12862347 Trauma Urogenital

Post on 04-Jul-2015

282 views 2 download

Transcript of 12862347 Trauma Urogenital

TRAUMA TRAUMA TRAKTUS UROGENETALISTRAKTUS UROGENETALIS

Trauma pada urologi jarang Trauma pada urologi jarang mengancam jiwa (life-threatening),--- mengancam jiwa (life-threatening),--- bedah-urologi tidak terlibat pada bedah-urologi tidak terlibat pada resusitasi penderita trauma.resusitasi penderita trauma.

Penanganan yang baik pada fase Penanganan yang baik pada fase awal dapat mempengaruhi out come.awal dapat mempengaruhi out come.

Trauma pada urologi, diklasifikasikan Trauma pada urologi, diklasifikasikan sesuai dengan lokasi dari trauma : sesuai dengan lokasi dari trauma : Upper urinary tract ( ginjal dan ureter )Upper urinary tract ( ginjal dan ureter ) Lower urinary tract ( bladder dan Lower urinary tract ( bladder dan

urethra )urethra ) Genitalia eksterna ( penis,scrotum,testis Genitalia eksterna ( penis,scrotum,testis

).).

TRAUMA GINJALTRAUMA GINJAL

Paling sering mengalami trauma, 1% dari Paling sering mengalami trauma, 1% dari semua trauma.semua trauma.

Intervensi bedah sekitar 10% dari trauma Intervensi bedah sekitar 10% dari trauma ginjal.ginjal.

Mekanisme trauma ( tumpul atau Mekanisme trauma ( tumpul atau tajam )-- penting dalam menentukan tajam )-- penting dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan.tindakan yang akan dilakukan.

80 – 90% akibat trauma tumpul; yang 80 – 90% akibat trauma tumpul; yang langsung mengenai flank, jatuh, langsung mengenai flank, jatuh, kecelakaan.kecelakaan.

Trauma deselerasi sangat berbahaya, Trauma deselerasi sangat berbahaya, karena dapat mengakibatkan robekan karena dapat mengakibatkan robekan tunika intima a.renalis tunika intima a.renalis trombosis trombosis a.renalis.a.renalis.

Trauma penetran terdiri dari : luka Trauma penetran terdiri dari : luka tusuk,luka tembak.tusuk,luka tembak.

Ginjal dilindungin oleh : muskulus Ginjal dilindungin oleh : muskulus lumbalis,corpus vertebralis,kostae dan lumbalis,corpus vertebralis,kostae dan organ viscera dibagian anterior.organ viscera dibagian anterior.

Fraktur kostae dan prosesus transverslis Fraktur kostae dan prosesus transverslis vertebra dapat menusuk parenkhim vertebra dapat menusuk parenkhim ginjal atau sistem vaskuler.ginjal atau sistem vaskuler.

Ginjal lebih sering mengalami trauma Ginjal lebih sering mengalami trauma pada kecelakaan kendaraan pada kecelakaan kendaraan bermotor,atau pada olah raga.bermotor,atau pada olah raga.

Ginjal yang sudah sakit spt hidronefrosis Ginjal yang sudah sakit spt hidronefrosis atau tumor ganas, lebih mudah ruptur atau tumor ganas, lebih mudah ruptur akibat trauma ringan.akibat trauma ringan.

ETIOLOGIETIOLOGI

Trauma tumpul ( 80-85% ),langsung ke Trauma tumpul ( 80-85% ),langsung ke abdomen,flank atau punggung.abdomen,flank atau punggung.

Kecelakaan kendaraan Kecelakaan kendaraan bermotor,penerbangan,jatuh,dan contact-sports.bermotor,penerbangan,jatuh,dan contact-sports.

Kecelakaan kendaraan dengan kecepatan tinggi Kecelakaan kendaraan dengan kecepatan tinggi trauma deselerasi dan trauma pada vasculer trauma deselerasi dan trauma pada vasculer besar.besar.

Luka tembak dan tusukan benda tajam Luka tembak dan tusukan benda tajam trauma trauma penetran pada ginjal. Sehingga setiap trauma penetran pada ginjal. Sehingga setiap trauma tajam didaerah tersebut, dicurigai adanya trauma tajam didaerah tersebut, dicurigai adanya trauma ginjal,sampai terbukti tidak.ginjal,sampai terbukti tidak.

Pada luka tusuk ginjal, juga terjadi trauma pada Pada luka tusuk ginjal, juga terjadi trauma pada organ visceral abdomen sekitar 80%.organ visceral abdomen sekitar 80%.

