Dasar perilaku individual

Post on 05-Dec-2014

7.982 views 19 download

description

 

Transcript of Dasar perilaku individual

Dasar-dasar perilaku individual

Dasar-dasar perilaku individual

Varibel-variabel perilaku organisasi tingkat Varibel-variabel perilaku organisasi tingkat individual individual

Karakteristik biografik

Kepribadian.

Nilai dan Sikap

Kemampuan

Motivasi

Proses Belajar

Persepsi

Pengambilan keputusan individual

Produktifitas kerja

Absen kerja

Pindah kerja

Kepuasan kerja

• B = F ( I, O, P)

• B= BEHAVIOUR.

• I= INDIVIDU.

• O= ORGANISASI

• P= PSIKOLOGIS

RUMUS PERILAKU

Variabel yang mempengaruhi perilaku individu dan prestasi

Variabel individu

Kemampuandan Ketrampilan

•Mental•Fisik

Latar Belakang•Keluarga•Tingkat sosial•Pengalaman

Demografis.•Umur•AsalUsul•Jenis kelamin.

Perilaku Individu(apa yang dikerjakan orangPrestasi (Hasil yang Diharapkan)

Variabel organisasiSumber dayaKepemimpinanImbalanStrukturDesain Pekerjaan.

Variabel psikologis

PersepsiSikapKepribadian.Proses BelajarMotivasi.

Gibson,1985

4 variabel yang Mempengaruhi PERILAKU INDIVIDUAL dalam organisasi

1. KARAKTERISTIK BIOGRAFIK.– Umur karyawan : – Jumlah anggota keluarga. – Senioritas karyawan:

2. KEMAMPUAN KERJA.– Kemampuan intelektual.– Kemampuan fisik.– Kesesuaian antara kemampuan dan pekerjaan.

3. KEPRIBADIAN.– Faktor keturunan.– Faktor lingkungan – Kondisi situasional.– Watak kepribadian.– Karakteristik kepribadian.– Pusat kontrol pribadi.– Orientasi keberhasilan.

4. PROSES BELAJAR

– Authoritarianisme.– Machiavelianisme.– Harga diri.– Pengawasan diri.– Keberanian

mengambil resiko

1. KARAKTERISTIK BIOGRAFIK.

• Umur karyawan : hubungan umur dengan turn over, absen kerja (-), kinerja, kepuasan kerja (+).

• Jenis kelamin: hubungan jenis kelamin dengan kepuasan kerja, kinerja(problem solving, ketrampilan analitis, motivasi, leadership, kemampuan spesialisasi, kemampuan belajar), adaptasi dengan atasan wanita lebih mudah.

• Jumlah anggota keluarga.hubungan jumlah anggota keluarga dengan kinerja, pindah kerja, absen kerja (+), kepuasan kerja.

• Senioritas karyawan: absen kerja dan turn over(-), prestasi, produktivitas,

2. KEMAMPUAN KERJA.

• KEMAMPUAN INTELEKTUAL.: Tes tertentu dapat memprediksi kinerja : tes IQ, kemampuan verbal, menghitung, tes EQ

• KEMAMPUAN FISIK : tugas tg menuntut stamina, kekuatan tubuh, kecepatan, kelenturan tubuh.

• KESESUAIAN ANTARA KEMAMPUAN DAN PEKERJAAN :perlu identifikasi kemampuan kerja yang diperlukan untuk tugasnya, karena kurang kemampuan menyebabkan kegagalan, kelebihan kemampuan akan menimbulkan inefisiensi.

3. Kepribadian.

• Gabungan dari semua cara dimana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. (Robbins,1989).

• Organisasi internal dari proses psikologis dan kecenderungan perilaku seseorang (Mitchel, 1985).

• Kepribadian orang dewasa = f (faktor keturunan+ lingkungan) + kondisi situasional sebagai variabel antara.

Lingkungan(kultur masyarakat,

norma-norma, sikap dan nilai-nilai.

