tandik: jurnal seni dan pendidikan seni - Jurnal Math Didactic ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of tandik: jurnal seni dan pendidikan seni - Jurnal Math Didactic ...
TANDIK: JURNAL SENI DAN PENDIDIKAN SENI
Volume 1 Nomor 1, April 2021, halaman 38 - 47
Tersedia Daring pada http://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/tandik
38
Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021
PEMANFAATAN MEDIA FITNES SEBAGAI VARIASI METODIK DALAM
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN OLAH TUBUH
UTILIZATION OF FITNES MEDIA AS A METHODIC VARIATION IN THE
DEVELOPMENT OF BODY EXERCISE LEARNING
Rinto Widyarto1, Ni Wayan Mudiasih2, Ni Wayan Iriani3
Program Studi Pendidikan Sendratasik, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar
Email. [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak: Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan, FSP-ISI Denpasar berupaya mengembangkan
pembelajaran yang unggul dan berkualitas. Mata kuliah olah tubuh, salah satu kajian metode pengembangan yang
memerlukan latihan gerak tubuh dengan pola gerak yang bersifat bebas. Pelatihan olah tubuh untuk meningkatkan
kelenturan tubuh, memaksimalkan jarak jangkau persendian, menanamkan rasa estetika dan sensitifitas gerak, dan
juga menambah kekuatan bagi peningkatan stamina tubuh. Tujuan penelitian ini menghasilkan “produk teknik
gerak” dalam pembelajaran olah tubuh dengan variasi metodik melalui media fitness. Variasi metodik disesuaikan
dengan potensi dan media fitness agar pembelajaran lebih fungsional dan dikembangkan secara berkelanjutan.
Fokus kajian pada pemilihan teknik gerak atraksi dan yoga dengan memanfaatkan fitness, selanjutnya dilakukan
penulisan istilah gerak olah tubuh, serta langkah pengimplementasiannya. Penelitian ini dengan pendekatan
kualitatif, yang lebih menekankan pada ”metode variatif”. Metode pengumpulan data melalui observasi partisipasi,
wawancara, dan pelatihan yang terfokus pada mahasiswa. Hasil penelitian ini berupa deskripsi gerak menjadi
bahan terapan dasar pada mata kuliah olah tubuh dan praktek tari seperti gerak jalan itik, bebek, omang-omang,
merayap jalan cicak, komodo (biawak). Jenis gerakan berputar, jinjit berputar, sila berputar, gangsing, meroda,
guling batu, gerakan roll dan back roll.
Kata Kunci: Pembelajaran, olah tubuh, metodik, dan fitness
Abstract: The Performing Arts Education Study Program, FSP-ISI Denpasar strives to develop superior and
quality learning. Physical exercise course, one of the studies of development methods that requires exercise in
body movements with free movement patterns. Exercise training to increase flexibility, maximize range of joints,
instill aesthetic sense and sensitivity to movement, and also increase strength for increased stamina. The purpose
of this research is to produce "movement technique products" in learning body sports with methodical variations
through fitness media. Methodic variations are adjusted to the potential and fitness media so that learning is more
functional and developed in a sustainable manner. The focus of the study is on choosing techniques for attraction
motion and yoga by utilizing fitness, then writing the terms of body movements, and the steps for their
implementation. This research uses a qualitative approach, which emphasizes more on "varied methods". Methods
of data collection through participatory observation, interviews, and training focused on students. The results of
this study are in the form of a description of motion as a basic applied material in the subject of bodybuilding and
dance practices such as gaiting ducks, ducks, omang-omang, lizard crawling, komodo (lizard). Types of rotating
movements, tiptoe rotating, please turn, gangsing, wheeling, stone rolling, roll motion and back roll.
Keywords: Learning, physcal exercise, method, and fitnes.
Cara Sitasi: Widyarto, Rinto., Mudiasih, Ni Wayan., & Iriani, Ni Wayan. (2021). Pemanfaatan Media Fitnes
Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah Tubuh. Tandik : Jurnal Seni dan Pendidikan
Seni, 1(1), 38-47. https://doi.org/10.33654/tdk.v1i1.1234
Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah
Tubuh
39
Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021
Pendahuluan
Proses belajar terjadi jika ditemukan
perubahan perilaku, dari tidak tahu menjadi
tahu, dari tidak bisa menjadi bisa dalam
melakukan sesuatu, dan dari tidak terampil
menjadi terampil, semua ini berlangsung
berdasarkan sebuah pengalaman. Belajar
sesungguh-nya ditandai oleh suatu perubahan
tingkah laku yang meliputi aspek kognitif
seperti pemahaman, kecakapan, aspek
keterampilan dan aspek efektif seperti sikap
dan kebiasaan. Belajar sebagai proses
perubahan prilaku yang relatif permanen dari
sebuah pengalaman dan belajar yang
memungkinkan seseorang mendapat
perubahan dalam perilakunya,
pengorganisasian cara berpikir dan berbuat
atau me-nemukan cara baru dalam bertingkah
laku guna menemukan konsep baru dari
informasi yang diperolehnya (Tandon,
1993:20).
