Copy of dt

27
Alat-alat penunjang kerja di kelompok Pengembangan Keandalan Instalasi Nuklir I.Peralatan di Laboratorium Uji Merusak (Destructive Testing) 1.Mesin Uji Tarik (Universal Tensile Machine) Mesin uji tarik merupakan mesin uji mekanik yang paling banyakdigunakan diantara mesin- mesin uji mekanik yang lain. Alat ini umumnya Mesin Uji Tarik Shimadzu 5 ton

Transcript of Copy of dt

Page 1: Copy of dt

Alat-alat penunjang kerja di kelompok Pengembangan Keandalan Instalasi Nuklir

I.Peralatan di Laboratorium Uji Merusak (Destructive Testing)

1.Mesin Uji Tarik (Universal Tensile Machine)

Mesin uji tarik merupakan mesin uji mekanik yang paling banyakdigunakan diantara mesin-mesin uji mekanik yang lain. Alat ini umumnya digunakan untuk mengetahui kuat tarik (Ultimate Tensile Strength) dan elongation suatu material, yang merupakan

Mesin Uji Tarik Shimadzu 5 ton

Page 2: Copy of dt

besaran karakteristik mekanik yang diperlukan dalam pembuatan desain konstruksi.Mesin uji tarik ber-merek Shimadzu ini memiliki kemampuan sampai 5 ton dan dilengkapi alat perekam digital, sehingga dengan mudah diketahui hasil pengujiannya.

Page 3: Copy of dt

2.Mesin Uji Creep (Creep Test Machine)

Creep adalah suatu fenomena pertambahan panjang (mulur) suatu material yang mengalami pembebanan statis pada temperatur tinggi (biasanya pada temperatur 0,3 titik lelehnya). Selain digunakan untuk pengujian creep fracture, digunakan juga untuk melakukan accelerated creep testing untuk menunjang Remaining Life Assessment.Enam unit mesin creep ini dapat digunakan untuk melakukan pengujian sampai temperatur 1000 C.

Mesin Uji Creep

Page 4: Copy of dt

3. Mesin Fatik Rotasi-tekuk (Rotation Bending Fatigue Machine)

Sangat jarang suatu konstruksi mengalami pembebanan secara statis. Meskipun secara desain menerima beban statis, namun dalam kenyataannya, adanya beban-beban yang lain mengakibatkan material mengalami pembebanan dinamis (siklis). Beban dinamis ini menjadi pemicu fatik material.Mesin uji fatik rotasi-tekuk ini, digunakan untuk melakukan pengujian fatik pada komponen yang mengalami beban

Mesin Fatik Rotasi-Tekuk

Page 5: Copy of dt

siklus secara rotasi maupun tekuk, seperti yang terjadi padashaft. Pengujian dapat dilakukan pada temperatur kamar maupun pada temperatur tinggi.

Page 6: Copy of dt

4. Mesin Uji Impak (Impact Test Machine)

Uji impak dilakukan dengan tujuan mengetahui karakteristik fracture toughness(crack growth resistance) suatu material. Di industri nuklir, khususnya untuk bejana tekan reaktor nuklir, uji impak banyak dilakukan dalam kaitannya dengan Surveillance Test Program, yaitu pengujian-pengujian terhadap material untuk mengetahui derajat penggetasan (embrittlement) yang diakibatkan oleh pemanasan dan iradiasi

Mesin Uji Impak

Page 7: Copy of dt

neutron.Hasil-hasil pengujian ini selanjutnya akan digunakan untuk melakukan kajian integritas struktur bejana tekan reaktor.

5.Mesin Uji Kekerasan Micro Hardness Test (Equotip)

Page 8: Copy of dt

Mesin uji kekerasan, seperti namanya, digunakan untuk mengukur kekerasan material logam. Kelompok keandalan memiliki dua alat uji kekerasan, yaitu universal yang dapat digunakan untuk mengukur kekerasan dengan metodeBrinell, Vickers maupun Rockwell, serta micro

Page 9: Copy of dt

hardness test (equotip). Mengetahui kekerasan dapat digunakan sebagai penunjang pelaksanaanRemaining Life Assessment.

6.MetalografiSelain alat-alat uji mekanik tersebut di atas, kelompok keandalan dilengkapi juga dengan peralatan untuk melakukan analisis metalografi,baik secara in-situ (dengan pengambilan replika) ataupun secara pengambilan cuplikan selanjutnya pengamatan metalografi dilakukan di laboratorium.Alat-alat penunjang metalografi di sini antara lain, mesin gerinda, mesin amplas serta mikroskop dan makroskop kamera,

II.Peralatan di Laboratorium Uji Tak Rusak (Non-destructive Testing)1.Ultrasonik Equipment

i.Ultrasonic Flaw Detector Panametric Epoch 4Plus

Page 10: Copy of dt

Krautkramer USD 10

Sebagaimana namanya, ultrasonic flaw detector merupakan alat ultrasonik yang digunakan untuk mendeteksi cacat pada material, khususnya pada bagian las-lasan.

