Post on 02-Mar-2016
1
BAB 1
KEBIJAKAN DAN STANDAR 1.1. PEMBELAJARAN BLOK
1.1.1. DEFINISI
Pembelajaran Blok bermaksud memberikan kesempatan
seluas-luasnya pada mahasiswa dalam mengeluarkan isi pikiran
dan tanggapan terhadap suatu rangsangan. Dosen sebagai
fasilitator tidak boleh menghakimi salah maupun membendung
dari isi pikiran mahasiswa. Fasilitator memberikan arahan dari
alur pikiran mahasiswa.
Blok cardiovaskuler merupakan blok pada semester 7 di
tahun pertama dalam pembelajaran mahasiswa. Pada blok ini
mahasiswa akan mempelajari anatomi fisiologi, pathofisiologi dan
asuhan keperawatan pada system cardiovaskuler yang sesuai
dengan evidence based of nursing.
1.1.2. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
Blok kardiovaskuler terdiri dari 3 modul yang berfokus pada
anatomi fisiologi, pathologi & asuhan keperawatan, dan
penatalaksanaan spesifik. Oleh karena itu disiapkan aktivitas
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Aktivitas pembelajaran dalam Blok kardiovaskuler yang
akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran adalah :
1. Tutorial
Tutorial yang dilakukan adalah diskusi dalam kelompok
kecil dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL).
Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil
beranggotakan 10 15 orang. Tutorial dijadwalkan 2 kali
diskusi dan 1 kali pleno dalam seminggu untuk diskusi tentang
masalah yang belum dipahami dan dilakukan dengan
didampingi oleh fasilitator atau mandiri. Untuk mencapai
tujuan pembelajaran mahasiswa diberikan skenario kasus dan
kelompok akan mendiskusikan kasus tersebut dengan
pendekatan seven jump dibawah ini:
1. Clarify unfamiliar term :
a. Tahap ini bertujuan untuk memahami skenario dan
menyamakan persepsi.
b. Proses: mahasiswa mengidentifikasi istilah/konsep yang
belum dimengerti dengan menggunakan prior
knowledge/ membuka kamus.
c. Alasan: istilah yang tidak lazim akan menghambat
pemahaman.
2
d. Hasil : daftar istilah yang tidak dimengerti.
2. Define the problem
a. Bertujuan untuk menyadarkan mahasiswa bahwa ada
masalah yang harus didiskusikan.
b. Proses: mahasiswa dimotivasi untuk menyumbangkan
pendapat mereka tentang masalah dalam skenario.
c. Alasan: memungkinkan setiap anggota mempunyai
pandangan yang berbeda untuk memperluas wawasan
mereka.
d. Hasil : tersusunnya topik yang perlu penjelasan dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan.
e. Bila pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak difahami,
maka dapat diangkat sebagai LO (learning objective)
yang akan di bahas pada pertemuam berikutnya.
3. Brainstorm possible hypothesis/explanation :
a. Tahap ini bertujuan untuk mengaktifkan prior
knowlwedge dari masing-masing anggota kelompok.
b. Proses : mahasiswa mencoba rumuskan, menguji dan
membandingkan keunggulan dari masing-masing
hipotesis.
c. Alasan : mendorong penggunaan prior knowledge dari
masing-masing individu.
d. Hasil : daftar hipotesis atau penjelasan singkat dari
jawaban step kedua.
e. Dalam bentuk jawaban-jawaban singkat.
4. Arrange explanation into a tentative solution :
a. Pada tahap ini masalah dibahas secara detil dan
dibandingkan terhadap hipotesis untuk lihat
kemungkinan dan perlunya penjelasan lebih lanjut.
b. Semua hipotesis dihubungkan satu sama lain secara
skematis
c. Alasan : supaya mahasiswa dapat melihat hubungan
antara 1 konsep dengan konsep lainnya, sehingga
mahasiswa mengerti dan tidak menghafal.
d. Hasil : berupa penjelasan masalah oleh kelompok secara
sistematik.
e. Dalam bentuk skema/bagan.
5. Define LO (Learning Objective) :
a. Pada tahap ini kelompok menentukan apa yang harus
dipelajari untuk dapat mengerti memecahkan masalah-
masalah yang belum terjawab. Tutor mendorong
3
mahasiswa agar masalah tidak terlalu umum atau
dangkal.
b. Alasan : perumusan tujuan pembelajaran yang tepat
didapat dari diskusi antara tutor dan mahasiswa.
c. Hasil : tersusunnya tujuan pembelajaran/LO (learning
objective).
d. LO didiskusikan pada pertemuan berikutnya.
e. Tahap 1 sampai 5 di laksanakan pada pertemuan
pertama.
6. Info gathering and private study :
a. Dilakukan di antara diskusi pertama dan kedua.
b. Proses : mahasiswa harus mencari semua pertanyaan
yang belum terjawab.
c. Mahasiswa dapat menggunakan sumber yang berbeda
untuk mendapatkan informasi (text book, journal,
bertanya langsung ke pakar, kuliah umum).
d. Alasan : mahasiswa mengerti bahwa mereka harus
melakukan sendiri dan mengumpulkan info baru untuk
pemenuhan tujuan.
e. belajar
f. Hasil : mahasiswa merangkum semua hasil yang di
dapatkan.
7. Share the results of info gathering and privat study ;
a. Proses di mulai dengan melihat LO, kemudian
mengidentifikasi sumber info, saling berbagi informasi
yang sudah di dapat dan menolong untuk saling mengerti.
b. Mengkaji informasi yang sudah di dapat dan
mendiskusikan apakah semua permasalahan dalam
skenario sudah terjawab.
c. Alasan : agar kelompok menghasilkan analisis masalah
yang lengkap, menggabungan hasil pembelajaran dan
mengidentifikasi masalah yang tidak diketahui untuk
pembelajaran tahap lanjut.
d. Hasil : rangkuman informasi yang didapat.
e. Apabila semua LO terjawab, maka diskusi selesai, tetapi
apabila LO fakultas belum tercapai maka tutor
memberikan tugas kepada anggota kelompok.
f. LO yang belum terjawab bisa didiskusikan di pertemuan
Pleno dengan menghadirkan pakar.
g. Presentasi dilakukan secara oral, menulis bagan di papan
atau presentasi dengan power point.
h. Tutor memberikan feedback di akhir pertemuan ke dua.