Latihan olah tubuh dengan melakukan
gerakan-gerakan tubuh dalam pemilihan
gerakan berpola pada gerak yang bersifat
bebas. Bertujuan untuk meningkatkan
kelenturan atau fleksibilitas tubuh, di samping
memaksi-malkan jarak jangkau persendian,
menanam-kan rasa estetika dan sensitifitas
gerak, juga untuk menambah kekuatan serta
meningkatkan stamina tubuh.
Memperhatikan proses pembelajaran
secara umum tidak cukup hanya
mengandalkan metode saja, baik metode
ceramah maupun metode demonstrasi, namun
harus diupa-yakan dengan memanfaatkan
salah satu media fitness. Media ini termasuk
alat teknologi canggih dengan pemakaiannya
lebih praktis dan memungkinkan dapat
dimanfaatkan sebagai sarana pembentukan
tubuh bagi mahasiswa yang memiliki
kendala/masalah. Bagaima-na mengupayakan
tubuh yang gemuk dapat menjadi tubuh yang
langsing, tubuh yang agak bungkuk menjadi
tubuh yang tegak. Hal ini terkadang pernah
dijumpai pada mahasiswa yang memiliki
postur tubuh gemuk, kendur, dan bungkuk
akan sangat mempengaruhi penampilannya,
sehingga bisa berimbas pula pada kegiatan
lainnya, akibatnya kompetensi yang dihasilkan
menjadi canggung dan ku-rang percaya diri.
Dengan demikian sangat beralasan bahwa
mata kuliah olah tubuh men-jadi media
pengolahan tubuh yang kurang maksimal.
Kondisi ini juga mempengaruhi idealisme
untuk mencoba memanfaatkan media fitness
dalam berolah tubuh yang selama ini belum
pernah dilakukan dalam mata kuliah ini.
Melalui pemanfaatan media ini bagi
mahasiswa akan lebih mudah dapat memiliki
bentuk tubuh yang ideal artinya yang sesuai
dengan ukuran seorang penari di atas
panggung.
Berdasarkan kenyataan yang ada, maka
dalam kesempatan ini diperlukan suatu cara
pembelajaran baru dengan memanfaatkan
media fitness agar mahasiswa mampu belajar
berolah gerak secara efektif dan berhasil guna.
Dengan harapan sistem pendidikan nasional
mampu dilakukan secara mandiri, sehingga
pembentukan tubuh dapat kondusif dan
memuaskan mahasiswa.
Pendidikan yang berbasis capaian
pembelajaran menitikberatkan pada sebuah
sistem pendidikan yang didasarkan atas ke-
mampuan, guna memenuhi tuntutan kebutuhan
pasar kerja. Kiat-kiat untuk memenuhi
tuntutan kurikulum yang berbasis kompetensi
tersebut, maka metode media pembelajaran
baru penting untuk diterapkan. Dengan catatan
metode pembelajaran yang lama bukannya
ditinggalkan yang masih relevan tetap
digunakan. Seperti metode ceramah,
demonstrasi, imitatif (menirukan).
Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah
Tubuh
40
Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021
Sasaran materi gerak lebih
dititikberatkan pada pengolahan gerak dengan
memberi teknik yang mengarah kepada atraksi
dan pengembangan yoga tentu hal inilah yang
dipandang perlu oleh mahasiswa setidaknya
memiliki tubuh yang seimbang, lentur, dan
kuat.
Belajar olah tubuh berarti lebih
berfokus pada praktek yang banyak
menggunakan media tubuh untuk bergerak.
Gerak yang akan dihasilkan menjadi gerak
yang berkualitas bila alat-alat fitness
dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan
sasaran dan fungsinya masing-masing. Untuk
melihat kualitas gerak yang baik tentu dapat
diamati pada beberapa aspek yang terdapat
dalam anatomi tubuh itu sendiri seperti gerak
kepala, badan, dan kaki yang mampu dibuat
lentur dan memiliki kekuatan otot dengan baik.
Hal tersebut sedapat mungkin dicapai dengan
pemanfaatan media fitness secara teratur dan
terarah. Adapun bagian-bagian tubuh yang
perlu dilatih:
1. Kepala, tubuh bagian atas yang dapat di-
gerakkan ke arah depan, belakang, ke
samping kanan, dan kiri kemudian memu-
tar.
2. Badan, tubuh bagian tengah yaitu dari ba-
hu sampai pinggang yang dapat digerak-
kan ke depan, ke belakang, ke samping,
dan memutar sesuai dengan kebutuhan.
