IKHTISAR EKSEKUTIF -...

43
i IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tahun 2010-2014, Itjen telah menetapkan visinya untuk Menjadi Katalisator Pembaharuan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan misi Memberikan Pengawasan Terbaik untuk Peningkatan Kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan. Rencana tersebut bertujuan untuk “Peningkatan Efektifitas Peran Pengawasan Internal”. Sesuai PermenKP No. PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, peran pengawas intern terutama untuk mengawal program-program strategis nasional dan kementerian, di antaranya Program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri, Minapolitan dan Industrialisasi Kelautan dan Perikanan. Sasaran strategis yang ingin dicapai melalui pengawasan terbaik tersebut adalah: 1) Pengelolaan pertanggungjawaban keuangan yang efektif dan efisien dengan indikator kinerja Opini BPK-RI atas Laporan Keuangan KKP Tahun 2012 dan Wilayah Tertib Administrasi (WTA) lingkup Itjen 80%; 2) Terwujudnya AKIP yang efektif di KKP dengan indikagtor kinerja Nilai AKIP KKP Tahun 2012 B; dan 3) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat dengan indikator kinerja Nilai Integritas 6,50 dan Nilai Inisiatif Anti Korupsi 7,00. Melalui kerja keras dan implementasi metode pengawasan berupa audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan pengawasan lainnya, ketiga sasaran strategis tersebut tercapai seluruhnya kecuali sasaran strategis pengelolaan pertanggungjawaban keuangan yang efektif dan efisien dengan indikator kinerja Opini BPK-RI atas LK KKP Tahun 2012 yang sedang menunggu hasil reviu laporan keuangan oleh BPK-RI di bulan Februari 2013. Indikator kinerja lainnya, WTA tercapai 84,54%; Nilai AKIP telah mencapai B; Nilai Integritas 6,89; dan Nilai Inisiatif Anti Korupsi 7,46. Untuk itu, di awal tahun 2013, Itjen KKP fokus dalam melakukan pengawalan reviu laporan keuangan semester II dan tahunan KKP.

Transcript of IKHTISAR EKSEKUTIF -...

i

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Jenderal (Itjen)

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tahun 2010-2014, Itjen telah

menetapkan visinya untuk Menjadi Katalisator Pembaharuan Kinerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan misi Memberikan

Pengawasan Terbaik untuk Peningkatan Kinerja Kementerian Kelautan

dan Perikanan. Rencana tersebut bertujuan untuk “Peningkatan Efektifitas

Peran Pengawasan Internal”. Sesuai PermenKP No. PER.15/MEN/2010

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan,

peran pengawas intern terutama untuk mengawal program-program

strategis nasional dan kementerian, di antaranya Program Peningkatan

Kehidupan Nelayan (PKN), Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

(PNPM) Mandiri, Minapolitan dan Industrialisasi Kelautan dan Perikanan.

Sasaran strategis yang ingin dicapai melalui pengawasan terbaik

tersebut adalah: 1) Pengelolaan pertanggungjawaban keuangan yang

efektif dan efisien dengan indikator kinerja Opini BPK-RI atas Laporan

Keuangan KKP Tahun 2012 dan Wilayah Tertib Administrasi (WTA)

lingkup Itjen 80%; 2) Terwujudnya AKIP yang efektif di KKP dengan

indikagtor kinerja Nilai AKIP KKP Tahun 2012 B; dan 3) Peningkatan

Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat dengan indikator kinerja

Nilai Integritas 6,50 dan Nilai Inisiatif Anti Korupsi 7,00.

Melalui kerja keras dan implementasi metode pengawasan berupa

audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan pengawasan lainnya, ketiga

sasaran strategis tersebut tercapai seluruhnya kecuali sasaran strategis

pengelolaan pertanggungjawaban keuangan yang efektif dan efisien

dengan indikator kinerja Opini BPK-RI atas LK KKP Tahun 2012 yang

sedang menunggu hasil reviu laporan keuangan oleh BPK-RI di bulan

Februari 2013. Indikator kinerja lainnya, WTA tercapai 84,54%; Nilai AKIP

telah mencapai B; Nilai Integritas 6,89; dan Nilai Inisiatif Anti Korupsi 7,46.

Untuk itu, di awal tahun 2013, Itjen KKP fokus dalam melakukan

pengawalan reviu laporan keuangan semester II dan tahunan KKP.

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan mengucap Puji Syukur kehadirat

Allah SWT atas segala berkat dan ridhonya, Inspektorat

Jenderal (Itjen) dapat menyelesaikan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun

2012 ini, yang merupakan implementasi dari Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 TAHUN 2010 Tentang Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Perlu kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu terselesaikannya laporan ini. Kami menyadari, bahwa dalam

pelaksanaan kegiatan tahun 2012, masih terdapat rencana-rencana yang belum

berujung implementasi. Kemudian masih ada juga kegiatan dengan rencana

yang kurang matang. Begitu pula dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari

sempurna. Namun demikian, kami mencoba agar substansi akuntabilitas kinerja

yang disampaikan sesuai dengan koridor yang ditetapkan Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB). Perlu

kami syukuri pula, bahwa sumbangsih Itjen dalam melaksanakan pengawasan

akuntabilitas kinerja di tahun 2012 yang lalu berujung positif, yaitu Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian Kelautan dan

Perikanan mendapat apresiasi berupa predikat B (baik) dari Kementerian PAN

dan RB di tahun 2012.

Untuk itu, kami berharap adanya kritik membangun demi kesempurnaan

LAKIP ini dan demi kemajuan Inspektorat Jenderal dalam mengawal KKP.

Inspektur Jenderal

ANDHA FAUZIE MIRAZA

iii

DAFTAR ISI

IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................... . i

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .............................................................................. iv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................... .. 1

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Agenda Inspektorat Jenderal ............................................ 2

C. Tugas dan Fungsi ........................................................... . 4

BAB 2 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................. 8

A. Rencana Strategis Itjen KKP Tahun 2010 – 2014 ................ 8

B. Rencana Kinerja Tahunan ................................................. 14

C. Penetapan Kinerja Tahun 2012 .......................................... 16

BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ...................................................... 20

A. Indikator Kinerja Utama .................................................... 20

B. Indikator Kinerja Kegiatan ................................................. 28

C. Akuntabilitas Keuangan ..................................................... 32

BAB 4 PENUTUP ............................................................................. 34

LAMPIRAN

iv

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Indikator Kinerja Utama Itjen Tahun 2012 ....................... 12

Tabel 2. TAPJA Eselon II Itjen Tahun 2012 .................................. 18

Tabel 3. Capaian Kinerja Itjen KKP Tahun 2012 .......................... 20

Tabel 4. Upaya Pencapaian Opini BPK RI atas LK KKP 22

Tabel 5. Upaya Pencapaian WTA 23

Tabel 6. Penilaian SAKIP KKP oleh KemenPAN&RB 23

Tabel 7. Hasil Evaluasi AKIP Unit Eselon I oleh Inspektorat Jenderal

24

Tabel 8. Realisasi Kegiatan yang mendukung Pencapaian Terwujudnya AKIP yang Efektif

24

Tabel 9. Nilai Integritas Unit Layanan Publik KKP 26

Tabel 10. Realisasi Upaya Kegiatan yang Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik KKP

26

Tabel 11. Perbandingan Komponen Integritas Tahun 2011- 2012 27

Tabel 12. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2010, 2011 dan 2012

28

Tabel 13. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Itjen Tahun 2012 30

