DT-Gangguan Haid.pptx

Post on 12-Jan-2016

242 views 0 download

Transcript of DT-Gangguan Haid.pptx

Diskusi TopikGangguan Haid

Pembimbing:dr. M. Luky S, SpOG

Oleh:Rahmatul Fithri Yanti 109103000019

M. Hafif Kusasi 1110103000101

Haid Normal

Siklus 21-35 Hari, rata-rata 28 hari Lama haid 3-8 hari, rata-rata 7 hari Jumlah darah 10-80 cc, rata-rata 35 cc Darah tidak membeku Bau amis

Perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus disertai pelepasan ( deskuamasi )

endometrium

Siklus Menstruasi

Siklus Menstruasi (2)

Parameter Klinis Haid pada Usia Reproduktif

Paramater Haid Definisi Kliinis Batasan (persentil ke-5-95

Frekuensi haid NormalSeringJarang

24-38< 24> 38

Keteraturan siklus (hari) dalam 12

bulan

NormalTidak teratur

Tidak ada

Variasi 2-20Variasi > 20

-

Durasi haid (hari) NormalPanjangPendek

4-8> 8< 4

Volume darah haid (ml)

NormalBanyakSedikit

5-80> 80< 5

Gangguan Haid pada Masa Reproduksi

Gangguan Lama dan Jumlah Darah Haid Hipermenorea Hipomenorea

Gangguan Lama dan Jumlah Darah Haid Polimenorea Oligomenorea Amenorea

Gangguan Haid pada Masa Reproduksi

Gangguan Perdarahan di Luar Siklus Haid Menometroragia

Gangguan Lain yang Berhubungan dengan Haid

Dismenorea Sindroma prahaid

Etiologi

Keadaan Patologi Panggul Lesi permukaan pada traktus Genital

Mioma uteri, adenomiosis Polip endometrium Hiperplasia endometrium Adenokarsinoma endometrium, sarkoma Kanker serviks, polip Trauma

Lesi Dalam Adenomiosis difus Endometriosis

Penyakit Medis Sistemik Gangguan hemostasi : penyakit von

Willebrand, gangguan faktor II, V, VII, VIII, IX, XIII, trombositopenia, dan gangguan platelet

Perdarahan Uterus Disfungsi gangguan haid tanpa ditemukannya kelainan pada panggul dan juga penyakit sistemik

Gangguan Haid

Anamnesis dan Pemeriksaan

Gangguan kehamilan

Penyebab IatrogenikTatalaksana ggn

kehamilan

Penyakit sistemikStop Penyebab Iatrogenik

Patologi pada panggul

Medikamentosa

Perdarahan uterus Disfungsi

Penanganan Perdarahan uterus abnormal

Gambar : Alur evaluasi perdarahan uterus abnormal

Penanganan Perdarahan Uterus Abnormal

Penanganan pertama ditentukan pada kondisi hemodinamik stabil penanganan untuk menghentikan perdarahan.

Perdarahan Akut dan Banyak Sering terjadi pada 3 kondisi remaja dengan

gangguan koagulopati, dewasa dengan mioma uteri, dan pemakaian obat antikoagulansia.

Dilatasi dan kurataseTidak mutlak dilakukan, hanya bila ada

kecurigaan keganasan dan kegagalan dengan terapi medikamentosa. Perdarahan uterus abnormal dengan risiko keganasan yang bila usia>35 tahun, obesitas, dan siklus anovulasi kronis.

Penanganan medikamentosa Kombinasi estrogen progestin 2x1 tablet selama

5-7 hari lanjutan 1x1 tablet selama 3-6 siklus Estrogen dosis tinggi efektif untuk mengatasi

perdarahan uterus abnormal estrogen konjugasi dosis 1,25 mg atau 17β estradiol 2 mg setiap 6 jam selama 24 jam.

Progestin diberikan jika ada KI dengan estrogen Sediaan MPA ( medroksi progesteron asetat ) dosis 2x10

mg Noretisteron asetat dosis 2x5 mg

Penanganan Medikamentosa Non-Hormon Mengurangi jumlah darah yang keluar Menurunkan risiko anemia Meningkatkan kualitas hidup

NSAID Menghambat siklooksigenase-1 (COX-1)

Salisilat (aspirin) Analog asam indoleasetik (indometasin) Derivat asam aril proponik (ibuprofen) Fenamat (asam mefenamat)

• Menghambat siklooksigenase-2 (COX-2) – Coxibs (celecoxib)

Antifibrinolitik – Asam Traneksamat

Penanganan terapi bedah

Histerektomi 100% angka keberhasilan 95% kepuasaan setelah 3 tahun pascaoperasi

Ablasi endometriumReseksi transerviksHisteroskopi operatifMiomektomiHisterektomi Oklusi atau emboli arteri uterina

AMENOREA Definisi dan Klasifikasi

Tidak terjadi haid pd seorang perempuan dgn 3 tanda berikut:

Tdk haid sampai usia 14 tahun + tidak adanya pertumbuhan/perkembangan ciri kelamin sekunder

Tdk haid sampai usia 16 tahun + adanya pertumbuhan normal & perkembangan ciri kelamin sekunder

Tdk haid sedikitnya selama 3 bulan berturut-turut pd perempuan yg sebelumnya pernah haid

Klasifikasi: Amenorea primer Amenorea sekunder

Diagnosis Amenorea

TSH ↑

Cek kehamilan: Tidak hamil

Hipotiroid

Perdarahan (+)

Prolaktin &

TSH N

Prolaktin > 100

Perdarahan (-)

