sistem informasi akuntansi penerimaan kas menggunakan ...

246
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 2015 PADA TOKO BERUNTUNG JAYA BANJARMASIN TUGAS AKHIR DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III PROGRAM STUDI KOMPUTER AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN OLEH : NADIA MAULIDA A03150092 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN JURUSAN AKUNTANSI 2018

Transcript of sistem informasi akuntansi penerimaan kas menggunakan ...

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 2015 PADA TOKO BERUNTUNG JAYA BANJARMASIN

TUGAS AKHIR DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK

MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III PROGRAM STUDI KOMPUTER AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

OLEH :

NADIA MAULIDA A03150092

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN AKUNTANSI 2018

ii

PERSETUJUAN TUGAS AKHI

iii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas diri

Nama : Nadia Maulida

NIM : A03150092

Tempat, Tanggal Lahir : Banjarmasin, 04 Agustus 1998

Agama : Islam

Alamat : Jalan Dharma Bakti 2 Komp. Dharma Praja No. 33

Rt. 18 Banjarmasin Timur, Kalimantan Selatan

Nama Orangtua (Ayah) : Suryani Syahril

Nama Orangtua (Ibu) : Gusti Artati

Alamat Surel : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

2003-2009 : SD Negeri Inti Pasar Lama 1 Banjarmasin

2009-2012 : SMP Negeri 24 Banjarmasin

2012-2015 : SMA Negeri 3 Banjarmasin

C. Pengalaman Kerja

Praktik Kerja Lapangan : Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja

Kota Banjarmasin (01 Februari 2018 - 31 Maret

2018)

Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin (10 Juli 2018 – Sekarang)

v

MOTTO

Revisi adalah isyarat bahwa tidak ada manusia sempurna.

Just do your best !

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa tugas akhir ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala

kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana

mestinya.

Tugas Akhir ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh

siapapun juga, tugas akhir ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya

pertanggung jawabkan otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya

juga menyatakan bahwa objek dan data yang saya ambil dalam penelitian ini

bukan merupakan objek dan data fiktif. Apabila dikemudian hari ternyata

pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi hukum dari

ketidakbenaran pernyataan tersebut. Saya bersedia dicabut titel akademik serta

hak yang melekat padanya oleh Politeknik Negeri Banjarmasin, apabila saya

terbukti melanggar pernyataan yang telah saya sampaikan diatas.

Banjarmasin, Juli 2018

Nadia Maulida NIM A03150092

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirabbil alamin, Puji dan syukur

kehadirat Allah Subhannahu wata’ala yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya, dan tak lupa kita panjatkan sholawat dan salam kepada junjungan

kita Nabi Besar Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam sehingga penyusun dapat

menyelesaikan Tugas Akhir dengan Judul “Sistem Informasi Akuntansi

Penerimaan Kas Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin”.

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu

syarat guna menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Pada Jurusan

Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

Akhirnya dengan selesainya Tugas Akhir ini, penulis ingin menyampaikan

rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak H. Edi Yohanes, ST, MT selaku Direktur Politeknik Negeri

Banjarmasin.

2. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin.

3. Ibu Emy Iryanie, SE, M.SI,AK, selaku Ketua Prodi Komputer Akuntansi

sekaligus Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan

kepada penulis hingga selesainya Tugas Akhir ini.

4. Bapak Muhamad Noer, S.Kom selaku dosen wali Komputer Akuntansi B 2015.

viii

5. Bapak Noor Romy Rahwani, SE, PgDip, MBA, selaku Dosen Pembimbing I

yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis hingga

selesainya Tugas Akhir ini.

6. Bapak Drs. Priyougie, M.Pd selaku Dosen Pembimbing III yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis hingga selesainya Tugas

Akhir ini.

7. Bapak Muhammad Hendra Sunarya, M.Sc, Bapak Ahsanul Haq, SE, M.Si, Ibu

Hj. Nurhidayati, M.Pd Selaku Tim Penguji Tugas Akhir Penulis terimakasih

atas arahan, saran dan bimbingan kepada penulis.

8. Seluruh Dosen Jurusan Akunansi Politeknik Negeri Banjarmasin khususnya

yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan bimbingannya selama ini

dan Staf Politeknik Negeri Banjarmasin umumnya.

9. Ibu H. Siti Juma’ah selaku pemilik Toko Beruntung Jaya Banjarmasin yang

telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penilitian di Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin.

10. Ayah dan Ibu, serta kedua adik penulis Haiqal Miftahurrizki dan Aira

Ramadhani yang telah memberikan bantuan, pengertian, dukungan, moril dan

materil serta doa kepada penulis selama penyelesaian Tugas Akhir ini.

11. Bapak Hasbullah, Bapak Muhammad Ikram selaku Atasan penulis dan Seluruh

rekan kerja penulis pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin yang telah

memberikan dukungan dan pengertian.

12. Nur Elma Kamila, Tiranisa Kamiswari, Olvia Novita, Susi Ramadani Yanti,

Nurul Zafirah dan Seluruh teman – teman seperjuangan penulis khususnya

Prodi Komputer Akuntansi B angkatan 2015 yang selama ini saling memberi

ix

semangat dan kegembiraan, terimakasih untuk kebersamaan selama tiga

tahunnya semoga persahabatan kita tetap terjalin walau terpisah jarak dan

waktu.

13. Sahabatku Intan Suci Febrianti, Nada, Yasa Karsa, Dhia Rosyada, Resi,

Maulina Firdayati, Muhammad Ramadhani, Ridha Puspita Sari, Rifqi Habibie,

Yoga Pramono, Naufal Dzaki Ilhami, Widya Cindra Ayu, Marisa Debby,

Evyna Vermana Sari, Muhammad Irvan Ridhoni, Gusti Ayu Anggraini dll

terimakasih untuk dukungannya selama ini.

14. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih

untuk semuanya.

Penulis berharap semoga apa yang tertulis dalam Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca pada umumnya dan kepada

penulis khususnya. Tugas Akhir ini sangatlah jauh dari kata sempurna oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun kelak menjadi

pembelajaran bagi penulis.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Ta’ala Wabarakatuh

Banjarmasin, Juli 2018

Penulis

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ......................................................................... ii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR ......................................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... iv

MOTTO.................................................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN....................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR BAGAN............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix

ABSTRAK .............................................................................................................xx

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Permasalahan ........................................................................................ 6

C. Batasan Masalah ................................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

E. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 8

xi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 9

A. Landasan Teori ..................................................................................... 9

1. Definisi Sistem dan Prosedur ........................................................... 9

2. Pengertian Sistem Akuntansi ............................................................ 9

3. Tujuan Sistem Akuntansi ................................................................. 9

4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ......................................... 10

5. Pengertian Sistem Pengendalian Intern .......................................... 10

6. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ................................................. 13

7. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart) ................................ 55

8. Sistem Komputer ............................................................................ 60

9. Basis Data (Database) .................................................................... 61

10. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) ...................................... 62

11. Entity Relationship Diagram (ERD) ............................................ 64

12. Normalisasi ................................................................................... 69

13. SQL Server 2014 .......................................................................... 71

14. Microsoft Visual Basic 2015 ........................................................ 73

B. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................. 75

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 79

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel ................ 79

B. Jenis Penelitian ................................................................................... 81

C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 81

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 83

E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 84

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .. 89

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 89

B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 112

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 203

A. Simpulan .......................................................................................... 203

B. Saran ................................................................................................. 205

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 209

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Simbol-Simbol Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart) ................ 56

Tabel 2 Simbol-Simbol Entity Relationship Diagram .......................................... 64

Tabel 3 Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................................... 75

Tabel 4 Tabel Unnormalisasi .............................................................................. 149

Tabel 5 Tabel tbBarangNadia92 ......................................................................... 155

Tabel 6 Tabel tbJenisBarangNadia92 ................................................................. 156

Tabel 7 Tabel tbMerkBarangNadia92 ................................................................. 156

Tabel 8 Tabel tbSatuanNadia92 .......................................................................... 157

Tabel 9 Tabel tbPelangganNadia92 .................................................................... 158

Tabel 10 Tabel tbPenggunaNadia92 .................................................................... 159

Tabel 11 Tabel tbJabatanNadia92 ........................................................................ 160

Tabel 12 Tabel tbPengantarNadia92 .................................................................... 160

Tabel 13 Tabel tbPenjualanHeaderNadia92......................................................... 161

Tabel 14 Tabel tbPenjualanDetailNadia92 .......................................................... 162

Tabel 15 Tabel tbDeliveryOrderHeaderNadia92 ................................................. 163

Tabel 16 Tabel tbDeliveryOrderDetailNadia92 ................................................... 164

Tabel 17 Tabel tbPelunasanPiutangNadia92 ....................................................... 165

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Over- The- Counter Sales ....... 16

Bagan 2 Sistem Penerimaan Kas dari Cash-on-Delivery Sale ............................... 21

Bagan 3 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang melalui Penagih Perusahaan ......... 51

Bagan 4 Struktur Organisasi Toko Beruntung Jaya Banjarmasin .......................... 90

Bagan 5 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

dari Penjualan Tunai yang berjalan pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin ......................................................................................... 99

Bagan 6 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan

dari Piutang yang berjalan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin 108

Bagan 7 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

dari Penjualan Tunai yang disarankan pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin ....................................................................................... 130

Bagan 8 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

dari Piutang yang disarankan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin143

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Prosedur Penerimaan Kas dari Over-the-Counter Sales ....................... 15

Gambar 2 Prosedur Penerimaan Kas dari COD Sales .......................................... 20

Gambar 3 FPT ....................................................................................................... 26

Gambar 4 Pita Register Kas .................................................................................. 27

Gambar 5 Faktur Penjualan COD Sales ................................................................ 29

Gambar 6 Bukti Setor Bank .................................................................................. 30

Gambar 7 Penerimaan Kas dari Piutang melalui Penagih Perusahaan ................. 39

Gambar 8 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos ............................... 41

Gambar 9 Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Melalui lock-box collection

plan ...................................................................................................... 43

Gambar 10 Daftar Surat Pemberitahuan ................................................................ 47

Gambar 11 Kuitansi ............................................................................................... 48

Gambar 12 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos .............................. 53

Gambar 13 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui lock-box collection

plan ...................................................................................................... 55

Gambar 14 Relasi one to one ................................................................................. 66

Gambar 15 Relasi one to many .............................................................................. 67

Gambar 16 Relasi many to one .............................................................................. 68

Gambar 17 Relasi many to many ........................................................................... 68

Gambar 18 Tampilan Awal SQL Server 2014 ....................................................... 72

Gambar 19 SQL Server 2014 Sebelum Dikoneksikan ........................................... 72

xvi

Gambar 20 Tampilan SQL Server 2014 ................................................................. 73

Gambar 21 74Visual Studio 2015 .......................................................................... 74

Gambar 22 Tampilan Visual Studio 2015 .............................................................. 74

Gambar 23 Nota Tunai ........................................................................................... 98

Gambar 24 Nota Piutang ...................................................................................... 107

Gambar 25 Nota Penjualan Tunai yang Disarankan ............................................ 124

Gambar 26 Laporan Penjualan Per Nota Tunai yang disarankan ........................ 125

Gambar 27 Laporan Penjualan Per Tanggal Tunai yang Disarankan .................. 126

Gambar 28 Laporan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai yang Disarankan .... 127

Gambar 29 Nota Penjualan (Menggunakan Uang Muka) yang Disarankan ........ 137

Gambar 30 Nota Delivery Order yang Disarankan.............................................. 138

Gambar 31 Laporan Penerimaan Kas dari Uang Muka yang Disarankan ........... 139

Gambar 32 Laporan Penerimaan Kas dari Piutang yang Disarankan .................. 140

Gambar 33 149Contoh Normalisasi Database 1NF ............................................. 149

Gambar 34 Contoh Normalisasi Database 2NF ................................................... 150

Gambar 35 Contoh Normalisasi Database 3NF ................................................... 151

Gambar 36 Relasi Antar Tabel ............................................................................. 154

Gambar 37 Form Login ........................................................................................ 167

Gambar 38 Form Menu Utama ............................................................................ 168

Gambar 39 Bagian – Bagian Menu Utama .......................................................... 169

Gambar 40 Form Master Data Barang ................................................................. 171

Gambar 41 Coding tombol simpan pada master data .......................................... 172

Gambar 42 Coding tombol hapus pada master data............................................. 173

xvii

Gambar 43 Form Master Data Barang Saat Pencarian ........................................ 174

Gambar 44 Coding Pencarian Data ...................................................................... 175

Gambar 45 Form Master Data Satuan Barang ..................................................... 176

Gambar 46 Form Master Data Jenis Barang ........................................................ 177

Gambar 47 Form Master Data Merk Barang ....................................................... 178

Gambar 48 Form Master Data Pelanggan ............................................................ 179

Gambar 49 Form Master Data Pengguna............................................................. 180

Gambar 50 Form Master Data Jabatan Pengguna................................................ 181

Gambar 51 Form Master Data Pengantar ............................................................ 182

Gambar 52 Form Daftar Penjualan ...................................................................... 183

Gambar 53 Form Penjualan pada Daftar Penjualan ............................................. 184

Gambar 54 Form Daftar Delivery Order ............................................................. 185

Gambar 55 Form Daftar Pelunasan Piutang ........................................................ 186

Gambar 56 Form Penjualan ................................................................................. 187

Gambar 57 Coding – coding Simpan pada Form Penjualan ................................ 188

Gambar 58 Nota Tunai Tercetak .......................................................................... 189

Gambar 59 Nota Kredit Tercetak ......................................................................... 190

Gambar 60 Nota Delivery Order Tercetak........................................................... 191

Gambar 61 Fo rm Pelunasan Piutang................................................................... 192

Gambar 62 Nota Pelunasan Piutang ..................................................................... 193

Gambar 63 Coding – coding pada Form Pelunasan Piutang ............................... 194

Gambar 64 Laporan Master Barang ..................................................................... 196

Gambar 65 Laporan Master Data Jenis Barang ................................................... 197

xviii

Gambar 66 Laporan Master Data Merk Barang ................................................... 198

Gambar 67 Laporan Penjualan Keseluruhan........................................................ 199

Gambar 68 Laporan Penerimaan Kas Keseluruhan ............................................. 200

Gambar 69 Laporan Penerimaan Kas dari Uang Muka ....................................... 201

Gambar 70 Laporan Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang ............................. 202

xix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat persetujuan penelitian Tugas Akhir dari Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin

2. Surat Izin Usaha Perdagangan Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

3. Denah & Foto Fisik Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

4. Lembar Bimbingan Tugas Akhir 2018

5. Lembar Saran Penguji Proposal Tugas Akhir 2018

6. Lembar Saran Penguji Ujian Sidang Tugas Akhir 2018

xx

ABSTRAK

Nadia Maulida / A03150092 / 2018 / SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 2015 PADA TOKO BERUNTUNG JAYA BANJARMASIN/ Sistem Informasi Akuntansi / Penerimaan Kas / TOKO BERUNTUNG JAYA BANJARMASIN

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Sistem Informasi Akuntansi

penerimaan kas yang tepat pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin dan membuat

program aplikasi penerimaan kas yang digunakan pada SIA yang berjalan pada

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin.

Penelitian ini adalah berupa studi kasus pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin dengan menggunakan sampel data transaksi penjualan pada bulan

januari-maret 2018. Sistem Informasi Akuntansi yang disarankan dibuat

berdasarkan Sistem Informasi Akuntansi yang berjalan yaitu dengan menganalisis

informasi yang diperlukan manajemen, fungsi yang terkait, jaringan prosedur,

dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan, bagan alir dokumen (flowchart),

dan sistem pengendalian intern yang berjalan. Program aplikasi dibuat dengan

menggunakan SQL Server 2014 sebagai Back End dan Microsoft Visual Basic

2015 sebagai Front End dikembangkan langkah pertama yang dilakukan dengan

merancang relasi antar tabel, mendesain interface, mendesain keluaran dan

koding.

Dari penelitian ini ditemukan adanya perangkapan fungsi antara fungsi

penjualan dan fungsi kas, Toko Beruntung Jaya Banjarmasin belum memuat no

urut tercetak pada nota. Penulis menyarankan untuk menggunakan program

aplikasi SQL Server 2014 sebagai Back End dan Microsoft Visual Basic 2015

sebagai Front End agar dapat membantu perusahaan untuk mencatat transaksi

penerimaan kas dan mempermudah mengetahui penerimaan kas. Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi

Penerimaan Kas, Program Aplikasi, SQL Server 2014, Microsoft

Visual Basic 2015.

xxi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi yang maju dan canggih mempengaruhi perubahan,

perkembangan perusahaan untuk lebih maju. Perusahaan memerlukan

teknologi yang dapat membantu kegiatan usaha dalam mencapai tujuan

perusahaan dengan cepat, tepat dan akurat. Sistem informasi akuntansi

tersebut disusun untuk mengumpulkan data-data akuntansi perusahaan

yang selanjutnya diolah menjadi informasi akuntansi untuk diberikan

kepada petinggi atau pimpinan perusahaan yang nantinya akan digunakan

sebagai bahan pengambil keputusan dan kebijakan perusahaan. Perusahaan

diharuskan untuk memberikan wewenang kepada beberapa bagian untuk

menjalankan pengembangan perusahaan, oleh karena itu pimpinan

perusahaan membutuhkan suatu alat untuk melakukan pengawasan dengan

adanya sistem akuntansi yang baik.

Sistem akuntansi yang baik menyediakan informasi akuntansi yang

relevan dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi yang sangat berguna bagi

perusahaan untuk bertahan dalam persaingan pasar dan memajukannya

dibandingkan dengan sistem yang dilakukan secara manual. Dengan

menggunakan komputerisasi akuntansi, perusahaan akan mendapatkan

berbagai macam keuntungan seperti kecepatan dalam pengolahan data,

pencegahan kekeliruan dalam pencatatan, penyusunan laporan secara

2

otomatis dan pencetakan dokumen yang diinginkan cepat dan otomatis.

Sehingga membantu perusahaan bergerak dengan cepat dan mendapatkan

hasil maksimal bagi perusahaan.