MEKANISME TRAUMA

A B

Penyebaran energi

Trauma langsung

Jatuh duduk

EVALUASI AWALEVALUASI AWAL

Anamnesa yang cermat.Anamnesa yang cermat. Besarnya senjata,kaliber peluru,lokasi trauma Besarnya senjata,kaliber peluru,lokasi trauma

(dada,flank,abdomen), penting untuk (dada,flank,abdomen), penting untuk menetukan beratnya trauma.menetukan beratnya trauma.

Pemeriksaan fisik:Pemeriksaan fisik: Inspeksi abdomen,thorak,dan flank – unutuk Inspeksi abdomen,thorak,dan flank – unutuk

tanda-tanda luar dari trauma ; excoriasi,jalan tanda-tanda luar dari trauma ; excoriasi,jalan masuk ddan keluar peluru,fr.kosta,distensi masuk ddan keluar peluru,fr.kosta,distensi abd.abd.

Urinalisis :Urinalisis : Sangat pentingSangat penting

Pemasangan kateter segera dilakukan Pemasangan kateter segera dilakukan setelah sampai di IRD,periksa urin.Kecuali setelah sampai di IRD,periksa urin.Kecuali pasien dicurigai trauma urethra.pasien dicurigai trauma urethra.

EVALUASI AWALEVALUASI AWAL

Hematuria Hematuria pada 95% pasien dgn trauma ginjal; dan pada 95% pasien dgn trauma ginjal; dan

merupakan indikasi adanya trauma pd merupakan indikasi adanya trauma pd ginjal.ginjal.

Tingkat hematuria,tidak berhubungan Tingkat hematuria,tidak berhubungan langsung dengan beratnya langsung dengan beratnya trauma.Hematuria bisa tidak ada pada trauma.Hematuria bisa tidak ada pada trauma ginjal dengan %-kecil.trauma ginjal dengan %-kecil.

Trauma pada renovascular tidak ada Trauma pada renovascular tidak ada hematuria pada 24-60% kasus.hematuria pada 24-60% kasus.

Pemeriksaan radiologis.Pemeriksaan radiologis.

EVALUASI RADIOLOGISEVALUASI RADIOLOGIS

Tujuannya : Tujuannya : menentukan secara akurat stadium menentukan secara akurat stadium

dari trauma ginjal,dari trauma ginjal, menentukan perlu operasi dan menentukan perlu operasi dan

rencana tindakan operasi.rencana tindakan operasi.

PATOLOGI & KLASIFIKASIPATOLOGI & KLASIFIKASI

Klasifikasi trauma ginjal

Schwartz – Principles of Surgery – 7-ed - 1999

A. PATOLOGI AWALA. PATOLOGI AWAL

Laserasi akibat trauma tumpul Laserasi akibat trauma tumpul ginjal,biasanya terjadi pada bidang ginjal,biasanya terjadi pada bidang tranversal dari ginjal.tranversal dari ginjal.

Mekanisme trauma ditransmisikan dari Mekanisme trauma ditransmisikan dari pusat benturan (center of impact) ke pusat benturan (center of impact) ke parenkhim ginjal.parenkhim ginjal.

Pada deselerasi,ginjal bergerak keatas Pada deselerasi,ginjal bergerak keatas atau kebawah atau kebawah tarikan tiba-tiba pada tarikan tiba-tiba pada pedikel ginjal pedikel ginjal avulsi partial atau avulsi partial atau komplit.komplit.

Trombosis akut dari a.renalis,bisa Trombosis akut dari a.renalis,bisa disebabkan oleh robekan intima pada disebabkan oleh robekan intima pada trauma deselerasi cepat pada tarikan trauma deselerasi cepat pada tarikan yang tiba-tiba.yang tiba-tiba.

PATOLOGI AWALPATOLOGI AWAL

Klasifikasi patologi pada trauma Klasifikasi patologi pada trauma ginjal :ginjal :

1. Minor renal trauma1. Minor renal trauma

2. Major renal trauma2. Major renal trauma

3. vascular injury3. vascular injury

1. Minor renal trauma1. Minor renal trauma

85% dari kasus.85% dari kasus. Lesi yang ditemukan : Lesi yang ditemukan :

Contusio (luka memar) pada Contusio (luka memar) pada parenkhim ginjal.parenkhim ginjal.

Hematoma subcapsulerHematoma subcapsuler Laserasi kortek superfisialLaserasi kortek superfisial

Jarang memerlukan eksplorasi bedah.Jarang memerlukan eksplorasi bedah.

PATOLOGI AWALPATOLOGI AWAL

Type trauma ginjalSmith’s – General Urology, ed 12

2. Major renal trauma2. Major renal trauma

15% dari kasus15% dari kasus Laserasi pada deep-corticomedullary; bisa Laserasi pada deep-corticomedullary; bisa

meluas sampai ke sistem kalises meluas sampai ke sistem kalises ektravasasi urin ke ruang perirenal.ektravasasi urin ke ruang perirenal.

