studi tentang pengelolaan praktik kerja industri di smk negeri ...

13
Gilang Eka Putra, Yoto, Solichin, Studi Tentang Pengelolaan Praktik Kerja Industri 337 STUDI TENTANG PENGELOLAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI SMK NEGERI 3 JOMBANG Oleh: Gilang Eka Putra, Yoto, Solichin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang E-mail: [email protected]; [email protected]; [email protected] Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta faktor pendukung dan penghambat praktik kerja industri di SMK Negeri 3 Jombang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data ini adalah Kepala Program Kerja Praktik Kerja Industri, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Kepala Program Keahlian Teknik Pemesinan, dan Guru Pembimbing Praktik Kerja Industri. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, pengamatan (observasi), dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, display data, serta pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Katak kunci: pengelolaan, praktik kerja industri, SMK Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) meru- pakan suatu lembaga pendidikan yang mem- punyai peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang memiliki ket- erampilan, keahlian, serta kemampuan agar lulusannya mampu bersaing dalam dunia in- dustri maupun dunia usaha. Menurut Un- dang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyebutkan bahwa tujuan SMK adalah meningkatkan kemampuan peserta didik untuk dapat mengembangkan diri se- jalan dengan perkembangan ilmu penge- tahuan, teknologi dan kesenian, serta me- nyiapkan peserta didik untuk memasuki dunia kerja dan mengembangkan sikap profesional. Dalam mencapai tujuan tersebut, maka dilaksanakanlah praktik kerja industri. Prak- tik kerja industri merupakan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang secara sistematis dan sinkron antara pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahl- ian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat profesional tertentu (Anwar, 2006:48). Dengan adanya praktik kerja in- dustri siswa dapat mengembangkan potensi kemampuan dan keterampilan yang dimili- kinya, selain itu siswa juga dapat mem- peroleh pengalaman tentang lingkungan di dunia industri yang nantinya dijadikan se- bagai bekal ketika siswa tersebut lulus dan akan bekerja. Direktorat Pendidikan Menengah Ke- juruan (1996) menyatakan bahwa ada be- berapa kendala dalam pelaksanaan praktik kerja industri, yaitu: 1) keragaman tingkat kesiapan dan kemajuan smk, 2) belum dimil- iki struktur jabatan dan keahlian yang baku pada industri, 3) belum adanya alokasi biaya pengembangan sumber daya manusia di in- dustri,4) belum dimilikinya persepsi bahwa praktik kerja industri dapat menguntungkan industri yang bersangkutan, dan 5) belum di- milikinya kesadaran oleh industri tentang peningkatan efisiensi, efektivitas, dan kuali- tas. Dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi pada pelaksanaan praktik kerja industri, sekolah harus melakukan perbaikan

Transcript of studi tentang pengelolaan praktik kerja industri di smk negeri ...

Gilang Eka Putra, Yoto, Solichin, Studi Tentang Pengelolaan Praktik Kerja Industri … 337

STUDI TENTANG PENGELOLAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DI SMK NEGERI 3 JOMBANG

Oleh:

Gilang Eka Putra, Yoto, Solichin

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

E-mail: [email protected]; [email protected]; [email protected]

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta

faktor pendukung dan penghambat praktik kerja industri di SMK Negeri 3 Jombang. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Sumber data ini adalah

Kepala Program Kerja Praktik Kerja Industri, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Kepala

Program Keahlian Teknik Pemesinan, dan Guru Pembimbing Praktik Kerja Industri. Teknik

pengumpulan data dengan wawancara, pengamatan (observasi), dan dokumentasi. Analisis data

menggunakan reduksi data, display data, serta pengambilan kesimpulan dan verifikasi.

Katak kunci: pengelolaan, praktik kerja industri, SMK

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) meru-

pakan suatu lembaga pendidikan yang mem-

punyai peranan penting dalam menciptakan

sumber daya manusia yang memiliki ket-

erampilan, keahlian, serta kemampuan agar

lulusannya mampu bersaing dalam dunia in-

dustri maupun dunia usaha. Menurut Un-

dang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

Sisdiknas menyebutkan bahwa tujuan SMK

adalah meningkatkan kemampuan peserta

didik untuk dapat mengembangkan diri se-

jalan dengan perkembangan ilmu penge-

tahuan, teknologi dan kesenian, serta me-

nyiapkan peserta didik untuk memasuki

dunia kerja dan mengembangkan sikap

profesional.

Dalam mencapai tujuan tersebut, maka

dilaksanakanlah praktik kerja industri. Prak-

tik kerja industri merupakan pendidikan dan

pelatihan keahlian kejuruan yang secara

sistematis dan sinkron antara pendidikan di

sekolah dengan program penguasaan keahl-

ian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja

langsung di dunia kerja untuk mencapai

suatu tingkat profesional tertentu (Anwar,

2006:48). Dengan adanya praktik kerja in-

dustri siswa dapat mengembangkan potensi

kemampuan dan keterampilan yang dimili-

kinya, selain itu siswa juga dapat mem-

peroleh pengalaman tentang lingkungan di

dunia industri yang nantinya dijadikan se-

bagai bekal ketika siswa tersebut lulus dan

akan bekerja.

Direktorat Pendidikan Menengah Ke-

juruan (1996) menyatakan bahwa ada be-

berapa kendala dalam pelaksanaan praktik

kerja industri, yaitu: 1) keragaman tingkat

kesiapan dan kemajuan smk, 2) belum dimil-

iki struktur jabatan dan keahlian yang baku

pada industri, 3) belum adanya alokasi biaya

pengembangan sumber daya manusia di in-

dustri,4) belum dimilikinya persepsi bahwa

praktik kerja industri dapat menguntungkan

industri yang bersangkutan, dan 5) belum di-

milikinya kesadaran oleh industri tentang

peningkatan efisiensi, efektivitas, dan kuali-

tas.

Dalam mengatasi kendala-kendala

yang dihadapi pada pelaksanaan praktik kerja

industri, sekolah harus melakukan perbaikan

338 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017

pada manajemen praktik kerja industri, dian-

taranya: (1) sekolah harus melakukan kerja

sama dengan industri yang berkualitas dan

sesuai dengan kompetensi, (2) sekolah harus

meningkatkan kemampuan dan keterampilan

siswa melalui proses pembelajaran, (3) pem-

ilihan guru pembimbing praktik kerja indus-

tri dilakukan berdasarkan kecakapan dalam

mata pelajaran produktif untuk mempersiap-

kan, memberi pembekalan, dan memonitor-

ing siswa pada saat praktik industri, serta (4)

evaluasi program harus dilakukan agar dapat

mengetahui permasalahan yang timbul dalam

pelaksanaan praktik kerja industri.

Lokasi penelitian yang dipilih peneliti

adalah di SMK Negeri 3 Jombang, dengan

pertimbangan bahwa SMK Negeri 3 Jom-

bang telah menggunakan sistem manajemen

mutu ISO 9001:2008 sejak tahun 2011. Da-

lam penyelenggaraan praktik kerja industri

SMK Negeri 3 Jombang banyak menjalin

kerja sama dengan pihak industri, dian-

taranya: PT. Dempo Laser Metalindo, PT.

Surabaya Wire, Karoseri AdiPutro Malang,

PT. Environeer, dan PT. PAL. Pertimbangan

lain adalah SMK Negeri 3 Jombang merupa-

kan SMK dengan jurusan teknik yang

mempunyai akreditasi A.

Berdasarkan uraian tersebut penulis

merasa perlu untuk melakukan penelitian

yang berkaitan dengan “Studi tentang Pe-

ngelolaan Praktik Kerja Industri di SMK

Negeri 3 Jombang”. Diharapkan hasil pene-

litian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dan

evaluasi pengelolaan praktik kerja industri

guna menjadikan Sekolah Menengah Keju-

ruan lebih berkualitas dan menghasilkan lu-

lusan yang mampu bersaing di dunia

usaha/industri.

Berdasarkan konteks penelitian yang

telah diuraikan di atas, maka fokus dalam

penelitian dapat dipaparkan sebagai berikut:

(a) Perencanaan praktik kerja industri di

SMK Negeri 3 Jombang. (b) Pelaksanaan

praktik kerja industri di SMK Negeri 3 Jom-

bang. (c) Evaluasi praktik kerja industri di

SMK Negeri 3 Jombang. (d) Faktor pen-

dukung dan penghambat dalam pelaksanaan

praktik kerja industri di SMK Negeri 3 Jom-

bang. (e) Ruang lingkup dalam penelitian ini

meliputi: penelitian ini dilakukan di Jurusan

Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Jombang

dan dilaksanakan pada Semester Ganjil

2017/2018

Kegunaan dari penelitian ini diharap-

kan dapat digunakan sebagai: (1) bahan per-

timbangan dalam meningkatkan kualitas

pengelolaan praktik kerja industri bagi SMK

Negeri 3 Jombang, (2) tambahan wawasan

dan pengetahuan tentang pengelolaan praktik

kerja industri bagi guru pembimbing, (3)

tambahan ilmu dan pengetahuan mengenai

dunia kerja secara nyata yang ada di industri

bagi Siswa, (4) bahan pertimbangan dan

evaluasi bagi pihak industri dalam rangka

meningkatkan kualitas pencapaian sasaran

program prakerin bagi industri, dan (5) tam-

bahan ilmu pengetahuan dan bahan referensi

untuk peneliti selanjutnya.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Penelitian deskriptif bertujuan untuk mem-

buat pencandraan secara sistematis, faktual,

dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-si-

fat populasi atau daerah tertentu (Suryabrata,

2002:18). Penelitian kualitatif adalah pene-

litian yang bermaksud untuk memahami fe-

nomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian, misalnya: perilaku, persepsi, mo-

tivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik

dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-

kata dan bahasa pada suatu konteks khusus

Gilang Eka Putra, Yoto, Solichin, Studi Tentang Pengelolaan Praktik Kerja Industri … 339

yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah (Moleong, 2005:6).

Dalam penelitian ini narasumber yang

dijadikan sumber data oleh peneliti untuk

menggali informasi mengenai pengelolaan

praktik kerja industri yaitu: (1) Kepala Pokja

Praktik Kerja Industri, (2) Wakil Kepala

Sekolah Bidang Kurikulum, (3) Kepala Pro-

gram Keahlian Teknik Pemesinan, dan (4)

Guru Pembimbing Praktik Kerja Industri.

Kehadiran peneliti pada lokasi pene-

litian sangat penting, karena dalam penelitian

kualitaitif posisi peneliti di lapangan adalah

sebagai instrumen penelitian utama. Data da-

lam penelitian ini diperoleh melalui beberapa

teknik pengumpulan data, yaitu wawancara,

pengamatan (observasi), dan dokumentasi.

Teknik analisis data dalam penelitian ini

menggunakan reduksi data, display data,

serta pengambilan kesimpulan dan verifikasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Perencanaan Praktik Kerja Industri

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa persiapan sekolah dalam men-

jalin kerja sama dilakukan dengan melanjut-

kan kerja sama yang telah terjalin dengan in-

dustri, selanjutnya sekolah melakukan kon-

solidasi dengan industri baru untuk menjalin

kerja sama dalam pelaksanaan prakerin, se-

kolah juga memperbolehkan siswa untuk

mencari industri sebagai lokasi prakerin

sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah

ditentukan. Persiapan administrasi yang dib-

utuhkan yaitu surat permohonan pengajuan

prakerin, proposal, dan MOU. Waktu pe-

laksanaan prakerin untuk saat ini adalah 3-4

bulan.

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa industri yang dijadikan lokasi

praktik kerja industri diklasifikasikan men-

jadi 3, yaitu industri kelas kecil, industri ke-

las menengah, dan industri kelas besar. Krite-

ria-kriteria industri yang dapat dijadikan lo-

kasi praktik kerja industri antara lain: sesuai

dengan kompetensi keahlian siswa, ada

job/pekerjaan yang dilakukan siswa, serta

ada tempat usaha dan peralatan yang layak

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa guru pembimbing yang akan

menjadi pembimbing siswa praktik kerja in-

dustri dipilih dari guru produktif. Syarat-

syarat untuk menjadi guru pembimbing ada-

lah guru tersebut lulusan S1, berasal dari guru

produktif, telah mengajar selama 2 tahun,

pernah melakukan praktik kerja industri, dan

sesuai dengan jurusan siswa yang dibimbing.

Tugas guru pembimbing adalah mengantar,

memonitoring, menjemput, serta membimb-

ing dan menguji hasil laporan siswa. Penyia-

pan instruktur dari industri sepenuhnya

merupakan wewenang dari pihak industri.

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa persiapan sarana dan prasarana

yang menunjang kegiatan praktik kerja in-

dustri sudah menjadi satu bagian persiapan

dengan kegiatan belajar mengajar.

Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa pada proses penempatan siswa

ada beberapa hal yang diperhatikan oleh

sekolah, yaitu: kesesuaian kompetensi siswa

dengan bidang industri yang dijadikan lokasi

prakerin, kemampuan ekonomi siswa, dan

tingkat kompetensi siswa.

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa penyerahan siswa di SMK

Negeri 3 Jombang dilakukan oleh guru pem-

bimbing praktik kerja industri, hal ini dil-

akukan sebagai bentuk tanggung jawab dan

kepedulian sekolah terhadap siswa yang

340 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017

melaksanakan praktik kerja industri. Waktu

penyerahan siswa yang melaksanakan prak-

tik kerja industri adalah fleksibel, me-

nyesuaikan dengan kondisi dan kegiatan

yang ada di sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa kegiatan pembimbingan dil-

akukan mulai dari pra prakerin, selama prak-

erin, dan pasca prakerin. Pembimbingan pra

prakerin dilakukan saat kegiatan pembeka-

lan. Pembimbingan selama prakerin dil-

akukan saat kegiatan monitoring. Pembimb-

ingan pasca prakerin dilakukan saat penu-

lisan laporan dan ujian presentasi laporan

prakerin. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukan bahwa monitoring dilakukan

oleh guru pembimbing prakerin ketika siswa

berada di industri. Monitoring dilakukan satu

kali di tengah-tengah pelaksanaan prakerin

berdasarkan jadwal yang telah ditentukan

oleh Kepala Program. Hal-hal yang dimoni-

toring antara lain: sinkronisasi kurikulum,

pekerjaan yang dilakukan siswa, perkem-

bangan siswa selama prakerin, kendala-ken-

dala yang dihadapi selama prakerin, dan so-

lusi untuk mengatasi kendala tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa kegiatan penjemputan siswa

yang telah melaksanakan praktik kerja indus-

tri dilakukan oleh guru pembimbing praktik

kerja industri. Waktu penjemputan siswa

yang telah melaksanakan praktik kerja indus-

tri adalah fleksibel menyesuaikan dengan

kondisi dan kegiatan yang ada di sekolah.

Kegiatan penjemputan dapat dilakukan sebe-

lum siswa selesai melaksanakan praktik kerja

industri atau setelah siswa melaksanakan

praktik kerja industri.

Evaluasi Praktik Kerja Industri

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa penilaian kegiatan praktik kerja

industri dibagi menjadi 2, yaitu penilaian

kerja oleh industri dan penilaian laporan

kegiatan beserta presentasi oleh sekolah.

Sekolah telah menyiapkan blanko penilaian

yang nantinya diberikan kepada pembimbing

industri untuk diisi sebagai penilaian kerja

siswa selama prakerin. Penilaian laporan dan

presentasi dilakukan sekolah untuk menge-

tahui kegiatan yang dilakukan siswa selama

praktik kerja industri dan mengetahui tingkat

kemampuan siswa selama melaksanakan

praktik kerja industri. Nilai KKM praktik

kerja industri adalah 75,00.

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa aspek-aspek penilaian praktik

kerja industri dibagi menjadi 2, yaitu aspek

sikap (non teknis) dan aspek kompetensi

(teknis). Aspek sikap (non teknis) meliputi

disiplin, kerja sama, inisiatif, tanggung jawa,

kejujuran, dan kebersihan. Aspek kompe-

tensi (teknis) tergantung dari bidang industri

yang dijadikan lokasi praktik kerja industri,

antara industri satu dengan industri yang lain

mempunyai aspek kompetensi (teknis) yang

berbeda.

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa laporan kegiatan praktik kerja

industri ditulis tangan sesuai dengan buku

petunjuk teknis pengisian laporan. Pada

penulisan laporan dilakukan proses pem-

bimbingan oleh guru pembimbing minimal

3x pembimbingan. Laporan kegiatan praktik

kerja industri akan dipresentasikan dan diuji

oleh guru pembimbing praktik kerja industri.

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa pemberian sertifikat praktik

kerja industri dibagi menjadi 2, yaitu sertif-

ikat yang dikeluarkan oleh sekolah berdasar-

kan nilai dari industri dan sertifikat yang

dikeluarkan langsung oleh pihak industri.

Sekolah akan mengeluarkan sertifikat praktik

Gilang Eka Putra, Yoto, Solichin, Studi Tentang Pengelolaan Praktik Kerja Industri … 341

kerja industri kepada siswa yang tidak mem-

peroleh sertifikat dari industri, namun apa-

bila siswa telah memperoleh sertifikat dari

industri, maka sekolah tidak akan mengeluar-

kan sertifikat.

Faktor Pendukung dan Penghambat Pelak-

sanaan Praktik Kerja Industri

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa faktor pendukung pelaksanaan

praktik kerja industri dari lingkup internal

meliputi: kerjasama antar guru produktif da-

lam memberi materi pembelajaran praktik,

sarana dan prasarana pendukung yang diberi-

kan oleh sekolah, serta keaktifan siswa.

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa faktor pendukung eksternal

pelaksanaan praktik kerja industri yaitu:

kerja sama dan kesanggupan orang tua dalam

menyediakan biaya hidup ketika siswa

melaksanakan praktik kerja industri, adanya

payung hukum yang jelas tentang pelaksa-

naan praktik kerja industri, dan kepedulian

industri dalam pelaksanaan praktik kerja in-

dustri.

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa Faktor penghambat internal

yaitu ketidaksiapan siswa baik dari mental

maupun kompetensi untuk melaksanakan

prakerin, solusinya adalah jadwal siswa prak-

erin tersebut diberangkatkan pada gelom-

bang dua dan siswa tersebut diberikan pem-

binaan lebih lanjut untuk dapat mengem-

bangkan mental dan kompetensinya.

Berdasarkan hasil penelitian menun-

jukan bahwa Faktor penghambat eksternal

dalam pelaksanaan praktik kerja industri

yang pertama adalah ketersediaan dunia in-

dustri sebagai lokasi praktik kerja industri,

solusinya adalah dengan mengirimkan pro-

posal pengajuan praktik kerja industri jauh-

jauh hari sebelum pelaksanaan praktik kerja

industri. Kedua yaitu ada industri yang hanya

memanfaatkan tenaga siswa dan tidak

mengcover biaya apabila terjadi kecelakaan

kerja, solusinya adalah dengan melakukan

negosiasi ulang dengan perusahaan tersebut.

Pembahasan

Perencanaan Praktik Kerja Industri

Perencanaan praktik kerja industri di

SMK Negeri 3 Jombang di awali dengan

menjalin kerja sama dengan industri. Kerja

sama dilakukan dengan tiga cara, yaitu: (1)

melanjutkan kerja sama yang telah terjalin

dengan industri, (2) sekolah melakukan kon-

solidasi dengan industri baru untuk menjalin

kerja sama dalam pelaksanaan prakerin, dan

(3) sekolah memperbolehkan siswa untuk

mencari industri sebagai lokasi prakerin

sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah

ditentukan. Persiapan administrasi yang

dibutuhkan yaitu surat permohonan

pengajuan prakerin, proposal, dan MOU.

Waktu pelaksanaan praktik kerja industri

adalah 3—4 bulan. Suwarni (2015) dalam

hasil penelitiannya juga memaparkan bahwa

tahap perencanaan menitikberatkan pada

penyiapan data-data tentang tempat praktik

kerja industri siswa. Mahmudi (2013) me-

maparkan bahwa yang mencari tempat prak-

tik kerja industri adalah Pojka PSG dan guru

di sekolah.

Kerja sama yang dilakukan oleh SMK

dan industri harus dilakukan dengan baik dan

saling menguntungkan, karena hal tersebut

sangat penting untuk pengembangan sekolah.

Pengembangan sekolah akan lebih optimal

jika kerja sama dilakukan dengan industri

yang relevan dengan kompetensi keahlian

yang terdapat di sekolah. Industri yang di-

jadikan lokasi praktik kerja industri di Juru-

san Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Jom-

342 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017

bang diklasifikasikan menjadi 3, yaitu: in-

dustri kelas kecil, industri kelas menengah,

dan industri kelas besar. Kriteria-kriteria in-

dustri yang dapat dijadikan lokasi praktik

kerja industri antara lain: sesuai dengan kom-

petensi keahlian siswa, ada job/pekerjaan

yang dilakukan siswa, serta ada tempat usaha

dan peralatan yang layak. Hal ini didukung

dengan hasil penelitian yang dilakukan. Hal

senada juga dipaparkan oleh Yulianto dan

Sutrisno (2014) dalam hasil penelitiannya

menunjukan bahwa kriteria industri yang

bekerja sama dengan SMK yaitu: (1) DU/DI

peduli terhadap siswa yang melaksanakan

prakerin, (2) memenuhi standar pekerjaan

yang dilaksanakan, dan (3) relevan dan rep-

resentatif DU/DI terhadap kompetensi keahl-

ian. Pada saat pelaksanaan praktik kerja in-

dustri, siswa akan dibimbing oleh guru pem-

bimbing yang ada di sekolah. Guru pem-

bimbing yang akan menjadi pembimbing

siswa praktik kerja industri dipilih dari guru

produktif. Tugas guru pembimbing adalah

mengantar, memonitoring, menjemput, serta

membimbing dan menguji hasil laporan

siswa prakerin. Selain dibimbing oleh guru

pembimbing yang ada di sekolah, siswa juga

akan dibimbing oleh instruktur yang ada di

industri. Penyiapan instruktur dari industri

sepenuhnya merupakan wewenang dari

pihak industri. Instruktur industri bertugas

untuk membimbing dan mengawasi siswa

ketika melaksanakan kegiatan praktik kerja

industri. Hasil penelitian Miswardi dan

Pardjono (2013) menunjukkan instruktur

yang ada di dunia industri memiliki peran se-

bagai pembimbing, model, dan instruktur

keterampilan tertentu yang tidak diperoleh

siswa di sekolah. Instruktur industri bertugas

untuk memberi pengarahan, petunjuk, mem-

beri pengetahuan baru, melatih keterampilan

yang belum pernah dialami siswa prakerin

ketika di sekolah, serta memberikan penilai-

an hasil prakerin siswa. Hal senada juga di-

paparkan Suwarni (2015) dalam hasil pene-

litiannya menunjukkan bahwa peran guru

pembimbing adalah melaksanakan kegiatan

bimbingan siswa yang melaksanakan praktik

kerja industri. Peran guru pembimbing yang

tinggi akan meningkatkan prestasi praktik in-

dustri siswa, sedangkan instruktur merupa-

kan tenaga pembimbing dari DU/DI institusi

pasangan yang bertugas membimbing, me-

ngarahkan, membina, dan memotivasi siswa

yang melaksanakan praktik kerja industri

agar produktif dan bersikap profesional.

Persiapan siswa di Jurusan Teknik

Pemesinan SMK Negeri 3 Jombang sebelum

pelaksanaan prakerin adalah dengan dilaku-

kan dua kali kegiatan pembekalan, kegiatan

pertama adalah pembekalan awal mengenai

sosialisasi prakerin kepada seluruh siswa dan

orang tua. Kegiatan kedua adalah pembeka-

lan teknis kepada orang tua dan siswa yang

akan melaksanakan prakerin mengenai profil

perusahaan, K3 yang digunakan, biaya hid-

up, dan tanda tangan surat pernyataan kesa-

nggupan melaksanakan praktik kerja indus-

tri. Hasil penelitian Apriyadi dan Sulistyo

(2016) juga menunjukan bahwa persiapan

siswa sebelum prakerin dilakukan dengan

kegiatan pembekalan. Siswa diwajibkan me-

ngikuti pembekalan yang diberikan oleh tim

Pokja PSG terkait dengan pelaksanaan prak-

erin, tata tertib, dan mekanisme pelaksanaan

praktik kerja industri.

Persiapan sarana dan prasarana pada

Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 3

Jombang yang menunjang kegiatan praktik

kerja industri sudah menjadi satu bagian per-

siapan dengan kegiatan belajar mengajar.

Alur kegiatan persiapan sarana dan prasarana

di sekolah adalah guru produktif akan mela-

por kepada Kepala Kompetensi Keahlian dan

Gilang Eka Putra, Yoto, Solichin, Studi Tentang Pengelolaan Praktik Kerja Industri … 343

selanjutnya akan dilaporkan kepada Kepala

Program, Kepala Program akan mengajukan

permohonan dalam bentuk proposal Kepada

Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana dan

Prasarana, dan nantinya Kepala Sekolah akan

melakukan pertimbangan berdasarkan skala

prioritas untuk menyetujui laporan tersebut.

Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Pelaksanaan praktik kerja industri di

SMK Negeri 3 Jombang yang pertama adalah

kegiatan penempatan siswa prakerin di in-

dustri. Pada proses penempatan siswa ada be-

berapa hal yang diperhatikan oleh sekolah,

yaitu: kesesuaian kompetensi siswa dengan

bidang industri yang dijadikan lokasi prak-

erin, kemampuan ekonomi siswa, dan tingkat

kompetensi siswa. Suwarman (2014) dalam

hasil penelitiannya memaparkan bahwa kes-

esuaian pekerjaan dengan program keahlian

siswa merupakan bagian penting dalam

pelaksanaan praktik kerja industri.

Penyerahan siswa di SMK Negeri 3

Jombang dilakukan oleh guru pembimbing

praktik kerja industri. Waktu penyerahan

siswa yang melaksanakan praktik kerja in-

dustri adalah fleksibel, menyesuaikan dengan

kondisi dan kegiatan yang ada di sekolah. Hal

senada juga dipaparkan Suwarni (2015) da-

lam hasil penelitiannya bahwa pember-

angkatan siswa yang melaksanakan prakerin

ke dunia usaha/dunia industri dengan diantar

oleh guru pembimbing.

Siswa akan memperoleh pembimbing-

an dari guru pembimbing praktik kerja indus-

tri pada saat melaksanakan praktik kerja in-

dustri. Kegiatan pembimbingan dilakukan

mulai dari pra prakerin, selama prakerin, dan

pasca prakerin. Hal senada juga diungkapkan

Mahmudi (2013) dalam hasil penelitiannya

menyebutkan bahwa Pembimbing dari seko-

lah (guru) selain bertugas mengantarkan dan

menyerahkan peserta PSG kepada pihak

DU/DI, juga mempunyai tugas untuk mem-

bimbing dengan melakukan monitoring ke-

pada peserta PSG selama siswa menjalani

praktik di DU/DI.

Dalam kegiatan pembimbingan, salah

satunya adalah dilakukan monitoring ter-

hadap siswa yang melaksanakan praktik

kerja industri. Monitoring dilakukan oleh

guru pembimbing prakerin ketika siswa be-

rada di industri. Monitoring dilakukan satu

kali di tengah-tengah pelaksanaan prakerin

berdasarkan jadwal yang telah ditentukan

oleh Kepala Program. Hal-hal yang dimoni-

toring antara lain: sinkronisasi kurikulum,

pekerjaan yang dilakukan siswa, perkem-

bangan siswa selama prakerin, kendala-ken-

dala yang dihadapi selama prakerin, dan so-

lusi untuk mengatasi kendala tersebut. Sink-

ronisasi perlu dilakukan untuk menyesuaikan

kegiatan praktik kerja industri dengan ku-

rikulum pembelajaran yang ada di sekolah.

Hal ini senada dengan Keputusan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan (Kepmendik-

bud No. 0490/U/1992) yang menyatakan

bahwa kerja sama SMK dengan dunia usaha/

dunia industri terutama bertujuan untuk me-

ningkatkan kesesuaian program SMK de-

ngan kebutuhan dunia kerja yang diusahakan

dengan asas saling menguntungkan.

Kegiatan penjemputan siswa yang te-

lah melaksanakan praktik kerja industri dil-

akukan oleh guru pembimbing praktik kerja

industri. Kegiatan penjemputan dapat dil-

akukan sebelum siswa selesai melaksanakan

praktik kerja industri atau setelah siswa

melaksanakan praktik kerja industri.

Evaluasi Praktik Kerja Industri

Evaluasi pelaksanaan praktik kerja in-

dustri dilaksanakan untuk mengetahui sejauh

mana kegiatan yang dilakukan berjalan

344 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017

sesuai dengan tujuan yang telah direncana-

kan. Dalam evaluasi praktik kerja industri

dilakukan penilaian oleh sekolah dan industri

kepada siswa prakerin. Penilaian kegiatan

praktik kerja industri pada Jurusan Teknik

Pemesinan di SMK Negeri 3 Jombang dibagi

menjadi 2, yaitu penilaian kerja oleh industri

dan penilaian laporan kegiatan beserta pre-

sentasi oleh sekolah. Penilaian kerja dil-

akukan oelh industri berdasarkan blanko pe-

nilaian yang telah disediakan oleh sekolah.

Penilaian laporan dan presentasi dilakukan

sekolah untuk mengetahui kegiatan yang dil-

akukan siswa selama praktik kerja industri

dan mengetahui tingkat kemampuan siswa

selama melaksanakan praktik kerja industri.

Miswardi dan Pardjono (2013) dalam hasil

penelitiannya juga memaparkan bahwa yang

memberikan penilaian terhadap kinerja siswa

selama melaksanakan prakerin adalah in-

struktur di industri.

Arfandi (2009) dalam hasil penelitian-

nya memaparkan bahwa penilaian siswa

merupakan kewenangan penuh pihak industri

dan dilakukan dengan menggunakan kriteria

penilaian yang diberikan oleh pihak sekolah

yang terdiri dari kehadiran, kedisiplinan, mo-

tivasi, mutu kerja, inisiatif, kreatifitas, per-

ilaku dan keterampilan kerja. Hal ini sesuai

dengan hasil penelitian mengenai penilaian

kegiatan praktik kerja industri dilakukan ber-

dasarkan kriteria-kriteria penilaian. Kriteria

penilaian praktik kerja industri dibagi men-

jadi 2, yaitu aspek sikap (non teknis) dan

aspek kompetensi (teknis). Aspek sikap (non

teknis) meliputi disiplin, kerja sama, inisiatif,

tanggung jawa, kejujuran, dan kebersihan.

Aspek kompetensi (teknis) tergantung dari

bidang industri yang dijadikan lokasi praktik

kerja industri, antara industri satu dengan in-

dustri yang lain mempunyai aspek kompe-

tensi (teknis) yang berbeda. Hal ini juga

didukung oleh hasil penelitian yang dil-

akukan oleh Mahmudi (2013) bahwa setiap

peserta prakerin akan mendapatkan penilaian

di akhir kegiatan praktik kerja industri ber-

dasarkan kompetensi yang dikuasai, kedi-

siplinan, dan tanggung jawab peserta didik

terhadap pekerjaan yang diberikan kepa-

danya. Suwarman dan Pardjono (2014) da-

lam hasil penelitiannya memaparkan bahwa

semua atau 100% SMK se-Kabupaten Kulon

Progo yang memiliki program keahlian

teknik pemesinan membuat buku jurnal

kegiatan untuk siswa yang melaksanakan

prakerin. Hal ini sesuai dengan hasil peneli-

tian bahwa siswa prakerin diwajibkan menu-

lis laporan kegiatan yang dilakukan selama

melaksanakan praktik kerja industri. Laporan

kegiatan praktik kerja industri ditulis tangan

sesuai dengan buku petunjuk teknis pengis-

ian laporan. Pada penulisan laporan dil-

akukan proses pembimbingan oleh guru

pembimbing minimal 3x pembimbingan.

Laporan kegiatan praktik kerja industri nant-

inya akan dipresentasikan dan diuji oleh guru

pembimbing praktik kerja industri.

Di akhir kegiatan praktik kerja industri,

siswa akan memperoleh sertifikat sebagai

bukti telah melaksanakan praktik kerja indus-

tri. Pemberian sertifikat praktik kerja industri

dibagi menjadi 2, yaitu sertifikat yang dike-

luarkan oleh sekolah berdasarkan nilai dari

industri dan sertifikat yang dikeluarkan lang-

sung oleh pihak industri.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan

dan pendapat para ahli, dapat disimpulkan

bahwa evaluasi praktik kerja industri di Juru-

san Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Jom-

bang dilakukan oleh pihak sekolah dan pihak

industri dalam bentuk penilaian kegiatan

praktik kerja industri. Penilaian kerja sepe-

nuhnya dilakukan oleh pihak industri, se-

dangkan sekolah menilai buku laporan

Gilang Eka Putra, Yoto, Solichin, Studi Tentang Pengelolaan Praktik Kerja Industri … 345

kegiatan prakerin dan ujian persentasi

laporan kegiatan prakerin. Kriteria penilaian

dibagi menjadi 2 yaitu aspek sikap (non

teknis) dan aspek kompetensi (teknis). Di

akhir kegiatan prakerin siswa akan mem-

peroleh sertifikat sebagai bukti telah melak-

sanakan program praktik kerja industri.

Faktor Pendukung dan Penghambat Pelak-

sanaan Praktik Kerja Industri

Dalam pelaksanaan praktik kerja in-

dustri terdapat faktor-faktor yang dapat men-

dukung dan menghambat pencapaian pro-

gram praktik kerja industri. Faktor-faktor ter-

sebut dapat berasal dari dalam maupun dari

luar SMK. Faktor pendukung pelaksanaan

praktik kerja industri dari lingkup internal

meliputi: kerjasama antar guru produktif da-

lam memberi materi pembelajaran praktik,

sarana dan prasarana pendukung yang diberi-

kan oleh sekolah, serta keaktifan siswa dalam

pembelajaran dan mencari industri sebagai

lokasi praktik kerja industri. Hal ini senada

dengan hasil penelitian Arfandi (2009)

bahwa faktor–faktor yang mendukung prak-

tik kerja industri antara lain: keaktifan dan

motivasi siswa untuk mencari tahu segala in-

formasi mengenai prakerin, sumber daya

manusia yang memadai terutama guru pem-

bimbing prakerin, dan fasilitas pendidikan

yang medukung pelakasanaan prakerin. Hal

yang sama juga dipaparkan oleh Nurhar-

jadmo (2008) bahwa keberhasilan pelaksa-

naan praktik kerja industri dipengaruhi oleh

beberapa faktor, diantaranya adalah faktor

sumber daya manusia yang berkualitas dan

sarana prasarana yang memadai. Sumber

daya manusia dalam hal ini adalah guru yang

mengajar di sekolah.

Faktor pendukung dari lingkup ekster-

nal pelaksanaan praktik kerja industri adalah

kesanggupan orang tua dalam menyediakan

biaya hidup ketika siswa melaksanakan prak-

erin. Apriyadi dan Sulistyo (2016) dalam

hasil penelitiannya memamparkan bahwa sa-

lah satu hal yang mempengaruhi pemiliihan

lokasi prakerin adalah faktor ekonomi siswa,

apabila orang tua siswa mampu menanggung

biaya hidup siswa selama prakerin akan

memudahkan sekolah dalam mencari DU/DI

yang bonafit. Faktor pendukung lainnya ada-

lah adanya payung hukum yang jelas tentang

pelaksanaan praktik kerja industri, dan

kepedulian industri dalam pelaksanaan prak-

tik kerja industri. Adanya payung hukum

yang jelas dapat membantu sekolah dalam

menjalin kerjasama dengan industri sebagai

lokasi praktik kerja industri. Payung hukum

penyelanggaraan praktik kerja industri yang

membantu sekolah dalam penyelenggaraan

praktik kerja industri seperti Peraturan

Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 tentang

Peran Serta Masyarakat dalam Pendidikan

Nasional pasal 4 poin 8 yang berbunyi peran

serta masyarakat dapat berbentuk pemberian

kesempatan untuk magang dan/atau latihan

kerja. Faktor penghambat internal pelaksa-

naan praktik kerja industri yaitu ketid-

aksiapan siswa baik dari mental maupun

kompetensi untuk melaksanakan prakerin,

solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah

dengan memberangkatkan siswa yang tidak

siap pada gelombang dua pengiriman siswa

prakerin dan siswa tersebut diberikan pem-

binaan lebih lanjut untuk dapat mengem-

bangkan mental dan kompetensinya. Hal ini

senada dengan hasil penelitian Arif dan

Suyanto (2014) bahwa faktor internal yang

dapat mempengaruhi keberhasilan praktik

kerja industri salah satunya adalah kesiapan

peserta didik dalam melaksanakan praktik

kerja industri.

Suartika et al., (2013) dalam hasil

penelitiannya mamaparkan bahwa kendala

346 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017

dalam pelaksanaan praktik kerja industri ada-

lah masih ada industri yang menganggap pro-

gram prakerin tersebut hanya menempatkan

siswa di DU/DI bukan melaksanakan pem-

belajaran di DU/DI. Hal ini mirip dengan

hasil penelitian di Jurusan Teknik Pemesinan

SMK Negeri 3 Jombang bahwa faktor peng-

hambat dari lingkup eksternal dalam pelaksa-

naan praktik kerja industri yaitu ada beberapa

industri yang hanya memanfaatkan tenaga

siswa prakerin tanpa memperhatikan tujuan

program prakerin, untuk mengatasi hal terse-

but sekolah melakukan negosiasi ulang

dengan industri tersebut agar lebih memper-

hatikan siswa prakerin. Faktor penghambat

lain adalah ketersediaan dunia industri se-

bagai lokasi praktik kerja industri yang

terbatas, solusi yang dilakukan sekolah untuk

mengatasi hal tersebut adalah dengan mengi-

rimkan proposal pengajuan praktik kerja in-

dustri jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan

praktik kerja industri. Hal senada juga di-

paparkan Mahmudi (2013) dalam hasil

penelitiannya juga memaparkan bahwa salah

satu kendala dalam pelaksanaan praktik kerja

industri adalah masih terbatasnya jumlah in-

dustri yang dapat dijadikan lokasi prakerin

sehingga sekolah kesulitan dalam mencari

tempat praktik kerja industri yang sesuai

dengan kompetensi keahlian siswa, solusinya

adalah melakukan MOU dengan DU/DI lebih

awal agar ada jaminan siswa dapat diterima

prakerin di DU/DI.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan

dan pendapat para ahli, dapat disimpulkan

bahwa faktor pendukung pelaksanaan praktik

kerja industri di Jurusan Teknik Pemesinan

SMK Negeri 3 Jombang yaitu: kesanggupan

orang tua dalam menyediakan biaya hidup

ketika siswa melaksanakan prakerin, adanya

payung hukum yang jelas tentang pelaksa-

naan praktik kerja industri, sarana dan prasa-

rana pendukung yang diberikan oleh sekolah,

serta keaktifan dan motivasi siswa dalam

kegiatan praktik kerja industri. Sedangkan

faktor penghambat pelaksanaan praktik kerja

industri di Jurusan Teknik Pemesinan SMK

Negeri 3 Jombang yaitu: ketidaksiapan siswa

baik dari mental maupun kompetensi untuk

melaksanakan prakerin, ketersediaan dunia

industri sebagai lokasi praktik kerja industri,

dan ada beberapa industri yang hanya me-

manfaatkan tenaga siswa prakerin tanpa

memperhatikan tujuan program prakerin. So-

lusi yang diberikan sekolah dalam mengatasi

faktor ketidaksiapan siswa adalah dengan

dengan memberangkatkan siswa yang tidak

siap pada gelombang dua agar siswa tersebut

dapat diberikan pembinaan lebih lanjut untuk

dapat mengembangkan mental dan kompe-

tensinya, untuk mengatasi faktor ketersedi-

aan industri sebagai lokasi praktik kerja in-

dustri maka sekolah mengirimkan proposal

pengajuan praktik kerja industri jauh-jauh

hari sebelum pelaksanaan praktik kerja in-

dustri, dan untuk mengatasi faktor industri

yang hanya memanfaatkan tenaga siswa

prakerin tanpa memperhatikan tujuan pro-

gram prakerin maka solusinya adalah sekolah

melakukan negosiasi ulang dengan industri

tersebut agar lebih memperhatikan siswa

prakerin.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pem-

bahasan terhadap pengelolaan praktik kerja

industri di SMK Negeri 3 Jombang, penulis

dapat menarik kesimpulan sebagai pern-

yataan singkat yang diharapkan dapat mem-

berikan jawaban atas topik yang dikaji dalam

penelitian ini.

Gilang Eka Putra, Yoto, Solichin, Studi Tentang Pengelolaan Praktik Kerja Industri … 347

Perencanaan praktik kerja industri di SMK

Negeri 3 Jombang

Langkah awal dalam perencanaan pra-

ktik kerja industri di SMK Negeri 3 Jombang

adalah melakukan kerja sama dengan pihak

industri. Langkah selanjutnya adalah sekolah

mengirmkan proposal prakerin, surat permo-

honan prakerin, dan MOU kepada industri.

Dalam rangka memperlancar tercapainya tu-

juan program praktik kerja industri dilakukan

kegiatan pembekalan bagi seluruh orang tua

dan siswa. Penyiapan guru pembimbing dipi-

lih dari guru produktif yang memiliki kom-

petensi di bidang prakerin agar dapat meng-

awasi dan membimbing siswa selama kegiat-

an praktik kerja industri. Sarana dan prasa-

rana pembelajaran disiapkan sekolah dengan

tujuan siswa dapat meningkatkan kemam-

puan dan kompetensi, sehingga ketika berada

di dunia usaha/industri siswa telah siap baik

secara mental maupun kompetensi.

Pelaksanaan praktik kerja industri di SMK

Negeri 3 Jombang

Pelaksanaan praktik kerja industri di

SMK Negeri 3 Jombang dilakukan secara

struktural dengan adanya pembagian tugas,

jadwal, dan agenda kegiatan yang telah dis-

iapkan oleh sekolah, mulai dari penempatan,

penyerahan, pembimbingan, monitoring, dan

penjemputan siswa prakerin. Dalam pelaksa-

naan praktik kerja industri dilakukan sink-

ronisasi kurikulum untuk menyesuaikan

kegiatan praktik kerja industri yang dilaku-

kan siswa dengan kurikulum pembelajaran

yang ada di sekolah.

Evaluasi praktik kerja industri di SMK

Negeri 3 Jombang

Evaluasi dilakukan oleh sekolah dan

industri. Evaluasi diberikan dalam bentuk

penilaian siswa. Penilaian kerja dilakukan

oleh industri, sedangkan sekolah menilai

laporan kegiatan prakerin dan ujian persen-

tasi laporan. Penilaian dilakukan berdasarkan

kriteria penilaian, yaitu aspek sikap (teknis)

dan aspek kompetensi (non teknis). Di akhir

kegiatan prakerin siswa akan memperoleh

sertifikat sebagai bukti telah melaksanakan

program praktik kerja industri.

Faktor pendukung dan penghambat pelak-

sanaan praktik kerja industri di SMK

Negeri 3 Jombang

Faktor pendukung pelaksanaan praktik

kerja industri di SMK Negeri 3 Jombang di-

pengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: kesang-

gupan orang tua dalam menyediakan biaya

hidup ketika siswa prakerin, adanya payung

hukum yang jelas tentang pelaksanaan prak-

tik industri, sarana dan prasarana pendukung

yang diberikan oleh sekolah, serta keaktifan

dan motivasi siswa dalam kegiatan praktik

kerja industri. Faktor penghambat pelaksa-

naan praktik kerja industri di SMK Negeri 3

Jombang yaitu: siswa tidak siap mental mau-

pun kompetensi dalam prakerin, ketersediaan

dunia industri sebagai lokasi praktik kerja in-

dustri, dan ada beberapa industri yang me-

manfaatkan tenaga siswa prakerin tanpa

memperhatikan tujuan program prakerin.

Saran

Berdasarakan hasil dari paparan data,

pembahasan, dan studi kasus yang dilakukan,

peneliti memberikan saran-saran kepada

pihak-pihak yang berkaitan dengan pengel-

olaan praktik kerja industri di SMK Negeri 3

Jombang sebagai berikut.

Kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa

Timur

Bagi Dinas Pendidikan disarankan un-

tuk meningkatkan kualitas sarana prasarana

pembelajaran yang ada di SMK. Hal ini ber-

tujuan agar SMK dapat menghasilkan lulusan

yang berkompeten dan berkualitas di bidang-

348 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 6, NO. 3, DESEMBER 2017

nya. Selain itu disarankan juga untuk mem-

buat pedoman pelaksanaan praktik kerja in-

dustri bagi SMK agar dalam pelaksanaan

praktik kerja industri antara satu SMK de-

ngan SMK lain dapat terselenggara secara

sistematis dan struktural.

Kepada SMK Negeri 3 Jombang

Bagi SMK Negeri 3 Jombang dis-

arankan untuk menjalin kerja sama dengan

industri yang sesuai dengan kompetensi ke-

ahlian siswa. Hal ini bertujuan agar siswa

memperoleh pengalaman kerja yang sesuai

dengan kompetensinya ketika melaksanakan

praktik kerja industri. Sekolah juga harus me-

ningkatkan sarana dan prasarana khususnya

dalam kegiatan prakerin dan pembelajaran

praktik, karena hal itu merupakan faktor pen-

dukung pelaksanaan praktik kerja industri.

Kepada Guru Pembimbing

Bagi guru pembimbing disarankan un-

tuk melakukan pembimbingan dan monitor-

ing secara intensif kepada siswa yang

melaksanakan praktik kerja industri. Hal ini

bertujuan agar memberikan masukan ketika

siswa menemui kendala-kendala saat melak-

sanakan praktik kerja industri. Guru pem-

bimbing harus selalu berkoordinasi dengan

instruktur yang ada industri sebagai bentuk

pngawasan kepada siswa yang melaksanakan

praktik kerja industri. Guru pembimbing dis-

arankan untuk membuat laporan hasil moni-

toring sebagai bahan evaluasi pelaksanaan

program praktik kerja industri.

Kepada Siswa

Bagi siswa disarankan untuk lebih aktif

dalam pembelajaran praktik maupun teori,

hal ini bertujuan untuk dapat meningkatkan

mental dan kompetensi siswa ketika terjun

melaksanakan praktik kerja industri. Siswa

juga harus lebih intensif dalam melakukan

komunikasi dengan guru pembimbing agar

dapat memperoleh masukan-masukan yang

membangun selama melaksanakan kegiatan

praktik kerja industri.

Kepada Industri

Bagi industri disarankan untuk lebih

memperhatikan kegiatan siswa selama me-

laksanakan praktik kerja industri. Hal bertu-

juan agar siswa dapat memperoleh pengala-

man kerja yang dapat meningkatkan kemam-

puan dan kompetensinya setelah melak-

sanakan praktik kerja industri. Penilaian

kerja oleh instruktur di industri sebaiknya

lebih objektif dan akurat agar sekolah dapat

mengetahui perkembangan siswa selama

melaksanakan praktik kerja industri.

Kepada Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya disarankan

untuk lebih memperdalam sub penelitian da-

lam penelitian ini untuk menjadikannya pe-

nelitian tunggal. Hal ini bertujuan untuk

mendapatkan informasi lebih lengkap dan

konkrit terkait pengelolaan praktik kerja in-

dustri. Pendalaman penelitian bisa dilakukan

pada aspek sinkronisasi kurikulum dan eval-

uasi program praktik kerja industri, sehingga

data hasil penelitian dapat digunakan men-

jadi data tambahan mengenai pengelolaan

praktik kerja industri sebagai upaya untuk

meningkatkan mutu pendidikan SMK.

Gilang Eka Putra, Yoto, Solichin, Studi Tentang Pengelolaan Praktik Kerja Industri … 349

DAFTAR RUJUKAN

Anwar. 2006. Pendidikan Kecakapan Hidup

(Life Skills Education). Bandung:

Alfabeta.

Apriyadi, C. & Sulistyo, B. 2016. Pelaksa-

naan Praktik Kerja Industri (Prakerin)

pada Jurusan Teknik Sepeda Motor

SMKN 2 Pengasih. Jurnal Pendidikan

Teknik Otomotif. 16 (1): 21—33.

Arfandi, A. 2009. Pelaksanaan Praktik Kerja

Industri Siswa SMK Program Keahlian

Teknik Bangunan Di Kota Makassar.

Jurnal Cakrawala Pendidikan. 2 (-):

119—131.

Arif, U. & Suyanto. W. Evaluasi Pelaksanaan

Praktik Kerja Industri Peserta Didik

Program Keahlian Teknik Otomotif

SMK Giripuro Sumpiuh. Jurnal Pen-

didikan Vokasi. 4 (2): 262—270.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.

1996. Pedoman Teknis Pelaksanaan

PSG pada SMK. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

Mahmudi, M. 2013. Pelaksanaan Pendidikan

Sistem Ganda Bersertifikat ISO di

SMK Negeri 1 Malang. Jurnal Ke-

bijakan dan Pengembangan Pendidi-

kan. 1 (2): 101-111.

Mardiyah, S. & Supriyadi, E. 2013. Evaluasi

Praktik Kerja Industri Kompetensi

Keahlian Pemasaran SMKN 1 Penga-

sih Kulon Progo. Jurnal Pendidikan

Vokasi. 3 (3): 320—333.

Miswardi, Y. & Pardjono. 2013. Proses dan

Hasil Belajar pada Prakerin Bidang

Keahlian Kendaraan Ringan: Studi Ka-

sus Pada Industri Pasangan SMKN 3

Yogyakarta. Jurnal Pendidikan

Vokasi. 3 (2): 268—281.

Moleong, L. 2005. Metodologi Penelitian

Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Nurharjadmo, W. 2008. Evaluasi Implemen-

tasi Kebijakan Pendidikan Sistem

Ganda Di Sekolah Kejuruan. Jurnal

Spirit Publik. 4 (2): 215—228.

Peraturan Pemerintah No 39 Tahun 1992

tentang Peran Serta Masyarakat dalam

Pendidikan Nasional.

Suartika, Dantes, dan Candiasa. 2013. Studi

Evaluasi Pelaksanaan Program Praktik

Kerja Industri (Prakerin) dalam Kai-

tanya dengan Pendidikan Sistem

Ganda Di SMK Negeri 1 Susut. e-

Jurnal Program Pascasarjana Univer-

sitas Pendidikan Ganesha. 3 (-): -.

Suryabrata, S. 2002. Metodologi Penelitian.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suwarman & Pardjono. 2014. Pengelolaan

Praktik Kerja Industri Pada Program

Keahlian Teknik Pemesinan se-Kabu-

paten Kulon Progo. Jurnal Pendidikan

Vokasi. 4 (1): 83—95.

Suwarni. 2015. Manajemen Praktik Kerja In-

dustri. Jurnal Manajer Pendidikan. 9

(1): 1—14.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidi-

kan Nasional.

Yulianto & Sutrisno, B. 2014. Pengelolaan

Kerjasama Sekolah dengan Dunia

Usaha/Dunia Industri (Studi Kasus

SMK Negeri 2 Kendal). Jurnal Pen-

didikan Ilmu Sosial. 24 (1): 19—37.