Peluang & Tantangan Industri Minyak Sawit Indonesia

25
PELUANG DAN TANTANGAN 1 PELUANG DAN TANTANGAN INDUSTRI MINYAK SAWIT INDONESIA Franky O. Widjaja, Derom Bangun dan Sahat M. Sinaga POIDeC 2013 Hotel Gran Melia Jakarta, 16 Oktober 2013 Sahat M. Sinaga

Transcript of Peluang & Tantangan Industri Minyak Sawit Indonesia

PELUANG DAN TANTANGAN

1

PELUANG DAN TANTANGANINDUSTRI MINYAK SAWIT INDONESIA

Franky O. Widjaja, Derom Bangun danSahat M. Sinaga

POIDeC 2013Hotel Gran Melia Jakarta, 16 Oktober 2013

Sahat M. Sinaga

TIGA TOPIK UTAMA PRESENTASI

2

TIGA TOPIK UTAMA PRESENTASI

1. PELUANG

2. TANTANGAN

3. PENGEMBANGAN INDUSTRI HILIR3. PENGEMBANGAN INDUSTRI HILIR

DAN LANGKAH SELANJUTNYA

1. PELUANG

3

• Kebutuhan minyak nabati dunia terus meningkat, yakni• Kebutuhan minyak nabati dunia terus meningkat, yaknisekitar 5 juta ton per tahun.

• Pertumbuhan penduduk dunia terus berkembang pesatdari 7 milyar pada 2011 akan menjadi 9,5 milyar pada 2050(36 % dan rata-rata kenaikan per tahun 0,9 %).

• Keunggulan Kelapa Sawit, mampu memberikan hasil• Keunggulan Kelapa Sawit, mampu memberikan hasil(yield) minyak nabati terbesar di dunia.

• Tempat tumbuh kelapa sawit menuntut kondisi tanah daniklim tertentu (Indonesia sangat ideal).

Proyeksi Kebutuhan CPO & CPKO Dunia Tahun 2025

WORLD DEMAND OF CPO & CPKO(2010-2025)

4

CPO & CPKOdemand

Dengan supply total sebesar 51,4 juta ton CPO & CPKO di tahun 2010, dan

proyeksi demand dunia sebesar 95,7 juta ton untuk tahun 2025, menunjukkan

bahwa masih dibutuhkan peningkatan supply sebesar 186%; hal ini berarti masih

terbuka peluang besar bagi sektor sawit Indonesia untuk berkembang

Source: Oil World Statistics Update, Dec 2010

Grafik Estimasi Peningkatan Populasi Penduduk Dunia(Akan meningkat Menjadi 9,5 Milyar Tahun 2050)

5

PRODUKTIFITAS MINYAK NABATI(Ton/Ha/tahun)

6

Source: Oil World 2009

Lahan Pertanaman Sumber pangan Utama Dunia (Juta Ha)

Soybeans Rapeseed Corn Sunflower Palm oil Wheat Rice

Brazil 24.20 - 13.80 - 0.09 - 2.83

Russia 1.04 0.61 1.42 7.30 - 26.61 -

India 9.30 7.00 8.55 0.76 - 28.36 42.70India 9.30 7.00 8.55 0.76 - 28.36 42.70

China 8.52 13.66 32.50 0.95 0.05 24.32 29.82

Indonesia 0.47 - 17.63 - 9.09 - 12.08

Malaysia - - - - 5.61 - 0.67

USA 31.00 0.58 32.96 0.76 - 19.27 1.46

EU-27 0.42 6.75 8.79 4.16 - 25.76 0.46

Australia - 2.09 0.03 - 13.65 -

Canada 1.48 6.50 9.56 0.07 - 8.27 -

Source: USDA Foreign Agricultural Service, World Bank, FAO (2009/2010)

