikanan Tangkap.
Perkembangan capaian nilai temuan materialitas pengawas eksternal pada
KKP dari tahun ke tahun disajikan pada tabel berikut.
Tabel 6. Perkembangan Temuan Materialitas Pengawas Eksternal
Pada KKP Tahun 2010-2017
Indikator Kinerja Capaian Kinerja Temuan Materialitas Pengawas Eksternal
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Batas toleransi materialitas temuan pengawas eksternal dari total realisasi anggaran
0,097% 0,126% 0,157% 0,063% 0,090% 0,151% 0,441% 3,64%
Sebagaimana disampaikan sebelumnya, IKU ini merupakan hasil cascading
dan pendukung dari IKU level 0 yaitu, Opini BPK atas Laporan Keuangan KKP
dengan target Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), sehingga capaian IKU ini
akan mempengaruhi kualitas dari Laporan Keuangan KKP. Perkembangan
capaian opini BPK atas Laporan Keuangan (LK) KKP dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 6. Perkembangan Opini Laporan Keuangan KKP 2009-2016
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 25
Gambar diatas menunjukan peningkatan kualitas Laporan Keuangan pada
tahun 2010 dari Wajar Dengan Pengecualian (WDP) menjadi Wajar Tanpa
Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan (WTP DPP), selanjutnya opini LK
sampai dengan tahun 2014 bertahan pada level WTP DPP. Pada 2015, terjadi
peningkatan kualitas LK KKP yang ditunjukkan dengan pencapaian opini WTP
murni. Namun, opini terhadap LK KKP Tahun 2016 mengalami penurunan yang
sangat signifikan dengan opini Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer). Salah
satu penurunan opini LK KKP pada TA 2016 disebabkan oleh nilai materialitas
temuan pengawas eksternal dari total realisasi anggaran ≥ 1% yang berdampak
pada opini disclaimer.
IKU 2 : Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah
Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah merupakan suatu ukuran atas
kesesuaian antara rencana (kebutuhan) dan realisasi bantuan pemerintah dari
KKP kepada masyarakat/pemda/BUMN/D berdasarkan kriteria-kriteria yang
telah ditetapkan. IKU ini diharapkan untuk menjawab pengendalian atas
realisasi bantuan pemerintah dari KKP agar sesuai dengan target yang
ditetapkan dan bermanfaat. Target IKU ini pada Tahun 2017 adalah sebesar
80% dan diukur secara tahunan.
IKU ini merupakan IKU baru pada Tahun 2017 untuk menggambarkan
pencapaian kesesuaian bantuan KKP sebanyak 15 jenis bantuan kepada
kelompok sasaran yang dituju seperti bantuan Kapal Perikanan, Integrated Cold
Storage, bantuan Sarana dan Prasarana Budidaya Perikanan dsb. Pengukuran
IKU ini dimulai sejak akhir Bulan Agustus s.d. November 2017 dan hasil
penilaian dapat diketahui nilai yang dicapai sebesar 90,18% atau mencapai
112,73% dari target yang ditetapkan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam
mendukung proses pengukuran IKU ini yaitu berupa evaluasi Bantuan
Pemerintah masih dalam proses pelaksanaan yang terbagi dalam beberapa
tahap pengujian dilapangan.
SS ini merupakan adopsi langsung dari SS yang sama pada perspektif Learning
and Growth di level 0. SS ke-2 ini terdiri dari 6 (enam) IKU pendukung sebagai
ukuran keberhasilan, dimana keenam IKU tersebut diukur capaiannya dari hasil
penilaian instansi eksternal dengan frekuensi tahunan pada Triwulan II, III, dan
IV Tahun 2017. Keenam IKU pendukung SS-2 belum seluruhnya memiliki nilai
SS-2 : Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi
pada layanan prima
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 26
resmi untuk realisasinya yaitu terdapat 2 IKU yang hasil penilaiannya sementara
yaitu IKU “Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP” dan IKU Nilai Evaluasi atas
implementasi Reformasi Birokrasi KKP”. Hal tersebutdikarenakan hasil penilaian
resmi yang dilakukan oleh pihak eksternal yaitu Kementerian PAN RB belum
diperoleh s.d. saat penyusunan laporan ini. Gambaran dari capaian kinerja
kelima IKU tersebut disajikan pada tabel berikut.
Tabel 7. Capaian Kinerja SS-2 "Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima"
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %
Capaian **)
Bobot IKU
Skor SS Per IKU
(%) Status
IK 3 Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP *)
Nilai A (80,50)
Maximize 85,55 106,82 0,06 6,25 Baik
IK 4 Nilai Evaluasi atas implementasi Reformasi Birokrasi KKP *)
Nilai A (80)
Maximize 91,66 114,58 0,12 13,48
Baik
IK 5 Nilai Evaluasi Pelayanan Publik
Nilai 75 Maximize 91,13 120,00 0,12 14,12 Baik
IK 6 Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)
Satker 7 Maximize 7 100 0,24 23,53 Baik
IK 7 Level Kapabilitas Itjen (IACM)
Level 3 Maximize 3 100 0,24 23,24 Baik
IK 8 Level Maturitas Implementasi SPI KKP
Level 2 Maximize 3 120,00 0,24 28,24 Baik
NSS: SS 2 - Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima 109,15 Baik
Keterangan : *) Nilai sementara (menggunakan penilaian mandiri Itjen KKP) atau belum ada nilai resminya dari Pihak Eksternal yaitu Kementerian PAN dan RB (IK3 dan IK4)
**) persentase capaian kinerja maksimal 120%
Capaian kinerja Sasaran Strategis (SS) ke-2 sebagaimana dalam tabel 7,
menunjukan bahwa dari 6 IKU pada SS-2, seluruhnya dapat mencapai target.
Tabel tersebut menunjukan, keberhasilan capaian SS-2 ditunjukan dengan
capaian IKU-3, IKU-4, IKU-5, IK-6, IK-7, dan IKU-8, dari penjumlahan kontribusi
masing-masing IKU dengan bobot tertentu, dapat disampaikan bahwa capaian
kinerja SS-2 berada diatas target dengan capaian 109,15%.
Secara lebih rinci capaian SS-2 ini dapat disampaikan sebagai berikut:
IKU 3 : Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP
Nilai evaluasi akuntabilitas kinerja adalah nilai yang mencerminkan
implementasi sistem akuntabilitas kinerja di lingkungan KKP pada periode
evaluasi. Evaluasi dilaksanakan oleh Kementerian PAN dan RB melalui
penilaian lima komponen sistem akuntabilitas kinerja yaitu perencanaan,
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 27
pengukuran, pelaporan, evaluasi, dan capaian kinerja. Evaluasi dilaksanakan
tahunan dimana pada tahun 2017 evaluasi dilaksanakan oleh Kementerian PAN
dan RB pada Triwulan IV, namun hingga saat laporan ini disusun belum
terdapat hasil penilaian resmi oleh Kementerian PAN dan RB. Usulan yang
disampaikan kepada Kementerian PAN dan RB untuk evaluasi akuntabilitas
kinerja KKP tahun 2017 adalah sebesar 85,55 berdasarkan penilaian mandiri
oleh Itjen KKP. Upaya yang dilakukan Itjen untuk mencapai target IKU ini pada
tahun 2017 antara lain, Reviu Laporan Kinerja, Reviu Perencanaan, Reviu
Penganggaran dan Evaluasi AKIP lingkup KKP.
Pada tahun 2016, KKP kembali mendapatkan nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP) kriteria A atau Baik dengan nilai 84,59. Perkembangan nilai
evaluasi AKIP KKP dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 7. Perkembangan Nilai AKIP KKP 2011-2016
Hasil resmi Penilaian Kementerian PAN dan RB terkait Akuntabilitas Kinerja
KKP 2017, sampai laporan ini disusun belum tersedia, sehingga nilai capaian
berdasarkan hasil penilaian internal oleh Itjen KKP atas evaluasi Akuntabilitas
Kinerja pada TA 2017 adalah 85,55 (A) atau berada diatas target.
IKU 4: Nilai Evaluasi atas Implementasi Reformasi Birokrasi KKP
Nilai implementasi Reformasi Birokrasi (RB) KKP adalah tingkat proses
pelaksanaan reformasi birokrasi lingkup KKP untuk mewujudkan birokrasi yang
lebih baik sehingga aparatur KKP mampu bekerja secara lebih profesional,
efektif, dan akuntabel di dalam memberikan pelayanan dan melaksanakan
program pembangunan bidang KP. Evaluasi RB dilaksanakan tahunan oleh
Kementerian PAN dan RB dimana pada tahun 2017 dilaksanakan pada
Triwulan IV. Upaya yang dilakukan Itjen untuk mencapai target IKU ini pada
tahun 2017 antara lain:
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 28
1. Reviu Pengisian Kertas Kerja Pengungkit dan Hasil pada 10 Eselon I.
2. Reviu Pelaksanaan Survey Internal dan Eksternal pada 10 Eselon I.
3. Simulasi Penilaian Kertas Kerja PMPRB secara Manual atau Online.
4. Reviu Penilaian dengan Relevansi Bukti/Evidence (Panel I dan II).
5. Pendampingan Tim Verikator Kementerian PAN dan RB.
Dari hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) online
Tahun 2017 yang diusulkan kepada Kementerian PAN dan RB yang mencapai
nilai 91,66 atau berada diatas target sebesar 80. Hingga laporan ini dibuat
belum ada hasil resmi dari Kementerian PAN dan RB, sehingga masih
digunakan nilai hasil penilaian Itjen KKP yaitu sebesar 91,66. Nilai RB Itjen
mengalami perkembangan fluktuatif, hal tersebut tidak terlepas dari berbagai
kondisi dan kendala untuk kita perbaiki secara berkelanjutan. Perkembangan
implementasi Reformasi Birokrasi KKP dapat dilihat pada Gambar berikut:
Gambar 8. Perkembangan Nilai RB KKP Tahun 2012-2017
Keterangan : Data Tahun 2017 merupakan hasil penilaian intern oleh Itjen KKP, sedangkan data
sebelum Tahun 2017 merupakan hasil peniliain Kementerian PAN dan RB.
IKU 5: Nilai Evaluasi Pelayanan Publik
Nilai Evaluasi Pelayanan Publik KKP merupakan ukuran atas kualitas
penyelenggaraan dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik
di lingkungan KKP. IKU ini merupakan IKU baru pada Tahun 2017 dan
ditargetkan nilainya sebesar 75. Target nilai IKU tersebut merupakan rata–rata
nilai standar pelayanan publik KKP yang dikeluarkan oleh Ombudsman RI pada
pelayanan publik tingkat KKP. IKU ini merupakan pengganti IKU pada tahun
sebelumnya yaitu IKU “Nilai Integrity Assessment” yang dilakukan oleh KPK.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 29
Berdasarkan hasil penilaian Ombudsman RI Tahun 2017 terhadap standar
pelayanan publik, KKP diberikan predikat kepatuhan tinggi dengan nilai sebesar
91,13. Pencapaian ini adalah 121,50% dari target yang ditetapkan sebesar 75.
IKU 6 : Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (Kumulatif)
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah sebutan atau predikat yang diberikan
oleh Kementerian PAN dan RB kepada suatu unit kerja yang memenuhi syarat
indikator hasil WBK dan memperoleh hasil penilaian indikator proses di atas 75
poin pada Zona Integritas (ZI) dan telah memperoleh opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari BPK atas laporan keuangannya. Evaluasi WBK
dilaksanakan oleh Kementerian PAN dan RB pada Triwulan IV Tahun 2017.
Upaya yang telah dilakukan Itjen KKP pada Tahun 2017 untuk mencapai target
IKU ini antara lain koordinasi dengan Kementerian PAN dan RB dan
Pembangunan WBK/WBBM pada 12 lokasi unit kerja.
Pada Tahun 2016 terdapat penambahan unit kerja yang berstatus menjadi
Wilayah Bebas dari Korupsi yaitu Direktorat Pengendalian Penangkapan Ikan,
dengan begitu jumlah unit kerja berstatus WBK lingkup KKP secara kumulatif
dari Tahun 2014 menjadi 4 unit kerja, sedangkan Tahun 2017 terdapat
3 penambahan jumlah unit kerja berstatus WBK dilingkup KKP atas penilaian
mandiri berdasarkan Peraturan Menteri KP Nomor 62/PERMEN-KP/2017
tentang Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM di Lingkungan KKP
dengan penilaian internal, namun standar penilailan lebih tinggi yaitu dengan
minimal mencapai 85. Capaian ini telah memenuhi target yang telah ditetapkan
untuk tahun 2017 yaitu sebanyak 7 unit kerja berstatus WBK secara kumulatif
sejak 2014.
