Kardiovaskuler (3)

Post on 15-Dec-2015

71 views 4 download

description

zsda

Transcript of Kardiovaskuler (3)

KESANGGUPAN KARDIOVASKULER

Oleh :Drg. Monica Dewi R.

KESEGARAN JASMANI

Aspek fisik dari kesegaran yang menyeluruh (Total Fitness) yang memberi kesanggupan untuk berfungsi secara efisien.

KESEGARAN JASMANI Bersifat Individual

Kemampuan untuk berfungsi bergantung :

* Fisik* Mental* Emosi* Sosial* Moral* Spiritual

TOTAL FITNESS(Davis & Galogan)

Physical Fitness Mental Fitness Emotional Fitness Sosial Fitness

PHYSICAL FITNESS

Aspek fisik dari kesegaran yang menyeluruh yang memberikan kesanggupan seseorang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari secara produktif tanpa menimbulkan kelelahan berlebihan & dapat menyesuaikan diri terhadap pembebanan yang diberikan.

MENTAL FITNESS

Memiliki pandangan, pengertian, pengetahuan, kecerdasan moral & semangat kerja yang baik serta mampu mengatasi permasalahan dirinya sendiri maupun masyarakat.

EMOTIONAL FITNESS

Adanya rasa ketenangan & bebas dari tekanan keluarga maupun lingkungan masyarakat serta mampu menghadapi & mengatasi kenyataan.

SOCIAL FITNESS

Kemampuan menyesuaikan, menempatkan & mengabdikan diri di dalam lingkungan keluarga & masyarakat.

KESEGARAN JASMANI

• Daya Tahan• Kekuatan Otot• Kemampuan Adaptasi Biokimia • Kelenturan• Kecepatan• Ketangkasan• Tenaga Ledak Otot• Keseimbangan• Kecepatan Reaksi• Koordinasi

DAYA TAHAN

Seluruh tubuh → dibahas :* Kardiovaskuler * Respirasi* Otot

DAYA TAHANKARDIOVASKULER

Faktor Utama dalam kesegaran jasmani.

Lab. Pengukuran → V O2 max →

* Treadmil* Ergometer* Joging, dll.

FAKTOR FISIOLOGI YANG MEMPENGARUHI

KARDIOVASKULER

1.Genetik : 93% ditentukan oleh faktor ini.

2.Usia : * Anak - 20 thn → daya tahan KV ↑* Max → 20-30 thn

* 70 thn → tinggal 50%

FAKTOR FISIOLOGIYANG MEMPENGARUHI

KARDIOVASKULER

3.Jenis Kelamin :* Sebelum pubertas → Wanita = Pria* Setelah pubertas → Wanita < Pria

4.Aktivitas Fisik :Macam-macam aktivitas fisik mempengaruhi nilai Daya Tahan.Lari jarak jauh > anggar

DAYA TAHAN RESPIRASI

Kapasitas Vital → Volume udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru setelah terlebih dahulu mengisinya secara maksimum & kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya.

Alat → Spirometer

KEKUATAN OTOT

Kontraksi max oleh 1 / sekelompok otot → Dynamometer.

FAKTOR FISIOLOGIYANG MEMPENGARUHI

KEKUATAN OTOT1.Usia :

* Anak – 12 thn : ↑ (Pria = Wanita)* > 12 thn : Pria > Wanita* Sp. 25 thn : Max* > 25 THN : ↓ Sp. 65 thn : 50%

Dapat di – dengan latihan teratur.

FAKTOR FISIOLOGIYANG MEMPENGARUHI

KEKUATAN OTOT

2.Jenis Kelamin :Pria > WanitaRata-rata → Wanita = 2/3 Pria

3.Suhu Otot :Kontraksi otot akan lebih kuat & cepat bila suhu otot sedikit lebih ↑ dari suhu tubuh normal → Pemanasan

KETANGKASAN

Kemampuan mengubah secara cepat arah tubuh tanpa gangguan keseimbangan.

Faktor yang mempengaruhi :* Usia * Berat Badan* Tipe tubuh * Kelelahan

KECEPATAN REAKSI

Waktu tersingkat yang dibutuhkan untuk memberi jawaban setelah menerima rangsang.

Faktor yang mempengaruhi :* Usia * Latihan* Kesiapan * Kelelahan* Intensitas stimulus

KELENTURAN

Gerak max. yang dapat dilakukan oleh persendian.

Gerak yang penting dalam sehari-hari : Flexi Batang Tubuh.

KEMAMPUAN ADAPTASI BIOKIMIA

Kemampuan adaptasi tubuh terhadap perubahan pH darah, pO2, pCO2, enzym & konsentrasi asam laktat dalam plasma.

KESEIMBANGAN

Kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan.

Bergantung kemampuan integritas :

* Indera penglihatan* Alat keseimbangan* Reseptor otot

KECEPATAN

Laju gerak tubuh secara keseluruhan.

Pada lari & renang → waktu tersingkat untuk mencapai jarak tertentu.

Dipengaruhi oleh :* Kelenturan * Usia* Tipe tubuh

TENAGA LEDAK OTOT

Kemampuan otot untuk melakukan kerja secara eksplosif.

Dipengaruhi oleh :* Kekuatan otot* Kecepatan kontraksi otot

DASAR PERCOBAANKARDIOVASKULER

Penetapan nilai dalam keadaan basal.