Canada 1.48 6.50 9.56 0.07 - 8.27 -

World 102.76 33.32 163.11 22.88 19.26 223.40 157.03

Total Luas Areal Tanaman Pangan Dunia: 721,76 Juta Ha

Dari gambaran penting di atas dapat diambil kesimpulan :

• Dengan penggunaan tanah yang jauh lebih sedikit, Kelapa

8

• Dengan penggunaan tanah yang jauh lebih sedikit, Kelapa

Sawit dapat menghasilkan produksi minyak nabati yang

besarnya hampir 10 kali lipat dibandingkan dengan penghasil

minyak nabati lainnya :Kedelai, Jagung, Kanola, Bunga

Matahari, dll. (KELAPA SAWIT JAUH LEBIH EFISIEN).

• Dengan kesesuaian lahan dan iklim yang menunjang, Kelapa

Sawit dapat tumbuh dengan baik di Indonesia untuk

mendapatkan hasil terbaik dengan sumber daya yang

terbatas di dunia (ASET EKONOMI TERBAIK NASIONAL).

2. TANTANGAN INDUSTRI KELAPASAWIT INDONESIASAWIT INDONESIA

(1) Membangun industri kelapa sawit yangberkelanjutan

(2) Menjadi produsen minyak sawit (CPO) dan produkhilir industri sawit terbesar di dunia

(3) Menjadi industri penghasil devisa, penyerap tenaga(3) Menjadi industri penghasil devisa, penyerap tenagakerja dan pembangun kesejahteraan ekonomiwilayah yang terkemuka di Indonesia

(4) Menjadi rujukan Best Practices dalam GoodAgricultural Practices, Good manufacturingPractices dan Good Marketing Practices

FOKUS PERHATIAN UTAMA

(1) Industri kelapa sawit Indonesia harus menjadikebanggaan bagi seluruh masyarakat Indonesia

(2) Stigma (negatif) masyarakat mengenaipembangunan industri kelapa sawit yang merusaklingkungan dan pengemplang pajak terbesar haruslingkungan dan pengemplang pajak terbesar harusdiluruskan

(3) Diperlukan sumberdaya manusia unggulan dalammengembangkan industri kelapa sawit Indonesiayang berkelanjutan (menuju tahun 2030 dan 2050)

11

• Jumlah tenaga kerja yang terus meningkat, memerlukan

TANTANGAN YANG PERLU SOLUSI SEGERA

• Jumlah tenaga kerja yang terus meningkat, memerlukanpeningkatan serapan dalam lingkup industri kelapa sawit.

• Masih rendahnya hasil (yield) dari petani sawitindependen yakni rata-rata hanya 2,5 – 3 Ton/Ha/Th.

• Walaupun rata-rata hasil (yield) industri swasta danBUMN dapat mencapai 5 – 6 Ton/Ha/Th, tetapi masihBUMN dapat mencapai 5 – 6 Ton/Ha/Th, tetapi masihjauh di bawah hasil tertinggi yang dimungkinkan (15 – 20ton?).

• Isu lingkungan dan Perlakuan Perdagangan seringkalitidak adil dan merugikan industri minyak sawit Indonesia.

110,000,000 jobsin Indonesia

12

43,000,000 jobsin agriculture sector

Palm oil industry employs4,5 million people

Tantangan Berupa isu internasionalPerdagangan Kelapa Sawit dan Turunannya

13

Perdagangan Kelapa Sawit dan Turunannya

• Renewable Energy Directive – Uni Eropa

• Truth in Labelling Bill – Australia, New Zealand

• Notice of Data Availability – EPA , Amerika• Notice of Data Availability – EPA , Amerika

Serikat

• Pengenaan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD)

terhadap Fatty Alcohols (FOH) – Uni Eropa.

• Peningkatan Kampanye Kelapa Sawit Ramah Lingkungan,

14

3. LANGKAH INDUSTRI MINYAK SAWIT KE DEPAN

• Peningkatan Kampanye Kelapa Sawit Ramah Lingkungan,Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Pedesaan.

