TESIS DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of TESIS DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ...
TESIS
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SECARA DARING
UNTUK MENGANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS SISWA SMAK GIOVANNI KUPANG PADA MATERI
SPLTV
Design of Online Problem-Based Learning to Analyze Mathematical Problem-
Solving Ability of SMAK Giovanni Kupang Students on SPLTV Material
KAMELIA MAULETO
181442201
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM MAGISTER
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TESIS
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SECARA DARING
UNTUK MENGANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS SISWA SMAK GIOVANNI KUPANG PADA MATERI
SPLTV
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M,P.d.)
Program Studi Magister Pendidikan Matematika
KAMELIA MAULETO
181442201
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM MAGISTER
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
UNTUK MENGANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS SISWA SMAK GIOVANNI KUPANG PADA MATERI
SPLTV
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Kamelia Mauleto
181442201
Telah disetujui
Pada tanggal 24 Juli 2021
Dosen Pembimbing
Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd.
TESIS
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SECARA DARING
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
TESIS
DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SECARA DARING
UNTUK MENGANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS SISWA SMAK GIOVANNI KUPANG PADA MATERI
SPLTV
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Kamelia Mauleto
181442201
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 28 Juli 2021 dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. …………….
Sekretaris : Dr. Hongki Julie, M.Si. …………….
Anggota : Dr. Hongki Julie, M.Si. …………….
Anggota : Hartono, Ph.D. …………….
Anggota : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. …………….
Yogyakarta, 28 Juli 2021
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dekan
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
”Kamu Bisa Jika Kamu Berpikir Kamu Bisa
Tetapi Kamu Tidak Akan Bisa Jika Kamu Hanya Berpikir
Selalu Ada Kesempatan Untuk Sukses
Jangan Hilang Keyakinan
Pandanglah Dari 2 Sisi
Positif Dan Negatif
Bukankah Sempurna Itu Lengkap, Komplet ?
Tetaplah Berdoa Dan Bertindak
Raih Suksesmu”
(Kamelia Mauleto)
Dengan rasa syukur tesis ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus
Kedua orang tua, bapak Domi Mauleto dan mama Mariance J. Ndolu
Adik-adik, Kandi, Andreas, Bernad dan Aril
Almamater
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini tidak memuat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar di suatu Perguruan Tinggi, dan
juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, 28 Juli 2021
Kamelia Mauleto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tanganh di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Kamelia Mauleto
NIM : 181442201
Demi perkembangan pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Desain Pembelajaran Berbasis Masalah Secara Daring Untuk Menganalisis
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMAK Giovanni
Kupang Pada Materi SPLTV”
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas
Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikan di internet atau media lain untuk keperluan akademis tanpa
meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 28 Juli 2021
Kamelia Mauleto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Desain
Pembelajaran Berbasis Masalah Secara Daring Untuk Menganalisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa Smak Giovanni Kupang Pada Materi
SPLTV” ini dengan baik. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Magister pada program studi Pendidikan Matematika.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tesis ini penulis
mendapatkan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku dekan Fakultas
Kegururan dan Ilmu Pendidikan
2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi
Magister Pendidikan Matematika sekaligus selaku dosen pembimbing
tesis yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk
memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan
tesis ini
3. Yayasan Swasti Sari Keuskupan Agung Kupang yang telah mengizinkan
penulis untuk malakukan penelitian di SMAK Giovanni Kupang
4. Romo Drs. Stefanus Mau, Pr selaku Kepala Sekolah SMAK Giovanni
Kupang yang telah mengizinkan penulis untuk malakukan penelitian di
SMAK Giovanni Kupang
5. Bapak Yulianus Orangola, S.Pd. dan Ibu Margareta Gena, S.Pd. selaku
guru mata pelajaran matematika SMAK Giovanni Kupang yang telah
mendampingi dalam pelaksanaan penelitian
6. Siswa-siswi kelas X MIPA 1 dan X MIPA 2 SMAK Giovanni Kupang
yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian
7. Segenap dosen Program Studi Magister Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan dukungan selama penulis menempuh perkuliahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Segenap staf dari sekretariat JPMIPA Universitas Sanata Dharma yang
telah memberikan pelayanan akademik
9. Kedua orang tua bapak Domi Mauleto dan mama Mariance Julifiti
Ndolu, terima kasih atas pengorbanan, doa, dorongan, dan motivasi yang
diberikan sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis ini
10. Adik-adik terkasih, Kandi, Andreas, Bernad dan Aril yang selalu
memberikan semangat dalam penyusunan tesis
11. Teman-teman Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika yang telah
memberikan dukungan dalam penyusunan tesis
12. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
penyusunan tesis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih belum sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan
menyempurnakan tesis ini. Semoga tesis ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca.
Yogyakarta, 28 Juli 2021
Penulis
Kamelia Mauleto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
Mauleto, Kamelia. 2021. Desain Pembelajaran Berbasis Masalah Secara
Daring Untuk Menganalisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Siswa SMAK Giovanni Kupang Pada Materi SPLTV. Tesis. Program Studi
Pendidikan Matematika Program Magister. Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan lintasan belajar siswa
SMAK Giovanni Kupang yang berlangsung dengan penggunaan desain
pembelajaran berbasis masalah secara daring yang dirancang dan (2) mengetahui
kemampuan pemecahan masalah siswa SMAK Giovanni Kupang dalam proses
pembelajaran berbasis masalah secara daring pada materi SPLTV. Jenis penelitian
ini adalah penelitian desain. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X
MIPA 1 sebagai subjek kelas uji coba dan siswa kelas X MIPA 2 SMAK
Giovanni Kupang sebagai kelas penelitian. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah catatan harian, dokumentasi, tes tertulis, dan wawancara.
Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah lembar tes tertulis, pedoman
wawancara dan alat dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah
reduksi data, penyejian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) desain lintasan belajar dengan
pembelajaran berbasis masalah pada materi SPLTV di kelas X MIPA SMAK
Giovanni Kupang secara daring adalah sebagai berikut: (a) Pada pembelajaran
pertemuan pertama dan kedua peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran,
mereview pengetahuan siswa yang berkaitan materi yang akan dipelajari, dan
memberikan masalah pada siswa sebanyak 2 masalah pada pertemuan pertama
dan 2 masalah pada pertemuan kedua. (b) Peneliti membagi siswa dalam bentuk
kelompok dan mempersiapkan WhatsApp Group untuk tiap kelompok diskusi
siswa. (c) Peneliti membimbing diskusi kelompok dalam menyelesaikan masalah
yang diberikan melalui WhatsApp Group. (d) Peneliti memberikan kesempatan
kepada perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi penyelesaian
masalah yang diberikan melalui zoom meet. (e) Peneliti membahas hasil disksusi
dan presentasi kelompok, mengevaluasi proses pembelajaran yang terjadi dan
bersama-sama dengan siswa menyimpulkan proses pembelajaran. (2) Kemampuan
pemecahan masalah siswa berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara adalah
sebagai berikut: (a) Pada penyelesaian masalah 1 ada tiga kelompok jawaban
siswa dari 30 siswa. Kelompok jawaban yang pertama terdapat 26 siswa yang
memenuhi 5 indikator kemampuan pemecahan masalah matematis. Kelompok
jawaban yang kedua terdapat 1 siswa yang memenuhi 5 indikator kemampuan
pemecahan masalah matematis dan kelompok jawaban yang ketiga terdapat 3
siswa yang memenuhi 5 indikator kemampuan pemecahan masalah matematis.
(b) Pada masalah kedua terdapat 2 jenis kelompok jawaban siswa. Kelompok
jawaban yang pertama terdapat 23 siswa yang memenuhi 5 indikator kemampuan
pemecahan masalah matematis. Kelompok jawaban yang kedua terdapat 7 siswa
yang memenuhi 5 indikator kemampuan pemecahan masalah matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Kata kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Kemampuan Pemecahan Masalah,
Penelitian Desain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
Mauleto, Kamelia. 2021. Design of Online Problem-Based Learning to Analyze
Mathematical Problem-Solving Ability of SMAK Giovanni Kupang Students on
SPLTV Material. Thesis. Mathematics Education Study Program Master
Program. Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma
University. Yogyakarta.
This research aims to (1) describe the learning trajectory of SMAK
Giovanni Kupang students which took place using an online problem-based
learning design that was designed and (2) determine the problem-solving abilities
of SMAK Giovanni Kupang students in the online problem-based learning process
on SPLTV material. This type of research is design research. The subjects in this
study were students of class X MIPA 1 as the subject of the trial class and class X
MIPA 2 students of SMAK Giovanni Kupang as the research class. Data
collection methods used are diaries, documentation, written tests, and interviews.
The data collection instruments used were written test sheets, interview guidelines
and documentation tools. The data analysis technique used is data reduction, data
presentation and conclusion drawing.
The results showed that (1) the design of learning trajectories with
problem-based learning on SPLTV material in class X MIPA SMAK Giovanni
Kupang online was as follows: (a) At the first and second meeting learning the
researchers conveyed the learning objectives, reviewed students' knowledge
related to the material. to be studied, and gave students 2 problems at the first
meeting and 2 problems at the second meeting. (b) Researchers divide students
into groups and prepare WhatsApp Groups for each student discussion group. (c)
Researchers guide group discussions in solving problems given through
WhatsApp Group. (d) The researcher provides an opportunity for group
representatives to present the results of the problem-solving discussions given
through zoom meet. (e) Researchers discuss the results of group discussions and
presentations, evaluate the learning process that occurs and together with
students conclude the learning process. (2) Students' problem solving abilities
based on the results of written tests and interviews are as follows: (a) In solving
problem 1 there are three groups of student answers from 30 students. The first
group of answers contained 26 students who met 5 indicators of mathematical
problem solving ability. The second group of answers contained 1 student who
met 5 indicators of mathematical problem solving ability and the third group of
answers contained 3 students who met 5 indicators of mathematical problem
solving ability. (b) In the second problem there are 2 types of groups of student
answers. The first group of answers contained 23 students who met 5 indicators of
mathematical problem solving ability. The second group of answers contained 7
students who met 5 indicators of mathematical problem solving ability.
Keywords: Problem Based Learning, Problem Solving Ability, Design Research.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
ABSTRACT ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Tinjauan Pustaka ......................................................................................... 6
C. Rumusan masalah ........................................................................................ 7
D. Tujuan .......................................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
F. Kebaruan Penelitian .................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 9
A. Pembelajaran Berbasis Masalah .................................................................. 9
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah ................................................ 9
2. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah .................... 12
3. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Berbasis Masalah ....................... 13
B. Pembelajaran Daring ................................................................................. 14
C. Kemampuan Pemecahan Masalah ............................................................. 16
D. Penelitian Desain ....................................................................................... 18
1. Pengertian dan karakteristik penelitian Desain .................................. 18
2. Langkah-langkah Penelitian Desain ................................................... 19
E. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV) ................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 23
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 23
B. Tempat dan Waktu Penelititan .................................................................. 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Subyek Penelitian ...................................................................................... 23
D. Obyek Penelitian ....................................................................................... 24
E. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 24
F. Instrument Penelitian ................................................................................. 25
G. Teknik Analisis Data ................................................................................. 28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 30
A. Deskripsi Proses Perencanaan untuk Kelas Uji Coba ............................... 30
B. Deskripsi Pelaksanaan Proses Pembelajaran di Kelas Uji Coba ............... 34
C. Analisis dan Pembahasan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa di
Kelas Uji Coba .......................................................................................... 82
D. Deskripsi Proses Perencanaan untuk Kelas Penelitian ............................ 100
E. Deskripsi Pelaksanaan Proses Pembelajaran di Kelas Penelitian ........... 104
F. Analisis dan Pembahasan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa di
Kelas Penelitian ....................................................................................... 150
G. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 167
H. Refleksi .................................................................................................... 168
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 172
A. Kesimpulan .............................................................................................. 172
B. Saran ........................................................................................................ 174
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 176
LAMPIRAN ........................................................................................................ 179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Tertulis Siswa…………………………………………..25
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa…………………………...……26
Tabel 4.1 Soal Tes SPLTV di Kelas Penelitian………………………………...104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Kelompok Jawaban Pertama untuk Masalah 1 Pertemuan Pertama
Kelas Uji Coba………………………………………………...…44
Gambar 4.2 Kelompok Jawaban Kedua untuk Masalah 1 Pertemuan Pertama
Kelas Uji Coba……………………………………………………47
Gambar 4.3 Kelompok Jawaban Pertama untuk Masalah 2 Pertemuan Pertama
Kelas Uji Coba…………………………………………………...50
Gambar 4.4 Kelompok Jawaban Pertama untuk Masalah 1 Pertemuan Kedua
Kelas Uji Coba…………………………….................................69
Gambar 4.5 Kelompok Jawaban Siswa Pertama untuk Masalah nomor 1 Tes
Tertulis Kelas Uji Coba…………………………………………..83
Gambar 4.6 Kesalahan Perhitungan yang dilakukan Kelompok Jawaban Siswa
Pertama untuk Masalah nomor 1 Tes Tertulis Kelas Uji Coba…..83
Gambar 4.7 Kelompok Jawaban Siswa Kedua untuk Masalah nomor 1 Tes
Tertulis Kelas Uji Coba…………………………………………..86
Gambar 4.8 Kelompok Jawaban Siswa Ketiga untuk Masalah nomor 1 Tes
Tertulis Kelas Uji Coba…………………………….…………….91
Gambar 4.9 Kelompok Jawaban Siswa Pertama untuk Masalah nomor 2 Tes
Tertulis Kelas Uji Coba……………..……………………….….94
Gambar 4.10 Kelompok Jawaban Siswa Kedua yang Mengerjakan dengan
Pemisalan Masalah Nomor 2 Tes Tertulis Kelas Uji Coba.......97
Gambar 4.11 Kelompok Jawaban Siswa Kedua yang Mengerjakan Tanpa
Pemisalan Masalah nomor 2 Tes Tertulis Kelas Uji Coba…....98
Gambar 4.12 Masalah 1 Pertemuan Pertama Kelas Penelitian….…………..108
Gambar 4.13 Masalah 2 Pertemuan Pertama Kelas Penelitian….…..………108
Gambar 4.14 Kelompok Jawaban Siswa untuk Masalah 1 Pertemuan Pertama
Kelas Penelitian…………………………………….………….113
Gambar 4.15 Kelompok Jawaban Siswa untuk Masalah 2 Pertemuan Pertama
Kelas Penelitian………………………………………………..117
Gambar 4.16 Kelompok Jawaban Siswa Dengan Kesimpulan Yang Salah Untuk
Masalah 1 Pertemuan Pertama Kelas Penelitian………………119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 4.17 Presentasi Siswa Dari Salah 1 Kelompok Pada Pertemuan Pertama
Kelas Penelitian………………………………………………..123
Gambar 4.18 Masalah 1 Pertemuan kedua di Kelas Penelitian…………...…128
Gambar 4.19 Masalah 2 Pertemuan kedua di Kelas Penelitian……………...129
Gambar 4.20 Kelompok Jawaban Siswa untuk Masalah 1 Pertemuan Kedua
Kelas Penelitian………………………………………………..134
Gambar 4.21 Kelompok Jawaban Siswa Yang Pertama Untuk Masalah 2
Pertemuan Pertama Kelas Penelitian …………………………139
Gambar 4.22 Presentasi Siswa Dari Salah 1 Kelompok Pada Pertemuan kedua
Kelas Penelitian……………………………………….……….146
Gambar 4.23 Soal Tes SPLTV di Kelas Penelitian…………………………..149
Gambar 4.24 Kelompok Jawaban Siswa Pertama untuk Masalah nomor 1 Tes
Tertulis Kelas Penelitian………………………………………151
Gambar 4.25 Kelompok Jawaban Siswa Kedua untuk Masalah nomor 1 Tes
Tertulis Kelas Penelitian………………………………………156
Gambar 4.26 Kelompok Jawaban Siswa Ketiga Untuk Masalah Nomor 1 Tes
Tertulis Kelas Penelitian………………………………………159
Gambar 4.27 Kelompok Jawaban Siswa Pertama untuk Masalah nomor 2 Tes
Tertulis Kelas Penelitian………………………………………162
Gambar 4.28 Kelompok Jawaban Siswa Kedua untuk Masalah nomor 2 Tes
Tertulis Kelas Penelitian…...………………………..……...…165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang berhubungan
dengan dunia pendidikan yang dapat mengembangkan kemampuan untuk
berpikir kritis, berargumentasi, dan memberi konstrubusi dalam penyelesaian
masalah sehari-hari. Mengingat pentingnya matematika dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka sudah sewajarnya matematika menjadi
pelajaran wajib yang perlu dikuasai dan dipahami dengan baik oleh siswa di
sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Berdasarkan National Council of Teacher of Mathematics (NCTM)
ada lima kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam mempelajari
matematika untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika, yaitu
kemampuan pemecahan masalah, kemampuan penalaran, kemampuan
berkomunikasi, kemampuan membuat koneksi, dan kemampuan representasi.
(NCTM, 2000) menyatakan bahwa pemecahan masalah merupakan bagian
integral dalam pembelajaran matematika.
Kemampuan pemecahan masalah matematis adalah suatu
keterampilan pada diri peserta didik agar mampu menggunakan kegiatan
matematik untuk memecahkan masalah dalam matematika, masalah dalam
ilmu lain dan masalah dalam kehidupan sehari-hari (Soedjadi, 1995).
Kemampuan pemecahan masalah amatlah penting dalam matematika, bukan
saja bagi mereka yang di kemudian hari akan mendalami atau mempelajari
matematika, melainkan juga bagi mereka yang akan menerapkannya dalam
bidang studi lain dan dalam kehidupan sehari-hari (Russeffendi, 2006).
Muhsetyo,dkk (2007) dalam bukunya menyatakan bahwa “manfaat dari
pengalaman memecahkan masalah, antara lain adalah peserta didik menjadi:
1) kreatif dalam berpikir, 2) kritis dalam menganalisa data, fakta dan
informasi, 3) mandiri dalam bertindak dan bekerja. Selain itu dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pemecahan masalah akan menumbuhkan sikap kreatif siswa dalam
pembelajaran matematika sehingga suasana pembelajaran akan lebih
meningkatkan kemampuan siswa.
Kemampuan pemecahan masalah dapat dikembangkan melalui
pembelajaran di mana masalah dihadirkan di kelas dan siswa diminta untuk
menyelesaikannya dengan segala pengetahuan dan keterampilan yang mereka
miliki. Pembelajaran bukan lagi sebagai “transfer of knowledge”, tetapi
mengembangkan potensi siswa secara sadar melalui kemampuan yang lebih
dinamis. Kemampuan pemecahan masalah matematis diukur menggunakan
beberapa indikator. Menurut NCTM (2000) indikator-indikator untuk
mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa meliputi: 1)
Siswa dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang ditanyakan,
dan kecukupan unsur yang diperlukan, 2) Siswa dapat merumuskan masalah
matematik atau menyusun model matematik, 3) Siswa dapat menerapkan
strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah (sejenis dan masalah baru)
dalam atau diluar matematika, 4) Siswa dapat menjelaskan hasil sesuai
permasalahan asal, dan 5) Siswa dapat menggunakan matematika secara
bermakna.
Menurut beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan
pemecahan masalah matematis di Indonesia masih kurang baik. (Bernas:
2017) Survey yang dilakukan Trends in International Mathematics and
Sciense Study (TIMSS, 2015) dengan Skor Matematika 397, dan
(Kemendikbud: 2016) Indonesia menempati nomor 45 dari 50 negara dan
hasil survey yang diperoleh PISA (Programme for International Student
Assesment) pada tahun 2015; Indonesia masih berada pada 10 besar peringkat
terbawah yaitu peringkat 62 dari 72 negara.
Pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara langsung dengan
tatap muka antara guru dan peserta didik, kini berubah semenjak adanya
Coronaviris Diseases 2019 (COVID-19) yang mulai masuk ke Indonesia
pada awal bulan maret tahun 2020. Adanya virus COVID-19 ini berdampak
pada berbagai sektor kehidupan masyarakat. Mulai dari sektor ekonomi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
sosial, pariwisata bahkan sektor pendidikan mengalami dampak yang
signifikan karena virus ini. Banyak sekolah di berbagai Negara menutup
sekolah-sekolah untuk meminimalisir penyebaran virus COVID-19.
Melihat kondisi adanaya pandemi COVID-19 ini, Menteri Pendidikan
dan kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan
surat edaran nomor 4 tahun 2020 pada tanggal 24 maret 2020 berisi tentang
pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran COVID-
19. Dalam surat edaran dijelaskan bahwa proses pembelajaran dilaksanakan
di rumah melalui daring atau jarak jauh tanpa bertatap muka langsung dengan
siswa untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi
siswa. Perubahan proses pembelajaran ini dilakukan dengan tujuan untuk
mencegah penyebaran virus COVID-19 yang sangat cepat mengingat sekolah
merupakan salah satu tempat berkumpulnya manusia dalam jumlah banyak.
Dalam masa pandemi COVID-19 saat ini, pembelajaran yang
dilakukan secara daring memanfaatkan teknologi informasi sebagai media
untuk pelaksanaan pembelajaran, namun perubahan proses pembelajaran
yang dilakukan secara tiba-tiba karena adanya virus COVID-19 ini membuat
guru, peserta didik maupun orang tua menjadi kaget. Adanya perubahan ini
mengharuskan guru (pendidik) merespon dengan sikap dan tindakan untuk
mau belajar hal-hal baru. Pemanfaatan teknologi harus menjadi acuan bagi
guru untuk mampu menghadirkan proses pembelajaran yang memberikan
ruang gerak bagi siswa untuk mampu bereksplorasi, memudahkan interaksi
serta kolaborasi antar siswa maupun siswa dengan guru utamanya dalam
pembelajaran matematika untuk siswa. Penyusunan materi serta penggunaan
alat peraga atau media pembelajaran dalam proses pembelajaran secara daring
yang dilakukan oleh guru dengan siswa harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan intelektual siswa. Hal ini dilakukan agar siswa lebih mudah
dalam memahami materi yang dibawakan.
Untuk dapat meningkatkan keefektifan dan memaksimalkan
pembelajaran matematika secara daring, maka dibutuhkan teknologi
informasi serta alat peraga ataupun media yang mumpuni seperti penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
internet sebagai penunjang dalam pelaksanaannya. Penggunaan internet untuk
keperluan pendidikan semakin meluas, terutama di negara-negara maju. Hal
tersebut merupakan fakta yang menunjukkan bahwa media ini memang
dimungkinkan untuk digunakan dalam proses pembelajaran agar lebih efektif
(Nuraini, 2005). Melalui pembelajaran daring siswa dapat berinteraksi dengan
guru menggunakan beberapa aplikasi seperti google classroom, video
converence, zoom, whatsapp ataupun yang lainnya. Pembelajaran
menggunakan aplikasi ini merupakan inovasi dalam dunia pendidikan dan
juga merupakan tantangan bagi para pendidik dalam kesiapan mereka
menyiapkan materi yang akan diajarkan dalam bentuk daring.
Penggunaan internet sebagai media untuk pembelajaran secara daring
tidak memberikan dampak baik bagi semua peserta didik. Hal ini dikarenakan
terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kesuksesan siswa dalam
pembelajaran secara daring. Faktor yang mempengaruhi kesuksesan siswa
tersebut diantaranya yaitu lingkungan dan karakteristik siswa itu sendiri
(Nakayama, Yamamoto, & Santiago, 2007). Faktor lingkungan yang
dimaksudkan diantaranya peran serta kesiapan orang tua dalam membimbing
siswa melakukan pembelajaran secara daring serta pemerataan akses internet
diberbagai daerah di Indonesia. Jika akses internet lancar, maka pembelajaran
secara daringpun juga akan berjalan lancar. Untuk karakteristik siswa yang
mempengaruhi kesusksesan pembelajaran secara daring yaitu semangat serta
antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Jika siswa memiliki
semangat serta antusias yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran secara
daring maka hasil yang didapatkan akan maksimal. Begitupula sebaliknya
jika siswa memiliki semangat dan antusias yang rendah maka hasilnyapun
akan kurang maksimal.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru matematika SMA
di Kupang, diperoleh informasi bahwa masih ada peserta didik yang
mengalami kesulitan ketika diminta menyelesaikan masalah matematis baik
di depan kelas maupun ketika mengerjakan soal uraian. Ada beberapa peserta
didik yang hanya sekedar menghitung angka-angkanya tanpa mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
maksud dari soal ataupun tanpa mengetahui arti dari setiap langkah-langkah
penyelesaian soal tersebut. Masih ada pula peserta didik yang tidak sistematis
ketika mengerjakan soal. Tidak sistematis yang dimaksud adalah tidak
menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal secara
lengkap, tidak menuliskan rumus umumnya, ada langkah-langkah
penyelesaian yang tidak dituliskan, atau tidak menuliskan kesimpulan sesuai
dengan soal. Berdasarkan wawancara dengan guru, juga diperoleh informasi
terdapat berbagai kendala tambahan saat pembelajaran berubah menjadi
pembelajaran daring (online) karena adanya pademi COVID-19 yaitu terdapat
siswa yang acuh tak-acuh dan cepat merasa bosan bahkan mengantuk dalam
pembelajaran daring, kesulitan dalam membimbing siswa karena terdapat
beberapa siswa yang tidak bisa secara konsisten mengikuti kelas daring dari
awal hingga selesai karena kurangnya fasilitas yang memadai sehingga
seringkali pembelajaran daring yang dilakukan ialah guru memberikan soal
dan siswa diminta mengerjakan dan mengumpulkan dalam batasan waktu
tertentu namun selanjutnya tidak terjadi diskusi ataupun pembahasan tentang
soal ataupun tugas yang diberikan. Hal ini akan sangat mempengaruhi siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran yang salah satunya yaitu memiliki
kemampuan pemecahan masalah.
Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dapat berjalan
dengan baik apabila diciptakan suasana pembelajaran matematika yang
kondusif sehingga dapat mengoptimalkan siswa dalam proses pembelajaran.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa adalah dengan mengaktifkan siswa
dalam proses pembelajaran di kelas. Strategi yang dapat dipakai, diantaranya
Pembelajaran Berbasis Masalah. Pembelajaran berbasis masalah (Problem-
Based Learning), selanjutnya disingkat PBM atau PBL, merupakan salah satu
model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif
kepada siswa.
Pada PBL ini siswa dihadapkan pada situasi atau masalah yang dapat
mengantarnya untuk lebih mengenal objek matematika, melibatkan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
melakukan proses belajar matematika secara aktif, mengemukakan kembali
ide matematika dalam membentuk pemahaman baru. Sehingga
kecenderungan untuk meningkatnya kemampuan pemecahan masalah
matematik menjadi lebih terbuka.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk menerapkan
Problem-Based Learning dan menganalisis kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa SMAK Giovanni Kupang pada materi Sistem Persamaan
Linear Tiga Variabel (SPLTV).
B. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan hasil penelitian sejenis menurut Yuli (2016) model
Pembelajaran Berbasis Masalah atau problem based learning (PBL),
menawarkan bentuk pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam
pembelajaran. Problem based learning adalah model pembelajaran pada
masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuan sendiri, serta
menumbuhkan kembangkan keterampilan yang lebih tinggi. Penambahan
pemberian tugas terstruktur menunjang pembelajaran PBL. Melalui tugas
terstruktur aktivitas belajar siswa akan meningkat. Siswa memperoleh
pengetahuan tersebut secara langsung melalui pengalaman sendiri. Setiap
siswa mempunyai kesempatan untuk menghadirkan kemampuannya
sendiri. Dengan demikian, pembelajaran Problem Based Learning dengan
disertai pemberian tugas terstruktur dapat mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa.
Menurut Hesti dan Ririn (2016) untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah siswa, perlu didukung oleh metode pembelajaran yang
tepat. Salah satu pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah adalah pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).
PBL merupakan suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah
dunia nyata sebagai suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang
cara berpikir kritis dan ketrampilan pemecahannya, serta untuk memperoleh
pengetahuan dan konsep yang esensial. Sehingga model PBL menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar aktif,
berpikir kritis, dan ketrampilan intelektual dalam pemecahan masalah.
C. Rumusan masalah
1. Bagaimana lintasan belajar siswa SMAK Giovanni Kupang yang
berlangsung dengan penggunaan desain pembelajaran berbasis masalah
secara daring yang dirancang ?
2. Bagaimana kemampuan pemecahan masalah siswa SMAK Giovanni
Kupang dalam Proses Pembelajaran Berbasis masalah secara daring
pada materi SPLTV ?
D. Tujuan
1. Mendeskripsikan lintasan belajar siswa SMAK Giovanni Kupang yang
berlangsung dengan penggunaan desain pembelajaran berbasis masalah
secara daring yang dirancang.
2. Mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa SMAK Giovanni
Kupang dalam proses pembelajaran berbasis masalah secara daring pada
materi SPLTV.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, penelitian ini menambah wawasan peneliti bagaimana
mengajarkan siswa untuk dapat memecahkan masalah secara sistemastis.
2. Bagi guru, sebagai inspirasi untuk mengelola pembelajaran untuk melatih
siswa memecahkan masalah dengan pendekatan pembelajaran berbasis
masalah.
3. Bagi siswa, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa melalui pendekatan pembelajaran berbasis
masalah.
F. Kebaruan Penelitian
Kebaruan dalam penelitian ini dengan penelitian sabelumnya adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1. Penelitian ini merupakan penelitian desain dimana suatu desain dibuat
untuk diterapkan kemudian dilihat dan dievalusi hasilnya untuk
diperbaiki hingga desain yang dirancang menjadi lebih efisien.
2. Penelitian ini berlangsung secara daring (online).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning),
selanjutnya disingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran
inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran
yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik
untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah,
peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real
world) dalam (Daryanto, 2014).
Duch (2001) mendefinisikan bahwa pembelajaran berbasis masalah
merupakan pendekatan pembelajaran yang mempunyai ciri menggunakan
masalah nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar berpikir kritis,
keterampilan pemecahan masalah, dan memperoleh pengetahuan mengenai
esensi materi pembelajaran. Menurut Tan dalam Rusman (2010),
Pembelajaran Berbasis Masalah adalah penggunaan berbagai macam
kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan
dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dengan
segala macam kompleksitas yang ada.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan mengenai
pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah adalah model pembelajaran yang
membuat siswa berfokus pada permasalahan yang diberikan oleh guru dan
kemudian membuat siswa menjadi lebih aktif sehingga siswa dapat belajar
menyusun pengetahuan sendiri, serta menumbuhkan kembangkan
ketrampilan yang lebih tinggi, salah satunya yaitu ketrampilan dalam
pemecahan masalah matematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Terdapat beberapa Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah
diantaranya ialah sebagai berikut: (1) belajar dimulai dengan suatu masalah,
(2) memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia
nyata siswa, (3) mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, bukan
diseputar disiplin ilmu, (4) memberikan tanggung jawab yang besar kepada
pebelajar dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar
mereka sendiri, (5) menggunakan kelompok kecil, dan (6) menuntut pebelajar
untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk suatu
produk atau kinerja. (Ngalimun, 2014: 90).
Dalam model PBL, fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih
sehingga pebelajar tidak saja mempelajari konsep-konsep yang berhubungan
dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah
tersebut. Oleh sebab itu, pebelajar tidak saja harus memahami konsep yang
relevan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi juga memperoleh
pengalaman belajar yang berhubungan dengan keterampilan menerapkan
metode ilmiah dalam pemecahan masalah dan menumbuhkan pola berpikir
kritis.
Bila pembelajaran yang dimulai dengan suatu masalah, apalagi kalau
masalah tersebut bersifat kontekstual, maka dapat terjadi ketidakseimbangan
kongnitif pada diri pebelajar. Keadaan ini dapat mendorong rasa ingin tahu
sehingga memunculkan bermacam-macam pertanyaan disekitar masalah
seperti “apa yang dimaksud dengan…”,”mengapa bisa terjadi…”,”bagaimana
mengetahuinya…” dan seterusnya. Bila pertanyaan-pertanyaan tersebut telah
muncul dalam diri pebelajar maka motivasi intrinsik mereka untuk belajar
akan tumbuh. Pada kondisi tersebut diperlukan peran guru sebagai fasilitator
untuk mengarahkan pebelajar tentang “konsep apa yang diperlukan untuk
memecahkan masalah”, “apa yang harus dilakukan” atau “bagaimana
melakukannya” dan seterusnya. Dari paparan tersebut dapat diketahui bahwa
penerapan PBL dalam pembelajaran dapat mendorong siswa mempunyai
inisiatif untuk belajar secara mandiri. Pengalaman ini sangat diperlukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dalam kehidupan sehari-hari dimana berkembangnya pola pikir dan pola kerja
seseorang bergantung pada bagaimana dia membelajarkan dirinya.
Adapun prinsip-prinsip Pembelajaran Problem Based Learning adalah
(Iyam Maryati, 2018) :
1. Belajar adalah proses konstruktif dan bukan penerimaan. Pembelajaran
tradisional didominasi oleh pandangan bahwa belajar adalah penuangan
pengetahuan ke kepala pembelajar. Kepala pembelajar dipandang sebagai
kotak kosong yang siap diisi melalui repetisi dan penerimaan. Pengajaran
lebih diarahkan untuk penyimpanan informasi oleh pembelajarpada
memorinya seperti menyimpan buku-buku di perpustakaan. Pemanggilan
kembali informasi bergantung pada kualitas nomer panggil(call number)
yang digunakan dalam mengklasifikasikan informasi. Namun, psikologi
kognitif modern menyatakan bahwa memori merupakan struktur asosiatif.
Pengetahuan disusun dalam jaringan antar konsep, mengacu pada jalinan
semantik. Ketika belajar terjadi informasi baru digandengkan pada
jaringan informasi yang telah ada. Jalinan semantik tidak hanya
menyangkut bagaimana menyimpan informasi, tetapi juga bagaimana
informasi itu diinterpretasikan dan dipanggil. Knowing About Knowing
(metakognisi) Mempengaruhi Pembelajaran.
2. Prinsip kedua yang sangat penting adalah belajar adalah proses cepat, bila
pebelajar mengajukan keterampilan-keterampilan self monitoring, secara
umum mengacu pada metakognisi (Bruer, 1993 dalam Gijselaers, 1996).
Metakognisi dipandang sebagai elemen esensial keterampilan belajar
seperti setting tujuan (what am I going to do), strategi seleksi (how am I
doing it?), dan evaluasi tujuan (did it work?). Keberhasilan pemecahan
masalah tidak hanya bergantung pada pemilikan pengetahuan konten (body
of knowledge), tetapi juga penggunaan metode pemecahan masalah untuk
mencapai tujuan. Secara khusus keterampilan metakognitif meliputi
kemampuan memonitor prilaku belajar diri sendiri, yakni menyadari
bagaimana suatu masalah dianalisis dan apakah hasil pemecahan masalah
masuk akal ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Faktor-faktor Kontekstual dan Sosial Mempengaruhi Pembelajaran.
Prinsip ketiga ini adalah tentang penggunaan pengetahuan. Mengarahkan
pebelajar untuk memiliki pengetahuan dan untuk mampu menerapkan
proses pemecahan masalah merupakan tujuan yang sangat ambisius.
Pembelajaran biasanya dimulai dengan penyampaian pengetahuan oleh
pembelajar kepada pebelajar, kemudian disertai dengan pemberian tugas-
tugas berupa masalah untuk meningkatkan penggunaan pengetahuan.
Secara umum terdapat kesamaan dari pendapat beberapa ahli
mengenai pengertian pembelajaran berbasis masalah, yaitu bahwa
pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pembelajaran yang
mengetengahkan masalah kehidupan nyata sebagai upaya untuk
meningkatkan keterampilan berpikir siswa dan mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Masalah
menurut Arends (dalam Warsono, 2012) pembelajaran berbasis masalah
memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Pengajuan pertanyaan atau masalah.
b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin.
c. Penyelidikan autentik.
d. Menghasilkan produk dan memamerkannya.
e. Kerjasama.
2. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah
Secara umum Pembelajaran berbasis masalah juga memiliki kelebihan
dan kelemahan. Sanjaya (2008) mengungkapkan bahwa pembelajaran
berbasis masalah memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, antara lain
sebagai berikut:
a. Kelebihan-kelebihan pembelajaran berbasis masalah adalah :
1) Memberi tantangan kepada siswa untuk menemukan pengetahuan
baru bagi siswa,
2) Membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka
untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3) Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
b. Kelemahan-kelemahan pembelajaran berbasis masalah adalah :
1) Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk
dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencobanya,
2) Membutuhkan cukup waktu untuk persiapan pembelajaran.
3. Langkah-Langkah dalam Pembelajaran Berbasis Masalah
Berikut ialah langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
menurut (Muhlisrarini, 2014) Guru menjelaskan kompetensi yang ingin
dicapai dan menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan.
Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang
dipilih.
1) Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
(menetapkan topik, tugas, jadwal, dan lain-lain).
2) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
sesuai, eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, dan
pemecahan masalah.
3) Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas
dengan temannya.
4) Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi
terhadap eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka
gunakan.
Adapun tahap-tahap atau sintaks pembelajaran dengan PBL
menurut (Arends, 2012) antara lain:
1) orientasi siswa kepada masalah
2) mengorganisasikan siswa untuk belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3) membantu investigasi individu dan kelompok
4) mengembangkan dan mempresentasikan hasil belajar
5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Dari beberapa pendapat para ahli diatas, pada penelitian ini akan
digunakan tahapan-tahapan pembelajaran berbasis masalah untuk proses
pembelajaran yaitu menurut arends
Pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran kooperatif
dimana siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep
yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah
tersebut dengan teman-temannya.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan
pendapatnya sendiri, mendengar pendapat temannya, dan bersama-sama
membahas permasalahan yang diberikan guru. Dengan pembelajaran
kooperatif ini diharapkan akan memberikan kontribusi terhadap kemampuan
komunikasi dan kreatifitas dalam pemecahan masalah matematika.
B. Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring (dalam jaringan merupakan sistem pembelajaran
tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan peserta didik tetapi
dilaksanakan secara online menggunakan jaringan internet. Adanya pandemi
COVID-19 membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa aturan
terhadap lembaga pendidikan untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh
(PJJ) sebagai upaya untuk mengurangi resiko penularan COVID-19. Saat ini
pembelajaran daring merupakan satu-satunya pembelajaran yang banyak
digunakan oleh lembaga pendidikan karena dianggap efektif.
Menurut Meidawati, dkk (2019) pembelajaran daring dapat dipahami
sebagai pendidikan formal yang diselenggrarakan oleh sekolah yang peserta
didik dan instrukturnya (guru) berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan
sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan
berbagai sumber daya yang diperlukan didalamnya. Menurut Jamaluddin
(2020) pembelajaran daring ini merupakan proses transformasi pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
konvensional ke dalam bentuk digital sehingga memiliki tantangan dan
peluang tersendiri.
Pembelajaran daring tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Menurut Arnesi dan Hamid (2015) Keuntungan penggunaan pembelajaran
online adalah pembelajaran bersifat mandiri dan interaktivitas yang tinggi,
mampu meningkatkan tingkat ingatan, memberikan lebih banyak
pengalaman belajar, dengan teks, audio, video dan animasi yang semuanya
digunakan untuk menyampaikan informasi, dan juga memberikan
kemudahan menyampaikan, memperbarui isi, mengunduh, para siswa
juga bisa mengirim email kepada siswa lain, mengirim komentar pada
forum diskusi, memakai ruang chat, hingga linkvideoconference untuk
berkomunikasi langsung.
Menurut Hadisi dan Muna (2015) Kekurangan pembelajaran daring
atau E-learning sebagai berikut: 1) kurangnya interaksi antara guru dan siswa
bahkan antar-siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat
terbentuknya values dalam proses belajar-mengajar, 2) kecenderungan
mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong
tumbuhnya aspek bisnis, 3) proses belajar dan mengajarnya cenderung ke
arah pelatihan daripada pendidik, 4). berubahnya peran guru dan yang semula
menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui
teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (information and
communication technology), 5) siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar
yang tinggi cenderung gagal. 6) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet
(mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon,
ataupun komputer).
Kelebihan pembelajaran daring secara umum ialah pemebelajaran
daring tidak terikat oleh ruang dan waktu, proses pembelajaran dapat
dilakukan dimanapun dan kapanpun, kemudahan mengakses materi, melatih
siswa lebih mandiri dan pengumpulan tugas secara online.. Sedangkan
kekurangan pembelajaran daring secara umum ialah tidak adanya interaksi
pembelajaran secara langsung sehingga membuat siswa cenderung lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
bebas dan merasa tidak diawasi dan ketergantungan pada fasilitas teknologi
dan jaringan internet.
Dalam penelitian ini digunakan beberapa meida teknologi informasi
yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran daring yaitu
Zoom, Google Classroom dan Whatsapp.
C. Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan berasal dari kata dasar mampu, yang berarti sanggup
melakukan sesuatu. Greenberg dan Baron (2003) mendefinisikan kemampuan
sebagai kapasitas mental dan fisik untuk melakukan berbagai tugas. Menurut
Robbins (2003), kemampuan individu secara menyeluruh dibentuk oleh dua
faktor, yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan
mempunyai sifat alamiah dan relatif stabil, walaupun dapat berubah
sepanjang waktu dengan praktik dan pengulangan. Masalah dapat diartikan
suatu situasi atau pertanyaan yang dihadapi seorang individu atau kelompok
ketika mereka tidak mempunyai aturan, algoritma atau prosedur tertentu yang
segera dapat digunakan untuk menentukan jawabannya. Ciri suatu masalah
adalah 1) individu menyadari/mengenali suatu situasi (pertanyaa-pertanyaan)
yang dihadapi. Dengan kata lain, individu tersebut mempunyai pengetahuan
prasyarat; 2) individu menyadari bahwa situasi tersebut memerlukan tindakan
(aksi). Dengan kata lain, situasi tersebut menantang untuk diselesaikan; 3)
langkah pemecahan suatu masalah tidak harus jelas atau mudah ditangkap
orang lain. Dengan kata lain, individu tersebut sudah mengetahui bagaimana
menyelesaikan masalah tersebut meskipun belum jelas.
