Simulasi Diagnosis Komunitas

23
SIMULASI DIAGNOSIS KOMUNITAS PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN JAJANAN SEHAT DI DESA TANJUNG PASIR TAHUN 2015 Pembimbing : dr. Dian Mardhiyah, MKK KELOMPOK 7 Anisa Putri (110.2010.024) Fitria Rizka Utami (110.2010.106) Nawar Najla Mastura (110.2010.204) Reza Mardany (110.2010.238)

description

simulasi

Transcript of Simulasi Diagnosis Komunitas

Page 1: Simulasi Diagnosis Komunitas

SIMULASI DIAGNOSIS KOMUNITAS

PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN JAJANAN SEHAT

DI DESA TANJUNG PASIR TAHUN 2015Pembimbing :

dr. Dian Mardhiyah, MKK

KELOMPOK 7Anisa Putri

(110.2010.024)Fitria Rizka Utami

(110.2010.106)Nawar Najla Mastura (110.2010.204)Reza Mardany (110.2010.238)

Page 2: Simulasi Diagnosis Komunitas

Gambaran Umum Desa

Desa Tanjung Pasir merupakan suatu desa di daerah pesisir pantai yang terletak di utara dari Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten yang mempunyai luas wilayah 564,25 hektar dan merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian satu meter dari permukaan dengan suhu udara 300-370C (Harti, 2010). Luas wilayah terdiri dari sawah seluas 79 hektar, daratan seluas 108,185 hektar dan empang seluas 377,065 hektar.

Page 3: Simulasi Diagnosis Komunitas

UtaraLaut jawa

BaratDesa Kali

Baru Kecamatan

Pakuhaji

SelatanKota

Tangerang/Bandara Soeta

Timur Kecamata

n Kosambi

Gambar 1. Wilayah kerja Puskesmas Tegal Angus

Page 4: Simulasi Diagnosis Komunitas

Kependudukan

NO DESA

LUAS

WILAYAH

(km2)

JUMLAH

PENDUD

UK

JUMLAH

RUMAH

TANGGA

RATA-RATA

JIWA/

RUMAH

TANGGA

KEPADAT

AN

PENDUD

UK

per km2

1 PANGKALAN 7.54 15.378 4,138 4.8 2.040

2TANJUNG

BURUNG5.24 6.722 2,473 4.5 1.283

3 TEGAL ANGUS 2.83 8.741 2,879 4.6 3.089

4 TANJUNG PASIR 5.64 8.849 1,787 4.6 1686.70

5 MUARA 5.14 2.516 496 4.4 693.77

6 LEMO 3.61 6.138 648 4.4 1850.97

JUMLA

H30.02 53.444 12,421 4.33 1,794

(Sumber : Data BPS Kecamatan Teluk Naga Tahun 2013)

Page 5: Simulasi Diagnosis Komunitas

Kesehatan

Peningkatan gizi Pencegahan penyakit

Penyuluhan Kesehatan dan

Penyakit

Penanganan bagi balita yang

kekurangan gizi dengan

memberikan susu dan makanan

yang bernutrisi.

Penyuluhan tentang menjaga dan memelihara

lingkungan

Pemanfaatan pekarangan

dengan ditanami sayur mayur dan Tanaman Obat

Keluarga (TOGA), Tabulapot dan

Tabulakar.

(Sumber : Data BPS Kecamatan Teluk Naga Tahun 2013)

Upaya Pemerintah Desa Pangkalan :

Page 6: Simulasi Diagnosis Komunitas

Sarana Penunjang

Poskesdes Pos KB Keluarga Posyandu Pos Mandiri Klinik Bersalin/BKIA Praktek dokter/Bidan Praktek Bidan Paraji Keluarga Berencana

Page 7: Simulasi Diagnosis Komunitas

Data Puskesmas

No.Nama

Desa

Jumlah

Balita

Ditimb

ang

Status Gizi

 KE

T

Buruk Kurang Baik Lebih

JML % JML % JML % JML %

1PANGKALA

N1135 36 2,9 167 14,7 939 82,7 3

0,3  

2TEGAL

ANGUS552 11 2,0 56 10,1 481 87,1 4

0,7  

3 TJ BURUNG 539 13 2,4 55 10,2 468 86,8 3 0,6  

4 TJ PASIR 467 12 2,6 52 11,1 399 85,4 4 0,9  

5 LEMO 363 13 3,6 39 10,7 311 85,7 0 0,0  

6 MUARA 215 2 0,9 26 12,1 187 87,0 0 0,0  

PUSKESMAS 3271 77 2,4 395 12,1278

585,1 14 0,4  

Data Laporan Bulan Penimbangan Puskesmas Tegal Angus Februari 2015

Jumlah balita dengan gizi buruk dan gizi kurang berasal paling banyak dari Desa Pangkalan

