Dt Hoarseness

30
HOARSENESS DISKUSI TOPIK Ika Krastanaya I11109002

description

hoarseness

Transcript of Dt Hoarseness

Page 1: Dt Hoarseness

HOARSENESS

DISKUSI TOPIKIka Krastanaya

I11109002

Page 2: Dt Hoarseness

• Terdapat 3 sistem organ pembentuk suara yang saling berinteraksi untuk menghasilkan kualitas suara yang baik:

1. Sistem respirasi2. Laring3. Traktus vokalis supraglotis

Page 3: Dt Hoarseness

•Sebagai pompa yang menghasilkan aliran udara spontan dan terus menerus melalui glotis

Sistem respirasi

•Organ pembentuk suara yang kompleks yang terdiri dari beberapa tulang rawan serta jaringan otot yang dapat menggerakkan pita suaraLaring•Suara yang dibentuk pada tingkat pita suara diteruskan melewati traktus vokalis supraglotis, dimodifikasi oleh struktur oral faringeal

Traktus Vokalis supraglotis

Page 4: Dt Hoarseness

ANATOMI LARING

Page 5: Dt Hoarseness
Page 6: Dt Hoarseness

Perdarahan dan Pembuluh Limfa Laring

Page 7: Dt Hoarseness

Persarafan Laring

Page 8: Dt Hoarseness
Page 9: Dt Hoarseness

• Traktus Vokalis Supraglotis : berfungsi sebagai artikulator dan resonator.

• Perubahan pada posisi, bentuk, kekakuan pada dinding faring, lidah, palatum, bibir, dan laring akan merubah dari produksi kualitas suara.

Page 10: Dt Hoarseness

FISIOLOGI

Fungsi laring:a. Fungsi proteksib. Fungsi respirasic. Fungsi sirkulasid. Membantu proses menelane. Ekspresi emosif. Fonasi : membuat suara dan menentukan tinggi

rendahnya nada peregangan plika vokalis

Page 11: Dt Hoarseness

Proses pembentukan suara:a. Sistem produksi suarab. Pusat kontrol suarac. Neuron penghubung

Page 12: Dt Hoarseness
Page 13: Dt Hoarseness

DISFONIA

• Disfonia : merupakan istilah umum untuk setiap gangguan suara yang disebabkan kelainan pada organ-organ fonasi, terutama laring, baik yang bersifat organik maupun fungsional. Berupa:- parau-hipofonia-afonia-spastik-diplofonia-odinofonia

Page 14: Dt Hoarseness

HOARSENESS

• Hoarseness (parau) : suatu keadaan dimana terdapat kesulitan dalam memproduksi suara ketika mencoba berbicara, atau perubahan suara pada nada dan kualitasnya merupakan gejala, bukan diagnosis.

Page 15: Dt Hoarseness

ETIOLOGI HOARSENESS

a. Kelainan kongenital (laringomalasia, laryngeal webs)

b. Proses infeksi (laringitis akut, kronis)c. Proses inflamasi (nodul, polip, kista)d. Tumor jinak/ganas (papiloma, hemangioma)e. Trauma f. Paralisis pita suarag. Penyakit sistemik

Page 16: Dt Hoarseness

ETIOLOGI HOARSENESS

Kelainan Kongenital• Laringomalasia : pada bayi baru lahir, kartilago

imatur kekurangan struktur kaku dari kartilago matur stridor

• Laringeal webs : selaput jaringan pada laring yang sebagian menutupi jalan udara

Page 17: Dt Hoarseness

ETIOLOGI HOARSENESS

Proses Infeksi• Virus : rhinovirus, influenza virus• Bakteri :Hemophillus influenza tipe B,

Staphilococcus• Jamur : Candida

Page 18: Dt Hoarseness

ETIOLOGI HOARSENESS

Proses InfeksiLaringitis : penyebab tersering suara parau.