Menurut Siswono (2018) pemecahan masalah adalah suatu proses atau
upaya individu untuk mersepons atau mengatasi halangan atau kendala ketika
suatu jawaban atau metode jawaban belum tampak jelas. Terdapat beberapa
factor yang memengaruhi kemampuan memecahkan masalah yaitu sebagai
berikut:
1. Pengalaman Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Pengalaman terhadap tugas-tugas menyelesaikan soal cerita atau soal
aplikasi. Pengalaman awal seperti ketakutan (fobia) terhadap matematika
dapat menghambat kemampuan peserta didik memecahkan masalah.
2. Latar Belakang Matematika
Kemampuan peserta didik terhadap konsep-konsep matematika yang
berbeda-beda tingkatnya dapat memicu perbedaan kemampuan peserta
didik dalam memecahkan masalah.
3. Keinginan dan Motivasi
Dorongan yang kuat dari dalam diri (internal), seperti menumbuhkan
keyakinan saya “BISA”, maupun eksternal, seperti diberikan soal-soal
yang menarik, menantang, kontekstual, dapat memengaruhi hasil
pemecahan masalah.
4. Struktur Masalah
Struktur masalah yang diberikan kepada peserta didik (pemecahan
masalah), seperti format secara verbal dan gambar, kompleksitas (tingkat
kesulitan soal), konteks (latar belakang cerita atau tema), bahasa soal,
maupun pola masalah satu dengan masalah lain dapat mengganggu
kemampuan peserta didik memecahkan masalah. Apabila masalah
disajikan dalam verbal, maka masalah perlu jelas, tidak ambigu dan
ringkas. Bila disajiakan dalam bentuk gambar atau gabungan verbal atau
gambar, maka gambar perlu informatif, mewakili ukuran yang sebenarnya.
Tingkat kesulitan perlu dipertimbangkan untuk memotivasi peserta didik,
seperti soal diawali dari yang sederhana menuju sulit. Konteks soal
disesuikan dengan tingkat kemampuan, latar belakang, dan pengetahuan
awal peserta didik, sehingga mudah ditangkap dan kontekstual.
Pemecahan masalah merupakan salah satu tujuan dalam proses
pembelajaran ditinjau dari aspek kurikulum. Pentingnya pemecahan
masalah dalam pembelajaran juga disampaikan oleh National Council of
Teacher of Mathematics (NCTM). Menurut NCTM (2000) proses berfikir
matematika dalam pembelajaran matematika meliputi lima kompetensi
standar utama yaitu pemecahan masalah (problem solving), penalaran dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
bukti (reasoning and proof), komunikasi (communication), koneksi
(connections), dan representasi (representation).
Kemampuan pemecahan masalah matematis diukur menggunakan
beberapa indikator. Menurut NCTM (2000) indikator-indikator untuk
mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa meliputi: 1)
Peserta didik dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang
ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan, 2) Peserta didik dapat
merumuskan masalah matematik atau menyusun model matematik, 3)
Peserta didik dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai
masalah (sejenis dan masalah baru) dalam atau diluar matematika, 4)
Peserta didik dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan asal, dan 5)
Peserta didik dapat menggunakan matematika secara bermakna.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006) memberikan
enam indikator yang bisa dipakai untuk mengukur kemampuan pemecahan
masalah yaitu: 1) menunjukan pemahaman masalah, 2) mengorganisasikan
data dan menulis informasi yang relevan dalam pemecahan masalah, 3)
menyajikan masalah secara matematika dalam berbagai bentuk, 4) memilih
pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat, 5)
mengembangkan strategi pemecahan masalah, 6) membuat dan menafsirkan
model matematika dari suatu masalah.
Dari beberapa indikator di atas, peneliti akan menggunakan indikator
kemampuan pemecahan masalah menurut NCTM (2000).
D. Penelitian Desain
1. Pengertian dan karakteristik penelitian Desain
Menurut Gravemeeijer dan Van Erde (2009) menyatakan bahwa
design research merupakan suatu model penelitian yang bertujuan
mengembangkan Local Instruction Theory (LIT) dengan kerja sama antara
peneliti dan tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Menurut Akker (2006) design research memiliki karakteristik sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
a. Interventionist : penelitian bertujuan untuk merancang suatu intervensi
dalam dunia nyata;
b. Iterative : penelitian menggabungkan pendekatan siklis yang meliputi
perancangan, evaluasi dan revisi;
c. Process oriented : difokuskan pada pemahaman dan pengembangan
model intervensi, bukan model kotak hitam yang menekankan
pengukuran input-output;
d. Utility oriented : keunggulan rancangan diukur untuk bisa digunakan
secara praktis oleh pengguna;
e. Theory oriented: rancangan dibangun didasarkan pada proposisi
teoritis kemudian dilakukan pengujian lapangan untuk memberikan
kontribusi pada teori.
2. Langkah-langkah Penelitian Desain
Langkah-langkah penelitian desain menurut model Gravemeijer
dan Cobb (2006) yaitu :
a. Persiapan dan tahap desain (preparation and design phase).
Tujuan utama tahap ini adalah memformulasikan teori
instruksional local (local instructional theory) yang akan dielaborasi
dan diperbaiki selama pelaksanaan eksperimen. Hal-hal yang
dilakukan dalam tahap ini adalah :
1. Menganalisis tujuan yang ingin dicapai misalnya tujuan
pembelajaran;
2. Menentukan dan menetapkan kondisi awal penelitian;
3. Mendiskusikan hipotesis local instructional theory yang akan
dikembangkan;
4. Menentukan karakteristik kelas dan peran guru; serta
5. Menetapkan tujuan teoritis yang akan dicapai melaului penelitian.
b. Pelaksanaan desain (design experiment).
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan desain yang dilakukan
setelah semua persiapan dilakukan. Tahap ini bukan untuk menguji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
apakah rancangan dan local instructional theory bekerja atau tidak,
tetapi sekaligus menguji dan mengembangkan local instructional
theory yang telah dikembangkan serta memahami bagaimana teori itu
bekerja selama pelaksaan berlangsung. Pelaksaan desai dilakukan
dalam bentuk kegiatan siklis, perencanaan (plan), pelaksanaan (do)
dan perefleksian (reflect) dalam beberapa kali pembelajaran. Pada
tahap ini dikumpulakan data yang diperlukan meliputi proses
pembelajaran yang terjadi di kelas serta proses berpikir siswa baik dari
berbagai perspektif dan aktivitas.
c. Analisis Retrospektif (retrospective analysis).
Tujuan tahap ini adalah menganalisis data-data yang diperoleh
apakah mendukung (sesuai) dengan konjektur yang telah dirancang
atau tidak. Data yang dianalisis dapat berupa rekaman video proses
pembelajaran, catatan lapangan, lembar hasil pekerjaan siswa, hasil
wawancara siswa dan guru. Tahapan ini bergantung kepada tujuan
teoritis yang hendak dicapai, sehingga analisis yang digunakan untuk
mengetahui dukungan data terhadap local instructional theory.
Pada tahap analisis retrospektif ini dilakukan rekonstruksi dan
revisi pada local instructional theory serta menyajikan suatu isu
kemungkinan yang dapat berimplikasi pada teori dan penerapannya
pada konteks dan situasi yang lebih luas. Selain berkontribusi dalam
mengembangkan pembelajaran di tingkat local instructional theory
(instructional sequence), penelitian desain juga berkontribusi dalam
pengembangan di tingkat aktivitas pembelajaran (microtheories) dan
pengembangan di tingkat domain-specific instruction theory.
E. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)
Sistem persamaan linear tiga variabel terdiri dari beberapa buah
persamaan linear dengan tiga variabel. Bentuk umum dari persamaan linear
tiga variabel adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a, b, c, dan d merupakan bilangan real, tapi a, b, dan c tidak boleh semuanya
0. Persamaan tersebut memiliki banyak solusi. Salah satu solusi dapat
diperoleh dengan mengumpamakan sembarang nilai pada dua variabel untuk
menentukan nilai variabel ketiga.
Sebuah nilai (x, y, z) merupakan himpunan penyelesaian sistem
persamaan linear tiga variabel jika nilai (x, y, z) memenuhi ketiga persamaan
yang ada di dalam SPLTV. Himpunan penyelesaian SPLTV dapat ditentukan
dengan dua cara, yaitu metode substitusi dan metode eliminasi.
1. Metode Substitusi
Metode substitusi adalah metode penyelesaian sistem persamaan
linear dengan cara menyubstitusikan nilai salah satu variabel dari satu
persamaan ke persamaan lain. Metode ini dilakukan sampai diperoleh
semua nilai variabel dalam sistem persamaan linear tiga variabel. Metode
substitusi lebih mudah digunakan pada SPLTV yang memuat persamaan
berkoefisien 0 atau 1.
2. Metode Eliminasi
Metode eliminasi adalah metode penyelesaian sistem persamaan
linear dengan cara menghilangkan salah satu variabel pada dua buah
persamaan. Metode ini dilakukan sampai tersisa satu buah variabel.
Metode eliminasi dapat digunakan pada semua sistem persamaan linear
tiga variabel. Tapi metode ini memerlukan langkah yang panjang karena
tiap langkah hanya dapat menghilangkan satu variabel. Diperlukan
minimal 3 kali metode eliminasi untuk menentukan himpunan
penyelesaian SPLTV. Metode ini lebih mudah jika digabung dengan
metode substitusi. Langkah-langkah penyelesaian menggunakan metode
eliminasi adalah sebagai berikut.
1. Amati ketiga persamaan pada SPLTV. Jika ada dua persamaan
yang nilai koefisiennya sama pada variabel yang sama,
kurangkan atau jumlahkan kedua persamaan agar variabel
tersebut berkoefisien 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Jika tidak ada variabel berkoefisien sama, kalikan kedua
persamaan dengan bilangan yang membuat koefisien suatu
variabel pada kedua persamaan sama. Kurangkan atau
jumlahkan kedua persamaan agar variabel tersebut
berkoefisien 0.
3. Ulangi langkah 2 untuk pasangan persamaan lain. Variabel
yang dihilangkan pada langkah ini harus sama dengan variabel
yang dihilangkan pada langkah 2.
4. Setelah diperoleh dua persamaan baru pada langkah
sebelumnya, tentukan himpunan penyelesaian kedua
persamaan menggunakan metode penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel (SPLDV).
5. Substitusikan nilai dua variabel yang diperoleh pada langkah
ke-4 pada salah satu persamaan SPLTV sehingga diperoleh
nilai variabel ketiga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian desain. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan penelitian desain karena peneliti ingin
mengembangkan desain pembelajaran yang menghasilkan suatu rancangan
strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran dan menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa
melalui Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM).
Pada penelititan ini, jenis penelitian desain yang digunakan berdasarkan
tahapan menurut Gravemeijer & Cobb (2006) karena secara keseluruhan
tahapan yang dilalui dalam penelitian ini terdiri dari tiga fase yaitu persiapan
desain, pelaksanaan desain dan analisis retrospektif.
B. Tempat dan Waktu Penelititan
Penelitian ini dilaksanakan secara daring melalui media virtual yaitu
WhatsApp Group, Zoom Meeting dan Google Classroom untuk siswa kelas X
MIPA 1 SMAK Giovanni Kupang sebagai subjek kelas uji coba dan siswa
kelas X MIPA 2 SMAK Giovanni Kupang sebagai kelas penelitian. SMAK
Giovanni Kupang merupakan salah satu sekolah favorit di Kota Kupang
karena banyaknya siswa berprestasi yang dihasilkan dan letak yang strategis
ditengah-tengah kota. SMAK Giovanni Kupang terletak di JL. Ahmad Yani
No.48, Fatubesi, Kupang, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 sampai dengan
Januari 2021.
C. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 SMAK
Giovanni Kupang sebagai subjek kelas uji coba dan siswa kelas X MIPA 2
SMAK Giovanni Kupang sebagai kelas penelitian. Subjek dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
yang akan diwawancarai adalah siswa yang dipilih peneliti berdasarkan
pengelompokan jawaban siswa.
D. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah lintasan belajar untuk membelajarkan
materi SPLTV secara daring dengan PBM dan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa pada amateri SPLTV setelah mengikuti proses
PBM secara daring.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penelitian ini adalah catatan harian,
dokumentasi, tes tertulis, dan wawancara.
1. Catatan Harian
Catatan harian ini merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti yang berisi
informasi hal-hal penting yang terjadi didalam proses perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran di kelas daring.
2. Dokumentasi (Foto dan Video)
Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Data
dari penelitian ini berbentuk rekaman video dan foto pembelajaran dan
dokumentasi hasil pekerjaan siswa. Dengan dokumentasi dapat membatu
peneliti dalam memperkuat data-data penelitian ketika data tertulis kurang
detail.
3. Tes Tertulis
Dalam penelitian ini, tes yang diberikan kepada siswa berupa tes akhir
(post-test) yang diberikan saat pertemuan terakhir. Tujuan diadakan tes ini
adalah untuk melihat kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
secara tertulis setelah mengikuti pembelajaran dengan hasil desain yang
dilakukan.
4. Wawancara
Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara kepada siswa kelas X
MIPA 1 dan siswa kelas X Mipa 2 SMAK Giovanni Kupang setelah siswas
mengerjakan tes trertulis. Wawancara dilakukan setelah tes akhir untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mengetahui proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal tes dan
mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Pemilihan
siswa untuk wawancara berdasarkan pengelompokan jawaban siswa.
F. Instrument Penelitian
Instrument dalam penelitian ini terdiri dari :
1) Lembar Tes
Lembar tes diberikan kepada siswa setelah proses pembelajaran
menggunakan model PBL dilaksanakan secara daring. Tes yang dilakukan
adalah tes tertulis. Tes tertulis ini dengan tujuan membantu peneliti dalam
mengumpulkan data. Soal dalam tes tertulis dibuat dalam bentuk uraian. Hal
tersebut dimaksudkan agar peneliti dapat lebih mudah melihat kemampuan
pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Tertulis Siswa
Kompetensi
dasar
Indikator
Kemampuan
Pemecahan
Masalah
Indikator
Soal
Soal
1. Menyusun
sistem
persamaan
linear tiga
variabel
2.Menyelesaik
an masalah
kontekstual
yang berkaitan
dengan system
persamaan
linear tiga
1. Siswa dapat
mengidentifikasi
unsur-unsur
yang diketahui,
ditanyakan dan
kecukupan
unsur yang
diperlukan
2. siswa dapat
merumuskan
masalah
matematik atau
menyusun
model
matematik
Siswa dapat
menentukan
penjumlahan,
pengurangan
dan perkalian
ketiga
variabel pada
SPLTV
1. Ibu Agnes membeli 5
kg beras, 2 kg gula pasir, dan
1 kg telur dengan harga Rp.
106.500. Ibu Hilda membeli 3
kg beras dan 1 kg gula pasir
dengan harga Rp. 46.500. Ibu
Nina membeli 3 kg gula pasir
dan 2 kg telur dengan harga
Rp. 93.000. Jika ibu Ani
membeli 2 kg beras, 1 kg gula
pasir, dan 1kg telur di tempat
yang sama, maka berapa
jumlah harga belanjaan yang
harus dibayar Ibu Ani ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
variabel
3. siswa dapat
menerapkan
strategi untuk
menyelesaikan
masalah
4. siswa dapat
menjelaskan
hasil sesuai
permasalahan
asal
5. siswa dapat
menggunakan
matematika
secara bermakna
Siswa dapat
menentuka
n penyelesai
an dari mas
alah yang
berkaitan
dengan
SPLTV
tersebut
Pak Nelson memiliki tanah
seluas yang
digunakan sebagai kandang
sapi, kandang ayam dan
kebun. Luas kandang sapi
sama dengan dua kali dari
kandang ayam, dan luas
kebun adalah tiga kali dari
kandang sapi. Karena
pandemi COVID-19, pak
Nelson kesulitan menjalankan
bisnis ternak sapi, sehingga ia
berniat menjual kandang sapi
miliknya. Jika harga tanah milik pak Nelson
dihargai dengan Rp
1.000.000,00. Berapakah total
harga bidang tanah kandang
sapi pak Nelson ? Berapakah
luas dari masing-masing
kandang sapi, kandang ayam
dan kebun milik pak Nelson ?
2) Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara dibuat untuk membantu peneliti saat melakukan
wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan untuk menggali informasi tentang
kemampuan pemecahan masalah siswa berdasarkan tes tertulis yang
dikerjakan siswa.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Siswa
Soal Tes
Indikator
Kemampuan
Pemecahan
Masalah
Pertanyaan Wawancara
1. Ibu Agnes membeli
5 kg beras, 2 kg gula
pasir, dan 1 kg telur
dengan harga Rp.
1. Siswa dapat
mengidentifikasi
unsur-unsur yang
diketahui,
1. Apa saja yang diketahui dari
soal ?
2. Apa yang ditanyakan dari
soal ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
106.500. Ibu Hilda
membeli 3 kg beras dan 1
kg gula pasir dengan
harga Rp. 46.500. Ibu
Nina membeli 3 kg gula
pasir dan 2 kg telur
dengan harga Rp. 93.000.
Jika ibu Ani membeli 2
kg beras, 1 kg gula pasir,
dan 1kg telur di tempat
yang sama, maka berapa
jumlah harga belanjaan
yang harus dibayar Ibu
Ani ?
2. Pak Nelson
memiliki tanah seluas
yang
digunakan sebagai
kandang sapi, kandang
ayam dan kebun. Luas
kandang sapi sama
dengan dua kali dari
kandang ayam, dan luas
kebun adalah tiga kali
dari kandang sapi.
Karena pandemi
COVID-19, pak Nelson
kesulitan menjalankan
bisnis ternak sapi,
sehingga ia berniat
menjual kandang sapi
miliknya. Jika harga
tanah milik pak
Nelson dihargai dengan
Rp 1.000.000,00.
Berapakah total harga
bidang tanah kandang
sapi pak Nelson ?
Berapakah luas dari
masing-masing kandang
sapi, kandang ayam dan
kebun milik pak Nelson ?
ditanyakan dan
kecukupan unsur
yang diperlukan
2. Siswa dapat
merumuskan
masalah matematik
atau menyusun
model matematik
3. Siswa dapat
menerapkan
strategi untuk
menyelesaikan
masalah
4. Siswa dapat
menjelaskan hasil
sesuai
permasalahan asal
5. Siswa dapat
menggunakan
matematika secara
bermakna
1. Bagaimana maksud dari soal
tersebut menurut pemahaman
kamu ?
2. Bagaimana kamu menyusun
model matematika dari soal ?
1. Bagaimana kamu mengingat
cara menyelesaikan masalah
tersebut ?
2. Bagaimana rencana kamu
untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
3. Apakah kamu menemukan
kendala saat menjalankan
rencana penyelesaian yang
sudah kamu buat ?
4. Apakah kamu mencari cara
lain dalam menyelesaikan
masalah tersebut ?
1. Bagaimana hasil dari
pelaksanaan rencana
penyelesaian masalah yang
sudah kamu buat ?
2. Apakah hasil yang kamu
peroleh dapat menyelesaikan
masalah tersebut ?
1. Apakah kamu memeriksa
kembali bagaimana hubungan
antara hasil yang kamu peroleh
dengan masalah yang diberikan
? Bagaimana kamu
memeriksanya ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3) Alat Dokumentasi
Alat dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu media
pembelajaran melalui media virtual online yaitu WhatsApp, Zoom dan
Google Classroom, handphone dan laptop yang digunakan untuk merekam
gambar dan suara saat pelaksanaan pembelajaran secara daring dan saat
wawancara.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu (Sugiyono, 2011). Analisis data menurut Miles dan Huberman
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Aktivitas dalam
analisis data yaitu data reduction (reduksi), data display (penyajian) dan data
conclusion (kesimpulan).
1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, oleh karena itu perlu
dicatat dengan teliti dan rinci kemudian dilakukan analisis data melalui
reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok
yang, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data
selanjutnya.
2. Penyajian Data
Menurut Mettew B. Milles dan A. Michael Huberman penyajian data
merupakan suatu rangkaian organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk
narasi yang memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan.
Penyajian data dilakukan dalam rangka penyusunan teks naratif yang
kompleks dari sekumpulan informasi dari reduksi data ke dalam bentuk
yang sistematis, sehingga menjadi lebih sederhana, serta dapat dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3. Data Conclusion (kesimpulan data)
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah berupa deskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga
setelah diteliti menjadi jelas. Dalam penelitian ini, setelah semua data
terkumpul baik yang diperoleh dari hasil pekerjaan siswa maupun
wawancara kemudian peneliti melakukan penarikan kesimpulan hasil
data berdasarkan analisis yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Proses Perencanaan untuk Kelas Uji Coba
Pada penelitian ini, peneliti merancang litasan belajar untuk
membelajarkan materi sistem persamaan linear tiga variabel pada siswa kelas
X MIPA SMAK Giovanni Kupang yang berisikan langkah-langkah
pemelajaran dan bentuk topangan atau arahan yang diberikan peneliti.
Rancangan lintasan belajar ini disusun dengan tujuan akhir ialah siswa mampu
menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan sistem persamaan
linear tiga variabel berdasarkan model pembelajaran berbasis masalah secara
daring.
Peneliti mengadakan pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan dengan
rincian 2 kali pertemuan pembelajaran dan 1 kali pertemuan tes hasil belajar.
Satu pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran yaitu 70 menit. Pertemuan
pembelajaran dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan WhatsApp Group
sedangkan tes hasil belajar dilaksanakan melalui Google Classroom. Berikut
adalah penjelasan mengenai rancangan lintasan belajar yang dilakukan oleh
peneliti.
1. Rencana Pembelajaran Pertemuan 1
Kegiatan pembelajaran yang direncanakan untuk dilakukan oleh
peneliti maupun siswa pada pertemuan pertama yaitu sebagai berikut :
a. Pendidik mengecek kesiapan siswa, meminta siswa melakukan presensi
dan menyampaikan aturan dan tata tertib untuk kegiatan pembelajaran
melalui WhatsApp Grup
b. Pendidik membagikan undangan Zoom Meeting dan mengarahkan
siswa yang sudah selesai presensi untuk bergabung ke zoom meeting
untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran.
c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
d. Pendidik mereview pengetahuan siswa mengenai sistem persamaan
linear dua variabel.
e. Pendidik memberikan masalah pada siswa dan mengarahkan siswa
untuk menyelesaikan masalah yang diberikan dengan berdiskusi dalam
bentuk kelompok.
f. Pendidik menyampaikan kepada siswa aturan berdiskusi dan presentasi
g. Pendidk mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelompok
melalui WhatsApp Grup yang sudah disiapkan.
h. Pendidik memantau jalannya diskusi siswa di WhatsApp Grup tiap
kelompok dan memberikan bantuan topangan kepada kelompok untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan.
i. Pendidik mengarahkan siswa untuk kembali bergabung dalam zoom
meeting dan menunjuk dua kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya.
j. Pendidik mengarahkan kelompok yang tidak melakukan presentasi
untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang mempresentasikan
hasilnya.
k. Pendidik meminta siswa untuk menyimpullkan hasil proses
pembelajaran kemudian pendidik menyimpulkan pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
Berdasarkan uraian mengenai rencana langkah langkah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan, maka terdapat beberapa kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah Pembelajaran berbasis
masalah yaitu: orientasi siswa terhadap masalah (pemberian masalah kepada
siswa), mengorganisasi siswa untuk belajar (pengelompokan siswa dalam
kelompok diskusi WhatsApp Grup), membimbing penyeledikan individu
maupun kelompok (memantau dan memberi topangan dalam diskusi
kelompok siswa), mengembangkan dan menyajikan hasil karya (pemberian
kesempatan kepada siswa untuk presentasi dan saling menangangapi hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
diskusi kelompok), menganalisis dan mengevalusai proses pemecahan
masalah (bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran).
2. Rencana Pembelajaran Pertemuan 2
Kegiatan pembelajaran yang direncanakan untuk dilakukan oleh
peneliti maupun siswa pada pertemuan kedua yaitu sebagai berikut :
a. Pendidik mengecek kesiapan siswa, meminta siswa melakukan presensi
dan mengingatkan aturan dan tata tertib untuk kegiatan pembelajaran
melalui WhatsApp Grup.
b. Pendidik membagikan undangan Zoom Meeting dan mengarahkan
siswa yang sudah selesai presensi untuk bergabung ke zoom meeting
untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran.
c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Pendidik memberikan masalah pada siswa dan mengarahkan siswa
untuk menyelesaikan masalah yang diberikan dengan berdiskusi dalam
bentuk kelompok.
e. Pendidik mengingatkan kepada siswa aturan berdiskusi dan presentasi
f. Pendidik mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelompok
melalui WhatsApp Grup yang sudah disiapkan.
g. Pendidik memantau jalannya diskusi siswa di WhatsApp Grup tiap
kelompok dan memberikan bantuan topangan kepada kelompok untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan.
h. Pendidik mengarahkan siswa untuk kembali bergabung dalam zoom
meeting dan menunjuk dua kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya.
i. Pendidik mengarahkan kelompok yang tidak melakukan presentasi
untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang mempresentasikan
hasilnya.
j. Pendiidk meminta siswa untuk menyimpullkan hasil proses
pembelajaran kemudian pendidik menyimpulkan pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
k. Pendidik menyampaikan kepada siswa bahwa pada kegiatan
pembelajaran pertemuan ketiga akan dilaksanakan tes materi Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel melalui forum google classroom.
Berdasarkan uraian mengenai rencana langkah langkah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan, maka terdapat beberapa kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah Pembelajaran berbasis
masalah yaitu: orientasi siswa terhadap masalah (pemberian masalah kepada
siswa), mengorganisasi siswa untuk belajar (pengelompokan siswa dalam
kelompok diskusi WhatsApp Grup), membimbing penyeledikan individu
maupun kelompok (memantau dan memberi topangan dalam diskusi
kelompok siswa), mengembangkan dan menyajikan hasil karya (pemberian
kesempatan kepada siswa untuk presentasi dan saling menangangapi hasil
diskusi kelompok), menganalisis dan mengevalusai proses pemecahan
masalah (bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran).
3. Rencana Pembelajaran Pertemuan 3
Kegiatan pembelajaran yang direncanakan untuk dilakukan oleh
peneliti maupun siswa pada pertemuan ketiga yaitu sebagai berikut:
a. Pendidik mengecek kesiapan siswa melaui WhatsApp Grup dan
mengarahkan siswa untuk bergabung di forum google classroom.
b. Pendidik menyampaikan aturan dalam mengerjakan tes dan mengirimkan
dokumen soal tes utnuk dikerjakan siswa pada google classroom. Soal tes
yang diberikan sebagai berikut:
1. Ibu Agnes membeli 5 kg beras, 2 kg gula pasir, dan 1 kg telur
dengan harga Rp. 106.500. Ibu Hilda membeli 3 kg beras dan 1 kg
gula pasir dengan harga Rp. 46.500. Ibu Nina membeli 3 kg gula
pasir dan 2 kg telur dengan harga Rp. 93.000. Jika ibu Ani
membeli 2 kg beras, 1 kg gula pasir, dan 1kg telur di tempat yang
sama, maka berapa jumlah harga belanjaan yang harus dibayar
Ibu Ani ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Pak Nelson memiliki tanah seluas yang digunakan
sebagai kandang sapi, kandang ayam dan kebun. Luas kandang sapi
sama dengan dua kali dari kandang ayam, dan luas kebun adalah
tiga kali dari kandang sapi. Karena pandemi COVID-19, pak Nelson
kesulitan menjalankan bisnis ternak sapi, sehingga ia berniat
menjual kandang sapi miliknya. Jika harga tanah milik pak
Nelson dihargai dengan Rp 1.000.000,00. Berapakah total harga
bidang tanah kandang sapi pak Nelson ? Berapakah luas dari
masing-masing kandang sapi, kandang ayam dan kebun milik pak
Nelson ?
Pemberian tes tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan
pemecahan masalah siswa tentang materi Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel setelah mengikuti pembelajaran dengan model PBL secara daring.
B. Deskripsi Pelaksanaan Proses Pembelajaran di Kelas Uji Coba
Pelaksanaan uji coba terjadi di kelas X MIPA 1 sebanyak 2 kali
pertemuan kegiatan pembelajaran dan 1 kali tes. Pembelajaran yang
dilakukan oleh peneliti di kelas X MIPA 1 berdasarkan lintasan belajar atau
HLT yang telah didesain dengan model PBL secara daring. Siswa kelas Uji
Coba yaitu kelas X MIPA 1 berjumlah 31 siswa, karena pada HLT yang
didesain pembelajaran akan berlangsung dengan adanya diskusi kelompok
siswa, maka peneliti membagi siswa dalam 6 kelompok yang beranggotakan
6 sampai 7 siswa. Proses pembelajaran dianalisis dan dideskripsikan
berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah–
langkah model PBL.
1. Pembelajaran Pertemuan Pertama Pada Kelas Uji Coba
Pembelajaran pertemuan pertama ini dilaksanakan dengan
menggunakan media daring WhatsApp group dan Zoom.
a. Orientasi siswa terhadap masalah
Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas uji coba pada langkah ini
sesuai dengan yang telah dirancang pada HLT. Kegiatan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
oleh peneliti dan siswa pada proses pembelajaran yang terjadi yaitu
sebagai berikut :
1. Peneliti mengecek kesiapan siswa, meminta siswa melakukan presensi
dan menyampaikan aturan dan tata tertib untuk kegiatan pembelajaran
melalui WhatsApp Grup. Transkrip percakapan peneliti dan siswa di
WhatsApp Grup sebagai berikut (P: Peneliti, S: Siswa) :
P: Selamat pagi adik-adik kelas X MIPA 1,kini sudah waktunya jam
pelajaran matematika, kita mulai dengan presensi, silahkan
lakukan presensi dengan cara menuliskan nama (Hadir).
Berikut ini aturan dalam kegiatan pembelajaran matematika yang
akan kita laksanakan: 1. Batas waktu presensi yaitu 5 menit di
awal pembelajaran, 2. Menyalakan kamera saat zoom meeting, 3.
Jika ingin bertanya pada saat zoom meetingbisa bertanya dengan
terlebih dahulu izin melalui chat zoom dan atau menggunakan
simbol unjuk tangan, 4. Setiap kelompok mempersiapkan
perrwakilan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di
zoom meeting. Siswa yang sudah selesai melakukan presensi
boleh langsung bergabung ke zoom meeting.
S: Menuliskan nama (Hadir).
P: yang sudah presensi silahkan langsung bergabung ke zoom ya
adik-adik. Berikut link undangan zoomnya.
Peneliti memberikan undangan zoom meeting dan pembelajaran
berlanjut di forum zoom meeting. Sebagian siswa terlambat bergabung di
zoom meeting karena beberapa kendala, ada yang karena bermasalah
dengan jaringan internet dan ada yang karena bermasalah dengan alat
gawai yang digunakan tidak dapat tersambung dengan zoom sehingga
pembelajaran tertunda 5 menit.
2. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
siswa mampu menyusun SPLTV dari masalah kontekstual dan mampu
menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel dengan
metode substitusi dan eliminasi. Transkrip percakapan peneliti dan siswa
di zoom meeting sebagai berikut:
P: Selamat pagi adik-adik, hari ini kita akan belajar bersama materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel atau yang disingkat
SPLTV. Tujuan pembelajaran kita hari ini ada 2 yaitu: 1) siswa
mampu menyusun SPLTV dari masalah kontekstual, 2) siswa
mampu menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga
variabel dengan metode substitusi dan eliminasi
S: Baik ibu.
3. Peneliti mereview pengetahuan siswa mengenai sistem persamaan linear
dua variabel. Peneliti bertanya kepada siswa tentang penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel yang telah dipelajari pada jenjang SMP.
Siswa menjawab sistem persamaan linear dua variabel dapat diselesaikan
dengan cara eliminasi, subtitusi dan determinan. Peneliti menjelaskan
kepada siswa bahwa permasalahan sistem persamaan linear tiga variabel
juga dapat diselesaikan dengan metode eliminasi dan subtitusi. Pada saat
peneliti bertanya, terdapat siswa yang langsung menjawab tanpa
menjalankan aturan tata tertib pembelajaran sehingga peneliti
mengingatkan siswa dan meminta siswa untuk mengulang menjawab.
Tetapi ketika diarahkan untuk menjawab ulang, siswa terdiam dalam
beberapa saat sehingga peneliti menyapa untuk mengecek bagaimana
keadaan jaringan siswa dan kemudian siswa menjawab jaringannya
masih lancar. Peneliti mengingatkan siswa untuk berani menjawab dan
tetap menjaga komunikasi yang baik pada saat pembelajaran. Transkrip
percakapan peneliti dan siswa di zoom meeting sebagai berikut:
P: Sebelumnya saya ingin bertanya, adik-adik sudah belajar sistem
persamaan linear dua variabel (SPLDV) di SMP, bagaimana saja
cara menyelesaikan SPLDV yang sudah adik-adik pelajari
sebelumnya ?
S1: Menggunakan eliminasi dan subtitusi
P: Yang mau menjawab silahkan angkat tangannya dan menjawab,
Boleh diulang, hallo, yang tadi menjawab bisa diulang? Cara apa
yang dapat kita gunakan untuk menyelesaikan SPLDV ?
S2: Eliminasi dan subtitusi
Baik, dari teman-teman yang lain bagaimana ? jangan malu-malu
ya, disini kita sama-sama belajar, jadi silahkan jawab saja apa
yang adik-adik tahu. Cara apa yang dapat kita gunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
menyelesaikan SPLDV ? Jika ada yang ingin menjawab lewat
kolom chat juga boleh. Hallo adik-adik, apakah jaringannya
masih lancar ?
S: Lancar ibu
P: Baiklah kalau begitu, kita disini berdiskusi jadi saya harap
komunikasi kita dapat terjaga dengan baik ya
Siswa (menjawab lewat chat): metode subtitusi dan eliminasi
S3: Grafik dan subtitusi
S4: Determinan
P: Baik, jawaban yang adik-adik sekalian sampaikan benar, cara
untuk menyelesaikan sistem persamaan linear bisa dengan cara
subtitusi, eliminasi, determinan dan sebagainya. Nah, dalam
sistem persamaan linear tiga variabel kita bisa menyelesaikan
masalah tentang sistem persamaan linear tiga variabel dengan 2
cara yaitu subtitusi dan eliminasi, kita juga dapat menggunakan
kedua cara tersebut secara campuran atau gabungan yang
dinamakan metode campuran. Nah tadi ada yang menjawab
sistem persamaan linaer dapat diselesaikan juga dengan
determinan, sebenarnya SPLTV dapat juga diselesaikan dengan
metode determinan tetapi materi itu belum dipelajari oleh adik-
adik karena kelas x belum mempelajari materi matriks, sehingga
untuk menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel di
kelas x kita menggunakan 2 metode saja yaitu subtitusi, dan
eliminasi maupun gabungan kedua metode tersebut. Sampai di
sini apakah jelas ?
S: Jelas ibu
4. Peneliti memberikan masalah pada siswa dengan menampilkan power
point berisi 2 masalah SPLTV. Terdapat siswa yang bertanya mengenai
masalah 1 sehingga peneliti menjelaskan maksud dari petanyaan
bagaimanakah model matematika yang sesuai untuk masalah 1 yaitu
siswa diminta untuk menyusun sistem persamaan linear dari masalah
yang diberikan. Transkrip percakapan peneliti dan siswa di zoom meeting
sebagai berikut:
P: Baik, berikutnya kita akan masuk pada permasalahan. berikut
saya akan menampilkan masalah atau soal yang akan adik-adik
selesaikan dalam kelompok. Apakah soalnya sudah muncul
dilayar monitor adik-adik ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Masalah 1:
“Pak Andre memiliki 3 orang anak, yaitu Daniel, Elsa dan Febi.
Daniel 4 tahun lebih tua dari Elsa. Diketahui juga bahwa Elsa 3
tahun lebih tua dari Febi. Jika jumlah umur Daniel, Elsa, dan Febi
adalah 58 tahun, bagaimanakah model matematika yang sesuai
dengan hubungan umur Daniel, Elsa dan Febi tersebut ? Dan
berapa jumlah umur Daniel dan Febi ?”
S: Sudah ibu
P:
P:
Jadi disini akan diberikan 2 soal atau masalah yang berkaitan
dengan ssistem persamaan linear tiga variabel. Mari kita lihat
bersama masalah 1 (membacakan masalah).
Masalah 2:
“Pak Anto adalah seorang pedagang buah. Pak Anto membeli
buah-buahan dari petani buah yaitu 4 kg salak, 1 kg jambu, dan 2
kg kelengkeng dengan harga Rp60.000,00. 1 kg salak, 2 kg
jambu, dan 2 kg kelengkeng dengan harga Rp46.000,00. 3 kg
salak, 1 kg jambu, dan 1 kg kelengkeng dengan harga
Rp41.750,00.
Bagaimanakah model matematika yang sesuai dengan harga
buah-buahan tersebut ? Berapakah harga beli tiap 1 kg jambu,
salak dan kelengkeng yang dibeli pak Anto dari petani buah ?”
Berikut masalah 2, untuk masalah ke 2 (membacakan masalah).
Baik, jadi itu 2 masalah yang diberikan, kita lihat kembali
masalah 1, silahkan adik-adik perhatikan apakah masalah yang
diberikan sudah jelas? jika ada kalimat yang kurang jelas,
silahkan ditanyakan.
S1: Jelas ibu
S2: Kak, yang maksudnya bagaimanakah model matematika yang
sesuai ini kek sistem apa yang dipakai begitu atau bagaimana ?
P: Baik, bagus sekali ada teman yang bertanya bagaimanakah
model matematika yang sesuai dengan hubungan umur Daniel,
Elsa dan Febi tersebut? Nah ini maksudnya kalian menyusun
sistem persamaan linear dari masalah yang diberikan,
bagaimana ? sudah jelas ?
S: Sudah ibu
P: Baik, untuk masalah 1 sudah jelas ya, untuk masalah 2, apakah
ada yang belum jelas, apakah ada kalimat yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dimengerti? Hallo kelas X MIPA 1, apakah masalah nomor 2
sudah jelas ?
S: Sudah ibu
b. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas uji coba pada langkah ini
sesuai dengan yang telah dirancang pada HLT. Satu hari sebelum kegiatan
pembelajaran, pendidik telah membagi siswa kedalam 6 kelompok yang
terdiri dari 5 sampai 6 siswa dan menyiapkan WhatsApp grup untuk setiap
kelompok. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dan siswa pada proses
pembelajaran yang terjadi yaitu peneliti mengarahkan siswa untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan dan menyampaikan batas waktu
berdiskusi dalam WA grup kelompok yaitu 25 menit untuk berdiskusi dan
5 menit untuk menyiapkan perwakilan presentasi. Transkrip percakapan
peneliti dan siswa di zoom meeting sebagai berikut:
P: Baik, jika masalah 1 dan 2 sudah jelas silahkan sekarang semua
boleh masuk ke grup wa kelompok diskusi untuk menyelesaikan
masalah-masalah tersebut. Adik-adik sudah sempat screenshoot
soalnya ?
S1: Belum ibu
S2: Yang ke 2 belum ibu
P: Baik, saya tampilkan lagi ya, oke ini untuk masalah yang ke 2.
Sudah discreenshoot ?
S3: Ibu, minta ulangi dengan yang pertama ibu
P: Ini untuk masalah yang pertama, silahkan discreenshoot. Sudah ?
S: Sudah bu
P: Yang sudah screenshoot masalahnya, bisa langsung masuk ke grup
WA untuk melakukan diskusi, waktu untuk diskusi 25 menit dan 5
menit untuk mempersiapkan salah 1 anggota kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di zoom. Jadi adik-adik boleh
meninggalkan zoom meeting ini dan nanti kita ketemu lagi 25 menit
dari sekarang, yaitu kita ketemu lagi nanti pukul 10, jam 10 tepat
kita bertemu lagi ke zoom, sekarang adik-adik semua bisa masuk ke
kelompok wa dan bisa diskusi di wa, saya juga ada didalam grup
wa kelompok, jadi jika ada yang ingin ditanyakan, nanti bisa
langsung ditanyakan di wa grup kelompok masing-masing.
Silahkan mulai untuk berdiskusi di wa grup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
S: Keluar zoom ya bu ?
P: Boleh keluar, nanti masuk lagi jam 10 tepat ya
S1: Ia ibu
P: Bisa, masuk di grup wa untuk berdiskusi menyelesaikan masalah
yang tadi diberikan, silahkan diskusikan dengan teman-teman,
ingat nanti siapkan 1 perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan di zoom meeting, jam 10. Silahkan
S1: Baik bu
S2: Baik kak
S3: Izin keluar ibu
P: Ya, silahkan
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Pada tahap ini proses pembelelajaran yang terjadi ialah peneliti
membimbing diskusi kelompok melalui WA grup. Peneliti mengarahkan
siswa untuk menggunakan berbagai sumber informasi seperti buku cetak
pegangan siswa ataupun internet untuk menyelesaikan masalah yang
diberikan. Terdapat 1 kelompok yang ingin melakukan diskusi dengan
menggunakan panggilan video grup, sehingga peneliti menjawab
panggilan video tersebut dan menjelaskan bahwa peneliti tidak dapat
membimbing diskusi 1 kelompok melalui panggilan video karena peneliti
harus membimbing diskusi semua kelompok yang sedang berlangsung di
WA grup. Transkrip percakapan peneliti dan siswa di panggilan video
sebagai berikut:
P: Oya, baik, bisa
S: Ibu, maaf ibu, ibu bisa matikan vcnya? Supaya kami bisa diskusi
melalui vc
P: Halo. Selamat pagi, adik-adik sillahkan diskusikan melalui chat ya,
soalnya disini saya harus membimbing semua kelompok, jadi tidak
bisa saya melayani video call kelompok.adik-adik saja.
Pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran ini, peneliti
memberikan 2 masalah SPLTV untuk diselesaikan siswa. Dari 2 masalah
tersebut terdapat 2 strategi penyelesaian yang dikerjakan oleh siswa yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
1.) Pada masalah 1 terdapat 2 jenis jawaban siswa yaitu pada kelompok 1,
2, 3, 4, dan 6 menyelesaikan masalah dengan cara pertama-tama
menuliskan semua informasi yang diketahui dan ditanyakan dari soal,
kemudian menyusun persamaan atau model berdasarkan yang
diketahui dan menyelesaikan masalah SPLTV dengan menggunakan
metode subtitusi, sedangkan kelompok 5 menyelesaikan masalah
dengan langkah awal yang sama yaitu menuliskan semua informasi
yang diketahui dan ditanyakan dari soal, menyusun persamaan atau
model berdasarkan yang diketahui, perbedaannya yaitu kelompok 5
kemudian menyelesaikan masalah SPLTV yang diberikan dengan
menggunakan metode campuran yaitu pertama menggunakan metode
subtitusi, dilanjutkan menggunakan metode eliminasi untuk
memperoleh nilai salah 1 variabel dan diselesaikan dengan metode
subtitusi untuk mendapatkan nilai dari 2 varibael lainnya. Berikut
pemaparan bimbingan diskusi pada WA grup dan hasil dari 2 jenis
jawaban kelompok pada masalah 1.
1) Diskusi kelompok 1 pada masalah 1
P: Adik-adik silahkan gunakan berbagai sumber informasi yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut,
misalnya buku cetak dan internet. Pertama-tama coba
kumpulkan semua informasi yang ada pada masalah.
S1: Baik ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
S2:
P: Untuk masalah 1 begini boleh kah bu ?
S2: Baik bu
P: Oh iya ibu, maaf, lupa
S2: Diperbaiki ya
P: Perhatikan kembali ya, untuk persamaan, simbol yg
digunakan ialah sama dengan (=) , simbol kurang dari
ataupun lebih dari bukan persamaam tetapi pertidaksamaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
S2:
Kalau begini bu ?
P: . Masih keliru di – . Perhatikan kembali informasi
dari masalah
S3: Baik bu
P: Ya, coba disusun ulang ya
S2: Oh terbalik ya bu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Gambar 4.1 Kelompok Jawaban Pertama untuk Masalah 1
Pertemuan Pertama Kelas Uji Coba
Berdasarkan hasil jawaban yang ditampilkan oleh kelompok 1
dapat terlihat bahwa kelompok 1 sudah memisalkan umur Daniel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dengan , umur Elsa dengan , umur Febi dengan . Terlihat juga
kelompok 1 sudah dapat menyusun model matematika dari masalah
yang berikan yaitu tentang hubungan umur Daniel Elsa dan Febi yaitu
, dan . Setelah
memodelkan masalah yang diberikan kelompok 1 menggunakan
metode subtitusi yaitu dengan mensubtitusikan nilai dan ke dalam
persamaan untuk memperoleh nilai Z, setelah
diperoleh nilai Z = 16, kelompok 1 kemudian menghitung nilai Y
dengan mensubtitusikan nilai Z ke persamaan sehingga
diperoleh nilai Y = 19. Selanjutnya kelompok 1 menghitung nilai X
dengan cara mensubtitusikan nilai Y = 19 ke persamaan
sehingga diperoleh nilai X = 23. Setelah memperoleh nilai dan
kelompok 1 kemudian menghitung jumlah umur Daniel dan Febi
untuk menjawab masalah yang diberikan yaitu umur Daniel + umur
Febi
2) Diskusi kelompok 5 pada masalah 1
P: Adik-adik silahkan gunakan berbagai sumber informasi yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut,
misalnya buku cetak dan internet.Pertama-tama coba
kumpulkan semua informasi yang ada pada masalah
S: Baik bu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
S1:
Ibu, umurnya Feby 16 dan umurnya Daniel 23
P: Bagus, coba dirapikan lagi langkah-langkah penyelesaiannya
agar lebih jelas
S2: Baik bu, terima kasih
P: Baik bu
S3: Baik, bu, kami masih diskusi lewat telepon, nanti baru dirapikan
P: Ingat, tuliskan semua informasi dari soal yaitu yang diketahui,
ditamya baru kemudian menjawab. Ingat juga tuliskan
kesimpulan penyelesaian
S4: Baik ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Gambar 4.2 Kelompok Jawaban Kedua untuk Masalah 1
Pertemuan Pertama Kelas Uji Coba
Berdasarkan hasil jawaban yang ditampilkan oleh kelompok 5
dapat terlihat bahwa kelompok 5 memisalkan Daniel dengan X, Elsa
dengan Y, Febi dengan Z. Terlihat juga kelompok 5 sudah dapat
menyusun model matematika dari masalah yang berikan yaitu tentang
hubungan umur Daniel Elsa dan Febi yaitu
, dan . Kemudian kelompok 1 menuliskan model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
– sebagai persamaan 1, – sebagai persamaan 2,
dan X sebagai persamaan 3. Berikutnya kelompok 1
menggunakan metode subtitusi yaitu dengan mensubtitusikan dan
dari persamaan awal ke persamaan 3 sehingga persamaan 3 menjadi
, diperoleh
sehingga Y . Selanjutnya kelompok 1 menggunakan
metode eliminasi yaitu dengan mengeliminasi dari persamaan
dan – , diperoleh .
Kemudian kelompok 5 menghitung nilai dengan mensubtitusi nilai
yang telah diperoleh ke persamaan sehingga diperoleh
. Berikutnya kelompok 5 menghitung nilai
dengan mensubtitusikan nilai ke persamaan
sehingga diperoleh nilai . Kelompok 5 juga menuliskan untuk
jumlah umur Daniel dan Febi = 39 tahun. Berdasarkan deskripsi hasil
diskusi kelompok 5 menyelesaikan masalah dengan metode campuran
atau gabungan subtitusi dan eliminasi.
2.) Pada masalah 2 terdapat 4 kelompok yang mengerjakan penyelesaian
masalah dengan cara sejenis dan terdapat 2 kelompok yaitu kelompok
3 dan 5 yang tidak sempat mengerjakan penyelesaian masalah 2.
Kelompok dengan jawaban yang sejenis yaitu pada kelompok 1, 2, 4,
dan 6. Empat kelompok tersebut menyelesaikan masalah dengan cara
pertama-tama menuliskan semua informasi yang diketahui dan
ditanyakan dari soal, kemudian menyusun persamaan atau model
berdasarkan yang diketahui dan menyelesaikan masalah SPLTV
dengan menggunakan metode gabungan atau campuran yaitu pertama
menggunakan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai salah 1
varibel, kemudian penyelesaian masalah SPLTV dilanjutkan dengan
metode subtitusi untuk mendapatkan nilai dari 2 variabel lainnya.
Berikut pemaparan diskusi WA grup dan hasil jawaban kelompok
pada masalah 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1) Diskusi kelompok 2 pada masalah 2
S1:
Masalah 2 begini kah ibu, teman-teman, coba lihat ?
S2: Kayaknya begitu sih
S3: Begitu sudah, pake eliminasi terus subtitusi kan
S1: Iya, pake eliminasi terus lanjut subtitusi
P: Coba perhatikan kembali penyelesaian yang sudah kalian
kerjakan dari awal sampai akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
S1: Baik ibu
P: Coba lihat pada bagian kesimpulan, apakah sudah tepat
seperti itu ?
S3: Oh iya itu kesimpulan yang jambu salah, harusnya 8.500
bukan 8.550
S1: Oh iya, hehehe, maaf salah tulis itu
Gambar 4.3 Kelompok Jawaban Pertama untuk Masalah 2
Pertemuan Pertama Kelas Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berdasarkan hasil jawaban yang ditampilkan oleh kelompok 2
dapat terlihat bahwa kelompok 2 memisalkan salak dengan x, jambu
dengan y dan kelengkeng dengan z. Terlihat juga kelompok 2 sudah
dapat menyusun model matematika dari masalah yang berikan yaitu
tentang hubungan harga buah yang dijual pak Anto yaitu
sebagai persamaan 1,
sebagai persamaan 2 dan sebagai persamaan
ke 3. Berikutnya kelompok 1 menggunakan metode eliminasi yaitu
dengan mengeliminasi pada persamaan 1 dan 3 untuk menghasilkan
persamaan 4. Dilanjutkan dengan mengeliminasi dan pada
persamaan 2 dan 3 sehingga diperoleh nilai dari variabel .
Setelah memperoleh nilai , terlihat kelompok 2 melanjutkan
penyelesaian dengan menggunakan metode subtitusi. Kelompok
mensubtitusikan nilai ke persamaan 4 yaitu
sehingga diperolah nilai . Selanjutnya kelompok
2 mensubtitusikan nilai dan yang telah didapatkan ke persamaan 3
sehingga memperoleh nilai . Pada jawaban kelompok 2
terlihat kesimpulan yang dituliskan yaitu harga 1 kg Salak Rp 7.500,
harga 1 kg Jambu Rp 8.550 dan harga 1 kg Kelengkeng Rp 10.750.
Kesimpulan yang dituliskan terdapat kesalahan pada harga 1 kg
Jambu, yaitu pada proses penyelesaian kelompok memperoleh nilai y
atau harga 1 kg Jambu yaitu Rp 8.500 sedangkan yang dituliskan pada
kesimpulan harga 1 kg Jambu Rp 8.550. Pada saat diskusi kelompok
4 sudah mengetahui kesalahan pada kesmipulan yang ditulis tetapi
kelompok 2 tidak mengirimkan jawaban yang sudah diperbaiki pada
bagian kesimpulan. Berdasarkan deskripsi hasil diskusi kelompok 2
menyelesaikan masalah dengan metode campuran atau gabungan
subtitusi dan eliminasi.
d. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
Pada tahap ini proses pembelajaran yang terjadi di kelas uji coba ialah
peneliti mengarahkan siswa untuk kembali masuk ke forum zoom meeting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
untuk mempresentasikan hasil diskusi penyelesaian dari masalah yang
diberikan. Peneliti menunjuk 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok pada tiap masalah. Peneliti menunjuk kelompok 2 dan 5
untuk mempresentasikan penyelesaian masalah 1 dan menunjuk kelompok
4 dan 6 untuk mempresentasikan masalah 2. Pertama-tama peneliti
menunjuk kelompok 1 untuk mempresentasikan masalah 1 tetapi sewaktu
ditunjuk sampai 5 menit lamanya tidak ada respon dari semua anggota
kelompok 1 peneliti meminta kelompok 2 untuk mempresentasikan
masalah 1. Berikut interaksi yang terjadi antara peneliti dan siswa:
P; Sudah jam 10.10, waktunya untuk kita lanjutkan dengan presentasi
kelompok. Silahkan masuk kembali ke zoom ya adik-adik
S: Baik bu
P: Kelompok 1 silahkan mempresentasikan hasil diskusi untuk
masalah 1. Silahkan yang mau presentasi kirimkan jawabannya ke
WA saya supaya ditampilkan di layar zoom. Hallo kelompok 1,
siapa yang mempresentasikan masalah 1 ? Baik , karena tidak ada
tanggapan dari kelompok 1, kelompok 2 silahkan
mempresentasikan masalah 1
S1: Baik ibu
P: Silahkan kirimkan jawaban ke saya, agar saya tampilkan untuk
dilihat bersama
S2: Ibu, saya Abdi dari kelompok 2 sudah kirim jawaban ke WA ibu
P: Baik, pertama mari kita saksikan dahulu presentasi kelompok 2
untuk penyelesaian masalah nomor 1, yang akan dipresentasikan
oleh Abdi. Berikut ini saya tampilkan jawaban atau penyelesaian
masalah 1 dari kelompok 2, apakah sudah terlihat dilayar ?
S: Sudah ibu
P: Baiklah. Kelompok 2 silahkan presentasikan
S2: Syalom, selamat pagi kawan-kawan dan ibu guru, saya Abdi dari
kelompok 2 akan mempresentasikan hasil diskusi kami, jawaban,
diketahui umur Elsa , umur daniel
, total umur ,
. Umur Daniel
. Umur Febi . Total umur
daniel dan febi = 23 + 16 = 39 tahun. Sekian presentasi kelompok
kami
P: Baik, terima kasih kelompok 2. Dari teman-teman kelompok lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
apakah ada tanggapan, bagaimana dengan jawaban kalian
kelompok 1, 3 4 5 6, apakah kalian mendapatkan hasil yang sama
dengan kelompok 2 ?
S: Sama ibu
P: Oke baik, jadi disini kelompok 2 mengerjakan dengan cara apa ?
hallo kelompok 2 ? ini penyelesaiannya menggunakan cara apa?
Teman-teman kelompok 2 ada yang bisa membantu Abdi untuk
menjawab ? halo, apakah ada masalah di jaringan ? Halo kelas X
MIPA 1.
S3: Bagaimana ibu ?
P: Kelompok 2 ini menjawab dengan cara apa ?
S3: Eliminasi dan subtitusi ibu
P: Coba tunjukan yang mana cara eliminasi dan yang mana cara
subtitusi pada jawaban kelompok 2
S4: Itu semua pake cara subtitusi saja ibu
P: baik, jadi pada jawaban kelompok 2 ini penyelesaiannya dengan
metode subtitusi ya, disini belum nampak adanya metode atau
cara eliminasi, jadi disini kelompok 2 baru menggunakan cara
subtitusi. Oke berikut kita akan melihat jawaban dan presentasi
dari kelompok 5
S5: Baik ibu
P: Dari kelompok 5 siapa yang presentasi ?
S5: Untuk masalah 1, saya Maria yang mempresesntasikan ibu.
P: Baik, tunggu sebentar, apakah jawabannya kelompok 5 sudah
terlihat ?
S: Sudah ibu
P: Oke, Maria silahkan presentasikan
S5: Saya dari kelompok 5 akan mempresentasikan masalah nomor 1.
Yang pertama diketahui Daniel 4 tahun lebih tua dari Elsa, Elsa
lebih tua 3 tahun dari Febi, jumlah umur mereka 58 tahun.
Ditanya a) model matematika yang sesuai, b) jumlah umur Daniel
dan Febi. Diketahui Daniel = x, Elsa = y, Febi = z. Untuk cara
penyelesaiannya yang pertama kita misalkan umur mereka dengan
x, y, z. model yang kita gunakan yaitu subtitusi dan eliminasi.
Yang pertama model, pertama , yang ke 2
dan yang ke . Kita subtitusikan x dan y ke
persamaan yang ke 3 maka
. Lalu 58 kita kurangkan dengan 7 kita
masukan dalam eliminasi maka . Lalu kita
eliminasi dengan persamaan yag kedua, jadi kita taruh di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
– dieliminasi maka dapat hasil , lalu
untuk yang y atau umur dari elsa , untuk umur
Daniel , lalu untuk umur Febi yang tadi saya
sebutkan . Jadi untuk jumlah umur Daniel dan Febi
adalah 39 tahun dengan umur Daniel 23 tahun dan umur Febi 13
tahun. Sekian dan terima kasih.
P: Terima kasih maria dari kelompok 5, karena keterbatasan waktu
berikutnya kita lanjut presentasi ke no 2 ya, teman-teman
kelompok lain yang belum sempat presentasi nomor 1,
dipersilahkan mempresentasikan nomor 2, yang sudah presentasi
no 1, dari kelompok 2 dan 5, berikut untuk no 2 silahkan kelompok
1. Hallo kelompok 1. Kelompok 1 siapa yang ditugaskan untuk
presentasi ? Kelompok 3 ?
S6: Saya kak, sebentar
P: Kelompok 4, kelompok 6 bagaimana ?
S7: kelompok 4 saya ibu
P: Bintang, baik, silahkan kirimkan jawaban ke wa saya kelompok 5
siapkan untuk presentasi no 2 ya
S8: Ibu, mohon maaf kelompok 5 yang mau presentasi no 2
jaringannya jelek bu, tadi dia tidak bisa masuk zoom.
P: Teman kelompoknya bisa menggantikan ya, silahkan kirimkan
jawabannya ke wa saya, untuk nanti ditampilkan, oke kita lihat
dulu jawaban dari kelompok 4, oke, apakah jawaban kelompok
sudah terlihat di layar adk adik ?
S: Sudah ibu (1 orang saja yang menjawab )
P: Halo adik-adik x mipa 1 apakah jawaban kelompok 4 sudah
terlihat dilayar adik-adik?
S: Sudah ibu
P: Oke, silahkan Bintang
S7: Baik terima kasih untuk waktu yang diberikan, saya dari kelompok
4 akan mempresentasikan masalah no 2. Diketahui pak Anto
membeli buah-buahan dari petani dengan totalan harga serta
jumlah sebagai berikut 1.) 4 kg salak, 1 kg jambu, 2 kg kelengkeng
. Diubah dalam bentuk matematika, maka akan menjadi:
. 2.) 1 kg salak, 2 kg jambu, dan 2 kg
kelengkeng = 46.000 diubah dalam bentuk matematika, maka akan
menjadi: . 3.) 3 kg salak, 1kg jambu, 1
kg kelengkeng diubah ke bentuk matematika, maka
akan men . Ditanya berapa harga
beli tiap 1 kg jambu, salak dan kelengkeng? Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
penyelesaiannya yang pertama kita eliminasi z dan y diperoleh
nilai . Kemudian mencari nilai y dengan kita
subtitusikan x ke persamaan – didapat
. Lalu subtitusi nilai x dan y pada persamaan 2 didapatkan
nilai . Kesimpulan 1 kg salak 500, 1 kg
kelengkeng = 10.750, 1 kg jambu = 8.500 cara yang digunakan
adalah eliminasi dan subtitusi
P: Oke terima kasih untuk Bintang anggota kelompok 4, teman-teman
dari kelompok lain bagaimana tanggapan kalian, apakah kalian
memiliki jawaban yang sama ?
S: Sama kak
P: Kelompok 5 bagaimana, sejak tadi kelompok 5 belum ada yang
bersuara, bagaimana kelompok 5, apakah jawaban kalian sama
dengan jawaban kelompok 4 ?
S8: Maaf saya baterai low ibu
P: Ada yang bermasalah sedkit, dari kelompok 3
S9: Ia ibu
P: Kelompok 3 dan kelompok 1 bagaimana jawabannya, apakah
mendapatkan hasil yang sama seperti kelompok 4 ? 10.500, 8.500
dan 7500
S10: Sama kak
S11: Ia kak, sama
S12: Sama kak, tadi sempat keliru sedikit tapi sudah
P: Oke, Jeklin dari kelomppk berapa?
S13: Kelompok 1 kak, tapi tadi dia ada masalah
P: Baik, dari kelompok 1 jeklin silahkan mengirimkan jawaban ke
wa saya agar bisa saya tampilkan di layar
S14: Tunggu kak, saya masih tulis ulang soalnya berantakan
P: Tidak apa apa. Kirimkan saja yang sudah ada. Oh kelompok 6,
maaf ya saya lupa kelompok 6, kelompok 6, mana suaranya,
kelompok 6 bagaimana jawabannya untuk nomor 2 ?
S15: Sama ibu
P: Coba kirimkan jawabannya ke saya
S15: Baik ibu
Ibu, kalau ada coretan tidak apa-apakah bu ?
P: Tidak apa-apa, baik adik-adik saya ingin menekankan tolong
disini kita gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
sehingga jika suatu saat rekaman ini dipublis, orang lain yang
melihat dapat mengerti apa yang kita disampikan.
S: Baik, bisa ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
P: Terima kasih. Baik, ini ada jawaban dari kelompok 1 yang masuk
di WA saya, untuk jawaban nomor 1 kelompok 1, sama dengan
kelompok 2 yang tadi telah dipresentasikan, bisa ? Baik ada
jawaban lagi yang masuk ke chat WA saya. Sudah bagus, kita
tunggu jawaban dari kelomok 6, sekali lagi maaf untuk kelompok
6, saya lupa ada kelompok 6. Oke baik saya akan menampilkan
jawaban dilayar, halo kelompok 6, silahkan presentasikan
S14: Ia ibu. Baik ibu, 3x + 2y + 2z = 46.000 setelah itu 3x + y + 2 z=
41.750 yang 3x + y+ z itu dikali 2
P: Baik ini metode apa yang digunakan ?
S14: Metode eliminasi
P: Oke baik, silahkan dilanjutkan
S14: Oh maaf itu, yang diatas yang dikali dengan 2
P: Oia baik
S14: 3 ibu, 3 , dikali dengan 3
P: Yang mana ya ?
S14: Maaf ibu, itu salah bu, salah tulis byu, yang 1 nya lagi bu
P: Oke baik, kita lihat dulu yang mana
S14: Yang pertama tadi ibu, itu yang benar tapi salah tulis , sebenarnya
yang diatas dikali dengan 3, yang dibawah dikali dengan 1 ibu
P: Oke baik, lanjutkan
S14: Hasilnya
P: Lanjutkan
S14: Maaf ibu, terlalu ribut di rumah saya
P: Iya, tidak apa2-apa silahkan dilanjutkan
S14: dikurang jadinya ,
terus yang kedua ini saya pakai , kedua
ruas saya kalikan dengan 5 supaya dapat
. itu hasilnya yang diatas yaitu , jadi
saya substitusikan kesitu, jadi – ,
, dibagi dengan .
Setelah itu dipakai eliminasi dengan
, dari jawaban yang diatas
, jadi
dikurang dengan , hasilnya
– –
. Yang berikut pake substitusi persamaan
kedua ,
, maka , dibagi dengan 2,
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
P: Oke, jadi kesimpulannya bagaimana ?
S14: Kesimpulannya jumlah 1 kg kelengkeng harga 10.500, 1 kg jambu
8.500 dan 1 kg salak 7500
P: Oke terima kasih dari kelompok 6 sudah mempresentasikan hasil
diskusinya
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pada tahap ini proses pembelajaran yang terjadi di kelas uji coba ialah
peneliti menanyakan kepada siswa kesulitan apa yang dialami saat proses
penyelesaian masalah. Setelah siswa menyampaikan kesulitan yang
dialami saat proses penyelesaiaan masalah, peneliti menekankan kepada
siswa bahwa langkah awal dalam proses penyelesaian masalah ialah
mengumpulkan semua informasi dari masalah yang diberikan, baik yang
diketahui ataupun yang ditanyakan. Peneliti juga menekankan pemahaman
siswa tentang pengertian dari Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
Pada tahap ini peneliti juga menampilkan rangkuman materi yang
dipelajari untuk menjadi catatn siswa. Berikut interaksi peneliti dan siswa
pada zoom meeting:
P: Baik sampai disini adik-adik semua, dari tiap kelompok kesulitan
apa saja yang dialami saat mengerjakan soal ? apakah soalnya
terlalu sulit ?
S1: Saat menentukan sulit
P: Dari Antoni bagaimana ?
S1: (diam)
P: Jadi, untuk menyelesaikan suatu masalah langkah pertama yang
kita lakukan itu apa ?
S2: Mencari yang diketahui dan ditanya
S3: Buat model matematika
P: Baik, ada yang menjawab mencari yang diketahui dan ditanya, ada
juga yang menjawab membuat model matematika. Oke, jadi disini
dalam menyelesaikan suatu permasalahan atau soal, langkah
petama yang harus kita lakukan adalah menuliskan semua unsur
yang diketahui dari soal, baik yang diketahui maupun yang
ditanyakan, nah dari situ, informasi yang kita kumpulkan
disederhanakan dalam bentuk matematika atau yang kita sebut
model matematika, disini dari adik-adik apa yang bisa disimpulkan,
apa itu persamaan linear 3 variabel. Ada yang ingin menjawab ?
Silahkan angkat tangan dan menjawab, atau bisa melalui chat. Jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
sistem persamaan linear 3 variabel itu apa ?
S4: Sistem persamaan linear tiga variabel adalah salah satu ilmu
matematika yang bisa digunakan ketika suatu masalah tidak bisa
diselesaikan dengan sistem persamaan linear 1 variabel dan 2
variabel
P: Oke baik adik-adik apakah ada yang bisa menjawab dengan a yang
lebih sederhana ? Di kolom chat ada yang menjawab ya, dari Indri
menjawab persamaan yang mengandung 3 variabel dengan
pangkat tertinggi 1. Oke tepat sekali, dari Aditins juga menjawab
persamaan matematika yang terdiri dari 3 variabel dan 3
persamaan, oke benar. Jadi sistem persamaan linear 3 variabel itu
merupakan suatu susunan persamaan yang mengandung 3
variabel dan juga pangkat tertinggi dari variabel-variabelnya itu
ialah 1. Nah berdasarkan pengerjaan soal yang telah adik-adik
lakukan, cara apa saja yang dapat kita gunakan untuk
menyelesaikan sistem persamaan linear 3 variabel ?
S5: Eliminasi dan subtitusi
P: Baik, jadi cara yang dapat kita gunakan untuk menyelesaikan
sistem persamaan linear 3 variabel ialah, eliminasi, dan subtitusi
maupun campuran dari keduanya
S: Ia ibu
P: Dari sini saya akan tampilkan kesimpulan, kesimpulan ini bisa
adik-adik screenshoot untuk menjadi catatan, apakah
kesimpulannya sudah terlihat di layar adik-adik ?
S: Sudah ibu
P: (membaca kesimpulan), apakah sudah discreenshoot adik-adik ?
S: Sudah ibu
P: Terima kasih adik-adik untuk pembelajaran kita hari ini, sampai
jumpa lagi nanti kita akan bertemu lagi di hari kamis
S: Baik ibu
P: Nanti yang akan kita lakukan di hari kamis ialah kita akan
mneyelesaikan permasalahan matematika yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear 3 variabel, masih sistem persamaan linear
3 variabel, jadi silahkan nanti dipelajari lagi dari kesimpulan
maupun latihan soal yang sudah dikerjakan tadi, nanti dihari kamis
kita akan mendiskusikan lagi masalah kontekstual atau masalah
dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan sistem
persamaan linear 3 variabel. Oke nanti pembelajarannya kita juga
akan menggunakan zoom dan WA seperti hari ini, semoga dihari
kamis pembelajaran kita bisa lebih lancar lagi, baik, sekian
pembelajaran kita untuk hari ini, sampai jumpa dihari kamis,
terima kasih
S: Terima kasih ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berdasarkan hasil deskripsi proses pembelajaran dan diskusi kelompok
siswa pada pertemuan pertama kelas uji coba ini, diperoleh kesimpulan:
1. Pelaksanaan pembelajaran daring dengan model PBL di kelas uji coba
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang
dalam HLT.
2. Berdasarkan deskripsi hasil diskusi kelompok siswa, disimpulkan
bahwa siswa sudah dapat menyusun SPLTV dari masalah kontekstual
dan menentukan penyelesaian SPLTV dengan metode substitusi dan
eliminasi.
2. Pembelajaran Pertemuan Kedua Pada Kelas Uji Coba
Pembelajaran pertemuan kedua ini masih sama seperti pada pertemuan
pertama yaitu dilaksanakan dengan menggunakan media WhatsApp group
dan Zoom.
a. Orientasi siswa terhadap masalah
Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas uji coba pada langkah ini
sesuai dengan yang telah dirancang pada HLT. Kegiatan yang dilakukan
oleh peneliti dan siswa pada proses pembelajaran yang terjadi yaitu
sebagai berikut :
1. Peneliti mengecek kesiapan siswa, meminta siswa melakukan presensi
dan membagikan undangan zoom meeting kepada siswa melalui
WhatsApp Grup. Interaksi peneliti dan siswa di WhatsApp Grup
sebagai berikut (P: Peneliti, S: Siswa) :
P: Selamat pagi adik-adik, sekarang sudah waktunya jam pelajaran
matematika, kita mulai dengan presensi, silahkan menuliskan nama
(Hadir). Yang sudah selesai absensi silahkan masuk ke zoom
meeting dengan mengklik link dibawah.
S: Baik ibu
Selanjutnya siswa melakukan presensi dengan cara menuliskan
nama (Hadir) di WA grup kemudian masuk ke zoom meeting. Setelah
peneliti menunggu hingga 7 menit, belum semua siswa bergabung di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
zoom, ada siswa yang sudah melakukan presensi tetapi belum
bergabung di zoom dan ada siswa yang belum melakukan presensi dan
juga belum bergabung di zoom, hal ini cukup menyita waktu
pembelajaran sehingga peneliti kembali mengingatkan siswa di WA
grup untuk segera bergabung ke zoom meeting setelah melakukan
presensi. Proses ini berlangsung selama 13 menit.
2. Peneliti menyampaikan aturan dan tata terbib dan menyampaikan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu siswa mampu
menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan SPLTV.
Interaksi percakapan peneliti dan siswa di zoom meeting sebagai
berikut :
P: Baik, pada pembelajaran kita hari ini, aturan da tata tertibnya
masih sama seperti yang sudah disampaikan pada grup WA dan
pada pertemuan sebelumnya. Tujuan pembelajaran Kita pada hari
ini ialah siswa mampu menyelesaikan masalah kontekstual yang
terkait dengan sistem persamaan linear tiga variabel. Jadi pada
pembelajran hari ini adik-adik akan diberikan 2 masalah
kontekstual atau permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel.
S: Baik bu
3. Peneliti memberikan masalah pada siswa dengan menampilkan power
point berisi 2 masalah SPLTV. Interaksi percakapan peneliti dan siswa
di zoom meeting sebagai berikut:
P: Sudah ibu
S: Nah berikut saya akan menampilkan masalahnya. Oke berikut
ini akan diberikan 2 permasalahan, silahkan adik-adik lihat
apakah sudah muncul di layar adik-adik ?
Masalah 1:
“Pak Rusni seorang penjual beras. Ia mencampur 3 jenis beras
untuk dijual. Campuran beras pertama terdiri dari 1 kg jenis A, 2 kg
jenis B dan 3 kg jenis C, dijual dengan harga Rp 51.000,00.
Campuran beras kedua terdiri dari 2 kg jenis A dan 3 kg jenis B,
dijual dengan harga Rp 48.000,00 dan campuran beras ketiga
terdiri dari 1 kg jenis B dan 1 kg jenis C dijual dengan harga Rp
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
16.500.00. Jika besar harga tiap jenis beras berdasarkan
kualitasnya. Beras jenis mana yang paling berkualitas ?”
P: Baik, jadi hari ini adik-adik diberikan 2 masalah. Masalah
pertama (membacakan masalah). Oke itu untuk masalah yang
pertama. Untuk masalah yang pertama apakah sudah jelas ?
S: Jelas (hanya beberapa siswa yang menjawab)
P: Adik-adik yang lain, apakah masalah yang pertama sudah
jelas ?
S: Sudah jelas ibu
P: Oke kita lanjut ke masalah yang kedua. Masalah yang kedua
disini ada masalah tentang mesin di pabrik konveksi kaos.
(membacakan masalah). Oke untuk masalah yang kedua
bagaimana ? apakah sudah jelas permasalahannya?
S: Sudah ibu
Masalah 2:
“Sebuah pabrik konveksi kaos memiliki 3 buah mesin, yaitu X, Y,
dan Z. Jika ketiga mesin bekerja maka 5.500 kaos dapat dihasilkan
dalam satu minggu.
Jika hanya mesin X dan Y yang bekerja, maka 3.500 kaos dapat
dihasilkan dalam satu minggu. Jika hanya mesin X dan Z yang
bekerja, maka 4.300 kaos dapat dihasilkan dalam satu minggu.
Berapa banyak kaos yang dihasilkan tiap-tiap mesin dalam satu
bulan ?”
b. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas uji coba pada langkah ini
sesuai dengan yang telah dirancang pada HLT. Peneliti mengingatkan
siswa bahwa pembagian anggota kelompok masih sama seperti pada
pertemuan pemebelajaran yang pertama dan mengarahkan siswa untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan dengan cara berdiskusi di grup
WA kelompok masing-masing. Peneliti mengarahkan siswa untuk
menggunakan berbagai sumber informasi seperti buku cetak pegangan
siswa ataupun internet untuk menyelesaikan masalah yang diberikann.
Interaksi peneliti dan siswa sebagai berikut:
P: Oke kalau sudah jelas silahkan adik-adik mendiskusikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
penyelesaian dari kedua masalah ini di dalam kelompok masing-
masing seperti pada pertemuan sebelumnya dan juga ingat
persiapkan 1 perwakilan kelompok untuk mempresentasikan dua
masalah ini di zoom. Waktu untuk berdiskusi 30 menit dari
sekarang jadi nanti kitra bertemu lagi di zoom pada pukul 08:10
ya. Oke adik-adik silahkan mulai masuk ke diskusi di grup wa
kelompok dan persiapkan 1 perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan penyelesaian dari masalah ini. Kita
presentasinya di jam 08:10 silahkan mulai berdiskusi. Boleh
gunakan berbagai sumber dari buku maupun internet untuk
menyelesaikan masalah ini. Oke, silahkan adik-adik mulai
berdiskusi.
S: Ibu, kelompok kami belum screenshoot soal
P: Oia, akan saya kirimkan soalnya ke kelompok kalian
S: Makasih ibu
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Pada tahap ini proses pembelajaran yang terjadi ialah peneliti
membimbing diskusi kelompok melalui WA grup. Pertemuan kedua
kegiatan pembelajaran ini, peneliti memberikan 2 masalah kontekstual
yang berkaitan dengan SPLTV kepada siswa untuk diselesaikan. Berikut
dekripsi penyelesaian yang dikerjakan siswa:
1.) Pada penyelesaian masalah 1 terdapat 5 kelompok siswa mengerjakan
dengan strategi yang sama untuk menyelesaikan masalah yang
diberikan yaitu dengan menggunakan metode campuran atau
gabungan dan terdapat 1 kelompok yang tidak sempat mengerjakan
masalah 1. Lima kelompok tersebut menyelesaikan masalah yang
diberikan dengan langkah awal mengumpulkan semua informasi yang
ada pada masalah dengan menuliskan yang diketahui dan yang
ditanyakan. Setelah menuliskan semua informasi dari masalah yang
diberikan, siswa membuat model matematika dari informasi yang
didapatkan yaitu dengan membuat persamaan 1, 2 dan 3. Setelah
menyusun 3 persamaan yang diperoleh, siswa melakukan perhitungan
dengan menggunakan metode eliminasi untuk memperoleh nilai dari
salah 1 variabel. Setelah memperoleh nilai dari salah 1 variabel, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
melanjutkan penyelesaian masalah dengan menggunakan metode
substitusi untuk memperoleh nilai 2 variabel lainnya. Setelah
memperoleh nilai dari ketiga variabel, siswa melanjutkan penyelesaian
masalah dengan membuat kesimpulan. Pada masalah 1 ini 5 kelompok
mengerjakan dengan strategi yang sama tetapi terdapat 2 jawaban
yang berbeda karena terdapat kelompok yang melakukan kesalahan
dalam perhitungan pada saat mengerjakan penyelesaian dengan
metode eliminasi. Berikut bimbingan diskusi dari salah 1 kelompok :
P: Bagaimana diskusinya adik-adik?
S1: Masih kerja kak
S2: Ada diskusi lewat telpon juga ibu
P: Baik, lanjutkan ya
S3:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Ibu begini kah ?
P: Teman-teman yang lain bagaimana pendapat kalian dari
pekerjaan diatas ? coba perhatikan bersama
S3: Bagaimana guys, ada yang mungkin saya keliru kah ?
S4: Sepertinya punya saya yang keliru
P: Adik-adik silahkan perhatikan kembali di perhitungan nilai B.
Perhatikan kembali persamaan 3 dan masalahnya
S3: Baik ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Kawan-kawan punya saya begini.
S5: Kok beras B yang paling mahal, kayaknya ada yang salah itu
S1: Ibu bagaimana ini ibu
P: Perhatikan kembali perhitungan A nya
S1: Baik ibu
S6: Itu 5X harusnya 55.500 bukan 55.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berarti jadinya begini ?
P: Adik-adik perhatikan kembali apakah harga A, B dan C yang
didapatkan jika dimasukan ke persamaan 1 tepat hasilnya
51.000 ?
S2: Sebentar ibu, hitung dulu
S1: Tidak ibu, hasilnya 52.300. Berarti A, B C itu salah kah ibu ?
P: Ya, jika hasilnya tidak sama dengan persamaan yang diperoleh
dari masalah, maka terdapat kesalahan. Coba perhatikan
kembali persamaan 5 yang diperoleh
S1: Persamaan 5 sudah betul ibu, 2x + 3y = -1.500
P: Perhatikan ya adik-adik, disini x dan y merupakan pemisalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
dari harga beras jenis A dan B. Apakah mungkin harga 2 kg
beras A ditambah harga 3 kg beras jenis B totalnya -1.500 ?
S2: Tidak mungkin ibu
P: Nah, coba perhatikan ulang proses kalian mengeliminasi y pada
persamaan 2 dan 3
S5: Ibu itu bukannya 3z harus negatif ibu
P: 3z yang mana ?
S5: yang persamaan 5 ibu. Karna itu eliminasi dikurangi, karna
persamaan diatasnya tidak ada z berati 0z dikurangi 3z jadi -3z
P: Ya, benar. Silahkan diperbaiki perhitungan kalian
S1: Baik ibu, makasih ibu
Gambar 4.4 Kelompok Jawaban Pertama untuk Masalah
1 Pertemuan Kedua Kelas Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan hasil diskusi dan bimbingan diskusi kelompok
dapat terlihat bahwa siswa sudah dapat membuat model matematika
khususnya SPLTV dari masalah kontekstual dan menyelesaikan
dengan menggunakan metode eliminasi dan substitusi. Dari diskusi
kelompok terlihat juga bahwa terdapat siswa yang masih keliru dalam
melalukan perhitungan pada saat menggunakan metode eliminasi dan
tidak melakukan pvemeriksaan kembali kecocokan hasil yang
diperoleh dengan informasi serta permasalahan pada soal.
2.) Pada masalah 2 terdapat 5 kelompok yang mengerjakan penyelesaian
masalah dengan cara yang sama yaitu dengan menggunakan metode
substitusi dan terdapat 1 kelompok yang mengerjakan dengan
menggunakan metode gabungan eliminasi dan substitusi. Keenam
kelompok tersebut menyelesaikan masalah dengan awal yang sama
yaitu menuliskan semua informasi yang diketahui dan ditanyakan dari
soal, kemudian menyusun persamaan atau model berdasarkan yang
diketahui. Lima kelompok melanjutkan penyelesaian masalah dengan
menggunakan metode subtitusi saja, sedangkan 1 kelompok lainnya
menggunakan gabungan yaitu dengan cara pertama-tama
menggunakan metode eliminasi untuk mendapatkan nilai dari salah 1
variabel kemudian dilanjutkan dengan metode subtitusi untuk
mendapatkan nilai dari 2 variabel lainnya. Pada bagian akhir keenam
kelompok membuat kesimpulan dari proses penyelesaian masalah
yang dikerjakan. Berikut pendampingan diskusi dari 1 kelompok:
P: Halo adik-adik, bagaimana diskusinya ?
S1: Kami tadi berdiskusi lewat telepon ibu, dan sekarang sedang
mengerjakan masalahnya, menggunakan metode matematika
eliminasi dan substitusi.
S2: Kita bagi-bagi Ibu. Dua orang kerja masalah 1, dua orangnya
lagi masalah 2. Terus 2 orang yg lain belum aktif ibu
P: Baik, lanjutkan ya
S3: Iya ibu.
S4: Saya sudah habis, ini hasil kerja saya, bagaimana kalau begini
ibu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
S5: Sama, saya juga kerja begitu
P: Apakah ini sudah menjawab masalah ?
S6: Menurut saya belum ibu. Karena itu belum hitungan bulan.
P: Ya, benar. Belum menjawab masalah karena belum dihitung
produksi perbulannya.
S6: Ini hasil saya ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
P: Kenapa dikalikan dengan 30?
S6: Karena satu bulan 30 hari ibu. Makanya saya kalikan 30.
P: Apakah pada soal yang diketahui hasil produksi kaos dalam
hitungan hari ?
S6: TIdak ibu, 1 minggu. Jadi ditambah kah ibu ?
P: 1 bulan berapa minggu ?
S1: 4 minggu ibu.
P: Berarti hasil produksi x, y, dan z yang diperoleh seharusnya
dikalikan berapa ? 30 atau 4 ?
S6: 4 ibu.
P: Ya, diperbaiki ya.
S6: Baik ibu, terima kasih ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Ini yang sudah diperbaiki ibu.
P: Baik, siapkan untuk presentasi ya adik-adik.
S6: Iya ibu.
Berdasarkan bimbingan diskusi dan jawaban yang ditampilkan
siswa pada grup WA dapat terlihat bahwa siswa sudah mampu
mengubah bentuk persamaan awal yang dibuat menjadi lebih
sederhana yaitu pada persamaan 2 yaitu diubah
menjadi – dan persamaan 3 yaitu
diubah menjadi – . Setelah mengubah bentuk persamaan,
selanjutnya siswa menggunakan persamaan yang telah diubah untuk
disubstitusikan ke persamaan 1 sehingga mendapatkan nilai variabel
x. Setelah mendapatkan nilai variabel x, selanjutnya siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
menggunakan metode substitusi yaitu dengan memsubstitusikan nilai
x yang telah didapatkan ke persamaan 2 sehingga diperoleh nilai
variabel y. Kemudian siswa mensubtitusikan nilai x ke persamaan 3
sehingga memperoleh nilai variabel z. Setelah memperoleh nilai dari
variabel x, y dan z kelompok siswa menyelesaikan masalah dengan
menghitung hasil produksi kaos dari tiap mesin perbulannya.
d. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
Pada tahap ini proses pembelajaran yang terjadi di kelas uji coba
ialah peneliti mengarahkan siswa untuk kembali masuk ke forum zoom
meeting untuk mempresentasikan hasil diskusi penyelesaian dari masalah
yang diberikan. Peneliti menunjuk 2 kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok pada tiap masalah. Berikut interaksi peneliti sdan
siswa :
P: Waktunya kita untuk presentasi hasil diskusi kelompok adik-adik.
Saya minta dari kelompok 1 silahkan presentasikan hasil diskusi
kelompok kalian.
S1: Baik ibu. Saya yang presentasi ibu.
P: Baik, tunggu saya tampilkan jawaban dari kelompok 1. Silahkan
kelompok 1.
S1: Iya ibu. Diketahui beras jenis A dimisalkan dengan x, beras jenis
B dimisalkan dengan y, beras jenis C dimisalkan dengan z.
Persamaannya , persamaaaan kedua
, persamaan ketiga .
