TUGAS KELAPA SAWIT THE BRANDALS

50
STERILISASI DAN STERILISASI DAN DISINFEKSI DISINFEKSI

Transcript of TUGAS KELAPA SAWIT THE BRANDALS

STERILISASI DAN STERILISASI DAN DISINFEKSIDISINFEKSI

KITA AKAN MEMPELAJARIKITA AKAN MEMPELAJARI??

ARTI KELAPA SAWIT?ARTI KELAPA SAWIT? SEJARAH PEKEMBANGAN KELAPA SEJARAH PEKEMBANGAN KELAPA

SAWIT?SAWIT?PROSPEK KELAPA SAWIT?PROSPEK KELAPA SAWIT?PANEN KELAPA SAWIIT?PANEN KELAPA SAWIIT?

PENGANGKUTAN DAN MUTU KELAPA PENGANGKUTAN DAN MUTU KELAPA SAWIT?SAWIT?

GAMBAR UNIT PENGOLAHAN?GAMBAR UNIT PENGOLAHAN?

PengertianPengertian kelapa sawit merupakan kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil salah satu tanaman penghasil produksi (buah) yang tonase per produksi (buah) yang tonase per ha dan per tahunnya sangat tinggi ha dan per tahunnya sangat tinggi dibandingkan dengan tanaman-dibandingkan dengan tanaman-tanaman lain (dapat mencapai 35 tanaman lain (dapat mencapai 35 ton TBS/ha/tahun)ton TBS/ha/tahun) dan tumbuhan dan tumbuhan industri penting penghasil minyak industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun masak, minyak industri, maupun bahan bakar (Biodiesel).bahan bakar (Biodiesel).

SEJARAH PERKEMBANGAN KELAPA SEJARAH PERKEMBANGAN KELAPA SAWITSAWIT

. pada tahun 1864, tanaman ini . pada tahun 1864, tanaman ini mulai di coba di berbagai tempat mulai di coba di berbagai tempat di seluruh Indonesia, diantaranya di seluruh Indonesia, diantaranya di Banyumas, Palembang, dan di Banyumas, Palembang, dan kemudian di coba secara luaskemudian di coba secara luas teutamateutama di Jawa di Jawa Barat. Barat. pada tahun pada tahun 1910 tanaman kelapa sawit mulai 1910 tanaman kelapa sawit mulai ditanam secara komersial di ditanam secara komersial di Sumatra UtaraSumatra Utara. .

Pada tahun 1948, untuk pertama Pada tahun 1948, untuk pertama kalinya tanaman kelapa sawit ditanam kalinya tanaman kelapa sawit ditanam di Kebun Raya Bogor sebanyak 4 pohon. di Kebun Raya Bogor sebanyak 4 pohon. Tanaman ini dibawa dari  Afrika Tanaman ini dibawa dari  Afrika kemudian ditanam di Kebun Raya Bogorkemudian ditanam di Kebun Raya Bogor

Dari jumlah tersebutDari jumlah tersebut,, tiga tanaman tiga tanaman sudah mati, dan hanya menyisakan satu sudah mati, dan hanya menyisakan satu tanaman.   tanaman.  

Sampai sekarang sisa tanaman  kelapa Sampai sekarang sisa tanaman  kelapa sawit masih hidup di Kebun Raya dsawit masih hidup di Kebun Raya danan hanya tinggal satu pohon hanya tinggal satu pohon yangyang sudah sudah berumur sangat tua sekali.berumur sangat tua sekali.

