DERMATOSIS ERITROSKUAMOSA

Post on 14-Dec-2015

241 views 0 download

description

kedokteran

Transcript of DERMATOSIS ERITROSKUAMOSA

DERMATOSIS ERITROSKUAMOSA

Oleh dr. Mudjahid, M.Si.Med, Sp.PA

• Definisi:– ialah penyakit kulit yang terutama ditandai dengan

adanya eritema dan skuama– yaitu: psoriasis, parapsoriasis, pitiriasis rosea,

eritroderma, dermatitis seboroik, lupus eritomatosus dan dermatofitosis

PSORIASIS

• Definisi:– penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat

(prognosis) kronik dan residif– ditandai adanya bercak-bercak eritema berbatas

tegas dengan skuama yang kasar, berlapis-lapis dan transparan, disertai fenomen tetesan lilin, Auspitz dan Kobner

• Sinonim– psoriasis disebut juga psoriasis vulgaris, berarti

psoriasis yang biasa

• Epidemiologi:– makin sering dijumpai– tidak menyebbakan kematian– menyebabkan gangguan kosmetik– perjalanannya menahun dan residif– insiden pada orang kulit putih lebih tinggi daripada

penduduk kulit berwarna.• Eropa 3-7%• Amerika Serikat 1-2%• Jepang 0,6%• Afrida dan indian jarang dilaporkan

– Insiden pada pria agak lebih banyak daripada wanita– Umumnya pada orang dewasa

Etiopatogenesis PSORIASIS• Faktor genetik berperan

– 12% jika orangtua tidak psoriasis– 34-39% jika salah satu orangtua psoriasis– Berdasarkan awitan penyakit, ada 2 tipe:

• Psoriasis tipe I dengan awitan dini bersifat familial• Psoriasis tipe II dengan awitan lambat bersifat

nonfamilial– Psoriasis berkaitan dengan HLA– Psoriasis tipe I berhubungan dengan HLA-B13, B17,

Bw57, Cw6– Psoriasis tipe II berkaitan dengan HLA-B27, Cw2

Etiopatogenesis PSORIASIS

• Faktor imunologik berperan• Defek genetik pada psoriasis dapat diekspresikan

pada salah satu dari tiga jenis sel: Limfosit T, Sel penyaji antigen (derma), Keratinosit

• Keratinosit psoriasis membutuhkan stimuli untuk aktivasinya

• Lesi psoriasis matang umumnya penuh dengan sebukan limfosit T pada dermis terutama limfosit T CD4 dengan sedikit sebukan limfositik dalam epidermis

Etiopatogenesis PSORIASIS

• Pada lesi baru umumnya lebih banyak didominasi oleh limfosit T CD8

• Lesi psoriasis terdapat sekitar 17 sitokin yang produksinya bertambah

• Sel Langerhans berperan pada imunopatogenesis psoriasis• Proliferasi epidermis diawali dengan pergerakan antigen, baik

eksogen maupun endogen oleh sel langerhans• Psoriasis, pembentukan epidermis lebih cepat, hanya 3-4 hari.

Kulit normal 27 hari• Psoriasis = penyakit autoimun (Nickoloff 1998)• Lebih 90% kasus mengalami remisis setelah diobati

imunosupresif

Etiopatogenesis PSORIASIS

• Faktor pencetus: stres psikik, infeksi fokal, trauma (fenomena Kobner), endokrin, gangguan metabolik, obat, alkohol dan merokok

• Puncak insiden pada waktu pubertas dan menopause

• Waktu kehamilan membaik, pasaca pastus emmburuk

• Obat penyebab residif: beta-adrenergic blocking agents, litium, antimalaria, penghentian medadak kortikosteroid sistemik

• Gejala Klinis:– Sebagian penderita gatal ringan– Tempat predileksi: kulit kepala, perbatasannya

dengan muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama siku serta lutut dan daerah lumbosakral

– Kelainan kulit dengan bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan skuama di atasnya.

