Post on 24-Oct-2021
57
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian dilakukan pada perusahaan sektor industri
barang konsumsi di Indeks Saham Syariah Indonesia periode
2016-2018.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian ini berbentuk deskriptif. Penelitian
deskriptif mampu memberikan gambaran yang lebih detail
mengenai suatu gejala atau fenomena.1 Penelitian ini akan
mendeskripsikan mengenai pengaruh tanggung jawab sosial
perusahaan dan intensitas modal terhadap agresivitas pajak
dengan nilai perusahaan sebagai variabel intervening pada
perusahaan sektor industri barang konsumsi di ISSI.
1 Muhajirin dan Maya Panorama, Pendekatan Praktis Metode
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta: Idea Press, 2018), hlm.
138.
58
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu penelitian
yang menggunakan angka dalam penyajian data dan analisa
yang menggunakan uji statistika. Jenis data kuantitatif
diperoleh melalui laporan keuangan yang memaparkan
tentang tanggung jawab sosial perusahaan, intensitas modal,
pajak, dan nilai perusahaan.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data.2 Data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan
keuangan tahunan (annual report) perusahaan sektor industri
barang konsumsi di Indeks Saham Syariah Indonesia periode
2016-2018. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
merupakan salah satu indeks saham yang terdaftar di Bursa
2 Tajul Arifin, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2008),
hlm. 128.
59
Efek Indonesia (BEI). ISSI dijadikan sebagai indikator
terhadap kinerja pasar saham syariah.3 Data laporan
keuangan perusahaan sektor industri barang konsumsi ISSI
diperoleh dari website milik Bursa Efek Indonesia yaitu
www.idx.co.id dan sumber lain yang relevan seperti dari
website perusahaan.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi dari objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.4 Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri
barang konsumsi di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
yakni sebanyak 29 perusahaan.
3 www.edusaham.com, diakses pada tanggal 08 Desember 2019,
pukul 23.24 WIB. 4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif R & D, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 80.
60
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No
.
Kode Saham Nama Perusahaan
1. ADES PT Akasha Wira International Tbk.
2. AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
3. CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
4. CINT PT Chitose Internasional Tbk.
5. DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk.
6. ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
7. INAF PT Indofarma (Persero) Tbk.
8. INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
9. KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
10. KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk.
11. KICI PT Kedaung Indah Can Tbk.
12. KLBF PT Kalbe Farma Tbk.
13. LMPI PT Langgeng Makmur Industri Tbk.
14. MBTO PT Martina Berto Tbk.
15. MERK PT Merck Tbk.
16. MRAT PT Mustika Ratu Tbk.
17. MYOR PT Mayora Indah Tbk.
18. PSDN PT Prashida Aneka Niaga Tbk.
19. PYFA PT Pyridam Farma Tbk.
20. ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.
21. SIDO PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido
Muncul Tbk.
22. SKBM PT Sekar Bumi Tbk.
23. SKLT PT Sekar Laut Tbk.
24. SQBB PT Taisho Pharmaceutical Indonesia
Tbk.
25. STTP PT Siantar Top Tbk.
26. TCID PT Mandom Indonesia Tbk.
27. TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk.
28. ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk.
61
29. UNVR PT Unilever Indonesia Tbk.
Sumber: www.idx.com
Alasan memilih sektor industri barang konsumsi yaitu
karena masyarakat Indonesia cenderung memiliki sikap
konsumtif. Semua masyarakat umumnya selalu
menggunakan produk-produk yang dihasilkan perusahaan
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, produk susu yang
diproduksi oleh PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk, produk kecantikan atau kosmetik yang
diproduksi oleh PT Mustika Ratu Tbk, dan sebagainya.
Sehingga peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh
tanggung jawab sosial perusahaan yang telah diterapkan
kepada masyarakat dan kejujuran perusahaan dalam
membayar pajak (tidak melakukan agresivitas pajak) sebagai
wujud pengabdian kepada bangsa dan negara.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel penelitian
dipilih menggunakan metode purposive random sampling
62
yaitu metode pengambilan sampel yang disesuaikan dengan
kriteria tertentu agar sampel yang terpilih lebih representatif.5
Berikut adalah proses seleksi pengambilan sampel
menggunakan metode purposive random sampling pada
penelitian ini:
Tabel 3.2
Proses Seleksi Pengambilan Sampel
No. Kriteria Jumlah
1. Perusahaan sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di ISSI dari tahun
2016 - 2018.
