askep kwasiorkor

Post on 07-Aug-2015

67 views 0 download

Transcript of askep kwasiorkor

BAB I

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Kwarsiorkor adalah penyakit karena defisiensi protein pada anak-anak ditandai

dengan berhentinya pertumbuhan, pambengkakan tangan, kaki dan wajah karena

odema. Pembesaran hati karena degenerasi lemak / emasiasi, perubahan warna

rambut menjadi kemerahan, kelainan kulit yang disebut crazy pavement dermatisis,

mengeringnya dan atrifi otot-otot, busung perut dan kadang-kadang Xerophthalmia

( Ramli Ahmad, Kamus Kedokteran )

Kwarsiorkor adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein

baik dari segi kualitas maupun kuantitas

( Suriadi, S kp. Askes Anak Edisi hal 19 )

Kwarsiorkor adalah suatu sindroma klinik yang timbul sebagai akibat adanya

kekurangan protein yang parah dan pemasukan kalori yang kurang dari yang

dibutuhkan .

( Nelson, Ilmu Kesehatan Anak )

B. Etiologi

1. Kekurangan kalori

2. Kekurangan protein

3. Gangaguan Penyerapan Protein (nefrosis)

4. Kegagalan sintesa protein

5. Infeksi, perdarahan, luka bakar.

C. Patofisiologi

Penyakit mal nutrisi dengan kekurangan energi protein atau tidak

mencukupinya makanan bagi tubuh sering kali dikenal dengan marasmus dan

Kwarsiorkor.

Kekurangan protein dalam makanan akan mengakibatkan kekurangan asam

amini esensial dalam serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme

terutama sebagai pertumbuhan dan perbaikan sel, makin berkurangnya asam amino

dalam serum menyebabkan berkurangnya produksi albumia oleh hati. Kulit akan

tampak bersisik dan kering karena dipigmentasi. Anak dapat mengalami gangguan

pada mata karena kekurangan vitamin A. Kekurangan mineral khususnya besi,

kalsium dan seng. Edema yang terjadi karena hipoprotenemia yang mana cairan

akan berpindah dari intravaskuler kompartemen kerongga intersfisial yang

kemudian menimbulkan ascites. Gangguan gastro intestinal seperti adanya

perlemakan pada hati dan afropi pada sel acini pankreas.

D. Manifestasi Klinis

1. Perubahan mental

2. Muka sembab

Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023

1

3. Lethargi

4. Edema

5. Jaringan otot mengecil

6. Jaringan subkutan tipis dan lembut

7. Warna rambut pirang atau seperti rambut jagung

8. Kulit kering dan bersisik

9. Apolecia

10. Anirexia

11. Gagal dalam tumbuh kembang

12. Tampak anemia

13. Pembesaran hati

14. Kelainan biokimia darah

E. Prognosa

Jika penyakit kurang gizi ini (kwarsiorkor) tidak segera ditangani maka bisa terjadi

komplikasi yang lebih parah yaitu : diare, infeksi, anemia, gangguan tumbuh

kembang, hipokalemi, hipernatremi.

F. Pathway

Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023

2

Kegagalan sintesis protein

Infeksi perdarahan luka bakar

Gangguan penyerapan

protein (proteinuria)

Kurangnya protein

Kurangnya kalori

kwarsiorkor

muntah, diare

kehilangan cairan

kekurangan mineral (Fe, Ca, Zn)

defesit cairan

elektrolit

Turgor kulit menurun

iritasi

(pengelupasan kulit)

dispigmentasi

gangguan integritas kulit

Nafsu makan

menurun (anoreksia)

tidak adekuatnya

intake nutrisi

perubahan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

pertumbuhan dan perbaikan sel

menurun

gangguan tumbang

Rwespon

imun menurun

resikotinggi

infeksi

rewel

apatis

stupor

kesadaran menurun

gangguan perubahan

persepsi sensori

Kurangnya pengetahuan orang tua

G. Penatalaksanaan Medis

1. Diet tinggi kalori, mineral dan vitamin

2. Pemberian terapi cairan dan elektrolit

3. Penanganan diare bila ada, cairan, anti diare, antibiotik.

BAB II

PROSES KEPERAWATAN

( PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN )

A.A. PENGKAJIAN

Pengumpulan data pada kasus kwarsiorkor meliputi :

Data subyektif

1. Biodata / identitas

Biodata anak mencakup nama, umur, jenis kelamin

Biodata orang tua perlu dipertanyakan untuk mengetahui status sosial

anak yang meliputi nama, umur, agama, bangsa, pendidikan, pekerjaan,

penghasilan, alamat

2. Riwayat penyakit

Riwayat penyakit yang perlu ditanyakan

Apakah betul anak menderita kwarsiorkor (kurang gizi) ?

Diharapkan ibu atau keluarga mengetahui tentang penyakit kurang gizi

Tanda dan gejala apa saja yang menyertainya

Diharapkan ibu dan keluarga juga mampu mengenali tanda dan gejala

pada penyakit kwarsiorkor ini. Apakah terdapat odeme / acites diperut,

nafsu makan turun, jaringan otot mengecil, perubahan mental dsb.

Sehingga dapat mengetahui tingkat keparahan penyakit

Kapan terjadi ?

Sejak kapan anak menunjukkan tanda-tanda penyakit kwarsiorkor

Apakah disertai dengan muntah dan diare atau penyakit lain yang bisa

memperparah keadaan anak. Dengan demikian kita dapat mengetahui

kemungkinan respon terhadap prognosa, dan pengobatan

Pola penyakit

Penyakit kwarsiorkor ini sering terjadi pada anak usia 1,5-2 tahun

biasanya terjadi pada anak yang tidak lagi disusui dan terlihat setelah

anak disapih

Riwayat penyakit sekarang yang menyertai

Apakah muntah, diare, infeksi, anemia, neroftalmia, gangguan tumbuh

kembang, gangguan perubahan mental dll.

3. Riwayat penyakit dulu

Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023

3

Sebelum penderita mengalami kwarsiorkor (kurang gizi) apakah pernah

menderita penyakit lain, yang mengarah ke penyakit itu. Apakah ada riwayat

muntah, diare, apatis, rewel, acites, gangguan perkembangan, nafsu makan

(anorexia) dll

4. Riwayat kehamilan

Keadaan ibu sewaktu hamil, apakah gizinya terpenuhi apakah berat badan ibu

selama hamil mengalami perubahan protein + KH terpenuhi (sesuai)?

Riwayat persalinan apakah bayi lahir prematur ? apakah berat badan bayi

sesuai atau BBLR

5. Riwayat imunisasi

Jenis imunisasi apa saja yang telah didapatkan dan yang belum serta umur

mendapatkan dan reaksi terhadap imunisasi. Pada umumnya efek samping dari

imunisasi DPT adalah panas

6. Riwayat perkembangan

Meliputi :

Personal sosial (kepribadian) berhubungan dengan kemampuan mandiri,

bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.

Gerakan motorik halus :

Perhatian anak berkurang, anak menjadi mudah rewel, apatis dan iritabilitas

kesadaran menurun dan kecerdasan berkurang

Gerakan motorik kasar :

Kurangnya stamina pada anak, serta hilangnya jaringan otot menyebabkan

aktivitas berkurang, dan menghambat pergerakan anak

Bahasa : kemampuan memberikan respon terhadap suara kurang

7. Riwayat kesehatan keluarga

Adakah keluarga lainnya yang menderita penyakit yang sama (kwarsiorkor)?

Bagaimana keadaan keluarga apakaha status kebutuhan nutrisi terpenuhi ?

8. Riwayat sosial

Untuk mengetahui perilak uanak dan keadaan emosionalnya yang perlu dikaji

siapakah yang mengasuhnya ? bagaimana hubungan dengan anggota keluarga

lain ?