– Eritema berbatas tegas dan merata, pada stadium penyembuhan sering eritema tengah menghilang dan hanya di pinggir.

– Skuama berlapis-lapis, kasar, berwarna putih seperti mika, transparan

– Besar kelainan bervariasi: lentikular, numular, plakat, berkonfluensi

– Psoriasis gutata jika seluruh atau sebagian besar lentikular

– Pada anak-anak dan dewasa muda dan telah terjadi infeksi akut oleh Streptococcus

– Fenomena tetesan lilin ialah skuama yang berubah warna menjadi putih pada goresan.

– fenomena Auspitz tampak serum atau darah berbintik-bintik yang disebabkan karena papilomatosis

– Fenomena Kobner, trauma pada kulit psoriasis (garukan)

• Menyebabkan kelainan kuku, 50% disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan-lekukan miliar.

• Kelainan kuku yang tidak khas ialah kuku keruh, tebal, bagian distalnya terangkat karena terdapat lapisan tanduk dibawahnya dan onikolisis

• Menyebakan kelainan pada sendi. Bersifat poliartikular, tempat predileksinya pada interfalangs distal. Terbanyak pada usia 30-50 tahun. Sendi membesar, terjadi ankilosis dan lesi kistik subkorteks.

• Cara pengerjaan:Skuama berlapis-lapis dikerok, misal dengan pinggir gelas alas. Setelah skuama habis, pengerokan dilakukan perlahan-lahan, jika terlalu dalam tidak akan tampak perdarahan berbintik-bintik, melainkan perdarahan merata.

Bentuk Klinis PSORIASIS1. Psoriasis vulgaris

Tipe plak karena lesinya berbentuk plak

2. Psoriasis gutatadiameter kelaianan biasanya tidak melebihi 1 cmtimbulnya mendadak dan diseminatasetelah infeksi Streptococcus di saluran nafas bagian atas sehabis influenza atau morbiiterutama pada anak dan dewasa muda

3. Psoriasis inversa (psoriasis fleksural)tempat predileksi pada daerah fleksor

4. Psoriasis eksudativasangat jarang, psoriasis kering, kelainannya membasah seperti dermatitis akut

5. Psoriasis seboroik (seboriasis)

gabungan psoriasis dan dermatitis seboroik, skuama kering menjadi berminyak

Bentuk Klinis PSORIASIS

6. Psoriasis pustulosa1. Psoriasis pustulosa palmoplantar (barber)

kronik, residif, mengenai telapak tangan atau kaki atau keduanya.berupa kelompok pustul kecil steril, dalam, di atas kulit eritematosa, gatal

2. Psoriasis pustulosa generalisata akut (von Zumbusch)faktor provokatif: obat, hipokalsemia, sinar matahari, alkohol, stres emosional, infeksi bakterial, virus. Gejala awal kulit nyeri, hiperalgesia disertai demam, malese, nausea, anoreksia. Plak makin merah, beberapa jam muncul plak edematosa dan eritematosa. Beberapa jam banyak pustul miliar pada plak. Seharii pustul berkonfluensi membentuk “lake of pus” berukuran beberapa cm

7. Eritroderma psoriatikdisebabkan pengobatan topikal yang terlalu kuat atau penyakit yang meluas. Lesi khas tidak tampak karena eritema dan skuama tebal menyeluruh.

Histopatologi Psoriasis

• Yakni parakeratosis dan akantosis• Pada stratum spinosum terdapat kelompok

leukosit disebut abses Munro• Pada subepidermis terdapat papilomatosis

dan vasodilatasi

Diagnosis banding Psoriasis• Psoriais terdapat tanda yang khas yakni skuama kasar,

transparan, serta berlapis-lapis, fenomen tetesan lilin, fenomen Auspitz

• Stadium penyembuhan eritema terjadi hanya di pinggir menyerupai dermatofitosis. Jika gatal sekali, maka pada sediaan langsung ditemukan jamur

• Sifilis stadium II menyerupai psoriasis disebut sifilis psoriasiformis. Pada sifilis terdapat coitus suspectus, pembesaran kelenjar getah bening menyeluruh, tes serologik untuk sifilis positif

• Dermatitis seboroik skuamanya berminyak, kekuning-kuningan, bertempat predileksi pada tempat yang seboroik.