Tabel 14 Realisasi Anggaran per Kegiatan Tahun 2012 34

Tabel 15. Perbandingan Anggaran Tahun 2010, 2011 dan 2012 34

Tabel 16. Alokasi Anggaran terhadap Capaian Sasaran Strategis

Tahun 2012

36

1

1PENDAHULUAN

AA.. LATAR BELAKANG

Cita-cita pembangunan nasional sebagaimana tertuang

dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2010-2014

ditujukan untuk: (i) terwujudnya peningkatan kesejahteraan

rakyat, melalui pembangunan ekonomi yang berlandaskan

pada keunggulan daya saing, kekayaan sumber daya alam,

sumber daya manusia dan budaya bangsa, yang didukung

sepenuhnya oleh kemajuan penguasaan ilmu pengetahuan

dan teknologi, (ii) terwujudnya masyarakat, bangsa dan

negara yang demokratis, berbudaya, bermartabat dan

menjunjung tinggi kebebasan yang bertanggung jawab serta

hak asasi manusia, dan (iii) terwujudnya pembangunan yang

adil dan merata, yang dilakukan oleh seluruh masyarakat

secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh

bangsa Indonesia. Dalam rangka mewujudkan cita-cita luhur

tesebut, telah dirumuskan lima agenda pembangunan

nasional (Bappenas, 2011), yaitu :

1. Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan

Rakyat

2. Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan

3. Penegakan Pilar Demokrasi

4. Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi

5. Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan

2

Selaras dengan fungsinya sebagai Aparat Pengawasan

Intern Pemerintah (APIP), Inspektorat Jenderal Kementerian

Kelautan dan Perikanan (Itjen KKP) berkewajiban untuk

memberikan kontribusi dan kinerja terbaik untuk

mewujudkan salah satu dari lima agenda pembangunan

nasional dalam RPJM 2010-2014, yaitu perbaikan tata

kelola pemerintahan. Dalam rangka melaksanakan

agenda tersebut, Itjen pada tahun 2012 mereviu kembali

Rencana Strategis (Renstra) 2010-2014 yang berpedoman

pada RPJM Tahun 2010-2014.

Sebagai perwujudan akuntabilitas kinerjanya, Itjen KKP

menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(AKIP) tahun 2012 yang menginformasikan masukan (input),

keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap

pelaksanaan program dan kegiatan dalam kurun waktu tahun

2012. Seluruh materi LAKIP akan disajikan secara sistematis

dan terstruktur yang meliputi: Pendahuluan mengenai latar

belakang penyusunan LAKIP, Perencanaan dan Perjanjian

Kinerja selama tahun 2012, Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012

dan penutup yang merupakan kesimpulan dari isi LAKIP

serta saran untuk perbaikan Akuntabilitas Kinerja.

BB.. AGENDA INSPEKTORAT JENDERAL

Salah satu agenda pembangunan nasional adalah perbaikan

tata kelola pemerintahan. Perbaikan tata kelola

pemerintahan yang baik menjadi isu yang penting dalam

konteks nasional dan internasional.

Seiring perjalanan waktu, melalui agenda reformasi yang

dimulai sejak 1998, pemerintah secara terus menerus

melakukan perubahan sistem dan kebijakan dalam rangka

mencapai tata kelola pemerintah yang baik. Wujud dari

3

perbaikan tata kelola pemerintahan ini antara lain dapat

dilihat dari penurunan tingkat korupsi, perbaikan pelayanan

publik, dan pengurangan ekonomi biaya tinggi. Tantangan

di masa mendatang, perlu upaya yang lebih keras dan

sistematis untuk memperbaiki praktik tata kelola

pemerintahan.

Pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen

penting dalam pemantapan tata kelola pemerintahan untuk

menjaga agar kelangsungan pembangunan tetap

berkelanjutan. Pemantapan tata kelola pemerintahan yang

lebih baik dilaksanakan melalui terobosan kinerja secara

terpadu, penuh integritas, akuntabel, taat kepada hukum

yang berwibawa, dan transparan. Selama ini, terdapat

permasalahan pada tatanan birokrasi, seperti: pelanggaran

disiplin, penyalahgunaan wewenang dan maraknya praktek

KKN, rendahnya kinerja sumber daya manusia aparatur,

sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan

yang belum memadai, rendahnya efisiensi dan efektivitas

kerja, serta masih rendahnya kualitas pelayanan umum.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui

Inspektorat Jenderal melaksanakan agenda pembangunan

nasional yang berupa Tata Kelola Pemerintahan yang

baik melalui Program Peningkatan Pengawasan dan

Akuntabilitas Aparatur Negara, dengan kegiatan sebagai

berikut:

1. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja

Sekretariat Jenderal dan Badan Pengembangan Sumber

Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dan pelaksana

pembangunan KP;

2. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja

Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan Direktorat

4

Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya

Kelautan dan Perikanan dan pelaksana pembangunan

KP;

3. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dan Direktorat

Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dan

pelaksana pembangunan KP;

4. Pengawasan akuntabilitas aparatur pada unit kerja

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Perikanan dan Badan Riset Kelautan dan Perikanan dan

pelaksana pembangunan KP;

5. Pengawasan akuntabilitas aparatur dengan tujuan

tertentu pada pelaksana pembangunan KP dan

pengawasan pada unit kerja Inspektorat Jenderal.

6. Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya.

CC.. TUGAS DAN FUNGSI

Dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.15/MEN/ 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kelautan dan Perikanan, Itjen mengemban

tugas sebagai pelaksana pengawasan intern lingkup KKP.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Itjen

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di

lingkungan KKP;

2. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan KKP

terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu,

evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan

lainnya;

5

3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas

penugasan Menteri Kelautan dan Perikanan;

4. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan

KKP; dan

5. Pelaksanaan administrasi Itjen.

Sesuai PermenKP tersebut, struktur Organisasi Itjen KKP

terdiri atas enam unit kerja Eselon II, yaitu:

1. Sekretariat

Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas

melaksanakan pelayanan teknis administratif kepada

seluruh satuan organisasi di lingkungan Itjen.

2. Inspektorat I

Inspektorat I mempunyai tugas melaksanakan

pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan

dan peraturan perundang-undangan serta administrasi

di lingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen), Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan

Perikanan (BPSDMKP) dan Badan Karantina Ikan,

Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

(BKIPMHP) serta seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT)

di lingkungan Sekretariat Jenderal, BPSDMKP dan

BKIPMHP.

3. Inspektorat II

Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan

pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan

peraturan perundang-undangan serta administrasi di

lingkungan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

(DJPT) dan Direktorat Jenderal Pengawasan

Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (DJPSDKP), serta

seluruh UPT lingkup DJPT dan DJPSDKP.

6

4. Inspektorat III

Inspektorat III mempunyai tugas melaksanakan

pengawasan intern terhadap pelaksanaan kebijakan

dan peraturan perundang-undangan serta administrasi

di lingkungan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

(DJPB) dan Direkotrat Jenderal Kelautan, Pesisir dan

Pulau-pulau Kecil (DJKP3K), serta seluruh UPT lingkup

DJPB dan DJKP3K.

5. Inspektorat IV

Inspektorat IV mempunyai tugas melaksanakan

pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan

peraturan perundang-undangan serta administrasi di

lingkungan Direktorat Jenderal Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Perikanan (DJP2HP) dan Badan

Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan

(BalitbangKP) serta seluruh UPT lingkup DJP2HP dan

BalitbangKP.

6. Inspektorat V

Inspektorat V mempunyai tugas melaksanakan

perumusan kebijakan pengawasan dan pelaksanaan

pengawasan untuk tujuan tertentu atas petunjuk

Menteri serta pengawasan terhadap pelaksanaan

kebijakan dan peraturan perundang-undangan serta

administrasi di lingkungan Inspektorat Jenderal.

