Post on 16-Aug-2015
description
Aplikasi Bisnis Fungsional
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
Dosen: Dr. Rozmita Dewi Yuniarti, MSi
Disusun oleh:
Dyani Christy
Lucy Devita Sari
Marshella Moniq
Mega Junita
Rahmatika
Magister Akuntansi
2015
1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep ini menuntut suatu kajian dari beberapa konsep atau gabungan konsep yang
menjembatani konsep secara keseluruhan. Konsep tersebut meliputi:
a) Konsep sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin systēma atau bahasa Yunani sustēma yang berarti suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-
bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak. Menurut John Mc Manama (2012), sistem adalah sebuah struktur konseptual yang
tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan
organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien.
Jogianto (2012) dalam bukunya mengemukakan sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat tertentu, yakni :
1). Komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau
elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi
tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2). Batasan sistem
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3). Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar (evinronment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem
yang mempengaruhi operasi. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan
dana dapat juga bersifat menguntungkan sistem tersebut. Lingkungan luar yang
menguntungkan berupa energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan
dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan,
kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
2
4). Penghubung Sistem
Penghubung (interfance) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainya. Dengan penghubung satu
subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainya membentuk satu kesatuan.
Sedangkan menurut Burch dan Grundnitski (dalam Jogiyanto :196) desain sistem
dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau
pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan
berfungsi. Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan
tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak
dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan
benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap
analisis sistem (Jogiyanto :196).
5). Masukan Sistem
Masukan (input) sistem adalah energi yang masuk kedalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya dapat beroperasi. Signal
input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6). Keluaran Sistem
Keluaran (output) sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalnya untuk sistem
komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan
hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7). Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku
dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8). Sasaran Sistem
Sebuah sistem sudah tentu mempunyai sasaran ataupun tujuan. Dengan adanya sasaran
sistem, maka kita dapat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
3
apa yang akan dihasilkan sistem tersebut dapat dikatakan berhasil apabila
mencapai/mengenai sasaran atau pun tujuan.
b) Konsep informasi
Setiap aktivitas yang dilakukan baik secara individu maupun secara kelompok, baik
organisasi formal maupun nonformal pasti memiliki dasar agar dapat melaksanakan aktivitas
tersebut, begitu juga dengan perusahaan ketika mereka akan melaksanakan aktivitas mereka
butuh dasar untuk melaksanakan aktivitas tersebut misalkan salah satu aktivitas disalah satu
departemen / bagian dalam perusahaan, contohnya dibagian produksi, bagian produksi bisa
melaksanakan aktivitas setelah ada informasi dari bagian pemasaran, mengapa demikian
karena bagian pemasaran memiliki sejumlah data atau fakta dari aktivitas mereka yaitu
melaksanakan aktivitas pemasaran antara lain memperkenalkan dan menjual produk.
Sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data (fakta-fakta atau
sesuatu yang belum mempunyai arti) sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya
dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain,
akhirnya memperoleh informasi (data yang telah diproses atau data yang memiliki arti )
sebagai keluarannya (output).
Pengelola informasi menyediakan informasi dalam bentuk lisan maupun tulisan.
Informasi berasal dari sumber-sumber internal maupun lingkungan yang digunakan untuk
mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Perubahan data menjadi informasi
dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen
komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.
Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau
aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang
bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Dalam sistem informasi
diperlukan klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan
suatu informasi oleh pengguna informasi.
Suatu sistem informasi (SI) atau information system (IS) merupakan aransemen dari
orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung serta memperbaiki
beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan masalah
dan kebutuhan pengambilan suatu keputusan manejemen dan para pengguna yang
berpengalaman di bidangnya.
4
Informasi adalah hasil proses pengolahan data yang dipergunakan didalam pengambilan
suatu keputusan, adapun yang dimaksud data itu sendiri yaitu fakta atau bagian dari fakta
yang mengandung arti bisa berupa angka, huruf, situasi maupun kondisi.
Dari proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Data diproses, dari hasil proses
bisa berbentuk informasi dan bisa berbentuk data, sedangkan hasil proses tersebut bisa
berbentuk informasi apabila hasil dari pada proses dipergunakan untuk mengambil suatu
keputusan, sedangkan apabila hasil proses tersebut tidak dipergunakan untuk mengambil
suatu keputusan tetapi disimpan disuatu file tertentu (Database) maka hasil proses dinamakan
data. Karena dari hasil proses tersebut akan dipergunakan lagi sebagai data, dan
membutuhkan proses yang pada akhirnya dipergunakan sebagai informasi dimasa
mendatang.
c) Konsep manajemen
Dilihat dari asal katanya, kata manajemen atau management dalam Bahasa Inggris berasal
dari kata Italia, maneggiare yang kurang lebih berarti menangani atau to handle. Dalam
bahasa latin ada kata yang punya pengertian hampir sama yakni manus yang artinya tangan
atau menangani.
Sementara berbicara tentang definisi, layaknya istilah-istilah lain dalam kajian Ilmu
Sosial, Manajemen juga memiliki sejumlah definisi yang diberikan para ahli. Disini hanya
akan dikemukakan satu definisi yang diungkapkan oleh GR Terry yaitu manajemen
merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan: Perencanaan,
Pengorganisasian, Penggiatan dan Pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta
mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya.
Pengertian lain manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan
tujuan organisasi melalui serangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.
Tiga faktor yang terlibat dalam proses penyelesaian:
1. Adanya penggunaan sumber daya organisasi
2. Adanya proses yang bertahap (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian)
3. Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan
5
Selanjutnya Harbison dan Myers menggolongkan manajemen itu menjadi tiga tipe, yaitu:
1. Patrimonial Management
Terdapat apabila suatu perusahaan dimiliki oleh sebuah keluarga dan kedudukan-
kedudukan yang penting dalam hirarki perusahaan dikuasai oleh anggota-anggota keluarga
tersebut.
2. Political Management
Suatu bentuk manajemen dimana kedudukan-kedudukan penting dan pokok dalam
organisasi dipegang oleh mereka yang mempunyai hubungan-hubungan politik berdasarkan
atas loyalitas pada suatu partai politik tertentu.
3. Profesional Management
Kedudukan yang strategis dan penting diserahkan kepada mereka yang telah memberikan
bukti akan kecakapannya, kapasitas, kesanggupan, keahlian atau dengan perkataan lain atas
dasar jasa dan hasil yang mereka berikan kepada perusahaan.
1.1 Konsep Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai berkembang sejak
tahun 1960-an. Secara umum sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai sistem yang
menyediakan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta
pengambilan keputusan sebuah organisasi. Sistem informasi manajemen menggambarkan suatu
unit atau badan khusus yang bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi
informasi untuk keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan
memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam berbagai bentuknya dikumpulkan,
disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang dirumuskan menjadi suatu informasi.
Menurut O’Brien (dalam buku Sistem Informasi Manajemen, 2013) sistem informasi
manajemen adalah sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan
operasional, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
Sistem informasi manajemen merupakan sistem informasi yang mendapatkan hasil
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan
untuk memenuhi tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen (Wikipedia, 2010).
Secara umum, ada tiga peran sistem informasi manajemen, yaitu sebagai berikut:
6
a. Meningkatkan efisiensi operasional
Investasi dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi
lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi
keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan menanamkan investasi pada teknologi
sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri
tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan
teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang
dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara
membangun hubungan baru yang lebih bernilai.
b. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan automated teller machine (ATM) dalam perbankan merupakan contoh yang
baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat
memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaingnya. Penekanan utama dalam sistem
informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching cost) ke dalam
hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya.
c. Membangun sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi membuat perusahaan mampu membangun sumber informasi
strategis sehingga mendapatkan kesempatan dalam mengembangkan bisnisnya melalui
jaringan informasi yang baik.
1.1.1 Peran SIM pada organisasi
a. Amount of Information (kuantitas informasi), bahwa informasi yang dikelola oleh SIM
mampu memenuhi kebutuhan banyaknya informasi.
b. Quality of Information (kualitas informasi), informasi yang dikelola oleh SIM mampu
memenuhi kebutuhan kualitas informasi.
c. Recency of Information (informasi actual), bahwa informasi yang dikelola oleh SIM
mampu memenuhi kebutuhan informasi baru.
d. Relevancy of Information (informasi yang relevan atau sesuai), bahwa informasi yang
dikelola oleh SIM mampu memenuhi kebutuhan informasi.
e. Accuracy of Information (kebenaran information), bahwa informasi yang dikelola oleh
SIM mampu memenuhi kebutuhan informasi.
7
f. Authenticity of Information (kebenaran informasi), bahwa informasi yang dikelola oleh
SIM mampu memenuhi kebutuhan informasi yang benar.
