Emergensi Keperawatan Post Trepanasi

Post on 05-Dec-2014

479 views 18 download

Transcript of Emergensi Keperawatan Post Trepanasi

EMERGENSI KEPERAWATAN POST

TREPANASI

TREPANASI

1. Definisi• Craniotomy adalah Operasi untuk

membuka tengkorak (tempurung kepala) dengan maksud untuk mengetahui dan memperbaiki kerusakan otak.

• Trepanasi/ kraniotomi adalah suatu tindakan membuka tulang kepala yang bertujuan mencapai otak untuk tindakan pembedahan definitif.

Indikasi1. Pengangkatan jaringan abnormal intrakranial

2. Mengurangi tekanan intracranial

3. Mengevakuasi bekuan darah

4. Mengontrol bekuan darah

5. Pembenahan organ-organ intracranial

6. Tumor otak

7. Perdarahan,epidural hematom

8. Peradangan dalam otak

9. Trauma pada tengkorak

Epidural hematom• Akumulasi darah antara tabula interna

tulang tengkorak dan dura mater, yang disebabkan o.k trauma

Patofisiologi

• Bisa disertai fraktur tulang tengkorak• Deformitas tlg tengkorak dan pergerakan otak

sampai robeknya pembuluh darah yang berjalan disekitar otak dan dura

• Sumber perdarahan:sinus venosus duralis, v.emisaria,v.diploica,a.meningea media-anterior-posterior

Patofisiologi

• Hukum Monroe Kelly : tulang tengkorak mrpkn ruang tertutup dan vol (otak-liquor –darah) adalah konstan.

• TIK >450 mm H20 (35 mmhg)----aliran darah otak terjadi iskemia mengimpuls :

• pusat vasomotor ( tek darah ) dan • pusat cardioinhibitor (bradikardi &

pernapasan melambat)

Gejala dan tanda

• Gejala focal kr penekanan:

*hemiparese

*pupil anisokor

*kejang• Gejala kr peningkatan TIK

*hipertensi

*bradikardi

*bradipneu

Radiologi

• CT scan tanpa kontras• Lokasi,volume,efek

masa,trauma intra kranial lainnya

• Biconvex-hiperdense, extra axial

• ,

Terapi Operatif

Operasi di lakukan bila terdapat :

- Volume hamatom > 30 ml ( kepustakaan lain > 44 ml)

- Keadaan pasien memburuk

- Pendorongan garis tengah > 3 mm

Indikasi operasi life saving dan fungsional saving, maka operasinya menjadi operasi emergenci. keadaan emergenci di sebabkan oleh lesi desak ruang. • Jika lesi desak ruang bervolume :• > 25 cc = desak ruang supra tentorial• > 10 cc = desak ruang infratentorial• > 5 cc = desak ruang thalamus

Indikasi evakuasi life saving adalah efek massa yang signifikan :• Penurunan Klinis• Efek massa dengan volume > 20 cc

dengan midline shift > 5 mm dengan penurunan klinis yang progresif.  

• Tebal epidural hematoma > 1 cm dengan midline shift > 5 mm dengan penurunan klinis yang progresif

Post operative

• Mencegah cedera otak sekunder dan mempertahankan keadaan yang ideal agar otak cepat pulih

• Elevasi kepala 30 o

• Pa O2 > 90 torr(mmHg)• Cairan isotonik• CT Scan kontrol: 6 jam post operasi bila

GCS tdk membaik/tetap

Komplikasi Post Operasi

1. Edema cerebral,edema pulmonal

2. Perdarahan subdural, epidural, dan intracerebral.

3. Hypovolemik syok.

4. Hydrocephalus.

5. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (SIADH atau Diabetes Insipidus).

6. Gangguan perfusi jaringan karena tromboplebitis.• Tromboplebitis postoperasi biasanya timbul 7 – 14 hari

setelah operasi.• Bahaya besar tromboplebitis timbul bila darah tersebut

lepas dari dinding pembuluh darah vena dan ikut aliran darah sebagai emboli ke paru-paru, hati,dan otak.

