Post on 07-Aug-2015
BAB I
KONSEP DASAR
A. Pengertian
Kwarsiorkor adalah penyakit karena defisiensi protein pada anak-anak ditandai
dengan berhentinya pertumbuhan, pambengkakan tangan, kaki dan wajah karena
odema. Pembesaran hati karena degenerasi lemak / emasiasi, perubahan warna
rambut menjadi kemerahan, kelainan kulit yang disebut crazy pavement dermatisis,
mengeringnya dan atrifi otot-otot, busung perut dan kadang-kadang Xerophthalmia
( Ramli Ahmad, Kamus Kedokteran )
Kwarsiorkor adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan protein
baik dari segi kualitas maupun kuantitas
( Suriadi, S kp. Askes Anak Edisi hal 19 )
Kwarsiorkor adalah suatu sindroma klinik yang timbul sebagai akibat adanya
kekurangan protein yang parah dan pemasukan kalori yang kurang dari yang
dibutuhkan .
( Nelson, Ilmu Kesehatan Anak )
B. Etiologi
1. Kekurangan kalori
2. Kekurangan protein
3. Gangaguan Penyerapan Protein (nefrosis)
4. Kegagalan sintesa protein
5. Infeksi, perdarahan, luka bakar.
C. Patofisiologi
Penyakit mal nutrisi dengan kekurangan energi protein atau tidak
mencukupinya makanan bagi tubuh sering kali dikenal dengan marasmus dan
Kwarsiorkor.
Kekurangan protein dalam makanan akan mengakibatkan kekurangan asam
amini esensial dalam serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme
terutama sebagai pertumbuhan dan perbaikan sel, makin berkurangnya asam amino
dalam serum menyebabkan berkurangnya produksi albumia oleh hati. Kulit akan
tampak bersisik dan kering karena dipigmentasi. Anak dapat mengalami gangguan
pada mata karena kekurangan vitamin A. Kekurangan mineral khususnya besi,
kalsium dan seng. Edema yang terjadi karena hipoprotenemia yang mana cairan
akan berpindah dari intravaskuler kompartemen kerongga intersfisial yang
kemudian menimbulkan ascites. Gangguan gastro intestinal seperti adanya
perlemakan pada hati dan afropi pada sel acini pankreas.
D. Manifestasi Klinis
1. Perubahan mental
2. Muka sembab
Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023
1
3. Lethargi
4. Edema
5. Jaringan otot mengecil
6. Jaringan subkutan tipis dan lembut
7. Warna rambut pirang atau seperti rambut jagung
8. Kulit kering dan bersisik
9. Apolecia
10. Anirexia
11. Gagal dalam tumbuh kembang
12. Tampak anemia
13. Pembesaran hati
14. Kelainan biokimia darah
E. Prognosa
Jika penyakit kurang gizi ini (kwarsiorkor) tidak segera ditangani maka bisa terjadi
komplikasi yang lebih parah yaitu : diare, infeksi, anemia, gangguan tumbuh
kembang, hipokalemi, hipernatremi.
F. Pathway
Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023
2
Kegagalan sintesis protein
Infeksi perdarahan luka bakar
Gangguan penyerapan
protein (proteinuria)
Kurangnya protein
Kurangnya kalori
kwarsiorkor
muntah, diare
kehilangan cairan
kekurangan mineral (Fe, Ca, Zn)
defesit cairan
elektrolit
Turgor kulit menurun
iritasi
(pengelupasan kulit)
dispigmentasi
gangguan integritas kulit
Nafsu makan
menurun (anoreksia)