Struktur Organisasi Itjen KKP secara lebih terperinci disajikan

pada Gambar 1. berikut ini:

7

SEKRETARIS INSPEKTORAT INSPEKTUR JENDERAL

Andha Fauzie Miraza, Ak., M.SIS Ir. Saifuddin, MMA

INSPEKTUR I INSPEKTUR II INSPEKTUR III INSPEKTUR IV INSPEKTUR V

Ir. Jayeng C. Purewanto, MM Happy Simanjuntak, SH Ir. Nur Arif Azizi, MM Ir. Narwati Narang, MM Ir. Adisyahmeta Y., MM

Gambar 1. STRUKTUR ORGANISASI INSPEKTORAT JENDERAL

Kepala Bagian Program &

Evaluasi

Kepala Bagian Keuangan &

Umum

Kepala Bagian Analisa & Tindak

Lanjut

Kepala Bagian Kepegawaian,

Hukum, dan Humas

8

2PERENCANAAN &

PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS ITJEN KKP TAHUN 2010 - 2014

Rencana Strategis Itjen KKP telah mengalami beberapa kali

perubahan disesuaikan dengan dinamika organisasi yang

berkembang semakin baik. Pada perubahan Renstra 2010 –

2014 di tahun 2012, Visi-Misi Itjen menjadi sebagai berikut:

1. Visi Itjen KKP

Rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai

oleh Itjen KKP selama 5 (lima) tahun mendatang serta

gambaran menyeluruh mengenai peranan dan fungsi

Itjen KKP adalah

“Menjadi Katalisator Pembaharuan Kinerja KKP”

Visi tersebut dilatarbelakangi oleh adanya keinginan

seluruh pegawai Itjen yang kuat dan komitmen pimpinan

terhadap pelaksanaan tata pemerintahan yang bersih

dan berwibawa dengan menjunjung tinggi prinsip good

governance dalam rangka mendukung pencapaian visi

dan misi KKP.

Pernyataan visi tersebut merupakan idealisme, cita-cita,

dan harapan dari segenap personil Itjen KKP. Disamping

komitmen dan profesionalitas juga diperlukan dukungan

9

dan kerjasama yang konstruktif dari mitra kerja lingkup

KKP.

2. Misi Itjen KKP

Rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

dilaksanakan untuk mewujudkan visi Itjen KKP adalah

“Memberikan Pengawasan Terbaik untuk

Peningkatan Kinerja Kementerian Kelautan dan

Perikanan”.

Dalam misi tersebut, semakin jelas komitmen Itjen

dalam mengawal pelaksanaan program-program KKP

(Peningkatan Kehidupan Nelayan, Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat, dan Industrialisasi Kelautan

dan Perikanan) demi meningkatkan kinerja KKP yang

memiliki visi Pembangunan Kelautan dan Perikanan yang

Berdaya Saing dan Berkelanjutan untuk Kesejahteraan

Masyarakat.

3. Tujuan Itjen KKP

Tujuan strategis disusun berdasarkan hasil identifikasi

potensi dan permasalahan yang akan dihadapi dalam

rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi KKP.

Adapun tujuan strategis Itjen KKP adalah:

“ Peningkatan Efektifitas Peran Pengawasan

Internal”

4. Kebijakan Pengawasan

Kebijakan Pengawasan Itjen KKP pada tahun 2012

adalah melaksanakan pengawasan yang diwujudkan

dalam bentuk bentuk pengendalian (control) pada 3

(tiga) aspek yaitu control by system, control by

report, dan control by audit.

10

Kebijakan tersebut diarahkan sebagai berikut:

a. Control By System untuk meningkatkan titik berat

pengawasan ke arah pre-emptif dan preventif dan

menerapkan manajemen kinerja pegawai (employee

performance management).

b. Control By Report untuk melakukan pengawasan

kegiatan beresiko sedang dan kegiatan beresiko

ringan dengan laporan;

c. Control By Audit untuk melakukan pengawasan

kegiatan beresiko tinggi dengan audit.

5. Sasaran Strategis Itjen KKP

Arah kebijakan dan strategi pembangunan kelautan dan

perikanan diimplementasikan melalui program dan

kegiatan, yang sesuai dengan tugas dan fungsi masing-

masing unit Eselon I lingkup KKP. Di samping itu, KKP

juga melaksanakan directive presiden dan melaksanakan

program nasional lainnya demi terwujudnya

kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.

Program tersebut antara lain Peningkatan Kehidupan

Nelayan (PKN), Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri, dan Industrialisasi

Kelautan dan Perikanan. Pelaksanaan program-

program tersebut patut mendapat pengawalan dari Itjen

KKP agar terlaksana secara efektif dan efisien. Untuk itu,

Itjen memiliki sasaran strategis dalam pengawalan

program-program tersebut, yaitu:

a. Pengelolaan dan pertanggungjawaban

keuangan yang efektif dan efisien.

Pelaksanaan kegiatan dengan anggaran besar

memiliki resiko tinggi. Merupakan wewenang Itjen

11

sebagai pengawas intern untuk mengawal kegiatan

tersebut agar mencapai tujuan dan tidak terjadi

kebocoran anggaran. Sebagai tolok ukur

keberhasilan pengawalan tersebut adalah:

a. Opini Badan Pemeriksa Keuangan RI atas

Laporan Keuangan Kementerian Kelautan dan

Perikanan (KKP) Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP);

b. Wilayah Tertib Administrasi (WTA) lingkup Itjen

80%. Dalam indikator kinerja WTA, pengelolaan

pertanggungjawaban keuangan Uang Persediaan

(UP) menjadi target perhitungan. Hal tersebut

karena seringnya keterlambatan

pertanggungjawaban yang disebabkan

kurangnya bukti pertanggungjawaban saat

verfikasi keuangan dan ketidaktepatan waktu

pertanggungjawaban. Kedua hal tersebut

merupakan ukuran tertib administrasi dengan

sasaran strategis pengelolaan dan

pertanggungjawaban keuangan yang efektif dan

efisien.

b. Terwujudnya AKIP yang efektif di KKP

Di samping pengawasan terhadap pengelolaan

pertanggungjawaban keuangan, Itjen juga

melaksanakan pengawasan atas perencanaan,

implementasi, evaluasi dan pelaporan kinerja lingkup

KKP. Harapannya adalah adanya kesinambungan

hubungan antara hasil perencanaan, implementasi,

dan laporan kinerja lingkup KKP. Sebagai tolok ukur

keberhasilan pengawalan tersebut adalah Nilai

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

12

KKP mendapat penilaian B dari Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi;

c. Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat

Dengan adanya pengelolaan keuangan yang

akuntabel dan pertanggungjawaban kinerja yang

efektif, diharapkan unit-unit layanan publik di lingkup

KKP meningkat performanya dan mendapat

kepercayaan dari masyarakat pengguna layanan.

Untuk itu, yang menjadi tolok ukur keberhasilan

untuk meningkatkan kinerja layanan publik tersebut

adalah:

1) Penilaian atas Integritas Pelayanan Publik KKP

oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

dengan skor minimal 6,50; dan

2) Penilaian atas Inisiatif Anti Korupsi lingkup KKP

dengan skor minimal 7,00.

Tabel 1. Indikator Kinerja Utama Itjen Tahun 2012

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

Target

2010 2011 2012 2013 2014

1. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang efektif dan efisien

Opini BPK RI atas Laporan Keuangan KKP

WTP WTP WTP WTP WTP

Wilayah Tertib Administrasi

- - 80% 90% 100%

2. Terwujudnya AKIP yang efektif di KKP Nilai AKIP KKP - B B A A

3. Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat

Nilai Integritas KKP - 6,00 6,50 6,75 7,00

Nilai Inisiatif Anti Korupsi - 6,00 7,00 8,00 9,00

13

6. Program dan Kegiatan Pengawasan

Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang

berisi satu atau lebih kegiatan yang didukung dengan

alokasi anggaran dalam jumlah tertentu, yang

dilaksanakan oleh unit kerja KKP untuk mencapai

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Itjen KKP sebagai unsur pengawasan intern KKP,

melaksanakan “Program Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas Aparatur Negara”. Program tersebut

dilaksanakan demi terwujudnya tata kelola pemerintahan

yang baik lingkup KKP.