1.1.2 Fungsi SIM pada organisasi
Sistem informasi manajemen mendukung terhadap aktivitas pengelolaan data informasi
terutama berkaitan dengan sumber informasi, ketepatan informasi, arus informasi dan perluasan
dalam proses pengumpulan informasi.
a. Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis, seperti fungsi
akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan manajemen sumber daya
manusia.
b. Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan moral pegawai, serta
layanan dan kepuasan pelanggan.
c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebarluaskan
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan praktisi bisnis.
d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif,
yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global.
e. Peluang berkarier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan
wanita.
f. Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemampuan perusahaan bisnis
yang membentuk jaringan.
1.1.3 Manfaat SIM pada organisasi
Sistem informasi manajemen mempunyai keunggulan, yaitu dapat menolong perusahaan
untuk meningkatkan efisiensi operasional memperkenalkan inovasi dalam bisnis dan
membangun sumber-sumber informasi strategis.
Manfaat sistem informasi antara lain sebagai berikut:
a. Meningkatkan aksesibilitas daya yang tersaji secara tepat dan akurat bagi para pemakai,
tanpa harus adanya perantara sistem informasi
b. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi
secara kritis
8
c. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif
d. Mengidentifikasi kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi
e. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi
f. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan
teknologi terbaru
g. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem
h. Mengolah transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu
produk atau pelayanan
Walaupun demikian, sistem informasi manajemen dapat memberikan dampak bagi
lingkungan sosial, seperti pengurangan tenaga kerja, sehingga dapat menambah angka
pengangguran. Dengan adanya sistem informasi manajemen manusia menjadi ketergantungan
sehingga mengesampingkan rasionalitasnya.
Adapun kerugian dari sistem informasi manajemen, yaitu kekurangan sistem informasi
sehingga mudah melakukan plagiat, kurangnya berinteraksi dengan lingkungan, ketergantungan,
dan hal-hal yang tradisional ditinggalkan karena kemajuan sistem informasi dan kemajuan
zaman.
1.2 Aktifitas SIM dalam mendukung operasi manajemen organisasi
Setiap organisasi membutuhkan sistem informasi manajemen untuk membantu manajer
dalam mengambil berbagai macam keputusan yang dibutuhkan. Sistem informasi berperan
dalam proses pengambilan keputusan operasional harian (perencanaan jangka pendek) sampai
perencanaan jangka panjang. Pengambilan keputusan merupakan suatu proses yang mencakup
beberapa tahap yang saling terjalin dan bukanlah merupakan suatu perbuatan yang terpisah.
Salah satu model pengambilan keputusan adalah Model Herbert A Simon. Model Simon
adalah relevan bagi perancangan Sistem Informasi Manajemen. Relevansi ini diuraikan untuk
ketiga tahap model Simon sebagai berikut :
Tahap Proses Pengambilan Keputusan Relevansi dengan SIM
1.Intelligence :a. Persepsi dan perumusan situasi Proses pencarian melibatkan suatu pengujian
9
b. Menyusun model situasic. Menentukan tolok ukur
kuantitatif atas keuntungan dan biaya yang tepat mengenai situasi yang sedang dibahas
2. Design :Spesifikasi aneka alternatif yang tersedia
3. Choice :a. Evaluasi keuntungan biaya dari
beberapa kemungkinan langkah tindakan yang tersedia
b. Menentukan kriteria guna memilih antara berbagai cara penanganan
c. Pemecahan dari situasi keputusan
data baik dalam cara yang telah ditentukan dahulu, maupun dalam cara khusus.SIM harus menyediakan kedua fasilitas tersebut.SI-nya sendiri harus memeriksa semua data dan menimbulkan suatu permintaan uji pada manusia atas situasi yang jelas menuntut perhatian.Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk persoalan yang diterima agar dialirkan ke atas dalam organisasi sampai diambil suatu tindakan terhadapnya.
SIM harus memiliki model-model keputusan untuk mengolah data dan menimbulkan pilihan pemecahan. Model tersebut harus membantu menganalisis alternatif.
Sebuah SIM adalah paling efektif bila hasil rancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong keputusan.Jika pilihan telah diambil, peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk feedback dan penaksiran kelak.
Sumber ; RM Sanoesi, 2000
Berdasarkan gambaran di atas maka dapat dikatakan bahwa Top manajemen memiliki tipe
informasi yang lebih terfilter dibanding yang lain, karena seorang top manajemen hanya
memerlukan ringkasan dari informasi yang digunakan sebagai pengambilan keputusan yang
sangat berkualitas dan sangat strategis (jauh kedepan) dan mempengaruhi keseluruhan struktur
organisasi.
10
Sedangkan Middle manajemen memiliki tipe informasi yang terfilter dikarenakan
seorang middle manajemen harus dapat mengakomodir beberapa informasi yang diterima dari
lower manajemen dan bertindak secara taktis atau bisa dibilang mampu mengimplementasikan
suatu keputusan melalui program kerja untuk mencapai tujuan dari keputusan Top Manajemen.
Lower manajemen memiliki tipe informasi lebih terinci karena Lower manajemen adalah pusat
informasi dan bekerja secara teknis untuk membuat dan mengolah informasi yang ada untuk
mendukung pengambilan keputusan dan bersifat kuantitatif.
Dengan memperhatikan tingkatan system informasi, maka management memerlukan
kerangka standarisasi, klasifikasi, generalisasi dan penyaringan informasi, yang perlu
disesuaikan dengan kebutuhan tingkat informasi tersebut. Kegiatan Sistem informasi di atas
dapat dijabarkan sebagai berikut :
Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi atas tiga macam yaitu:
kontrol operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan stategi. Pengendalian operasional
adalah proses penempatan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang telah ditentukan
lebih dahulu dalam jangka waktu yang relatif pendek. Dukungan pengolahan untuk pengendalian
operasional terdiri atas: pengolahan transaksi, pengolahan laporan, dan pengolahan pertanyaan.
Ketiga jenis pengolahan berisikan berbagai macam pembuatan keputusan yang melaksanakan
aturan keputusan yang telah disetujui atau menyajikan suatu keluhan yang mengeluarkan yang
akan diambil (Gordon,1999)
Perencanaan Strategik adalah perencanaan yang berhubungan dengan proses penetapan tujuan,
pengalokasian sumber-sumber untuk mencapai tujuan itu dan kebijakan yang dipakai sebagai
pedoman untuk memperoleh, menggunakan, atau menghilangkan hal-hal tersebut. Perencanaan
strategik cenderung untuk dipusatkan pada masalah-masalah yang tidak terstruktur yang
melibatkan variabel-variabel yang jumlahnya banyak dan parameternya tidak pasti.Kadang-
kadang perencanaan ini disebut perencanaan tingkat normatif karena keputusan yang dibuat tidak
didasarkan pada data statistik, tetapi pada pertimbangan (judgment) dari para perencana.
Rencana Strategis yang sudah rampung akan meliputi sasaran-sasaran yang jelas, yang
berhubungan dengan :
11
1) Bidang usaha yang dipilih
2) Pasar produk dan jasa yang dipilih dan luas daerah yang dibutuhkan bagi setiap pasar.
3) Hasil investasi bagi setiap bidang usaha, pasar dan produk, dan sasaran yang terinci bagi
setiap lapangan yang merupakan penghasil pokok.
4) Keputusan mengenai penarikan modal (investasi) dari aktivitas yang tidak
menguntungkan atau aktivitas yang tidak lagi sesuai dengan bentuk perusahaan yang
direncanakan.
5) Keputusan mengenai diversifikasi melalui :
a) Riset dan pengembangan atau
b) Merger atau akuisisi atau kedua-duanya.
6) Alokasi sumber-sumber kepada setiap unsur strategi dan suatu jadwal hasil.
Rencana strategis merencanakan di muka mengenai bagaimana caranya menggerakkan atau
memanfaatkan sumber-sumber agar kesempatan-kesempatan dalam pasar dan produk dapat
dieksploitasikan seoptimal mungkin.
Perencanaan Manajerial adalah perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan jalannya
pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan itu dapat dicapai secara efektif dan
efisien.Perencanaan ini menggunakan data statistik dan sebagian pertimbangan akal sehat
(common sense) serta mempunyai cakupan semua aspek operasi sistem yang harus mematuhi
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pada tingkat perencanaan strategik.
Perencanaan Operasional adalah perencanaan yang memusatkan perhatian pada apa yang akan
dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari suatu rencana manajerial. Perencanaan ini
bersifat spesifik dan berfungsi untuk memberikan petunjuk konkrit tentang bagaimana suatu
program atau proyek harus dilaksanakan menurut aturan, prosedur, dan ketentuan lain yang telah
ditetapkan secara jelas sebelumnya. Perencanaan ini tidak banyak meminta pertimbangan
individual (individual judgment) karena berdasarkan pada data kuantitatif yang dapat diukur.