Ditanya besar harga tiap beras dan beras mana yang paling
berkualitas. Jawaban pertama kami menggunakan metode
eliminasi yaitu eliminasi persamaaan 1 dan 3.
dan kami samakan variabel
y menjadi dikurang
kemudian eliminasi persamaan
2 dan 3 menjadi yang ketiga substitusikan
persamaan 4 dan 5 yaitu dan
menjadi kemudian
substitusikan x ke persamaan 2, menjadi
kemudian substitusikan y ke
persamaan 3 yaitu menjadi
jadi harga beras jenis A = Rp 11.100, harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
beras jenbis B = Rp 8.600 harga beras jenis C = Rp 8.000 dari
harga berikut, beras yang paling berkualitas adalah beras jenis
A. Sekian ibu.
P: Baik, jadi beras yang paling berkualitas menurut kelompok 1 yaitu
beras jenis A dengan harga Rp 11.100. Oke terima kasih, kita
lanjut untuk nomor2, kita lanjut dulu presentasi kelompok 1 untuk
nomor 2, nanti sebentar baru kita bahas sekalian. Kelompok 1
silahkan.
S2: Nomor 2 diketahui persamaan kedua
substitusikan nilai
– menjadi –
(tiba-tiba siswa mengalami gangguan jaringan
sehingga mengalami kemacetan)
P: Silahkan dilanjutkan. Halo kelompok 1. Sepertinya kelompok 1
mengalami kendala jaringan sehingga macet, baiklah saya bantu
untuk melanjutkan presentasi kelompok 1, kelompok 1
menggunakan metode substitusi sehingga mendapatkan nilai
dan . Kemudian dalam
seminggu diproduksi ,
kemudian dikali 4 minggu, untuk dikali 4 minggu
, untuk dikali 4 minggu dan untuk
dikali 4 minggu . Kelompok 1 menuliskan
bahwa hasil diatas merupakan hasil perhitungan produksi
perbulannya. Baik, dari hasil presentasi kelompok 1 apakah ada
jawaban atau hasil yang berbeda dari kelompok lain, dari
kelompok 2, 3, 4 ?
S3: Kelompok 3 ibu.
P: Kelompok 3 berbeda pada jawaban masalah nomor berapa ?
S3: 1 ibu.
S4: Dari kelompok 6 juga berbeda jawaban ibu.
P: Oke kalau begitu yang pertama kita lihat duludari kelompok yang
terlebih dahulu mengatakan jawabannya berbeda, kelompok
berapa tadi ?
S5: 3 ibu.
P: Kelompok 3 ya, oke, baik kita lihat dulu dari kelompok 3. Oke ini
untuk kelompok 3 jawabannya sudah tampil, silahkan
presentasikan.
S3: Ini nomor 2 ibu.
P: Oia sebentar, yang ini ?
S3: Ia ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
P: Oke silahkan dipresentasikan.
S3: Jadi diketahui campuran pertama
,
campuran kedua ,
campuran ketiga
yang ditanyakan besar harga tiap jenis beras berdasarkan
kualitasnya, dan beras jenis mana yang paling berkualitas.
Jawaban beras A, B, dan C dibuat menjadi x, y dan z. Dan
langkah pertama adalah kita mengeliminasi y pada persamaan 1
dan 2 yakni dikurangi dengan
, disini kita samakan menjadi persamaan 1
dikali dengan 3 dan persamaan 2 dikali dengan 2 menjadi
dikurangi dan
hasilnya didapatkan – dan dijadikan
persamaan 4, langkah berikutnya mengeliminasi y pada
persamaan 2 dan 3, dan
disini disamakan y nya agar bisa dieliminasi menjadi
dikurangi dan
didapat hasilnya dijadikan persamaan 5.
Selanjutnya eliminasi z pada persamaan 4 dan 5 menjadi
– dikurangi persamaan
5 kita kalikan dengan 2 agar mendapatkan z yang sama dengan z
pada persamaan 4 menjadi – dikurangi
didapatkan hasilnya dan
disisni kita langsung mencari hasilnya didapat
dibagi 5, mendapat hasil beras per kg. Yang
berikutnya kita substitusikan x ke persamaan 4 menjadi
dibagi . Langkah yang terakhir kita
substitusikan x dan z ke persamaan 1 menjadi 1 dikali
dikali dengan
– bagi 2 sama
dengan 2.250 per kg. Jadi beras
. Maka dapat disimpulkan bahwa beras A adalah beras
dengan kualitas terbaik karena pada umumnya berang dengan
harga termahal adalah barang yang berkulitas paling baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
P: Terima kasih untuk kelompok 1 telah mempresentasikan
jawabannya dan kelompok 3 yang telah mempresentasikan
perbedaan jawaban. Berikut kelompok mana lagi yang memiliki
jawaban berbeda.
S6: Kelompok 6 ibu
P: Baik, kita lihat dulu perbedaan jawaban kelompok 1 dan 3. Jadi
menurut kelompok 3 beras yang paling berkualitas adalah beras
jenis A dengan harga 12.000 sedangkan menurut kelompok 1
beras yang paling berkualitas yaitu beras jenis A dengan harga
11.100. Baik sekarang mari kita lihat jawaban dari kelompok 6
S6: Itu bukan jawaban kelompok 6 ibu
P: Iya, sebentar ya. Oke, kelompok 6 apakah jawabannya kalian yang
ini.
S6: Ia ibu, itu halaman yang ke 2 ibu. Yang pertama di sebelahnya
lagi ibu.
P: Baiklah, kelompok 6 silahkan.
S6: Dari soal didapat persamaan. Persamaan yang pertama yaitu
hasilnya , persamaan yang kedua
hasilnya , dan persamaan ketiga B + C
hasilnya . Ditanya jenis mana yang paling berkualitas.
Yang pertama eliminasi persamaan 1 dan
dikurang dengan disini dieliminasi
x sehingga persamaan 1 dikali 2 dan persamaan 2 dikali 1,
hasilnya dan
sehingga didapat dijadikan
persamaan 4. Selanjutnya eliminasi persamaan 4 dan 3 yaitu
dan dikurangi sehingga
didapat . kemudian substitusi C ke
persmaan 3 menjadi hasilnya
hasilnya , hasilnya . Selanjutnya substitusikan B
dan C ke persamaan 1 yaitu A + 2B + 3C = 51.000 menjadi
hasilnya
– – hasilnya 10.500,
jadi beras , beras , beras maka beras
yang paling berkualitas adalah beras A. Sekian dan terima kasih.
P: Terima kasih dari kelompok 6. Apakah ada kelompok lain yang
memiliki jawaban sama dengan jawaban kelompok 6 yaitu beras
yang paling mahal adalah beras yang paling berkualitas yaitu
beras A dengan harga 10.500. Apakah ada kelompok yang
jawabannya seperti kelompok 6 ini ? Masih ada 2 kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
belum menyebutkan bagaimana jawabannya, kelompok 2, apakah
mendapatkan hasil yang sama ?
S7: Kelompok 2 punya beda ibu
P: Kelompok 2 hasilnya bagaimana?
S7: Yang paling berkulitas kita kelompok 2 punya beras jenis B ibu.
P: Baik, kelompok 2 silahkan jelaskan perbedaan jawabannya.
S7: Saya baca semua saja kah ibu ? Dari yang diketahui.
P: Langsung saja, metode apa yang digunakan, diperoleh harga
beras jenis a, b dan c berapa. Sebentar saya tampilkan dulu
jawabannya. Kelompok 2 ya.
S7: Ia ibu, kelompok 2. Metode yang digunakan metode eliminasi dan
substitusi. Harga beras A Rp 49.494, beras B Rp 50.985, beras C
Rp 34.485. Jadi beras yang paling berkualitas adalah beras B.
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pada tahap ini proses pembelajaran yang terjadi di kelas uji coba
ialah peneliti menjelaskan mengapa jawaban kelompok siswa berbeda
padahal proses penyelesaian yang dikerjakan sama dan peneliti meminta
siswa untuk menyimpulkan langkah-langkah penyelesaian masalah
kontekstual yang berkaitan dengan SPLTV. Berikut interaksi antara
peneliti dan siswa :
P: Baik, jadi menurut kelompok 2, menurut kualitas berdasarkan
harga beras, jenis B yang paling berkualitas dengan harga Rp
50.985. Baik, untuk nomor 1 ini kita mendapatkan beragam
jawaban ya, ada 4 jawaban, ada yang memiliki jawaban yang
sama yaitu kelompok 4 dan 6, sedangkan kelompok 1 berbeda,
kelompok 2 berbeda, 3 berbeda. Kelompok 5 belum kita lihat,
kelompok 5 bagaimana ? Kalian mendapatkan hasil harga jenis
beras A berapa ? Kelompok 5 ? halo kelompok 5 ? (tidak ada
respon dari anggota kelompok 5). Sepertinya kelompok 5
memiliki kendala di jaringan sehingga tidak bisa merespon
kegiatan kita di zoom. Baik, mari kita lihat bersama penyelesaian
atau hasil yang benar untuk masalah nomor 1 ialah dari
kelompok 4 dan 6, beras yang paling berkualitas yaitu beras jenis
A dengan harga Rp 10.500 ya adik-adik. Metode yang digunakan
yaitu eliminasi dan substitusi, bisa adiik-adik lihat di layar,
seperti pengerjaan kelompok 4 dan kelompok 6 tadi. Untuk
kelompok yang hasilnya berbeda, silahkan nanti dilihat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
diperhatikan lagi persamaan yang dibuat dan juga perhiotungan
eliminasi dan substitusi yang dibuat, kemudian periksa kambali
apakah nilai A, B dan C yang diperoleh jika dimasukan pada
persamaan yang ada pada yang diketahui, apakah sudah tepat,
jika belum, berarti terdapat kesalahan, karena itu bisa diperiksa
lagi perhitungan pada saat eliminasi dan substitusi. Sedangkan
untuk nomor 2, dari hasil yang dipresentasikan dan yang
ditampilkan dalam diskusi WA kelompok yang saya lihat, semua
kelompok memiliki jawaban yang sama yaitu mesin x
menghasilkan 9.200 kaos dalam waktu 1 bulan, mesin y
menghasilkan 4.800 kaos dalam waktu 1 bulan dan mesin z
menghasilkan 8.000 kaos dalam waktu 1 bulan. Ini tampilan dari
jawaban kelompok 4, oke, bagaimana adik-adik. Sampai di sini
apakah ada yang ingin ditanyakan? Jika tidak ada yang
ditanyakan, berikut ini kesimpulan untuk masalah yang kita
kerjakan hari ini, jadi dapatkan harga beras jenis A (baca
kesimpulan ada di ppt). Oke, sampai di sini ada yang ingin
ditanyakan ? halo adik-adik X MIPA 1, bagaimana, apakah ada
yang ingin ditanyakan ?
S1: Pas ibu
S2: Tidak ada ibu
P: Baik, untuk yang perhitungan masih belum tepat, perhatikan
kembali hasil yang didapat cocokkan dengan informasi pada
masalah yaitu yang diketahui. Berikutnya, untuk pembelajaran
hari ini, apa yang dapat adik-adik simpulkan, bagaimana
langkah-langkah kita dalam menyelesaikan sistem persamaan
linear tiga variabel yang ada pada masalah kontekstual, langkah-
langkahnya bagaimana ? apa langkah pertama yang bisa kita
buat, jika kita diberikan masalah kontekstual yang berkaitan
dengan sistem persamaan linear tiga variabel seperti yang hari
ini adik-adik lakukan.
S3: Pertama-tama menentukan permasalahan
S4: Menentukan model matematikanya
P: Oke, yang pertama dari Sandrina, silahkan
S4: Pertama-tama kita bisa menentukan, eee, apa namanya, pertama-
tama kita bisa buat kalimat, eh model matematika
P: Oke, jawaban dari Sandrina, pertama-tama merubah masalah ke
model matematika. Tadi, Angela juga sempat mencoba
menjawab, Angela silahkan
S5: Sama ibu, model matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
P: Oke, dari teman-teman yang lain bagaimana, apakah ada
pendapat yang berbeda, atau sama juga ? (siswa terdiam) oke,
dari Indri menjawab di kolom komentar, memahami soal terlebih
dahulu, oke, baik , dari ketiga jawaban disini saya bantu
ya,(peneliti menampilkan dan menjelaskan rangkuman langkah-
langkah penyelesaian masalah yang berkaitan dengan SPLTV)
jadi langkah pertama yang dapat kita lakukan untuk
menyelesaiakan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear tiga variabel adalah mengumpulkan
semua informasi yang ada pada masalah, yaitu yang diketahui,
ditanyakan, langkah berikutnya baru kita menyusun model
matematikanya. bisa adik-adik lihat dilayar apakah sudah tampil
langkah-langkah penyelesaian masalah SPLTV ?
S: Sudah ibu
P: Apakah sudah jelas ?
S: Jelas ibu
P: Baik, kalau begitu terima kasih untuk adik-adik kelas X MIPA 1
yang sudah berdiskusi bersama di pembelajaran kita hari ini
tentang menyelesaiakan masalah kontektual yang berkaitan
dengan SPLTV, oke silahkan discreenshoot langkah-langkah
penyelesaiannya ini untuk catatan adik-adik
S6: Ibu, berarti hari sabtu tidak ada pertemuan kah ?
P: Hari sabtu kita tetap ada pertemuan ya, jadi setelah pertemuan
hari ini dan pertemuan sebelumnya kita belajar menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan SPLTV dengan cara berdiskusi
kelompok, untuk pertemuan hari sabtu adik-adik akan diberikan
soal tes dan dikerjakan secara individu. Jadi setelah 2 pertemuan
ini adik-adik berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan
masalah SPLTV di pertemuan berikut adik-adik mengerjakan tes
dengan cara individual atau masing-masing.
S7: Ibu apakah pada saat kerja soal tes kita melakukan zoom juga kah
ibu ?
P: Untuk saat tes nanti kita tidak zoom. Kita akan gunakan google
classroom, nanti akan saya bagikan link google classroom pada
hari sabtu besok, nanti adik-adik, silahkan mengerjakan soal
yang ada dibagianh tugas. Waktunya pengerjaan dibatasai yaitu
1 jam, jadi nanti silahkan adik-adik kerjakan sesuai waktu yang
ditentukan. Sampai di sini apakah masih ada pertanyaan ?
S8: Tidak ada bu
S9: Cukup ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
P: Apakah sudah jelas semuanya ?
S: Jelas ibu
P: Oke, kalau begitu terima kasih untuk pembelajaran kita hari ini,
untuk kelompok yang belum memperoleh hasil yang tepat bisa
mendiskusikan ulang dengan teman kelompoknya atau dengan
kelompok lain. Terima kasih adik-adik semua, selamat
melanjukan kegiatan di pembelajaran berikutnya. Selamat pagi
S: Terima kasih ibu, selamat pagi ibu.
Berdasarkan hasil deskripsi proses pembelajaran dan diskusi kelompok
siswa pada pertemuan kedua di kelas uji coba ini diperoleh kesimpulan:
1. Proses pelaksanaan pembelajaran pertemuan kedua di kelas uji coba
ini sudah sesuai dengan langkah-langkah PBL secara daring yang
telah dirancang dalam HLT. Terdapat sebagian siswa yang
mengalami gangguan jaringan internet sehingga pada saat zoom
terjadi kemacetan yang cukup menyita waktu pembelajaran.
2. Berdasarkan deskripsi hasil diskusi kelompok siswa disimpulkan
bahwa siswa sudah dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang
terkait dengan sistem persamaan linear tiga variabel.
3. Pembelajaran Pertemuan Ketiga Pada Kelas Uji Coba
Pada pertemuan ketiga peneliti memberikan tes masalah Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel kepada siswa. Tes yang diberikan sebanyak
2 masalah sebagai berikut:
1. Ibu Agnes membeli 5 kg beras, 2 kg gula pasir, dan 1 kg telur
dengan harga Rp. 106.500. Ibu Hilda membeli 3 kg beras dan 1
kg gula pasir dengan harga Rp. 46.500. Ibu Nina membeli 3 kg
gula pasir dan 2 kg telur dengan harga Rp. 93.000. Jika ibu Ani
membeli 2 kg beras, 1 kg gula pasir, dan 1kg telur di tempat
yang sama, maka berapa jumlah harga belanjaan yang harus
dibayar Ibu Ani ?
2. Pak Nelson memiliki tanah seluas yang digunakan
sebagai kandang sapi, kandang ayam dan kebun. Luas kandang
sapi sama dengan dua kali dari kandang ayam, dan luas kebun
adalah tiga kali dari kandang sapi. Karena pandemi COVID-19,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
pak Nelson kesulitan menjalankan bisnis ternak sapi, sehingga ia
berniat menjual kandang sapi miliknya. Jika harga tanah
milik pak Nelson dihargai dengan Rp 1.000.000,00. Berapakah
total harga bidang tanah kandang sapi pak Nelson ? Berapakah
luas dari masing-masing kandang sapi, kandang ayam dan kebun
milik pak Nelson ?
Tes pada pertemuan ketiga ini diberikan peneliti kepada siswa
melalui media google classroom. Siswa diberikan kesempatan selama 1 jam
untuk mengerjakan soal secara individu dan mengumpulkan sesuai waktu
yang telah ditentukan. Pemberian tes masalah SPLTV ini bertujuan untuk
mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa setelah mengikuti
kegitatan pembelajaran berbasis masalah secara daring.
C. Analisis dan Pembahasan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa di
Kelas Uji Coba
Peneliti memeberikan tes tertulis kepada siswa pada pertemuan
ketiga. Tes tertulis yang diberikan sebanyak 2 masalah tersebut bertujuan
untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran berbabsis masalah secara daring.
Peneliti menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa
berdasarkan indikator kemampuan pewmecahan masalah matematis
menurut NCTM yaitu: 1) Peserta didik dapat mengidentifikasi unsur-unsur
yang diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan, 2)
Peserta didik dapat merumuskan masalah matematik atau menyusun model
matematik, 3) Peserta didik dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
berbagai masalah (sejenis dan masalah baru) dalam atau diluar matematika,
4) Peserta didik dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan asal, dan 5)
Peserta didik dapat menggunakan matematika secara bermakna.
Pada masalah nomor 1 terdapat 3 kelompok jawaban siswa.
Pengelompokan jawaban siswa tersebut berdasarkan proses penyelesaian
masalah yang dikerjakan siswa. Berikut ini deskripsi dan analisis hasil
pekerjaan siswa untuk masalah nomor 1:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
1. Kelompok jawaban siswa yang pertama
Terdapat 7 dari 31 siswa yang menjawab dengan cara berikut:
Gambar 4.5 Kelompok Jawaban Siswa Pertama untuk Masalah
nomor 1 Tes Tertulis Kelas Uji Coba
Gambar 4.6 Kesalahan Perhitungan yang dilakukan Kelompok
Jawaban Siswa Pertama untuk Masalah nomor 1 Tes Tertulis
Kelas Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Berdasarkan jawaban diatas dapat terlihat bahwa dalam
menyelesaiakna masalah nomor 1 siswa langsung membuat model
matematika dari masalah yaitu persamaan 1, 2 dan 3 sebagai yang diketahui
dan menuliskan persamaan 2x + 1y + 1z sebagai yang ditanyakan. Setelah
membuat model, siswa melakukan perhitungan dengan metode eliminasi
untuk mendapatkan nilai dari salah satu variabel yaitu variabel x, kemudian
siswa melanjutkan penyelesaian dengan mensubstitusikan nilai x ke
persamaan 2 untuk memperoleh nilai variabel y. Setelah mendapatkan nilai
variabvel x dan y, siswa mensubstitusikan nilai x dan y ke persamaan 1
untuk menghitung nilai variabel z. Kelompok jawaban siswa yang pertama
ini melakukan kesalahan dalam perhitungan pada saat eliminasi sehingga
nilai variabel x yang diperoleh tidak tepat mengakibatkan nilai y dan z yang
diperoleh juga tidak tepat. Setelah mendapatkan nilai dari variabel x,y dan z,
siswa melanjutkan proses penyelesaian masalah dengan mensubstitusikan
nilai x, y dan z ke persamaan yang ditanyakan dan membuat kesimpulan.
Terdapat kesalahan dalam perhitungan saat eliminasi yang tidak disadari
dan siswa tidak mengecek kembali perhitungan yang dikerjakan sehingga
hasil akhir penyelesaian masalah yang didapatkan tidak tepat.
Berikut kutipan hasil wawancara peneliti dengan salah 1 siswa
kelompok jawaban pertama :
P: Apa yang kamu pahami dari masalah nomor 1 ?
S: Soal nomor 1 itu tentang sistem persamaan linear 3 variabel yang
cara untuk menyelesaikannya itu kita pertama gunakan eliminasi
lalu kemudian setelah mendapatkannya kita gunakan cara
subtitusdi.
P: Apa yang diketahui dan ditanya dari masalah nomor 1 ?
S: Yang diketahui itu 1. Pertama Ibu Agnes membeli 5 kg beras
ditambah 2 kg gula pasir, dan 1 kg telur dengan harga Rp.
106.500. Persamaan kedua Ibu Hilda membeli 3 kg beras
ditambah 1 kg gula pasir dengan harga Rp. 46.500. Ibu Nina
membeli 3 kg gula pasir ditambah 2 kg telur dengan harga Rp.
93.000. Yang ditanya itu jika ibu Ani membeli 2 kg beras, 1 kg gula
pasir, dan 1kg telur di tempat yang sama, maka berapa jumlah
harga belanjaan yang harus dibayar Ibu Ani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
P: Bagaimana ide kamu untuk menyelesaikan masalah tersebut ?
S: Menggunakan metode eliminasi dan subtitusi ibu
P: Apa arti dari x, y dan z pada persamaan yang kamu buat ?
S: x beras, y gula pasir, terus kalau z telur.
P: Mengapa kamu terlebih dahulu menggunakan metode eliminasi ?
S: Menurut saya untuk mendapatkan persamaan baru yang nantinya
dieliminasi dengan persamaan yang lain
P: Apa tujuan kamu mencari persamaan baru dengan cara eliminasi
?
S: Supaya lebih gampang dapat x ibu
P: Apa maksud dari eliminasi 1 dan 2 yang kamu tuliskan pada
langkah pertama bagian jawab ?
S: itu saya mau eliminasi y supaya dapat persamaan baru ibu.
P: Mengapa y yang dieliminasi ?
S: Supaya sisa x dan z saja. Terus lebih gampang dapat x.
P: Mengapa setelah eliminasi penyelesaiananya dilanjutkan dengan
metode substitusi
S: Karena x sudah diketahui jadi tinggal subtistusi saja sudah bisa
dapat y dan z ibu.
P: Apakah hasil yang kamu peroleh sudah tepat ?
S: Sepertinya sudah ibu.
P: Apakah kamu mengecek kembali proses pemyelesaian yang kamu
kerjakan ?
S: Tidak ibu, Soalnya saya buru-buru takut waktu habis ibu.
Berdasarkan deskripsi hasil tes tertulis dan wawancara siswa diatas
dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
kelompok jawaban pertama memenuhi 4 indikator kemampuan pemecahan
masalah menurut NCTM yaitu: dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang
diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan, dapat
merumuskan masalah matematik atau menyusun model matematik, dapat
menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah, dan dapat
menggunakan matematika secara bermakna.
2. Kelompok Jawaban Siswa yang Kedua
Terdapat 2 dari 31 siswa yang menjawab dengan cara berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Gambar 4.7 Kelompok Jawaban Siswa Kedua untuk Masalah nomor 1
Tes Tertulis Kelas Uji Coba
Berdasarkan jawaban diatas dapat terlihat bahwa dalam
menyelesaiakna masalah nomor 1 langkah pertama yang dilakukan siswa
ialah menuliskan informasi dari masalah yaitu apa saja yang diketahui dan
yang ditanyakan dari masalah. Setelah menuliskan informasi dari masalah
yang diberikan, siswa membuat model matematika dari masalah dan
menyebutkannya sebagai persamaan 1, 2 dan 3. Langkah berikutnya siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
mengubah bentuk persamaan 2 yang awalnya menjadi
– dan persamaan 3 yang awalnya
menjadi
. Pada jawaban siswa juga terlihat
bahwa setelah membuat persamaan 1, 2 dan 3 langkah berikutnya siswa
memilih menggunakan metode substitusi yaitu dengan mensubtitusikan
persamaan dan persamaan yang diperoleh ke persamaan 1 sehingga
didapatkan hasil
. Terlihat pada jawaban siswa
mengalikan kedua sisi persamaan
dengan
sehingga memperoleh yang disebut sebagai
persamaan 4. Langkah selanjutnya siswa menggunakan metode eliminasi
yaitu mengeliminasi variabel pada persamaan 2 dan 4 sehingga
memperoleh nilai . Setelah memperoleh nilai , siswa kembali
menggunakan metode substitusi untuk menentukan nilai variabel dan .
Langkah selanjutnya siswa mensubstitusikan nilai , dan yang diperoleh
ke persamaan yang ditanyakan sehingga memperoleh hasil .
Berikut kutipan hasil wawancara peneliti dengan salah 1 siswa
kelompok jawaban kedua:
P: Apa yang kamu pahami dari maslah nomor 1 ?
S: Yang saya pahami maksud dari soal tersebut adalah kita
diminta untuk mencari jumlah harga belanjaan yang harus
dibayar oleh ibu Ani jika ia membeli 2 kg beras, 1 kg gula
pasir dan 1 kg telur di tempat yang sama.
P: Bagaimana cara yang kamu pikirkan untuk menyelesaikan
masalah tersebut ?
P: Bagaimana cara yang kamu pikirkan untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
S: Menurut saya dengan menggunakan cara kerja substitusi dan
eliminasi bu.
P: Mengapa cara tersebut dapat digunakan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
S: Karena menurut saya pada konsep sistem persamaan linear 3
variabel cara eliminasi dan substitusi yang sering digunakan dan
lebih muda dalam pengerjaan
P: Pada jawaban kamu menuliskan anak panah
ke – dan anak panah ke
. Jelaskan apa maksud dari proses tersebut ?
S: Yang pertama ada dipersamaan kedua saya
turunkan, saya ambil y nya jadi y = 46.500 – 3x lau persamaan
yang ketiga saya turunkan juga, saya ambil z
nya jadi – , lalu hasilnya
itu dari dibagi ibu.
P: Langkah selanjutnya mengapa kamu mensubtitusi persamaan y dan
z ke persamaan 1 ?
S: Supaya lebih mudah ibu, dan dia disitu angkanya sudah tertera jadi
lebih mudah.
P: Apa maksud x, y dan z yang dituliskan ?
S: Maksud x, y dan z itu sebagai umpama ibu, x itu beras, y itu gula
pasir dan z itu telur.
P: Mengapa yang dileminasi terlebih dahulu di persamaan 2 dan 4 ?
S: Karena pada persamaan 2 dan 4 angkanya lebih mudah untuk
dieliminasi bu.
P: Apa tujuan eliminasi pada persamaan 2 dan 4 yang kamu kerjakan
?
S: Cara kerja ini untuk persamaan 2 dan 4 saya mengeliminasi y ibu.
P: bagaimana solusi untuk msalah nomor 1 tersebut ?
S; Solusi dari saya yang pertama kita harus mengeliminasi dahulu
untuk mendapatkan nilai dari z lalu kita mensubstitusikan y dan z
ke persamaan 1 lalu selanjutnya kita mengeliminasi persamaan 2
dan 4, lalu subtitusi pada x dan z dan kita akan mendapatkan
berapa harga belanjaan yang harus ibu Ani bayar dengan cakaran
begitu ibu.
P: Bagaimana kesimpulannya
S: Kesimpulannya cara kerja yang digunakan pada soal ini yaitu cara
substitusi dan eliminasi untuk mendapatkan hasil tersebut lalu kita
menggunakann cakaran yang tadi untuk mendapatkanharga
belanjaan yang harus ibu Ani bayar.
P: Apakah sebelum mengumpulkan pekerjaan ini, kamu melakukan
pemeriksaan ulang pada pekerjaan yang kamu tuliskan ?
S: Saya sempat melihat bu, dan menurut saya sudah pas ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Berdasarkan deskripsi hasil tes tertulis dan wawancara siswa diatas
dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
kelompok jawaban kedua memenuhi 5 indikator kemampuan pemecahan
masalah menurut NCTM yaitu: 1) dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang
diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan, 2)
Peserta didik dapat merumuskan masalah matematik atau menyusun model
matematik, 3) dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai
masalah, 4) dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan asal, dan 5) dapat
menggunakan matematika secara bermakna.
3. Kelompok Jawaban yang ketiga
Terdapat 22 dari 31 siswa yang menjawab dengan cara sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Gambar 4.8 Kelompok Jawaban Siswa Ketiga untuk Masalah nomor 1
Tes Tertulis Kelas Uji Coba
Berdasarkan jawaban diatas dapat terlihat bahwa dalam
menyelesaiakna masalah nomor 1 langkah pertama yang dikerjakan siswa
ialah menuliskan diketahui dengan memisalkan beras dengan B, gula pasir
dengan G dan telur dengan T dan menuliskan yang ditanyakan jumlah
belanjaan ibu Ani. Langkah selanjutnya siswa membuat model matematika
dari informasi yang ada pada soal. Siswa memodelkan belanjaan ibu Agnes
sebagai persamaan 1, belanjaan ibu Hilda sebagai persamaan 2, belanjaan
ibu Nina sebagai persamaan 3 dan belanjaan ibu Ani sebagai persamaan
yang ditanyakan. Setelah membuat model matematika dari masalah yang
diberikan, langkah berikutnya siswa memilih menggunakan metode
eliminasi yaitu dengan mengeliminasi variabel T pada persamaan 1 dan 3
untuk mendapatkan persamaan 4. Setelah mendapatkan persamaan 4,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
selanjutnya siswa mengeliminasi G pada persamaan 2 dan 4 untuk
mendapatkan nilai variabel B. Setelah mendapatkan nilai variabel B, siswa
melanjutkan penyelesaian dengan mensubstitusikan nilai B ke persamaan 4
untuk memperoleh nilai G. Setelah mendapatkan nilai variabvel B dan G,
siswa mensubstitusikan nilai B dan G ke persamaan 3 untuk memperoleh
nilai T. Setelah memperoleh nilai B, G dan T langkah penyelesaian
berikutnya yang dikerjakan yaitu siswa menghitung jumlah belanjaan yang
harus dibayar oleh ibu Ani dan pada bagian akhir penyelesaian masalah,
siswa menuliskan kesimpulan ibu Ani harus membayar sebesar Rp 60.000.
Siswa yang mengerjakan dengan jenis kelompok jawaban ketiga ini
memperoleh penyelesaian yang tepat, yaitu harga 1 kg beras Rp 10.500,
harga 1 kg gula pasir Rp 15.000 dan harga 1 kg Telur Rp 24.000 dan
belanjaan yang harus dibayar oleh ibu Ani yang terdiri dari 2kg Beras, 1 kg
Gula pasir dan 1 kg Telur ialah Rp.60.000 .
Berikut kutipan hasil wawancara peneliti dengan salah 1 siswa
kelompok jawaban ketiga:
P: Bagaimana pemahaman kamu tentang maslah nomor 1 ?
S: Untuk soal nomor 1 disini dikatakan ada 4 orang yang membeli
barang disebuah toko atau tempat yang sama yaitu ibu Agnes, ibu
Hilda, ibu Nina dan ibu Ani, dan setiap dari mereka kecuali ibu ani
disebutkan harga belajaan yang dibeli, dan disini kita disuruh untuk
mencari tahu harga belanjaan yang dibeli ibu Ani.
P: Apa maksud dari 5B + 2G + 1T = 106,500 (1), 3B + 1G = 46.500
(2), dan 3G + 2T = 93.000 (3) yang kamu tuliskan ?
S: Itu maksudnya untuk menandai persamaan yang saya buat.
Contohnya 5B + 2G + 1T = 106.500 adalah persamaan dan 3B +
1G = 46.500 adalah persamaan 2. Jadi itu bertujuan agar
memudahkan saat mencari persamaan baru.
P: Bagaimana kamu bisa membuat persamaan-persamaan tersebut ?
S: Disini x, y dan z masing-masing mewakili beras, gula pasir dan
telur, untuk persamaan pertama 5B + 2G + 1T = 106,500 artinya
harga 5 kg beras ditambah harga 2 kg gula pasir ditambah harga 1
kg telur sama dengan Rp 106.500 dan seterusnya untuk persamaan
kedua dan ketiga.
P: Apa maksud eliminasi 1 dan 3 yang kamu tuliskan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
S: Maksud saya disini eliminasi persamaan 1 dan persamaan 3 ibu.
P: Mengapa dilakukan eliminasi pada persamaan 1 dan 3 ?
S: Karena persamaan 1 dan 3 yang jumlah harganya selisih sedkit ibu.
P: Apa tujuan eliminasi persamaan 1 dan 3 yang kamu kerjakan ?
S: Untuk menghilangkan T dan mendapatkan persamaan 4.
P: Apa maksud kamu menuliskan substitusi 4 dan substitusi 3 ?
S: Maksud saya disini substitusi B ke persamaan 4 untuk mendapatkan
G dan substitusi G ke persamaan 3 untuk mendapatkan T.
P: Mengapa kamu memilih untuk mensubstitusikan B ke persamaan 4
dan bukannya ke persamaan 2?
S: Saya lihat persamaan yang paling terbaru itu persamaan 4 jadi saya
substitusi di persamaan 4.
P: Apakah kamu mengecek ulang sebelum mengumpulkan hasil
pekeerjaan tersebut ?
S: Iya ibu, waktu selesai kerja saya periksa ulang perhitungan semua
baru saya kumpul.
Berdasarkan deskripsi hasil tes tertulis dan wawancara siswa diatas
dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
kelompok jawaban ketiga untuk masalah nomor 1 memenuhi 5 indikator
kemampuan pemecahan masalah menurut NCTM yaitu: 1) dapat
mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan
kecukupan unsur yang diperlukan, 2) Peserta didik dapat merumuskan
masalah matematik atau menyusun model matematik, 3) dapat menerapkan
strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah, 4) dapat menjelaskan hasil
sesuai permasalahan asal, dan 5) dapat menggunakan matematika secara
bermakna.
Pada masalah nomor 2 terdapat 2 jenis kelompok jawaban siswa.
Pengelompokan jawaban siswa tersebut berdasarkan proses penyelesaian
masalah yang dikerjakan siswa. Berikut ini deskripsi dan analisis hasil
pekerjaan siswa untuk masalah nomor 2:
1. Kelompok jawaban siswa yang pertama
Terdapat 8 dari 31 siswa yang menjawab dengan cara sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar 4.9 Kelompok Jawaban Siswa Pertama untuk Masalah
nomor 2 Tes Tertulis Kelas Uji Coba
Berdasarkan jawaban siswa diatas dapat terlihat bahwa dalam
menyelesaikan masalah nomor 2, langkah pertama yang kerjakan siswa
yaitu memisalkan kandang sapi dengan m, memisalkan kandang ayam
dengan n, dan memisalkan kebun dengan o. Selanjutnya siswa menuliskan
model matematika dari masalah yang diberikan dengan menuliskan m + n +
o = 1.800 m2 dengan rincian m = 2n dan o = 3m. Langkah selanjutnya siswa
mensubstitusikan m = 2n dan o = 3m ke persamaan m + n + o = 1.8000 m2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
sehingga diperoleh 3n + 3m = 1.800 m2. Berikutnya siswa mengerjakan
eliminasi variabel m dan n pada persamaan m + n + o = 1.800 dan 3n + 3m
= 1.800 sehingga siswa mendapatkan nilai o = 1.200. Setelah mendapatkan
nilai variabel o, langkah berikutnya siswa mensubstitusikan nilai o ke
persamaan o = 3m sehingga didapatkan nilai m = 400, kemudian siswa
mensubstitusikan nilai m ke persamaan m = 2n sehingga didapatkan n =
200. Selanjutnya siswa menuliskan hasil dari perhitungan yang dikerjakan
dengan menuliskan nilai m = 400 m2, nilai n = 200 m
2 dan nilai o = 1.200
m2. Berikutnya siswa membuat kesimpulan dengan menghitung total harga
kandang sapi yang dijual pak Nelson yaitu Rp 400.000.000.
Berikut kutipan hasil wawancara peneliti dengan salah 1 siswa
kelompok jawaban pertama:
P: bagaimana pemahan kamu tentang masalah nomor 2 ?
S: jadi masalah yang kedua ini adalah seorang pak Nelson memiliki
tanah seluas 1.800 m2 yang digunakan sebagai kandang sapi,
kandang ayam dan juga kebun. Luas kandang sapi sendiri adalah
sama dengan 2 kali luas kandang ayam dan luas kebun adalah 3
kali dari kandang sapi. Karena pandemi COVID-19 pak Nelson
kesulitan menjalankan bisnis ternak sapi sehinnga pak Nelson
berniat untuk menjual kandang sapinya. Jika harga 1 m2 tanah pak
Nelson tersebut dihargai dengan Rp 1.000.000, berapakah total
harga bidang tanah kandang sapi pak Nelson dan berapakah luas
dari masing-masing kandang sapi, kandang ayam dan kebun pak
Nelson ?
P: nah itu kan bunyi soal nomor 2, coba ceritakan pemahaman kamu
tentang masalah nomor 2 tersebut ?
S: Masalahnya disini pak Nelson kesulitan menjalankan bisnis ternak
sapi sehinnga pak Nelson berniat untuk menjual kandang sapinya
yang memiliki luas 2 kali dari kandang ayam tersebut.
P: Mengapa kamu memisalkna kandang sapi dengan m, kandang
ayam dengan n dan kebun dengan o ?
S: Untuk mempersingkat ibu, makanya saya pilih untuk dimisalkan.
P: Jelaskan bagaimana cara kamu memperoleh persamaan 3n + 3m
= 1.800 ?
S: Itu dari atsnya yang m = 2n, o = 3m ibu, saya masukan nilai itu di
persaamaan yang diketahui dari soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
P: Langkah selanjutnya cara apa yang kamu gunakan untuk mencari
penyelesaian dari masalah nomor 2?
S: Eliminasi persamaan supaya dapat nilai o supaya nanti bisa lanjut
substitusi untuk dapat m dan n.
Berdasarkan deskripsi hasil tes tertulis dan wawancara siswa diatas
dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
kelompok jawaban ketiga memenuhi 5 indikator kemampuan pemecahan
masalah menurut NCTM yaitu: 1) dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang
diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan, 2)
Peserta didik dapat merumuskan masalah matematik atau menyusun model
matematik, 3) dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai
masalah, 4) dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan asal, dan 5) dapat
menggunakan matematika secara bermakna.
2. Kelompok jawaban siswa yang kedua
Kelompok jawaban siswa yang kedua ini terbagi atas 2 kelompok lagi
yaitu terdapat kelompok siswa yang mengerjakan proses penyelesaian
dengan memisalkan luas lahan dengan suatu variabel dan ada kelompok
siswa yang tidak memisalkan luas lahan, tetapi strategi penyelesaian yang
dikerjakan 2 kelompok siswa ini sama. Terdapat 15 dari 31 siswa menjawab
dengan cara berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Gambar 4.10 Kelompok Jawaban Siswa Kedua yang Mengerjakan
dengan Pemisalan Masalah Nomor 2 Tes Tertulis Kelas Uji Coba
Berdasarkan jawaban siswa diatas terlihat bahwa dalam
menyelesaikan masalah nomor 2, langkah awal yang dikerjakan siswa yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
menuliskan yang diketahui dan yang ditanyakan dari masalah yang
diberikan. Siswa memisalkan kandang sapi dengan x, kandang ayam
dimisalkan y, dan kebun dimisalkan z. Berdasarkan pemisalan yang dibuat,
siswa menuliskan persamaan luas dari kandang sapi atau x = 2y dan luas
kebun atau z = 3x. Terlihat juga pada jawaban diatas, siswa menggunakan
metode substitusi untuk melakukan perhitungan y atau luas kandang ayam.
Setelah mendapatkan luas kandang ayam, siswa melanjutkan penyelesaian
dengan mensubstitusi luas kandang ayam ke persamaan kandang sapi dan
kebun. Setelah mendapatkan luas kandang sapi, kandang ayam dan kebun,
siswa menghitung total harga jual tanah pak Nelson yang dijadikan kandang
sapi.
Gambar 4.11 Kelompok Jawaban Siswa Kedua yang Mengerjakan
Tanpa Pemisalan Masalah nomor 2 Tes Tertulis Kelas Uji Coba
Terdapat 8 siswa menjawab dengan cara diatas. Berdasarkan
jawaban siswa terlihat bahwa dalam menyelesaikan masalah nomor 2, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
membuat persamaan luas dari kandang sapi = 2 kandang sapi, kebun = 3
kandang sapi = 6 kandang ayam. Selanjutnya siswa meuliskan persamaan
luas tanah yang dimiliki pak Nelson. Siswa menggunakan metode substitusi
untuk melakukan perhitungan luas kandang ayam. Setelah mendapatkan
luas kandang ayam, siswa melanjutkan penyelesaian dengan mensubstitusi
luas kandang ayam ke persamaan kandang sapi dan kebun. Setelah
mendapatkan luas kandang sapi, kandang ayam dan kebun, siswa
menghitung harga jual tanah pak Nelson yang dijadikan kandang sapi dan
membuat kesimpulan akhir harga kandang sapi adalah Rp 400.000.000.
Berikut kutipan hasil wawancara peneliti dengan salah 1 siswa
kelompok jawaban kedua:
P: Apa yang kamu pahami dari masalah nomor 1 ?
S: Nomor 1 dikatakan pak Nelson memiliki tanah seluas 1.800 m2
sebagai kandang sa[pi,kandang ayam dan kebun. Lalu ia menjual
kandang sapinya, disini ditanya adalah berapa harga kandang sapi
pak Nelson dan berapa luas masing-masing kandang sapi, kandang
ayam dan kebun pak Nelson.
P: Bagaimana ide kamu untuk menyelesaikan masalah nomor 2
tersebut ?
S: Yang pertama saya misalkan dulu kandang sapi sebagai x, kandang
ayam sebagai y dan kebun sebagai z. Lalu untuk persamaan yang
pertama diketahui bahwa luas tanah pak Nelson itu 1.800 m2 dan
pak Nelson hanya memiliki 1 kandang sapi, 1 kandang ayam dan 1
kebun, jadi saya hanya perlu menjumlahkan luas kandang sapi
ditambah luas kandang ayam dan luas kebun untuk mendapatkan
luas tanahnya pak Nelson yaitu 1.800 m2. Lalu untuk persamaan
kedua dikatakan bahwa 2 kali luasanya kandang ayam adalah luas
kandang sapi, jadi saya hanya perlu menulis 2 dikali luas kandang
ayam untuk mendapatkan luas kandang sapi, dan untuk persamaan
ketiga, dikatakan juga bahwa 3 kali kandang sapi adalah sama
dengan luas kebun, jadi saya menulis 3 kali luas kandang sapi sama
dengan luas kebun.