Page 11: Copy of dt

Kelompok keandalan dilengkapi dua unit flaw detector, yaitu merk Krautkramer USD 10 dan merek Panamteric Epoch 4Plus.

ii.Ultrasonic Thickness Gauge

Alat ini digunakan untuk mengukur ketebalan material menggunakan gelombang ultrasonik. Pengukuran ketebalan sering dilakukan pada sistem pemipaan di dalam suatu plant, khususnya bagian-bagian pemipaan yang mengalami abrasi atau erosion-corrosion (erosion accelerated corrosion).Laju penipisan dengan mekanisme erosion-corrosion sangat dipengaruhi oleh jenis aliran, kecepatan alir, temperatur dan jenis material. Di kelompok keandalan dilengkapi dua unit thickness gauge yaitu Panametric 37DL dan StressTel. Untuk merek Panametric memiliki keunggulan yaitu dapat mengukur secara multi layer (coating through), sehingga pipa-pipa dengan lapisan cat dapat secara langsung

Page 12: Copy of dt

diukur tanpa harus mengelupas lapisan catnya.

Thickness gauge Panametrics 37DL

Thickness gauge StressTel

Page 13: Copy of dt

iii. Ultrasonic Pulser ReceiverSelain dilengkapi ultrasonic flaw detector dan thickness gauge, kelompok keandalan dilengkapi juga dengan ultrasonic pulser-reciever, yang digunakan untuk mengembangkan metode pengujian material dengan gelombang ultrasonik. Dengan dilengkapi digital osciloskop, memungkinkan untuk dilakukan signal analysis yang dapat digunakan untuk menentukan parameter pengujian.

Ultrasonic Pulser-Reciever

Page 14: Copy of dt

2. Eddy Current Testing

Alat yang bekerja berdasarkan arus pusar ini, sangat cocok untuk diterapkan pada monitoring penipisan pipa-pipa kecil di dalam heat exchangeratau retak permukaan suatu material.

Kelompok keandalan dilengkapi dua unit alat uji Eddy Current, yaitu model lama yang masih menggunakan print out kertas dan model baru yang sudah dilengkapi dengan sistem digital yang mampu merekam data pengukuran dalam bentuk file elektronik.

Dengan alat ini, telah dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan tube heat exchanger (HE) yang ada di reaktor riset yang dikelola BATAN.

Page 15: Copy of dt

3. Magnetic Particle Testing

Uji magnetic particle ini memanfaatkan sifat-sifat medan magnet pada logam ferromagnetik, dimana jika terdapat cacat di permukaan atau sub-surface akan mengakibatkan perubahan garis-garis medan magnet. Dengan menaburkan serbuk magnet (kering dan basah), cacat dapat diamati dengan mudah.Kelompok keandalan dilengkapi dengan satu unit yoke seperti yangTampak pada Gambar.

Page 16: Copy of dt

4. Gamma Camera

Kamera Gamma merupakan alat uji tak rusak yang memancarkan radiasi. Alat ini banyak digunakan untuk melakukan pengujian las-lasan. Jenis sumber radiasi yang digunakan akan mempengaruhi daya tembus ke arah ketebalan material

Page 17: Copy of dt

5. Kamera Inframerah

Kamera inframerah adalah suatu kamera yang digunakan untuk memantau distribusi temperatur di permukaan objek yang diamati. Kamera ini dapat digunakan untuk mengamati semua jenis material, karena pada dasarnya semua benda yang memiliki temperatur di atas suhu mutlak 0° (K), akan memancarkan sinar/gelombang inframerah.Alat ini sering digunakan untuk melakukan monitoring komponen-komponen elektrik baik tegangan rendah, tinggi dan super tinggi, komponen mekanik, struktur sipil dan sebagainya. Misalnya, untuk mengetahui kondisi sambungan pada komponen elektrik, memantau keausan bearing pada motor, monitoring kondisi insulator, monitoring ketebalan pipa dan lain-lain.

Page 18: Copy of dt

6. Helium Leak Detector

Alat ini merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi lokasi kebocoran pada suatu sistem. Sebagaimana namanya, alat ini bekerja dengan cara menginjeksikan gas helium ke dalam suatu sistem, selanjutnya, dengan detektor helium dideteksi keberadaan helium di luar sistem

Page 19: Copy of dt

7. Alloy Analyzer

Alat alloy analyzer ini merupakan alat yang digunakan untuk melakukan inspeksi material, atau lebih terkenal disebut dengan Positive Material Identification (PMI).Alat bernama X-MET 3000 yang bekerja dengan prinsip XRF ini mampu mendeteksi logam mulai dari unsur Mg ke atas. Unsur dengan nomor atom di bawah Mg tidak dapat dideteksi.

Page 20: Copy of dt

8. Corrosometer

Masalah korosi merupakan masalah yang hampir dipastikan dihadapi oleh semua pengelola instalasi. Terkait dengan korosi ini dilakukan berbagai usaha untuk memahami karakteristik korosi yang terjadi, mitigasi serta monitoring. Dengan alat ini dapat dilakukan karakterisasi kejadian korosi pada suatu material.

Page 21: Copy of dt

III Kegiatan In-service Inspection Reaktor RisetDalam rangka menjamin keselamatan dan keandalan operasi reaktor riset, dilakukan In-service Inspection secara berkala di ketigaReaktor Riset di lingkungan BATAN.Kelompok Keandalan Bidang Pengembangan Teknologi Keselamatan Nuklir men-support danterlibat secara langsung dalam pelaksanaannya.

Pelaksanaan ISI Sistem Pendingin Sekunder Reaktor G.A. Siwabessy, monitoring penipisan pipa.

Pelaksanaan ISI Sistem Pendingin Sekunder Reaktor G.A. Siwabessy, monitoringwelding condition.