Pada tahun 1957 Pemerintah RI Pada tahun 1957 Pemerintah RI melakukan program nasionalisasi melakukan program nasionalisasi perkebunan kelapa sawit.  Setelah perkebunan kelapa sawit.  Setelah itu perkebunan kelapa sawit mulai itu perkebunan kelapa sawit mulai berkembang pesat di seluruh daerah berkembang pesat di seluruh daerah di Indonesia.  Pada tahun 1981 di Indonesia.  Pada tahun 1981 pemerintah melakukan program pemerintah melakukan program kredit perkebunan kelapa sawit kredit perkebunan kelapa sawit dengan pola Perkebunan Inti Rakyat dengan pola Perkebunan Inti Rakyat Transmigrasi atau dikenal dengan Transmigrasi atau dikenal dengan sebutan PIR Trans (Nes Program).sebutan PIR Trans (Nes Program).

Pada masa pendudukan Belanda, Pada masa pendudukan Belanda, perkebunan kelapa sawit maju pesat perkebunan kelapa sawit maju pesat sampai bisa menggeser dominasi sampai bisa menggeser dominasi ekspor Negara Afrika waktu itu. ekspor Negara Afrika waktu itu. Memasuki masa pendudukan Jepang, Memasuki masa pendudukan Jepang, perkembangan kelapa sawit mengalami perkembangan kelapa sawit mengalami kemunduran. Lahan perkebunan kemunduran. Lahan perkebunan mengalami penyusutan sebesar 16% mengalami penyusutan sebesar 16% dari total luas lahan yang ada dari total luas lahan yang ada sehingga produksi minyak sawitsehingga produksi minyak sawit pun pun di Indonesia hanya mencapai 56.000 di Indonesia hanya mencapai 56.000 ton pada tahun 1948 ton pada tahun 1948 --19491949

Mau punMau pun pada tahun pada tahun sebelumnya sebelumnya yaitu yaitu 1940 Indonesia mengekspor 1940 Indonesia mengekspor 250.000 ton minyak sawit. Pada 250.000 ton minyak sawit. Pada tahun 1957, setelah Belanda dan tahun 1957, setelah Belanda dan Jepang meninggalkan Indonesia, Jepang meninggalkan Indonesia, pemerintah mengambil alih pemerintah mengambil alih perkebunan (dengan alasan perkebunan (dengan alasan politik dan keamanan). Untuk politik dan keamanan). Untuk mengamankan jalannya produksi, mengamankan jalannya produksi, pemerintah meletakkan perwira pemerintah meletakkan perwira militer di setiap jenjang militer di setiap jenjang manajemen perkebunan. manajemen perkebunan.

Pemerintah juga membentuk BUMIL Pemerintah juga membentuk BUMIL (Buruh Militer) yang merupakan (Buruh Militer) yang merupakan kerja sama antara buruh perkebunan kerja sama antara buruh perkebunan dan militer. Perubahan manajemen dan militer. Perubahan manajemen dalam perkebunan dan kondisi dalam perkebunan dan kondisi sosial politik serta keamanan sosial politik serta keamanan dalam negeri yang tidak kondusif, dalam negeri yang tidak kondusif, menyebabkan produksi kelapa sawit menyebabkan produksi kelapa sawit menurun dan posisi Indonesia menurun dan posisi Indonesia sebagai pemasok minyak sawit dunia sebagai pemasok minyak sawit dunia terbesar tergeser oleh Malaysia.terbesar tergeser oleh Malaysia.

Pada masa pemerintahan Orde Baru, Pada masa pemerintahan Orde Baru, pembangunan perkebunan diarahkan pembangunan perkebunan diarahkan dalam rangka menciptakan dalam rangka menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat dan sektor penghasil devisa Negara. sektor penghasil devisa Negara. Pemerintah terus mendorong Pemerintah terus mendorong pembukaan lahan baru untuk pembukaan lahan baru untuk perkebunan. Sampai pada tahun perkebunan. Sampai pada tahun 1980, luas lahan mencapai 294.560 1980, luas lahan mencapai 294.560 Ha dengan produksi CPO (Crude Ha dengan produksi CPO (Crude Palm Oil) sebesar 721.172 ton. Palm Oil) sebesar 721.172 ton.

