Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen

21
Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen Terhadap Kurikulum 2013 Lukmanul Hakim Abdullah 1 A. Pendahuluan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 3 Tentang Sistem pendidikan Nasional menyebutkan bahwa fungsi Pendidikan nasional adalah “Untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dengan ditetapkan tujuan pendidikan nasional akan terciptanya keselaran dalam antar daerah diseluruh nusantara. Melalui kurikulum, pemerintah menjabarkan maksud, fungsi dan tujuan pendididkan nasional. Kurikulum 2013 sebagai kurikulum yang yang baru memiliki arah dan paradigma yang berbeda dibandingkan kurikulum-kurikulum sebelumnya, yakni kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Dalam kurikulumum 2004 (KBK) sistem penilaian Selain itu kurikulum erat sekali kaitannya dengan teori pendidikan. Teori tentang kurikulum dijabarkan melalui teori pendidikan. Sukmadinata (dalam Sudrajat, 2008) mengemukakan empat teori pendidikan yang berhubungan dengan kurikulum, yaitu: (1) pendidikan klasik; (2) pendidikan pribadi; (3) teknologi pendidikan dan (4) teori pendidikan interaksional. Setiap kurikulum akan mencerminkan teori pendidikan yang digunakan. Pada 1 Mahasiswa Postgradute & Fress Stundent MPB UMS 2013

Transcript of Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen Terhadap Kurikulum 2013Lukmanul Hakim Abdullah1

A. Pendahuluan Undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 3 Tentang

Sistem pendidikan Nasional menyebutkan bahwa fungsiPendidikan nasional adalah “Untuk mengembangkan kemampuandan membentuk watak serta peradaban bangsa yangbermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada TuhanYang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab”. Dengan ditetapkantujuan pendidikan nasional akan terciptanya keselarandalam antar daerah diseluruh nusantara. Melaluikurikulum, pemerintah menjabarkan maksud, fungsi dantujuan pendididkan nasional.

Kurikulum 2013 sebagai kurikulum yang yang barumemiliki arah dan paradigma yang berbeda dibandingkankurikulum-kurikulum sebelumnya, yakni kurikulumBerbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004 dan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Dalamkurikulumum 2004 (KBK) sistem penilaian Selain itukurikulum erat sekali kaitannya dengan teoripendidikan. Teori tentang kurikulum dijabarkan melaluiteori pendidikan. Sukmadinata (dalam Sudrajat, 2008)mengemukakan empat teori pendidikan yang berhubungandengan kurikulum, yaitu: (1) pendidikan klasik; (2)pendidikan pribadi; (3) teknologi pendidikan dan (4)teori pendidikan interaksional. Setiap kurikulum akanmencerminkan teori pendidikan yang digunakan. Pada

1 Mahasiswa Postgradute & Fress Stundent MPB UMS 2013

teori-teori pendidikan itu, evaluasi tetap menjadi halpenting dibicarakan.

Pada setiap kurikulum, evaluasi menjadi hal yangsangat penting untuk diperhatikan, mengingat evaluasisebagai salah satu alat untuk menilai dan mengukurtingkat kemampuan peserta didik di samping memahamiperubahan-perubahan yang terjadi pada keseharian siswa.Kurikulum 2013 mengisyaratkan penting sistem penilaiandiri, dimana peserta didik dapat menilai kemampuannyasendiri. Sistem penilaian mengacu pada tiga (3) aspekpenting, yakni: knowlidge, skill dan Attitude. Di wilayahSurakarta sendiri, penilaian yang berbasis pada tigahal tersebut sebisa mungkin dapat diterapkan di sekolahpercontohan. Hal ini disampaikan oleh Suwardi selakukoordinator pengawas sekolah Disdikpora (Solopost, 29Agustus 2013).

Dalam rangka menindaklanjuti dan menjabarkanPeraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentangPerubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan, pemerintah melaluiKemendikbud telah menerbitkan sejumlah peraturan baruyang berkaitan dengan kebijakan Kurikulum 2013,diantaranya tentang: (1) Standar Kompetensi Lulusan(SKL); (2) Standar Proses; (3) Standar Penilaian; (4)Struktur Kurikulum SD-MI, SMP-MTs, SMA-MA, dan SMK-MAK;dan (5) Buku Teks Pelajaran.

