TUGAS JARTEL DANIEL F. DAN IKKA D.

10
TUGAS JARINGAN TELEKOMUNIKASI DAN INFO / FEG2E3/TAW DANIEL FOURMAN / 1101120261 IKKA DAMAYANA / 1101120268 JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA A.Pengertian Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT) Jaringan lokal akses tembaga ( JARLOKAT ) merupakan jaringan akses dari sentral ke pelanggan dengan menggunakan tembaga sebagai media aksesnya. Konfigurasi dasar jarlokat ditunjukkan seperti pada Gambar di bawa ini dimulai d ari RPU ( Rangka Pembagi Utama ) sampai dengan KTB ( Kotak Terminal Batas) pada pesawat pelanggan. Keterangan : STO : Sentral Telepon Otomat RPU : Rangka Pembagi Utama KP : Kotak Pembagi KTB : Kotak Terminal Batas Pswt : Pesawat telepon B. Struktur jaringan Berdasarkan cara pencatuan saluran dari sentral ke pesawat pelanggan, jaringan kabel lokal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan catu langsung, jaringan catu tak langsung, dan jaringan catu kombinasi. 1.Jaringan Catu Langsung Pada jaringan catu langsung ini, pesawat pelanggan dicatu dari KP terdekat yang langsung dihubungkan dengan RPU tanpa melalui RK Seperti pada gambar berikut :

Transcript of TUGAS JARTEL DANIEL F. DAN IKKA D.

TUGAS JARINGAN TELEKOMUNIKASI DAN INFO / FEG2E3/TAWDANIEL FOURMAN / 1101120261IKKA DAMAYANA / 1101120268

JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGAA.Pengertian Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT)

Jaringan lokal akses tembaga ( JARLOKAT ) merupakan jaringan aksesdari sentral ke pelanggan dengan menggunakan tembaga sebagai media aksesnya. Konfigurasi dasar jarlokat ditunjukkan seperti pada Gambardi bawa ini dimulai dari RPU( Rangka Pembagi Utama ) sampai dengan KTB ( Kotak Terminal Batas) pada pesawat pelanggan.

Keterangan :STO : Sentral Telepon OtomatRPU : Rangka Pembagi UtamaKP : Kotak PembagiKTB : Kotak Terminal BatasPswt : Pesawat telepon

B. Struktur jaringan

Berdasarkan cara pencatuan saluran dari sentral ke pesawat pelanggan,jaringan kabel lokal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu jaringan catu langsung, jaringan catu tak langsung, dan jaringan catu kombinasi.

1.Jaringan Catu Langsung

Pada jaringan catu langsung ini, pesawat pelanggan dicatu dari KP terdekat yang langsung dihubungkan dengan RPU tanpa melalui RK Seperti pada gambar berikut :

Jadi, pada jaringan ini, semua pasangan urat kabel dari KP tersambung secara tetap ( permanen ) ke RPU. Jaringan model ini, biasanya dipakai untuk wilayah :-Kota kecil yang masih menggunakan sentral manual dengan jumlahpelanggan telepon sedikit.-Pada kota besar, sistem ini untuk mencatu daerah sekitar sentraltelepon ( radius sampai dengan 500 meter ).-Untuk daerah terkonsentrasi yang mempunyai kebutuhan teleponcukup tinggi dan komplek yang tidak memungkinkan dipasang RK.

2.Jaringan Catu Tak Langsung

Jaringan catu tak langsung adalah jaringan kabel lokal dimana pesawatpelanggan dicatu dari KP terdekat yang dihubungkan terlebih dahulu ke RK, baru kemudian dihubungkan ke RPU.Dalam hal ini, RK berfungsi sebagai titik sambung antara kabel primer dan kabel sekunder. Pemakaian jaringan catu tak langsung seperti terdapat pada Gambar di bawah ini.

Keterangan :STO : Sentral Telepon OtomatRPU : Rangka Pembagi UtamaRK : Rumah KabelKP : Kotak PembagiPswt : Pesawat Telepon

Pemakaian jaringan catu tak langsung ini juga dipakai pada kota – kota sedang dan besar yang digunakan untuk mencatu daerah yang pelanggannya tersebar dan jauh .

3.Jaringan Catu Kombinasi

Jaringan catu kombinasi adalah jaringan lokal di mana pesawat pelanggan dicatu melalui dua cara, yakni sebagian dengan catu langsung, dan sebagian lagi dengan catu tak langsung.