Sejak itu lahan perkebunan kelapa Sejak itu lahan perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang pesat sawit Indonesia berkembang pesat terutama perkebunan rakyat. Hal terutama perkebunan rakyat. Hal ini didukung oleh kebijakan ini didukung oleh kebijakan Pemerintah yang melaksanakan Pemerintah yang melaksanakan program Perusahaan Inti Rakyat program Perusahaan Inti Rakyat Perkebunan (PIR-BUN). Barulah Perkebunan (PIR-BUN). Barulah pada tahun 2007 terjadi pada tahun 2007 terjadi revitalisasi perkebunan. Hingga revitalisasi perkebunan. Hingga sekarang perkebunan kelapa sawit sekarang perkebunan kelapa sawit Indonesia sudah semakin Indonesia sudah semakin berkembangberkembang..

Sekarang perkebunan kelapa sawit Sekarang perkebunan kelapa sawit Indonesia sudah menjadi perkebunan Indonesia sudah menjadi perkebunan nomor satu di dunia mengalahkan nomor satu di dunia mengalahkan negara Malaysia. produksi minyak negara Malaysia. produksi minyak sawit Indonesia sudah mencapai 280 sawit Indonesia sudah mencapai 280 juta ton pertahun, atau 30 % dari juta ton pertahun, atau 30 % dari produksi minyak nabati dunia. produksi minyak nabati dunia. Minyak sawit Indonesia juga sudah Minyak sawit Indonesia juga sudah menguasai 32 % pasar minyak nabati menguasai 32 % pasar minyak nabati lainnya, seperti  minyak kedelai lainnya, seperti  minyak kedelai dan minyak bunga matahari yang dan minyak bunga matahari yang sebelumnya menjadi penguasa pasar sebelumnya menjadi penguasa pasar minyak nabati dunia.minyak nabati dunia.

PROSPEK KELAPA SAWITPROSPEK KELAPA SAWIT prospek pengembangan agribisnis saat ini prospek pengembangan agribisnis saat ini hingga tahun 2010, dan arah pengembangan hingga tahun 2010, dan arah pengembangan hingga tahun 2025. Masyarakat luas, hingga tahun 2025. Masyarakat luas, khususnya petani, pengusaha, dan pemerintah khususnya petani, pengusaha, dan pemerintah dapat menggunakan dokumen praktis ini dapat menggunakan dokumen praktis ini sebagai acuan. Perkebunan kelapa sawit saat sebagai acuan. Perkebunan kelapa sawit saat ini telah berkembang tidak hanya yang ini telah berkembang tidak hanya yang diusahakan oleh perusahaan negara, tetapi diusahakan oleh perusahaan negara, tetapi juga perkebunan rakyat dan swasta. Pada juga perkebunan rakyat dan swasta. Pada tahun 2003, luas areal perkebunan rakyat tahun 2003, luas areal perkebunan rakyat mencapai 1.827 ribu ha (34,9%), perkebunan mencapai 1.827 ribu ha (34,9%), perkebunan negara seluas 645 ribu ha (12,3%), dan negara seluas 645 ribu ha (12,3%), dan perkebunan besar swasta seluas 2.765 ribu perkebunan besar swasta seluas 2.765 ribu ha (52,8%). ha (52,8%).

Ditinjau dari bentuk Ditinjau dari bentuk pengusahaannya, perkebunan rakyat pengusahaannya, perkebunan rakyat (PR) memberi andil produksi CPO (PR) memberi andil produksi CPO sebesar 3.645 ribu ton (37,12%), sebesar 3.645 ribu ton (37,12%), perkebunan besar negara (PBN) perkebunan besar negara (PBN) sebesar 1.543 ribu ton (15,7 %), sebesar 1.543 ribu ton (15,7 %), dan perkebunan besar swasta (PBS) dan perkebunan besar swasta (PBS) sebesar 4.627 ribu ton (47,13%). sebesar 4.627 ribu ton (47,13%). Produksi CPO juga menyebar dengan Produksi CPO juga menyebar dengan perbandingan 85,55% Sumatera, perbandingan 85,55% Sumatera, 11,45% Kalimantan, 2%, Sulawesi, 11,45% Kalimantan, 2%, Sulawesi, dan 1% wilayah lainnya. dan 1% wilayah lainnya.