Standar Proses adalah kriteria mengenaipelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untukmencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Prosesdikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusandan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai denganketentuan dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 2

2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang StandarProses Pendidikan Dasar dan Menengah telahmengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaranyang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatansaintifik/ilmiah. Upaya penerapan Pendekatansaintifik/ilmiah dalam proses pembelajaran ini seringdisebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatantersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013, yangtentunya menarik untuk dipelajari dan dielaborasi lebihlanjut. Selanjutnya untuk menjamin ciri khas tersebutpemerintah menyediakan sistem evaluasi yang otentik dandiatur secara jelas.

Perkembangan kurikulum menjadi penentu arahpendidikan – di dalamnya memiki paradigma tesendiridalam menjalankan sistem yang ada. tiap kurikulummemiliki paradigma dan karakteristik masing-masing. Initentu erat kaitannya dengan kondisi dan situasi yangdiperkiran beberapa tahun berikutnya, termasuk didalamnya cara dan sistem penilain yang dilakukan.

Berdasarkan paparan di atas, menjadi pentingkiranya untuk menguraikan kembali paradigma dan sistempenilaian yang digunakan pada kurikulum 2013. Adapuntujuan dari penulisan ini adalah melihat paradigma dansistem penilaian yang terhadap dalam kurikulum 2013.Dengan melihat paradigma dan sistem penilaiannya, akanmemberikan gambaran yang utuh perbedaan-perbedaanparadigma dari kurikulum sebelumnya, selain itu,pradigma juga menentukan langkah-langkah dalammenjalankan sistem penilaian. Dengan kajian analsisdokumen ini menjadi bahan refleksi dan masukan terhadapkerberlangsungan kurikulum baru (2013).

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 3

B. Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 Pendidikan menjadi syarat penting dalam perwujudan

tatanilai berkehidupan berbangsa. Tata nilai itumenjadi tujuan utama pendidikan. Pada pendidikanpotensi diri dikembagkan agar peserta didik memilikiprinsif dan keterampilan. Pendidikan sendiri menurutUndang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar danterencana untuk mewujudkan suasana belajar dan prosespembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatanspiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”Dalam pendidikan, diatur pula kurikulum dan kompoen-komponen yang berkaitan dengannya.

Selanjutnya, Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikannasional “berfungsi mengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabatdalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuanuntuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadimanusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YangMaha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yangdemokratis serta bertanggung jawab”

Pengertian Kurikulum juga dapat dicermati menurutUndang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003pada pasal 1 bab 1 yang menyebutkan bahwa “Kurikulumadalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenaitujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yangdigunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatanpembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikantertentu.” Selanjutnya pada pasal 35 tetang Standarnasional Pendidikan dijelaskan bahwa “standar

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 4

pendidikan pendidikan terdiri atas standar isi, proses,kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana danprasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaianpendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana danberkala.

Dalam pengertian modern – kurikulum adalah semuakegiatan dan pengalaman potensial (isi/materi) yangtelah disusun secara ilmiah baik yang terjadi di dalamkelas, halaman sekolah maupun di luar sekolah atastanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuanpendidikan. Implikasi dari pengertian tersebut adalahkurikulum tidak hanya terdiri atas sejumlah matapelajaran, tetapi meliputi seluruh pengalamanpotensial, tidak hanya di dalam kelas tetapi juga diluar sekolah, baik meliputi kegiatan menyimak,mendengarkan, beribicara melakukan demonstrasi,workshop ataupun studi kepustakaan (Zaenal Arifin,2012: 4).

Kehadiran kurikulum 2013 tidak lepas darikurikulum sebelumnya, yakni KTSP tahun 2006. Kurikulum2013 sebagai hasil dari penjabaran Permendikbud No. 65Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar danMenengah yang mengisyaratkan mengisyaratkan tentangperlunya proses pembelajaran yang dipandu dengankaidah-kaidah pendekatan saintifik atau ilmiah.

