Schizophrenia Dt

45
SCHIZOPHRENIA Made Ayundari P 030.10.167

description

m

Transcript of Schizophrenia Dt

Page 1: Schizophrenia Dt

SCHIZOPHRENIA

Made Ayundari P030.10.167

Page 2: Schizophrenia Dt

SCHIZOPHRENIA

PSIKOTIKORGANIK FUNGSIONAL

GANGGUAN JIWA

Page 3: Schizophrenia Dt

GANGGUAN JIWAMenurut Townsend

(1996)

• mental illness adalah respon maladaptive terhadap stressor dari lingkungan dalam/luar ditunjukkan dengan pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma lokal dan kultural dan mengganggu fungsi sosial, kerja, dan fisik individu.

Konsep gangguan jiwa dari PPDGJ II yang merujuk ke DSM-III

• adalah sindrom atau pola perilaku, atau psikologi seseorang, yang secara klinik cukup bermakna, dan yang secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) atau hendaya (impairment/disability) di dalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia (Maslim, 2002).

American Psychiatric Association (1994),

• gejala atau pola dari tingkah laku psikologi yang tampak secara klinis yang terjadi pada seseorang dari berhubungan dengan keadaan distress (gejala yang menyakitkan) atau ketidakmampuan (gangguan pada satu area atau lebih dari fungsi-fungsi penting) yang meningkatkan risiko terhadap kematian, nyeri, ketidakmampuan atau kehilangan kebebasan yang penting dan tidak jarang respon tersebut dapat diterima pada kondisi tertentu.

Page 4: Schizophrenia Dt

psikotik

Mental organik

Fungsional

1. Demensia2. Delirium

3. Gangguan Amnestik

4. Gangguan kognitif yang tidak dapat ditentukan

1. Skizofrenia2. Gangguan

afektif berat3. Gangguan

paranoid4. Psikosis non

organik lainnya

Page 5: Schizophrenia Dt

SKIZOFRENIA

Page 6: Schizophrenia Dt

DEFINISI

Schizo = perpecahan / split

Phrenos = mind

Terjadinya suatu perpecahan pikiran,

perilaku, dan perasaan.

Page 7: Schizophrenia Dt

Sejarah Skizofrenia

Sejarah skizofrenia sejalan dengan sejarah psikiatri.

Sudah dikenal berabad-abad, namun sekitar 100 tahun lalu dikenal di kepustakaan.

2 tokoh kunci skizofrenia:• 1. Emil Kraepelin (1856-1926)• 2. Eugen Bleuler (1857-1939)

Page 8: Schizophrenia Dt

Emil Kraepelin (1856-1926)

Melatinkan istilah Morel menjadi Demence precoce / Dementia prekox• Demensia = kemunduran intelegensia

• Prekox = muda, sebelum waktunya

Demensia yang terjadi pada usia dini, ditandai dengan proses kognitif

yang makin lama makin memburuk, disertai dengan gejala klinis

berupa halusinasi dan waham.

Page 9: Schizophrenia Dt

Eugen Bleuler (1857-1939)

Perbedaan dengan konsep Kraepelin: perburukan proses kognitif penderita Skizofrenia.

Gejala pelengkap: Waham dan halusinasi.

mengungkapkan adanya perpecahan pikiran, emosi, dan perilaku pasien yang mengalami gangguan.

Memperkenalkan istilah Skizofrenia

Page 10: Schizophrenia Dt

Teori Lain:

Meyer,

• pendiri psikobiologi: gangguan mental karena reaksi terhadap berbagai stress kehidupan.

Sullivan,

• pendiri psikoanalitik interpersonal: isolasi sosial sebagai penyebab.

Ernst Kreschmer ,

• Lebih sering pada pasien bertubuh astenik, atletik, displatik daripada tipe tubuh piknis.

Page 11: Schizophrenia Dt

Gabriel LangfeltMembagi 2 kelompok psikotik berat• True Skizofrenia (depersonalisasi, autisme,

emosi tumpul, derealisasi. Onset terjadi secara perlahan)

• Psikosis skizofreniform.Kriteria diagnosis:• Simptom

• Perubahan kepribadian (terlihat aneh)• Tipe katatonik (gelisah, stupor)• Psikosis paranoid (depersonalisasi,

derealisasi, waham)• Halusinasi kronis

Perjalanan penyakit (kurang lebih 5 tahun)

Page 12: Schizophrenia Dt

Kurt Schneider (1887-1967)

• Audible thought, voices arguing / discussing, voices commenting, somatic passivity experiences of influenced thought, thought broadcasting, delusional persepsi.