Page 8: Simulasi Diagnosis Komunitas

Keluarga Binaan (Tn. A)

N

o

Nama Status

Keluarga

Jenis

Kelamin

Usia Pendidi

kan

Pekerjaa

n

1. Tn. A Kepala

keluarga

Laki-laki 45

tahun

Tidak

bersekol

ah

Wiraswas

ta

2. Ny. A Istri Perempu

an

40

tahun

Tidak

bersekol

ah

Wiraswas

ta

3. An. A Anak Laki-laki 13

tahun

SD -

4. An. Aa Anak Perempu

an

7

tahun

SD Pelajar

Page 9: Simulasi Diagnosis Komunitas

No. Faktor Internal Permasalahan

1. Kebiasaan Merokok Tn. A merokok sekitar satu sampai dua bungkus

dalam satu hari, biasanya kebiasaan merokok ini

dilakukan di dalam dan di luar rumah. Semakin

banyak pekerjaan, biasanya Tn.Samun juga semakin

banyak menghabiskan rokoknya, yakni bisa lebih dari

dua bungkus rokok dalam sehari

2. Olah raga Keluarga Tn. A tidak ada yang memiliki kebiasaan

berolahraga. Bahkan hampir tidak pernah melakukan

olahraga.

3. Pola Makan Ny. Rohamah memasak sendiri dengan komposisi

makanan seperti nasi, tahu, tempe, ikan, dan jarang

memakan sayur, buah-buahan, apalagi susu. Ny

Rohamah juga menggunakan penyedap rasa untuk

memasak.

4. Aktivitas sehari-hari a. Tn. A bekerja sebagai pedagang. Tn. A membuka

warungnya 24 jam non stop.

b. Ny. Rohamah bekerja sebagai ibu rumah tangga

c. An.Guntur yang berusia 13 tahun dan bekerja di

rumah makan dekat tempat tinggal Tn Samun

5. Riwayat Penyakit Tn. A menderita hipertensi

An. Elfi menderita penyakit TB Paru.

riwayat imunisasi Tn Samun tidak pernah memberikan imunisasi kepada

kedua anaknya karena menurut Tn. A imunisasi tidak

terlalu penting

Page 10: Simulasi Diagnosis Komunitas

No. Faktor Eksternal Permasalahan

1.

 

Riwayat Pendidikan a. Tn Samun hanya mengenyam pendidikan sampai

dengan kelas 3 SD dan tidak menyelesaikan

pendidikan dasarnya.

b. Ny Rohamah tidak pernah bersekolah.

c. An. Guntur yang berusia 13 tahun hanya bersekolah

sampai dengan bangku sekolah dasar dan tidak

melanjutkan ke pendidikan menengah.

d. An Elfi berusia 7 tahun dan masih duduk di bangku

sekolah dasar.

2.

 

 

 

 

Pendapatan

 

Tn. A bekerja sebagai wiraswasta berupa pedagang

warung dan lat-alat pancing dengan penghasilan berkisar

Rp.200.000,00- Rp.500.000,00 perhari. Pendapatan Tn. A

ini tidak menentu setiap harinya namun dalam sebulan

biasanya sekitar Rp.6.000.000,00 – Rp.8.000.000,00 per

bulan.

3.

 

 

Informasi

 

 

 

Tn. A dan keluarganya tidak pernah mendapatkan

informasi mengenai penyakit hipertensi dan menjalankan

5 dasar imunisasi dari petugas kesehatan. Keluarga ini

juga tidak diberitahu mengenai faktor resiko penyakit

hipertensi dan TB Paru

4. Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, keluarga Tn.Samun tidak pergi berobat ke

puskesmas dan memilih untuk berobat ke dokter praktek

umum di dekat rumahnya jika memiliki keluhan mengenai

kondisi kesehatannya.

