Post on 26-Jul-2015
Fisiologi Persalinan
Persalinan adalah suatu proses membuka & menutupnya serviks & janin turun kejalan lahir
Kelahiran adalah suatu proses dimana ketuban dan janin didorong keluar melalui jalan lahir
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan persentase belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu dan janinnya.
Meskipun proses kelahiran & persalinan adalah suatu proses yang fisiologis namun pada masa tertentu wanita hamil dapat berada dalam resiko tinggi yang dapat mengancam keselamatan jiwanya
1. Persalinan Normal
Suatu keadaan fisiologis, normal dapat
berlangsung sendiri tanpa intervensi penolong
2. Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor “P”
utama, yaitu
Kekuatan Ibu (Power)
Keadaan jalan lahir (Passage)
Keadaan janin (Passanger)
Faktor “P” lainnya: Pshycology, Physician,
Position
Empat tahap penting dalam proses persalinan:
1. Persalinan Kala I: waktu pembukaan serviks pembukaan normal/lengkap 10cm
2. Persalinan Kala II: kala pengeluaran janin
3. Persalinan Kala III: kala pengeluaran plasenta
4. Persalinan Kala IV: kala pengawasan setelah plasenta lahir selama 1-2 jam
Pemantauan kemajuan persalinan ibu
Dengan menggunakan partograf, yang mencakup:HisDjjTD ibuPembukaan (dilihat dari keadaan
ketuban, pecah atau tidak)
Pengkajian Anamnesis (identitas pasien)
Keluhan utama
Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat penyakit dahulu/sebelum hamil
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat kasus obstetric genekologi (G: Gravida ??, P: Partus??, A: Abortus??)
Riwayat kontrasepsi: ada atau tidak
Pemeriksaan fisik umum
Pemeriksaan khusus obstetrik
Palpasi Abdomen:Leopod I : TFULeopod II : letak puka / pukiLeopod III : persentasi terbawah
janinLeopod IV : sejauh mana masuk
PAP
Pemeriksaan Genetalia:☻Inspeksi luar
keadaan vulva tidak ada kelainan, uretra pucat tidak ada tanda peradangan, pengeluaran pervaginam: lendir darah, labia tidak ada oedem
☻Genetalia interna (VT)
contoh: vulva-vagina tidak ada kelainan; porsio tebal, lunak, ketuban: utuh, persentasi kepala, posisi teraba puncak, kepala oksiput: puncak kepala, kepala turun hodge I
Kala I:Dx keperawatanNyeri akut b/d kontraksi uterus, dilatasi segmen bawah rahim&tekanan bagian presentasi terhadap jalan lahir
Tujuan Nyeri dapat diturunkan sampai dalam batas toleransi klien dengan intervensi keperawatan selama 10 menit
IntervensiAnjurkan posisi miring kekiri/kekananAnjurkan klien untuk relaksasi nafas
dalam pada saat terjadi hisAplikasi teori gate control (dengan cara
menekan dengan ibu jari pada lumbal 2-3 klien pada saat terjadi kontraksi)
Pantau kemajuan persalinan dan dokumentasikan pada partograf
Kolaborasi: beri IVFD RL
Kala II:Dx keperawatanResiko cedera pada bayi dan jalan lahir b/d kepala lahir tergesa (cepat)
Tujuan Cedera jalan lahir dapat dihindarkan dan diminimalisir dan kepala bayi lahir sesuai dengan tahap-tahap dilatasi perinium
IntervensiAtur posisi klien sesuai dengan yang
diinginkan ibuKosongkan kandung kemihBeri petunjuk cara meneran yang baik
saat terjadi hisLakukan episotomy bersamaan dengan
datangnya his untuk menghindari ruptur yang tidak beeraturan
Tahan perineum dengan menggunakan kain dengan tangna kanan dan tangan kiri menahan ekstensi (agar kelahiran kepala tidak tergesa)
Intervensi (lanjutan…………………..)Bersihkan mulut dan mata bayi dengan
kasa lembabLahirkan bahu atas dengan menarik
kebawah dan lahirkan bahu bawah dengan menarik keatas
Lahirkan secara berturut-turut badan, bokong dan kaki
Klem tali pusat 1,5-2cm dari pusar bayi dan potong dengan gunting
Intervensi (lanjutan…………………..)Bebaskan jalan napas, keringkan
kepala bayi dan berikan stimulasi pada punggung bayi
Segera nilai APGAR setelah lahirLakukan bonding attacmend dan
beri tahu ibu jenis kelamin anaknyaPantau terus tetesan infus
Kala III:Dx keperawatanResiko terjadi perdarahan b/d kontraksi uterus menurun dan plasenta belum lahir
Tujuan • Perdarahan tidak terjadi selama
dalam pengawasan perawat• Plasenta segera lahir ≤ 15i setelah
bayi lahir
IntervensiKosongkan kandung kemihPantau tetesan infus RL + oksitoksin
10 iu 16 tetes/i Massage bagian fundus uteriBantu untuk melahirkan plasentaPeriksa apakah plasenta lahir
lengkap, keadaan jalan lahirHekting luka episiotomi
Kala IV:Dx keperawatan• Resiko tinggi terjadi perdarahan b/d
trauma dan luka jalan lahir• Resiko tinggi terjadi infeksi post
partum b/d trauma dan luka jalan lahir
Tujuan • Perdarahan dan infeksi tidak terjadi
selama klien dalam perawatan
IntervensiAwasi adanya tanda-tanda
perdarahan dalam 4 jam post partum
Berkolaborasi dengan dokter untuk membeerikan obat-obat antibiotika yang dibutuhkan
Menentukan apakah tali pusat sudah terlepas dari rahim
Menurut Kustner
Tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit tali pusat, tangan kiri menekan diatas sympisis, bila tali pusat inimasuk kembali kedalam vagina berarti plasenta belum lepas dari dinding rahim (jarak arteri klem ke vulva 5 cm)
Menurut Strassmenn
tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit tali pusat kemudian tangan kiri mengetok ngetok fundus uteri, bila terasa getaran pada tali pusat yang diregangkan berarti plasenta belum lepas dari dinding rahim, bila tidak terasa getaran berarti plasenta telah lepas dari dinding uterus.
Menurut Klein
Bila ada his kita dorong sedikit rahim, bila tampak tali pusat turun kebawah berarti sudah lepas dari dinding rahim. Bila tali pusat masuk kembali kedalam vagina berarti plasenta belum terlepas dari dinding lahir
Cara Lepasnya Uri
Menurut SehultzeLepasnya seperti menutup payung, yang terlepas terlebih dahulu adalah bagian tengah
Menurut DuncanUri lepas dimulai dari pinggir