Salah satu sistem informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan

dalam menjalankan bisnisnya adalah sistem informasi akuntansi

penerimaan kas. Sistem informasi akuntansi penerimaan kas dapat

menghasilkan suatu informasi mengenai besarnya penerimaan kas yang

berasal dari penjualan tunai dan piutang yang terjadi dalam satu periode.

Sistem tersebut berfungsi sebagai alat bantu dalam koordinasi dan evaluasi

kegiatan penjualan yang dapat berpengaruh pada kegiatan serta laba yang

diperoleh perusahaan baik itu perusahaan dagang, jasa, maupun

perusahaan industri.

“Penelitian terhadap sistem informasi akuntansi penjualan dan

penerimaan kas bertujuan untuk upaya mendukung peningkatan

pengendalian intern yang baik.” Jurnal Administrasi Bisnis. No: 1

(2017:75)

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin adalah jenis perusahaan dagang

bergerak dalam bidang penjualan yang mempunyai aktifitas utama

menjual produk-produk alat bahan bangunan diantaranya semen, cat, kuas,

keramik, pipa, selang, seng dan alat bahan bangunan lainnya. Selain alat

bahan bangunan, toko tersebut juga menjual berbagai macam alat listrik

seperti saklar, bola lampu, kabel, obeng dan lain lain. Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin beralamat Jalan Raya Beruntung Jaya RT 20 No 49

3

Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan. Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

melakukan transaksi penerimaan kas secara manual baik transaksi

penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.

Prosedur penerimaan kas pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

terdiri dari dua yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan

kas dari piutang hasil dari penjualan kredit dalam batas waktu yang

ditentukan. Informasi akuntansi penerimaan kas secara tunai terjadi

dengan cara pelanggan datang langsung ke toko pada bagian penjualan

yang melayani pelanggan dan ketika pelanggan jadi membeli barang yang

sesuai dengan yang diinginkan pelanggan maka pelanggan membayar

sejumlah uang dari transaksi penjualan barang dagangan.

Sedangkan penerimaan kas dari piutang yakni penjualan dengan

pembayaran uang muka hasil dari transaksi dari kasir dan pelanggan. Pada

saat transaksi penjualan maka pelanggan akan menuju ke kasir untuk

melakukan transaksi pembayaran, kasir akan memberikan nota rangkap

kedua (berwarna hijau), nota rangkap ketiga (warna kuning) diarsipkan

sementara, sedangkan nota rangkap pertama (berwarna putih) untuk

pengantaran barang. Kemudian setelah barang sampai tujuan maka

pelanggan akan memberikan uang pelunasan piutang kepada pihak

pengiriman barang dan pihak pengiriman menerima uang pelunasan

berserta nota rangkap kedua. Setelah itu pengiriman akan memberikan

otorisasi bahwa barang sudah sampai beserta menerima uang pelunasan

piutang.

4

Dalam hal pencatatan penjualan Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

belum melakukan pencatatan melainkan hanya menyimpan nota-nota

penjualan setiap harinya, sedangkan saat pelangganan pihak toko hanya

mencatat disebuah buku catatan manual untuk pelangganan barang

dagangan. Mengingat informasi laporan keuangan sangatlah penting dalam

pengambilan keputusan dan pengembangan suatu perusahaan, maka

informasi akuntansi tersebut haruslah tepat dan cepat. Karena jika terjadi

keterlambatan dalam pengambilan keputusan maka mengakibatkan

hilangnya peluang dalam mendapatkan keuntungan dan memperlambat

perkembangan perusahaan. Pengolahan data akuntansi berbasis komputer

dalam sistem informasi akuntansi, maka informasi yang didapat dalam

laporan keuangan akan lebih efektif dan efisien.

Sistem pengendalian intern sistem akuntansi penerimaan kas pada

penjualan Toko Beruntung Jaya Banjarmasin pada dasarnya belum efektif

karena terdapat fungsi yang terkait dijalankan oleh orang yang sama

sehingga terjadi perangkapan fungsi seperti fungsi penjualan merangkap

menjadi fungsi kas pada bagian penjualan terlebih belum melakukan

pencatatan melainkan hanya menyimpan nota-nota penjualan setiap

harinya. Hal tersebut dapat memungkinkan terjadinya penyalahgunaan

wewenang. Oleh karena itu, sistem penerimaan kas yang diterapkan oleh

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin perlu dikaji kembali agar fungsi yang

terkait dapat berperan sesuai dengan tugasnya masing-masing.

5

Sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai

dan piutang pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin menggunakan

dokumen berupa nota, buku stok barang yang masih menggunakan cara

manual dalam pencatatannya. Nota penjualan yang digunakan tidak

dilengkapi dengan nomor urut sehingga menyebabkan kendala dalam hal

pengelolaan data dan ketepatan waktu.

Kendala seperti terjadinya keterlambatan pengelolaan data

penerimaan kas penjualan tunai dan piutang serta kelemahan pada unsur

pengendalian intern yang terjadi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

jika dibiarkan akan menyebabkan kinerja toko menjadi tidak maksimal.

Oleh karena itu maka sangat dibutuhkan sebuah program aplikasi yang

sudah terkomputerisasi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin, sehingga

akan lebih membantu kegiatan pada toko tersebut dalam proses transaksi,

karena sifatnya otomatis tentu akan mempermudah dan menghemat waktu

serta dapat membuat pengolahan data lebih akurat. Salah satu program

komputer yang dapat dipakai adalah bahasa pemograman Microsoft Visual

Basic 2015.

Microsoft Visual Basic 2015 adalah salah satu bahasa

pemrograman yang dapat digunakan dalam perancangan sistem khususnya

sistem informasi akuntansi penerimaan kas berbasis komputer. Menurut

Wikipedia, “Visual Basic 2015 merupakan turunan bahasa pemrograman

Basic dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis

grafik dengan cepat”. Kelebihan yang dimiliki Microsoft Visual Basic

6

2015 salah satunya adalah menggunakan bahasa yang sederhana, sehingga

tidak sulit digunakan dalam pembuatan sistem informasi.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk

merancang sebuah program aplikasi menggunakan Microsoft Visual Basic

2015 dan database SQL Server 2014 dengan judul “Sistem Informasi

Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Microsoft Visual Basic

2015 pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan

penelitian ini adalah :

1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang tepat untuk

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin ?

2. Bagaimana membangun program aplikasi akuntansi penerimaan kas

menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan

database Microsoft SQL server 2014 sebagai back end pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin ?

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya kesalahan presepsi dan

pengembangan masalah dalam penelitian ini, maka penulis membatasi

hanya pada :

1. Pembuatan program sistem informasi akuntansi penerimaan kas

berbasis komputer pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

7

menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan

database Microsoft SQL server 2014 sebagai back end.

2. Pembuatan sistem informasi akuntansi penerimaan kas berbasis

komputer pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin dari data transaksi

berupa nota penjualan hingga menghasilkan suatu laporan penerimaan

kas.

3. Data transaksi melalui penjualan tunai dan piutang yang digunakan oleh

penulis adalah data transaksi bulan Januari, Februari, dan Maret tahun

2018.

4. Data barang yang digunakan oleh penulis adalah 100 data barang paling

laku.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penulis dengan dilakukannya penelitian

ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan

kas yang tepat untuk Toko Beruntung Jaya Banjarmasin.

2. Untuk mengetahui bagaimana membangun program aplikasi akuntansi

penerimaan kas menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai

front end dan database Microsoft SQL server 2014 sebagai back end

pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin.

8

E. Kegunaan Penelitian

Sejalan dengan masalah penelitian di atas, kegunaan penelitian ini

adalah :

1. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,

wawasan, dan pengalaman bagi penulis mengenai Sistem Informasi

Akuntansi Penerimaan kas serta Sistem Informasi Akuntansi

Penerimaan Kas dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015.

2. Bagi Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

Program aplikasi yang disarankan penulis dapat digunakan oleh

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin agar dapat memberikan kemudahan

dalam transaksi dan pembuatan laporan penjualan serta menjadi

masukan dalam pengelolaan sistem informasi akuntansi penerimaan kas

untuk diterapkan secara terkomputerisasi.

3. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan

memberikan informasi kepada pembaca untuk memahami tentang

sistem informasi akuntansi penerimaan kas menggunakan Microsoft

Visual Basic 2015 serta bermanfaat bagi mahasiswa yang akan

selanjutnya yang mengangkat Tugas Akhir dengan topik yang sama.

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Definisi Sistem dan Prosedur

Menurut Mulyadi (2016:4), “Sistem adalah suatu jaringan

prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan

kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan prosedur adalah suatu urutan

kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu

departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara

seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.

2. Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2016:3) “Sistem akuntansi adalah organisasi

formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa

untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan..oleh

manajemen guna mempermudah pengelolaan perusahaan”.

3. Tujuan Sistem Akuntansi

Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah sebagi

berikut:

a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha

baru

b. Untuk menyediakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang

sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun

struktur informasinya

10

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan

intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability)

informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap

mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan

perusahaan

d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan

akuntansi. Mulyadi (2016:15).

4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Marshall B. Romney (2015:10) “Sistem informasi

akuntansi merupakan suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat,

menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi

pengambil keputusan. Sistem ini meliputi orang, prosedur dan intruksi,

data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, serta

pengendalian internal dan ukuran keamanan”

5. Pengertian Sistem Pengendalian Intern

“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode

dan ukuran - ukuran yang dikoordinasikan dalam menjaga

kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.”. Mulyadi

(2016:129).

Unsur pokok sistem pengendalian intern yaitu:

a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas. Pemisahan tanggung jawab fungsional dimaksudkan

untuk membagi berbagai tahap transaksi sehingga semua tahap

transaksi tidak diselesaikan oleh satu unit organisasi saja.

11

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pedapatan, dan

biaya. Dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur

pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya tiap

transaksi dan penggunaan formulir perlu diawasi guna mengawasi

pelaksanaan otorisasi sehingga menghasilkan dokumen pembukuan

yang dapat dipercaya yang kemudian menghasilkan informasi yang

tepat dan dapat dipercaya mengenai kekayaan utang, pendapatan,

dan biaya suatu organisasi.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap

unit organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem

wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak

akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara untuk

menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaanya. Adapun cara-

cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan

praktik yang sehat yaitu:

1) Penggunaan formulir urut yang tercetak yang pemakaiannya

harus dipertanggung jawabkan oleh yang berwenang.

2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit).

3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir

oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur

tangan dari orang atau unit organisasi lain.

4) Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang

diadakan secara rutin dapat menjaga independensi pejabat dalam

melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara

mereka dapat dihindari.

5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak,

karyawan kunci perusahaan diwajibkan mengambil cuti yang

12

menjadi haknya. Selama cuti, jabatan karyawan yang

bersangkutan digantikan sementara oleh pejabat lain sehingga

jika terjadi kecurangan dalam departemen yang bersangkutan

diharapkan dapat diungkap oleh pejabat yang menggantikan

untuk sementara tersebut.

6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan

catatan akuntansi yang bersangkutan. Hal tersebut dimaksudkan

untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan

keandalan catatan akuntansi yang dibuat.

7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek

efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang baik.

Unit organisasi ini disebut satuan pengawas intern atau staf

pemeriksa intern.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya

Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat

dipercaya, cara yang dapat ditempuh yaitu:

1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut

oleh pekerjaannya, untuk memperoleh karyawan yang

mempunyai kecakapan yang sesuai dengan tuntutan tanggung

jawab yang akan dipikulnya, manajemen harus mengadakan

analisis jabatan yang terdapat dalam perusahaan serta

menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan

yang akan menduduki jabatan tersebut.

2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan

perusahaan sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya

(Mulyadi, 2016:130-135).

13

6. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas

Sistem akuntansi penerimaan kas merupakan suatu jaringan

prosedur yang menangani suatu peristiwa atau kejadian yang

mengakibatkan terjadinya penambahan uang dalam kas yang berasal

dari penjualan tunai maupun piutang yang melibatkan bagian-bagian

yang saling berkaitan satu sama yang lain. Berikut ini diuraikan lebih

lanjut mengenai sistem akuntansi penerimaan kas yang berasal dari

penjualan tunai dan piutang.

a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Penjualan Tunai

Penjualan tunai dilaksanakan perusahaan dengan mewajibkan

pelanggan melakukan pembayaran atas harga barang lebih dahulu

kepada perusahaan sebelum barang diserahkan kepada pelanggan.

Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang tersebut kemudian

diserahkan dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh

perusahaan (Mulyadi, 2016:379).

Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan yakni

penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik,

sistem penerimaan kas harus segera menyetor uang ke bank dengan

melibatkan pihak lain selain kasir.

1) Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai.

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai terbagi

menjadi tiga prosedur yaitu over-the-counter sales, cash-on-

delivery sales, dan credit card sales, namun berdasarkan topik

14

yang Penulis ambil, Penulis tidak membahas tentang credit

card sales. Berikut merupakan prosedur penerimaan kas dari

penjualan tunai:

a) Prosedur penerimaan kas dari over-the counter sales

Pelanggan datang langsung ke perusahaan,

melakukan pemilihan barang yang akan dibeli, melakukan

pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang

dibeli. Dalam prosedur ini perusahaan menerima uang tunai,

cek pribadi (personal check), atau pembayaran langsung

dari pelanggan dengan credit card, sebelum barang

diserahkan kepada pelanggan (Mulyadi, 2016:380).

Prosedur penerimaan kas dari over-the counter sales

sebagai berikut:

(1) Pelanggan datang dan memesan barang secara langsung

kepada wiraniaga (sales person) di bagian penjualan.

(2) Bagian kasa menerima pembayaran dari pelanggan

berupa uang tunai, cek pribadi (personal check) atau

kartu kredit.

(3) Bagian penjualan memerintahkan bagian pengiriman

untuk menyerahkan barang kepada pelanggan.

(4) Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada

pelanggan.

(5) Bagian kasa menyetorkan kas yang diterima ke bank.

(6) Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam

jurnal penjualan.

15

(7) Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari

penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas.

Jika kas yang diterima berupa cek pribadi, bank penjual

(bank yang penjual memiliki rekening giro di dalamnya)

akan mengurus check clearing ke bank pelanggan (bank

yang pelanggan memiliki rekening giro di dalamnya). Jika

kas yang diterima berupa kartu kredit, bank penjual yang

merupakan penerbit kartu kredit langsung menambah saldo

ke rekening giro penjual setelah dikurangi dengan credit

card fee (berkisar 2,5% sampai dengan 4%). Bank

penerbit kartu kredit inilah yang secara periodik

melakukan penagihan kepada pemegang kartu kredit.

Gambar 1 Prosedur Penerimaan Kas dari Over-the-Counter Sales

Sumber: Mulyadi (2016: 381)

Bagian Penjualan

Pembeli

Bagian Akuntansi

Bagian Kasa

BankBagian

Pengiriman Barang

Pembeli memesan barang

Pembeli Membayar

Harga barang

(2)

Bagian PenjualanMemerintahkan Bagian

Pengiriman menyerahkan

Barang kepadapembeli

Bagian Pengiriman menyerahkan barang

kepada pembeli

(1)

(6)Bagian Akuntansi

mencatat pendapatanpenjualan

(4)

Bagian Akuntansi mencatat

penerimaan kas dari penjualan

tunai

(7)

(5)Bagian kasa

menyetorkan kas ke bank

16

Berikut merupakan bagan alir sistem penerimaan kas dari

Over- The- Counter Sales:

Bagan 1

Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Over- The- Counter Sales

Mulai

Menerima order dari pembeli

Mengisi faktur

penjualan tunai

3

2FPT 1

1

Bagian Order Penjualan

ViaPembeli

Bagian Kasa

N

1

FPT 1

Menerima uang dari pembeli

Mengoperasikan register

kas

PRK

FPT 1

Mengisi bukti setor

bank

3

2Bukti Setor bank 1

3

2Bukti Setor bank 1

Menyetor kas ke bank

5

NDiserahkan Ke bank

Bersama uang

FPT = Faktur Penjualan TunaiPRK = Pita Register Kas

2

3

17

Lanjutan:

Bagian Gudang Bagian Pengiriman

2

FPT 2

Kartu Gudang

Menyerahkan barang

FPT 2

4

3

PRK

FPT 1

FPT 2

4

Membandingkan FPT lb1

dan lb 2

Menyerahkan barang kepada pembeli

2FPT 1

PRK

6

Untuk pembeli

BersamaBarang sebagaiSlip pembungkus

18

Lanjutan:

Bagian Jurnal Bagian Kartu Persediaan

6

PRK

FPT 1

Jurnal Penjualan

7

5

Bukti Setor bank

Jurnal Penerimaan

Kas

8

RHPP

Bukti Memorial

Jurnal Umum

N

Selesai

7

PRK

FPT 1

Kartu Persediaan

N

Membuat rekapitulasi

HPP

RHPP

Membuat bukti

memorial

RHPP

Bukti Memorial

8

Secara periodik

RHPP = Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

T

Sumber: Mulyadi (2016: 397-398)

19

b) Prosedur penerimaan kas dari COD sales

Cash on delivery sales (COD sales) adalah transaksi

penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan

umum, maupun angkutan sendiri dalam penyerahan dan

penerimaan kas dari hasil penjualan. COD sales merupakan

sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan memberikan

jaminan penyerahan barang bagi pelanggan dan jaminan

penerimaan kas bagi perusahaan. COD sales melalui pos

belum menjadi sistem penjualan yang umum berlaku di

Indonesia.

Berikut merupakan prosedur penerimaan kas dari

Cash-On- Delivery Sales (COD sales) melalui pos:

a) Pelanggan memesan barang menggunakan surat yang

dikirim melalui kantor pos.

b) Penjual mengirimkan barang melalui kantor pos

pengirim dengan cara mengisi formulir COD sales di

kantor pos.

c) Kantor pos pengirim mengirimkan barang dan formulir

COD sales sesuai dengan instruksi penjualan kepada

kantor pos penerima.

d) Kantor pos penerima, pada saat menerima barang dan

formulir COD sales memberitahu kepada pelanggan

tentang diterimanya kiriman barang COD sales.

