tandik: jurnal seni dan pendidikan seni - Jurnal Math Didactic ...

10
TANDIK: JURNAL SENI DAN PENDIDIKAN SENI Volume 1 Nomor 1, April 2021, halaman 38 - 47 Tersedia Daring pada http://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/tandik 38 Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021 PEMANFAATAN MEDIA FITNES SEBAGAI VARIASI METODIK DALAM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN OLAH TUBUH UTILIZATION OF FITNES MEDIA AS A METHODIC VARIATION IN THE DEVELOPMENT OF BODY EXERCISE LEARNING Rinto Widyarto 1 , Ni Wayan Mudiasih 2 , Ni Wayan Iriani 3 Program Studi Pendidikan Sendratasik, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar Email. [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak: Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan, FSP-ISI Denpasar berupaya mengembangkan pembelajaran yang unggul dan berkualitas. Mata kuliah olah tubuh, salah satu kajian metode pengembangan yang memerlukan latihan gerak tubuh dengan pola gerak yang bersifat bebas. Pelatihan olah tubuh untuk meningkatkan kelenturan tubuh, memaksimalkan jarak jangkau persendian, menanamkan rasa estetika dan sensitifitas gerak, dan juga menambah kekuatan bagi peningkatan stamina tubuh. Tujuan penelitian ini menghasilkan produk teknik gerak” dalam pembelajaran olah tubuh dengan variasi metodik melalui media fitness. Variasi metodik disesuaikan dengan potensi dan media fitness agar pembelajaran lebih fungsional dan dikembangkan secara berkelanjutan. Fokus kajian pada pemilihan teknik gerak atraksi dan yoga dengan memanfaatkan fitness, selanjutnya dilakukan penulisan istilah gerak olah tubuh, serta langkah pengimplementasiannya. Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif, yang lebih menekankan pada ”metode variatif”. Metode pengumpulan data melalui observasi partisipasi, wawancara, dan pelatihan yang terfokus pada mahasiswa. Hasil penelitian ini berupa deskripsi gerak menjadi bahan terapan dasar pada mata kuliah olah tubuh dan praktek tari seperti gerak jalan itik, bebek, omang-omang, merayap jalan cicak, komodo (biawak). Jenis gerakan berputar, jinjit berputar, sila berputar, gangsing, meroda, guling batu, gerakan roll dan back roll. Kata Kunci: Pembelajaran, olah tubuh, metodik, dan fitness Abstract: The Performing Arts Education Study Program, FSP-ISI Denpasar strives to develop superior and quality learning. Physical exercise course, one of the studies of development methods that requires exercise in body movements with free movement patterns. Exercise training to increase flexibility, maximize range of joints, instill aesthetic sense and sensitivity to movement, and also increase strength for increased stamina. The purpose of this research is to produce "movement technique products" in learning body sports with methodical variations through fitness media. Methodic variations are adjusted to the potential and fitness media so that learning is more functional and developed in a sustainable manner. The focus of the study is on choosing techniques for attraction motion and yoga by utilizing fitness, then writing the terms of body movements, and the steps for their implementation. This research uses a qualitative approach, which emphasizes more on "varied methods". Methods of data collection through participatory observation, interviews, and training focused on students. The results of this study are in the form of a description of motion as a basic applied material in the subject of bodybuilding and dance practices such as gaiting ducks, ducks, omang-omang, lizard crawling, komodo (lizard). Types of rotating movements, tiptoe rotating, please turn, gangsing, wheeling, stone rolling, roll motion and back roll. Keywords: Learning, physcal exercise, method, and fitnes. Cara Sitasi: Widyarto, Rinto., Mudiasih, Ni Wayan., & Iriani, Ni Wayan. (2021). Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah Tubuh. Tandik : Jurnal Seni dan Pendidikan Seni, 1(1), 38-47. https://doi.org/10.33654/tdk.v1i1.1234

Transcript of tandik: jurnal seni dan pendidikan seni - Jurnal Math Didactic ...

TANDIK: JURNAL SENI DAN PENDIDIKAN SENI

Volume 1 Nomor 1, April 2021, halaman 38 - 47

Tersedia Daring pada http://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/tandik

38

Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021

PEMANFAATAN MEDIA FITNES SEBAGAI VARIASI METODIK DALAM

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN OLAH TUBUH

UTILIZATION OF FITNES MEDIA AS A METHODIC VARIATION IN THE

DEVELOPMENT OF BODY EXERCISE LEARNING

Rinto Widyarto1, Ni Wayan Mudiasih2, Ni Wayan Iriani3

Program Studi Pendidikan Sendratasik, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Denpasar

Email. [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak: Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan, FSP-ISI Denpasar berupaya mengembangkan

pembelajaran yang unggul dan berkualitas. Mata kuliah olah tubuh, salah satu kajian metode pengembangan yang

memerlukan latihan gerak tubuh dengan pola gerak yang bersifat bebas. Pelatihan olah tubuh untuk meningkatkan

kelenturan tubuh, memaksimalkan jarak jangkau persendian, menanamkan rasa estetika dan sensitifitas gerak, dan

juga menambah kekuatan bagi peningkatan stamina tubuh. Tujuan penelitian ini menghasilkan “produk teknik

gerak” dalam pembelajaran olah tubuh dengan variasi metodik melalui media fitness. Variasi metodik disesuaikan

dengan potensi dan media fitness agar pembelajaran lebih fungsional dan dikembangkan secara berkelanjutan.