9. Pola kebiasaan dan fungsi kesehatan

Ditanyakan keadaan sebelum dan selama sakit ? meliputi :

Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat

Bagaimana pola hidup anak sehari-hari yang berkaitan dengan kesehatan

perawatan medis ?

Bagaimana pandangan terhadap penyakit yang diderita pelayanan apa yang

diberikan jika ada anggota keluarga yang sakit

Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023

4

10. Pola nutrisi

Yang ditanyakan bagaimana kualitas dan kuantitas dari makanan yang

dikonsumsi oleh anak ? apakah telah terpenuhi ?

Bagaimana selera makan anak ? makanan apa saja yang disukai ?

Berapa kali makan ? berpa kali minum, jenis dan jumlahnya per hari?

11. Pola Eliminasi

BAK : Ditanyakan frekuensinya jumlahnya warna, bau

BAB : Kapan waktu BAB, teratur atau tidak ? bagaimana konsistensinya lunak,

keras, cair atau berlendir ?

12. Pola aktivitas dan latihan

Aktivitas apa saja yang dapat dilakukan si anak ? apa yang disukai si anak ?

dengan siapa anak melakukan aktifitas ?

13. Pola tidur / istirahat

Berapa jam sehari tidur ? mulai tidur jam berapa ? bangun tidur jam berapa ?

kebiasaan sebelum tidur, bagaimana dengan tidur siang ?

Data Obyektif

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum vital : tingkat kesadaran, tekanan darah, nadi, respirasi dan

suhu

2. Pemeriksaan fisik

Kepala

Adakah tanda-tanda mikro dan makro sepali ? adakah perubahan bentuk

kepala ? bagaimana keadaan ubun-ubun cekung / tidak ?

Rambut

Dimulai warna, kelebatan, distribusi serta karakteristik lain rambut, pasien

dengan mal nutrisi energi protein mempunyai rambut yang jarang,

kemerahan seperti rambut jagung dan mudah dicabut tanpa

menyebabkan rasa sakit pada pasien

Muka / wajah

Ada / tidaknya oedem ? apakah ada penyakit penyebab contoh nama ?

bagaimana elastisitas kulit ? bagaimana turgor kulit pada wajah ?

Mata

Bagaimana keadaan mata ? bagaimana ketajaman penglihatannya ?

apakah ada penyakit cerofetmia ? mata bersinar pa tidak ?

Mulut

Adakah tanda-tanda kerontokan gigi ? bagaimana keadaan tulang

rahangnya bagaimana mukosa mulut dan lidah ? apakah terjadi atrofis?

apakah gusi mengalami infeksi ?

Leher

Apakah terjadi atrofi pada leher ?

Thorax

Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023

5

Apakah terjadi atrofi pada thorax ?

Jantung

Bagaimana keadaan dan frekuensi jantung serta iramanya ? adakah bunyi

tambahan ? adakah bradikardi ?

Abdomen

Apakha ada distensi pada rongga perut ?

Kulit

Apakah ada crazy pavement dermatisis (kelainan kulit) sehingga timbul

bercak-bercak ? apakah kulit tampak kering ?

Ekstermitas

Apakah terjadi atrofi otot baik ekstermitas atas maupun bawah

Genetalia

Apakah disekitar vulva terdapat bercak-bercak hitam

Apakah terdapat luka dalam tanpa ada tanda-tanda inflamasi

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium

Albumin : creatinine dan nitrogen

Elektrolit, Hb, ht, transferin

ANALISA DAN SINTESA DATA

Tabel Analisa dan Sintesa Data Pada Kass Kurang Gizi (Kwarsiorkor)

No.Pengelompokan

dataKemungkinan penyebab Masalah

1. Mual / muntah

Diare

Anorexia

Intake cairan

turun

Mual / muntah / diare

anorexia

intake nutrisi turun

perubahan nutrisi kurang dari

keb. Tubuh

Perubahan nutrisi

kurang dari kebutuhan

tubuh

2. Muntah, diare

Kehilangan

cairan

Kekurangan

mineral (Fe, Ca,

Zu)