Estrogen & progestin siklik

Anovulasi

Periksa FSH, LH

Perdarahan (+)

Perdarahan (-)

Masalah di uterus

Rendah

Normal Tinggi

MRI

MRI

Amenorea hipotalamus

Kegagalan ovarium

Amenorea galaktorea, TSH, prolaktin/MRI, tes progestin

Penyebab: Gangg. Kompartemen I Sindroma Ashermen: setelah kuretase

berlebihan Endometritis tuberkulosa Agenesis duktus mulleri: mutasi gen AMH Sindroma insensitivitas androgen

Penyebab: Kompartemen II Sindroma Turner: 45-XO/46-XX ; gonad (-) Premature ovarian failure: sebelum usia 40

thn Sindroma ovarium resisten gonadotropin Sindroma Sweyer: kariotype 46 XY ; estrogen

(-)

Penyebab: Kompartemen III Adenoma hipofisis sekresi prolaktin: bedah,

radiasi, medika mentosa bromokriptin Empty sella syndrome: diafragma sellae tidak

lengkap ; pengobatan hormonal Sindroma Sheehan: infark akut & nekrosis

hipofisis

Penyebab: Kompartemen IV Amenorea hipotalamus: lesi hipofisis (-),

gangguan psikis (+) Penurunan BB berlebih Sindroma Kallmann: hipogonadotropin

hipogonadism ; GnRH eksogen

Penanganan Amenorea• Anovulasi: MPA 10 mg per hari selama 5

hari Masalah di uterus: Atasi penyebabnya Kegagalan ovarium: Estrogen konjugasi 1,25

mg atau estriadiol 2 mg tiap hari selama 21 hari + progestin 10 mg tiap hari pd 5 hari terakhir

Amenorea hipotalamus: Atasi penyebabnya

DISMENOREA

Definisi & Klasifikasi Definisi

Nyeri saat haid Biasanya kram dan terpusat di abdomen bawah

tengah Sering terjadi pada usia muda atau remaja

Klasifikasi Dismenorea ringan, sedang, dan berat Dismenorea primer dan sekunder

Dismenorea primer Nyeri haid tanpa kelainan patologi panggul Patogenesis:

Berhubungan dgn siklus ovulasi saat fase sekresi

Prostaglandin F2α Kontraksi miometrium Iskemik Respirasi anaerob Asam laktat Nosiseptor Nyeri

Timbul dlm 48 jam pertama Keluhan penyerta: mual, muntah, nyeri

kepala, diare

Dismenorea Sekunder Nyeri haid karena keadaan patologi organ

genitalia Endometriosis, adenomiosis, mioma uteri, stenosis

serviks, PID, perlekatan panggul, IBS

Diagnosis DismenoreaNyeri haid

Disertai keluhan

penyerta:Mual, muntah, nyeri kepala,

diare

Curiga ada patologi panggul, kelainan bawaan, tdk respon dgn

obat amenoorea primer

USG, infus salin sonografi,

laparoskopiDismenorea primer Dismenorea

sekunder

Penanganan Dismenorea

NSAID Pil kontrasepsi

Terapi awal Mekanisme kerja:

Hambat prostaglandin & menekan jumlah darah yg keluar

Contoh: Meloksikam Asam mefenamat

Mekanisme kerjaMencegah ovulasi & pertumbuhan endometrium jumlah darah haid & sekresi PGF2α ↓ Nyeri ↓

Pil kombinasi:sangat efektif & membuat siklus haid teratur

Progestin (hari ke-5-25): MPA (medroksi progesteron

asetat): 1x5 mg Didrogesteron:2x10 mg

Pre Menstrual Syndrome (PMS)

Definisi, Penyebab, dan Diagnosis

Definisi Keluhan yg muncul sebelum haid Biasanya 7-10 sebelum haid (minggu terakhir fase

luteum-mulai haid) Penyebab

Hormon estrogen, progesteron, prolaktin, aldosteron

Diagnosis Keluhan berhubungan dgn siklus haid dimulai pd

minggu terakhir fase luteum dan berakhir setelah mulainya haid

Diagnosis Pre Menstrual Syndrome (PMS)(American Psychiatric Association) Keluhan berhubungan

dgn siklus haid dimulai pd minggu terakhir fase luteum dan berakhir setelah mulainya haid

Keluhan akan berpengaruh pada aktivitas sehari-hari atau pekerjaan

Keluhan bukan eksaserbasi gangguan psikiatri lainnya

Paling sedikit 5 dari keluhan: Gangguan mood Cemas Labil (tiba2 suka marah,

takut) Konflik interpersonal Penurunan minat terhadap

aktivitas rutin Lelah Sulit berkonsentrasi Perubahan nafsu makan Insomnia Kehilangan kontrol diri Keluhan fisik: nyeri pada

payudara, sendi, kepala

Penanganan PMS Terapi hormon

Progestin (hari ke-16-25): MPA Didrogesteron

Pil kontrasepsi kombinasi: Yg mengandung progestin drospirenon

Diet rendah garam Jika retensi cairan berlebihan:

Diuretika spironolakton (dipertimbangkan)

Daftar Pustaka Sherwood L. Human physiology: from cells to

systems. 7th ed. Belmont: Brooks/Cole; 2010. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF.

Fundamentals of anatomy and phisiology. 9th ed. San Fransisco: Pearson Education; 2012.

Hendarto, H. Gangguan haid/perdarahan uterus abnormal: Ilmu Kandungan. Edisi ke-3. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawodiharjo; 2011.

TERIMAKASIH