4
2. Belajar mandiri
Dalam pembelajaran orang dewasa, mahasiswa dapat
belajar secara mandiri dari berbagai sumber belajar eksternal
yaitu : perpustakaan, wabsite (internet & intranet), e-Learning,
buku, brosur dan jurnal. Metode belajar mandiri berbentuk
pelaksanaan tugas membaca atau kajian jurnal oleh mahasiswa
tanpa bimbingan atau pengajaran khusus. Dalam metode ini
mahasiswa akan terlebih dahulu mendapatkan penjelasan
tentang proses dan hasil yang diharapkan serta diberikan daftar
bacaan sesuai kebutuhan. Dengan belajar mandiri diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan kerja dan memberikan
kesempatan pada mahasiswa untuk memperdalam
pengetahuan secara aktif.
3. Kuliah pengantar
Metode kuliah pengantar berbentuk penjelasan pengajar
kepada mahasiswa dan biasanya diikuti dengan tanya jawab
tentang isi pelajaran yang belum jelas. Yang perlu dipersiapkan
pengajar daftar topik yang akan diajarkan dan media visual
atau materi pembelajaran. Selama kuliah pakar seluruh dosen
diwajibkan menggunakan pendekatan student centered learning
(SCL). SCL adalah konsep pembelajaran dengan pendekatan :
- Menyertakan mahasiswa dalam proses pembelajaran
- Mendorong mahasiswa untuk memiliki pengetahuan yang
lebih banyak, luas dan mendalam
- Membantu mahasiswa untuk menyelami kejadian pada
kehidupan nyata
- Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif
- Mendorong kemampuan mahasiswa untuk berfikir kritis
- Mengarahkan mahasiswa untuk mengenali dan menggunakan
berbagai macam gaya belajar
- Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang mahasiswa
- Memberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai
strategi assessment
Beberapa topik kuliah pakar yang akan diberikan pada Blok
kardiovaskuler akan dijadwalkan sesuai tujuan pembelajaran
setiap minggu. Dalam kuliah pakar ini mahasiswa juga
diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum
jelas selama proses diskusi tutorial atau belajar mandiri.
4. Project Based Learning (PjBL)
PjBL adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan
mahasiswa dalam belajar pengetahuan dan keterampilan
5
melalui proses pencarian/penggalian (inquiry) yang panjang
dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan
kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan sangat
hati-hati. PjBL dalam Blok kardiovaskuler dilakukan dengan
pembuatan flip chart (lembar balik) dengan topik yang
ditentukan kemudian.
5. Discovery Learning
Discovery Learning adalah metode belajar yang difokuskan
pada pemanfaatan informasi yang tersedia, baik yang
diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh mahasiswa,
untuk membangun pengetahuan dengan cara belajar mandiri.
1.2 EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
1.2.1. NILAI LULUS MATA AJARAN SISTEM BLOK
Sistem penilaian berdasarkan acuan Universitas Muhammadiyah
Malang dalam nilai angka mutu, huruf mutu, dan bobot.
TARAF PENGUASAAN NILAI HURUF NILAI NUMERIK 80,00 A 4
75.0 79.9 B + 3.5 70.0-74.9 B 3 60.0-69.0 C + 2.5 55.0-59.9 C 2 40.0-54.9 D 1
< 40.0 E 0]
1.2.2. NILAI LULUS
Nilai lulus setiap mata ajar adalah minimal 65
1.2.3.KRITERIA PENILAIAN
Jenis Ujian Prosentase Penilaian UTB 15% UAB 15% TUTORIAL 15% Jurnal 15% PjBL 15% Field trip 10% Skill lab & Praktikum 15%
1.2.4. KRITERIA BOLEH MENGIKUTI UJIAN
Kehadiran tutorial minimal 80%
6
Absensi Field Study, SGD (Small Group Discussion) 100%, KECUALI
jika sakit dengan surat keterangan dokter UMC dan jika ada saudara
meninggal.
Kehadiran pada kuliah pengantar minimal 80% KECUALI jika sakit
dengan surat keterangan dokter UMC dan jika ada saudara
meninggal.
Telah mengumpulkan semua penugasan yang diberikan baik dalam
bentuk laporan tertulis dan rekaman video.
7
BAB 2
MODUL DAN TOPIK
2.1. TUJUAN MODUL
Setelah menyelesaikan blok kardiovaskuler mahasiswa mampu
memahami tentang anatomi fisiologi, patofisiologi dan asuhan keperawatan,
serta penatalaksanaan spesifik system kardiovaskuler yang dapat digunakan
pada pelayanan keperawatan.
2.2. LEARNING OUTCOMES
Setelah pembelajaran selama enam minggu, mahasiswa diharapkan
mampu:
1. Memahami anatomi dan fisiologi system kardiovaskuler.
2. Mengintepretasikan hasil ECG dasar.
3. Memahami patofisiologi tentang thromboplebitis (DVT), vena statis ulcer,
varises, congestive heart failure, penyakit katub jantung, regurgitasi dan
stenosis aorta, aterosklerosis, tamponade jantung, infark miocard acute,
cardiomyopati, penyakit jantung anak (ASD, VSD, PDA, tetralogy fallot),
aneurysm, jantung rematik, arythmia/disrithmia.