Page 11: Simulasi Diagnosis Komunitas

Keluarga Binaan (Tn. B)

No Nama Status

Keluarga

Jenis

Kelamin

Usia Pendidikan

Terakhir

Pekerjaan

1 Tn. B Kepala

Keluarga

Laki-laki 50 tahun SD Wiraswasta

2 Ny. B Istri Perempu

an

49 tahun SD Ibu Rumah

Tangga

3 An. B Anak Laki-laki 20 tahun SMP Buruh

4 An. Bb Anak Perempu

an

5 tahun SD Tidak

Bekerja

Page 12: Simulasi Diagnosis Komunitas

No. Faktor Internal Permasalahan

1. Kebiasaan Merokok Tn. A merokok sekitar satu sampai dua bungkus

dalam satu hari, biasanya kebiasaan merokok ini

dilakukan di dalam dan di luar rumah. Semakin

banyak pekerjaan, biasanya Tn.Samun juga semakin

banyak menghabiskan rokoknya, yakni bisa lebih dari

dua bungkus rokok dalam sehari

2. Olah raga Keluarga Tn. A tidak ada yang memiliki kebiasaan

berolahraga. Bahkan hampir tidak pernah melakukan

olahraga.

3. Pola Makan Ny. Rohamah memasak sendiri dengan komposisi

makanan seperti nasi, tahu, tempe, ikan, dan jarang

memakan sayur, buah-buahan, apalagi susu. Ny

Rohamah juga menggunakan penyedap rasa untuk

memasak.

4. Aktivitas sehari-hari a. Tn. A bekerja sebagai pedagang. Tn. A membuka

warungnya 24 jam non stop.

b. Ny. Rohamah bekerja sebagai ibu rumah tangga

c. An.Guntur yang berusia 13 tahun dan bekerja di

rumah makan dekat tempat tinggal Tn Samun

5. Riwayat Penyakit Tn. A menderita hipertensi

An. Elfi menderita penyakit TB Paru.

riwayat imunisasi Tn Samun tidak pernah memberikan imunisasi kepada

kedua anaknya karena menurut Tn. A imunisasi tidak

terlalu penting

Page 13: Simulasi Diagnosis Komunitas

No. Faktor Eksternal Permasalahan

1.

 

Riwayat Pendidikan a. Tn Saja hanya mengenyam pendidikan sampai bangku

sekolah dasar dan tidak melanjutkan ke pendidikan

menengah.

b. Ny Rohamah hanya mengenyam pendidikan sampai

bangku sekolah dasar dan tidak melanjutkan ke

pendidikan menengah.

c. An. Alfian yang berusia 20 tahun bersekolah sampai

sekolah kejuruan dan tidak melanjutkan ke perguruan

tinggi.

d. An. Asifa berusia 5 tahun dan masih duduk di bangku

sekolah dasar.

2.

 

 

 

 

Pendapatan

 

Tn. B bekerja sebagai wirausaha, membuka warung

klontong, depot air minum isi ulang, warung bensin, dan

bengkel motor dengan penghasilan sekitar Rp 150.000,00 –

Rp 200.000,00 per hari, pendapatan Tn. B ini tidak menentu

setiap harinya tergantung pada ramai atau tidaknya

pembeli di tokonya, namun dalam sebulan biasanya sekitar

Rp 6.000.000,00 per bulan.

3.

 

 

Informasi

 

 

 

Tn. B dan keluarganya sering mendapatkan informasi

mengenai penyakit hipertensi dari dokter yang merawat Tn.

B. Keluarga ini juga diberitahu mengenai faktor resiko

penyakit hipertensi. Namun Tn Saja dan Ny. Ima tidak

terlalu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh

dokter

4. Pola Pencarian Pengobatan Apabila sakit, keluarga Tn.Saja dan keluarganya biasanya

mengunjungi dokter umum di rumah sakit swasta.

Page 14: Simulasi Diagnosis Komunitas

Keluarga Binaan (Tn. C)

N

o

Nama Status

Keluarga

Jenis

Kelamin

Usia

(tahu

n)

Pendidik

an

Pekerja

an

1. Tn. C Kepala

keluarga

Laki-laki 27 Tamat SMP Wiraswas

ta

2. Ny. C Istri Perempua

n

22 Tamat SMP Wiraswas

ta

3. An. C Anak

pertama

Perempua

n

14 SD kelas 1 Pelajar

Page 15: Simulasi Diagnosis Komunitas

No. Faktor Eksternal Permasalahan

1.

 

Riwayat Pendidikan a. Tn. C mengenyam pendidikan sampai dengan

sekolah menengah pertama.

b. Ny. C mengenyam pendidikan sampai dengan

sekolah menengah pertama.

c. An. Ci masih duduk di bangku sekolah dasar.

2.

