Post on 07-Jul-2016
description
Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman
DIAGNOSIS KOMUNITAS
PUSKESMAS LEMPAKE TAHUN 2015
Oleh :
Ayu Milasari
Dhyani Chitta Mayasari
Septy Lisdamayanti Ritonga
Pembimbing :
dr. Solihin Wijaya
Dr. dr. Swandari Paramita, M. Kes
dr. Zulhijran Noor
Laboratorium/SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
Puskesmas Lempake Samarinda
2015
BAB I
PENDAHULUAN
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah upaya kesehatan yang
menyeluruh, terpadu, merata, terjangkau oleh masyarakat dengan menggunakan
hasil perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna. Puskesmas
menyelenggarakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dan memiliki
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya
kesehatan dalam bentuk organisasi fungsional., dengan tanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dengan
memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh Puskesmas lebih ditekankan pada tindakan promotif dan
preventif daripada kuratif dan rehabilitatif.
Puskesmas diatur dalam Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004
dengan isi Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembinaan
kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya sehingga kesehatan pada masyarakat dapat
terjamin dengan syarat pelayanan yang diberikan bersifat menyeluruh, terpadu,
merata, terjangkau dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat di wilayah
kerja Puskemas tersebut.
Upaya Pokok Kesehatan (UPK) dibagi menjadi Upaya Pokok Kesehatan
Wajib atau Basic Six dan Upaya Pokok Kesehatan Pengembangan. Upaya
kesehatan wajib/ Basic Six yaitu : (1) Promosi Kesehatan, (2) Kesehatan
Lingkungan, (3) Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana (KIA dan KB),
(4) Peningkatan Gizi, (5) Penanggulangan Penyakit Menular/P2M, (6) Pengobatan
Dasar. Sedangkan upaya kesehatan pengembangan adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan dimasyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.
Semua program pokok yang dilaksanakan di Puskesmas dikembangkan
berdasarkan program pokok pelayanan kesehatan dasar seperti yang dianjurkan
oleh World Health Organization (WHO) yang dikenal dengan Basic Seven. Basic
Seven tersebut terdiri atas maternal and child health care, medical care,
environmental sanitation, health education (untuk kelompok-kelompok
masyarakat), simple laboratory, communicable disease control, dan simple
statistic.
Pengetahuan tentang Diagnosis Komunitas adalah hal yang penting agar
peran dan fungsi puskesmas dapat dilaksanakan dengan baik dan pembangunan
kesehatan yang ingin dicapai dalam meningkatkan derajat kesehatan dapat
terwujud.Tujuan dari pembuatan tugas ini adalah untuk memberikan dan
menjabarkan lebih lengkap informasi dari Diagnosa Komunitas Puskesmas
Lempake Samarinda.
BAB II
DATA PEMANTAUAN WILAYAH KERJA
PUSKESMAS LEMPAKE SAMARINDA
2.1. Data Geografi
Puskesmas Lempake Samarinda memiliki wilayah kerja di kecamatan
Lempake yang terdiri dari 2 kelurahan, yaitu kelurahan Lempake dan
kelurahan Tanah Merah.
Gambar 1. Peta Kelurahan Lempake
Gambar 2. Peta Kelurahan Tanah Merah
Tabel 1. Data Wilayah UPTD Puskesmas Lempake
No. Data Wilayah Lempake Tanah Merah Jumlah
1. Luas Wilayah 3224 Ha 2156,44 Ha 5.380,44 Ha
2. Batas Wilayah
U t a r a
Timu r
Selatan
Barat
Sungai Siring
Tanah Merah
Mugirejo
Gunung
Lingai,Sempaja
Utara, dan
Sempaja Selata
Sungai Siring
Sungai Siring
Mugirejo
Lempake
3. Pembagian Wilayah 7 dusun (Kebon
Agung, Lempake
Jaya, Sukorejo,
Girirejo, Jaya
Mulya, Benanga,
dan Muang
Dalam) dengan
45 RT.
4 dusun (Talang
Sari, Rimbawan,
Tanah Merah,
dan Guntung
Lai) dengan 25
RT.
Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake & Tanah Merah 2014
2.2. Data Demografi
Wilayah kerja Puskesmas Lempake Samarinda terdiri dari 2 kelurahan,
yakni Kelurahan Lempake dan Kelurahan Tanah Merah. Berdasarkan Data
Monografi Kelurahan Lempake dan Tanah Merah pada tahun 2014, Jumlah
penduduk di wilayah UPTD Puskesmas Lempake Tahun 2014 sebesar 23.033
jiwa. Dimana jumlah penduduk wanita sebanyak 11.064 jiwa (50,4%) dan
penduduk laki-laki sebanyak 11.969 jiwa (51, 96%).