Pada laserasi ini juga Pada laserasi ini juga hematoma besar hematoma besar di retroperitoneal dan perineprik.di retroperitoneal dan perineprik.

Multipel laserasi Multipel laserasi kerusakan komplit dari kerusakan komplit dari ginjal.ginjal.

Jarang terjadi laserasi pelvis ginjal,tanpa Jarang terjadi laserasi pelvis ginjal,tanpa laserasi parenkhim,pada trauma tumpul.laserasi parenkhim,pada trauma tumpul.

PATOLOGI AWALPATOLOGI AWAL

Smith’s – General Urology, ed 12

Type trauma ginjal

PATOLOGI AWALPATOLOGI AWAL

3. Vascular injury.3. Vascular injury.

Sekitar 1% dari semua kasus trauma.Sekitar 1% dari semua kasus trauma. Jarang terjadi pada trauma tumpul.Jarang terjadi pada trauma tumpul. Dpt terjadi total atau partial avulsi dari a Dpt terjadi total atau partial avulsi dari a

/ v dari cabang-cabang segmental./ v dari cabang-cabang segmental. Tarikan (stretch) pada a.renalis,tanpa Tarikan (stretch) pada a.renalis,tanpa

avulsi dpt avulsi dpt thrombosis a.renalis. thrombosis a.renalis. Mengakibatkan kerusakan ginjal,bila Mengakibatkan kerusakan ginjal,bila

tidak didiagnosa segera.tidak didiagnosa segera.

Smith’s – General Urology, ed 12

Type trauma ginjal

B. KEADAAN PATOLOGI LANJUTB. KEADAAN PATOLOGI LANJUT

1.1. UrinomaUrinoma Laserasi dalam yang tidak direpair Laserasi dalam yang tidak direpair extravasasi urin extravasasi urin

yang persisten yang persisten massa besar di perinefrik massa besar di perinefrik hydronephrosis dan abses.hydronephrosis dan abses.

2. 2. HydronephrosisHydronephrosis Hematom besar di retroperitoneum dan ektravasasi urine Hematom besar di retroperitoneum dan ektravasasi urine

fibrosis perinefrik fibrosis perinefrik meliputi ureter di uretropelvic meliputi ureter di uretropelvic junction junction hydronephrosis hydronephrosis

5.5. Arteriovenous fistulaArteriovenous fistula Bisa terjadi setelah trauma penetran.Bisa terjadi setelah trauma penetran. Jarang terjadiJarang terjadi

8.8. Renal vascular hypertentionRenal vascular hypertention Sekitar 1% dari kasus.Sekitar 1% dari kasus. Aliran darah pada jaringan yang rusak akibat trauma Aliran darah pada jaringan yang rusak akibat trauma

terganggu; ini terganggu; ini vascular hypertension. vascular hypertension. Fibrosis dari jaringan sekitar p.d akibat trauma Fibrosis dari jaringan sekitar p.d akibat trauma

konstriksi arteri konstriksi arteri vascular hypertention. vascular hypertention.

DASAR DASAR DIAGNOSISDASAR DASAR DIAGNOSIS

Riwayat Riwayat trauma(punggung,pinggang,thortrauma(punggung,pinggang,thorak bag.bawah,perut bag.atas)ak bag.bawah,perut bag.atas)

Fraktur kostae bagian bawah / Fraktur kostae bagian bawah / prosesus transv.corpus vertebra.prosesus transv.corpus vertebra.

HematuriaHematuria Massa di daerah flankMassa di daerah flank Hilangnya opasitas ginjal atau Hilangnya opasitas ginjal atau

adanya extravasasi dari urin adanya extravasasi dari urin pada pemeriksaan excretory pada pemeriksaan excretory urography.urography.

PENEMUAN KLINIKPENEMUAN KLINIK

SYMPTON & SIGNSYMPTON & SIGN

TraumaTrauma HematuriaHematuria Nyeri / nyeri tekan didaerah ginjalNyeri / nyeri tekan didaerah ginjal Hemorrhagic shock Hemorrhagic shock oliguria / oliguria /

anuriaanuria Nausea, vomiting, distensi abdomen Nausea, vomiting, distensi abdomen

( ileus )( ileus ) Pemeriksaan fisik :Pemeriksaan fisik : Ada echymosis , trauma penetran Ada echymosis , trauma penetran

pada CVA atau flank.pada CVA atau flank. Ekstravasasi darah atau urin Ekstravasasi darah atau urin

teraba massa di flank. teraba massa di flank.