Tabel 8. Unit Kerja KKP yang Mendapat Predikat WBK
NO UNIT KERJA TAHUN PREDIKAT
WBK
1 Balai Karantina Ikan Kelas II Semarang 2014
2 Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi 2014
3 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat, Kalimantan Barat 2015
4 Direktorat Pengendalian Penangkapan Ikan 2016
5 Badan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak
2017
6 Badan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makasar
2017
7 Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros
2017
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 30
Perkembangan capaian IKU ini dapat disampaikan bahwa pada tahun 2017
Itjen KKP menargetkan jumlah unit kerja berpredikat WBK lingkup KKP
sebanyak 7 unit kerja (kumulatif), dan telah terealisasi seluruhnya sebanyak 7
unit kerja dengan penambahan pada Tahun 2017 sebanyak 3 unit kerja yaitu :
1) Badan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak;
2) Badan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makasar; dan
3) Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan
(BRPBAP3) Maros. Selain 7 unit kerja yang telah dicapai tersebut, terdapat 8
unit kerja yang terus didorong dan diupayakan Itjen KKP untuk segera dapat
ditetapkan sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi pada tahun yang akan datang.
Target unit kerja berstatus WBK sampai dengan tahun 2019 disampaikan pada
tabel berikut.
Tabel 9. Target Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK lingkup KKP Tahun 2015-2019
Indikator Kinerja 2015 2016 2017 Target *)
T R T R T R 2018 2019
Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)
4 3 6 4 7 7 7 9
Keterangan : T = Target; R = Realisasi *) Target hasil direvisi sejalan dengan revisi Renstra KKP dan Itjen KKP.
IKU 7: Level Kapabilitas Itjen (IACM)
Level Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) melalui metode
Internal Audit Capability Model (IACM) merupakan gambaran kondisi tata kelola
organisasi dan langkah-langkah yang dilakukan oleh APIP untuk
mengembangkan pengawasan intern yang efektif dan profesional. Level ini
diperoleh dari hasil evaluasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP).
Adapun upaya yang dilakukan Itjen KKP untuk mencapai Level Kapabilitas
(IACM) dengan target Level 3 pada tahun 2017 antara lain Penyempurnaan
Program Kerja Pengawasan, Evaluasi Kendali Mutu Kegiatan Pengawasan,
Telaah Sejawat intern, dan Pelatihan Operasional Aplikasi Sistem Manajemen
Audit, serta Peningkatan Kapasitas Aparatur Itjen KKP.
Target kapabilitas pengawasan intern (IACM) Itjen KKP pada Tahun 2017
adalah pada level 3. BPKP telah melakukan penilaian kapabilitas (IACM)
kepada Itjen KKP sejak November s.d. Februari 2017 dan hasilnya secara resmi
telah disampaikan kepada Itjen KKP dan hasilnya adalah Level 3 (Integrated)
sesuai dengan target. Hasil penilaian BPKP tercantum pada Surat Deputi
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 31
Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Ekonomi dan Kemaritiman BPKP
Nomor LHV-30/D102/1/2017, 24 Maret 2017 dengan surat pengantar dari
Deputi No. SPM-14/D1/02/2017, tanggal 24 Maret 2017.
Walaupun begitu masih terdapat 2 catatan yang harus menjadi perbaikan yaitu
terkait dengan 2 point pada elemen 3 (praktek profesional) yaitu berupa
melakukan Quality Assurance and Improvement Program (QAIP) secara
periodik terkait dengan pengawasan yang dilakukan dan menyusun laporan
hasil pelaksanaannya, serta mengembangkan sistem dan prosedur untuk
memonitor dan melaporkan pelaksanaan program QAIP.
Berikut disampaikan data BPKP s.d. tahun 2017 terkait dengan APIP yang telah
mencapai level 3 dimana untuk K/L pusat baru mencapai 8 APIP (termasuk Itjen
KKP) dari 88 APIP K/L Pusat atau baru mencapai 9,09%. Sedangkan secara
nasional dari seluruh APIP di Indonesia (APIP K/L Pusat, Provinsi, dan
Kab/Kota), baru terdapat 23 APIP di Level 3 dari 630 APIP atau baru sekitar
3,65%.
Tabel 10. Level Kapabilitas APIP di Indonesia berdasarkan Metode IACM
No APIP Jumlah
APIP
Capaian Level Kapabilitas APIP (IACM)
1 2 3 Belum dinilai
1 Kementerian/Lembaga 88 31 21 8 *) 28
2 Provinsi 34 12 18 3 1
3 Kab/Kota 508 278 211 12 7
TOTAL 630 321 250 23 36
% Capaian 50,95% 39,68% 3,65% 5,71%
Sumber : BPKP, Semester I Tahun 2017 Keterangan : *) termasuk Itjen KKP
IKU 8 : Maturitas Implementasi SPI KKP
Level Maturitas Implementasi Sistem Pengendalian Intern (SPI) KKP adalah
tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan sistem pengendalian
intern pemerintah dalam mencapai tujuan pengendalian intern di lingkungan
KKP.
Target Level Maturitas SPIP di Lingkungan KKP pada Tahun 2017 adalah pada
level 2 dimana hasil penilaian dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP). Hasil penilaian yang telah dilakukan oleh BPKP
terhadap implementasi SPI di lingkungan KKP sejak akhir 2016 s.d. Maret 2017
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 32
menyatakan bahwa Level Maturitas SPIP di lingkungan KKP berada pada Level
3 atau Terdefinisi (lihat Tabel 11). Hal ini berarti bahwa target yang ditetapkan
telah terlampaui.
Pencapaian level 3 atau terdefinisi atas tingkat implementasi SPI di lingkungan
KKP berarti bahwa KKP telah melaksanakan praktik pengendalian intern dan
terdokumentasi dengan baik, namun evaluasi atas pengendalian intern
dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai. Per Desember 2016, terdapat 3
K/L (diluar KKP) dan 6 Pemerintah Daerah Provinsi/Kab/Kota yang telah
mencapai level 3 dan tidak ada yang melebihi level 3. Per Maret 2017 ini KKP
telah masuk didalamnya, dan ini menunjukkan bahwa KKP telah cukup baik
implementasi SPI-nya, namun demikian seperti karakteristik level 3, disebutkan
bahwa evaluasi atas pengendalian intern masih lemah dalam hal
dokumentasinya.
Tabel 11. Tingkat Maturitas Implementasi SPI dan Karakteristiknya
No Level Tingkat Rentang Nilai Karakteristik SPIP
1 0 Belum Ada 0 < skor <1,0 K/L/Pemda sama sekali belum memiliki kebijakan dan prosedur yang diperlukan untuk melaksanakan praktek-praktek pengendalian intern
2 1 Rintisan 1,0 ≤ skor < 2,0 Ada praktik pengendalian intern, namun pendekatan risiko dan pengendalian yang diperlukan masih bersifat ad-hoc dan tidak terorganisasi dengan baik, tanpa komunikasi dan pemantauan sehingga kelemahan tidak diidentifikasi.
3 2 Berkembang 2,0 ≤ skor < 3,0 K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian intern, namun tidak terdokumentasi dengan baik dan pelaksanaannya sangat tergantung pada individu dan belum melibatkan semua unit organisasi. Efektivitas pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahan yang belum ditangani secara memadai.
4 3 Terdefinisi 3,0 ≤ skor < 4,0 K/L/Pemda telah melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik. Namun evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai.
5 4 Terkelola dan Terukur
4,0 ≤ skor < 4,5 K/L/P telah menerapkan pengendalian internal yang efektif, masing-masing personel pelaksana kegiatan yang selalu mengendalikan kegiatan pada pencapaian tujuan kegiatan itu sendiri maupun tujuan K/L/Pemda. Evaluasi formal dan terdokumentasi.
6 5 Optimum 4,5 ≤ skor ≤ 5 K/L/Pemda telah menerapkan pengendalian intern yang berkelanjutan, terintegrasi dalam pelaksanaan kegiatan yang didukung oleh pemantauan otomatis menggunakan aplikasi komputer
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 33
Internal Process Perspective adalah suatu proses kunci yang dilaksanakan
organisasi untuk memberikan kontribusi kepada pengguna jasa sesuai dengan
sasaran kinerja pada Customer Perspective. Perspektif ini terdiri dari 3 (tiga) SS
dan didukung oleh 8 (delapan) IKU. Capaian kinerja dari masing-masing SS dan
IKU pada perspektif ini disampaikan sebagai berikut:
SS ke-3 “Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis
Risiko”, merupakan proses yang menjadi fokus Itjen KKP pada tahap
perencanaan dalam menjaga kualitas mutu pengawasan. SS-3 ini didukung
oleh dua buah IKU yaitu IKU-9 “Indeks efektivitas kebijakan pemerintah” dalam
hal ini kebijakan pengawasan Itjen dan IKU-10 “Persentase Perencanaan
Pengawasan Internal Berbasis Risiko lingkup KKP” sebagai dasar perumusan
kebijakan pengawasan tahun 2017. Gambaran dari 2 buah IKU pendukung SS
ke-3 ini disajikan pada tabel berikut.
Tabel 12. Capaian Kinerja SS-3 “Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %
Capaian *)
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU
(%) Status
IK 9 Indeks efektivitas kebijakan pemerintah
Nilai 7,7 Maximize 8,36 108,57 50 54,29 Baik
IK10 Persentase perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP
% 100 Maximize 100 100 50 50,00
Baik
NSS: SS 3 - Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko 104,29 Baik
Keterangan : *) persentase capaian kinerja maksimal 120%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa kedua IKU pendukung SS ke-3 dapat
mencapai target dan memberikan kontribusi keberhasilan SS ke-3. Secara lebih
rinci capain kinerja dari masing-masing IKU pendukung SS ke-3 disampaikan
sebagai berikut.
IKU 9: Indeks Efektivitas Kebijakan Pemerintah
Suatu ukuran untuk menilai sejauh mana efektivitas kebijakan pengawasan Itjen
KKP didalam mengawal pelaksanaan program dan kegiatan lingkup KKP.
Efektivitas kebijakan pengawasan tersebut diukur melalui survei terhadap mitra
kerja Itjen selama tahun 2017.
SS-3: Tersedianya Rumusan Kebijakan Pengawasan Internal Berbasis Risiko
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 34
Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian IKU tersebut antara
lain Sosialisasi Kebijakan Pengawasan Itjen KKP Tahun 2017 kepada seluruh
mitra kerja pada acara Rapat Kerja Pengawasan, Penyusunan Program Kerja
Pengawasan Tahunan Berbasis Risiko dan Pengujian kebijakan Itjen terpilih
kepada stakeholder Itjen KKP (Kantor Pusat dan UPT di daerah). Pada tahun
2017 Itjen KKP menargetkan nilai Indeks Efektivitas Kebijakan Pemerintah
sebesar 7,7.
Pada Triwulan III dan Triwulan IV Tahun 2017 Itjen KKP mengadakan survei
efektivitas kebijakan yang melibatkan satker lingkup KKP selaku stakeholder
Itjen KKP. Kebijakan yang diuji pada tahun 2017 ini sebanyak 3 kebijakan yaitu
1) Implementasi Pengawasan Intern oleh Itjen KKP; 2) Kebijakan Terkait
Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan KKP; dan 3) Kebijakan terkait
Pembangunan Zona Integritas di lingkungan KKP. Hasil survei mendapatkan
hasil berupa indeks sebesar 8,36 point, atau dapat dikatakan bahwa hasilnya
telah melebihi target yaitu 7,7 untuk tahun 2017. Angka capaian itu berarti
bahwa kebijakan pengawasan Itjen KKP dipandang baik dan efektif oleh mitra
kerja Itjen KKP untuk peningkatan kinerja mereka.
