SOAL HIDROLIKA SALURAN
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of SOAL HIDROLIKA SALURAN
TUGAS 2 SISTEM PENYEDIAAN DAN PENGOLAHAN AIR MINUM
“PEMBAHASAN SOAL-SOAL”
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Rizki Sya’bani
NIM : 25714003 Jurusan : PIAS
Mata Kuliah : SPPAM Dosen : Prof. Suprihanto N
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2015
SOAL 1
Sebuah Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) berkapasitas nominal 5 m3/det. Dibutuhkan
air baku yang berasal dari saluran irigasi. Bila saluran irigasi akan diambil 7,5 m3/det untuk
keperluan diatas. Hitung dimensi saluran yang berbentuk trapesium sebagai berikut :
Panjang saluran 4.000 m, beda elevasi antara awal saluran dengan akhir saluran (tidak termasuk
pada intake dan inlet) adalah 6 m. Dinding saluran diperkeras sehingga koefisien n = 0,001
(Kriteria kecepatan : 0,3 m/det < V < 1,2 m/det)
JAWAB :
Q = 7,5 m3/det
n = 0,001
ΔH = 6 m
L = 4.000 m
Luas penampang basah :
1
1
2
45O
A = WH + H2
= 4H + H2
A = L1 + L2 + L3
L1 = L3
L1 + L3 = 2 x 1
2 x m x H
= 2 x 1
2 x H x H
= H2
L2 = W x H
Keliling penampang basah :
Persamaan Debit :
Q = A . V
Persamaan V manning :
V = 1
𝑛 . 𝑅
23 . 𝑆
1
2
𝑆 = ∆𝐻
𝐿
Subtitusi V manning ke Persamaan Debit :
Q = A . 1
𝑛 . 𝑅
23 . 𝑆
1
2
7,5 = (4H + H2) . 1
0,001 . ( 4𝐻+𝐻
2
4+4𝐻√2)
23 . (
6
4000)
1
2
7,5 . 0,001
0,0015= (4H + H2) .
(4𝐻+𝐻2)23
(4+4𝐻 2)23
0.193649 = (4𝐻+𝐻2)
1+23
(4+4𝐻 2)23
H
m
𝑃
45O
Sin 45 = 𝐻
𝑃
P = 𝐻
𝑆𝑖𝑛 45
= 2𝐻 2
P = P1 + P2 + P3
P1 = P3
P1 + P3 = 2 x 2𝐻 2
= 4𝐻 2
P2 = W
P = W + 4𝐻 2
= 4 + 4𝐻 2
R = 𝐴
𝑃
R = 4𝐻+𝐻2
4+4𝐻 2
Jari-jari Hidrolis :
0.193649 = (4𝐻+𝐻2)
53
(4+4𝐻 2)23
Nilai H Ruas Kiri Ruas Kanan Selisih
1 0,193 3,223 -3,030
0,50 0,193 1,073 -0,880
0,10 0,193 0,082 0,111
0,17 0,193 0,193 0
Didapatkan nilai H = 0,17 ; Subtitusi ke Persamaan A untuk mendapatkan luas penampang
basah dan ke Persamaan P untuk mendapatkan keliling penampang basah :
A = 4H + H2
= 4 . (0,17) + (0,17)2
= 0,7089 m2
Maka jari-jari hidrolis :
R = 4𝐻+𝐻2
4+4𝐻 2
= 4 . (0,17) + (0,17)2
4 + [4 . (0,17) . 2]
= 0,1428 m
Cek kecepatan (V manning) :
V = 1
𝑛 . 𝑅
23 . 𝑆
1
2
= 1
0,001 . 0,1428
23 . (
6
4.000)
1
2
= 10,58 m/det
Tidak memenuhi kriteria kecepatan (0,3 m/det < V < 1,2 m/det)
( TRIAL & ERROR )
P = 4 + 4𝐻 2
= 4 + 4 . (0,17) . 2
= 4,9616 m
Cek ulang nilai n :
Nilai n = 0,001 terlalu kecil, sehingga untuk m = 1 dan H = 0,17 diasumsikan nilai n = 0,023
Cek ulang nilai V manning :
Nilai Satuan
V = 1
𝑛 . 𝑅
23 . 𝑆
1
2
= 43,478 x 0,2732 x 0,03873
= 0,46 m/det (Memenuhi)
Q 7,5 m3/det
ΔH 6 m
L 4.000 m
S 0,0015 -
𝐒𝟏𝟐 0,03873 -
n 0,023 - 𝟏
𝒏 43,478 -
W 4 m
H 0,17 m
A 0,7089 m2
P 4,961 m
R 0,1428 m
𝐑𝟐𝟑 0,2732 -
Dengan kecepatan V = 0,46 m/det dan kedalaman air H = 0,17 m, maka didapatkan dimensi
saluran yang tidak ekonomis :
Sumber : Buku Hidrolika
Untuk itu dilakukan asumsi ulang terhadap ketinggian air dalam saluran (H). Maka didapatkan
nilai sebagai berikut :
Nilai Satuan
V = 1
𝑛 . 𝑅
23 . 𝑆
1
2
= 43,478 x 0,6942 x 0,03873
= 1,16 m/det (Memenuhi)
Q 7,5 m3/det
ΔH 6 m
L 4.000 m
S 0,0015 -
𝐒𝟏𝟐 0,03873 -
n 0,023 - 𝟏
𝒏 43,478 -
W 4 m
H 1,2 m
A 6,24 m2
P 10,78 m
R 0,5784 m
𝐑𝟐𝟑 0,6942 -
Dengan kecepatan V = 1,16 m/det ; asumsi kedalaman air H = 1,2 m dan lebar dasar saluran
W = 4 m, maka didapatkan dimensi saluran sebagai berikut :
SOAL 2
Diketahui panjang saluran ABC = 7.500 m dengan f = 0,005.
A. Hitung berapa debit ABC bila air mengalir bebas dan minor losses diabaikan !
B. Bila segmen BC = 2.500 m diganti dengan pipa Ø 500 mm, hitung berapa debit aliran
sekarang ! Apakah QAB = QBC ?
JAWAB :
A. Debit ABC
ΔH = 615 m – 550 m
= 65 m
D = 400 mm = 0,4 m
𝑔 = 9,85 m/det
ΔH = 𝑓 .𝐿
𝐷 .𝑉2
2𝑔
65 = 0,005 . 7.500
0,4 .
𝑉2
2 . 9,85
𝑉2 = 65 . 0,4 . 2 . 9,850,005 . 7.500
= 13,65
𝑉 = √13,65 = 3,7 m/det
A = 1
4 . 𝜋 . (𝐷)2
= 1
4 .3,14 . (0,4)2 = 0,125 m2
Q = V . A
= 3,7 . 0,125
Q = 0,46 m3/det
B. LAB = 5.000 m ; LBC = 2.500 m ; ØAB = 400 mm ; ØBC = 500 mm ;
Apakah QAB = QBC ?
AAB = 1
4 . 𝜋 . (𝐷)2
= 1
4 . 3,14 . (0,4)2 = 0,125 m2
ABC = 1
4 . 𝜋 . (𝐷)2
= 1
4 . 3,14 . (0,5)2 = 0,196 m2
Kecepatan berbeda (VAB ≠ VBC), Debit sama (QAB = QBC), maka :
QAB = QBC ................................................................................................. (1)
VAB . AAB = VBC . ABC
VAB . 0,125 = VBC . 0,196
VAB = 0,196
0,125 . VBC
VAB = 0,196
0,125 . VBC
VAB = 1,57 VBC ......................................................................................... (2)
Beda tinggi total :
ΔHAB + ΔHBC = 65 m ............................................................................................... (3)
Subtitusi persamaan (2) ke persamaan (3)
ΔHAB + ΔHBC = 65 m
𝑓 .𝐿𝐴𝐵
𝐷𝐴𝐵 .𝑉𝐴𝐵
2
2𝑔 + 𝑓 .
𝐿𝐵𝐶
𝐷𝐵𝐶 .𝑉𝐵𝐶
2
2𝑔 = 65
0,005 . 5.000
0,4 .
(1,57 𝑉𝐵𝐶)2
2 . 9,85 + 0,005 .
2.500
0,5 .
