Askep Cerebral palsy pada anak.pdf

Post on 22-Oct-2015

620 views 29 download

description

Askep Cerebral palsy pada anak.pdf

Transcript of Askep Cerebral palsy pada anak.pdf

Cerebral Palsy

Abu Iriadi Sudarmono (121001)

Adi Kristanto (121002)

Amir Saifudin (121003)

Anita Prihastuti (121005)

Arifin Mustofa (121006)

Atika Nurul Azmi .S. (121007)

Cahya Dwi Handayani (121008)

Danang Mursito (121009)

PENGERTIAN

Cerebral Palsy ialah suatu keadaan kerusakan jaringan otakyang kekal dan tidak progresif, terjadi pada waktu masihmuda (sejak dilahirkan) dan merintangi perkembangan otaknormal dengan gambaran klinis dapat berubah selama hidupdan menunjukkan kelainan dalam sikap dan pergerakan,disertai kelainan neurologis berupa kelumpuhan spastis,gangguan ganglia, basal, cereblum dan kelainan mental.

PATOFISIOLOGI

Adanya malformasi hambatan pada vaskuler, atrofi,hilangnya neuron dan degenarasi laminar akan menimbulkannarrowergyiri, suluran sulci dan berat otak rendah. Serebralpalsi digambarkan sebagai kekacauan pergerakan dan posturtubuh yang disebabkan oleh cacat nonprogressive atau lukaotak pada saat anak-anak. Suatu presentasi serebral palsidapat diakibatkan oleh suatu dasar kelainan (structural otak :awal sebelum dilahirkan , perinatal, atau luka-luka /kerugiansetelah kelahiran dalam kaitan dengan ketidakcukupanvaskuler, toksin atau infeksi).

ETIOLOGI

Penyebab cerebral palsy dapat dibagi dalam tiga periode:

1. Pranatal

1) Malformasi kongenital.

2) Infeksi dalam kandungan

3) Radiasi sinar X.

4) Asfiksia dalam kandungan

2. Natal

1) Anoksia/hipoksia.

2) Perdarahan otak.

3) Trauma lahir

lanjutan…..

4) Prematuritas.

5) Ikterus

6) Meningitis purulenta

3. Postnatal :

1) Trauma kapitis

2) Infeksi

3) Kern icterus.

MANIFESTASI KLINIS

a. Spastisitas

Bentuk kelumpuhan spastitistergantung kepada letak danbesarnya kerusakan, yaitu

Monoplegia/ Monoparesis

Hemiplegia

Diplegia/ Diparesis

Tetraplegia/ Tetraparesis

b. Tonus otot yang berubah

c. Koreo-atetosis

d. Ataksia

e. Gangguan pendengaran

Lanjutan….

f. Gangguan bicara

g. Gangguan mata

h. Paralisis

i. Gerakan involunter

j. Kejang

k. Gangguan perkembangan mental

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Riwayat dan gambaran klinik

2. Pemeriksaan refleks

3. EEG

4. CT Scan

5. Pemeriksaan Elektronik

PENATALAKSANAAN

1. Terapi fisik

• Brances (alat penyokong)

• Splint (pembalutan)

• Casting (pemasangan gibs)

2. Alat-alat: kursi roda atau yang

lainnya.

3. Terapi kerja; menulis, makan,

minum, dll (ADL)

4. Terapi bicara

5. Pendidikan khusus

6. Terapi medik; spastic, nyeri

sekunder kondisi bladder

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

a. Kaji riwayat kehamilan ibu

b. Kaji riwayat persalinan

c.Identifikasi anak yang mempunyai resiko

d. Kaji iritabel anak, kesukaran dalam makan/menelan,perkembangan yang terlambat dari anak normal,perkembangan pergerakan kurang, postur tubuh yangabnormal, refleks bayi yang persisten,ataxic, kurangnyatonus otot

e. Monitor respon bermain anak

f. Kaji fungsi intelektual

g. Riwayat penyakit dahulu : kelahiran prematur,dan trauma lahir.

h. Riwayat penyakit sekarang : Kelemahan otot,Retardasi Mental, Gangguan hebat- Hipotonia,Melempar/ Hisap makan, gangguan bicara /suara,visual dan mendengar.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Risiko injury berhubungan dengan spasme, pergerakan yang tidakterkontrol dan kejang.

2. Gangguan mobilitas fisik b.d spasme dan kelemahan otot-otot.

3. Perubahan tumbuh dan kembang b.d gangguan neuromuskular.

4. Gangguan komunikasi verbal b.d gangguan kesukaran dalamartikulasi.

5. Risiko aspirasi b.d gangguan neuromuskular.

6. Perubahan proses pikir b.d serebral injury, ketidakmampuanbelajar.

RENCANA KEPERAWATAN

Risiko injury berhubungan dengan spasme, pergerakan yang tidakterkontrol dan kejang

1) Hindari anak dari benda-benda yang membahayakan

2) Perhatikan anak-anak saat beraktifitas.

3) Gunakan alat pengaman bila diperlukan.

4) Bila ada kejang; pasang alat pengaman dimulut agar lidahtidak tergigit

5) Lakukan suction.

6) Pemberian anti kejang bila terjadi kejang.

Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan spasme dan kelemahan otot-otot

1. Ajarkan cara berkomunikasi dengan kata-kata yangpendek.

2. Ajak untuk latihan yang berbeda-beda padaekstremitas

3. Ajarkan dalam menggunakan alat bantu jalan.4. Ajarkan cara duduk, merangkak pada anak kecil,

berjalan, dan lain-lain.5. Ajarkan rom yang sesuai.

Perubahan tumbuh dan kembang berhubungandengan gangguan neuromuskular

1) Kaji tingkat tumbuh kembang.

2) Ajarkan untuk intervensi awal dengan terapirekreasi dan aktivitas sekolah.

3) Berikan aktivitas yang sesuai, menarik diri dandapat dilakukan oleh anak.

Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengangangguan kesukaran dalam artikulasi.

1) Kaji respon dalam berkomunikasi.

2) Ajarkan dan kaji makna non verbal.

3) Latih dalam penggunaan bibir, mulut dan lidah.

4) Gunakan kartu/gambar-gambar/papan tulis untukmemfasilitasi komunikasi.

5) Konsultasikan dengan dokter tentang kebutuhanterapi bicara.

Risiko aspirasi berhubungan dengan gangguanneuromuskular.

1. Kaji pola pernafasan.

2. Berikan oksigen sesuai dengan kebutuhan anak.

3. Lakukan suction segera bila ada sekret

4. Berikan posisi tegak lurus atau setengah duduksaat makan dan minum.

Perubahan proses pikir berhubungan denganserebral injury, ketidakmampuan belajar.

1) Kaji tingkat pemahaman anak.

2) Ajarkan dalam memahami percakapan denganverbal atau non verbal.

3) Ajarkan menulis dengan menggunakan papantulis atau alat lain yang dapat digunakan sesuaikemampuan orangtua dan anak.

EVALUASIa) Menyatakan pemahaman faktor yang menyebabkan cidera, anak bebas

dari cedera

b) Klien mendapat masukan nutrisi yang cukup untuk memenuhikebutuhan metabolismenya, tidak mengalami tanda-tanda malnutrisi

c) Aktifitas berjalan dengan normal

d) Adanya kemajuan peningkatan berat badan

e) Kulit klien tetap keadaan utuh, bersih dan kering

f) Anak mampu mengkomunikasikan kebutuhan pada pemberiperawatan.

g) Keluarga memberikan lingkungan yang aman untuk anak.