Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

43
P E R I L A K U O R G A N I S A S I

Transcript of Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Page 1: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

PERILAKU

ORGANISASI

Page 2: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

NAMA KELOMPOK

Dharani Kassapa [ 1.11.1.9797 ]

Lily [ 1.11.1.9869 ]

Nutrisia Indah Sari [ 1.11.1.9863 ] 123

Page 3: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Karakteristik Biografis

DasarDasar Perilaku Individu

Topic 1

Topic 2

Topic 3

KemampuanPembelajaran

Page 4: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

I. Karakteristik BiografisBagian ini menekuni analisis variabel-variabel

yang mempunyai dampak pada produktivitas, absensi, tingkat keluar masuknya karyawan, dan kepuasan karyawan, terhadap :

1. Umur Karyawan2. Jenis Kelamin3. Status Perkawinan4. Masa Kerja

Page 5: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

1. Usia

1. Kesempatan kerja2. Absen kerja3. Produktivitas4. Kepuasan kerja

Hubungan usia karyawan

bila dikaitkan dengan :

Page 6: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

1. Hubungan Usia dengan Kesempatan Kerja

Semakin tua seseorang, maka semakin kecil

kemungkinan keluar dari pekerjaan, sehingga

semakin kecil alternatif untuk memperolehkesempatan kerja lain.

Hubungan antara usia dengan kesempatan Kerja,antara lain :

Page 7: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Semakin tua seseorang maka angka absen kerja yang bisa dihindari semakin kecil.

Hubungan antara usia dengan absen kerja, antara lain :

Semakin tua seseorang maka tingkat absen yang tak dapat dihindari semakin tinggi.

2. Hubungan Usia dengan Absen Kerja

Page 8: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

3. Hubungan Usia dengan Produktivitas

Hubungan antara usia dengan produktivitas, antara lain :

Semakin tua usia seseorang

maka semakin tinggi tingkatproduktivitasnya,

karena mereka lebih banyak memiliki

pengalaman dan lebih bijaksana

dalam mengambil keputusan.

Page 9: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

4. Hubungan Usia dengan Kepuasan Kerja

Semakin tua semakin menunjukkan kepuasan,

setidaknya sampai umur

Hubungan usia dengan kepuasan kerja, antara lain :

menjelang pensiun terhadap pekerjaan yang dikuasainya.

Page 10: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

2.Jenis KelaminTelah terbukti bahwa sedikit sekali ada

perbedaan yang penting antara laki-laki maupun wanita dalam prestasi kerja.

Sebuah penelitian psikologis melaporkan bahwa karyawati lebih mampu menyesuaikan diri

dengan atasan daripada karyawan laki-laki.

Namun, dari segi tingkat absen kerja, karyawati menduduki posisi yang lebih tinggi dari karyawan laki-laki.

Page 11: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Jenis Kelamin1. Hubungan antara jenis kelamin dengan

kesempatan kerja2. Hubungan antara jenis kelamin dengan

absen kerja3. Hubungan antara jenis kelamin dengan

produktivitas 4. Hubungan antara jenis kelamin dengan

kepuasan kerja

Page 12: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

1. Hubungan antara jenis kelamin dengan kesempatan kerja

1. Pendapat bahwa angka pindah kerja karyawati lebih banyak

2. Pendapat lain mengatakan tak ada perbedaan diantara keduanya.

Dalam kaitan jenis kelamin dengan kesempatan kerja, belum dapat ditarik

kesimpulan yang pasti, karena adanya 2 pendapat :

Page 13: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

2. Hubungan antara jenis kelamin dengan absen kerja

‘’Dalam kaitannya dengan absen kerja,

karyawati lebih sering tidak masuk kerja

daripada laki-laki. ‘’

Page 14: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

3. Hubungan antara jenis kelamin dgn produktivitas & Kepuasan Kerja

Dalam kaitannya dengan produktivitas, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa jenis kelamin

dapat mempengaruhi produktivitas. Dalam kaitannya dengan kepuasan kerja, telah terbukti bahwa tak ada

perbedaan penting antara karyawan maupun karyawati dalam prestasi

kerja.

Page 15: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

3. Status Perkawinan1.Hubungan antara status

perkawinandengan kesempatan kerja

2.Hubungan antara status perkawinan dengan absen kerja

3.Hubungan antara status perkawinan dengan produktivitas

4.Hubungan antara status perkawinan dengan

kepuasan kerja

Page 16: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Status Perkawinan

Angka absennya lebih sedikit, jarang terjadi pindah kerja, dan lebih mengekspresikan kepuasan kerja.