KepribadianKepribadian

Diturunkan sejak lahir dipengaruhi faktor lingkungan,dengan variabel antara berupa kondisi situasional.

ProsesProses

Kondisi situasional

Keturunan.

ManusiaManusia

IdId EgoEgo Super egoSuper ego

InstinkDoronganKeinginan

InstinkDoronganKeinginan

Melaksanakankeinginan/doronganMelaksanakankeinginan/dorongan

KontrolKontrol

Kepribadian ( Personality )Kepribadian ( Personality )

PerilakuPerilaku

KepribadianKepribadianKepribadianKepribadian

MatangMatangTidak matangTidak matang

• Pasif

• Bertindak dengan sedikit cara

• Minat dangkal/ tidak menentu

• Posisi berada dibawah orang lain

• Kurang kesadaran akan dirinya

• Merdeka• Mampu bertindak

dengan banyak cara• Berwawasan luas• Posisi setingkat

diatas orang lain• Memiliki kesadaran

dan mampu mengendalikan diri

Manusia menurut teori X dan Y , Mc. GregorManusia menurut teori X dan Y , Mc. Gregor

Teori XTeori X• Pesimistik• Malas/lamban• Cepat bosan• Pasif• Bergantung pada orang

lain• Peniru• Cenderung curang• Kurang menerima

perubahan

Teori YTeori Y• Optimistik• Rajin• Tekun/ulet• Aktif, kreatif,inisiatif• Mandiri• Inovatif/inspiratif• Jujur, disiplin• Terbuka, demokratis• Antusias dengan

perubahan

Manusia bekerjaManusia bekerja

WiraswastaWiraswasta SwastaSwasta Peg. NegeriPeg. Negeri

Resikoditanggungsendiri

Resikodibebankankepada perusahaan

Resikodibebankankepadapemerintah

Peraturansendiri

Peraturanperusahaan

Peraturanpemerintah

5 Jenis Manusia5 Jenis Manusia

1. Mengerti, mau, mampu1. Mengerti, mau, mampu

2. Mengerti, mau, tidak mampu2. Mengerti, mau, tidak mampu

4. Mengerti, tidak mau, tidak mampu4. Mengerti, tidak mau, tidak mampu

3. Mengerti, tidak mau, mampu3. Mengerti, tidak mau, mampu

5. Tidak mengerti, tidak mau, tidak mampu5. Tidak mengerti, tidak mau, tidak mampu

Keseimbangan kepentingan seseorangpada jam kerja dan diluar jam kerja

Keseimbangan kepentingan seseorangpada jam kerja dan diluar jam kerja

Kepentingan organisasi

Jam KerjaJam Kerja

Kepentingan Pribadi

Di luar jam KerjaDi luar jam Kerja

Kepentingan organisasi

- Kebebasan pribadi berkurang- Resiko pribadi berkurang - Hak & kewajiban- Penghargaan & sanksi- Tanggung jawab- Disiplin- Produktifitas- Etos kerja

Tujuan organisasi tercapai

Kepentingan pribadi

Kebutuhan pribadi- fisik- Rasa aman- sosial- Rasa keakuan- aktualisasi diri - Ilmu Pengetahuan

Tujuan Pribadi tercapai

WATAK KEPRIBADIAN

• CIRI-CIRI SESEORANG YANG DIPERTAHANKAN PERILAKUNYA.

• MISAL PEMALU, AGRESIF, PEMAAF, AMBISIUS, SETIA DLL.

• CIRI-CIRI INI JIKA DIPERLIHATKAN DALAM SEJUMLAH BESAR KONDISI SITUASIONAL DISEBUT WATAK/TRAITS.

16 WATAK

1. Tertutup/kurang bergaul.2. Kurang cerdas.3. Perasa.4. Merendah.5. Serius,6. Terburu-buru.7. Pemalu.8. Berpkiran keras.9. Mudah percaya.10. Praktis.11. Berperhitungan.12. Percaya diri.13. Ketergantungan kepada

kelompok.14. Konservatif.15. Kurang kontrol diri.16. Rileks.