Sedangkan jumlah penduduk di wilayah kerja UPTD.Puskesmas Lempake
menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) adalah sebesar 32.563 orang.
Berikut merupakan data kependudukan wilayah kerja UPTD. Puskesmas
Lempake yang disajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut :
1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
No Kelurahan
Jumlah
TotalJumlah
KK
Rasio
Jenis
KelaminLaki-laki Perempuan
1 Lempake 8.280 7.763 16.043 3.524 106,6
2 Tanah Merah 3.689 3.301 6.990 1.877 111,75
Jumlah 11.969 11.064 23.033 5.401 108,17
Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake & Tanah Merah 2014
2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
a. Kelurahan Lempake
Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
No Kelompok Usia Jumlah
1 0-12 bulan 481
2 01-05 tahun 1.764
3 05-07 tahun 1.123
4 07-15 tahun 3.851
5 15-56 tahun 5.967
6 56 tahun keatas 2.857
Jumlah 16.043
Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake 2014
b. Kelurahan Tanah Merah
Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
No Kelompok Usia Jumlah
1 0-3 tahun 106
2 4-6 tahun 76
3 7-12 tahun 542
4 13-15 tahun 549
5 16-19 tahun 938
6 20-26 tahun 642
7 27-40 tahun 3.487
8 41-57 tahun 583
9 57 tahun keatas 67
Jumlah 6.990
Sumber : Data Monografi Kelurahan Tanah Merah 2014
3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tabel 5. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Lempake Tanah Merah Jumlah
1 Tidak sekolah/TK 707 73 780
2 SD 1.419 803 2.222
3 SMP 2.112 319 2.431
4 SMA 6.083 371 6.454
5 Akademi (D1-D3) 1.832 242 2.074
6 Sarjana (S1-S2) 1.999 301 2.300
7 Pondok Pesantren 321 1 322
8 Madrasah 341 1 342
9 PendidikanKeagamaan 662 - 662
Jumlah 15.476 2.111 17.587
Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake & Tanah Merah 2014
A. Keadaan Sosial Ekonomi dan Budaya
1. Jumlah Penduduk Menurut Agama yang Dianut
Tabel 6. Jumlah penduduk menurut Agama yang Dianut
No Uraian Lempake Tanah Merah Jumlah
1 Islam 13.813 6.276 20.089
2 Kristen 1.123 341 1.464
3 Khatolik 902 325 1.227
4 Hindu 126 9 135
5 Budha 79 39 118
Jumlah 16.043 6.990 23.033
Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake &Tanah Merah 2014
2. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Tabel 7. Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Uraian LempakeTanah
MerahJumlah
a. Karya
wan
1) Pegawai Negeri Sipil
2) TNI/POLRI
3) Karyawan Swasta
b. Wiras
wastawan
c. Pedag
ang
d. Tani
e. Buruh
tani
f. Pensiu
nan
g. Nelay
an
h. Pemul
ung
i. Jasa/
Tukang
905
141
636
776
1.685
1.926
570
112
0
0
1.247
523
25
581
823
129
55
-
24
639
1.428
166
1.217
2.749
699
167
-
24
1.886
Jumlah 7.998 4.320 12.318
Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake Tahun 2014
B. Sarana Pendidikan
1.521 3.982
Adapun distribusi jumlah sarana pendidikan dan jumlah penduduk usia
sekolah menurut tingkatannya dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8. Distribusi Jumlah Sarana Pendidikan dan Jumlah Penduduk
Usia Sekolah Menurut Tingkatannya
NoTingkat
Pendidikan
Lempake Tanah Merah
Total
(Lempake+
Tanah merah)
Jumlah
Sarana
Jumlah
Sasaran
Jumlah
Sarana
Jumlah
Sasaran
Jumlah
Sarana
Jumlah
Sasaran
1Kelompok
bermain5 147 8 130 13 277
2 TK 10 205 3 60 13 265
3 SD 8 1.815 4 746 12 2.561
4 SMP 2 850 9 217 11 1.067
5 SMA 2 483 - 361 2 844
6 PonPes 3 123 1 40 4 163
7 Madrasah 2 298 2 36 4 334
Jumlah 32 3.921 27 1.590 59 5.511
Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake & Tanah Merah 2014
C. Angka Buta Huruf