• Peningkatan HASIL (yield) dan efisiensi untukpenghematan penggunaan lahan untuk area Konservasi.

• Terobosan inovasi pembiayaan.

• Pemerintah, Pelaku Usaha, Asosiasi, Perguruan Tinggi,NGO dan Masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasiNGO dan Masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasipermasalahan.

• Mempercepat Pembangunan Industri Hilir Kelapa Sawitbeserta Semua Turunannya.

• Tudingan negatif

terhadap sawit harus

segera diluruskan

FOODFEED

Menangkal Isu Negatif & Manfaat Kelapa Sawit

15

secara persuasif dan

ilmiah ke berbagai

kalangan di dunia.

• Semua aspek

kebutuhan hidup di

jagad raya ini dapat

kita peroleh dari FUEL COSMETICSkita peroleh dari

minyak kelapa sawit

yang dapat diproduksi

sepanjang masaSAWIT Mendukung Kesinambungan Hidup dan Bumi

(Palm Oil for People and Planet)

FUEL COSMETICS

PROFIL INVESTASI INDUSTRI HILIR KELAPASAWIT DI INDONESIA (GIMNI, 2013) (Sinaga, 2013)

(1) Investasi meningkat pesat dengan keluarnya regulasiPMK No. 128/PMK 011/2011.

16

PMK No. 128/PMK 011/2011.

(2) Investasi di sektor IHKS selang periode 2012 s/dkuartal 1/2013, diperkirakan mencapai USD 1,02 miliar

(3) Adanya tambahan insentif yang diberikan olehPemerintah berupa tax-holiday bagi investasi yangbesarannya diatas Rp 1 triliun, menambah minatinvestor untuk menanamkan modalnya di sektor IHKSinvestor untuk menanamkan modalnya di sektor IHKSterutama yang berbasis high-tech dan ramahlingkungan.

(4) Diperkirakan investasi s/d tahun 2014 dapat mencapaiUSD 2,7 miliar

Lanjutan...(5) Pada periode tahun 2012 s/d tahun 2014, diproyeksikan

investasi industri Hilir akan mencapai USD 2,1 milar, terutama

di bidang Packing Line, Rafinasi & Fraksionasi serta

17

di bidang Packing Line, Rafinasi & Fraksionasi serta

Oleokimia.

(6) Akan diberhentikannya peredaran minyak goreng curah

menjadi bentuk kemasan sederhana, mmerlukan investasi

packers (termasuk tagki-tangki, filling m/c dan automation

boxes) sekitar USD 645 juta

(7) investasi terbesar berada di bidang Oleokimia dengan

kapasitas yang meningkat sebesar 157% di bidang Fatty Acid

Lines dan 132 % dibidang Fatty Alcohol Lines, karena

kebutuhan produk-produk bio- chemist dan bio-plastics akan

meningkat dengan pesat dalam dekade mendatang.

PROFIL BISNIS SAWIT INDONESIA Pasca - PerubahanPMK (PMK No. 128/2011) (Sinaga, 2013)

18

REKOMENDASI AGAR INVESTASI DI DALAM NEGERI SERTAPANGSA PASAR GLOBAL MINYAK SAWIT INDONESIA MENINGKAT

# Perlu Konsistensi Pemerintah dalam menjalankan Regulasi

Misal regulasi PMK tentang PE tinggi bagi ekspor bahan baku

19

dan rendah bagi produk hilir, serta tentang tax-holiday yang

telah berjalan perlu dipertahankan untuk jangka waktu yang

cukup panjang.

# Segera dilakukan perbaikan / penambahan infrastruktur

jalan dan Pelabuhan

(1) Meningkatnya volume ekspor sangat memerlukan tambahan(1) Meningkatnya volume ekspor sangat memerlukan tambahan

pelabuhan dan modernisasi pelabuhan yang ada; (2) karena

ragam produk sawit semakin banyak, maka mutu produk yang

masuk ke kapal harus dijaga kemurniannya: (3) Fasilitas

pelabuhan Belawan saat ini tidak memadai (waktu tunggu

kapal meningkat dari 12 hari menjadi 14 hari.