Sebagai contoh pada suatu perusahaan Informasi pengendalian manajemen diperlukan
oleh berbagai manajer bagian, pusat laba dan sebagainya untuk mengukur prestasi, memutuskan
tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk ditetapkan personalian
operasional dan mengalokasikan sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan
12
jenis informasi yang berkaitan dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi menyangkut:
pelaksanaan yang direncanakan, alasan adanya perbedaaan, dan analisa atas keputusan atau arah
tindakan yang mungkin.
Perencanaan strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu organisasi untuk
mencapai tujuannya.Kegiatan perencanaan strategi tidak mempunyai keteraturan meskipun
sebenarnya bisa dijadwalkan dalam periode waktu yang relatif panjang.Informasi yang
dibutuhkan haruslah memberikan gambaran yang lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak
mempunyai ketelitian yang tinggi.
7) Keputusan mengenai penarikan modal (investasi) dari aktivitas yang tidak
menguntungkan atau aktivitas yang tidak lagi sesuai dengan bentuk perusahaan yang
direncanakan.
8) Keputusan mengenai diversifikasi melalui :
a) Riset dan pengembangan atau
b) Merger atau akuisisi atau kedua-duanya.
9) Alokasi sumber-sumber kepada setiap unsur strategi dan suatu jadwal hasil.
Rencana strategis merencanakan di muka mengenai bagaimana caranya menggerakkan atau
memanfaatkan sumber-sumber agar kesempatan-kesempatan dalam pasar dan produk dapat
dieksploitasikan seoptimal mungkin.
Perencanaan Manajerial adalah perencanaan yang ditujukan untuk mengarahkan jalannya
pelaksanaan, sehingga tujuan yang telah ditetapkan itu dapat dicapai secara efektif dan
efisien.Perencanaan ini menggunakan data statistik dan sebagian pertimbangan akal sehat
(common sense) serta mempunyai cakupan semua aspek operasi sistem yang harus mematuhi
kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pada tingkat perencanaan strategik.
Perencanaan Operasional adalah perencanaan yang memusatkan perhatian pada apa yang akan
dikerjakan pada tingkat pelaksanaan di lapangan dari suatu rencana manajerial. Perencanaan ini
bersifat spesifik dan berfungsi untuk memberikan petunjuk konkrit tentang bagaimana suatu
program atau proyek harus dilaksanakan menurut aturan, prosedur, dan ketentuan lain yang telah
ditetapkan secara jelas sebelumnya. Perencanaan ini tidak banyak meminta pertimbangan
individual (individual judgment) karena berdasarkan pada data kuantitatif yang dapat diukur.
13
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh berbagai manajer bagian, pusat laba
dan sebagainya untuk mengukur prestasi, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan
aturan keputusan baru untuk ditetapkan personalian operasional dan mengalokasikan sumber
daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang berkaitan dengan
tingkat ketelitian yang lebih tinggi menyangkut: pelaksanaan yang direncanakan, alasan adanya
perbedaaan, dan analisa atas keputusan atau arah tindakan yang mungkin.
Perencanaan strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu organisasi untuk
mencapai tujuannya.Kegiatan perencanaan strategi tidak mempunyai keteraturan meskipun
sebenarnya bisa dijadwalkan dalam periode waktu yang relatif panjang.Informasi yang
dibutuhkan haruslah memberikan gambaran yang lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak
mempunyai ketelitian yang tinggi.
Selanjutnya tipe sistem informasi manajemen dapat dijabarkan sebagai berikut :
Dalam mendukung kegiatan pengambilan keputusan dalam organisasi diperlukan
keamanan informasi. Keamanan informasi terdiri dari perlindungan terhadap aspek-aspek
berikut:
14
1. Confidentiality (kerahasiaan) aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi,
memastikan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan
menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
2. Integrity (integritas) aspek yang menjamin bahwa data tidak dirubah tanpa ada ijin fihak
yang berwenang (authorized), menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode
prosesnya untuk menjamin aspek integrity ini.
3. Availability (ketersediaan) aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat
dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat
terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan).
1.3 Peran teknologi informasi (TI) dalam meningkatkan kualitas SIM
Peran strategis SIM ini melibatkan penggunaan TI untuk mengembangkan berbagai produk,
layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar atas tekanan
kompetitif dalam pasar global.Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, SI yang
mendukung atau membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. Jadi, SIM
dapat berupa SI apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain) yang menggunakan TI untuk membantu
organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk
memenuhi tujuan strategis perusahaan lainnya. Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil
dalam jangka panjang hanya jika perusahaan tersebut berhasil mengembangkan strategi untuk
menghadapi lima tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam industrinya.
Dalam model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif, bisnis apapun yang ingin
bertahan hidup dan berhasil harus mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai strategi
untuk secara efektif mengatasi :
a. Persaingan dari para pesaing dalam industrinya
b. Ancaman pemain baru dalam industri dan pasarnya
c. Ancaman yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat mengambil
pangsa pasar
d. Daya tawar pelanggan
e. Daya tawar pemasok
15
Bagaimana Teknologi Informasi Dapat Meningkatkan Proses Bisnis
Cara utama sistem informasi meningkatkan proses bisnis adalah meningkatkan efesiensi
proses yang telah ada dan memungkinkan keseluruhan proses baru yang memungkinkan
merubah bisnis.
Sistem informasi mengotomatiskan banyak tahap pada proses bisnisyang sebelumnya
dilakukan secara manual. Teknologi baru dapat mengubah arus informasi, menggantikan langkah
berurutan dengan tugas yang dapat dilakukan bersamaan secara paralel, dan menghilangkan
penundaan pada pembuatan keputusan. Informasi dapat mengubah cara bisnis bekerja dan
mendorong model bisnis yang sepenuhnya baru. Dengan melakukan analsis proses bisnis kita
dapat mengerti bagaimana untuk mengubah bisnis agar menjadi lebih efisien atau efektif.
1.4 Jenis dan klasifikasi aplikasi SIM pada organisasi
Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan
bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian :
1.4.1 Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang
terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data dalam jumlah besar untuk
transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan
16
inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa
berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat atau
digunakanoleh manajer.Sistem ini bekerja pada level operasional. Input pada level ini adalah
transaksi dan kejadian. Proses dalam sistem ini meliputi pengurutan data, melihat data,
memperbaharui data.Sedangkan outputnya adalah laporan yang detail, daftar lengkap dan
ringkasan.
Sistem ini tanpa batas yang memungkinkan organisasi berinteraksi dengan lingkungan
eksternal. Karena manajer melihat data-data yang dihasilkan oleh TPS untuk memperbaharui
informasi setiap menit mengenai apa yang terjadi di perusahaan mereka. Dimana hal ini sangat
penting bagi operasi bisnis dari hari ke hari agar sistem-sistem ini dapat berfungsi dengan lancar
dan tanpa interupsi sama sekali. Transaction processing systems (TPS) berkembang dari sistem
informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data
elektronik (electronic data processing systems). Transaction processing systems mencatat dan
memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan
persediaan/inventori.Transaction processing systems menghasilkan berbagai informasi produk
untuk penggunaan internal maupun eksternal.
Contoh :
1. TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order
pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharui database
yang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh Sistem Informasi
Manajemen.
2. Dalam rekening keuangan yang meliputi registrasi masuknya murid baru , baik itu
pembayaran-pembayaran serta cek gaji karyawan yang meliputi sistem perhitungan gaji.
Dalam inventory system yaitu Database berisi kelengkapan peralatan sarana dan
prasarana sekolah serta pemeliharaan sekolah beserta murid, guru dan lingkungan
sekolah, yang tujuannya untuk mengembangkan suatu sekolah agar lebih maju dan sesuai
dengan apa yang diharapakan.
3. Aplikasi Bantuan Keuangan Desa (BKD Pemprov Jawa Timur)Aplikasi bantuan
keuangan desa adalah aplikasi manajemen oprasional Program Bantuan Keuangan
seluruh Desa di propinsi Jawa timur.Aplikasi ini menangani semua proses Mekanisme
17
Bantuan Keuangan Seluruh desa di Jawa Timur, mulai dari proses Usulan Bantuan,
Penetapan Anggaran, Perubahan Anggaran Bantuan, Pencairan Bantuan, beserta seluruh
proses Pelaporan di dalamnya.
1.4.2. Office Automation Systems (OAS)
Office automation system (OAS) terkadang disebut juga dengan Virtual Office (VO),
konsep OAS menggabungkan penggunaan berbagai peralatan IT (Information Technology
mencakup hardware dan software) dalam berkomunikasi baik dengan satu orang/unit maupun
banyak orang/unit untuk mengurangi penggunaan kertas (paperless) dengan tujuan terjadinya
peningkatan kecepatan, ketepatan, keamanan kerja di kantor dan meningkatkan produktivitas
kerja. Secara sederhana konsep OAS menyambungkan beberapa peralatan IT via sebuah
server.Server sebagai pusat pengendali untuk setiap workstation dan peralatan lainnya.Para
pemakai (user) dapat saling berhubungan dengan pemakainya lainnya melalui server tadi.Semua
informasi dan dokumen disimpan didalam server dan untuk memudahkan digunakan berbagai
software yang dapat mengatur masing-masing pengguna workstation. Melalui penggunaan
jaringan LAN (Local Area Network) dan Intranet serta Internet seorang user/pemakai akan dapat
berkomunikasi dengan pemakai lainnya tanpa ditentukan/dibatasi oleh jarak dan waktu.
