Post on 30-Mar-2019
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-3
1
Abstrak—Pusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita ini
merupakan fasilitas bagi para wanita penderita kanker untuk
melakukan rehabilitasi baik secara medis maupun non-medis,
atau psikologis. Tujuan dari rancangan ini dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan fasilitas terapi kanker seperti kemoterapi
dan radioterapi yang jumlahnya belum sesuai dengan kebutuhan
pasien di Surabaya dan memberikan pasien suasana pengobatan
yang berbeda dengan suasana rumah sakit pada umumnya
dengan menyediakan fasilitas rehabilitasi yang menyenangkan
melalui desain interior dan taman-tamannya. Pusat Rehabilitasi
Kanker Khusus Wanita ini diharapkan mampu menciptakan
kenyamanan dan privasi antar pasien dengan pasien maupun
pasien dengan tenaga medisnya.
Konsep desain Pusat Rehabilitasi ini mengutamakan
kenyamanan pasien dimana tiap area didesain dengan warna-
warna yang disesuaikan dengan psikologis pasien dan
menggunakan unsur air dan tanaman agar pasien merasa lebih
dekat dengan alam, dan juga bukaan-bukaan lebar pada tiap
ruang memberi cahaya alami yang maksimal.
Pusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita ini diharapkan
mampu menunjang RS. Onkologi yang berada tidak jauh dari
Pusat Rehabilitasi, serta Rumah Sakit lain yang jumlah
pasiennya sudah over-capacity dan membutuhkan fasilitas
tambahan untuk rehabilitasi kanker.
Kata Kunci— Healing Environment, Kanker, Pusat
Rehabilitasi Kanker.
I. PENDAHULUAN
Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2012
menyebutkan, prevalensi kanker mencapai 4,3 banding 1.000
orang. Padahal data sebelumnya menyebutkan prevalensinya 1
banding 1.000 orang.
Pengetahuan dan teknologi kedokteran mampu
meningkatkan harapan hidup pasien kanker. Sebuah sumber
pustaka dari Utah Cancer Action Network (UCAN)
mengatakan, tahun 1913 harapan hidup 5 tahun pasien kanker
adalah 10 persen, sedangkan pada tahun 2003 harapan hidup 5
tahun pasien kanker meningkat menjadi 66 persen.
Peningkatan harapan hidup menyebabkan pasien kanker hidup
lebih lama. Sayangnya, belum banyak yang memperhatikan
masalah kanker dari sudut psikologisnya.
Penanganan menyeluruh dari segi fisik dan psikologis
sangat penting dalam penanganan pasien kanker. Pertama yang
harus dilakukan terapis yang berhubungan dengan pasien
kanker adalah membantu pasien mengenali gejala-gejala
psikologisnya. Hal ini dilakukan karena pasien sering kali
menyangkal adanya masalah tersebut dalam dirinya.
Pengenalan gejala yang baik akan membantu proses terapi
psikologis selanjutnya.
Dengan data-data yang didapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa dengan meningkatnya jumlah penderita
kanker dan masih minimnya fasilitas pelayanan bagi penderita
kanker serta kurangnya perhatian daari sisi psikologis pasien,
maka Pusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita ini dapat
menjadi fasilitas pelayanan bagi penderita kanker wanita.
Aplikasi Prinsip Healing Environment pada
Pusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita
Dhayita Sitoresmi, dan Ir. Sudradjat, MM, MBA
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: sudradjatarsitek@yahoo.com
Gambar 1. Skema Penjabaran Tema (fisik)
Gambar 2. Transformasi Bentuk Berdasarakan Tema
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-3
2
II. METODA PERANCANGAN
“Bertahan” dipilih sebagai tema dalam objek rancang
dimana diharapkan dengan tema yang dipilih tersebut objek
rancang dapat memberikan suatu suasana tertentu yang
memberikan kekuatan dan semangat kepada pasien untuk bisa
bertahan menghadapi penyakit kanker dan keadaannya mampu
menjadi lebih baik. Kata “bertahan” sebagai tema tersebut
dapat diwujudkan melalui penciptaan suasana ruang yang
memberikan kekuatan dan semangat, yang dapat disalurkan
melalui bentuk dan warna baik dari segi eksterior maupun
interior objek rancang.