LABORATORIUMLABORATORIUM

Pemeriksaan serial Hematokrit – Pemeriksaan serial Hematokrit – persisten bleeding.persisten bleeding.

Hematuria Hematuria

RRö / ö / PENCITRAANPENCITRAAN

BNO / Plain Foto :BNO / Plain Foto : Hilangnya bayangan m.psoasHilangnya bayangan m.psoas Fraktur kosta / prosesus transv. CVFraktur kosta / prosesus transv. CV

USGUSG IVP :IVP :

Ginjal bisa N – bila kontusi ringan Ginjal bisa N – bila kontusi ringan Ekstravasasi kontras bila ada laserasi ginjal.Ekstravasasi kontras bila ada laserasi ginjal. Nonfungsi ginjal – trauma vasa pedikel.Nonfungsi ginjal – trauma vasa pedikel.

CT-Scan CT-Scan Renal Angiography :Renal Angiography :

Bila dicurigai trauma vasculer, dan Bila dicurigai trauma vasculer, dan penderita stabilpenderita stabil

DIFFERENSIAL DIAGNOSISDIFFERENSIAL DIAGNOSIS

Trauma vesika – hematuria.Trauma vesika – hematuria. Kontusio jaringan lunak Kontusio jaringan lunak

sekitar ginjalsekitar ginjal

KOMPLIKASIKOMPLIKASI

A.A. AWALAWAL Perdarahan perirenal yang Perdarahan perirenal yang

berlanjut berlanjut fatal. fatal. Infeksi pada hematoma perirenal.Infeksi pada hematoma perirenal.

E.E. LAMBATLAMBAT HydronephrosisHydronephrosis HypertensiHypertensi

TERAPITERAPI

Terapi shock dan perdarahan – Terapi shock dan perdarahan – resusitasi cairan dan transfusi.resusitasi cairan dan transfusi.

Pada trauma tumpul – perdarahan bisa Pada trauma tumpul – perdarahan bisa berhenti spontan – istirahat (bed rest) berhenti spontan – istirahat (bed rest) smp hematuria (-).smp hematuria (-).

Bila perdarahan persisten Bila perdarahan persisten laparotomi. laparotomi. Trauma tajam Trauma tajam explorasi explorasi Perinefrik abses – drainase.Perinefrik abses – drainase. Hypertensi ok renal ischemia Hypertensi ok renal ischemia vascular vascular

reconstruction atau nephrectomy.reconstruction atau nephrectomy.

PROGNOSISPROGNOSIS

Dengan follow-up yang cermat, Dengan follow-up yang cermat, kebanyakan trauma ginjal mempunyai kebanyakan trauma ginjal mempunyai prognosis baik, dengan penyembuhan prognosis baik, dengan penyembuhan spontan dan fungsi ginjal kembali baik.spontan dan fungsi ginjal kembali baik.

Follow-up dengan excretory urography Follow-up dengan excretory urography dan observasi tekanan darah – dapat dan observasi tekanan darah – dapat mendeteksi adanya :mendeteksi adanya : HydronephrosisHydronephrosis HypertensiHypertensi

Kematian, biasanya karena ada trauma Kematian, biasanya karena ada trauma lain.lain.

TRAUMA URETERTRAUMA URETER

Sering ok iatrogenik :Sering ok iatrogenik : Pada operasi endourologi trans-ureter :Pada operasi endourologi trans-ureter : Ureteroskopi atau ureterorenoskopiUreteroskopi atau ureterorenoskopi Ekstraksi batu dengan DormiaEkstraksi batu dengan Dormia Litotripsi batu ureter.Litotripsi batu ureter.

Operasi di daerah pelvis :Operasi di daerah pelvis : Operasi ginekologisOperasi ginekologis Bedah digestiveBedah digestive Bedah vasculerBedah vasculer

Cedera akibat rudapaksa / trauma dari luar – Cedera akibat rudapaksa / trauma dari luar – jarang.jarang.

Sering : trauma tajam.Sering : trauma tajam. Cedera yang terjadi dapat berupa :Cedera yang terjadi dapat berupa :

Terikat , crushing ( terjepit klem ), putus / robek, Terikat , crushing ( terjepit klem ), putus / robek, devascularisasidevascularisasi

DIAGNOSISDIAGNOSIS

KecurigaanKecurigaan trauma ureter trauma ureter iatrogenik:iatrogenik:1. Saat operasi :1. Saat operasi :

Lapangan operasi banyak cairanLapangan operasi banyak cairan HematuriaHematuria Anuria / oliguriaAnuria / oliguria

