JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-3 Aplikasi...

3
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-3 1 AbstrakPusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita ini merupakan fasilitas bagi para wanita penderita kanker untuk melakukan rehabilitasi baik secara medis maupun non-medis, atau psikologis. Tujuan dari rancangan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas terapi kanker seperti kemoterapi dan radioterapi yang jumlahnya belum sesuai dengan kebutuhan pasien di Surabaya dan memberikan pasien suasana pengobatan yang berbeda dengan suasana rumah sakit pada umumnya dengan menyediakan fasilitas rehabilitasi yang menyenangkan melalui desain interior dan taman-tamannya. Pusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita ini diharapkan mampu menciptakan kenyamanan dan privasi antar pasien dengan pasien maupun pasien dengan tenaga medisnya. Konsep desain Pusat Rehabilitasi ini mengutamakan kenyamanan pasien dimana tiap area didesain dengan warna- warna yang disesuaikan dengan psikologis pasien dan menggunakan unsur air dan tanaman agar pasien merasa lebih dekat dengan alam, dan juga bukaan-bukaan lebar pada tiap ruang memberi cahaya alami yang maksimal. Pusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita ini diharapkan mampu menunjang RS. Onkologi yang berada tidak jauh dari Pusat Rehabilitasi, serta Rumah Sakit lain yang jumlah pasiennya sudah over-capacity dan membutuhkan fasilitas tambahan untuk rehabilitasi kanker. Kata KunciHealing Environment, Kanker, Pusat Rehabilitasi Kanker. I. PENDAHULUAN Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2012 menyebutkan, prevalensi kanker mencapai 4,3 banding 1.000 orang. Padahal data sebelumnya menyebutkan prevalensinya 1 banding 1.000 orang. Pengetahuan dan teknologi kedokteran mampu meningkatkan harapan hidup pasien kanker. Sebuah sumber pustaka dari Utah Cancer Action Network (UCAN) mengatakan, tahun 1913 harapan hidup 5 tahun pasien kanker adalah 10 persen, sedangkan pada tahun 2003 harapan hidup 5 tahun pasien kanker meningkat menjadi 66 persen. Peningkatan harapan hidup menyebabkan pasien kanker hidup lebih lama. Sayangnya, belum banyak yang memperhatikan masalah kanker dari sudut psikologisnya. Penanganan menyeluruh dari segi fisik dan psikologis sangat penting dalam penanganan pasien kanker. Pertama yang harus dilakukan terapis yang berhubungan dengan pasien kanker adalah membantu pasien mengenali gejala-gejala psikologisnya. Hal ini dilakukan karena pasien sering kali menyangkal adanya masalah tersebut dalam dirinya. Pengenalan gejala yang baik akan membantu proses terapi psikologis selanjutnya. Dengan data-data yang didapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya jumlah penderita kanker dan masih minimnya fasilitas pelayanan bagi penderita kanker serta kurangnya perhatian daari sisi psikologis pasien, maka Pusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita ini dapat menjadi fasilitas pelayanan bagi penderita kanker wanita. Aplikasi Prinsip Healing Environment pada Pusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita Dhayita Sitoresmi, dan Ir. Sudradjat, MM, MBA Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected] Gambar 1. Skema Penjabaran Tema (fisik) Gambar 2. Transformasi Bentuk Berdasarakan Tema

Transcript of JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-3 Aplikasi...

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-3

1

Abstrak—Pusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita ini

merupakan fasilitas bagi para wanita penderita kanker untuk

melakukan rehabilitasi baik secara medis maupun non-medis,

atau psikologis. Tujuan dari rancangan ini dimaksudkan untuk

memenuhi kebutuhan fasilitas terapi kanker seperti kemoterapi

dan radioterapi yang jumlahnya belum sesuai dengan kebutuhan

pasien di Surabaya dan memberikan pasien suasana pengobatan

yang berbeda dengan suasana rumah sakit pada umumnya

dengan menyediakan fasilitas rehabilitasi yang menyenangkan

melalui desain interior dan taman-tamannya. Pusat Rehabilitasi

Kanker Khusus Wanita ini diharapkan mampu menciptakan

kenyamanan dan privasi antar pasien dengan pasien maupun

pasien dengan tenaga medisnya.

Konsep desain Pusat Rehabilitasi ini mengutamakan

kenyamanan pasien dimana tiap area didesain dengan warna-

warna yang disesuaikan dengan psikologis pasien dan

menggunakan unsur air dan tanaman agar pasien merasa lebih

dekat dengan alam, dan juga bukaan-bukaan lebar pada tiap

ruang memberi cahaya alami yang maksimal.

Pusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita ini diharapkan

mampu menunjang RS. Onkologi yang berada tidak jauh dari

Pusat Rehabilitasi, serta Rumah Sakit lain yang jumlah

pasiennya sudah over-capacity dan membutuhkan fasilitas

tambahan untuk rehabilitasi kanker.

Kata Kunci— Healing Environment, Kanker, Pusat

Rehabilitasi Kanker.

I. PENDAHULUAN

Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2012

menyebutkan, prevalensi kanker mencapai 4,3 banding 1.000

orang. Padahal data sebelumnya menyebutkan prevalensinya 1

banding 1.000 orang.

Pengetahuan dan teknologi kedokteran mampu

meningkatkan harapan hidup pasien kanker. Sebuah sumber

pustaka dari Utah Cancer Action Network (UCAN)

mengatakan, tahun 1913 harapan hidup 5 tahun pasien kanker

adalah 10 persen, sedangkan pada tahun 2003 harapan hidup 5

tahun pasien kanker meningkat menjadi 66 persen.

Peningkatan harapan hidup menyebabkan pasien kanker hidup

lebih lama. Sayangnya, belum banyak yang memperhatikan

masalah kanker dari sudut psikologisnya.