tidak adekuatnya
intake nutrisi
perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
pertumbuhan dan perbaikan sel
menurun
gangguan tumbang
Rwespon
imun menurun
resikotinggi
infeksi
rewel
apatis
stupor
kesadaran menurun
gangguan perubahan
persepsi sensori
Kurangnya pengetahuan orang tua
G. Penatalaksanaan Medis
1. Diet tinggi kalori, mineral dan vitamin
2. Pemberian terapi cairan dan elektrolit
3. Penanganan diare bila ada, cairan, anti diare, antibiotik.
BAB II
PROSES KEPERAWATAN
( PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN )
A.A. PENGKAJIAN
Pengumpulan data pada kasus kwarsiorkor meliputi :
Data subyektif
1. Biodata / identitas
Biodata anak mencakup nama, umur, jenis kelamin
Biodata orang tua perlu dipertanyakan untuk mengetahui status sosial
anak yang meliputi nama, umur, agama, bangsa, pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, alamat
2. Riwayat penyakit
Riwayat penyakit yang perlu ditanyakan
Apakah betul anak menderita kwarsiorkor (kurang gizi) ?
Diharapkan ibu atau keluarga mengetahui tentang penyakit kurang gizi
Tanda dan gejala apa saja yang menyertainya
Diharapkan ibu dan keluarga juga mampu mengenali tanda dan gejala
pada penyakit kwarsiorkor ini. Apakah terdapat odeme / acites diperut,
nafsu makan turun, jaringan otot mengecil, perubahan mental dsb.
Sehingga dapat mengetahui tingkat keparahan penyakit
Kapan terjadi ?
Sejak kapan anak menunjukkan tanda-tanda penyakit kwarsiorkor
Apakah disertai dengan muntah dan diare atau penyakit lain yang bisa
memperparah keadaan anak. Dengan demikian kita dapat mengetahui
kemungkinan respon terhadap prognosa, dan pengobatan
Pola penyakit
Penyakit kwarsiorkor ini sering terjadi pada anak usia 1,5-2 tahun
biasanya terjadi pada anak yang tidak lagi disusui dan terlihat setelah
anak disapih
Riwayat penyakit sekarang yang menyertai
Apakah muntah, diare, infeksi, anemia, neroftalmia, gangguan tumbuh
kembang, gangguan perubahan mental dll.
3. Riwayat penyakit dulu
Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023
3
Sebelum penderita mengalami kwarsiorkor (kurang gizi) apakah pernah
menderita penyakit lain, yang mengarah ke penyakit itu. Apakah ada riwayat
muntah, diare, apatis, rewel, acites, gangguan perkembangan, nafsu makan
(anorexia) dll
4. Riwayat kehamilan
Keadaan ibu sewaktu hamil, apakah gizinya terpenuhi apakah berat badan ibu
selama hamil mengalami perubahan protein + KH terpenuhi (sesuai)?
Riwayat persalinan apakah bayi lahir prematur ? apakah berat badan bayi
sesuai atau BBLR
5. Riwayat imunisasi
Jenis imunisasi apa saja yang telah didapatkan dan yang belum serta umur
mendapatkan dan reaksi terhadap imunisasi. Pada umumnya efek samping dari
imunisasi DPT adalah panas
6. Riwayat perkembangan
Meliputi :
Personal sosial (kepribadian) berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan.
Gerakan motorik halus :
Perhatian anak berkurang, anak menjadi mudah rewel, apatis dan iritabilitas
kesadaran menurun dan kecerdasan berkurang
Gerakan motorik kasar :
Kurangnya stamina pada anak, serta hilangnya jaringan otot menyebabkan
aktivitas berkurang, dan menghambat pergerakan anak
Bahasa : kemampuan memberikan respon terhadap suara kurang
7. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah keluarga lainnya yang menderita penyakit yang sama (kwarsiorkor)?
Bagaimana keadaan keluarga apakaha status kebutuhan nutrisi terpenuhi ?
8. Riwayat sosial
Untuk mengetahui perilak uanak dan keadaan emosionalnya yang perlu dikaji
siapakah yang mengasuhnya ? bagaimana hubungan dengan anggota keluarga
lain ?
9. Pola kebiasaan dan fungsi kesehatan
Ditanyakan keadaan sebelum dan selama sakit ? meliputi :
Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat
Bagaimana pola hidup anak sehari-hari yang berkaitan dengan kesehatan
perawatan medis ?
