Post on 14-Dec-2014
description
Diversi Urine
Oleh M. Fatchul
Nizar A.Inosensia A.
Definisi Diversi Urine
• Diversi urinarius adalah stoma urinarius untuk mengalihkan aliran urin dari ginjal secara langsung ke permukaan abdomen dilakukan karena beberapa alasan. ( Potter & Perry )
• Jadi, diversi urin merupakan suatu prosedur untuk mengalihkan alirain urin karena beberapa alasan mis kanker kandung kemih,trauma, pada suatu lubang pada abdomen dengan beberapa metode
Etiologi
• Prosedur diversi urin dilakukan untuk mengalihkan aliran urin dari kandung kemih ke tempat keluar yang baru, yang biasanya melalui lubang yang dibuat lewat pembedahan pada kulit (stoma).
Indikasi yang Mungkin untuk Dilakukannya Diversi Urinarius
• Kanker kandung kemih,prostat,uretra,vagina,uterus,serviks.
• Trauma• Cedera akibat radiasi pada kandung kemih• Fistula pada vesikovagina• Fistula pada uretrovagina• Kandung kemih neurogenik• Sistitis kronis
Tabel : Gejala Umum pada Perubahan Perkemihan
Gejala Diskripsi Penyebab atua faktor terkait
Urgensi Merasakan kebutuhan untuk segera berkemih
Penuhnya kandung kemih,iritasi atau radang kandung kemih akibat infeksi,sfingter uretra tidak kompeten,stres psikologis
Disuria Mersa nyeri atau sulit berkemih Peradangan kandung kemih, trauma atau inflamasi sfingter ureter
Frekuensi Berkemih dengan sering Peningkatan asupan cairan,radang pada kandung kemih, peningkatan tekanan pada kandung kemih
Keraguan Sulit memulai berkemih Pembesaran prostat, ansietas, edema uretra
Poliura Mengeluarkan sejumlah besar urine Asupan cairan berlebihan, diabete militus atau insipidus,pengunaan diuretik, diourisis pascaobstruksi
Oliguria Haluaran urine menurun dibandingkan cairan yg masuk(biasnya kurang dari 400ml dalam 24 jam)
Dehidrasi, gagal ginjal, ISK, peningkatan sekresi ADH, gagal jantung kongestif
Nokturia Berkemih berlebihan atau sering pada malam hari
Asupan cairan berlebihan sebelum tidur(terutama kopi atau alkohol), penyakit ginjal, proses penuaan
Dribling(urine yg menetes
Kebocoran/rembesan urine walaupun ada kontrol terhadap pengeluaran urine
Stres inkontinesia, overlow akibat retensi urine.
Hematuria Terdapat darah dalam urine Neoplasma pada ginjal atau kandung kemih, penyakit glomerulus, infeksi pada ginjal atau kandung kemih,trauma pada struktur perkemihan, diskrasi darah
Retensi Akumulasi urine di dalam kandungkemih disertai ketidak mampuan kandung kemih untuk benar-benar mengosongkan diri
Obstruksi uretra, inflamasi pada kandung kemih, penurunan aktifitas sensori, kandung kemih neurogik, pembesaran prostat, setelah tindakan anastesi,efeksamping obat-obat(antikolinergik, antispamodik, antidepresen)
Residu urine
Volume urine yg tersisa setelah berkemih(volume 100 ml atau lebih)
Inflamasi atau iritasi mukosa kandung kemih akibat infeksi, kandung kemih neurogenik,pembesaran prostat, trauma, atau inflamasi uretra.
Pemeriksaan Diagnostik
• IVP : Memperlihatkan ukuran/lokasi ginjal dan ureter dan mengesampingkan adannya tumor lain dalam saluran perkemihan.
• Sitoskopi dengan biopsi : Menentukan lokasi tumor/derajat keganasan.Sitoskopi ultraviolet menggambarkan lesi kandung kemih.