Pengembangan agribisnis kelapa sawit Pengembangan agribisnis kelapa sawit ke depan juga didukung secara handal ke depan juga didukung secara handal oleh enam produsen benih dengan oleh enam produsen benih dengan kapasitas 124 juta per tahun. Pusat kapasitas 124 juta per tahun. Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), PT. Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), PT. Socfin, PT. Lonsum, PT. Dami Mas, Socfin, PT. Lonsum, PT. Dami Mas, PT. Tunggal Yunus, dan PT. Bina PT. Tunggal Yunus, dan PT. Bina Sawit Makmur masing-masing mempunyai Sawit Makmur masing-masing mempunyai kapasitas 35 juta, 25 juta, 15 juta, kapasitas 35 juta, 25 juta, 15 juta, 12 juta, 12 juta, dan 25 jutaDalam 12 juta, 12 juta, dan 25 jutaDalam hal industri pengolahan, industri hal industri pengolahan, industri pengolahan CPO telah berkembang pengolahan CPO telah berkembang dengan pesat.dengan pesat.

Saat ini jumlah unit pengolahan Saat ini jumlah unit pengolahan di seluruh Indonesia mencapai 320 di seluruh Indonesia mencapai 320 unit dengan kapasitas olah 13,520 unit dengan kapasitas olah 13,520 ton TBS per jam. Sedangkan ton TBS per jam. Sedangkan industri pengolahan produk industri pengolahan produk turunannya, kecuali minyak turunannya, kecuali minyak goreng, masih belum berkembang, goreng, masih belum berkembang, dan kapasitas terpasang baru dan kapasitas terpasang baru sekitar 11 juta ton. Industri sekitar 11 juta ton. Industri oleokimia Indonesia sampai tahun oleokimia Indonesia sampai tahun 2000 baru memproduksi olekimia 2000 baru memproduksi olekimia 10,8% dari produksi dunia.10,8% dari produksi dunia.

Secara umum dapat diindikasikan bahwa Secara umum dapat diindikasikan bahwa pengembangan agribisnis kelapa sawit pengembangan agribisnis kelapa sawit masih mempunyai prospek, ditinjau dari masih mempunyai prospek, ditinjau dari prospek harga, ekspor dan pengembangan prospek harga, ekspor dan pengembangan produk. Secara internal, pengembangan produk. Secara internal, pengembangan agribisnis kelapa sawit didukung agribisnis kelapa sawit didukung potensi kesesuaian dan ketersediaan potensi kesesuaian dan ketersediaan lahan, produktivitas yang masih dapat lahan, produktivitas yang masih dapat meningkat dan semakin berkembangnya meningkat dan semakin berkembangnya industri hilir. Dengan prospek dan industri hilir. Dengan prospek dan potensi ini, arah pengembangan potensi ini, arah pengembangan agribisnis kelapa sawit adalah agribisnis kelapa sawit adalah pemberdayaan di hulu dan penguatan di pemberdayaan di hulu dan penguatan di hilirhilir..

tujuan utama pengembangan tujuan utama pengembangan agribisnis kelapa sawit adalahagribisnis kelapa sawit adalah

1.Mengembangkan1.Mengembangkan usaha kelapa sawit usaha kelapa sawit di pedesaan yang akan memacu di pedesaan yang akan memacu aktivitas ekonomi pedesaan, aktivitas ekonomi pedesaan, menciptakan lapangan kerja dan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, 2) menumbuhkan masyarakat, 2) menumbuhkan industri pengolahan CPO dan produk industri pengolahan CPO dan produk turunannya serta industri penunjang turunannya serta industri penunjang (pupuk, obata-obatan dan alsin) (pupuk, obata-obatan dan alsin) dalam meningkatkan daya saing dan dalam meningkatkan daya saing dan nilai tambah CPO dan produk nilai tambah CPO dan produk turunannya.. turunannya..