First rank symptom

• Gangguan persepsi lain, ide yang bersifat waham tiba-tiba, kebingungan, perubahan mood depresi dan euforik, kemiskinan emosi.

Second rank

symptom

Page 13: Schizophrenia Dt

Karl Jasper

Seorang psikiater dan

filosof, penyumbang

utama berdirinya

psikoanalisis.

Mendekati psikopatologi

dengan gagasan

tidak terdapat kerangka

kerja konseptual atau prinsip dasar yang

kuat.

Pekerjaannya telah

menyamakan pengertian psikologis dari tanda dan gejala skizofrenia,

seperti waham dan halusinasi.

Page 14: Schizophrenia Dt

EpidemiologiPrevalensi 1 – 1,5 % dari populasi di dunia.

Insiden 1 / 10.000 orang per tahun.

Jenis Kelamin: laki-laki = wanita

Usia: puncak onset laki-laki 15-25 thn, perempuan 25-35 thn.20%-50% penderita Skizofrenia mencoba bunuh diri, 10% berhasil melakukannya.

Page 15: Schizophrenia Dt

ETIOLOGI : a. Model diatesis stres ( biologis, psikososial, dan lingkungan)

Seseorang yang rentan (diatesis) terkena stresor lebih mudah.

Genetik : kromosom X 1, 3, 5, 11 dihubungkan dengan COMT (catechol-O-

Methyl Transferase) dalam encoding dopamin.

Lingkungan emosional yang tidak stabil, stresor sosial, diskriminasi, sosial ekonomi

rendah (down ward drift hipotesis) Skizofrenia >>

Page 16: Schizophrenia Dt

Faktor Genetik

Kecenderungan seseorang menderita

skizofrenia berhubungan dengan kedekatan hubungan keluarga (>> pada

derajat pertama dan kedua)

Kembar monozigot 4-5 x dizigot

9 linkage sites: 1q, 5q, 6p, 6q, 8p, 10p, 13q,

15q dan 22q

Page 17: Schizophrenia Dt

FAKTOR GENETIK

Genetik rentan

skizofreniaFaktor

lingkunganSKIZOFREN

IA

Faktor biologi dan psikososial mencegah / menyebabkan skizofrenia pada individu yang rentan

secara genetik

Page 18: Schizophrenia Dt

Faktor neurobiologis (lobus frontalis, sistm limbik, ganglia basalis)

Neurotransmiter:• Dopamin• Srotonin• GABA

Neuropatologi• Sistem limbik:

• Peranan dalam mengendalikan emosi.

• Gejala disorganisasi; peningkatan aliran darah daerah korteks singulat dan striatum

• Ganglia Basalis:• Gejala positif;

peningkatan aliran darah di daerah temporomedial

• Halusinasi; perubahan aliran darah regio hipokampus, parahipokampus, amigdala

Pencintraan Otak• Comuted

Tomography• MRI pelebaran

daerah ventrikular III dan lateral, terutama bila gejala negatif menonjol; implikasi perubahan daerah periventrikular limbik striata, mengecilnya ukuran dari lobus frontal dan temporal.

• PET (positron emission tomography) aktivitas lobus frontal <<

• EEG hilangnya aktivitas gamma band; melemahnya integrasi jaringan saraf di otak.

Page 19: Schizophrenia Dt

A. SKIZOFRENIA

Gejala skizofrenia meliputi gejala

positif dan negatif :

• GEJALA POSITIF : peningkatan atau gangguan fungsi normal seperti : waham, halusinasi, peningkatan pembicaraan, asosiasi longgar dan katatonia

• GEJALA NEGATIF : pengurangan atau kehilangan fungsi normal seperti : ekspresi efektif tumpul atau datar, kemiskinan pembiacaraan atau pikiran, anhedonia, kurang motivasi, penarikan diri.

Page 20: Schizophrenia Dt

KRITERIA DIAGNOSTIK Skizofrenia

• a. Thought echo, Thought insertion or withdrawal, Thought broadcasting.

• b. Delusion of control, Delusion of influence, Delusion of passivity, Delusion perception.

• c. Halusional Auditorik ; Suara halusinasi yang berkomentar secara terus menerus terhadap prilaku pasien, Mendiskusikan perihal pasien di antara mereka sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara atau jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh)

• d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca atau berkomunikasi dengan mahluk asing atau dunia lain)

1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas):

Page 21: Schizophrenia Dt

• e. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja.