20

e) Pelanggan membawa surat panggilan ke kantor pos

penerima dan melakukan pembayaran sejumlah yang

tercantum dalam formulir COD sales. Kemudian kantor

pos penerima menyerahkan barang kepada pelangganan,

dengan diterimanya kas dari pelanggan.

f) Kantor pos penerima memberitahu kantor pos

pengiriman bahwa COD sales telah dilaksanakan.

g) Kantor pos pengirim memberitahu penjual bahwa COD

sales telah selesai dilakukan, sehingga penjual dapat

mengambil kas yang diterima dari pelanggan.

Berikut merupakan skema yang melukiskan prosedur-

prosedur di atas:

Gambar 2 Prosedur Penerimaan Kas dari COD Sales

Kantor Pos mengirim barang ke alamat pelanggan

(3)

Kantor Pos Kantor Pos Penerima memberitahukan kantor Pos pengirim bahwa Kantor Pos

Pengiriman COD Sales telah dilaksanakan Penerima

(6)

Penjual Kantor Pos

Pelanggan Kantor Pos

mengirim

membayar

mengirim

Pengirim

barang ke

Harga

pemberitahuan

Memberitahu

pelanggan

barang dan

adanya COD

kas dari COD

via COD

menerima

sales

Sales

Saes

barang yang

(4)

(7)

(2) dibeli

(5)

Pelanggan memesan barang

Penjual (1)

Pelanggan

Sumber: Mulyadi (2016:382)

21

Berikut merupakan bagan alir sistem penerimaan kas

dari COD Sales pada bagan 2:

Bagan 2 Sistem Penerimaan Kas dari Cash-on-Delivery Sale

22

Lanjutan:

Bagian Kasa Bagian Jurnal

Sumber : Mulyadi (2016:399-400)

23

2) Fungsi yang Terkait

Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan

kas dari penjualan tunai adalah:

a) Fungsi Penjualan

Fungsi penjualan dijalankan pada bagian penjualan.

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,

fungsi penjualan bertanggung jawab sebagai penerimaan

kas dari pelanggan.

b) Fungsi Kas

Fungsi kas dijalankan pada bagian kasa. Dalam

transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini

bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pelanggan.

c) Fungsi gudang

Fungsi gudang dijalankan pada bagian gudang.

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,

fungsi ini bertanggung jawab dalam penyiapan barang

yang dipesan pelanggan. Kemudian menyerahkan barang

ke bagian pengiriman.

d) Fungsi pengiriman

Fungsi pengiriman dijalankan pada bagian

pengiriman. Dalam transaksi penerimaan kas dari

penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab

24

membungkus barang dan menyerahkan barang yang sudah

dibayar kepada pelanggan.

e) Fungsi akuntansi

Fungsi akuntansi berada pada bagian jurnal. Fungsi

ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi

penjualan, penerimaan kas, dan membuat laporan

penjualan.

3) Informasi yang Diperlukan Manajemen

Informasi umum yang diperlukan manajemen dari

penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu:

a) Jumlah pendapatan dari penjualan menurut jenis produk

atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.

b) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.

c) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka

waktu tertentu.

d) Nama dan alamat pelanggan, informasi ini diperlukan

dalam penjualan produk tertentu, namun pada

umumnya informasi nama dan alamat pelanggan ini

tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan

penjualan tunai.

e) Kuantitas produk yang dijual.

f) Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.

g) Otorisasi pejabat yang berwenang.

25

4) Dokumen dan Catatan yang Digunakan

Dokumen yang digunakan untuk sistem penerimaan

kas dari penjualan tunai adalah:

a) Faktur penjualan tunai (FPT)

FPT merupakan dokumen yang berfungsi

merekam informasi yang diperlukan manajemen

mengenai penjualan tunai. Dokumen ini diisi oleh

fungsi penjualan yang bertanggung jawab untuk

mengantarkan pembayaran oleh pelanggan kepada

fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk

pencatatan transaksi penjualan ke jurnal penjualan.

Tembusan faktur dikirimkan oleh fungsi penjualan

kepada fungsi pengiriman sebagai surat perintah

penyerahan barang. Tembusan faktur tersebut

digunakan sebagai slip pembungkus (packing slip) yang

ditempel oleh fungsi pengiriman di atas pembungkus.

Berikut merupakan contoh Faktur Penjualan Tunai:

26

Gambar 3 FPT

Sumber: Mulyadi (2016:386) b) Pita register kas (cash register tape)

Pita register kas dihasilkan oleh fungsi kas

dengan mengoperasikan mesin register kas. Dokumen

merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai

yang dicatat dalam jurnal penjualan. Berikut

merupakan contoh pita register kas:

27

Gambar 4 Pita Register Kas

TERIMA KASIH

*

12.500,00

15.000,00

20.000,00

57.000,00

75.000,00

179.500,00 ST

180.000,00 500,00 C

Sumber: Mulyadi(2013:464)

c) Credit card sales slip

Credit card sales slip dicetak oleh credit card

center bank yang menerbitkan kartu kredit dan

diserahkan kepada perusahaan anggota kartu kredit.

Untuk perusahaan jasa / dagang dokumen ini diisi oleh

fungsi penjualan yang berfungsi sebagai alat untuk

menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu

kredit.

d) Bill of lading

Bill of lading merupakan bukti penyerahan

barang dari perusahaan penjual barang kepada

perusahaan angkutan umum. Dokumen ini digunakan

28

oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD yaitu

penyerahan barang dilakukan oleh perusahaan angkutan

umum.

e) Faktur penjualan COD

Faktur penjualan COD merupakan dokumen yang

digunakan untuk merekam penjualan COD. Tembusan

faktur ini diserahkan kepada pelanggan melalui bagian

angkutan perusahan, kantor pos, atau perusahaan

angkutan umum dengan memintakan tanda tangan

penerimaan barang dari pelanggan sebagai bukti

diterimanya barang oleh pelanggan. Tembusannya

kemudian digunakan untuk menagih kas yang harus

dibayar oleh pelanggan pada saat penyerahan barang

dipesan pelanggan. Faktur penjualan COD terdapat

pada gambar 5.

29

Gambar 5

Faktur Penjualan COD Sales Toko Buku Remaja

Jl. Lawu 15, Yogyakarta, 55213

Telepon (0274) 63539, Fax (0274) 86104

FAKTUR PENJUALAN COD

Nomor Faktur

Nama Pelanggan Alamat Tanggal Nomor Bill of Loading 125897689

Nomor Kode Nama Barang Satuan Harga Satuan Kuantitas Jumlah Harga

Urut Barang

Jumlah Dicatat dalam Dicata Diterima oleh Buku dalam Diserahkan Dijual Pelanggan Pembantu Jurnal

Tanggal

Tanda Tangan

Sumber: Mulyadi(2016:390) f) Bukti Setor Bank

Bukti setor bank dibuat oleh fungsi kas untuk

melakukan penyetoran kas ke bank. Bukti setor dibuat

3 lembar diserahkan fungsi kas ke bank bersamaan

dengan penyetoran kas. Dua lembar tembusannya

dikembalikan setelah ditanda tangani dan dicap oleh

bank. Kemudian fungsi kas menyerahkannya kepada

fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber pencatatan

transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam

30

jurnal penerimaan kas. Berikut contoh Bukti Setor

Bank:

Gambar 6 Bukti Setor Bank

No. 987679 BANK ARTA SELAMAT

Tgl. Yogyakarta

BUKTI SETOR BANK

Nama: Bank No. Cek Jumlah Rupiah

No. Rekening:

Tanda Tangan Penyetor Credit Card Sales

Slip

Uang Tunai

Jumlah

Jumlah Rupiah Pengesahan Bank

..........................................................................

Sumber: Mulyadi(2016:391)

g) Rekap harga pokok penjualan

Rekap harga pokok penjualan digunakan oleh

fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk

yang dijual selama satu periode dan dijadikan sebagai

dokumen pendukung bagi pembuatan bukti memorial

untuk mencatat harga pokok produk yang dijual

Mulyadi(2013:463-468).

31

5) Catatan Akuntansi yang Digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan pada sistem

penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu:

a) Jurnal penjualan

Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi

akuntansi untuk mencatat dan meringkas data

penjualan.

b) Jurnal penerimaan kas

Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi

akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai

sumber seperti data penjualan tunai.

c) Jurnal umum

Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan

tunai, jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk

mencatat harga pokok produk yang dijual.

d) Kartu persediaan

Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi

untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang

dijual serta mengawasi mutasi dan persediaan barang

yang disimpan di gudang.

32

e) Kartu gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan

akuntansi karena hanya berisi data kuantitas persediaan

yang disimpan di gudang sehingga kartu gudang tidak

termasuk sebagai catatan akuntansi Mulyadi(2016:392).

6) Jaringan Prosedur

Jaringan prosedur yang membentuk sistem

penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:

a) Prosedur order penjualan

Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima

order dari pelanggan dan membuat faktur penjualan

tunai untuk memungkinkan pelanggan melakukan

pembayaran atas harga barang ke fungsi kas serta

memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman

menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada

pelanggan.

b) Prosedur penerimaan kas

Fungsi kas menerima pembayaran atas harga

barang dari pelanggan dan memberikan tanda

pembayaran berupa pita register kas dan cap “Lunas”

pada faktur penjualan tunai kepada pelanggan untuk

memungkinkan pelanggan melakukan pengambilan

barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.

33

c) Prosedur penyerahan barang

Dalam prosedur ini fungsi pengiriman

menyerahkan barang kepada pelanggan.

d) Prosedur pencatatan penjualan tunai

Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan

pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal

penjualan dan jurnal penerimaan kas. Di samping itu

fungsi akuntansi juga mencatat atas berkurangnya

persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan.

e) Prosedur penyetoran kas ke bank

Sistem pengendalian intern terhadap kas

mengharuskan dilakukannya penyetoran dengan segera

ke bank atas semua kas yang diterima.

f) Prosedur pencatatan penerimaan kas

Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga

pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat ke

dalam kartu persediaan. Fungsi akuntansi membuat

bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk

melakukan pencatatan harga pokok penjualan ke dalam

jurnal umum. Mulyadi(2016:392-393).

34

7) Unsur Sistem Pengendalian Intern

Unsur pengendalian intern dalam sistem penerimaan

kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut:

a) Organisasi

Dalam merancang organisasi yang berkaitan

dengan sistem penerimaan kas dari penjualan tunai,

unsur pokok pengendalian intern yang perlu diterapkan

yaitu:

(1) Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas

Fungsi penjualan merupakan fungsi operasi

yang harus dipisahkan oleh fungsi kas yang

merupakan fungsi penyimpanan. Pemisahan ini

mengakibatkan setiap penerimaan kas dari penjualan

tunai dilaksanakan oleh dua fungsi yang saling

mengecek.

(2) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi

Fungsi akuntansi harus dipisahkan dari kedua

fungsi pokok yang lain. Hal ini berguna untuk

menjaga kekayaan perusahaan dan menjamin

ketelitian dan keandalan data akuntansi.

(3) Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh

fungsi penjualan dan fungsi kas

35

Tidak ada transaksi penjualan tunai yang

dilaksanakan secara rangkap oleh satu fungsi.

Sehingga terjadi pengecekan intern pekerjaan di

setiap fungsi oleh fungsi lain.

b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

(1) Penerimaan order dari pelanggan di otorisasi oleh

fungsi penjualan dengan menggunakan formulir

faktur penjualan tunai. Formulir tersebut

diterbitkan fungsi penjualan yang digunakan oleh

fungsi kas saat menerima kas dan digunakan fungsi

pengiriman pada saat menyerahkan barang kepada

pelanggan.

(2) Penerimaan kas di otorisasi oleh fungsi kas dengan

membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan

tunai dan penempelan pita register kas pada faktur

tersebut

(3) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului

dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit

kartu kredit

(4) Penyerahan barang yang di otorisasi oleh fungsi

pengiriman dengan membubuhkan cap “sudah

diserahkan” pada faktur penjualan tunai yang

36

(5) Pencatatan ke dalam buku jurnal di otorisasi oleh

fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda

pada faktur penjualan tunai.

c) Praktik yang sehat

Unsur pokok pengendalian intern dalam sistem

penerimaan kas dari penjualan tunai:

(1) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan

pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi

penjualan.

(2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai

disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama

dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja

berikutnya.

(3) Penghitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi

kas secara periodik dan secara mendadak oleh

fungsi pemeriksa intern. Mulyadi(2016:393-396).

b. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Piutang

Penerimaan kas dari piutang terjadi dikarenakan perusahaan

selain melakukan penjualan tunai juga menerima penjualan secara

kredit oleh pelanggan. Piutang adalah salah satu aktiva yang

timbul karena terjadinya transaksi penjualan kredit yang

mewajibkan pelanggan melaksanakan pembayaran sesuai dengan

jangka waktu yang telah ditentukan.

37

1) Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Piutang

Penerimaan kas melalui piutang dapat dilakukan

dengan berbagai cara yaitu melalui penagih perusahaan,

melalui pos, dan melalui lock – box collection plan. Namun,

Penulisannya membahas penerimaan kas melalui piutang

melalui penagih perusahaan Diantara berbagai cara penagihan

piutang tersebut, penerimaan kas dari piutang seharusnya

mewajibkan debitur melakukan pembayaran dengan

menggunakan cek atas nama, yang secara jelas mencantumkan

nama perusahaan yang berhak menerima pembayaran di atas

cek. Dengan cek tersebut perusahaan lebih terjamin menerima

kas dari debitur, sehingga kecil kemungkinan orang yang tidak

berhak dapat menguangkan cek yang diterima dari debitur

untuk kepentingan pribadinya.

a) Sistem Penerimaan Kas dari Piutang melalui Penagih

Perusahaan

Menurut sistem pengendalian intern yang baik, semua

penerimaan kas dari debitur harus dalam bentuk cek atas

nama atau giro bilyet. Penerimaan kas dari debitur dalam

bentuk uang tunai memberikan peluang bagi penagih

perusahaan melakukan penyelewengan kas hasil penagihan.

Penerimaan kas dari debitur dalam bentuk cek tunai juga

memberikan peluang bagi karyawan perusahaan untuk

38

menguangkan cek yang diterima dari debitur untuk

kepentingan pribadinya. Penerimaan kas dari piutang

melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan prosedur

berikut ini:

(1) Bagian piutang memberikan daftar piutang yang sudah

saatnya ditagih kepada Bagian Penagihan.

(2) Bagian Penagihan mengirimkan penagih, yang

merupakan karyawan perusahaan, untuk melakukan

penagihan kepada debitur.

(3) Bagian Penagihan menerima cek atas nama dan surat

pemberitahuan (remmit-tance advice) dari debitur.

(4) Bagian Penagihan menyerahkan cek kepada Bagian

Kas

(5) Bagian Penagihan menyerahkan surat pemberitahuan

kepada Bagian Piutang untuk kepentingan posting ke

dalam kartu piutang.

(6) Bagian Kasa mengirim kuitansi sebagai tanda

penerimaan kas kepada debitur.

(7) Bagian Kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas

cek tersebut dilakukan endorsement oleh pejabat yang

berwenang.

(8) Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut

ke bank debitur. Mulyadi (2016:413).

39

Berikut merupakan skema yang melukiskan prosedur-

prosedur di atas pada gambar 7.

Gambar 7 P

enerimaan Kas dari Piutang melalui Penagih Perusahaan

Sumber: Mulyadi (2016:412)

b) Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos

Sistem penerimaan kas dari piutang melalui pos

dilaksanakan dengan prosedur berikut ini:

(1) Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit

kepada debitur pada saat transaksi penjualan kredit

terjadi.

(2) Debitur mengirim cek atas nama yang dilampiri surat

pemberitahuan melalui pos.

40

(3) Bagian sekretaris menerima cek atas nama dan surat

pemberitahuan (remmitance advice) dari debitur.

(4) Bagian sekretaris menyerahkan cek kepada bagian kasa

(5) Bagian sekretaris menyerahkan surat pemberitahuan

kepada bagian piutang untuk kepentingan posting ke

dalam kartu piutang.

(6) Bagian kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai

tanda terima pembayaran dari debitr.

(7) Bagian kas menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas

cek tersebut dilakukan endorsement oleh pejabat yang

berwenang.

(8) Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut

ke bank debitur.

Berikut merupakan skema yang melukiskan prosedur-

prosedur di atas pada gambar 8.

41

Gambar 8 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos

Sumber : Mulyadi (2016 : 414)

c) Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui lock-box

collection plan.

Masalah yang dihadapi oleh perusahaan yang

debiturnya tersebar luas di berbagai daerah geografis:

(1) Jika debitur harus mengirimkan cek langsung ke

perusahaan, diperlukan waktu perjalanan cek beberapa

hari memalui pos.

(2) Check clearing harus dilakukan antar bank yang jauh

secara geografis, sehingga memerlukan waktu satu

sampai dua minggu.

Bagian Penagihan

Bagian Penagihan

Debitur

Bagian Sekretaris

Bagian Piutang

Bagian PenjualBagian Kassa

Bank Debitur

Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur (1)

Debitur mengirim cek dan surat pemberitahuan pada saat piutang

jatuh tempo (2)

Bagian sekretaris menerima kiriman cek dan surat pemberitahuan dari debitur via kantor pos (3)

Bagian sekretaris menyerahkan cek kebagia kassa

Bagian Sekretaris menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan posting kedalm kartu piutang (5)

Bagian kasa menyetorkan cek ke bank setelah dilakukan endrosement oleh pihak yang berwenang atas cek tersebut (6)

42

Manfaat dari Sistem Penerimaan Kas dengan lock-box

collection plan.:

(1) Pekerjaan pembuatan daftar surat pemberitahuan

dipindahkan dari tangan fungsi secretariat perusahaan

kebank.

(2) Memberikan kemudahan bagi debitur dalam melakukan

pembayaran uangnya.

(3) Mempercepat proses Check clearing, sehingga

mempercepat perusahaan memperoleh kas.

Prosedur penerimaan kas piutang melalui lock-box

collection plan.:

(1) Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit

kepada debitur pada saat transaksi penjualan kredit

terjadi.

(2) Debitur melakukan pembayaran utangnya pada saat

faktur jatuh tempo dengan mengirimkan cek dan surat

pemberitahuan ke Po Box dikota terdekat.

(3) Bank membuka Po Box dan mengumpulkan cek dan

surat pemberitahuan yang diterima oleh perusahaan.