Pendekatan yang dipilih adalah menggunakan prinsip
Healing Environment dimana lebih mengedepankan sisi non-
fisik dari bangunan untuk membentuk lingkungan yang
menyembuhkan bagi pasien. Untuk segi fisik bangunan,
diambil bentuk-bentuk dan warna sebagai representasi dari
karakteristik tema Bertahan.
III. HASIL DAN EKSPLORASI
A. Gubahan Massa dan Ruang Luar
Konsep gubahan massa dan ruang luar mengambil garis
lengkung sebagai cermin dari sifat feminine wanita dan bentuk
lingkaran bangunan sebagai aksentuasi pada entrance tapak.
Terdapat 2 pintu masuk, yaitu satu pintu masuk utara sebagai
pintu masuk utama untuk publik atau pasien dan pintu masuk
selatan sebagai jalur servis dan tenaga medis. Taman-taman
dibuat di area depan maupun tengah bangunan agar pasien
merasa lebih dekat dengan alam.
B. Bentuk
Bentuk lingkaran dipilih sebagai intrepertasi dari support/
care dari tema bertahan. Fasad bangunan didominasi kaca
dengan frame horizontal dan cladding berupa sunscreen
dengan motif bunga mencerminkan feminine wanita sebagai
pengguna objek. Warna dasar putih dengan aksentuasi merah
muda juga dipilih sebagai cerminan sifat feminin wanita.
C. Interior
Warna pada bagian interior bangunan disesuaikan dengan
fungsi dan psikologis pasien. Penggunaan warna-warna yang
cenderung lembut dipakai pada ruang-ruang treatment dan
kamar inap. Untuk warna-warna cerah digunakan pada ruang
santai bersama untuk meningkatkan semangat pasien. Warna-
warna tersebut diharapkan dapat membantu proses healing
pasien.
D. Struktur
Dengan bentuk melingkar, bangunan ini menggunakan
sistem struktur rigid frame dengan bentuk kolom lingkaran
agar terkesan dinamis dan menyatu dengan bentuk bangunan .
Jarak antar balok dan plafond difungsikan sebagai jalur pipa-
pipa utilitas.
Gambar 3. Site Plan
Gambar 4. Ruang Kemoterapi
Gambar 5. Kamar Inap VVIP
Gambar 6. R. Bersama Unit Inap
Gambar 6. R. Bersama Unit Inap
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-3
3
IV. KESIMPULAN
Pusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita ini bertujuan
untuk memberikan fasilitas medis bagi penderita kanker wanita
dengan mengutamakan kenyamanan psikologis dan diharapkan
dapat menjadi rujukan dan membantu Rumah Sakit lain dalam
menangani proses rehabilitasi kanker. Konsep Healing
Environment diterapkan pada bangunan khususnya interior
untuk menciptakan suasana yang membangun semangat dan
dapat membantu proses penyembuhan pasien.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT
atas segala rahmat dan hidayahnya. Terima kasih kepada
Bapak Ir. M. Salatoen, MT, selaku dosen koordinator mata
kuliah Tugas Akhir, Bapak Ir. Sudradjat, MM, MBA selaku
dosen pembimbing Tugas Akhir, serta Bapak Ibu dosen
Jurusan Arsitektur selaku penguji dan pemberi saran dan kritik
pada Tugas Akhir ini dan juga semua keluarga dan teman atas
semangat dan doa selama pengerjaan Tugas Akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Duerk, Donna P. Architectural Programming : InformationManagement
for Design. New York: Van Nostrand Reinhold. (1993) .
[2] McCullough ,Cynthia, Evidence Based Design for Healthcare
Facilities). Indianapolis: (2010).
[3] yayasankankerindonesia.org/tentang-kanker
Gambar 7. Perspektif Bird Eye View
Gambar 9. Rooftop Garden
Gambar 8. Eksterior Cladding