Laringitis akut- Radang mukosa pita suara dan laring kurang dari 3 minggu- Demam, malaise, suara parau-afoni, nyeri menelan & bicara,

batuk, gejala sumbatan laring- Mukosa hiperemis, biasanya disertai gejala rhinitis & sinusitis- Istirahat bicara 2-3 hari, hindari makanan pedas, es, dan rokok

Page 19: Dt Hoarseness

Laringitis Kronik– Biasanya disebabkan oleh sinusitis kronik, polip

hidung, bronkitis kronik, vocal abuse– Mukosa hiperemis, menebal– Gejala klinis: suara parau, rasa tersangkut di

tenggorokan– Obati peradangan dan vocal rest

Page 20: Dt Hoarseness

Laringitis Akut Laringitis Kronik

Page 21: Dt Hoarseness

ETIOLOGI HOARSENESS

Proses Inflamasi- Nodule : akibat penggunaan korda vokalis yang

tidak tepat dan lama. Suara parau dan batuk. Pada pemeriksaan diemukan nodul di pita suara sebesar kacang hijau atau lebih kecil.

- Polip : paling sering ditemukan di sekitar komisura anterior, tampak bulat, pucat, mengkilat, dasar yang lebar di pita suara.

- Kista, Laringofaringeal Refluks

Page 22: Dt Hoarseness

Vocal NodulePolip pita suara

Page 23: Dt Hoarseness

ETIOLOGI HOARSENESS

Tumor Jinak- Papiloma laring : suara serak, sumbatan jalan

napas, stridor, sesak.- Hemangioma : timbul pada daerah jalan napas

dan menyebabkan suara parau dan stridor- Limphangioma : sering timbul pada daerah

kepala dan leher stridor dan parau

Page 24: Dt Hoarseness

ETIOLOGI HOARSENESS

Tumor Ganas- Laki-laki : perempuan = 11 :1- Hal yang berhubungan erat : rokok, alkohol, sinar

radio aktif, polusi udara, radiasi leher, asbestosis.- Karsinoma sel skuamosa, Karsinoma verukosa,

Adenokarsinoma.- Suara parau yang persisten atau perubahan suara

yang lebih dari 4 minggu pada perokok perlu dicurigai karsinoma laring

Page 25: Dt Hoarseness

ETIOLOGI HOARSENESS

Trauma : suatu keadaan dimana laring mengalami suatu kerusakan yang dapat disebabkan oleh trauma tumpul, trauma tajam, dan penyebab lainnya.

- Endotrakeal intubasi- Benda asing- Fraktur pada laring

Page 26: Dt Hoarseness

ETIOLOGI HOARSENESS

Paralisis Pita SuaraPenekanan maupun kerusakan nervus vagus pita suara tidak dapat beradduksi saat fonasi vibrasi yang dihasilkan tidak maksimal.

Page 27: Dt Hoarseness
Page 28: Dt Hoarseness

ETIOLOGI HOARSENESS

Penyakit Sistemik- Endokrin : hipotiroidisme, akromegali- Rheumatoid arthritis- Penyakit granulomatous

Page 29: Dt Hoarseness

FAKTOR RESIKO1. Bernafas pada lingkungan yang tidak bersih2. Pubertas berkaitan dengan pelebaran laring3. Merokok (juga merupakan faktor resiko utama terjadinya karsinomaLaring)4. Penyalahgunaan obat-obatan5. Stres, gelisah, depresi dapat menyebabkan tremor pita suara6. Laringofaringeal refluk7. Penggunaan steroid dalam jangka waktu lama8. Minum alkohol, kopi berlebihan9. Berteriak pada acara olahraga atau tempat ramai seperti bandara dan bar10. Pekerjaan yang menggunakan suara sebagai modal utama misal : guru,aktor, penyanyi.

Page 30: Dt Hoarseness

PENATALAKSANAAN

• Terapi konservatif• Terapi wicara• Terapi medikamentosa• Pembedahan