(4) Bank membuat daftar surat pemberitahuan. Dokumen

ini dilampiri dengan surat pemberitahuan dikirimkan

oleh bank ke bagian secretariat.

(5) Bank mengurus check clearing

43

(6) Bagian secretariat menyerahkan surat pemberitahuan

kepada bagian piutang untuk mengkredit rekening

pembantu piutang debitur yang bersangkutan

(7) Bagian sekretariat menyerahkan daftar surat

pemberitahuan kebagian kasa

(8) Bagian kasa menyerahkan daftar surat pemberitahuan

ke bagian jurnal untuk dicatat di dalam jurnal

penerimaan kas.

Gambar 9 Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Melalui lock-box

collection plan

Bagian Penagihan

Bank kreditur

Debitur

Bagian Sekretaris

Bagian PiutangBanknya Debitur

Kantor pos

Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur (1)

Banknya kreditur mengambil cek dan surat pemberitahuan dari kotak pos nasabah (3)

Banknya kreditur mengirim daftar surat pemberitahuan dan surat pemberitahuan (4)

Pada saat faktur jatuh tempo, debitur mengirim cek dan surat pemberitahuan ke kotak pos kreditur di kantor pos kota debitur (2)

Bagian Sekretaris menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan posting kedalm kartu piutang (5)

Check clearing

Sumber : Mulyadi (2016 : 417)

44

2) Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penerimaan Kas dari

Piutang

a) Fungsi Sekretariat

Dalam sistem penerimaan kas dari piutang, fungsi

sekretariat bertanggung jawab dalam penerimaan cek dan

surat pemberitahuan (remittance ad-vice) melalui pos dari

para debitur perusahaan. Fungsi sekretariat bertugas untuk

membuat daftar surat pemberitahuan atas dasar surat

pemberitahuan yang diterima bersama cek dari para debitur.

b) Fungsi Penagihan

Jika perusahaan melakukan penagihan piutang

langsung kepada debitur melalui penagih perusahaan, fungsi

penagihan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan

kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang

yang ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi.

c) Fungsi Kas

Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan cek

dari fungsi sekretariat (jika penerimaan dari piutang

dilaksanakan melalui pos) atau dari fungsi penagihan (jika

penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui penagih

perusahaan). Fungsi Kas bertanggung jawab untuk

menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi

tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh.

45

d) Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam

pencatatan penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal

penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu

piutang.

e) Fungsi Pemeriksa Intern

Dalam sistem penerimaan kas dari piutang, fungsi

pemeriksa intern bertanggung jawab dalam melaksanakan

penghitungan kas yang ada di tangan fungsi kas secara

periodik. Disamping itu, fungsi pemeriksa intern

bertanggung jawab dalam melakukan rekonsiliasi bank,

untuk mengecek ketelitian catatan kas yang diselenggarakan

oleh fungsi akuntansi. (Mulyadi, 2013:487)

3) Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penerimaan Kas dari

Piutang

Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas

dari piutang adalah:

a) Surat Pemberitahuan

Surat Pemberitahuan merupakan sebuah dokumen

yang dibuat oleh debitur untuk memberitahu maksud

pembayaran yang dilakukannya. Surat pemberitahuan

biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh

debitur, yang disertakan dengan cek yang dikirimkan oleh

46

debitur melalui penagih perusahaan atau pos. Bagi

perusahaan yang menerima kas dari piutang, surat

pemberitahuan ini digunakan sebagai dokumen sumber

dalam pencatatan berkurangnya piutang di dalam kartu

piutang. Karena surat pemberitahuan biasanya berupa

tembusan bukti kas keluar.

b) Daftar Surat Pemberitahuan

Daftar surat pemberitahuan merupakan rekapitulasi

penerimaan kas yang dibuat oleh fungsi sekretariat atau

fungsi penagihan. Jika penerimaan kas dari piutang

perusahaan dilaksanakan melalui pos, fungsi sekretariat

bertugas membuka amplop surat memisahkan surat

pemberitahuan dengan cek, dan membuat daftar surat

pemberitahuan yang diterima setiap hari. Jika penerimaan

kas dari piutang dilaksanakan melalui penagih perusahaan,

pembuatan daftar surat pemberitahuan dilakukan oleh

fungsi penagihan. Daftar surat pemberitahuan dikirimkan ke

fungsi kas untuk kepentingan pembuatan bukti setor bank

dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen

pendukung bukti setor bank dalam pencatatan penerimaan

kas ke dalam jurnal penerimaan kas. Berikut merupakan

daftar surat pemberitahuan pada gambar 10.

47

Gambar 10 Daftar Surat Pemberitahuan

Tanggal………………….

Nomor…………………..

DAFTAR SURAT PEMBERITAHUAN

No Nama Bank Nomor Keterangan Jumlah Rupiah

Urut Debitur Cek

Jumlah

Bagian Sekretariat

Sumber : Mulyadi (2016:480)

c) Bukti Setor Bank

Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti

penyetoran kas yang diterima dari piutang ke bank. Bukti

setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke

bank, bersamaan dengan penyetoran kas dari piutang ke

bank. Dua lembar tembusannya diminta kembali dari bank

setelah ditandatangani dan dicap oleh bank sebagai bukti

penyetoran kas kebank. Bukti setor bank diserahkan oleh

fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh

fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk

pencatatan transaksi penerimaan kas dari piutang ke dalam

jurnal penerimaan kas.

48

d) Kuitansi

Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas

yang dibuat oleh perusahaan bagi para debitur yang telah

melakukan pembayaran utang mereka. Kuitansi sebagai

tanda..penerimaaan..kas..ini..dibuat..dalam..sistem..perban

kan..yang..tidak..mengembalikan cancelled check kepada

check issuer. Jika cancelled check dikembalikan kepada

check..issuer,..kuintansi..sebagai..tanda..penerimaan..kas..

digantikan fungsinya oleh cancelled check. (Mulyadi,

2016:409).

Berikut merupakan contoh kuitansi pada gambar 11:

Gambar 11 Kuitansi

Sumber: Mulyadi (2016:409)

4) Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Penerimaan Kas dari

Piutang

Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam

sistem penerimaan kas dari piutang yaitu:

49

a) Organisasi

(1) Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan

dan fungsi penerimaan kas

(2) Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi

akuntansi

b) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

(1) Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam

bentuk cek atas nama atau dengan cara pemindah

bukuan (giro bilyet)

(2) Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas

dasar daftar piutang yang harus ditagih yang dibuat

oleh fungsi akuntansi

(3) Pengkreditan rekening pembantu piutang oleh fungsi

akuntansi (Bagian Piutang) harus didasarkan atas surat

pemberitahuan yang berasal dari debitur

c) Praktik yang sehat

(1) Hasil perhitungan kas harus direkam dalam berita acara

penghitungan kas dan disetor penuh ke bank dengan

segera

(2) Para penagih dan kasir harus diasuransikan (fidelity

bond insurance)

(3) Kas dalam perjalanan (baik yang ada ditangan Bagian

Kasa maupun ditangan penagih perusahaan) harus

diasuransikan (cash-in-safe dan cash-in-transit

insurance. Mulyadi (2016:409-410).

5) Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Piutang

a) Sistem Penerimaan kas dari Piutang Melalui Penagih

Perusahaan

Bagian Penagihan melaksanakan penagihan piutang

berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh

50

bagian Piutang atas dasar kartu piutang atau arsip faktur

yang belum dibayar. Hasil penagihan dari debitur

dilaporkan oleh Bagian penagihan melalui daftar surat

pemberitahuan. Daftar surat pemberitahuan dilampiri

dengan surat pemberitahuan diserahkan oleh Bagian

Penagihan kepada Bagian Piutang. Bagian Piutang

membandingkan hasil penagihan yang dilaporkan dalam

daftar surat pemberitahuan dengan daftar piutang yang

ditagih. Dengan cara ini kegiatan Bagian Penagihan dicek

oleh Bagian piutang.

Daftar surat pemberitahuan dilampiri dengan cek

diserahkan oleh Bagian Penagihan ke Bagian Kasa. Bagian

Kasa melakukan endorsement atas cek dan kemudian

menyetorkan cek ke bank. Bagian Jurnal mencatat

penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan ini

di dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor

bank. Dalam sistem penerimaan kas dari piutang melalui

penagih perusahaan bagian kasa tidak membuat kuitansi

tanda terima cek bagi debitur, karena sistem tersebut

disusun dengan anggapan cancelled check dikembalikan

kepada check issuer melalui sistem perbankan. Jika

cancelled check tidak dikembalikan melalui sistem

perbankan kepada check issuer. Bagian Kasa harus

51

membuat kuitansi untuk dikirimkan kepada debitur sebagai

pengakuan perusahaan telah menerima kas dari debitur yang

bersangkutan. Berikut merupakan bagan alir dokumen

sistem penerimaan kas dari piutang melalui penagih

perusahaan pada Bagan 3.

Bagan 3 Sistem Penerimaan kas dari Piutang melalui Penagih

Perusahaan

Bagian Piutang Bagian Penagihan

Mulai 4 1

Membuat DPD 3

DSP 2

daftar

piutang yang SP

1

ditagih

Melakukan

Penagihan

ke debitur

3 Menerima cek

2 dan surat

DPD 1 Pemberitahuan

Cek

DSP

2 Kartu

Piutang

Menerima cek

1 dan surat

N Pemberitahuan

N

DPD 1

SP

Cek

DPD = Daftar Piutang yang ditagih 2

SP = Surat Pemberitahuan DSP

DSP = Dafftar surat pemberitahuan

N

3 4

52

Lanjutan

Sumber : Mulyadi (2016:413)

53

b) Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos

Gambar 12 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos

54

Lanjutan

DSP = Daftar surat pemberitahuan SP = Surat pemberitahuan Sumber : Mulyadi (2016 : 415)

55

c) Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Melalui lock-

box collection plan

Gambar 13 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui lock-box collection plan

Sumber: Mulyadi (2016:418)

7. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Menurut Yakub (2012:162), “Bagan alir (flowchart) adalah bagan

yang menggambarkan urutan instruksi proses dan hubungan satu proses

56

dengan proses lainnya menggunakan simbol-simbol tertentu. Bagan alir

digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi.”

Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam bagan alir

dokumen adalah sebagai berikut :

Tabel 1 Simbol-Simbol Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Simbol ini digunakan

untuk menggambarkan

semua jenis dokumen,

yang merupakan formulir

Dokumen yang digunakan untuk

merekam data terjadinya

suatu transaksi. Nama

dokumen dicantumkan

ditengah simbol

Simbol ini digunakan

untuk menggambarkan

dokumen asli dan

Dokumen dan tembusannya. Nomor

tembusannya lembar dokumen

dicantumkan di sudut

kanan atas

Simbol ini digunakan

untuk menggambarkan

berbagai jenis dokumen

Berbagai yang digabungkan

bersama di dalam satu

Dokumen

paket. Nama dokumen

dituliskan di dalam

masing-masing simbol dan

nomor lembar dokumen

1

2 Faktur

Surat Muat 2

SOP 2 Faktur 2 Penjualan

57

Lanjutan dicantumkan di sudut kanan atas

Simbol dokumen yang bersangkutan

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk

Catatan digunakan untuk mencatat

data yang direkam sebelumnya

di dalam dokumen atau formulir.

Nama catatan akuntansi

dicantumkan di dalam simbol ini

Untuk menunjukan kemana dan

Penghubung pada kemana dan bagaimana bagan

halaman yang alir terkait satu dengan lainnya.

berbeda (off-page Nomor yang tercantum di dalam

connector) simbol penghubung halaman

tertentu terkait dengan bagan alir

yang tercantum pada halaman

Lain

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan bagan alir, arus

Penghubung dokumen dibuat mengalir dari

Pada atas kebawah dan dari kiri ke

halaman yang kanan dan untuk memungkinkan

sama (one-page- aliran dokumen berhenti di suatu

connector) lokasi pada halaman tertentu

dan kembali berjalan di lokasi

lain pada halaman yang sama

Untuk mengarahkan pembaca

ke symbol penghubung halaman

Akhir arus dokumen yang sama yang bernomor

seperti yang tercantum di dalam simbol tersebut

Awal arus dokumen yang berasal

dari symbol penghubung halaman

Awal arus yang sama, yang bernomor

Dokumen seperti yang tercantum di

dalam simbol tersebut

1

1

58

Lanjutan Simbol ini digunakan untuk

Menggambarkan kegiatan manual.

Kegiatan Manual

Uraian singkat kegiatan manual

dicantumkan didalam simbol ini

Simbol ini memungkinkan

ahli sistem menambahkan

Keterangan keterangan untuk memperjelas

komentar pesan yang disampaikan dalam

bagan alir

Simbol ini digunakan untuk

menunjukan tempat penyimpanan

Dokumen yaitu arsip permanen dan

arsip sementara. Untuk menunjukan

urutan arsip dokumen digunakan

Arsip sementara

simbol berikut ini:

A = menurut abjad

N = menurut nomor urut

T = kronologis, menurut tanggal

Simbol ini digunakan untuk

Menggambarkan arsip permanen

yang merupakan tempat

Arsip permanen penyimpanan dokumen yang tidak

akan diproses lagi dalam sistem

akuntansi yang bersangkutan

On-line computer process

Simbol ini menggambarkan pengolahan data dengan kompuer secara On-Line.

Simbol ini menggambarkan

Keying pemasukan data kedalam komputer

(typing,verifying) melalui On-line Terminal

59

Lanjutan: Simbol ini menggambarkan arsip

Pita magnetic

komputer yang berbentuk

pita megnetik.

(magnetic tape)

Nama arsip ditulis di dalam

Symbol

Simbol ini menggambarkan

Arsip komputer yang

On-line storage Berbentuk On-line

(di dalam memory komputer)

Simbol ini menggambarkan

Ya keputusan yang harus dibuat

dalam proses pengolahan

Tidak Keputusan data. Keputusan yang dibuat

ditulis di dalam simbol

Simbol ini menggambarkan

arah proses pengolahan data.

Anak panah tidak digambar-

Garis alir kan jika arus dokumen

mengarah kebawah dan

(flowline)

kekanan. Jika arus dokumen

mengalir ke atas atau ke kiri,

anak panah perlu dicantumkan

Simbol ini untuk

Mulai/berakhir menggambarkan awal dan

(terminal) akhir suatu system akuntansi

Simbol ini digunakan jika

Pertemuan garis dua garis alir bertemu dan

Alir salah satu garis mengikuti

arus garis lainnya

Dari Pemasok Untuk menggambarkan

Masuk ke sistem masuk ke sistem yang

digambarkan dalam bagan

Alir

Keluar ke sistem Untuk menggambarkan

Lain keluar ke sistem lain

Ke sistem penjualan

Sumber : Mulyadi (2016:47-49)

60

8. Sistem Komputer

Sistem komputer adalah suatu sistem yang dibentuk sedemikian

rupa agar komputer dapat melakukan pengolahan data. Tujuan pokok

dari sistem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan

informasi yang perlu didukung oleh elemen-elemen yang terdiri dari

perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan

brainware.

a. Perangkat keras (hardware) adalah peralatan komputer itu

sendiri.

Contoh:

1) Input device (alat masukan): keyboard, mouse, scanner, digital

camera, dan mic (Microphone).

2) Output Device (alat keluaran): monitor, printer dan plotter, dan

infocus.

3) I/O ports, berfungsi untuk menerima ataupun mengirim data ke

luar sistem.

4) CPU (Central Processing Unit): CU(Control Unit/ Unit

Kendali), ALU(Arithmatic an Logic Unit), register, dan array

processor.

5) Memory (memori): RAM dan ROM.

6) Data Bus (Bus)

7) Address Bus

8) Control Bus

b. Perangkat lunak (software) adalah program yang didalamnya berisi

perintah-perintah untuk melakukan proses tertentu. Adapun

klasifikasi perangkat lunak (software) sistem terbagi menjadi tiga

macam yaitu:

61

1) Bahasa pemrograman: merupakan perangkat lunak yang bertugas

mengkonversikan arsitektur dan algoritma yang dirancang

manusia ke dalam format yang dapat dijalankan oleh komputer,

contoh bahasa pemrograman diantaranya: Pascal, Delphi, Visual

Basic, Fox Pro, dan lain-lain.

2) Sistem Operasi: saat komputer pertama kali di hidupkan, sistem

operasi lah yang pertama kali dijalankan, sistem operasi yang

mengatur seluruh proses, menterjemahkan masukan, mengatur

proses internal, manajemen penggunaan memori dan memberikan

keluaran ke peralatan yang bersesuaian, contoh sistem operasi:

DOS, Unix. Windows7, dan lain-lain.

3) Utility: sistem operasi merupakan perangkat lunak sistem dengan

fungsi tertentu, misalnya pemeriksaan perangkat keras (hardware

troubleshooting), memeriksa disket yang rusak (bukan rusak

fisik), mengatur ulang isi harddisk (partisi, defrag), contoh utility

adalah Norton Utility

c. Brainware adalah manusia yang terlibat di dalam mengoperasikan

serta mengatur sistem komputer.

9. Basis Data (Database)

Basis data (Database) merupakan kumpulan data yang saling

berhubungan (punya relasi). Relasi biasanya ditunjukan dengan kunci

(key) dari tiap file yang ada. Dalam satu file terdapat record-record

yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan

62

entitas yang seragam. Satu record terdiri dari field-field yang saling

berhubungan dan menunjukan dalam satu pengertian yang lengkap

dalam satu record. Yakub (2012:51-52).

Menurut Marshall B. Romney (2015:3) “Seperangkat koordinasi

beberapa file data yang saling berhubungan yang disimpan paling

sedikit mungkin kelebihan data merupakan sebuah database”

10. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

“Sistem manajemen basis data DBMS (Database Management

System) merupakan kumpulan program aplikasi yang digunakan untuk

membuat dan mengelola basis data. DBMS berisi suatu koleksi data dan

satu set program untuk mengakses data. DBMS merupakan perangkat

lunak (software) yang menentukan bagaimana data tersebut

diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat lunak

ini juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data

bersama, dan konsistensi data.” Yakub (2012:55).

Sistem manajemen basis data memiliki tujuan utama yaitu

menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan

dan pengambilan data dari basis data.