• f. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation) yang berakibat inkoherensia atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme.

• g. Perilaku katatonik seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu (posturing) atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme, dan stupor.

• h. Gejala negatif seperti sikap apatis, bicara yang jarang dan respons emosional yang menumpul tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunya kinerja sosial, tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neureptika.

Atau paling sedikitnya dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas:

• telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih • Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam

mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitute), dan penarikan diri secara sosial.

Page 22: Schizophrenia Dt

Skizofrenia Paranoid F20.01. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia

2. Sebagai tambahan :• · Halusinasi dan/atau waham harus menonjol;

• a) Suara – suara halusinasi yang mengancam pasien atau memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit (whistling), mendengung (humming), atau bunyi tawa (laughing);

• b) Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain– lain perasaan tubuh; halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol;

• c) Waham dapat berupa hampir setiap jenis, tetapi waham dikendalikan (delusion of control), dipengaruhi (deusion of influence), atau “passivity” (delusion of passivity), dan keyakinan dikejar – kejar beraneka ragam, adalah yang paling khas;Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta

gejala katatonik secara relatif tidak nyata/tidak menonjol

Page 23: Schizophrenia Dt

SKIZOFRENIA HEBREFRENIK/TERDISORGANISASI (F20.1)

1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia

2. Diagnosis henefrenia untuk pertama kalinya hanya ditegakkan pada usia remaja atau dewasa muda (onset 15 – 25 tahun)

3. Kepribadian premorbid menunjukkan ciri khas: pemalu dan senang menyendiri (solitary), namun tidak harus demikian untuk menentukan diagnosis.4. Untuk diagnosis hebrefrenik yang meyakinkan umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan lamanya, untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan :• a) Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan, serta

mannerisme; ada kecenderungan untuk selalu menyendiri (solitary), dan perilaku menunjukkan hampa tujuan atau hampa perasaan;

• b) Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropiate), sering disertai oleh cekikikan (giggling) atau perasaan puas diri (self satisfied), senyum sendiri (self absorbed smilling) atau oleh sikap, tinggi hati (lofty manner), tertawa menyeringai ( grimaces), mannerisme, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluahan hipokondriakal, dan ungkapan kata yang diulang – ulang (reiterated phrase).

• c) Proses pikir mengalami disorganisasi dan pembicaraan tak menentu (rambling) serta inkoheren.

Page 24: Schizophrenia Dt

5. Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya menonjol halusinasi atau waham mungkin ada tetapi biasanya tidak menonjol (fleeting and fragmentary delusions and hallucinations). Dorongan kehendak (drive) dan yang bertujuan (determination) hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga perilaku penderita memperlihatkan ciri khas, yaitu perilaku tanpa tujuan (aimless)dan tanpa maksud (empty of puspose) adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat – buat terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang memahamijalan pikiran pasien.

Page 25: Schizophrenia Dt

SKIZOFRENIA KATATONIK (F20.2)1. Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofenia

2. Satu atau lebih perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya :

• a) Stupor (amat berkurangnya dalam reaktifitas terhadap lingkungan dan dalam gerakan serta aktifitas spontan) atau mutisme (tidak berbicara);

• b) Gaduh gelisah ( tampak jelas aktifitas motorik yang tak bertujuan, yang tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal);

• c) Menampilkan posisi tubuh tertentu (secara sukarela mengambil dan mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi tubuh tertentu yang tidak wajar atau aneh);

• d) Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan, atau pergerakan kearah yang berlawanan);

• e) Rigiditas (mempertahankan posisi tubuhyang kaku untuk melawan upaya menggerakan dirinya);

• f) Fleksibilitas cerea/”waxy flexibility (mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar); dan

• g) Gejala – gejala lain seperti “command automatism” (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah), dan pengulangan kata - kata serta kalimat – kalimat.

3. Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dan gangguan katatonik, diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti yang memadai tentang adanya gejala – gejala lain. Penting untuk diperhatikan bahwa gejala –gejala katatonik bukan petunjuk untuk diagnosis skizofrenia.

Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit otak, gangguan metabolik, atau alkohol dan obat – obatan, serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif

Page 26: Schizophrenia Dt

SKIZOFRENIA TAK TERINCI

1. Memenuhi kriteria

umum untuk diagnosis

skizofrenia.