Contoh :1. Desktop Publishing2. Electronic Calender3. Email4. Electronic Spreadsheet
1.4.3. Knowledge Work System
Knowledge work systems (KWS) adalah sistem informasi yang membuat dan
mengintegrasikan pengetahuan baru ke organisasi. Knowledge Work System mendukung para
pekerja professional seperti ilmuwan, insinyur, dan doktor dengan membantu mereka
menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka mengkontribusikannya ke organisasi
atau masyarakat.
18
1.4.4. Informatic Management System
SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang
lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. SIM menghasilkan
informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan
beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
Contoh :
E-Procurement ( E-PROC)
Salah satu penerapan kemajuan teknologi telematika dalam mendukung proses bisnis adalah
dalam proses pengadaanbarang/ jasa, sehingga proses tersebut akan lebih transparan, efektif dan
efisien. Pemanfaatan e-Procurementmenjadikan proses pengadaan dapat dilaksanakan dengan
efektif dan efisien dengan prinsip persaingan sehat, transparan, terbuka dan perlakuan yang adil
bagi semua pihak, sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan baik dari segi fisik,
keuangan, maupun manfaatnya bagi kelancaran tugas Pemerintah/ Perusahan.Aplikasi electronic
Procurement atau e-Procurement adalah suatu aplikasi yang digunakan untuk mengelola
pengadaan barang/ jasa berbasis internet yang didisain untuk mencapai suatu proses pengadaan
barang/ jasa yang efektif, efisien dan terintegrasi.Aplikasi e-Procurement memiliki fasilitas
transaksi antara Buyer dan Supplier. Yang dimaksud dengan Buyer adalah pihak yang akan
melakukan proses pembelian barang/ jasa. Supplier adalah pihak-pihak yang berfungsi sebagai
pemasok barang/ jasa yang dibutuhkan oleh Buyer.
Sistem Informasi Menejemen Pelayanan Terpadu Satu Pintu (SIM PTSP)
SIM PTSP adalah sebuah aplikasi untuk memenejemen perizinan yang ada di Kabupaten Bau
bau, Buton, Sulawesi Tenggara. SIM PTSP merupakan aplikasi yang mengelola
penyelenggaraan perizinan yang prosesnya dimulai dari tahap permohonan sampai ke tahap
terbitnya dokumen yang dilakukan dalam satu tempat. Aplikasi seperti ini dapat memberikan
kepuasan kepada para pihak yang mengajukan izin dikarenakan dengan pelayanan yang
19
diberikan oleh SIM PTSP menjadikan proses pembuatan izin menjadi lebih cepat, murah,
mudah, transparan, pasti dan terjangkau.
1.4.5. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data. DSS
bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh
tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
Tahap-tahap dalam pengambilan keputusan antara lain adalah :
kegiatan intelijen,
kegiatan merancang,
kegiatan memilih dan menelaah.
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-
kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara
berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana
informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga
seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat.
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan
menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan.Tahap perancangan ini
meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif.Pertimbangan-
pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah
situasi keputusan ini terprogram atau tidak.Sedangkan kegiatan memilih dan menelaah ini
digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan
melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
Jenis – Jenis DSS
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah
sebagai berikut:
a) Mengambil elemen-elemen informasi.b) Menaganalisis seluruh file.c) Menyiapkan laporan dari berbagai file.d) Memperkirakan dari akibat keputusan.
20
e) Mengusulkan keputusan.f) Membuat keputusan.
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator.DSS generator ini berisi
modul-modul untuk database, model dan dialog manajemen. Modul database ini menyediakan
beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database
memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul
model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam
bentuk model matematika.Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet.Model dialog
digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna
dengan komputer dalam mencari solusi.
Penerapan DSS Dalam Suatu Instansi
Pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan ketidakpastian dari hasil keputusan yang
diambil. Untuk mengurangi faktor ketidakpastian tersebut, keputusan membutuhkan informasi
yang sahih mengenai kondisi yang telah, dan mungkin akan terjadi, kemudian mengolah
informasi tersebut menjadi beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai bahan
pertimbangannya dalam memutuskan langkah yang akan dilaksanakannya, sehingga keputusan
yang diambil diharapkan dapat menrberikan keuntungan yang maksimal.
Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan
kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support System
(GDSS). Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (group decision support system), atau GDSS
adalah suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok-kelompok orang yang terlibat
dalam suatu tugas (tujuan) bersama dan yang menyediakan interface bagi suatu lingkungan yang
digunakan bersama.
1.4.6. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara
untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis
kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli
menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk menyelesaikan masalah serta
21
memberikannya lewat pengguna bisnis.Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems)
secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuanseorang ahli untuk menyelesaikan
masalah yang dialami dalam suatu organisasi.Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan
terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu
masalah khusus.Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin
interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan pertanyaan lewat
bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.
1.4.7. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak
terstruktur, maka group Decision support systems membuat suatu solusi.GDSS dimaksudkan
untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan
dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut
dengan CSCW yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware”
untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
Contoh :E- Government
1.4.8. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu eksekutif
mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan
pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.
1.5 Penggunaan teknologi informasi (IT) untuk keuntungan strategik bahasan
Menggunakan teknologi informasi dalam dunia bisnis untuk menghadapi globalisasi
sering menghasilkan system informasi yang dapat membantu perusahaan unggul dalam bersaing
di pasar. Strategi system informasi ini menggunakan teknologi menghasilkan produk, jasa,
proses dan kemampuan yang membuat perusahaan unggul dibandingkan dengan perusahaan
lainnya. Permasalahan yang dihadapi perusahaan bukan hanya harus berhadapan dengan pesaing,
22
akan tetapi perusahaan juga dihadapkan pada permasalahan yang dikaitkan pelanggan, pemasok,
investor potensial yang akan berinvestasi untuk produk yang sama dengan yang dihasilkan
perusahaan, dan perusahaan yang memberikan produk serta layanan yang bias menjadi
alternative pengganti bagi produk yang dihasilkan.
System informasi dengan teknologi infomasi yang digunakan dapat berperan sangat besar
dalam menerapkan berbagai macam strategi seperti:
1. Strategi Biaya
Dengan menggunakan teknologi informasi perusahaan dapat memproduksi dengan biaya
lebih murah, menurunkan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan saat mau membeli produk
dan menurunkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemasok saat menjual barang.
2. Strategi Diferensiasi
Membangun cara bagaimana menggunakan teknologi informasi untuk mendiferensiasi
produk dan jasa dar produk dan jasa yang dihasilkan memiliki bentuk dan keuntungan
tersendiri. Misalnya memberikan layanan kepada konsumen dengan cepat dan lengkap
melalui situs internet.
3. Strategi Inovasi
Memperkenalkan produk dan jasa yang unik atau belum ada sebelumnya dengan
melibatkan unsur teknologi informasi. Misalkan menggunakan teknologi informasi untuk
mengubah secara radikal proses bisnis sehingga terjadi perubahan mendasar dalam cara
berbisnis. Misalkan konsumen mendesain sendiri produk yang dipesannya melalui internet.
23
2. Aplikasi bisnis fungsional
Sistem fungsional adalah jenis pertama
sistem yang dikembangkan oleh
perusahaan bisnis.Sistem ini terletak
pada departemen khusus, seperti
akuntansi, pemasaran dan penjualan,
produksi, dan sumber daya manusia.
Contoh sistem informasi penjualan dan
pemasaran yaitu sistem pemrosesan
pesanan dengan gambaran
memasukkan, memproses dan melacak
pesanan.Dengan kelompok yang
dilayani adalah manajemen
operasional dan karyawan.
Sistem Informasi Keterangan
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi yang menyediakan
informasi yang dipakai oleh bagian akuntansi
( departemen atau bagian akuntasi ). Sistem
ini mencakup semua transaksi yang
berhubungan dengan keuangan dalam
perusahaan.
Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi yang menyediaklan
informasin pada bagian keuangan
( departemen atau bagian keuangan ). Yang
menyangkut keuangan perusahaan. Misalnya
berupa ringkasan arus kas ( cash flow dan
informasi pembayaran ).
24
Sistem Informasi Marketing and Selling
(pemasaran dan Penjualan)
Sistem informasi yang menyediakan
informasi yang dipakai oleh Bagian
pemasaran dan Penjualan. Misalnya berupa
rangkaian penjelasan.