P: Mengapa kamu membuat persamaan tersebut ?
S: Supaya lebih gampang untuk kerjakan penyelesaian ibu. Dengan
menulis x sama dengan 2y dan z sama dengan 3x, saya bisa
langsung substitusi pada persamaan x + y + z = 1.800 untuk dapat y
= 200 m2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
P: Mengapa nilai y yang kamu cari terlebih dahulu ?
S: Karena lebih gampang ibu.
P: Lebih gampang bagaimana maksud kamu ?
S: Maksudnya begini ibu, karena pada saat saya kerja substitusi yang
pertama itu kan nilai dan jadi saya dapatkan
saya lanjut substitusikan jadi
, kemudian .
Berdasarkan deskripsi hasil tes tertulis dan wawancara siswa diatas
dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
kelompok jawaban kedua memenuhi 5 indikator kemampuan pemecahan
masalah menurut NCTM yaitu: 1) dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang
diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan, 2)
Peserta didik dapat merumuskan masalah matematik atau menyusun model
matematik, 3) dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai
masalah, 4) dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan asal, dan 5) dapat
menggunakan matematika secara bermakna.
D. Deskripsi Proses Perencanaan untuk Kelas Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti merancang litasan belajar untuk
membelajarkan materi sistem persamaan linear tiga variabel pada siswa kelas
X MIPA SMAK Giovanni Kupang yang berisikan langkah-langkah
pemelajaran dan bentuk topangan atau arahan yang diberikan peneliti.
Rancangan lintasan belajar ini disusun dengan tujuan akhir ialah siswa mampu
menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan sistem persamaan
linear tiga variabel berdasarkan model pembelajaran berbasis masalah secara
daring.
Peneliti mengadakan pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan dengan
rincian 2 kali pertemuan pembelajaran dan 1 kali pertemuan tes hasil belajar.
Satu pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran yaitu 70 menit. Pertemuan
pembelajaran dilaksanakan secara daring melalui Zoom dan WhatsApp Group
sedangkan tes hasil belajar dilaksanakan melalui Google Classroom. Berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
adalah penjelasan mengenai rancangan lintasan belajar yang dilakukan oleh
peneliti.
1. Rencana Pembelajaran Pertemuan 1
Kegiatan pembelajaran yang direncanakan untuk dilakukan oleh
peneliti maupun siswa pada pertemuan pertama yaitu sebagai berikut :
a. Pendidik mengecek kesiapan siswa, meminta siswa melakukan
presensi dan menyampaikan aturan dan tata tertib untuk kegiatan
pembelajaran melalui WhatsApp Grup
b. Pendidik membagikan undangan Zoom Meeting dan mengarahkan
siswa yang sudah selesai presensi untuk bergabung ke zoom meeting
untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran.
c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Pendidik mereview pengetahuan siswa mengenai sistem persamaan
linear dua variabel.
e. Pendidik memberikan masalah pada siswa dan mengarahkan siswa
untuk menyelesaikan masalah yang diberikan dengan berdiskusi
dalam bentuk kelompok.
f. Pendidik menyampaikan kepada siswa aturan berdiskusi dan
presentasi
g. Pendidk mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelompok
melalui WhatsApp Grup yang sudah disiapkan.
h. Pendidik memantau jalannya diskusi siswa di WhatsApp Grup tiap
kelompok dan memberikan bantuan topangan kepada kelompok untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan.
i. Pendidik mengarahkan siswa untuk kembali bergabung dalam zoom
meeting dan menunjuk dua kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya.
j. Pendidik mengarahkan kelompok yang tidak melakukan presentasi
untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang
mempresentasikan hasilnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
k. Pendidik meminta siswa untuk menyimpullkan hasil proses
pembelajaran kemudian pendidik menyimpulkan pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
Berdasarkan uraian mengenai rencana langkah langkah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan, maka terdapat beberapa kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah Pembelajaran berbasis
masalah yaitu: orientasi siswa terhadap masalah (pemberian masalah kepada
siswa), mengorganisasi siswa untuk belajar (pengelompokan siswa dalam
kelompok diskusi WhatsApp Grup), membimbing penyeledikan individu
maupun kelompok (memantau dan memberi topangan dalam diskusi
kelompok siswa), mengembangkan dan menyajikan hasil karya (pemberian
kesempatan kepada siswa untuk presentasi dan saling menangangapi hasil
diskusi kelompok), menganalisis dan mengevalusai proses pemecahan
masalah (bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran).
2. Rencana Pembelajaran Pertemuan 2
Kegiatan pembelajaran yang direncanakan untuk dilakukan oleh
peneliti maupun siswa pada pertemuan kedua yaitu sebagai berikut :
a. Pendidik mengecek kesiapan siswa, meminta siswa melakukan
presensi dan mengingatkan aturan dan tata tertib untuk kegiatan
pembelajaran melalui WhatsApp Grup.
b. Pendidik membagikan undangan Zoom Meeting dan mengarahkan
siswa yang sudah selesai presensi untuk bergabung ke zoom meeting
untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran.
c. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.
d. Pendidik memberikan masalah pada siswa dan mengarahkan siswa
untuk menyelesaikan masalah yang diberikan dengan berdiskusi
dalam bentuk kelompok.
e. Pendidik mengingatkan kepada siswa aturan berdiskusi dan presentasi
f. Pendidik mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelompok
melalui WhatsApp Grup yang sudah disiapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
g. Pendidik memantau jalannya diskusi siswa di WhatsApp Grup tiap
kelompok dan memberikan bantuan topangan kepada kelompok untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan.
h. Pendidik mengarahkan siswa untuk kembali bergabung dalam zoom
meeting dan menunjuk dua kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya.
i. Pendidik mengarahkan kelompok yang tidak melakukan presentasi
untuk menanggapi hasil diskusi dari kelompok yang
mempresentasikan hasilnya.
j. Pendiidk meminta siswa untuk menyimpullkan hasil proses
pembelajaran kemudian pendidik menyimpulkan pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
k. Pendidik menyampaikan kepada siswa bahwa pada kegiatan
pembelajaran pertemuan ketiga akan dilaksanakan tes materi Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel melalui forum google classroom.
Berdasarkan uraian mengenai rencana langkah langkah kegiatan
pembelajaran yang dilakukan, maka terdapat beberapa kegiatan yang
dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah Pembelajaran berbasis
masalah yaitu: orientasi siswa terhadap masalah (pemberian masalah kepada
siswa), mengorganisasi siswa untuk belajar (pengelompokan siswa dalam
kelompok diskusi WhatsApp Grup), membimbing penyeledikan individu
maupun kelompok (memantau dan memberi topangan dalam diskusi
kelompok siswa), mengembangkan dan menyajikan hasil karya (pemberian
kesempatan kepada siswa untuk presentasi dan saling menangangapi hasil
diskusi kelompok), menganalisis dan mengevalusai proses pemecahan
masalah (bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran).
3. Rencana Pembelajaran Pertemuan 3
Kegiatan pembelajaran yang direncanakan untuk dilakukan oleh
peneliti maupun siswa pada pertemuan ketiga yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
a. Pendidik mengecek kesiapan siswa melaui WhatsApp Grup dan
mengarahkan siswa untuk bergabung di forum google classroom.
b. Pendidik menyampaikan aturan dalam mengerjakan tes dan
mengirimkan dokumen soal tes utnuk dikerjakan siswa pada google
classroom. Soal tes yang diberikan sebagai berikut:
Tabel 4.1 Soal Tes SPLTV di Kelas Penelitian
SOAL TES
1. Ibu Agnes membeli 5 kg beras, 2 kg gula pasir, dan 1 kg telur
dengan harga Rp. 106.500. Ibu Hilda membeli 3 kg beras dan 1 kg
gula pasir dengan harga Rp. 46.500. Ibu Nina membeli 3 kg gula
pasir dan 2 kg telur dengan harga Rp. 93.000. Jika ibu Ani membeli
2 kg beras, 1 kg gula pasir, dan 1kg telur di tempat yang sama, maka
berapa jumlah harga belanjaan yang harus dibayar Ibu Ani ?
2. Pak Nelson memiliki tanah seluas yang digunakan sebagai
kandang sapi, kandang ayam dan kebun. Luas kandang sapi sama
dengan dua kali dari kandang ayam, dan luas kebun adalah tiga kali
dari kandang sapi. Karena pandemi COVID-19, pak Nelson kesulitan
menjalankan bisnis ternak sapi, sehingga ia berniat menjual kandang
sapi miliknya. Jika harga tanah milik pak Nelson dihargai
dengan Rp 1.000.000,00. Berapakah total harga bidang tanah
kandang sapi pak Nelson ? Berapakah luas dari masing-masing
kandang sapi, kandang ayam dan kebun milik pak Nelson ?
Pemberian tes tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan
pemecahan masalah siswa tentang materi Sistem Persamaan Linear Tiga
Variabel setelah mengikuti pembelajaran dengan model PBL secara daring.
E. Deskripsi Pelaksanaan Proses Pembelajaran di Kelas Penelitian
Pelaksanaan Penelitian terjadi di kelas X MIPA 2 sebanyak 2 kali
pertemuan kegiatan pembelajaran dan 1 kali tes. Pembelajaran yang
dilakukan oleh peneliti di kelas X MIPA 2 berdasarkan lintasan belajar atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
HLT yang telah didesain dengan model PBL secara daring. Siswa kelas Uji
Coba yaitu kelas X MIPA 2 berjumlah 31 siswa, karena pada HLT yang
didesain pembelajaran akan berlangsung dengan adanya diskusi kelompok
siswa, maka peneliti membagi siswa dalam 6 kelompok yang beranggotakan
6 sampai 7 siswa. Proses pembelajaran dianalisis dan dideskripsikan
berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah–
langkah model PBL.
1. Pembelajaran Pertemuan Pertama Pada Kelas Penelitian
Pembelajaran pertemuan pertama ini dilaksanakan dengan
menggunakan media daring WhatsApp group dan Zoom.
a. Orientasi siswa terhadap masalah
Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas uji coba pada langkah ini
sesuai dengan yang telah dirancang pada HLT. Kegiatan yang dilakukan
oleh peneliti dan siswa pada proses pembelajaran yang terjadi yaitu
sebagai berikut :
1. Peneliti mengecek kesiapan siswa, meminta siswa melakukan presensi
dan menyampaikan aturan dan tata tertib untuk kegiatan pembelajaran
melalui WhatsApp Grup. Transkrip percakapan peneliti dan siswa di
WhatsApp Grup sebagai berikut (P: Peneliti, S: Siswa) :
P: Selamat pagi adik-adik kelas X MIPA 2, kini waktunya jam
pelajaran matematika, kita mulai dengan presensi, silahkan lakukan
presensi dengan cara menuliskan nama (Hadir).
Berikut ini aturan dalam kegiatan pembelajaran matematika yang
akan kita laksanakan: 1. Batas waktu presensi yaitu 5 menit di awal
pembelajaran, 2. Menyalakan kamera saat zoom meeting, 3. Jika
ingin bertanya pada saat zoom meetingbisa bertanya dengan
terlebih dahulu izin melalui chat zoom dan atau menggunakan
simbol unjuk tangan, 4. Setiap kelompok mempersiapkan
perrwakilan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok di zoom
meeting. Siswa yang sudah selesai melakukan presensi boleh
langsung bergabung ke zoom meeting.
S: Menuliskan nama (Hadir)
P: yang sudah presensi silahkan langsung bergabung ke zoom ya adik-
adik. Berikut link undangan zoomnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Peneliti memberikan undangan zoom meeting dan pembelajaran
berlanjut di zoom meeting. Terdapat 8 siswa yang terlambat bergabung di
zoom meeting karena beberapa kendala, ada yang karena terlambat
mengikuti kelas daring, ada yang karena bermasalah dengan jaringan
internet dan ada yang karena bermasalah dengan alat gawai yang
digunakan tidak dapat tersambung dengan zoom sehingga pembelajaran
tertunda 6 menit.
2. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu
siswa mampu menyusun SPLTV dari masalah kontekstual dan mampu
menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel dengan
metode substitusi dan eliminasi. Transkrip percakapan peneliti dan siswa
di zoom meeting sebagai berikut:
P: Selamat pagi adik-adik, hari ini kita akan belajar bersama materi
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel atau yang disingkat
SPLTV. Tujuan pembelajaran kita hari ini ada 2 yaitu: 1) siswa
mampu menyusun SPLTV dari masalah kontekstual, 2) siswa
mampu menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga
variabel dengan metode substitusi dan eliminasi.
S: Baik ibu
3. Peneliti mereview pengetahuan siswa mengenai sistem persamaan linear
dua variabel. Peneliti bertanya kepada siswa tentang penyelesaian sistem
persamaan linear dua variabel yang telah dipelajari pada jenjang SMP.
Siswa menjawab sistem persamaan linear dua variabel dapat diselesaikan
dengan cara eliminasi, subtitusi dan determinan. Peneliti menjelaskan
kepada siswa bahwa permasalahan sistem persamaan linear tiga variabel
juga dapat diselesaikan dengan metode eliminasi dan subtitusi. Pada saat
peneliti bertanya, terdapat siswa yang langsung menjawab tanpa
menjalankan aturan tata tertib pembelajaran sehingga peneliti
mengingatkan siswa dan meminta siswa untuk mengulang menjawab.
Tetapi ketika diarahkan untuk menjawab ulang, siswa terdiam dalam
beberapa saat sehingga peneliti menyapa untuk mengecek bagaimana
keadaan jaringan siswa dan kemudian siswa menjawab jaringannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
masih lancar. Siswa di kelas X MIPA 2 ini cenderung engan untuk
menjawab dan lebih banyak diam ketika diminta untuk menyampaikan
pendapat. Peneliti mengingatkan siswa untuk berani menjawab dan tetap
menjaga komunikasi yang baik pada saat pembelajaran. Transkrip
percakapan peneliti dan siswa di zoom meeting sebagai berikut:
P: Sebelumnya saya ingin bertanya, adik-adik sudah belajar sistem
persamaan linear dua variabel (SPLDV) di SMP, bagaimana saja
cara menyelesaikan SPLDV yang sudah adik-adik pelajari
sebelumnya ? yang mau menjawab silahkan angkat tangannya
dan menjawab.
S1: Eliminasi dan subtitusi ibu
P : Baik, dari teman-teman yang lain bagaimana ? jangan malu-malu
ya, disini kita sama-sama belajar, jadi silahkan jawab saja apa
yang adik-adik tahu. Cara apa yang dapat kita gunakan untuk
menyelesaikan SPLDV ? Jika ada yang ingin menjawab lewat
kolom chat juga boleh. Hallo adik-adik, apakah jaringannya
masih lancar ?
S2: Lancar ibu
P: Baiklah kalau lancar, kita disini berdiskusi jadi saya harap
komunikasi kita dapat terjaga dengan baik ya
Siswa (menjawab lewat chat) : subtitusi dan eliminasi ibu
S3: Subsitusi dan grafik ibu.
P: Baik, jawaban yang adik-adik sekalian sampaikan benar, cara
untuk menyelesaikan sistem persamaan linear bisa dengan cara
subtitusi, eliminasi, grafik dan sebagainya. Nah, dalam sistem
persamaan linear tiga variabel kita bisa menyelesaikan masalah
tentang sistem persamaan linear tiga variabel dengan 2 cara
yaitu subtitusi dan eliminasi, kita juga dapat menggunakan kedua
cara tersebut secara campuran atau gabungan yang dinamakan
metode campuran. Jadi, untuk menyelesaikan sistem persamaan
linear tiga variabel yang kita pelajari di kelas X, kita
menggunakan 2 metode saja yaitu subtitusi, dan eliminasi
maupun gabungan kedua metode tersebut. Sampai di sini apakah
jelas ?
S: Jelas ibu.
4. Peneliti memberikan masalah pada siswa dengan menampilkan power
point berisi 2 masalah SPLTV. Transkrip percakapan peneliti dan siswa
di zoom meeting sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
P: Berikutnya kita akan masuk pada permasalahan. Saya akan
menampilkan masalah atau soal yang akan adik-adik selesaikan
dalam kelompok. Apakah soalnya sudah muncul dilayar monitor
adik-adik ?
Gambar 4.12 Masalah 1 Pertemuan Pertama
Kelas Penelitian
S: Sudah ibu
P: Disini akan diberikan 2 soal atau masalah yang berkaitan dengan
ssistem persamaan linear tiga variabel. Mari kita lihat bersama
masalah 1 (membacakan masalah).
Gambar 4.13 Masalah 2 Pertemuan Pertama Kelas
Penelitian
Masalah 1 Pak Andre memiliki 3 orang anak, yaitu Daniel, Elsa dan Febi. Daniel 4 tahun lebih tua dari Elsa. Diketahui juga bahwa Elsa 3 tahun lebih tua dari Febi. Jika jumlah umur Daniel, Elsa, dan Febi adalah 58 tahun, bagaimanakah model matematika yang sesuai dengan hubungan umur Daniel, Elsa dan Febi tersebut ? Dan berapa jumlah umur Daniel dan Febi ?
Masalah 2 Pak Anto adalah seorang pedagang buah. Pak Anto membeli buah-buahan dari petani buah yaitu 4 kg salak, 1 kg jambu, dan 2 kg kelengkeng dengan harga Rp60.000,00. 1 kg salak, 2 kg jambu, dan 2 kg kelengkeng dengan harga Rp46.000,00. 3 kg salak, 1 kg jambu, dan 1 kg kelengkeng dengan harga Rp41.750,00. Bagaimanakah model matematika yang sesuai
dengan harga buah-buahan tersebut ?
Berapakah harga beli tiap 1 kg jambu, salak dan
kelengkeng yang dibeli pak Anto dari petani buah ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
P: Berikut masalah 2, untuk masalah ke 2 (membacakan masalah).
Baik, jadi itu 2 masalah yang diberikan, kita lihat kembali
masalah 1, silahkan adik-adik perhatikan apakah masalah yang
diberikan sudah jelas? jika ada kalimat yang kurang jelas,
silahkan ditanyakan.
S: Jelas ibu
P: Baik, untuk masalah 1 sudah jelas ya, untuk masalah 2, apakah
ada yang belum jelas, apakah ada kalimat yang belum
dimengerti? Hallo kelas X MIPA 1, apakah masalah nomor 2
sudah jelas ?
S : Sudah ibu
b. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas uji coba pada langkah ini
sesuai dengan yang telah dirancang pada HLT. Satu hari sebelum kegiatan
pembelajaran, pendidik telah membagi siswa kedalam 6 kelompok yang
terdiri dari 5 sampai 6 siswa dan menyiapkan WhatsApp grup untuk setiap
kelompok. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dan siswa pada proses
pembelajaran yang terjadi yaitu peneliti mengarahkan siswa untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan dan menyampaikan batas waktu
berdiskusi dalam WA grup kelompok yaitu 25 menit untuk berdiskusi dan
5 menit untuk menyiapkan perwakilan presentasi. Transkrip percakapan
peneliti dan siswa di zoom meeting sebagai berikut:
P: Baik, jika masalah 1 dan 2 sudah jelas silahkan sekarang semua
boleh masuk ke grup WA kelompok diskusi untuk menyelesaikan
masalah-masalah atau soal yang diberikan. Adik-adik sudah
screenshoot masalahnya ?
S1: Belum ibu
P: Baik, saya tampilkan lagi ya, oke ini untuk masalah 1. Silahkan
discreenshoot.
S2: Sudah ibu.
P: Ini untuk masalah yang kedua, silahkan discreenshoot. Sudah ?
S3: Sudah bu
P: Yang sudah screenshoot masalahnya, bisa langsung masuk ke grup
WA untuk melakukan diskusi, waktu untuk diskusi 25 menit dan 5
menit untuk mempersiapkan salah 1 anggota kelompok
mempresentasikan hasil diskusi di zoom. Jadi adik-adik boleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
meninggalkan zoom meeting ini dan nanti kita ketemu lagi di
zoom nanti di jam 11:40, sekarang adik-adik semua bisa masuk
ke kelompok wa dan mulai berdiskusi, saya juga ada didalam
grup wa kelompok, jadi jika ada yang ingin ditanyakan pada
saya, nanti bisa langsung ditanyakan di WA grup kelompok
masing-masing. Silahkan mulai untuk berdiskusi di WA grup.
S: Baik bu
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Pada tahap ini proses pembelajaran yang terjadi ialah peneliti
membimbing diskusi kelompok melalui WA grup. Peneliti mengarahkan
siswa untuk menggunakan berbagai sumber informasi seperti buku cetak
pegangan siswa ataupun internet untuk menyelesaikan masalah yang
diberikan. Transkrip percakapan peneliti dan siswa di panggilan video
sebagai berikut:
Pada pertemuan pertama kegiatan pembelajaran ini, peneliti
memberikan 2 masalah SPLTV untuk diselesaikan siswa. Dari 2 masalah
tersebut terdapat 2 strategi penyelesaian yang dikerjakan oleh siswa yaitu:
1.) Pada masalah 1 keenam kelompok siswa menyelesaikan masalah
dengan cara yang sama yaitu dengan menggunakan metode substitusi.
Dalam penyelesaian yang di kerjakan terdapat kelompok yang
menuliskan kalimat diketahui dan ditanyakan terlebih dahulu lalu
melanjutkan pengerjaan dengan membuat model matematika yaitu
menyususn persamaan berdasarkan kalimat diketahui dan ditanyakan
yang dituliskan dan terdapat kelompok yang langsung membuat model
matematika dan mengerjakan penyelesaian masalah dengan
menggunakan metode substitusi. Berikut pemaparan bimbingan
diskusi pada WA grup dan hasil dari 2 jenis jawaban kelompok pada
masalah 1:
S1: Teman-teman ayo bagaimana ini
S2: Saya buat misalkan dulu beigini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
S3: Oke
P: Pertama-tama coba kumpulkan semua informasi yang ada pada
masalah seperti apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
S1: Baik ibu
S4: Beginikah ibu , teman-teman ?
P: ya, boleh
S4: Ini subsitusi langsung bisa kan ?
S2: Iya bisa, lanjut lanjut
S5: Saya sudah nomor 1 teman-teman
S1: Bisa jelaskan kah ? Biar sama-sama belajar
S6: Setuju
S5: Dari soal kan anaknya ada 3 orang Daniel (D), Elsa (E), Febi
(F). Dari soal diketahui umur Daniel 4 tahun lebih tua dari
Elsa maka persamaan yang di dapat:D = E + 4, Diketahui
juga umur Elsa 3 tahun lebih tua dari umur Febi maka
persamaan yang didapat:E = F + 3. Nah jumlah umur Daniel
Elsa dan Febi itu 58 tahun. Jadi persamaannya: D + E + F =
58
S2: Sama, saya juga dapat persamaannya begitu tapi pakai x , y, z
P: Tidak apa-apa, pemisalannya boleh dengan huruf ataupun
simbol yang kalian inginkan.
S2: Baik ibu
S5: Lanjut e, maka persamaannya dapat dibuat menjadi :
D = E + 4
D = (F + 3) + 4
D = F + 7
S6: Sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
S5: Lanjut substitusi
D + E + F = 58
(F + 7) + (F + 3) + F = 58
3F + 10 = 58
3F = 48
F = 16
Untuk D:
D = F + 7
D = 16 + 7
D = 23
Jadi jumlah umur Daniel dan Febi adalah:
D + F = 23 + 16
D + F = 39 tahun
S6: Sama gaes
S1: Berarti kalau E=F+3 itu dibalik jadi F=E-3 baru kasi masuk
di rumus bisa juga kan ? Atau ?
S5: Bisa
S1: Okey
S2: Terus ini model matematika yang mana saja ? semua ini atau ?
S5: Yang 3 persamaan pertaman itu, D = E + 4, E = F + 3, dan D
+ E + F = 58.
S2: Oh, okey
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Gambar 4.14 Kelompok Jawaban Siswa untuk Masalah 1
Pertemuan Pertama Kelas Penelitian
Berdasarkan hasil jawaban yang ditampilkan dan diskusi
kelompok dapat terlihat bahwa siswa memisalkan umur Daniel dengan
D, umur Elsa dengan E, umur Febi dengan F. Terlihat juga siswa
sudah dapat mengetahui dan menyusun model matematika dari
masalah yang berikan yaitu tentang hubungan umur Daniel Elsa dan
Febi yaitu D = E + 4, E = F + 3, dan D + E + F = 58. Setelah
memodelkan masalah yang diberikan, siswa menggunakan metode
subtitusi yaitu dengan mensubstitusikan E = F + 3 ke persamaan D =
E + 4 sehingga diperoleh persamaan D = F + 7. Selanjutnya siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
mensubstitusikan D = F + 7 dan E = F + 3 ke dalam persamaan D + E
+ F = 58 sehingga sedemikian memperoleh nilai F = 16. Setelah
diperoleh nilai F = 16, siswa menghitung D dengan mensubstitusikan
F ke persamaan D = F + 7 sehingga diperoleh D = 23. Setelah
memperoleh umur Febi dan Daniel, siswa menghitung jumlah umur
Daniel dan Febi untuk menjawab masalah yang diberikan yaitu umur
Daniel + umur Febi = 23 + 16 = 39 tahun. Berdasarkan deskripsi hasil
diskusi dan jawaban yang ditampilkan, siswa dapat menyusun SPLTV
dari masalah yang diberikan dan mampu menentukan penyelesaian
sistem persamaan linear tiga variabel dengan metode substitusi.
2.) Pada masalah 2 terdapat 5 kelompok yang mengerjakan penyelesaian
masalah dengan cara sama dan terdapat 1 kelompok yang tidak sempat
mengerjakan penyelesaian masalah 2. Lima kelompok tersebut
menyelesaikan masalah dengan cara pertama-tama menuliskan semua
informasi yang diketahui dan ditanyakan dari soal, kemudian
menyusun persamaan atau model berdasarkan yang diketahui dan
menyelesaikan masalah SPLTV dengan menggunakan metode
gabungan atau campuran yaitu pertama menggunakan metode
eliminasi untuk mendapatkan nilai salah 1 varibel, kemudian
penyelesaian masalah SPLTV dilanjutkan dengan metode subtitusi
untuk mendapatkan nilai dari 2 variabel lainnya. Kelima kelompok
mengerjakan penyelesaian dengan cara yang sama tetapi terdapat 2
kelompok yang memiliki kesimpulan berbeda dari 3 kelompok
lainnya. Tiga kelompok memmbuat kesimpulan dengan menyebutkan
harga dari masing-masing 1 kg jambu, 1 kg salak dan 1 kg
kelengkeng, sedangkan 2 kelompok lainnya membuat kesimpulkan
dengan menjumlahkan harga 1 kg jambu, 1 kg salak, dan 1 kg
kelengkeng. Berikut pemaparan diskusi WA grup dan hasil jawaban
salah 1 kelompok pada masalah 2:
S1: Teman-teman nomor 2 siapa yang sudah ?
S2: Masih sementara eliminasi ni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
S3: Coba foto supaya samakan
S2:
P: Ingat tuliskan informasi dari masalah juga ya adik-adik, teman-
teman kelompok semuanya kerjakan juga ya, jangan hanya
menunggu jawaban teman.
S3: Baik ibu
S1: Iya ibu, kami kerja juga ibu, tinggal samakan saja ibu
P: Baik, lanjutkan
S2:
Diketahui ditanya begitu bisa kan ?
S4: Begitu sudah, nanti presentasi baru sebut diketahui, ditanya
S5: Nanti nomor 2 begini: Harga 4 kg salak (4S) dan 1 kg jambu
(J) dan 2 kg kelengkeng (2K) = 60.000, persamaan yang
didapat: 4S + J + 2K = 60.000. Harga 1kg salak (S) dan 2kg
jambu (J) dan 2 kg kelengkeng (2K) adalah 46.000, persamaan
yang didapat: S + 2J + 2K = 46000, Harga 3kg salak (3S) dan
1 kg jambu (J) dan 1 kg kelengkeng (K) adalah 41750,
persamaan yang didapat: 3S + J + K = 41750
S3: Oke oke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
S2:
Jadi harga 1 kg salak adalah 7500, harga 1 kg jambu adalah
8500, dan harga 1 kg kelengkeng adalah 10750.
S4: Oke sudah, jawaban sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Gambar 4.15 Kelompok Jawaban Siswa untuk Masalah 2
Pertemuan Pertama Kelas Penelitian
Berdasarkan hasil jawaban yang ditampilkan dapat terlihat bahwa
kelompok 2 memisalkan salak dengan S, jambu dengan J dan kelengkeng
dengan K. Terlihat juga kelompok siswa sudah dapat menyusun model
matematika dari masalah yang berikan yaitu tentang hubungan harga
buah yang dijual pak Anto yaitu 4S + J + 2K = 60.000 sebagai persamaan
1, S + 2J + 2K = 46.000 sebagai persamaan 2 dan 3S + J + K = 41.750
sebagai persamaan ke 3. Berikutnya kelompok 1 menggunakan metode
eliminasi yaitu dengan mengeliminasi J pada persamaan 2 dan 3 sehingga
diperoleh nilai dari variabel S = 7.500. Selanjutnya siswa mengerjakan
eliminasi lagi yaitu mengeliminasi J pada persamaan 4S + J + 2K =
60.000 dan S + 2J + 2K = 46.000 sehingga memperoleh persamaan 7S +
2k = 74.000. Langkah berikutnya siswa mensubstitusikan niali S = 7.500
ke persamaan 7S + 2k = 74.000 sedemikian hingga memperoleh nilai K =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
10.7.50. Setelah memperoleh nilai S dan K, siswa memilih untuk
mensubstitusikan S dan K ke persamaan S + 2J + 2K = 46.000 sehingga
memperoleh nilai K = 8.500. Pada jawaban kelompok yang ditampilkan
siswa tidak menuliskan kesimpulan melainkan hanya melingkari nilai
dari S, J dan K yang diperoleh. Kesimpulan kelompok hanya disebutkan
pada saat diskusi. Siswa tidak sempat menuliskan kesimpulan pada
jawaban kelompok. Berdasarkan deskripsi hasil diskusi kelompok pada
masalah 2, siswa dapat menyelesaikan masalah dengan metode campuran
atau gabungan subtitusi dan eliminasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Gambar 4.16 Kelompok Jawaban Siswa Dengan Kesimpulan Yang
Salah Untuk Masalah 1 Pertemuan Pertama Kelas Penelitian
Berdasarkan hasil jawaban yang ditampilkan oleh kelompok 2
dapat terlihat bahwa kelompok 2 memisalkan harga 1 kg salak dengan
x, harga 1 kg jambu dengan y dan harga 1 kg kelengkeng dengan z.
Terlihat juga kelompok siswa dapat menyusun model matematika dari
masalah yang berikan yaitu tentang hubungan harga buah yang dijual
pak Anto dengan menuliskan persamaan
sebagai persamaan 1, sebagai persamaan 2
dan sebagai persamaan ke 3. Berikutnya
kelompok siswa menggunakan metode eliminasi yaitu dengan
mengeliminasi pada persamaan 1 dan 2 untuk menghasilkan
persamaan 4. Dilanjutkan dengan mengeliminasi dan pada
persamaan 2 dan 3 sehingga diperoleh nilai dari . Setelah
memperoleh nilai , terlihat kelompok siswa melanjutkan
penyelesaian dengan menggunakan metode subtitusi. Kelompok
mensubtitusikan nilai ke persamaan 4 yaitu
sehingga diperolah nilai . Selanjutnya kelompok
siswa mensubstitusikan nilai dan yang telah didapatkan ke
persamaan 2 sehingga memperoleh nilai . Pada jawaban
terlihat kesimpulan yang dituliskan yaitu harga beli tiap 1 kg jambu,
salak dan kelengkeng = x + y + z = 26.750. Kesimpulan kelompok
siswa ini keliru karena yang ditanyakan pada masalah adalah berapa
harga 1 kg jambu, harga 1 kg salak dan harga 1 kg kelengkeng bukan
jumlah harga dari 1 kg jambu, salak dan kelengkeng. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
deskripsi hasil diskusi kelompok pada masalah 2, siswa dapat
menyelesaikan masalah dengan metode campuran atau gabungan
subtitusi dan eliminasi tetapi masih keliru dalam memahami
permasalahan yang diberikan sehingga membuat kesimpulan yang
keliru.
d. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
Pada tahap ini proses pembelajaran yang terjadi di kelas penelitian
ialah peneliti mengarahkan siswa untuk kembali masuk ke forum zoom
meeting untuk mempresentasikan hasil diskusi penyelesaian dari masalah
yang diberikan. Peneliti menunjuk 2 kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok. Peneliti menunjuk kelompok 1 dan 5 untuk
mempresentasikan penyelesaian masalah 1 dan 2. Peneliti menunjuk
kelompok 1 untuk mempresentasikan masalah 1 tetapi sewaktu ditunjuk
tidak ada respon dari semua anggota kelompok 1 sehingga peneliti
meminta kelompok 5 untuk mempresentasikan masalah 1. Ketika jawaban
kelompok 5 sudah ditampilkan, hingga 4 menit lamanya, anggota
kelompok 5 tidak merespon ketika diminta untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya, sehingga peneliti membantu untuk membacakan
hasil kerja kelompok 5 yang sudah ditampilkan di layar. Berikut interaksi
yang terjadi antara peneliti dan siswa:
P: Sudah jam 11.40, waktunya untuk kita lanjutkan dengan presentasi
kelompok. Silahkan masuk kembali ke zoom ya adik-adik.
S: Baik bu
P: Yang dari kelompok 1 sudah ada anggotanya ? kelompok 1 halo,
kelompok 1 ? kelompok 2 ? sudah siap presentasi ? halo kelompok
2. Kelompok 3 bagaimana ? kelompok 3 ? kelompok 4, kelompok 5,
kelompok 6 ? baiklah, pertama kita lihat dulu jawaban dari
kelompok 4, kelompok 4 sudah ada anggotanya ? Benediktus,
Josep, Priska dan Rianti ? kelompok 5 siap presentasi ? kelompok
5 ada ? hallo ? ini jaringannya macet atau bagaimana ? halo ?
halo adik-adik? Jangan-jangan suara saya tidak terdengar.
Sebentar, jawabannya akan saya tampilkan. Bersiap-siap kelompok
1 dan kelompok lain untuk presentasi juga sebentar. Baik, mari
kita lihat hasil kerja dari kelompok 5, kelompok 5 silahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
presentasikan. Halo ? halo kelompok 5? silahkan dipresentasikan
hasil diskusi kelompok kalian
S1: Ia ibu
P: Halo kelompok 5, jawabannya kelompok kalian sudah ditampilkan,
silahkan presentasikan
(Siswa hanya terdiam)
P: Baik, sepertinya kelompok 5 belum siap untuk presentasi, saya
bantu ya, disini kelompok 5 menuliskan diketahui
. Kemudian
ditanya jumlah umur Daniel dan Febi. Jawab
, kemudian disini pakai metode substitusi
didapatkan hasil dimana x disini umurnya febi, jadi
didapat umurnya febi 16 tahun. Kemudia disubstitusi ke persamaan
yang ada pada diketahui didapat umur elsa = 19 tahun, umur
daniel 23 tahun, jadi jumlah umur daniel dan febi adalah 39 tahun.
Baik, dari kelompok lain bagaimana tanggapannya, apakah
jawaban kalian sama dengan kelompok 5 atau berbeda ?
(siswa dari kelompok 5 menyampaikan melalui chat bahwa siswa
memiliki masalah dengan microfon zoom sehingga tidak bisa
mempresentasikan hasil diskusi)
P: Dari kelompok lain, bagaimana tanggapan kalian ? tolong dijawab
ya adik-adik, disini kita belajar bersama jadi kita harus saling
berkomunikasi, maka ketika ditanya, adik-adik coba untuk
menjawab ya. Bisa ?
S : Bisa ibu
P: Bagaimana dari kelompok lain, jawabannya sama atau berbeda ?
S2: Kami dari kelompok 3 sama ibu
P: Dari kelompok 1, 2, 4 ,6 bagaimana ?
S3: Kelompok 2 sama
S4: 6 sama ibu
S5: Kelompok 4 sama ibu
S6: Kelompok 1 sama ibu
P: Baik, jawaban semua kelompok sama ya, pakai substitusi. Apakah
ada yang mencoba mengerjakan soal nomor 1 dengan metode
eliminasi ?
S: Tidak ibu
P: Baik, semua kelompok manggunakan metode substitusi untuk
menyelesaikan nomor 1 ya. Baik, kita lanjut untuk nomor 2,
silahkan untuk kelompok 1, tadi saya lihat jawaban di grupnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
sudah siap, silahkan presentasi ya kelompok 1, siapa yang
presentasi dari kelompok 1 ?
S7: Saya ibu, Selin
P: Baik, sebentar saya tampilkan jawaban adri kelompok 1, sudah
muncul dilayar, silahkan Selin
S7: Soal yang pertama diketahui 4 kg salak, 1 kg jambu, 2 kg
kelengkeng dengan harga 60.000, persamaan kedua 1 kg salak,
2kg jambu, 2kg kelengkeng dengan harga 46.000, yang ketiga 3
kg salak, 1 kg jambu, 1 kg kelengkeng dengan harga 41.750,
ditanya harga 1 kg salak, harga 1 kg jambu, dan 1 kg
krlengkeng. Persamaan pertama harga 4 kg salak artinya 4s, 1 kg
jambu artinya j dan 2 kg kelengkeng artinya 2k, maka persamaan
yang didapat , persamaan yang kedua 1
kg salak artinya s, 2 kg jambu artinya 2j dan 2 kg kelengkeng
artinya 2k adalah 46.000 persamaan yang didapat
, persamaan yang ketiga 3 kg salak aritnya 3s, 1
kg jambu artinya j dan 1 kg kelengkeng artinya k adalah 41.750,
persamaan yang didapat . Kemudian
harga salak dapat diperoleh dari
persamaan yang kedua ,
persamaan pertama dikalikan dengan 1, persamaan yang kedua
dikalikan dengan 2, sehingga persamaan yang didapat menjadi
dikurang
2j kurang 2j habis, 2k dikurang 2k habis, jadi didapat negatif
. kemudia cari persamaan dari salak
dan kelengkeng menggunakan persamaan
, persamaan kedua . persamaan
pertama dikalikan dengan 2, persamaan yang kedua dikalikan
dengan 1 sehingga persamaannya menjadi
persamaan yang kedua
dikurang hasilnya . dari persamaan
yang didapat dapat diperoleh harga 1 kg kelengkeng dengan
, 7s diganti dengan 7 dikali hasil dari s yaitu
7.500 tambah , hasilnya
– .
karena harga 1 kg salak dan 1 kg kelengkeng sudah didapat maka
dapat dperoleh harga 1 kg jambu,
jadi harga 1 kg salak adalah 7.500, harga 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
kg jambu adalah 8.500 dan harga 1 kg kelengkeng adalah
10.750, sekian.
Gambar 4.17 Presentasi Siswa Dari Salah 1 Kelompok Pada
Pertemuan Pertama Kelas Penelitian
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pada tahap ini proses pembelajaran yang terjadi di kelas penelitian
ialah peneliti menampilkan satu persatu jawaban kelompok dan bersama-
sama siswa memeriksa kesamaan proses dan jawaban penyelesaian
masalah yang dikerjakan kelompok siswa. Peneliti menanyakan kepada
siswa apakah masalah yang diberikan sangat sulit sehingga siswa kesulitan
dan tidak berani ketika diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tetapi siswa tidak menjawab sehingga peniliti meyampaikan
kepada siswa untuk jangan malu bersuara jika mengalami kesulitan dan
menyampaikan pendapat dalam kegiatan pembelajaran agar kegiatan
pembelajaran dapat terlaksanakan dengan baik. Selanjutnya peneliti
menanyakan kepada siswa pengertian dan ciri-ciri SPLTV dan bagaimana
cara menyelesaikan SPLTV. Peneliti menekankan pemahaman siswa
tentang pengertian dari SPLTV. Berikut interaksi peneliti dan siswa pada
zoom meeting:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
P: Terima kasih Selin dari kelompok 1, dari kelompok lain silahkan
tanggapi, apakah jawaban kalian sama, atau berbeda, atau ada
yang menggunakan cara kerja yang lain, silahkan berikan
tanggapan ?
S1: Dari kelompok 2 sama ibu
S2: Kelompok 4 jawaban sama ibu
P: Kelompok 2 sama, kelompok 4 sama, sebentar ya saya periksa lagi
jawaban kalian di grup diskusi. Kelompok 2 sama, caranya juga
sama, kelompok 3 juga menggunakan cara eliminasi kemudia
subtitusi seperti kelompok 1, kelompok 4 juga sama
S2: Iya ibu, kelompok 4 sama, eliminasi baru subtitusi
P: Kelompok 5 bagaimana ? kelompok 5 sepertinya belum
menyelesaikan ya, bisa menlihat cara pengerjaan dari kelompok
1, kelompok 6, kelompok 6 juga belum menyelesaikan nomor 2
ya, bisa melihat pengerjaan dari kelompok 1 ini, baik, sampai
disini bagaimana tanggapan kalian dari penyelesaian maslaha
hari ini, apakah ada kesulitan yang sangat berarti sehingga
sepertinya kalian lama sekali dan sulit sekali untuk
mempresentasikan masalah yang diberikan tersebut. Silahkan
sampaikan, bisa lewat kolom chat ataupun langsung mengangkat
tangan dan menyampaikan.(siswa tetap diam dan tidak berani
menjawab) halo kelas X MIPA 2, Disini kita belajar bersama,
jadi tolong jika ditanya, adik-adik menjawab, supaya saya bisa
tau kesulitan adik-adik dibagian mana dan cara apa yang bisa
kita diskusikan dan gunakan untuk menyelesaikan kesulitan yang
dihadapi adik-adik dalam menyelesaikan masalah yang
diberikan. Nah sekarang saya tanya dulu berdasarkan hasil
diskusi kelompok apa yang adik-adik pahami dari sistem
persamaan linear tiga variabel ? Ada yang bisa menjawab ?