• Scan tulang : Menentukan adanya penyakit metastasis.
Cont....
• Limpangiografi pedal bilateral : Menentukan keterlibatan nodus pelvis,dimana tumor kandung kemih dengan mudah ditempatkan karena dekat proksimal.
• CT Scan : Mendefinisikan sel tumor dalam urine ( untuk menentukan adanya dan tipe tumor).
• Endoskopi : Mengevaluasi usus untuk di gunakan sebagai saluran.
• Konduitogram : Mengkaji panjang dan kemampuan mengosongkan saluran dan adanya struktur,obstruksi,refluks,angulasi,batu, atau tumor ( mungkin rumit atau kontraindikasi untuk diversi urin )
Penatalaksanaan
• Penatalaksanaan divesi dibagi menjdi 2 macam yaitu :
1) Penatalaksanaan Praoperatif2) Penatalaksanaan Pascaoperatif
• Penatalaksanaan PraoperatifSebagai bagian dari penatalaksanaan praoperatif,usus dibersihkan untuk meminimalkan stasis fekal, dekompresi usus, dan ileus pascaoperatif.
• Penatalaksanaan pascaoperatif Berfokus pada mempertahankan fungsi urinarius, mencegah komplikasi pascaoperatif (komplikasi pernafasan,ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, sepsis, pembentukan fistula,dan kebocoran urin), dan meningkatkan kenyamanan pasien
Komplikasi
• Komplikasi umumnya terjadi mengingat kompleksnya pembedahan, penyakit yang mendasari ( kanker,trauma) prosedur diversi urinarius, dan status nutrisi yang sering kurang dari normal.
• Komplikasi pascaoperaatif yang biasa terjadi :
1. kerusakan anastomosis2. sepsis3. pembentukan fistula4. kebocoran urin atau fekal5. dan iritasi kulit
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIVERSI URIN
Pengkajian
• Pengkajian Keperawatan PraoperatifPasien yang masuk rumah sakit untuk menjalani bedah diversi urin dikaji secara keseluruhan.Pengkajian praoperatif yang cermat harus dilakukan terhadap fungsi kardiopulmoner , karena pasien yang menjalani sistektomi ( eksisi kandung kemih ) biasannya adalah lansia yang tidak mampu mentoleransi prosedur pembedahan yang kompleks dan lama
• Pengkajian Keperawatan PascaoperatifPeran perawat pada periode pascaoperatif adalah untuk mencegah komplikasi dan untuk mengkaji pasien dengan cermat terhadap adanya tanda dan gejala komplikasi.Kateter dan alat drainase dipantau dengan ketat.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Praoperatif• Ansietas berhubungan dengan antisipasi
kehilangan akibat prosedur pembedahan.• Kurang pengetahuan tentang prosedur
pembedahan dan prawatan pascaoperatif.• Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan masukan nutrisi yang tidak adekuat.
Diagnosa PascaoperatifA.Kerusakan,resiko tinggi terhadap Integritas kulit faktor
resiko meliputi : 1. Tak ada sfingter stoma ( aktual)2. Karakter/aliran urin dari stoma3. Reaksi terhadap produk/kimia;tidak tepatmelekatkan alatatau mengangkat perekat.
B. Gangguan citra diri berhubungan dengan:1. Biofisikal : adanya stoma;hilangnya kontroleliminasi urine2. Psikososial : perubahan struktur tubuh,prosespenyakit dan b.d program pengobatan contoh,kanker.
C. Nyeri,(akut) berhubungan dengan :1. Faktor fisik,contoh gangguan kulit/jaringan (insisi/drein)2. Biologis : aktifitas proses penyakit ( kanker,trauma)3. Psikologis : takut,ansietas.
D. Resiko tinggi terhadap infeksi faktor resiko meliputi :Pertahanan primer tidak adekuat ( contoh kerusakan kulit/insisi,refluks urin).