Masalah yang muncul dan masih menjadiperdebatan sampai sekarang :

1.Social Selection

2.Social Causation

Karyawan yang berstatus kawin, ternyata :

Page 17: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

4. Masa Kerja 1.Hubungan antara masa kerja dengan

kesempatan kerja

17

4. Masa Kerja

4.Hubungan antara masa kerja dengan kepuasan kerja

3.Hubungan antara masa kerja dengan produktivitas

2.Hubungan antara masa kerja dengan absen kerja

Page 18: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

18

Kaitan senioritas pada pekerjaan yaitu :Angka absennya lebih sedikit, jarang terjadi pindah kerja, dan derajat kepuasan kerjanya tinggi.

Masa Kerja

Prilaku karyawan pada masa lalu dalam sebuah perusahaan dapat dipakai untuk meramalkan prilakunya pada masa akan datang.

Meramalkan absen kerja dan pindah kerja dapat dilihat melalui senioritasnya.

Page 19: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Karakteristik Biografis

DasarDasar Perilaku Individu

Topic 1

Topic 2

Topic 3

KemampuanPembelajaran

Page 20: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Apakah arti kemampuan ? Kemampuan (abilty) adalah

suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai

tugas dalam suatu pekerjaan.

Page 21: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Kemampuan seorang individu dibagi menjadi 2 faktor

1. Kemampuan Intelektual : kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental.

2. Kemampuan Fisik : kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan.

Tujuh dimensi yang paling sering dikutip yang membentuk kemampuan intelektual seseorang adalah kemahiran berhitung, pemahaman (comprehension) verbal, kecepatan, perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang, dan ingatan (memori).

Tes IQ, misalnya, dirancang untuk memastikan kemampuan intelektual umum seseorang.

Page 22: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Kesesuaian Pekerjaan – KemampuanKemampuan intelektual atau fisik

khusus yang diperlukan untuk kinerja yang memadai pada suatu pekerjaan,

bergantung pada persyaratan kemampuan yang diminta dari

pekerjaan itu. Jadi, misalnya, pilot pesawat terbang memerlukan kemampuan visualisasi-ruang;

penjaga keselamatan pantai memerlukan visualisai-ruang yang

kuat maupun koordinasi tubuh.

Page 23: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Karakteristik Biografis

DasarDasar Perilaku Individu

Topic 1

Topic 2

Topic 3

KemampuanPembelajaran

Page 24: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Pembelajaran

1. Pengkondisian Klasik 2. Pengkondisian Operan3. Pembelajaran Sosial

Adalah setiap perubahan yang relatif permanen dariperilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman.

Teori Pembelajaran

Page 25: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Pengkondisian Klasik

Suatu tipe pengkondisian dimana seorang individu menanggapi

beberapa rangsangan yang tidak akan selalu menghasilkan respon

semacam itu.

Page 26: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Suatu tipe pengkondisian dimana perilaku sukarela yang diinginkan menyebabkan suatu penghargaan atau mencegah suatu hukuman. Contoh : para karyawan memilih

untuk sampai di tempat kerja pada waktunya, dan jika anda ingin nilai tinggi dalam kuliah anda harus memberi jawaban yang benar.

Pengkondisian Operan

Page 27: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Orang dapat belajar lewat pengamatan

dan pengalaman langsung. Misalnya,

banyak dari apa yang telah kita pelajari

berasal dari menonton model-model,

orang tua, guru, teman, pelaku di

bioskop dan televisi.

Pembelajaran Sosial

Page 28: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

1. Proses perhatian : kita cenderung sangat dipengaruhi oleh model-model yang menarik, berulang-ulang ada, penting bagi kita, atau serupa dengan kita dalam perkiraan kita.

2. Proses Penahanan : Pengaruh dari tindakan model itu setelah model itu tidak ada lagi.

3. Proses reproduksi motor : Setelah seseorang melihat suatu perilaku yang baru dengan mengamati model itu, pengamatan itu langsung diubah menjadi perbuatan.

4. Proses penguatan : perilaku-perilaku yang diperkuat akan lebih banyak mendapat perhatian, dipelajari dengan baik, dan dilakukan dengan lebih sering.