2. Pasca operasi :2. Pasca operasi : DemamDemam IleusIleus Nyeri pinggang akibat obstruksiNyeri pinggang akibat obstruksi Luka operasi selalu basahLuka operasi selalu basah Hematuria persistenHematuria persisten Hematoma / urinoma di abdomenHematoma / urinoma di abdomen Fistula ureterocutaneus / ureterovaginaFistula ureterocutaneus / ureterovagina

KOMPLIKASIKOMPLIKASI

Fistula urinFistula urin Obstruksi ureter hydronefrosisObstruksi ureter hydronefrosis Stenosis ureterStenosis ureter Infeksi ginjalInfeksi ginjal PeritonitisPeritonitis Uremia ( bilateral )Uremia ( bilateral )

TERAPITERAPI

Anastomosis end to end Anastomosis end to end (( ureteroureterostomy ureteroureterostomy ) )

Implantasi ureter ke vesika urinaria Implantasi ureter ke vesika urinaria ((neoimplantasineoimplantasi, flap) - , flap) - neoureterocystostomyneoureterocystostomy

Uretero-cutaneostomiUretero-cutaneostomi TransureteroureterostomyTransureteroureterostomy Nefrostomi Nefrostomi – sebagai diversi– sebagai diversi NefrectomiNefrectomi

PROGNOSISPROGNOSIS

Pada kasus iatrogenik – prognosis baik, Pada kasus iatrogenik – prognosis baik, bila diketahui pada saat operasi.bila diketahui pada saat operasi.

Bila repairnya terlambat Bila repairnya terlambat periureteal periureteal fibrosis yang hebat fibrosis yang hebat prognosis kurang prognosis kurang baikbaik

TRAUMA TRAUMA VESIKA URINARIAVESIKA URINARIA

DASAR DASAR DIAGNOSISDASAR DASAR DIAGNOSIS

Riwayat trauma ( bedah atau Riwayat trauma ( bedah atau endoskopi )endoskopi )

Fraktur pelvisFraktur pelvis Nyeri suprapubik dan kekauan Nyeri suprapubik dan kekauan

m.abdomenm.abdomen HematuriaHematuria Extravasasi pada cystogram Extravasasi pada cystogram

ETIOLOGIETIOLOGI

Trauma Trauma tajam : tusukan , luka tembaktajam : tusukan , luka tembak tumpul tumpul fr. Pelvis ( 90% ) fr. Pelvis ( 90% )

Iatrogenik : Iatrogenik : pada endourologi : litotripsipada endourologi : litotripsi Operasi daerah pelvisOperasi daerah pelvis Partus kasepPartus kasep

Spontan :Spontan : TBCTBC Tumor Tumor

PENEMUAN KLINISPENEMUAN KLINIS

A.A. TANDA DAN GEJALA TANDA DAN GEJALA Ada trauma pada hypogastrik atau trauma Ada trauma pada hypogastrik atau trauma

pelvispelvis HematuriaHematuria Nyeri suprapubisNyeri suprapubis Extravasasi intra peritoneal Extravasasi intra peritoneal tanda-tanda tanda-tanda

peritonealperitoneal Extravasasi extraperitoneal Extravasasi extraperitoneal pelvic urinoma pelvic urinoma

C.C. LABORATORIUMLABORATORIUM Hematokrit Hematokrit HematuriaHematuria

A.A. RADIOLOGIS / PENCITRAANRADIOLOGIS / PENCITRAAN Plain foto -- fr.pelvisPlain foto -- fr.pelvis Adanya pengumpulan darah dan Adanya pengumpulan darah dan

urin extraperitoneal urin extraperitoneal mendorong mendorong gas dalam usus kelateral atau gas dalam usus kelateral atau keluar dari pelvis.keluar dari pelvis.

Cystografi Cystografi CT-ScanCT-Scan IVP / excretory urogramIVP / excretory urogram

DIFFERENSIAL DIAGNOSISDIFFERENSIAL DIAGNOSIS

Trauma ginjal – hematuriaTrauma ginjal – hematuria Trauma urethra pars Trauma urethra pars

membranacea – mirip membranacea – mirip ruptur vesika ruptur vesika extraperitoneal extraperitoneal

KLASIFIKASIKLASIFIKASI

Klinis :Klinis : KontusioKontusio Ruptur extraperitonealRuptur extraperitoneal Ruptur intraperitonealRuptur intraperitoneal

Mekanisme trauma vesika urinaria

Smith’s-General Urology-ed 12

1.1. Kontusio :Kontusio : Memar pada dinding vesikaMemar pada dinding vesika Hematoma perivesikaHematoma perivesika Tidak terdapat extravasasi urinTidak terdapat extravasasi urin