KAMPANYE POSITIF MELAWAN KAMPANYE NEGATIF

# Melakukan Counter “Negative Campaign” Minyak

Sawit di Luar Negeri

20

Sawit di Luar Negeri

• Dibutuhkan peran aktif dari para Diplomat/Kedutaan BesarIndonesia di Luar Negeri untuk mengenalkan sawit dansekaligus mempromosikannya (catatan: kontribusi Petaniadalah 44 %)

• Memiliki agen yang dapat menanggapi dan membantahnegative campaign dan promotional body di negara2 tujuannegative campaign dan promotional body di negara2 tujuan(EU dan lain-lain)

• Mengalokasikan dana APBN untuk Kemendag dan Kemluuntuk melakukan promosi sawit di pasar luar negeri.

# Membangun Industri Minyak Sawit Yang RamahLingkungan Serta Menyehatkan

(1) Traceability sawit dari hulu sampai ke hilir sudah menjadipersyaratan pasar, sehingga penerapan ISPO yang sudah

21

persyaratan pasar, sehingga penerapan ISPO yang sudahmenjadi suatu keharusan perlu dipercepat pelaksanaannya.

(2) Anggaran (APBN) untuk Kementerian Petanian/ PemerintahKabupaten perlu ditingkatkan agar para petani dapatmelaksanakan ISPO.

(3) Pendanaan APBN untuk penelitian pada aspek minyak sawitvs kesehatan & lingkungan perlu diperbesar porsinya diKemenperin, Kemenristek dan Kemendikbud serta UniversitasKemenperin, Kemenristek dan Kemendikbud serta Universitas

(4) Perlu dibentuk suatu koordinator yang bertugas sebagaipengarah dalam Research and Development sawit diIndonesia (tidak berserak dan tanpa koordinasi sepertisekarang ini).

Membantu Menyiapkan SDM KelapaSawit yang Terlatih

22

Sawit yang Terlatih

Pemerintah diminta untuk semakin aktif mempersiapkanSekolah-Sekolah khusus di bidang Pertanian /Perkebunan/ dan Industri Kelapa sawit serta

meningkatkan penguasaan teknologi melalui penelitian dimeningkatkan penguasaan teknologi melalui penelitian diUniversitas- universitas tertentu (by-design dan bukan by

chance/accident).

Rekomendasi Agar PemerintahMembangun Sistem Perpajakan dan

23

Membangun Sistem Perpajakan danInsentif Yang Disederhanakan

• Aturan perpajakan untuk industri kelapa sawit sebaiknyadisederhanakan dan pola tanggung renteng dihilangkandalam peraturan PPN-ya.

• Restitusi PPN dapat dilakukan setiap bulan bagi WP -seperti UU PPN sebelumnya

TERIMA KASIH

SEMOGA SUKSES SELALU!

24

SEMOGA SUKSES SELALU!

RUJUKAN UTAMA

• Kadin (Khusus Bidang Kelapa sawit)

• Sinaga, Sahat.M. 2013. Perkembangan Industri Hilir

25

• Sinaga, Sahat.M. 2013. Perkembangan Industri HilirMinyak Sawit di Indonesia Pasca PMK No.128/PMK.011/2011... September 2011. Media Cetak danElektronik Indonesia & Intern. di Dumai.

• DMSI (2011) dan MAKSI (2011). Materi Penyiapan SDMIndustri Kelapa Sawit Indonesia. Notulensi PertemuanPara pemangku Kepentingan Industri Kelapa sawitPara pemangku Kepentingan Industri Kelapa sawitIndonesia. Akhir Desember 2011, Nusa Dua, Bali.