Tabel 9. Angka Buta Huruf
No Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah
1 LempakeData tidak
ditemukan
Data tidak
ditemukan
Data tidak
ditemukan
2 Tanah MerahData tidak
ditemukan
Data tidak
ditemukan
Data tidak
ditemukan
Sumber : Data Monografi Kelurahan Lempake & Tanah Merah 2014
D. Sarana Pelayanan Kesehatan
1. Fasilitas Kesehatan
Distribusi pelayanan kesehatan yang ada di wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Lempake dapat dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Distribusi Fasilitas Kesehatan
No Jenis Pelayanan Jumlah
1 Puskesmas Induk 1
2 Puskesmas Pembantu 4
3 Rumah Dinas Pusban 4
4 Poskesdes 3
5 Posyandu Balita 32
6 Posyandu Lansia 4
7 Ambulans IGD 1
8 Pusling 1
9 Praktek Dokter Umum 3
10 Praktek Dokter Hewan 1
11 Praktek Bidan 8
12 Praktek Perawat 11
13 Ruang Obat 2
14 Dukun Khitan 1
15 Dukun Bayi 2
16 Dukun Urut 1
Sumber : Bagian Kepegawaian UPTD Puskesmas Lempake & Data
Monografi Kelurahan Tahun 2014
2. Sumber Daya Manusia
Untuk upaya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan,
maka tenaga kesehatan yang ada di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Lempake harus memadai jumlahnya.Adapun distribusi ketenagaan di UPTD
Puskesmas Lempake dapat dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Data Tenaga Kesehatan Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
NO Jenis Tanaga JUMLAH
1 Kedokteran Umum 9
2 Kedokteran Gigi 2
3 D3 Perawat Gigi 1
4 D 1 perawat gigi 1
5 S1 Keperawatan 1
6 D III Keperawatan 11
7 D IV Keperawatan 2
8 D I Kebidanan 2
9 D III Kebidanan 12
10 S1 Kesehatan Masyarakat 4
11 Sanitarian (D III Kesehatan Lingkungan) 1
12 Nutrisionis (D III Gizi) 2
13 S1 Apoteker 2
14 DIII farmasi 4
S1 MIPA Kimia 1
15 DIII Analis Kesehatan 5
16 SPK 3
17 D1 Komputer 1
18 DIII Administrasi 1
19 S1 Ekonomi 2
20 SMF 1
21 SMK 2
22 SMA 9
23 SMP 3
24 SD -
JUMLAH 82
Sumber : Bagian Kepegawaian UPTD Puskesmas Lempake & Data
Monografi Kelurahan Tahun 2014
2.4. Data Peringkat 10 Besar Penyakit di Puskesmas Lempake Bulan Januari
- Oktober 2015
No Nama Penyakit Jumlah (orang)1 Nasofaringitis akut (common cold) 32222 Hipertensi 20003 Dyspepsia 15384 Gangguan pertumbuhan dan erupsi gigi 13465 Myalgia 10046 Abses kulit 7917 Faringitis akut 7718 Cephalgia 764
9
10
Tonsilitis akut
Diare non spesifik
642
452
LEMBAR KERJA 1ANALISIS DATA
No Indikator Data Perbandingan Penilaian
Data PKM Lempake
Sekarang
Data Perbandingan Problem Strength
1. Meningkatnya
kasus diare pada
balita
Kasus diare mengalami
peningkatan pada 3 bulan
terakhir, yaitu bulan Juli
- Agustus pada tahun
2015 sebanyak 122 kasus
baru. Kasus diare
terbanyak per bulan
ditemukan pada bulan
Oktober 2015 yakni
sebanyak 52 kasus baru.
Kasus diare yang
ditemukan pada 3
bulan sebelumnya,
yaitu bulan April -Juni
2015 sebanyak 95
kasus baru.
Tindakan promotif dan preventif dari Puskesmas masih belum maksimal.
Pengobatan
kasus diare
ditangani
dengan baik
di Puskesmas.
2. Meningkatnya
kasus ISPA
Kasus ISPA mengalami
peningkatan pada bulan
Januari - Oktober tahun
2015 sebanyak 4.672
kasus baru.
Kasus ISPA yang
ditemukan pada tahun
2014 sebanyak 4.167
kasus baru.
Terjadinya
kebakaran
hutan
menyebabkan
kabut asap
pada bulan
Juli -
September
2015.
Pengobatan
kasus ISPA
dapat
ditangani
dengan baik
di Puskesmas.
3. Ditemukannya
kasus kematian
neonatus
Ditemukannya kasus
kematian neonatus pada
bulan Januari - Oktober
2015 sebanyak 4 kasus.
Ditemukannya kasus
kematian neonatus
pada tahun 2014
sebanyak 1 kasus.