Turgor kulit

turun

Muntah, diare

kehilangan cairan

kekurangan mineral

tugor kulit menurun

defisit cairan elektrolit

Defisit cairan elektrolit

3. Intake Intake makanan kurang Gangguan integritas Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023

6

makanan

kurang

Sintesis protein

turun

Asam amino

esensial turun

Produksi

albumin turun

Dispigmentasi

sintesis protein

asam amino esensial

produksi albumin

dispigmentasi

gangguan integritas kulit

kulit

4. Kwarsiorkor Kwarsiorkor

kurangnya pengetahuan

orang tua

Kurangnya pengetahuan

orang tua

5. Rewel

Apatis

Stupor

Kesadaran

turun

Rewel

apatis

stupor

kesadaran turun

Gangguan perubahan

persepsi

Gangguan perubahan

perspsi

B.B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang muncul adalah :

1. Perubahan nutrisi kurang dair kebutuhan tubuh, berhubungan dengan tidak

adekuatnya intake nutrisi

2. Defisit volume cairan elektrolit berhubungan dengan muntah dan diare

(kehilangan cairan)

3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tidak adanya kandungan

makanan yang cukup

4. Gangguan perubahan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan

kesadaran

5. Resiko infeksi berhubungan dengan gangguan respon imun dari malnutrisi

Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023

7

C.C. INTERVENSI

1. DX : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

tidak adekuatnya intake nutrisi

Tujuan : Anak akan memperlihatkan pemenuhan nutrisi secara adekuat

Kriteria hasil :

a. Berat badan normal sesuai dengan usia

b. Tidak ditemukan manifestasi malnutrisi

Rencana tindakan :

Kaji antropometri

Kaji pola makan

Berikan intake makanan tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin

Tingkatkan frekuensi makanan dapat ditingkatkan setiap 3-4 jam dan

selingi dengan makanan kecil tinggi kalori dengan protein

Timbang berat badan tiap hari

Tingkatkan pemberian ASI dengan pemasukan intake nutrisi yang adekuat

pada orang tua (ibu)

Rasional : Meningkatkan pemenuhan kebutuhan status nutrisi

2. DX : Defisit volume cairan elektrolit berhubungan dengan muntah diare

Tujuan : Anak tidak mengalami dehidrasi dan kebutuhan cairan terpenuhi

Kriteria hasil : Menunjukkan volume cairan normal yang ditandai dengan ubun-

ubun tidak cekung, turgor kulit normal, membran kulit mukosa

lembab output urine sesuai, BAB dengan konsistensi lembek

Rencana tindakan Rasional

Berikan cairan yang adekuat sesuai

dengan kondisi

Berikan cairan per oral

Berian cairan / nutrisi per parenteral

pantau infus

Ukur intake dan output 2-3 ml/kg/jam

Ukur berat jenis urine

Auskultasi bising usus

Kaji tanda-tanda dehidrasi

Pantau adanya overload cairan

Meningkatkan hidrasi dan mencegah

konstipasi

Untuk mengetahui apakah antara intake

dan output seimbang

Untuk mengetahui kenormalan bising

usus

3. DX : Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tidak adanya kandungan

makanan yang cukup

Tujuan : Anak menunjukkan keutuhan integrita kulit (kembali normal)

Kriteria hasil :

Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023

8

a. Kulit tidak bersisik (kembali normal)

b. Elastisitas kulit normal

c. Turgor kulit normal

Rencana tindakan Rasional

Kaji keutuhan kulit setiap pergantian

Berikan suplemen vitamin

Berikan alas matras yang lembut

Berikan cream kulit

Ganti segera pakaian yang lembab /

basah

Lakukan kebersihan kulit

Hindari penggunaan sabun yang

dapat mengiritasi kulit

Meningkatkan integritas kulit

Untuk menghindari iritasi kulit

4. DX : Gangguan perubahan persepsi sensori berhubungan dengan kesadaran

menurun

Tujuan : Anak mendapatkan stimulan sensori yang tepat

Kriteria hasil :

a. Anak mendapatkan stimulasi yang sesuai dengan usia dan kondisi

b. Persepsi sensori kembali normal

Rencana tindakan Rasional

Berikan stimulasi taktil sesuai

toleransi

Berikan stimulasi auditorius (dengan

suara, radio, musik)