IKU 10 : Persentase Perencanaan Pengawasan Internal Berbasis Risiko
lingkup KKP
IKU 10 ini merupakan persentase kegiatan pengawasan Itjen dalam PKPT yang
mengacu pada penilaian risiko dengan didasarkan pada anggaran, program
prioritas dan hasil pengawasan APIP maupun faktor lainnya yang dapat menjadi
dasar penilaian risiko pada seluruh unit eselon I lingkup KKP. Ukuran yang
diambil untuk perencanaan pengawasan internal yang telah berbasis risiko
adalah apabila sebanyak 100% tema pengawasan unggulan/prioritas, unit
Eselon I, dan provinsi/kab/kota pelaksana program/kegiatan KKP yang berisiko
tinggi telah dimasukkan dalam PKPT Tahun 2017.
Berdasarkan hasil penilaian risiko yang dilakukan terdapat sekurangnya 56 jenis
kegiatan yang berisiko tinggi dan seluruhnya telah dicantumkan dalam PKPT
Itjen KKP Tahun 2017. Dari hasil penilaian risiko tersebut, seluruh objek baik
berdasarkan tema maupun pelaksanaan program yang berisiko tinggi telah
masuk kedalam PKPT Itjen KKP Tahun 2017, dengan demikian perencanaan
pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP dengan target 100% telah
tercapai. Hasil pencapaian IKU ini telah diukur dan dicantumkan pada capaian
kinerja Triwulan I Tahun 2017.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 35
Tabel 13
Peta Risiko Program/Kegiatan KP Per Eselon I KKP Tahun 2017
No. Unit Eselon I
Jenis Kegiatan Berisiko Tinggi
PKPT 2017
Dicantumkan Tdk
Dicantumkan
1 SETJEN 2 2 100% 0 0%
2 DJ PRL 6 6 100% 0 0%
3 DJPT 7 7 100% 0 0%
4 DJ PSDKP 5 5 100% 0 0%
5 DJPB 9 9 100% 0 0%
6 BALITBANG KP *) 6 6 100% 0 0%
7 BPSDMPKP *) 6 6 100% 0 0%
8 DJ PDSPKP 10 10 100% 0 0%
9 BKIPM 5 5 100% 0 0%
10 ITJEN 0 0 - 0 0%
TOTAL 56 56 100% 0 0%
Keterangan : *) sebelum digabung jadi BRSDMKP pada awal 2017
Setelah melaksanakan proses perencanaan pengawasan yang berbasis risiko,
selanjutnya Itjen KKP berupaya mewujudkan “Terselenggaranya Pengawasan
Internal KKP yang Efektif dan Efisien” yang menjadi Sasaran Strategis (SS)
ke-4. SS tersebut diukur dengan 4 IKU yang dapat mencerminkan pelaksanaan
pengawasan internal yang efektif dan efisien yaitu :
1. IKU 11 “Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang
dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP”
2. IKU 12 “Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB (SPI, RB,
SAKIP, Yanblik) untuk perbaikan kinerja KKP”
3. IKU 13 “Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan yang Strategis Lingkup
KKP”
4. IKU 14 “Persentase Cakupan Lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program
Prioritas KKP”.
SS-4 : Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 36
Tabel 14. Capaian Kinerja SS-4 “Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP
yang Efektif dan Efisien”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %
Capaian *)
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU
(%) Status
IK 11 Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP
% 75 Maximize 82,74 110,32 40 44,64 Baik
IK 12 Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB (Manajerial) untuk perbaikan kinerja KKP
% 75 Maximize 63,66 84,88 20 16,98 Kurang
IK 13 Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan yang strategis lingkup KKP
Reko-mendasi
18 Maximize 21 116,67 20 23,33 Baik
IK 14 Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program Prioritas KKP
% 60 Maximize 88,98 120,00 20 24,00 Baik
NSS: SS 4 - Terselenggaranya Pengawasan Internal KKP yang efektif dan efisien 108,44 Baik
Keterangan : *) persentase capaian kinerja maksimal 120%
Dari Tabel 14 dapat disampaikan bahwa dari 4 IKU yang mendukung SS-4,
sebanyak 1 IKU yaitu IKU 12 tidak mencapai target sedangkan 3 IKU lainnya
yaitu IKU 11, IKU 13, dan IKU 14 dapat mencapai target. Walaupun terdapat
satu IKU yang tidak mencapai target, namun capaian kinerja SS-4 secara
keseluruhan dalam kategori baik (hijau) dengan capaian 108,44%. Rincian
kinerja pada masing-masing IKU tersebut disampaikan sebagai berikut:
IKU 11: Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang
Dimanfaatkan Untuk Perbaikan Kinerja Lingkup KKP
Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk
perbaikan kinerja adalah jumlah rekomendasi hasil pengawasan Itjen KKP yang
ditindaklanjuti (proses dan/atau tuntas) oleh seluruh mitra kerja yang menjadi
objek pengawasan dengan target 75% rekomendasi ditindaklanjuti pada tahun
2017. Dari hasil pengukuran kinerja s.d. Triwulan IV Tahun 2017, jumlah
rekomendasi yang telah ditindaklanjuti atau dimanfaatkan untuk perbaikan
kinerja oleh mitra kerja Itjen sampai dengan Triwulan IV Tahun 2017 sebanyak
82,74% dari target Tahun 2017 sebesar 75% atau pencapaiannya terhadap
target sebesar 110,32%.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 37
Tabel 15. Capaian dan Target Kinerja IKU-11 Tahun 2016-2019
Indikator Kinerja 2016 2017 Target *)
T R T R 2018 2019
Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja lingkup KKP
82,25% 55,12% 75% 82,74% 75% 83,50%
Keterangan : *) Target setelah dilakukan usulan revisi Renstra Itjen KKP
Capaian IKU ini Tahun 2017 dapat mencapai target, hal ini lebih baik
dibandingkan dengan capaian pada Tahun 2016 dan 2015 yang tidak
mencapai target.. Kondisi ini perlu dipertahankan dengan menjaga fokus
perbaikan untuk percepatan tindak lanjutnya di masa datang sehingga hasil
pengawasan dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja oleh mitra kerja.
Untuk mencapai target tersebut, Itjen akan terus meningkatkan pemantauan
penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan oleh seluruh Inspektorat pada
tahun 2018. Adapun upaya yang telah dilaksanakan Itjen KKP pada tahun 2017
dalam hal percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan antara lain
melaksanakan Pemutakhiran Data Hasil Pengawasan dan Koordinasi/
Pemantauan Tindak Lanjut. Keberhasilan pencapaian IKU ini pada 2017 tidak
terlepas dari pemantauan dari Inspektorat kepada Mitranya serta upaya
pemutakhiran data yang dikoordinasikan oleh Bagian Pemantauan Hasil
Pengawasan Itjen KKP.
IKU 12: Persentase Jumlah rekomendasi hasil pengawasan RB
(Manajerial) untuk Perbaikan Kinerja KKP
Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan RB yang dimanfaatkan
untuk perbaikan kinerja adalah jumlah rekomendasi hasil pengawasan oleh Itjen
KKP atas pelaksanaan SPIP, Pelayanan Publik, SAKIP, dan implementasi RB
yang telah ditindaklanjuti (proses dan/atau tuntas) oleh seluruh mitra kerja yang
menjadi objek pengawasan dengan target Tahun 2017 sebesar 75%
rekomendasi ditindaklanjuti.
Dari hasil pengukuran kinerja IKU ini sampai dengan Triwulan IV Tahun 2017,
jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti atau dimanfaatkan untuk
perbaikan kinerja oleh mitra kerja Itjen mencapai 63,66% atau dibawah target
sebesar 75% sehingga pencapaiannya sebesar 84,88% dari target. Hal ini
menggambarkan bahwa IKU ini tidak mencapai target. Faktor penyebab tidak
tercapainya IKU ini karena kurangnya komitmen mitra kerja didalam percepatan
penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan RB (manajerial) Itjen KKP dan
kurangnya pemantauan yang ketat oleh Itjen KKP. Kondisi perkembangan
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 38
capaian IKU-12 pada posisi target tahunan jangka menengah 2015-2019
disampaikan pada tabel berikut.
Tabel 16. Capaian dan Target IKU-12 Tahun 2016-2019
Indikator Kinerja 2016 2017 Target *)
T R T R 2018 2019
Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB (manajerial) untuk perbaikan kinerja KKP
82,25% 68,02% 75% 63,66% 75% 83,50%
Keterangan : *) Target setelah dilakukan revisi Renstra Itjen KKP
Dari angka capaian tahun 2017, terlihat belum ada peningkatan capaian
kinerjanya yang signifikan dibandingkan hasil capaian pada Tahun 2016 bahkan
mengalami penurunan meskipun target yang ditetapkan yang semula 82,25%
menjadi 75%. Percepatan penyelesaian tindak lanjut pengawasan RB
(Manajerial) untuk perbaikan kinerja KKP perlu dilakukan pada tahun
mendatang.
Untuk mencapai target tersebut, Itjen KKP akan melaksanakan upaya perbaikan
yang sama dengan IKU ke-11 yaitu meningkatkan koordinasi dan pemantauan
penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan oleh seluruh Inspektorat pada
tahun yang akan datang. Lebih lanjut lagi, Itjen KKP akan membuat mekanisme
tindak lanjut hasil pengawasan yang lebih efektif dengan menggunakan Sistem
Informasi.
IKU 13: Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan lingkup KKP
Jumlah rekomendasi perbaikan kebijakan adalah rekomendasi yang diberikan
oleh Itjen KKP kepada seluruh mitra kerja yang menjadi objek pengawasan
untuk melakukan perubahan, penambahan dan/atau penyempurnaan peraturan,
kebijakan, maupun sistem dan prosedur administrasi/operasi.
Itjen KKP menargetkan akan melakukan pengawasan dan memberikan
rekomendasi perbaikan terhadap minimal 18 kebijakan lingkup KKP selama
tahun 2017. Berdasarkan pemantauan kinerja s.d. Triwulan IV Tahun 2017,
terdapat 21 rekomendasi perbaikan kebijakan kepada mitra Itjen KKP, dengan
demikian capiaan IKU rekomendasi perbaikan kebijakan telah melebihi target
tahun 2017 atau pencapaian sebesar 116,67% dari target.
Kegiatan yang telah dilaksanakan selama untuk mencapai target IKU ini adalah
Pengawasan terhadap peraturan, kebijakan, sistem dan prosedur
administrasi/operasi lingkup KKP seluruh mitra kerja. Selain itu, adanya
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 39
rekomendasi kebijakan ini sejalan dengan kebijakan pengawasan tahun 2017,
selain sebagai penjamin mutu (Quality Assurance), Itjen menitikberatkan
perannya sebagai konsultan yang akan memberikan jasa konsultasi serta saran
perbaikan (Advisory Services) dalam proses pelaksanaan program/kegiatan
juga pada tataran kebijakan.
Gambaran capaian rekomendasi kebijakan per Inspektorat lingkup Itjen KKP
adalah sebagai berikut :
1. Terdapat 4 rekomendasi kebijakan dari Inspektorat I dari target 4
rekomendasi kebijakan
2. Terdapat 4 rekomendasi kebijakan dari Inspektorat II dari target 4
rekomendasi kebijakan
3. Terdapat 5 rekomendasi kebijakan dari Inspektorat III dari target 4
rekomendasi kebijakan
4. Terdapat 4 rekomendasi kebijakan dari Inspektorat IV dari target 4
rekomendasi kebijakan
5. Terdapat 4 rekomendasi kebijakan dari Inspektorat V dari target 2
rekomendasi kebijakan
Jenis dan rincian rekomendasi kebijakan tersaji pada lampiran laporan ini.
IKU 14: Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program
Prioritas KKP
Persentase cakupan lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program Prioritas KKP
adalah jumlah lokasi pelaksanaan Program Prioritas KKP yang dapat diawasi
oleh Itjen KKP pada tahun 2017 dengan target 60%. Berdasarkan hasil
pengumpulan dan pengukuran data kinerja sampai dengan Semester II Tahun
2017, realisasi cakupan lokasi pengawasan program prioritas sebesar 88,98%.
Dengan demikian capaian IKU ini telah mencapai 148,30% dari target.