Sebagaimana disebutkan Sudrajat (2013) bahwakehadiran kurikulum 2013 menjadikan menjadikan siswalebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan danketerampilannya, juga dapat mendorong siswa untukmelakukan penyelidikan guna menemukan fakta-fakta darisuatu fenomena atau kejadian. Artinya, dalam prosespembelajaran, siswa dibelajarkan dan dibiasakan untukmenemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak untuk beropiniapalagi fitnah dalam melihat suatu fenomena. Mereka

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 5

dilatih untuk mampu berfikir logis, runut dansistematis, dengan menggunakan kapasistas berfikirtingkat tinggi (High Order Thingking). Penerapan pendekatansaintifik/ilmiah dalam pembelajaran menuntut adanyaperubahan setting dan bentuk pembelajaran tersendiriyang berbeda dengan pembelajaran konvensional. Hal inisesuai dengan beberapa metode pembelajaran yangdipandang sejalan dengan prinsip-prinsip pendekatansaintifik/ilmiah, antara lain metode: (1) Problem BasedLearning; (2) Project Based Learning; (3) Inkuiri/InkuiriSosial; dan (4) Group Investigation.

Metode-metode tersebut merupakan berusahamembelajarkan siswa untuk mengenal masalah, merumuskanmasalah, mencari solusi  atau menguji  jawabansementara atas suatu masalah/pertanyaan denganmelakukan penyelidikan (menemukan fakta-fakta melaluipenginderaan), pada akhirnya dapat menarik kesimpulandan menyajikannya secara lisan maupun tulisan. Dengankata lain, paradigma pengembangan kurikulum 2013 sesuaidengan paradigma pembelajaran abad 21, yaknimenghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif,inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahumengapa), keterampilan (tahu bagaimana), danpengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi(http://www.kemdikbud.go.id)

C. Standar Penilaian dalam Kurikulum 2013Standar Penilaian Pendidikan (SPP) sebagaimana

tertuang pada Permendiknas No. 20 Tahun 2007  merupakanpenjabaran dari Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun2007 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Pokok-pokok isi yang termuat pada SPP menjadi acuan bagiguru, sekolah, dan pemerintah dalam melaksanakanpenilaian hasil belajar. Mencermati lebih lanjut, dalam

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 6

kurikulum KTSP, terdapat ada empat standar mengalamiperubahan, meliputi standar kompetensi lulusan, proses, isi, danstandar penilaian. Terhadap perubahan itulah maka rumusanstandar kelulusan (SKL) pun berubah.

Peraturan pemerintah yang menjelaskan tentangevaluasi hasil berlajar merupakan dasar dari penilaianhasil belajar. Artinya Evaluasi pembelajaranberdasarkan sasarannya dapat dicermati melalui evaluasiterhadap proses pembelajaran dan evaluasi terhadaphasil belajar. Evaluasi terhadap hasil belajar seringdisebut sebagai penilaian hasil belajar. Hal tersebutsesuai dengan Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentangStandar Penilaian Pendidikan. Kaidah tersebut mencakupibeberapa pengertian dasar penilaian, prinsip dasarpenilaian, teknik, instrumen, prosedur, dan mekanismepenilaian, serta perbedaan kewenangan penilaian hasilbelajar oleh pendidik, sekolah, dan pemerintah.

Selain kaidah umum penilaian pendidikan, terdapatkaidah khusus yang dapat dijadikan dasar pelaksanaanpenilaian selama proses pembelajaran di kelas olehpendidik. Proses penilaian di dalam kelas yangdilakukan oleh pendidik dikenal dengan istilahpenilaian kelas. Pusat Kurikulum (Saat ini menjadiPusat Kurikulum dan Perbukuan) Badan Penelitian danPengembangan Pendidikan Nasional mengatur pelaksanaanpenilaian kelas untuk berbagai tingkatan pendidikan.Pedoman penilaian kelas tersebut mencakupi aturantentang (1) konsep dasar penilaian, (2) teknikpenilaian, (3) langkah-langkah pelaksanaan penilaian,(4) pengolahan hasil penilaian, dan (5) pengolahan danpelaporan hasil penilaian. Adapun model penelilain yangterdapat dalam kurikulum 2013 dapat berupa penilaianberbasis tes dan non tes (porfolio), menilai proses danoutput dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 7

penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsikualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan.

Dalam peraturan Permendiknas nomor 20 tahun 2007tentang standar penilaian pendidikan disebutkan bahwa“Standar penilaian pendidikan adalah standar nasionalpendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur,dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.Setiap skill, knowlidge dan attitude peserta didik harusdinilai dengan prosedur-prosedur yang telah ditetapkansesuai dengan jenis evaluais yang digunakan.Selanjutnya pada bagian ke-2, disebutkan pulan bahwa“Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan danpengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasilbelajar peserta didik. Penilaian menjadi penentutingkat keberhasilan siswa dalam sistem pembelajaran.Diantara jenis-jenis penilaian sebagaimana disebutkandalam Permen No. 20 tahun 2007 adalah ulangan harian,ulangan tengah semester, ulangan akhir semester,ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah (UAS), dan ujianNasional (UAN).