E. Perubahan eliminasi urin berhubungan dengan :Bedah diversi,trauma jaringan,edema pascaoperasi
Intervensi dan RasionalPraoperasi 1. Ansietas berhubungan dengan antisipasi kehilangan akibat prosedur
pembedahan.Mandiri
1. Mengkaji konsep diri pasien• Rasional :
Sebagai pendekatan pendukung secara psikososial2.Kaji cara koping pasien terhadap stres dan kehilangan
• Rasional :Membantu pasien mengidentifikasi cara mempertahankan gaya hidup normal dan kemandirian dengan sedikit perubahan.3. Mendorong pasien mengungkapkan rasa takut
• Rasional :Dapat memberikan dukungan emosional dan membuat adaptasi mudah dilakukan baik sesudah maupun sebelum pembedahan
2. Kurang pengetahuan tentang prosedur pembedahan dan prawatan pascaoperatif.
• Mandiri Memberikan penyulihan pada pasien
• Rasional ;Sebagai rencana persiapan prosedur pembedahan dan dalam merencanakan perawatan pascaoperatif
3. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan nutrisi yang tidak adekuat.
• Mandiri Pemberian nutrisi enteral atau parenteral total
• Rasional :Untuk mendukung pasien,meningkatkan proses penyembuhan dan memperbaiki respon terhadap penanganan
pascaoperasi
• Kerusakan,resiko tinggi terhadap Integritas kulit faktor resiko meliputi : a.Tak ada sfingter stoma ( aktual)b.Karakter/aliran urin dari stomac.Reaksi terhadap produk/kimia;tidak tepat
melekatkan alatatau mengangkat perekat
Mandiri• Inspeksi stoma/kulit peristoma,perhatikan iritasi,lebam(gelap warna
lebam),kemerahan,status jahitan.Rasional : Mengawasi proses penyembuhan/kefektifan tindakan,dan identifikasi area masalah,kebutuhan intervensi lanjut.
• Bersihkan dengan air dan lap kering atau menggunakan pengering rambut saat dingin.Rasional : Mempertahankan kebersihan,kering dapat mencegah kemudahan kegesekan atau trauma.
• Pengukuran stoma secara periodik,contoh penggantian alat untuk 6 minggu pertama,kemudian sebulan 6 kali.Rasional : Sesuai dengan membaiknya edema pascaoperasi ( selama 6 minggu pertama ),ukuran alat harus berubah untuk meyakinkan kecocokan yang tepat sehinggga urin tertampung sesuai aliran ke stoma,dan kontak dengan kulit dicegah.
• Gangguan citra diri berhubungan dengan:a. Biofisikal : adanya stoma;hilangnya kontrol eliminasi urineb. Psikososial : perubahan struktur tubuh,proses penyakit dan b.d program pengobatan contoh,kanker.
Mandiri • Kaji ulang alasan bedah dan harapan yang akan datang
Rasional :Pasien menerimanya lebih mudah bahwa ostomi dilakukankan untuk penyakit kronis/lama daripada cedera/trauma.
• Yakinkan apakah konseling dilakukan dan/atau perlu pada diversi urinaria,diskusikan pada saat pertama.Rasional :Memberikan informasi tentang tingkat pengetahuan pasien/orang terdekat tentang situasi individu dan proses penerimaan.
• Jawab semua pertanyaan masalah urostomi dan fungsinya.Rasional :Memberikan informasi tambahan pada pasien untuk dipertimbangkan.
• Dorong pasien/orang terdekat untuk menyatakan perasaan.Akui kenormalan perasaan marah,depresi,dan kedukaan karena kehilangan.Diskusikan peningkatan dan penurunan tiap hari yang dapat terjadi setelah pulang.Rasional :Memberikan kesempatan untuk menerima isu/salah konsep.Membantu pasien /orang terdekat menyadari bahwa perasaan yang dialami tidak biasa dan bahwa perasaan pada mereka tidak perlu.Pasien perlu mengenali perasaan sebelum mereka dapat menerimanya secara efektif