(siswa hanya berdiam). Salah benar jawab saja ya adik-adik,
jangan malu. Jika belum berani menjawab dengan berbicara,
boleh menjawab lewat chat. Halo kelas X MIPA 2, oke, begini
jadi SPLTV itu memiliki berapa variabel ?
S3: 3 variabel
P: Benar, pada SPLTV terdapat 3 variabel, selain memiliki 3
variabel, apalagi ciri-ciri SPLTV, berdasarkan soal tadi,
bagaimana ciri-ciri SPLTV, yang pertama ada 3 variabel, yang
kedua apa ? persamaan yang adik-aduk dapatkan dari
permasalahan itu ada berapa persamaan ?
S4: 3 ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
P: Benar, ada 3 persamaan ya, lalu bagaimana dengan pangkat dari
setiap variabel ?
S5: Pangkat 1 ibu
P: Ya,benar. Jadi itu ya, ada 3 ciri-ciri SPLTV, yang pertama,
memiliki 3 variabel, memiliki 3 persamaan, dan pangkat
tertinggi variabelnya 1. Berikut bagaiamana cara menyelesaikan
maslah SPLTV ? tadi kan adik-adik sudah menyelesaikan 2
masalah SPLTV, soal-soal tersebut adik-adik selesaikan dengan
cara apa ?
S4: Dengan menggunakan metode eliminasi dan subtitusi.
P: Ya benar, menggunakan metode eliminasi atau subtitisuti ataupun
menggunakan keduanya. Bagaimana sehingga kita bisa
menggunakan metode eliminasi dan susbtitusi untuk menyelesaika
SPLTV ?
S5: Susun persamaan dulu ibu.
S: Tulis diketahuinya lalu susun persamaan baru eliminasi dan
substitusi ibu.
P: Ya benar. Jadi untuk menyelesaikan SPLTV kita perlu untuk
menyusun persamaan dari masalah yang berikan barulah kita
bisa menyelesaiankannya dengan metode substitusi atau
eliminasi. Sampai disini apakah ada pertanyaan lagi? Ataukah
ada yang ingin menyampaikan kesulitan selama pembelajaran
har ini ?
S5: Tidak ibu
Berdasarkan hasil deskripsi proses pembelajaran dan diskusi kelompok
siswa pada pertemuan pertama kelas uji coba ini, diperoleh kesimpulan:
1. Pelaksanaan pembelajaran daring dengan model PBL di kelas
penelitian sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah
dirancang dalam HLT.
2. Berdasarkan deskripsi hasil diskusi kelompok siswa, disimpulkan
bahwa siswa sudah dapat menyusun SPLTV dari masalah kontekstual
dan menentukan penyelesaian SPLTV dengan metode substitusi dan
eliminasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
2. Pembelajaran Pertemuan Kedua Pada Kelas Penelitian
Pembelajaran pertemuan kedua ini masih sama seperti pada pertemuan
pertama yaitu dilaksanakan dengan menggunakan media WhatsApp group
dan Zoom.
a. Orientasi siswa terhadap masalah
Pelaksanaan proses pembelajaran di kelas penelitian pada langkah ini
sesuai dengan yang telah dirancang pada HLT. Kegiatan yang dilakukan
oleh peneliti dan siswa pada proses pembelajaran yang terjadi yaitu
sebagai berikut :
1. Peneliti mengecek kesiapan siswa, meminta siswa melakukan presensi
dan membagikan undangan zoom meeting kepada siswa melalui
WhatsApp Grup. Interaksi peneliti dan siswa di WhatsApp Grup
sebagai berikut (P: Peneliti, S: Siswa) :
P: Selamat siang adik-adik kelas X Mipa 2
S: Selamat siang ibu
P: Semua sudah istirahat dan makan ?
S: Iya ibu, sudah ibu.
P:Baik, sekarang waktunya pelajaran matematika, kita mulai dengan
presensi, silahkan menuliskan nama (Hadir). Yang sudah selesai
presensi silahkan masuk ke zoom meeting dengan mengklik link
dibawah.
S: baik ibu
Selanjutnya siswa melakukan presensi dengan cara menuliskan
nama (Hadir) di WA grup kemudian masuk ke zoom meeting. Setelah
peneliti menunggu 4 menit, belum semua siswa bergabung di zoom,
terdapat 3 siswa yang belum melakukan presensi dan juga belum
bergabung di zoom, sehingga peneliti kembali mengingatkan siswa di
WA grup untuk segera melakukan presensi dan bergabung ke zoom
meeting. Proses ini berlangsung selama 6 menit.
2. Peneliti menyampaikan aturan dan tata terbib dan menyampaikan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu siswa mampu
menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan SPLTV.
Interaksi percakapan peneliti dan siswa di zoom meeting sebagai
berikut :
P: Baik, pada pembelajaran kita hari ini, aturan da tata tertibnya
sama seperti seperti kemarin, yaitu wajib menyalakan kamera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
saat zoom, jika inign bertanya silahkan minta izin terlebih dahulu
melalui chat atau mengangkat tangan, dan yang ketiga setiap
kelompok mempersiapkan perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil disksusi kelompok pada saat sesi
presentasi. Sebelumnya saya inign beratanya dulu kepda adik-
adik, apakah bisa hari ini kita berkomunikasi dengan baik,
maksudnya ketika ditanya, adik-adik berusaha untuk menjawab
jangan hanya diam, apakah bisa ?.
S: Bisa ibu
P: Baik, terima kasih. Hari ini kita akan melanjutkan kegiatan
pembelajaran kita dari pertemuan sebelumnya yaitu masih di
materi SPLTV, di pertemuan sebelumnya kita telah belajar
bagaimana menyusun model atau menyusun SPLTV dari masalah
sederhana dan juga kita telah belajar menyelesaikan SPLTV
dengan metode eliminasi dan subtitusi. Kita akan melanjutkan
pembelajaran kita tentang SPLTV denfgan tujuan pembelajaran
kita pada hari ini yaitu siswa mampu menyelesaikan masalah
kontekstual yang berkaitan dengan SPLTV. Sebelumnya saya
ingin bertanyta bagaimana koneksi jaringan internet adik-adik ?
apakah ada kendala ?
S1: Lancar ibu
S2: Saya punya tadi pagi bermasalah ibu, sekarang mulai baik tapi
masih agak macet jadi sedikit lambat ibu
S3: Saya lancar ibu
P: Ada yang lancar dan ada yang sedkit macet, sepertinys ksrens
cuaca buruk mengakibatkan jaringan internet sejak malam
bermasalah ya, tapi syukur siang ini sudah kembali membaik.
3. Peneliti memberikan masalah pada siswa dengan menampilkan power
point berisi 2 masalah SPLTV. Interaksi percakapan peneliti dan siswa
di zoom meeting sebagai berikut:
P: Baik kalau begitu kita lanjut, jadi hari ini pembelajaran kita
seperti yang kemarin, adik-adik akan diberikan 2 permasalah dan
adik-adik diminta untuk mendiskusikan masalah tersebut dalam
kelompok dan kemudia dipresentasikan di zoom. Berikut ini
maslah yang diberikan, sebentar ya, akan saya tampilkan.
Apakah masalahnya sudah tampuil di layar adik-adik ?
S: Sudah ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Gambar 4.18 Masalah 1 Pertemuan kedua di Kelas Penelitian
P: Apakah sudah jelas terbaca? Jika masalah yang ditampilkan belum
terlihat jelas atau terlalu kecil silahkan beritahukan. (peneliti
menyakan demikian karena ada siswa yang mengikuti zoom
dengan menggunakan handphone)
S1: Sudah bu
S2: Sudah bisa dibaca ibu
P: Baiklah. Masalah yang pertama (membaca masalah). Oke,
silahkan dilihat dulu, dari masalah 1 ini apakah ada yang ingin
ditanyakan ?
S3: Belum ada ibu
P: Apakah sudah jelas permasalahnnya ?
S4: Sudah jelas bu
P: Kalau begitu kita lanjut ke permasalah kedua,(sambil
menampilkan maslah kedua) tentang mesin di pabrik konveksi
kaos (membaca masalah). Baik, apakah permasalahan kedua
yang diberikan sudah jelas ?
S5: Sudah ibu
Masalah 1 Pak Rusni seorang penjual beras. Ia mencampur 3 jenis beras untuk dijual. Campuran beras pertama terdiri dari 1 kg jenis A, 2 kg jenis B dan 3 kg jenis C, dijual dengan harga Rp 51.000,00. Campuran beras kedua terdiri dari 2 kg jenis A dan 3 kg jenis B, dijual dengan harga Rp 48.000,00 dan campuran beras ketiga terdiri dari 1 kg jenis B dan 1 kg jenis C dijual dengan harga Rp 16.500.00. Besar harga tiap jenis beras berdasarkan kualitasnya. Beras jenis mana yang paling berkualitas ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Gambar 4.19 Masalah 2 Pertemuan kedua di Kelas Penelitian
b. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Pelaksanaan proses pembelajaran pada langkah ini ialah peneliti
mengingatkan siswa bahwa pembagian anggota kelompok masih sama
seperti pada pertemuan pemebelajaran yang pertama dan mengarahkan
siswa untuk menyelesaikan masalah yang diberikan dengan cara
berdiskusi di grup WA kelompok masing-masing. Peneliti mengarahkan
siswa untuk menggunakan berbagai sumber informasi seperti buku cetak
pegangan siswa ataupun internet untuk menyelesaikan masalah yang
diberikan. Peneliti mengarahkan siswa untuk melalukan presentasi
dengan yang sederhana untuk menghemat waktu presentasi. Interaksi
peneliti dan siswa sebagai berikut:
P: Silahkan screenshoot masalah 1 dan 2, dan mulai diskusikan
masalah tersebut dalam diskusi kelompok. Kelompoknya masih
sama seperti pada pertemuan sebelumnya. Silahkan adik-adik
gunakan berbagai sumber, baik dari buku cetak, maupun internet
untuk menyelesaikan maslah yang diberikan.
S: Baik ibu
P: Saya ingin menyarankan untuk nanti presentasinya agar tidak
memakan banyak waktu adik-adik tidak perlu menyebutkan satu
persatu perhitungan dialkukan, cukup beritahukan ini diskusi dari
kelompok kami, kami menggunakan cara ini, dan mendapatkan
hasil seprti ini, maka kesimpulnya titik titik. Bisa ?
S: Bisa ibu.
Masalah 2 Sebuah pabrik konveksi kaos memiliki 3 buah mesin, yaitu X, Y, dan Z. Jika ketiga mesin bekerja maka 5.500 kaos dapat dihasilkan dalam satu minggu. Jika hanya mesin X dan Y yang bekerja, maka 3.500 kaos dapat dihasilkan dalam satu minggu. Jika hanya mesin X dan Z yang bekerja, maka 4.300 kaos dapat dihasilkan dalam satu minggu. Berapa banyak kaos yang dihasilkan tiap-tiap mesin dalam satu bulan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
P: Baiklah, selamat berdiskusi dan ingat siapkan perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
S1: Ibu, mau tanya ibu
P: Silahkan
S1: Kesimpulan yang ibu maksudnya ini tentang metodenya atau
masalahgnya
P: Kesimpulan dari masalah yang diberikan, metode yang digunakan
nanti dijelaskan waktu presentasi, ini hasil diskusi dari kelompok
kami, kami menjawab dengan metode ini, dan kesmpulannya ini.
Bisa ?
S1: Oke ibu, bisa
S2: Bisa ibu
P: Kalau begitu silahkan mulai diskusikan di wa kelompok, waktu
diskusi dan persiapan presentasi 30 menit dari sekarang. Nanti
kita masuk lagi di zoom jam 13:45. Adik-adik bisa tinggalkan
zoom untuk mulai berdiskusi.
S: Baik bu.
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Pada tahap ini proses pembelajaran yang terjadi ialah peneliti
memantau dan membimbing diskusi kelompok melalui WA grup.
Pertemuan kedua kegiatan pembelajaran ini, peneliti memberikan 2
masalah kontekstual yang berkaitan dengan SPLTV kepada siswa untuk
diselesaikan. Peneliti memantau dan memberi topangan kepada siswa
pada saat siswa kebingungan dalam diskusi. Berikut dekripsi
penyelesaian yang dikerjakan siswa:
1.) Pada penyelesaian masalah 1 keenam kelompok siswa mengerjakan
strategi yang sama untuk menyelesaikan masalah yang diberikan yaitu
dengan menggunakan metode campuran atau gabungan. Enam
kelompok siswa tersebut menyelesaikan masalah yang diberikan
dengan langkah awal memisalkan jenis beras dengan suatu variabel.
Ada kelompok yang memisalkan beras A dengan variabel A, beras B
dengan variabel B, beras C dengan variabel c dan ada kelompok yang
memisalkan beras A dengan x, beras B dengan y, dan beras C
dimisalkan dengan z. Setelah menuliskan semua informasi dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
masalah yang diberikan, siswa membuat model matematika dari
informasi yang didapatkan yaitu dengan membuat persamaan 1, 2 dan
3. Setelah menyusun 3 persamaan yang diperoleh, siswa melakukan
perhitungan dengan menggunakan metode eliminasi untuk
memperoleh nilai dari salah 1 variabel. Setelah memperoleh nilai dari
salah 1 variabel, siswa melanjutkan penyelesaian masalah dengan
menggunakan metode substitusi untuk memperoleh nilai 2 variabel
lainnya. Setelah memperoleh nilai dari ketiga variabel, siswa
melanjutkan penyelesaian masalah dengan membuat kesimpulan.
Berikut bimbingan diskusi dari salah 1 kelompok :
P: Halo adik-adik, ingat langkah pertama: kumpulkan semua
informasi dari masalah(soal) yaitu yang diketahui & ditanyakan,
kemudian susun persamaannya.
S1: Baik ibu
S2: teman-teman ini cakar sendiri-sendiri dulu baru bahas di grup
saja kah ? supaya jangan makan waktu.
S3: Oke, siap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
S4:
Nomor 1 saya ini
S5: Okey
S1: Nilai B tuh bukannya 9.000 ya ?
Kan
B + 7.500 = 16.500
B = 16.500- 7.500
B = 9.000
P: adik-adik perhatikan kembali perhitunagn harga beras B
S3: Ah iya
S1: Jadi beras Anya 10.500
S3:iya
S6: 9 3 24 kah ? atau 27 ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
S3: 27, sudah saya rubah
S6: Oh oke
S3:
Ini gaes nomor 1nya
S1: Okey, hasil sama.
P: Teman-teman yang lain bagaimana pekerjaan kalian ?
S6: Sama juga ibu.
P: Baik, lanjutnkan diskusi kalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Gambar 4.20 Kelompok Jawaban Siswa untuk Masalah 1
Pertemuan Kedua Kelas Penelitian
Berdasarkan hasil jawaban yang ditampilkan dapat terlihat
bahwa langkah pertama dalam menyelesaikan masalah nomor 1 yang
dikerjakan kelompok siswa ialah memodelkan harga dari tiap jenis
beras dengan suatu variabel, kemudian siswa menyusun model
matematika berdasarkan informasi dari masalah yang diberikan dan
menyelesaikan msalah yang diberikan dengan menggunakan metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
eliminasi untuk mendapatkan harga beras C. Setelah mendapatkan
harga dari beras jenis C yaitu Rp 7.500, kelompok siswa mengerjakan
subtitusi pada persamaan atau model yang dibuat sedemikian hingga
mendapatkan harga beras jenis B Rp 9.000 dan harga beras jenis A Rp
10.500. Setelah mengetahui harga dari tiap jenis beras, kelompok
siswa membuat kesimpulan yaitu beras yang kualitasnya lebih tiggi
yaitu beras jenis A karena harga beras jenis A adalah harga beras
termahal. Berdasarkan hasil diskusi kelompok dapat terlihat bahwa
siswa sudah dapat membuat model matematika khususnya SPLTV
dari masalah kontekstual yang berkaitan dengan SPLTV dan dapat
menyelesaikan dengan menggunakan metode campuran eliminasi dan
substitusi.
2.) Pada masalah 2 terdapat 2 cara penyelesaian yang dikerjakan oleh
kelompok siswa. Tiga kelompok yang mengerjakan penyelesaian
masalah dengan menggunakan metode substitusi dan 3 kelompok
lainnya mengerjakan dengan menggunakan metode gabungan
eliminasi dan substitusi. Keenam kelompok tersebut menyelesaikan
masalah dengan awal yang sama yaitu menuliskan informasi yang
diketahui dan ditanyakan dari soal, kemudian menyusun persamaan
atau model berdasarkan yang diketahui. Setelah menusun persamaan.
3 kelompok siswa mengerjakan penyelesaian masalah dengan
menggunakan metode subtitusi untuk mendapatkan nilai dari ketiga
variabel yang dicari, sedangkan 3 kelompok lainnya menggunakan
gabungan yaitu dengan cara pertama-tama menggunakan metode
eliminasi untuk mendapatkan nilai dari salah 1 variabel kemudian
dilanjutkan dengan metode subtitusi untuk mendapatkan nilai dari 2
variabel lainnya. Pada bagian akhir keenam kelompok membuat
kesimpulan dari proses penyelesaian masalah yang dikerjakan. Berikut
pemaparan diskusi dari salah 1 kelompok yang menyelesaiakan
masalah nomor 2 dengan menggunakan metode substitusi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
S1: Ada yang sudah mnomor 2 ?
S2:
Gaes, punya saya nomor 2 menggunakan metode substitusi, coba
kalian lihat, ada yang salah kah ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
S3:
Punya saya begitu
S2: Oiya dalam 1 bulan. Punya saya tadi baru dalam seminggu
P: Ingat ya adik-adik, cari penyelesaian sesuai dengan masalah yang
diberikan
S2: Baik ibu, ini sementara lanjut hitung yang dalam 1 bulan ibu
P: Bagus, lanjutkan
S4: Iya ibu
S5: ini tingga kali 4 saja selesai toh gaes ?
S1: Iya. Kan 1 bulan 4 minggu
S6: Saya sudah hitung yang hasil dalam 1 bulan begini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
S6: Sudah betul kan ?
S3: Iya sudah betul
S6: Oke
S4: Nanti kita presentasi pakai yang mana ?
S3: Yang substitusi saja
S4: Oke
S4: Kalau bisa yang punya tulisan yang presentasi saja
S6: Oke, setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Gambar 4.21 Kelompok Jawaban Siswa Yang Pertama Untuk
Masalah 2 Pertemuan Pertama Kelas Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Berdasarkan bimbingan diskusi dan jawaban yang ditampilkan
siswa pada grup WA dapat terlihat bahwa siswa memisalkan hasil
produksi mesin x dengan x, hasil produksi mesin y dimisalkan dengan y
dan hasil produksi mesin z dimisalkan dengan z. Terlihat juga pada
jawaban kelompok siswa sudah mampu mengubah bentuk persamaan
awal yang dibuat menjadi lebih sederhana yaitu pada persamaan 2 yaitu
diubah menjadi – dan persamaan 3
yaitu diubah menjadi – . Setelah
mengubah bentuk persamaan, selanjutnya siswa menggunakan
persamaan yang telah diubah untuk disubstitusikan ke persamaan 1
sehingga mendapatkan nilai x yaitu 2.300. Setelah mendapatkan nilai x,
selanjutnya siswa menggunakan metode substitusi yaitu dengan
memsubstitusikan nilai x yang telah didapatkan ke persamaan
– sehingga diperoleh nilai y yaitu 1.200. Kemudian siswa
mensubtitusikan nilai x ke persamaan 3 sehingga memperoleh nilai z
yaitu 2.000. Setelah memperoleh nilai dari variabel x, y dan z kelompok
siswa menyelesaikan masalah dengan menghitung hasil produksi kaos
dari tiap mesin perbulannya dan membuat kesimpulan dari proses
penyelesaian yang dikerjakan.
Berikut pemaparan diskusi dari salah 1 kelompok yang
menyelesaiakan masalah nomor 2 dengan menggunakan metode
campuran eliminasi dan substitusi:
S1: Normor 2 kalian kerja kermana teman-teman ?
S2: Saya eliminasi baru lanjut substitusi
S3: Saya pake substitusi saja
S1: Sama saya juga eliminasi dulu, terus lanjut subsitusi
S4: Saya punya begini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
S1:Saya juga kerja begitu
S4: Oke
S1: Nah itu saja yang pakai presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Berdasarkan diskusi dan jawaban yang ditampilkan siswa pada
grup WA dapat terlihat bahwa kelompok siswa mengerjakan
penyelesaian masalah dengan menggunakan metode campuran eliminasi
dan substitusi. Pertama-tama siswa menuliskan informasi dari soal yaitu
apa yang diketahui dan ditanyakan dari masalah. Selanjutkan kelompok
siswa memisalkan hasil produksi selama seminggu dari mesin x dengan
x, memisalkan hasil prosuksi mesin y dengan y, dan memisalkan hasil
produksi mesin z dengan z dan kemudian menyusun persamaan
berdasarkan diketahui yang telah dituliskan. Langkah penyelesaian
berikutnya kelompok siswa menghitung banyaknya kaos yang dihasilkan
mesin z dalam 1 minggu dengan menggunakan metode eliminasi
sehingga memdapatkan hasil produksi mesin z dalam 1 minggu ialah
8.000 kaos. Selanjutnya kelompok siswa menggunakan metode substitusi
untuk memperoleh berapa banyak hasil produksi mesin x dan y dalam 1
minggu. Selanjutnya siswa menghitung banyaknya hasil produksi kaos
dari mesin x, y dan z dalam 1 bulan dan membuat kesimpulan sebagai
akhir penyelesaian masalah.
d. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil
Pada tahap ini proses pembelajaran yang terjadi di kelas uji coba
ialah peneliti mengarahkan siswa untuk kembali masuk ke forum zoom
meeting untuk mempresentasikan hasil diskusi penyelesaian dari masalah
yang diberikan. Peneliti menunjuk 2 kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompok. Berikut interaksi peneliti sdan siswa :
P: Saatnya kita untuk mulai sesi presentasi hasil diskusi kelompok
adik-adik. Pertama saya minta dari kelompok 2 untuk
mempresentasikan masalah 1, saya tampilkan jawabannya dan
perwakilan kelompok 2 silahkan memprersentasikan.
S: Baik ibu.
P: Kelompok 2 jawabannya sudah tampil di layar ? kelompok 2
silahkan mempresentasikan jawabannya.
S1: Maaf ibu, tapi belum tampil jawaban kami
P: Oh begitu kah, yang tampil di layar adik-adik sekarang apa ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
S1: Ibu punya local disk e ibu
P: Maaf ya, sedikit macet. Kalau sekarang bagaimana ? sudah tampil
jawabannya ?
S1: Sudah ibu
P: Sudah pas gambarnya atau terlalu kecil ?
S2: Pas ibu, bisa dibaca
P: Baik, silahkan kelompok 2
S1: Selamat siang, ibu guru dan teman-teman terima kasih atas
kesempatannya, pada kali ini saya dari kelompok 2 akan
mempresentasikan hasil kerja kami yang pertama kita
menggunakan metode eliminasi untuk mencari persamaan 1b +
6c = 54.000 lalu yang kedua kita menggunakan metode eliminasi
lagi untuk sehingga mendapatkan c = 7.500, lalu dari situ kita
menggunakan metode substitusi untuk mendapatkan b = 9.000
dan a = 10.500, jadi kesimpulan kita beras yang palling
berkualitas adalah beras jenis a. sekian dan terima kasih.
P: Baik, dari kelompok lain bagaimana tanggapannya ?
S2: Kelompok 1 sama ibu
S3: Kami kelompok 4 punya jawaban sama ibu
S4: Kelompok 3 sama ibu
P: Kelompok 5 dan kelompok 6 bagaimana ? halo kelompok 5 ?
S5: Kelompok 5 sama ibu.
P: Kelompok 6 ?
S6: Kelompok 6 jawaban sama ibu (menjawab lewat chat zoom)
P: Baik, terima kasih presentasi nomor 1 dari kelompok 2, berikutnya
untuk masalah nomor 2 dari kelompok 2, saya tampilkan
jawabannya dan silahkan presentasikan. (menampilkan jawaban
siswa). Kelompok 2 silahkan melanjutkan presentasinya dan
kelompok lain silahkan lihat, jika ada tanggapan bisa
disampaikan lewat chat. Oke, kelompok 2 silahkan.
S7: Saya perwakilan dari kelompok 2, akan mempresentasikan hasil
kerja kami untuk nomor 2. Diketahui pertama jika x, y dan z
bekerja menghasilkan 5.500 kaos dalam seminggu, yang kedua
jika mesin x dan y bekerja menghasilkan 3.500 kaos dalam
seminggu, yang ketiga jika mesin x dan z bekerja menghasilkan
4.300 kaos dalam seminggu. Ditanya banyak kaos yang
dihasilkan tiap mesin. Jawab, misalnya ,
, . Kami menggunakan metode
substitusi dalam menyelesaikan masalah kedua
, – , , – ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
, – –
kemudian hasil yang diperoleh , kemudian
menggunakan persamaan – , –
lalu masukan dalam persamaan z, – ,
– lalu yang dihasilkan dalam seminggu
maka dikalikan 4 untuk
mendapatkan hasil dalam sebulan. Dalam sebulan x dikali 4 =
2.300 dikali 4 = 9.200, lalu pada mesin y dikalikan 4, 1.200 dikali
4 hasilnya 4.800 lalu pada mesin z, 2.000 dikali 4 hasilnya
8.000. kesimpulannya banyak kaos yang dihasilkan mesin x
dalam sebulan yaitu 9.200, mesin y adalah 4.800 dan mesin z
8.000 kaos. Sekian dan terima kasih.
P: Baik, terima kasih dari kelompok 2 sudah mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya, dari kelompok 1, 3, 4, 5 dan 6 bagaimana
tanggapannya ? bisa disampaikan langsung ataupun melalui
chat.
S7: Kelompok 6 sama ibu ( menjawab lewat chat)
S8: Kelompok 4 sama ibu
S9: Kelompok 5 sama cara kerja dan jawaban
P: Baik, kelompok 4, 5, 6 sama ya, mari kita lihat (menampilkan
jawaban), ini jawaban kelompok 4, apakah sudah terlihat di layar
adik-adik ?
S: Sudah ibu
P: Kita lihat prosesnya sama ya, menggunakan eliminasi 2 kali
kemudian menggunakan substitusi, oke, berikut kita lihat jawaban
dari kelompok 1, cara penyelesaian pertama menggunakan
eliminasi juga,kemudian substitusi. Berikut jawaban kelompok 6,
sama juga ya. Baik, hampir semua kelompok menggunakan cara
yang sama yaitu gabungan metode eliminasi dan substitusi.
Berikut coba kita saksikan presentasi dari kelompok 1, kelompok
1 silahkan presentasikan, siap perwakilan kelompoknya ?
S10: Saya ibu
P: Silahkan presentasikan
S10: Ada 2 halaman ibu
P: Tapi benar jawabannya yang ini ?
S10: Ia ibu
P: Baik silahkan
S10: Selamat siang ibu dan teman-teman, saya perwakilan dari
kelompok 1 akan mempresentasikan hasil kerja kelompok kami.
Dari masalah yang pertama diketahui ada 3 jenis beras yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
jenis a, b dan c. Campuran beras yang pertama yaitu terdiri
dari 1 kg bejas jenis a, 2 kg jenis b, 3 kg jenis c yang dijual
dengan harga Rp 51.000. Campuran beras kedua terdiri dari 2
kg beras jenis a dan 3 kg jenis b yang dijual dengan harga Rp
48.000. Campuran beras ketiga terdiri dari 1 kg beras jenis b
dan 1 kg jenis c yang dijual dengan harga Rp 16.500. pertama-
tama kami menggunakan metode, eh pertama–tama kami
menjumlahkan persamaan yang kedua dengan persamaan yang
ketiga untuk memdapatkan persamaan keempat yaitu 2 kg beras
jenias A + 4 kg beras jenis b + 1 kg beras jenis c = 64.500
langkah berikutnya kami menggunakan metode eliminasi untuk
mengetahui harga dari 1 kg beras jenis c. Harga dari 1 kg beras
jenis c yaitu 7.500. yang lagkah berikut substitusi untuk
mengetahui harga dari beras jenis B. beras jenis b harganya
yaitu 9.000 per kg. kemudian kami menggunakan metode
subtitusi untuk mengetahui harga benis jenis A. beras jenis a
yang kami dapat harganya yaitu 10.500. Yang ditanya itu
manakah beras yang lebih berkualitas, karena besar harga
setiap beras mempengaruhi kualitasnya maka kesimpulan yang
kami dapat ialah harga beras jenis a yang 10.500 per kg
merupakan beras yang paling berkualitas dibandingkan dengan
beras b bdan c.
P: Baik, terima kasih dari kelompok 1, untuk presentasi nomor 1,
jawabannya sama dengan kelompok 2 ya, beras yang paling
berkualitas adalah beras yang paling mahal, yaitu beras jenis A
dengan harga 10.500. Berikut kita lanjut ke presentasi nomor 2
dari kelompok 1.
S11: Selamat siang, ibu guru dan teman-teman, saya perwakilan dari
kelompok 1 akan membawakan masalah nomor 2. Jadi diketahui
ada 3 buah mesih yaitu mesin x, y dan z. ketiga mesin ini
bekerja menghasilkan 5.500 kaos per minggu, jika mesin x dan y
bekerja maka menghasilkan 3.500 kaos per minggu, jika hanya
mesin x dan z yang bekerja maka dihasilkan 4.300 kaos
perminggu. Ditanya banyaknya kaos yang dihasilkan tiap mesin
dalam sebulan. Pertama kami misalkan mesin x disebut x, mesin
y disebut y, mesin z disebut z. persamaan yang didapat, ini
persamaan dalam 1 minggu.
. Banyaknya kaos yang
dihasilkan dalam seminggu , untuk mencarinya kami
menggunakan metode eliminasi maka didapat z = 2.000. jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
banyaknya kaos yang dihasilkan mesin z dalam seminggu
adalah 2.000 kaos. Kemudian untuk mencari x, kami
mensubstitusikan z ke dalam persamaan
sehingga dan x didapatkan 2.300
jadi banyak kaos yang dihasilkan mesin x dalam seminggu
adalah 2.300 kaos.
P: Maaf, tunggu sebentar untuk jawaban berikutnya belum saya
download
S11: Mohon maaf ibu, jawaban yang berikutnya ada di kelompok 2
maslah 2 yang tadi ibu sempat buka itu ibu
P: Baik, sebentar ya, (menampilkan jawaban) yang ini kah ?
S11: Ia ibu
P: Silahkan dilanjutkan
S11: Jadi untuk mencari jumlah kaos yang dihasilkan mesin y dalam
seminggu kami substitusikan lagi nilai x ke dalam persamaan
, hasilnya jadi banyaknya kaos
yang dihasilkan mesin y dalam seminggu adalah 1.200 kaos.
Untuk mencari banyaknya kaos yang dihasilkan setiap mesin
dalam sebulan, kami mengkalikan setiap hasil yang didapat
dengan 4, jadi mesin x = 2.300 dikali 4 = 9.200 mesin y = 1.200
dikali 4 = 4.800, mesin z = 2.000 dikali 4 = 8.000. Jadi
kesimpulannya banyaknya kaos yang dihasilkan mesin x, y dan z
dalam sebulan berturut-turut adalah 9.200 kaos, 4.800 kos dan
8.000 kaos. Terima kasih.
Gambar 4.22 Presentasi Siswa Dari Salah 1 Kelompok
Pada Pertemuan kedua Kelas Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pada tahap ini proses pembelajaran yang terjadi di kelas penelitian
ialah peneliti mengevaluasi penyelesaian yang dikerjakan dan
dipresentasikan kelompok dan mengarahkan siswa untuk mengingat
proses penyelesaian masalah yang dikerjakan untuk menyimpulkan
langkah-langkah penyelesaian masalah kontekstual yang berkaitan
dengan SPLTV. Berikut interaksi antara peneliti dan siswa :
P: Terima kasih untuk kelompok 1 yang telah mempresentasikan
nomor 1 dan 2. Bagaimana kelompok 3, 4, 5 dan 6, ada
tanggapan ? Tadi kelompok 2 sama dengan jawaban kelompok 1
dan, kelompok 4 ya. Semua sama ya. Oke sampai sini apakah
ada pertanyaan terkait masalah yang diberikan dan
penyelesaiannya ?
S1: Sama jadi tidak ada tanggapan ibu
S2: Tidak ada ibu
P: Jadi untuk masalah nomor 1 semua kelompok mengerjakan
penyelesaian masalah dengan menggunakan metode substitusi
sehingga memperoleh harga dari 1 kg beras jenis A Rp 10.500, 1
kg beras jenis B Rp 9.000 dan harga 1 kg beras C Rp 7.500.
Kesimpulan untuk masalah 1, karena berdasarkan masalah,
beras yang paling berkualitas adalah beras dengan harga
tertinggi maka beras yang paling berkualitas yaitu beras jenis A
dengan harga Rp 10.500 perkg. Jelas ?
S: Jelas ibu
P: Untuk masalah nomor 2 terdapat kelompok yang menyelesaikan
masalah dengan menggunakan metode substitusi saja dan ada
kelompok yang menyelesaikan masalah dengan menggunakan
metode eliminasi dan substitusi tetapi semua kelompok
memperoleh penyelesaian atau jawaban yang sama yaitu mesin x
menghasilkan 9.200 kaos dalam waktu 1 bulan, mesin y
menghasilkan 4.800 kaos dalam waktu 1 bulan dan mesin z
menghasilkan 8.000 kaos dalam waktu 1 bulan. Jadi dalam
menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
SPLTV kalian bebas memilih menggunakan cara atau metode apa
yang kalian inginkan untuk mencari solusi penyelesaian, entah
substitusi saja, atau eliminasi saja, ataupun menggunakan kedua
metode tersebut juga boleh yang penting dengan cara tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
kalian dapat memperoleh nilai dari variabel-variabel yang dingin
diketahui.
S: Baik ibu
P: Baik, sekarang coba adik-adik berikan kesimpulan jika diberikan
masalah yang berkaitan dengan SPLTV bagaiamana langkah-
langkah dalam menyelesaikan masalah tersebut ? Ayo kelas X
mipa 2 coba menjawab, jangan takut untuk menjawab, kita disini
sama-sama belajar jadi jangan takut untuk menjawab, bisa
menjawab melalui chat, ataupun mengangkat tangan lalu open
mic untuk menyampaikan jawaban. Tadi kan adik-adik diberikan
masalah kontekstual atau masalah yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari, apa langkah pertama yang adik-adik
lakukan untuk menyelesaiakan maslah tersebut ?
S3: Bisa menggunakan eliminasi lalu disubstitusikan ke persamaan.
P: Baik, itu sudah langkah perhitungan ya, bagaimana langkah awal
yang kita lakukan sebelum perhitungan ?
S4: Kalau menurut saya langkah pertama yang dilakukan adalah
menganalisis soal kemudia kita membuat persamaan yanhg
terdapat dalam soal cerita tersebut dibuatkan dalam pemisalan
dan dibuatkan dalam bentuk matematikanya.
P: Baik, terima kasih Julia, tepat ya, sama seperti jawaban dari
Zevanya, Marlyn dan Benediktus. Benar ya, langkah pertama
yang kita lakukan ialah kita mengumpulkan informasi, lalu
menyusun bentuk matematikanya, kemudian baru kita lihat dari
bentuk matematikanya, metode apa yang dapat kita gunakan
untuk menyelesaikan masalah tersbut. Selanjutnya apabila adik-
adik diberikan masalah seperti pada pembelajaran hari ini,
apakah adik-adik bisa mengerjakan secara individu ?
S5: Bisa ibu
S6: Iya ibu, bisa
P: Berikut ini kesimpulan untuk pembelajran kita hari ini
(menampilkan kesimpulan) silahkan discreenshoot untuk bahan
catatan kalian. Baik, Sekian untuk pembelajaran hari ini, terima
kasih dan selamat melanjutkan kegiatan pembelajaran berikut.
Berdasarkan hasil deskripsi proses pembelajaran dan diskusi kelompok
siswa pada pertemuan pertama kelas uji coba ini, diperoleh kesimpulan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
1. Pelaksanaan pembelajaran daring dengan model PBL di kelas
penelitian sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang telah
dirancang dalam HLT.
2. Berdasarkan deskripsi hasil diskusi kelompok siswa, disimpulkan
bahwa siswa sudah dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang
terkait dengan sistem persamaan linear tiga variabel.
3. Pembelajaran Pertemuan Ketiga Pada Kelas Penelitian
Pada pertemuan ketiga peneliti memberikan tes masalah Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel kepada siswa. Tes yang diberikan sebanyak
2 masalah sebagai berikut:
Gambar 4.23 Soal Tes SPLTV di Kelas Penelitian
Soal Tes
1. Ibu Agnes membeli 5 kg beras, 2 kg gula pasir, dan 1 kg
telur dengan harga Rp. 106.500. Ibu Hilda membeli 3 kg
beras dan 1 kg gula pasir dengan harga Rp. 46.500. Ibu
Nina membeli 3 kg gula pasir dan 2 kg telur dengan harga
Rp. 93.000. Jika ibu Ani membeli 2 kg beras, 1 kg gula
pasir, dan 1kg telur di tempat yang sama, maka berapa
jumlah harga belanjaan yang harus dibayar Ibu Ani ?
2. Pak Nelson memiliki tanah seluas 𝑚 yang digunakan
sebagai kandang sapi, kandang ayam dan kebun. Luas
kandang sapi sama dengan dua kali dari kandang ayam, dan
luas kebun adalah tiga kali dari kandang sapi. Karena
pandemi COVID-19, pak Nelson kesulitan menjalankan
bisnis ternak sapi, sehingga ia berniat menjual kandang sapi
miliknya. Jika harga 𝑚 tanah milik pak Nelson dihargai
dengan Rp 1.000.000,00. Berapakah total harga bidang tanah
kandang sapi pak Nelson ? Berapakah luas dari masing-
masing kandang sapi, kandang ayam dan kebun milik pak
Nelson ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Tes pada pertemuan ketiga ini diberikan peneliti kepada siswa melalui
media Google Classroom. Siswa diberikan kesempatan selama 1 jam untuk
mengerjakan soal secara individu dan mengumpulkan sesuai waktu yang
telah ditentukan. Pemberian tes masalah SPLTV ini bertujuan untuk
mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa setelah mengikuti
kegitatan pembelajaran berbasis masalah secara daring.
F. Analisis dan Pembahasan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa di
Kelas Penelitian
Peneliti memeberikan tes tertulis kepada siswa pada pertemuan
ketiga. Tes tertulis yang diberikan sebanyak 2 masalah tersebut bertujuan
untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran berbabsis masalah secara daring.
Peneliti menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa
berdasarkan indikator kemampuan pewmecahan masalah matematis
menurut NCTM yaitu: 1) Peserta didik dapat mengidentifikasi unsur-unsur
yang diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan, 2)
Peserta didik dapat merumuskan masalah matematik atau menyusun model
matematik, 3) Peserta didik dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
berbagai masalah (sejenis dan masalah baru) dalam atau diluar matematika,
4) Peserta didik dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan asal, dan 5)
Peserta didik dapat menggunakan matematika secara bermakna.
Pada masalah nomor 1 terdapat 3 kelompok jawaban siswa.
Pengelompokan jawaban siswa tersebut berdasarkan proses penyelesaian
masalah yang dikerjakan siswa. Berikut ini deskripsi dan analisis hasil
pekerjaan siswa untuk masalah nomor 1:
1. Kelompok jenis jawaban siswa yang pertama
Terdapat 26 dari 30 siswa yang menjawab dengan cara berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Gambar 4.24 Kelompok Jawaban Siswa Pertama untuk Masalah
nomor 1 Tes Tertulis Kelas Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Berdasarkan jawaban diatas dapat terlihat bahwa dalam
menyelesaiakna masalah nomor 1, langkah pertama yang dilakukan siswa
ialah menuliskan informasi dari masalah yaitu apa saja yang diketahui dan
yang ditanyakan dari masalah. Siswa menuliskan diketahui dan ditanyakan
langsung dalam bentuk model matematika dan menyebutkannya sebagai
persamaan 1, 2 dan 3. Berdasarkan model yang dituliskan siswa memisalkan
harga 1 kg beras dengan B, harga 1 kg gula pasir dengan G dan harga 1 kg
telur dengan T. Siswa memodelkan belanjaan ibu Agnes sebagai persamaan
1, belanjaan ibu Hilda sebagai persamaan 2, belanjaan ibu Nina sebagai
persamaan 3 dan belanjaan ibu Ani sebagai persamaan yang ditanyakan.
Langkah berikutnya siswa memilih menggunakan metode eliminasi yaitu
dengan mengeliminasi variabel T pada persamaan 1 dan 3 untuk
mendapatkan persamaan 4. Setelah mendapatkan persamaan 4, selanjutnya
siswa mengeliminasi G pada persamaan 2 dan 4 untuk mendapatkan nilai
variabel B. Setelah mendapatkan nilai variabel B, siswa melanjutkan
penyelesaian dengan mensubstitusikan nilai B ke persamaan 2 untuk
memperoleh nilai G. Setelah mendapatkan nilai variabvel B dan G, siswa
mensubstitusikan nilai B dan G ke persamaan 1 untuk memperoleh nilai T.
Setelah memperoleh nilai B, G dan T langkah penyelesaian berikutnya yang
dikerjakan yaitu siswa menghitung jumlah belanjaan yang harus dibayar
oleh ibu Ani. Siswa mensubstitusikan nilai B, G, dan T yang diperoleh ke
persamaan 1 sedemikina sehingga mendapat total belanjaan ibu Ani yaitu
Rp 60.000.
Berikut kutipan hasil wawancara peneliti dengan salah 1 siswa
kelompok jawaban pertama:
P: Bagaimana pemahaman kamu tentang masalah nomor 1 ?