1. Terbuka lebih mudah bergerak

2. Lebih cerdas.3. Emosi stabil.4. Dominan.5. Selalu gembira.6. Berhati-hati.7. Suka berpetualanng.8. Sensitif.9. Mudah curiga.10. Imaginatif.11. Seenaknya.12. Mudah kawatir.13. Mampu mencukupi diri 14. Suka bereksperimen.15. Lebih kontrol diri.16. Tegang.

KECEMASAN TINGGI

KECEMASAN RENDAH

EKSTROVERT Tegang, mudah terpacu, kurang stabil, hangat, mudah bergaul, dan ketergantungan sosial

Tenang, Percaya diri, mudah percaya, mudah adaptasi, hangat, mudah bergaul.

INTROVERT Tegang, mudah terpacu, kurang stabil, dingin dan pemalu.

Tenang, percaya diri, mudah percaya, mudah adaptasi, kalem, dingin, dan pemalu.

Pengelompokan Kepribadian Extrovert dan Introvert

Karakteristik kepribadian yang mempengaruhi perilaku

1. Pusat kontrol pribadi.

2. Orientasi keberhasilan.

3. Authoritarianisme.

4. Machiavelianisme.

5. Harga diri.

6. Pengawasan diri.

7. Keberanian mengambil resiko.

1. Pusat Kontrol Pribadi.

• Tipe internal: mereka adalah tuan bagi nasibnya sendiri.Mereka mampu mengontrol tujuan hidupnya.

• Tipe eksternal : hidup tergantung dari nasib.Hidupnya dikontrol oleh kekuatan-kekuatan luar.

• Tes yg digunakan tes roter terdiri dari 29 butir pertanyaan yg berisi tentang keberhasilan, kegagalan, nasib buruk dan kejadian politik.

Pusat kontrol kepribadian.Internals Eksternal.

•Mereka adalah tuan bagi nasibya sendiri.

•Mereka mampu mengontrol tujuan hidupnya.

•Merasa ikut mwemutuskan tindakan dan ikut tanggung jawab.

• dlm penjagaan kesehatan : merupakan tg jawab pribadi -> jarang sakit.

•Mencari infrormasi sebelum mengambil keputusan.

•Prestasi kjerja lebih baik.

•Lebih termotivasi .

•Lebih baik untuk tugas –tugas kompleks,tugas mandiri dan banyak inisiatif.

•Tugas manajerial dan profesional yg harus selalu belajar.

•Motivasi keberhasilan lebih tinggi.

•Hidup tergantung dari nasib.

•Hidupnya dikontrol oleh kekuatan-kekuatan luar.

•Sering menunjukan ketidak puasan bila sedikit kontrol dari organisasi.

•Lebih mematuhi atasan.

•Siap mengikuti petunjuk-petunjuk atasan.

•Lebih baik pada pekerjaan rutin dan terstruktur.

•Kesuksesan tergantung orang lain.

2.Orientasi keberhasilan.

• Orang internal memiliki motivasi untuk mencapai keberhasilan yang lebih tinggi.

• Orang dengan orientasi keberhasilan tinggi:– Bekerja lebih baik.– Mudah mengatasi hambatan.– Menyukai pekerjaan dengan derajat

kesulitan sedang.– Bekerja lebih baik dibidang:

pemasaran,Olahraga, Profesional, Manajemen.

• Orang internal memiliki motivasi untuk mencapai keberhasilan yang lebih tinggi.

• Orang dengan orientasi keberhasilan tinggi:– Bekerja lebih baik.– Mudah mengatasi hambatan.– Menyukai pekerjaan dengan derajat

kesulitan sedang.– Bekerja lebih baik dibidang:

pemasaran,Olahraga, Profesional, Manajemen.

3.Authoritarianisme.3.Authoritarianisme.