Sistem Informasi Manufacturing (Produksi)
Sistem informasi yang bekerja sama dengan
sistem informasi lain untuk mendukung
manajemen perusahaan ( baik dalam hal
perencanaan maupun pengendalian ). Dalam
menyelesaikan masalah yang berhubungan
dengan produk atau jasa yang dihasilkan
perusahaan. Misalnya berupa data bahan
mentah, profil vendor baru dan jadwal
produksi.
Sistem Informasi Human Resource (Sumber
daya manusia)
Sistem informasi yang menyediakan
informasi yang dipakai oleh bagian
personalia. Misalnya berisi informasi gaji,
ringkasan pajak dan tunjangan – tunjangan
hingga kinerja pegawai.
2.1 Sistem Keuangan dan Akuntansi
Fungsi keuangan bertanggung jawab mengelola asset keuangan perusahaan seperti uang
tunai, obligasi dan investasi lainnya untuk memaksimalkan pengembalian atas asset ini. Fungsi
akuntansi bertanggung jawab menjaga dan mengelola catatan keuangan perusahaan –
penerimaan, pembayaran, depresiasi, penggajian- untuk menghitung arus dana dalam
perusahaan.
Manajemen senior menggunakan sistem keuangan dan akuntansi untuk menetapkan
sasaran investasi jangka panjang untuk perusahaan dan untuk memberikan peramalan jangka
panjang mengenai kinerja keuangan perusahaan.Manajemen tingkat menengah menggunakan
sistem keuangan dan akuntansi untuk mengamati dan mengendalikan sumber daya keuangan
perusahaan.
25
Sistem informasi keuangan memiliki system pemasukan yang terdiri dari subsistem data
prossesing didukung oleh internal audit subsistem yang menyediakan data dan informasi
internal.Untuk perusahaan besar biasanya memiliki staf internal auditor yang bertanggung jawab
terhadap perawatan integritas system akuntansi perusahaan.Sebagaimana subsistem lainnya,
system ini juga dilengkapi financial intelligence subsystem, yang mengumpulkan informasi dari
pihak-pihak eksternal.
Sistem Akuntansi Online
Sistem Informasi Akuntansi dipengaruhi oleh internet dan teknologi dari client/server.
Menggunakan internet ,intranets, extranets dan network lainnya merubah bagaimana sistem
informasi akuntansi dan penelusuran aktivitas bisnis.
Enam sistem akuntansi yang digunakan secara luas
1. Order processing
Mencatat& memproses pesanan pelanggan dan menghasilkan data yang dibutuhkan
untuk analisis penjualan dan pengendalian persediaan
2. Inventory Control
Proses mencerminkan perubahan data dalam item dalam persediaan.
Membantu menyediakan layanan berkualitas tinggi dan meminimalkan investasi
persediaan & biaya inventori.
3. Accounts Receivable
Menyimpan catatan jumlah yang terhutang oleh pelanggan dari data yang dihasilkan oleh
pembelian pelanggan dan pembayaran
4. Accounts Payable
Melacak data mengenai pembelian dari, dan pembayaran kepada, pemasok
5. Payroll
Menerima dan memelihara data dari waktu masuk karyawan dan pekerjaan lainnya
6. General Ledger
Mengkonsolidasikan data yang diterima dari piutang, hutang, gaji, dan sistem informasi
akuntansi lainnya
26
Electronic Data Processing (EDP) Audits
1) Memastikan sistem elektronik mematuhi peraturan standar dan acceptable principle
2) Memastikan sistem tidak dapat dimanipulasi untuk menghindari acceptable principle
a) Model Sistem Informasi Keuangan
Digunakan untuk menjelaskan subsistem CBIS yang memberikan informasi kepada
orang / kelompok baik di dalam maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan
perusahaan, informasi disajikan dalam bentuk laporan periodic, laporan khusus, hasil dari
simulasi matematika, komunikasi elektronik dan saran dari system pakar.
Gambar: MODEL SISTEM INFORMASI KEUANGAN
b) Subsistem Input
- Sistem Informasi Akuntansi
Data akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan
keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap transaksi,
menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan berapa banyak
uang yang terlibat.
27
- Subsistem Audit Internal
Perusahaan besar maupun kecil bergantung pada auditor eksternal untuk mengaudit
catatan akuntansinya untuk menguji kebenarannya. Perusahaan yang lebih besar memiliki
sendiri staf auditor internal, yang melakukan analisis yang sama seperti auditor eksternal
tapi memiliki lingkup tanggung jawab yang lebih luas. Audit internal sebagai subsistem
dari system informasi keuangan karena kemampuannya untuk mengevaluasi dan
mempengaruhi operasi perusahaan secara independen dari sudut pandang perusahaan.
- Subsistem Intelijen Keuangan
Berusahan mengidentifikasi sumber-sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik
bagi kelebihan dana. Untuk mencapai tujuannya, subsistem informasi keuangan
mengumpulkan data dan informasi dari pemegang saham, masyarakat keuangan dan
pemerintah.
c) Subsistem Output
- Subsistem peramalan
Peramalan merupakan salah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis.Kaomputer
memungkinkan peramal membuat perhitungan secara lebih cepat dan mudah.Peramalan
jangka pendek dilakukan oleh area-area fungsional. Fungsi pemasaran memproyeksikan
penjualan untuk masa depan yang singkat, 1 – 3 tahun di depan. Peramalan jangka
panjang biasanya dilakukan oleh suatu area selain pemasaran oleh fungsi financial atau
suatu kelompok yang hanya mempunyai tanggung jawab perencanaan.
- Subsistem manajemen data
Arus uang dari lingkungan melalui perusahaan dan kembali ke lingkungan adalah penting
karena uang digunakan untuk memperoleh sumber daya fisik lain. Arus ini dikelola untuk
mencapai 2 tujuan : (1) untuk memastikan bahwa arus masuk pendapatan lebih besar dari
arus keluar biaya, dan (2) untuk memastikan bahwa keadaan ini akan tetap stabil
sepanjang tahun.
- Subsistem Pengendalian
Manajer diberikan suatu anggaran operasi, yaitu jumlah uang yang tersedia untuk
digunakan dalam memenuhi tujuan operasional.Proses pengaggaran (budgeting process)
28
berisi sejumlah keputusan semi terstruktur. Data pendukung yang diperlukan tersedia
dalam bentuk catatan akuntansi histories, tapi banyak penilaian yang harus diterapkan.
Gambar: PROSES PENGANGGARAN
d) Menempatkan Sistem Informasi Keuangan Dalam Perspektif
Perusahaan tidak sepenuhnya bergantung pada lingkungannya.Dalam hal sumber daya
uang, perusahaan dapat mempengaruhi arus masuk dan keluar. Program2 dalam
subsistem manajemen dana memungkinkan manajemen membuat keputusan yang
mempengaruhi arus menurut cara yang diinginkan.
e) Bagaimana Manajer Menggunakan Informasi Keuangan
29
Tabel 1 mengidentifikasi pemakai system informasi keuangan.Eksekutif dalam fungsi
financial seperti wakil presiden direktur keuangan dan controller menggunakan informasi
yang dihasilkan oleh seluruh tiga subsistem output.Eksekutif lain, termasuk anggota
dewan direksi juga menggunakan semua output.Manajer tingkat yang lebih rendah dan
staf professional lebih memilih subsistem yang berhubungan dengan area tanggung jawab
mereka.
Tabel PEMAKAI SYSTEM INFORMASI KEUANGAN
Pemakai
Peramalan Manajemen dana Pengendalian
Wakil Presiden keuangan X X X
Eksekutif lain X X X
Controller X X X
Manajer akuntansi X
Manajer perenc. keu. X X
Direktur anggaran X
Manajer Fungsional lain X X X
2.2 Sistem Manufaktur dan Produksi
Sistem manufaktur dan produksi berhubungan dengan perencanaan, pengembangan dan
pemeliharaan fasilitas produksi, penetapan sasaran produksi, dan penjadwalan peralatan,
fasilitas, bahan baku, dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membentuk produk akhir.
Kebanyakan sistem manufaktur dan produksi menggunakan sejenis sistem
persediaan.Sistem membuat laporan yang memberikan informasi mengenai hal-hal seperti
jumlah setiap barang yang tersedia, jumlah unit dari setiap barang untuk dipesan kembali, atau
barang pada persediaan yang harus diisi kembali. Sehingga perusahaan dapat menggunakan
formula untuk menghitung kuantitas yang paling tidak mahal untuk dipesan kembali yang
disebut dengan jumlah pemesanan ekonomis ( economic order quantity).
30
Sistem produksi merupakan kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berinteraksi
dengan tujuan mentransformasi input produksi menjadi output produksi. Input produksi ini dapat
berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal, dan informasi, sedangkan output produksi
merupakan produk yang dihasilkan berikut hasil sampingannya, seperti limbah, informasi dan
lain sebagainya. Manufacturing Information System merupakan organisme kompleks
inimenerima masukan dari dunia luar (konsep produk dan layanan, pesanan, bahan dan energi),
menggunakan satu set sumber daya untuk menanggapi suatu masukan, mengubah bahan atau
komponen menjadi bentuk yang dibutuhkan atau diinginkan oleh pelanggan, dan beroperasi
dalam kendala yang ditentukan oleh fisik, keuangan, keterbatasan manusia, dan politik.