Kegiatan didefinisikan sebagai bagian dari program yang

dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat Eselon II.

Kegiatan terdiri atas sekumpulan tindakan pengerahan

sumberdaya yang meliputi personil/sumberdaya

manusia, barang modal (termasuk peralatan dan

teknologi), dana/anggaran, dan/atau kombinasi dari

beberapa atau kesemua jenis sumberdaya tersebut.

Dengan kalimat yang lain, pengerahan sumberdaya

dikategorikan sebagai masukan (input) untuk

menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang

dan/atau jasa.

Kegiatan yang direncanakan Itjen KKP tahun 2012

adalah:

a. Kegiatan dukungan manajemen dan dukungan teknis

lainnya;

b. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur pada

unit kerja Sekretariat Jenderal, Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan

Perikanan, Badan Karantina Ikan dan Pengendalian

14

Mutu Hasil Perikanan dan pelaksana pembangunan

KP;

c. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur pada

unit kerja Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dan

Direktorat Jenderal Pengawasan dan Pengendalian

Sumberdaya Kelautan dan Perikanan dan pelaksana

pembangunan KP;

d. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur pada

unit kerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

dan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-

Pulau Kecil dan pelaksana pembangunan KP;

e. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur pada

unit kerja Direktorat Jenderal Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Perikanan dan Badan Riset Kelautan

dan Perikanan dan pelaksana pembangunan KP;

f. Kegiatan pengawasan akuntabilitas aparatur dengan

tujuan tertentu pada pelaksana pembangunan KP

dan pengawasan pada unit kerja Inspektorat

Jenderal.

Terhadap kegiatan yang telah ditetapkan di atas,

dijabarkan lagi dalam beberapa komponen kegiatan,

yaitu:

a. Audit (Kinerja dan Tujuan Tertentu);

b. Reviu Laporan Keuangan;

c. Inspeksi Pimpinan;

d. Pemantauan Tindak Lanjut;

e. Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan BMN;

f. Pembinaan Sistem Pengendalian Intern;

g. Evaluasi Perencanaan Program/Kegiatan Mitra;

h. Evaluasi LAKIP Mitra;

i. Monitoring dan Evaluasi Program KP;

j. Penanganan Pengaduan Masyarakat;

k. Pendampingan Program Pembangunan KP;

l. Pengawalan Pengadaan Barang dan Jasa Bidang KP;

15

B. Rencana Kinerja Tahunan

Tahun 2012, Itjen KKP melaksanakan kegiatan-kegiatan

sebagai wujud Program Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas Aparatur KKP dengan anggaran sebesar

Rp65.826.729.000,00. Pada tahun 2012 terjadi beberapa kali

pemotongan anggaran yang merupakan kebijakan

pemerintah, maka TA 2012 anggaran tersebut menjadi

Rp60.296.837.000,00. Pagu tersebut dilaksanakan untuk

melaksanakan 6 (enam) kegiatan, sebagai berikut:

1. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja

Sekretariat Jenderal (Setjen), Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan

(BPSDMKP) dan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian

Mutu Hasil Perikanan serta Pelaksana Pembangunan KP

dengan anggaran Rp5.218.700.000,00, setelah revisi

menjadi Rp4.673.700.000,00. Sebagai output atas

kegiatan tersebut direncanakan 4 Laporan Hasil

Pengawasan (LHP);

2. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Ditjen

Perikanan Tangkap dan Ditjen Pengawasan Sumber Daya

Kelautan dan Perikanan (PSDKP) serta Pelaksana

Pembangunan KP sebesar Rp5.591.700.000,00, setelah

revisi menjadi Rp4.496.700.000,00 dengan rencana

output 4 LHP;

3. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Ditjen

Perikanan Budidaya dan Ditjen Kelautan, Pesisir dan

Pulau-pulau Kecil (KP3K) serta Pelaksana Pembangunan

KP sebesar Rp6.125.400.000,00, setelah revisi menjadi

Rp5.381.400.000,00 dengan rencana output 3 LHP;

16

4. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Ditjen

Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) dan

Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP) serta

Pelaksana Pembangunan KP sebesar

Rp7.161.000.000,00, setelah revisi menjadi

Rp6.406.000.000,00 dengan rencana output 3 LHP;

5. Pengawasan Akuntabilitas Aparatur dengan Tujuan

Tertentu pada Pelaksana Pembangunan KP dan

Pengawasan pada Unit Kerja Itjen sebesar

Rp7.500.000.000,00, setelah revisi menjadi

Rp6.412.000.000,00 dengan rencana output 3 LHA;

6. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya Itjen Kementerian Kelautan dan Perikanan

sebesar Rp34.229.929.000,00, setelah revisi menjadi

Rp32.477.037.000,00dengan rencana output 4

Laporan/dokumen.

Enam poin tersebut merupakan enam kegiatan yang akan

dilaksanakan oleh Itjen KKP dalam rangka mencapai hasil

(Outcome) dari Program Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas Aparatur KKP yaitu, “Pengelolaan

administrasi, keuangan, BMN, SPIP dan tindak lanjut

temuan satker lingkup KKP yang akuntabel dan tepat

waktu”.

Adanya revisi anggaran tersebut, telah direncanakan untuk

tidak mengurangi target capaian kinerja Itjen KKP di Tahun

2012. Revisi difokuskan pada perjalanan dinas yang tidak

mempengaruhi pada capaian target sasaran strategis.

C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012

Untuk lebih memfokuskan rencana kerja Inspektorat

Jenderal (Itjen) KKP pada tahun 2012, maka disusunlah

17

Penetapan Kinerja (TAPJA) yang mengarah pada tiga

sasaran, yaitu :

1. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang

efektif dan efisien. Sasaran tersebut memiliki indikator

kinerja utama (IKU) sebagai berikut:

a. Opini Badan Pemeriksa Keuangan RI atas Laporan

Keuangan Kementerian Kelautan dan Perikanan

(KKP) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);

b. Wilayah Tertib Administrasi (WTA) 80%.

2. Terwujudnya AKIP yang efektif di KKP, dengan IKU Nilai

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) KKP B;

3. Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada

masyarakat, dengan IKU:

a. Nilai Integritas KKP 6,50; dan

b. Nilai Inisiatif Anti Korupsi 7,00.

TAPJA tersebut ditandatangani pada bulan Januari 2012 oleh

Inspektur Jenderal sebagai wujud tanggung jawab

pelaksanaan kinerjanya kepada Menteri Kelautan dan

Perikanan.

