SUMBER MATA AIR DAN PELESTARIAN MANFAATNYA

55
SUMBER MATA AIR PELESTARIAN FUNGSI MANFAATNYA Pegunungan Vulkanik, Sumber Mata Air Terbaik Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi. Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran badan. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi (jumlah pastinya bergantung pada tingkat aktivitas, suhu, kelembaban, dan beberapa faktor lainnya). Sebagian besar orang percaya bahwa manusia membutuhkan 8–10 gelas (sekitar dua liter) per hari. Namun hasil penelitian yang diterbitkan Universitas Pennsylvania pada tahun 2008 menunjukkan bahwa konsumsi sejumlah 8 gelas tersebut tidak terbukti banyak membantu dalam menyehatkan tubuh. Malah kadang-kadang untuk beberapa orang, jika meminum air lebih banyak atau berlebihan dari yang dianjurkan dapat menyebabkan ketergantungan. Literatur medis lainnya menyarankan konsumsi satu liter air per hari, dengan tambahan bila berolahraga atau pada cuaca yang panas. Manusia diperkirakan hanya bertahan hidup tanpa mengkonsumsi air atau menahan haus sekitar tiga sampai lima hari. Sementara tanpa makan, dengan tetap mengkonsumsi air, manusia masih mampu bertahan hidup hingga delapan minggu. Namun dengan meminum air dari sumber air yang bagus dan kondisi fisiknya baik, seseorang akan bisa bertahan hidup lebih dari delapan minggu. Dari volume air tawar yang ada, ternyata tidak semua air tawar baik dikonsumsi oleh manusia dan makhluk hidup. Hal ini karena terjadinya pencemaran. Dahulu kala, sebelum terjadinya pencemaran, air permukaan tanah seperti yang ada di sungai, danau, layak dikonsumsi. Secara alamiah air permukaan tanah masih mampu menetralisir dari berbagai muatan yang merugikan bila dikonsumsi, seperti racun dan kotoran, sehingga tetap layak dikonsumsi. Sekarang ini, air yang masih layak untuk dikonsumsi tinggal air tanah. Itupun tidak semua air tanah, karena sudah terjadi pencemaran dan mulai terkontaminasinya air tanah dengan air laut yang merembes jauh ke dalam tanah. Para ahli hidrogeologi berpendapat, sumber mata air yang paling layak dan

Transcript of SUMBER MATA AIR DAN PELESTARIAN MANFAATNYA

SUMBER MATA AIRPELESTARIAN FUNGSI MANFAATNYA

Pegunungan Vulkanik, Sumber Mata Air Terbaik

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagisemua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi.Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dariukuran badan. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusiamembutuhkan antara satu sampai tujuh liter air setiap hari untukmenghindari  dehidrasi (jumlah pastinya bergantung pada tingkataktivitas, suhu, kelembaban, dan beberapa faktor lainnya).

Sebagian besar orang percaya bahwa manusia membutuhkan 8–10gelas (sekitar dua liter) per hari. Namun hasil penelitian yangditerbitkan Universitas Pennsylvania pada tahun 2008 menunjukkanbahwa konsumsi sejumlah 8 gelas tersebut tidak terbukti banyakmembantu dalam menyehatkan tubuh. Malah kadang-kadang untukbeberapa orang, jika meminum air lebih banyak atau berlebihandari yang dianjurkan dapat menyebabkan ketergantungan. Literaturmedis lainnya menyarankan konsumsi satu liter air per hari,dengan tambahan bila berolahraga atau pada cuaca yang panas.Manusia diperkirakan hanya bertahan hidup tanpa mengkonsumsi airatau menahan haus sekitar tiga sampai lima hari. Sementara tanpamakan, dengan tetap mengkonsumsi air, manusia masih mampubertahan hidup hingga delapan minggu. Namun dengan meminum airdari sumber air yang bagus dan kondisi fisiknya baik, seseorangakan bisa bertahan hidup lebih dari delapan minggu.

Dari volume air tawar yang ada, ternyata tidak semua airtawar baik dikonsumsi oleh manusia dan makhluk hidup. Hal inikarena terjadinya pencemaran. Dahulu kala, sebelum terjadinyapencemaran, air permukaan tanah seperti yang ada di sungai,danau, layak dikonsumsi. Secara alamiah air permukaan tanah masihmampu menetralisir dari berbagai muatan yang merugikan biladikonsumsi, seperti racun dan kotoran, sehingga tetap layakdikonsumsi. Sekarang ini, air yang masih layak untuk dikonsumsitinggal air tanah. Itupun tidak semua air tanah, karena sudahterjadi pencemaran dan mulai terkontaminasinya air tanah denganair laut yang merembes jauh ke dalam tanah. Para ahlihidrogeologi berpendapat, sumber mata air yang paling layak dan

paling bagus dikonsumsi adalah sumber air yang berasal dari mataair pegunungan vulkanik.

Dari hasil penelitian para ahli hidrogeologi menemukan faktabahwa mata air pegunungan vulkanik memenuhi ketiga syaratkarakteristik sumber air tanah, yaitu kualitas, kuantitas, dankontinuitas. Kuantitas dipengaruhi oleh curah hujan, siklus airdan kondisi hidrogeologis area di sekitar sumber daya airtersebut. Kualitas dipengaruhi oleh faktor alami (kondisi sertakomposisi tanah dan batuan) maupun aktivitas manusia (pertanian,pencemaran rumah tangga, industri, dan lain sebagainya).Sedangkan kontinuitas memberi keseimbangan antara pemakaian danpengisian ulang. 

Terbentuknya air tanah bermula dari siklus hidrologi, dimanaawan tersusun oleh jutaan tetes kecil air, yang sangat ringan,sehingga tetesan ini dapat melayang di udara, kemudian terangkatoleh aliran udara hangat dari darat dan akhirnya dapat berubahmenjadi air hujan yang jatuh ke bumi. Air tersebut meresap dantersimpan ke bawah permukaan tanah, yang kemudian karena pengaruhgaya gravitasi bergerak secara vertikal menembus lapisanlapisantanah hingga mencapai zona jenuh air dan akhirnya tersimpan didalam lapisan batuan pembawa air yang disebut akuifer.

Suklis air di alam (Sumber:http://kimlingiwill.blogspot.com/2010/11/pegunungan-vulkanik-

sumber-mata-air.html)

Berdasarkan materi penyusun dan lingkungan fisiknya,terdapat beberapa jenis akuifer, yaitu akuifer allufial fan(berada di daerah pantai, daerah endapan sungai dan sekitarnya),

akuifer sedimen (lapisan gambut, organik), akuifer karst(pegunungan kapur) dan akuifer vulkanik (di daerah pegununganberapi), yang menjadi sumber air tawar terbaik. Akuifer ialahlapisan atau formasi batuan yang mampu menyimpan dan meloloskanair dalam jumlah yang cukup berarti, yang mampu memberi pasokankepada sumur atau mata air. Indonesia merupakan daerah tropisbasah dengan curah hujan yang relatif tinggi dan secara geologisterletak di daerah busur gunung api. Indonesia mempunyai lebihdari seratus gunung api aktif maupun non aktif. Secara geologisgunung-gunung api tersebut membentuk lapisan-lapisan batuan yangsangat kondusif untuk berperan sebagai sebagai akuifer.

Selama pengalirannya, air tanah mengalami berbagai prosesyang membuat air tanah mengadung berbagai macam mineral danakhirnya mempunyai kualitas yang berbeda di setiap tempat.Sebagai kelanjutan proses alamiah, air tanah kemudian ada yangmuncul di permukaan dan disebut sebagai mata air. Dalam hal ini,mata air di pegunungan dianggap sebagai sumber air yang sempurna,baik kuantitas maupun kualitasnya. Debit mata air di pegununganumumnya besar dan terus menerus karena di daerah ini umumnyamerupakan daerah basah dengan intensitas curah hujan tinggi sertamasih memiliki daerah tangkapan air yang relatif baik.

Pengelolaan Sumber Mata Air untuk Air Bersih

Pembangunan yang dilaksanakan karena kemajuan IPTEK diIndonesia, telah berhasil meningkatkan kesehatan bangsa. Namun didalam keberhasilan tersebut terdapat beberapa kendala. Salah satudiantaranya adalah kekurangan air bersih, yaitu air yang jernih,tidak berwarna, tawar dan tidak berbau. Ketersediaan air bersihsejak dahulu sudah menjadi salah satu ciri kesejahteraanmasyarakat. Tanpa air bersih tidak mungkin terwujud masyarakatyang sehat. Air bersih merupakan barang yang semakin penting jugalangka, karena air bersih sangat dibutuhkan oleh masyarakat danpelaksana industri. Sebaliknya karena perkembangan IPTEK, mutuairpun dapat diperbaharui.

Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup baik manusia,hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Dan untuk kelangsungan hidupnya,harus tersedia air dalam bentuk cair. Manusia dan makhluk hiduplainnya yang tidak hidup dalam air, senantiasa mencari tempattinggal dekat air supaya mudah untuk mengambil air untukkeperluan hidupnya.

Semakin meningkatnya jumlah penduduk di KelurahanKaranganyar Gunung, meningkat pula keperluan air bersih untukkeperluan sehari-hari. Namun hingga sekarang belum semua wargadapat menikmati air bersih secara layak, karena belum semua wargamemiliki saluran air bersih/ PDAM. Para pemakai mata air inidikelompokan menjadi tiga, yaitu pelanggan, membeli diwarung airyang dikelola, dan yang mengambil sendiri di mata air. Kemampuanpenyediaan air bersih untuk kehidupan sehari-hari bagi manusiaadalah hal yang sangat penting. Air, tanah dan manusia adalah halyang tidak dapat dipisahkan.

Ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-harimerupakan masalah yang cukup pelik, baik pada musim penghujanmaupun musim kemarau, warga memperoleh air bersih dari mata airyang dialirkan ke warung air, dan warga memperoleh dengan membeliair. Hal ini karena kondisi fisik wilayahnya berupa perbukitandengan batuan yang keras, batu padas, sehingga tidak mudah bagipenduduk untuk membuat sumur. Air, tanah dan manusia adalah halyang tidak dapat dipisahkan (Rismunandar, 2001). Air dari mataair mengandung Na, Mg, Ca, Fe, O2. Selain itu air sering kalimengandung bakteri/ mikro organisme lainnya. Air yang mengandungbakteri/ mikro organisme tidak dapat langsung digunakan sebagaiair minum, tetapi harus direbus dahulu. Pada batas tertentu airminum diharapkan mengandung mineral agar terasa segar pada waktu

di minum.Air bersih adalah air yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatandan dapat diminum apabila telah dimasak terlebih dahulu (DepKesRI, 2002). Menurut Totok (2004) peningkatan kuantitas air adalahsyarat kedua setelah kualitas, karena semakin maju tingkat hidupseseorang meningkat pula kebutuhan air dari masyarakat tersebut.Untuk maksud seperti itu, tersebut berbagai ekelembagaan dipedesaan telah mengelola sumber mata air dengan cara dibuatkanbak penampungan air yang kemudian dialirkan kewarung air danrumah pelanggan.

Pengertian airSecara alamiah air merupakan kekayaan alam yang dapat

diperbaharui dan mempunyai daya regenerasi yaitu selalu mengalamisirkulasi dan mengikuti daur.

Daur hidrologi diberi batasan sebagai tahapan-tahapan yangdilalui air dari atmosfer, penguapan dari tanah atau laut,kondensasi untuk membentuk awan, presipitasi akumulasi di dalamtanah maupun tubuh air dan menguap kembali.

Menurut Undang-undang tentang sumber daya air pada pasal 1,yang dimaksud dengan air adalah semua air yang terdapat pada,diatas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalampengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air lautyang berada di darat.

Air adalah salah satu di antara pembawa penyakit yangberasal dari tinja untuk sampai kepada manusia. Supaya air yangmasuk ketubuh manusia baik berupa makanan dan minuman tidakmenyebabkan penyakit, maka pengolahan air baik berasal darisumber, jaringan transmisi atau distribusi adalah mutlakdiperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoransebagai sumber penyakit dengan air yang diperlukan.

Air memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh senyawakimia lain, karakteristik tersebut antara lain :

1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 00C (320 F) - 1000 C, air berwujud cair.

2. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga airmemiliki sifat sebagai penyimpan panas yang sangat baik.

3. Air memerlukan panas yang tinggi pada prosespenguapan. Penguapan adalah proses perubahan air menjadiuap air.

4. Air merupakan pelarut yang baik.

5. Air memiliki tegangan permuakaan yang tinggi.6. Air merupakan satu-satunya senyawa yang merenggang

ketika membeku.

Air kita perlukan untuk proses hidup dalam tubuh kita,tumbuhan dan juga hewan. Sebagian besar tubuh kita, tumbuhan danhewan terdiri atas air. Air juga kita perlukan untuk berbagaikeperluan rumah tangga, pengairan pertanian, industri, rekreasidan lain-lain.

Dengan tidak tersedianya air dan sanitasi yang baik,biasanya golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah adalahyang paling menderita, karena bukan saja disebabkan oleh kurangadanya pengertian bagaiamana caranya untuk mengurangi pengaruhnegatif yang disebabkan untuk tempat tinggal yang tidak memenuhisyarat akibat pengaruh yang melemahkan dari kondisi hidup yangkurang sehat, sehingga mempengaruhi produktivitas dari merekayang tidak mampu membiayai penyediaan sarana air bersih tersebut.

Sumber air bermacam-macam, ada tiga sumber air yang palingbanyak ditemukan, yakni air hujan, air permukaan, dan air tanah.

1. Air PermukaanAir permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan

bumi. Pada umumnya air permukaan ini mendapat pengotoran selamapengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, dan sebagainya. Air permukaan dapat diklasifikasikanmenjadi dua kelompok utama, yaitu : (1). Perairan tergenang, dan(2). Badan air mengalir.

2. Air TanahAir tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan air

tanah. Air tanah merupakan sumber utama, tapi bukan satu-satunyasumber air minum. Maka kelayakan air tanah tersebut menjadipersoalan utama. Air tanah adalah air yang keluar dengansendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanahdalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas/kualitasnya sama dengan keadaan air dalam (Totok Sutrisno, 2004).

Menurut direktorat penyehatan air Ditjen PPM dan PLPdepartemen Kesehatan Republik Indonesia (1997), mata air/ airtanah adalah air yang berada di dalam tanah untuk memperolehnyadengan cara menggali/ dibor atau secara alamiah keluar kepermukaan tanah (mata air).

Pada dasarnya, air tanah dapat berasal dari air hujan, baik

melalui proses infiltrasi secara langsung maupun tidak langsungdari ais sungai, danau rawa, dan genangan air lainnya. Pada saatinfiltrasi kedalam tanah, air permukaan mengalami kontak denganmineral-mineral yang terdapat didalam tanah dan melarutkannya,sehingga kualitas air mengalami perubahan karena terjadi reaksikimia. Kadar oksigen yang masuk ke dalam tanah menurun,digantikan oleh karbondioksida yang berasal dari proses biologis,yaitu dekomposisi bahan organik yang terlarut dalam air tanah.

Menurut Totok Sutrisno (2004) air tanah terbagi atas :

1. Air tanah dangkalTerjadi karena daya proses peresapan air tanah. Lumpurakan tertahan , demikian pula dengan sebagian bakteri,sehingga air tanah akan jernih, tetapi lebih banyakmengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut) karenamelalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimiatertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanahdisini berfungsi sebagai penyaring. Air tanah dangkal initerdapat pada kedalaman 15,00 m. Sebagai sumur air minum,air tanah ini ditinjau dari segi kualitas agak baik.Kuantitas kurang cukup dan tergantung pada musim.

2. Air tanah dalamAir tanah dalam terdapat setelah lapis rapat yangpertama. Pengambilan air tanah dalam, tak semudah padaair tanah dangkal. Kualitas dari air tanah dalam lebihbaik dari air dangkal, karena penyaringannya lebihsempurna dan bebas dari bakteri.

3. Mata airAdalah air tanah yang keluar dengan sendirinyakepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanahdalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas/kualitasnya sama dengan keadaan air dalam.Menurut direktorat penyehatan air Ditjen PPM dan PLPdepartemen Kesehatan Republik Indonesia (1997:6) mataair/ air tanah adalah air yang berada di dalam tanahuntuk memperolehnya dengan cara menggali/ dibor atausecara alamiah keluar ke permukaan tanah (mata air).

4. Air Hujan

Hujan terjadi karena penguapan, terutama air pemukaanlaut yang naik ke atmosfer dan mengalami pendinginankemudian jatuh kepermukaan bumi. Proses penguapantersebut terus berlangsung., misalnya pada saat butiranhujan jatuh ke permukaan bumi, sebagian akan menguapsebelum mencapai permukaan bumi.Sebagian akan tertahan tanaman-tanaman dan oleh mataharidiuapkan kembali ke atmosfer. Air hujan yang sampai dipermukaan bumi, akan mengisi cekungan, kubangandipermukaan bumidan sebagian akan mengalir pada permukaanbumi (Benyamin, 1997).

Pengelolaan Sumberdaya Air

Pengelolaan sumberdaya air adalah upaya merencanakan,malaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraankonservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air danpengendalian daya rusak air. (UU No7, 2004). Pengelolaan sumberdaya air mencakup kepentingan lintas sektoral dan lintas wilayahyang memerlukan keterpaduan untuk menjaga dan memanfaatkan sumberair. Pengelolaan sumber daya air dilakukan melalui koordinasiantara pemerintah daerah dan masyarakat.

Menurut KepMenKes No. 907/MENKES/SK/VII/2002, bahwa setiappengelola sumber daya air diwajibkan melakukan pengelolaan danpengawasan sumber mata air, dengan cara :

1. Menjamin air yang diproduksi memenuhi syarat-syaratkesehatan, dengan melakukan pemeriksaan secara berkalaterhadap kualitas air yang diproduksi

2. Melakukan pengamanan terhadap sumber air baku yangdikelola dari segala bentuk pencemaran sesuai dengaperaturan perundang-undangan yang berlaku. Dalammelakukan pengelolaan terhadap sumber air yang memperolehpengawasan dari pemerintah dan instansi terkait (DinasKesehatan).

Kelayakan airKelayakan air dapat diukur secara kualitas dan kuantitas.

Kualitas air adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat,energi, atau komponen lain dalam air.

Kualitas air

1. Persyaratan Fisik

Menurut Kusnaedi (2004), syarat-syarat sumber mata air yangbisa digunakan sebagai air bersih adalah sebagai berikut :

a. KekeruhanAir yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisikseperti berikut jernih atau tidak keruh. Air yang keruhdisebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahantanah liat. Semakin banyak kandungan tanah liat maka airsemakin keruh. Derajat kekeruhan dinyatakan dengan satuanunit.

b. Tidak berwarnaAir untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yangberwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yangberbahaya bagi kesehatan.

c. Rasanya tawarSecara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yangterasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwakualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkanadanya garam-garam tertentu yang larut dalam air,sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organikmaupun asam anorganik.

d. Tidak berbauAir yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium darijauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandungbahan-bahan organik yang sedang mengalami dekomoposisi(penguraian) oleh mikroorganisme air.

e. Temperaturnya normalAir yang baik harus memiliki temperatur sama dengantemperatur udara (20- 26 C). Air yang secara mencolokmempunyai temperatur di atas atau di bawah temperaturudara berarti mengandung zat-zat tertentu yangmengeluarkan atau menyerap energi dalam air.

f. Tidak mengandung zat padatanBahan padat adalah bahan yang tertinggal sebagai residupada penguapan dan pengeringan pada suhu 103 -105oC(Totok Sutrisno, 2004).

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 907/ MENKES/ SK/VII/2002, persyaratan fisik air adalahsebagai berikut :

Tabel 2. Persyaratan Kualitas Air Bersih Secara Fisika

Parameter Satuan Kadar Maksimumyangdiperbolehkan

Keterangan

Paraneter fisik Tidakberbaudan

berasa

Warna TCU 15Rasa dan bau - -Temperatur 0C Suhu udara 3oCKekeruhan NTU 5

Sumber : Departemen Kesehatan RI ( 2002:14)

2. Persyaratan kimia

Kualiats air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kimasebagai berikut :

a. pH netral.pH adalah merupakan istilah yang digunakan untukmenyatakan intensitas keadaan asam atau basa suatularutan. Skala pH diukur dengan pH meter atau lakumus.Air murni mempunyai pH 7. Apabila pH di bawah 7 berartiair bersifat asam, sedangkan bila di atas 7 bersifat basa(rasanya pahit).

b. Tidak mengandung bahan kimia beracun.Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimiaberacun seperti sianida sulfida, fenolik

c. Tidak mengandung garam-garam atau ion-ion logam. Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atauion-ion logam seperti Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Cl, Cr, danlain-lain.

d. Kesadahan rendah.Kesadahan adalah merupakan sifat air yang disebabkan olehadanya ion-ion (kation) logam valensi dua. Tingginyakesadahan berhubungan dengan garam-garam yang terlarut didalam air terutama garam Ca dan Mg.

e. Tidak mengandung bahan organik.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 907/ MENKES/ SK/VII/2002, persyaratan kimia air adalahsebagai berikut :

Tabel 3. Persyaratan Kualitas Air Bersih Secara Kimia

Parameter Satuan Kadarmaksimum

Keterangan

Antimon mg/L 0.005Air Raksa mg/L 0.001Arsenic mg/L 0.01Barium mg/L 0.7Boron mg/L 0.3Kadmium mg/L 0.003Kromium(Valensi6)

mg/L 0.05

Tembaga mg/L 2Sianida mg/L 0.07Flourida mg/L 1.5Timbal mg/L 0.01Molybdenum mg/L 0.07Nikel mg/L 0.02Nitrat mg/L 50Nitri mg/L 3Selenium mg/L 0.01

Sumber : Departemen Kesehatan RI ( 2002:9)

3. Persyaratan BakteriologisAir tidak boleh mengandung Coliform. Air yang mengandung

golongan Coli dianggap telah terkontaminasi dengan kotoranmanusia (Totok Sutrisno, 2004).

Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 907/ MENKES/ SK/VII/2002, persyaratanBakteriologis air adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Persyaratan Kualitas Air Bersih secaraBakteriologis

Parameter Satuan Kadar Maksimum yangdiperbolehkan

Keterangan

Total BakteriColiform

Jumlah per100 ml sampel

0

Sumber : Departemen Kesehatan RI ( 2002:8)

Kuantitas Air

Kuantitas adalah jumlah atau banyaknya sesuatu ( EM ZulFjri, dkk. 2000). Menurut I Wayan Sudiarsa (2004:27),permasalahan kuantitas air lebih menjurus pada kemampuanmerosotnya daya dukung yang mengecil karena hal-hal berikut :

1. Eksploitasi berlebihanEksploitasi air yang berlebihan dapat mengakibatkanimbangan air melampaui daya dukungnya.

2. Eksploitasi yang tidak tepat sasaranEksploitasi penggunaan air yang tidak tepat sasaran danhanya mengejar kepentingan jangka pendek, misalnyapengeboran air tanah untuk irigasi.

3. Pengrusakan daerah resapan airPengrusakan daerah resapan air, seperti hutan, yangmenimbulkan puncak hidrograf yang tinggi dan berakibatmenurunnya infiltrasi air untuk menjadi air tanah.

4. Belum adanya konsistensi dan komitmen yang tinggi dariusaha-usaha konservasi air, walaupun dengan cara-carayang sederhana

Kebutuhan AirDi Indonesia, penduduk yang masih tergantung pada air alam

masih banyak tersebar diseluruh pelosok. Bahkan ada diantaramereka juga menggunakan air yang tidak berkualitas. Hal initerpaksa mereka lakukan karena keterbatasan pengetahuan dansarana penunjang penyediaan air bersih (Kusnaedi, 2004).

Semakin maju tingkat hidup seseorang, maka akan semakin

tinggi pula tingkat kebutuhan air dari masyarakat tersebut (TotokSutrisno, 2004). Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 7tahun 2004 tentang sumber daya air, yang dimaksud dengankebutuhan pokok sehari-hari adalah air untuk memenuhi kebutuhanhidup sehari-hari yang digunakan pada atau diambil dari sumberair untuk keperluan sendiri guna mencapai kehidupan yang sehat,bersih dan produktif.

Menurut Wisnu Arya Wardhana (2001) keperluan air per orangper hari terdiri dari keperluan air minum, keperluan air untukmemasak, air untuk Mandi Cuci Kakus (MCK), air untuk mencucipakaian, air untuk wudhu, air untuk kebersihan rumah, air untukmenyiram tanaman, dan air untuk keperluan yang lainnya.

Tabel 5. Keperluan Air Per Orang Per Hari Keperluan Air yang dipakaiMinum 2.0 literMemasak; kebersihandapur

14.5 liter

Mandi; kakus 20.0 literCuci pakaian 13.0 literAir Wudhu 15.0 literAir untuk kebersihanrumah

32.0 liter

Air untuk menyiramtanaman

11.0 liter

Air untuk mencucikendaraan

22.5 liter

Air untuk keperluanlain-lain

20.0 liter

Jumlah 150.0 literSumber : Wisnu Arya Wardhana (2001)

Pengelolaan Air BersihAir bersih adalah air yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi syarat kesehatandan dapat diminum jika telah diolah (DepKes RI, 2002). MenurutUndang-undang Republik Indonesia nomor 7 tahun 2004 tentangsumber daya air, yang dimaksud dengan kebutuhan pokok sehari-hariadalah air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yangdigunakan pada atau diambil dari sumber air untuk keperluansendiri guna mencapai kehidupan yang sehat, bersih dan produktif.

Sedangkan menurut Totok Sutrisno (2004) untuk keperluan minum,maka dibutuhkan air rata-rata sebanyak 5 liter/ hari. Tidaktersedianya air bersih dan sanitasi yang baik, biasanya golonganmasyarakat yang berpenghasilan rendah adalah yang palingmenderita, karena bukan saja disebabkan oleh kurang adanyapengertian bagaiamana caranya untuk mengurangi pengaruh negatifyang disebabkan untuk tempat tinggal yang tidak memenuhi syaratakibat pengaruh yang melemahkan dari kondisi hidup yang kurangsehat, sehingga mempengaruhi produktivitas dari mereka yang tidakmampu membiayai penyediaan sarana air bersih tersebut.

Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan,malaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraankonservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air danpengendalian daya rusak air. (UU No7, 2004 : 8). Pengelolaansumber daya air mencakup kepentingan lintas sektoral dan lintaswilayah yang memerlukan keterpaduan untuk menjaga danmemanfaatkan sumber air. Pengelolaan sumber daya air dilakukanmelalui koordinasi antara pemerintah daerah dan masyarakat.

Menurut KepMenKes No. 907/MENKES/SK/VII/2002, bahwa setiappengelola sumber daya air diwajibkan melakukan pengelolaan danpengawasan sumber mata air, dengan cara :

1. Menjamin air yang diproduksi memenuhi syarat-syaratkesehatan, dengan melakukan pemeriksaan secar aberkala terhadapkualitas air yang diproduksi melalui :

a. Pemeriksaan instalasi pengolahan airb. Pemeriksaan pada jaringan pipa distribusic. Pemeriksaan pada jaringan pipa sambungan ke konsumen

2. Melakukan pengamanan terhadap sumber air baku yangdikelola dari segala bentuk pencemaran sesuai denga peraturanperundang-undangan yang berlaku.

Dalam melakukan pengelolaan terhadap sumber air yangmemperoleh pengawasan dari pemerintah dan instansi terkait (dinaskesehatan), maka setiap pengelola wajib menjamin kualitas airyang dikelola melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a. Memperbaiki dan menjaga kualitas air sesuai petunjukyang diberikan Dinas Kesehatan berdasarkan hasilpemeriksaan yang telah dilakukan

b. Melakukan pemeliharaan jaringan perpipaan darikebocoran dan melakukan usaha-usaha untuk mengatasikorosifitas air dalam jaringan perpipaan secara rutin.

c. Membantu petugas Dinas Kesehatan setempat dalam

pelaksanaan pengawasan kualitas air dengan memberikemudahan petugas memasuki tempat-tempat dimana tugaspengawasan kualitas air dilaksanakan.

d. Mencatat hasil pemeriksaan setiap sampel air, meliputitempat pengambilan sampel (pemukiman, jalan, nomor rumah,titik sampling), waktu pengambilan, hasil analisapemeriksaan laboratorium termasuk metode yang dipakai,dan penyimpangan parameter.

e. Mengirimkan duplikat pencatatan kepada Dinas Kesehatansetempat. Dokumen ini harus disimpan arsipnya untuk masaselama minimal 5 tahun.

PENGELOLAAN SUMBER MATA AIR WIWET DAN BAMBANG UNTUK SUPLAIAIR BERSIH PENDUDUK DI KECAMATAN WAJAK KABUPATEN MALANG(Bayu Adiwena Mustika, Bagus Setiabudi Wiwoho dan Sugeng Utaya,2010)

Pengelolaan air merupakan cara menyediakan air untukmemenuhi kebutuhanpenduduk sehari-hari. Pemenuhan kebutuhan air bersih penduduk diDesaBringin berbeda dengan desa lain, hal ini ditunjukkan setiapdusunnya memilikipengelolaan air bersih yaitu Dusun Bringin dan Dusun Garotan.Pelayanan airbersih di Dusun Garotan menurut masyarakat kurang maksimal dibandingkanDusun Bringin, hal ini ditunjukkan pelayanan air penduduk DusunGarotanmenggunakan sistem batasan waktu dalam memperoleh air bersihyaitu 1-3jam/KK sedangkan penduduk di Dusun Bringin memperoleh air selama24 jam.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan air bersihpendudukDusun Bringin dan Garotan, bagaimana kualitas air di sumber airdan di rumahpenduduk, membandingkan cara pengelolaan sumber mata air diDusun Bringindan Garotan.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif komparatif.

Metodeyang digunakan yaitu metode survey. Populasi dalam penelitianini meliputisumber air Wiwet dan Bambang dan penduduk Dusun Bringin danGarotan. Sampeldalam penelitian ini ada dua yaitu, sampel air dan sampelresponden. Sampelair diambil di sumber air dan rumah penduduk yang dilakukandengan cara randomsampling. Sampel responden ditentukan dengan stratified samplingdan jumlahresponden ditentukan dengan proporsional random sampling. Jumlahrespondendi Dusun Bringin 38 responden dan Dusun Garotan 22 responden.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Debit sumber mata air Wiwet 505612,8 liter/hari dan

mata air Bambang 290822,4 liter/hari dan kebutuhan airbersih penduduk Dusun Bringin sebesar 322292,69liter/hari dan Dusun Garotan sebesar 239790,65liter/jiwa/hari,

(2) Parameter bau, rasa, warna, kekeruhan, Fe, Mn, pH,CaCO3 memenuhi standar baku mutu air bersih,

(3) Perbedaan pengelolaan air di Dusun Bringin danGarotan yaitu di Dusun Bringin menggunakan bakpenampungan yang tertutup dengan adanya saluranpembuangan, menggunakan katup, dan pengaliran air selama24 jam,

(4) Topografi di Dusun Garotan lebih mendukung dalampenyediaan air bersih, sedangkan partisipasi masyarakat,biaya, pengetahuan pengelola Dusun Bringin lebih baikdibandingkan dengan di Dusun Garotan.

(5) Besaran kebutuhan air bersih penduduk Dusun Bringindan Garotan dapat tercukupi dengan debit sumber airWiwet dan Bambang,

(6) Kualitas air di kedua dusun memenuhi standar bakumutu air bersih;

(7) Pengelolaan air di Dusun Bringin lebih baikdibandingkan dengan pengelolaan air di Dusun Garotan,

(8) Penyebab perbedaan pengelolaan mata air Wiwet danBambang yaitu perbedaan topografi, partisipasimasyarakat, keuangan, dan pengetahuan pengelola.

Degradasi Sumber Mata Air

Mata air di berbagai daerah di Indonesia semakin menyusutdebitnya, termasuk di kawasan Gunung Ciremai. Ratusan ribupelanggan air PDAM di Cirebon terancam tidak mendapatkan pasokanair bersih, setelah terjadi kerusakan lingkungan di kawasanGunung Ciremai, Kabupaten Kuningan. Kerusakan lingkungan dikawasan Gunung Ciremai mengakibatkan kapasitas mata air terusmenyusut. Di kawasan ini, dari sekitar 1500 mata air yang adasaat ini tinggal 52 buah mata air. Oleh karena itu, apabila tidakada keseriusan melakukan konservasi atas kawasan yang menjadisumber mata air tersebut, kemungkinan 20 tahun lagi warga Cirebontidak bisa menikmati air bersih.

Kerusakan lingkungan di kawasan Gunung Ciremai Kuningan danMajalengka lebih disebabkan karena penggundulan hutan danaktivitas galian C. Akibatnya, sumber mata air yang memasok airminum untuk warga Kota Cirebon dan sumber mata air untukpelanggan PDAM terus mengalami penyusutan debit setiap tahunnya.Debit pada sumber mata air di kaki Gunung Ciremai saat ini telahmenyusut hingga 20 persen akibat aktivitas galian C di kawasanhutan lindung, sehingga diperlukan perhatian serius untukkonservasi sumber mata air yang dimanfaatkan untuk ratusan ribuwarga Cirebon itu.

Pengguna air termasuk sejumlah perusahaan yang memanfaatkanmata air Gunung Ciremai seperti Indocement, PT Kereta Api danPertamina diharapkan dapat ebersinergi untuk bersama-samamelakukan konservasi sumber mata air.

Hilangnya Sumber Mata Air dan “Desertification”

Indonesia yang dahulu dikenal sebagai negara yang "gemahripah loh jinawi, ijo royo-royo" sebentar lagi akan menjadi wilayah yanggersang, kering kerontang, tandus dan tidak produktif apabilatidak ada usaha konkrit dalam perbaikan pengelolaan sumberdayaair menurut ruang (spatial) dan waktu (temporal). Mengapa demikian?Argumentasinya sangat kuat, karena saat ini pemerintah, apalagimasyarakat terlihat tidak berdaya, masa bodoh, bahkan tidakmerasa berkepentingan untuk mencegah apalagi memperbaikipengelolaan sumberdaya air dan sumber mata air yang semakinmemburuk ini. Indikatornya sangat jelas yaitu jumlah sumber mataair dan kemampuan pasokan airnya terus merosot tajam, sementara

kebutuhan air antar sektor terus meningkat kuantitas, kualitasmaupun kontinyuitasnya. Beruntung, di tengah suasana dan sikapapatis sebagian besar masyarakat dan pemerintah terhadappengelolaan sumberdaya air, pemerintah secara khusus memberikanperhatian tentang fenomena penurunan jumlah sumber mata air dankondisi lokasinya di daerah aliran sungai utama nasional. Mengapapenurunan jumlah mata air dan kemampuan pasokan air sampaimendapatkan perhatian dan penekanan pemerintah. Ancamanterjadinya gurun pasir (desertification) dan ambruknya perekonomiannasional adalah jawabannya.

Desertification

Meskipun pertanyaan itu membuat kalang kabut banyak pihak,namun harus jujur diakui bahwa perhatian pemerintah sangatpenting untuk ditindaklanjuti (followup) agar masalahdesertification dapat ditekan laju dan dampaknya. Signalklimatologis, hidrologis dan agronomis yang memicu terjadinyagurun (desert) di beberapa wilayah Indonesia sudah dapat dilihatlangsung dan dirasakan dampaknya. Signal klimatologis terjadinyagurun pasir dapat dijelaskan melalui konsep neraca energi (energybalance). Berdasarkan konsep tersebut terlihat, bahwa energi yangditerima permukaan bumi pertama kali akan digunakan untukmenguapkan air tanah (soil water) dan lengas tanah (soil moisture) (LE),baru kemudian untuk memanaskan tanah (S) dan sisanya untukmemanaskan udara (A). Kandungan air tanah dan lengas tanah yangsangat rendah (energi untuk LE kecil) akan menyebabkan radiasimatahari (solar radiation) yang jatuh ke permukaan dalam bentuk radiasinetto sebagian besar akan digunakan untuk memanaskan tanah danudara sehingga suhunya meningkat. Dalam kondisi ekstrem, akanberdampak terhadap pengurasan cadangan air tanah (water storage) danmeningkatkan konsumsi air tanaman melalui transpirasi. Menurunnyakemampuan pasokan air tanah dan meningkatnya laju transpirasiakan menyebabkan defisit air meningkat dan pemanasan permukaantanah dan atmosfer tidak bisa dihindari.

Pemanasan atmosfer dalam jangka panjang akan menurunkankelembaban udara, sehingga dua syarat terjadinya kondensasi yaitu(suhu udara yang rendah dan kelembaban udara yang tinggi) menjaditidak favorable. Inilah salah satu penjelasan mengapa Bogor yangsebelumnya dikenal sebagai kota hujan, sekarang tinggal kenangan.Diprediksi dalam jangka menengah kota-kota yang berhawa sejukseperti: Malang, Tawangmangu, Brastagi dan lainnya akan mengalamihal serupa, apabila tidak dilakukan pencegahan secara dini.

Sementara itu signal hidrologi sudah tidak terbantahkan,jumlah mata air yang terus merosot, demikian juga kemampuanpasokan airnya menunjukkan bahwa ada ketimpangan (gap) antarapemasukan (recharge) dan pengambilan (exploitation). Pengambilan air bumi(ground water) untuk keperluan minum dan industri serta irigasi yangoverexploited akan menyebabkan cadangan air bumi merosot, sehinggadebit mata air menurun tajam. Kondisi ini diperburuk denganmatinya tanaman utama pelindung mata air akibat penebangan yangtidak terkendali. Signal agronomi juga sangat signifikan terlihatdi lapangan, karena berdasarkan pemantauan di lapangan terlihatbahwa ada penurunan jenis tanaman dan populasinya baik tahunan

maupun musiman, akibat penurunan pasokan air, suhu udara yangterus meningkat dengan kelembaban udara yang terus menurun. Dalambudidaya pertanian implikasi signal agronomi terlihat darimenurunnya indek pertanaman (cropping intensity), luas areal tanam (areaof planting) dan produktivitas (productivity). Itulah salah satu sebabmengapa upaya peningkatan produksi pangan nasional yang sangatsensitive terhadap ketersediaan air terkesan jalan di tempat dantidak menyelesaikan masalah esensialnya.

Dalam jangka panjang kondisi ini akan menurunkan kualitas,kuantitas dan kontinyuitas keragaman hayati (biodiversity) kita yangtidak ternilai harganya.

Fenomena ini juga sekaligus meruntuhkan berlakunya “naturalrecorvery theory” yang menyatakan alam akan me-recovery dirinya sendiriapabila dalam jangka waktu tertentu tidak terganggu. Sementaraitu, faktanya: intensitas, frekuensi dan durasi gangguan terhadapalam jauh melebihi kemampuan pemulihannya (recovery). Dalam jangkapanjang meluasnya wilayah gurun menurut ruang dan waktu akanberdampak terhadap pertumbuhan perekonomian dan kinerjapembangunan nasional. Pertanyaan selanjutnya: bagaimanaantisipasinya agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalkan?

Penebangan Liar Ancam Sumber Mata Air Baumata

”Sumber mata air Baumata, sekitar 12 km selatan Kupang,ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terusmengalami penyusutan akibat kawasan hutan di bagianhulunya terus mengalami perusakan berupa aksipenebangan liar”.

Jika musim kemarau tiba, debit air turun drastis sehinggatidak mampu mensuplai kebutuhan air minum bagi masyarakat dansekitarnya secara total. Semuanya ini terjadi akibat adanya aksiperusakan hutan di daerah hulu yang menjadi daerah resapan air.

Masyarakat desa di wilayah sumber mata air sudah lamamemotong dan menebang kayu usia muda berdiameter antara 5-10 cmuntuk dijual kepada para kontraktor sebagai tiang penyanggabangunan. Hampir semua ruas jalan dalam wilayah kecamatan,terlihat batangan pohon muda dengan ukuran panjang antara 4-6meter, bertengger di sepanjang jalan tersebut.

Satu batang (pohon ukuran kecil dengan diameter sekitar limacentimer, red), kami jual dengan harga sekitar Rp3.000. Jikaukurannya agak lebih besar (diameter sekitar 10 cm, red), kamijual dengan harga lebih dari Rp 4.000/batang.

Para penjual kayu gelondongan usia muda itu mengaku bahwa

setiap kali melewati pos penjagaan selalu dikenakan pungutansenilai Rp200/batang. Menurut pos jaga, "Setiap kendaraan yanglewat memuat kayu atau batangan kayu tetap dipungut retribusisebesar Rp200/batang.

PDAM mengakui bahwa sumber mata air yang memberi kontribusiterbesar bagi PDAM dalam melayani kebutuhan air minum bagimasyarakat Kota dan sekitarnya, terus mengalami ancaman. Jikamusim kemarau tiba, debit air turun drastis sehingga tidak mampumelayani kebutuhan masyarakat secara total.

Diharapkan masyarakat di sekitar sumber mata air untukmenghentikan kebiasaan menebang pohon di sekitar itu, karena akanmengganggu debit air pada musim kemarau. Kelestarian hutan didaerah hulu harus tetap dijaga guna menghindari kemerosotanekosistem yang menjadi sumber resapan air.

Penebangan Pohon : Sebanyak 119 Sumber Mata Air di Kulon Progo Terancam HilangSedikitnya 119 sumber mata air di daerah Kabupaten Kulon

Progo dinyatakan dalam kondisi kritis dan terancam akan hilang.Hal ini diakibatkan makin berkurangnya jumlah areal hutan danberubah fungsi lahan yang ada di sekitar sumber mata airtersebut. Hal ini diakui peneliti Badan Pengelola Daerah AliranSungai ((BPDAS) Yogyakarta, dalam kegiatan penyuluhan“Penyelamatan dan Pemanfaatan Air Bagi Kepentingan MasyarakatBanjaroya,” di Balai Desa Banjaroya.

Tingkat kekritisan sumber mata air ini disebabkan semakinhilangnya tanaman keras pepohonan dalam radius 200 meter darisumber mata air tersebut. Tanaman keras pepohonan berfungsisebagai vegetasi penutup tanah yang berperan dalam menyimpan air.Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya tanaman inimenyababkan kurangnya vegetasi pada suatu wilayah sehinggaberdampak pada bencana banjir, kelangkaan mata air dan air sungaiselama mujsim kemarau.

Di Kulon Progo, ketergantungan masyarakat sekitar kepadasumber mata air ini cukup tinggi yang biasa digunakan memenuhikebutuhan rumah tangga dan pertanian. Dari 119 sumber mata airini, termasuk tiga diantaranya, sumber mata air Semawung,Tonogoro dan Semagung yang berada di lokasi Desa Banjarharjo,Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo.

Berkuranngnya sumber mata air ini dikarenakan menurunnyamuka air tanah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh parapeneliti teknik geodesi dari UGM, menunjukkan bahwa menyusutnya

muka air tanah di Yogyakarta berkisar 0,5 meter per tahun.Sedangkan, di Sleman, tingkat penyusustan sekitar 20-30 cm pertahun.

Teknik yang dapat dilakukan untuk konservasi sumber dayaalam dengan cara membuat tanah resapan, sumur resapan, biopori,dan kolam tampungan air hujan. Teknik-teknik ini sangat bagusuntuk menampung air hujan dan menyimpannya dalam tanah.Sedikitnya 80 persen air hujan dapat disimpan di dalam tanah.Sebaliknya dengan dibuatnya sistem plaster pada jalan danhalaman, maka hanya 10 persen air yang tertampung, sisanya akanmasuk ke sungai dan kembali ke laut.

Pemetaan Sumber Mata Air

Pemetaan jumlah, posisi/lokasi, potensi dan kondisi sumbermata air aktual merupakan langkah awal yang harus dilakukan.Mengapa demikian, karena berdasarkan pengalaman, maka peningkatanketersediaan air secara spatial dan temporal memungkinkanmasyarakat melakukan improvisasi apa saja untuk memenuhikebutuhan hidupnya? Selanjutnya berdasarkan informasi tersebut,maka dapat dirancang skenario pengembangan, peningkatan danpemantapan sumber mata air. Pengembangan sumber mata airdilakukan apabila di wilayah tersebut belum ditemukan sumber mataair, namun secara potensial wilayah tersebut mempunyai peluangterjadinya. mata air. Peningkatan kuantitas dan durasi alirandasar (base flow) dengan memasukkan air hujan dan aliran permukaansebanyak mungkin menurut ruang dan waktu yang diikuti penanamantanaman tahunan permanen merupakan tahap awal yang perludiimplementasikan.

Dengan demikian dalam jangka panjang kebutuhan air insitudiharapkan dapat dipenuhi sendiri (self sufficient) dengan memanfaatkansumberdaya air setempat. Sementara itu peningkatan sumber mataair difokuskan pada wilayah yang sudah memiliki sumber mata air,namun kuantitas, kualitas dan kontinyuitas pasokannya menurun.Untuk itu upaya peningkatan jenis dan kualitas vegetasi sertaperlindungan sumberdaya alam yang mendukungnya harusdiintensifkan. Sementara pemantapan sumber mata air dapatdilakukan dengan mempertahankan model pengelolaan yang sudah ada.Pekerjaan karakterisasi sumber mata air ini sangat penting karenaberdasarkan prediksi, diprakirakan kekeringan cenderung terusmeluas wilayah, intensitas dan durasinya, sehingga fenomenadesertification harus mendapatkan perhatian khusus, agar besaran(magnitude): luas dan intensitas dapat dideteksi lebih dini sertadiminimalkan dampaknya.

Pelestarian Sumber Mata Air

UPAYA PELESTARIAN SUMBER MATA AIRMay 1st, 2010 | By Magetan News | Category: blogger magetan Magetan, MNTidak bisa di pungkiri bahwa sumber mata air yang berada di lerengGunung Lawu makin hari makin menurun seiring setelah sering terjadinyakebakaran pada musim kemarau dan beberapa titik yang mengalamikelongsoran. Untuk mengantisipasi semakin parahnya persoalan yangmuncul, bersamaan dengan peringatan hari air sedunia PDAM Magetan dalammemberikan penyaluran air bersih kepada masyarakat baru-baru inimengadakan penghijauan di lingkungan mata air di lereng Gunung Lawu. Menurt Sofyan, ST, MM mengatakan hutan merupakan penyangga utama airbaku PDAM sehingga sangat perlu di jaga kelestarianya. “ Programkelestarian hutan di laksanakan setiap tahun, untuk tahun ini pihak PDAMbekerja sama dengan perhutani/KB KBH Lawu Selatan.” Terang Sofyan.Di jelaskan Sofyan, Program pengijauan telah menjadi komitmen PDAMKabupaten Magetan dalam kontribusinya untuk selalu menjaga keseimabnganalam dan kelestarian sumber mata air, dan juga untuk pemberdayaanmasyarakat yang ikut serta dalam penanaman bibit pohon keras produktif,seperti Durian, Alpokat dan Petai.Sementara untuk kegiatan penghijauan adalah jenis tanaman yang dapatmenyerap air, di antaranya Kina dan Tristania. Bupati Magetan Drs. H. Sumantri, MM saat pencanangan penghijauanmengharapkan akan menumbuhkan sikap dari masyarakat dalam menjagakelestarian air dan lingkungan, karena kelestarian lingkungan sumber airsangat menetukan kelangsungan kualitas, kuantitas dan kontinyuitas pelayanan PDAM kepadamasyarakat. “ Kepada masyarakat sekitar sumber utama lingkunganGondangan Gede agar membantu pengamanan, pelestarian dan ikut mejagalingkungan sumber agar lestari dan bermanfaat bagi anak cucu.” HarapSumantri. (tok)

Partisipasi masyarakat menjaga Kualitas Kali Konto (Ecoton, 25August 2010 ) Kegiatan inventarisasi ini diharapkan bisa menginventarisasipotensi sumbermata air dan diharapkan muncul inisiatif wargauntuk ikut melestarikan keberadaan mata air,”

Kali Konto yang bersumber dari Gunung Kawi adalah sungaistrategis yang masuk dalam Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS)Brantas. Sumber Kali Konto juga berasal dari mata air yangterletak didesa-desa di kaki gunung Kawi. Salah satu desa yangmemberikan sumber mata air bagi Kali Konto adalah desa BendosariKecamatan Pujon Malang. Di desa yang terletak 1000 dpl memiliki44 mata air. Sayangnya selama ini pengelolaan dan pengawasankualitas airnya belum dilakukan secara maksimal. Mulai Rabu (18/8) hingga Rabu (25/8) Pemerintah Desa Bendosaribersama ecoton (Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi LahanBasah) dengan didukung oleh Perum Jasa Tirta 1 Malang melakukankegiatan inventarisasi sumber mata air dan di kawasan WilayahDesa Bendosari. “Kawasan Bendosari terdapat sumber mata air yang penting bagikali Konto, selain itu sumber mata air yang ada sangat menunjangkegiatan keseharian, pertanian dan peternakan sapi perah,” UngkapM . Khoirum SE kepala Desa Bendosari. Lebih lanjut ia menyatakanbahwa data keberadaan sumbermata air selama ini belumterdokumentasi dengan baik sehingga kesulitan bagi warga desauntuk melakukan upaya rehabilitasi kawasan tangkapan air. Selamaini diketahui terdapat 38 sumber mata air di Desa Bendosari yangmengaliri dua sungai utama yaitu Kalianget dan Coban Sewu. Bahkandi Cuban Sewu airnya dipercaya bisa menyembuhkan beragampenyakit. Kegiatan inventarisasi dan training pemantauan kualitas airdiikuti oleh Perangkat Desa Bendosari, Tokoh Masyarakat dan BPDdengan tujuan untuk mendokumentasikan lokasi-lokasi mata airsecara tepat dan mengetahui kondisi lingkungan dan tegakan pohonyang ada disekitar sumber mata air. ” Kegiatan inventarisasi ini diharapkan bisa menginventarisasipotensi sumbermata air dan diharapkan muncul inisiatif wargauntuk ikut melestarikan keberadaan mata air,” Ujar M Khoirun SE.Kegiatan inventarisasi akhirnya menemukan 6 lokasi baru, sehinggatotal sumber mata air di Desa Bendosari kini berjumlah 44 mataair. “ mata air yang dimiliki desa bendosari hingga saat iniberjumlah 44, empat diantaranya adalah sumber mata air terbesaryaitu Kalianget, Katesan, Kokopan dan Gunung Tumangan,” UjarSukoyo (50 th) Kuwowo atau manajer pengelolaan sumberdaya air didesa Bendosari. Daerah pegunungan umumnya kaya akan sumber mataair, didaerah puncak gunung umumnya berfungsi sebagai daerahtangkapan air, kemudian kawasan punggung/lereng gunung berfungsisebagai daerah yang meresapkan air atau daerah resapan, kemudiandi kaki gunung atau kawasan yang berdekatan dengan desa atau

pemukiman muncullah mata air-mata air. Sayangnya saat ini banyakdaerah pegunungan sudah berfungsi menjadi perkebunan sehinggamengurangi daerah tangkapan dan resapan air yang pada gilirannyamengurangi jumlah mata air. “Keberadaan sumber mata air dicirikan dengan banyaknya tumbuhanyang rimbun disebuah kawasan dan umumnya terletak di kaki gunung,“ ungkap Joko Wasis (37) Warga bendosari yang sering menjadipenunjuk jalan ke sumber mata air. Kualitas air Kualitas air yang mengalir memasuki Desa Bendosari sebelumnyakualitasnya masih baik namun setelah memasuki pemukiman yangpadat dengan aktivitas peternakan sapi kualitas air menurundrastis. Penduduk Desa bendosari umumnya bermatapencarian sebagaipeternak sapi. “Dari penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwakondisi hulu sungai di Desa bendosari masih sangat bersih denganmasih ditemukkannya jenis anggang-anggang, nimpha capung jarum,plecoptera, ephemeroptera, udang air tawar dan yuyu atau kepitingair tawar, kondisi ini berbeda dengan hilir yang terletak setelahdesa bendosari kualitas airnya tercemar organic dengan banyakditemukannya cacing merah dan larva mrutu,” ungkap AmirudinMutaqien. Pencemaran organic yang ada di desa bendosari berasaldari buangan kotoran sapi sebanyak 3000 ekor yang sebagian besarbelum dikelolah dengan baik. “Kami berkomitmen kuat untuk memulihkan kondisi kualitas air diDesa Bendosari, pada tahun 2011 akan dibangun 12 instalasi biogasdari 4 instalasi biogas yang telah dibangun, selanjutnya desajuga telah menyiapkan lahan untuk pembangunan IPAL (Instalasipengolahan Air limbah)Komunal,” Ujar M Khoirun Kades Bendosari,Kades Lulusan fakultas Ekonomi UNISMA Malang angkatan 1993 inijuga sudah menyusun program-program penyelamatan lingkungan dansumbermata air dengan melibatkan pamong desa, warga, Sekolah danPemuda bendosari. Program yang akan diimplementasikan tahun 2011yaitu Program satu rumah satu taman bunga, Bank Clethong (kotoransapi), pemantauan kualitas air secara berkala pada sumber-sumbermata air di Bendosari dan rehabilitasi lahan tangkapan air dikawasan lereng gunung Kawi. “ Kami tidak ingin mewariskan airmata pada anak cucu tapi kita ingin mewariskan mata-air mata airyang bisa menjadi sumber kehidupan bagi generasi yang akandatang,” Ujar M Khoirun.

Penghijauan dan Penanaman PohonBadan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Purwakarta

menghijaukan tanah yang ada disekitar sumber mata air.Penghijauan tersebut untuk menjaga kelestarian lingkungan,terutama air sebagai sumber kehidupan.

Pasalnya, apabila tak dijaga sejak dini, maka sumber mataair tersebut terancam tak bisa dinikmati generasi penerus padasepuluh tahun mendatang. Kepala Badan Lingkungan HidupPurwakarta, menyatakan setelah diinventarisir jumlah sumber mataair yang ada di 17 kecamatan, mencapai 400 titik. Saat ini,kondisi lingkungannya masih terjaga. Namun untuk mengantisipasikerusakan ekosistem hayatinya, maka tahun ini harus digalakkankembali penanaman pohon. Apabila dihitung secara matematis, satutitik sumber mata air yang luasnya mencapai empat hektare, pohonyang dibutuhkan sebanyak 1.600 batang.

Pohon untuk penghijauan itu dipilih yang mampu menyerap danmenyimpan air seperti pohon beringin dan sukun. Ketika musimhujan, akar-akar pohon itu diharapkan mampu menyerap air.Kemudian, air yang tersimpan dalam tanah bisa dikeluarkan saatmusim kemarau. Sehingga, masyarakat di sekitar sumber mata airtersebut, tak akan kesulitan mencari air bersih. Pada saat ini,yang paling sulit adalah melestarikan alam di sekitar sumber mataair itu, tidak sedikit warga yang menebangi pohon di sekitar mataair.

Pengerukan Sedimen Dampak Curah Hujan Tinggi: Puluhan Warga Bersihkan SumberMata Air Tertimbun Lumpur

Hujan deras disertai longsor akhir-akhir ini membuat sumbermata air (Umbulan) di Dusun Mulyosari, Desa Donomulyo, KecamatanDonomulyo, Kabupaten Malang, tertimbun lumpur. Ketebalan sedimenlumpur akibat longsoran tanah dari beberapa pegunungan Donomulyomengakibatkan sumber mata air tertutup endapan lumpur sangattebal.

Sejumlah tanggul yang dibuat warga dari tanah liat punambrol. Karena tidak ada dana bantuan untuk membuat plengsengandikanan kiri sumber, membuat luapan lumpur memenuhi kedungpenanggul sumber mata air.

Sumber mata air di desa ini menjadi satu-satunya untukmengairi ratusan hektar sawah. Sumber mata air yang ada di DusunMulyosari juga digunakan untuk keperluan air minum, MCK sertamengairi sedikitnya 200 hektar sawah. Tak hanya warga DesaDonomulyo saja, warga diluar Desa semacam Desa Tempursari danDesa Mentaraman juga merasakan manfaat sumber mata air.

Sumber mata air di Dusun Mulyosari terpaksa dilakukanpembersihan. Terbatasnya dana dan tidak adanya anggaran untukmemperbaiki kedung penampung mata air tersebut, dirinya terpaksamengerahkan puluhan warga desa untuk kerja bhakti membersihkanmaterial sedimen dan lumpur.

Selain menggunakan tangan untuk mengais batu-batu berukuranbesar yang terbawa gelontoran banjir dan longsor, warga jugamenggunakan pacul serta alat membajak sawah berukuran sedang.Tujuannya adalah agar sedimen lumpur bisa mencair dan terangkatkepermukaan. Dengan demikian, aliran air sumber bisa dirasakanlebih dari 400 Kepala Keluarga dan 200 hektar sawah. Sumber mataair ini adalah satu-satunya bagi masyarakat. Meski musim kemarau,sumber ditempat ini bisa mengairi dan menghidupi ribuan jiwa.

Warga sangat memerlukan bantuan dari Pemkab Malang ataupunDinas terkait untuk membangun saluran sumber air agar tetapterjaga. Selain bentuk plengsengan penahan luapan air, warga jugaberharap ada pipanisasi yang bagus untuk kepentingan masyarakatluas. Sejauh ini sumber mata air Mulyosari masih belummendapatkan bantuan. Kami berharap pada tahun depan, ada dana

untuk membuat pipanisasi ataupun plengsengan; sumber mata air iniadalah nadi untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat.

(sumber:http://www.beritajatim.com/detailnews.php/8/Peristiwa/2010-12-

29/88314)

Di lokasi sumber mata air ini kegigihan masyarakat setempatsangat luar biasa dalam melestarikan sumber mata air. Meski tidakada dana perbaikian, upaya warga untuk kerja bakti membersihkankedung dan sumber mata air dari sedimen lumpur.

Warga dapat membuat proposal pengajuan bentuk-bentukkegunaan dana untuk mempertahankan sumber mata air yang punyadebit air sangat tinggi itu. Jika tidak, luapan airnya sangatmubazir. Mengingat, manfaat dan kegunaan sumber mata air inisangat besar bagi warga Donomulyo dan sekitarnya. Dengan cara inidana bantuan dimungkinkan untuk diperoleh dari pemerintah daerah.

Kemitraan Konservasi Mata Air Wonosalam

Kelestarian vegetasi dan upaya konservasi lingkungan di

Kecamatan Wonosalam menjadi garda terdepan penyelamatan HutanLindung dan perlindungan mata air. Kecamatan Wonosalam merupakankawasan penyangga hutan lindung Taman Hutan Rakyat R. Suryo,sehingga kelestarian vegetasi dan upaya konservasi lingkungan diKecamatan Wonosalam menjadi kunci penyelamatan Hutan Lindung danperlindungan mata air. Lokasi Wonosalam yang memiliki tutupanvegetasi atau hutan yang luas membawa berkah tersendiri karenahutan yang berfungsi sebagai tangkapan air dan kawasan resapanair akan memunculkan sumber-sumber mata air. Keberadaan sumber-sumber mata air di Wonosalam tidak hanya penting bagi wargaWonosalam namun juga menjadi salah satu sumber penting bagi KaliBrantas, dua sungai besar di Kecamatan Wonosalam yang bermuara diKali Brantas adalah Kali Jurang jero terletak di Desa Panglungan(12 Km) dan Kali Gunting di Desa Wonosalam-Mojoagung (12 Km),sungai-sungai besar ini mengalirkan air yang berasal dari 40sumber mata air di Kecamatan Wonosalam.

Kemitraan Masyarakat WonosalamUntuk melestarikan keberadaan sumber mata air diperlukan

kerjasama kemitraan antara semua fihak di Tingkat Desa ,Pemerintah Kabupaten Jombang, sekolah, dunia usaha, Media danLembaga Swadaya Masyarakat. Kerjasama kemitraan ini kini mulaidirintis oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Jombang,ecoton, SMPN 1 Wonosalam, Pemerintah Desa Wonosalam, PemerintahDesa Panglungan, Perum Jasa Tirta 1 Malang dan LSM lingkunganyang berada di Wonosalam yaitu Padepokan Wonosalam Lestari (PWL).

Upaya kemitraan sudah menjadi amanat Pemkab Jombangsebagaimana isi Pasal 63 undang-undang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH ) yang menyatakan bahwaDalam PPLH Pemkab berwenang melakukan dan melaksanakan kerjasamadan kemitraan. Kegiatan awal yang sudah dilakukan oleh PWL adalahdengan melakukan kegiatan inventarisasi keanekaragaman hayati dankualitas air sumber-sumber Mata Air Wonosalam.

Hasil inventarisasi yang dilakukan oleh BLH Jombang padatahun 2010 menunjukkan bahwa Kecamatan Wonosalam memiliki 40sumber mata air yang tersebar di Tujuh Desa. Lebih lanjut bahwa40 mata air terletak di Desa Sambirejo (6 Mata Air), DesaWonosalam (5 Mata Air), Desa Panglungan (6 Mata Air), Desa GalengDowo (4 mata air), Desa Carang Wulung (8 mata air), Desa Jarak (6mata air) dan Desa Wonomerto (5 mata air).

PWL menjadi motor untuk menginisiasi kegiatan, BLH Jombangmendukung sepenuhnya kegiatan yang dimotori oleh PWL, karenapartisipasi dalam pengelolaan lingkungan bukan hanya kewenangan

Pemerintah namun juga menjadi tanggung jawab masyarakat.Pelestarian kawasan hutan di Wonosalam sangat penting karenatutupan lahan berpengaruh pada sumber air. Semakin banyak tanamanmaka terpelihara juga fungsi hidrologis air dan pada gilirannyamenjaga kelestarian sumber air.

Kegiatan kemitraan konservasi mata air (KKMA) merupakanupaya kerjasama untuk memantau kualitas air dengan menggunakancara yang mudah yaitu bioindikator dan tutupan vegetasi sungai.Semakin tinggi kerapatan dan tutupan vegetasi disekitar sungaimaka bisa diindikasikan kualitas air sungainya masih bagus atautidak tercemar.

Untuk melihat kualitas air bisa juga digunakan indikatorbiologi seperti serangga air atau makroinvertebrata benhos (biotatidak bertulang belakang) seperti capung atau kinjeng, anggang-anggang, bibis, senggatru, kepik air, yuyu (kepiting air tawar).Kegiatan pemantauan kualitas air akan dilakukan rutin bersama-sama dua bulan sekali oleh anggota kemitraan konservasi mata airdari BLH, masyarakat, pelajar dan LSM. Hasil pemantauan akandikaji untuk menentukan kualitas air dan rencana pengelolaansungai untuk masa yang akan datang. Rekomendasi hasil pemantauanakan disosialisasikan kepada masyarakat dengan tujuan agarmenjaga kualitas air dan mengurangi aktivitas yang menimbulkanpenurunan kualitas air sungai. Dari hasil pematauan kualitas airbulan Agustus 2010 oleh KKMA kawasan hulu sungai Jurang jero danKali Gogor menunjukkan kualitas air yang masih sangat bagus ataubelum tercemar.

KKMA mengundang warga Jombang untuk memberikan saran danmasukan dalam upaya untuk menyelamatkan sumber-sumber mata air diJombang dan Wonosalam, melalui Padepokan Wonosalam Lestari :Dusun Wonosalam.

PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNGPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang:a. bahwa ruang selain merupakan sumber alam yang pentingartinya kehidupan dan perencanaan serta pelaksanaanpembangunan yang berkelanjutan juga mengandung fungsipelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber alam, sumberdaya buatan serta nilai sejarah dan budaya bangsa, yangmemerlukan pengaturan bagi pengelolaan dan perlindungannya;b. bahwa dengan semakin terbatasnya ruang, maka untukmenjamin terselenggaranya kehidupan dan pembangunan yangberkelanjutan dan terpeliharanya fungsi pelestarian, upayapengaturan dan perlindungan di atas perlu dituangkan dalamkebijaksanaan pengembangan pola tata ruang;c. bahwa dalam rangka kebijaksanaan pengembangan polatata ruang tersebut perlu ditetapkan adanya kawasan lindungdan pedoman pengelolaan kawasan lindung yang memberi arahanbagi badan hukum dan perseorangan dalam merencanakan danmelaksanakan program pembangunan.

Mengingat:1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 33 ayat (3) Undang-undangDasar 1945;2. Monumenten Ordonantie Tahun 1931 (Staatsblad Tahun1931 Nomor 238);3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang PeraturanDasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043);4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 8,Tambahan Lembaran Negara Nomor 2823);5. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2831);6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran NegaraTahun 1974 Nomor 38. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037);7. Undang-undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Ketentuan-

ketentuan Pokok Pengairan (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor65, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3046);8. Undang-undang Nomor 4 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran NegaraTahun 1982 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3215);9. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 tentangPerlindungan Hutan (lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 39,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3294);10. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 tentangAnalisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Tahun1986 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3338);11. Keputusan Presiden Nomor 57 Tahun 1989 tentang TimKoordinasi Pengelolaan Tata Ruang Nasional.

MEMUTUSKAN:Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANGPENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Keputusan Presiden ini yang dimaksud dengan :

1. Kawasan Lindung adalah kawasan yang ditetapkan denganfungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yangmencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejarahserta budaya bangsa guna kepentingan pembagunanberkelanjutan.2. Pengelolaan Kawasan Lindung adalah upaya penetapan,pelestarian dan pengendalian pemanfaatan kawasan lindung.3. Kawasan Hutan Lindung adalah kawasan hutan yangmemiliki sifat khas yang mampu memberikan perlindungan kepadakawasan sekitar maupun bawahannya sebagai pengatur tata air,pencegah banjir dan erosi serta memelihara kesuburan tanah.4. Kawasan Bergambut adalah kawasan yang unsur pembentuktanahnya sebagian besar berupa sisa-sisa bahan organik yangtertimbun dalam waktu yang lama.5. Kawasan Resapan air adalah daerah yang mempunyaikemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan sehinggamerupakan tempat pengisian air bumi (akifer) yang bergunasebagai sumber air.

6. Sempadan Pantai adalah kawasan tertentu sepanjangpantai yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankankelestarian fungsi pantai.7. Sempadan Sungai adalah kawasan sepanjang kiri kanansungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi primer,yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankankelestarian fungsi sungai.8. Kawasan sekitar Danau/Waduk adalah kawasan tertentudisekeliling danau/waduk yang mempunyai manfaat penting untukmempertahankan kelestarian fungsi danau/waduk.9. Kawasan Sekitar Mata Air adalah kawasan di sekelilingmata air yang mempunyai manfaat penting untuk mempertahankankelestarian fungsi mata air.10. Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khastertentu baik di darat maupun di perairan yang mempunyaifungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keragaman jenistumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.11. Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan Lainnya adalahdaerah yang mewakili ekosistem khas di lautan maupun perairanlainnya, yang merupakan habitat alami yang memberikan tempatmaupun perlindungan bagi perkembangan keanekaragaman tumbuhandan satwa yang ada.12. Kawasan Pantai Berhutan Bakau adalah kawasan pesisirlaut yang merupakan habitat alami hutan bakau (mangrove) yangberfungsi memberikan perlindungan kepada perikehidupan pantaidan lautan13. Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yangdikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuanpengembangan ilmu pengetahuan,pendidikan,pariwisata danrekreasi.14. Taman Hutan Raya adalah kawasan pelestarian yangterutama dimanfaatkan untuk tujuan koleksi tumbuhan dan/atausatwa, alami atau buatan, jenis asli dan/atau bukan asli,pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan latihan, budayapariwisata dan rekreasi.15. Taman wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam didarat maupun di laut yang terutama dimanfaatkan untukpariwisata dan rekreasi alam.16. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan adalahkawasan yang merupakan lokasi bangunan hasil budaya manusiayang bernilai tinggi maupun bentukan geologi alami yang khas.17. Kawasan Rawan Bencana adalah kawasan yang sering atauberpotensi tinggi mengalami bencana alam.

BAB II. TUJUAN DAN SASARAN

Pasal 2(1) Pengelolaan kawasan lindung bertujuan untuk mencegahtimbulnya kerusakan fungsi lingkungan hidup.(2) Sasaran pengelolaan kawasan lindung adalah :

a. Meningkatkan fungsi lindung terhadap tanah, air,iklim, tumbuhan dan satwa serta nilai sejarah dan budayabangsa;

b. Mempertahankan keanekaragaman tumbuhan, satwa, tipeekosistem, dan keunikan alam.

BAB III. RUANG LINGKUP

Pasal 3Kawasan lindung yang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1meliputi :1. Kawasan yang Memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya.2. Kawasan perlindungan Setempat.3. Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya.4. Kawasan Rawan Bencana Alam.

Pasal 4Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahanyasebagaimana dimaksuddalam Pasal 3 terdiri dari :1. Kawasan Hutan Lindung.2. Kawasan Bergambut3. Kawasan Resapan Air.

Pasal 5Kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3terdiri dari :1. Sempadan Pantai2. Sempadan Sungai3. Kawasan Sekitar Danau/Waduk.4. Kawasan Sekitar mata Air.

Pasal 6Kawasan suaka alam dan cagar budaya sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 terdiridari :1. Kawasan Suaka Alam.2. Kawasan Suaka Alam Laut dan Perairan Lainnya.3. Kawasan Pantai Berhutan Bakau.4. Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan taman Wisata Alam.5. Kawasan Cagar Budaya Ilmu Pengetahuan.BAB IVPOKOK-POKOK KEBIJAKSANAAN KAWASAN LINDUNG

Bagian PertamaKawasan Yang Memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya

Pasal 7Perlindungan terhadap kawasan hutan lindung dilakukan untukmencegah terjadinya erosi, bencana banjir, sedimentasi, danmenjaga fungsi hidroologis tanah untuk menjamin ketersediaanunsur hara tanah, air tanah, dan air permukaan.

Pasal 8Kriteria kawasan hutan lindung adalah:

a. Kawasan hutan dengan faktor-faktor lereng lapangan,jenis tanah, curah hujan yang melebihi nilai skor 175,dan/atau;

b. Kawasan hutan yang mempunyai lereng lapangan 40% ataulebih, dan/atau;

c. Kawasan hutan yang mempunyai ketinggian diataspermukaan laut 2.000 meter atau lebih.

Pasal 9Perlindungan terhadap kawasan bergambut dilakukan untukmengendalikan hidrologi wilayah, yang berfungsi sebagai penambatair dan pencegah banjir, serta melindungi ekosistem yang khas dikawasan yang bersangkutan.

Pasal 10Kriteria kawasan bergambut adalah tanah bergambut denganketebalan 3 meter atau lebih yang terdapat di bagian hulu sungaidan rawa.

Pasal 11Perlindungan terhadap kawasan resapan air dilakukan untuk

memberikan ruang yang cukup bagi peresapan air hujan pada daerahtertentu untuk keperluan penyediaan kebutuhan air tanah danpenaggulangan banjir, baik untuk kawasan bawahannya maupunkawasan yang bersangkutan.

Pasal 12Kriteria kawasan resapan air adalah curah hujan yang tinggi,struktur tanah yang mudah meresapkan air dan bentuk geomorfologiyang mampu meresapkan air hujan secara besar-besaran.

Bagian Ke duaKawasan Perlindungan Setempat

Pasal 13Perlindungan terhadap sempadan pantai dilakukan untuk melindungiwilayah pantai darikegiatan yang menggangu kelestarian fungsi pantai.

Pasal 14Kriteria sempadan pantai adlah daratan sepanjang tepian yanglebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantaiminimal 100 meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat.

Pasal 15Perlindungan terhadap sempadan sungai dilakukan untuk melindungisungai dari kegiatan manusia yang dapat menganggu dan merusakkualitas air sungai, kondisi fisik pinggir dan dasar sungai sertamengamankan aliran sungai.

Pasal 16Kriteria sempadan sungai adalah :

a. Sekurang-kurangnya 100 meter di kiri kanan sungaibesar dan 50 meter di kiri kanan sungai anak sungai yangberada di luar pemukiman.

b. Untuk sungai di kawasan permukiman berupa sempadansungai yang diperkirakan cukup untuk dibangun jalaninspeksi antara 10-15 meter.

Pasal 17Perlindungan terhadap kawasan sekitar danau/waduk dilakukan untukmelindungi danau/waduk dari kegiatan budi daya yang dapatmenggangu kelestarian fungsi danau/waduk.

Pasal 18Kriteria kawasan sekitar danau/waduk adalah daratan sepanjangtepian danau/waduk yang lebarnya proporsional dengan bentuk dankondisi fisik danau/waduk antara 50-100 meter dari titik pasangtertinggi ke arah darat.

Pasal 19Perlindungan terhadap kawasan sekitar mata air dilakukan untukmelindungi mata air dari kegiatan budi daya yang dapat merusakkualitas air dan kondisi fisik kawasan sekitarnya.

Pasal 20Kriteria kawasan sekitar mata air asalah sekurang-kurangnyadengan jari-jari 200 meter disekitar mata air.

Bagian Ke tigaKawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya

Pasal 21Perlindungan terhadap kawasan suaka alam silakukan untukmelindungi keanekaragaman biota, tipe ekosistem, gejala dankeunikan alam bagi kepentingan plasma nutfah, ilmu pengetahuandan pembangunan pada umumnya.

Pasal 22Kawasan suaka alam terdiri dari cagar alam, suaka margasatwa,hutan wisata, daerah perlindungan plasma nutfah dan daerahpengungsian satwa.

Pasal 23(1) Kriteria cagar alam adalah :

a. Kawasan yang ditunjuk mempunyai keanekaragam jenistumbuhan dan satwa dan tipe ekosistemnya;

b. Mewakili formasi biota tertentu dan/atau unit-unitpenyusun;

c. Mempunyai kondisi alam, baik biota maupun fisiknyayang masih asli dan tidak atau belum diganggu manusia;

d. Mempunyai luas dan bentuk tertentu agar menunjangpengelolaan yang efektif dengan daerah penyangga yangcukup luas;

e. Mempunyai ciri khas dan dapat merupakan satu-satunyacontoh di suatu daerah serta keberadaannya memerlukanupaya konservasi.

(2) Kriteria suaka marga satwa adalah :a. Kawasan yang ditunjuk merupakan tempat hidup dan

perkembangbiakan dari suatu jenis satwa yang perludilakukan upaya koservasinya;

b. Memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yangtinggi;

c. Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migrantertentu.

d. Mempunyai luas yang cukup sebagai habitat jenis satwayang bersangkutan.

(3) Kriteria hutan wisata adalah :a. Kawasan yang ditunjuk memiliki keadaan yang menarik

dan indah baik secara alamiah maupun buatan manusia.b. Memenuhi kebutuhan manusia akan rekreasi dan olah raga

serta terletak dekat pusat-pusat permukiman penduduk;c. Mengandung satwa buru yang dapat dikembangbiakkan

sehingga memungkinkan perburuan secara teratur denganmengutamakan segi rekreasi, olah raga dan kelestariansatwa;

d. Mempunyai luas yang cukup dan lapangannya tidakmembahayakan.

(4) Kriteria daerah perlindungan plasma nutfah adalah :a. Areal yang ditunjuk memiliki jenis plasma nutfah

tertentu yang belum terdapat di dalam kawasan konservasiyang telah ditetapkan;

b. Merupakan areal tempat pemindahan satwa yang merupakantempat kehidupan baru bagi satwa tersebut;

c. Mempunyai luas cukup dan lapangannya tidak membahayakan.(5) Kriteria daerah pengungsian satwa adalah:

a. Areal yang ditunjuk merupakan wilayah kehidupan satwayang sejak semula menghuni areal tersebut;

b. Mempunyai luas tertentu yang memungkinkanberlangsungnya proses hidup dan kehidupan sertaberkembangbiaknya satwa tersebut.

Pasal 24Perlindungan terhadap kawasan suaka alam laut dan perairanlainnya dilakukan untuk melindungi keanekaragaman biota, tipeekosistem, gejala dan keunikan alam bagi kepentingan plasmanuftah, keperluan pariwisata dan ilmu pengetahuan.

Pasal 25Kriteria kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya adalahkawasan berupa perairan laut, perairan laut, perairan darat,wilayah pesisir, muara sungai, gugusan karang dan atol yangmempunyai ciri khas berupa keragaman dan/atau keunikan ekosistem.

Pasal 26Perlindungan terhadap kawasan pantai berhutan bakau dilakukanuntuk melestarikan hutan bakau sebagai pembentuk ekosistem hutanbakau dan tempat berkembangbiaknya berbagai biota laut di sampingsebagai pelindung pantai dan pengikisan air laut serta pelindungusaha budi daya di belakangnya.

Pasal 27Kriteria kawasan pantai berhutan bakau adalah minimal 130 kalinilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendahtahunan diukur dari garis air surut terendah ke arah darat.

Pasal 28Perlindungan terhadap taman nasional, taman hutan raya dan tamanwisata alam dilakukan untuk pengembangan pendidikan, rekreasi danpariwisata, serta peningkatan kualitas lingkungan sekitarnya danperlindungan dari pencemaran.

Pasal 29Kriteria taman nasional, taman hutan raya dan taman nasional danwisata alam adalah kawasan berhutan atau bervegetasi tetap yangmemiliki tumbuhan dan satwa yang beragam, memiliki arsitekturbenteng alam yang baik dan memiliki akses yang baik untukkeperluan pariwisata.

Pasal 30Perlindungan terhadap kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuandilakukan untuk melindungi kekayaan budaya bangsa berupapeninggalan-peninggalan sejarah, bangunan arkeologi dan monumennasional, dan keragaman bentukan geologi, yang berguna untukpengembangan ilmu pengetahuan dari ancaman kepunahan yangdisebabkan oleh kegiatan alam maupun manusia.

Pasal 31Kriteria kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan adalah tempat

serta ruang di sekitar bangunan bernilai budaya tinggi, situspurbakala dan kawasan dengan bentukan geologi tertentu yangmempunyai manfaat tinggi untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Bagian Ke empatKawasan Rawan Bencana Alam

Pasal 32Perlindungan terhadap kawasan rawan bencana alam dilakukan untukmelindungi manusia dan kegiatannya dari bencana yang disebabkanoleh alam maupun secara tidak langsung oleh perbuatan manusia.

Pasal 33Kriteria kawasan rawan bencana alam adalah kawasan yangdiidentifikasi sering dan berpotensi tinggi mengalami bencanaalam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, dan tanahlongsor.

BAB V. PENETAPAN KAWASAN LINDUNG

Pasal 34(1) Pemerintah Daerah Tingkat I menetapkan wilayah-wilayahtertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 sebagai kawasanlindung daerah masing-masing dalam suatu Peraturan DaerahTingkat I, disertai dengan lampiran penjelasan dan petadengan tingkat ketelitian minimal skala 1:250.000 sertamemperhatikan kondisi wilayah yang bersangkutan.(2) Dalam menetapkan kawasan lindung sebagaimana dimaksuddalam ayat (1), Pemerintah Daerah Tingkat I harusmemperhatikan peraturan perundangundangan yang berkaitandengan penetapan wilayah tertentu sebagai bagian dari kawasanlindung.(3) Pemerintah Daerah Tingkat II menjabarkan lebih lanjutkawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat(2) bagi daerahnya ke dalam peta dengan tingkat ketelitianminimal skala 1: 100.000, dalam bentuk Peraturan DaerahTingkat II.(4) Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)dilakukan secara terpadu dan lintas sektoral denganmempertimbangkan masukan dari Pemerintah Daerah Tingkat II.

Pasal 35

Apabila dalam penetapan wilayah tertentu terjadi perbenturankepentingan antar sektor, Pemerintah Daerah Tingkat I dapatmengajukan kepada Tim Pengelolaan Tata Ruang Nasional untukmemperoleh saran penyelesaian.

Pasal 36(1) Pemerintah Daerah Tingkat II mengupayakan kesadaranmasyarakat akan tanggungjawabnya dalam pengelolaan kawasanlindung.(2) Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II mengumumkankawasan-kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34kepada masyarakat.

BAB VI. PENGENDALIAN KAWASAN LINDUNG

Pasal 37(1) Di dalam kawasan lindung dilarang melakukan kegiatan budidaya, kecuali yang tidak mengganggu fungsi lindung.(2) Di dalam kawasan suaka alam dan kawasan cagar budayadilarang melakukan kegiatan budi daya apapun, kecuali kegiatanyang berkaitan dengan fungsinya dan tidak mengubah bentangalam, kondisi penggunaan lahan, serta ekosistem alami yangada.(3) Kegiatan budi daya yang sudah ada di kawasan lindung yangmempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup dikenakanketentuan-ketentuan yang berlaku sebagaimana dimaksud dalamPeraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1986 tentang AnalisisMengenai Dampak Lingkungan.(4) Apabila menurut Analisis Mengenai Dampak Lingkungankegiatan budi daya mengganggu fungsi lindung harus dicegahperkembangannya, dan fungsi sebagai kawasan lindungdikembalikan secara bertahap.

Pasal 38

(1) Dengan tetap memperhatikan fungsi lindung kawasan yangbersangkutan di dalam kawasan lindung dapat dilakukanpenelitian eksplorasi mineral dan air tanah, serta kegiatanlain yang berkaitan dengan pencegahan bencana alam.(2) Apabila ternyata di kawasan lindung sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) terdapat indikasi adanya deposit

mineral atau air tanah atau kekayaan alam lainnya yang biladiusahakan dinilai amat berharga bagi Negara, maka kegiatanbudi daya di kawasan lindung tersebut dapat diizinkan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.(3) Pengelolaan kegiatan budi daya sebagaimana dimaksuddalam ayat (2) dilakukan dengan tetap memelihara fungsilindung kawasan yang bersangkutan.(4) Apabila penambangan bahan galian dilakukan, penambangbahan galian tersebut wajib melaksanakan upaya perlindunganterhadap lingkungan hidup dan melaksanakan rehabilitasidaerah bekas penambangannya, sehingga kawasan indung dapatberfungsi kembali.(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat(2), ayat (3) dan ayat (4), diatur lebih lanjut oleh Menteriyang berwenang, setelah mendapat pertimbangan dari TimKoordinasi Pengelolaan Tata Ruang Nasional.

Pasal 39(1) Pemerintah Daerah Tingkat II wajib mengendalikanpemanfaatan ruang di kawasan lindung.(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputikegiatan pemantauan,pengawasan dan penertiban.(3) Apabila Pemerintah Daerah Tingkat II tidak dapatmenyelesaikan pengendalian pemanfaatan kawasan lindungsebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), wajibdiajukan kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I untukdiproses langkah tindak lanjutnya.(4) Apabila Gubernur Kepala Daerah Tingkat I tidak dapatmenyelesaikan pengendalian pemanfaatan sebagaimana dimaksuddalam ayat (3), wajib diajukan kepada Tim KoordinasiPengelolaan Tata Ruang Nasional.

BAB VII. KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 40(1) Selambat-lambatnya dua tahun setelah KeputusanPresiden ini ditetapkan, setiap Pemerintah Daerah Tingkat Isudah harus menetapkan Peraturan Daerah tentang penetapankawasan lindung, dan segera sesudah itu Pemerintah DaerahTingkat II menjabarkannya lebih lanjut bagi daerah masing-masing.(2) Penetapan kawasan lindung sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1), apabila dipandang perlu dapat disempurnakan dalamwaktu setiap lima tahun sekali.

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 41Keputusan Preseiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 25 Juli 1990PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttdS O E H A R T O

DAFTAR PUSTAKA

Agnis Purwitasari, Mardiana dan Oktia Woro. 2006. StudiKelayakan Sumber Mata Air Kali Bajak Sebagai PemenuhanKebutuhan Air Bersih Warga Di Wilayah Kelurahan KaranganyarGunung Kecamatan Candisari Semarang Tahun 2006. Skripsi.Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas IlmuKeolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Direktorat Jendral Pelayanan Medik Direktorat LaboratoriumKesehatan. 2002. Pedoman Pemeriksaan Fisika Air Minum/ AirBersih. Jakarata : DepKes RIDirektorat Jendral Pelayanan Medik Direktorat LaboratoriumKesehatan. 2002. Pedoman Pemeriksaan Kimia Air Minum/ AirBersih. Jakarata : DepKes RIGatot Irianto. 2004. Hilangnya Sumber Mata Air danDampaknya terhadap Desertification. Penulis dariPuslitbangtanak, Bogor, Tabloid Sinar Tani, 30 Juni 2004.Hefni Effendi. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta :KanisiusI Wayan Sudiarsa. 2004. Air Untuk Masa Depan. Jakarta : PT.Rieneka Cipta KepMenKes RI No. 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. 2002. JakartaKusnaedi. 2004. Mengolah Air Gambut dan Air Kotor Untuk AirMinum. Jakarta : Puspa SwaraNana Sudjana. 2001. Tuntunan Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru AlgaesindoOnny Untung. 2004. Menjernihkan Air Kotor. Jakarta : PuspaSwara Rismunandar. 2001. Air Fungsi dan Kegunaannya BagiPertanian. Bandung : Sinar Baru Algaesindo.

Daftar Pustakahttp://desakuhijau.org/pemanfaatan-sumber-mata-air-bagian-1-3/http://dopichi.blogdetik.com/2012/11/30/pentingnya-sumber-air-minum-lestari/http://marno.lecture.ub.ac.id/.../SUMBER-MATA-AIR-DAN-PELESTARIANNYA/http://www.tempo.co/read/news/2012/08/30/058426431/Penggundulan-Hutan-25-Sumber-Mata-Air-Mengering/http://airuntuksemua.tumblr.com/http://rioardi.wordpress.com/tentang-pohon/arti-penting-pohon-bagi-kehidupan/http://artofgreen.wordpress.com/2011/03/04/hubungan-tumbuhan-dengan-air/

Pentingnya Sumber Air Minum Lestari

Air Minum SehatAir adalah salah satu komponen asupan yang amat dibutuhkan oleh tubuh. Disamping bisa menghilangkan rasa haus, meminum 8 sampai 10 gelas sehari secara rutin bisa menjadikan semua sistem yang ada di dalam tubuh berfungsi secara optimal. Airmerupakan komponen terbanyak di dalam tubuh manusia. Komponen Air di dalam tubuh seorang bayi mencapai sekitar 80

persen, orang dewasa 60 persen sedangkan orang lanjut usia mempunyai komponen Air sebesar 50 persen dalam tubuhnya.Meminum Air tentu akan membuat kondisi fisik kita menjadi lebih baik dan sehat. Membiasakan mengonsumsi Air juga sangat berguna untuk menjaga kestabilan tubuh serta melindungi kita dari berbagai penyakit dan menurunnya daya tahan tubuh seperti sakit kepala, sakit pinggang, kencing batu, lemas karena dehidrasi dan kurang bisa konsentrasi atau gampang lupa. Otak merupakan bagian terpenting dari tubuh manusia. Entah apa yang terjadi saat otak tidak bekerja! Kinerja otak setiap harinya ditentukan oleh jumlah Air putih yang dikonsumsi. Meminum Air yang cukup dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dari otak. Fungsi kognitif ini berperan dalam menyerap ilmu pengetahuan. Semakin meningkatnya fungsi kognitif dari otak, itu berarti semakin cerdas kinerja otaknya. Lalu bagaimana jadinya bila suatu saat sumber Air minum kita habis dan kita tidak bisa meminum apapun? Ini bisa saja terjadi bila kita tidak mempunyai kesadaran sama sekali atas sumber dari Air yang kita minum.Sumber Air Minum PegununganIndonesia berada dalam “Ring of Fire” atau lingkaran pegunungan berapi, ini membuat Indonesia juga menyimpan sumber mineral terbesar di Dunia. Dengan keberadaan 130 gunung berapi aktif atau sekitar 10% dari keseluruhan gunungapi di dunia, Indonesia memiliki sumber Air pegunungan vulkanik terbaik dan terbanyak di dunia.

Sumber Mata Air MinumSumber Air pegunungan vulkanik berada dalam lapisan tanah yang tidak terpengaruh musim sebab terdapat pada lapisan Airtanah dalam. Lapisan Air tanah dalam ini tidak berhubungan dengan Air permukaan tanah. Bersumber dari penelitian ilmiah, mata Air pegunungan vulkanik relatif bebas dari pencemaran dan mengandung mineral alami yang seimbang serta mempunyai karakteristik yang memadai sebagai sumber Air tanah yang baik.

Kandungan Air yang terdapat dalam sumber mata Air pegununganbegitu kaya serta menyiapkan cadangan Air yang sangat besar.Kondisi ini menjadikan mata Air pegunungan sebagai mata Air artesis dan dalam kondisi kontinuitas asalkan dibantu curah hujan yang normal serta lingkungan yang tetap hijau, pada musim apapun sumber Air pegunungan akan terus memberi pasokan Air yang cukup untuk masyarakat. Sumber Air pegunungan yang bisa di ambil sebagai Air minum harus memiliki kualitas fisik, kimiawi dan biologi. Fisik Air minum mesti tidak berwarna, tidak berbau dan keruh. Disamping itu di lihat dari aspek kimiawi sumber Air minum juga tidak mengandung logam berat dan zat beracun seperti hidrokarbon dan deterjen.Kekayaan sumber Air pegunungan di Indonesia memang berlimpah, sebagian sudah di manfaatkan baik secara tradisional oleh masyarakat sekitar maupun secara modern oleh industri. Walaupun saat ini kekayaan sumber mata Air minum yang kita miliki sangat berlimpah, namun ini tidak menjamin keberadaan sumber mata Air minum ini akan bertahan selamanya. Saat ini sudah banyak sumber Air minum yang menghilang dan kering.Hancurnya Sumber Air Minum Pegunungan Petaka Bagi KitaTanpa kita sadari, kekayaan sumber mata Air pegunungan yang kita miliki bisa musnah dalam sekejap dan menimbulkan penderitaan bagi masyarakat kita. Secara teknis, ada dua macam faktor penyebab hancurnya sumber Air minum pegunungan yang kita miliki. Penyebab pertama adalah faktor alam dan yang kedua adalah faktor manusia. Dalam faktor alam ini, saat ini ulah manusia pun sering kali menjadi pemicu utamanya secara tidak langsung.

Air Bersih Dunia Akan Menghilang

Faktor alam yang paling berpengaruh adalah penggundulan hutan, gundulnya hutan dapat menyebabkan kekeringan di pegunungan dan wilayah sekitar. Ini di sebabkan tanah tidak dapat menangkap Air hujan yang jatuh, akibatnya tanah akan

labil dan terjadi erosi saat hujan. Banjir dan longsor adalah akibat yang dapat di rasakan secara langsung, sedangkan kekeringan dapat terjadi setelahnya. Sumber Air minum pegunungan dapat mengering dengan cepat sebab tidak adanya pasokan Air yang berhasil di tangkap tanah, debit Airsungai juga akan semakin mengecil. Dan petaka akan segera datang bagi masyarakat sekitar, yang menyedihkan adalah penyebab gundulnya hutan umumnya adalah karena ulah sebagianmanusia itu sendiri. Manusia yang tamak yang bahkan tidak pernah ke tempat tersebut, hanya tangan tangan iblisnya yangmeraung raung sampai ke pegunungan tinggi.Penyebab hancurnya sumber Air minum pegunungan yang paling mengerikan adalah manusia, saat ini banyak perusahaan Air minum yang seakan berlomba lomba memproduksi Air minum langsung dari sumber mata Air pegunungan. Perusahan Air minum ini langsung menyedot habis sumber mata Air pegunungansampai kedasar, bagaikan belalai belalai gurita yang menyebar di lautan dalam. Mereka mengklaim mareka menyajikanAir minum terbaik langsung dari pegunungan dan menjualnya dengan harga mahal, yang menyedihkan adalah penderitaan penduduk sekitar yang umumnya tidak merasakan keuntungan langsung.Perlombaan menguras sumber mata Air pegunungan oleh para perusahaan Air minum sungguh mengerikan, dampak yang di timbulkan sudah sangatlah nyata. Di beberapa tempat yang banyak di jadikan daerah penyedotan untuk Air minum, dampak yang ditimbulkan sudah terasa oleh masyarakat sekitar. Di puncak Jawa Barat misalnya, banyak terjadi penurunan permukaan tanah akibat hilangnya Air dari pori pori tanah. Hal ini di sebabkan oleh cara pengambilan Air oleh perusahaan Air minum bukan hanya mengambil Air dari sumber mata Air permukaan, tapi juga langsung menyedotnya ke kedalaman hingga ratusan meter. Di beberapa tempat dampak kekeringan juga sudah banyak di rasakan oleh masyarakat sekitar pengambilan Air, ini tentu saja menjadi sangat riskan karena di tempat tersebut setiap detiknya di ambil ratusan hingga ribuan liter Air. Terkadang hal ini sampai menimbulkan konflik horizontal antar kelompok masyarakat dengan perusahaan.

Untuk mengatasi masalah Sumber mata Air minum yang terancam,diperlukan kesadaran dari manusia. Karena kita tahu, manusialah yang menjadi penyebab utama kerusakan ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Berhenti membabat hutan adalah langkah yang bijak, dan mulailah untuk memulai kampanye untuk tidak menggunakan Air minum yang di produksi dari sumber Air minum pegunungan. Untuk yang satu ini, kita sudah bisa memulai untuk beralih menggunakan sumber Air minum yang lain tanpa merusak sumber mata Air pegunungan yang kita miliki.

Penggundulan Hutan, 25 Sumber MataAir MengeringBesar Kecil Normal TEMPO.CO, Kudus - Akibat terjadinya penggundulan hutan di Gunung Muria, sekitar 25 sumber mata air yang mengalir ke daerah Kudus mengering. Pada musim kemarau saat ini, debit air rata-rata berkurang hingga 50 persen.

"Kurangnya air sehingga mempengaruhi kawasan bawah," kata Garno Sunarno, Ketua Paguyuban Hutan Gunung Muria, Kamis, 30Agustus 2012.

Tanda berkurangnya sumber air, misalnya, dapat terlihat dariminimnya debit air terjun Monthel dan mengeringnya sumber air Buton. Di kawasan Gunung Muria, terdapat 63 ribu hektarehutan, 43 ribu hektare di antaranya kondisinya kritis.

Mengeringnya sumber air di gunung itu juga dipercepat adanyaeksplorasi penjualan air gunung oleh sejumlah warga. Sedikitnya ada enam warga Desa Kajar yang saat ini melakukanusaha air dari gunung untuk kepentingan bisnis.

Usaha itu sudah dilakukan sejak 10 tahun terakhir tanpa dikenai restribusi oleh pemerintah Kudus. Mereka mengalirkanair dari mata air di Gunung Muria, kemudian ditampung dan dijual. Setiap hari, sekitar 35 truk tangki yang berisi 5.000 liter menggantungkan air dari Gunung Muria. Sepanjang

hari setidaknya tujuh kali bolak-balik. Jika ditotal berkisar 1,225 juta liter per harinya.

"Pemerintah harus bertindak tegas karena kegiatan itu tergolong eksploitasi air," kata Edi Jupriyanto, tokoh wargaDesa Kajar.

Menurut dia, jika dibiarkan, akan merusak alam, terutama Gunung Muria. Sedangkan mereka sendiri belum pernah memberikan kontribusi seperti menanam pohon sebagai penghijauan.

"Ini perlu ditertibkan dengan aturan," kata Khoirul Falah, Kepala Desa Colo, Kecamatan Dawe.

Menurut Khoirul Falah, debit air beberapa tahun lalu sekitar7,5 liter per detik. Air pegunungan Muria kebanyakan untuk menyuplai 170 unit depot air minum di daerah Kudus, Pati, Jepara, dan kota lain.

Akibat mengeringnya sumber mata air itu, Waduk Seloromo di Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, ikut mengering. Waduk yang berkapasitas 9,5 juta meter kubik itu kini tinggal 500 meter kubik, hanya digunakan untuk pembasahan dinding waduk.Waduk itu mampu untuk mengairi sawah seluas 4.600 hektare didaerah Kecamatan Gembong, Pati, Juwana, dan Tlogowungu.

"Musim tanam III sudah selesai diairi," kata M. Zubaedi, Kepala Unit Pelaksana Teknis Wilayah Kota DPU Kabupaten Pati.

Di samping itu, air embung Ngemplak di Kecamatan Undaan, Kudus, juga mengering. "Debitnya berkurang 80 persen," kata Syafii, Kepala Desa Ngemplak.

Keberadaan embung itu sangat penting bagi cadangan irigasi untuk 400 hektare sawah di desanya. "Kami khawatir persiapanmasa tanam I 2012-2013 akan terganggu karena wilayah kami akan memperoleh giliran terakhir irigasi dari Waduk

Kedungombo," kata Syafii.

Awal Terjadi Serta Perjalanan Air Tanah*                                                                    courtesy: io.ppijepang.orgPeredaran air di bumi mengikuti daur yang berulang dan bersifat tertutup, dikenal sebagai daur hidrologi, dan airtanah merupakan bagian dari daur hidrologi tersebut. Sumber utama air tanah adalah air hujan yang meresap ke bawah permukaan hingga mencapai zona jenuh air dan akhirnya tersimpan di dalam lapisan batuan pembawa air yang disebut akuifer. Airtanah mengalir di bawah permukaan, dan selama pengalirannya airtanah mengalami berbagai proses yang membuat airtanah mengadung berbagai macam mineral dan akhirnya mempunyai kualitas yang berbeda di setiap tempat.Airtanah tersimpan di dalam akuifer dengan kedalaman dari beberapa meter sampai dengan ratusan meter di bawah permukaan tanah, dan mempunyai waktu tinggal atau yang disebut sebagai residence time dari beberapa hari sampai jutaan tahun. Air tanah umumnya relatif mudah dan dapat ditemukan di semua tempat, walaupun dalam jumlah dan kualitas yang

beragam. Kuantitas dan kualitas airtanah sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi daerahnya, baik bentuk bentang alam mapun kondisi batuannya. Airtanah dapat muncul ke permukaan tanah dengan berbagai cara yang umumnya dikontrol oleh kondisi geologi setempatAirtanah yang muncul di permukaan dikenal sebagai mata air. Sejak jaman dahulu, mata air telah dimanfaatkan oleh manusiasebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mata air dapat muncul di berbagai bentang alam, baik di dataran, perbukitan maupun pegunungan. Airtanah maupun mata air dapatditemukan di berbagai macam batuan, seperti endapan sungai yang berupa pasir-kerikil-kerakal, endapan batuan karbonat yang berupa batu gamping, ataupun pada endapan gunung api yang berupa endapan lahar, endapan breksi serta lava yang telah terkekarkan.Mata air yang dijumpai di pegunungan umumnya terdapat pada batuan vulkanik baik berupa endapan lahar, breksi dan lava, yang umumnya muncul karena adanya pemotongan topografi terhadap lapisan pembawa air. Mata air di pegunungan dianggap sebagai sumber air yang sempurna, baik kuantitas maupun kualitasnya. Debit mata air di pegunungan umumnya besar dan menerus, karena di daerah ini umumnya merupakan daerah basah dengan intensitas curah hujan tinggi serta masih memiliki daerah tangkapan air yang relatif baik. Kualitas air yang didapatkan sangat baik, karena daerah pegunungan dianggap sebagai awal pemunculan airtanah ke permukaan, dimana relatif belum banyak dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia yang dapat menurunkan kualitas airtanah.Indonesia merupakan daerah tropis basah dengan curah hujan yang relatif tinggi dan secara geologis terletak di daerah busur gunung api. Indonesia mempunyai lebih dari seratus gunung api aktif maupun non aktif dimana secara geologis gunung-gunung api tersebut membentuk lapisan-lapisan batuan yang sangat sempurna sebagai akuifer. Dengan curah hujan yang tinggi, maka umumnya daerah-daerah sekitar gunung api mempunyai kandungan airtanah yang cukup melimpah dengan kualitas yang sangat baik. Airtanah yang terletak di daerah

gunung api di Indonesia umumnya mempunyai tingkat salinitas rendah, kandungan hidrogen karbonat dan kalsium, serta natrium melimpah secara alamiah, berasa segar, jernih dengankandungan organisme yang sangat rendah.Kondisi geomorfologi sangatlah berpengaruh terhadap keberadaan airtanah di suatu wilayah, dan terdapat pengaruh kuat antara genesis atau proses geomorfologi masa lampau terhadap pembentukan bentuk lahan saat ini, dan akhirnya berpengaruh terhadap proses pembentukan akuifer dan sifat hidrogeokimia. Dengan demikian geomorfologi suatu daerah akan menentukan hidrostratigrafi, keterdapatan serta karakteristik dari airtanah tersebut, serta proses hidrogeokimia. Hubungan tersebut memberikan arahan pada pencarian sumber mata air yang sempurna di daerah pegunungan.*oleh Dr. Heru Hendrayana, Ahli Hidrogeologi Universitas Gadjah Mada dengan spesialisasi di bidang Pengelolaan Sumber Daya Airtanah. Diunduh dari sini.