Post on 17-Jan-2016
description
Asuhan Keperawatan Komunitas Pasca Bencana
a) PENGKAJIAN
Nama Klien : Nyoya/Tuan
Tgl Lahir : tanggal/ bulan/tahun
Jenis Kelamin : L/P
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : -
Pekerjaan : -
Alamat : -
b) RIWAYAT KEPERAWATAN
b.1 Keluhan Utama
Menceritakan kejadian / periatiwa yang traumatis, merasa marah atau gusar, teringat
kembali peristiwa bencana yang dialaminya
b.2 Riwayat Keperawatan Sekarang
Individu atau komunitas mengalami bencana besar 2 hari yang lalu, individu atau
komunitas merasa sangat takut tentang kejadian itu dan takut akan terulang lagi
kedadian yang sama.
b.3 Riwayat Keperawatan Sebelumnya
Individu atau komunitas tidak pernah mengalami kejadian bencana besar dan tidak
pernah mengalami masalah seperti ini sebelumnya.
c) PEMERIKSAAN FISIK
c.1 Khusus
1) Data Subjektif
Menceritakan kejadian / periatiwa yang traumatis
Merasa marah atau gusar
Teringat kembali peristiwa bencana yang dialaminya
Merasa tidak berguna
1
Menyatakan takut
Menyatakan was-was
Merasakan fikiran terganngu
Tidak ingin mengingat peristiwa itu kembali dengan menceritakannya lagi
Mengingkari peristiwa trauma
Merasa malu
Merasa jantung berdebar-debar
2) Data Objektif
Mengasingkan diri
Menangis
Marah
Gelisah
Menghindar
Mengasingkan diri
Depresi
Sulit berkomunikasi
Keadaan mood terganggu
Sesak
Lemah
c.2 Pengkajian persistem
1) Aktivitas atau istirahat
a) Gangguan tidur
b) Mimpi buruk
c) Hipersomia
d) Mudah letih
2) Sirkulasi
a) Denyut jantung meningkat
b) Palpitasi
c) Tekanan darah meningkat
3) Integritas ego
2
a) Derajat ansietas bervariasi dengan gejala yang berlangsung berhari-hari,
berminggu-minggu, berbulan-bulan.
b) Gangguan stres akut terjadi 2 hari-4 minggu dalam 4 minggu peristiwa traumatik
c) PTSD akut gejala kurang dari 3 bulan
d) PTSD kronik gejala lebih dari 3 bulan
e) Melambat awitan setidaknya 6 bulan setelah peristiwa traumatik
f) Perasaan bersalah, tidak berdaya
g) Perasaan tentang masa depan suram atau memendek
4) Neurosensori
a) Gangguan kognitif sulit berkonsentrasi
b) Kewaspadaan tinggi
c) Ketakutan berlebihan
d) Ingatan persisten
e) Ketegangan otot, gemetar
5) Pernapasan
a) Frekuensi pernapasan meningkat
b) Dispneu
6) Keamanan
a) Marah yang meledak-ledak
b) Perilaku kekerasan terhadap lingkungan atau individu lain
c) Gagasan bunuh diri
7) Seksualitas
a) Hilang gairah
b) Impotensi
c) Ketidakmampuan mencapai orgasme
8) Interaksi sosial
a) Menghindari orang/tempat/kegiatan yang menimbulkan ingatan tentang trauma,
penurunan responsif, mati rasa secara psikis.
b) Hilang minat secara nyata pada kegiatan yang sugnifikan, termasuk pekerjaan
c.3 Faktor Predisposisi
3
Faktor predisposisi yang mempengaruhi kehilangan :
1) Genetik
Individu yang dilahirkan dibesarkan dalam keluarga yang mempunyai riwayat depresi
biasanya sulit mengembangkan sikapoptimis dalam menghadapi suatu permasalahan,
termasuk menghadapi kehilangan.
2) Kesehatan fisik
Individu dengan keadaan fisik sehat, cara hidup teratur,cenderung mempunyai
kemampuan mengatasi stress yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang
sedang mengalami gangguan fisik
3) Kesehatan mental / jiwa
Individu yang mengalami gangguan jiwa seperti depresi yang ditandai dengan perasaan
tidak berdaya pesimistik dan dibayangi dengan masa depan yang suram, biasanya
sangat peka terhadap situasi kehilangan.
4) Pengalaman kehilangan dimasa lalu
Kehilangan atau perpisahan dengan orang yang bermakna dimasa kanak-kanak akan
mempengaruhi individu dalam menghadapi kehilangan dimasa dewasa
c.4 Faktor Presipitasi
Stress yang nyata seperti kehilangan yang bersifat Bio-Psiko-Sosial antara lain
kehilangan kesehatan (sakit), kehilangan fungsi seksualitas, kehilangan keluarga dan harta
benda. Individu yang kehilangan sering menunjukkan perilaku seperti menangis atau tidak
mampu menangis , marah, putus asa, kadang ada tanda upaya bunuh diri atau melukai orang
lain yang akhirnya membawa pasien dalam keadaan depresi.
4. ANALISA DATA
4
NS.
DIAGNOSIS :
(NANDA-I)
Sindroma pasca traumaDomain 9 : Koping/Toleransi StressKelas 1 : Respon Pascatrauma
DEFINITION:Respon maladaptif yang terus berlangsung terhadap kejadian traumatik dan melelahkan
DEFINING
CHARACTER
ISTICS
- Kilas balik- Ketakutan- Malu- Ansietas- Kompulsif- Menghindar- Kurang konsentrasi- Mimpi buruk- Panic attack.
RELATED
FACTORS:
- Mengantisipasi kehilangan hal yang bermakna (mis, kepemilikan, pekerjaan, status rumah, bagian dan proses tubuh)
- Mengantisipasi kehilangan orang terdekat- Kematian orang terdekat- Kehilangan objek penting ( mis, kepemilikan pekerjaan, status
rumah, bagian dan proses tubuh).
AS
SE
SS
ME
NT
Subjective data entry- Menceritakan kejadian / periatiwa
yang traumatis- Merasa marah atau gusar- Teringat kembali peristiwa bencana
yang dialaminya- Merasa tidak berguna- Menyatakan takut- Menyatakan was-was- Merasakan fikiran terganngu- Tidak ingin mengingat peristiwa itu
kembali dengan menceritakannya lagi
- Mengingkari peristiwa trauma- Merasa malu- Merasa jantung berdebar-debar
Objective data entry- Mengasingkan diri- Menangis- Marah- Gelisah- Menghindar- Mengasingkan diri- Depresi- Sulit berkomunikasi- Keadaan mood terganggu- Sesak- Lemah
DIA
GN
OS
IS
Client
Diagnost
ic
Stateme
nt:
Ns. Diagnosis (Specify): Sindroma pasca trauma
Related to: Bencana
5. DIAGNOSA KEPERAWATAN
5
1. Sindrom Pasca Trauma ergbungan kejadian atau bencana yang di alami individu
atau komunitas
2. Duka cita berhubungan dengan aktual atau paerasaan kehilangan ditandai dengan
penolakan terhadap kehilangan, menangis, menghindar, marah.
3. Cemas berhubungan dengan perubahan status lingkungan (bencana alam) ditandai
dengan merasakan jantung berdebar-debar, sulit berkonsentrasi, gelisah
4. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan kehilangan (keluarga dan harta
benda) ditandai dengan mengekpresikan rasa tidak berdaya dan tidak
berguna,depresi,menghindar.
5. Resiko distress spiritual dengan faktor resiko perubahan lingkungan bencana alam.
6. Hambatan mobilitas fisik
7. Intoleransi aktifitas
6
6. Intervensi keperawatan
Sindrom Pasca Trauma ergbungan kejadian atau bencana yang di alami individu atau komunitas
Inisial Pasien :
Tanggal :
Dx.Kep : Sindroma Pasca TraumaDefinisi : Respon maladaptif yang terus berlangsung terhadap kejadian traumatik dan melelahkan.
NIC NOC
Intervensi Aktifitas Outcome Indikator
Manajemen koping
toleransi/stress
(SindromPasca
Bencana)
Definisi :
Respon maladaptif
yang terus
berlangsung
terhadap kejadian
traumatik dan
melelahkan
1. Bina dan jalin hubungan saling
percaya.
2. Identifikasi kemungkinan faktor yang
menghambat proses berduka
3. Kurangi atau hilangkan faktor
penghambat proses berduka.
4. Beri dukungan terhadap respon
kehilangan pasien
5. Tingkatkan rasa kebersamaan antara
anggota keluarga.
6. Identifikasi tingkat rasa duka pada
fase berikut:
1) Fase pengingkaran
Sindrom Pasca Bencana
Definisi:
Mengalami proses kejadian atau
bencana yang normal
a) Membina hubungan saling
percaya dengan pasien:
b) Mendiskusikan dengan
pasien peristiwa yang
pernah di alami dengan
pemberian makna positif
dan mengambil hikmahnya.
c) Menemukan kemungkinan
faktor penghambat proses
berduka dan membantu
mengurangi nya.
d) Memberikan penghargaan
setelah pasien menceritakan
7
- Memberi kesempatan kepada
pasien untuk mengungkapkan
perasaannya.
- Menunjukkan sikap
menerima,ikhlas dan mendorong
pasien untuk berbagi rasa.
- Memberikan jawaban yang jujur
terhadap pertanyaan pasien
tentang sakit, pengobatan dan
kematian.
2) Fase marah
- Mengizinkan dan mendorong
pasien mengungkapkan rasa
marahnya secara verbal tanpa
melawan dengan kemarahan.
3) Fase tawar menawar
- Membantu pasien
mengidentifikasi rasa bersalah
ddan perasaan takutnya.
4) Fase depresi
- Mengidentifikasi tingkat depresi
dan merespon situasi
kehilangan dengan
membesarkan
8
dan resiko merusak diri pasien
- Membantu pasien mengurangi
rasa bersalah.
5) Fase penerimaan
- Membantu pasien untuk
menerima kehilangan yang tidak
bisa dielakkan.
9
N
o
Tgl / Jam Evaluasi Paraf
10
n
o
Tgl / jam Tindakan paraf
1. Membina hubungan saling percaya dengan
pasien:
2. Mendiskusikan dengan pasien peristiwa yang
pernah di alami dengan pemberian makna
positif dan mengambil hikmahnya.
3. Menemukan kemungkinan faktor penghambat
proses berduka dan membantu mengurangi
nya.
4. Memberikan penghargaan setelah pasien
menceritakan dan merespon situasi kehilangan
dengan membesarkan
S : Menceritakan kejadian / periatiwa yang
traumatis Teringat kembali peristiwa bencana yang
dialaminya Merasa tidak berguna Menyatakan takut
O : Menangis Marah Gelisah Menghindar Mengasingkan diri Depresi
A : Masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan Tindakan 1,2,3 dan 4
11