Di samping TAPJA Inspektur Jenderal kepada Menteri,

disusun pula TAPJA Inspektur kepada Inspektur Jenderal

sebagai berikut:

18

Tabel 2. TAPJA Inspektur TA 2012

NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET

1 Inspektur I: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Sekretariat Jenderal (Setjen), BPSDMKP dan BKIPM dan Pelaksana Pembangunan KP

Terlaksananya pengawasan keuangan dan akuntabilitas kinerja di lingkup Setjen, BPSDM, dan BKIPM

Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja pada Setjen, BPSDMKP dan BKIPM

60%

Terlaksananya implementasi SPIP KKP yang efektif dan efisien

Persentase implementasi SPIP lingkup KKP 45%

2 Inspektur II: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Tangkap dan Ditjen PSDKP dan Pelaksana Pembangunan KP

Terlaksananya pengawasan keuangan dan akuntabilitas kinerja di lingkup Ditjen Perikanan Tangkap dan Ditjen PSDKP

Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja pada Ditjen PT dan Ditjen PSDKP

60%

Terlaksananya peningkatan kualitas Pelayanan Publik KKP yang efektif dan efisien

Nilai Integritas KKP 6,50 Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP 7,00

3 Inspektur III: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Budidaya dan Ditjen KP3Kdan Pelaksana Pembangunan KP

Terlaksananya pengawasan keuangan dan akuntabilitas kinerja di lingkup Ditjen Perikanan Budidaya dan Ditjen KP3K

Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja pada Ditjen PB dan Ditjen KP3K

60%

Terlaksananya implementasi SAKIP KKP yang efektif dan efisien

Nilai AKIP KKP B

4 Inspektur IV: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen P2HP dan Badan Litbang KP dan Pembangunan KP

Terlaksananya pengawasan keuangan dan akuntabilitas kinerja di lingkup Ditjen P2HP dan Badan Litbang KP

Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja Ditjen P2HP dan Balitbang KP

60%

Terlaksananya reformasi birokrasi yang efektif dan efisien

Persentase unit kerja lingkup KKP yang telah melaksanakan Reformasi Birokrasi

75%

5 Inspektur V: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur dengan Tujuan Tertentu pada

Terlaksananya pengawasan dengan tujuan tertentu lingkup KKP dan pengawasan keuangan dan akuntabilitas kinerja di lingkup Itjen KKP

Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan dengan Tujuan Tertentu yang dimanfaatkan untuk perbaikan bahan kebijakan dan peningkatan kinerja Itjen

60%

19

NO KEGIATAN SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET

Pelaksana Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Inspektorat Jenderal

Opini Laporan Keuangan KKP WTP

Persentase Penyelesaian Sanggahan dan Sanggahan Banding Pengadaan Barang/Jasa Lingkup KKP

100%

6 Sekretaris Itjen: Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen Kementerian Kelautan dan Perikanan

Tersedianya Pelayanan Administratif di Lingkup Itjen KKP yang Berkualitas

Persentase Implementasi Wilayah Tertib Administrasi Unit Kerja ITJEN

80%

20

3AKUNTABILITAS

KINERJA A. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Pada bab berikut akan diuraikan mengenai capaian kinerja

berdasarkan Penetapan Kinerja (TAPJA) yang telah dibuat

pada Januari 2012. Pengumpulan dan pengukuran data

kinerja tersebut dilaksanakan oleh petugas pemantau kinerja

per triwulanan.

Tiga dari 5 (lima) IKU Itjen adalah IKU yang dinilai oleh

pihak ekstern KKP, yaitu Opini BPK-RI atas LK KKP diberikan

oleh BPK-RI, Nilai AKIP KKP yang dinilai oleh Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(KemenPAN & RB) dan Nilai Integritas KKP yang dinilai oleh

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dua IKU lainnya

merupakan self assessment yang dilaksanakan oleh Itjen.

Tabel 3. Capaian Kinerja Itjen KKP Tahun 2012

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Keterangan

1 2 3 4 5

1. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan yang efektif dan efisien

1. Opini BPK-RI LK KKP

WTP

-

Belum dilaksanakan penilaian oleh BPK-RI

2. Wilayah Tertib Administrasi

80%

84,54%

Tercapai

2. Terwujudnya AKIP yang efektif di KKP

3. Nilai AKIP KKP

B

B

Tercapai

21

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Keterangan

1 2 3 4 5

3. Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat

4. Nilai Integritas KKP

6,50

6,89*)

Target tercapai,

5. Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP

7,00 7,464 Target tercapai (self assessment by Itjen)

Keterangan:

*) Nilai integritas mengalami penurunan dibanding tahun 2011 (7,46)

Dengan demikian, kinerja Itjen telah tercapai seluruhnya,

kecuali pada IKU Opini BPK-RI atas LK KKP Tahun 2012.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia akan

melakukan penilaian kewajaran Laporan Keuangan KKP

Tahun 2012 pada bulan Februari 2013. Secara detil, capaian

IKU tersebut menggambarkan pencapaian sasaran yang

ingin diraih di Tahun 2012. Capaian masing-masing sasaran

adalah sebagai berikut:

1. Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan

yang efektif dan efisien

Sasaran ini memiliki 2 (dua) IKU yaitu Opini BPK-RI atas

LK KKP dan Wilayah Tertib Administrasi. Detailnya

sebagai berikut:

a. Opini BPK-RI atas LK KKP

Hingga periode 31 Desember 2012, IKU terkait Opini

BPK-RI belum tercapai karena BPK-RI belum

melaksanakan reviu laporan keuangan KKP TA 2012.

Reviu tersebut dilaksanakan pada Semester I Tahun

2013. Namun demikian, upaya atas pencapaian IKU

telah dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan

sebagaimana pada Tabel 4. berikut.

22

Tabel. 4. Upaya Pencapaian Opini BPK-RI atas LK KKP WTP

No Indikator Kinerja Utama

Target IKU Kegiatan Target Realisasi Satuan %

1. Opini BPK – RI WTP a Reviu Laporan Keuangan 24 26 Lokasi 108,33

b Asistensi Penyusunan LK 10 10 Satker 100,00

c Pengawasan PBJ 45 32 Lokasi 71,11

d Reviu BMN dalam rangka Manajemen Aset 4 3 Lokasi 75,00

e Audit Kinerja/Tematik 91 89 Lokasi 97,80 f Audit dengan Tujuan Tertentu 21 23 Lokasi 109,52

g Evaluasi Program Pembangunan bidang KP 10 11 Lokasi 110,00

h Pendampingan Program Pembangunan Bidang KP

115 123 Lokasi 106,96

i Pemantauan Program Pembangunan KP 222 228 Lokasi 102,70

j Pemantauan Tindak Lanjut 42 40 Lokasi 95,24 k Diagnostic Assesment 47 49 Lokasi 104,26

l Asistensi Implementasi SPIP dan Manajemen Resiko

42 45 Lokasi 107,14

m Evaluasi Pelaksanaan SPIP 9 8 Satker 88,89 n Persiapan Pemeriksaan BPK 27 33 Lokasi 122,22

b. Wilayah Tertib Administrasi.

IKU Wilayah Tertib Administrasi (WTA) merupakan self

assessment (penilaian sendiri) atas ketepatan bukti

dan waktu pertanggungjawaban. Target WTA lingkup

Itjen minimal “80% bukti dan waktu

pertanggungjawaban tepat/sesuai” telah tercapai.

Dalam WTA, aspek yang dinilai adalah

pertanggungjawaban Uang Persediaan (UP) yang

tepat waktu dan disertai bukti-bukti pengeluaran yang

syah. Berdasarkan analisa dari pejabat verifikator

keuangan, pertanggungjawaban keuangan dari

Bendahara Pembantu Pengeluaran (BPP) seringkali

terlambat dalam memenuhi bukti

pertanggungjawaban. Untuk itu perlu ukuran

23

pembenahan yaitu : TEPAT WAKTU dan TEPAT BUKTI

(syah).

Pada TA 2012, WTA Itjen mencapai 84,54% dalam

arti pengelolaan administrasi keuangan Itjen telah

tepat waktu dan syah sebesar 84,54%. Hal tersebut

bukan berarti “hanya sebesar 84,54% bukti

pertanggungjawaban Itjen syah” namun “sebesar

84,54% pengelolaan pertanggungjawaban

keuangan Itjen telah tepat waktu dan syah”.

