MATERIALITAS , RISIKO AUDIT DAN PENDEKATAN AUDIT

26
Sururi 1 MATERIALITAS, RISIKO AUDIT DAN PENDEKATAN AUDIT

description

MATERIALITAS , RISIKO AUDIT DAN PENDEKATAN AUDIT. Materialitas. Materialitas adalah tingkat salah saji atau ketidaklengkapan informasi yang mempengaruhi pertimbangan pengguna informasi . Besaran materialitas dipengaruhi oleh keadaan perusahaan serta karakteristik informasi . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of MATERIALITAS , RISIKO AUDIT DAN PENDEKATAN AUDIT

Page 1: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

Sururi 1

MATERIALITAS, RISIKO AUDIT DAN PENDEKATAN AUDIT

Page 2: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

Materialitas adalah tingkat salah saji atau ketidaklengkapan informasi yang mempengaruhi pertimbangan pengguna informasi.

Besaran materialitas dipengaruhi oleh keadaan perusahaan serta karakteristik informasi.

Besaran materialitas ditentukan berdasarkan pertimbangan profesional auditor.

Materialitas

2Sururi

Page 3: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

Dalam audit ditemukan salah saji Rp300.000.000,00 dari total saldo rekening Rp10.000.000.000,00.

Pertanyaan, apakah kesalahan sebesar 300 juta termasuk material? Kemungkinan jawaban: Tidak material, maka kesalahan dikoreksi,

saldo rekening dianggap wajar. Material, maka lakukan pengujian

tambahan untuk meyakinkan kewajaran saldo rekening.

Ilustrasi Materialitas

3Sururi

Page 4: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

Kemungkinan hasil pengujian tambahan: Salah saji tidak material, maka

lakukan koreksi kesalahan, saldo rekening dianggap wajar.

Ditemukan salah saji material, auditor tidak yakin dengan kewajaran saldo rekening, maka kecualikan saldo rekening dari pendapat auditor.

Ilustrasi Materialitas

4Sururi

Page 5: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

1. Semakin lemah SPI (semakin tinggi risiko salah saji), semakin kecil angka materialitas, semakin banyak bukti audit yang diperlukan. Kepercayaan auditor terhadap kewajaran asersi manajemen rekening rendah.

2. Semakin kuat SPI (semakin rendah risiko salah saji), semakin besar angka materialitas, semakin sedikit bukti audit yang diperlukan. Kepercayaan auditor terhadap kewajaran asersi manajemen semakin tinggi.

Materialitas vs SPI

5Sururi

Page 6: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

1. Pada tahap perencanaan audit, digunakan sebagai acuan auditor dalam mensikapi salah saji yang mungkin akan ditemukan dalam proses audit.

2. Pada tahap kesimpulan audit, sebagai acuan auditor dalam penentuan akhir kewajaran asersi manajemen.

Ingat: dua tahap “ tahap perencanaan audit” dan “tahap kesimpulan audit”)

Kapan Materialitas Ditentukan?

6Sururi

Page 7: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

Mengapa dua tahap? Karena keyakinan auditor ditahap

perencanaan bisa berbeda dengan keyakinan pada tahap kesimpulan audit.

Di tahap perencanaan SPI dipandang bagus, tetapi di tahap kesimpulan bisa jadi dipandang kurang bagus, atau sebaliknya.

Ingat: awal pertemuan dengan akhir pertemuan, persepsi seseorang bisa berbeda.

Kapan Materialitas Ditentukan?

7Sururi

Page 8: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

Materialitas dipertimbangkan secara kuantitatif dan juga secara kualitatif.

Mengapa? Suatu salah saji kemungkinan tidak material

secara kuantitatif tetapi material secara kualitatif.

Contoh: salah saji yang terpola dan ada unsur kesengajaan, akan lebih menurunkan kepercayaan auditor terhadap kewajaran suatu asersi. Kesalahan semacam ini secara kuantitatif mungkin tidak material, tetapi secara kualitatif material.

Kuantitatif vs Kualitatif

8Sururi

Page 9: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

1. Materialitas ditentukan pada dua tingkat, yaitu:a. Tingkat laporan keuangan (LK)b. Tingkat saldo rekening (SR)

2. Jika materialitas untuk Neraca (Laporan Posisi Keuangan) dengan Laporan Rugi Laba berbeda, pilih saja yang LEBIH KECIL. Mengapa? Semakin kecil artinya semakin hati-hati, bukti audit semakin banyak.

Materialitas: LK vs SR

9Sururi

Page 10: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

3. Materialitas LK harus dialokasikan ke SR, karena audit harus dilakukan melalui saldo rekening (elemen laporan keuangan). Alokasi didasarkan pada:a. Potensi salah saji, semakin besar potensi

salah saji semakin kecil materialitas atau sebaliknya.

b. Prediksi biaya audit, semakin besar biaya audit, semakin besar materialitas.

Catatan: ingat efek materialitas terhadap jumlah bukti audit atau intensitas pengujian audit.

Materialitas: LK vs SR

10Sururi

Page 11: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

1. Besaran materialitas ditentukan berdasarkan pertimbangan profesional aditor, dengan melihat situasi dan kondisi di lapangan.

2. Jadi, tidak ada pedoman baku untuk menentukan besaran angka materialitas.

Pengukuran Materialias

11Sururi

Page 12: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

3. Sekedar acuan umum adalah sebagai berikut: 5% s/d 10% dari laba bersih

sebelum pajak (10% untuk laba yang lebih kecil, 5% untuk yang lebih besar).