Pengaruh suatu model pada seorang individu :

Page 29: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Pembentukan: Suatu Alat Manajerial

Memperkuat secara sistematis tiap

langkah berurutan yang menggerakan

seorang individu lebih mendekati repons

yang dirugikan

Page 30: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Metode-Metode Pembentukan Perilaku

Ada 4 cara pembentukan perilaku :

1)Lewat penguatan positif,

2)Penguatan negatif, 3)Hukuman,

4)Pemunahan

Page 31: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Bila suatu respon diikutidengan suatu yang menyenangkan

respon itu disebut respon positif

A Tetapi baik hukuman ataupemunahan itu dapat melemahkan

perilaku dan cenderung mengurangi frekuensi selanjutnya

Page 32: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Suatu tinjauan ulang terhadap penemuan riset mengenai dampak pada perilaku

dalam organisasi menyimpulkan bahwa :

Kecepatan berlangsungnya proses belajar dan dampak yang permanen akan ditentukan oleh waktu

Beberapa tipe penguatan diperlakukan untuk menghasilkan suatu perubahan

Beberapa tipe ganjaran akan lebih efektif digunakan dalam organisasi daripada dengan cara lain

Page 33: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Jadwal PenguatanDua tipe utama jadwal penguatan

adalah berkesinambungan(kontinu) dan terpetus putus (intermitten).

Suatu jadwal penguatan berkesinambungan memperkuat

perilaku yang diinginkan tiap kali hal itu diperhatikan

Page 34: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Jadwal Penguatan Dan Perilaku

Jadwal penguatan berkesinambungan dapat mengantar ke kejenuhan dini. Perilaku cenderung

melemah ketika pemerkuat tidak di berikan

Page 35: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Modifikasi PerilakuModifikasi Perilaku : penerapan konsep

penguatan pada individu dalam mengatur pekerjaan. Strategi yang tepat akan menuntut perubahan beberapa unsur dari kaitan imbalan kinerja struktur proses, teknologi tau tugas dengan tujuan membuat kinerja tingakat tinggi lebih dihargai.

Page 36: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Beberapa Penerapan Organisasional Yang Spesifik

Dapat kita lihat secara ringkas 6;Penerapan khusus : Mengurangi kemangkiran lewat pwnggunaan undian, mengganti tunjangan sakit dengan tunjangan sehat, mendisiplinkan karyawan yang bermasalah, mengembangkan program pelatihan karyawan yang efektif, menciptakan program pemantauan untuk karyawan baru, menerapkan teori pembelajaran pada swa-manajemen.

Page 37: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Menggunakan Lotere Untuk Mengurangi Kemangkiran

Manajemen dapat merancang program-program untuk mengurangi kemangkiran dengan memanfaatkan

lotere. Konsisten dengan riset mengenai jadwal penguatan, lotere ini mengahasilkan tingkat kemangkiran

yang lebih rendah.

Page 38: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Tunjangan Sehat Lawan Dari Tunjangan Sakit

Kebanyakan dari organisasi ini memberikan

karyawan tetap mereka cuti sakit

dengan penuh upah,namun

kenyataan nya ini disalah gunakan oleh

para karyawan tersebut

Page 39: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Disiplin KaryawanDispilin justru mendapatkan tempat dalam

organisasi. Dalam praktik disiplin cenderung menjadi populer karena

kemampuannya untuk memberikan hasil yang cepat dalam jangka pendek, Lagi pula manager dituntut menggunakan

disiplin karena disiplin menghasilkan suatu perubahan segera dalam perilaku

karyawan.

Page 40: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Mengembangkan Program Pelatihan

Teori ini mengatakan kepada kita bahwa pelatihan hendaknya menawarkan suatu model untuk merebut perhatian yang dilatih contoh memberikan sifat motivasional.

Memberikan ganjaran positif untuk prestasi

Membantu yang dilatih agar bisa dipergunakan kelak

Page 41: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Menciptakan Program

Mentor

Penciptaan program mentor yang formal dimana individu secara resmi diberi seorang mentor memungkinkan ekskulasi senior untuk mengelola proses itu dan meningkatkan kemungkinan bahwa para anak didik akan dicetak dengan cara-cara yang diinginkan oleh manajemen puncak.

Page 42: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)

Swa-Manajemen

Swa-Manajemen adalah teknik belajar yang pelakunya mengelola perilakunya sendiri

Swa-Manajemen menuntut seorang individu untuk dengan sengaja memanipulasi rangsangan-rangsangan, proses-proses internal dan respon-respon untuk mencapai hasil perilaku pribadi. Proses dasarnya melibatkan pengamatan akan perilaku sendiri, membandingakan perilaku itu dengan standar, dan memberi ganjaran jika perilaku itu memenuhi standar.

Page 43: Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)