29
2. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan
keuangan tahunan (annual report) dan
mengungkapkan aktifitas tanggung jawab
sosialnya selama periode penelitian.
(8)
3. Perusahaan yang mengalami kerugian pada
tahun 2016 -2018, karena dapat
menyebabkan distorsi perhitungan.
(4)
Total Perusahaan 17
Total Sampel Penelitian (17 x 3 tahun) 51
Berdasarkan kriteria diatas, maka sampel yang
digunakan yaitu 17 perusahaan sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di ISSI periode 2016-2018. Jika
5 Muhajirin dan Maya Panorama, Pendekatan Praktis Metode
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, (Yogyakarta: Idea Press, 2018), hlm.
114.
63
diakumulasikan selama 3 tahun, maka total sampel penelitian
yang digunakan sebanyak 51 sampel.
Tabel 3.3
Daftar Sampel Penelitian
No. Kode Saham Nama Perusahaan
1. ADES PT Akasha Wira International Tbk.
2. CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.
3. CINT PT Chitose Internasional Tbk.
4. DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk.
5. ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
6. INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
7. KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
8. KLBF PT Kalbe Farma Tbk.
9. MERK PT Merck Tbk.
10. MRAT PT Mustika Ratu Tbk.
11. MYOR PT Mayora Indah Tbk.
12. PYFA PT Pyridam Farma Tbk.
13. ROTI PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.
14. SKLT PT Sekar Laut Tbk.
15. TCID PT Mandom Indonesia Tbk.
16. ULTJ PT Ultrajaya Milk Industry & Trading
Company Tbk.
17. UNVR PT Unilever Indonesia Tbk.
Sumber: www.idx.com, data diolah peneliti, 2020
64
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan
mencatat data yang berhubungan dengan penelitian. Data
yang dicatat adalah data yang relevan dengan variabel
penelitian. Dokumen tersebut berupa laporan keuangan
(annual report) perusahaan sektor industri barang konsumsi
yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
periode 2016-2018.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah mengkaji dan menelaah berbagai
literatur seperti buku, jurnal, dan sumber lain yang berkaitan
dengan penelitian.6 Kemudian dilakukan pengumpulan,
penyusunan, analisa, dan penelitian hingga memperoleh
suatu kesimpulan.
6 Tajul Arifin, Op.Cit., hlm. 129.
65
F. Variabel-variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel
dependen, variabel independen, dan variabel intervening.
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang
dijelaskan oleh variabel independen atau variabel bebas.7
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah agresivitas
pajak.Sedangkan, variabel independen atau variabel bebas adalah
variabel yang mempengaruhi variabel dependen atau variabel
terikat.8 Variabel independen dalam penelitian ini adalah
tanggung jawab sosial perusahaan dan intensitas modal. Serta,
variabel intervening atau variabel mediasi adalah variabel yang
memiliki hubungan tidak langsung antara variabel independen
dengan variabel dependen. Variabel intervening dalam penelitian
ini adalah nilai perusahaan.
1. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (X1)
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah suatu komitmen
dari perusahaan untuk melaksanakan etika keperilakuan dan
7 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm. 112.
8 Ibid, hlm. 113.
66
berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi
berkelanjutan.9
2. Intensitas Modal (X2)
Intensitas modal juga dapat didefinisikan dengan bagaimana
perusahaan berkorban mengeluarkan biaya untuk aktivitas
operasi dan pendanaan aktiva guna memperoleh keuntungan
perusahaan.10
Intensitas modal diproksikan menggunakan
rasio intensitas aset tetap.
3. Agresivitas Pajak (Y)
Agresivitas pajak adalah upaya tindakan perusahaan untuk
mengurangi atau meminimalisir beban pajak perusahaan
melalui suatu perencanaan pajak baik legal (tax avoidance),
maupun ilegal (tax evasion). Agresivitas pajak diproksikan
dengan Effective Tax Rates (ETR).11
4. Nilai Perusahaan (Z)
Nilai perusahaan adalah nilai gabungan dari nilai pasar dari
saham yang diterbitkan dan nilai pasar hutang dari suatu
9 Muh. Arief Effendi, Op.Cit., hlm. 162.
10 Novia Bani Nugraha dan Wahyu Meiranto, Op.Cit., hlm. 5.
11 Muhammad Rizky Andrianto dan Achmad Fajar, Op.Cit., hlm. 864.
67
perusahaan.12
Nilai perusahaan pada penelitian ini
diproksikan dengan Price to Book Value (PBV).