S: Baik ibu, nomor 1 kan soalnya ibu Agnes membeli 5 kg beras, 2 kg
gula pasir dan 1 kg telur dengan harga 106.500 nah menurut saya
maksudnya ini peryantaannya iinikan artinya total semua barang itu
adalah 106.500 tapi variabelnya beda
P: Apakah seperti iut saja atau masih ada lagi yang ingin kamu
jelaskan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
S: Masih ibu. Lalu ibu Hilda membeli 3 kg beras dan 1 kg gula pasir
harga 46.400 itu 2 variabel yang berbeda tetapii kalau dijumlahkan
harganya 46.500, ibu nina membeli 3 kg gula pasir dan 2 kg telur
dengan harga 93.000 itukan artinya dia kalau gula pasir ditambah
dengan telur harganya 93.000 tapi gula pasirnya 3 kg dan telurnya
2 kg. Ditanyanya jika ibu Ani membeli 2 kg beras, 1 kg gula pasir
dan 1 kg telur di tempat yang sama maka berapa harganya. Lalu
menurut peryantaan pertanyaan ini saya menggunakan metode
eliminasi. Berarti artinya kan kita harus mencari nilai dari masing-
masing variabel yaitu beras sendiri, telur sendiri dan giula pasir
sendiri. Metode pencariannya ya saya menggunakan eliminasi
terlebih dahulu, barulah saya ee., saya eliminasi 2 kali yang
pertama menggunakan persamaan 1 dan 3, lalu saya pake hasil dari
persamaan 1 dan 3 itu yaitu persamaan 4, saya eliminasi lagi
dengan persamaan ke 2, dengan begitu saya mendapatkan beras.
P: Mendapatkan beras atau herga beras ?
S: Harga beras ibu. Setelah saya mendapatkan harga dari beras
barulah saya substitusi nilainya kepada persamaan itu ibu, jadinya
saya bisa dapat nilainya. Eh saya substitusi dulu ke persamaan
kedua barulah saya substitusi ke persamaan ketiga ibu.
P: Baik. Jadi disini dari pekerjaan yang dikumpulkan, langkah pertama
yang dilakukan ialah mengerjakan penyelesaian menggunakan
metode eliminasi. Yang saya ingin tanyakan, mengapa kamu
menggunakan metode eeliminasi terlebih dahulu ?
S: Karena menurut saya metode eliminasi ini pertama gampang
menurut saya ibu, saya gampang dapat caranya, singkatnya jalan
pintas menuurut saya
P: Mengapa metode eliminasi ini menurut kamu merupakan jalan
pintas utnuk bisa menyelesaikan persoalan nomor 1 ini ? Bukankah
metode substitusi juga sederhana dan mudah dikerjakan ?
S: Memang ibu susbtitusi merupakan salah 1 jalan, tetapi menurut saya
susbtitusi itu dipakai jiakalau kita mengetahui misalnya harga 5 kg
telur sama dengan harga 1 kg beras, begitulah baru saya pakai
substitusi ibu. Tetapi jika dicari variabelnya berbeda-beda lalu
harganya beda, ada banyak persamaan maka saya memakai
eliminasi saja ibu, supaya dapatnya satu persatu dan lebih
gampang. Ditambah lagi pertanyaannya ditanya harga dari satu-
persatu variabel yang ada pada soal jadi saya pakai elliminasi saja
ibu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
P: Baik, berikutnya kamu menuliskan berarti 2B + G + T = 60.000.
Disini saya belum lihat adanya kesimpulan, jadi apa solusi dari
permasalahan nomor 1 ?
S: Menurut saya solusi atau kesimpulan dari nomor 1 ini adalah jikalau
ingin mengerjakan soal yang seperti ini atau mendapatkan
persoalan seperti ini dalam hidup maka carilah satu-persatu
variabelnya, begitu ibu.
P: Jadi bagaimana kesimpulan untuk masalah nomor 1 ini ?
S: Mohon maaf ibu, maksudnya kesimpulan yang bagaimana lagi ibu ?
Saya pun agak bingung kalau buat kesimpulan ibu
P: Tadi kan kamu menjelaskan bahwa disini harus dicari satu persatu
nilai variablenya. Terus masalahnya disini kita mau menghitung
belanjaan dari ibu Ani, jadi kesimpulannya bagaimana untuk
masalah tersebut ?
S: ini kalau menurut saya ibu ya, yang pertama ini merupakan soal
persamaan linear tiga variabel, yang kedua untuk mencari
jawabannya kita harus memakai metode eliminasi susbtitusi, yang
ketiga ee dari metode eliminasi susbtitusi ini kita bisa mendapatkan
satu persatu nilai variabelnya, dengan begitu kita bisa mendapatkan
jawabannya. Kalau menurut saya begitu ibu, soalnya saya agak
tidak bisa dalam membuat kesimpulan ibu.
P: Baik, saya lebih memperjelas lagi kesimpulan yang saya tanyakan
itu kesimpulan dari permasalahan yang diberikan yaitu berapa
jumlah belanjaan yang harus dibayar oleh ibu Ani ?
S: Mohon maaf ibu hehehe. Jumlah belanjaan yang harus dibayar ibu
Ani adalah 21 tambah 24 tambah 15 sama dengan 60.000 ibu. Maaf
ibu, saya terkadang kurang mengerti dalam pembahasaan.
P: Nah itu yang saya maksudnkan tadi. Pada jawaban yang kamu
kumpulkan ini kan kamu belum menuliskan kesimpulan. Apakah
sebelum mengumpulkan kamu sempat memeriksa ulang apakah
jawabannya sudah lengkap atau langsung dikumpulkan begitu saja ?
S: Saya ada tulis ibu, diatas nomor 2, soalnya halamannya tidak cukup
ibu, jadi saya tulis dihalaman berikutnya.
P: Disini yang kamu tuliskan berarti 2B + G + T dan seterusnya, itu
kan proses perhitungan, sedangkan kalimat kesimpulannya belum
dituliskan. Mengapa kamu tidak menuliskan kalimat kesimpulan ?
S: Kalau kalimatnya saya tidak tulis karena saya pikirnya tidak perlu
ditulisnya berapa yang dibutuhkan si ibu Ani tadi, makanya saya
tulisnya begitu saja ibu. Mohon maaf ibu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
P: Baik. Terima kasih untuk wawancara kita hari ini, saran dari saya,
jika mengerjakan soal cerita sebaiknya dibagian akhir tuliskan
kesimpulan dalam bentuk kalimat penjelas.
S: Baik ibu. Terima kasih banyak atas sarannya ibu.
Berdasarkan deskripsi hasil tes tertulis dan wawancara siswa dapat
disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan jenis
jawaban pertama untuk masalah nomor 1 memenuhi 5 indikator kemampuan
pemecahan masalah menurut NCTM yaitu: 1) dapat mengidentifikasi unsur-
unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang
diperlukan, 2) Peserta didik dapat merumuskan masalah matematik atau
menyusun model matematik, 3) dapat menerapkan strategi untuk
menyelesaikan berbagai masalah, 4) dapat menjelaskan hasil sesuai
permasalahan asal, dan 5) dapat menggunakan matematika secara bermakna.
2. Kelompok jenis jawaban siswa yang kedua
Terdapat 1 dari 30 siswa yang menjawab dengan cara berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Gambar 4.25 Kelompok Jawaban Siswa Kedua untuk Masalah nomor
1 Tes Tertulis Kelas Penelitian
Berdasarkan jawaban diatas dapat terlihat bahwa dalam
menyelesaiakna masalah nomor 1 langkah pertama yang dikerjakan siswa
ialah menuliskan diketahui dengan memisalkan beras dengan B, gula pasir
dengan G dan telur dengan T dan menuliskan yang ditanyakan jumlah
belanjaan ibu Ani. Langkah selanjutnya siswa membuat model matematika
dari informasi yang ada pada soal. Siswa memodelkan belanjaan ibu Agnes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
sebagai persamaan 1, belanjaan ibu Hilda sebagai persamaan 2, belanjaan
ibu Nina sebagai persamaan 3 dan belanjaan ibu Ani sebagai persamaan
yang ditanyakan. Setelah membuat model matematika dari masalah yang
diberikan, selanjutnya siswa mengeliminasi G pada persamaan 2 dan 4
untuk mendapatkan nilai variabel B. Setelah mendapatkan nilai variabel B,
siswa melanjutkan penyelesaian dengan mensubstitusikan nilai B ke
persamaan 2 untuk memperoleh nilai G. Setelah mendapatkan nilai variabel
B dan G, siswa mensubstitusikan nilai B dan G ke persamaan 1 untuk
memperoleh nilai T. Setelah memperoleh nilai B, G dan T langkah
penyelesaian berikutnya yang dikerjakan yaitu siswa menghitung jumlah
belanjaan yang harus dibayar oleh ibu Ani. Pada bagian akhir penyelesaian
masalah, siswa menuliskan kesimpulan harga belanjaan yang harus dibayar
ibu Ani adalah Rp 60.000.
Berikut kutipan hasil wawancara peneliti dengan siswa kelompok
jawaban kedua:
P: Bagaimana pemahaman kamu tentang maslah nomor 1 ?
S: Pada nomor 1 maksud soalnya menurut saya adalah kita harus
mencari tahu jumlah belanjaan yang harus dibayar ibu Ani
dengan mengetahu hasil harga belanjaan milik ibu Agnes, ibu
Hilda dan ibu Nina dan dari hasil harga belanjaan ketiga ibu
tersebut kita harus menentukan berapa harga belanjaan ibu Ani ?
P: baik berikut coba jelaskan apa yang kamu maksudkan dari yang
kamu tuliskan pada jawaban nomor 1 anak panah pertama SB +
2G + T = 106.500 itu maksudnya bagaiaman ?
S: Pada anak panah pertama saya mencari nilai T dari persamaan
tersebut sehingga dari nilai tersebut saya dapat mensubstitusikan
nilai tersebut ke persamaan yang lain sehingga dapat membantu
mencari persamaan untuk menuju jawaban
P: Saya tanyakan ulang ya, apa arti dari ytang kamu tuliskan SB +
2G + T = 106.500 ?
S: Maksud dari tulisan tersebut adalah jumlah harga dari 5 kg
beras, 2 kg gula dan 1 kg telur adalah 106.500
P: Baik, berikutnya saya ingin tanyakan mengapa kamu memuilih
menggunakan metode substitusi terlebih dahulu ?
S: karena saya dari anak panah pertama saya sudah mendapatkan
nilai T sehingga saya mensubstitusikan nilai T tersebut ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
persamaan yang lain supaya mendapatkan persamaan baru agar
bisa mengeliminasinya dengan persamaan yang sudah ada
P: Apakah ada kendala saat menyelesaikan masalah nomor 1 ini ?
S: Kendala yang saya dapatkan saat mengerjakan nomor 1 adalah
beberapa saat saya sering salah cakar di beberapa bagian yang
kemudian saya harus kembali untuk memperbaikinya
P: Kembali ke jawaban,Padsa jawaban kamu menuliskan -10 B – G
= 120.000 lalu 10 B + G = 120.000. Menapa kamu mengubah -
10 B – G = 120.000 menjadi 10 B + G = 120.000 ?
S: Saya membagi kedua ruas dengan negatif 1 supaya persamaan
keempat tersebut dapat bernilai positif
P: Kenapa persamaan tersebut harus positif ?
S: Supaya saya tidak terlalu bingung saat mencakar dan
mengeliminasi persamaan keempat tersebut dengan persamaan
yang l;ain
P: Apakah kamu mengubah persamaan dari yang -10 B – G =
120.000 menjadi positif 10 B + G = 120.000 karena B disini
adalah harga beras dan G adalah harga gula pasir ?
S: Iya juga ibu
P: Karena harga beras dan gula pasir tidak mungkin negatif ya ?
S: Iya ibu betul
P: Jadi apa solusi untuk permasalahan nomor 1 ?
S: Menurut saya solusi dari pertanyaan pertama adalah dengan
mencari harga dari 1 kg beras, 1 kg gula dan 1 kg telur masing-
masing dan kemudian menjumlahkannya sesuai dengan yang
ingin dibeli oleh ibu Ani
P: Jadi bagaiaman kesimpulannya ?
S: Menurut saya kesimpulannya adalah kita dapat menggunakan
metode eliminasi, metode substitusi atau menggunakan kedua
metode tersebut secara bergantian untuk mendapatkan jawaban
dari pertanyaan atau masalah.
P: Jadi kesimpulan untuk nomor 1 bagaimana ? Berapa harga
belanjaan yang ahrus dibayar oleh ibu Ani ?
S: Kesimpulannya belanjaan yang harus dibayar ibu Ani adalah
60.000 rupiah ibu.
Berdasarkan deskripsi hasil tes tertulis dan wawancara siswa dapat
disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan jenis
jawaban kedua untuk masalah nomor 1 memenuhi 5 indikator kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
pemecahan masalah menurut NCTM yaitu: 1) dapat mengidentifikasi unsur-
unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang
diperlukan, 2) Peserta didik dapat merumuskan masalah matematik atau
menyusun model matematik, 3) dapat menerapkan strategi untuk
menyelesaikan berbagai masalah, 4) dapat menjelaskan hasil sesuai
permasalahan asal, dan 5) dapat menggunakan matematika secara bermakna.
3. Kelompok jenis jawaban siswa yang ketiga
Terdapat 3 dari 30 siswa yang menjawab dengan cara berikut :
Gambar 4.26 Kelompok Jawaban Siswa Ketiga Untuk Masalah
Nomor 1 Tes Tertulis Kelas Penelitian
Berdasarkan jawaban diatas dapat terlihat bahwa dalam
menyelesaiakan masalah nomor 1, langkah pertama yang dilakukan siswa
ialah menuliskan informasi dari masalah yaitu apa saja yang diketahui dan
yang ditanyakan. Dalam menuliskan diketahui dan ditanyakan siswa belum
membuat pemisalan dan masih menuliskan dengan lengkap belanjaan dari
ibu Agnes, Ibu Hilda, Ibu Nina dan ibu Ani. Setelah menuliskan yang
diketahui dan ditanyakan, siswa memisalkan harga 1 kg beras dengan B,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
harga 1 kg gula pasir dengan B dan harga 1 kg telur dengan T. Selanjutnya
pada penyelesaia siswa menuliskan model matematika dari belanjaan ibu
Agnes dan ibu Hilda. Siswa tidak menggunakan metode substitusi ataupun
eliminasi dalam proses penyelesaian masalah nomor 1. Siswa
mengurangkan persamaan dari belanjaan ibu Agnes dengan persamaan
belanjaan ibu Hilda sehingga mendapatkan persamaan 2B + G + T = 60.000
dan siswa langsung membuat kesimpulan ibu Ani harus membayar sebesar
60.000.
Berikut kutipan hasil wawancara peneliti dengan siswa kelompok
jawaban kedua:
P: Bagaimana pemahanam kamu tentang maslah masalah nomor 1 ?
S: Menurut saya di soal nomor 1, ibu Agnes membeli 5 kg beras, 2 kg
gula pasir dan 1 kg telur dengan harga 106.500 sedangkan ibu Hilda
membeli 3 kg beras dan 1 kg gula pasir dengan harga 46.500, ibu
Nina membeli 3 kg gula pasir dan 2 kg telur dengan harga 93.000.
Yang ditanya di soal itu jika ibu Ani membeli 2 kg beras, 1 kg gula
pasir dan 1 kg telur di tempat yang sama maka berapa jumlah harga
belanjaan yang harus ibu Ani bayar
P: Bagaimana ide kamu meuntuk menyelesaikan masalah tersebut ?
S: penyelesaian nomor 1, saya menggunakan cara kerja eliminasi,
biasanya untuk soal-soal seperti ini jika menggunakan cara
eliminasi biasanya harus menjumlahkan variabel atau mengurangi
variabel pertama dengan variabel kedua, variabel kedua dengan
variabel ketiga lalu hasilnya dijumlahkan tetapi saat saya mencoba
untuk mengurangi variabel dari ibu Agnes dengan variabel ibu
Hilda, jumlah yang saya dapat variabelnya menjadi variabel
belanjaannya ibu Ani jadi begitu.
P: Darimana kamu mendapatkan strategi penjumlahan dan
pengurangan variabel pada persaman ?
S: Dari pembelajaran yang saya dapat ibu, termasuk saat saya
mengerjakan soal-soal yang diberikan
P: Baik, jadi kamu secara tidak sengaja mendapatkan persamaan
belanjaan ibu Ani dari pengurangan persamaan belanjaan ibu
Agnes dengan persamaan belanjaan ibu Hilda. Apakah kamu
langsung mendapatkan hasil perhitungan ini pada saat
mengerjakan dilembar jawaban atau apakah sebelumnya kamu
sudah melakukan perhitungan di lembar kertas cakar ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
S: Sebelumnya saya telah mengerjakannya di kertas cakar, lalu
kemudian baru saya tulis rapi di kertas yang untuk dikirimkan.
P: Jadi disini kamu bisa mengetahu harga belanjaan ibu Ani tanpa
mengetahui dahulu harga dari tiap kg beras, gula pasir ataupun
telur. Apakah pada kertas cakaran kamu sudah menghitung harga
dari tiap kg beras, gula pasir ataupun telur ?
S: Awalnya saya mau mencari harga 1 kg beras, telur dan gula pasir,
tetapi pada saat say mengurangi belanjaan ibu Agnes dan ibu
Hilda saya langsung mendapatkan total belanjaan ibu Ani, jadi
saya tidak mencari 1 kg beras, telur atau gula pasir lagi. Saya
langsung saja.
P: baiklah, jadi bagaiman kesimpulan untuk penyelesaian masalah
nomor 1 ?
S: Kesimpulannya total belanjaan yang harus dibayar ibu Ani sama
dengan dari jumlah belanjaan ibu Agnes dikurang belanjaan ibu
Hilda yaitu 60.000.
Berdasarkan deskripsi hasil tes tertulis dan wawancara siswa diatas
dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
kelompok jawaban ketiga untuk masalah nomor 1 memenuhi 5 indikator
kemampuan pemecahan masalah menurut NCTM yaitu: 1) dapat
mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan
kecukupan unsur yang diperlukan, 2) Peserta didik dapat merumuskan
masalah matematik atau menyusun model matematik, 3) dapat menerapkan
strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah, 4) dapat menjelaskan hasil
sesuai permasalahan asal, dan 5) dapat menggunakan matematika secara
bermakna.
Pada masalah nomor 2 terdapat 2 jenis kelompok jawaban siswa.
Pengelompokan jawaban siswa tersebut berdasarkan proses penyelesaian
masalah yang dikerjakan siswa. Berikut ini deskripsi dan analisis hasil
pekerjaan siswa untuk masalah nomor 2:
1. Kelompok jawaban siswa yang pertama
Terdapat 23 dari 30 siswa yang menjawab dengan cara berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Gambar 4.27 Kelompok Jawaban Siswa Pertama untuk Masalah
nomor 2 Tes Tertulis Kelas Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Berdasarkan jawaban siswa di atas terlihat bahwa dalam
menyelesaikan masalah nomor 2, langkah awal yang dikerjakan siswa yaitu
menuliskan yang diketahui dan yang ditanyakan dari masalah yang
diberikan. Siswa memisalkan luas kandang sapi dengan S, luas kandang
ayam dimisalkan A, dan luas kebun dimisalkan K. Berdasarkan pemisalan
yang dibuat, siswa meyusun model matemtika S + A + K = 1.800, S = 2A
dan K = 3S. Berikutnya terlihat pada jawaban diatas, siswa menggunakan
metode substitusi untuk melakukan perhitungan luas kandang ayam. Setelah
mendapatkan luas kandang ayam, siswa melanjutkan penyelesaian dengan
mensubstitusi luas kandang ayam ke persamaan kandang sapi dan kebun.
Setelah mendapatkan luas kandang sapi, kandang ayam dan kebun, siswa
menghitung harga tanah kandang sapi yang dijual pak Nelson adalah
400.000.000. Pada bagian akhir jawaban siswa membuat kesimpulan dari
penyelesaian yang dikerjakan yaitu harga tanah yang dijual Pak Nelson
adalah Rp 400.000.000 dan luas masing-masing kadnag sapi, kandang ayam
dan kebun secara berturut-turut adalah 400 m2, 200 m
2, dan 1.200 m
2.
Berikut kutipan hasil wawancara peneliti dengan salah 1 siswa
kelompok jawaban pertama:
P: Bagimana pemahaman kamu tentang maksud dari masalah
nomor 2 ? Coba dijelaskan.
S: Dari soal dimaksud untuk menanyakan harga dari tanah kandang
sapi serta luas dari masing-masing tanah kandang sapi, kandang
ayam dan kebun. Dimana diketahui bahwa total dari luas tanah
untuk kandang sapi, kandang ayam dan kebun itu adalah 1.800
m2 terus luas dari kandang sapi adalah 2 kali dari kandang ayam,
luas kebun adalah 3 kali dari kandang sapi serta harga dari 1 m2
tanahnya adalah Rp 1.000.000
P: Baik, pertanyaan berikutnya, mengapa kamu memilih
menggunakan metdoe substitusi utnuk menyelesaikan masalah
nomor 2 ?
S: Karena berdasarkan dari keterangan soalnya saya merasa bahwa
soal ini akan lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan jika
menggunakan metode substitusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
P: Baik, jadi kamu memilih menggunakan metode substitusi karena
menurut kamu lebih cepat untuk menyelesiakan masalah nomor 2.
Bagaimana rencana kamu untuk menyelesaikan tersebut ?
S: pertama-tama saya misalkan kandang sapi dengan variabel S,
kandang ayam dengan variabel A dan kebun dengan variabel K.
Kemudian bersarkan dari soal, saya menyimpulkan bahwa
terdapat 3 persamaan yaitu S + A + K = 1.800, terus S = 2A dan
yang terakhir adalah K = 3S. Hal berikut yang saya lakukan yaitu
mencari luas dari kandang ayam dengan memasukan variabel-
variabel berdasarkan persamaan yang telah didapat, dimana S +
A + K = 1.800, S nya diganti dengan 2A ditambah A ditambah K
diganti dengan 3 dikali 2A sama dengan 1.800. Jadi 2A + A +
6A sama dengan 1.8000, 9A sama dengan 1.800 dan A sama
dengan 200 jadi luas kandang ayam yang diperoleh adalah 200
m2. Hal berikut yang saya lakukan adalah dengan mencari luas
kandang sapi berdasarkan soaldiketahui bahwa luas kandan sapi
itu 2 kali luas kandang ayam jadi luas kandang sapi adalah 2
dikali 200 m2 sama dengan 400 m
2. Kemudian saya mencari luas
kebun dimana luas kebun itu 3 kali dari luas kandang sapi jadi
luas kebun sama dengan 3 dikali 400 m2 sama dengan 1.200 m
2.
Jadi nerdasarkan hasil tersebut dapat kita simpulkan kalau luas
dari masing-masing kandang ayam, kandang sapi dan kebun
secara berturut-turut adalah 200 m2, 400 m
2 dan 1.200 m
2 dan
harga tanah kandang sapi yang dapat dijual yaitu, karena harga
tanahnya Rp 1.000.000 permeter dan luas kandang sapinya
adalah 400 m2, maka harga tanahnya yaitu 400 dikali 1.000.000
sama dengan 400.000.000. Jadi harga tanah yang dapat dijual
adalah 400.000.000.
P: Baik, terima kasih untuk jawabannya yang sangat jelas.
Pertanyaan berikutnya, apakah ada kendala yang kamu alami
saat mengerjakan proses penyelesaian tersebut ?
S: Tidak ada ibu, karena materi seperti ini sudah saya pelajari sejak
SMP jadi tidak ada kendala sama sekali ibu
Berdasarkan deskripsi hasil tes tertulis dan wawancara siswa diatas
dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
kelompok jawaban kedua memenuhi 5 indikator kemampuan pemecahan
masalah menurut NCTM yaitu: 1) dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang
diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan, 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Peserta didik dapat merumuskan masalah matematik atau menyusun model
matematik, 3) dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai
masalah, 4) dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan asal, dan 5) dapat
menggunakan matematika secara bermakna.
2. Kelompok jawaban siswa yang kedua
Terdapat 7 dari 30 siswa yang menjawab dengan cara sebagai berikut:
Gambar 4.28 Kelompok Jawaban Siswa Kedua untuk Masalah
nomor 2 Tes Tertulis Kelas Penelitian
Berdasarkan jawaban siswa terlihat bahwa dalam menyelesaikan
masalah nomor 2, siswa menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan
dari masalah terlebih dahulu. Langkah berikutnya siswa menggunakan
metode substitusi untuk melakukan perhitungan luas kandang ayam.
Siswa mensubstitusikan luas kebun sama dengan 6 kali luas kandang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
sapi, dan luas kandang sapi sama dengan 2 kali luas kandang ayam
sehingga mendapatkan total luas lahan yang dimiliki pak Nelson yaitu
1.800 m2 sama dengan 9 kali luas kandang ayam milik pak Nelson yaitu
200 m2. Setelah mendapatkan luas kandang ayam, siswa melanjutkan
penyelesaian dengan mensubstitusi luas kandang ayam ke persamaan
kandang sapi dan kebun. Setelah mendapatkan luas kandang sapi,
kandang ayam dan kebun, siswa menghitung pendapan pak Nelson dari
penjualan kandang sapi adalah Rp 400.000.000.
Berikut kutipan hasil wawancara peneliti dengan salah 1 siswa
kelompok jawaban pertama:
P: Apa yang kamu pahami dari masalah nomor 2 ?
S: dari nomor 2 ini kan katanya si bapak Nelson ini memiliki
tanah seluas 1.800 m2 lalu diketahui dia memiliki kebun yang
luasnya 3 kali kandang sapi, lalu kandang sapinya itu 2 kali
luasnya kandang ayam, peratama kebunnya ini luas sekali ibu,
hehehe. Lalu dotanya jika dia menjual kebun sapinya
1.000.000/m2 berarti berapa total yang didapatkannya. Ini
berarti ditanyanya luas kandang sapi terlebih dahulu barulah
kita cari tahu harganya
P:Berikutnya, menurut kamu cara apa saja yang dapat
digurnakan untk menyelesaikan masalah tersebut ?
S: Menurut saya yang diperlukan metode substitusi ibu, karena
dari semua diketahui luas tanahnya, lalu kebunnya itu 3 kali
kandang sapi dan kandang sapinya 2 kali kandang ayam jadi
kita substitusi atau memasukan semuanya ke kandang ayam
saja begitu ibu, jadi kebunnya yang tadi 3 kali kandang sapi,
dan kandang sapinya yang 2 kali kandang ayam sama dengan,
eh jadinya kebun tambah kandang sapi tambah kandang ayam
sama dengan 1.800 m2 jadi kita ubah saja semuanya ke luas
kandang ayam, jadinya berarti kebunnya 6 kali kandang ayam,
kandang sapinya 2 kali kandnag ayam. Berarti kalau kita
jumlahkan 9 kali kandang ayam sama dengan 1.800 m2 dari
situ kita ketahuiluas kandang ayamnya adalah 200 m2
P: Berikutnya kamu menulisknan pada jawaban 1.800 m2 =
kebun + kandang sapi + kandang ayam, sedangkan pada
jawaban nomor 1 kamu membuat pemisalan, ada yang
dimisalkan dengan B, G dan T. Mengapa pada pengerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
jawaban masalah nomor ini kamu tidak membuat pemisalan
juga ?
S: Saya tidak buat pemisalan karena saya berpikirnya nanti saya
ubah saja ke kandang ayam karena kalau saya ubah semuanya
ke kebunitu susah ibu, jadinya saya ubah saja semuanya ke
kandang ayam supaya lebih gampang ibu. Dan juga kalau
saya tulis kandang sapi, kandang ayam begitu ya sudah saya
tulis saja begitu ibu karena tidak terlalu, daripada saya
singkat-singkat jadi KS KA terdengar aneh menurut saya ibu
P:Jadi menurut kamu kalau disingkat-sigkat atau dimisalkan itu
jadi aneh ya ?
S: Iya ibu, seperti itu, makanya saya tulis lengkap saja kandang
sapi, kandang ayam dan kebun
P:Baiklah, jadi bagaimana kesimpilan untuk penyelesaian
masalah nomor 2 ini ?
S:Kesimpulannya saya ambil dari karena kandang ayam 200 m2
dan kandang sapi luasnya 2 kali kandang ayam artinya luas
kandang sapi 400 m2 dan jika dia menjual tanah 1.000.000/m
2
artinya kesimpulannya total uang yang diterima adalah
400.000.000 jikalau dia menjual seluruh kandang sapinya.
Berdasarkan deskripsi hasil tes tertulis dan wawancara siswa diatas
dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
kelompok jawaban ketiga memenuhi 5 indikator kemampuan pemecahan
masalah menurut NCTM yaitu: 1) dapat mengidentifikasi unsur-unsur
yang diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan,
2) Peserta didik dapat merumuskan masalah matematik atau menyusun
model matematik, 3) dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan
berbagai masalah, 4) dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan asal,
dan 5) dapat menggunakan matematika secara bermakna.
G. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu (1) penelitian
ini berlangsung daring sehingga sangat bergantung pada jaringan
internet, kondisi jaringan internet yang terkadang tidak stabil membuat
peneliti dan ssiwa harus menunggu beberapa saat sehingga waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
pembelajaran cukup banyak terlewatkan begitu saja, (2) beberapa siswa
memiliki kendala dengan fasilitas elektronik saat menggunakan zoom
sehingga beberapa siswa tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran
saat zoom meet, (3) keterbatasan waktu yang mana kebijakan dari sekolah
bahwa satu jam pelajaran saat pembelajaran daring hanya 35 menit
sehingga pada saat pembelajaran seringkali melewati batas waktu
pembelajaran membuat peneliti harus mempersiapkan dan mengontrol
waktu pembelajaran dengan baik agar semua langkah pembelajaran dapat
terlaksana sehingga beberapa langkah pembelajaran berlangsung singkat
dan tidak maksimal, (4) waktu pembelajaran yang singkat dan banyaknya
kelompok diskusi siswa membuat peneliti terbatas dalam memberikan
bimbingan diskusi kepada semua kelompok, (5) dalam tahap
membimbing investigasi pada Pembelajaran Berbasis Masalah peneliti
lebih banyak hanya mengoreksi dan menjustifikasi apakah yang
dikerjakan siswa sudah benar atau belum, peneliti belum sampai pada
tahap membimbing untuk membangkitkan kemampuan metakognisi
siswa, (6) beberapa siswa kesulitan saat dihubungi untuk wawancara
sehingga peneliti hanya melakukan wawancara dengan 1 sampai 2 orang
siswa dari tiap pengelompokan jenis jawaban siswa.
H. Refleksi
Masa-masa mengerjakan tesis yang merupakan tugas akhir selama
masa kuliah ini banyak hal yang saya lalui. Dimulai dari menentukan judul
penelitian yang telah dituntut dari masa awal kuliah. Awalnya saya merasa
kaget dan bingung karena baru di awal masa perkuliahan sudah diminta
untuk menentukan topik penelitian tesis. Saya bingung topik apa yang harus
saya pilih untuk penelitian tesis saya. Pada akhirnya setelah mengikuti mata
kuliah Pembelajaran Berbasis Masalah dan diberikan tugas penelitian kecil
bersama kelompok saya merasa Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan
suatu pembelajaran yang inovatif sehingga saya tertarik untuk melakukan
penelitian dengan topik pembelajaran berbasis masalah di sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
menengah. Sejak saat itu saya memantapkan hati utnuk memilih
Pembelajaran Berbasis Masalah sebagai topik penelitian tesis saya.
Berlanjut ke pembuatan proposal penelitian tesis. Pengerjaan proposal
penelitian tesis ini saya kerjakan perlahan-lahan hingga setengah selesai di
saat saya selesai kuliah semester 2. Dikatakan setengah selesai karena masih
terdapat kekurngan dalam proposal tersebut, yaitu belum adanya penentuan
materi yang dipilih dan belum adanya penentuan tempat penelitian.
Perkuliahanhn berlanjut ke semester 3, pada saat sesmeter 3 saya tidak
melanjutkan pengerjaan proposal penelitian tesis karena saya ingin fokus
pada Praktek Pembelajaran Matematika (PPM) karena saya tahu dan sadar
bahwa saya memiliki kekurangan dalam menyampaikan materi saat
mengajar. Berjalan 1 bulan masa PPM, pandemi virus COVID-19 masuk ke
Indonesia. Adanya pandemi COVID-19 ini membuat berbagai hal dan
kegiatan yang sebelumnya dilakukan secara langsung dan tatap muka
dialihkan ke kegiatan online, termasuk kegiatan pembelajaran. Sejak adanya
pandemi COVID-19 perkuliahan berlangsung online. Pada awal perkuliahan
online, saya mengalami beberapa kesulitan, yaitu keterbatasan fasilitas
internet, adanya pandemic COVID-19 yang memaksa segala hal menjadi
terbatas dan menghambat saya dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah.
Pada semester 4 saya kembali berusaha mengerjakan proposal tesis
tetapi, karena proposal setengah jadi yang sebelumnya saya susun
merupakan proposal penelitian offline di sekolah menengah sedangkan
keadaan sekarang telah berubah dan semua kegiatan pembelajaran
berlangsung online karena belum berakhirnya pandemi COVID-19 maka
saya terpaksa harus menyesuaikan ulang prosposal penelitian tesis dengan
keadaan pandemi COVID-19. Saya disarankan oleh pembimbing saya untuk
melakukan penelitian tesis di progran studi pendidikan matematika
Universitas Sana Dharma saja agar lebih mudah untuk urusan perizinan dan
koordinasi dengan dosen pendidikan matematika. Awalnya saya setuju
untuk menyusun ulang proposal tesis saya untuk penelitian di pendidikan
matematika Universitas Sanata Dharma, tetapi pada bulan Juli 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
penyakit yang saya derita makin parah sehingga saya memutuskan untuk
tidak melakukan penelitian di pendidikan matematika Universitas Sanata
Dharma dan pulang untuk berobat di kota tempat asal saya. Sebelum pulang,
saya berkonsultasi dengan dosen pembimbing, bagaimana jika saya
melakukan penelitian di kota tempat asal saya sembari menjalani
pengobatan. Syukurnya saya diizinkan untuk melakukan penelitian di kota
tempat asal saya sembari menjalani pengobatan.
Proses pengerjaan tesis ini berlanjut di bulan Agustus 2020, karena
pada akhirnya saya memilih dan dizinkan melakukan penelitian di sekolah
menengah atas, maka saya tidak perlu mengubah semua proposal penelitian
saya dan saya hanya perlu menyesuaikan dengan dengan keadaan sekolah
tersebut dan kegiatan pembelajaran ditengah pandemi COVID-19. Akhirnya
setelah melalui berbagai hal, saya bisa mulai melakukan penelitian pada
bulan November 2020. Sebelum memulai penelitian saya berkunjung ke
sekolah tempat penelitian untuk mengurus administrasi dan berkonsultasi
dengan guru mata pelajaran matematika di sekolah tersebut. Walaupun
adanya pandemi COVID-19 tetapi ada beberapa hal yang masih harus
dilakukan secara langsung.
Setelah melakukan kegiatan penelitian yaitu pembelajaran secara
daring, saya tidak bisa langsung mewawancarai siswa, karena pada saat itu
siswa harus bersiap-siap untuk mengikuti ujian akhir semester sehingga saya
baru melakukan wawancara setelah siswa selesai mengikuti ujian akhir
semester.
Setelah selesai melakukan peneltian saya melanjutkan proses
pengobatan saya. Sakit yang saya alami sempat membuat saya kehilangan
semangat dan motivasi untuk mengerjakan tesis sehingga beberapa waktu
saya tidak bisa mengerjakan tesis dan hanya merenungi semua keburukan
yang saya alami. Seringkali di ssaat dosen pembimbing menghubungi saya
dan menanyakan bagaimana perkembangan tesis, saya hanya bisa meminta
maaf karena belum ada perkembangan yang bisa saya laporkan. Saya
bersyukur mendapatkan dosen pembimbing yang tetap sabar dengan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
saya yang kadang malas dan acuh-tak acuh dalam mengerjakan tesis. Waktu
terus bejalan, satu persatu teman seangkatan bahkan adik semester telah
menyelesaikan kuliah dan lulus. Menyaksikan hal tersebut saya berusaha
bangkit. Saya memutuskan untuk kembali ke kosan dan mencari ketenangan
untuk melanjutkan pengerjaan tesis.
Semangat, kamu pasti bisa, itulah kalimat yang hampir setiap hari
saya sebutkan selama proses mengerjakan tesis. Bukan hanya disebutkan
bahkan kata-kata motivasi “Semangat, kamu pasti bisa” itu saya tuliskan di
setiap sudut ruang kosan dan bahkan pada wallpapper handpone saya.
Melalui doa dan usaha saya melanjutkan pengerjaan tesis. Syukur kepada
Tuhan perlahan-lahan bagian kosong pada tesis saya mulai terisi dan dapat
saya konsultasikan kepada pembimbing saya.
Dari yang saya tuliskan pada bagian refleksi ini saya menyadari
bahwa segala sesuatu, baik dan buruk pasti ada dan akan terjadi, begitupun
dalam suatu penelitian pasti ada kelebihan dan keterbatasan dari suatu
penelitian tersebut. Ketika kita menemui suatu keterbatasan janganlah kita
jatuh dan terpuruk dalam keterbatasan tersebut, kita harus berusaha bangkit
dan mencari jalan keluar agar bisa tetap berkembang karena waktu terus
berjalan dan tidak bisa diputar ulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah peneliti paparkan
sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Desain pembelajaran berdasarkan langkah-langkah Pembelajaran
Berbasis Masalah yang dilaksanakan secara daring yaitu sebagai
berikut:
a. Orientasi siswa terhadap masalah yaitu pada pembelajaran
pertemuan pertama dan kedua, peneliti menyampaikan tujuan
pembelajaran, mereview pengetahuan siswa yang berkaitan materi
yang akan dipelajari, dan peneliti memberikan masalah pada siswa
sebanyak 2 masalah pada pertemuan pertama dan 2 masalah pada
pertemuan kedua.
b. Mengorganisasi siswa untuk belajar yaitu peneliti membagi siswa
dalam bentuk kelompok dan mempersiapkan WhatsApp Group
untuk tiap kelompok diskusi siswa.
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok yaitu
peniliti membimbing diskusi kelompok dalam menyelesaikan
masalah yang diberikan melalui WhatsApp Group.
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya yaitu peneliti
memberikan kesempatan kepada perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusi penyelesaian masalah yang
diberikan melalui zoom meet.
e. Menganalisis dan mengevalusai proses pemecahan masalah yaitu
peneliti membahas hasil disksusi dan presentasi kelompok,
mengevaluasi proses pembelajaran yang terjadi dan bersama-sama
dengan siswa menyimpulkan proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
2. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah mengikuti
proses pembelajaran berbasis masalah secara daring berdasarkan
indikator kemampuan pemecahan masalah menurut NCTM yaitu: 1)
dapat mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang ditanyakan,
dan kecukupan unsur yang diperlukan, 2) Peserta didik dapat
merumuskan masalah matematik atau menyusun model matematik, 3)
dapat menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah, 4)
dapat menjelaskan hasil sesuai permasalahan asal, dan 5) dapat
menggunakan matematika secara bermakna.
a. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas X MIPA 1
yang mengikuti proses pembelajaran berbasis masalah secara
daring sebagai kelas uji coba berdasarkan hasil tes tertulis:
1) Pada masalah 1 terdapat 3 jenis kelompok jawaban siswa
dalam menyelesaikan masalah. Kelompok jawaban yang
pertama terdapat 7 siswa yang memenuhi 4 indikator
kemampuan pemecahan masalah matematis menurut NCTM
yaitu indikator 1, 2 3, dan 5. Kelompok jawaban yang kedua
terdapat 2 siswa yang memenuhi 5 indikator kemampuan
pemecahan masalah matematis dan kelompok jawaban yang
ketiga terdapat 23 siswa yang memenuhi 5 indikator
kemampuan pemecahan masalah matematis.
2) Pada masalah kedua terdapat 2 jenis kelompok jawaban siswa.
Kelompok jawaban yang pertama terdapat 8 siswa yang
memenuhi 5 indikator kemampuan pemecahan masalah
matematis. Kelompok jawaban yang kedua terdapat 23 siswa
yang memenuhi 5 indikator kemampuan pemecahan masalah
matematis.
b. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas X MIPA 2
yang mengikuti proses pembelajaran berbasis masalah secara
daring sebagai kelas penelitian berdasarkan hasil tes tertulis:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
1) Pada masalah 1 terdapat 3 jenis kelompok jawaban siswa
dalam menyelesaikan masalah. Kelompok jawaban yang
pertama terdapat 26 siswa yang memenuhi 5 indikator
kemampuan pemecahan masalah matematis. Kelompok
jawaban yang kedua terdapat 1 siswa yang memenuhi 5
indikator kemampuan pemecahan masalah matematis dan
kelompok jawaban yang ketiga terdapat 3 siswa yang
memenuhi 5 indikator kemampuan pemecahan masalah
matematis.
2) Pada masalah kedua terdapat 2 jenis kelompok jawaban siswa.
Kelompok jawaban yang pertama terdapat 23 siswa yang
memenuhi 5 indikator kemampuan pemecahan masalah
matematis. Kelompok jawaban yang kedua terdapat 7 siswa
yang memenuhi 5 indikator kemampuan pemecahan masalah
matematis.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka saran yang dapat
diberikan oleh peneliti sebagai berikut:
1. Untuk pendidik maupun peneliti selanjutnya, sebaiknya setiap sebelum
memulai penelitian ataupun pembelajaran secara daring lakukanlah
pengecekan koneksi jaringan maupun media atau aplikasi yang akan
digunakan oleh semua peserta didik agar persiapan dan keterlaksanaan
penelitian lebih maksimal.
2. Untuk peneliti selanjutnya, (a) dalam tahap membimbing siswa
sebaiknya arahkan siswa untuk dapat membangkitkan kemampuan
metakognisi sehingga siswa dapat mengonstruksi pengetahuannya
sendiri, (b) dalam menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa
mungkin bisa ditinjau berdasarkan indikator kemampuan pemecahan
masalah dari beberapa ahli dan lakuakan wawancara lebih dari 2 siswa
dari setiap kelompok jawaban siswa sehingga semakin banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
informasi yang diperoleh dan analisis serta pembahasan yang dihasilkan
semakin detail.
3. Untuk siswa sebaiknya lebih aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran daring dan jangan malu ataupun takut untuk
menyampaikan pendapat ataupun pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I. (2012). Learning to Teach (Ninth Edition). New York: McGraw-
Hill.
Arnesi, Novita., Hamid K, Abdul. 2015 Penggunaan Media Pembelajaran
OnlineOfline dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Hasil Belajar
Bahasa Inggris. Universitas Negeri Medan.
Bernas. (2017, 4 November). Peringkat Berapakah Indonesia di TIMSS?.