Dibandingkan dengan tahun 2016, capaian pada tahun 2017 ini sedikit
mengalami penurunan capaian kinerja yaitu dari 92,11% pada tahun 2016
menjadi 88,98% pada Tahun 2017. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk
mencapai IKU ini antara yaitu, kegiatan pengawasan seperti audit, evaluasi, dan
pemantauan/pendampingan atas pelaksanaan program prioritas lingkup KKP.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 40
Pelaksanaan pengawasan yang efektif dan efisien tidak terlepas dari adanya
pengendalian pengawasan internal yang efektif. Pengendalian dimaksud
menjadi SS ke-5 yang dilaksanakan melalui dua buah IKU yaitu IKU-15
“Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang
memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP” dan IKU-16 “Persentase
tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan Program Kerja Pengawasan Tahunan
(PKPT)”.
Tabel 17. Capaian Kinerja SS-5 “Terselenggaranya Pengendalian
Pengawasan Internal yang efektif”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %
Capaian
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU
(%) Status
IK 15 Persentase pelaksanaan penugasan dan pelaporan pengawasan yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup KKP
% 83 Maximize 91,62 110,39 50 55,20 Baik
IK 16 Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT
% 83 Maximize 96,18 106,29 50 53,15 Baik
NSS: SS 5 - Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan Internal yang efektif 108,35 Baik
Dari Tabel 17 dapat disampaikan bahwa dari kedua IKU pendukung SS ke-5,
capaian IKU-15 dan IKU-16 telah mencapai target yang ditetapkan yaitu
masing-masing sebesar 91,62% dan 96,18%. Rincian kinerja pada masing-
masing IKU pada SS ke-5 tersebut disampaikan sebagai berikut:
IKU-15: Persentase Pelaksanaan Penugasan Pengawasan dan Pelaporan
Hasil Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan
Persentase pelaksanaan penugasan pengawasan dan pelaporan hasil
pengawasan yang memenuhi standar pelaksanaan pengawasan adalah jumlah
penugasan dan pelaporan hasil audit oleh Itjen KKP pada mitra kerja yang
memenuhi standar mutu pengawasan pada tahun 2017 dengan target minimal
83% pelaksanaan pengawasan sesuai standar. Capaian IKU ini telah diukur
pada bulan Desember 2017.
Berdasarkan hasil pengukuran, realisasi capaian IKU ini sebesar 91,62% dari
target 83% atau tercapai sebesar 110,39% dari target. Hasil tersebut
didapatkan dari penilaian dan evaluasi terhadap kendali mutu (KM) atas
SS-5 : Terselenggaranya Pengendalian Pengawasan Internal yang efektif
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 41
kegiatan pengawasan, khususnya audit selama tahun 2017. Hasil tersebut
berada diatas target yang berarti telah cukup baik pencapaiannya.
Walaupun secara realisasi IKU ini telah mencapai target, namun Itjen KKP akan
tetap melakukan tindak lanjut sebagai fokus perbaikan di Tahun 2018 yaitu
penggunaan teknologi informasi dalam peningkatan kualitas mutu pengawasan
serta penyusunan pedoman teknis. Selain itu, diharapkan adanya dukungan
para auditor untuk meningkatkan secara terus menerus kualitas pelaksanaan
pengawasan serta pengendalian secara berjenjang sampai level auditor
pengendali mutu. Selain itu, Itjen juga melakukan evaluasi atas implementasi
Kendali Mutu Pengawasan setiap semester dibawah koordinasi Inspektorat V
untuk menjaga pelaksanaan dan pelaporan pengawasan tetap sesuai dengan
standar mutu pengawasan.
Perkembangan pelaksanaan penugasan dan pelaporan yang memenuhi
standar mutu pengawasan dari tahun ke tahun dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 18. Perkembangan Pelaksanaan Penugasan Pengawasan dan Pelaporan Hasil Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan
Indikator Kinerja Utama 2014 2015 2016 2017
Pelaksanaan Penugasan Pengawasan dan Pelaporan Hasil
Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan 88,69% 94,18% 80,77% 91,62%
Dari data yang disampaikan pada Tabel 18 diketahui bahwa dari tahun ke tahun
jumlah pelaksanaan penugasan Itjen KKP yang memenuhi standar semakin
meningkat terkecuali pada tahun 2016 terjadi penurunan sebesar 13,41% dari
capaian tahun sebelumnya dan mengalami peningkatan lagi sebesar 10,85%
pada tahun 2017. Sebagaimana upaya perbaikan diatas, maka diharapkan
pada Tahun 2018 akan mengalami peningkatan kualitas penugasan
pengawasan sesuai dengan standar mutu pengawasan.
IKU 16 : Persentase Tingkat Kepatuhan terhadap Pelaksanaan PKPT
Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT adalah persentase
kesesuaian pelaksanaan penugasan pengawasan dengan PKPT pada periode
pengukuran dengan target 83% penugasan pengawasan sesuai dengan PKPT
pada tahun 2017. Hasil pengukuran selama Tahun 2017, tingkat kepatuhan
terhadap PKPT sebesar 88,22% dengan demikian capaian IKU ini telah
memenuhi target dan pencapaiannya adalah 106,29% dibandingkan target.
Nilai capaian IKU ini sangat dipengaruhi oleh Kebijakan Pimpinan agar
pelaksanaan pengawasan tetap dalam koridor PKPT yang dibuat.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 42
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini adalah
monitoring perencanaan penugasan dan evaluasi pelaksanaan PKPT. Dalam
perkembangan tahunan, capaian IKU ini dapat disampaikan bahwa pada Tahun
2016 jumlah penugasan pengawasan yang sesuai dengan PKPT sebanyak
96,18%. Hal ini berarti terjadi sedikit penurunan capaian pada tahun 2017
dibandingkan dengan tahun 2016. Kondisi tersebut tidak terlepas dari adanya
perubahan kebijakan pengawasan dari pimpinan serta kondisi mitra kerja Itjen
KKP sehingga perlu adanya penyesuaian-penyesuaian.
Learning and Growth Perspective adalah langkah yang harus dilakukan dalam
hal pengembangan organisasi, kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), Sistem
Informasi, fasilitas dan anggaran yang digunakan didalam melaksanakan
pencapaian sasaran kinerja organisasi. Perspektif ini terdiri dari 4 SS dan 11
IKU dengan capaian kinerja sebagai berikut.
SS ke-6 terdiri dari 2 buah IKU yaitu IKU-17 “Indeks kompetensi dan integritas
pegawai Itjen KKP” dan IKU-18 “Persentase pegawai Itjen KKP yang memenuhi
standard diklat”. Gambaran perkembangan kinerja kedua IKU tersebut
disampaikan sebagai berikut.
Tabel 19. Capaian Kinerja SS-6 “Terwujudnya ASN Itjen KKP yang
kompeten, Profesional, dan Berintegritas”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Reali-sasi
% Capaian
*)
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU (%)
Status
IK 17 Indeks kompetensi dan integritas
Indeks 80 Maximize 95,12 118,90 50 59,45 Baik
IK 18 Persentase pegawai Itjen yang memenuhi standar diklat
% 60 Maximize 107,54 120 50 60,00 Baik
NSS: SS 6 - Tersedianya ASN Itjen KKP yang kompeten, profesional, dan berintegritas 119,45 Baik
Keterangan : *) persentase capaian kinerja maksimal 120%
Sebagaimana disajikan pada tabel di atas, SS-6 didukung oleh dua buah IKU
yang menunjukan bahwa didalam meningkatkan kinerja pengawasan, Itjen KKP
tidak hanya melakukan upaya perbaikan tata kelola dan mutu pengawasan
namun juga meningkatkan kualitas aparatur pengawasan. Tabel tersebut juga
menunjukan bahwa kedua IKU pendukung SS ke-6, pencapaiannya melebihi
target sehingga SS-6 dapat tercapai secara maksimal dengan capaian NSS
SS-6: Tersedianya ASN Itjen KKP yang Kompeten, Profesional, dan Berintegritas
LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 43
sebesar 119,45%. Secara lebih jelas capaian kinerja dari kedua IKU tersebut
disampaikan sebagai berikut.
IKU 17 : Indeks Kompetensi dan Integritas Pegawai Itjen
Indeks Kompetensi dan Integritas Pegawai Itjen KKP adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan
kemampuan dan pengetahuan juga kecenderungan untuk patuh pada aturan
dan norma pegawai lingkup KKP dengan target pada Tahun 2017 adalah nilai
indeks 80. Dasar penentuan Indeks Kompetensi dan Integritas diambil dari
Kompetensi Hasil Assessment, Kehadiran Pegawai, Capaian Kinerja Pegawai
(Sasaran Kerja Pegawai/SKP) dan kepatuhan terhadap Laporan Harta
Kekayaan ASN/Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan Negara
(LHKASN/LHKPN). Sampai dengan Semester II Tahun 2017 capaian IKU telah
mencapai indeks 95,12 atau telah mencapai 118,90% dari target.
Adapun Upaya yang dilakukan Itjen dalam meningkatkan kompetensi dan
integritas pegawainya antara lain melalui penilaian kompetensi pegawai,
pengelolaan LHKASN dan LHKPN, pendidikan dan pelatihan, dan penerapan
kode etik, pengisian LHKASN/LHKPN, pengukuran SKP, Asesment Pegawai
dan monitoring kehadiran pegawai. Perkembangan capaian tahunan IKU ini
pada tahun 2016 mencapai angka 79,80 dengan target yang ditetapkan
sebesar 77. Dengan dasar besaran realisasi diatas target tersebut, maka Itjen
meningkatkan angka target tahun 2017 menjadi 80.
IKU 18 : Persentase Pegawai Itjen yang Memenuhi Standar Diklat
Persentase pegawai Itjen KKP yang memenuhi standar pendidikan dan
pelatihan (Diklat) adalah jumlah pegawai Itjen KKP yang telah mengikuti diklat
sesuai dengan standar pada jabatannya dibandingkan dengan jumlah seluruh
pegawai Itjen KKP, dengan target minimal 60% pegawai Itjen terpenuhi
kebutuhan diklatnya pada tahun 2017. Perkembangan capaian IKU ini dapat
disampaikan bahwa berdasarkan hasil pengukuran capaian IKU ini sampai
dengan Triwulan IV Tahun 2017 sebesar 107,54% atau besaran pencapaiannya
terhadap target adalah 120%.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini adalah
menyusun peta pegawai dan peta kebutuhan diklat pegawai, serta pelaksanaan
diklat yang bekerjasama dengan pihak diluar Itjen KKP seperti BPKP, YPIA, dan
BRSDMKP sesuai kebutuhan pegawai. Perkembangan capaian tahunan IKU ini
pada tahun 2016 adalah 138,02%, sedangkan pada Tahun 2017 mencapai
107,54%.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 44
Sasaran Strategis ke 7 menunjukan upaya yang dilakukan oleh Itjen KKP di
dalam mengembangkan sistem informasi di dalam mendukung tugas dan
fungsinya sebagai pengawas internal. SS-7 ini didukung oleh 3 buah IKU yaitu
IKU 19 “Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan
yang terstandar Lingkup Itjen” , IKU 20 “Tingkat Kepatuhan Pengelolaan Data”,
dan IKU 21 “Persentase Penggunaan Informasi Pengawasan berbasis IT
lingkup Itjen KKP. Gambaran kinerja kedua IKU tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 20. Capaian Kinerja SS-7 “Tersedianya Manajemen Pengetahuan yang Handal dan Mudah Diakses lingkup Itjen KKP”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real % Capaian
*)
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU (%)
Status
IK 19 Jumlah unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar Lingkup Itjen
% 65 Maximize 81,40 120 40 48,00 Baik
IK 20 Tingkat Kepatuhan Pengelolaan Data
% 70 Maximize 70 100 40 40,00 Baik
IK 21 Persentase Penggunaan Informasi Pengawasan berbasis IT lingkup Itjen KKP
% 70 Maximize 70 100 20 20,00 Baik
NSS: SS 7 - Tersedianya manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses Lingkup Itjen 108,00 Baik
Keterangan : *) persentase capaian kinerja maksimal 120%
Sebagaimana disajikan pada tabel di atas dapat disampaikan bahwa kedua IKU
pendukung SS-7 dapat mencapai target sehingga SS-7 dapat tercapai dengan
skor SS mencapai 108,00%. Secara lebih jelas capaian kinerja dari kedua IKU
tersebut disampaikan sebagai berikut.