Tabel 3.4
Operasional Variabel
No Variabel Indikator Rumus Skala
Ukur
1. Variabel
Independen
(Tanggung
Jawab
Sosial
Perusahaan)
1. Lingkungan
2. Energi
3. Kesehatan
dan
keselamatan
tenaga kerja
4. Lain-lain
tentang
tenaga kerja
5. Produk
6. Keterlibatan
masyarakat
7. Umum
CSRDi =
Rasio
Intensittas
Modal
1. Aset tetap
2. Total aset
CINT =
Rasio
2. Variabel
Dependen
(Agresivitas
Pajak)
1. Beban Pajak
Penghasilan
2. Pendapatan
Sebelum
Pajak
ETR =
Rasio
3. Variabel
Intervening
(Nilai
Perusahaan)
1. Harga saham
2. Nilai buku
saham
PBV =
Rasio
12
Nike Beliza, Op.Cit., hlm. 17
68
Skala yang digunakan dalam pengukuran variabel
penelitian ini yaitu skala rasio. Skala rasio pada dasarnya,
memiliki sifat seperti skala interval, tetapi skala ini memiliki nol
mutlak yang dapat menunjukkan ketiadaan karakteristik yang
diukur.13
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah
model regresi yang dipakai baik atau tidak. Terdapat 5 cara
untuk melakukan uji asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji
linieritas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji
heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji
kenormalan distribusi data dalam model regresi pada
13
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV. Alfabeta,
2009), hlm. 135.
69
variabel penganggu atau variabel residual.14
Pengujian
normalitas dapat dilakukan dengan One-Sample
Kolmogorov Smirnov dengan tingkat signifikansi 0,05.
Dasar pengambilan keputusan One-Sample Kolmogorov
Smirnov yaitu:
1) Jika Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data
berdistribusi normal.
2) Jika Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah
model yang digunakan sudah benar atau tidak. Salah satu
cara untuk menguji spesifikasi model dalam bentuk linier
atau tidak adalah dengan uji Langrange Multiplier. Uji ini
merupakan alternatif dari Ramsey Test dan dikembangkan
oleh Engle tahun 1982. dengan uji ini bertujuan untuk
14
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 23 (Edisi Kedelapan), (Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2016), hlm. 154.
70
mendapatkan 2 hitungan atau ( x 2
). Langkah-langkah
pengujiannya:
1) Lakukan regresi dengan persamaan utama Y = f (X1,
X2,X3,.........Xn)
2) Jika dianggap persamaan utama tersebut benar
spesifikasinya, maka nilai residualnya harus
dihubungkan dengan nilai kuadrat variabel
independen dengan persamaan regresi: Ut = b0 + b1
X12 + b2 X22+ bn Xn2.......+ bn Xn2
3) Dapatkan nilai 2 untuk menghitung 2
hitung.
4) Jika nilai c2 hitung > c
2 tabel, maka hipotesis yang
menyatakan model linear ditolak.
c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi bertujuan menguji apakah suatu
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi autokorelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mengetahui
apakah terjadi autokorelasi dalam suatu model regresi
71
maka dalam penelitian ini digunakan Durbin Watson Test
(DW-Test) dengan ketentuan sebagai berikut:15
1) Angka DW dibawah -2 (DW < -2) berarti ada
autokorelasi positif.
2) Angka DW diantara -2 sampai +2 (-2 < DW < +2)
berarti tidak ada autokorelasi.
3) Angka DW diatas +2 (DW > +2) berarti ada
autokorelasi negatif.
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah terdapat hubungan antar variabel independen
dalam model regresi. Karena model regresi yang baik
adalah yang tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Untuk mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas di dalam regresi penelitian ini adalah
dengan cara sebagai berikut:16
1) Matriks korelasi variabel-variabel independen.
15
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS, (Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), hlm. 110. 16
Sugiyono, Op.Cit., hlm. 86-88.
72
Jika antar variabel independen terdapat korelasi yang
cukup tinggi (diatas 0,95), maka hal ini merupakan
indikasi adanya multikolinearitas.
2) Nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
independen yang dijelaskan oleh variabel independen
lainnya. Cutoff yang umum digunakan untuk
menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai
tolerance ≤ 0,10 atau nilai VIF ≥ 10.
e. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas adalah alat uji yang bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain.17
Jika varian dari satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
17
Imam Ghozali, Model Persamaan Structural Konsep dan Aplikasi
dengan Program AMOS Ver. 5.0, (Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 2008), hlm. 105
73
Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heterokedastisistas adalah dengan uji park. Uji
park dapat dilakukan dengan cara meregresikan nilai
residual (Lnei) dengan masing-masing variabel
independen. Adapun kriteria uji park adalah jika nilai
probabilitas > 0,05 maka dikatakan tidak terjadi gejala
heterokedastisitas. Begitu juga sebaliknya, jika nilai
probabilitas < 0,05 maka dikatakan terjadi gejala
heterokedastisitas.
2. Analisis Jalur (Path Analysis)
Model analisis jalur (path analysis) bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen baik secara langsung maupun tidak langsung. Analisis
jalur adalah keterkaitan hubungan/pengaruh antara variabel
independen, variabel dependen, dan variabel intervening dimana
peneliti mendefinisikan secara jelas bahwa suatu variabel akan
74
menjadi penyebab variabel lainnya yang biasa disajikan dalam
bentuk diagram.18
Sebelum menganalisis dengan menggunakan SPSS, harus
ditentukan terlebih dahulu persamaan struktural sebagai berikut:
Z (Nilai Perusahaan) = βTanggung Jawab Sosial Perusahaan +
βIntensitas Modal → (Persamaan
Struktural 1)
Y (Agresivitas Pajak) = βTanggung Jawab Sosial Perusahaan +
βIntensitas Modal + βNilai Perusahaan →
(Persamaan Struktural 2)
Langkah selanjutnya, menganalisis dengan menggunakan SPSS.
Analisis ini terdiri dari analisis substruktural 1 dan substruktural
2.
a. Analisis Substruktural 1
Z (Nilai Perusahaan) = βTanggung Jawab Sosial Perusahaan
+ βIntensitas Modal
18
Juliansyah Noor, Meteodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi
dan Karya Ilmiah,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), hlm. 265.
75
Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua, yaitu
mengetahui pengaruh secara simultan dan mengetahui
pengaruh secara parsial.
1) Mengetahui Pengaruh Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan dan Intensitas Modal secara simultan
terhadap Agresivitas Pajak
Untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab
sosial perusahaan dan intensitas modal terhadap
agresivitas pajak secara simultan adalah hasil dari
perhitungan dalam model summary, khususnya angka R
square yang digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan dan
intensitas modal terhadap agresivitas pajak dengan cara
menghitung koefisien determinasi (KD) dengan rumus:
KD = r2
x 100%
Untuk mengetahui kelayakan model regresi benar
atau salah, diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis
dilakukan dengan menggunakan angka F. Pengujian
dapat dilakukan dengan dua cara:
76
i. Membandingkan besarnya angka F-hitung dengan
F-tabel.
a) Menghitung F-hitung
b) Menghitung F-tabel dengan ketentuan taraf
signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk)
dengan ketentuan numerator (jumlah variabel-
1) dan denumerator (jumlah kasus -4)
c) Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai
berikut:
1. Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho ditolak dan
Ha diterima.
2. Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho diterima
dan Ha ditolak.
d) Mengambil keputusan.
ii. Membandingkan angka taraf signifikansi (sig.
dengan) signifikansi (sig.) dengan signifikansi
0,05.
a) Jika sig. penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima.
77
b) Jika sig. penelitian > 0,05 maka Ho diterima
dan Ha ditolak.
2) Mengetahui Pengaruh Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan dan Intensitas Modal secara parsial
terhadap Agresivitas Pajak
Untuk mengetahui besarnya pengaruh tanggung
jawab sosial perusahaan dan intensitas modal terhadap
agresivitas pajak digunakan uji t. Untuk mengetahui
besarnya pengaruh digunakan angka beta atau
standarized coeficient. Langkah-langkah analisis dapat
dilakukan dengan cara:
a) Menentukan hipotesis
b) Mengetahui besarnya angka t-hitung
c) Menghitung besarnya angka t-tabel dengan
ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan dk = (n-2)
d) Menentukan kriteria uji hipotesis
e) Membandingkan angka taraf signifikansi (sig.)
dengan signifikansi 0,05 kriterianya sebagai berikut:
78
1. Jika sig. penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima
2. Jika sig. penelitian > 0,05 maka Ho diterima
dan Ha ditolak.
f) Membuat keputusan
b. Analisis Substruktural 2
Y (Agresivitas Pajak) = βTanggung Jawab Sosial Perusahaan
+ βIntensitas Modal + βNilai
Perusahaan
Pada bagian ini analisis dibagi menjadi dua, yaitu
mengetahui pengaruh secara simultan dan mengetahui
pengaruh secara parsial.