 

 

 

 

Pendapatan

 

Tn. C berusia bekerja sebagai montir bengkel

dengan penghasilan Rp. 30.000-50.000 per hari,

pendapatan Tn. C ini tidak menentu setiap harinya

namun dalam sebulan biasanya pendapatan Tn. C

ditambah dengan penghasilan istrinya di warung

sekitar kurang lebih Rp. 1.000.000-1.500.000 per

bulan

3.

 

 

Informasi

 

 

 

Tn. C dan keluarganya tidak pernah mendapatkan

informasi mengenai penyakit hipertensi dari petugas

kesehatan. Keluarga ini juga tidak pernah diberitahu

mengenai faktor resiko penyakit hipertensi.

4. Pola Pencarian Pengobatan Tn. C dan istri biasanya berobat ke puskesmas untuk

mendapatkan pengobatan jika keluarga ini memiliki

keluhan kesehatan.

Page 16: Simulasi Diagnosis Komunitas

No. Faktor Internal Permasalahan

1. Kebiasaan Merokok Tn. C tidak pernah merokok. Bahkan sejak masih muda

Tn. C mengaku tidak pernah mengisap rokok satu

batangpun. Namun mertua Tn. C, yang rumahnya sering

menjadi tempat singgah pada Tn C pada siang hari

merupakan seorang perokok.

2. Olah raga Keluarga Tn. C beserta istri dan anaknya tidak suka

berolah raga. Hanya saja Tn Endi dan Ny. Teti sering

mengantar anaknya bersekolah dengan sepeda atau

berjalan kaki.

3. Pola Makan Ny. Teti memasak sendiri untuk makanan sehari-hari. Ny.

Enas biasanya memasak ikan, sayur, dan kadang-kadang

memasak daging atau ayam. Ny. Teti jarang

menyediakan buah untuk keluarganya.

4. Aktivitas sehari-hari Tn. C bekerja sebagai montir di bengkel milik pribadi.

Ny. Enas bekerja sebagai ibu rumah tangga dan selain

itu menjaga warung yang berada di sebelah bengkel

milik suaminya.

5. Riwayat Imunisasi tidak ada yang mendapatkan imunisasi lengkap sejak

lahir sampai usia 9 bulan Tn Endi tidak setuju dengan

imunisasi karena mengetahui bahan pembuatan

imunisasi menggunakan babi.

Page 17: Simulasi Diagnosis Komunitas

Keluarga Binaan (Tn. D)

No Nama Status Keluar

ga

Jenis Kelamin

Usia Pendidikan

Pekerjaan

1 Tn. D Suami Laki – laki

38 tahun

SD Pedagang

2 Ny. D Istri Perempuan

34 tahun

SD Ibu Rumah Tangga

3 An. D Anak Perempuan

18 tahun

SMA Buruh

4 An. D Anak Laki – laki

12 tahun

SMP -

5 An. Dd Anak Perempuan

8 tahun SD -

Page 18: Simulasi Diagnosis Komunitas

No Faktor Internal Permasalahan

1 Kebiasaan Merokok Tn. E memiliki kebiasaan merokok ini dilakukan di dalam dan di luar rumah atau saat sedang bekerja.

2 Olah raga Keluarga Tn. E tidak ada yang memiliki kebiasaan berolahraga. Bahkan hampir tidak pernah melakukan olahraga.

3 Pola Makan Ny. Darti memasak sendiri untuk makan keluarga, menu makanan yang sering dimakan adalah sayur bayam, tahu, tempe, telur dan ikan asin.

4 Pola Pencarian Pengobatan

Apabila sakit, mereka membeli obat warung. Apabila tidak sembuh, mereka baru berobat ke dokter terdekat atau ke Puskesmas.

5 Menabung Keluarga Tn. E tidak memiliki kebiasaan menabung

6 Aktivitas sehari-hari

 

Tn. S bekerja sebagai pengojek. Ia berangkat bekerja pukul 08.00 WIB dan kembali pukul 17.00 WIBNy. Darti hanya sebagai ibu rumah tangga

7 Riwayat imunisasi Anak – anak Tn. E tidak ada yang diimunisasi karena Tn. E pernah membaca di media massa bahwa imunisasi tidak 100% dapat mencegah penyakit.

Page 19: Simulasi Diagnosis Komunitas

No. Faktor Internal Permasalahan

1. Kebiasaan Merokok Tn. C tidak pernah merokok. Bahkan sejak masih muda

Tn. C mengaku tidak pernah mengisap rokok satu

batangpun. Namun mertua Tn. C, yang rumahnya sering

menjadi tempat singgah pada Tn C pada siang hari

merupakan seorang perokok.