Masih
terdapatnya
dukun urut
yang
menolong
persalinan.
Ketidak
teraturan
ANC.
Terdapatnya
bidan dan
dokter di
wilayah kerja
Puskesmas
Lempake.
LEMBAR KERJA 2
IDENTIFIKASI MASALAH
Berikut ini adalah permasalahan-permasalahan kesehatan pada wilayah
kerja Puskesmas Lempake Periode Bulan pada bulan Januari - Oktober 2015
No Indikator Data Sekarang Data
Sebelumnya
Faktor Predisposisi
1. Meningkatnya
kasus diare pada
balita
Kasus diare
mengalami
peningkatan pada
3 bulan terakhir,
yaitu bulan Juli -
Agustus pada
tahun 2015
sebanyak 122
kasus baru. Kasus
diare terbanyak
per bulan
ditemukan pada
bulan Oktober
2015 yakni
sebanyak 52
kasus baru.
Kasus diare
yang ditemukan
pada 3 bulan
sebelumnya,
yaitu bulan
April - Juni
2015 sebanyak
95 kasus baru.
Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk
menjalani gaya hidup
bersih dan sehat.
Keterbatasan tenaga
kesehatan lingkungan
untuk mengintervensi
perbaikan kondisi
lingkungan yang tidak
sehat akibat kurangnya
kerjasama lintas
sektor.
2. Meningkatnya
kasus ISPA
Kasus ISPA
mengalami
peningkatan pada
bulan Januari -
Oktober tahun
2015 sebanyak
4.672 kasus baru.
Kasus ISPA
yang ditemukan
pada tahun
2014 sebanyak
4.167 kasus
baru.
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjalankan gaya hidup sehat.
Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap cara penularan ISPA
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya
status gizi anak terhadap terjadinya ISPA
Pengaruh kabut asap disertai dengan kurangnya kesadaran untuk menggunakan masker saat aktivitas di luar ruangan
Kurangnya kesadaran orang tua untuk memakaikan anak masker serta mengurangi aktivitas di luar rumah
3. Ditemukannya
kasus kematian
neonatus
Ditemukannya
kasus kematian
neonatus pada
bulan Januari -
Oktober 2015
sebanyak 4 kasus.
Ditemukannya
kasus kematian
neonatus pada
tahun 2014
sebanyak 1
kasus.
Kurangnya
pengetahuan ibu hamil
mengenai risiko
persalinan yang
ditolong oleh tenaga
non-medis.
Kurangnya kesadaran
ibu hamil untuk
melakukan kunjungan
pemeriksaan
kehamilan rutin di
pusat kesehatan oleh
tenaga medis.
Kurangnya edukasi
tentang komplikasi
pada kehamilan dan
proses persalinan .
LEMBAR KERJA 3
ANALISIS MULTIPLE SKORING PRIORITAS MASALAH
PRIORITAS MASALAH
Setelah masalah kesehatan di Lempake teridentifikasi, maka untuk mencari
pemecahannya kami menggunakan metode PAHO (Pan American Health
Organization) untuk menentukan skala prioritas masalah. Penilaian dengan
metode ini didasarkan atas:
1. M (Magnitude):
Jumlah penduduk yang terkena (banyaknya penduduk yang terkena atau
tingginya prevalensi) atau peningkatan jumlah kasus dibandingkan periode
sebelumnya.
2. S (Severity):
Keparahan atau beratnya kerugian yang timbul.
3. V (Vulnerability):
Ketersediaan sumber daya masyarakat untuk mengatasi masalah atau
kerentanan masyarakat terhadap penyakit.
4. C (Community and Political concern) :
Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para politisi
peduli dengan masalah tersebut.
5. A (Affordability):
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
Dengan penilaian masing-masing indikator berikut: nilai 1 (Tidak ada
masalah) ; nilai 2 (Kurang bermasalah); nilai 3 (Cukup); nilai 4 (Bermasalah) dan
nilai 5 (Sangat bermasalah).
No Masalah Kesehatan M S V C A Total
1. Meningkatnya kasus diare pada balita 4 3 3 4 3 17
2. Meningkatnya kasus ISPA 3 2 2 2 2 11
3. Meningkatnya kasus kematian pada
neonatus
4 3 3 3 2 15
Daftar Prioritas Permasalahan Puskesmas Lempake
No Masalah Kesehatan Total
1. Meningkatnya kasus diare pada balita 17
2. Meningkatnya kasus kematian pada neonatus 15
3. Meningkatnya kasus ISPA 11
LEMBAR KERJA 4
PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RISIKO, SUMBER DAYAMANUSIA
METODE
Meningkatnya
Kasus Diare
pada Balita
Kurangnya pemberdayaan masyarakat untuk menerapkan PHBS.