2.2. Ruptur intraperitoneal :Ruptur intraperitoneal : Terjadi saat vesika berisi penuh + trauma Terjadi saat vesika berisi penuh + trauma

dari luardari luar Robekan pada fundus vesika Robekan pada fundus vesika urin urin

intraperitonealintraperitoneal 25-45% dari trauma vesika25-45% dari trauma vesika

3.3. Ruptur extraperitoneal :Ruptur extraperitoneal : Akibat tertusuk fragmen tulang pelvisAkibat tertusuk fragmen tulang pelvis Terjadi ruptur didaerah inferolateral Terjadi ruptur didaerah inferolateral

rongga extraperitonealrongga extraperitoneal 45-60% dari seluruh trauma vesika45-60% dari seluruh trauma vesika

Ruptur vesika intra peritoneal

Dasar-dasar- UrologiBasuki B Purnomo - 2000

Ruptur extra peritoneal

Dasar-dasar Urologi- Basuki B Purnomo-2000

TERAPITERAPI

Kontusio :Kontusio : Pemasangan kateter – diharap Pemasangan kateter – diharap

sembuh 7-10 harisembuh 7-10 hari Ruptur intraperitoneal:Ruptur intraperitoneal:

Eksplorasi laparotomiEksplorasi laparotomi Ruptur Extraperitoneum :Ruptur Extraperitoneum :

Bila robekan kecil :Bila robekan kecil : Pasang kateter saja,7-10 hari; atauPasang kateter saja,7-10 hari; atau Robekan dijahit, dipasang Robekan dijahit, dipasang

cystostomy.cystostomy.

KOMPLIKASIKOMPLIKASI

Terjadi akibat : trauma organ Terjadi akibat : trauma organ lain, atau penanganan lain, atau penanganan terlambat.terlambat.

Gagal nafasGagal nafas SepsisSepsis Abses rongga perivesikaAbses rongga perivesika PeritonitisPeritonitis

TRAUMA URETHRATRAUMA URETHRA

Secara klinis – dibedakan atas :Secara klinis – dibedakan atas : Trauma Trauma urethra anterior Trauma Trauma urethra posterior

Karena perbedaan :Karena perbedaan : Etiologi Etiologi Tanda klinikTanda klinik PengelolaanPengelolaan PrognosisPrognosis

ETIOLOGIETIOLOGI

Cedera dari luarCedera dari luar:: Trauma tumpul Trauma tumpul fraktur pelvis ruptur

urethra pars membranasea Trauma tumpul pada selangkangan ( straddle

injury ) ruptur urethra pars bulbosa.

Cedera iatrogenikCedera iatrogenik ( instrumentasi ( instrumentasi urethra ):urethra ): Operasi trans-urethra cedera urethra Kateterisasi atau businasi urethra robekan

urethra ( false route – salah jalan )

GAMBARAN KLINISGAMBARAN KLINIS

Riwayat traumaRiwayat trauma Darah dari urethra ( darah pada MUE )– Darah dari urethra ( darah pada MUE )–

DD/ hematuriaDD/ hematuria Retensi urine – KATETER – Retensi urine – KATETER – NO !!! !!! DIAGNOSIS – urethrografi – lokasi ruptur.DIAGNOSIS – urethrografi – lokasi ruptur.

RUPTUR URETHRA RUPTUR URETHRA POSTERIORPOSTERIOR

Paling sering Paling sering akibat fr.pelvisakibat fr.pelvis Fr.ramus atau simfisis pubis Fr.ramus atau simfisis pubis

robekan urethra robekan urethra pars prostato-pars prostato-membranaseamembranasea..

Fr.Pelvis + robekan p.d dlm cavum Fr.Pelvis + robekan p.d dlm cavum pelvis pelvis hematomahematoma luas di luas di cavum cavum RetziusRetzius. Bila disertai dengan robek . Bila disertai dengan robek lig.pubo-prostatikum lig.pubo-prostatikum prostat + prostat + VU terangkat ke kranialVU terangkat ke kranial

Trauma urethra posterior

Smith’s General Urology – ed 12

KlasifikasiKlasifikasi Colapinto & McCollum (1976Colapinto & McCollum (1976)-atas )-atas

dasar urethrogram – membagi atas dasar urethrogram – membagi atas 3 3 jenisjenis : :

Urethra PosteriorUrethra Posterior masih utuh,hanya hanya stretching (peregangan)stretching (peregangan)

Ekstravasasi (-)Ekstravasasi (-) Urethra hanya memanjangUrethra hanya memanjang

Urethra Posterior Urethra Posterior terputusterputus pada pada perbatasan prostato-perbatasan prostato-membranasea,diafragma UG masih utuh.membranasea,diafragma UG masih utuh.