2. Olah raga Keluarga Tn. C beserta istri dan anaknya tidak suka

berolah raga. Hanya saja Tn Endi dan Ny. Teti sering

mengantar anaknya bersekolah dengan sepeda atau

berjalan kaki.

3. Pola Makan Ny. Teti memasak sendiri untuk makanan sehari-hari. Ny.

Enas biasanya memasak ikan, sayur, dan kadang-kadang

memasak daging atau ayam. Ny. Teti jarang

menyediakan buah untuk keluarganya.

4. Aktivitas sehari-hari Tn. C bekerja sebagai montir di bengkel milik pribadi.

Ny. Enas bekerja sebagai ibu rumah tangga dan selain

itu menjaga warung yang berada di sebelah bengkel

milik suaminya.

5. Riwayat Imunisasi tidak ada yang mendapatkan imunisasi lengkap sejak

lahir sampai usia 9 bulan Tn Endi tidak setuju dengan

imunisasi karena mengetahui bahan pembuatan

imunisasi menggunakan babi.

Page 20: Simulasi Diagnosis Komunitas

No Kriteria Permasalahan

1. Luas Bangunan Luas rumah 8 x 4 m2

2. 

Ruangan dalam rumah Dalam rumah terdapat ruang tamu, dua kamar tidur, ruang keluarga dan dapur.

3. Ventilasi Tidak terdapat ventilasi di tiap ruangan di dalam rumah.

4. Pencahayaan Tidak terdapat jendela pada kamar. Terdapat 4 buah lampu di dalam rumah, 4 berwarna putih. Lampu terdapat di 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, dan 1 di dapur.

5. MCK Tidak terdapat sarana MCK

6. Sumber Air Dalam kesehariannya Tn. E menggunakan air sumur bor dan di saring dengan sanyo

7. Saluran pembuangan limbah

Air Limbah rumah tangga di buang ke kali depan rumah yang berjarak 10 meter

8. Tempat pembuangan sampah

Sampah rumah tangga dibuang di ke lahan kosong. Sampah ditumpuk terlebih dahulu hingga cukup banyak lalu dibakar.

9. Lingkungan sekitar rumah

Di samping kanan dan kiri rumah terdapat rumah tetangga. Di lingkungan sekitar rumah keluarga Tn. E masih banyak sampah yang berserakan dikarenakan penduduk sekitar kurang peduli dengan lingkungannya.

Page 21: Simulasi Diagnosis Komunitas

Usulan Area Masalah Sikap ayah menolak imunisasi dasar pada anaknya Penyakit TB Paru pada salah satu anggota keluarga binaan Penyakit hipertensi dalam keluarga Penyakit stroke dalam keluarga Penyakit diabetes dalam keluarga Penyakit diare dalam keluarga Perilaku melahirkan di tenaga non-medis Kurangnya pencahayaan dan ventilasi udara di dalam rumah Ketidaktersediaan jamban keluarga dan pembuangan air limbah rumah

tangga Saluran pembuangan air limbah rumah tangga yang tidak memadai Tidak ada nya sumber air bersih langsung didalam rumah Tingkat pendidikan dan ekonomi yang rendah Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan Kebiasaan merokok di dalam rumah Kurangnya pengetahuan mengenai pembuangan dan pengelolaan sampah

maupun limbah rumah tangga Kurangnya kesadaran berobat ke tenaga kesehatan

Page 22: Simulasi Diagnosis Komunitas

Menentukan Area Masalah

Kelompok kami menentukan area masalah dengan menggunakan metode delphi. Kami melibatkan seluruh anggota kelompok, dokter puskesmas setempat, dan keluarga binaan untuk menentukan area masalah.

Dari sekian masalah yang ada pada keluarga tersebut, kami memutuskan untuk mengangkat permasalahan

” PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN JAJANAN SEHAT DI DESA TANJUNG PASIR”.

Page 23: Simulasi Diagnosis Komunitas

Pemilihan area masalah kesehatan ini didasarkan atas berbagai pertimbangan yaitu :

Dari data “Presentase Keluarga dengan adanya pendertia TB Paru, Campak,Hepatitis, Polio,Difteri dan Pertusis Menurut Kecamatan dan Puskesmas” di desa Pangkalan kecamatan Teluk Naga tahun 2015.

Dari hasil observasi yang dilakukan terhadap keluarga binaan di Desa Pangkalan dari 5 keluarga terdapat 4 keluarga yang tidak setuju dengan imunisasi.

Kurangnya sosialisasi mengenai imunisasi dasar pada anak sehingga anak.