Askep intranatal (normal)

24
ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL (NORMAL)

Transcript of Askep intranatal (normal)

ASUHAN KEPERAWATAN

INTRANATAL (NORMAL)

Fisiologi Persalinan

Persalinan adalah suatu proses membuka & menutupnya serviks & janin turun kejalan lahir

Kelahiran adalah suatu proses dimana ketuban dan janin didorong keluar melalui jalan lahir

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan persentase belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu dan janinnya.

Meskipun proses kelahiran & persalinan adalah suatu proses yang fisiologis namun pada masa tertentu wanita hamil dapat berada dalam resiko tinggi yang dapat mengancam keselamatan jiwanya

1. Persalinan Normal

Suatu keadaan fisiologis, normal dapat

berlangsung sendiri tanpa intervensi penolong

2. Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor “P”

utama, yaitu

Kekuatan Ibu (Power)

Keadaan jalan lahir (Passage)

Keadaan janin (Passanger)

Faktor “P” lainnya: Pshycology, Physician,

Position

Empat tahap penting dalam proses persalinan:

1. Persalinan Kala I: waktu pembukaan serviks pembukaan normal/lengkap 10cm

2. Persalinan Kala II: kala pengeluaran janin

3. Persalinan Kala III: kala pengeluaran plasenta

4. Persalinan Kala IV: kala pengawasan setelah plasenta lahir selama 1-2 jam

Pemantauan kemajuan persalinan ibu

Dengan menggunakan partograf, yang mencakup:HisDjjTD ibuPembukaan (dilihat dari keadaan

ketuban, pecah atau tidak)

Pengkajian Anamnesis (identitas pasien)

Keluhan utama

Riwayat kehamilan sekarang

Riwayat penyakit dahulu/sebelum hamil

Riwayat penyakit keluarga

Riwayat kasus obstetric genekologi (G: Gravida ??, P: Partus??, A: Abortus??)

Riwayat kontrasepsi: ada atau tidak

Pemeriksaan fisik umum

Pemeriksaan khusus obstetrik

Palpasi Abdomen:Leopod I : TFULeopod II : letak puka / pukiLeopod III : persentasi terbawah

janinLeopod IV : sejauh mana masuk

PAP

Pemeriksaan Genetalia:☻Inspeksi luar

keadaan vulva tidak ada kelainan, uretra pucat tidak ada tanda peradangan, pengeluaran pervaginam: lendir darah, labia tidak ada oedem

☻Genetalia interna (VT)

contoh: vulva-vagina tidak ada kelainan; porsio tebal, lunak, ketuban: utuh, persentasi kepala, posisi teraba puncak, kepala oksiput: puncak kepala, kepala turun hodge I

Kala I:Dx keperawatanNyeri akut b/d kontraksi uterus, dilatasi segmen bawah rahim&tekanan bagian presentasi terhadap jalan lahir

Tujuan Nyeri dapat diturunkan sampai dalam batas toleransi klien dengan intervensi keperawatan selama 10 menit

IntervensiAnjurkan posisi miring kekiri/kekananAnjurkan klien untuk relaksasi nafas

dalam pada saat terjadi hisAplikasi teori gate control (dengan cara

menekan dengan ibu jari pada lumbal 2-3 klien pada saat terjadi kontraksi)

Pantau kemajuan persalinan dan dokumentasikan pada partograf

Kolaborasi: beri IVFD RL

Kala II:Dx keperawatanResiko cedera pada bayi dan jalan lahir b/d kepala lahir tergesa (cepat)

Tujuan Cedera jalan lahir dapat dihindarkan dan diminimalisir dan kepala bayi lahir sesuai dengan tahap-tahap dilatasi perinium

IntervensiAtur posisi klien sesuai dengan yang

diinginkan ibuKosongkan kandung kemihBeri petunjuk cara meneran yang baik

saat terjadi hisLakukan episotomy bersamaan dengan

datangnya his untuk menghindari ruptur yang tidak beeraturan

Tahan perineum dengan menggunakan kain dengan tangna kanan dan tangan kiri menahan ekstensi (agar kelahiran kepala tidak tergesa)

Intervensi (lanjutan…………………..)Bersihkan mulut dan mata bayi dengan

kasa lembabLahirkan bahu atas dengan menarik

kebawah dan lahirkan bahu bawah dengan menarik keatas

Lahirkan secara berturut-turut badan, bokong dan kaki

Klem tali pusat 1,5-2cm dari pusar bayi dan potong dengan gunting

Intervensi (lanjutan…………………..)Bebaskan jalan napas, keringkan

kepala bayi dan berikan stimulasi pada punggung bayi

Segera nilai APGAR setelah lahirLakukan bonding attacmend dan

beri tahu ibu jenis kelamin anaknyaPantau terus tetesan infus

Kala III:Dx keperawatanResiko terjadi perdarahan b/d kontraksi uterus menurun dan plasenta belum lahir

Tujuan • Perdarahan tidak terjadi selama

dalam pengawasan perawat• Plasenta segera lahir ≤ 15i setelah

bayi lahir

IntervensiKosongkan kandung kemihPantau tetesan infus RL + oksitoksin

10 iu 16 tetes/i Massage bagian fundus uteriBantu untuk melahirkan plasentaPeriksa apakah plasenta lahir

lengkap, keadaan jalan lahirHekting luka episiotomi

Kala IV:Dx keperawatan• Resiko tinggi terjadi perdarahan b/d

trauma dan luka jalan lahir• Resiko tinggi terjadi infeksi post

partum b/d trauma dan luka jalan lahir

Tujuan • Perdarahan dan infeksi tidak terjadi

selama klien dalam perawatan

IntervensiAwasi adanya tanda-tanda

perdarahan dalam 4 jam post partum

Berkolaborasi dengan dokter untuk membeerikan obat-obat antibiotika yang dibutuhkan

Menentukan apakah tali pusat sudah terlepas dari rahim

Menurut Kustner

Tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit tali pusat, tangan kiri menekan diatas sympisis, bila tali pusat inimasuk kembali kedalam vagina berarti plasenta belum lepas dari dinding rahim (jarak arteri klem ke vulva 5 cm)

Menurut Strassmenn

tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit tali pusat kemudian tangan kiri mengetok ngetok fundus uteri, bila terasa getaran pada tali pusat yang diregangkan berarti plasenta belum lepas dari dinding rahim, bila tidak terasa getaran berarti plasenta telah lepas dari dinding uterus.

Menurut Klein

Bila ada his kita dorong sedikit rahim, bila tampak tali pusat turun kebawah berarti sudah lepas dari dinding rahim. Bila tali pusat masuk kembali kedalam vagina berarti plasenta belum terlepas dari dinding lahir

Cara Lepasnya Uri

Menurut SehultzeLepasnya seperti menutup payung, yang terlepas terlebih dahulu adalah bagian tengah

Menurut DuncanUri lepas dimulai dari pinggir

GOOD LUCK……………