Sedangkan sasaran utamanya adalahSedangkan sasaran utamanya adalah : :

2.2.11.. peningkatan produktivitas peningkatan produktivitas menjadi 15 ton TBS/ha/tahun, menjadi 15 ton TBS/ha/tahun,

2.2.22.. pendapatan petani antara US$ pendapatan petani antara US$ 1,500 – 2,000/KK/tahun, dan1,500 – 2,000/KK/tahun, dan

2.2.3) produksi mencapai 15,3 juta 3) produksi mencapai 15,3 juta ton CPO dengan alokasi domestik 6 ton CPO dengan alokasi domestik 6 juta ton.juta ton.

Dalam jangka menengah Dalam jangka menengah kebijakan pengembangan kebijakan pengembangan agribisnis kelapa sawit agribisnis kelapa sawit meliputi peningkatan meliputi peningkatan produktivitas dan mutu, produktivitas dan mutu, pengembangan industri hilir pengembangan industri hilir dan peningkatan nilai tambah, dan peningkatan nilai tambah, serta penyediaan dukungan dana serta penyediaan dukungan dana pengembanganpengembangan

Strategi pengembangan agribisnis Strategi pengembangan agribisnis kelapa sawit diantaranya adalah kelapa sawit diantaranya adalah integrasi vertikal dan integrasi vertikal dan horisontal perkebunan kelapa horisontal perkebunan kelapa sawit dalam rangka peningkatan sawit dalam rangka peningkatan ketahanan pangan masyarakat, ketahanan pangan masyarakat, pengembangan usaha pengolahan pengembangan usaha pengolahan kelapa sawit di pedesaan, kelapa sawit di pedesaan, menerapkan inovasi teknologi dan menerapkan inovasi teknologi dan kelembagaan dalam rangka kelembagaan dalam rangka pemanfaatan sumber daya pemanfaatan sumber daya perkebunan, dan pengembangan perkebunan, dan pengembangan pasar.pasar.

Kebutuhan investasi untuk Kebutuhan investasi untuk perluasan kebun kelapa sawit perluasan kebun kelapa sawit 60.000 ha per tahun untuk lima 60.000 ha per tahun untuk lima tahun ke depan adalah Rp. 12,7 tahun ke depan adalah Rp. 12,7 trilyun. Kebutuhan investasi di trilyun. Kebutuhan investasi di Indonesia Barat adalah Rp. 5,8 Indonesia Barat adalah Rp. 5,8 trilyun, Kebutuhan investasi trilyun, Kebutuhan investasi untuk peremajaan kebun kelapa untuk peremajaan kebun kelapa sawit 100.000 ha per tahun untuk sawit 100.000 ha per tahun untuk lima tahun ke depan adalah Rp. lima tahun ke depan adalah Rp. 14,6 triliun.14,6 triliun.

Kebutuhan investasi untuk Kebutuhan investasi untuk pengembangan pabrik biodiesel pengembangan pabrik biodiesel kapasitas 6.000 ton per tahun kapasitas 6.000 ton per tahun (6.600 kl per tahun) dan (6.600 kl per tahun) dan kapasitas 100.000 ton per kapasitas 100.000 ton per tahun (110.000 kl per tahun) tahun (110.000 kl per tahun) masing-masing adalah Rp. 12 masing-masing adalah Rp. 12 milyar dan Rp. 180 milyarmilyar dan Rp. 180 milyar