Tujuan lain sistem manajemen basis data antara lain:

a. Menghindari redundansi dan inkonsistensi data

b. Menghindari kesulitan pengaksesan data

c. Menghindari isolasi data

d. Menghindari terjadinya anomali pengaksesan konkuren

63

e. Menghindari masalah-masalah keamanan

f. Menghindari masalah-masalah integritas

Berikut ini adalah keunggulan dan kelemahan DBMS:

a. Keunggulan DBMS

Keunggulan sistem manajemen basis data yaitu:

1) Pengendalian terhadap redundansi data

2) Konsistensi data

3) Informasi yang lebih banyak yang dapat dibentuk dari data

tersimpan yang sama

4) Pemakaian bersama data

5) Peningkatan integritas data

6) Pemaksaan terhadap standar

7) Skala ekonomi

8) Penyeimbangan kebutuhan-kebutuhan sumber daya yang terbatas

9) Peningkatan pengaksesan dan daya tanggap data

10) Peningkatan produktivitas

11) Peningkatan pemeliharaan lewat ketidak bergantungan data

12) Peningkatan konkurensi

13) Peningkatan layanan backup dan pemulihan data

b. Kelemahan DBMS

Kelemahan sistem manajemen basis data yaitu:

1) Kompleksitas yang tinggi

2) Ukuran perangkat lunak yang besar

3) Ongkos sistem manajemen basisdata untuk pengadaan, operasi

dan perawatan

64

4) Penambahan ongkos-ongkos perangkat keras untuk menjalankan

DBMS

5) Ongkos konversi dari sistem lama ke sistem baru

6) Kinerja yang rendah bila tidak mampu menggunakan dengan

bagus

7) Dampak yang tinggi bila terdapat kegagalan.

11. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan..untuk

mendokumen data perusahaan dengan mengidentifikasi jenis entitas

(entity) beserta hubungannya. “ERD merupakan suatu model jaringan

yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara

abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang

memiliki sejumlah atribut dengan entitas yang lain dalam suatu sistem

yang terintegrasi” Yakub (2012:60).

Berikut merupakan simbol- simbol ERD pada tabel 2 halaman

selanjutnya.

Tabel 2 Simbol-Simbol Entity Relationship Diagram

Simbol Keterangan

Entitas, yaitu kumpulan dari obyek yang

dapat diidentifikasikan secara unik Relasi, yaitu hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Jenis hubungan antara ain, satu ke satu, satu ke banyak, dan banyak ke banyak Atribut, yaitu karakteristik dari entity atau relasi yang merupakan penjelasan detail tentang entitas

65

Lanjutan

Hubungan antara entity dengan atributnya dan himpunan entitas dengan himpunan relasinya

Sumber : Yakub(2012:60)

ERD terbagi atas empat komponen, yakni sebagai berikut :

a. Entitas (Entity)

Menurut Yakub (2012:60), entitas menunjukan objek-objek

dasar yang terkait didalam sistem. Ada dua macam entitas yaitu

entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang

tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Sedangkan

entitas lemah merupakan entitas yang bergantung pada keberadaan

entitas lain dalam suatu relasi. Contoh: pelanggan, kampus, produk,

dan penagihan.

b. Atribut (Attribute)

Atribut sering disebut sebagai properti yang merupakan

kegiatan- kegiatan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu

disimpan sebagai basis data. Atribut merupakan pendeskripsian

karakteristik dari entitas yang digambarkan dalam bentuk lingkaran

atau elips sebagai kunci entitas atau key yang diberi garis bawah.

c. Relasi (Relationship)

Relasi merupakan berfugsi untuk menunjukan adanya hubungan

diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang

berbeda. Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan

entitas dan himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk

66

garis. Sebagai contoh relasi antar mahasiswa dengan mata kuliah

dimana setiap mahasiswa bisa mengambil beberapa mata kuliah dan

setiap mata kuliah bisa diambil oleh lebih dari 1 mahasiswa. Relasi

tersebut memiliki hubungan banyak ke banyak.

d. Kardinalitas (Kardinality)

Kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat

berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-

macam kardinalitas adalah sebagai berikut:

1) Satu ke satu (one to one), yang berarti setiap anggota entitas A

hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu

pula sebaliknya. Setiap entitas pada himpunan entitas A

berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada

himpunan entitas B, dan begitu sebaliknya setiap entitas pada

himpunan entitas B berhubungan paling banyak satu entitas pada

himpunan entitas A. Berikut merupakan relasi one-to-one pada

gambar 14.

Gambar 14 Relasi one to one

67

2) Satu ke banyak (one to many), yang berarti setiap anggota entitas

A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B

tetapi tidak sebaliknya. Setiap entitas pada himpunan entitas A

berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan

entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap himpunan entitas

pada himpunan entitas B berhubungan banyak entitas pada

himpunan entitas A.

Gambar 15 Relasi one to many

3) Banyak ke satu (many to one), yang berarti setiap entitas pada

himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu

entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana

setiap himpunan entitas pada himpunan entitas B berhubungan

banyak entitas pada himpunan entitas A.

68

Gambar 16 Relasi many to one

Sumber: Yakub (2012:65)

4) Banyak ke banyak (many to many), yang berarti setiap entitas A

dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan

demikian pula sebaliknya. Setiap entitas pada himpunan entitas A

dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas

B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada

himpunan B berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas

A. Berikut merupakan relasi (many to many) pada gambar 13.

Gambar 17 Relasi many to many

69

12. Normalisasi

a. Pengertian Normalisasi

Menurut Yakub (2012:70), “Normalisasi (normalize) merupakan

salah satu cara pendekatan atau teknik yang digunakan dalam

membangun desain lojik basis data relation dengan menerapkan

sejumlah aturan dan kriteria standar.”

b. Tujuan Normalisasi

Tujuan normalisasi adalah membuat kumpulan tabel relasional

yang bebas dari data berulang dan dapat dimodifikasi secara benar

dan konsisten.

Konsep dasar normalisasi adalah bagian perancangan basis data.

Tanpa normalisasi, sistem basis data menjadi tidak akurat, lambat,

tidak efisien serta tidak memberikan data yang diharapkan. Pada saat

menormalisasi basis data, ada empat tujuan yang harus dicapai,

yaitu:

1) Mengatur data dalam kelompok–kelompok, sehingga masing–

masing kelompok hanya menangani bagian kecil dari sistem.

2) Meminimalkan jumlah data berulang di dalam basis data.

3) Membuat basis data dimana sebuah data diakses dan dimanipulasi

secara cepat dan efisien tanpa melupakan integritas data.

4) Mengatur data sedemikian rupa sehingga ketika data dimodifikasi

hanya mengubah pada satu tempat.

70

c. Bentuk-Bentuk Normalisasi

Beberapa bentuk normalisasi diantaranya adalah bentuk tidak

normalisasi (unnormalize), normalisasi pertama (1st normal form),

normalisasi ke dua (2st normal form), dan normalisasi ke tiga (3rd

normal form). Proses normalisasi dilakukan secara bertingkat. Pada

tingkat ketiga (Third Normal Form, 3NF) sebenarnya telah

menghasilkan suatu rancangan basis data yang baik. Berikut ini

adalah proses normalisasi yang dilakukan secara bertingkat:

1) Tidak Normal (Unnormalized)

Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang direkam

dan tidak ada keharusan dengan mengikuti suatu format tertentu.

Pada bentuk tidak normal terdapat repeating group sehingga pada

kondisi seperti ini akan menjadi permasalahan dalam melakukan

manipulasi data (insert, update, dan delete anomalies). Update

anomalies terjadi apabila ada perubahan pada sejumlah data yang

mubazir pada suatu tabel tetapi tidak seluruhnya diubah. Insert

anomalies, terjadi apabila pada saat penambahan hendak

dilakukan ternyata ada elemen data yang masih kosong, dan

elemen data tersebut justru menjadi kunci. Delete anomalies

terjadi apabila suatu baris (record) yang tidak terpakai dihapus,

dan sebagainya akibat ada data lainnya yang hilang.

2) Bentuk normal pertama (1NF)

Sebuah tabel relasional secara definisi selalu berada dalam

bentuk normal pertama. Semua nilai pada kolom- kolomnya

71

adalah atomik. Ini berarti kolom–kolom tidak mempunyai nilai

berulang. Perulangan menyebabkan apa yang disebut update

anomalies. Update anomalies adalah masalah yang timbul ketika

informasi ditambahkan, dihapus atau di update.

3) Bentuk normal kedua (2NF)

Definisi bentuk normal kedua menyatakan bahwa tabel

dengan kunci utama gabungan hanya berada pada 1NF, tetapi

tidak pada 2NF. Sebuah tabel relasional berada pada bentuk

normal kedua jika dia berada pada 1NF dan setiap kolom bukan

kunci harus tergantung pada seluruh kolom yang membentuk

kunci utama.

4) Bentuk normal ketiga (3NF)

Bentuk normal ketiga mengharuskan semua kolom pada tabel

relasional tergantung hanya pada kunci utama. Secara definisi,

sebuah tabel berada pada bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel

sudah berada pada 2NF dan setiap kolom yang bukan kunci tidak

tergantung secara transitif pada kunci utamanya. Dengan kata

lain, semua atribut bukan kunci tergantung secara fungsional

hanya pada kunci utama.

13. SQL Server 2014

“SQL server adalah sebuah sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa query utamanya adalah

transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar

72

ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase” Stefano

(2014:4).Berikut merupakan tampilan SQL Server 2014:

Gambar 18 Tampilan Awal SQL Server 2014

Sumber: Penulis, 2018

Gambar 19 SQL Server 2014 Sebelum Dikoneksikan

Sumber: Penulis, 2018

73

Gambar 20

Tampilan SQL Server 2014

Sumber: Penulis, 2018

14. Microsoft Visual Basic 2015

“Visual basic adalah (sering disingkat sebagai VB) merupakan

sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan intergrated

Development Environment (IDE) visual untuk membuat program

perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows

menggunakan model pemrograman (COM)” Stefano (2014:2). Berikut

merupakan tampilan Microsoft Visual Basic 2015 pada gambar 21 dan

22.

74

Gambar 21 Visual Studio 2015

Sumber: Penulis, 2018

Gambar 22 Tampilan Visual Studio 2015

Sumber: Penulis, 2018

75

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Pemaparan hasil penelitian terdahulu dan perbandingan penelitian yang

sedang diteliti.

Tabel 3 Hasil Penelitian Terdahulu

Identitas Peneliti Aspek

Ajidannor A03130069

D3 Akuntansi Kosentrasi

Komputerisasi Akuntansi

Politeknik Negeri Banjarmasin

2016 (1)

Irsya Ramadhan Fanani

A03130078 D3 Komputer

Akuntansi Politeknik Negeri

Banjarmasin 2017 (2)

Nadia Maulida A03150092

D3 Komputer Akuntansi

Politeknik Negeri Banjarmasin

2018 (3)

Judul Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Nabila Lighting Banjarmasin

Program Aplikasi Penerimaan Kas Menggunakan Visual Basic 2015 pada UD Batuah Motor di Banjarmasin

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

Institusi Perusahaan yang diteliti

Nabila Lighting Banjarmasin

UD Batuah Motor Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

Objek Penelitian

Sistem Informasi Penerimaan Kas

Sistem Informasi Penerimaan Kas

Sistem Informasi Penerimaan Kas

Permasalahan 1. Bagaimanakah sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang sesuai pada Nabila Lighting Banjarmasin?

1. Bagaimanakah penerapan sistem penerimaan kas yang tepat untuk UD Batuah Motor?

1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang tepat untuk Toko Beruntung Jaya Banjarmasin?

76

Lanjutan 2. Bagaimana

merancang dan membangun program aplikasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 dan sistem manajemen basis data menggunakan SQL Server 2014 pada Nabila Lighting Banjarmasin?

2. Bagaimanakah rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan database SQL Server 2014 sebagai back end pada UD Batuah Motor?

2. Bagaimana program aplikasi akuntansi penerimaan kas menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan database SQL Server 2014 sebagai back end pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi yang tepat sesuai Standar Akuntansi keuangan yang berlaku pada Nabila Lighting

2. Untuk mengetahui bagaimana merancang dan membangun program aplikasi sistem nformasi akuntansi penerimaan kas yang terkomputerisasi menggunakan Visual Basic 2015 pada Nabila Lighting Banjarmasin

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang untuk UD Batuah Motor

2. Untuk menghasilkan rancang bangun program aplikasi penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang berbasis komputer menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada UD Batuah Motor yang diterapkan pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang yang disarankan.

1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang tepat pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

2. Untuk menghasilkan program aplikasi akuntansi penerimaan kas menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan database SQL Server 2014 sebagai back end pada Toko Beruntung Jaya

77

Lanjutan… Metode Penelitian

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Berbasis Komputer Menggunakan Visual Basic 2015

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Visual Basic 2015

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Visual Basic 2015

Hasil Penelitian

Sistem Informasi Penerimaan Kas Berbasis Komputer menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan Microsoft SQL Server 2014 sebagai back end pada Nabila Lighting Banjarmasin

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Visual Basic 2015 pada UD Batuah Motor di Banjarmasin

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Visual Basic 2015 pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

Sumber: Ajidannor (2016), Irsya Ramadhan Fanani (2017)

Terdapat beberapa perbedaan dan persamaan antara penelitian

yang penulis lakukan dengan hasil penelitian terdahulu pada Tabel 3 ini

antara lain sebagai berikut:

Persamaan antara hasil penelitian Ajidannor dengan penulis yaitu

topik yang diteliti sama yaitu sistem penerimaan kas.

Perbedaan penelitian yang penulis lakukan ini dibandingkan

dengan hasil penelitian terdahulu Ajidannor, yaitu:

1. Ajidannor memilih Nabila Lighting Banjarmasin sebagai objek

penelitian yang dimana Nabila Lighting Banjarmasin tersebut bergerak

di bidang perdagangan lampu hias sedangkan penulis menjadikan Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin yang bergerak di bidang perdagangan

bahan bangunan secara ecer maupun grosiran sebagai objek.

78

2. Nabila Lighting Banjarmasin melakukan pencatatan dalam sistem

penerimaan kas dari penjualan tunai dan pelunasan piutang berupa

kartu stok barang, stok barang digunakan oleh bagian gudang untuk

mengetahui informasi jumlah keluar masuk barang. Sedangkan Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin melakukan pencatatan menggunakan

dokumen berupa nota yang masih menggunakan cara manual.

Persamaan antara hasil penelitian Irsya Ramadhan Fanani dengan

penulis yaitu topik yang diteliti sama yaitu sistem penerimaan kas.

Perbedaan penelitian yang penulis lakukan ini dibandingkan

dengan hasil penelitian terdahulu Irsya Ramadhan Fanani, yaitu:

1. Irsya Ramadhan Fanani memilih UD Batuah Motor sebagai objek

penelitian yang dimana UD Batuah Motor tersebut bergerak di bidang

perdagangan sepeda motor bekas sedangkan penulis menjadikan Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin yang bergerak di bidang perdagangan

bahan bangunan secara ecer maupun grosiran sebagai objek.

2. UD Batuah Motor melakukan pencatatan dalam sistem penerimaan kas

menggunakan catatan akuntansi biasa dalam melakukan catatan

penjualan harian. Sedangkan Toko Beruntung Jaya Banjarmasin belum

memiliki catatan akuntansi.

79

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel

Variabel adalah konsep yang memiliki bermacam macam nilai atau

mempunyai nilai yang bervariasi, yakni suatu sifat, karakteristik atau

fenomena yang dapat menunjukkan sesusatu untuk dapat diamati atau

diukur yang nilainya berbeda-beda atau bervariasi.

Di samping itu, variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang akan

menjadi objek penelitian. Juga kerap disebut dengan variabel ini sebagai

faktor- faktor yang berperan dalam kejadian atau gejala yang akan diteliti.

Jadi, konsep-konsep yang tidak memiliki nilai yang bervariasi dapat

diubah menjadi varia dengan memusatkan pada aspek tertentu. (Sofar

Silaen & Widiyono, 2013:69)

Adapun beberapa variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Penerimaan Kas

Penerimaan kas pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin didapat

melalui dua cara yaitu dengan melakukan penjualan secara tunai dan

piutang. Penerimaan kas dari penjualan tunai terjadi pada saat

pelanggan datang langsung ke toko untuk membeli barang dan

melunasinya dengan sejumlah uang kemudian kasir akan memberikan

nota penjualan kepada pelanggan. Sedangkan penerimaan kas dari

80

piutang terjadi pada saat pelanggan menelepon atau datang langsung ke

toko untuk memesan barang dengan membayar sejumlah uang muka,

namun pelunasan pembayaran dilakukan pada saat barang yang dipesan

telah sampai ditempat pelanggan. Setelah pelanggan melunasi

pembayaran bagian pengiriman akan memberikan otorisasi bahwa

barang sudah sampai. Penerimaan kas dari piutang yaitu pada saat

pelanggan telah membayar piutangnya.

2. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Sistem informasi akuntansi penerimaan kas merupakan suatu

kegiatan yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan dilakukan

secara berulang-ulang. Fungsi kas menginputkan data pemesanan

hingga penjualan barang kedalam program aplikasi penerimaan kas

hingga dilakukannya pembayaran dan menghasilkan nota penjualan

sebagai output yang diserahkan kepada pelanggan beserta barang yang

dibeli. Berdasarkan nota penjualan, dapat dihasilkan laporan penjualan

yang berisi informasi yang lengkap sesuai dengan yang diinginkan

seperti laporan penjualan keseluruhan, per tanggal, per barang, per

pelanggan, laporan piutang, dan berbagai laporan lainnya sebagai hasil

olahan program aplikasi penerimaan kas.

3. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Microsoft

Visual Basic 2015

Merupakan kegiatan merancang dan mengimplementasikan

perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemprograman Microsoft

81

Visual Basic 2015 sebagai front end dan SQL Server 2016 sebagai back

end untuk menangani kegiatan penerimaan kas pada Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin sebagai salah satu media yang terkomputerisasi untuk

menghasilkan nota penjualan, laporan penjualan harian, laporan

penjualan per barang, dan berbagai laporan lainnya dapat memudahkan

bagian yang terlibat dalam pengoperasian sistem tersebut.