IKU 19: Jumlah Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen
Pengetahuan yang Terstandar Lingkup Itjen
Sistem Manajemen Pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan
teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta
untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan
pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Capaian IKU ini
diukur pada bulan Desember 2017 dan perhitungannya didasarkan pada
penggunaan aplikasi bitrix24 yang dikoordinasikan Biro Perencanaan dan
Pusdatin KKP. Penilaian pada awalnya hanya tingkat partisipasi dalam aplikasi
SS-7: Tersedianya Manajemen Pengetahuan yang Handal dan Mudah Diakses lingkup Itjen KKP
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 45
bitrix24, namun dalam perkembangannya ditambah dengan variabel aktivitas
dalam memberikan data/komentar dalam aplikasi bitrix24 serta kelengkapan
dokumen pendukung berupa dokumen pelaporan dan dokumen perencanaan.
Perkembangan capaian IKU ini berdasarkan partisipasi unit kerja lingkup Itjen
KKP pada aplikasi bitrix24, yang ditargetkan sebesar 65%. Hasil pengukuran
yang dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Pusdatin Setjen KKP untuk Itjen
KKP sampai dengan Triwulan IV Tahun 2017 adalah sebesar 81,40% atau
sebesar 125,23% dari target yang ditetapkan Tahun 2017. Upaya pencapaian
IKU ini telah dijalankan dengan tergabungnya unit kerja eselon II, III, dan IV
lingkup Itjen KKP ke dalam sistem manajamen pengetahuan di KKP (aplikasi
bitrix24) dengan mendaftarkan email pejabat terkait dalam aplikasi bitrix24.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini adalah
koordinasi dengan Pusdatin dan Biro Perencanaan KKP, pengembangan sistem
informasi pengawasan, dan asistensi implementasi sistem informasi
pengawasan. Perkembangan capaian tahunan IKU ini dapat disampaikan
bahwa pada tahun 2016 sistem manajemen pengetahuan menggunakan
aplikasi bitrix24 tercapai 60% dengan target saat itu sebesar 50%, sedangkan
tahun 2017 mengalami peningkatan capaian yang cukup signifikan yaitu
sebesar 81,40% dan rangking 1 lingkup KKP. Berikut capaian per kompinen
pembentuk IKU 19.
Gambar 9 Perbandingan Capaian IKU Manajemen Pengetahuan lingkup KKP
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 46
IKU 20: Tingkat Kepatuhan Pengolahan Data
Tingkat kepatuhan pengelolaan data merupakan upaya untuk melihat tingkatan
suatu unit kerja dalam kepatuhan pengelolaan data yang menjadi
kewenangannya mulai dari pengumpulan, pengolahan, penyajian dan pelaporan
data ke unit kerja yang membutuhkan. Untuk saat ini, kepatuhan pengelolaan
data difokuskan pada pengelolaan data hasil pengawasan terkait dengan tindak
lanjut hasil pengawasan. IKU ini merupakan IKU baru yang belum ada di
periode sebelumnya dan rencana pengukuran IKU ini adalah tahunan. Nilai
untuk capaian IKU ini ditargetkan sebesar 70%.
Capaian IKU 20 yang diukur pada Triwulan IV Tahun 2017adalah sebesar 70%
atau tercapai 100% dari target. Tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan
terkait IKU ini adalah penyusunan pedoman, mekanisme pengukuran, dan
evaluasi hasil capaian kinerja.
IKU 21: Persentase Penggunaan Informasi Pengawasan Berbasis
Informasi Teknologi (IT) Lingkup Itjen KKP
IKU ini merupakan sebuah ukuran dari implementasi penggunaan sistem
teknologi informasi dalam mendukung pelaksanaan pengawasan oleh unit kerja
lingkup Itjen KKP. Penggunaan sistem informasi pengawasan tersebut diukur
dari rata-rata jumlah persentase implementasi aplikasi dukungan pengawasan
yang terdiri dari Aplikasi Penugasan Pengawasan dan Aplikasi Audit
Management System (AMS). Pencapaian IKU ini mencapai 70% sesuai dengan
target ysng telah ditetapkan sebesar 70% untuk tahun 2017, dengan demikian
capaian IKU ini sebesar 100% dari target tahun 2017.
Sedikit perbedaan pengukuran IKU ini antara Tahun 2017 dan 2016 yaitu
terletak pada jumlah variabel pengukuran yang mengalami pengurangan 1
aplikasi yaitu aplikasi e-dalwas yang tidak dihitung kembali. Hal ini dikarenakan
aplikasi e-dalwas untuk Tahun 2017 tidak dioperasionalkan lagi mengingat
masih dalam proses pengembangan lebih lanjut oleh PUSDATIN KKP.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini adalah
pengembangan sistem informasi pengawasan, sosialisasi dan asistensi
implementasi sistem informasi pengawasan. Perkembangan capaian tahunan
IKU ini dapat disampaikan bahwa pada tahun 2016 persentase penggunaan
informasi pengawasan berbasis Sistem Informasi lingkup Itjen KKP mencapai
70,24% dengan target yang ditetapkan sebesar 60%.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 47
Sasaran Strategis ke-8 menunjukan upaya yang dilakukan oleh Itjen KKP di
dalam membangun tata kelola lingkup Itjen KKP yang handal dan berorientasi
pada pelayanan prima. SS-8 ini didukung oleh 4 buah IKU yaitu IKU 22 “Nilai
Penerapan RB Itjen”, IKU 23 “Nilai SAKIP Itjen”, IKU 24 “Indeks persepsi
pegawai KKP terhadap Itjen”, dan IKU 25 “Persentase Tindak Lanjut Arahan
(Directive) Pimpinan”. Gambaran kinerja dari ketiga IKU tersebut, dapat
disampaikan bahwa dari 4 IKU yang mendukung SS-8, tiga IKU capaiannya
melebihi target dan 1 IKU yaitu IKU 25 sama dengan target. Secara
keseluruhan capaian SS-8 cukup baik dengan capaian sebesar 103,84%.
Gambaran capaian ketiga IKU tersebut tersaji pada Tabel dibawah ini.
Tabel 21. Capaian Kinerja SS-8 “Terwujudnya Birokrasi Itjen yang Efektif,
Efisien, dan Berorientasi Pada Layanan Prima”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Realisasi %
Capaian
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU
(%) Status
IK 22 Nilai Penerapan RB Itjen
Nilai A
(89,00) Maximize
A (91,95)
103,31 25 25,83 Baik
IK 23 Nilai SAKIP Itjen Nilai
A (87,00)
Maximize A
(89.21) 102,54 25 25,64 Baik
IK 24 Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen
Indeks 3,80 Maximize 4,16 109,47 25 27,37 Baik
IK 25 Persentase tindak lanjut (directive) Pimpinan
% 100,00 Maximize 100 100,00 25 25,00 Baik
NSS: SS 8 - Terwujudnya Birokrasi Itjen yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima
103,84 Baik
Secara lebih rinci, capaian kinerja masing-masing IKU pada SS ke-8 dapat
dijelaskan sebagai berikut:
IKU 22 : Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi (RB) Itjen KKP
Nilai penerapan Reformasi Birokrasi (RB) Itjen adalah tingkat proses
pelaksanaan reformasi birokrasi di Itjen KKP untuk merubah bentuk birokrasi
yang lama dengan bentuk birokrasi yang lebih baik sehingga aparatur mampu
bekerja secara lebih profesional, efektif, dan akuntabel dalam melaksanakan
perannya sebagai pengawas internal KKP. Pengukuran besarnya capaian nilai
evaluasi atas implementasi Reformasi Birokrasi di lingkup KKP dilakukan
berdasarkan hasil penilaian atas implementasi RB di KKP yang dilaksanakan
melalui Penilaian Mandiri/Evaluasi oleh Inspektorat Jenderal KKP dengan target
nilai 89 (A).
SS- 8: Terwujudnya birokrasi Itjen yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 48
Hasil self assessment implementasi RB oleh tim Itjen 2017 menunjukan capaian
nilai implementasi RB Itjen KKP sebesar 91,95 (kategori A) atau tercapai
103,31% dari target. Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target
IKU ini adalah Evaluasi kinerja RB Itjen dan pemantauan tindak lanjut hasil
pengawasan RB. Perkembangan capaian tahunan IKU ini dibanding Tahun
2016, Itjen KKP mendapat nilai RB sebesar 91,76 (Kategori A). Perkembangan
Nilai Implementasi RB Itjen KKP secara time series dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Tabel 22. Perkembangan Nilai Implementasi RB Itjen KKP
Indikator Kinerja Utama 2014 2015 2016 2017
Nilai Implementasi RB Itjen KKP 78,88 83,26 91,76 91,95
Dari tabel di atas dapat disampaikan bahwa nilai implementasi RB Itjen semakin
meningkat dari tahun ke tahun, hal tersebut menunjukkan Itjen KKP sangat
serius didalam melaksanakan proses reformasi birokrasi dilingkungannya.
Beberapa hal yang harus menjadi fokus Itjen didalam upaya peningkatan nilai
implementasi RB antara lain:
a. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Road Map dan Rencana
Aksi RB secara berkala dan melaporkan hasilnya kepada pimpinan.
b. Evaluasi kinerja RB Itjen dan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan RB
Itjen KKP.
c. Memperbaiki sistem dokumentasi dan sistem pengarsipan khususnya dalam
hal kegiatan strategis termasuk kebijakan dan arahan pimpinan;
d. Menyempurnakan mekanisme dan penerapan pemberian Reward and
Punishment pegawai.
e. Mengoptimalkan peran tim Reformasi Birokrasi Itjen.
IKU 23 : Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Itjen KKP
Akuntabilitas kinerja Itjen adalah perwujudan kewajiban Itjen untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan
kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka
mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran kinerja yang telah
ditetapkan. Akuntabilitas juga diukur melalui manajemen kinerja organisasi yang
terdiri dari lima komponen yaitu Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja,
Evaluasi Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Capaian Kinerja.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 49
Pengukuran kondisi manajemen kinerja/SAKIP untuk level 1 (Itjen KKP)
dilakukan melalui evaluasi oleh Inspektorat V yang dilaksanakan pada bulan
April s.d. Juni 2017, dengan hasil evaluasi SAKIP Itjen KKP berdasarkan
Laporan Hasil Evaluasi Nomor : 18.7.256/ITJ.5/HP.220/VII/2017 Tanggal 18 Juli
2017 adalah nilai A (89,21) atau mencapai 102,54% dari target tahun 2017
yang ditetapkan pada nilai A (87,00)
Hasil yang dicapai tersebut dibandingkan dengan penilaian internal terhadap
SAKIP Itjen KKP yang dilaksanakan oleh Itjen KKP pada tahun 2016,
mendapatkan nilai 89,85 (kategori A). Hasil capaian pada Tahun 2017
menunjukkan mengalami sedikit penurunan 0,64 point dibandingkan Tahun
2016.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target antara lain,
Penyusunan rencana kinerja yang memenuhi unsur SMART, Pengukuran
kinerja berbasis IT, Pemantauan dan pelaporan pengukuran kinerja baik
triwulanan maupun Tahunan, Penyusunan dan pengukuran Sasaran Kerja
Pegawai (SKP), Menetapkan Petugas Pemantau dan Pengukur Kinerja,
Menyusun Prosedur Operasional Standar (POS), membangun pengelolaan
kinerja berbasis Teknologi Informasi, melengkapi bukti dukung data kinerja dan
menerapkan reward and punishment. Perkembangan tingkat kualitas
akuntabilitas Itjen KKP dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 23. Perkembangan Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP
Indikator Kinerja Utama 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tingkat Kualitas Akuntabilitas Itjen KKP
A (79,47)
A (81,01)
A (84,17)
A (89,06)
A (89,85)
A (89,21)
Sebagaimana ditunjukan pada tabel diatas, perkembangan nilai AKIP Itjen
cukup baik dari tahun ke tahun, namun demikian untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik lagi komitmen pimpinan dan peran penanggung jawab serta
pengelola kinerja perlu dioptimalkan dalam hal pengumpulan data kinerja,
pengukuran kinerja, pelaporan kinerja dan pengisian aplikasi manajemen
kinerja.