• Kaku dalam pemikiran.• Suka menilai orang lain.• Menjilat keatas, menginjak kebawah.• Tidak gampang percaya.• Menentang perubahan.• Prestasi kerja rendah pada pada pekerjaan-

pekerjaan yg menuntut sensitivitas perasaan orang lain dan menuntut kemampuan adaptif

• Lebih cocok untuk pekerjaan yg terstruktur dan jelas, serta sukses tergantung kepatuhan terhadap kepada atasan.

4.Machiavelianisme• Niccolo Machiaveli.• Bersifat pragmatis.• Mempertahankan jarak emosional tertentu dan

tujuan mengahalalkan segala cara .• Sering memanipulasi. Sering menang, sering

berhasil membujuk orang lain, sering membujuk tetapi jarang terbujuk.

• Hasil sangat ditentukan oleh faktor situasional.• Lebih produktif pada pekerjaan yang memerlukan

ketrampilan negosisasi.• Sering berhasil bila:

– Tujuan boleh menghalalkan cara.– Tidak ada perilaku standar yg absolut.– Kontak langsung dengan orang lain,– Situasi memiliki aturan dan regulasi yang

minimal.

5. Harga diri.• Adalah derajat kesukaan dan ketidak sukaan terhadap

dirinya sendiri.• Orang dengan harga diri tinggi :

– Lebih Percaya Diri.– Lebih berani ambil resiko.– Lebih mungkin memilih pekerjaan yg tidak konvensional.

• Orang dengan harga diri rendah.:– Mudah terkena pengaruh luar.– Lebih suka mencari persetujuan orang lain.– Cenderung setuju dengan atasan.– Sering mencari cara-cara yang menyenangkan orang lain.– Kurang berani ambil resiko– Lebih puas dengan pekerjaan mereka.

6.Pengawasan diri (Wasdir).

• Watak kepribadian yang mengukur kemampuan individu untuk menyesuaikan perilaku dengan faktor-faktor eksternal.

Individu dg Wasdir tinggi:• Punya kemampuan adaptasi yg luar biasa.• Menunjukan penyesuaian perilaku dengan faktor

faktor situasional.• Sangat sensitif dengan pengaruh luar.• Mampu menampilkan kontradiksi antar figur

publik dan figur pribadi.• Lebih sukses pada posisi manajerial dengan peran

multipel dan kontradiktif.

7.Keberanian pengambilan resiko.

Manajer yg berani mengambil resiko :

• Lebih cepat membuat keputusan.

• Menggunakan lebih sedikit informasi dlm pengambilan keputusan.

• Lebih sukses cocok untuk pekerjaan yg harus, mengambil keputusan yg cepat.

• Tidak cocok untuk akuntan dan auditing.

Teori Holland(kecocokan kepribadian

dan pekerjaan.)

(K)

(E)

(S)

(A)

(I)

®

R = Realistik.I = Investigatif.A = Artistik.S = Sosial.E = Enterpraising.K = Konventional.

4. PROSES BELAJAR.

• Perubahan perilaku yg relatif permanen yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman hidup.

• Proses belajar adalah adalah perubahan dalam perilaku , proses belajar betul-betul telah terjadi jika terjadi perubahan perilaku.

• Tipe pembelajaran1.Classical conditioning. 2. Operant conditioning.3.Teori belajar sosial.

1. Teori Classical conditioning.Ivan Pavlov

Daging (stimulus tak terkondisikan)

Bell (stimulus yg terkondisikan/dapat dipelajari)

2. Teori Operant conditioning.(B.F. Skinner)

Konsep:• Perilaku adalah fungsi dari konsekuensi.• Manusia belajar berperilaku untuk memperoleh sesuatu yg

diinginkan atau menghindari sesuatu yg tidak diinginkan.• Perilaku operatif adalah perilaku sukarela atau perilaku yg

dipelajari sebagai kontras dari perilaku yg tidak dipelajari.• Kecenderungan untuk mengurangi perilaku tertentu dipengaruhi

oleh penguatan atau kurangnya penguatan yg disebabkan oleh konsekuensi dari perilaku sebelumnya.