2. Tidak memenuhi

kriteria untuk diagnosis

skizofrenia paranoid,

hebefrenik, atau

katatonik.

3. Tidak memenuhi

kriteria untuk skizofrenia

residual atau depresi

pascaskizofrenia.

Page 27: Schizophrenia Dt

DEPRESI PASCA SKIZOFRENIA (F.20.4)

1. Diagnosis harus ditegakan hanya kalau:

• a) Pasien telah menderita skizofrenia (yang memenuhi kriteria umum skizofrenia) selama 12 bulan terakhir ini;

• b) Beberapa gejala skizofrenia masih tetap ada (tetapi tidak lagi mendominasi gambaran klinisnya)

• c) Gejala – gejala depresif menonjol dan mengganggu, memenuhi paling sedikit kriteria untuk episode depresif (F32.-), dan telah ada dalam kurun waktu paling sedikit 2 minggu.

2. Apabila pasien tidak menunjukkan lagi gejala skizofrenia, diagnosis menjadi episode depresif (F32.-). Bila gejala skizofrenia masih jelas dan menonjol, diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia yang sesuai (F20.0-F20.3).

Page 28: Schizophrenia Dt

F20.5 Skizofrenia ResidualF20.6 Skizofrenia Simpleks

Page 29: Schizophrenia Dt

INDIKASI MASUK RUMAH SAKIT

Tujuan untuk

diagnosis

Menstabilkan dosis

obat

Keamanan pasien

(sucide/homicide)

Perilaku yang

sangat kacau

Perawatan diri yang buruk

Page 30: Schizophrenia Dt

Terapi somatik

Antipsikotik

Terapi Psikososi

alTerapi

perilaku

Terapi brorientasi keluarga

Terapi kelompok

Psikoterapi

individual

Page 31: Schizophrenia Dt

Terdapat 3 kelompok besar antipsikotik yang dipergunakan masa kini, yaitu :

Dopamin Reseptor Antagonis• Kekurangannya :• 50 % penderita tetap tidak banyak perbaikan• Efek samping yang cukup serius ( tardive diskinesia dam neuroleptik malignan sindrom )

• Beberapa kelompok obat yang sering dipergunakan : • Chlorpromazine ( 100 )• Trifluoperazine ( 5 )• Haloperidol ( 2-5 )• Thionidazine ( 100 )

(II) Risperindon ( Risperidal )• Lebih efektif• Efek samping neurologik sangat berkurang• Dapat mengatasi “poitif” dan “negatif symtomps”

(III) Clozapine• Kekurangan : agranulositosis dan harganya mahal• Kelebihannya : tidak menyebabkan tardive diskimesia

Page 32: Schizophrenia Dt

PROGNOSISPROGNOSIS KEARAH BAIK

• Onset akut dengan faktor pencetus yang jelas• Riwayat hubungan sosial & pekerjaan yang

baik ( premorbid )• Adanya gejala afektif• Subtipe paranoid• Subtipe katatonik• Sudah menikah• Banyak symptoms positif• Kebingungan• Tension, Cemas hostilitas

Page 33: Schizophrenia Dt

PROGNOSIS KEARAH BURUK• (1) Onset perlahan-lahan dengan faktor pencetus

tidak jelas• (2) Riwayat hubungan sosial dan pekerjaan buruk

( premorbid )• (3) Menarik diri , tingka laku yang artistik• (4) Tipe Herbefrenik dan tipe tak tergolongkan• (5) Belum menikah• (6) Riwayat skizofrenia dalam keluarga• (7) Adanya gejala neurologik• (8) Banyak symptom negatif• (9) Tidak ada gejala afektif atau hostilitas yang

jelas

Page 34: Schizophrenia Dt

B. GANGGUAN WAHAM MENETAP

Sekelompok gangguan jiwa dengan waham-waham

yang berlangsung lama, dan merupakan satu-satunya

gejala klinik yang khas atau yang mencolok serta tidak dapat digolongkan sebagai

gangguan organik, skizofrenik atau afektif.

Page 35: Schizophrenia Dt

DIAGNOSIS GANGGUAN

WAHAM MENETAP

Pedoman diagnosis gangguan waham• (1) Merupakan satu-

satunya gejala atau gejala yang paling mencolok

• (2). Sudah berlangsung paling sedikit 3 bulan

• (3). Bila terdapat gejala depresi, maka gejala waham harus tetap ada pada saat depresinya hilang.