1) Mengetahui Pengaruh Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan, Intensitas Modal dan Nilai Perusahaan
secara simultan terhadap Agresivitas Pajak
Untuk mengetahui pengaruh tanggung jawab
sosial perusahaan, intensitas modal dan nilai perusahaan
79
terhadap agresivitas pajak secara simultan adalah hasil
dari perhitungan dalam model summary, khususnya
angka R square yang digunakan untuk mengetahui
besarnya pengaruh tanggung jawab sosial perusahaan,
intensitas modal dan nilai perusahaan terhadap
agresivitas pajak dengan cara menghitung koefisien
determinasi (KD) dengan rumus:
KD = r2
x 100%
Untuk mengetahui kelayakan model regresi benar
atau salah, diperlukan uji hipotesis. Uji hipotesis
dilakukan dengan menggunakan angka F. Pengujian
dapat dilakukan dengan dua cara:
i. Membandingkan besarnya angka F-hitung dengan
F-tabel.
a) Menghitung F-hitung
b) Menghitung F-tabel dengan ketentuan taraf
signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (dk)
dengan ketentuan numerator (jumlah variabel-
1) dan denumerator (jumlah kasus -4)
80
c) Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai
berikut:
1. Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho ditolak
dan Ha diterima.
2. Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho diterima
dan Ha ditolak.
d) Mengambil keputusan.
ii. Membandingkan angka taraf signifikansi (sig.
dengan) signifikansi (sig.) dengan signifikansi
0,05.
a) Jika sig. penelitian < 0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima.
b) Jika sig. penelitian > 0,05 maka Ho diterima
dan Ha ditolak.
2) Mengetahui Pengaruh Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan, Intensitas Modal dan Nilai Perusahaan
secara parsial terhadap Agresivitas Pajak
Untuk mengetahui besarnya pengaruh tanggung
jawab sosial perusahaan, intensitas modal dan nilai
81
perusahaan terhadap agresivitas pajak digunakan uji t.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh digunakan angka
beta atau standarized coeficient. Langkah-langkah
analisis dapat dilakukan dengan cara:19
a) Menentukan hipotesis
b) Mengetahui besarnya angka t-hitung
c) Menghitung besarnya angka t-tabel dengan
ketentuan taraf signifikansi 0,05 dan dk = (n-2)
d) Menentukan kriteria uji hipotesis
e) Membandingkan angka taraf signifikansi (sig.)
dengan signifikansi 0,05 kriterianya sebagai berikut:
1. Jika sig. penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima
2. Jika sig. penelitian > 0,05 maka Ho diterima
dan Ha ditolak.
f) Membuat keputusan
19
Ibid
82
3. Prosedur Analisis Variabel Mediasi atau Intervening
(Versi Baron dan Kenny)
Analisis variabel mediasi Baron dan Kenny yang lebih
dikenal dengan strategy causal step, memiliki tiga persamaan
regresi yang harus diestimasi, yaitu:20
a. Persamaan regresi sederhana pada variabel
intervening (Z) pada variabel independen (X) yang
diharapkan variabel independen signifikan
mempengaruhi variabel intervening, jadi koefisien a
0.
b. Persamaan regresi sederhana pada variabel dependen
(Y) pada variabel independen (X) yang diharapkan
variabel independen harus signifikan mempengaruhi
variabel intervening, jadi koefisien c 0.
c. Persamaan regresi berganda variabel dependen (Y)
pada variabel independen (X) dan intervening (Z)
yang diharapkan variabel intervening signifikan
20
Baron and Kenny, The Moderator-Mediator Variable Distinction in
Social Psychological Research: Conceptual Strategic and Statistical
Considerations, Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 51, No. 6,
1173-1182, American Psychological Association, Inc. 1986.
83
mempengaruhi variabel dependen, jadi koefisien b
0. Intervening terjadi jika pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen lebih rendah
pada persamaan ketiga (c’) dibandingkan pada
persamaan kedua (c).