B. Jenis Penelitian

Menurut Bogdan & Biklen, 1998:54 “Studi kasus adalah suatu

kajian yang rinci tentang satu latar, subjek tunggal, atau satu tempat

penyimpanan dokumen, atau suatu peristiwa tertentu.”(Rulam

Ahmadi,2016:69).

Mengenai penjelasan tentang definisi di atas maka penulis memilih

untuk melakukan penelitian studi kasus. Hal tersebut dikarenakan penulis

dapat melakukan penelitian secara terperinci terhadap obyek yang diamati

yaitu tentang sistem informasi akuntansi penerimaan kas serta melakukan

rancangan serta mendesain program penerimaan kas pada Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin.

C. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang dikumpulkan oleh penulis adalah

sebagai berikut:

1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

82

a. Data Kuantitatif

“Data kuantitatif adalah data yang berbentuk dari angka atau data

kualitatif yang di angkakan”. (Sugiyono,2013:14).

Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah berupa nota

penjualan, data barang dan data pelanggan.

b. Data Kualitatif

“Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema

dan gambar”. (Sugiyono,2011:14).

Data kualitatif dalam penelitian ini adalah sejarah singkat

perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan Surat Izin Usaha

Perusahaan (SIUP)

2. Sumber Data

a. Data Primer

“Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama

baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara

atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti”.

Husien Umar (2011:42).

Data primer dalam penelitian ini adalah struktur organisasi,

prosedur yang digunakan dan fungsi-fungsi yang terkait. Semua data

tersebut diperoleh oleh penulis langsung dari pemilik usaha yang

ditemui secara langsung oleh penulis dari hasil interview

(wawancara) dengan melakukan observasi dan wawancara langsung

tentang hal yang berhubungan dengan penerimaan kas pada Toko

83

Beruntung Jaya Banjarmasin.

b. Data Sekunder

“Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih

lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain

misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram” Husien

Umar (2011:42).

Data yang dikumpulkan oleh penulis adalah nota penjualan, data

barang dan data pelanggan”

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis untuk

memperoleh dan mengumpulkan data adalah sebagai berikut :

1. Teknik Wawancara (Interview)

“Wawancara secara umum adalah proses memperoleh keterangan

untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai,

dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana

pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif

lama” Murhan Bungin (2011:111).

Teknik wawancara yang dilakukan penulis adalah dengan cara

tanya jawab langsung dengan pemilik Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin mengenai sejarah, kegiatan operasi dan transaksi- transaksi

yang dilakukan dalam menjalankan usaha setiap harinya pada toko

tersebut yang berkaitan dengan permasalahan pada penelitian.

84

2. Teknik Dokumentasi

“Dokumentansi (documentation) menjelaskan cara sistem kerja,

termasuk siapa, apa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana entri data,

pengoalahan data, penyimpanan data, output informasi, sistem

pengendalian” Marshall B. Romney (2015:59).

Teknik dokumentasi yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan

membaca dan memahami buku-buku maupun sumber informasi lain

yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.

Setelah itu menyalin dan mengolah data yang dikumpulkan sesuai

dengan masalah yang dibahas dalam penelitian, baik data yang

diperoleh dari objek penelitian maupun data atau teori yang ada dalam

literatur pendukung yang telah dikumpulkan.

E. Teknik Analisis Data

“Analasis data merupakan adalah proses mencari dan menyusun

secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan

temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain”. Sugiyono (2013:88)

Tahap analisis data merupakan keseluruhan tahap pengembangan

sistem informasi. Data yang telah dikumpulkan dari hasil dokumentasi,

wawancara dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan teori-teori yang

ada kaitannya dengan permasal ahan pokok yang akan dibahas.

Adapun tahapan dalam menganalisa data yang dilakukan penulis

dalam rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas

85

menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin adalah sebagai berikut :

1. Analisis Sistem yang Berjalan

Sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang berjalan pada

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin akan dianalisis kelemahannya

dengan mengumpulkan data seperti: Struktur organisasi, fungsi-fungsi

yang terkait, jaringan prosedur yang membentuk sistem, dokumen dan

catatan akuntansi yang digunakan, sistem pengendalian intern, dan

bagan alir pada sistem informasi akuntansi penerimaan pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin.

2. Desain yang Disarankan

Penulis melakukan rancangan atau mendesain program

penerimaan kas berbasis komputer sesuai dengan kebutuhan perusahaan

dengan data- data yang dikumpulkan, penelitian terdahulu serta literatur

yang mendukung, baik desain masukan maupun desain keluaran data

perusahaan dengan melihat proses dan alur data yang ada. Berdasarkan

tahapan yang ada, sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari

penjualan tunai yang disarankan adalah sebagai berikut:

a. Transaksi Penerimaan Kas, penulis merancang sistem informasi

penerimaan kas yang sesuai dengan kegiatan pokok perusahaan yang

dimulai dari proses penginputan pelangganan barang, selanjutnya

memasukan data transaksi pada program aplikasi dengan mengisi

nota transaksi penjualan tunai dan piutang.

86

b. Informasi yang diperlukan manajemen perusahaan, penulis

merancang sistem informasi penerimaan kas berdasarkan pada

informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan untuk

mengetahui informasi tentang penerimaan kas dari penjualan tunai

dan piutang.

c. Fungsi yang terkait, penulis merancang sistem berdasarkan fungsi

yang terkait pada perusahaan untuk menggunakan aplikasi

penerimaan kas.

d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem, penulis merancang

sistem berdasarkan pada jaringan prosedur yang telah dijalankan

pada toko tanpa mengubah jaringan prosedur yang telah dijalankan

sebelumnya.

e. Dokumen, penulis merancang sistem yang digunakan sebagai

perekam terjadinya transaksi seperti nota. Dimana nota tersebut

dirancang sesuai dengan kebutuhan pihak toko dengan tepat.

f. Catatan yang digunakan, penulis merancang sistem yang digunakan

sebagai perekam terjadinya transaksi dan menghasilkan keluaran

yang digunakan sebagai informasi mengenai transaksi keuangan yang

terjadi pada perusahaan, misalnya catatan akuntansi tentang laporan

penerimaan kas keseluruhan, laporan penerimaan kas per barang,

dan berbagai catatan akuntansi lainnya.

g. Sistem pengendalian intern, penulis merancang sistem berdasarkan

sistem pengendalian intern yang telah ada, namun terdapat sedikit

87

perubahan pada sistem tersebut dengan harapan menghasilkan sistem

pengendalian intern menjadi lebih baik dari sebelumnya.

h. Bagan alir sistem, penulis merancang sistem berdasarkan bagan alir

dokumen yang dibuat oleh penulis seperti dibuatnya flowchart

penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang.

Berdasarkan desain sistem informasi akuntansi yang telah

disarankan, maka penulis juga merancang program aplikasi yang sesuai

dengan system informasi akuntansi penerimaan kas dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Mendesain relasi antar table

Tahap kedua yang penulis lakukan setelah DFD telah dirancang

adalah mulai mendesain relasi antar tabel. Relasi antar tabel dibuat

setelah dibuatnya database yang berisi informasi tentang data – data

yang akan digunakan penulis sebagai alat bantu dalam pembuatan

program aplikasi, seperti data barang, data jenis barang, data

pelanggan, data supplier, data pemesanan, data penjualan, dan data

pelangganan.

b. Mendesain interface

Tahap ketiga setelah dibuatnya desain relasi antar tabel adalah

mendesain interface dengan cara mendesain form - form yang akan

digunakan dalam sebuah program aplikasi.

88

c. Mendesain desain keluaran

Tahap terakhir dalam membuat program aplikasi adalah

mendesain desain keluaran berupa desain hasil dari program aplikasi

yang dibuat, seperti nota, laporan barang, laporan penjualan, dan

laporan lainnya yang diperlukan oleh perusahaan.

3. Implementasi yang Disarankan

Implementasi merupakan tahap pengembangan yang meliputi

proses pembuatan, pengujian, dan pengoperasian program. Dalam tahap

ini penulis membuat program berdasarkan desain - desain yang telah

dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015. Program

yang telah dibuat selanjutnya akan dilakukan pengujian dan

pengoperasian berdasarkan data yang telah didapat oleh Penulis.

89

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Perusahaan

a. Sejarah Singkat

Toko “Beruntung Jaya” merupakan salah satu perusahaan

dagang yang bergerak dalam bidang perdagangan dan beroperasi di

wilayah Banjarmasin. Didirikan oleh Ibu Hj. Siti Juma’ah sejak

tahun 1984 dan dipimpin langsung oleh Ibu tersebut. Toko tersebut

beralamat Jalan Raya Beruntung Jaya RT 20 No 49 Kota

Banjarmasin Kalimantan Selatan. Pemilik menggunakan nama jalan

tempat toko beliau yang bernama Beruntung Jaya dalam menentukan

nama perusahaannya. Adapun omset yang dihasilkan pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin berkisar antara Rp 100.000.000 hingga

Rp 250.000.000 per bulan.

Barang yang ditawarkan pada toko tersebut beberapa

diantaranya semen, cat, kuas, keramik, pipa, selang, seng dan alat

bahan bangunan lainnya. Selain alat bahan bangunan, toko tersebut

juga menjual berbagai macam alat listrik seperti saklar, bola lampu,

kabel, obeng dan lain lain. Pemasaran yang dilakukan oleh Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin telah mencakup hampir diseluruh

daerah Banjarmasin. Toko ini mempunyai misi menjual bahan

90

bangunan yang berkualitas tinggi namun harga tetap terjangkau

sehingga masih bisa dijual lagi.

b. Struktur Organisasi

Perlu adanya pemisahan tanggung jawab dan wewenang antar

anggota dalam suatu organisasi/perusahaan. Hal tersebut dapat

dibentuk dengan dibuatnya struktur organisasi dimana didalamnya

terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara

vertikal antara atasan/pemilik dan bawahan. Sehingga kinerja suatu

perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Bagan 4 Struktur Organisasi Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

Pimpinan

Bagian Penjualan Bagian Kasir Bagian Pengiriman Sumber : Toko Beruntung Jaya Banjarmasin , 2018

Berdasarkan struktur organisasi di atas dapat menunjukan

bahwa struktur organisasi yang diterapkan oleh Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin adalah struktur organisasi garis, hal tersebut

dikarenakan struktur organisasi yang diterapkan oleh Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin memiliki sistem yang berjalan dari atas

ke bawah sedangkan tanggung jawab berjalan dari bawah ke atas.

91

Berikut merupakan wewenang dan tanggung jawab masing-masing

bagian pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin :

1) Pimpinan/Pemilik

Pimpinan/pemilik merupakan pemegang kekuasaan

tertinggi dalam jalannya bisnis Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

yang memiliki tugas dan wewenang seperti:

a) Mengkoordinir bagian yang berada dibawah wewenangnya;

b) Bertanggung jawab penuh terhadap pengambilan keputusan,

perkembangan dan kelancaran usaha yang dijalankan;

c) Membantu melakukan tugas-tugas bagian penjualan dan

bagian kasir serta memberikan arahan kepada bagian-bagian

lain;

d) Memilih, menetapkan dan mengawasi tugas karyawan atau

karyawati; dan

e) Membayar gajih karyawan atau karyawati per bulan.

2) Bagian Penjualan

Bagian penjualan memiliki fungsi, yaitu fungsi penjualan.

Tugas dan tanggung jawab fungsi penjualan sebagai berikut:

a) Melayani pelanggan yang datang;

b) Menawarkan barang pada pelanggan;

c) Mencatat pesanan barang dari pelanggan dan memberitahukan

barang yang dibeli pelanggan kepada bagian kasir; dan

92

d) Bertanggung jawab atas barang yang terdapat pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin.

3) Bagian Kasir

Bagian kasir memiliki fungsi, yaitu fungsi kas. Tugas dan

tanggung jawab fungsi kas sebagai berikut:

a) Mencatat nota penjualan;

b) Memberi perintah kepada bagian pengiriman untuk

menyiapkan dan mengirim barang kepada pelanggan; dan

c) Bertanggung jawab atas pengeluaran dan pemasukan uang kas

atas transaksi yang terjadi pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin.

4) Bagian Pengiriman

Bagian pengiriman memiliki 2 (dua) fungsi, yaitu fungsi

gudang dan fungsi pengiriman.

a) Fungsi gudang

Fungsi gudang memiliki tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut:

(1) Mengecek persediaan barang;

(2) Menyiapkan barang pesanan pelanggan; dan

(3) Bertanggung jawab atas barang yang terdapat pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin.

93

b) Fungsi pengiriman

Fungsi pengiriman memiliki tugas dan tanggung jawab

sebagai berikut:

(1) Bertanggung jawab atas pengiriman barang;

(2) Mengisikan pelunasan pembayaran oleh pelanggan saat

barang dikirimkan;

(3) Bertugas dalam pengambilan barang kepada pemasok yang

berada dalam wilayah Banjarmasin; dan

(4) Bertugas menagih pelunasan piutang oleh pelanggan.

2. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas yang berjalan pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin merupakan perusahaan yang

bergerak dalam bidang perdagangan. Hal tersebut dikarenakan barang

bahan bangunan yang dijual tidak mengalami proses produksi atau siap

jual, pemilik perusahaan membeli barang jadi langsung kepada

pemasok. Oleh karena itu, Toko Beruntung Jaya Banjarmasin dapat

dikatakan sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang

perdagangan.

Sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang berjalan pada

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin terdiri dari sistem penerimaan kas

dari penjualan tunai dan piutang.

94

a. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

yang berjalan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

Sistem informasi penerimaan kas dari penjualan tunai yang

berjalan terdiri dari deskripsi pokok, informasi yang diperlukan

manajemen, fungsi yang terkait, jaringan prosedur yang membentuk

sistem, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang digunakan,

bagan alir dokumen, dan unsur pengendalian intern.

1) Deskripsi Pokok

Penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin dimulai saat pelanggan datang secara langsung

ke Toko untuk membeli barang dan melakukan pelunasan pada

barang yang dibeli. Saat pelanggan datang dan menentukan

pilihan, fungsi penjualan mencatat barang yang dipesan yang

kemudian perlu dilakukan pelunasan oleh pelanggan. Setelah

uang diterima oleh bagian kasir, bagian kasir menyerahkan nota

rangkap pertama kepada pelanggan dan barang yang telah dipilih

kemudian disiapkan oleh bagian pengiriman yang melaksanakan

fungsi gudang dan diserahkan bersamaan dengan nota rangkap

ke-2 dan ke-3 yang difungsikan sebagai arsip. Nota rangkap ke-2

diserahkan kepada pelanggan sebagai tanda terima dari pelanggan

sedangkan rangkap ke-3 diserahkan pada bagian kasir.

Selanjutnya bagian penjualan menyimpan nota rangkap ke-3

sebagai arsip.

95

2) Informasi yang Diperlukan Manajemen

Informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem

penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin yaitu:

a) Informasi data barang berupa nama barang, jumlah barang,

harga barang.

b) Data pelanggan.

c) Informasi tugas atau wewenang masing-masing karyawan.

3) Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari

penjualan tunai pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin sebagai

berikut:

a) Fungsi Penjualan

Fungsi penjualan bertanggung jawab untuk menerima

order dari pelanggan, menyampaikan order yang telah disetujui

oleh pelanggan ke fungsi kas. Fungsi ini dilakukan oleh bagian

penjualan.

b) Fungsi Kas

Fungsi kas bertanggung jawab untuk menerima order yang

telah disetujui oleh pelanggan dari fungsi penjualan dan

mengisi nota penjualan tunai. Fungsi ini dilakukan oleh bagian

kasir.

c) Fungsi gudang

Fungsi gudang bertanggung jawab menyiapkan barang

sebelum diserahkan kepada pelanggan dan mengetahui sisa

persediaan barang setiap penjualan. Fungsi ini dilakukan oleh

bagian pengiriman.

96

4) Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi

penerimaan kas penjualan tunai pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin adalah sebagai berikut:

a) Prosedur order penjualan

Prosedur order penjualan dijalankan oleh fungsi penjualan

dan fungsi kas. Fungsi penjualan menerima pesanan dari

pelanggan kemudian fungsi kas membuat nota yang terdiri dari

tiga rangkap, rangkap pertama berwarna putih diserahkan

kepada pelanggan, rangkap kedua diserahkan kepada fungsi

pengiriman, dan rangkap ketiga sebagai arsip. Prosedur order

penjualan dilakukan sebagai bentuk pelayanan kepada

pelanggan yang akan membeli barang.

b) Prosedur penerimaan kas

Prosedur penerimaan kas pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin dijalankan oleh fungsi kas. Prosedur penerimaan

kas terjadi setelah adanya kesepakatan antara pelanggan dan

fungsi penjualan serta dilakukannya pelunasan atas

pelangganan barang sebesar jumlah yang tertera pada nota oleh

pelanggan. Nota rangkap ketiga digunakan sebagai rekap untuk

pengarsipan. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi

terjadinya kecurangan dalam hasil penjualan yang ada pada

97

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin. Namun fungsi penjualan

dan fungsi kas masih dijalankan oleh orang yang sama.

c) Prosedur pencatatan penerimaan kas

Prosedur pencatatan penerimaan kas tidak dilakukan,

hanya menyimpan nota rangkap ke-3 sebagai arsip.

d) Prosedur penyerahan barang

Prosedur penyerahan barang dijalankan oleh fungsi

gudang langsung.

e) Prosedur penyetoran kas

Prosedur penyetoran kas kepada pemilik dilakukan

setiap harinya oleh fungsi kas. Penyetoran kas dilakukan

secara bersamaan dengan nota rangkap ketiga sebagi bukti

jumlah kas yang diterima dari hasil penjualan.

5) Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin pada sistem penerimaan kas dari penjualan tunai

adalah Nota.

Nota merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam

berbagai transaksi penjualan tunai. Nota pada Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin terdiri dari tiga rangkap, rangkap pertama

berwarna putih diserahkan kepada pelanggan yang telah

melakukan pembayaran, rangkap kedua berwarna kuning

diserahkan kepada bagian pengiriman yang difungsikan sebagai

98

surat jalan, dan rangkap ketiga diserahkan kepada fungsi kas.