4. Mengaplikasikan asuhan keperawatan tentang thromboplebitis (DVT),
vena statis ulcer, varises, congestive heart failure, penyakit katub
jantung, regurgitasi dan stenosis aorta, aterosklerosis, tamponade
jantung, infark miocard acute, cardiomyopati, penyakit jantung anak
(ASD, VSD, PDA, tetralogy fallot), aneurysm, jantung rematik,
arythmia/disrithmia.
5. Mengaplikasikan penatalaksanaan spesifik pada system kardiovaskuler
(skill laboratorium: pemeriksaan fisik khusus jantung, pemberian obat
sublingual, ambulasi pasien dengan penyakit jantung, pengkajian level
nyeri, pengambilan darah untuk BGA, bed side monitoring dan ECG).
6. Memahami penatalaksanaan spesifik pada system kardiovaskuler
(praktikum: anatomi cardio, anatomi sirkulasi, treadmill, catheterisasi
jantung/video).
8
2.3 TOPIC TREE
C
A
R
D
I
O
V
A
S
C
U
L
A
R
Review:
Anatomi
fisiology, ECG
intepretasi
dasar
*Thromboplebitis
(DVT)
*Venous statis ulcer
*Varises
*Peny. Katub jantung
* Stenosis & regurgitasi Aorta
*Aterosclerosis
* Tamponade jantung
Infark Miocard Acute
CHF
*Cardiomyopati
*ASD, VSD, PDA
*Aneurysm
*jatung Rematik
*arythmia/dysrithmia
Tetralogy Fallot
Penatalaksanaan
spesifik
Patholo
gy dan
Askep:
KP 1-2
Tutor 3
KP 10-14
Tutor 2
KP 6-9
Tutor 1
KP 3-5
P
J
B
L
F
I
E
L
D
T
R
I
P
&
J
U
R
N
A
L
9
Penatalaksanaan
spesifik
Skill lab:
ECG
Bed side monitoring
Pengkajian level nyeri
BGA
Pemfis khusus jantung dan
circulasi
Pemberian obat Sub lingual
Ambulasi pasien jantung
Praktikum:
Praktikum anatomi cardio
Praktikum anatomi sirculasi
Praktikum treadmill
10
Time Table
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6
KP:
1. Anatomi
2. fisiology dan
ECG intepretasi dasar
3. Thromboplebitis (DVT)
4. Venous statis ulcer
5.Varises 6.Peny. Katub jantung
7.Stenosis & regurgitasi
Aorta
Tutor 1: jangan biarkan aku tenggelam 1.diskusi 1 2.diskusi 2
Tutor 2: aku tak sanggup lagi 1.Diskusi 1 2.Diskusi 2
Tutor 3: si cantik hidup dengan maut 1.Diskusi 1 2.Diskusi 2
OSCE skill lab OSCE skill lab
Praktikum:
Praktikum anatomi cardio
Praktikum anatomi sirculasi
KP: 8. Aterosclerosis
9.Tamponade jantung
10.Cardiomyopati
11.ASD, VSD, PDA
12.Aneurysm
13. jatung Rematik 14.arythmia/dysrithmia
Praktikum treadmill
Remidi OSCE
Bimbingan PJBL 1 Bimbingan jurnal 1
Bimbingan PJBL 2 Bimbingan jurnal 2
Pleno PJBL 1 Pleno jurnal1
Pleno PJBL 2 Pleno jurnal 2
Praktikum treadmill Pelaksanaan Fieldtrip Pleno tutor 1, 2, 3 UTB: KP 1-7 UAB: 8-14 Skill lab:
1.ECG
2.Bed side monitoring
Skill lab:
3.Pengkajian level
nyeri
4.Pengambilan darah
untuk BGA
Skill lab:
5.Pemfis khusus jantung dan
circulasi
6.Pemberian obat Sub lingual
7.Ambulasi pasien jantung
Pleno field trip
11
UNIT BELAJAR 1
(www.healthnewsng.com)
Minggu 1
Setelah menyelesaikan minggu pertama mahasiswa diharapkan mampu:
1. Memahami anatomi kardiovaskuler.
2. Memahami fisiologi kardiovaskuler.
3. Mengintepretasikan hasil ECG dasar.
4. Memahami pathofisiologi thromboplebitis (DVT) dan mengaplikasikan asuhan
keperawatannya.
6. Memahami pathofisiologi Venous statis ulcer dan mengaplikasikan asuhan keperawatannya.
7. Memahami pathofisiologi Varises dan mengaplikasikan asuhan keperawatannya. 8. Memahami pathofisiologi Penyakit Katub jantung dan mengaplikasikan asuhan
keperawatannya.
9. Memahami pathofisiologi Stenosis & regurgitasi Aorta dan mengaplikasikan asuhan keperawatannya.
Aktifitas pembelajaran minggu pertama:
1. Kuliah pakar
No. Kode Topic pengajaran Metode Durasi Dosen
1 KP 1 Anatomi kardiovaskuler:
jantung dan pembuluh
darah
Classical,
diskusi
2 jam dr. Tantowi Jauhari
12
2 KP 2 Fisiologi kardiovaskuler: Peredaran darah Kelistrikan jantung EKG intepretasi dasar
Classical,
diskusi
2 jam Chairul Huda A,
S.Kep. Ns
3 KP 3 Thromboplebitis (DVT): Definisi Etiologi Tanda dan gejala Pathofisiologi Komplikasi Diagnostic test Penatalaksanaan Prognosis Asuhan keperawatan
Classical,
diskusi
2 jam Lilis Setyowati,
S.Kep
4 KP 4 Venous statis ulcer: Definisi Etiologi Tanda dan gejala Pathofisiologi Komplikasi Diagnostic test Penatalaksanaan Prognosis Asuhan keperawatan
Classical,
diskusi
2 jam Lilis Setyowati,
S.Kep
5 KP 5 Varises: Definisi Etiologi Tanda dan gejala Pathofisiologi Komplikasi Diagnostic test Penatalaksanaan Prognosis Asuhan keperawatan
Classical,
diskusi
2 jam Demes Suprawati,
S.Kp., BN, RN
6 KP 6 Penyakit katub jantung: Definisi Etiologi Tanda dan gejala Pathofisiologi Komplikasi Diagnostic test Penatalaksanaan Prognosis Asuhan keperawatan
Classical,
diskusi
2 jam Anis Khilya, S.Kep.