• Pencegahan tromboplebitis yaitu latihan kaki post operasi, ambulatif dini.

7. Infeksi.

8. Ulcerasi gastro intestinal

9. Kejang

10.Sindrom pasca trauma (sakit kepala, vertigo, emosi labil.dll)

Penatalaksanaan

• Mengurangi komplikasi akibat pembedahan.

• Mempercepat penyembuhan.• Mengembalikan fungsi pasien semaksimal

mungkin seperti sebelum operasi.• Mempertahankan konsep diri pasien.• Mempersiapkan pasien pulang.

Perawatan Pasca Pembedahan

• Tindakan keperawatan post operasi.• Monitor kesadaran, tanda-tanda vital, CVP,

intake dan output• Observasi dan catat sifat darai drain (warna,

jumlah) drainage.• Dalam mengatur dan menggerakan posisi

pasien harus hati-hati,jangan sampai drain tercabut.

• Perawatan luka operasi secara steril.• Makanan

• Makanan• pasca pembedahan tidak diperkenankan

menelan makanan sesudah pembedahan.• Makanan tinggi protein dan vitamin C. • Protein untuk proses penyembuhan luka,

vitamin C sebagai antioksidan meningkatkan daya tahan tubuh untuk pencegahan infeksi.

• Pembatasan diit yang dilakukan adalah NPO (nothing per oral).

• Harus pasang NGT

Biasanya makanan baru diberikan jika:• - Perut tidak kembung• - Peristaltik usus normal• - Flatus positif• - Bowel movement positif

1. Mobilisasi• Biasanya px diposisikan untuk berbaring

ditempat tidur agar keadaanya stabil. Posisi awal terlentang, tapi harus tetap dilakukan perubahan posisi agar tidak terjadi dekubitus.

• Pasien yang menjalani pembedahan abdomen dianjurkan untuk melakukan ambulasi dini.

2. Pemenuhan kebutuhan eliminasi

Sistem Perkemihan :• Kontrol volunter fungsi perkemihan kembali

setelah 6 – 8 jam post anesthesia inhalasi, IV, spinal.

• Adakah retensio urine.• Pencegahan : Inspeksi, Palpasi, Perkusia

abdomen bawah (distensi bulibuli).• Dower catheter di kaji warna, jumlah urine, out

put urine < 30 ml / jam apakah ada komplikasi ginjal.

Sistem Gastrointestinal :• Mual muntah 40 % klien dengan GA

selama 24 jam pertama, dapat menyebabkan stress dan iritasi luka GI dan dapat meningkatkan TIK pada bedah kepala dan leher serta TIO meningkat.

• Kaji fungsi gastro intestinal dengan auskultasi suara usus.

• Kaji paralitic ileus a suara usus (-), distensi abdomen, tidak flatus.

• Kaji jumlah, warna, konsistensi isi lambung tiap 6 – 8 jam.

• Insersi NG tube intra operatif mencegah komplikasi post operatif dengan decompresi dan drainase lambung,

• Meningkatkan istirahat,memberi kesempatan penyembuhan pada GI trac bawah.

• Memonitor perdarahan.• Mencegah obstruksi usus.• Irigasi atau pemberian obat

Kriteria Evaluasi

Hasil yang diharapkan setelah perawatan pasien post operasi, meliputi;

1. Tidak timbul nyeri luka selama penyembuhan.

2. Luka insisi normal tanpa infeksi.

3. Tidak timbul komplikasi.

4. Pola eliminasi lancar.

5. Pasien tetap dalam tingkat optimal tanpa cacat.

6. Kehilangan berat badan minimal atau tetap normal.

7. Sebelum pulang, pasien mengetahui tentang :

Pengobatan lanjutan.

· Jenis obat yang diberikan.

· Diet.

· Batas dan rencana kegiatan di rumah.