Ekstravasasi kontras – terbatas diatas Ekstravasasi kontras – terbatas diatas diafragma UGdiafragma UG

Urethra posterior,diafragma UG,urethra Urethra posterior,diafragma UG,urethra bulbosa proksimal – bulbosa proksimal – RUSAKRUSAK

Ekstravasasi kontras smp dibawah Ekstravasasi kontras smp dibawah diafrgm UG smp perineumdiafrgm UG smp perineum

Ruptur Urethra Posterior

DiagnosisDiagnosis

Psn sering datang dlm keadaan shockPsn sering datang dlm keadaan shock Sering memberi gamb.khas :Sering memberi gamb.khas :

1.1. Perdarahan perurethraPerdarahan perurethra

2.2. Retensi urinRetensi urin

3.3. RT – floating prostatRT – floating prostat Urethrografi-retrograde :Urethrografi-retrograde :

Ekstravasasi kontras pd pars prostato-Ekstravasasi kontras pd pars prostato-membranaseamembranasea

Fr.pelvisFr.pelvis

Ruptur Urethra Posterior

TerapiTerapi

Pada masa akut – Pada masa akut – cystostomycystostomy Bila sudah stabil :Bila sudah stabil :

Pemasangan Pemasangan kateter – splintkateter – splint – dgn – dgn bantuan urethroscopy ( primary bantuan urethroscopy ( primary endoscopic realignment )—sblm 1 endoscopic realignment )—sblm 1 minggu pasca traumaminggu pasca trauma

Urethroplasty Urethroplasty – stlh 3 bln pasca – stlh 3 bln pasca trauma.trauma.

Ruptur Urethra Posterior

Penyulit / komplikasiPenyulit / komplikasi

Striktura urethra ( pars Striktura urethra ( pars membranasea )membranasea )

Disfungsi ereksi ( ggn inervasi dan Disfungsi ereksi ( ggn inervasi dan vascularisasi penis )vascularisasi penis )

Inkontinensia urine ( spingter urethra Inkontinensia urine ( spingter urethra eksterna rusak )eksterna rusak )

Ruptur Urethra Posterior

RUPTUR URETHRA RUPTUR URETHRA ANTERIORANTERIOR

Cedera dari luar – straddle injuryCedera dari luar – straddle injury Kerusakan yang terjadi :Kerusakan yang terjadi :

Kontusio dinding urethraKontusio dinding urethra Ruptur parsialRuptur parsial Ruptur totalRuptur total

Ruptur urethra anterior

Trauma bulbus urethra

Ekstravasasi darah & urin yg dibatasi fascia Colles

Trauma urethra anterior

Smith’S General Urology – ed 12

PatologiPatologi Urethra anterior terbungkus korpus Urethra anterior terbungkus korpus

spongiosumspongiosum Korpus spongiosum + korpus kavernosum Korpus spongiosum + korpus kavernosum

bersama dibungkus fascia Buck’s dan bersama dibungkus fascia Buck’s dan fascia Colles.fascia Colles.

Jika ruptur urethra + korpus spongiosum Jika ruptur urethra + korpus spongiosum ekstravasasi darah dan urin, masih ekstravasasi darah dan urin, masih terbatas fascia Buck’s – tampak terbatas fascia Buck’s – tampak hematoma terbatas pada penis.hematoma terbatas pada penis.

Jika fascia Buck’s robek Jika fascia Buck’s robek ektravasasi ektravasasi darah dan urin dibatasi fascia Colles darah dan urin dibatasi fascia Colles smp scrotum / abdomen smp scrotum / abdomen memberi memberi gamb.spt kupu-kup (butterfly hematoma )gamb.spt kupu-kup (butterfly hematoma )

Ruptur urethra anterior

Trauma urethra anterior

Swartz – Princiles of Surgery – 7-ed - 1999

Dasar-dasar Urologi – Basuki B Purnomo - 2000

Klinis & DiagnosisKlinis & Diagnosis

Ada Ada perdarahan urethraperdarahan urethra atau atau HematuriaHematuria Robekan pada korpus spongiosum Robekan pada korpus spongiosum

hematoma penis atau hematoma penis atau hematoma kupu-hematoma kupu-kupukupu..