• (4) Tidak disebabkan penyakit otak, tidak terdapat halusinasi, dan tanpa riwayat skizofrenia,

Page 36: Schizophrenia Dt

Gangguan Waham Menetap Lainnya

• Gangguan waham menetap yang tidak memenuhi kriteria untuk gangguan waham.

• Termasuk : Gangguan waham dengan halusinasi yang • tidak memenuhi kriteria

skizofrenia• Gangguan waham menetap

kurang 3 bulan

Page 37: Schizophrenia Dt

PERJALANAN PENYAKIT GANGGUAN WAHAM

MENETAP

1. Kurang dari 25% menjadi skizofrenia2. Kurang dari 10% menjadi gangguan afektif3. 50% sembuh untuk waktu yang lama4. 20% hanya penurun gejala5. 30% tidak mengalami perubahan gejala

Page 38: Schizophrenia Dt

C. Psikosis Akut

Gangguan psikosis akut dan sementara adalah sekelompok gangguan jiwa yang :• Onsetnya akut ( 2 minggu)• Sindrom polimorfik• Ada stresor yang jelas• Tidak memenuhi kriteria episode manik

atau depresif• Tidak ada penyebab organik

Page 39: Schizophrenia Dt

Beberapa Gangguan Jiwa Gangguan Psikosis Akut atau Sementara

Gangguan Psikotik Polimorfik Akut tanpa Gejala Skizofrenia• (a). Onset harus akut (dari suatu keadaan non

psikotik sampai keadaan psikotik yang jelas dalam kurun waktu 2 minggu atau kurang);

• (b). Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham yang berubah dalam jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama ;

• (c). Harus ada keadaan emosional yang beranekaragamnya ;

• (c). Walaupun gejala-gejalanya beraneka ragam, tidak satupun dari gejala itu ada secara cukup konsisten dapat memenuhi kriteria skizofrenia atau episode manik atau episode depresif.

Page 40: Schizophrenia Dt

Gangguan Psikotik Polimorfik Akut dengan Gejala Skizofrenia• Memenuhi kriteria yang khas untuk

gangguan psikotik polimorfik akut.• Disertai gejala-gejala yang memenuhi

kriteria untuk diagnosis Skizofrenia yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas.

• Apabila gejala-gejala skizofrenia menetap untuk lebih dari 1 bulan maka diagnosis harus diubah menjadi skizofrenia.

Page 41: Schizophrenia Dt

3. Gangguan Psikotik Lir – Skizofrenia Akut• Suatu gangguan psikotik akut dengan gejala

yang stabil dan memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi hanya berlangsung kurang dari satu bulan lamanya.

• Pedoman Diagnosis• (1).Onset psikotiknya akut (dua minggu atau

kurang)• (2). Memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi

lamanya kurang 1 bulan.• (3).Tidak memenuhi kriteria psikosis pilimorfik

akut.

Page 42: Schizophrenia Dt

Gangguan Psikotik Akut Lainnya dengan Predominan Waham• Gambaran klinis berupa

waham dan halusinasi yang cukup stabil, tetapi tidak memenuhi skizofrenia. Sering berupa waham kejaran dan waham rujukan, dan halusinasi pendengaran.

Page 43: Schizophrenia Dt

D. GANGGUAN SKIZOAFEKTIF

• Suatu gangguan jiwa yang gejala skizofrenia dan gejala afektif terjadi bersamaan dan sama-sama menonjol.

• Onset yang tiba-tiba pada masa remaja ; fungsi pramorbid baik ; terdapat stresor yang jelas ; riwayat keluarga dan gangguan afektif.

• Prevalensi : ½ % ; lebih banyak pada wanita.

• Prognosis lebih buruk dari gangguan depresif maupun bipolar ; tetapi lebih baik dari skizofrenia.

PENGERTIAN

Page 44: Schizophrenia Dt

• 1. Pedoman Diagnosis Gangguan Skizoafektif• Gejala Skizofrenia dan gangguan

afektif sama-sama menonjol atau dalam beberapa hari sesudah yang lain, tetapi dalam satu episode penyakit (tidak memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia maupun gangguan afektif).

• 2. Beberapa Tipe Skizoafektif• Gangguan Skizoafektif tipe Manik• Gangguan Skizoafektif tipe Depresif• Gangguan Skizoafektif tipe Campuran

DIAGNOSIS

Page 45: Schizophrenia Dt

TERIMA KASIH