Nota yang digunakan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

terdapat pada gambar 23 :

Gambar 23 Nota Tunai

Sumber: Toko Beruntung Jaya Banjarmasin, 2018

6) Catatan Akuntansi yang Digunakan

Pada prosedur sistem informasi penerimaan kas penjualan

tunai pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin, fungsi kas belum

mencatat penjualan harian dan hanya menyimpan arsip rangkap

ke-3.

7) Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen sistem penerimaan kas dari penjualan

tunai yang berjalan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

terdapat pada bagan 5:

99

Bagan 5 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi

Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai yang berjalan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

S

umber: Sumber: Toko Beruntung Jaya Banjarmasin, 2018

Berdasarkan bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi

penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Bagian Penjualan (Fungsi Penjualan)

Tugas-tugas fungsi penjualan yaitu:

(1) Menerima order dari pelanggan;

100

(2) Bernegosiasi dengan pelanggan sesuai harga barang yang

diminati; dan

(3) Memberitahukan barang yang diminati pelanggan

diserahkan kepada fungsi kas untuk melakukan transaksi

pembayaran.

b) Bagian Kasir (Fungsi kas)

Tugas-tugas fungsi kas, yaitu:

(1) Menerima pemberitahuan pemesanan dari fungsi penjualan

sesuai dengan barang yang diminati pelanggan;

(2) Menerima uang pembayaran dari pelanggan;

(3) Mengisi nota penjualan yang terdiri dari tiga rangkap.

Rangkap ke-1 (pertama) diserahkan kepada pelanggan,

rangkap ke-2 (kedua) diserahkan pada fungsi gudang,

rangkap ke-3 (ketiga) diarsipkan; dan

(4) Mengarsipkan nota rangkap ke-3.

c) Bagian Pengiriman (Fungsi Gudang)

(1) Menerima nota rangkap ke-2 (kedua) yang telah dibuat oleh

fungsi kas;

(2) Menyiapkan barang pesanan pelanggan; dan

(3) Menyerahkan barang kepada pelanggan.

101

8) Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern dalam sistem penerimaan kas dari

penjualan tunai yaitu sebagai berikut:

a) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab tiap bidang

Organisasi yang terdapat pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin terdapat pemisahan tanggung jawab antara bagian

penjualan, bagian kasir dan bagian pengiriman, namun belum

adanya pemisahan fungsi antara fungsi penjualan yang

merupakan fungsi operasi, fungsi kas yang merupakan fungsi

penyimpanan dan fungsi gudang yang merupakan fungsi

penyimpanan sehingga rentan terjadi penyelewengan.

b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Pencatatan penerimaan kas dari penjualan tidak dilakukan,

hanya mengarsipkan nota rangkap ke-3.

c) Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap

unit organisasi

Uang hasil penjualan harian disetorkan setiap harinya

kepada pimpinan oleh fungsi kas.

d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan fungsinya

Karyawan yang bekerja pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin fungsi dan tanggung jawab masing – masing

berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.

102

b. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Piutang yang

berjalan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

1) Deskripsi Pokok

Penerimaan kas dari piutang pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin dimulai saat pelanggan datang langsung ke Toko

untuk memesan barang dan memutuskan untuk melakukan

pelunasan pada saat barang yang dipesan diantar ke tempat

pelanggan. Kemudian fungsi penjualan mencatat pesanan

pelanggan. Setelah melakukan pemesanan, pelanggan menyerahkan

uang muka kepada fungsi kas. Saat menerima uang muka dari

pelanggan, fungsi kas mengisikan dan menyerahkan nota rangkap

pertama serta mengarahkan pada fungsi gudang untuk menyiapkan

barang yang telah dipilih oleh pelanggan kemudian dikirimkan oleh

fungsi pengiriman bersamaan dengan nota rangkap ke-2 dan ke-3

yang difungsikan sebagai surat jalan. Setelah tiba di tempat tujuan,

pelanggan melakukan pelunasan atas barang yang telah dipesan

kemudian fungsi pengiriman mencatatkan pelunasan oleh

pelanggan pada nota dan menyerahkan rangkap ke-2 kepada

pelanggan sebagai tanda bukti pelunasan sedangkan rangkap ke-3

diserahkan pada fungsi kas. Selanjutnya fungsi kas mencatat

transaksi ke dalam laporan penjualan harian.

103

2) Informasi yang Diperlukan Manajemen

Informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem

penerimaan kas dari piutang pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin yaitu:

a) Informasi data barang berupa nama barang dan jumlah barang;

b) Data pelanggan;

3) Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari piutang

pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin sebagai berikut:

a) Fungsi Penjualan

Fungsi penjualan bertanggung jawab untuk menerima

order dari pelanggan, menyampaikan order yang telah disetujui

oleh pelanggan ke fungsi kas. Fungsi ini dilakukan oleh bagian

penjualan.

b) Fungi Kasir

Fungsi kas bertanggung jawab untuk menerima order yang

telah disetujui oleh pelanggan dari fungsi penjualan, menerima

pembayaran uang muka dari pelanggan, mengisi nota penjualan,

menyerahkan nota kepada fungsi pengiriman dan menerima

pelunasan pelanggan dari fungsi pengiriman setelah barang

diantarkan. Fungsi ini dilakukan oleh bagian kasir.

104

c) Fungsi Gudang

Fungsi gudang bertanggung jawab untuk menyiapkan

barang yang dipesan oleh pelanggan. Fungsi ini dilakukan oleh

bagian pengiriman.

d) Fungsi Pengiriman

Fungsi pengiriman bertanggung jawab untuk

mengantarkan barang yang dipesan oleh pelanggan, menerima

uang pelunasan dari pelanggan dan menyerahkan uang

pelunasan kepada fungsi kas. Fungsi ini dilakukan oleh bagian

pengiriman.

4) Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi

penerimaan kas piutang yang berjalan pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin adalah sebagai berikut:

a) Prosedur order penjualan

Prosedur order penjualan dijalankan oleh fungsi penjualan

dan fungsi kas. Fungsi penjualan menerima dan mencatatkan

pesanan dari pelanggan melalui telepon maupun pelanggan

datang langsung ke Toko namun pembayaran dilakukan pada

saat barang telah diantar ke tempat pelanggan, kemudian fungsi

kas membuat nota yang terdiri dari tiga rangkap, rangkap

pertama berwarna putih diserahkan kepada pelanggan bagi

105

pelanggan yang datang langsung ke perusahaan, rangkap ke-2

dan ke-3 diserahkan kepada fungsi pengiriman sebagai surat

jalan sekaligus pencatatan pelunasan oleh pelanggan. Setelah

fungsi pengiriman menerima pelunasan oleh pelanggan, nota

rangkap ke-3 kemudian diserahkan pada fungsi kas. Prosedur

order penjualan dilakukan sebagai bentuk pelayanan kepada

pelanggan yang akan membeli barang.

b) Prosedur penerimaan kas

Prosedur penerimaan kas pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin dijalankan oleh fungsi kas. Prosedur penerimaan

kas terjadi saat pelanggan membayar uang muka dan setelah

pelanggan melunasi pembayaran kepada fungsi pengiriman

dimana uang pembayaran tersebut diserahkan ke fungsi kas.

Seperti penjelasan pada poin a) nota rangkap ketiga diserahkan

ke bagian penjulan yaitu pada fungsi kas yang digunakan

sebagai media pembantu untuk pengarsipan. Hal tersebut

dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan dalam

hasil penjualan yang ada pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin. Namun fungsi penjualan dan fungsi kas masih

dijalankan oleh orang yang sama.

c) Prosedur pencatatan penerimaan kas

Prosedur pencatatan penerimaan kas tidak dilakukan,

hanya menyimpan nota rangkap ke-3 sebagai arsip.

106

d) Prosedur pengiriman barang

Prosedur pengiriman barang dijalankan oleh fungsi

pengiriman. Prosedur ini terjadi apabila pelanggan meminta

pada pihak Toko untuk mengantarkan barang yang dibelinya.

Pada saat itu, fungsi kas mengarahkan fungsi gudang untuk

menyiapkan barang dan fungsi pengiriman mengantarkan

barang dengan membawa nota rangkap kedua dan ketiga ke

tempat tujuan serta menerima pelunasan pembayaran dari

pelanggan.

e) Prosedur penyetoran kas

Prosedur penyetoran kas kepada pemilik dilakukan

setiap harinya oleh fungsi kas. Penyetoran kas dilakukan secara

bersamaan dengan penyerahan nota rangkap ke-3 yang

selanjutnya akan menjadi arsip sebagi bukti jumlah kas yang

diterima dari hasil penjualan.

5) Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin pada sistem penerimaan kas dengan dari piutang

adalah Nota.

Nota merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam

berbagai transaksi penjualan tunai. Nota pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin terdiri dari tiga rangkap, rangkap pertama berwarna

putih diserahkan kepada pelanggan yang telah membayar DP,

107

rangkap ke-2 berwarna kuning diserahkan kepada bagian

pengiriman yang difungsikan sebagai surat jalan, dan rangkap ke-3

diserahkan kepada fungsi kas. Berikut merupakan nota yang

digunakan terdapat pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin.

Gambar 24

Nota Piutang

Sumber: Toko Beruntung Jaya Banjarmasin, 2018

6) Catatan Akuntansi yang Digunakan

Pada prosedur sistem informasi penerimaan kas penjualan

tunai pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin, fungsi kas belum

mencatat penjualan harian dan hanya menyimpan arsip rangkap ke-

3.

7) Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen sistem penerimaan kas dari piutang yang

berjalan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin pada Bagan 6.

108

Bagan 6 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dari

Piutang yang berjalan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

109

Lanjutan

Sumber: Toko Beruntung Jaya Banjarmasin, 2018

Berdasarkan bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi

penerimaan kas dari piutang pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Pemilik/Pimpinan berwenang untuk menerima dan

mencocokkan nota rangkap ke-2 (ketiga) beserta uang hasil

penjualan barang Toko yang diserahkan oleh fungsi kas.

110

b) Bagian Penjualan

Fungsi Penjualan, yaitu menerima order dari pelanggan dan

mencatat pesanan pelanggan pada buku pesanan.

c) Bagian Kasir

Fungsi kas, yaitu:

(1) Mengisi nota penjualan yang terdiri dari tiga rangkap.

Rangkap ke-1 (pertama) diserahkan pada fungsi gudang,

dan rangkap ke-2 (kedua) diserahkan pada pelanggan saat

pelanggan membayar uang muka dan ke-3 (ketiga)

diarsipkan;

(2) Menerima nota rangkap ke-2 (kedua) beserta uang

pelunasan setelah barang diantar oleh fungsi pengiriman;

(3) Mengarsipkan nota rangkap ke-2;

(4) Menyerahkan nota rangkap ke-3 (ketiga) kepada pimpinan;

dan

(5) Menerima nota rangkap ke-3 (ketiga) dari pimpinan serta

mengarsipkannya.

d) Bagian Pengiriman

(1) Fungsi Gudang, yaitu:

(a) Menerima nota rangkap ke-1 (kedua) dan ke-3 (ketiga)

yang telah dibuat oleh fungsi kas;

(b) Menyiapkan barang pesanan pelanggan; dan

(c) Menyerahkan nota rangkap ke-2 (kedua) dan ke-3

(ketiga) beserta barang kepada fungsi pengiriman.

111

(2) Fungsi Pengiriman, yaitu:

(a) Menerima nota rangkap ke-1 (pertama) dari fungsi

gudang yang telah dibuat oleh fungsi kas;

(b) Mengantar barang, menerima pelunasan pembayaran

serta tanda terima dari pelanggan;

(c) Menyerahkan nota rangkap ke-1 (pertama) kepada

pelanggan; dan

(d) Bertanggung jawab menyerahkan uang beserta nota

rangkap ke-2 yang telah berisi tanda terima dari

pelanggan kepada fungsi kas.

8) Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern dalam sistem penerimaan kas dari

piutang yaitu sebagai berikut:

a) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab tiap bidang

Organisasi yang terdapat pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin terdapat pemisahan tanggung jawab antara bagian

penjualan, bagian kasir dan bagian pengiriman, namun belum

adanya pemisahan fungsi antara fungsi penjualan yang

merupakan fungsi operasi dengan fungsi kas yang merupakan

fungsi penyimpanan dan fungsi gudang yang merupakan fungsi

penyimpanan dengan fungsi pengiriman sehingga rentan terjadi

penyelewengan.

112

e) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Pencatatan penerimaan kas dari penjualan tidak dilakukan,

hanya mengarsipkan nota rangkap ke-3.

f) Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap

unit organisasi

Uang hasil penjualan harian disetorkan setiap harinya

kepada pimpinan oleh fungsi kas.

g) Karyawan yang mutunya sesuai dengan fungsinya

Karyawan yang bekerja pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin fungsi dan tanggung jawab masing – masing

berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Analisis Permasalahan

a. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan

Tunai pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa data yang telah

dikumpulkan, dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi

penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai

berikut:

1) Informasi yang diperlukan manajemen

Tidak adanya informasi akuntansi penerimaan kas dari

penjualan tunai untuk periode harian dan laporan penjualan

lainnya.

113

2) Fungsi yang terkait

Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin memanfaatkan fungsi penjualan,

fungsi kas dan fungsi gudang. Fungsi yang terkait pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin masih memiliki kelemahan seperti

terjadinya perangkapan fungsi antara fungsi penjualan yang

merupakan fungsi operasi, fungsi kas yang merupakan fungsi

penyimpanan dan fungsi gudang yang merupakan fungsi

penyimpanan yang dilakukan oleh orang yang sama sehingga

rentan terjadinya penyelewengan.

3) Jaringan prosedur yang membentuk sistem

Jaringan prosedur yang membentuk sistem pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin meliputi prosedur order penjualan,

prosedur penerimaan kas, prosedur pencatatan penerimaan kas,

prosedur pengiriman barang, dan prosedur penyerahan barang

dapat dikatakan sudah tepat namun segala pencatatan masih

dilakukan secara manual sehingga rentan sekali terjadinya

kesalahan.

4) Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi

akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin berupa Nota Penjualan.

114

Secara umum dokumen yang digunakan sudah memadai

untuk mencatat transaksi penjualan tunai. Tetapi, masih ada

kekurangan pada dokumen tersebut berupa:

a) Nota penjualan belum disertai nomor urut tercetak sehingga nota

yang digunakan pada waktu tertentu ketika diperlukan pada

waktu yang akan datang fungsi yang berwenang memerlukan

waktu untuk melakukan pencarian kembali.

b) Nota penjualan masih diisi secara manual

c) Pengarsipan dokumen yang banyak mengakibatkan berkas

tertumpuk sehingga menyulitkan dalam pencarian ketika

dibutuhkan, bahkan memungkinkan dokumen terselip, hilang

ataupun rusak.

d) Belum ada dokumen seperti laporan penerimaan kas sebagai

dokumen pendukung saat penyerahan uang ke pimpinan dan

belum ada laporan penjualan lainnya.

5) Catatan akuntansi yang digunakan

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin belum ada memiliki

catatan akuntansi apapun.

6) Sistem pengendalian intern

Sistem pengendalian intern dari sistem informasi akuntansi

penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin belum memenuhi unsur sistem informasi akuntansi

penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu:

115

a) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara

tegas

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin telah menerapkan

pemisahan bagian antara bagian penjualan, bagian kasir dan

bagian pengiriman dimana bagian penjualan menangani

permintaan barang dan bagian kasir menangani penerimaan kas.

Sedangkan bagian pengiriman bertugas yang terdiri dari fungsi

gudang dan fungsi pengiriman yang bertanggungjawab

menyiapkan dan mengirim barang, namun Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin tidak memisahkan fungsi antara fungsi penjualan

yang merupakan fungsi operasi, fungsi kas yang merupakan fungsi

penyimpanan dan fungsi gudang yang merupakan fungsi

penyimpanan sehingga rentan terjadi penyelewengan.

b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

(1) Tidak ada cap “lunas” pada nota penjualan saat pelanggan

melunasi barangnya oleh fungsi kas.

(2) Tidak ada keterangan tentang status penyerahan barang

yang ditugaskan kepada fungsi pengiriman oleh fungsi kas

jika pelanggan menggunakan jasa pengiriman dan fungsi

gudang jika pelanggan tidak menggunakan jasa pengiriman.

(3) Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi

setiap unit organisasi

Nota yang digunakan dalam penjualan tunai tidak

menggunakan nomor urut tercetak sehingga penggunaannya

116

tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang

yaitu fungsi kas.

(4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan fungsinya

Karyawan yang bekerja pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin sudah memiliki fungsi dan tanggung jawab

masing – masing berdasarkan kemampuan yang mereka

miliki.

b. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Piutang

pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa data yang telah

penulis kumpulkan, dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi

penerimaan kas dari piutang yang diterapkan pada Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai

berikut:

1) Informasi yang diperlukan manajemen

Informasi yang diperlukan manajemen selama ini hanya

laporan penjualan harian dan buku pesanan barang. Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin tidak memiliki informasi mengenai

laporan penjualan per tanggal maupun keseluruhan, laporan

penjualan per jenis barang, laporan penjualan per barang, laporan

data barang, dan laporan data pelanggan. Informasi tersebut

berkaitan erat dengan penerimaan kas pada Toko Beruntung Jaya

117

Banjarmasin, sehingga perusahaan juga memerlukan informasi-

informasi tersebut.

2) Fungsi yang terkait

Sistem penerimaan kas dari penjualan piutang pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin memanfaatkan fungsi penjualan,

fungsi kas, fungsi gudang, dan fungsi pengiriman. Fungsi yang

terkait pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin masih memiliki

kelemahan seperti terjadinya perangkapan fungsi antara fungsi

penjualan yang merupakan fungsi operasi dengan fungsi kas yang

merupakan fungsi penyimpanan dan fungsi gudang yang

merupakan fungsi penyimpanan dengan fungsi pengiriman yang

merupakan fungsi operasi dilakukan oleh orang yang sama

sehingga rentan terjadinya penyelewengan.