Ns
7 KP 7 Stenosis dan regurgitasi aorta:
Definisi
Classical,
diskusi
2jam Faqih Ruhyanudin,
M.Kep. Sp.KMB
13
Etiologi Tanda dan gejala Pathofisiologi Komplikasi Diagnostic test Penatalaksanaan Prognosis Asuhan keperawatan
2. Praktikum
No Kode Topic Durasi Dosen
1 Praktikum 1 Praktikum anatomi kardio 3 jam
2 Praktikum 2 Praktikum sirkulasi kardio 3 jam
Jumlah Aktivitas Belajar Minggu I
Kuliah pakar : 14 jam
Praktikum : 6 jam
DAFTAR PUSTAKA
Black, J. M. & Hawks, J. H. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. 8th ed. Vol. 1. Terjemahan Bahasa Indonesia. Singapore: Elsevier.
Black, J. M. & Hawks, J. H. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk
Hasil yang Diharapkan. 8th ed. Vol. 2. Terjemahan Bahasa Indonesia. Singapore: Elsevier.
Black, J. M. & Hawks, J. H. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk
Hasil yang Diharapkan. 8th ed. Vol. 3. Terjemahan Bahasa Indonesia. Singapore: Elsevier.
Bulecheek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M. & Wagner, C. M. 2013. Nursing
Interventions Classification (NIC). 6th ed. USA: Elsevier. Christensen, B.L. & Kockrow, E. O. 2011. Foundations and Adult Health Nursing. 6th ed.
USA: Elsevier. Corwin, E. J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Terjemahan Bahasa Indonesia.
Jakarta: EGC. Lewis, S. M., Heitkemper, M. M. & Dirksen, S. R. 2001. Medical Surgical Nursing:
14
Assessment and Management of Clinical problem. 5th ed. USA: Mosby. Linton, A. D. 2012. Introduction to Medical-Surgical Nursing. 5th ed. Canada: Elsevier
Saunders. Malarkey, L. M. & McMorrow, M. E. 2012. Saunders Nursing Guide to Laboratory and
Diagnostic Tests. 2nd ed. USA: Elsevier. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L. & Swanson, E. 2013. Nursing Outcome
Classification (NOC): Measurement of Health Outcomes. 5th ed. USA: Elsevier. NANDA International. 2012. Nursing Diagnose: Definition and Classification 2012-2014.
1st ed. Oxford: Wiley-Blackwell. Price, S. A. & Wilson, L. M. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi
6. Vol. 1. Terjemahan Bahasa Indonesia. Jakarta: EGC. Price, S. A. & Wilson, L. M. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi
6. Vol. 2. Terjemahan Bahasa Indonesia. Jakarta: EGC.
15
UNIT BELAJAR 2
(Ductusarteriosus.org)
Minggu 2
Setelah menyelesaikan pembelajaran minggu kedua mahasiswa mampu:
1. Memahami pathofisiologi Aterosclerosis dan mengaplikasikan asuhan keperawatannya. 2. Memahmi pathofisiologi Tamponade jantung dan mengaplikasikan asuhan
keperawatannya.
3. Memahami pathofisiologi Cardiomyopati dan mengaplikasikan asuhan keperawatannya. 4. Memahami pathofisiologi ASD, VSD, PDA dan mengaplikasikan asuhan
keperawatannya.
5. Memahami pathofisiologi Aneurysm dan asuhan keperawatannya. 6. Memahami pathofisiologi jatung Rematik dan asuhan keperawatannya. 7. Memahami pathofisiologi arythmia/dysrithmia dan asuhan keperawatannya. 8. Memahami pathofisiologi congestive heart failure dan mengaplikasikan asuhan
keperawatannya.
9. Mendemonstrasikan pemeriksaan Elektro Kardiografi (EKG). 10. Mendemonstrasikan pemasangan dan monitoring bed side monitor.
11. Memahami penggunaan treadmill
Aktifitas pembelajaran minggu ke dua:
1. Kuliah Pakar
No Kode Topik Metode Durasi Dosen
1 KP 8
Atherosclerosis: Definisi Etiologi Tanda dan gejala
Classical, diskusi
2 jam Henik Tri Rahayu,
MSN
16
Pathofisiologi Komplikasi Diagnostic test Penatalaksanaan Prognosis Asuhan keperawatan
2 KP 9
Tamponade jantung: Definisi Etiologi Tanda dan gejala Pathofisiologi Komplikasi Diagnostic test Penatalaksanaan Prognosis Asuhan keperawatan
Classical, diskusi
2 jam Faqih Ruhyanudin,
M.Kep. Sp.KMB
3 KP 10
Cardiomyopati: Definisi Etiologi Tanda dan gejala Pathofisiologi Komplikasi Diagnostic test Penatalaksanaan Prognosis Asuhan keperawatan
Classical, diskusi
2 jam Dessy rindiyanti H,
S.Kep. Ns
4 KP 11
ASD, VSD, PDA: Definisi Etiologi Tanda dan gejala Pathofisiologi Komplikasi Diagnostic test Penatalaksanaan Prognosis Asuhan keperawatan
Classical, diskusi
2 jam Nurul Aini, S.Kep. Ns.