Tersedia di : https://www.bernas.id/50899-peringkat-berapakah-
indonesia-di-timss.html
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Gava Media
Duch, B.J., Groh, S.E., dan Allen, D.E. (2001). Why Problem-Based Learning: A
Case Study of Institutional Change in Undergraduate Education. Dalam
B.J. Duch, S.E. Groh, dan D.E. Allen (Eds): The Power of Problem-
Based Learning. Virginia, Amerika: Stylus Publishing.
Gravemeijer, K. & Cobb, P. (2006). “Design Research from a Learning Design
Perspective”. In J. Van den Akker, K. Gravemeijer, S. McKenney & N.
Nieveen (Eds). Educational Design Research. New york: Routledge.
Greenberg, Jerald dan Robert A. Baron. 2003. Behaviour in Organizations,
Understanding and Managing The Human Side of Work. Third Edition.
Allin and Bacon. A Division of Schuster. Massachuscets.
Hadisi, La, and Wa Muna. 2015. “Pengelolaan Teknologi Informasi Dalam
Menciptakan Model Inovasi Pembelajaran ( E-LEARNING ).” Jurnal Al-
Ta’dib.
Hesti Cahyano dan Ririn Wahyu Setyawati. 2016. Pentingnya Peningkatan
Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui PBL untuk Mempersiapkan
generasi Unggul Menghadapi MEA.
Iyam Maryati. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada
Materi Pola Bilangan di Kelas VII Sekolah Menengah Pertama. Tersedia
di: https://media.neliti.com/media/publications/226696-penerapan-
model-pembelajaran-berbasis-ma-5edaf5ec.pdf
Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Paujiah, E. (2020). Pembelajaran
daring masa pandemik COVID-19 pada calon guru: hambatan, solusi dan
proyeksi. LP2M.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Kemendikbud (2016, 6 Desember). Peringkat dan Capaian PISA Indonesia.
Tersedia di : https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/12/peringkat-
dan-capaian-pisa-indonesia-mengalami-peningkatan
M. Ali. Hamzah dan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Meidawati S , Sobron A. N, et al. 2019. Pengaruh Daring Learning terhadap
Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar. Semarang:
Muhlisrarini, A. H. D. (2014). Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran
Matematika. In Rajagrafindo Persada jakarta.
Muhsetyo Gatot, et al. (2007). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Nakayama, M., Yamamoto, H., & Santiago, R. (2007). The Impact of Learner
Characteristics on Learning Performance in Hybrid Courses among
Japanese Students. Electronic Journal e-Learning, 5(3), 195-206.
Retrieved from https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1098825.pdf
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.
Nuraini, I. (2005). Media Pembelajaran sebagai Pembawa Pesan. Mediator.
Mediator, Retrieved from https://bit.ly/3695G2f
Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi. Alih Bahasa Tim Index. Jakarta:
Indeks.
Ruseffendi, E.T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan
CBSA. Bandung: Tarsito.
Rusman. (2011). Model-model pembelajaran: Mengembangkan profesionalisme
guru. Rajawali Pers/PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya. (2008). Model Pembelajaran Berbasis Masalah [online].Tersedia:
http://fisikasmaonline.blogspot.com/2012/ 07/model-
pembelajaranberbasismasalah_7578.html
Siswono, T. Y. E. (2008). Model pembelajaran matematika berbasis pengajuan
dan pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kreatif.
Soedjadi, R. (1995). Memantapkan Matematika Sekolah sebagai Wahana
Pendidikan dan Pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung:
Alfabeta.
Yuli Ariandi. 2016. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan
Aktivitas Belajar Pada Model Pembelajaran PBL.
Van den Akker, J. et al., (2006). “Introducing Educational Design Research”,
dalam Educational Design Research. New York : Routledge
Warsono, H., & Hariyanto, M. S. (2012). Pembelajaran aktif teori dan
asesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Materi : Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)
Kelas/Semester : X MIPA/I
Pertemuan 1 : 2 Jam Pelajaran (2 35 menit)
Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu menyusun SPLTV dari masalah kontekstual.
Siswa mampu menentukan penyelesaian sistem persamaan linear tiga variabel dengan metode substitusi dan
eliminasi.
Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan Proses Pembelajaran Kemungkinan Respon siswa Alternatif Kegiatan(Topangan)
Pendahuluan
(5 menit)
Pendidik mengucap salam dan
meminta siswa mengisi daftar hadir di
WA grup.
Pendidik dan siswa masuk ke zoom
meeting
Pendidik menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Pendidik bertanya kepada siswa cara
apa yang dapat digunakan dalam
menyelesaikan sistem persamaan
linear 2 variabel (melalui WA grup)
Siswa antusias mempersiapkan diri untuk
mengikuti proses pembelajaran.
Pendidik mengapresiasi dan
melanjutkan pembelajaran.
Siswa tidak antusias.
Siswa menjawab, cara yang dapat digunakan
untuk menyelesaikan sistem persamaan linear 2
variabel yaitu subtitusi, eliminasi dan metode
grafik.
Pendidik mengingatkan kembali
kesiapan siswa sambil memberi
motivasi dan semangat kepada
siswa.
Pendidik memberi apresiasi dan
memberikan topangan pada
siswa bahwa metode subtitusi
dan eliminasi tersebut dapat
digunakan juga untuk
menyelesaikan Sistem
Persamaan Linear Tiga Variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Inti
(55 menit)
Tahap 1 : Orientasi siswa terhadap
masalah
Pada tahap ini, pendidik memberikan
masalah pada siswa yang tujuannya
adalah siswa dapat menyusun Sistem
Persamaan Linear tiga variabel dari
masalah kontekstual yang diberikan
(masalah ditampilkan dalam zoom
meeting). Pendidik mengarahkan siswa
untuk membaca dan memahami masalah
yang diberikan.
Masalah :
Siswa menyimak dan memperhatikan apa yang
disampaikan oleh pendidik.
Pendidik mengarahkan siswa
untuk bertanya jika ada yang
belum jelas dari soal atau
masalah yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk
belajar
Pada tahap ini pendidik membagi siswa
ke dalam kelompok, membantu siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah. Pendidik membagi siswa
kedalam bentuk kelompok yang terdiri
dari 5 orang kemudian menuntun tiap
kelompok untuk masuk dalam WA grup
yang telah dipersiapkan oleh pendidik.
Siswa antusias dan bergegas pindah dari vorum
zoom ke dalam kelompok di WA grup serta
berdiskusi dengan baik dan tertib.
Pendidik memberi apresiasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Ada siswa yang diam dan tidak merespon arahan
yang diberikan.
Pendidik mengecek siswa
dengan menghubunginya
secara langsung.
Pendidik memantau diskusi
dari tiap kelompok di WA
grup.
Siswa memanfaatkan segala sumber belajar untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan.
Pendidik mengingatkan waktu
berdiskusi dan presentasi melalui
pesan chat di WA grup.
Tahap 3: Membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok
Pada tahap ini, pendidik mendorong
siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai untuk pemecahan masalah,
melaksanakan percobaan dan
penyelidikan untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah.
Pendidik masuk ke tiap WA grup
kelompok diskusi siswa dan
membimbing siswa lewat pesan chat
maupun pesan suara.
siswa bingung dalam langkah pertama
menyelesaikan masalah tersebut dan langsung
bertanya pada pendidik.
Pendidik memberi arahan dengan
meminta siswa kembali
memperhatikan masalah yang
diberikan.
Pendidik memberi arahan kepada
siswa untuk mengumpulkan
semua informasi yang ada pada
soal atau masalah yang
diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Kemungkinan jawaban 1 pada masalah 1
Diketahui:
Ada 3 orang anak yaitu Daniel, Elsa dan
Febi
Umur Daniel = umur Elsa + 4 tahun
Umur Elsa = umur Febi + 3 tahun
Umur Daniel + umur Elsa + umur Febi = 58
tahun
Ditanya : Berapa jumlah umur Daniel dan Febi ?
Jawab :
Misalkan :
umur Daniel dengan D
umur Elsa dengan E
umur Febi dengan F
maka :
D = E +4 (persamaan 1)
E = F + 3 (persamaan 2)
D + E + F = 58 (persamaan 3)
Subtitusi persamaan 1 dan 2 pada persamaan 3
(E + 4) + (F+3) + F = 58 (persamaan 4)
Subtitusi persamaan 2 pada persamaan 4
((F + 3) + 4) + (F + 3) + F = 58
(F + 7) + (F + 3) + F = 58
F + F + F + 7 + 3 = 58
Pendidik memberikan topangan
dengan bertanya kepada siswa di
WA grup kelompok yaitu:
1. Apa saja unsur-unsur yang
terdapat pada masalah?
2. Apa yang dapat dilakukan jika
mengetahui permasalahan
menghitung umur yang
diberikan?
3. Bagaimana cara
menyerdehanakan permasalahan
yang diberikan dalam bentuk
matematika ?
4. Apakah terdapat hubungan
antara variabel-variabel yang
ada pada permasalah yang
diberikan ?
5. Bagaimana cara menyatakan
hubungan variabel-variabel
umur anak-anak pak Andre yang
terdapat pada masalah ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
3F + 10 = 58
3F = 58 – 10
3F = 48
F =
F = 16
Jadi umur Febi adalah 16 tahun
Umur Daniel = umur Elsa + 4 tahun
Umur Elsa = umur Febi + 3 tahun
= 16 tahun + 3 tahun
= 19 tahun
Maka umur Daniel = 19 tahun + 4 tahun
= 23 tahun
Jadi, jumlah umur Daniel dan Febi
= 23 tahun + 16 tahun = 39 tahun
Kemungkinan Jawaban ke 2 pada masalah 1 :
Misalkan umur Daniel, Elsa dan Febi dengan D,
E, F.
Diketahui:
D = 4 + E atau D – E = 4 (persamaan 1)
E = 3 + F atau E – F = 3 (persamaan 2)
D + E + F = 58 tahun (persamaan 3)
Ditanya : D + F = …?
6. Adakah variabel yang harus
kamu tentukan nilainya ?
7. Bagaimana cara menentukan
nilai dari variabel pada
persamaan yang telah dibuat?
8. Adakah cara yang mirip yang
dapat digunakan ketika kamu
menentukan nilai variabel pada
persamaan linear dua variabel ?
9. Bagaimana cara menghitung
umur Daniel dan Febi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Jawab :
*Eliminasi E dari persamaan 1 dan 2
2D + F = 62 (persamaan 4)
*Eliminasi E dari persamaan 2 dan 3
−D – 2F = -55 dibuat positif (ruas kiri dan
kanan dikali -1)
D + 2F = 55 (persamaan 5)
*Persamaan 4 dan 5 merupakan persamaan linear
2 variabel maka Eliminasi F dari persamaan 4
dan 5 :
2D + F = 62 4D + 2F = 124
D + 2F = 55 D + 2F = 55
3D = 69
D =
D = 23
Pendidik memberikan topangan
dengan bertanya kepada siswa di
WA grup kelompok yaitu:
1. Apa saja unsur-unsur yang
terdapat pada masalah?
2. Apa yang dapat dilakukan jika
mengetahui permasalahan
menghitung umur yang
diberikan?
3. Bagaimana cara
menyerdehanakan permasalahan
yang diberikan dalam bentuk
matematika ?
4. Apakah terdapat hubungan
antara variabel-variabel yang
ada pada permasalah yang
diberikan ?
5. Bagaimana cara menyatakan
hubungan variabel-variabel
umur anak-anak pak Andre yang
terdapat pada masalah ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
*Eliminasi D dari persamaan 4 dan 5
2D + F = 62 2D + F = 62
D + 2F = 55 2D + 4F = 110
3F = 48
F =
F = 16
Didapat D = 23 dan F = 16
Maka, D + F = 23 + 16 = 39
Jadi, jumlah umur Daniel dan Febi adalah 39
tahun.
Kemungkinan Jawaban ke 3 pada masalah 1 :
Misalkan umur Daniel, Elsa dan Febi dengan D,
E, F.
Diketahui:
D = E + 4 (persamaan 1)
E = F + 3 (persamaan 2)
D + E + F = 58 tahun (persamaan 3)
6. Adakah variabel yang harus
kamu tentukan nilainya ?
7. Bagaimana cara menentukan
nilai dari variabel pada
persamaan yang telah dibuat?
8. Adakah cara yang mirip yang
dapat digunakan ketika kamu
menentukan nilai variabel pada
persamaan linear dua variabel ?
9. Bagaimana cara menghitung
umur Daniel dan Febi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Ditanya : Jumlah umur Daniel dan Febi atau
D + F = …?
Jawab :
Subtitusi persamaan 2 ke persamaan 1
D = E + 4 = (F + 3) + 4 = F + 7
D = F + 7 atau D – F = 7 (persamaan 4)
E = F + 3 atau E – F = 3 (persamaan 2)
Eliminasi E dari persamaan 3 dan 2
D + E + F = 58
E – F = 3
D + 2F = 55 (persamaan 5)
Eliminasi D dari persamaan 5 dan 4
D + 2F = 55
D – F = 7
3F = 48
F =
F = 16
Subtitusi F = 16 ke persamaan 2 dan 4
E = F + 3 = 16 + 3 = 19
D = F + 7 = 16 + 7 = 23
Pendidik memberikan topangan
dengan bertanya kepada siswa di
WA grup kelompok yaitu:
1. Apa saja unsur-unsur yang
terdapat pada masalah?
2. Bagaimana cara
menyerdehanakan permasalahan
yang diberikan dalam bentuk
matematika ?
3. Apakah terdapat hubungan
antara variabel-variabel yang
ada pada permasalah yang
diberikan ?
4. Bagaimana cara menyatakan
hubungan variabel-variabel yang
terdapat pada masalah ?
5. Adakah variabel yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Didapat D = 23 , E = 19 , F = 16
Maka, D + F = 23 + 16 = 39
Jadi, jumlah umur Daniel dan Febi adalah 39
tahun.
Kemungkinan Jawaban 1 pada masalah 2
Diketahui :
Ada 3 macam buah yang dibeli yaitu salak,
jambu dan kelengkeng. Misalkan dengan S, J
dan K.
4 kg S + 1 kg J + 2 kg K = 60.000
1 kg S + 2 kg J + 2 kg K = 46.000
3 kg S + 1 kg J + 1 kg K = 41.750
Ditanya :
Harga 1 kg jambu, 1 kg salak, 1 kg
kelengkeng
Jawab :
Dari yang diketahui dapat dibuat sistem
persamaan tiga variabel :
4 S + J + 2 K = 60.000 (persamaan 1)
S + 2 J + 2 K = 46.000 (persamaan 2)
3 S + J + K = 41.750 (persamaan 3)
kamu tentukan nilainya ?
6. Adakah cara yang mirip yang
dapat digunakan ketika kamu
menentukan nilai variabel pada
persamaan linear dua variabel ?
7. Bagaimana cara menentukan
nilai dari variabel pada
persamaan yang telah dibuat?
8. Adakah cara yang mirip yang
dapat digunakan ketika kamu
menentukan nilai variabel pada
persamaan linear dua variabel ?
9. Bagaimana cara menghitung
umur Daniel dan Febi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
*Eliminasi K dari persamaan 1 dan 2
4S + J + 2K = 60.000
S + 2 J + 2 K = 46.000
3S – J = 14.000 (persamaan 4)
*Eliminasi K dari persamaan 3 dan 1
3S + J + K = 41.750
4S + J + 2K = 60.000
6S + 2J + 2K = 83.500
4S + J + 2K = 60.000
2S – J = 23.500 (persamaan 5)
*Eliminasi S dari persamaan 4 dan 5
3S – J = 14.000 6S – 2J = 28.000
2S – J = 23.500 6S + 3J = 70.500
-5J = - 42.500
J =
J = 8.500
Didapatkan harga 1 kg Jambu = 8.500
Pendidik memberikan topangan
dengan bertanya kepada siswa di
WA grup kelompok yaitu:
1. Apa saja unsur-unsur yang
terdapat pada masalah?
2. Bagaimana cara
menyerdehanakan permasalahan
harga buah yang diberikan
dalam bentuk matematika ?
3. Apakah terdapat hubungan
antara variabel-variabel yang
ada pada permasalah yang
diberikan ?
4. Bagaimana cara menyatakan
hubungan variabel-variabel
harga buah yang terdapat pada
masalah ?
5. Adakah variabel yang harus
kamu tentukan nilainya ?
6. Adakah cara yang mirip yang
dapat digunakan ketika kamu
menentukan nilai variabel pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
*Subtitusi J = 8.500 ke persamaan 5
2S + J = 23.500
2S + 8.500 = 23.500
2S = 23.500 – 8.500
2S = 15.000
S =
= 7.500
Didapatkan harga 1 kg Salak = 7.500
*Subtitusi J = 8.500 dan S = 7.500 ke salah satu
persamaan yang terdapat variabel K untuk
mendapatkan nilai K. Subtitusi ke persamaan 3.
3S + J + K = 41.750
3 (7.500) + 8.500 + K = 41.750
22.500 + 8.500 + K = 41.750
31.000 + K = 41.750
K = 41.750 – 31.000
K= 10.750
Jadi, harga 1 kg Jambu adalah Rp8.500,00 , harga
1 kg Salak adalah Rp7.500,00 dan harga 1 kg
Kelengkeng adalah Rp 10.750,00.
persamaan linear dua variabel ?
7. Bagaimana cara menentukan
nilai dari tiap variabel pada
persamaan yang telah dibuat?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Kemungkinan jawaban ke 2 untuk masalah 2 :
Diketahui :
Ada 3 macam buah yang dibeli yaitu salak,
jambu dan kelengkeng. Misalkan harga perkg
buah dengan S, J dan K.
4S + J + 2K = 60.000 (persamaan 1)
S + 2J + 2K = 46.000 (persamaan 2)
3S + J + K = 41.750 (persamaan 3)
Ditanya :
Harga 1 kg jambu, 1 kg salak, 1 kg
kelengkeng
Jawab :
*Persamaan 2 dapat diubah menjadi
S + 2J + 2K = 46.000
S = 2J 2K + 46.000 (persamaan 4)
*Subtitusi persamaan 4 ke persamaan 3
3S + J + K = 41.750
3 ( 2J 2K + 46.000) + J + K = 41.750
6J 6K + 138.000 + J + K = 41.750
5J 5K = 41.750 – 138.000
5J 5K = 96.250
Pendidik memberikan topangan
dengan bertanya kepada siswa di
WA grup kelompok yaitu:
1. Apa saja unsur-unsur yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
=
J + K = 19.250 (persamaan 5)
*Subtitusi persamaan 5 ke persamaan 3, untuk
mencari nilai S
3S + J + K = 41.750
3S + 19.250 = 41.750
3S = 41.750 – 19.250
3S = 22.500
S =
= 7.500
*Subtitusi J + K = 19.250 dan S = 7.500 ke
persamaan 1 untuk mencari nilai K
4S + J + 2K = 60.000
4S + J + K + K = 60.000
4(7.500) + 19.250 + K = 60.000
30.000 + 19.250 + K = 60.000
49.250 + K = 60.000
K = 60.000 – 49.250
K = 10.750
*Subtitusi K = 10.750 ke persamaan 5 untuk
mendapatkan nilai J.
J + K = 19.250
J + 10.750 = 19.250
J = 19.250 – 10.750
terdapat pada masalah?
2. Bagaimana cara
menyerdehanakan permasalahan
harga buah yang diberikan
dalam bentuk matematika ?
3. Apakah terdapat hubungan
antara variabel-variabel yang
ada pada permasalah yang
diberikan ?
4. Bagaimana cara menyatakan
hubungan variabel-variabel
harga buah yang terdapat pada
masalah ?
5. Adakah variabel yang harus
kamu tentukan nilainya ?
6. Adakah cara yang mirip yang
dapat digunakan ketika kamu
menentukan nilai variabel pada
persamaan linear dua variabel ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
J = 8.500
Jadi, harga 1 kg Salak yaitu Rp7.500,00
harga 1 kg Kelengkeng yaitu Rp10.750,00
harga 1 kg Jambu yaitu Rp8.500,00
7. Bagaimana cara menentukan
nilai dari tiap variabel pada
persamaan yang telah dibuat?
Tahap 4: Mengembangkan dan
menyajikan hasil
Pada tahap ini,pendidik menunjuk satu
kelompok untuk menampilkan dan
mempresentasikan hasil pemecahan
masalah kelompoknya ke dalam forum
zoom, sekaligus membantu memberi
arahan pemecahan masalah bagi
kelompok yang mengalami kesulitan.
Kegiatan ini berguna untuk mengetahui
hasil pemahaman siswa terhadap
masalah, dan juga hasil pemecahan
masalah tersebut.
Pendidik menunjuk 2 kalompok untuk
menampilkan jawaban dan mempresentasikan
hasil diskusi mereka di forum zoom meeting yang
digunakan.
Dari hasil jawaban kelompok
yang telah dipaparkan, pendidik
mengkondisikan siswa untuk
menanggapi hasil tersebut.
Kelompok yang lain menanggapi hasil dari
kelompok yang mempresentasikan hasilnya.
Semua kelompok memiliki jawaban yang sama.
Ada kelompok yang memiliki jawaban atau
cara yang berbeda.
Jika semua jawaban kelompok
sama maka pendidik
memberikan apresiasi dan
melanjutkan pembelajaran ke
tahap selanjutnya.
Jika ada jawaban atau cara yang
berbeda atau ada kelompok lain
yang belum mengerti pendidik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
memberi topangan :
1. Pendidik mengarahkan siswa
yang belum mengerti untuk
menyampaikan bagian yang
belum dimengerti agar kelompok
yang mempresentasikan dapat
memberikan penjelasan lebih.
2. Pendidik mengarahkan
kelompok yang memiliki
jawaban atau cara pemecahan
masalah yang berbeda untuk
menampilkan dan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di forum zoom
meeting.
Masih ada kelompok siswa yang belum selesai
dan belum siap mempresentasikan hasil diskusi
Pendidik meminta siswa untuk
secara khusus mengamati hasil
kerja kelompok lain.
Penutup
(15 menit)
Tahap 5: Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan
masalah
Pada tahap ini pendidik membantu siswa
untuk melakukan refleksi atau evaluasi
Siswa belum dapat menyimpulkan proses
pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran.
1. Pendidik bersama dengan
siswa mengevaluasi semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
terhadap proses dan hasil penyelidikan
yang mereka lakukan. Kemudian
pendidik menuntun siswa untuk
membuat kesimpulan dari refleksi yang
dilakukan di forum belajar WA grup dan
zoom meeting.
jawaban yang sudah
dipaparkan di zoom meeting.
2. Pendidik mengingatkan siswa
langkah-langkah
pembelajaran dari awal
sampai akhir. Apa saja yang
telah dikerjakan dan tujuan
pembelajaran.
3. Pendidik mengarahkan siswa
untuk membuat kesimpulan
dari refleksi dan evaluasi
yang dilakukan.
Siswa dapat menyimpulkan proses pembelajaran
yang telah berjalan.
Pendidik memberikan apresiasi
kemudian pendidik
menyampaikan kesimpulan dari
keseluruhan kegiatan yang
dilakukan dalam proses
pembelajaran, berikutnya
pendidik menyampaikan inti
kegiatan pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya kemudian
menutup pembelajaran dan zoom
meeting yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Materi : Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel (SPLTV)
Kelas/Semester : X MIPA/I
Pertemuan 2 : 2 Jam Pelajaran (2 35 menit)
Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu menyelesaikan masalah kontekstual yang terkait dengan sistem persamaan linear tiga variabel
Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan Proses Pembelajaran Kemungkinan Respon siswa Alternatif Kegiatan(Topangan)
Pendahuluan
(5 menit)
Pendidik mengucap salam dan
meminta siswa mengisi daftar hadir di
WA grup.
Pendidik dan siswa masuk ke google
clasroom
Pendidik menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Siswa antusias mempersiapkan diri untuk
mengikuti proses pembelajaran.
Pendidik mengapresiasi dan
melanjutkan pembelajaran.
Siswa tidak antusias.
Pendidik mengingatkan kembali
kesiapan siswa sambil memberi
motivasi dan semangat kepada
siswa.
Inti
(55 menit)
Tahap 1 : Orientasi siswa terhadap
masalah
Pada tahap ini, pendidik memberikan
masalah pada siswa yang tujuannya
adalah siswa dapat menyusun Sistem
Persamaan Linear tiga variabel dari
masalah kontekstual yang diberikan
(masalah ditampilkan dalam zoom
meeting). Pendidik mengarahkan siswa
untuk membaca dan memahami masalah
yang diberikan.
Masalah :
Siswa menyimak dan memperhatikan apa yang
disampaikan oleh pendidik.
Pendidik mengarahkan siswa
untuk bertanya jika ada yang
belum jelas dari soal atau
masalah yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Tahap 2: Mengorganisasi siswa untuk
belajar
Pada tahap ini pendidik membagi siswa
ke dalam kelompok, membantu siswa
mendefinisikan dan mengorganisasikan
tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah. Pendidik membagi siswa
kedalam bentuk kelompok yang terdiri
dari 5 orang kemudian menuntun tiap
kelompok untuk masuk dalam WA grup
yang telah dipersiapkan oleh pendidik.
Siswa antusias dan bergegas pindah dari vorum
zoom ke dalam kelompok di WA grup serta
berdiskusi dengan baik dan tertib.
Pendidik memberi apresiasi.
Ada siswa yang diam dan tidak merespon arahan
yang diberikan.
Pendidik mengecek siswa
dengan menghubunginya
secara langsung.
Pendidik memantau diskusi
dari tiap kelompok di WA
grup.
Siswa memanfaatkan segala sumber belajar untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan.
Pendidik mengingatkan waktu
berdiskusi dan presentasi melalui
pesan chat di masing-masing
grup kelompok diskusi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Tahap 3: Membimbing penyelidikan
individu maupun kelompok
Pada tahap ini, pendidik mendorong
siswa untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai untuk pemecahan masalah,
melaksanakan percobaan dan
penyelidikan untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah.
Pendidik masuk ke tiap WA grup
kelompok diskusi siswa dan
membimbing siswa lewat pesan chat
maupun pesan suara.
siswa bingung dalam langkah pertama
menyelesaikan masalah tersebut dan langsung
bertanya pada pendidik.
Pendidik memberi arahan dengan
meminta siswa kembali
memperhatikan masalah yang
diberikan.
Pendidik memberi arahan kepada
siswa untuk mengumpulkan
semua informasi yang ada pada
soal atau masalah yang
diberikan.
Kemungkinan jawaban 1 pada masalah 1
Diketahui:
Ada 3 campuran beras
Campuran pertama : 1 kg beras jenis A + 2
kg beras jenis B + 3 kg beras jenis C dengan
harga Rp 51.000,00
Campuran kedua : 2 kg beras jenis A + 3 kg
beras jenis B dengan harga Rp 48.000,00
Campuran ketiga : 1 kg beras jenis B + 1 kg
beras jenis C dengan harga Rp 16.500,00
Harga beras berdasarkan kualitas, semakin
mahal maka semakin berkualitas
Pendidik memberikan topangan
dengan bertanya kepada siswa di
WA grup kelompok yaitu:
1. Apa saja unsur-unsur yang
terdapat pada masalah?
2. Apa yang dapat dilakukan jika
mengetahui permasalahan yang
diberikan?
3. Bagaimana cara
menyerdehanakan permasalahan
beras yang diberikan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Ditanya : Beras jenis mana yang paling
berkualitas ?
Jawab :
Misalkan :
Beras jenis A dengan A
Beras jenis B dengan B
Beras jenis C dengan C
maka :
A + 2B + 3C = 51.000 (persamaan 1)
2A + 3B = 48.000 (persamaan 2)
B + C = 16.500 (persamaan 3)
*Eliminasi A pada persamaan 1 dan 2
A + 2B + 3C = 51.000
2A + 3B = 48.000
2A + 4B + 6C = 102.000
2A + 3B = 48.000 -
B + 6C = 54.000 (persamaan 4)
*Eliminasi B pada persamaan 4 dan 3
B + 6C = 54.000
B + C = 16.500 -
5C = 37.500
bentuk matematika ?
4. Apakah terdapat hubungan
antara jenis-jenis beras yang
ada pada permasalah yang
diberikan ?
5. Bagaimana cara menyatakan
hubungan jenis-jenis beras yang
terdapat pada masalah ?
6. Adakah jenis beras yang harus
kamu tentukan nilainya ?
7. Bagaimana cara menentukan
nilai atau harga jenis-jenis beras
pada persamaan yang telah
dibuat?
8. Bagaimana cara menentukan
beras jenis mana yang paling
berkualitas ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
C =
C = 7.500
Didapatkan harga beras jenis C yaitu Rp
7.500,00
*Subtitusi C = 7.500 ke persamaan 3 untuk
mencari nilai B
B + C = 16.500
B + 7.500 = 16.500
B = 16.500 – 7.500
B = 9.000
Didapatkan harga beras jenis B yaitu Rp
9.000,00
*Subtitusi B = 9.000 ke persamaan 2 untuk
mencari nilai A
2A + 3B = 48.000
2A + 3(9.000) = 48.000
2A + 27.000 = 48.000
2A = 48.000 – 27.000
2A = 21.000
A =
A = 10.500
Didapatkan harga beras jenis A yaitu Rp
10.500,00
Jadi, didapatkan harga beras jenis A Rp
10.500,00. Harga beras jenis B Rp 9.000,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Harga beras jenis C Rp 7.500,00. Maka beras
yang paling berkualitas adalah beras dengan
dengan harga termahal yaitu beras jenis A.
Kemungkinan Jawaban ke 2 pada masalah 1 :
Misalkan jenis beras A, jenis beras B dan jenis
beras C secara berturut-turut dengan A, B, C.
Diketahui:
Ada 3 campuran beras
Campuran pertama : 1 kg A + 2 kg B + 3 kg
C dengan harga Rp 51.000,00
Campuran kedua : 2 kg A + 3 kg B dengan
harga Rp 48.000,00
Campuran ketiga : 1 kg B + 1 kg C dengan
harga Rp 16.500,00
Harga beras berdasarkan kualitas, semakin
tinggi harga maka semakin berkualitas
Ditanya : Beras jenis mana yang paling
berkualitas ?
Jawab:
*Dari yang diketahui, diperoleh :
Pendidik memberikan topangan
dengan bertanya kepada siswa di
WA grup kelompok yaitu:
1. Apa saja unsur-unsur yang
terdapat pada masalah?
2. Bagaimana cara
menyerdehanakan permasalahan
tentang beras yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
A + 2B + 3C = 51.000 (persamaan 1)
2A + 3B = 48.000 (persamaan 2)
B + C = 16.500 (persamaan 3)
*Eliminasi C pada persamaan 1 dan 3
A + 2B + 3C = 51.000
B + C = 16.500
A + 2B + 3C = 51.000
3B + 3C = 49.500 -
A – B = 1.500 (persamaan 4)
*Eliminasi A pada persamaan 2 dan 4
2A + 3B = 48.000
A – B = 1.500
2A + 3B = 48.000
2A – 2B = 3.000 -
5B = 45.000
B =
B = 9.000
*Subtitusi nilai B = 9.000 ke persamaan 4 untuk
mencari nilai A
A – B = 1.500
dalam bentuk matematika ?
3. Apakah terdapat hubungan
antara jenis-jenis beras yang
ada pada permasalah yang
diberikan ?
4. Bagaimana cara menyatakan
hubungan jenis-jenis beras yang
terdapat pada masalah ?
5. Adakah variabel jenis beras
yang harus kamu tentukan
nilainya ?
6. Adakah cara yang mirip yang
dapat digunakan ketika kamu
menentukan nilai variabel pada
persamaan linear dua variabel ?
7. Bagaimana cara menentukan
nilai dari variabel jenis beras
pada persamaan yang telah
dibuat?
8. Manakah jenis beras yang
paling berkualitas ? Mengapa ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
A – 9.000 = 1.500
A = 1.500 + 9.000
A = 10.500
*Subtitusi nilai B = 9.000 ke persamaan 3 untuk
mencari nilai C
B + C = 16.500
9.000 + C = 16.500
C = 16.500 – 9.000
C = 7.500
Jadi, didapatkan harga beras jenis A yaitu Rp
10.500,00. Harga beras jenis B yaitu Rp
9.000,00 dan harga beras jenis C yaitu Rp
7.500,00.
Maka beras yang paling berkualitas yaitu
beras jenis A.
Kemungkinan Jawaban 1 pada masalah 2
Diketahui :
Ada 3 mesin yang bekerja dalam 1 minggu
yaitu mesin X, Y dan Z.
Kerja mesin X, Y dan Z menghasilkan 5.500
kaos dalam 1 minggu
Kerja mesin X dan Y menghasilkan 3.500
kaos dalam 1 minggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Kerja mesin X dan Z menghasilkan 4.300
dalam 1 minggu
1 bulan = 4 minggu
Ditanya :
Banyaknya kaos yang dihasilkan tiap mesin
dalam waktu 1 bulan
Jawab :
Dari yang diketahui dapat dibuat sistem
persamaan tiga variabel :
X + Y + Z = 5.500 (persamaan 1)
X + Y = 3.500 (persamaan 2)
X + Z = 4.300 (persamaan 3)
*Eliminasi X dan Y pada persamaan 1 dan 2
X + Y + Z = 5.500
X + Y = 3.500
Z = 2.000
Didapatkan hasil kerja mesin Z dalam 1
minggu menghasilkan 2.000 kaos. Maka hasil
kerja mesin Z dalam 1 bulan = 2.000 kaos
4 = 8.000 kaos.
*Subtitusi nilai Z = 2.000 ke persamaan 3 untuk
mencari nilai X
X + Z = 4.300
X + 2.000 = 4.300
Pendidik memberikan topangan
dengan bertanya kepada siswa di
WA grup kelompok yaitu:
1. Apa saja unsur-unsur yang
terdapat pada masalah?
2. Bagaimana cara
menyerdehanakan permasalahan
mesin di pabrik konveksi yang
diberikan dalam bentuk
matematika ?
3. Apakah terdapat hubungan
antara mesin A, B dan C pada
permasalah yang diberikan ?
4. Bagaimana cara menyatakan
hubungan variabel-variabel hasil
kerja mesin yang terdapat pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
X = 4.300 – 2000
X = 2.300
Didapatkan hasil kerja mesin X dalam 1
minggu menghasilkan 2.300 kaos. Maka hasil
kerja mesin X dalam 1 bulan = 2.300 kaos
4 = 9.200 kaos.
*Subtitusi nilai X = 2.300 ke persamaan 2 untuk
mencari nilai Y
X + Y = 3.500
2.300 + Y = 3.500
Y = 3.500 – 2.300
Y = 1.200
Didapatkan hasil kerja mesin Y dalam 1
minggu menghasilkan 1.200 kaos. Maka hasil
kerja mesin Y dalam 1 bulan = 1.200 kaos
4 = 4.800 kaos.
Jadi, banyaknya kaos yang dihasilkan tiap-
tiap mesin dalam satu bulan yaitu mesin X
menghasilkan 9.200 kaos, mesin Y 4.800
kaos dan mesin Z menghasilkan 8.000 kaos
dalam waktu 1 bulan.
Kemungkinan jawaban ke 2 untuk masalah 2 :
Diketahui :
Ada 3 mesin yang bekerja dalam 1 minggu
yaitu mesin X, Y dan Z.
masalah ?
5. Adakah variabel yang harus
kamu tentukan nilainya ?
6. Adakah cara yang mirip yang
dapat digunakan ketika kamu
menentukan nilai variabel pada
persamaan linear dua variabel ?
7. Bagaimana cara menentukan
nilai dari variabel hasil kerja
mesin pada persamaan yang
telah dibuat?
8. Berapa kaos hasil kerja tiap
mesin dalam waktu 1 minggu ?
9. Bagaimana cara menentukan
banyak kaos hasil kerja mesin
dalam waktu 1 bulan ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
mesin X, Y dan Z bekerja bersama
menghasilkan 5.500 kaos dalam seminggu
jika hanya mesin X dan Y menghasilkan
3.500 kaos dalam seminggu
jika hanya mesin X dan Z menghasilkan
4.300 seminggu
1 bulan = 4 minggu
Ditanya :
Banyaknya kaos yang dihasilkan tiap mesin
dalam waktu 1 bulan
Jawab :
Dari yang diketahui dapat dibuat sistem
persamaan tiga variabel :
X + Y + Z = 5.500 (persamaan 1)
X + Y = 3.500 (persamaan 2)
X + Z = 4.300 (persamaan 3)
*Eliminasi X dan Y pada persamaan 1 dan 2
X + Y + Z = 5.500
X + Y = 3.500
Z = 2.000
Didapatkan hasil kerja mesin Z dalam 1
minggu menghasilkan 2.000 kaos.
*Eliminasi X dan Z pada persamaan 1 dan 3
Pendidik memberikan topangan
dengan bertanya kepada siswa di
WA grup kelompok yaitu:
1. Apa saja unsur-unsur yang
terdapat pada masalah?
2. Bagaimana cara
menyerdehanakan permasalahan
mesin di pabrik konveksi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
X + Y + Z = 5.500
X + Z = 4.300
Y = 1.200
Didapatkan hasil kerja mesin Y dalam 1
minggu menghasilkan 1.200 kaos.
*Subtitusi nilai Y dan Y ke persamaan 1 untuk
mencari nilai X
X + Y + Z = 5.500
X + 1200 + 2000 = 5.500
X + 3.200 = 5.500
X = 5.500 – 3.200
X = 2.300
Didapatkan hasil kerja mesin Y dalam 1
minggu menghasilkan 1.200 kaos.
*Banyaknya kaos yang dihasilkan tiap mesin
dalam waktu 1 bulan
Mesin X menghasilkan 2.300 kaos seminggu
Maka dalam waktu 1 bulan (4 minggu)
jumlah kaos yang dihasilkan mesin X =
2.300 4 = 9.200
Mesin Y menghasilkan 1.200 kaos seminggu
Maka dalam waktu 1 bulan jumlah kaos yang
dihasilkan mesin Y = 1.200 4 = 4.800
diberikan dalam bentuk
matematika ?
3. Apakah terdapat hubungan
antara mesin A, B dan C pada
permasalah yang diberikan ?
4. Bagaimana cara menyatakan
hubungan variabel-variabel hasil
kerja mesin yang terdapat pada
masalah ?
5. Adakah variabel yang harus
kamu tentukan nilainya ?
6. Adakah cara yang mirip yang
dapat digunakan ketika kamu
menentukan nilai variabel pada
persamaan linear dua variabel ?
7. Bagaimana cara menentukan
nilai dari variabel hasil kerja
mesin pada persamaan yang
telah dibuat?
8. Berapa kaos hasil kerja tiap
mesin dalam waktu 1 minggu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Mesin Z menghasilkan 2.000 kaos seminggu
Maka dalam waktu 1 bulan jumlah kaos yang
dihasilkan mesin Y = 2.000 4 = 8.000
Jadi, banyaknya kaos yang dihasilkan tiap
mesin X, Y dan Z dalam waktu 1 bulan yaitu
9.200, 4.800 dan 8.000
9. Bagaimana cara menentukan
banyak kaos hasil kerja mesin
dalam waktu 1 bulan ?
Tahap 4: Mengembangkan dan
menyajikan hasil
Pada tahap ini,pendidik menunjuk satu
kelompok untuk menampilkan dan
mempresentasikan hasil pemecahan
masalah kelompoknya ke dalam forum
zoom, sekaligus membantu memberi
arahan pemecahan masalah bagi
kelompok yang mengalami kesulitan.
Kegiatan ini berguna untuk mengetahui
hasil pemahaman siswa terhadap
masalah, dan juga hasil pemecahan
masalah tersebut.
Pendidik menunjuk 2 kalompok untuk
menampilkan jawaban dan mempresentasikan
hasil diskusi mereka di forum zoom meeting yang
digunakan.
Dari hasil jawaban kelompok
yang telah dipaparkan, pendidik
mengkondisikan siswa untuk
menanggapi hasil tersebut.
Kelompok yang lain menanggapi hasil dari
kelompok yang mempresentasikan hasilnya.
Semua kelompok memiliki jawaban yang sama.
Ada kelompok yang memiliki jawaban atau
cara yang berbeda.
Jika semua jawaban kelompok
sama maka pendidik
memberikan apresiasi dan
melanjutkan pembelajaran ke
tahap selanjutnya.
Jika ada jawaban atau cara yang
berbeda atau ada kelompok lain
yang belum mengerti pendidik
memberi topangan :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
1. Pendidik mengarahkan siswa
yang belum mengerti untuk
menyampaikan bagian yang
belum dimengerti agar kelompok
yang mempresentasikan dapat
memberikan penjelasan lebih.
2. Pendidik mengarahkan
kelompok yang memiliki
jawaban atau cara pemecahan
masalah yang berbeda untuk
menampilkan dan
mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya di forum zoom
meeting.
Masih ada kelompok siswa yang belum selesai
dan belum siap mempresentasikan hasil diskusi
Pendidik meminta siswa untuk
secara khusus mengamati hasil
kerja kelompok lain.
Penutup
(15 menit)
Tahap 5: Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan
masalah
Pada tahap ini pendidik membantu siswa
untuk melakukan refleksi atau evaluasi
Siswa belum dapat menyimpulkan proses
pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran
4. Pendidik bersama dengan
siswa mengevaluasi semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
terhadap proses dan hasil penyelidikan
yang mereka lakukan. Kemudian
pendidik menuntun siswa untuk
membuat kesimpulan dari refleksi yang
dilakukan di forum belajar WA grup dan
zoom meeting.
jawaban yang sudah
dipaparkan di zoom meeting.
5. Pendidik mengingatkan siswa
langkah-langkah
pembelajaran dari awal
sampai akhir. Apa saja yang
telah dikerjakan dan tujuan
pembelajaran.
6. Pendidik mengarahkan siswa
untuk membuat kesimpulan
dari refleksi dan evaluasi
yang dilakukan.
Siswa dapat menyimpulkan proses pembelajaran
yang telah berjalan.
Pendidik memberikan apresiasi
kemudian pendidik
menyampaikan kesimpulan dari
keseluruhan kegiatan yang
dilakukan dalam proses
pembelajaran, berikutnya
pendidik menyampaikan inti
kegiatan pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya kemudian
menutup pembelajaran dan zoom
meeting yang digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI