Askep Disaster

15
Asuhan Keperawatan Komunitas Pasca Bencana a) PENGKAJIAN Nama Klien : Nyoya/Tuan Tgl Lahir : tanggal/ bulan/tahun Jenis Kelamin : L/P Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Agama : Islam Pendidikan : - Pekerjaan : - Alamat : - b) RIWAYAT KEPERAWATAN b.1 Keluhan Utama Menceritakan kejadian / periatiwa yang traumatis, merasa marah atau gusar, teringat kembali peristiwa bencana yang dialaminya b.2 Riwayat Keperawatan Sekarang Individu atau komunitas mengalami bencana besar 2 hari yang lalu, individu atau komunitas merasa sangat takut tentang kejadian itu dan takut akan terulang lagi kedadian yang sama. b.3 Riwayat Keperawatan Sebelumnya Individu atau komunitas tidak pernah mengalami kejadian bencana besar dan tidak pernah mengalami masalah seperti ini sebelumnya. 1

description

by. alik septian S.kep ners

Transcript of Askep Disaster

Page 1: Askep Disaster

Asuhan Keperawatan Komunitas Pasca Bencana

a) PENGKAJIAN

Nama Klien : Nyoya/Tuan

Tgl Lahir : tanggal/ bulan/tahun

Jenis Kelamin : L/P

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan : -

Pekerjaan : -

Alamat : -

b) RIWAYAT KEPERAWATAN

b.1 Keluhan Utama

Menceritakan kejadian / periatiwa yang traumatis, merasa marah atau gusar, teringat

kembali peristiwa bencana yang dialaminya

b.2 Riwayat Keperawatan Sekarang

Individu atau komunitas mengalami bencana besar 2 hari yang lalu, individu atau

komunitas merasa sangat takut tentang kejadian itu dan takut akan terulang lagi

kedadian yang sama.

b.3 Riwayat Keperawatan Sebelumnya

Individu atau komunitas tidak pernah mengalami kejadian bencana besar dan tidak

pernah mengalami masalah seperti ini sebelumnya.

c) PEMERIKSAAN FISIK

c.1 Khusus

1) Data Subjektif

Menceritakan kejadian / periatiwa yang traumatis

Merasa marah atau gusar

Teringat kembali peristiwa bencana yang dialaminya

Merasa tidak berguna

1

Page 2: Askep Disaster

Menyatakan takut

Menyatakan was-was

Merasakan fikiran terganngu

Tidak ingin mengingat peristiwa itu kembali dengan menceritakannya lagi

 Mengingkari peristiwa trauma

Merasa malu

 Merasa jantung berdebar-debar

2) Data Objektif

Mengasingkan diri

Menangis

Marah

Gelisah

Menghindar

Mengasingkan diri

Depresi

Sulit berkomunikasi

Keadaan mood terganggu

Sesak

Lemah

c.2 Pengkajian persistem

1) Aktivitas atau istirahat

a) Gangguan tidur

b) Mimpi buruk

c) Hipersomia

d) Mudah letih

2)  Sirkulasi

a) Denyut jantung meningkat

b) Palpitasi

c) Tekanan darah meningkat

3) Integritas ego

2

Page 3: Askep Disaster

a) Derajat ansietas bervariasi dengan gejala yang berlangsung berhari-hari,

berminggu-minggu, berbulan-bulan.

b) Gangguan stres akut terjadi 2 hari-4 minggu dalam 4 minggu peristiwa traumatik

c) PTSD akut gejala kurang dari 3 bulan

d) PTSD kronik gejala lebih dari 3 bulan

e) Melambat awitan setidaknya 6 bulan setelah peristiwa traumatik

f) Perasaan bersalah, tidak berdaya

g) Perasaan tentang masa depan suram atau memendek

4) Neurosensori

a) Gangguan kognitif sulit berkonsentrasi

b) Kewaspadaan tinggi

c) Ketakutan berlebihan

d) Ingatan persisten

e) Ketegangan otot, gemetar

5) Pernapasan

a) Frekuensi pernapasan meningkat

b) Dispneu

6) Keamanan

a) Marah yang meledak-ledak

b) Perilaku kekerasan terhadap lingkungan atau individu lain

c) Gagasan bunuh diri

7) Seksualitas

a) Hilang gairah

b) Impotensi

c) Ketidakmampuan mencapai orgasme

8) Interaksi sosial

a) Menghindari orang/tempat/kegiatan yang menimbulkan ingatan tentang trauma,

penurunan responsif, mati rasa secara psikis.

b) Hilang minat secara nyata pada kegiatan yang sugnifikan, termasuk pekerjaan

c.3 Faktor Predisposisi

3

Page 4: Askep Disaster

Faktor predisposisi yang mempengaruhi kehilangan :

1) Genetik

Individu yang dilahirkan dibesarkan dalam keluarga yang mempunyai riwayat depresi

biasanya sulit mengembangkan sikapoptimis dalam menghadapi suatu permasalahan,

termasuk menghadapi kehilangan.

2) Kesehatan fisik

Individu dengan keadaan fisik sehat, cara hidup teratur,cenderung mempunyai

kemampuan mengatasi stress yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang

sedang mengalami gangguan fisik

3) Kesehatan mental / jiwa

Individu yang mengalami gangguan jiwa seperti depresi yang ditandai dengan perasaan

tidak berdaya pesimistik dan dibayangi dengan masa depan yang suram, biasanya

sangat peka terhadap situasi kehilangan.

4) Pengalaman kehilangan dimasa lalu

Kehilangan atau perpisahan dengan orang yang bermakna dimasa kanak-kanak akan

mempengaruhi individu dalam menghadapi kehilangan dimasa dewasa

c.4 Faktor Presipitasi

Stress yang nyata seperti kehilangan yang bersifat Bio-Psiko-Sosial antara lain

kehilangan kesehatan (sakit), kehilangan fungsi seksualitas, kehilangan keluarga dan harta

benda. Individu yang kehilangan sering menunjukkan perilaku seperti menangis atau tidak

mampu menangis , marah, putus asa, kadang ada tanda upaya bunuh diri atau melukai orang

lain yang akhirnya membawa pasien dalam keadaan depresi.

4. ANALISA DATA

4

Page 5: Askep Disaster

NS.

DIAGNOSIS :

(NANDA-I)

Sindroma pasca traumaDomain 9 : Koping/Toleransi StressKelas 1 : Respon Pascatrauma

DEFINITION:Respon maladaptif yang terus berlangsung terhadap kejadian traumatik dan melelahkan

DEFINING

CHARACTER

ISTICS

- Kilas balik- Ketakutan- Malu- Ansietas- Kompulsif- Menghindar- Kurang konsentrasi- Mimpi buruk- Panic attack.

RELATED

FACTORS:

- Mengantisipasi kehilangan hal yang bermakna (mis, kepemilikan, pekerjaan, status rumah, bagian dan proses tubuh)

- Mengantisipasi kehilangan orang terdekat- Kematian orang terdekat- Kehilangan objek penting ( mis, kepemilikan pekerjaan, status

rumah, bagian dan proses tubuh).

AS

SE

SS

ME

NT

Subjective data entry- Menceritakan kejadian / periatiwa

yang traumatis- Merasa marah atau gusar- Teringat kembali peristiwa bencana

yang dialaminya- Merasa tidak berguna- Menyatakan takut- Menyatakan was-was- Merasakan fikiran terganngu- Tidak ingin mengingat peristiwa itu

kembali dengan menceritakannya lagi

-  Mengingkari peristiwa trauma- Merasa malu-  Merasa jantung berdebar-debar

Objective data entry- Mengasingkan diri- Menangis- Marah- Gelisah- Menghindar- Mengasingkan diri- Depresi- Sulit berkomunikasi- Keadaan mood terganggu- Sesak- Lemah

DIA

GN

OS

IS

Client

Diagnost

ic

Stateme

nt:

Ns. Diagnosis (Specify): Sindroma pasca trauma

Related to: Bencana

5. DIAGNOSA KEPERAWATAN

5

Page 6: Askep Disaster

1. Sindrom Pasca Trauma ergbungan kejadian atau bencana yang di alami individu

atau komunitas

2. Duka cita berhubungan dengan aktual atau paerasaan kehilangan ditandai dengan

penolakan terhadap kehilangan, menangis, menghindar, marah.

3. Cemas berhubungan dengan perubahan status lingkungan (bencana alam) ditandai

dengan merasakan jantung berdebar-debar, sulit berkonsentrasi, gelisah

4. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan kehilangan  (keluarga dan harta

benda) ditandai dengan mengekpresikan rasa tidak berdaya dan tidak

berguna,depresi,menghindar.

5. Resiko distress spiritual dengan faktor resiko perubahan lingkungan bencana alam.

6. Hambatan mobilitas fisik

7. Intoleransi aktifitas

6

Page 7: Askep Disaster

6. Intervensi keperawatan

Sindrom Pasca Trauma ergbungan kejadian atau bencana yang di alami individu atau komunitas

Inisial Pasien :

Tanggal :

Dx.Kep : Sindroma Pasca TraumaDefinisi : Respon maladaptif yang terus berlangsung terhadap kejadian traumatik dan melelahkan.

NIC NOC

Intervensi Aktifitas Outcome Indikator

Manajemen koping

toleransi/stress

(SindromPasca

Bencana)

Definisi :

Respon maladaptif

yang terus

berlangsung

terhadap kejadian

traumatik dan

melelahkan

1. Bina dan jalin hubungan saling

percaya.

2. Identifikasi kemungkinan faktor yang

menghambat proses berduka

3. Kurangi atau hilangkan faktor

penghambat proses berduka.

4. Beri dukungan terhadap respon

kehilangan pasien

5. Tingkatkan rasa kebersamaan antara

anggota keluarga.

6. Identifikasi tingkat rasa duka pada

fase berikut:

1) Fase pengingkaran

Sindrom Pasca Bencana

Definisi:

Mengalami proses kejadian atau

bencana yang normal

a) Membina hubungan saling

percaya dengan pasien:

b) Mendiskusikan dengan

pasien peristiwa yang

pernah di alami dengan

pemberian makna positif

dan mengambil hikmahnya.

c) Menemukan kemungkinan

faktor penghambat proses

berduka dan membantu

mengurangi nya.

d) Memberikan penghargaan

setelah pasien menceritakan

7

Page 8: Askep Disaster

- Memberi kesempatan kepada

pasien untuk mengungkapkan

perasaannya.

- Menunjukkan sikap

menerima,ikhlas dan mendorong

pasien untuk berbagi rasa.

- Memberikan jawaban yang jujur

terhadap pertanyaan pasien

tentang sakit, pengobatan dan

kematian.

2) Fase marah

- Mengizinkan dan mendorong

pasien mengungkapkan rasa

marahnya secara verbal tanpa

melawan dengan kemarahan.

3) Fase tawar menawar

- Membantu pasien

mengidentifikasi rasa bersalah

ddan perasaan takutnya.

4) Fase depresi

- Mengidentifikasi tingkat depresi

dan merespon situasi

kehilangan dengan

membesarkan

8

Page 9: Askep Disaster

dan resiko merusak diri pasien

-  Membantu pasien mengurangi

rasa bersalah.

5) Fase penerimaan

- Membantu pasien untuk

menerima kehilangan yang tidak

bisa dielakkan.

9

Page 10: Askep Disaster

N

o

Tgl / Jam Evaluasi Paraf

10

n

o

Tgl / jam Tindakan paraf

1. Membina hubungan saling percaya dengan

pasien:

2. Mendiskusikan dengan pasien peristiwa yang

pernah di alami dengan pemberian makna

positif dan mengambil hikmahnya.

3. Menemukan kemungkinan faktor penghambat

proses berduka dan membantu mengurangi

nya.

4. Memberikan penghargaan setelah pasien

menceritakan dan merespon situasi kehilangan

dengan membesarkan

Page 11: Askep Disaster

S : Menceritakan kejadian / periatiwa yang

traumatis Teringat kembali peristiwa bencana yang

dialaminya Merasa tidak berguna Menyatakan takut

O : Menangis Marah Gelisah Menghindar Mengasingkan diri Depresi

A : Masalah teratasi sebagianP: Lanjutkan Tindakan 1,2,3 dan 4

11