M.Kep
5 KP 12 Aneurysm: Definisi Etiologi Tanda dan gejala Pathofisiologi Komplikasi Diagnostic test Penatalaksanaan Prognosis Asuhan keperawatan
Classical, diskusi
2 jam Demes Suprawati, S.Kp. BN, RN
6 KP 13 Jantung rematik: Classical, 2 jam Aini Alifatin, S.Kep.
17
Definisi Etiologi Tanda dan gejala Pathofisiologi Komplikasi Diagnostic test Penatalaksanaan Prognosis Asuhan keperawatan
diskusi Ns., M.Kep.
7 KP 14 Arythmia atau dysrithmia Definisi Etiologi Tanda dan gejala Pathofisiologi Komplikasi Diagnostic test Penatalaksanaan Prognosis Asuhan keperawatan
Classical, diskusi
2 jam Aulia Dwi Zukmana, S.Kep. Ns
2. Tutor
No Kode Topik Durasi Dosen
1 Tutor 1 Jangan biarkan aku tenggelam
2 jam Fasilitator
Kasus tutor 1:
JANGAN BIARKAN AKU TENGGELAM
Pasien laki-laki, 50 tahun datang ke UGD rumah sakit MORENA dengan keluhan takipnea
dan edema pada perifer. Pekerjaan pasien adalah manager di sebuah perusahaan swasta, TB:
155 cm dan BB: 70 kg. kesukaan pasien makan gule kambing dan sate. Saat dilakukan
pengkajian oleh perawat UGD ditemukan bahwa terdapat pernafasan cuping hidung,
diaphoresis, retraksi dinding dada, distensi vena jugularis dan sianosis pada ujung extremitas.
Pemeriksaan vital signs: temperature 36o C, pulse 110 x/menit, respiratory rate 35x/menit,
oxygen saturation 85% dan blood pressure 100/60 mmHg. Hasil palpasi perawat di dapatkan
hepatomegali dan didapatkan pitting odem +2 pada kedua kaki. Diagnostic test pada chest X-
ray didapatkan adanya CTR 60%. Hasil lab elektrolit: natrium 135 mmol, kalium 4 mmol.
Hasil BGA: PH 7,35, oxygen saturasi 87%, PaO2 78 mmHg, PaCO2 46 mmHg, HCO3 21
mmHg, BE: -1. Treatment yang diberikan pada pasien tersebut: oxygen simple mask 6 lpm,
digoxin 125 mcg per oral BD, lasix 40 mg IV TDS, fluid restriction 800 cc/hari dan diet
TKRG. Pasien hanya mampu berjalan 1 meter, jika berjalan lebih dari 1 meter pasien merasa
ngos-ngosan (kelelahan dan sesak), pasien saat ini disarankan bed rest sampai kondisinya
memungkinkan untuk beraktifitas. Pasien berpesan jika sewaktu-waktu meninggal pasien siap
untuk mendonorkan organ tubuhnya yang masih sehat. Keluarga memiliki keyakinan bahwa
semua organ tubuh orang yang meninggal harus dikubur dengan jasadnya.
18
Learning Outcome (LO):
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi congestive heart failure.
Mahasiswa mampu menyebutkan etiologi congestive heart failure.
Mahasiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala congestive heart failure.
Mahasiswa mampu menjelaskan Pathofisiologi tanda dan gejala congestive heart failure.
Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi congestive heart failure.
Mahasiswa mampu menyebutkan Diagnostic test congestive heart failure.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami Penatalaksanaan congestive heart failure.
Mahasiswa mampu menjelaskan Prognosis dari congestive heart failure.
Mahasiswa mampu mengaplikan asuhan keperawatan pada pasien congestive heart failure.
Mahasiswa mampu memahami aspek spiritual dalam kasus ini.
3. Praktikum
No Kode Topik Durasi Dosen
1 Prktikum 3
treadmill 3 jam
4. Skill laboratorium
No Kode Topik Durasi Dosen
1 SL 1 Perekaman EKG 3 jam Fasilitator
2 SL 2 Bed side monitoring 3 jam Fasilitator
5. Bimbingan PJBL 1
No Kode Topik Metode Durasi Dosen
1 bimbingan PJBL 1
Cardiologi Classical
dan diskusi 2 jam Fasilitator
6. Bimbingan jurnal 1
No Kode Topik Metode Durasi Dosen
1 bimbingan jurnal 1
Cardiologi Classical dan
diskusi 2 jam Fasilitator
Jumlah Aktivitas Belajar Minggu II
Kuliah Pakar : 14 jam
Tutor : 4 jam
Praktikum : 3 jam
Skill laboratorium : 6 jam
19
Bimbingan PJBL 1 : 2 jam
Bimbingan jurnal 1 : 2 jam
DAFTAR PUSTAKA
Black, J. M. & Hawks, J. H. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. 8th ed. Vol. 1. Terjemahan Bahasa Indonesia. Singapore: Elsevier.
Black, J. M. & Hawks, J. H. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk
Hasil yang Diharapkan. 8th ed. Vol. 2. Terjemahan Bahasa Indonesia. Singapore: Elsevier.
Black, J. M. & Hawks, J. H. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk
Hasil yang Diharapkan. 8th ed. Vol. 3. Terjemahan Bahasa Indonesia. Singapore: Elsevier.
Bulecheek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M. & Wagner, C. M. 2013. Nursing
Interventions Classification (NIC). 6th ed. USA: Elsevier. Christensen, B.L. & Kockrow, E. O. 2011. Foundations and Adult Health Nursing. 6th ed.
USA: Elsevier. Corwin, E. J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Terjemahan Bahasa Indonesia.