3. Kaki, tubuh bagian bawah yang banyak
bisa digerakkan berbagai arah.
Ketiga bagian tubuh ini akan
terangkum menjadi satu kesatuan yang lazim
disebut koordinasi gerak dan terangkum dalam
suatu bentuk pemanasan. Pengembangannya
muncul pula dalam suatu pengisian ruang baik
dalam ruang gerak dan ruang di dalam ruang.
Gerakan-gerakan tersebut di atas kalau
dipelajari memerlukan suatu ketekunan,
kemampuan, dan keterampilan dan
memerlukan peragaan. Dalam penyajian
praktek inilah tampaknya bantuan teknologi
yang berupa media fitness akan sangat
membantu proses pembelajaran yang lebih
efektif dan efisien. Dengan bantuan media
teknologi tersebut mahasiswa tidak hanya
terpaku pada proses pembelajaran di dalam
perkuliahan saja, me-lainkan mereka dapat
belajar secara mandiri. Dengan demikian
secara perlahan diharapkan mahasiswa lebih
berperan aktif untuk me-nguasai dengan
memanfaatkan media fitness yang telah
tersedia, sehingga lebih berkesempatan dapat
belajar secara mandiri bahkan untuk
memperdalam belajar di kalangan pecinta
senam di masyarakat, mampu menerapkan
dasar-dasar teoritis yang dikuasainya se-cara
formal. Kajian pengembangan pembela-jaran
Olah Tubuh ini dengan metode peman-faatan
alat fitness agar berdampak terhadap hasil
proses belajar mengajar dalam mata kuliah
Olah Tubuh yang lebih berkualitas.
Manfaat dan tujuan penelitian ini
sesuai skema yang diajukan dalam penelitian
ini secara khusus untuk mewujudkan “produk
pengembangan gerak” berupa teknik
pengembangan gerak berupa atraksi dan yoga
dengan durasi 20 menit. Pengembangan
geraknya diantaranya teknik kaki yang di
depan dada, baling-baling atas, tas gendong,
roda berputar, meroda bertumpu pada paha,
banting badan melipat badan.
Urgensi Penelitian ini diharapkan dapat
membantu memecahkan kesulitan yang
dihadapi mahasiswa, khususnya dalam
mempersiapkan tubuh menjadi elastis, serta
mam-pu menciptakan gairah para mahasiswa
dalam berolah tubuh untuk terciptanya
kreativtas berupa teknik pengembangan gerak
baru yang bermutu. Pembelajaran Olah tubuh
dalam wujud perpaduan antara teknik gerak
Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah
Tubuh
41
Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021
atraksi dan yoga adalah salah satu teknik gerak
yang dapat dikembangkan dan menjadikan
daya tarik mahasiswa untuk berolah tubuh.
Melalui pengembangan teknik gerak ini,
diharapkanmahasiswa dapat meningkatkan
diri untuk berkreativitas, mampu menciptakan
karya-karya seni memiliki inovasi baru yang
bermutu. Selanjutnya diharapkan melalui
pembe-lajaran ini kelemahan-kelemahan
mahasiswa yang ada agar dapat ditekan sekecil
mungkin. Metode pembelajaran secara variatif
ini agar mampu menciptakan suasana belajar
mahasiswa yang lebih kondusif. Sasaran
kegiatan penelitian ini adalah mahasiswa Prodi
Pendidikan Seni Pertunjukan yang hasilnya
diharapkan dapat memberikan manfaat yang
po-sitif dalam hal:
1) Penyusunan metode pembelajaran inovatif
ini diharapkan dapat menumbuhkan
kesadaran, menanamkan kedisplinan, dan
tekun belajar berolah tubuh di kalangan
mahasiswa. Proses pembelajaran yang
dapat memenuhi sasaran, setidaknya dapat
mendekati standar kompetensi yang
umumnya diharapkan oleh kalangan dunia
pendidikan. Pada kalangan dosen akan
lebih berkeinginan untuk mengembang-
kan ilmu dan keterampilannya, sehingga
materi yang disajikan mampu berhasil
guna, dan sangat relevan dengan kondisi di
luar kampus yaitu masyarakat.
2) Dengan metode yang lebih inovatif
diharapkan mahasiswa dapat
menumbuhkan kesadaran, menanamkan
kedisplinan, dan tekun belajar berolah
tubuh, sehingga perkuliahan akan lebih
komunikatif, dan bagaimana mampu
menciptakan sistem perkuliahannya yang
bersifat vertikal, ho-rizontal artinya antara
dosen dan mahasis-wa ikut berperan
sehingga kesulitan akan dapat
diminimalkan.