Sebagaimana dijelaskan dalam lapiran Permendikbudbab I bahwa salah satu fungsi dirumuskan standarnasional pendidikan adalah sebagai dasar dalamperencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pendidikandalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yangbermutu. Adapun fungsinya adalah untuk menjaminperencanaan penilaian peserta didik, penilaiaiandisusun profesional, terbuka, edukatif, efektif,efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dandilaporkan secara objektif, akuntabel, sertainformatif.

Sebagaimana diketahui bahwa diantara elemenperubahan dalam kurikulum KTSP adalah standar proses,standar kompetensi kelulusan, standar isi dan standar

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 8

penilian. Tentu saja standar penilaian dalam kurikulum2013 mempengaruhi standar penilaian kurikulum KTSP.Standar Penilaian Pendidikan kurikulum 2013 mengacupada Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang standarpenilaian pendidikan yakni kriteria mengenai mekanisme,prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar pesertadidik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulandan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaianhasil belajar peserta didik mencakup: penilaianotentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester,ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujianmutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujiansekolah/madrasah.

Jika pada kurikulum KTSP, penilaian lebihditekankan pada aspek kognitif yang menjadikan tessebagai cara penilai yang dominan, maka kurikulum 2013menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secaraproporsional yang sistem penilaiannya berdasarkan testdan portofolio yang saling melengkapi.

D. Prinsif Penilaian dalam Kurikulum 2013Salah satu konsekuensi dari pengamalan Undang-

undang No. 66 tahun 2013 adalah pembelajaran lebihmengedepankan kaidah-kaidah pendekatan saintifik atauilmiah. Upaya penerapan Pendekatan saintifik/ilmiahdalam proses pembelajaran ini sering disebut-sebutsebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri darikeberadaan Kurikulum 2013, yang tentunya menarik untukdipelajari dan dielaborasi lebih lanjut (AhmadSudrajat, 2013).

Pendekatan saintifik atau ilmiah dalampembelajaran sangat mungkin untuk diberikan mulai padausia tahapan ini. Tentu saja, harus dilakukan secara

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 9

bertahap, dimulai dari penggunaan hipotesis danberfikir abstrak yang sederhana, kemudian seiringdengan perkembangan kemampuan berfikirnya dapatditingkatkan dengan menggunakan hipotesis dan berfikirabstrak yang lebih kompleks. Tentu saja ini adalahpengamalan dari teori Perkembangan Kognitif Piaget.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendekatansaintifik/ilmiah dalam pembelajaran memungkian siswadiberikan pengambilan hipotesis pada tahap-tahaptertentu – mulai dari penggunaan hipotesis dan berfikirabstrak sederhana kemudian dilanjutkan denganperkembangan berfikir yang nanti melahirkan caraberfikir abstrak yang lebih komplek.

Pada kurikulum KTSP tahun 2006 sebagaimanaterlampir dalan Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 20 tahun 2007 tanggal 11 juni 2007 tentangStandar penilaian pendidikan, bahwa penilaian hasilbelajar peserta didik khususnya pada jenjang pendidikandasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsipsebagai berikut:

1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yangmencerminkan kemampuan yang diukur.

2. Objektif, berarti penilaian didasarkan padaprosedur dan kriteria yang jelas,tidak dipengaruhisubjektivitas penilai.

3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan ataumerugikan peserta didik karena berkebutuhan khususserta perbedaan latar belakang agama,suku, budaya,adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

4. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakansalah satu komponen yang tak terpisahkan darikegiatan pembelajaran.

5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteriapenilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 10

diketahui oleh pihak yangberkepentingan.menyeluruh dan berkesinambungan,berarti penilaian oleh pendidik mencakup semuaaspek kompetensi dengan menggunakan berbagaiteknik penilaian yang sesuai, untuk memantauperkembangan kemampuan peserta didik.

6. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secaraberencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

7. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkanpada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

8. Akuntabel, berarti penilaian dapatdipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,prosedur, maupun hasilnya.

Sebagaimana dijelaskan di awal bahwa Pendekatansaintifik menurut memberikan ruang gerak kepada siswauntuk dapat mengekplorasikan dan menkonstruksikemampuan, keterampilan, juga mendorong siswa untukmenemukan fakta-fakta dari suatu geraja atau fenomenadilingkungan sekitar. Berdasarkan prinsif tersebut,maka prinsif-prinsif penilaian pun akan berbeda.Prinsif tersebut dapat dilihat pada lampiranPemendiknas No 66 Tahun 2013.

Standar Penilaian pendidikan dalam kurikulum 2013sebagaimana telah disebutkan dalam permendikbud No. 66Tahun 2013 bahwa Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteriamengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaianhasil belajar peserta didik. Adapun prinsif penilaiandalam peraturan baru (Pemendiknas No 66 tahun 2013)tersebut sebagai berikut:

1. Objektif, berarti penilaian berbasis padastandardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitaspenilai.

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 11

2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukansecara terencana, menyatu dengan kegiatanpembelajaran, dan berkesinambungan.

3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien danefektif dalam perencanaan, pelaksanaan, danpelaporannya.

4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteriapenilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapatdiakses oleh semua pihak.

5. Akuntabel, berarti penilaian dapatdipertanggungjawabkan kepada pihak internalsekolah maupun eksternal untuk aspek teknik,prosedur, dan hasilnya.

6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi pesertadidik dan guru.

Pendekatan penilaian yang digunakan adalahpenilaian acuan kriteria (PAK). PAK merupakan penilaianpencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteriaketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteriaketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuanpendidikan dengan mempertimbangkan karakteristikKompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dankarakteristik peserta didik.

E. Paradigma Penilaian Kurikulum 2013Dalam kurikulum 2013 mengisyarakatkan penggunaan

penilaian otentik (authentic assesment), dimana siswadinilai kesiapannya, proses, dan hasil belajar secarautuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebutakan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehanbelajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampakinstruksional (instructional effect) dan dampak pengiring(nurturant effect) dari pembelajaran. Hasil penilaian

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 12

otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakanprogram perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), ataupelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaianotentik dapat digunakansebagai bahan untuk memperbaikiproses pembelajaran sesuai dengan Standar PenilaianPendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saatproses pembelajaran dengan menggunakan alat: angket,observasi, catatan anekdot, dan refleksi.

Format Penilaian Dan Prosedur Implementasi Kurikulum 2013

Sesaat Antar waktu Dari waktu kewaktu

PilihanBerganda,Benar/Salah,

Mencocokan

JawabanTerstruktur,Esai

Investigasi, LaporanPenelitian, TugasIlmiah

Portofolio,Jurnal,Laporan

Praktikum

F. Ruang Lingkup Penilaian dalam kurikulum 2013Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa standar

penilaian pada kurikulum 2013 lebih menekankan padapada prinsif-prisif kejujuran, yang mengedepankanaspek-aspek berupa knowlidge, skill dan attitude. Salah satubentuk dari penilaian itu adalah penilaian otentik .Penilaian otentik disebutkan dalam kurikulum 2013adalah model penilaian yang dilakukan saat prosespembelajaran berlangsung berdasarkan tiga komponen diatas. Diantara teknik dan isntrumen penilaian dalamkurikulum 2013 sebagai berikut.

a. Penilaian kompetensi sikapPendidik melakukan penilaian kompetensi sikapmelalui observasi, penilaian diri, penilaian“teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didikdan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 13

observasi, penilaian diri, dan penilaianantarpeserta didik adalah daftar cek atau skalapenilaian (rating scale) yang disertai rubrik,sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuanmenilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis,tes lisan, dan penugasan.

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan Pendidik menilai kompetensi keterampilan melaluipenilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntutpeserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensitertentu dengan menggunakan tes praktik, projek,dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakanberupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale)yang dilengkapi rubrik.