Penanganan menyeluruh dari segi fisik dan psikologis

sangat penting dalam penanganan pasien kanker. Pertama yang

harus dilakukan terapis yang berhubungan dengan pasien

kanker adalah membantu pasien mengenali gejala-gejala

psikologisnya. Hal ini dilakukan karena pasien sering kali

menyangkal adanya masalah tersebut dalam dirinya.

Pengenalan gejala yang baik akan membantu proses terapi

psikologis selanjutnya.

Dengan data-data yang didapat di atas, dapat

disimpulkan bahwa dengan meningkatnya jumlah penderita

kanker dan masih minimnya fasilitas pelayanan bagi penderita

kanker serta kurangnya perhatian daari sisi psikologis pasien,

maka Pusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita ini dapat

menjadi fasilitas pelayanan bagi penderita kanker wanita.

Aplikasi Prinsip Healing Environment pada

Pusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita

Dhayita Sitoresmi, dan Ir. Sudradjat, MM, MBA

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

(ITS)

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: [email protected]

Gambar 1. Skema Penjabaran Tema (fisik)

Gambar 2. Transformasi Bentuk Berdasarakan Tema

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-3

2

II. METODA PERANCANGAN

“Bertahan” dipilih sebagai tema dalam objek rancang

dimana diharapkan dengan tema yang dipilih tersebut objek

rancang dapat memberikan suatu suasana tertentu yang

memberikan kekuatan dan semangat kepada pasien untuk bisa

bertahan menghadapi penyakit kanker dan keadaannya mampu

menjadi lebih baik. Kata “bertahan” sebagai tema tersebut

dapat diwujudkan melalui penciptaan suasana ruang yang

memberikan kekuatan dan semangat, yang dapat disalurkan

melalui bentuk dan warna baik dari segi eksterior maupun

interior objek rancang.

Pendekatan yang dipilih adalah menggunakan prinsip

Healing Environment dimana lebih mengedepankan sisi non-

fisik dari bangunan untuk membentuk lingkungan yang

menyembuhkan bagi pasien. Untuk segi fisik bangunan,

diambil bentuk-bentuk dan warna sebagai representasi dari

karakteristik tema Bertahan.

III. HASIL DAN EKSPLORASI

A. Gubahan Massa dan Ruang Luar

Konsep gubahan massa dan ruang luar mengambil garis

lengkung sebagai cermin dari sifat feminine wanita dan bentuk

lingkaran bangunan sebagai aksentuasi pada entrance tapak.

Terdapat 2 pintu masuk, yaitu satu pintu masuk utara sebagai

pintu masuk utama untuk publik atau pasien dan pintu masuk

selatan sebagai jalur servis dan tenaga medis. Taman-taman

dibuat di area depan maupun tengah bangunan agar pasien

merasa lebih dekat dengan alam.

B. Bentuk

Bentuk lingkaran dipilih sebagai intrepertasi dari support/

care dari tema bertahan. Fasad bangunan didominasi kaca

dengan frame horizontal dan cladding berupa sunscreen

dengan motif bunga mencerminkan feminine wanita sebagai

pengguna objek. Warna dasar putih dengan aksentuasi merah

muda juga dipilih sebagai cerminan sifat feminin wanita.

C. Interior

Warna pada bagian interior bangunan disesuaikan dengan

fungsi dan psikologis pasien. Penggunaan warna-warna yang

cenderung lembut dipakai pada ruang-ruang treatment dan

kamar inap. Untuk warna-warna cerah digunakan pada ruang

santai bersama untuk meningkatkan semangat pasien. Warna-

warna tersebut diharapkan dapat membantu proses healing

pasien.

D. Struktur

Dengan bentuk melingkar, bangunan ini menggunakan

sistem struktur rigid frame dengan bentuk kolom lingkaran

agar terkesan dinamis dan menyatu dengan bentuk bangunan .

Jarak antar balok dan plafond difungsikan sebagai jalur pipa-

pipa utilitas.

Gambar 3. Site Plan

Gambar 4. Ruang Kemoterapi

Gambar 5. Kamar Inap VVIP

Gambar 6. R. Bersama Unit Inap

Gambar 6. R. Bersama Unit Inap

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-3

3

IV. KESIMPULAN

Pusat Rehabilitasi Kanker Khusus Wanita ini bertujuan

untuk memberikan fasilitas medis bagi penderita kanker wanita

dengan mengutamakan kenyamanan psikologis dan diharapkan

dapat menjadi rujukan dan membantu Rumah Sakit lain dalam

menangani proses rehabilitasi kanker. Konsep Healing

Environment diterapkan pada bangunan khususnya interior

untuk menciptakan suasana yang membangun semangat dan

dapat membantu proses penyembuhan pasien.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT

atas segala rahmat dan hidayahnya. Terima kasih kepada

Bapak Ir. M. Salatoen, MT, selaku dosen koordinator mata

kuliah Tugas Akhir, Bapak Ir. Sudradjat, MM, MBA selaku

dosen pembimbing Tugas Akhir, serta Bapak Ibu dosen

Jurusan Arsitektur selaku penguji dan pemberi saran dan kritik

pada Tugas Akhir ini dan juga semua keluarga dan teman atas

semangat dan doa selama pengerjaan Tugas Akhir ini.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Duerk, Donna P. Architectural Programming : InformationManagement

for Design. New York: Van Nostrand Reinhold. (1993) .

[2] McCullough ,Cynthia, Evidence Based Design for Healthcare

Facilities). Indianapolis: (2010).

[3] yayasankankerindonesia.org/tentang-kanker

Gambar 7. Perspektif Bird Eye View

Gambar 9. Rooftop Garden

Gambar 8. Eksterior Cladding