Fokus kajian pada pemilihan teknik gerak atraksi dan yoga dengan memanfaatkan fitness, selanjutnya dilakukan

penulisan istilah gerak olah tubuh, serta langkah pengimplementasiannya. Penelitian ini dengan pendekatan

kualitatif, yang lebih menekankan pada ”metode variatif”. Metode pengumpulan data melalui observasi partisipasi,

wawancara, dan pelatihan yang terfokus pada mahasiswa. Hasil penelitian ini berupa deskripsi gerak menjadi

bahan terapan dasar pada mata kuliah olah tubuh dan praktek tari seperti gerak jalan itik, bebek, omang-omang,

merayap jalan cicak, komodo (biawak). Jenis gerakan berputar, jinjit berputar, sila berputar, gangsing, meroda,

guling batu, gerakan roll dan back roll.

Kata Kunci: Pembelajaran, olah tubuh, metodik, dan fitness

Abstract: The Performing Arts Education Study Program, FSP-ISI Denpasar strives to develop superior and

quality learning. Physical exercise course, one of the studies of development methods that requires exercise in

body movements with free movement patterns. Exercise training to increase flexibility, maximize range of joints,

instill aesthetic sense and sensitivity to movement, and also increase strength for increased stamina. The purpose

of this research is to produce "movement technique products" in learning body sports with methodical variations

through fitness media. Methodic variations are adjusted to the potential and fitness media so that learning is more

functional and developed in a sustainable manner. The focus of the study is on choosing techniques for attraction

motion and yoga by utilizing fitness, then writing the terms of body movements, and the steps for their

implementation. This research uses a qualitative approach, which emphasizes more on "varied methods". Methods

of data collection through participatory observation, interviews, and training focused on students. The results of

this study are in the form of a description of motion as a basic applied material in the subject of bodybuilding and

dance practices such as gaiting ducks, ducks, omang-omang, lizard crawling, komodo (lizard). Types of rotating

movements, tiptoe rotating, please turn, gangsing, wheeling, stone rolling, roll motion and back roll.

Keywords: Learning, physcal exercise, method, and fitnes.

Cara Sitasi: Widyarto, Rinto., Mudiasih, Ni Wayan., & Iriani, Ni Wayan. (2021). Pemanfaatan Media Fitnes

Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah Tubuh. Tandik : Jurnal Seni dan Pendidikan

Seni, 1(1), 38-47. https://doi.org/10.33654/tdk.v1i1.1234

Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah

Tubuh

39

Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021

Pendahuluan

Proses belajar terjadi jika ditemukan

perubahan perilaku, dari tidak tahu menjadi

tahu, dari tidak bisa menjadi bisa dalam

melakukan sesuatu, dan dari tidak terampil

menjadi terampil, semua ini berlangsung

berdasarkan sebuah pengalaman. Belajar

sesungguh-nya ditandai oleh suatu perubahan

tingkah laku yang meliputi aspek kognitif

seperti pemahaman, kecakapan, aspek

keterampilan dan aspek efektif seperti sikap

dan kebiasaan. Belajar sebagai proses

perubahan prilaku yang relatif permanen dari

sebuah pengalaman dan belajar yang

memungkinkan seseorang mendapat

perubahan dalam perilakunya,

pengorganisasian cara berpikir dan berbuat

atau me-nemukan cara baru dalam bertingkah

laku guna menemukan konsep baru dari

informasi yang diperolehnya (Tandon,

1993:20).

Latihan olah tubuh dengan melakukan

gerakan-gerakan tubuh dalam pemilihan

gerakan berpola pada gerak yang bersifat

bebas. Bertujuan untuk meningkatkan

kelenturan atau fleksibilitas tubuh, di samping

memaksi-malkan jarak jangkau persendian,

menanam-kan rasa estetika dan sensitifitas

gerak, juga untuk menambah kekuatan serta

meningkatkan stamina tubuh.

Memperhatikan proses pembelajaran

secara umum tidak cukup hanya

mengandalkan metode saja, baik metode

ceramah maupun metode demonstrasi, namun

harus diupa-yakan dengan memanfaatkan

salah satu media fitness. Media ini termasuk

alat teknologi canggih dengan pemakaiannya

lebih praktis dan memungkinkan dapat

dimanfaatkan sebagai sarana pembentukan

tubuh bagi mahasiswa yang memiliki

kendala/masalah. Bagaima-na mengupayakan

tubuh yang gemuk dapat menjadi tubuh yang

langsing, tubuh yang agak bungkuk menjadi

tubuh yang tegak. Hal ini terkadang pernah

dijumpai pada mahasiswa yang memiliki

postur tubuh gemuk, kendur, dan bungkuk

akan sangat mempengaruhi penampilannya,

sehingga bisa berimbas pula pada kegiatan

lainnya, akibatnya kompetensi yang dihasilkan

menjadi canggung dan ku-rang percaya diri.

Dengan demikian sangat beralasan bahwa

mata kuliah olah tubuh men-jadi media

pengolahan tubuh yang kurang maksimal.

Kondisi ini juga mempengaruhi idealisme

untuk mencoba memanfaatkan media fitness

dalam berolah tubuh yang selama ini belum

pernah dilakukan dalam mata kuliah ini.

Melalui pemanfaatan media ini bagi

mahasiswa akan lebih mudah dapat memiliki

bentuk tubuh yang ideal artinya yang sesuai

dengan ukuran seorang penari di atas

panggung.

Berdasarkan kenyataan yang ada, maka

dalam kesempatan ini diperlukan suatu cara

pembelajaran baru dengan memanfaatkan

media fitness agar mahasiswa mampu belajar

berolah gerak secara efektif dan berhasil guna.

Dengan harapan sistem pendidikan nasional

mampu dilakukan secara mandiri, sehingga

pembentukan tubuh dapat kondusif dan

memuaskan mahasiswa.

Pendidikan yang berbasis capaian

pembelajaran menitikberatkan pada sebuah

sistem pendidikan yang didasarkan atas ke-

mampuan, guna memenuhi tuntutan kebutuhan

pasar kerja. Kiat-kiat untuk memenuhi

tuntutan kurikulum yang berbasis kompetensi

tersebut, maka metode media pembelajaran

baru penting untuk diterapkan. Dengan catatan

metode pembelajaran yang lama bukannya

ditinggalkan yang masih relevan tetap

digunakan. Seperti metode ceramah,

demonstrasi, imitatif (menirukan).

Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah

Tubuh

40

Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021

Sasaran materi gerak lebih

dititikberatkan pada pengolahan gerak dengan

memberi teknik yang mengarah kepada atraksi

dan pengembangan yoga tentu hal inilah yang

dipandang perlu oleh mahasiswa setidaknya

memiliki tubuh yang seimbang, lentur, dan

kuat.

Belajar olah tubuh berarti lebih

berfokus pada praktek yang banyak

menggunakan media tubuh untuk bergerak.

Gerak yang akan dihasilkan menjadi gerak

yang berkualitas bila alat-alat fitness

dimanfaatkan dengan baik sesuai dengan

sasaran dan fungsinya masing-masing. Untuk

melihat kualitas gerak yang baik tentu dapat

diamati pada beberapa aspek yang terdapat

dalam anatomi tubuh itu sendiri seperti gerak

kepala, badan, dan kaki yang mampu dibuat

lentur dan memiliki kekuatan otot dengan baik.

Hal tersebut sedapat mungkin dicapai dengan

pemanfaatan media fitness secara teratur dan

terarah. Adapun bagian-bagian tubuh yang

perlu dilatih:

1. Kepala, tubuh bagian atas yang dapat di-

gerakkan ke arah depan, belakang, ke

samping kanan, dan kiri kemudian memu-

tar.

2. Badan, tubuh bagian tengah yaitu dari ba-

hu sampai pinggang yang dapat digerak-

kan ke depan, ke belakang, ke samping,

dan memutar sesuai dengan kebutuhan.

3. Kaki, tubuh bagian bawah yang banyak

bisa digerakkan berbagai arah.

Ketiga bagian tubuh ini akan

terangkum menjadi satu kesatuan yang lazim

disebut koordinasi gerak dan terangkum dalam

suatu bentuk pemanasan. Pengembangannya

muncul pula dalam suatu pengisian ruang baik

dalam ruang gerak dan ruang di dalam ruang.

Gerakan-gerakan tersebut di atas kalau

dipelajari memerlukan suatu ketekunan,

kemampuan, dan keterampilan dan

memerlukan peragaan. Dalam penyajian

praktek inilah tampaknya bantuan teknologi

yang berupa media fitness akan sangat

membantu proses pembelajaran yang lebih

efektif dan efisien. Dengan bantuan media

teknologi tersebut mahasiswa tidak hanya

terpaku pada proses pembelajaran di dalam

perkuliahan saja, me-lainkan mereka dapat

belajar secara mandiri. Dengan demikian

secara perlahan diharapkan mahasiswa lebih

berperan aktif untuk me-nguasai dengan

memanfaatkan media fitness yang telah

tersedia, sehingga lebih berkesempatan dapat

belajar secara mandiri bahkan untuk

memperdalam belajar di kalangan pecinta

senam di masyarakat, mampu menerapkan

dasar-dasar teoritis yang dikuasainya se-cara

formal. Kajian pengembangan pembela-jaran

Olah Tubuh ini dengan metode peman-faatan

alat fitness agar berdampak terhadap hasil

proses belajar mengajar dalam mata kuliah

Olah Tubuh yang lebih berkualitas.

Manfaat dan tujuan penelitian ini

sesuai skema yang diajukan dalam penelitian

ini secara khusus untuk mewujudkan “produk

pengembangan gerak” berupa teknik

pengembangan gerak berupa atraksi dan yoga

dengan durasi 20 menit. Pengembangan

geraknya diantaranya teknik kaki yang di

depan dada, baling-baling atas, tas gendong,

roda berputar, meroda bertumpu pada paha,

banting badan melipat badan.

Urgensi Penelitian ini diharapkan dapat

membantu memecahkan kesulitan yang

dihadapi mahasiswa, khususnya dalam

mempersiapkan tubuh menjadi elastis, serta

mam-pu menciptakan gairah para mahasiswa

dalam berolah tubuh untuk terciptanya

kreativtas berupa teknik pengembangan gerak

baru yang bermutu. Pembelajaran Olah tubuh

dalam wujud perpaduan antara teknik gerak

Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah

Tubuh

41

Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021

atraksi dan yoga adalah salah satu teknik gerak

yang dapat dikembangkan dan menjadikan

daya tarik mahasiswa untuk berolah tubuh.

Melalui pengembangan teknik gerak ini,

diharapkanmahasiswa dapat meningkatkan

diri untuk berkreativitas, mampu menciptakan

karya-karya seni memiliki inovasi baru yang

bermutu. Selanjutnya diharapkan melalui

pembe-lajaran ini kelemahan-kelemahan

mahasiswa yang ada agar dapat ditekan sekecil

mungkin. Metode pembelajaran secara variatif

ini agar mampu menciptakan suasana belajar

mahasiswa yang lebih kondusif. Sasaran

kegiatan penelitian ini adalah mahasiswa Prodi

Pendidikan Seni Pertunjukan yang hasilnya

diharapkan dapat memberikan manfaat yang

po-sitif dalam hal:

1) Penyusunan metode pembelajaran inovatif

ini diharapkan dapat menumbuhkan

kesadaran, menanamkan kedisplinan, dan

tekun belajar berolah tubuh di kalangan

mahasiswa. Proses pembelajaran yang

dapat memenuhi sasaran, setidaknya dapat

mendekati standar kompetensi yang

umumnya diharapkan oleh kalangan dunia

pendidikan. Pada kalangan dosen akan

lebih berkeinginan untuk mengembang-

kan ilmu dan keterampilannya, sehingga

materi yang disajikan mampu berhasil

guna, dan sangat relevan dengan kondisi di

luar kampus yaitu masyarakat.

2) Dengan metode yang lebih inovatif

diharapkan mahasiswa dapat

menumbuhkan kesadaran, menanamkan

kedisplinan, dan tekun belajar berolah

tubuh, sehingga perkuliahan akan lebih

komunikatif, dan bagaimana mampu

menciptakan sistem perkuliahannya yang

bersifat vertikal, ho-rizontal artinya antara

dosen dan mahasis-wa ikut berperan

sehingga kesulitan akan dapat

diminimalkan.

3) Metode pembelajaran ini dapat dijadikan

pedoman di dalam mata kuliah Olah Tubuh

yang pada dasarnya selalu menitikberatkan

olahan untuk pembentukan tubuh yang

imbang, kuat dan lentur, dapat

meningkatkan kemampuan dan

mengembangkan intelektual, penguasaan

teknik gerak dalam pembelajaran Olah

tubuh.

4) Mempertebal rasa percaya diri dalam

pembelajaran olah tubuh terhadap teknik-

teknik gerak pengembangan yang harus

dikuasai secara metodik.

5) Membentuk pribadi melalui penanaman

rasa indah dalam usaha menemukan jati

diri, sehingga menjadi manusia yang

berbudi pekerti luhur dan berkreatif.

6) Menumbuhkan rasa percaya diri, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, memiliki

sikap profesional serta memiliki kepekaan

estetis.

7) Meningkatkan apresiasi dan wawasan

terhadap hakekat berolah tubuh khususnya

Mahasiswa Pendidikan Seni Pertunjukan,

Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar.

Hasil yang ditargetkan berupa ‘produk teknik

gerak” berupa pengembangan baru yang

dijadikan sebagai modal utama dalam

menerapkan metode pembelajaran inovatif

pada program studi Pendidikan Seni

Pertunjukan di Fakultas Seni Pertunjukan ISI

Denpasar. Metode pembelajaran inovatif yang

dihasilkan atas potensi pemanfaatan media

fitness yang belum pernah dilakukan

sebelumnya. Hasil produk teknik

pengembangan gerak sesuai dengan potensi

dan media yang tersedia dapat tercapai sesuai

tujuan penelitian.Untuk itu tahapan penelitian

ini dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu: 1)

mengidentifikasi konsep dan pemilihan materi,

Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah

Tubuh

42

Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021

2) implementasikan dengan penuangan materi,

3) Pemanfaatan dan evaluasi produk.

Penelitian secara komprehensif belum

ada yang meneliti pengembangan metode

pembelajaran olah tubuh yang dipadukan

dengan menggunakan media fitness. Penelitian

terdahulu patut dihargai tulisan dan hasilnya

sebagai pijakan dasar untuk membedakan

kajian dan hasil penelitian sesuai

permasalahan yang dirumuskan.

Metode Penelitian

Keseluruhan kegiatan penelitian

pembelajaran teknik gerak olah tubuh dengan

pemanfaatan media fitness yang dilakukan

mahasiswa dengan pendekatan kualitatif.

Metode kualitatif diungkapkan oleh Bogdan

dalam Moleong (2001:3), bahwa metode

kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

dapat menghasilkan data deskriptif dalam

bentuk kata-kata baik tertulis maupun lisan.

Penelitian kualitatif ini tidak semata-mata

mendeskripsikan, tetapi diperoleh

sesungguhnya lebih daripada itu, yakni

menemukan makna yang terkandung dibalik

kata-kata tersebut, sebagai makna tersembunyi

atau dengan sengaja disembunyikan.

Mengingat penelitian ini untuk meng-

hasilkan produk gerak, maka langkah pertama

yang dilakukan adalah menentukan informan

kunci yang dijadikan narasumber, dengan

kriteria bahwa adalah Mahasiswa. Mahsiswa

dipilih karena dianggap memiliki pengetahuan

yang cukup tentang aktivitas berolah tubuh,

khususnya aktivitas berolah tubuh yang

mepergunakan media fitness. Sebagai

tambahan, informan yang dipilih adalah

mereka yang aktif dalam kegiatan berolah

tubuh di ISI Denpasar dan mau terbuka untuk

mengungkapkan pengetahuannya terkait

informasi yang diperlukan untuk kepentingan

penelitian ini.

Beberapa hal yang harus diperhatikan

dalam pengumpulan data, adalah : 1) sumber

data bersifat ilmiah, 2) peneliti merupakan

instrumen penelitian yang paling penting

didalam pengumpulan data dan

penginterpretasian data, 3) peneliti kualitatif

bersifat pe-merian (deskriptif), artinya

mencatat secara teliti segala gejala (fenomena)

yang dilihat dan didengar serta dibacanya

(melalui wawancara, catatan lapangan, foto,

dokumen pribadi, catatan atau memo,

dokumen resmi, dan lain-lain), dan peneliti

harus membanding-bandingkan,

mengkombinasikan, dan menarik kesimpulan,

4) peneliti harus memahami bentuk-bentuk

tertentu (shaping), 5) kebenaran data harus

dicek dengan data lain, misalnya dokumen,

wawancara, observasi mendalam dan lain-lain

(Hutomo, dalam Sudikan, 2001: 85-86).

Observasi (pengamatan) merupakan

cara penelitian yang didasarkan atas

pengamatan secara langsung. Adapun teknik

pengamatan dapat diklasifikasikan atas

pengamatan melalui cara berperan serta dan

yang tidak berperan serta. Pada pengamatan

tanpa peran serta pengamat hanya melakukan

satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan.

Akan tetapi pengamatan berperan serta

melakukan dua peranan sekaligus, yaitu

sebagai pengamat dan sekaligus menjadi

anggota dari kelompok yang diamati.

Wawancara dalam suatu penelitian

yang bertujuan mengumpulkan keterangan

tentang segala sesuatu yang diperlukan,

merupakan suatu pembantu utama dari metode

pengamatan (observasi). Selanjutnya dalam

Sudikan (2001), membagi wawancara dalam

dua golongan besar, yaitu: 1) wawancara

berencana atau standarlized interviu dan 2)

wawancara yang tidak berencana atau

Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah

Tubuh

43

Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021

understandarlized interview. Perbedaannya

terletak pada perlu dan tidaknya peneliti

menyusun daftar pertanyaan yang

dipergunakan sebagai pedoman untuk

mewawancarai informan.

Metode kepustakaan digunakan untuk

mengumpulkan data dengan menelaah

beberapa literatur dan bahan-bahan tertulis

yang relevan dengan pokok permasalahan.

Data-data kepustakaan dapat diperoleh melalui

ber-bagai terbitan ilmiah, seperti buku-buku,

majalah, jurnal, artikel, laporan penelitian

maupun hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian ini.

Analisis data merupakan proses men-

cari dan mengatur secara sistematis transkrip

wawancara, catatan lapangan, dan bahanbahan

lain yang telah terhimpun untuk memperoleh

pengetahuan mengenai data tersebut dan

mengkomunikasikan apa yang telah

ditemukan. Data penelitian ini berwujud kata-

kata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf yang

dinyatakan dalam bentuk narasi yang bersifat

deskriptif, maka teknik analisis yang

digunakan adalah teknik deskriptif.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles

dan Huberman (1992:20) bahwa analisis

deskriptif dilakukan melalui tiga jalur kegiatan

yang merupakan satu kesatuan (saling berkait),

yaitu : 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan

3) penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Berdasarkan hasil analisis data disusun

“produk terapan” dengan pendekatan kepada

pihak terkait sehingga diperoleh produk

terapan yang akan dihasilkan benar-benar

sesuai dengan harapan.

Mekanisme untuk mewujudkan produk

terapan akan dilakukan dengan mengikuti

gagasan Tandon (1993) mengenai riset

partisipatoris, yaitu menentukan masalah yang

di-tangani, tujuan yang hendak dicapai, dan

cara untuk mencapai tujuan tersebut

dilakukan melalui perundingan peneliti

dengan pihak-pihak terkait. Metode dan

mekanisme desiminasi model dilakukan

dengan memaparkan rancang bangun model

melalui metode ceramah yang pesertanya

terdiri dari mahasiswa. Sedangkan

penyempurnaannya dilakukan dengan

implementasi rancang bangun produk teknik

gerak itu kepada para Mahasiswa lainnya.

Uji coba produk dilakukan dengan

memperagakan teknik gerak tersebut disertai

melakukan evaluasi dengan mencermati dan

mengukur capaian tujuan, yaitu peningkatan

minat penonton untuk menyaksikan produk

teknik gerak itu dan peningkatkan kualitas

dalam penyajiannya. Revisi dan

penyempurnaan akan dilakukan dengan

membenahi yang menyebabkan kurang

optimalnya capaian tujuan, seperti: alat-alat

fitness yang digunakan, penyediaan rekaman

musik sebagai pengiring dan unsur-unsur

penunjang lainnya.

Penelitian ini dilakukan dengan

pentahapan sebagai berikut: pada tahun

pertama, mengidentifikasi konsep teknik gerak

olah tubuh dan pemilihan materi olah tubuh,

konsep pencatatan gerak olah tubuh,

penggunaan media fitness. Pada tahun kedua,

hasil penelitian tahun pertama

diimplementasikan dengan penuangan materi

diruangan terbuka (alam) dan diruangan

tertutup (gedung). Pada tahun ketiga, adalah

mewujudkan ‘produk teknik gerak” berupa

peragaanyang dilakukan di gedung tertutup

(Natya Mandala), dan dilanjutkan dengan uji

coba produk.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Produk teknik gerak yang diwujudkan

melalui penelitian ini bermanfaat dalam

menguatkan kreativitas mahasiswa pada saat

Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah

Tubuh

44

Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021

berolah tubuh. Produk teknik gerak

pengembangan ini diwujudkan atas dasar

motivasi terhadap perkembangan gerak olah

tubuh akroyoga dan atraksi yang berdampak

langsung pada kemajuan mata kuliah

komposisi. Hal ini menjadi wujud model

teknik gerak atraksi yang diminati, dan

bermanfaat secara berkelanjutan. Produk

teknik gerak pengem-bangan ini mengandung

konfigurasi nilai estetik gerak sebagai sumber

teknik gerak pada mata kuliah koreografi. Hal

ini menjadi potensi penting dalam membangun

kreativitas mahasiswa sebagai pendukungnya.

Melalui konfigurasi nilai estetik seni yang

terdapat pada produk gerakan olah tubuh

pengembangan ini, mampu menguatkan

karakter mahasis-wa tetap berpijak pada nilai-

nilai estetik gerak. Dengan demikian Media

Fitness dapat menjadi alternatif sebagai variasi

metode pembelajarannya.

Olah tubuh dasar berbagai jenis

gerakan formula, seperti teknik gerak berjalan,

berputar, meloncat, melompat, dan melayang

dapat dilakukan dengan meniru berbagai jenis

gerakan binatang, seperti jalan itik, jalan

bebek, jalan omang-omang, merayap jalan

cicak, jalan komodo (biawak). Jenis gerakan

berputar, seperti gerakan jinjit berputar, sila

berputar, gangsing, meroda, guling batu,

gerakan roll dan back roll.

Gerakan olah tubuh dasar ini harus

dikuasai terlebih dahulu untuk mampu

melakukan gerakan olah tubuh yang

dikembang-kan. Penguasaan berbagai teknik

gerak tidak terlepas dari metode imitatif

(menirukan gerakan asli). Langkah selanjutnya

untuk menguasai teknik gerak imitatif ini

didahului dengan gerakan pemanasan, baik

kaki, badan, maupun tangan dan jari.

Penguataan kreativitas mahasiswa

diberikan beberapa metode bagi mahasiswa

dengan memperlihatkan kemampuan

melakukan jenis-jenis teknik gerak secara

variatif baik gerakan kaki, badan, maupun

tangan dan jari.

Metode dalam berolah tubuh meliputi:

1. Metode Ceramah

Metode ini masih tetap menjadi metode

tetap relevan untuk digunakan dalam proses

belajar mengajar. Di samping itu kadang kala

timbul kejenuhan maka dipandang perlu alat

bantu sesuai dengan kebutuhannya. Sehingga

jika muncul hal-hal yang kurang dipahami

secara lisan, maka akan dapat dimengerti lewat

media peragaan.

2. Demonstrasi (gerak pemanasan, koor-

dinasi gerak pendinginan).

Sebagai mata kuliah praktek mahasiswa

tidak hanya diberikan penjelasan, tetapi yang

terpenting tenaga pengajar harus memiliki

kemampuan mendemonstrasikan kemampu-

annya secara maksimal, sehingga akan selalu

menjadi sample terbaik dihadapan mahasiswa

lainnya.

3. Metode Imitatif

Metode ini masih dinilai efektif, dengan

jumlah gerak yang cukup banyak kemudian

dikelompokkan dan pengelompokannya akan

dapat lebih mudah mengadakan evaluasi setiap

individu dapat dipantau secara menyeluruh.

4. Bantuan media teknologi

Berdasarkan pengalaman yang telah

diterapkan jumlah tatap muka yang tersedia

untuk memenuhi target tatap muka dalam

menyampaikan materi untuk sebuah

pembelajaran Olah Tubuh dirasakan tidak

cukup hanya mengandalkan jadwal di

perkuliahan saja, akan tetapi harus mampu

menggunakan media bantu berupa alat-alat

fitness. Hal ini dipandang penting untuk

membantu memudahkan di dalam proses

pembelajaran secara mandiri.

Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah

Tubuh

45

Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021

Hasil dan pembahasan ini didahului

dengan tahapan mengenai uraian tentang

deskripsi gerak dasar olah tubuh dan

penggunaan media Fitness yang untuk

membentuk tubuh para mahasiswa menjadi

lebih kuat sebagai seorang guru yang memiliki

kemampuan mengajar materi tari dengan

kemampuan yang bagus, menarik dan indah.

Gerak dasar olah tubuh yang telah dicermati

sebanyak 35 macam gerakan yang diberikan

nama tersendiri sesuai dengan nama gerak

tubuh dan nama gerak yang dilakukan oleh

binatang tersebut. Tiga puluh lima gerak dasar

olah tubuh ter-sebut adalah: Gerakan merayap,

Gerakan Roll dan Back-roll, Gerakan

Kalajengking, Gerak-an Jalan Omang-Omang,

Gerakan Sila Berputar, Gerakan Jalan Bebek,

Gerakan Trecet, Gerakan Jungkat-Jungkit,

Gerakan Kayang, Gerakan Bungkuk Kaki

Lurus, Gerakan Me-ngintip (Ngintip), Gerakan

Genjot, Gerakan Setengah Kayang, Gerakan

Guling Batu, Gerakan Jinjit Berputar, Gerakan

Jalan Pantat, Gerakan Roll, Gerakan Back

Roll, Gerakan Guling Sila, Gerakan Jalan

Omang-Omang, Gerakan Itik, Gerakan Jalan

Setengah Ka-yang, Gerakan Buka Tutup,

Gerakan Trecet, Gerakan Tekuk Lurus,

Gerakan Kalajeng-king, Gerakan baling-

baling Bawah, Gerakan Putaran Penuh

Bawah, Gerakan Merayap Ja-lan Cicak,

Gerakan Jalan Komodo (Biawak), Gerakan

dorong tembok, Gerakan gaya meroda,

Gerakan gaya Melayang Kaki Lurus, Gerakan

gaya Melayang Kaki Tekuk, Gerakan gaya

kodok.

Olah Tubuh pengembangan sebagai

mata kuliah yang membahas tentang gerakan

akroyoga dan gerak atraksi dengan berpasang-

an, bertiga, dan berempat serta mampu men-

demonstrasikan peniruan dan pengembangan

gerak manusiadalam kehidupan sehari-hari,

binatang dan tumbuh-tumbuhan atau

pepohonan secara baik dan benar.

Mata kuliah ini sangat penting dan

bermanfaat bagi mahasiswa untuk membantu

dalam memahami tentang gerak atraksi Olah

tubuh pengembangan berpasangan, bertiga,

dan berempat serta mampu

mendemonstrasikan peniruan dan

pengembangan gerak manu-sia dalam

kehidupan sehari-hari, binatang dan tumbuh-

tumbuhan atau pepohonan secara baik dan

benar.

Mata kuliah olah Tubuh pengembangan

penting diberikan kepada mahasiswa Program

Studi Pendidikan Seni Pertunjukan dan Tari

untuk mendukung capaian pembelajaran

lulusan dalam memahami mulai dari gerak

akroyoga dan atraksinya.

1 Media Fitnes

Media Fitnes sebagai media untuk

mengimplementasikan kegiatan penelitian ini,

perlu menyewa media fitness demi berhasilnya

wujud produk teknik gerak pengembangan

dengan memanfaatkan media fitness sebagai

variasi metodik dalam pembelajaran olah

tubuh.

Adapun macam alat-alat fitnes yang dapat

dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam ber-

olah tubuh seperti Treadmill dimanfaatkan

untuk meningkatkan stamina tubuh. Static

Bicycle adalah sebuah alat melatih otot kaki,

alat ini bermanfaat untuk pembakaran lemak

yang berlebihan pada tubuh. Eliptical Machine

adalah sebuah alat Mesin untuk melatih otot

kaki yang biasa digunakan untuk berjalan. Leg

Press Machine alat bantu ini dapat

dimanfaatkan untuk mengencangkan otot pa-

ha dan betis. Dumbbell adalah alat fitnes dasar.

Bentuknya ialah 2 buah beban yang

tersambung oleh batang besi pendek. Berbeda

dengan alat lainnya, alat ini dapat digunakan

Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah

Tubuh

46

Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021

untuk variasi gerakan fitnes. Swiss ball adalah

sebuah bola karet yang berisi udara. Bentuk

bola yang bulat dan tidak stabil akan mem-buat

keseimbangan tubuh. Alat Lat Pull Down

berfokus untuk membentuk otot-otot

punggung.

Alat-alat fitness yang digunakan untuk

membentuk tubuh dan membantu melatih

untuk menghasilkan kelenturan otot agar dapat

melakukan gerakan dengan baik dan sempurna

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Treadmill

Treadmill merupakan alat yang sangat umum

ditemukan di Gym dan umumnya digunakan

untuk latihan cardio atau pembakaran lemak.

Treadmill sendiri adalah alat yang digunakan

untuk melakukan jalan atau lari di tempat dan

dimanfaatkan untuk meningkatkan stamina

tubuh

b. Static Bicycle

Static bicycle atau sepeda statis adalah

alat untuk bersepeda didalam ruangan. Selain

untuk melatih otot kaki, alat ini biasanya

digunakan untuk membakar lemak atau cardio.

Kecepatan dan tekanan dalam mengayuhnya

dapat diatur menyesuaikan dengan kemam-

puan kita.

c. Eliptical Machine

Mesin ini merepresentasikan cara kita

berjalan. Dengan eliptical machine ini kita

melatih otot kaki yang biasa kita gunakan

untuk berjalan dengan cara menambahkan

tekanan yang harus kita lakukan lebih dari

ketika kita berjalan biasa.

d. Leg Press Machine

Alat ini gunakan untuk latihan leg press dan

membentuk otot paha dan betis. Dengan

menggunakan alat ini kita dapat menambahkan

tingkat kesulitan latihan leg press dengan

menambahkan beban ke alat ini.

e. Dumbbel

Dumbbell adalah alat fitnes dasar.

Bentuknya ialah 2 buah beban yang

tersambung oleh batang besi pendek. Alat

biasanya akan menemukan banyak alat ini di

gym dengan ukuran yang berbeda-beda. Alat

ini sangat praktis karena dapat dibawa

kemanapun dan tidak perlu menggunakan

ruangan yang luas ketika menggunakannya

untuk berlatih.

f. Swiss ball

Swiss ball adalah sebuah bola karet yang

berisi udara. Alat ini digunakan sebagai

penopang tubuh seperti sebuah bench, semua

latihan yang dapat anda lakukan di bench dapat

juga anda lakukan dengan alat ini. Bentuk bola

yang bulat dan tidak stabil akan membuat

keseimbangan menjadi meningkat jika

melakukan latihan dengan alat ini.

g. Lat Pulldown Machine

Alat Lat Pull Down berfokus untuk

membentuk otot-otot punggung dimana otot-

otot utama yang bekerja adalah otot Latissimus

Dorsi, otot Teres Major dan Posterior Deltoid;

sementara otot-otot utama yang dibentuk ada-

lah:Otot Trapezius, Otot Rhomboids, Otot

Latissimus Dorsi, Otot Teres Major, Otot

Erector Spinae. Dengan latihan yang benar,

maka postur tubuh, punggung lebih bidang

sementara pinggang lebih ramping.

Gambar 1. Mahasiswa praktek menggunakan alat

fitness dan mahasiswa mencoba gerakan gaya

melayang

Pemanfaatan Media Fitnes Sebagai Variasi Metodik Dalam Pengembangan Pembelajaran Olah

Tubuh

47

Tandik:Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol.1 No,1 April 2021

Simpulan dan Saran

Simpulan

Pembelajaran olah tubuh melalui

variasi metodik dengan memanfatkan media

fitness merupakan pengembangan metode

pada mahasiswa program studi pendidikan

Seni Pertunjukan yang belum pernah ada

sebelumnya. Pengembangan metode

pembelajarannya masih tetap mengacu kepada

metode-metode yang telah ada, tidak terlepas

dari metode yang telah dipahami oleh

mahasiswa. Perma-salahan mengenai materi

teknik gerak atraksi dan yoga, rumusan konsep

gerak, dengan pe-manfaatan media fitness

sebagai variasi metodiknya dan penulisan

istilah gerak olah tubuh, serta langkah-langkah

untuk mengimplementasikannya.

Penelitian ini untuk menghasilkan

‘produk teknik gerak” berupa pembelajaran.

Variasi metodik yang dihasilkan berkaitan

penyesuaian potensi dan penggunaan media

fitness. Hal ini agar pembelajaran yang

dilakukan lebih menarik dan bermanfaat

/fungsional. Metode inipun dapat

dikembangkan lagi secara berkelanjutan.

Metode penelitian dengan pendekatan

kualitatif, lebih menekankan pada ”metode

variatif.” Penggunaan metode observasi

partisipasi dan wawancara, termasuk

melaksanakan pelatihan yang terfokus pada

mahasiswa Pendidikan Seni Pertunjukan dan

jurusan tari.Dengan latihan yang benar dan

tepat, postur tubuh, punggung lebih bidang

sementara pinggang lebih ramping.

Saran

Diharapkan para mahasiswa mampu

memanfaatkan dan menggunakan alat fitness

dengan baik dan benar, agar nantinya betul-

betul pembentukan tubuh, kelenturan, stamina

dapat terjaga dengan baik, sehingga berperan

sebagai penari mampu melakukan perannya

dengan baik sesuai dengan kemampuan fisik

yang telah dibentuknya.

Daftar Pustaka

Milles, M.B., & Huberman, A.M. 1992. Ana-

lisa Data Kualitatif. Alih Bahasa Oleh

Tjet Jeb. R. Rohadi. Jakarta:Univer-

sitas Indonesia.

Moleong, L. J. 2001. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Ros-

da Karya.

Sudikan, Setya Yuwana. 2001. Metode Pene-

litian Kebudayaan. Surabaya: Unesa

Unipress dengan Citra Wacana.

Sutirtha dan Mudiasih. 2013. Peningkatan

Keterampilan Teknik Olah gerak da-

lam mata kuliah olah tubuh II pada

mahasiswa semester II. Jurusan tari

Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpa-

sar. Denpasar: Fakultas Seni Pertun-

jukan ISI Denpasar.

Tandon, Rajesh. 1993. Evaluasi dan Riset

Patisipatoris: Berbagi Konsep dan

Persoalan Pokok, dalam Walter Fer-

nandes dan Rajes Tandon (ed), Riset

Partisipatoris Riset Pembebasan. Ja-

karta : PT Gramedia Pustaka Utama

Bekerjasama dengan Yayasan Karti

Sarana.

Taylor, Steven dan Bogdan Robet. 1984.

Introduction to Qualitative Research

Methods. New York, John Wiley &

Sons.