Berikan stimulus vitual sesuai dengan

usia

Berikan stimulus proprioseptif (dengan

mengayun, menimang)

Dorong keluarga untuk berpartisipasi

dalam program stimulasi

Demonstrasikan pada keluarga

bagaimana keluarga dapat menyentuh

Untuk meningkatkan stimulus

syaraf sensori

Untuk meningkatkan kemampuan

anak dalam menanggap rangsang

dari luar (kemampuan kognitif)

Dapat memberikan motivasi pada

anak

5. DX : Resti infeksi berhubungan dengan menurunnya respon imun dari

malnutrisi

Tujuan : Anak terbebas dari infeksi

Kriteria hasil :

a. Suhu tubuh normal

b. Lekosit normal

Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023

9

Rencana tindakan Rasional

Kaji tanda-tanda infeksi ukur suhu

tubuh setiap 4 jam

Gunakan standar pencegahan

kebersihan, mencuci tangan

Berikan imunisasi bagi anak yang

belum imunisasi

Pemantauan yang teratur

menentukan tindakan yang akan

dilakukan

Mencegah infeksi

6. DX : Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tidak tahu memberikan

intake nutrisi yang adekuat pada anak

Tujuan : Ornag tua memahami pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak

Kriteria hasil : Nutrisi anak terpenuhi (berat badan normal)

Rencana tindakan Rasional

Ajarkan orang tua dalam

pemenuhan kebutuhan nutrisi

Jelaskan pentingnya intake nutrisi

yang adekuat

Jelaskan kondisi yang terkait dengan

malnutrisi

Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi

nutrisi yang adekuat untuk

meningkatkan produksi ASI

Libatkan keluarga dalam perawatan

anak untuk pemenuhan sehari-hari

Untuk memenuhi keb. Nutrisi anak

Meningkatkan pengetahuan orang

tua

Untuk upaya pencegahan

D.D. IMPLEMENTASI

Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan

E.E. EVALUASI

No

.Diagnosa / masalah Evaluasi

1. Perubahan nutrisi kruang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan tidak adekuatnya intake

nutrisi

Nutrisi terpenuhi ditandai

dengan : BB normal

2. Defisit volume cairan elektrolit berhubungan

dengan muntah dan diare

Keseimbangan cairan

terpenuhi

Kriteria :

Ubun-ubun tidak cekung

Turgor kulit normal

Membran mukosa lembab

Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023

10

Output urine sesuai

BAB lancar dan

konsistensinya lembek

3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan

tidak adanya kandungan makanan yang cukup

Integritas kulit kembali

normal

Kriteria :

Kulit tidak bersisik

Tidak kering

Turgor kulit normal

Elastisitas kulit normal

4. Gangguan perubahan persepsi sensori

berhubungan dengan kesadaran

Persepsi sensori anak

kembali normal

Kriteria :

Mampu menerima

rangsang baik visual,

auditorial maupun

propriseptif.

5. Resti infeksi berhubungan dengan menurunnya

respon imun dari malnutrisi

Terbebasnya dair infeksi

Kriteria

Suhu tubuh normal

Lekosit normal

Kekebalan / imun naik

6. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang

kwarsiorkor

Orang tua memahami

kebutuhan nutrisi pada

anak

Kriteria :

Nutrisi anak terpenuhi

Kesehatan anak terjaga

DAFTAR PUSTAKA

Prof. DR. Dr. Solihin Pudjiadi, 1990, DASK, Ilmu Gizi Klinis Pada Anak II : Jakarta.

Nelson, 2004, IKA (Ilmu Kesehatan Anak) 1 : Jakarta.

Suriadi, 2001, Asuhan Keperawatan Pada Anak 1, Sagung Seto : Jakarta.

Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023

11