Sebenarnya koefisien a dan b signifikan sudah cukup
untuk menunjukkan adanya mediasi, meskipun c tidak signifikan,
sehingga tahap esensial dalam pengujian mediasional adalah step
1 dan step 2. jadi variabel (1) variabel independen mempengaruhi
mediator dan (2) mediator mempengaruhi dependen meskipun
independen tidak mempengaruhi dependen. Bila step 1 dan step 2
terpenuhi dan koefisien c tidak signifikan (c = 0) maka terjadi
perfect dan complete atau full mediation. Bila koefisien c’
berkurang namun tetap signifikan (c’) maka dinyatakan terjadi
partial mediation, ada tiga model analisis yang melibatkan
variabel mediator, sebagai berikut:
1) Perfect atau complete atau full mediation, artinya
variabel independen tidak mampu mempengaruhi
84
secara signifikan variabel dependen tanpa melalui
variabel mediator
2) Partial mediation, artinya variabel independen
mampu mempengaruhi secara langsung variabel
dependen maupun tidak langsung dengan melibatkan
variabel mediator.
3) Unmediated, artinya variabel independen mampu
mempengaruhi secara langsung variabel dependen
tanpa melibatkan variabel mediator.
Baron dan Kenny menjelaskan prosedur analisis variabel
intervening melalui analisis regresi sebanyak empat kali.21
a. X memprediksi Y
Analisis regresi ini akan menghasilkan nilai estimor
prediktor (di SPSS simbolnya juga B). Nilai ini
disebut dengan rumus jalur-c. Jalur ini nilainya
diharapkan signifikan (P < α = 0,05).
b. X memprediksi Z
21
Baron and Kenny, Op.Cit., 1986.
85
Analisis regresi ini akan menghasilkan nilai estimor
prediktor (di SPSS simbolnya juga B). Nilai ini
disebut dengan rumus jalur-a. Jalur ini nilainya
diharapkan signifikan (P < α = 0,05).
c. Z memprediksi Y
Masukkan X dan Z sebagai prediktor terhadap Y.
Analisis regresi ini akan menghasilkan dua nilai
estimasi prediktor dari Z dan X. Prediksi nilai Z
terhadap Y disebut jalur-b, sedangkan prediksi nilai X
terhadap Y disebut jalur-c’. Jalur b nilainya
diharapkan signifikan, sedangkan jalur-c’ nilainya
diharapkan tidak signifikan.
Jadi empat tahapan prosedur analisisnya, yaitu:
1. Mengestimasi jalur-c : meregres Y dengan X
sebagai prediktor
2. Mengestimasi jalur-a : meregres Z dengan X
sebagai prediktor
3. Mengestimasi jalur-b : meregres Y dengan M
sebagai prediktor
86
4. Mengestimasi jalur-c’ : meregres Y dengan X
dan Z sebagai
prediktor
Intinya, sebuah variabel dapat disebut menjadi mediator /
intervening jika hasilnya:22
a. Jalur-c : signifikan
b. Jalur-a : signifikan
c. Jalur-b : signifikan
d. Jalur-c’ : signifikan
4. Perhitungan Pengaruh
a. Pengaruh Langsung (Dirrect Effect atau DE)
1. Pengaruh variabel Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
X1 → Z
2. Pengaruh variabel Intensitas Modal terhadap Nilai
Perusahaan
X2 → Z
22
Ibid
87
3. Pengaruh variabel Nilai Perusahaan terhadap
Agresivitas Pajak
Z → Y
4. Pengaruh variabel Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan terhadap Agresivitas Pajak
X1 → Y
5. Pengaruh variabel Intensitas Modal terhadap
Agresivitas Pajak
X2 → Y
b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE)
1. Pengaruh variabel Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan terhadap Agresivitas Pajak melalui Nilai
Perusahaan
X1 → Z → Y
2. Pengaruh variabel Intensitas Modal terhadap
Agresivitas Pajak melalui Nilai Perusahaan
X2 → Z → Y
c. Pengaruh Total (Total Effect)
88
1. Pengaruh variabel Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan terhadap Agresivitas Pajak melalui Nilai
Perusahaan
X1 → Z → Y
2. Pengaruh variabel Intensitas Modal terhadap
Agresivitas Pajak melalui Nilai Perusahaan
X2 → Z → Y