Bagaimana pandangan terhadap penyakit yang diderita pelayanan apa yang
diberikan jika ada anggota keluarga yang sakit
Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023
4
10. Pola nutrisi
Yang ditanyakan bagaimana kualitas dan kuantitas dari makanan yang
dikonsumsi oleh anak ? apakah telah terpenuhi ?
Bagaimana selera makan anak ? makanan apa saja yang disukai ?
Berapa kali makan ? berpa kali minum, jenis dan jumlahnya per hari?
11. Pola Eliminasi
BAK : Ditanyakan frekuensinya jumlahnya warna, bau
BAB : Kapan waktu BAB, teratur atau tidak ? bagaimana konsistensinya lunak,
keras, cair atau berlendir ?
12. Pola aktivitas dan latihan
Aktivitas apa saja yang dapat dilakukan si anak ? apa yang disukai si anak ?
dengan siapa anak melakukan aktifitas ?
13. Pola tidur / istirahat
Berapa jam sehari tidur ? mulai tidur jam berapa ? bangun tidur jam berapa ?
kebiasaan sebelum tidur, bagaimana dengan tidur siang ?
Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum vital : tingkat kesadaran, tekanan darah, nadi, respirasi dan
suhu
2. Pemeriksaan fisik
Kepala
Adakah tanda-tanda mikro dan makro sepali ? adakah perubahan bentuk
kepala ? bagaimana keadaan ubun-ubun cekung / tidak ?
Rambut
Dimulai warna, kelebatan, distribusi serta karakteristik lain rambut, pasien
dengan mal nutrisi energi protein mempunyai rambut yang jarang,
kemerahan seperti rambut jagung dan mudah dicabut tanpa
menyebabkan rasa sakit pada pasien
Muka / wajah
Ada / tidaknya oedem ? apakah ada penyakit penyebab contoh nama ?
bagaimana elastisitas kulit ? bagaimana turgor kulit pada wajah ?
Mata
Bagaimana keadaan mata ? bagaimana ketajaman penglihatannya ?
apakah ada penyakit cerofetmia ? mata bersinar pa tidak ?
Mulut
Adakah tanda-tanda kerontokan gigi ? bagaimana keadaan tulang
rahangnya bagaimana mukosa mulut dan lidah ? apakah terjadi atrofis?
apakah gusi mengalami infeksi ?
Leher
Apakah terjadi atrofi pada leher ?
Thorax
Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023
5
Apakah terjadi atrofi pada thorax ?
Jantung
Bagaimana keadaan dan frekuensi jantung serta iramanya ? adakah bunyi
tambahan ? adakah bradikardi ?
Abdomen
Apakha ada distensi pada rongga perut ?
Kulit
Apakah ada crazy pavement dermatisis (kelainan kulit) sehingga timbul
bercak-bercak ? apakah kulit tampak kering ?