IKU 24 : Indeks Persepsi Pegawai KKP terhadap Itjen KKP
Indeks persepsi pegawai KKP terhadap Itjen KKP adalah suatu
penilaian/persepsi pegawai lingkup KKP terhadap pelaksanaan pengawasan
yang dilakukan oleh Itjen pada suatu unit kerja yang menjadi objek
pengawasan. Indeks persepsi pegawai KKP diperoleh dari kegiatan survei
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 50
dengan perangkat kuesioner yang berisi parameter untuk mengukur tingkat
kepuasan pegawai KKP terhadap pelaksanaan pengawasan Itjen KKP.
Pada tahun 2017 ini, total unit kerja yang di survey sebanyak 47, yang meliputi
8 unit Kantor Pusat, 39 satker UPT dengan 552 responden yang dilakukan
pengohan data dan pelaporannya oleh Bagian SDM Aparatur, Hukum, dan
Organisasi. Target pada tahun 2017 atas survey tingkat kepuasan pegawai KKP
terhadap kinerja Itjen adalah nilai indeks 3,8 dengan menggunakan skala Likert
1-5.
Capaian kinerja IKU ini telah didapatkan dari hasil survei selama periode bulan
Mei-Desember 2017 yang melibatkan satker lingkup KKP dan diperoleh nilai
sebesar 4,16 atau tercapai 109,47% dari target. Hasil ini lebih tinggi dari
capaian tahun 2016 yang tercapai sebesar 4,03 atau meningkat sebesar 0,13
point. Hasil survey sebesar 4,16 menggambarkan bahwa persepsi pegawai
KKP terhadap Itjen KKP adalah baik (nilai >4) terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan dalam kuesioner.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU ini antara lain,
persiapan, pendataan kegiatan pengawasan oleh Itjen KKP, penentuan
responden dan objek survey dan pelaksanaan survei persepsi pegawai KKP
atas kinerja Itjen. Kondisi perkembangan capaian IKU-24 dalam target jangka
menengah 2015-2019 disampaikan pada tabel berikut.
Tabel 24. Target dan Realisasi Indeks Persepsi Pegawai KKP terhadap Kinerja Itjen Tahun 2016-2019
Indikator Kinerja 2016 2017 Target*)
T R T R 2018 2019
Indeks persepsi pegawai KKP terhadap kinerja Itjen 4,35 4,03 3,8 4,16 3,8 4,00
Keterangan : *) Target setelah dilakukan usulan revisi Renstra Itjen KKP
Menindaklanjuti hasil survei tahun 2016, pada tahun 2017 Itjen KKP
meningkatkan perannya sebagai Consulting Partner melalui berbagai kegiatan
pengawasan yang menghasilkan saran perbaikan pada saat pelaksanaan
program/kegiatan (Advisory Services) seperti pengawalan, pendampingan dan
asistensi. Kegiatan itu sebagai bagian dari perbaikan dan meningkatkan hasil
survey di Tahun 2017 dan terbukti dapat meningkatkan nilai capaian survey
persepsi pegawai KKP dari 4,03 (2016) menjadi 4,16 (2017). Beberapa hal yang
harus menjadi fokus Itjen didalam upaya peningkatan nilai indeks persepsi
pegawai KKP antara lain:
a. Meningkatkan kualitas pengawasan yang dilaksanakan oleh Itjen KKP.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 51
b. Menjadikan hasil survey persepsi pegawai KKP sebagai masukan dan
evaluasi atas perbaikan kinerja pengawasan.
IKU 25 : Persentase Tindak Lanjut Arahan (directive) Pimpinan
Arahan Pimpinan yang dimaksud adalah arahan/directive Menteri dari hasil
Rapat Pimpinan, Rapat Terbatas, Sidang Kabinet, dan Rapat Kerja dalam
rangka peningkatan kinerja dan pembangunan KP yang harus ditindaklanjuti
oleh unit Eselon I lingkup KKP yang dikoordinasikan oleh Sekretariat Jenderal
KKP. IKU ini merupakan IKU baru yang dicantumkan dalam perjanjian kinerja
pada semua Level 1 KKP. Target IKU ini pada Tahun 2017 adalah 100%
tertindaklanjuti.
Capaian kinerja IKU ini dihitung dari Persentase direktif Menteri Kelautan dan
Perikanan yang ditindaklanjuti oleh Inspektur Jenderal KKP dengan status
selesai dan on track dibanding total direktif (arahan) MKP. Pemantauan melalui
status tindaklanjut di Aplikasi Directive Monitoring System (DMS) dengan
alamat url aplikasi : http://kinerjaku.kkp.go.id/dms/. Pemantauan sampai dengan
31 Desember 2017 menunjukan seluruh arahan pimpinan sebanyak 6 buah
telah ditindaklanjuti seluruhnya (100%).
SS-9 ini merupakan kondisi yang diharapkan oleh Itjen didalam mewujudkan
organisasi Itjen yang tidak hanya efektif namun juga efisien dan akuntabel
didalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pengawas internal.
Pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien lingkup Itjen tersebut ditunjukan
melalui pencapaian dua buah IKU pendukung SS-9 ini, yaitu IKU 26 “Nilai
Kinerja Anggaran Itjen” dan IKU 27 “Persentase Kepatuhan terhadap SAP
lingkup Itjen”. Gambaran capaian kinerja SS-9 disampaikan sebagai berikut.
Tabel 25. Capaian Kinerja SS-9 “Terkelolanya Anggaran Pembangunan
Lingkup Itjen Secara Efisien dan Akuntabel”
Nama IKU Satuan Target Klasifikasi Real %
Capaian
Bobot IKU (%)
Skor SS Per IKU
(%) Status
IK 26 Nilai Kinerja Anggaran Itjen
Nilai 85 Maximize 94,46 111,13 50 55,57 Baik
IK 27 Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen
% 100 Maximize 100 100 50 50,00 Baik
NSS: SS 9 - Terkelolanya Anggaran Pembangunan Lingkup Itjen Secara Efisien dan Akuntabel
105,57 Baik
SS-9: Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien dan akuntabel
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 52
Dari tabel diatas dapat disampaikan bahwa kedua IKU yang mendukung
SS ke-9 dapat mencapai target dan masing-masing memberikan kontribusi
yang sama sebesar 50% terhadap keberhasilan capaian SS-9 yang mencapai
105,57%. Secara lebih jelas capaian kinerja kedua IKU tersebut disampaikan
sebagai berikut.
IKU 26 : Nilai Kinerja Anggaran Itjen
Nilai kinerja anggaran adalah suatu ukuran dari hasil pelaksanaan anggaran
yang diukur melalui aspek implementasi, aspek manfaat dan aspek konteks
untuk menghasilkan informasi mengenai relevansi masukan (input), kegiatan,
keluaran (output) dan hasil yang masih relevan dengan dinamika
perkembangan kondisi, termasuk kebijakan pemerintah. Nilai kinerja anggaran
diperoleh dari hasil pengukuran dengan mengacu kepada Peraturan Menteri
Keuangan No.249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas
Pelaksanaan RKA-K/L yang dilaksanakan semesteran. Capaian IKU ini
didasarkan pada data yang diperoleh dari aplikasi SMART dari Kementerian
Keuangan, dengan nilai capaian sebesar 94,46 (sangat baik) dari target
sebesar 85 untuk Tahun 2017 atau tercapai 111,13% dari target.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai IKU ini antara lain,
penyusunan Rencana Operasional Kegiatan (ROK) bulanan, Verifikasi
Keuangan, Monitoring Pelaksanaan DIPA, dan Evaluasi Penyerapan Anggaran.
Nilai Kinerja Anggaran Itjen KKP tahun 2016 sebesar 92,99, sehingga terdapat
kenaikan sebesar 1,47 point dibandingkan tahun 2017.
Gambar 10 Nilai Kinerja Anggaran Itjen KKP Tahun 2017
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 53
IKU 27 : Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen
Persentase kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) lingkup
Itjen KKP merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan Laporan Keuangan
Itjen KKP Tahun 2017 yang baik dan benar serta memenuhi SAP. Persentase
kepatuhan terhadap SAP diukur dengan tingkat persentase kesalahan material
(keuangan dan non keuangan) berdasarkan atas Catatan Hasil Reviu (CHR)
terhadap Laporan Keuangan Itjen dengan target kesalahan <1% untuk
mendapatkan capaian nilai IKU sebesar 100%.
Pengukuran kinerja IKU ini dilakukan setiap semester yaitu di bulan Juli dan
Desember 2017. Dari hasil pengukuran kinerja Semester I, persentase
kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen mencapai 100% atau sesuai dengan
target 100% dan untuk Semester II Tahun 2017 persentase kepatuhan terhadap
SAP lingkup Itjen KKP mencapai 100% atau sesuai dengan target 100%. Hal ini
berdasarkan data atas kepatuhan SAP dalam penyusunan Laporan Keuangan
Itjen KKP Tahun 2017. Adapun kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai
target IKU ini antara lain : Penyusunan LK sesuai standar, inventarisasi aset,
Reviu LK, Penyelesaian Catatan Reviu LK, dan Rekonsiliasi Data BMN dan
keuangan lingkup Itjen KKP.
C. REALISASI RENCANA AKSI
Rencana aksi disusun dengan menyajikan jenis kegiatan pendukung IKU dan
rencana waktu pelaksanaannya untuk mengupayakan mencapai sasaran
kinerja yang diharapkan dalam rencana kegiatan yang menjadi sebuah
pencapaian IKU. dapat tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan.