3) Metode pembelajaran ini dapat dijadikan
pedoman di dalam mata kuliah Olah Tubuh
yang pada dasarnya selalu menitikberatkan
olahan untuk pembentukan tubuh yang
imbang, kuat dan lentur, dapat
meningkatkan kemampuan dan
mengembangkan intelektual, penguasaan
teknik gerak dalam pembelajaran Olah
tubuh.
4) Mempertebal rasa percaya diri dalam
pembelajaran olah tubuh terhadap teknik-
teknik gerak pengembangan yang harus
dikuasai secara metodik.
5) Membentuk pribadi melalui penanaman
rasa indah dalam usaha menemukan jati
diri, sehingga menjadi manusia yang
berbudi pekerti luhur dan berkreatif.
6) Menumbuhkan rasa percaya diri, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, memiliki
sikap profesional serta memiliki kepekaan
estetis.
7) Meningkatkan apresiasi dan wawasan
terhadap hakekat berolah tubuh khususnya
Mahasiswa Pendidikan Seni Pertunjukan,
Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar.
Hasil yang ditargetkan berupa ‘produk teknik
gerak” berupa pengembangan baru yang
dijadikan sebagai modal utama dalam
menerapkan metode pembelajaran inovatif
pada program studi Pendidikan Seni
Pertunjukan di Fakultas Seni Pertunjukan ISI
Denpasar. Metode pembelajaran inovatif yang
dihasilkan atas potensi pemanfaatan media
fitness yang belum pernah dilakukan
sebelumnya. Hasil produk teknik
pengembangan gerak sesuai dengan potensi
dan media yang tersedia dapat tercapai sesuai
tujuan penelitian.Untuk itu tahapan penelitian
ini dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu: 1)
mengidentifikasi konsep dan pemilihan materi,
Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah
Tubuh
42
Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021
2) implementasikan dengan penuangan materi,
3) Pemanfaatan dan evaluasi produk.
Penelitian secara komprehensif belum
ada yang meneliti pengembangan metode
pembelajaran olah tubuh yang dipadukan
dengan menggunakan media fitness. Penelitian
terdahulu patut dihargai tulisan dan hasilnya
sebagai pijakan dasar untuk membedakan
kajian dan hasil penelitian sesuai
permasalahan yang dirumuskan.
Metode Penelitian
Keseluruhan kegiatan penelitian
pembelajaran teknik gerak olah tubuh dengan
pemanfaatan media fitness yang dilakukan
mahasiswa dengan pendekatan kualitatif.
Metode kualitatif diungkapkan oleh Bogdan
dalam Moleong (2001:3), bahwa metode
kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
dapat menghasilkan data deskriptif dalam
bentuk kata-kata baik tertulis maupun lisan.
Penelitian kualitatif ini tidak semata-mata
mendeskripsikan, tetapi diperoleh
sesungguhnya lebih daripada itu, yakni
menemukan makna yang terkandung dibalik
kata-kata tersebut, sebagai makna tersembunyi
atau dengan sengaja disembunyikan.
Mengingat penelitian ini untuk meng-
hasilkan produk gerak, maka langkah pertama
yang dilakukan adalah menentukan informan
kunci yang dijadikan narasumber, dengan
kriteria bahwa adalah Mahasiswa. Mahsiswa
dipilih karena dianggap memiliki pengetahuan
yang cukup tentang aktivitas berolah tubuh,
khususnya aktivitas berolah tubuh yang
mepergunakan media fitness. Sebagai
tambahan, informan yang dipilih adalah
mereka yang aktif dalam kegiatan berolah
tubuh di ISI Denpasar dan mau terbuka untuk
mengungkapkan pengetahuannya terkait
informasi yang diperlukan untuk kepentingan
penelitian ini.
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam pengumpulan data, adalah : 1) sumber
data bersifat ilmiah, 2) peneliti merupakan
instrumen penelitian yang paling penting
didalam pengumpulan data dan
penginterpretasian data, 3) peneliti kualitatif
bersifat pe-merian (deskriptif), artinya
mencatat secara teliti segala gejala (fenomena)
yang dilihat dan didengar serta dibacanya
(melalui wawancara, catatan lapangan, foto,
dokumen pribadi, catatan atau memo,
dokumen resmi, dan lain-lain), dan peneliti
harus membanding-bandingkan,
mengkombinasikan, dan menarik kesimpulan,
4) peneliti harus memahami bentuk-bentuk
tertentu (shaping), 5) kebenaran data harus
dicek dengan data lain, misalnya dokumen,
wawancara, observasi mendalam dan lain-lain
(Hutomo, dalam Sudikan, 2001: 85-86).
Observasi (pengamatan) merupakan
cara penelitian yang didasarkan atas
pengamatan secara langsung. Adapun teknik
pengamatan dapat diklasifikasikan atas
pengamatan melalui cara berperan serta dan
yang tidak berperan serta. Pada pengamatan
tanpa peran serta pengamat hanya melakukan
satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan.