Pengobatan Sistemik Psoriasis

1. Kostisosteroid2. Obat sitostatik3. Levodopa4. DDS5. Etretinat (tegison, tigason) dan asitretin

(neotigason)6. Siklosporin

Pengobatan Sistemik Psoriasis

1. Kostisosteroid– dapat mengontrol psoriasis– dosisnya ekuivalen prednison 20-30 mgper hari– setelah membaik, dosis diturunkan perlahan– penghentian mendadak menyebabkan

kekambuhan dan psoriasis pustulosa generalisata

Pengobatan Sistemik Psoriasis

2. Obat sitostatikbiasa digunakan metotreksatIndikasi: psoriais, psoriasis pustulosa, psoriasis artritis dengan lesi kulit, eritroderma karena psoriasis, yang sukar terkontrol dengan obat standar

Pengobatan Sistemik Psoriasis

3. Levodopasebenarnya dipakai Penyakit Parkinsondiantara penderita Partkinson juga psoriasisberhasil 40% kasus psoriasisdosis antara 2 x 250 mg – 3 x 500 mgefek samping: mual, muntah, anoreksia, hipotensi, gangguan psikik, pada jantung

Pengobatan Sistemik Psoriasis

4. DDSDDS (diaminodifenilsulfon), pengobatan psoriasis pustulosa tipe Barber dosis 2 x 100 mg per hariefek samping: anemia hemolitik, methemoglobinemia, agranulositosis

Pengobatan Sistemik Psoriasis5. Etretinat (tegison, tigason) dan asitretin (neotigason)

Etretinat merupakan retinoid aromatikpada psoriasis, mengurangi sel epidermal pada lesi psoriasis dan kulit normalbulan pertama diberikan 1 mg/kg BB, jika belum ada perbaikan dinaikkan 1½ mg/kg BBEfek samping: kulit menipis, selaput lendir pada mulut, mata, hidung kering, peninggian lipid darah, gangguan fungsi hepar, hiperostosis, teratogenikAsitretin merupakan metabolit aktifWaktu paruh eliminasi hanya 2 hari, etretinat lebih dari 100 hari

Pengobatan Sistemik Psoriasis

6. Siklosporinefek: imunosupresifdosis: 6 mg/kg BBsifat: nefrotiksik dan hepatotoksikdihentikan, terjadi kekambuhan

Pengobatan Topikal Psoriasis

1. Preparat ter2. Kortikosteroid3. Ditranol (antralin)4. Pengobatan dengan penyinaran5. Calcipotriol

Pengobatan Topikal Psoriasis1. Preparat ter

efek anti radang, menurut asalnya, dibagi 3:1. fosil, misal iktiol2. Kayu misal oleum kadini dan oleum ruski3. Batubara misal: liantral dan likuor karbonis detergens

o Ter dari batubara lebih efektif, iritasi juga lebih besaro Psoriasis menahun lebih baik ter dari batubarao Psoriasis akut diberikan ter dari kayuo Ter dari kayu berbau kurang sedap, berwarna coklat kehitamano Konsentrasi 2-5%, mulai konsentrasi rendah dinaikkan jika kurango Lebih efektif menaikkan daya penetrasi ditambah asam salisilat

konsentrasi 3-5%o Vehikulum dengan salapo Penyembuhan 60%

Pengobatan Topikal Psoriasis

2. Kortikosteroidhasil baik, harga mahaldipilih yang poten, misal dengan senyawa fluorjika lesi beberapa, disuntikkan triamsinolon asetonid intralesi seminggu 1 kali