Selanjutnya, ketentuan skala nilai telah diaturdalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RINomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum,khususnya pada lampiran IV tentang Pedoman UmumPembelajaran (bdk. Lampiran Permendikbud Nomor 81Atahun 2013)

G. Mekanisme dan Prosedur Penilaian Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuanpendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentukpenilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek,ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhirsemester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkatkompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional. Selainbentuk-bentuk penilaian di atas, dilakukan jugaperencanaan pemberian ulangan haruan sesuai dengan RPP

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 14

yang telah disusun, melaksanaan langkah-langkah yangsesuai dengan prosedural yang telah ditentukan seperti:menyusun kisi ujian, mengembangkan instrumen, yangdilanjutkan dengan ujian.

Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikandasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuanpendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentukpenilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek,ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhirsemester, ujian tingkat kompetensi, ujianmutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujiannasional (bdk. lampiran Permendikbud No. 66 Tahun2013).

H. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian1. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik

Penilaian hasil belajar oleh pendidik yangdilakukan secara berkesinambungan bertujuan untukmemantau proses dan kemajuan belajar peserta didikserta untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.Adapun penilaian terhadap peserta didik dapatdilihat sebagai berikut.a. Proses penilaian di awali dengan mengkaji

silabus sebagai acuan dalam membuat rancangandan kriteria penilaian pada awal semester.Setelah menetapkan kriteria penilaian, pendidikmemilih teknik penilaian sesuai denganindikator dan mengembangkan instrumen sertapedoman penyekoran sesuai dengan teknikpenilaian yang dipilih.

b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajarandiawali dengan penelusuran dan diakhiri dengantes atau nontes. Penelusuran dilakukan dengan

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 15

menggunakan teknik bertanya untukmengeksplorasi pengalaman belajar sesuai dengankondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.

c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadudilakukan dengan mengacu pada indikator dariKompetensi Dasar setiap mata pelajaran yangdiintegrasikan dalam tema tersebut.

d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebihlanjut untuk mengetahui kemajuan dan kesulitanbelajar, dikembalikan kepada peserta didikdisertai balikan (feedback) berupa komentar yangmendidik (penguatan) yang dilaporkan kepadapihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikanpembelajaran.

e. Laporan hasil penilaian oleh pendidikberbentuk:1. nilai dan/atau deskripsi pencapaian

kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensipengetahuan dan keterampilan termasukpenilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu.

2. deskripsi sikap, untuk hasil penilaiankompetensi sikap spiritual dan sikap sosial.

f. Laporan hasil penilaian oleh pendidikdisampaikan kepada kepala sekolah/madrasah danpihak lain yang terkait (misal: wali kelas,guru Bimbingan dan Konseling, dan orangtua/wali) pada periode yang ditentukan.

g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosialdilakukan oleh semua pendidik selama satusemester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakandalam bentuk deskripsi kompetensi oleh walikelas/guru kelas

2. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 16

a. menentukan kriteria minimal tingkatkompetensi;

b. mengoordinasikan semua nilai-nilai ulangan;c. menyelenggarakan ujian sekolah;d. menentukan kriteria kenaikan kelas; danseterusnya (bdk. Lampiran Permen No. 66 Tahun2013).

I. Model Penilaian Otentik pada Kurikulum 2013Sebagaimana diketeahui bahwa penilaian pada

kurikulum KTSP berbeda dengan kurikulum 2013. Dalamkurikulum 2013, penilaian dilakukan secarakomperehensif untuk menilai dari masukan (input),proses, dan keluaran (output) pembelajaran meliputi:ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan (bdk.Lampiran Permendikbud No. 66 tahun 2013).

Penilaian otentik menilai kesiapan peserta didikserta proses dan hasil belajar secara utuh. Dalampenilaian otentik setiap pendidik mengetahuiperkembangan siswa dalam setiap proses kegiatan belajarmengajar di kelas. Setiap komponen yang ada di kelastermasuk antar siswa ikut terlibat dalam penilaianotentik ini. pada kurikulum sebelumnya penilaianmenggunakan skala 0 hingga 100, sedangkan aspek afektifmenggunakan huruf A, B, C, dan D.

Pada kurikulum 2013 skala nila tidak lagi 0 – 100,melainkan 1 – 4 untuk aspek kognitif dan psikomotor,sedangkan untuk aspek afektif menggunakan SB = Sangat Baik,B = Baik, C = Cukup, K = Kurang. Skala nilai 1 – 4 denganketentuan kelipatan 0,33. Diantara aspek penilaian padakurikulum 2013 adalah penilaian knowlidge, penilaianskill, dan penilaian sikap.