Akan tetapi pengamatan berperan serta
melakukan dua peranan sekaligus, yaitu
sebagai pengamat dan sekaligus menjadi
anggota dari kelompok yang diamati.
Wawancara dalam suatu penelitian
yang bertujuan mengumpulkan keterangan
tentang segala sesuatu yang diperlukan,
merupakan suatu pembantu utama dari metode
pengamatan (observasi). Selanjutnya dalam
Sudikan (2001), membagi wawancara dalam
dua golongan besar, yaitu: 1) wawancara
berencana atau standarlized interviu dan 2)
wawancara yang tidak berencana atau
Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah
Tubuh
43
Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021
understandarlized interview. Perbedaannya
terletak pada perlu dan tidaknya peneliti
menyusun daftar pertanyaan yang
dipergunakan sebagai pedoman untuk
mewawancarai informan.
Metode kepustakaan digunakan untuk
mengumpulkan data dengan menelaah
beberapa literatur dan bahan-bahan tertulis
yang relevan dengan pokok permasalahan.
Data-data kepustakaan dapat diperoleh melalui
ber-bagai terbitan ilmiah, seperti buku-buku,
majalah, jurnal, artikel, laporan penelitian
maupun hal-hal yang berkaitan dengan
penelitian ini.
Analisis data merupakan proses men-
cari dan mengatur secara sistematis transkrip
wawancara, catatan lapangan, dan bahanbahan
lain yang telah terhimpun untuk memperoleh
pengetahuan mengenai data tersebut dan
mengkomunikasikan apa yang telah
ditemukan. Data penelitian ini berwujud kata-
kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf yang
dinyatakan dalam bentuk narasi yang bersifat
deskriptif, maka teknik analisis yang
digunakan adalah teknik deskriptif.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles
dan Huberman (1992:20) bahwa analisis
deskriptif dilakukan melalui tiga jalur kegiatan
yang merupakan satu kesatuan (saling berkait),
yaitu : 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan
3) penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Berdasarkan hasil analisis data disusun
“produk terapan” dengan pendekatan kepada
pihak terkait sehingga diperoleh produk
terapan yang akan dihasilkan benar-benar
sesuai dengan harapan.
Mekanisme untuk mewujudkan produk
terapan akan dilakukan dengan mengikuti
gagasan Tandon (1993) mengenai riset
partisipatoris, yaitu menentukan masalah yang
di-tangani, tujuan yang hendak dicapai, dan
cara untuk mencapai tujuan tersebut
dilakukan melalui perundingan peneliti
dengan pihak-pihak terkait. Metode dan
mekanisme desiminasi model dilakukan
dengan memaparkan rancang bangun model
melalui metode ceramah yang pesertanya
terdiri dari mahasiswa. Sedangkan
penyempurnaannya dilakukan dengan
implementasi rancang bangun produk teknik
gerak itu kepada para Mahasiswa lainnya.
Uji coba produk dilakukan dengan
memperagakan teknik gerak tersebut disertai
melakukan evaluasi dengan mencermati dan
mengukur capaian tujuan, yaitu peningkatan
minat penonton untuk menyaksikan produk
teknik gerak itu dan peningkatkan kualitas
dalam penyajiannya. Revisi dan
penyempurnaan akan dilakukan dengan
membenahi yang menyebabkan kurang
optimalnya capaian tujuan, seperti: alat-alat
fitness yang digunakan, penyediaan rekaman
musik sebagai pengiring dan unsur-unsur
penunjang lainnya.
Penelitian ini dilakukan dengan
pentahapan sebagai berikut: pada tahun
pertama, mengidentifikasi konsep teknik gerak
olah tubuh dan pemilihan materi olah tubuh,
konsep pencatatan gerak olah tubuh,
penggunaan media fitness. Pada tahun kedua,
hasil penelitian tahun pertama
diimplementasikan dengan penuangan materi
diruangan terbuka (alam) dan diruangan
tertutup (gedung). Pada tahun ketiga, adalah
mewujudkan ‘produk teknik gerak” berupa
peragaanyang dilakukan di gedung tertutup
(Natya Mandala), dan dilanjutkan dengan uji
coba produk.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Produk teknik gerak yang diwujudkan
melalui penelitian ini bermanfaat dalam
menguatkan kreativitas mahasiswa pada saat
Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah
Tubuh
44
Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021
berolah tubuh. Produk teknik gerak
pengembangan ini diwujudkan atas dasar
motivasi terhadap perkembangan gerak olah
tubuh akroyoga dan atraksi yang berdampak
langsung pada kemajuan mata kuliah
komposisi. Hal ini menjadi wujud model
teknik gerak atraksi yang diminati, dan
bermanfaat secara berkelanjutan. Produk
teknik gerak pengem-bangan ini mengandung
konfigurasi nilai estetik gerak sebagai sumber
teknik gerak pada mata kuliah koreografi. Hal
ini menjadi potensi penting dalam membangun
kreativitas mahasiswa sebagai pendukungnya.