Subsistem-subsistem dari sistem produksi tersebut antara lain adalah:
1. Perencanaan dan pengendalian produksi
2. Pengendalian kualitas
3. Perawatan fasilitas produksi
4. Penentuan standar-standar operasi
5. Penentuan fasilitas produksi
6. Dan penentuan harga pokok produksi
Subsistem-subsistem dari sistem produksi tersebut akan membentuk konfigurasi sistem
produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem produksi ini tergantung dari produk yang dibuat
serta bagaimana cara membuatnya (proses produksinya). Cara membuat produk tersebut dapat
berupa jenis proses produksi menurut cara menghasilkan output, operasi dari pembuatan produk,
dan variasi produk yang dihasilkan.
Computer-Integrated Manufacturing (CIM)
Pendekatan sistem produksi menggunakan komputer untuk mengontrol seluruh proses.
Tujuan dari CIM
1. Menyederhanakan proses produksi , desain produk dan organisasi pabrik sebagai dasar
penting untuk otomatisasi dan integrasi .
2. Mengotomatisasi proses produksi dan fungsi bisnis yang mendukung mereka dengan
mesin komputer dan robot .
3. Mengintegrasikan semua produksi dan dukungan proses menggunakan komputer jaringan
telekomunikasi dan teknologi informasi lainnya.
31
Sistem manajemen produksi mendukung konsep sistem manufaktur yang fleksibel dan
tangkas , total quality management.
a) Computer-Aided Manufacturing (CAM): Sistem pengotomatis proses produksi
b) Manufacturing Execution Systems (MES): merupakan sistem pemantauan kinerja untuk
operasi pabrik yang meliputi track, jadwal , dan manufaktur kontrol proses
Mengumpulkan data seperti :
Jam mesin menganggur dan alasannya
Jam mesin beroperasi setiap hari dari bulan
MES termasuk penjadwalan dan pengendalian , kontrol mesin , robot kontrol, dan sistem
kontrol proses .
c) Process Control: Penggunaan komputer untuk mengontrol proses fisik yang sedang
berlangsung
d) Machine Control: Penggunaan komputer untuk mengontrol tindakan mesin, disebut juga
sebagai numerical control
2.2.1. Sistem Produksi Menurut Proses Menghasilkan Output
Proses produksi merupakan cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah
kegunaan suatu produk dengan mengoptimalkan sumber daya produksi (tenaga kerja, mesin,
bahan baku, dana) yang ada. Sistem produksi menurut proses menghasilkan output secara
ekstrem dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. Proses Produksi Kontinyu (continuous process)
b. Proses Produksi Terputus (intermittent process/discrete system)
Perbedaan pokok antara kedua proses terletak pada lamanya waktu set-up peralatan
produksi. Proses kontinyu tidak memerlukan waktu set-up yang lama karena proses ini
memproduksi secara terus-menerus untuk jenis produk yang sama. Misalnya pada pabrik susu
instan. Sedangkan proses terputus memerlukan total waktu set-up yang lebih lama karena proses
ini memproduksi berbagai proses spesifikasi barang sesuai pesanan, dimana dengan adanya
pergantian jenis barang yang diproduksi akan membutuhkan kegiatan set-up yang berbeda.
Misalnya usaha perbengkelan.Selain dua jenis ekstrem tersebut, beberapa ahli sistem produksi
mengidentifikasikan adanya proses produksi menurut cara menghasilkan output yang cukup
penting, yaitu Proses Produksi Repetitif. Heizer (1988) mendefinisikan proses produksi repetitif
sebagai kombinasi antara proses kontinyu dan proses terputus.
32
2.2.2. Sistem Produksi Menurut Tujuan Operasinya
Dilihat dari tujuan perusahaan melakukan operasi dalam hubunganya dengan
pemenuhan kebutuhan konsumen, maka sistem produksi dibedakan menjadi empat
jenis, yaitu:
a) Enginering To Order (ETO), yaitu bila pemesan meminta produsen untuk
membuat produk yang dimulai dari proses perancangannya (rekayasa).
b) Assembly To Order (ATO), yaitu bila produsen membuat desain standar, modul-
modul opsional standar yang sebelumnya dan merakit suatu kombinasi tertentu
dari modul-modul tersebut sesuai dengan pesanan konsumen. Modul-modul
standar tersebut bisa dirakit untuk berbagai tipe produk.Contohnya adalah pabrik
mobil, dimana mereka menyediakan pilihan transmisi secara manual atau
otomatis.
c) Make To Order (MTO), yaitu bila produsen menyelesaikan item akhinya jika
dan hanya jika telah menerima pesanan konsumen untuk item tersebut.
d) Make To Stock (MTS), yaitu bila produsen membuat item-item yang diselesaikan
dan ditempatkan sebagai persediaan sebelum pesanan konsumen diterima.
2.2.3. Sistem Produksi Menurut Aliran Operasi dan Variasi Produk
Ada tiga jenis dasar aliran operasi, yaitu flow shop, job shop, dan proyek (Kostas,
1982).Ketiga jenis dasar aliran operasi ini berkembang menjadi aliran operasi modifikasi dari
ketiganya, yaitu batch dan continuous). Adapun karakteristikmasing-masing aliran tersebut,
yaitu;
a. Flow Shop, yaitu proses konversi dimana unit-unit output secara berturut-turut melalui
urutan operasi yang sama pada mesin-mesin khusus, biasanya ditempatkan sepanjang
suatu lintasan produksi. Bentuk umum proses flow shop dapat dibagi menjadi jenis
produksi flow shop kontinyu dan flow shop terputus. Pada flow shop kontinyu, proses
bekerja untuk memproduksi jenis output yang sama, misalnya pada industri rokok SKM
otomatis. Pada slow shop terputus, kerja proses secara periodik diinterupsi untuk
melakukan set-up bagi pembuatan produk dengan spesifikasi yang berbeda (meskipun
dari desain dasar yang sama).
33
Continuous, proses ini merupakan bentuk ekstrem dari flow shop dimana terjadi aliran
material yang konstan. Contoh dari proses kontinyu adalah industri penyulingan minyak,
pemrosesan kimia, dan industri-industri lain dimana kita tidakdapat mengidentifikasi
unit-unit output urutan prosesnya secara tepat.
b. Job Shop, merupakan bentuk proses konversi dimana unit-unit untuk pesanan yang
berbeda akan mengikuti urutan yang berbeda pula dengan melalui pusat-pusat kerja yang
dikelompokan berdasarkan fungsinya.
Batch, merupakan bentuk satu langkah kedepan dibandingkan job shop dalam hal
standarisasi produk, tetapi tidak terlalu terstandarisasi seperti produk yang dihasilkan
pada aliran lintasan perakitan flow shop.
c. Proyek, merupakan proses penciptaan satu jenis produk yang agak rumit dengan suatu
pendefinisian urutan tugas yang teratur dengan kebutuhan sumber daya dan
penyelesaiannya dibatasi oleh waktu.
2.2.4 Fungsi dari Bagian Sistem Informasi Produksi
a. Fungsi dan tugas manajemen keuangan
Fungsi dan tugas manajemen keuangan adalah salah satu kepentingan di dalam
manajemen yang merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pemanfaatan
sumber daya keuangan dalam kegiatan entitas secara efisien dan efektif, dalam
kerjasama secara terpadu dengan fungsi-fungsi lainnya seperti riset dan penelitian,
produksi, pemasaran dan sumberdaya manusia. Bidang Keuangan mempunyai fungsi :
a) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengkoordinasian,
penyelenggaran tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dan
pengendalian di bidang akuntansi, verifikasi dan perbendaharaan;
b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan, pengkoordinasian
penyelenggaran tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dan
pengendalian di bidang perbendahaaran;
c) Penginventarisasian permasalahan berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan
program kerja Bidang Keuangan.
d) Penyusunan laporan pelaksanaan tugas dan program Bidang Keuangan.
34
b. Fungsi Pemasaran
Pemasaran adalah proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan serta
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Ada tujuh fungsi
pemasaran, yaitu:
a) Analisis Konsumen
Merupakan pengamatan dan evaluasai kebutuhan, hasrat dan keinginan konsumen.