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 17

a. Penilaian Sikap1. Sikap (spiritual dan sosial) untuk LHB terdiri

atas sikap dalam mata pelajaran dan sikap antarmata pelajaran. Sikap dalam mata pelajarandiisi oleh setiap guru mata pelajaranberdasarkan rangkuman hasil pengamatan guru,penilaian diri, penilaian sejawat, dan jurnal,ditulis dengan predikat Sangat Baik (SB), Baik(B), Cukup (C), atau Kurang (K). Sikap antarmata pelajaran diisi oleh wali kelas setelahberdiskusi dengan semua guru mata pelajaran,disimpulkan secara utuh dan ditulis dengan deskripsi koherensi.

2. Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperolehdari hasil penilaian observasi (PenilaianProses), penilaian diri sendiri, penilaianantar teman, dan jurnal catatan guru.

3. Nilai Observasi diperoleh dari hasil Pengamatanterhadap Proses sikap tertentu sepanjang prosespembelajaran satu Kompetensi Dasar (KD).

4. Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai Kualitatifsebagai berikut:

Bentuk Nilai Nilai (Angka)SB    = Sangat Baik     

= 80 – 100

B      = Baik                    

= 70 – 79

C      = Cukup                 

= 60 – 69

K      = Kurang                

= < 60

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 18

b. Penilaian PengetahuanAdapun bentuk penilaian pengetahuan terdiri atas: 1. Nilai Proses (Nilai Harian = NH) 2. Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS), dan 3. Nilai Ulangan Akhir Semester (UAS).

c. Penilaian KeterampilanPenilaian Ketrampilan terdiri atas: Nilai Praktik,Nilai Projek dan Nilai Portofolio. Penilaian raporuntuk pengetahuan dan keterampilan menggunakanpenilaian kuantitatif dengan skala 1 – 4(kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dansetiap aras (tingkatan) diberi predikat sebagaiberikut:

Tabel skala Penilaian

Huruf Nilai angka Huruf Nilaiangka

A        : 3,67 – 4.00 C+      : 2,01 – 2,33

A-       : 3,34 – 3,66 C      : 1,67 – 2,00

B+      : 3,01 – 3,33 C-     : 1,34 – 1,66

B     : 2,67 – 3,00 D+ : 1,01 – 1,33

B-   : 2,34 – 2,66 D  : < 1,00

J. SimpulanBerdasarkan paparan di atas, kurikulum 2013

menekankan pada penilaian terhadap tiga komponen dalamproses. Tiga komponen tersebut adalah skill(keterampilan), knowlidge (pengetahuan), dan attitude(prilaku). Tiga komponen itu didapatkan pada prosespembelajaran berlangsung. Selain itu, kurikulmu 2013

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 19

lebih mengedepankan penilaian otentik (penilaian yangsebenarnya). Seluruh rangkaian pembelajaran siswamenjadi titik perhatian seorang pendidik dalammemberikan penilaian.

Dalam proses penilaian, digunakan pendekatanpenilaian menggunakan sistem penilaian otentik , siswadinilai pada proses pembelajaran berlangsung. Padaproses pembelajaran, mengedepankan pendekatansaintifik, siswa diarahkan untuk mengelabolarisakan,menemukan dan menjelaskan fenomena yang terjadidilapanan berdasarkan hasil temuannya. Dengan demikian,pendekatan ini mengarahkan pada satu kesimpulan bahwasiswa akan memahami pengetahuan berdasarkan apa yang iarasakan dan ditemukan.

Daftar PustakaArifin, Zaenal. 2012. Konsep dan Model Pengembangan

Kurikulum. Bandung: Rosdakarya.

Solopost. 29 Agustus 2013. Kurikulum 2013: SistemPendidikan Baru Gunakan 9 Penilaian.

Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21.(http://www.kemdikbud.go.id, diakses 20 November2013).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentangPerubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2013.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 20

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar danMenengah

Peraturan Pendidikan Pendidikan Nasional 20 Tahun 2007tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Sudrajat, Ahmad. 31 Januari 2008. Teori Pendidikan danKurikulum, (http://akhmadsudrajat.wordpress.com,diunduh 15 September 2013).

Undang-undang Republik Indonesia No. 65 Tahun 2013tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

.

Sistem Penilaian dalam Kurikulum 2013: Kajian Dokumen TerhadapKurikulum 2013 21