Melalui konfigurasi nilai estetik seni yang
terdapat pada produk gerakan olah tubuh
pengembangan ini, mampu menguatkan
karakter mahasis-wa tetap berpijak pada nilai-
nilai estetik gerak. Dengan demikian Media
Fitness dapat menjadi alternatif sebagai variasi
metode pembelajarannya.
Olah tubuh dasar berbagai jenis
gerakan formula, seperti teknik gerak berjalan,
berputar, meloncat, melompat, dan melayang
dapat dilakukan dengan meniru berbagai jenis
gerakan binatang, seperti jalan itik, jalan
bebek, jalan omang-omang, merayap jalan
cicak, jalan komodo (biawak). Jenis gerakan
berputar, seperti gerakan jinjit berputar, sila
berputar, gangsing, meroda, guling batu,
gerakan roll dan back roll.
Gerakan olah tubuh dasar ini harus
dikuasai terlebih dahulu untuk mampu
melakukan gerakan olah tubuh yang
dikembang-kan. Penguasaan berbagai teknik
gerak tidak terlepas dari metode imitatif
(menirukan gerakan asli). Langkah selanjutnya
untuk menguasai teknik gerak imitatif ini
didahului dengan gerakan pemanasan, baik
kaki, badan, maupun tangan dan jari.
Penguataan kreativitas mahasiswa
diberikan beberapa metode bagi mahasiswa
dengan memperlihatkan kemampuan
melakukan jenis-jenis teknik gerak secara
variatif baik gerakan kaki, badan, maupun
tangan dan jari.
Metode dalam berolah tubuh meliputi:
1. Metode Ceramah
Metode ini masih tetap menjadi metode
tetap relevan untuk digunakan dalam proses
belajar mengajar. Di samping itu kadang kala
timbul kejenuhan maka dipandang perlu alat
bantu sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga
jika muncul hal-hal yang kurang dipahami
secara lisan, maka akan dapat dimengerti lewat
media peragaan.
2. Demonstrasi (gerak pemanasan, koor-
dinasi gerak pendinginan).
Sebagai mata kuliah praktek mahasiswa
tidak hanya diberikan penjelasan, tetapi yang
terpenting tenaga pengajar harus memiliki
kemampuan mendemonstrasikan kemampu-
annya secara maksimal, sehingga akan selalu
menjadi sample terbaik dihadapan mahasiswa
lainnya.
3. Metode Imitatif
Metode ini masih dinilai efektif, dengan
jumlah gerak yang cukup banyak kemudian
dikelompokkan dan pengelompokannya akan
dapat lebih mudah mengadakan evaluasi setiap
individu dapat dipantau secara menyeluruh.
4. Bantuan media teknologi
Berdasarkan pengalaman yang telah
diterapkan jumlah tatap muka yang tersedia
untuk memenuhi target tatap muka dalam
menyampaikan materi untuk sebuah
pembelajaran Olah Tubuh dirasakan tidak
cukup hanya mengandalkan jadwal di
perkuliahan saja, akan tetapi harus mampu
menggunakan media bantu berupa alat-alat
fitness. Hal ini dipandang penting untuk
membantu memudahkan di dalam proses
pembelajaran secara mandiri.
Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah
Tubuh
45
Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021
Hasil dan pembahasan ini didahului
dengan tahapan mengenai uraian tentang
deskripsi gerak dasar olah tubuh dan
penggunaan media Fitness yang untuk
membentuk tubuh para mahasiswa menjadi
lebih kuat sebagai seorang guru yang memiliki
kemampuan mengajar materi tari dengan
kemampuan yang bagus, menarik dan indah.
Gerak dasar olah tubuh yang telah dicermati
sebanyak 35 macam gerakan yang diberikan
nama tersendiri sesuai dengan nama gerak
tubuh dan nama gerak yang dilakukan oleh
binatang tersebut. Tiga puluh lima gerak dasar
olah tubuh ter-sebut adalah: Gerakan merayap,
Gerakan Roll dan Back-roll, Gerakan
Kalajengking, Gerak-an Jalan Omang-Omang,
Gerakan Sila Berputar, Gerakan Jalan Bebek,
Gerakan Trecet, Gerakan Jungkat-Jungkit,
Gerakan Kayang, Gerakan Bungkuk Kaki
Lurus, Gerakan Me-ngintip (Ngintip), Gerakan
Genjot, Gerakan Setengah Kayang, Gerakan
Guling Batu, Gerakan Jinjit Berputar, Gerakan
Jalan Pantat, Gerakan Roll, Gerakan Back
Roll, Gerakan Guling Sila, Gerakan Jalan
Omang-Omang, Gerakan Itik, Gerakan Jalan
Setengah Ka-yang, Gerakan Buka Tutup,
Gerakan Trecet, Gerakan Tekuk Lurus,
Gerakan Kalajeng-king, Gerakan baling-
baling Bawah, Gerakan Putaran Penuh
Bawah, Gerakan Merayap Ja-lan Cicak,
Gerakan Jalan Komodo (Biawak), Gerakan
dorong tembok, Gerakan gaya meroda,
Gerakan gaya Melayang Kaki Lurus, Gerakan
gaya Melayang Kaki Tekuk, Gerakan gaya
kodok.