Untuk mencapai IKU tersebut, Itjen telah melakukan

upaya sebagai berikut:

Tabel. 5. Upaya Pencapaian WTA IKU Target Upaya Target Realisasi Satuan % WTA 80% a Pembukuan Verifikasi dan Pelaksanaan

Anggaran 12 12 Lap 100

b Pengelolaan Surat Perintah Membayar 12 12 Lap 100 c Reviu Laporan Keuangan Itjen 5 5 Keg 100 d Penyusunan Laporan Keuangan Itjen 12 12 Lap 100 e Pengelolaan SAI 12 12 Lap 100 F Penyempurnaan POS 3 3 Keg 100

Dengan upaya-upaya tersebut di atas, permasalahan

yang pada akhirnya masih menjadi persoalan dan

menjadi target perbaikan di tahun 2013 adalah

ketidaktepatan waktu (keterlambatan)

pertanggungjawaban. Sedangkan mengenai bukti

pertanggungjawaban yang syah, berdasarkan

verifikasi, 100% pertanggungjawaban Itjen syah.

Berdasarkan tabel 4 dan tabel 5 tersebut di atas,

kegiatan-kegiatan dalam rangka pencapaian Sasaran 1

telah dilaksanakan dan hampir seluruhnya mencapai

target yang ditetapkan.

24

Walaupun berbagai usaha telah dilaksanakan, namun

Sasaran 1 belum tercapai seluruhnya karena IKU Opini

BPK-RI atas laporan keuangan belum dilaksanakan oleh

BPK-RI di Tahun 2012.

2. Terwujudnya AKIP yang efektif di KKP

Sasaran kedua, yaitu terwujudnya AKIP yang efektif di

KKP dengan indikator nilai SAKIP B untuk KKP telah

tercapai. Pada Tahun 2012, KKP mendapat predikat B

dengan nilai 69,95 dari Kementerian PAN dan RB. Pada

Tahun 2011, KKP juga mendapat predikat B namun

nilainya 65,52. Dengan demikian terdapat peningkatan

kualitas atas komponen-komponen yang dinilai oleh

KemenPAN&RB. Berikut disampaikan hasil penilaian

sebagai berikut:

Tabel 6. Penilaian SAKIP KKP oleh KemenPAN&RB

No Komponen yang Dinilai Bobot Nilai 2011 Nilai 2012 1. Perencanaan Kinerja 35 23,93 24,87

2. Pengukuran Kinerja 20 13,64 13,13

3. Pelaporan Kinerja 15 10,44 10,99

4. Evaluasi Kinerja 10 6,76 6,57

5. Capaian Kinerja 20 10,75 14,39

Hasil 100 65,52 69,95

Di samping penilaian dari KemenPAN&RB, Inspektorat

Jenderal juga melaksanakan self assessment terhadap

SAKIP KKP TA 2012. Hal tersebut dimaksudkan untuk

mendapatkan gambaran komponen-komponen apa saja

yang harus diperbaiki oleh masing-masing unit Eselon I

KKP. Hasil evaluasi tersebut disampaikan sebagaimana

tabel berikut:

25

Tabel 7. Hasil Evaluasi AKIP Unit Eselon I oleh Inspektorat Jenderal

Unit Kerja Hasil Evaluasi

Tahun 2012 Hasil Evaluasi

Tahun 2011 Komponen Manajemen Kinerja Nilai Predikat Nilai Predikat (1) (2) (3) (4)

DJ PB 33,15 16,52 14,43 14,82 78,92 A 66,42 B BPSDMKP 32,66 15,95 13,71 16,11 78,43 A 66,77 B DJ PT 31,49 16,64 12,93 17,00 78,06 A 72,34 B Balitbang KP 32,43 16,82 13,43 15,30 77,97 A 62,26 CC DJ KP3K 32,19 16,10 13,96 15,48 77,73 A 65,02 B DJ PSDKP 32,38 15,27 13,64 16,21 77,50 A 71,65 B DJ P2HP 33,41 17,45 13,46 13,01 77,33 A 66,84 B BKIPM 31,47 15,38 11,64 16,91 75,40 A 65,41 B SETJEN 28,78 15,46 10,86 15,42 70,52 B 65,09 B

Pada kesempatan tersebut, Inspektorat Jenderal

melakukan evaluasi atas SAKIP masing-masing unit

Eselon I KKP dan telah melakukan self assessment pada

SAKIP KKP Tahun 2012 dengan nilai 71,65 atau predikat

B. Nilai komponen SAKIP KKP tersebut adalah sebagai

berikut: perencanaan kinerja 25,59; pengukuran kinerja

12,77; pelaporan kinerja 9,25; evaluasi kinerja 6,63; dan

capaian kinerja 16,14.

Upaya tersebut di atas merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan kualitas SAKIP KKP. Upaya lainnya adalah

reviu perencanaan dan penganggaran, monitoring

capaian kinerja, audit pemantauan kinerja dan

sebagainya sebagaimana dalam tabel berikut:

Tabel 8. Realisasi Kegiatan yang mendukung Pencapaian Terwujudnya AKIP yang Efektif

IKU Target Kegiatan Target Realisasi Satuan % Nilai AKIP KKP

B a Evaluasi Kinerja SAKIP UPT 6 6 Satker 100 b Evaluasi SAKIP Pusat 10 10 Satker 100 c Monitoring kinerja 10 10 Satker 100 d Reviu Perencanaan 10 10 Satker 100 e Pelatihan Kantor Sendiri 10 10 Keg 100

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa upaya yang

dilakukan Itjen agar SAKIP KKP mendapat nilai “B” telah

dilaksanakan secara optimal. Yang menggembirakan,

26

berdasarkan upaya-upaya tersebut akhirnya, sasaran

kedua yaitu terwujudnya AKIP yang efektif di lingkup KKP

telah tercapai.

Gambar 2. Foto Piagam Penghargaan AKIP KKP Tahun

2011

3. Peningkatan kualitas pelayanan publik kepada

masyarakat

Perlu menjadi catatan perjalanan di tahun 2012, bahwa

walaupun Nilai Integritas KKP melebihi target yaitu 6,89

dari target 6,00. KKP menduduki peringkat 9 (sembilan)

dari 20 unit layanan instansi pusat yang disruvei di Tahun

2012. Namun, nilai tersebut mengalami penurunan yang

cukup signifikan dibanding tahun 2011. Pada tahun 2011,

KPK memberikan penilaian indeks integritas pelayanan

publik KKP sebesar 7,46 sehingga KKP termasuk dalam

urutan 7 (tujuh) besar Instansi Pusat dengan nilai

27

integritas di atas 6. Berikut adalah perkembangan

penilaian integritas pelayanan publik di KKP:

Tabel 9. Nilai Integritas Unit Layanan Publik KKP

No Unit Layanan yang disurvei 2010 2011 2012 1. a. Surat Izin Penangkapan Ikan

b. Surat Izin Impor Obat Ikan 5,3 - -

2. a. Surat Izin Penangkapan Ikan b. Surat Keterangan Aktivasi Transmitter

- 7,46 -

3. a. Surat Izin Usaha Perikanan b. Sertifikasi Hasil Tangkapan Ikan

- - 6,89

Keterangan: KPK, 2010-2012

Berdasarkan perkembangan Survei Intergritas (SI) yang

dilaksanakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak

tahun 2010, unit layanan yang disurvei selalu berubah.

Terkait hal tersebut, upaya pembenahan unit layanan

oleh Inspektorat Jenderal tidak berfokus pada satu unit

layanan saja, namun meliputi seluruh unit layanan KKP.

Tabel 10. Realisasi Upaya Kegiatan yang Mendukung Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik KKP

IKU Target Kegiatan Target Realisasi Satuan % Nilai

Integritas KKP

6,5 a Sosialisasi dan Asistensi Pelayanan Publik 20 21 Lokasi 105,00

b Lokakarya Pengaduan Masyarakat 17 20 Lokasi 117,65

c Lokakarya Analisis Penyebab Pengaduan Masyarakat 17 20 Lokasi 117,65

Berdasarkan tabel tersebut, upaya-upaya Inspektorat

Jenderal untuk membenahi unit-unit layanan publik di

KKP telah tercapai seluruhnya sehingga target IKU pun

tercapai.