Tidak bisa b.a.kTidak bisa b.a.k Urethrografi retrogradUrethrografi retrograd : :

Kontusio – ekstravasasi kontras (-)Kontusio – ekstravasasi kontras (-) Ruptur urethra – ekstravasasi kontras di Ruptur urethra – ekstravasasi kontras di

pars bulbosapars bulbosa

Ruptur urethra anterior

TindakanTindakan Kontusio :Kontusio :

Tidak perlu terapi khusus,Tidak perlu terapi khusus, Setelah 4 – 6 bln – urethrografi ulanganSetelah 4 – 6 bln – urethrografi ulangan

Ruptur urethra partial+ekstravasasi ringan:Ruptur urethra partial+ekstravasasi ringan: CystostomyCystostomy Setelah 2 minggu – urethrogram:Setelah 2 minggu – urethrogram:

jika striktur (-)—cystostomy dilepasjika striktur (-)—cystostomy dilepas Jika striktur (+) – reparasi urethra ( sachse )Jika striktur (+) – reparasi urethra ( sachse )

Jika pasien datang kurang 6 -8 jam ( golden periode ) Jika pasien datang kurang 6 -8 jam ( golden periode ) reparasi primer reparasi primer

Ruptur anterior + ekstravasasi urine dan hematoma Ruptur anterior + ekstravasasi urine dan hematoma luas luas insisi hematom + cystostomy insisi hematom + cystostomy

Ruptur urethra anterior

TRAUMA PENISTRAUMA PENIS

Smith’s General Urology – ed.12

Anatomi Penis

Dapat berupa :Dapat berupa :

Trauma tumpul Trauma tajam Terkena mesin pabrik Ruptur tunika albugenia Strangulasi penis

Jika Jika tidak terjadi amputasi total : :penis dibersihkan, kalau mungkin penis dibersihkan, kalau mungkin jahit primer

Pada penis amputasi total / putus :

Bagian distal diidentifikasi Bagian distal diidentifikasi cuci cuci dgn dgn cairan garam fisiologis cairan garam fisiologis simpan dlm simpan dlm kantung es kantung es rujuk. rujuk. Bila mungkin di Bila mungkin di replantasi mikroskopik.

1. Trauma tumpul / kena mesin

2. Fraktur penis

Adalah ruptur tunika albugenia korpus Adalah ruptur tunika albugenia korpus kavernosum penis,yg terjadi saat penis kavernosum penis,yg terjadi saat penis ereksiereksi

Ruptur ini dpt karena :Ruptur ini dpt karena : Dibengkokkan sendiri – saat masturbasiDibengkokkan sendiri – saat masturbasi Dibengkokkan oleh pasangannyaDibengkokkan oleh pasangannya Tertekuk,tidak sengaja saat intercouse; Tertekuk,tidak sengaja saat intercouse; angulasi angulasi hematoma + nyeri. hematoma + nyeri.

Untuk mengetahui letak ruptur Untuk mengetahui letak ruptur kavernosografy ( kontras masuk korpus kavernosografy ( kontras masuk korpus kavernosum – ada ekstravasasi kontras, kavernosum – ada ekstravasasi kontras, keluar dari tunika albugenia ).keluar dari tunika albugenia ).

Tindakan Tindakan

Eksplorasi hematom dgn sayatan Eksplorasi hematom dgn sayatan sirkumsisi – evakuasi hematomsirkumsisi – evakuasi hematom

Robekan pada tunika albugenia Robekan pada tunika albugenia dijahit.dijahit.

Fraktur penis

Penyulit

Terbentuknya jaringan parut pada pada tunika albugenia nyeri & bengkok wkt ereksi.

STRANGULASI STRANGULASI PENISPENIS

Adalah jeratan pada pangkal penis, yg Adalah jeratan pada pangkal penis, yg menyebabkan gangguan aliran darah menyebabkan gangguan aliran darah pada penis pada penis ischemia ischemia nekrosis. nekrosis.

Dapat terjadi pada anak-anak & dewasaDapat terjadi pada anak-anak & dewasa Pada dewasa :Pada dewasa :

Logam / cincinLogam / cincin Karet ( ikatan utk memperlama ereksi )Karet ( ikatan utk memperlama ereksi )

Pada anak-anak :Pada anak-anak : Ikatan oleh ibunya -Ikatan oleh ibunya - enuresis enuresis Tidak sengaja terjerat tali popok , rambut Tidak sengaja terjerat tali popok , rambut

ibu.ibu.

3. Strangulasi penis

Beberapa cara melepas cincin yang Beberapa cara melepas cincin yang menjerat pangkal penis :menjerat pangkal penis :

1. 1. Dengan gergaji besi – energi panas Dengan gergaji besi – energi panas merusak jaringan penismerusak jaringan penis

2. Melingkarkan tali pada penis sebelah 2. Melingkarkan tali pada penis sebelah distal – distal – kmd dilepas perlahan-lahan.kmd dilepas perlahan-lahan.

3. Insisi pada penis yg edema – 3. Insisi pada penis yg edema – membuang membuang cairan ( edema ) cairan ( edema ) cincin bisa lepas.cincin bisa lepas.

Dasar-dasar urologi ; Basuki B Purnomo ; 2000