PPANEN KELAPA SAWITANEN KELAPA SAWIT Panen adalah serangkaian kegiatan Panen adalah serangkaian kegiatan mulai dari memotong tandan matang mulai dari memotong tandan matang panen sesuai criteria matang panen, panen sesuai criteria matang panen, mengumpulkan dan mengutipbrondolan mengumpulkan dan mengutipbrondolan serta menyusun tandan di tempat serta menyusun tandan di tempat pengumpulan hasil (TPH). Tujuan pengumpulan hasil (TPH). Tujuan panen adalah untuk memanen seluruh panen adalah untuk memanen seluruh buah yang sudah matang panen dengan buah yang sudah matang panen dengan mutu yang baik secara konsisten mutu yang baik secara konsisten sehingga potensi produksi minyak dan sehingga potensi produksi minyak dan inti sawit maksimal dengan dicapaiinti sawit maksimal dengan dicapai tersebut.tersebut.

Sistim PanenSistim Panen  1. Kriteria Matang   1. Kriteria Matang PanenPanen Kriteria matang panen adalah Kriteria matang panen adalah persyaratan kondisi tandan yan persyaratan kondisi tandan yan ditetapkan untuk dipanen. Kriteria ditetapkan untuk dipanen. Kriteria matang panen TBS yaitu 5 Brondolan matang panen TBS yaitu 5 Brondolan segar per tandan di piringan.segar per tandan di piringan.

Brondolan di piringan yang kecil Brondolan di piringan yang kecil ukurannya (partenocarp), brondolan ukurannya (partenocarp), brondolan kering atau yang sakit tidak bisa kering atau yang sakit tidak bisa dijadikan dasar sebagai kriteria dijadikan dasar sebagai kriteria matang panen. Halini didasarkan pada matang panen. Halini didasarkan pada pertimbangan:pertimbangan:

Rendemen minyak sawitRendemen minyak sawit perolehan total minyak dan inti perolehan total minyak dan inti sawit.sawit.

Kehilangan brondolan di lapanganKehilangan brondolan di lapangan Kemudahan bagi pemanen dalam Kemudahan bagi pemanen dalam mengutip brondolanmengutip brondolan

. Dengan tidak memanen tandan yang . Dengan tidak memanen tandan yang berondolannya < 5 butir di piringan berondolannya < 5 butir di piringan secara konsekwen maka komposisi secara konsekwen maka komposisi kemantangan buah yang dipanen sampai kemantangan buah yang dipanen sampai ke PKS ( Pabrik Kelapa Sawit) akan ke PKS ( Pabrik Kelapa Sawit) akan sangat baik.sangat baik.

Demikian juga mengenai Demikian juga mengenai jumlah pelepah dipokok jumlah pelepah dipokok dapat dipertahankan 48-56 dapat dipertahankan 48-56 helai karena pelepah baru helai karena pelepah baru di turunkan setelah tandan di turunkan setelah tandan matang. Kondisi seperti matang. Kondisi seperti ini dalam jangka panjang ini dalam jangka panjang sangat berpengaruh sangat berpengaruh terhadap produksi.terhadap produksi.

ROTASI PANENROTASI PANEN Rotasi panen di kebun diatur dan Rotasi panen di kebun diatur dan disesuaikan dengan hari kerja disesuaikan dengan hari kerja pabrik. Rotasi panen kelapa sawit pabrik. Rotasi panen kelapa sawit secara umum adalah:secara umum adalah:

- - Pusingan 5/7 :5 hari memanen Pusingan 5/7 :5 hari memanen dengan rotasi 7 hari (Senin – dengan rotasi 7 hari (Senin – Jum’at)Jum’at)

- - Pusingan 6/7 :6 hari memanen Pusingan 6/7 :6 hari memanen dengan rotasi 7 hari (Senin – dengan rotasi 7 hari (Senin – Sabtu) biasanya hanya dilakukan Sabtu) biasanya hanya dilakukan waktu musim panen puncakwaktu musim panen puncak

CARA PANENCARA PANEN 1. Tandan yang telah memenuhi 1. Tandan yang telah memenuhi kriteria matang panen dipotong.kriteria matang panen dipotong.