Pengobatan Topikal Psoriasis

3. Ditranol (antralin)efektifkekurangan: mewarnai kulit dan pakaiankonsentrasi 0,2 – 0,8 % dalam pasta, salap, krimLama pemakaian: ¼-½ jam sekali seharipenyembuhan dalam 3 minggu

Pengobatan Topikal Psoriasis4. Pengobatan dengan penyinaran– sinar ultraviolet mempunyai efek menghambat mitosis– Lebih baik alami, tapi tidak dapat diukur– Sinar UV artifisial: UVA tersendiri atau terkombinasi psoralen (8-

metoksipsoralen, metoksalen) disebut PUVA. Cara Goeckerman jika bersama preparat ter

– UVB untuk psoriasis tipe plak, gutata, pustular, eritroderma. Pada plak dan gutata dikombinasi salap likuor karbonis detergens 5-7% sehari dua kali.

– Cuci sebelum disinar– Dosis UVB pertama 12-23 m J dinaikkan berangsur 15% dosis sebelum– Disinar seminggu 3 x– Target: pengurangan 75% skor PASI (psoriasis area and severety index)– Hasil baik pada 73,3% kasus

Pengobatan Topikal Psoriasis

5. Calcipotriol– calcipotrial (MC 903) sisntetik vit. D– salap atau krim 50 mg/g– efek: antiproliferasi– perbaikan setelah satu minggu– Lebih baik dari salap betametason 17-valerat– Efek samping: 4-20% iritasi, rasa terbakar,

tersengat. Hilang setelah obat dihentikan

PUVA

• Psoralen bersifat fotoaktif• Mula- dan mula 10-20 mg psoralen diberikan per

os, 2 jam kemudian penyinaran• 4 x 1 minggu• Penyembuhan 93% setelah 3-4 minggu

pengobatan• Pemeliharaan: 1 minggu 1 x mencegah rekuren• PUVA juga untuk eritroderma psoriatik dan

psoriasis pustulosa, lama mungkin kanker kulit

Pengobatan cara Goeckerman

• 1925 pengobatan kombinasi ter batubara dan sinar UV

• Modifikasi : crude coal ter bersifat fotosensitif• Pengobatan 4-6 minggu• Penyembuhan setelah 3 minggu• UVB efektif dari UVA

Pengobatan psoriasis pustulosa

1. Psoriasis pustulosa palmo-plantar (Barber)– Sulit– Tetrasiklin selama 4 minggu– Metotreksat untuk bentuk parah. Dosis 15-25 mg per minggu– Etretinat 25-50 mg sehari– Kortikosteroid (prednison) 40-50 mg per hari– Kolsisin 0,5-1 mg sehari

2. Psoriasis pustulosa generalisata akut (von Zumbusch)– Kortikosteroid– DDS– Klofazimin– Dosis DDS 100-200 mg sehari– Klofazimin dosis 2 x 100 mg

PARAPSORIASIS

• Definisi:– Penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya– Tanpa keluhan– Kelainan kulit: eritema dan skuama– Berkembang perlahan– Perjalanan kronik

• Epidemologi– Jarang dibuat, karena kontroversial

• Prognosis– Kronis dan residif

• Klasifikasi:1. Parapsoriasis gutata2. Parapsoriasis variegata3. Parapsoriasis en plaques

• Gejala Klinis:– Parapsoriasis gutata

• Sering pria dewasa muda• Ruam: papul miliar serta lentikular, eritema dan skuama, hemoragik,

berkonfluensi, simetrik• Sembuh spontan tanpa sikatrik• Tempat: badan, lengan atas, paha• Kronik, bisa akut (parapsoriais gutata akuta/ Mucha-Habermann)• Gambaran klinis mirip varisela• Ruam ditemukan vesikel, papulonekrotik, krusta• Sembuh meninggalkan sikatriks seperti variola

• Para psoriasis variegata– Terdapat pada badan , bahu, tungkai– Kulit zebra (skuama dan eritema bergaris-garis)

• Para psoriasis en plaque– Pada pria, usia pertengahan– Tempat badan dan ekstremitas– Kelainan kulit: bercak eritematosa, permukaan

datar, bulat/ lonjong, diameter 2,5 cm, sedikit skuama, warna merah jambu/ coklat/ agak kuning

– Sering berkembang menjadi mikosis fungoides

• Histopatologi:– Para psoriasis gutata• Sedikit infiltrat limfohistiositik di sekitar pembuluh

darah superfisial, hiperplasia, epidermal ringan, sedikit spongiosis setempat

– Para psoriasis variegata• Epidermis menipis disertai parakeratosis setempat-

setempat• Dermis terdapat infiltrat pita terutama terdiri atas

limfosit

– Para psoriasis en plaque• Gambaran tidak khas, mirip dermatitis kronik

• Diagnosis banding – dengan pitiriasis rosea dan psoriasis• Ruam pitiriasis rosea tidak menahun• Susunan ruam sejajar dengan lipatan kulit• Psoriais skuamanya tebal, kasar, berlapis-lapis, terdapat

fenomen tetesan lilin dan Auspitz. Gambaran histopatologiknya berbeda

• Pengobatan:– Hasil kurang memuaskan– Membaik dengan penyinaran UV atau

kortikosteroid topikal tapi sementara/ kambuh– Obat yang dicobakan: kalsiferol, preparat ter, obat

antimalaria, derivat sulfon, obat sitostatik, vitamin E

– Para psoriasis gutata akuta dengan eritromisin (40 mg/ kgBB) dan tetrasiklin baik, berefek menghambat kemotaksis neutrofil

PITIRIASIS ROSEA

• Definisi– Penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya– Dimulai dengan lesi inisial berbentuk eritema dan

skuama halus– Disusul lesi yang lebih kecil di badan, lengan, paha

atas yang tersusun sesuai lipatan kulit – Sembuh dalam 3-8 minggu

• Epidemologi– Semua umur atara 15-40 tahun– Pria dan wanita

• Etiologi– Etiologi dan cara infeksi belum diketahui– Hipotesa penyebabnya virus karena sembuh

sendiri dalam 3-8 minggu (self limiting disease)• Pengobatan– Bersifat simtomatik, gatalnya diberikan sedativa,

obat topikal diberi bedak asam salisilat dengan mentol ½ - 1 %

• Gejala Klinis– Gatal ringan– Dimulai dengan lesi pertama (herald patch) umumnya di badan,

solitar, bentuk oval, anular– Diameter ±3 cm– Ruam: eritema dan skuama halus di pinggir– Lesi berikutnya tumbuh 4-10 hari, gambaran khas, lebih kecil dari

lesi pertama– Susunan sejajar dengan kosta hingga menyerupai cemara terbalik– Tempat: badan, lengan atas, bagian proksimal, dan paha atas– Bentuk: eritroskuama, urtika, vesikel, papul (pada anak)

• Diagnosis banding– Mirip tinea korporis tapi gatal tidak berat, skuama halus tidak

kasar– Pada tinea sediaan KOH positif

ERITRODERMA

• Definisi:– Kelainan kulit, adanya eritema di seluruh tubuh

disertai skuama– Eritroderma yang kronik, eritema tidak jelas,

bercampur hiperpigmentasi• Sinonim:– Dermatitis eksfoliativa

• Etiologi dan Klasifikasi– Disebabkan kelainan alat dalam– Berdasarkan penyebab, 3 golongan:

1. Akibat alergi obat biasanya sistemik2. Akibat perluasan penyakit kulit, misal: psoriais,

pemfigus foliaseus, dermatitis atopik, pitiriasis rubra pilaris, liken planus

3. Akibat penyakit sistemik termasuk keganasan

• Patofisiologi:– Eritema terjadi pelebaran pembuluh darah yang

menyebabkan aliran darah ke kulit meningkat sehingga kehilangan panas bertambah

– Penderita dingin dan menggigil– Eritroderma kronis dapat gagal jantung– Hipotermia karena peningkatan perfusi kulit– Pengupan cairan meningkat sehingga dehidrasi– Suhu bafdan meningkat=kehilangan panas meningkat– Kehilangan panas menyebabkan hipermetabolisme

kompensatoar dan meningkatkan laju metabolisme basal

• Patofisiologi:– Kehilangan skuama mencapai 9 gram/ m2

permukaan kulit atau lebih sehari sehingga kehilangan protein

– Hiproteinemia: berkurangnya albumin dan peningkatan globulin

– Edema sering terjadi karena pergeseran cairan ke ruang ekstravaskuler

– Eritroderma akut dan kronis mengganggu mitosis rambut dan kuku berupa kerontokan rambut difus dan kehilangan kuku

• Gejala Klinis:1. Eritroderma Akibat alergi obat biasanya sistemik• Masuknya obat ke badan melalui mulut, hidung,

suntikan/ infus, rektum, vagina, obat mata, obat kumur, tapal gigi, kulit (obat luar)

2. Akibat perluasan penyakit kulit• Akibat psoriais dan dermatitis pada bayi (penyakit

Leiner)1. Eritroderma karena psoriasis2. Penyakit Leiner

3. Akibat penyakit sistemik termasuk keganasan • Sindrom Sezary

• Gejala Klinis:1. Eritroderma karena psoriasis

– Disebabkan penyakitnya sendiri– Pengobatan yang terlalu kuat

2. Penyakit Leiner– Sinonimnya eritroderma deskuamativum– Disebabkan dermatitis seboroika yang meluas– Usia penderita antara 4-20 minggu– Tanpa keluhan– Kelainan kulit berupa eritema universal disertai skuama

kasar

• Gejala Klinis:3. Akibat penyakit sistemik termasuk keganasan

• Sindrom Sezary– Termasuk limfoma– Stadium dini mikosis fungoides– Penyebab belum diketahui– Berhubungan dengan infeksi virus HTLV-V dan dimasukkan ke dalam

CTCL (Cutaneous T-Cell Lymphoma)– Menyerang orang dewasa, pa 64 th, pi 53 th– Eritema merah membara yang universal disertai skuama dan sangat

gatal– Infiltrasi pada kulit dan edema– ½ atau 1/3 penderita splenomegali, limfadenopati superfisial, alopesia,

hiperpigmentasi, hiperkeratosis palmaris dan plantaris, kuku yang distrofik

– Leukosis rata-rata 20.000/mm– 19% eosinofilia dan limfositosis– Limfosit atipik disebut sel Sezary, besarnya 10-20 ᶙ, inti homogen,

lobular, tak teratur. Terdapat dalam darah, getah bening, kulit– Sindrom Sezary jika jumlah sel yang beredar 1000/ mm3 atau lebih.

Bila dibawah itu disebut sindrom pre-Sezary

• Pengobatan:– Kortikosteroid– Pada golongan I dosis prednison 3x10 mg – 4x10 mg– Golongan II dosis 4 x 10 mg – 4 x 15 mg sehari– Jika belum ada perbaikan dinaikkan, jika ada perbaikan

diturunkan bertahap– Lama penyembuhan Golongan II tidak secepat golongan I– Penyakit Leiner dosis 3 x 1-2 mg sehari– Sindrom Sezary prednison 30 mg sehari dan sitostatik,

klorambusil dosis 2-6 mg sehari– Eritroderma lama diberikan diet protein– Kelainan kulit diolesi emolion untuk mengurangi radiasi

akibat vasodilatasi oleh eritema misal salap lanolin 10%

• Prognosis– Eritroderma gol I prognosis baik, penyembuhan

tercepat dibanding golongan lain– Eritroderma yang belum diketahui penyebabnya,

kortikosteroid hanya mengurangi gejala, bisa ketergantungan

– Sindrom Sezary prognosis buruk. Penderita pa meninggal setelah 5 tahun, penderita pi meninggal setelah 10 tahun