(𝑉𝐵𝐶)2
2 . 9,85 = 65
61,62 𝑉𝐵𝐶2
7,88 +
12,5 𝑉𝐵𝐶2
9,85 = 65
606,98 𝑉𝐵𝐶2 + 98,5 𝑉𝐵𝐶
2
77,61 = 65
606,98 𝑉𝐵𝐶2 + 98,5 𝑉𝐵𝐶
2 = 65 . 77,61
705,48 𝑉𝐵𝐶2 = 5045,17
VBC2 =
5045,17
705,48
VBC = √7,15 = 2,67 m/det ................................................................................. (I)
Subtitusi nilai (I) ke persamaan (2)
VAB = 1,57 VBC
VAB = 1,57 . 2,67
VAB = 4,19 m/det ..................................................................................... (II)
Subtitusi nilai (I) dan (II) ke persamaan (1)
QAB = QBC
VAB . AAB = VBC . ABC
4,19 . 0,125 = 2,67 . 0,196
0,523 = 0,523
Maka, terbukti bahwa QAB = QBC dan artinya QABC
SOAL 3
ΔH Total = ΔH Dinamis + ΔH Statis
ΔH Dinamis = 𝑓 .𝐿
𝐷 .𝑉2
2𝑔 atau 𝑄 = 0,2785 .𝐶 .𝐷2,63 . (
𝛥𝐻
𝐿)0,54
(pipa dan perlengkapannya)
ΔH Statis = 680 m – 627 m
= 53 m (beda tinggi)
A. Berapa tekanan pompa yang diperlukan (m kolom air). Bila diinginkan Q = 200 l/det
dengan f = 0,015
B. Berapa daya pompa (kg.m/det), bila efisiensi pompa 65% (µ = 0,65)
C. Bila biaya listrik per kwh = Rp 3.600,- ; berapa biaya energi dari air baku yang dipompa
per m3 ? (Kw = 102 kg.m/det)
JAWAB :
A. Tekanan pompa jika Q = 0,2 m3/det dan f = 0,015
A = 1
4 . 𝜋 . (𝐷)2
= 1
4 . 3,14 . (0,4)2 = 0,125 m2
V = 𝑄
𝐴 =
0,2
0,125 = 1,6 m/det
ΔH Total = ΔH Statis + ΔH Dinamis
= 53 + 𝑓 .𝐿
𝐷 .𝑉2
2𝑔
= 53 + 0,015 .2.500
0,4 .(1,6)2
2 . 9,85
= 53 + 12,18
ΔH Total = 65,18 m
B. Daya pompa bila efisiensi pompa 65% (µ = 0,65) dan γ = 1.000 kg/m3
𝑃 = 𝑄 . 𝛾 . ∆𝐻
𝜇
𝑃 = 0,2 . 1000 . 65,18
0,65 = 𝟐𝟎.𝟎𝟓𝟓,𝟔𝟖 𝒌𝒈.𝒎/𝒅𝒆𝒕 ≈ 21.000 kg.m/det
C. Biaya energi dari air baku yang dipompa
Daya pompa sebesar 21.000 kg.m/det, maka setara dengan :
kw = 21.000
102 = 206 kw
kwh = 206 . 3.600
= 741.600 kwh
Biaya energi listrik per kwh sebesar Rp 3.600,-. Maka biaya listrik per hari (asumsi
pompa bekerja selama 24 jam) :
Biaya = 741.600 x Rp 3.600,- x 24 jam
= Rp 64.074.240.000,-
Biaya listrik per bulan :
Biaya = Rp 64.074.240.000 x 30 hari
= Rp 1.922.227.200.000,-
Biaya listrik per tahun :
Biaya = Rp 1.922.227.200.000 x 12 bulan
= Rp 23.066.726.400.000,-
Debit air baku sebesar 0,2 m3/detik, maka debit air baku per hari sebesar :
Q = 0,2 m3/detik x 3.600 detik x 24 jam
= 17.280 m3/hari
Debit air baku selama satu tahun sebesar :
Q = 17.280 m3/hari x 30 hari x 12 bulan
= 6.220.800 m3/tahun
Dengan biaya listrik air yang di pompa per tahun sebesar Rp 23.066.726.400.000,-
dengan debit air per tahun sebesar 6.220.800 m3/tahun, maka setiap m3 air yang
dipompa artinya memiliki biaya energi pompa sebesar :
Biaya air per m3 = Rp 23.066.726.400.000,−/tahun
6.220.800 m3/tahun
= Rp 3.708.000,-
Asumsi pemakaian air per orang per hari = 150 liter/orang/hari
= 0,15 m3/orang/hari
Asumsi pemakaian air per orang per bulan = 0,15 x 30 hari
= 4,5 m3/orang/bulan
Asumsi pemakaian air per orang per tahun = 4,5 x 12 bulan
= 54 m3/orang/tahun
Maka biaya pemakaian air per orang per tahun = 54 x Rp 3.708.000,-
= Rp 200.232.000,-