• Penguatan akan memperkuat perilaku-perilaku tersebut.

• LINGKUNGAN LUARLAH YANG MEMPENGARUHI PERILAKU MANA YANG AKAN DIULANGI DAN PERILAKU MANA YANG TIDAK AKAN DIULANGI DENGAN CARA BAGAIMANA LINGKUNGAN ITU MENGGANJARNYA. (Skinner, 1976)

Contoh perilaku operant conditioning.

Sebuah memo yg Menginstruksikan bawahan agar menyiapkan anggaran

R1

Mempersiapkan anggaran mingguan

Menerima pujian yang berharga dari atasan

Rasa kepuasan

S 1 S 2 R 2

Stimulus terkondisi(yg mendahului)

Tanggapan operan terkondisi

Penguatan stimulus Tanggapan terkondisi

Hubungan S1 , R1, S2, R2 disebut sebagai kemungkinan penguatan Dan konsekuensi semacam menurut Skinner ini akan memainkan peran dimasa datang

MANA YANG LEBIH BAIK : MENGHILANGKAN ATAU MENGHUKUM

TINGKAH LAKU YANG TIDAK DIINGINKAN.

• Hasil penelitian menunjukan bahwa menghilangkan perlaku lebih efektif daripada menghukumnya.

• Hukuman hanya menekan bukan mendorong timbulnya proses belajar ulang sehingga perilaku itu cenderung timbul kembali.Hal ini karena hukuman cenderung menimbulkan reaksi emosi yang merugikan namun , hukuman ringan dapat efektif terutama bila dlakukan dengan tujuan memberitahu (misal jangan lakukan, itu berbahaya )dan terutama bila perilaku sebaliknya diberi penghargaan.

• Perilaku yang disukai dapat ditingkatkan dengan pemberian penghargaan dan perilaku yang tidak disukai dikurangi dengan menegur atau memberi hukuman ringan.

3. Teori Belajar Sosial.• Prinsip: Manusia dapat juga belajar melalui observasi

pada apa yang terjadi pd orang lain atau hanya diberitahu tentang sesuatu: contoh pemain golf belajar dari pemain lain yg baik sedang memukul stick golf.

• Pengembangan dari operant conditioning.• Menganggap bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari

konsekuensinya, juga merupakan campuran dari proses observasional dan peranan persepsi dalam proses belajar tersebut. Proses Dalam teori belajar sosial :

1. Proses atensi.2. Proses retensi.3. Proses reproduksi motorik.4. Proses penguatan.

Perbaikan bertahap (shaping behaviour)

• Adalah perbaikan kearah perilaku yg menguntungkan perusahaan secara bertahap.

• Cara shaping behaviour :– Reinforcement positif – Reinforcement negatif.– Hukuman (punishment).– Penghentian (extinction)

6.Aplikasi dalam organisasi

• Penggunaan lotere untuk mengurangi absen.

• Pembayaran karyawan sehat Vs Pembayaran karyawan sakit.

• Mendisiplinkan karyawan.

• Mengembangkan program-program pelatihan.

• Menciptakan program-program bimbingan.

SEKIANTERIMA KASIH

Giat bekerjaGiat bekerja

Keluarga sejahteraKeluarga sejahtera

Studi kasus hal 76 jilid 1

• Pentingnya analisa kepribadian untuk pimpinan rumah sakit.

Akibat adanya perbedaan kepentingandapat timbul reaksi defensif frustasi

Akibat adanya perbedaan kepentingandapat timbul reaksi defensif frustasi

1. Rasionalisasi2. Proyeksi3. Kompensasi4. Regresi5. Menarik diri6. Represi7. Agresi8. Sublimasi9. Cemas tak berdaya

1. Rasionalisasi2. Proyeksi3. Kompensasi4. Regresi5. Menarik diri6. Represi7. Agresi8. Sublimasi9. Cemas tak berdaya