Olah Tubuh pengembangan sebagai
mata kuliah yang membahas tentang gerakan
akroyoga dan gerak atraksi dengan berpasang-
an, bertiga, dan berempat serta mampu men-
demonstrasikan peniruan dan pengembangan
gerak manusiadalam kehidupan sehari-hari,
binatang dan tumbuh-tumbuhan atau
pepohonan secara baik dan benar.
Mata kuliah ini sangat penting dan
bermanfaat bagi mahasiswa untuk membantu
dalam memahami tentang gerak atraksi Olah
tubuh pengembangan berpasangan, bertiga,
dan berempat serta mampu
mendemonstrasikan peniruan dan
pengembangan gerak manu-sia dalam
kehidupan sehari-hari, binatang dan tumbuh-
tumbuhan atau pepohonan secara baik dan
benar.
Mata kuliah olah Tubuh pengembangan
penting diberikan kepada mahasiswa Program
Studi Pendidikan Seni Pertunjukan dan Tari
untuk mendukung capaian pembelajaran
lulusan dalam memahami mulai dari gerak
akroyoga dan atraksinya.
1 Media Fitnes
Media Fitnes sebagai media untuk
mengimplementasikan kegiatan penelitian ini,
perlu menyewa media fitness demi berhasilnya
wujud produk teknik gerak pengembangan
dengan memanfaatkan media fitness sebagai
variasi metodik dalam pembelajaran olah
tubuh.
Adapun macam alat-alat fitnes yang dapat
dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam ber-
olah tubuh seperti Treadmill dimanfaatkan
untuk meningkatkan stamina tubuh. Static
Bicycle adalah sebuah alat melatih otot kaki,
alat ini bermanfaat untuk pembakaran lemak
yang berlebihan pada tubuh. Eliptical Machine
adalah sebuah alat Mesin untuk melatih otot
kaki yang biasa digunakan untuk berjalan. Leg
Press Machine alat bantu ini dapat
dimanfaatkan untuk mengencangkan otot pa-
ha dan betis. Dumbbell adalah alat fitnes dasar.
Bentuknya ialah 2 buah beban yang
tersambung oleh batang besi pendek. Berbeda
dengan alat lainnya, alat ini dapat digunakan
Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah
Tubuh
46
Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021
untuk variasi gerakan fitnes. Swiss ball adalah
sebuah bola karet yang berisi udara. Bentuk
bola yang bulat dan tidak stabil akan mem-buat
keseimbangan tubuh. Alat Lat Pull Down
berfokus untuk membentuk otot-otot
punggung.
Alat-alat fitness yang digunakan untuk
membentuk tubuh dan membantu melatih
untuk menghasilkan kelenturan otot agar dapat
melakukan gerakan dengan baik dan sempurna
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Treadmill
Treadmill merupakan alat yang sangat umum
ditemukan di Gym dan umumnya digunakan
untuk latihan cardio atau pembakaran lemak.
Treadmill sendiri adalah alat yang digunakan
untuk melakukan jalan atau lari di tempat dan
dimanfaatkan untuk meningkatkan stamina
tubuh
b. Static Bicycle
Static bicycle atau sepeda statis adalah
alat untuk bersepeda didalam ruangan. Selain
untuk melatih otot kaki, alat ini biasanya
digunakan untuk membakar lemak atau cardio.
Kecepatan dan tekanan dalam mengayuhnya
dapat diatur menyesuaikan dengan kemam-
puan kita.
c. Eliptical Machine
Mesin ini merepresentasikan cara kita
berjalan. Dengan eliptical machine ini kita
melatih otot kaki yang biasa kita gunakan
untuk berjalan dengan cara menambahkan
tekanan yang harus kita lakukan lebih dari
ketika kita berjalan biasa.
d. Leg Press Machine
Alat ini gunakan untuk latihan leg press dan
membentuk otot paha dan betis. Dengan
menggunakan alat ini kita dapat menambahkan
tingkat kesulitan latihan leg press dengan
menambahkan beban ke alat ini.
e. Dumbbel
Dumbbell adalah alat fitnes dasar.
Bentuknya ialah 2 buah beban yang
tersambung oleh batang besi pendek. Alat
biasanya akan menemukan banyak alat ini di
gym dengan ukuran yang berbeda-beda. Alat
ini sangat praktis karena dapat dibawa
kemanapun dan tidak perlu menggunakan
ruangan yang luas ketika menggunakannya
untuk berlatih.
f. Swiss ball
Swiss ball adalah sebuah bola karet yang
berisi udara. Alat ini digunakan sebagai
penopang tubuh seperti sebuah bench, semua
latihan yang dapat anda lakukan di bench dapat
juga anda lakukan dengan alat ini. Bentuk bola
yang bulat dan tidak stabil akan membuat
keseimbangan menjadi meningkat jika
melakukan latihan dengan alat ini.
g. Lat Pulldown Machine
Alat Lat Pull Down berfokus untuk
membentuk otot-otot punggung dimana otot-
otot utama yang bekerja adalah otot Latissimus
Dorsi, otot Teres Major dan Posterior Deltoid;
sementara otot-otot utama yang dibentuk ada-
lah:Otot Trapezius, Otot Rhomboids, Otot
Latissimus Dorsi, Otot Teres Major, Otot
Erector Spinae. Dengan latihan yang benar,
maka postur tubuh, punggung lebih bidang
sementara pinggang lebih ramping.
Gambar 1. Mahasiswa praktek menggunakan alat
fitness dan mahasiswa mencoba gerakan gaya
melayang
Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah
Tubuh
47
Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021
Simpulan dan Saran
Simpulan
Pembelajaran olah tubuh melalui
variasi metodik dengan memanfatkan media
fitness merupakan pengembangan metode
pada mahasiswa program studi pendidikan
Seni Pertunjukan yang belum pernah ada
sebelumnya. Pengembangan metode
pembelajarannya masih tetap mengacu kepada
metode-metode yang telah ada, tidak terlepas
dari metode yang telah dipahami oleh
mahasiswa. Perma-salahan mengenai materi
teknik gerak atraksi dan yoga, rumusan konsep
gerak, dengan pe-manfaatan media fitness
sebagai variasi metodiknya dan penulisan
istilah gerak olah tubuh, serta langkah-langkah
untuk mengimplementasikannya.
Penelitian ini untuk menghasilkan
‘produk teknik gerak” berupa pembelajaran.
Variasi metodik yang dihasilkan berkaitan
penyesuaian potensi dan penggunaan media
fitness. Hal ini agar pembelajaran yang
dilakukan lebih menarik dan bermanfaat
/fungsional. Metode inipun dapat
dikembangkan lagi secara berkelanjutan.
Metode penelitian dengan pendekatan
kualitatif, lebih menekankan pada ”metode
variatif.” Penggunaan metode observasi
partisipasi dan wawancara, termasuk
melaksanakan pelatihan yang terfokus pada
mahasiswa Pendidikan Seni Pertunjukan dan
jurusan tari.Dengan latihan yang benar dan
tepat, postur tubuh, punggung lebih bidang
sementara pinggang lebih ramping.
Saran
Diharapkan para mahasiswa mampu
memanfaatkan dan menggunakan alat fitness
dengan baik dan benar, agar nantinya betul-
betul pembentukan tubuh, kelenturan, stamina
dapat terjaga dengan baik, sehingga berperan
sebagai penari mampu melakukan perannya
dengan baik sesuai dengan kemampuan fisik
yang telah dibentuknya.
Daftar Pustaka
Milles, M.B., & Huberman, A.M. 1992. Ana-
lisa Data Kualitatif. Alih Bahasa Oleh
Tjet Jeb. R. Rohadi. Jakarta:Univer-
sitas Indonesia.
Moleong, L. J. 2001. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Ros-
da Karya.
Sudikan, Setya Yuwana. 2001. Metode Pene-
litian Kebudayaan. Surabaya: Unesa
Unipress dengan Citra Wacana.
Sutirtha dan Mudiasih. 2013. Peningkatan
Keterampilan Teknik Olah gerak da-
lam mata kuliah olah tubuh II pada
mahasiswa semester II. Jurusan tari
Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpa-
sar. Denpasar: Fakultas Seni Pertun-
jukan ISI Denpasar.
Tandon, Rajesh. 1993. Evaluasi dan Riset
Patisipatoris: Berbagi Konsep dan
Persoalan Pokok, dalam Walter Fer-
nandes dan Rajes Tandon (ed), Riset
Partisipatoris Riset Pembebasan. Ja-
karta : PT Gramedia Pustaka Utama
Bekerjasama dengan Yayasan Karti
Sarana.
Taylor, Steven dan Bogdan Robet. 1984.
Introduction to Qualitative Research
Methods. New York, John Wiley &
Sons.