Jakarta: EGC. Kozier, B., Erb, G., Berman, A. & Snyder, S. 2004. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses & Praktik. 7th ed. Terjemahan Bahasa Indonesia. Vol. 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A. & Snyder, S. 2004. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses & Praktik. 7th ed. Terjemahan Bahasa Indonesia. Vol. 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Lewis, S. M., Heitkemper, M. M. & Dirksen, S. R. 2001. Medical Surgical Nursing:
Assessment and Management of Clinical problem. 5th ed. USA: Mosby. Linton, A. D. 2012. Introduction to Medical-Surgical Nursing. 5th ed. Canada: Elsevier
Saunders. Malarkey, L. M. & McMorrow, M. E. 2012. Saunders Nursing Guide to Laboratory and
20
Diagnostic Tests. 2nd ed. USA: Elsevier. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L. & Swanson, E. 2013. Nursing Outcome
Classification (NOC): Measurement of Health Outcomes. 5th ed. USA: Elsevier. NANDA International. 2012. Nursing Diagnose: Definition and Classification 2012-2014.
1st ed. Oxford: Wiley-Blackwell. Price, S. A. & Wilson, L. M. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi
6. Vol. 1. Terjemahan Bahasa Indonesia. Jakarta: EGC. Price, S. A. & Wilson, L. M. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi
6. Vol. 2. Terjemahan Bahasa Indonesia. Jakarta: EGC.
21
UNIT BELAJAR 3
(agungpeewee.blogspot.com)
Minggu 3
Setelah menyelesaikan minggu ketiga mahasiswa mampu:
1. Memahami pathofisiologi infart miocard acute dan mengaplikasikan asuhan keperawatannya.
2. Mendemonstrasikan pengkajian nyeri pada pasien. 3. Mendemonstrasikan pengambilan darah untuk BGA.
4. Memahami penggunaan treadmill
Aktifitas pembelajaran minggu ketiga :
1. Tutor
No. Kode Topic Durasi Dosen
1. Tutor 2 Aku tak sanggup lagi. 2 jam Fasilitator
Kasus tutor 2:
Aku Tak sanggup Lagi .
Tn M 55 tahun, BB: 70 kg, TB : 150 cm, kepala keluarga mempunyai 2 anak,
pendidikan terakhir SD, datang ke klinik dengan keluhan nyeri dada. Tn. M mengeluh
6 bulan terakhir mengalami nyeri dada substernal yang bersifat intermitten dan
menjalar ke lengan kiri. Nyeri pertama kali dirasakan 20 menit, terasa seperti
terhimpit, nyeri kambuh saat beraktifitas dan masih belum hilang walaupun sudah
tidak beraktifitas. Nyeri akan berhenti jika minum obat dari dokter, akhir-akhir ini
cepat lelah, tubuh terasa lemah, ujung-ujung kaki dan tangan dingin, tremor, dada
palpitasi, disertai dispneu, jika tidur selalu menggunakan 5 bantal, sudah 3 hari ini
Tn.M hanya tidur karena nyerinya semakin parah jika beraktifitas.
Setelah dilakukan anamnesa, Tn.M perokok berat dan mempunyai riwayat HT
selama 7 tahun, sering mengkonsumsi kopi hitam, serta makanan bersantan. Menurut
Tn.M 2 bulan yang lalu TD = 180/100 mmHg. Ayah Tn.M meninggal pada usia 58
tahun karena hypertensi. Saat pengkajian di dapatkan, tekanan darah : 180/100
22
mmHg, nadi : 105 x/menit dan teraba lemah, reguler, akral dingin dan cyanotic, CRT
>3 detik, suhu : 36,8oC, RR 27 x/menit, kesadaran compos mentis, Konjungtiva
anemis. selama 1 minggu segala aktifitas dibantu istri, mandi hanya diseka.
Berdasarkan hasil laboratorium PH: 7,4 PCO2: 34 mmHg, PO2: 81 mmHg,
HCO3:22,1 mmol/L, Enzim CKMB: 12,0 u/L, troponin: 0,1. Hasil gambaran EKG:
ST-evelasi Avr, I, II, Aritmia, hipertrofi LV. Tn.M disarankan untuk catheterisasi
jantung dan CABG. Tuan M dan keluarga hanya pasrah pada Allah karena tidak
memiliki biaya untuk perawatan rumah sakit.
Learning outcome:
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi infark miocard acute.
Mahasiswa mampu menyebutkan etiologi infark miocard acute.
Mahasiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala infark miocard acute.
Mahasiswa mampu menjelaskan Pathofisiologi tanda dan gejala infark miocard acute.
Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi infark miocard acute.
Mahasiswa mampu menyebutkan Diagnostic test infark miocard acute.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami Penatalaksanaan infark miocard acute.
Mahasiswa mampu menjelaskan Prognosis dari infark miocard acute.
Mahasiswa mampu mengaplikan asuhan keperawatan pada pasien infark miocard acute
Mahasiswa mampu memahami aspek spiritual dalam kasus ini.
2. Skill laboratorium
No Kode Topik Durasi Dosen 1 SL 3 Pengkajian nyeri 3 jam Fasilitator 2 SL 4 Pengambilan darah untuk
BGA
3 jam Fasilitator
3. Praktikum
No Kode Topik Durasi Dosen 1 Praktikum
3 Treadmill 3 jam
4. Bimbingan PJBL 2
No Kode Topik Metode Durasi Dosen 1. Bimbingan
PJBL 2 Vaskuler Classical,
diskusi 2 jam Fasilitator
5. Bimbingan jurnal 2
No Kode Topik Metode Durasi Dosen 1. Bimbingan
jurnal 2 Vaskuler Classical,
diskusi 2 jam Fasilitator
5 .Field trip
No Kode Topik Metode Durasi Dosen
23
1. field trip Cardio vascular 3 jam Fasilitator
Jumlah Aktivitas Belajar Minggu III
Tutorial : 4 jam
Skill laboratorium : 6 jam
Praktikum : 3jam
Bimbingan PJBL 2 : 2 jam
Bimbingan jurnal 2 : 2 jam
Field trip : 3 jam
Ujian Tengah Blok (UTB) : 120 menit untuk KP 1-7
DAFTAR PUSTAKA
Black, J. M. & Hawks, J. H. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan. 8th ed. Vol. 1. Terjemahan Bahasa Indonesia. Singapore: Elsevier.
Black, J. M. & Hawks, J. H. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk
Hasil yang Diharapkan. 8th ed. Vol. 2. Terjemahan Bahasa Indonesia. Singapore: Elsevier.
Black, J. M. & Hawks, J. H. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk
Hasil yang Diharapkan. 8th ed. Vol. 3. Terjemahan Bahasa Indonesia. Singapore: Elsevier.
Bulecheek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M. & Wagner, C. M. 2013. Nursing
Interventions Classification (NIC). 6th ed. USA: Elsevier. Christensen, B.L. & Kockrow, E. O. 2011. Foundations and Adult Health Nursing. 6th ed.
USA: Elsevier. Corwin, E. J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Terjemahan Bahasa Indonesia.
Jakarta: EGC. Kozier, B., Erb, G., Berman, A. & Snyder, S. 2004. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses & Praktik. 7th ed. Terjemahan Bahasa Indonesia. Vol. 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A. & Snyder, S. 2004. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses & Praktik. 7th ed. Terjemahan Bahasa Indonesia. Vol. 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Lewis, S. M., Heitkemper, M. M. & Dirksen, S. R. 2001. Medical Surgical Nursing:
24
Assessment and Management of Clinical problem. 5th ed. USA: Mosby. Linton, A. D. 2012. Introduction to Medical-Surgical Nursing. 5th ed. Canada: Elsevier
Saunders. Malarkey, L. M. & McMorrow, M. E. 2012. Saunders Nursing Guide to Laboratory and
Diagnostic Tests. 2nd ed. USA: Elsevier. Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L. & Swanson, E. 2013. Nursing Outcome
Classification (NOC): Measurement of Health Outcomes. 5th ed. USA: Elsevier. NANDA International. 2012. Nursing Diagnose: Definition and Classification 2012-2014.
1st ed. Oxford: Wiley-Blackwell. Price, S. A. & Wilson, L. M. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi
6. Vol. 1. Terjemahan Bahasa Indonesia. Jakarta: EGC. Price, S. A. & Wilson, L. M. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi
6. Vol. 2. Terjemahan Bahasa Indonesia. Jakarta: EGC. Saputra, L. 2013. Ketrampilan Dasar untuk Perawat dan Bidan. Tangerang: Binapura
Aksara Publisher. Saputra, L. 2013. Panduan Praktik Keperawatan Klinis. Tangerang: Binapura Aksara
Publisher.
25
UNIT BELAJAR 4
(handoutmatoh.blogspot.com)
Minggu ke empat
Setelah menyelesaikan proses pembelajaran pada minggu keempat mahasiswa mampu :
1. Memahami pathofisiologi tetralogy fallot dan asuhan keperawatannya. 2. Mendemonstrasikan pemeriksaan fisik kusus jantung dan sirkulasi. 3. Mendemonstrasikan pemberian obat sublingual. 4. Mendemonstrasikan ambulasi pasien jantung.
5. Mengetahui dan mengidentifikasi kondisi klinis pasien-pasien dengan gangguan kardiovaskuler.
6. Mengetahui tentang catheterisasi jantung.
Aktifitas pembelajaran minggu ke empat :
1. Tutor
No Kode Topik Durasi Dosen
1 Tutor 3 Si cantik hidup dengan maut 2 jam Fasilitator
Kasus tutor 3:
SI CANTIK HIDUP DENGAN MAUT
Gadis cantik, 12 tahun yang sering masuk rumah sakit karena tet spells, TB 150 cm dan
26
BB 40 kg. Sejak kecil gadis ini memiliki clubbing fingers/toes, dia merasa aneh dengan
dirinya karena berbeda dengan teman-temannya. Suatu hari gadis cantik ini bermain dan
berlari-lari bersama teman-temannya, saat itulah gadis tersebut terlihat pale, dispnea
kemudian cyanosis dan tiba-tiba syncope. Orang tuanya yang melihatnya syncope
langsung mengubah posisi anaknya pronasi dan langsung dibawa ke UGD terdekat. Saat
dilakukan observasi vital signs di UGD di dapatkan bahwa BP: 100/80 mmHg, pulse:
60x/menit, RR: 26x/menit, temperature: 36,5o
C. Ketika perawat mengauskultasi thorax
gadis cantik tersebut didapatkan murmur. Hasil BGA menunujukkan bahwa PH: 7,4,
PaO2 80 mmHg, PaCO2: 45 mmHg, HCO3: 25mmHg, oxygen saturasi: 80%, BE: +1.
Pada pemeriksaan chest X-ray ditemukan dinding ventrikuler membesar dan septum
external ventrikuler misarrangement. Pada echocardiography ditemukan heart defect. Di
UGD gadis cantik itu diberikan oxygen 6 lpm simple mask dan dokter meresepkan
propanolol, morphine dan epinephrine. Gadis cantik ini direncanakan operasi pemasangan
shunt oleh dokter tetapi orang tuanya belum siap secara financial.
Learning outcome:
Mahasiswa mampu menjelaskan definisi tetralogy of fallot.
Mahasiswa mampu menyebutkan etiologi tetralogy of fallot.
Mahasiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala tetralogy of fallot.
Mahasiswa mampu menjelaskan Pathofisiologi tanda dan gejala tetralogy of fallot.
Mahasiswa mampu menjelaskan komplikasi tetralogy of fallot.
Mahasiswa mampu menyebutkan Diagnostic test tetralogy of fallot.
Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami Penatalaksanaan tetralogy of fallot.
Mahasiswa mampu menjelaskan Prognosis dari tetralogy of fallot.
Mahasiswa mampu mengaplikan asuhan keperawatan pada pasien tetralogy of fallot.
2. Skill laboratorium
No Kode Topik Durasi Dosen
1 SL 5 Pemeriksaan fisik kusus jantung dan sirkulasi
3 jam Fasilitator
2 SL 6 SL 7
Pemberian obat sublingual Ambulasi pasien jantung
3 jam Fasilitator
3. Pleno PJBL 1
No Kode Topik Durasi Dosen
1 Pleno PJBL 1
Cardiologi 2 jam Henik tri Rahayu, MSN
4. Pleno jurnal 1
No Kode Topik durasi Dosen 1 Pleno
jurnal 1 Cardiologi 2 jam Erma Wahyu W, S.Kep.
Ns. M.Si
27
Jumlah Aktivitas Belajar Minggu Keempat
Tutor : 4 jam
Skill laboratorium : 6 jam
Pleno PJBL 1 : 2 jam
Pleno jurnal 1 : 2 jam
DAFTAR PUSTAKA
Christensen, B.L. & Kockrow, E. O. 2011. Foundations and Adult Health Nursing. 6th ed. USA: Elsevier.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A. & Snyder, S. 2004. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses & Praktik. 7th ed. Terjemahan Bahasa Indonesia. Vol. 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A. & Snyder, S. 2004. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses & Praktik. 7th ed. Terjemahan Bahasa Indonesia. Vol. 2. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Saputra, L. 2013. Ketrampilan Dasar untuk Perawat dan Bidan. Tangerang: Binapura
Aksara Publisher. Saputra, L. 2013. Panduan Praktik Keperawatan Klinis. Tangerang: Binapura Aksara
Publisher.
28
UNIT BELAJAR 5
(Sumber : www.peacecorps.gov) Minggu 5
Setelah menyelesaikan minggu kelima mahasiswa mampu :
1. Mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam penguasaan materi pengantar anatomi fisiologi kardiovaskuler dan penyakit-penyakit kardiovaskuler.
2. Mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan asuhan keperawatan pada penyakit-penyakit kardiovaskuler.
3. Mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam melakukan EKG, bed side monitorin, pengkajian nyeri, pengambilan darah artery untuk BGA, pemeriksaan fisik kusus jantung dan sirkulasi, pemberian obat sublingual dan mengambulasikan pasien jantung.
Aktifitas pembelajaran minggu ke lima:
1. Pleno tutor
No Kode Topik durasi Dosen 1 Pleno tutor Tutor 1, 2 dan 3 2 jam Demes Suprawati, S.Kp.,
BN. RN.
2. Pleno PJBL 2
No Kode Topik durasi Dosen 1 Pleno PJBL
2 Pleno PJBL 2 2 jam Reni Ilmiasi, M.Kep.
Sp.Kep.An
29
3. Pleno jurnal 2
No Kode Topik durasi Dosen 1 Pleno
jurnal 2 Pleno jurnal 2 2 jam Tutu April Ariani, S.Kp.
M.Kes
4. Pleno field trip
No Kode Topik durasi Dosen 1 Pleno field
trip Cardio vascular 3 jam
Jumlah Aktivitas Belajar Minggu ke lima:
Pleno tutor : 2 jam
Pleno PJBL 2 : 2 jam
Pleno jurnal 2 : 2 jam
Pleno field trip : 3 jam
UAB (Ujian Akhir Blok) : KP 8-14 selama 120 menit
Evaluasi skill laboratorium (OSCE) : SL 1-7
30
UNIT BELAJAR 6
(Sumber : www.gtsimulators.com)
Minggu 6
Setelah menyelesaikan minggu kelima mahasiswa mampu:
1. Mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam melakukan EKG, bed side monitorin, pengkajian nyeri, pengambilan darah artery untuk BGA, pemeriksaan fisik kusus jantung dan sirkulasi, pemberian obat sublingual dan mengambulasikan pasien jantung.
Jumlah Aktivitas Belajar Minggu ke 6:
Evaluasi skill laboratorium (OSCE) : SL 1-7
Remidi OSCE : SL 1-7
31
BAB 3 PENUTUP
Blok kardiovaskuler dilaksanakan selama minggu. Aktivitas belajar dilaksanakan
selama 6 minggu dan minggu terakhir sebagai evaluasi, telah memberikan pemahaman
dan pembelajaran baru tentang anatomi fisiologi kardiovaskuler, penyakit-penyakit
kardiovaskuler dan asuhan keperawatan pada penyakit-penyakit kardiovaskuler yang
dapat digunakan pada pelayanan keperawatan, khususnya bagi mahasiswa S1
Keperawatan FIKES UMM.
Melalui beberapa aktivitas pembelajaran yang diberikan, diharapkan akan
meningkatkan fungsi kognitif, afektif dan psikomotor, critical thinking dan analisa
masalah serta pembelajaran dini (early exposure) sebagaimana konsep student center
learning untuk mendorong mahasiswa agar memotivasi diri sendiri dan berupaya keras
untuk mencapai kompetensi yang di inginkan.
Harapan kami, dengan adanya buku Panduan Blok kardiovaskuler dapat menjadi
panduan bagi penyusunan blok berikutnya sehingga dapat melaksanakan pembelajaran
KBK dengan baik, dengan harapan mahasiswa sebagai peserta didik dapat mencapai
kompetensi maksimal yang berdampak pada peningkatan kualitas lulusan FIKES UMM.
Akhirnya, masukan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan demi kesempurnaan
penyusunan panduan pada Blok berikutnya.
32
SUMBER RUJUKAN
Buku BLOK PSIK FK UGM.
Pedoman Akademik Universitas Muhammadiyah Malang 2011/2012.
TIM KBK AIPNI 2009-2013. 2010. Kurikulum Pendidikan Ners : Implementasi Kurikulum
KBK. Jakarta : AIPNI.
Tim Penyusun. 2008. Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pendidikan Tinggi. Jakarta : Direktorat Akademik, Dirjen DIKTI.
33