28

Beberapa hal yang menjadi catatan sehubungan dengan

menurunnya nilai integritas KKP di Tahun 2012 dibanding

Tahun 2011 adalah pada komponen:

Tabel 11. Perbandingan Komponen Integritas Tahun

2011- 2012 No Komponen 2011 2012

1 Pengalaman Integritas 7,99 7,15

2 Potensi Integritas 6,39 6,37

Pada pengalaman integritas, unit layanan KKP di Tahun

2012 disorot oleh masyarakat melalui survei KPK masih

kurang dalam hal:

a. Rendahnya penggunanan Teknologi Informasi

dengan nilai 4,38;

b. Rendahnya tingkat atau upaya anti korupsi yang

dirasakan oleh masyarakat pengguna layanan

dengan nilai 3,19.

Untuk itu, upaya yang harus dilaksanakan oleh

Inspektorat Jenderal ke depan adalah:

a. Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi oleh

unit layanan publik lingkup KKP; dan

b. Mensosialisasikan pada masyarakat luas mengenai

upaya-upaya anti korupsi yang dilaksanakan.

Terkait upaya mensosialisasikan anti korupsi, dalam

persepsi masyarakat pengguna layanan, KKP kurang

bersosialisasi. Namun hal tersebut tidak demikian. KKP

pada bulan Desember 2012 telah melaksanakan Pekan

Anti Korupsi dengan diisi kegiatan antara lain Seminar

dengan mengundang drama monolog Butet Kertarajasa,

29

pembicara Bapak Hehamahua (Penasehat KPK) dan

kegiatan “Jalan Santai” melintasi Jalan MH. Thamrin di

Jakarta Pusat yang diikuti puluhan ribu PNS KKP.

Upaya-upaya tersebut merupakan inisiatif anti korupsi

yang digalakkan masing-masing unit Eselon I di KKP.

Cukup menggembirakan, dari target 6,50, di tahun 2012,

inisiatif-inisiatif anti korupsi unit Eselon I di KKP

meningkat tajam sehingga mencapai skor 7,46.

Hal tersebut tidak lepas dari upaya dan kemauan keras

dari seluruh pihak di KKP dalam menggalakkan anti

korupsi agar mengakar dan membudaya dalam suasana

kerja.

Tabel 12. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2010, 2011 dan 2012

Indikator Kinerja Capaian Kinerja Target Kinerja

2010 2011 2012 2013 2014

1. Opini BPK-RI LK KKP WTP DPP

WTP DPP Belum dilaksanakan

penilaian oleh BPK-RI

WTP WTP

2. Nilai AKIP KKP CC B B A A

3. Nilai Integritas KKP 5,3 7,46 6,89 6,75

7,00

4. Nilai Inisiatif Anti Korupsi KKP

6,75 6,633 7,464 8,00 9,00

B. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

Indikator kinerja kegiatan (IKK) Eselon II lingkup Itjen

adalah sebagaimana pada Tabel 2 halaman sebelumnya.

Mengacu pada tabel 2 tersebut, terdapat IKK yang

ditingkatkan menjadi IKU, yaitu Opini LK WTP, Nilai SAKIP

30

KKP B, Nilai Integritas 6,50, Nilai Inisiatif Anti Korupsi 6,50

dan WTA ≤80%. Dengan demikian di sub bab ini tidak

dilakukan pembahasan kembali terhadap IKK yang menjadi

IKU tersebut. Secara tabel dapat kami ungkap permasalahan

yang ditemui sehingga dalam beberapa IKK, tidak tercapai

kinerjanya sebagaimana tabel 12 berikut ini

31

Tabel 13. Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Itjen Tahun 2012

No Kegiatan Indikator Target Realisasi Permasalahan Volume %

1. Inspektur I: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Sekretariat Jenderal (Setjen), BPSDMKP dan BKIPM dan Pelaksana Pembangunan KP

Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja pada Setjen, BPSDMKP dan BKIPM

60% 64,16% 106,93 -

Persentase implementasi SPIP lingkup KKP 45% 70,44% 156,53 -

2. Inspektur II: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Tangkap dan Ditjen PSDKP dan Pelaksana Pembangunan KP

Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja pada Ditjen PT dan Ditjen PSDKP

60% 88,94% 148,23

-

Nilai Integritas KKP 6,50 6,89 106 Nilai Inisiatif Anti Korupsi 7,00 7,464 106,62

3. Inspektur III: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Budidaya dan Ditjen KP3Kdan Pelaksana Pembanguan KP

Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja pada Ditjen PB dan Ditjen KP3K

60% 44,83% 74,71

Satker KP3K, terutama satker MCRMP mendapat kesulitan dalam menindaklanjuti pihak ketiga yang sudah berganti alamat dan tidak dapat dilacak keberadaannya

Nilai SAKIP KKP B B 100% 4. Inspektur IV:

Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Ditjen P2HP dan Badan Litbang KP dan Pembangunan KP

Persentase rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja Ditjen P2HP dan Balitbang KP

60% 75,48% 125,80

-

Persentase unit kerja lingkup KKP yang telah melaksanakan Reformasi Birokrasi

75% 100% 133,33 -

5. Inspektur V: Pengawasan Akuntabilitas Aparatur

Persentase rekomendasi hasil pengawasan dengan tujuan tertentu yang dimanfaatkan

60%

100% 166,67 -

32

dengan Tujuan Tertentu pada Pelaksana Pembangunan KP dan Pengawasan pada Unit Kerja Inspektorat Jenderal

untuk perbaikan bahan kebijakan dan kinerja KKP, dan rekomendasi hasil pengawasan yang dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja Itjen Opini BPK-RI atas LK KKP Tahun 2012 WTP - - Persentase Penyelesaian Sanggahan dan Sanggahan Banding Pengadaan Barang/Jasa Lingkup KKP

100% 100% 100% -

6. Sekretaris Itjen: Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Itjen Kementerian Kelautan dan Perikanan

Persentase Implementasi Wilayah Tertib Administrasi Unit Kerja ITJEN

80% 84,54% 105,67 -

33

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja

Itjen KKP antara lain tercermin pada:

1. Laporan realisasi Anggaran;

2. Neraca; dan

3. Catatan Atas Laporan Keuangan.

Adapun Ikhtisar Laporan Keuangan yang merupakan

akuntabilitas keuangan dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Catatan Atas Laporan Keuangan Itjen KKP,

diketahui bahwa per tanggal 31 Desember 2012.

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada TA 2012

sebesar Rp852.957.842,00 yang berasal dari:

a. Penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL

atas pembayaran kekurangan gaji pegawai Itjen KKP

bulan Oktober s.d Desember 2011 untuk sebesar

Rp432,00.

b. Penerimaan kembali belanja pegawai pusat TAYL

atas pembayaran kekurangan gaji pegawai Itjen KKP

bulan September 2011 untuk sebesar Rp10,00.

c. Penerimaan kembali belanja lainnya TAYL atas

pengembalian belanja perjalanan dinas sebesar

Rp689.107.400,00.

d. Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya

atas penghapusan peralatan dan mesin sebesar

Rp163.850.000,00.

2. Jumlah anggaran yang dikelola oleh Inspektorat Jenderal

sebagai upaya mendukung kegiatan utama “Pengawasan

dan peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara” adalah

senilai Rp60.296.837.000,00 (Enam Puluh Milyar dua

ratus sembilan puluh enam delapan ratus tiga puluh

tujuh ribu). Hingga 31 Desember 2012, dari anggaran

34

tersebut telah direalisasikan senilai Rp60.190.485.277,00

atau 99,82%.