Analisis konsumen melibatkan pengadaan survey konsumen, penganalisisan
informasi konsumen, pengevaluasian strategi pemosisian pasar, pengambangan
profil konsumen, dan penentuan strategi segmentasi pasar yang optimal.
b) Penjualan Produk/Jasa
Penjualan meliputi banyak aktivitas pemasaran, seperti iklan, promosi penjualan,
publisitas, penjualan perorangan, manajemen tenaga penjualan, hubungan
konsumen, dan hubungan diler.
c) Perencanaan Produk dan Jasa
Perencanaan produk dan jasa meliputi berbagai aktivitas seperti uji pemasaran,
pemosisian produk dan merek, pemanfaatan garansi, pengemasan, penentuan
pilihan produk, fitur produk, gaya produk, kualitas produk, penghapusan produk
lama, dan penyediaan layanan konsumen. Uji pemasaran merupakan salah satu
teknik perencanaan produk dan jasa yang paling efektif karena uji pasar
memungkinkan sebuah organisasi untuk menguji rencana-rencana pemasaran
alternatif dan meramalkan penjualan produk baru.
c. Penetapan Harga
Lima pemangku kepentingan (stakeholder) mempengaruhi keputusan penetapan
harga (pricing): konsumen, pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing.
d. Distribusi
Distribusi mencakup penggudangan, saluran-saluran distribusi, cakupan distribusi,
lokasi tempat ritel, wolayah penjualan, tingkat dan lokasi persediaan, kurir
transportasi, penjualan grosir, dan ritel. Distribusi menjadi sangat penting ketika
sebuah perusahaan berusaha menerapkan strategi pengembangan pasar atau integrasi
ke depan.
35
e. Riset Pemasaran
Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan dan penganalisisan data yang
sistematis mengenai berbagai persoalan yang terkait dengan pemasaran barang dan
jasa. Aktivitas riset pemasaran mendukung semua fungsi bisnis yang pokok dari
sebuah organisasi.
f. Analisis Peluang
Analisis peluang melibatkan penilaian atas biaya, manfaat dan resiko yang terkait
dengan keputusan pemasaran. Tiga langkah yang diperlukan untuk membuat analisis
biaya-manfaat (cost-benefit analysis): (1) menghitung total biaya yang terkait dengan
suatu keputusan, (2) memperkirakan total manfaat dari keputusan tersebut dan (3)
membandingkan total biaya dengan manfaat. Apabila manfaat yang diharapkan
melampaui total biaya, maka peluang itu menjadi lebih menarik.
g. Fungsi Persediaan
Efisiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai fungsi
penting persediaan. Fungsi tersebut menurut Handoko (2000), antara lain :
1) Fungsi Decoupling
Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi operasi prusahaan
internal dan eksternal mempunyai kebebasan. Persediaan decoupling ini
memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintan langganan tanpa
tergantung pada supplier.
2) Fungsi Economic Lot Sizing
Persediaan lot size ini perlu mempertimbangkan penghematan penghematan
(potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih murah, dsb), karena
perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan
dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan ( biaya sewa gudang,
investasi dan resiko, dsb ).
3) Fungsi Antisipasi
Perusahaan sering menghadapi fluktuasi permintaan, yang dapat diperkirakan atau
diramalkan berdasarkan pengalaman atau data data masa lalu. Disamping itu,
perusahan juga sering menghadapi ketidakpastian jangka waktu pengiriman dan
permintaan akan barang barang selama periode pemesanan kembali, sehingga
36
memerlukan kuantitas persediaan ekstra yang sering disebut persediaan pengaman
( safety inventories ). Pada kenyataannya, persediaan pengaman merupakan
pelengkap fungsi decoupling. Persediaan antisipasi ini penting agar proses
produksi tidak terganggu.
Selain fungsi-fungsi di atas, menurut Herjanto (1997) terdapat enam fungsi
penting yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan,
antara lain :
a. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang
dibutuhkan perusahaan.
b. Menghilangkan resiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus
dikembalikan
c. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
d. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga
perusahaan tidak akan kesulitan bila bahan tersebut tidak tersedia di pasaran.
e. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan potongan kuantitas
( Quantity discount).
h. Fungsi SDM (Sumber Daya Manusia)
Fungsi-fungsi SDM terwujud dalam empat macam hubungan :
1. Hubungan Administrasi
Disini manajer puncak dan manajer fungsional yang lainnya menganggap
fungsiSDM relatif tidak penting dan memandang manusia bukan sebagai
keterbatasan maupun aset perusahaan dalam pengambilan keputusan bisnis.
2. Hubungan Satu Arah
Terdapat hubugan skuensial antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi
SDM. Fungsi SDM merancang program dan sistem untuk mendukung tujuan
strategis perusahaan. Jadi SDM bereaksdi terhadap inisiatif strategis tetapi tidak
memiliki pengaruh, karena meskipun sudah dianggap penting namun belum dianggap
sebagai mitra bisnis yang strategis.
3. Hubungan Dua Arah
Ditandai dengan hubungan resiprokal dan saling ketergantungan antara
perencanaan strategi dengan SDM. Fungsi SDM dipandang penting dan dapat
37
dipercaya. SDM berperan dalam penentuan arah strategis perusahaan dan sudah
dijadikan mitra strategis.
4. Hubungan Integratif
Ditandai oleh hubungan yang dinamis dan inter aktif antar fungsi-
fungsi SDM dan perencanaan strategis. Di sini manajer SDM dipandang sebagai
sebenar-benarnya mitra bisnis staregis dan dilibatkan dalam keputusan strategis.
i. Fungsi Gudang
1) Mencapai ekonomi transportasi.
2) Mencapai ekonomi produksi.
3) Ambil keuntungan dari diskon pembelian kuantitas dan maju membeli.
4) Menjaga sumber pasokan.
5) Dukungan pelanggan perusahaan kebijakan pelayanan.
6) Memenuhi kondisi pasar yang terus berubah (misalnya musiman, fluktuasi
permintaan, persaingan).
7) Mengatasi perbedaan waktu dan ruang yang ada antara produsen dan pelanggan.
8) Menyelesaikan biaya logistik keseluruhan setidaknya sepadan dengan tingkat
pelayanan yang diinginkan pelanggan.
9) Mendukung program tepat waktu bagi pemasok dan pelanggan.
10) Menyediakan pelanggan dengan campuran produk bukan produk tunggal pada
setiap order.
11) Menyediakan penyimpanan sementara bahan yang akan dibuang atau didaur ulang
(reverse logistics).
2.3 Sistem Penjualan dan Pemasaran
Fungsi penjualan dan pemasaran bertanggung jawab dalam menjual produk atau jasa
organisasi.Pemasaran mengenali pelanggan produk atau jasa perusahaan, menentukan kebutuhan
dan keinginan pelanggan, merencanakan dan mengembangkan produk, dan mengiklankan serta
mempromosikan produk dan jasa tersebut.Penjualan berkaitan dengan menghubungi pelanggan,
menjual produk dan jasa, mengambil pesanan, dan melanjutkan penjualan.
38
Sistem penjualan dan pemasaran membantu manajemen senior untuk mengawasi
pergerakan yang mempengaruhi produk baru dan kesempatan penjualan, mendukung
perencanaan untuk produk dan jasa yang baru, dan mengawasi kinerja pesaing.
Sistem penjualan dan pemasaran membantu manajemen menengah dengan mendukung
penelitian pasardan dengan menganalisis kampanye periklanan dan promosi, keputusan
penetapan harga, dan kinerja penjualan.
Contoh sistem informasi penjualan yaitu sistem menangkap data penjualan pada saat
penjualan terjadi guna membantu perusahaan mengawasi transaksi penjualan dan menyediakan
informasi untuk membantu manajemen menganalisa tren penjualan dan efektivitas kampanye
pemasaran.
Periklanan (advertising) adalah bentuk-bentuk komunikasi atau presentasi nonpribadi
produk atau perusahaan yang dikendalikan oleh produsen untuk berkomunikasi dengan
pelanggan.
Media Periklanan Dapat Berupa :
1. Media cetak (printed matters) : Koran, majalah, iklanpos, katalog, direktori, bulletin,
leaflet, sirkuler, tiket.
2. Media elektronik : radio, film, computer, telepon, faksimil, telex, video.
3. Pajangan di luar (outdoor) : poster, pamphlet, papan nama, neonsign, papan reklame,
spanduk, bendera.
Pertimbangan Pemilihan Media Periklanan :
1. Kemampuan atau daya jangkau dan impaknya bagi audien
2. Biaya per seribu pembaca iklan
3. Pilihan media utama untuk kelompok umum
4. Pilihan median khusus untuk kelompok tertentu
5. Perilaku saat dan intensitas pemuatan
Dua Metode untuk Memilih dan Mengkombinasikan Media :
1. Model Optimasi, meliputi progam-program matematik : linier, integer, atau non-linier
39
2. Model Non-Optimasi, misalnya simulasi dan model heuristic. Dengan bantuan computer
perhitungan dan penyelesaian masalahnya akan sangat membantu.
Jenis PeriklananAtas dasar pesan yang ingin disampaikan dalam proses komunikasi, periklanan dapat
dibedakan :
1. Periklanan lembaga atau institusi (Bank, Biro Jasa, Supermarket, Departement Store)
2. Periklanan merk (Toyota, Pepsodent, Cerebrovit)
3. Periklanan jenis barang tertentu (iklan pelayanan masyarakat)
4. Periklanan penjualan (pada kesempatan-kesempatan tertentu)
Sistem Informasi Penjualan dan Pemasaran menyediakan teknologi informasi yang mendukung
komponen utama dari fungsi pemasaran itu sendiri.