2. Pelepah di bawah tandan yang 2. Pelepah di bawah tandan yang dipanen dipotong mepet (untuk dipanen dipotong mepet (untuk tanaman dewasa) sedangkan pada tanaman dewasa) sedangkan pada tanaman muda (3-5 tahun) tanaman muda (3-5 tahun) pelepah tidak dipotong karena pelepah tidak dipotong karena yang dipotong hanya buah saja.yang dipotong hanya buah saja.

3). Pelepah dipotong menjadi 2 3). Pelepah dipotong menjadi 2 bagian dan disusun di gawangan bagian dan disusun di gawangan mati (di areal rata), mati (di areal rata), sedangkan di areal sedangkan di areal bergelombang, pelepah tidak bergelombang, pelepah tidak dipotong dan disusun disekitar dipotong dan disusun disekitar tanaman sejajar dengan arah tanaman sejajar dengan arah teresan / pasar panen agar teresan / pasar panen agar berfungsi sebagai penahan berfungsi sebagai penahan erosi.erosi.

4). TBS disusun ditempat pengumpulan 4). TBS disusun ditempat pengumpulan hasil sedangkan brondolan yang hasil sedangkan brondolan yang dipiringan dikutip bersih dan dimasukan dipiringan dikutip bersih dan dimasukan tersendiri dalam karung goni untuk di tersendiri dalam karung goni untuk di bawa ke tempat pengumpulan brondolanbawa ke tempat pengumpulan brondolan

5). Gagang TBS dibentuk cangkem kodok 5). Gagang TBS dibentuk cangkem kodok dan diberi nomor pemanen.dan diberi nomor pemanen.

6.) Tandan buah segar disusun 5-10 6.) Tandan buah segar disusun 5-10 tandan per-baris.tandan per-baris.

  

Organisasi PanenOrganisasi Panen

Organisasi Panen Di KebunOrganisasi Panen Di Kebun yaitu Manager, KD (kepala yaitu Manager, KD (kepala dinas) Tanaman,Asisten dinas) Tanaman,Asisten Afdeling,Mandor Panen,Mandor Afdeling,Mandor Panen,Mandor Pemeliharaan, dan 15-20 orang Pemeliharaan, dan 15-20 orang Pemanen.Pemanen.

Tugas Organisasi PanenTugas Organisasi Panen 1. Manager bertugas sebagai 1. Manager bertugas sebagai mengevaluasi pelaksanaan sistem mengevaluasi pelaksanaan sistem panenpanen

2. KD tanaman bertugas sebagai 2. KD tanaman bertugas sebagai mempersiapkan kendaran angkut mempersiapkan kendaran angkut sesuai kebutuhan.sesuai kebutuhan.

3. Asisten Afdeling bertugas 3. Asisten Afdeling bertugas sebagai membersihkan panen dan sebagai membersihkan panen dan pengutipan brondolan dipiringan.pengutipan brondolan dipiringan.

4. Mandor Panen bertugas 4. Mandor Panen bertugas sebagai Menghitung kerapatan sebagai Menghitung kerapatan panen untuk membuat rencana panen untuk membuat rencana panen besok harinya.panen besok harinya.

5. Mandor Pemeliharaan 5. Mandor Pemeliharaan bertugas sebagaibertugas sebagai Membuat Membuat evaluasi dan rencana panen di evaluasi dan rencana panen di afdelingafdeling. .