Tabel 14. Realisasi Anggaran Per Kegiatan Tahun 2012

No KEGIATAN TARGET REALISASI

Rp % Rp % 1 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Unit Kerja Setjen, BPSDMKP dan

BKIPM 4.673.700.000 99,5 4.673.090.319 99,99

2 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada Ditjen Perikanan Tangkap dan Ditjen PSDKP 4.946.700.000 99,5 4.944.375.279 99,95

3 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada DitJen Budidaya dan Ditjen KP3K 5.381.400.000 99,5 5.380.856.828 99,99 4 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur pada DitJen P2HP dan Balitbang KP 6.406.000.000 99,5 6.379.337.330 99,58 5 Pengawasan Akuntabilitas Aparatur dengan ATT dan pada unit kerja Itjen KKP 6.412.000.000 99,5 6.401.866.611 99,84 6 Dukungan Manajemen dan Pelaksaan Tugas Teknis Lainnya Itjen KKP 32.477.037.000 99,5 32.410.958.910 99,80

JUMLAH 60.296.837.000 99,5 60.190.485.277 99,82

Terkait anggaran dan realisasi per tahun, disajikan

anggaran dan realisasinya sejak awal tahun berjalannya

Renstra 2010-2014 sebagai berikut:

Tabel 15. Perbandingan Anggaran Tahun 2010, 2011 dan 2012

Tahun Pagu Realisasi %

2010 43.649.200.000 42.348.563.864 97,02

2011 61.139.000.000 61.970.824.361 101,36

2012 60.296.837.000 60.190.485.277 99,82

3. Di dalam Ringkasan Laporan Neraca Keuangan pada 31

Desember 2012, dapat disampaikan bahwa jumlah aset

adalah sebesar Rp13.722.418.614,00 yang terdiri dari

Aset Lancar sebesar Rp73.416.695,00, Aset Tetap

sebesar Rp13.457.351.919,00 dan Aset Lainnya sebesar

Rp191.650.000,00.

4. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2012 adalah

sebesar Rp1.135.528,00 yang merupakan Kewajiban

Jangka Pendek berupa belanja langganan telepon.

35

5. Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2012 sebesar

Rp13.721.283.086,00 yang terdiri dari Ekuitas Dana

Lancar sebesar Rp72.281.167,00 dan Ekuitas Dana

Investasi sebesar Rp13.649.001.919,00.

6. Realisasi Belanja (bruto) per 31 Desember 2012 sebesar

Rp60.190.485.277,00 atau 99,82% dari jumlah yang

dianggarkan dalam DIPA TA 2011 sebesar

Rp60.296.837.000 terdiri dari Belanja Pegawai sebesar

Rp11.196.741.066,00; Belanja Barang sebesar

Rp46.461.833.056,00 dan Belanja Modal sebesar

Rp2.531.911.155,00.

7. Terkait alokasi anggaran untuk pencapaian sasaran

strategis disampaikan pada tabel berikut:

36

Tabel 16. Alokasi Anggaran Terhadap Capaian Sasaran Strategis Tahun 2012

No Sasaran Strategis IKU IKK Pagu

Penyelenggaraan Pengawasan Keuangan & Akuntabilitas

Kinerja

Pemantauan & Evaluasi

Pelaksanaan Program

Pembangunan KP

Penyusunan &

Penyempurnaan

Pedoman

Dukungan Layanan Internal

1 Pertanggungjawaban pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien

Opini BPK-RI atas LK KKP

Persentase rekomendasi hasil was Setjen, BPSDMKP, BKIPMHP

3.703.445.000 2.781.845.000 921.600.000

Persentase rekomendasi hasil was DJPT & DJPSDKP

2.494.250.000

963.200.000 167.496.000 1.363.554.000

Persentase rekomendasi hasil was DJKP3K & DJPB

4.606.220.000 3.166.738.000 1.376.000.000 63.482.000

Persentase rekomendasi hasil was DJP2HP & BalitbangKP

5.563.741.000 3.941.556.000 1.539.777.000 82.408.000

Persentase rekomendasi hasil was Itjen dan Tujuan Tertentu lingkup KKP

6.380.300.000 3.142.790.000 1.537.565.000 162.380.000 1.537.565.000

Terlaksananya Implemtasi SPIP di KKP 970.255.000 189.110.000 781.145.000 WTA WTA 32.477.037.000 2 Terwujudnya AKIP yang

efektif di KKP Nilai AKIP KKP B Terlaksananya implementasi SAKIP yang

efektif di KKP 775.180.000

775.180.000

Terlaksananya RB yang efektif di KKP 842.249.000 842.249.000

37

No Sasaran Strategis IKU IKK Pagu

Penyelenggaraan Pengawasan Keuangan & Akuntabilitas

Kinerja

Pemantauan & Evaluasi

Pelaksanaan Program

Pembangunan KP

Penyusunan &

Penyempurnaan

Pedoman

Dukungan Layanan Internal

3

Peningkatan pelayanan publik pada masyaraka

Nilai Integritas 6,50 Terlaksananya peningkatan kualitas Pelayanan Publik KKP yang efektif dan efisien

2.452.450.000

2.452.450.000

Nilai Inisiatif Anti Korupsi 7,00

60.296.837.000 Selain itu berdasarkan Penilaian Kementerian Keuangan melalui Sistem Pemantauan Anggaran Direktorat Jenderal Kementerian Keuangan sebagai implementasi dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga, Inspektorat Jenderal mendapat penilaian “Baik” sebagaimana disajikan gambar berikut ini:

Gambar Website Hasil Penilaian Kinjera Itjen KKP – DJA Kementeria Keuangan

38

4PENUTUP

Target kinerja Itjen KKP tahun 2012 sebagaimana dalam

Peraturan MenKP No.PER.15/MEN/2012 tentang Rencana

Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-

2014 telah tercapai. Namun demikian, terdapat target

Indikator Kinerja Kegiatan yang belum tercapai, yaitu target

persentase rekomendasi hasil pengawasan yang

dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja pada Ditjen PB dan

Ditjen KP3K pada kegiatan Pengawasan Akuntabilitas

Aparatur pada Unit Kerja Ditjen Perikanan Budidaya dan

Ditjen KP3K dan Pelaksana Pembanguan KP. Target di tahun

2012 sebesar 60% hanya tercapai sebesar 44,83%. Sebagai

penyumbang terbesar tidak tercapainya hal tersebut adalah

akibat Satker KP3K di daerah (Satker MCRMP) yang belum

menindaklanjuti kumulatif temuan hasil audit audit

Inspektorat Jenderal. Permasalahan yang terungkap adalah

Personil yang seharusnya menindaklanjuti temuan tersebut

sudah dimutasi ke Dinas lain. Di samping itu, pihak ketiga

sebagai kontraktor yang wan prestasi sudah tidak dapat

dihubungi dan tidak jelas keberadaannya.

39

Mengacu kepada kinerja Itjen KKP Tahun 2012, terdapat

langkah-langkah perbaikan dan upaya peningkatan kinerja di

masa mendatang, yaitu:

1. Menyesuaikan Dokumen Perencanaan (RKT, RKA-KL,

Penetapan Kinerja) yang ingin dicapai pada tahun

2013 sebagaimana indikator kinerja utama dalam

Renstra Revisi Tahun 2012;

2. Memperbaiki sistem dan prosedur kerja untuk

memantau kinerja Itjen per bulan agar dapat segera

diidentifkasi jika ditemukan kelemahan dalam metode

pengukuran pencapaian kinerja.