Ekstermitas
Apakah terjadi atrofi otot baik ekstermitas atas maupun bawah
Genetalia
Apakah disekitar vulva terdapat bercak-bercak hitam
Apakah terdapat luka dalam tanpa ada tanda-tanda inflamasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Albumin : creatinine dan nitrogen
Elektrolit, Hb, ht, transferin
ANALISA DAN SINTESA DATA
Tabel Analisa dan Sintesa Data Pada Kass Kurang Gizi (Kwarsiorkor)
No.Pengelompokan
dataKemungkinan penyebab Masalah
1. Mual / muntah
Diare
Anorexia
Intake cairan
turun
Mual / muntah / diare
anorexia
intake nutrisi turun
perubahan nutrisi kurang dari
keb. Tubuh
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
2. Muntah, diare
Kehilangan
cairan
Kekurangan
mineral (Fe, Ca,
Zu)
Turgor kulit
turun
Muntah, diare
kehilangan cairan
kekurangan mineral
tugor kulit menurun
defisit cairan elektrolit
Defisit cairan elektrolit
3. Intake Intake makanan kurang Gangguan integritas Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023
6
makanan
kurang
Sintesis protein
turun
Asam amino
esensial turun
Produksi
albumin turun
Dispigmentasi
sintesis protein
asam amino esensial
produksi albumin
dispigmentasi
gangguan integritas kulit
kulit
4. Kwarsiorkor Kwarsiorkor
kurangnya pengetahuan
orang tua
Kurangnya pengetahuan
orang tua
5. Rewel
Apatis
Stupor
Kesadaran
turun
Rewel
apatis
stupor
kesadaran turun
Gangguan perubahan
persepsi
Gangguan perubahan
perspsi
B.B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah :
1. Perubahan nutrisi kurang dair kebutuhan tubuh, berhubungan dengan tidak
adekuatnya intake nutrisi
2. Defisit volume cairan elektrolit berhubungan dengan muntah dan diare
(kehilangan cairan)
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tidak adanya kandungan
makanan yang cukup
4. Gangguan perubahan persepsi sensori berhubungan dengan penurunan
kesadaran
5. Resiko infeksi berhubungan dengan gangguan respon imun dari malnutrisi
Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023
7
C.C. INTERVENSI
1. DX : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
tidak adekuatnya intake nutrisi
Tujuan : Anak akan memperlihatkan pemenuhan nutrisi secara adekuat
Kriteria hasil :
a. Berat badan normal sesuai dengan usia
b. Tidak ditemukan manifestasi malnutrisi
Rencana tindakan :
Kaji antropometri
Kaji pola makan
Berikan intake makanan tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin
Tingkatkan frekuensi makanan dapat ditingkatkan setiap 3-4 jam dan
selingi dengan makanan kecil tinggi kalori dengan protein
Timbang berat badan tiap hari
Tingkatkan pemberian ASI dengan pemasukan intake nutrisi yang adekuat
pada orang tua (ibu)
Rasional : Meningkatkan pemenuhan kebutuhan status nutrisi
2. DX : Defisit volume cairan elektrolit berhubungan dengan muntah diare
Tujuan : Anak tidak mengalami dehidrasi dan kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil : Menunjukkan volume cairan normal yang ditandai dengan ubun-
ubun tidak cekung, turgor kulit normal, membran kulit mukosa
lembab output urine sesuai, BAB dengan konsistensi lembek
Rencana tindakan Rasional
Berikan cairan yang adekuat sesuai
dengan kondisi
Berikan cairan per oral
Berian cairan / nutrisi per parenteral
pantau infus
Ukur intake dan output 2-3 ml/kg/jam
Ukur berat jenis urine
Auskultasi bising usus
Kaji tanda-tanda dehidrasi
Pantau adanya overload cairan
Meningkatkan hidrasi dan mencegah
konstipasi
Untuk mengetahui apakah antara intake
dan output seimbang
Untuk mengetahui kenormalan bising
usus
3. DX : Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tidak adanya kandungan
makanan yang cukup
Tujuan : Anak menunjukkan keutuhan integrita kulit (kembali normal)
Kriteria hasil :
Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023
8
a. Kulit tidak bersisik (kembali normal)
b. Elastisitas kulit normal
c. Turgor kulit normal
Rencana tindakan Rasional
Kaji keutuhan kulit setiap pergantian