Kurangnya pemberdayaan masyarakat untuk pemeliharaan
lingkungan yang bersih dan terawat secara aktif.
LINGKUNGANSARANA
Petugas: Kurangnya konseling mengenai diare yang dilakukan oleh petugas kesehatan di puskesmas.
Pasien: Kurangnya kesadaran warga dalam menerapkan PHBS. Kurangnya pengetahuan mengenai faktor yang terkait dengan diare, yaitu perilaku dan lingkungan.Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap sanitasi lingkungan tempat tinggal.
Kurangnya dukungan keluarga terkait pentingnya perilaku hidup sehat
Kurangnya promosi kesehatan seperti pamflet tentang diare dan faktor terkait diare.
LEMBAR KERJA 5
PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI
Permasalahan Kesehatan : Meningkatnya kasus diare pada balita pada tahun 2015
NO STRATEGI/INTERVENSI P E A R L
1. Penyuluhan tentang diare dan faktor terkait diare. Y Y Y Y Y
2. Pembuatan pamflet mengenai diare dan faktor terkait diare. Y Y Y Y Y
3. Pelatihan mengenai higiene ibu rumah tangga. Y Y Y Y Y
PEARL Factor :
P = Propertness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai
kebijaksanaan / program / kegiatan instansi / organisasi terkait.
E = Economic feasibility yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.r
A = Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi terkait atau
instansi lainnya.
R = Resource availability yaitu ketersediaan sumber daya untuk memecahkan
masalah (tenaga, sarana / peralatan, waktu).
L = Legality yaitu dukungan aspek hukum / perundang-undangan / peraturan
terkait seperti peraturan pemerintah / protap
LEMBAR KERJA 6
PLAN OF ACTION
Permasalahan Kesehatan : Ditemukannya peningkatan kasus diare pada balita
Tujuan Jangka Panjang : Penurunan angka kesakitan diare pada balita cakupan wilayah kerja Puskesmas Lempake
Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program penanganan kasus diare pada balita di cakupan wilayah kerja Puskesmas
Lempake dan mencegah terjadinya peningkatan kasus diare pada balita
NO STRATEGI
INTERVENSI
SETTING DAN
METODE
TARGET
POPULASI
PERAN DAN
TANGGUNG JAWAB
SUMBER
DAYA
EVALUASI
1. Penyuluhan
tentang diare dan
faktor terkait
diare.
Setting :
Posyandu
Puskesmas
Lempake
Metode :
Pendataan awal
(survey dan
pemetaan
masalah).
Seluruh
masyarakat
di wilayah
kerja
Puskesmas
Lempake
Fasilitator :
Dokter
UPK Promosi Kesehatan
dan Kesehatan
Lingkungan
UPK P2P
Ketua RT & Tokoh
Masyarakat
Penanggung Jawab :
Tenaga
Kesehatan
Puskesmas
Kader
Tokoh
Masyarakat
Kuesioner
pre-test dan post-
test penyuluhan
Menurunnya
angka kejadian
diare
Meningkatny
a pengetahuan
orangtua tentang
diare dan faktor
Penyuluhan
tentang diare dan
faktor terkait diare.
Tanya jawab (20
menit).
Pimpinan Puskesmas terkait diare
2. Pembagian
pamflet mengenai
diare dan faktor
terkait diare.
Setting :
Puskesmas
Posyandu
Metode:
Pembagian pamflet
Seluruh
masyarakat di
wilayah kerja
Puskesmas
Lempake yang
berkunjung ke
Puskesmas atau
Posyandu
Fasilitator :
UPK Promkes
Tenaga Kesehatan
Penanggung Jawab :
Pimpinan Puskesmas
Tenaga
kesehatan
Puskesmas
Kader
Meningkatny
a pengetahuan
masyarakat
mengenai diare
3. Pelatihan
mengenai higiene
ibu rumah tangga.
Setting :
Posyandu
Metode :
Mempresentasi
kan mengenai
Seluruh kader
dan ibu-ibu yang
datang ke
Posyandu di
wilayah
Puskesmas
Fasilitator :
UPK Kesehatan
Lingkungan
Penanggung Jawab :
Tenaga
Kesehatan
Puskesmas
Kader
Meningkatnya
pengetahuan para
kader dan ibu-ibu
yang datang ke
Posyandu
mengenai higiene
higiene ibu rumah
tangga
Lempake Pimpinan Puskesmas perorangan
Penurunan angka
pasien diare