Gambaran umum rencana dan realisasi dari rencana aksi pencapaian IKU Itjen
KKP sampai dengan Triwulan IV Tahun 2017 tersaji pada Tabel berikut.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 54
Tabel 26. Realisasi Rencana Aksi 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Target 2017
Kegiatan Pendukung Satuan Pagu Anggaran TW I TW II TW III TW IV Tahun 2017
Persentase Realisasi
T R T R T R T R T R %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
CUSTOMER PERSPECTIVE
1 Terkelolanya anggaran pembangunan mitra Inspektorat I secara efisien dan akuntabel
Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total anggaran KKP
≤1% 1 Reviu Pengganggaran (RKAKL, DIPA)
Kegiatan 100,480,000 3 3 8 12 9 9 10 10 30 34 113.33
2 Reviu RKBMN Kegiatan 50,240,000 0 0 0 0 10 10 0 0 10 10 100.00
3 Pengawasan Pengadaan Barang/ Jasa
Kegiatan 221,676,000 5 6 4 14 3 3 4 4 16 27 168.75
4 Evaluasi Penyerapan Anggaran
Kegiatan 112,090,000 9 9 9 4 9 9 0 0 27 22 81.48
5 Pengawasan Pemanfaatan Aset Pada Es I
Lokasi 12,600,000 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 100.00
6 Evaluasi Perdin dan RDK
Kegiatan 20,160,000 0 0 1 1 0 0 1 1 2 2 100.00
7 Evaluasi Kinerja Mitra (tematik)
Satker 684,264,000 0 2 0 0 0 0 9 9 9 11 122.22
8 Reviu LK Kegiatan 292,654,000 11 12 0 0 10 10 0 0 21 22 104.76
Nilai Kesesuaian Bantuan Pemerintah Mitra Inspektorat I
80% 1 Pengawasan Bantuan Pemerintah
Lokasi 2,905,236,000 41 1 41 54 41 41 41 41 164 137 83.54
2 Pengawasan Kegiatan Pengembangan SKPT
Kegiatan 1,603,999,000 0 0 18 3 12 12 18 18 48 33 68.75
2 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja KKP
A (86)
1 Evaluasi SAKIP Unit Eselon I 1,127,445,000 0 0 10 0 0 10 0 0 10 10 100.00
2 Reviu Renja Unit Eselon I 36,170,000 0 0 9 0 0 9 0 0 9 9 100.00
3 Reviu Laporan Kinerja Unit Eselon I 36,170,000 11 11 0 0 0 0 0 0 11 11 100.00
Nilai Evaluasi atas implementasi Reformasi Birokrasi KKP
A (80)
1 Evaluasi RB Unit Eselon I 1,209,199,000 10 10 0 1 0 0 0 0 10 11 110.00
2 Pendampingan RB Unit Eselon I 1,209,199,000 0 0 2 1 0 0 0 0 2 1 50.00
3 Pemantauan TL Rencana Aksi RB
Unit Eselon I 1,209,199,000 10 3 0 0 0 0 0 0 10 3 30.00
4 Ealuasi Penanganan COI
Unit Eselon I 5,040,000 0 0 9 8 0 0 0 0 9 8 88.89
Nilai evaluasi Pelayanan Publik KKP
8.50 1 Evaluasi Pelayanan Publik
Unit Eselon I 1,006,998,000 0 0 0 6 10 10 0 0 10 16 160.00
2 Evaluasi PNBP Unit Eselon I 299,964,000 0 0 0 1 10 10 0 0 10 11 110.00
Jumlah Unit Kerja KKP berstatus WBK (kumulatif)
7 1 Asistensi Pembangunan ZI menuju WBK/ WBBM
Satker 785,407,294 0 0 0 0 0 0 8 8 8 8 100.00
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 55
2 Pemantauan pembangunan ZI menuju WBK/ WBBM
Satker 785,407,294 4 4 0 0 0 0 4 4 8 8 100.00
Level Kapasitas Itjen KKP (IACM)
3 1 Evaluasi Kendali Mutu Kegiatan 567,197,667 0 0 1 0 0 0 1 1 2 1 50.00
2 Expose Hasil Evaluasi Kepada Auditor
Kegiatan 425,398,250 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 100.00
3 Pembahasan Perencanaan Pengawasan Berbasis Resiko
Kegiatan 99,370,000 1 1 1 0 1 1 1 1 4 3 75.00
4 Pengembangan Sistem Informasi Pengawasan
Kegiatan 425,398,250 1 1 1 0 1 1 1 1 4 3 75.00
Level Maturitas Implementasi SPI KKP
1 Evaluasi SPI Unit Eselon I 54,650,000 0 0 10 6 0 0 10 10 20 16 80.00
2 Pendampingan SPI Unit Eselon I 54,650,000 0 0 10 8 0 0 10 10 20 18 90.00
INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
3 Tersedianya rumusan kebijakan pengawasan internal Mitra Inspektorat I yang Berbasis Risiko
Indeks Efektifitas Kebijakan Pemerintah
7.7 1 Survey Efektifitas Kebijakan
Satker 31,730,000 0 0 0 0 0 0 20 20 20 20 100
Persentase Perencanaan pengawasan internal berbasis risiko lingkup KKP
100%
1 Penyusunan PKPT berbasis resiko
Kegiatan 99,370,000 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 100
2 Penyusunan Profil Auditi 2017
Kegiatan 99,370,000 1 1 0 2 0 0 0 0 1 3 300
3 Penyusunan Auditable Unit 2017
Kegiatan 99,370,000 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 100
4 Penyusunan Penilaian Risiko 2017
Kegiatan 99,370,000 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 100
4 Terselenggaranya Pengawasan internal KKP yang Efektif dan Efisien
Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan Internal yang dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja KKP
75% 1 Gelar Pengawasan Kegiatan 230,523,000 0 0 8 1 4 4 8 8 20 13 65
2 Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Kegiatan 1,249,216,000 0 0 30 12 31 31 31 31 92 74 80.43
Persentase Jumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan RB (Manajerial) yang dimanfaatkan untuk Perbaikan Kinerja KKP
75% 1 Gelar Pengawasan Kegiatan 230,523,000 0 0 8 2 4 4 8 8 20 14 70
2 Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
Kegiatan 1,249,216,000 0 0 30 12 31 31 31 31 92 74 80.43
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 56
Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan lingkup KKP (per tahun)
18 1 Pengawasan Kebijakan/ Program Strategis
Kegiatan 4,003,458,000 20 0 39 46 26 26 43 43 128 115 89.84
Persentase Cakupan Lokasi Pengawasan Pelaksanaan Program Prioritas KKP
60% 1 Pengawasan Program Prioritas
Kegiatan 4,003,458,000 20 0 39 54 26 26 43 43 128 123 96.09
5 Terselenggaranya Pengendalian Pelaksanaan Pengawasan internal yang Efektif
Persentase Pelaksanaan Penugasan dan Pelaporan Pengawasan yang Memenuhi Standar Mutu Pengawasan Lingkup KKP
83% 1 Pengendalian Mutu Pengawasan
Kegiatan 154,518,000 7 7 29 27 16 16 12 12 64 62 96.88
Persentase tingkat kepatuhan terhadap pelaksanaan PKPT lingkup KKP
83% 1 Evaluasi Capaian Kinerja
Kegiatan 3,750,000 3 3 4 4 4 4 4 4 15 15 100.00
LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE
6 Terwujudnya ASN Itjen KKP yang Kompeten, Profesional, dan berintegritas
Indek Kompetensi dan Integritas
80 1 Rapat Rekapitulasi Kehadiran
Kegiatan 99,600,000 3 3 3 3 3 3 3 3 12 12 100
2 Pelaporan LHKPN/LHKASN
Pegawai - 3 3 3 3 3 3 3 3 12 12 100
3 SKP Pegawai - 0 0 0 0 0 0 198
198
198 198
100
4 Assessment Pegawai 110,160,000 0 0 36 0 36 36 0 0 72 36 50
Persentase Pegawai yang Memmenuhi Standar Diklat
60% 1 Pelaksanaan Diklat Pegawai 1,369,100,000 0 52 60 92 90 90 0 0 150 234 156
7 Tersedianya Manajemen pengetahuan yang handal dan mudah diakses lingkup Itjen
Jumlah Unit Kerja yang menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang terstandar lingkup Itjen
65% 1 Pendaftaran dan aktivasi akun Bitrix24
Laporan 22,597,000 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 100
2 Monitoring dan pendampingan keaktifan pengunggahan data dan informasi ke dalam akun Bitrix24
Laporan 90,385,000 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 100
Tingkat Kepatuhan Pengelolaan Data
70% 1 Validasi dan Singkronisasi
Laporan 149,055,000 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 100
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 57
Persentase Penggunaan Informasi Pengawasan Berbasis IT kingkup Itjen
70% 1 Sosialisasi, Asistensi, Validasi Pengisian e-Dalwas
Laporan 203,368,050 1 1 1 0 1 1 1 1 4 3 75
2 Pelatihan, Asistensi AMS
Laporan 158,175,150 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 100
3 Validasi Perencanaan Penugasan
Laporan 45,192,900 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 100
8 Terwujudnya birokrasi KKP yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima
Nilai Penerapan RB Itjen
A (83)
1 Pembahasan LKE PMPRB
Kegiatan 14,260,000 2 2 0 0 0 0 2 2 4 4 100
Nilai SAKIP Itjen A (89,5)
1 Evaluasi Pengukuran Kinerja KKP
Kegiatan 225,964,500 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 100
2 Reviu Laporan Kinerja Kegiatan 225,964,500 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 100
Indeks Persepsi Pegawai KKP terhadap Itjen
3.8
Survey dan Pembahasan
Lokasi 174,260,000 0 0 10 17 20 20 10 10 40 47 117.5
Persentase tindak lanjut arahan (directive) Pimpinan
100%
Inspeksi Pimpinan Kegiatan 352,941,000 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 100
9 Terkelolanya anggaran pembangunan lingkup Itjen secara efisien dan akuntabel
Nilai Kinerja Anggaran Itjen
85 1 Verifikasi SPJ Kegiatan 55,500,000 3 3 3 3 3 3 3 3 12 12 100
2 Laporan Realisasi Anggaran
Kegiatan 55,800,000 3 3 3 3 3 3 3 3 12 12 100
Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup Itjen
100%
1 Reviu LK Kegiatan 34,100,000 0 0 1 1 0 0 1 1 2 2 100
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 58
Kegiatan pendukung pencapaian IKU tahun 2017 berjumlah sekitar 57 jenis
kegiatan dan telah dilaksanakan, walaupun secara frekuensi pelaksanaan per
jenis kegiatan ada yang telah mencapai/melebih target, dan sebagian tidak
sesuai target sebagaimana tersaji pada Tabel diatas. Beberapa kegiatan yang
frekuensi pelaksanaannya tidak sesuai target antara lain disebabkan adanya
karena adanya penyesuaian pelaksanaan kegiatan dengan kebijakan pimpinan,
khususnya terkait dengan fokus pengawasan pada probity audit, dan
perkembangan isu aktual sehingga perlu dilakukan revisi PKPT untuk
penyesuaian target kegiatan tersebut.
D. ANALISIS ANGGARAN
Pagu anggaran Itjen KKP TA 2017 pada awalnya adalah sebesar
Rp79.498.467.000,00, namun terdapat selfblocking sebesar
Rp12.896.349.000,00 (16,22%) sehingga anggaran yang dapat dikelola
sebesar Rp66.602.118.000,00. Capaian realisasi anggaran Itjen TA 2017 cukup
baik yaitu mencapai Rp63.699.456.301,00 atau 95,64% dari pagu yang dikelola.
Perbandingan jumlah dan realisasi anggaran Itjen KKP Tahun 2010-2017
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 27. Pagu dan Realisasi Anggaran Itjen KKP TA 2010-2017
Tahun Pagu Realisasi
Nilai %
2010 43.649.200.000,00 42.348.563.864,00 97,02
2011 *) 61.139.000.000,00 61.970.824.361,00 101,36
2012 60.296.837.000,00 60.190.485.277,00 99,82
2013 59.118.512.000,00 58.515.408.549,00 98,98
2014 59.230.867.000,00 57.770.267.013,00 97,53
2015 75.156.000.000,00 74.442.423.836,00 99,05
2016 **) 67.037.176.000,00 65.688.456.302,00 97,99
2017***) 66.602.118.000,00 63.699.456.301,00 95,99 Keterangan : *) Realisasi lebih dari 100% karena adanya penambahan realisasi belanja pegawai **) Data Pagu yang dapat dioperasionalkan dari Pagu sebenarnya sebesar Rp77.016.176.000,00 ***) Pagu Sebelum selfblocking sebesar Rp79.498.467.000,00
Sisa anggaran TA 2017 sebesar Rp2.902.661.699,00 atau 4,36% dari pagu.
Kurang maksimalnya realisasi anggaran tersebut disebabkan adanya sisa
Belanja Pegawai berupa sisa tunjangan kinerja, uang makan yang tidak
dibayarkan karena tingkat kehadiran pegawai, sisa belanja modal, sisa belanja
barang dan sisa kegiatan karena terjadi penghematan dalam pelaksanaan.
Namun demikian, karena capaian output secara keseluruhan mencapai 100%
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 59
maka nilai kinerja anggaran Itjen KKP TA 2017 sebagaimana hasil IKU 26
tercatat sebesar 94,46 dari target sebesar 85 atau tercapai 111,13% dari target.
Capaian IKU ini didasarkan pada data yang diperoleh dari aplikasi SMART dari
Kementerian Keuangan, yang menunjukkan bahwa nilai kinerja anggaran Itjen
KKP TA 2016 termasuk dalam golongan “Sangat Baik”.
E. CAPAIAN KINERJA TA 2017 DAN PERBANDINGANNYA TERHADAP
RENCANA KINERJA JANGKA MENENGAH 2015-2019
Salah satu hal yang perlu dipantau dalam pengukuran kinerja adalah
perbandingan capaian kinerja tahunan terhadap rencana kinerja jangka
menengah. Hal ini penting untuk dapat mengetahui tingkat pencapaian tahun
berjalan dan besarnya kesenjangan/selisih capaian kinerja terhadap target yang
harus dicapai dalam jangka menengah. Sejalan dengan ini, maka Itjen KKP
telah melakukan perbandingan capaian kinerja s.d. Tahun 2017 terhadap target
kinerja tahun 2019 sebagai batas akhir periode jangka menengah (2015-2019).
Berdasarkan data capaian kinerja dari 27 IKU s.d. Tahun 2017, secara umum
terdapat 23 IKU telah mencapai target tahun 2019 seluruhnya ≥100%.
Sedangkan 4 IKU tercapai dalam kisaran antara 70 s.d 90% dari target 2019.
Gambaran perbandingan capaian kinerja tersebut tersaji pada Tabel berikut.