RK : Rumah KabelPswt : Pesawat Keterangan :STO : Sentral Telepon OtomatRPU : Rangka Pembagi UtamaKP : Kotak Pembagi

Pemakaian jaringan catu kombinasi digunakan hampir pada semua kotasedang dan besar, karena letak sentral telepon biasanya di pusat kota atau pusat kepadatan penduduk, sedang lokasi pelanggan menyebarmulai dari yang dekat dengan sentral telepon, dan banyak juga yang berada jauh dari letak sentral tersebut.

JARINGAN LOKAL AKSES FIBER

Jaringan akses fiber atau Optical Access Network atau yang lebih sering disebut dengan JARLOKAF (Jaringan Lokal Akses Fiber), adalah sekumpulan jaringan akses yang menggunakan secara bersama suatu antarmuka jaringan dan diimplementasikan menggunakan serat optik.

3.2.1 Teknologi Teknologi JARLOKAF adalah teknologi yang sedang berkembang sehingga berbagai metoda transmisi dimungkinkan untuk diterapkan dan relatif masih terbatas jumlah implementasinya dilapangan. Teknologi Jarlokafyang saat ini sudah berkembang dangan baik antara lain: Digital Loop Carrier (DLC), Passive Optical Network (PON), dan Active Optical Network (AON).Pemilihan teknologi JARLOKAF harus memperhatikan beberapa kriteria antara lain : Jenis jasa dan kapasitas.Kemudahan O&M.Konfigurasi dan kehandalan sistem (reliability).

Kompatibilitas antarmuka dan sesuai standard (compatibility).Tidak mudah usang dan dijamin produksinya.Biaya efektif.Tahapan pembangunan dan pengembangan dari teknologi JARLOKAF.Beberapa teknologi JARLOKAF (fiber-copper) yang sedang berkembang dan diurut berdasarkan jumlah implementasi terbanyak ditunjukkan pada Tabel 3.1 :

Tabel 3.1. Teknologi Sistem JARLOKAFNo Teknologi Konfigurasi

DasarTipe JenisJasa

Keterangan

1 DLC Konevensional

Point to point

IS-ATelah banyak digunakan di dunia.

2 DLC generasi baru (NG DLC) atau Flexible Multipexer

Point to pointIS-AIS-B

Relatif baru dan belum banyak digunakan.

3 PON

Point to MultipointPercabangan sinyal optik pasif

IS-AIS-BDS

Mulai dioperasikan secara komersial pada tahun 1994

4 AON

Point to multipoint melalui perangkat percabangan sinyal optik aktif

IS-AIS-B

Dalam tahap pengembangan dan belum banyak digunakan.

Dibawah ini adalah beberapa gambar konfigurasi dari masing-masing sistem JARLOKAF :

Gambar 3.3 Konfigurasi Sistem JARLOKAF (DLC, PON, AON)

Gambar 3.4 Konfigurasi Umum DLC

Gambar 3.5 Konfigurasi Umum PON/AON

3.2.2 Modus Aplikasi Sistem JARLOKAF paling sedikit memiliki 2 (dua) buah perangkat opto-elektronik yaitu 1 (satu) perangkat opto-elektronik di sisi sentral dan 1 (satu) perangkat di sisi pelanggan selanjutnya disebut Titik Konversi Optik (TKO). Perbedaan letak TKO menimbulkan modus aplikasi atau arsitektur JARLOKAF berbeda pula yaitu: Fiber To The Zone (FTTZ)TKO terletak di suatu tempat diluar bangunan, baik didalam kabinet dengan kapasitas besar. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer. FTTZ umumnya diterapkan pada daerah perumahan yang letaknya jauh dari sentral atau bila infrastruktur duct pada arah yang bersangkutan, sudah tidakmemenuhi lagi untuk ditambahkan dengan kabel tembaga.

Gambar 3.6 Modus Aplikasi dari FTTZ

Fiber To The Curb (FTTC)TKO terletak di suatu tempat diluar bangunan, didalam kabinet dan diatas tiang dengan kapasitas lebih kecil (£ 120 SST). Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa ratus meter. FTTC dapat diterapkan bagi pelanggan bisnis yang letaknya terkumpul di suatu area terbatas namun tidak berbentukgedung-gedung bertingkat atau bagi pelanggan perumahan yang pada waktu dekat akan menjadi pelanggan jasa hiburan.

Gambar 3.7 Modus Aplikasi dari FTTC

Fiber To The Building (FTTB)TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi di basement namun juga dimungkinkan diletakkan pada beberapa lantai di gedung tersebut. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor atau IKR. FTTB dapat diterapkan bagi pelanggan bisnis di gedung-gedung bertingkat atau bagi pelanggan perumahan di apartemen.