1. Pemasaran Interaktif: Pelanggan fokus pada proses pemasaran, berdasarkan penggunaan
Internet, intranets, & extranets untuk membangun komunikasi dua arah antara
pelanggan/potensial pelanggan dan bisnis
2. Penelitian Pasar: Model statistikal membantu penelitian pasar menemukan populasi terbaik
untuk produk baru dan produk yang sudah ada
3. Target Pasar: Database management systems (DBMS) membantu menentukan potensial
pelanggan sedekat mungkin
Lima Target Komponen
1. Community: Sesuaikan pesan iklan Web dan metode promosi untuk menarik orang-
orang dalam komunitas tertentu . Komunitas virtual .
2. Content: Iklan seperti elektronik billboards atau banners dapat ditempatkan diberbagai
situs halaman Web sites, pesan ini akan tersampaikan pada pengunjung yang ditargetkan
3. Context: Iklan hanya muncul di halaman web yang relevan dengan isi suatu produk atau
jasa.Jadi iklan ditargetkan hanya pada orang yang sudah mencari informasi tentang
materi pelajaran .
4. Demographic/psychographic: Upaya pemasaran dapat ditujukan hanya pada
pengelompokan orang tertentu, misalnya : belum menikah , dua puluh tahun keatas ,
ekonomi menengah , lulusan sarjana, laki-laki, dsb.
40
5. Online behavior: Usaha untuk melakukan iklan dan promosi dapat disesuaikan dengan
setiap kunjungan ke situs oleh individu. Strategi ini didasarkan pada " Web cookie" file
yang direkam pada pengunjung disk drive dari kunjungan sebelumnya .
Sales Force Automation
Merupakan tenaga penjualan terhubung ke situs pemasaran di Internet , extranet , & intranet
perusahaan, melengkapi para penjual dengan teknologi informasi untuk meningkatkan
produktivitas dengan cara:
1. IT memungkinkan tenaga penjualan untuk menyajikan pilihan yang berbeda untuk
produk dan layanan di tempat.
2. Meningkatkan produktivitas tenaga penjualan
3. Mempercepat dalam menangkap dan menganalisa data penjualan.
4. Memungkinkan manajemen untuk memberikan peningkatan informasi yang lebih baik
dalam mendukung tenaga penjualan.
Internet sebagai media penjualan dan pemasaran melalui web yang memungkinkan perusahaan
mencapai lebih pembeli dan melayani mereka lebih baik dan juga Mobile Commerce ( M -
Commerce ) sebagai bentuk terbaru dari pemasaran.
2.4 Sistem Sumber Daya Manusia
Fungsi sumber daya manusia bertanggung jawab untuk menarik, mengembangkan, dan
mempertahankan tenaga kerja perusahaan.Sistem infomasi sumber daya manusia mendukung
aktifitas seperti mengenali karyawan potensial, menjaga catatan lengkap mengenai karyawan
yang ada, dan menciptakan program untuk mengembangkan bakat dan keahlian karyawan.
Sistem sumber daya manusia membantu manajemen senior mengenali kebutuhan sumber daya
manusia untuk memenuhi rencana bisnis jangka panjang perusahaan.Manajemen tingkat
menengah menggunkan sisitem ini untuk memonitor dan menganalisis perekrutan, penempatan
dan kompensasi karyawan.
Sistem manajemen sumber daya manusia membantu dalam:
1. Pengaturan pencatatan karyawan, yaitu mengurangi ruang yang dibutuhkan untuk
menyimpan catatan , waktu , dan biaya.
41
2. Promosi dan Perekrutan, yaitu dalam memudahkan mencari database hasil kinerja serta
penggunaan internet untuk membuka lowongan kerja
3. Pelatihan, yaitu dengan adanya multimedia software training dapat menggantikan ruang
kelas dan pengajar, kemudian software pelatihan mensimulasikan tugas atau situasi
aktual dan termasuk alat evaluasi.
4. Evaluasi, yaitu dengan software evaluasi membantu standarisasi proses evaluasi dan
menambah ukuran tertentu objektivitas dan konsistensi.
5. Kompensasi dan Manfaat, sistem informasi dapat membantu untuk mengarut kompensasi
dengan efektif dan efisien dalam hal menghitung gaji, jam kerja, komisi, dan pajak.
Sistem dapat secara otomatis membayarkan check pembayaran gaji, software khusus juga
membantu mengelola manfaat , seperti asuransi kesehatan , asuransi jiwa , program
pensiun , dan sakit atau hari cuti.
Sistem Manajemen SDM dan pemanfaatan internet dapat:
a. Memungkinkan perusahaan untuk memproses aplikasi karyawan melalui intranet mereka.
b. Memungkinkan perusahaan untuk menyediakan layanan yang cepat untuk karyawan
mereka.
c. Memungkinkan perusahaan untuk menyebarkan informasi penting dengan cepat.
d. Memungkinkan karyawan untuk menyelesaikan tugas secara online.
SUB SISTEM INPUT
1. Sub Sistem SIA (Sistem
Informasi Akuntansi).
SIA menyediakan data
akuntansi bagi HRIS
sehinggadatabase berisi
gambaran yang lengkapdari
sumber daya personil baik
keuangan maupun non
keuangan.
42
2. Sub Sistem Penelitian Sumber Daya Manusia.
Berfungsi untuk mengumpulkan data melalui proyek penelitian khusus. Contoh: Penelitian
Suksesi (succession Study), Analisis dan Evaluasi Jabatan (Job Analysis and Evaluation),
Penelitian Keluhan (Grievance Studies).
3. Sub Sistem Intelijen Sumber Daya Manusia.
Berfungsi mengumpulkan data yang berhubungan dengan sumber daya manusia
darilingkungan perusahaan.
SUB SISTEM OUTPUT
1. Subsistem Perencanaan Kerja
Merupakan informasi yang dibutuhkan olehmanajer atas untuk merencanakan kebutuhan
tenaga kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. Informasi ini meliputi informasiuntuk
analisis perputaran tenaga kerja (turnover), anggaran biaya tenaga kerja dan perencanaan
tenaga kerja itu sendiri.
2. Subsistem Perekrutan.
Merupakan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk pengadaan tenaga kerja secara
eksternal maupun internal. Informasi-informasi ini diantaranya adalah informasi pasar tenaga
kerja, penjadwalan wawancara, perekrutan dan analisis rekruitmen.
3. Subsistem Manajemen Angkatan Kerja.
Merupakan informasi informasi yang dibutuhkan untuk mengelola sumber daya manusia di
dalam organisasi. Informasi informasi ini meliputi informasi pelatihan, penilaian atau
evaluasi kerja,evaluasi keahlian, karir, realokasi jabatan, suksesi, dan kedisiplinan.
4. Subsistem Tunjangan.
Merupakan informasi tentang penggajian dan kompensasinya yang meliputi kehadiran dan
jam kerja, perhitungan gaji dan bonus, analisis kompensasi dan perencanaan kompensasi.
5. Subsistem Benefit.
Meliputi benefit yang diterima oleh karyawan. Benefit berbeda dengan kompensasi.
Kompensasi lebih ke insentif yang dihubungkan dengan kinerja karyawannya, sedang benefit
lebih ke manfaat tambahan yang diterima karyawan seperti dana pensiun.
6. Subsistem Pelapor Lingkungan.
Informasi informasi ini berhubungan dengan keluhan keluhan, kecelakaan selama kerja,
kesehatan karyawan dan lingkungan kerjanya.
43
Daftar Pustaka
Mulyadi, 2014.Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Penerbit Salemba Empat
Wiratna, Sujarweni, 2015. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Baru Press
Laudon, Kenneth dan Jane Laudon, 2014.Management Information Systems: Managing
Digital Firm, 13th Ed. New Jersey: Pearson Education
Hartono, Bambang, 2013. Sistem Informasi Manajemen berbasis Komputer.Jakarta: PT Abdi
Mahasatya
Rochaety, Eti, Faizal Ridwan dan Tupi Setyowati, 2013. Sistem Informasi Management Edisi
2.Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media
Rusdiana dan Moch.Irfan, 2013.Sistem Informasi Manajemen. Bandung: CV Pustaka Setia
Zainal, Veithzal Rivai, Mansyur Ramly dan Willy Arafah. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan.Jakarta: Rajawali Pers
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/07/pengertian-produksi.html
http://12650076-si.blogspot.com/2013/06/sistem-fungsional-bisnis.html
http://mildsend.wordpress.com/2013/04/24/
ancaman_gangguan_terhadap_teknologi_sistem_informasi_dan_penanggulangannya/
www.beritahangat.net/2012/08/definisi-dan-pengertian-sistem-menurut.html
44