Tabel 28. Perbandingan antara Capaian Kinerja Tahun 2017 dengan Target Kinerja Jangka Menengah pada Tahun 2019
No Sasaran Strategis IKU
Tahun 2017
Target
2019
Persentasi
Capaian 2017
terhadap
target 2019
Target Capaian
1 Terkelolanya anggaran
pembangunan lingkup KKP
secara efisien dan akuntabel
Batas toleransi materialitas temuan
Pengawas Eksternal dari total
anggaran KKP
≤ 1% 3,64% ≤ 1% %
Nilai Kesesuaian Bantuan
Pemerintah
80% 90,18% 90% 100,2%
2 Terwujudnya birokrasi KKP
yang efektif, efisien, dan
berorientasi pada layanan prima
Nilai evaluasi akuntabilitas Kinerja
KKP
A A* A tercapai
Nilai evaluasi atas implementasi
Reformasi Birokrasi KKP
A A* A tercapai
Nilai Evaluasi Pelayanan Publik
KKP
75 91,13 80 113,91%
Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK
(kumulatif)
7 7 9 77,77%
Level Kapabilitas Itjen (IACM) 3 3 4 kurang 1 level
Level Maturitas Implementasi SPI
KKP
2 3 3 100%
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 60
3 Tersedianya Rumusan
Kebijakan Pengawasan Internal
Berbasis Risiko
Indeks efektifitas kebijakan
pemerintah
7,7 8,36 8 104,5%
Persentase perencanaan
pengawasan internal berbasis risiko
lingkup KKP
100% 100% 100% 100%
4 Terselenggaranya Pengawasan
Internal KKP yang efektif dan
efisien
Persentase jumlah rekomendasi
hasil pengawasan yang
dimanfaatkan untuk perbaikan
kinerja lingkup KKP
75% 82,74% 83,5% 99,09%
Persentase jumlah rekomendasi
hasil Pengawasan RB (manajerial)
untuk perbaikan kinerja KKP
75% 63,66% 83,5% 76,24%
Jumlah rekomendasi perbaikan
kebijakan lingkup KKP (per tahun)
18 19 23 82,61%
Persentase cakupan lokasi
Pengawasan Pelaksanaan Program
Prioritas KKP
60% 88,98% 70% 127,11%
5 Terselenggaranya
Pengendalian Pelaksanaan
Pengawasan Internal yang
efektif
Persentase pelaksanaan
penugasan dan pelaporan
pengawasan yang memenuhi
standar mutu pengawasan lingkup
KKP
83% 91,62% 84% 109,07%
Persentase tingkat kepatuhan
terhadap pelaksanaan PKPT
83% 88,22% 85% 103,79%
6 Tersedianya ASN Itjen KKP
yang kompeten, profesional dan
berintegritas
Indeks kompetensi dan integritas 80 95,12 81 117,43%
Persentase pegawai Itjen yang
memenuhi standar diklat
60% 107,54% 90% 119,49%
7 Tersedianya manajemen
pengetahuan yang handal dan
mudah diakses Lingkup Itjen
Jumlah unit kerja yang menerapkan
sistem manajemen pengetahuan
yang terstandar Lingkup Itjen
65% 81,40% 67,5% 120,59%
Tingkat Kepatuhan Pengelolaan
Data
70% 70% 70% 100%
Persentase penggunaan informasi
pengawasan berbasis IT Lingkup
Itjen
70% 70% 70% 100%
8 Terwujudnya birokrasi Itjen yang
efektif, efisien, dan berorientasi
pada layanan prima
Nilai Penerapan RB Itjen A
(83)
A
(91,76)
AA kurang 1 level
Nilai SAKIP Itjen A
(89,50)
A
(89,85)
AA kurang 1 level
Indeks persepsi pegawai KKP
terhadap Itjen
3,8 4,16 4,60 90,43%
9 Terkelolanya anggaran
pembangunan lingkup Itjen
secara efisien dan akuntabel
Nilai Kinerja Anggaran Itjen 85 94,46 87 108,57%
Persentase kepatuhan terhadap
SAP lingkup Itjen
100% 100% 100% 100%
Keterangan : *) nilai sementara (nilai usulan), dikarenakan masih dalam tahap proses penilaian oleh pihak
eksternal (Kementerian PAN dan RB)
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 61
Sehubungan dengan hasil analisis perbandingan diatas, terdapat beberapa IKU
dengan pencapaian pada tahun 2017 tidak optimal dan perlu mendapat
perhatian agar dapat tercapai pada tahun 2019 yaitu :
1. IKU “Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total
anggaran KKP”. Pencapaian IKU ini sangat berkaitan dengan efektifitas
pengawasan yang dilaksanakan oleh Itjen sehingga dapat meminimalisir
materialitas temuan pengawas eksternal.
2. IKU “Jumlah Unit Kerja Berstatus WBK (kumulatif)”, dengan target pada
tahun 2019 sebanyak 9 Unit Kerja Berstatus WBK, sedangkan capaian pada
tahun 2017 sebanyak 7 Unit Kerja Berstatus WBK atau kurang 2 unit kerja
lagi. Itjen KKP terus mengupayakan dan mendorong penambahan jumlah
unit kerja Berstatus WBK, tahun 2017 telah terdapat 8 unit kerja yang
disiapkan untuk mendapatkan penilaian dari Kementerian PAN dan RB.
3. IKU “Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan
untuk perbaikan kinerja lingkup KKP”, dengan target pada tahun 2019
sebesar 83,50%, sedangkan capaian pada tahun 2017 sebesar 82,74%.
Walaupun capaian ini melebihi target tahun 2017 sebesar 75%, namun masih
di bawah target 2019.
4. IKU “Persentase jumlah rekomendasi hasil pengawasan RB (Manajerial)
untuk perbaikan kinerja lingkup KKP”, dengan target pada tahun 2019
sebesar 83,50%, sedangkan capaian pada tahun 2017 sebesar 63,66%.
Capaian ini tidak memenuhi target tahun 2017 sebesar 75%, dan masih di
bawah target 2019 sehingga perlu upaya lebih keras dalam pencapaiannya di
Tahun 2018 dan 2019.
5. IKU “Jumlah Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Lingkup KKP”, dengan
target pada tahun 2019 sebanyak 23 kebijakan, sedangkan capaian Tahun
2017 sejumlah 19 kebijakan. Sehingga capaian tersebut masih terdapat
kekurangan sebanya 4 rekomendasi kebijakan lagi dibanding dengan target
2019 yang harus dicapai setiap tahun dengan lebih tinggi dari tahun-tahun
sebelumnya.
6. IKU yang terkait dengan penilaian pihak eksternal (KemenPAN dan RB,
BPKP, Ombudsman RI) seperti IKU 3, IKU 4, IKU 5, IKU 6, IKU 7, dan IKU 8
yang tingkat pencapaiannya memerlukan usaha lebih karena menjadi
gambaran kinerja KKP oleh pihak luar.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 62
BAB 4
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil pengukuran kinerja Itjen KKP
selama Tahun 2017 antara lain :
1. Berdasarkan pengukuran oleh Tim Pengelola Kinerja dan dibantu dengan
aplikasi kinerjaku (kinerjaku.kkp.go.id), dapat disampaikan bahwa Secara
keseluruhan capaian kinerja Itjen KKP selama Tahun 2017 cukup baik
dengan Nilai tiap Sasaran Strategis untuk tiap Perspektif (NPSS) Tahun 2017
mencapai 103,38% atau secara umum capaian kinerja Itjen adalah baik.
Sebanyak 25 IKU telah mencapai target dan bahkan beberapa diantaranya
melebihi target yang telah ditentukan.
2. Beberapa kinerja Itjen KKP selama tahun 2017 berujung positif dalam
mendukung kinerja KKP, antara lain Nilai Hasil Evaluasi Kesesuaian Bantuan
Pemerintah dengan capaian 90,18% dibandingkan dengan target 80%, Nilai
Evaluasi Pelayanan Publik KKP yang dinilai oleh Ombudsman mencapai Nilai
91,13 dari target 75, Hasil penilaian Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) terhadap kapabilitas pengawasan intern KKP (Internal
Audit Capability Model/IACM) mencapai level 3 (integrated) dan penilaian
level maturitas SPI KKP mencapai level 3 (terdefinisi) yang berada diatas
target.
3. Perlu disampaikan juga bahwa pada Tahun 2017 ini, terdapat sebanyak 2
IKU yang masih dibawah target, yaitu :
a. IKU “Batas toleransi materialitas temuan Pengawas Eksternal dari total
Anggaran KKP”
b. IKU “Persentase jumlah rekomendasi hasil Pengawasan RB (manajerial)
untuk perbaikan kinerja KKP”.
Kondisi capaian kedua IKU yang dibawah target menunjukkan perlu adanya
perbaikan dalam pengawasan terhadap kegiatan mitra Itjen KKP dan
pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan yang lebih optimal untuk
perbaikan capaian kinerja.
4. Capaian realisasi anggaran Itjen TA 2017 yaitu sebesar
Rp63.699.456.301,00 atau 95,64% dari pagu yang dikelola secara
operasional oleh Itjen KKP sebesar Rp66.602.118.000,00 dan nilai kinerja
anggaran Itjen KKP TA 2017 sebesar 94,46 dari target sebesar 85 atau
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 63
tercapai 111,13% dari target, yang menunjukkan bahwa nilai kinerja
anggaran Itjen KKP TA 20167 termasuk dalam golongan “Sangat Baik”.
Gambaran umum capaian kinerja 9 SS dan 27 IKU Itjen KKP selama Tahun
2017 tersaji Lampiran 2.
B. PERMASALAHAN
Beberapa permasalahan/kendala dalam pencapaian kinerja Itjen KKP selama
Tahun 2017, antara lain :
1. Pengawasan yang dilakukan Itjen KKP perlu lebih dioptimalkan mengingat
terdapat IKU “Batas Toleransi Materialitas Temuan Hasil Pengawasan
Eksternal terhadap Total Realisasi Anggaran KKP” yang berada dibawah
target dan berdampak pada opini LK KKP TA 2016 yang mendapat opini
disclaimer.
2. Koordinasi dengan Mitra Itjen KKP dalam penyelesaian hasil temuan
pengawasan masih belum optimal yang berdampak pada pencapaian IKU 12
yaitu tindak lanjut hasil pengawasan RB (manajerial) yang masih dibawah
target, disamping terdapat perubahan kewenangan tugas/fungsi dalam
kegiatan pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan di Inspektorat.
3. Pengukuran capaian kinerja secara keseluruhan belum dapat dituntaskan
tepat waktu, khususnya pada IKU yang dinilai oleh pihak eksternal KKP
seperti Kementerian PAN dan RB, dan BPKP sehingga belum dapat
mengukur capaian kinerja sesungguhnya secara komprehensif.
4. Beberapa IKU memiliki target yang cukup tinggi dan sangat bergantung
dengan penilaian dari pihak eksternal sehingga perlu diantisipasi dan dikaji
lebih lanjut terkait manual IKU pencapaiannya.
C. SARAN
Terhadap beberapa kendala/permasalahan yang ada dan sebagai bentuk
perbaikan dalam rangka pencapaian target IKU Itjen KKP dimasa datang,
terdapat beberapa saran yang dapat ditindaklanjuti, antara lain :
1. Melakukan penyesuaian rencana aksi pencapaian IKU dan penyesuaian
skala prioritas dalam penentuan kegiatan dan anggaran yang difokuskan
untuk mendukung pencapaian target IKU.
2. Melakukan evaluasi menyeluruh atas capaian kinerja TA 2017 pada setiap
IKU yang ada dan melakukan revisi atas target di masa datang dengan
mempertimbangkan target jangka menengah (s.d. 2019) dan kebijakan
penganggaran serta arahan/kebijakan pimpinan KKP.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 64
3. Melaksanakan pemantauan secara periodik per bulan atau sesuai kebutuhan
untuk mengawal pencapaian IKU dengan memantau penyelesaian kegiatan
yang mendukung pencapaian target IKU Itjen KKP.
4. Meningkatkan koordinasi dengan mitra Itjen KKP maupun pihak eksternal
KKP dalam membantu pencapaian target kinerja dan percepatan capaian
kinerja tahunan maupun jangka menengah.
Perlu disampaikan, bahwa beberapa hasil pengukuran capaian kinerja telah
dijadikan dasar evaluasi dan perbaikan kebijakan. Salah satunya adalah telah
dilakukannya revisi target capaian kinerja Itjen KKP untuk Tahun 2018 dengan
melakukan revisi target jangka menengah (2015-2019) yang tercantum dalam
Rencana Strategis (Renstra) baik level KKP maupun Itjen KKP.
Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal KKP Triwulan IV Tahun 2017| 65
LAMPIRAN