DERMATITIS SEBOROIK (D.S)

• Definisi– Dipakai untuk segolongan kelainan kulit yang

didasari oleh faktor konstitusi dan bertempat predileksi di tempat seboroik

• Etiopatogenesis– Penyebab belum diketahui– Faktor predisposisinya: kelainan berupa status seboroik

yang diturunkan– Pertumbuhan Pityrosporum ovale berlebihan

mengakibatkan inflamasi, akibat produk metabolit yang masuk dalam epidermis, jamur, aktivasi sel limfosit T dan sel Langerhens.

– D.S berhubungan keaktivan gradula sebasea, yang aktif pada bayi baru lahir

– D.S lebih sering pada pria, usia 18-40 th– D.S akibat proliferasi epidermis meningkat seperti psoriasis– D.S timbul karena kelelahan, stres emosiaonal, infeksi atau

defisiensi imun

• Gejala klinis– Kelainan terdiri atas eritema dan skuama berminyak agak

kekuningan, batas kurang tegas– D.S ringan pada kulit kepala, skuama halus, bercak kecil disebut

pitiriasis sika (ketombe, dandruff). Bentuk yang berminyak disebut pitiriasis steatoides disertai eritema dan krusta tebal

– Cadle cap adalah skuama yang kekuningan dan kumpulan debris epitel yang lekat pada kulit kepala bayi

– Blefaritis yakni skuama halus dapat terlihat di alis mata, kulit dibawahnya eritomatosa dan gatal disertai bercak skuama kekuningan di pinggir kelopak mata merah disertai skuama halus

– D.S juga dapat mengenai liang telinga luar, lipatan nasolabial, daerah sternal, areola mame, lipatran di bawah mame wanita, interskapular, umbilikus, lipat paha, daerah anogenital, pipi, hidung, dahi

– Penyakit Leiner: D.S bersama acne berat, meluas, menjadi eritroderma pada bayi

• Diagnosis Banding– Psoriasis mengenai scalp sukar dibedakan dengan

D.S, perbedaan pada skuama lebih tebal, putih seperti mika

– Pada lipatan paha dan perianal menyerupai kandidosis yang terdapat eritema berwarna merah cerah berbatas tegas dengan satelit disekitarnya

– Pada saluran telinga luar menyerupai otomikosis, terlihat elemen jamur pada sediaan langsung dan otitis eksterna, menyebabkan tanda radang, jika akut terdapat pus

• Pengobatan Sistemik– Kortikosteroid, dosis prednison 20-30 mg/ hari.

Membaik, dosis diturunkan, jika infeksi sekunder dengan antibiotik

– Isotretinoin, mengurangi aktivitas kelenjar sebasea 90%. Dosis 0,1-0,3 mg/kgBB. [perbaikan setelah 4 minggu. Pemeliharaan 5-10 mg/ hari

– D.S yang parah dengan narrow band UVB (TL-01), perbaikan setelah 8 minggu dengan 3 x seminggu terapi

– Ketokonazal jika terdapat P. Ovale dgn dosis 200 mg/ hari

• Pengobatan topikal– Pitiriasis sika dan oleosa, seminggu 2-3 x scalp dikeramasi

5-15 menit dengan selenium sulfida (selsun)– Jika skuama dan krusta diberi emolien misal krim urea

10%– Ter misal likuor karbonas detergens/ krim pragmatar 2-5%– Resorsin 1-3%– Sulfur praesipitatum 4-20% digabung asam salisilat 3-6%– Kortikosteroid misal krim hidrokortison– Krim ketokonazol 2% bila sediaan banyak P. Ovale

• Prognosis– Agak sukardisembuhkan, terkontrol