Alat - Alat PanenAlat - Alat Panen   1. Alat chisel (dodos dengan lebar 8cm) di 1. Alat chisel (dodos dengan lebar 8cm) di

areal tanaman muda (3-5 tahun)areal tanaman muda (3-5 tahun) 2. Kampak2. Kampak 3. Egrek3. Egrek 4. Aloy stick4. Aloy stick 5. Tali5. Tali 6. Gancu6. Gancu 7. Kereta sorong (sepeda)7. Kereta sorong (sepeda) 8. Goni8. Goni

PPENGANGKUTAN TBSENGANGKUTAN TBS Tandan buah segar yang dipanen harus Tandan buah segar yang dipanen harus diangkut dan sampai ke pabrik kelapa sawit diangkut dan sampai ke pabrik kelapa sawit pada hari itu juga. Upayakan pengangkutan pada hari itu juga. Upayakan pengangkutan buah dapat selesai sore hari sebelum malam buah dapat selesai sore hari sebelum malam tiba. Pengangkutan pada malam hari, selain tiba. Pengangkutan pada malam hari, selain menyulitkan sortasi buah di loading ramp. menyulitkan sortasi buah di loading ramp. Dan hindarkan terjadinya buah restan dengan Dan hindarkan terjadinya buah restan dengan pertimbangan :pertimbangan :

1. Buah restan mengakibatkan kenaikan asam 1. Buah restan mengakibatkan kenaikan asam lemak bebas (ALB) minyak sawit yang lemak bebas (ALB) minyak sawit yang dihasilkan.dihasilkan.

2. Buah restan menimbulkan kerawanan 2. Buah restan menimbulkan kerawanan terhadap pencurian TBS.terhadap pencurian TBS.

Pada umumnya pengangkutan buah Pada umumnya pengangkutan buah menggunakan kendaraan truk (dump menggunakan kendaraan truk (dump truck atau light truck). Namun pada truck atau light truck). Namun pada beberapa kasus (terutama kebun di beberapa kasus (terutama kebun di areal gambut) pengangkutan buah ada areal gambut) pengangkutan buah ada yang menggunakan lori yang ditarik yang menggunakan lori yang ditarik oleh lokomotif langsung dari blok-oleh lokomotif langsung dari blok-blok ke pabrik. Beberapa kebun blok ke pabrik. Beberapa kebun kendaraan pengangkutan buah kendaraan pengangkutan buah disediakan sendiri. Namun ada juga disediakan sendiri. Namun ada juga kebun-kebun yang menggunakan kebun-kebun yang menggunakan kendaraan sewa seluruhnya untuk kendaraan sewa seluruhnya untuk pengangkutan buah (pengangkutan pengangkutan buah (pengangkutan oleh kontraktor). oleh kontraktor).

STANDAR MUTUSTANDAR MUTU Standar mutu TBS adalah sesuatu yang Standar mutu TBS adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh TBS dan yang akan harus dimiliki oleh TBS dan yang akan dikirim ke pabrik untuk diolah.Standar dikirim ke pabrik untuk diolah.Standar mutu yang harus dimiliki oleh TBS itu mutu yang harus dimiliki oleh TBS itu sendiri yaitu tidak cacat,buah terlihat sendiri yaitu tidak cacat,buah terlihat segar atau tidak pucat.Faktor – faktor segar atau tidak pucat.Faktor – faktor yang mempengaruhi standar TBS yaitu yang mempengaruhi standar TBS yaitu sifat dari induk pohon, dan cara sifat dari induk pohon, dan cara pengangkutan. Maka dari itu pilihlah pengangkutan. Maka dari itu pilihlah Buah mentah (unripe bunch) adalah Buah mentah (unripe bunch) adalah kurang dari 10 berondolan yang lepas. kurang dari 10 berondolan yang lepas. 

Buah Mentah (unripe bunch)Buah Mentah (unripe bunch)

GAMBAR UNIT PENGOLAHAN GAMBAR UNIT PENGOLAHAN PT.BIMO BISMA PT.BIMO BISMA INDRA( PERSERO)INDRA( PERSERO)

Jl. KHM Mansyur No.229, Jl. KHM Mansyur No.229, Surabaya Surabaya

Steam Turbin GeneratorSteam Turbin Generator Back Pessure VesselBack Pessure Vessel

Generator SetGenerator Set WadukWaduk

SEKIANSEKIAN

DANDAN

TERIMA KASIHTERIMA KASIH