Gambar 3.8 Modus Aplikasi dari FTTBFiber To The Home (FTTH)TKO terletak di dalam rumah pelanggan. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indor atau IKR hingga beberapa puluh meter.

Gambar 3.9 Modus Aplikasi dari FTTH

JARINGAN LOKAL AKSES RADIOPengertian Jarlokar

Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar) Adalah menyediakan sambungan antara pelanggan dengan sentral local menggunakan teknologi radio secara total atau parsial, digunakan untuk mempercepat ketersediaan jaringan local sehingga dapat mempercepat layanan terutama pada areayang kompetitif. Namun JARLOKAR juga biasa disebut WLL (WIRELESS LOCAL LOOP).Jaringan lokal nirkabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya:link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus.LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g)

atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapalevel keamanan seperti WEP dan atau WPA.

3. Sejarah Dan Perkembangan JarlokarDengan perkembangan teknologi maka penerima dapat menjadi lebih kecil dan sistem penerimaan lebih peka. Perkembangan ini memungkinkan penerima bergerak pada satu area terbatas. Dalam arti pesawat pelanggan tidak dapat bekerja di luar daerahnya karena tidakterdaftar / dikenali oleh sentral.

3. Media Transmisi Radio

3.1 Pembagian band frekwensiPembagian band frekwensi dan karakteristik tiap band Penggunaan frekwensi radio sangat tergantung pada tujuan dan sifat aplikasinya.Yang menjadi pertimbangan adalah jarak, iklim, kondisi lapangan, kapasitas. Pembagian band frekwensi ini ditentukan dengan kesepakatan dalam ITU.

3.2 Sejarah dan Perkembangan GSMTeknologi analog yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis, maka untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara Eropa membentuk sebuah organisasi pada tahun 1982 yang bertujuan untuk menentukan standar-standar komunikasi selular yang dapat digunakan di semua Negara Eropa. Organisasi ini dinamakan Group Special Mobile (GSM). Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama Global System for Mobile Communication atau GSM.GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan danmemasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi GSM. Pada awal pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (DigitalCellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel.Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan

NMT (Nordic Mobile Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan. Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

3.3 Spesifikasi Teknis GSMDi Eropa, pada awalnya GSM di desain untuk beroperasi pada frekuensi900 Mhz. Pada frekuensi ini, frekuensi uplinksnya digunakan frekuensi 890–915 MHz, sedangkan frekuensi downlinksnya menggunakan frekuensi 935–960 MHz. Bandwith yang digunakan adalah 25 Mhz (915–80= 960–35 = 25 Mhz), dan lebar kanal sebesar 200 Khz. Dari keduanya, maka didapatkan 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk suara dan satu kanal untuk sinyal. Pada perkembangannya, jumlah kanal 124 semakin tidak mencukupi dalam pemenuhan kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah pengguna. Untuk memenuhi kebutuhan kanalyang lebih banyak, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 Mhz dengan frekuensi 1710-1785 Mhz sebagai frekuensi uplinks dan frekuensi 1805-1880 Mhz sebagai frekuensi downlinks. GSM dengan frekuensinya yang baru ini kemudian dikenal dengan sebutan GSM 1800,dimana tersedia bandwidth sebesar 75 Mhz (1880-1805 = 1785–1710 = 75Mhz). Dengan lebar kanal yang tetap sama yaitu 200 Khz sama, pada saat GSM pada frekuensi 900 Mhz, maka pada GSM 1800 ini akan tersedia sebanyak 375 kanal. Di Eropa, standar-standar GSM kemudian juga digunakan untuk komunikasi railway, yang kemudian dikenal dengan nama GSM-R.

3.4 Arsitektur GSMKarakteristiknya yang open standard interface (memungkinkan vendor-vendor untuk ikut mengembangkan instrumennya pada sisi jaringan network), jangkauan luas (roaming access), interoperabilitas serta kemudahan penggunaan SIM card pada handset yang berbeda tanpa mengurangi fungsi konektivitasnya ini merupakan beberapa faktor yang menyebabkan perkembangan jaringan GSM (Global System for Mobile Communication) sedemikian pesat pada kurun waktu beberapa tahun terakhir.Pada makala ini, arsitektur jaringan GSM serta operasionalnya akan dipaparkan lebih lanjut dalam format yang mudah dicerna serta diharapkan dapat memperkaya khasanah pengetahuan pembaca.