½% s/d 1% dari total aktiva.

Pengukuran Materialias

12Sururi

Page 13: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

1% dari modal. ½% s/d 1% dari laba kotor. Persentase variabel didasarkan

kepada angka yang lebih besar antara total aktiva dan pendapatan.

Catatan: laba kecil materialitas besar atau sebaliknya, dengan logika semakin kecil laba, semakin kecil potensi salah saji.

Pengukuran Materialias

13Sururi

Page 14: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

1. Materialitas salah saji berbeda dengan saldo rekening material.

2. Saldo rekening material adalah saldo rekening yang jumlahnya relatif material dari laporan keuangan secara keseluruhan, sehingga memerlukan perhatian khusus dalam pelaksanaan audit.

Materialitas Salah Saji v.s. Saldo Rekening Material

14Sururi

Page 15: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

Risiko Audit

15Sururi

Page 16: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

1. Risiko audit adalah risiko kesalahan dalam membuat kesimpulan hasil audit.

2. Risiko audit vs kegagalan audit Kesalahan akan dianggap sebagai

risiko jika audit telah dilaksanakan sesuai standar auditing.

Jika audit tidak sesuai standar auditing, kesalahan pendapat dikatakan sebagai kegagalan audit.

Apakah Risiko Audit?

16Sururi

Page 17: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

1. Risiko audit disebabkan oleh tiga faktor:a. Risiko bawaan (inherent risk), yaitu

risiko salah saji karena sifat dasar dari suatu asersi manajemen, misalnya karena kompleksitas standar akuntansi.

b. Risiko pengendalian (control risk), yaitu risiko salah saji karena SPI gagal mencegah atau mendeteksi salah saji dalam laporan keuangan.

Komponen Risiko Audit

17Sururi

Page 18: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

c. Risiko deteksi (detection risk), yaitu risiko kegagalan dalam mendeteksi salah saji material, setelah audit dilaksanakan sesuai dengan standar auditing.

Catatan:Tiga macam risiko tersebut menjadi penyebab terjadinya risiko audit

Komponen Risiko Audit

18Sururi

Page 19: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

Risiko bawaan dan risiko pengendalian berhubungan terbalik dengan risiko deteksi dan risiko audit.

Jika risiko bawaan dan risiko pengendalian tinggi (potensi salah saji besar), maka risiko deteksi dan risiko audit akan ditentukan rendah (artinya auditor akan lebih hati-hati dalam melaksanakan pengujian audit).

Hubungan Antar Risiko

19Sururi

Page 20: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

Kata risiko deteksi dan risiko audit adalah dalam kontek acceptable risk atau tingkat keberanian auditor dalam mengambil risiko.

Singkatan:RB = Risiko Bawaan IR = Inherent RiskRP = Risiko Pengendalian CR = Control RiskRD = Risiko Deteksi DR = Detection RiskRA = Risiko Audit AR = Audit Risk

Hubungan Antar Risiko

20Sururi

Page 21: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

Tinggi Rendah Jumlah BuktiRB/IR Materialitas BanyakRP/CR Materialitas BanyakRB/IR RD/RA BanyakRP/CR RD/RA Banyak

Sebaliknya, jika RB/IR rendah maka Materialitas dan RD/RA akan tinggi, serta bukti audit akan relatif lebih sedikit.

Hubungan Antar Risiko

21Sururi

Page 22: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

Hubungan Risko Audit, Materialitas, dan Bukti Audit

Materi-alitas

RisikoAudit

BuktiAudit

Apa arti gambar di samping ini?Setiap perubahan luas dari masing-masing elemen akan mempengaruhi elemen lain dalam arah yang berlawanan

22Sururi

Page 23: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

Hanya ada 2 alternatif:1. Pendekatan pengujian pengendalian (the

lower assessed level of control risk approach) – porsi terbesar audit adalah pada pengujian pengendalian.

2. Pendekatan pengujian substantif (subtantive approach) – porsi terbesar audit adalah pada pengujian substantif.

Pendekatan Audit

23Sururi

Page 24: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

1. Pendekatan pengujian pengendaliana. Pada saat SPI dipandang efektif ataub. Pada saat volume transaksi relatif besar.

2. Pendekatan pengujian substantif a. Pada saat volume transaksi relatif rendah

(misal pengadaan aset tetap) ataub. Pada saat SPI dipadang kurang efektif.

Bagaimana efek terhadap biaya audit?Pendekatan pengujian pengendalian relatif lebih efisien dibanding pendekatan substantif.

Kapan Digunakan?

24Sururi

Page 25: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

Ilustrasi Pendekatan AuditPRIMARILYSUBSTANTIVEAPPROACH

LOWER ASSESSEDLEVEL OF CONTROLRISK APPROACH

PLANNED ASSESSED LEVEL OF CONTROL RISK

MAX HIGH MODERATE LOW

EXTENT OF UNDERSTANDING OF INTERNAL CONTROLSTRUCTURE

TEST OF CONTROL

PLANNED LEVELOF SUBSTANTIVE TESTS

COST OF COMBINED PROCEDURES

1

2

3

4

CO

MP

ON

EN

TS

OF

PR

EL

IMI N

AR

Y

AU

DI T

ST

RA

TE

GIE

S

PRELIMINARY AUDIT STRATEGIES FORMATERIAL FINANCIAL STATEMENT ASSERTIONS

AUDIT STRATEGY

25Sururi

Page 26: MATERIALITAS ,  RISIKO  AUDIT     DAN  PENDEKATAN  AUDIT

Terimakasih

26Sururi