Berikan suplemen vitamin
Berikan alas matras yang lembut
Berikan cream kulit
Ganti segera pakaian yang lembab /
basah
Lakukan kebersihan kulit
Hindari penggunaan sabun yang
dapat mengiritasi kulit
Meningkatkan integritas kulit
Untuk menghindari iritasi kulit
4. DX : Gangguan perubahan persepsi sensori berhubungan dengan kesadaran
menurun
Tujuan : Anak mendapatkan stimulan sensori yang tepat
Kriteria hasil :
a. Anak mendapatkan stimulasi yang sesuai dengan usia dan kondisi
b. Persepsi sensori kembali normal
Rencana tindakan Rasional
Berikan stimulasi taktil sesuai
toleransi
Berikan stimulasi auditorius (dengan
suara, radio, musik)
Berikan stimulus vitual sesuai dengan
usia
Berikan stimulus proprioseptif (dengan
mengayun, menimang)
Dorong keluarga untuk berpartisipasi
dalam program stimulasi
Demonstrasikan pada keluarga
bagaimana keluarga dapat menyentuh
Untuk meningkatkan stimulus
syaraf sensori
Untuk meningkatkan kemampuan
anak dalam menanggap rangsang
dari luar (kemampuan kognitif)
Dapat memberikan motivasi pada
anak
5. DX : Resti infeksi berhubungan dengan menurunnya respon imun dari
malnutrisi
Tujuan : Anak terbebas dari infeksi
Kriteria hasil :
a. Suhu tubuh normal
b. Lekosit normal
Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023
9
Rencana tindakan Rasional
Kaji tanda-tanda infeksi ukur suhu
tubuh setiap 4 jam
Gunakan standar pencegahan
kebersihan, mencuci tangan
Berikan imunisasi bagi anak yang
belum imunisasi
Pemantauan yang teratur
menentukan tindakan yang akan
dilakukan
Mencegah infeksi
6. DX : Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan tidak tahu memberikan
intake nutrisi yang adekuat pada anak
Tujuan : Ornag tua memahami pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak
Kriteria hasil : Nutrisi anak terpenuhi (berat badan normal)
Rencana tindakan Rasional
Ajarkan orang tua dalam
pemenuhan kebutuhan nutrisi
Jelaskan pentingnya intake nutrisi
yang adekuat
Jelaskan kondisi yang terkait dengan
malnutrisi
Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi
nutrisi yang adekuat untuk
meningkatkan produksi ASI
Libatkan keluarga dalam perawatan
anak untuk pemenuhan sehari-hari
Untuk memenuhi keb. Nutrisi anak
Meningkatkan pengetahuan orang
tua
Untuk upaya pencegahan
D.D. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan keperawatan merupakan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan
E.E. EVALUASI
No
.Diagnosa / masalah Evaluasi
1. Perubahan nutrisi kruang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan tidak adekuatnya intake
nutrisi
Nutrisi terpenuhi ditandai
dengan : BB normal
2. Defisit volume cairan elektrolit berhubungan
dengan muntah dan diare
Keseimbangan cairan
terpenuhi
Kriteria :
Ubun-ubun tidak cekung
Turgor kulit normal
Membran mukosa lembab
Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023
10
Output urine sesuai
BAB lancar dan
konsistensinya lembek
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
tidak adanya kandungan makanan yang cukup
Integritas kulit kembali
normal
Kriteria :
Kulit tidak bersisik
Tidak kering
Turgor kulit normal
Elastisitas kulit normal
4. Gangguan perubahan persepsi sensori
berhubungan dengan kesadaran
Persepsi sensori anak
kembali normal
Kriteria :
Mampu menerima
rangsang baik visual,
auditorial maupun
propriseptif.
5. Resti infeksi berhubungan dengan menurunnya
respon imun dari malnutrisi
Terbebasnya dair infeksi
Kriteria
Suhu tubuh normal
Lekosit normal
Kekebalan / imun naik
6. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang
kwarsiorkor
Orang tua memahami
kebutuhan nutrisi pada
anak
Kriteria :
Nutrisi anak terpenuhi
Kesehatan anak terjaga
DAFTAR PUSTAKA
Prof. DR. Dr. Solihin Pudjiadi, 1990, DASK, Ilmu Gizi Klinis Pada Anak II : Jakarta.
Nelson, 2004, IKA (Ilmu Kesehatan Anak) 1 : Jakarta.
Suriadi, 2001, Asuhan Keperawatan Pada Anak 1, Sagung Seto : Jakarta.
Gangguan cerna/kwasiorkor 13/04/2023
11