Dengan memberi rangsang yang sama besar, ditetapkan perubahan nilai selama rangsangan.

Penetapan lamanya waktu hingga kembali pada nilai dasar.

PERCOBAANKESANGGUPAN

KARDIOVASKULER

COLD PRESSOR TES (Tes Peninggian Tekanan Darah

Dengan Pendinginan)

HARVARD STEP TEST(Percobaan Naik Turun Bangku)

TUJUAN PERCOBAAN“COLD PRESSOR TEST”

1. Menetapkan tek. darah a. brakialis pada sikap berbaring stlh. istirahat 10 menit.

2. Memberikan rangsangan pendinginan pada tangan selama 1 menit.

3. Menetapkan tek. darah a. brakialis slm perangsangan pada detik ke 30 & ke 60.

4. Menetapkan waktu pemulihan tek. darah a. brakialis.

5. Menggolongkan OP dalam golongan HIPERREAKTOR atau HIPOREAKTOR

ALAT“COLD PRESSOR TEST”

Sfigmomanometer air raksa Stetoskop Baskom kecil Air es Termometer kimia Stopwatch

“COLD PRESSOR TEST”

1. OP berbaring telentang dengan tenang selama 10 menit.

2. Selama menunggu pasang manset sfigmomanometer pada lengan kanan atas.

3. Setelah berbaring tenang, tetapkan tekanan darah 3 x berturut-turut, ambil nilai rata-rata (Tekanan mendekati basal).

“COLD PRESSOR TEST”

4. Tanpa membuka manset, OP memasukan tangan kirinya ke dalam air es (4°C) sampai pergelangan tangan selama 1 menit.

5. Tetapkan tekanan sistole & diastole pada detik ke 30 & ke 60 (pada detik ke 25 & ke 55 saudara sdh. mulai memompa manset).

“COLD PRESSOR TEST”

6. OP segera mengeluarkan tangan kiri dari es & tetapkan tekanan sistole & diastole setiap 1 menit sampai kembali ke tekanan darah awal.

7. Catat hasil pengukuran tekanan darah OP selama pendinginan.

“COLD PRESSOR TEST”

Hasil pengukuran tekanan darah selama pendinginan :

* Golongan Hiperreaktor* Golongan Hiporeaktor

“COLD PRESSOR TEST”

GOLONGAN HIPERREAKTOR :Bila pada pendinginan / percobaan “Cold Pressor Test”

Tek. Sistole naik > dari 20 mmHg

& Tek. Diastole naik > dari 15 mmHg dari tekanan darah awal

“COLD PRESSOR TEST”

GOLONGAN HIPOREAKTOR :Bila pada pendinginan / percobaan “Cold Pressor Test”

Tek. Sistole naik < dari 20 mmHg

& Tek. Diastole naik < dari 15 mmHg dari tekanan darah awal

TUJUAN PERCOBAAN“HARVARD STEP TEST”

1. Melakukan percobaan naik turun bangku, menetapkan frekuensi nadi awal.

2. Menetapkan lamanya naik turun bangku, menghitung frekuensi nadi selama 30 detik, sebanyak 3 x, masing-masing dari menit ke 1’ - 1’30” , 2’ - 2’30” & 3’ – 3’30”.

3. Menetapkan indeks kesanggupan Harvard Step Test dengan : Cara Lambat, Cara Cepat & Daftar.

4. Menilai indeks kesanggupan tsb di atas.

ALAT“HARVARD STEP TEST”

Stopwatch (2 Buah) Bangku setinggi 19 inchi Metronom (Frekuensi 120 /

Menit)

“HARVARD STEP TEST”

1. OP berdiri menghadap bangku setinggi 19 inchi sambil mendengarkan detakan metronom dengan frekuensi 120 x per menit.

2. Pada detakan ke 1, OP menempatkan satu kakinya di bangku.

3. Pada detakan ke 2, kaki lainnya dinaikkan ke bangku shg. OP berdiri tegak di atas bangku.

“HARVARD STEP TEST”

4. Pada detakan ke 3, kaki yang pertama kali naik diturunkan.

5. Pada detakan ke 4, kaki yang masih di atas bangku diturunkan, sehingga OP berdiri tegak lg di depan bangku.

6. Siklus ini diulangi terus, sampai OP tidak kuat lagi, tetapi tidak lebih dari 5 menit.

“HARVARD STEP TEST”

Catalah, lama percobaan dengan menggunakan stopwatch 1, stopwatch 1 berhenti, langsung stopwatch 2 dijalankan.

7. OP istirahat selama 1 menit, kemudian hitung & catat frekuensi nadi selama 30 detik sebanyak 3 x dengan menggunakan stopwatch 2 → 1’ - 1’30” , 2’ - 2’30” & 3’ - 3’30”

“HARVARD STEP TEST”

8. Hitung indeks kesanggupan OP dengan :* Cara Lambat* Cara Cepat* DaftarBeri nilai hasilnya.

Stop

Watch 1

Lama Naik Turun

Stop

Watch 2

Istirahat

1’

1’30”

2’

2’30”

3’

3’30”

4’

Denyut

Nadi 1

Denyut

Nadi 2

Denyut

Nadi 3

Frekuensi Normal Nadi Awal = 60 – 80 x / Menit