3) Jaringan prosedur yang membentuk sistem

Jaringan prosedur yang membentuk sistem pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin meliputi prosedur order penjualan,

prosedur penerimaan kas, prosedur pencatatan penerimaan kas,

prosedur pengiriman barang, dan prosedur penyerahan barang

dapat dikatakan sudah tepat namun masih menggunakan cara yang

manual sehingga rentan terjadinya kesalahan.

118

4) Dokumen yang digunakan

a) Nota Penjualan

Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi

akuntansi penerimaan kas dari piutang pada Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin berupa Nota Penjualan. Masih ada

kekurangan pada dokumen tersebut berupa:

(1) Nota penjualan belum disertai nomor urut tercetak

sehingga nota yang digunakan pada waktu tertentu ketika

diperlukan pada waktu yang akan datang fungsi yang

berwenang memerlukan waktu untuk melakukan

pencarian kembali.

(2) Nota penjualan masih diisi secara manual

b) Pengarsipan dokumen yang banyak melibatkan berkas

tertumbuk sehingga menyulitkan dalam pencarian ketika

dibutuhkan, bahkan memungkinkan dokumen terselip, hilang

ataupun rusak.

c) Belum ada dokumen seperti laporan piutang untuk mengetahui

daftar piutang

d) Belum ada dokumen seperti laporan penerimaan kas dari

piutang sebagai dokumen pendukung saat penyerahan uang ke

pimpinan.

119

5) Catatan akuntansi yang digunakan

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin tidak memiliki catatan

akuntansi dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari

piutang.

6) Sistem pengendalian intern

Permasalahan yang ada pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang

pada sistem pengendalian intern sebagai berikut:

a) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin telah menerapkan

pemisahan fungsi antara bagian penjualan, bagian kasir dan

bagian pengiriman dimana bagian penjualan menangani

permintaan barang dan bagian kasir menangani penerimaan

kas. Sedangkan bagian pengiriman bertugas yang terdiri dari

fungsi gudang dan fungsi pengiriman yang bertanggungjawab

menyiapkan dan mengirim barang, namun fungsi penyimpanan

dan fungsi gudang yang merupakan fungsi penyimpanan

dengan fungsi pengiriman yang merupakan fungsi operasi

ditangani oleh orang yang sama dengan kata lain terjadinya

perangkapan fungsi antara fungsi penjualan dengan fungsi kas

dan fungsi gudang dengan fungsi pengiriman sehingga rentan

terjadinya penyelewengan.

120

b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin yaitu:

(1) Belum ada prosedur pencatatan untuk mengetahui piutang

yang akan ditagih.

(2) Belum ada prosedur pencatatan penerimaan kas dari

pelunasan piutang.

c) Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap

unit organisasi

Nota yang digunakan tidak menggunakan nomor urut

tercetak sehingga penggunaannya tidak dapat

dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang fungsi kas dan

dilakukannya penyerahan nota berwarna putih (lembar

pertama) sebelum pelanggan melunasi pembayaran atas barang

yang dibeli.

d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan fungsinya

Karyawan yang bekerja pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin sudah memiliki fungsi dan tanggung jawab

masing-masing berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.

121

2. Alternatif Pemecahan Masalah

a. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai

pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin yang Disarankan

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka alternatif

pemecahan masalah yang penulis berikan untuk sistem informasi

akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin yaitu sebagai berikut:

1) Informasi yang diperlukan manajemen yang disarankan Informasi

yang diperlukan manajemen dalam system informasi akuntansi

penerimaan kas dari penjualan tunai yang disarankan, yaitu

sebagai berikut:

a) Laporan data barang

b) Laporan data jenis barang

c) Laporan data pelanggan

d) Laporan penjualan per tanggal maupun keseluruhan

e) Laporan penjualan per jenis barang

f) Laporan penjualan per barang

g) Laporan penjualan per pelanggan

h) Laporan penerimaan kas dari penjualan tunai

2) Fungsi terkait yang disarankan

Fungsi yang terkait pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

masih terdapat perangkapan tugas seperti pada fungsi penjualan,

122

fungsi kas dan fungsi gudang yang dilakukan oleh orang yang

sama.

Penulis menyarankan fungsi penjualan, fungsi kas dan

fungsi gudang pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin perlu

dilakukan oleh orang yang berbeda dengan menugaskan salah

satu karyawan pada fungsi yang berbeda untuk berpindah ke salah

satu fungsi penjualan, fungsi kas ataupun fungsi gudang sesuai

dengan kemampuannya dan volume pekerjaan.

3) Jaringan prosedur yang membentuk sistem yang disarankan

a) Prosedur order penjualan

Prosedur order penjualan dilakukan sebagai bentuk

pelayanan kepada pelanggan yang akan membeli barang.

Prosedur ini dilakukan oleh fungsi penjualan. Fungsi penjualan

menyampaikan order yang telah disetujui oleh pelanggan ke

fungsi kas.

b) Prosedur penerimaan kas

Prosedur ini melakukan penerimaan pembayaran dari

pelanggan secara tunai. Fungsi kas menginput data transaksi

penerimaan kas dari penjualan tunai ke program aplikasi dan

mencetak nota penjualan sebanyak 2 lembar. Prosedur ini

dilakukan oleh fungsi kas.

123

c) Prosedur pencatatan penjualan tunai

Prosedur ini digunakan untuk melakukan pencatatan

laporan penerimaan kas dari penjualan tunai, kemudian

menyerahkan laporan tersebut kepada pimpinan.

d) Prosedur penyetoran kas

Prosedur penyetoran kas kepada pimpinan dilakukan

setiap bulannya oleh fungsi kas. Penyetoran kas dilakukan

secara bersamaan dengan variasi laporan penerimaan kas

sebagai bukti jumlah kas yang diterima dari hasil penjualan.

4) Dokumen yang disarankan

Dokumen yang disarankan untuk Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin untuk penjualan tunai sebagai berikut:

a) Nota Penjualan Tunai

Nota penjualan tunai merupakan dokumen yang

digunakan sebagai bukti pembayaran oleh pelanggan. Penulis

membuat nota dengan mengikuti format yang terdapat pada

perusahaan, namun ada beberapa yang penulis tambahkan agar

terlihat lebih rapi dan jelas dengan menggunakan sistem yang

terkomputerisasi. Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas dalam

penerapannya. Berikut merupakan nota..yang disarankan oleh

penulis:

124

Gambar 25 Nota Penjualan Tunai yang Disarankan

Sumber : Penulis, 2018

Nota yang digunakan oleh Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin tidak memiliki nomor urut tercetak sehingga

Penulis menyarankan pada nota perlu ditambahkan nomor urut

tercetak seperti gambar di atas. Nota yang penulis sarankan

tidak mencetak jumlah pembayaran dan kembalian dari

pelanggan, namun pada program aplikasi terdapat jumlah

bayar serta kembaliannya.

125

b) Laporan Penjualan Per Nota Tunai

Dokumen ini digunakan untuk mengetahui penjualan

tunai per nota. Penulis menggunakan komputerisasi dalam

pembuatan Laporan Penjualan Per Nota Tunai. Berikut ini

desain Laporan Penjualan Per Nota Tunai yang disarankan:

Gambar 26 Laporan Penjualan Per Nota Tunai yang disarankan

Sumber : Penulis, 2018

126

c) Laporan Penjualan Per Tanggal Tunai

Dokumen ini digunakan untuk mengetahui penjualan

tunai per nota. Penulis menggunakan komputerisasi dalam

pembuatan Laporan Penjualan Per Nota Tunai. Berikut ini

desain Laporan Penjualan Per Nota Tunai yang disarankan:

Gambar 27 Laporan Penjualan Per Tanggal Tunai yang Disarankan

Sumber: Penulis, 2018

127

d) Laporan Penerimaan Kas

Laporan penerimaan kas dari penjualan tunai dibuat oleh

fungsi kas. Laporan ini digunakan untuk memberikan

informasi mengenai total penerimaan kas dari penjualan yang

terjadi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin. Berikut

merupakan laporan penerimaan kas dari penjualan tunai yang

disarankan:

Gambar 28 Laporan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai yang Disarankan

Sumber: Penulis, 2018

128

5) Catatan akuntansi yang disarankan

Catatan akuntansi yang disarankan pada Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin dalam sistem informasi akuntansi penerimaan

kas dari penjualan tunai adalah laporan penerimaan kas dari

penjualan tunai dan laporan penjualan tunai.

6) Sistem pengendalian intern yang disarankan

Sistem pengendalian intern pada penerimaan kas dari

penjualan tunai pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin yang

disarankan antara lain:

a) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin tidak memisahkan

fungsi antara fungsi penjualan, fungsi kas dan fungsi gudang.

Maka penulis menyarankan untuk diadakannya pemisahan fungsi

antara fungsi antara fungsi penjualan (fungsi operasi), fungsi kas

(fungsi penyimpanan) dan fungsi gudang (fungsi penyimpanan)

agar dilakukan oleh orang yang berbeda seperti dengan merekrut

karyawan baru atau menugaskan salah satu karyawan pada fungsi

yang berbeda untuk berpindah ke salah satu fungsi penjualan

ataupun fungsi kas sesuai dengan kemampuannya.

129

b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Penulis menyarankan untuk menambahkan prosedur

pencatatan penerimaan kas ke dalam sistem informasi

akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai.

c) Praktik yang sehat

Nota penjualan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

hendaknya menggunakan nomor urut tercetak sebagai nomor

notanya agar kesalahan dalam melakukan transaksi penjualan

dapat diminimalisir. Hal tersebut dilakukan agar semua transaksi

yang terjadi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin dapat

diawasi dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan

oleh fungsi kas.

d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya

Karyawan yang bekerja pada Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin sudah memiliki fungsi dan tanggung jawab

masing – masing berdasarkan kemampuan yang mereka

miliki.

7) Bagan alir dokumen yang disarankan

Berikut ini bagan alir dokumen yang disarankan pada

sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai

pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin pada bagan 7:

130

Bagan 7 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan

Tunai yang disarankan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

131

Lanjutan

Sumber: Penulis, 2018

Keterangan:

- Variasi Laporan Penjualan terdiri dari Laporan Penjualan Keseluruhan

dan Per Tanggal, Laporan Penjualan Per Barang, Laporan Penjualan

Per Jenis Barang, dan Laporan Penjualan Tunai Keseluruhan dan Per

Tanggal.

Berdasarkan bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi

penerimaan kas dari penjualan tunai yang disarankan pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin dapat dijelaskan sebagai berikut:

132

a) Pemilik/Pimpinan berwenang untuk menerima dan

mencocokkan laporan-laporan penjualan beserta uang yang

dihasilkan dari penjualan barang toko yang diserahkan oleh

fungsi kas.

b) Bagian Penjualan (Fungsi Penjualan)

Fungsi Penjualan bertugas sebagai berikut:

(1) Menerima order dari pelanggan;

(2) Melayani pelanggan sesuai jenis barang yang dimanati;

dan

(3) Memberitahukan barang yang diminatinya diserahkan

kepada kasir untuk melakukan transaksi pembayaran

c) Bagian Kasir (Fungsi kas)

Fungsi kas bertugas sebagai berikut:

(1) Menerima pemberitahuan dari fungsi kas;

(2) Menerima pembayaran dari pelanggan;

(3) Menginput transaksi penjualan;

(4) Mencetak nota penjualan yang 3(tiga) rangkap, nota

rangkap ke-1 (pertama) diserahkan kepada pelanggan

sedangkan nota rangkap ke-2 (kedua) dan ke-3 (ketiga)

diserahkan kepada fungsi gudang;

(5) Menerima nota penjualan rangkap ke-2 (kedua) setelah

barang diserahkan dari fungsi gudang;

133

(6) Mencetak variasi laporan penjualan yang terdiri dari

Laporan Penjualan Keseluruhan dan Per Tanggal, Laporan

Penjualan Per Barang, Laporan Penjualan Per Jenis

Barang, dan Laporan Penjualan Tunai Keseluruhan dan

Per Tanggal;

(7) Menyerahkan variasi laporan penjualan beserta uang hasil

penjualan kepada pimpinan; dan

(8) Mengarsipkan variasi laporan penjualan.

d) Bagian Pengiriman (Fungsi Gudang)

Fungsi Gudang bertugas sebagai berikut:

(1) Menerima nota penjualan yang terdiri dari 2 (dua)

rangkap dari fungsi kas;

(2) Menyiapkan barang pesanan pelanggan;

(3) Menyerahkan barang yang telah disiapkan kepada

pelanggan;

(4) Meminta tanda tangan dari pelanggan sebagai tanda

terima barang;

(5) Mengarsipkan nota penjualan rangkap ketiga menurut

tanggal sebagai bukti pengeluaran barang; dan

(6) Menyerahkan nota penjualan rangkap kedua yang telah

bertanda tangan kepada fungsi kas.

134

b. Sistem Informasi Penerimaan Kas dari Piutang pada Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin yang Disarankan

Berdasarkan dari permasalahan yang telah diuraikan, maka

penulis memberikan alternatif pemecahan masalah untuk sistem

informasi akuntansi penerimaan kas dari piutang sebagai berikut:

1) Informasi yang diperlukan manajemen yang disarankan Informasi

yang diperlukan manajemen dalam sistem informasi akuntansi

penerimaan kas dari piutang yang disarankan, yaitu sebagai

berikut:

a) Laporan data barang

b) Laporan data jenis barang

c) Laporan data pelanggan

d) Laporan penjualan per tanggal maupun keseluruhan

e) Laporan penjualan per jenis barang

f) Laporan penjualan per barang

g) Laporan penjualan per pelanggan

h) Laporan penerimaan kas dari uang muka

i) Laporan penerimaan kas dari piutang

2) Fungsi terkait yang disarankan

Fungsi yang terkait pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

sebaiknya tidak mengalami perangkapan fungsi seperti:

a) Fungsi penjualan (fungsi operasi) yang merangkap dengan

fungsi kas (fungsi penyimpanan). Penulis menyarankan fungsi

135

penjualan dan fungsi kas pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin perlu dilaksanakan oleh orang yang berbeda

dengan cara menugaskan salah satu karyawan yang memiliki

kemampuan untuk mengemban tanggungjawab dengan baik

dengan mempertimbangan volume pekerjaan.

b) Fungsi gudang (fungsi penyimpanan) dan fungsi pengiriman

(fungsi operasi) pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin tidak

dipisahkan secara tegas, maka penulis menyarankan agar

fungsi gudang dan fungsi pengiriman dilakukan oleh orang

yang berbeda.

3) Jaringan prosedur yang membentuk sistem yang disarankan

a) Prosedur Penerimaan Kas

Prosedur ini melakukan penerimaan pembayaran dari

pelanggan berupa uang muka. Kemudian menginput data

transaksi penerimaan kas dari penjualan kredit ke program

aplikasi dan mencetak nota penjualan. Prosedur ini dilakukan

oleh fungsi kas.

b) Prosedur Penerimaan Kas dari Piutang

Prosedur ini dilaksanakan oleh fungsi kas untuk

melayani pelanggan yang membayar uang atas transaksi

penjualan barang. Setelah pelanggan melakukan pembayaran

uang muka setengah dari total harga barang fungsi kas akan

136

mencetak nota penjualan dua rangkap, lalu menyerahkan nota

rangkap 2 ke pelanggan dan rangkap 1 ke fungsi pengiriman.

c) Prosedur penyetoran kas

Prosedur penyetoran kas kepada pimpinan dilakukan

setiap bulannya oleh fungsi kas. Penyetoran kas dilakukan

secara bersamaan dengan variasi laporan penerimaan kas

sebagai bukti jumlah kas yang diterima dari hasil penjualan.

4) Dokumen yang disarankan

Dokumen yang disarankan untuk Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin untuk penerimaan kas dari piutang sebagai berikut:

a) Nota Penjualan (Menggunakan Uang Muka)

Nota penjualan merupakan dokumen yang digunakan

sebagai bukti pembayaran uang muka oleh pelanggan. Penulis

membuat nota dengan mengikuti format yang terdapat pada

perusahaan, namun ada beberapa yang penulis tambahkan agar

terlihat lebih rapi dan jelas dengan menggunakan sistem yang

terkomputerisasi. Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas dalam

penerapannya. Berikut merupakan nota..yang disarankan oleh

penulis pada gambar 29.

137

Gambar 29 Nota Penjualan (Menggunakan Uang Muka) yang Disarankan

Sumber : Penulis, 2018

Nota yang digunakan oleh Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin tidak memiliki nomor urut tercetak sehingga

Penulis menyarankan pada nota perlu ditambahkan nomor urut

tercetak seperti gambar di atas. Nota yang penulis sarankan

terdapat ongkos antar, uang muka dan jumlah piutang.

138

b) Nota Delivery Order

Nota DO merupakan dokumen yang berfungsi sebagai

surat perintah yang ditujukan kepada fungsi gudang untuk

penyerahan barang kepada fungsi pengiriman. Selanjutnya

dokumen ini berfungsi sebagai bukti pengeluaran barang atas

perintah yang menerbitkan Delivery Order.

Gambar 30 Nota Delivery Order yang Disarankan

Sumber: Penulis, 2018

139

c) Laporan Penerimaan Kas dari Uang Muka

Laporan penerimaan kas dari uang muka dibuat oleh

fungsi kas. Laporan ini digunakan untuk memberikan

informasi mengenai total penerimaan kas dari uang muka yang

terjadi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin. Berikut

merupakan laporan penerimaan kas dari uang muka yang

disarankan pada gambar 31.

Gambar 31 Laporan Penerimaan Kas dari Uang Muka yang Disarankan

Sumber: Penulis, 2018

140

d) Laporan Penerimaan Kas dari Piutang

Laporan penerimaan kas dari piutang dibuat oleh fungsi

kas. Laporan ini digunakan untuk memberikan informasi

mengenai total penerimaan kas dari piutang yang terjadi pada

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin. Berikut merupakan laporan

penerimaan kas dari piutang yang disarankan pada gambar 32.

Gambar 32 Laporan Penerimaan Kas dari Piutang yang Disarankan

Sumber: Penulis, 2018

5) Catatan akuntansi yang disarankan

Catatan akuntansi dari piutang yang disarankan pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin dalam sistem informasi akuntansi

penerimaan kas dari piutang adalah laporan penerimaan kas

piutang.

141

6) Sistem pengendalian intern yang disarankan

Sistem pengendalian intern pada penerimaan kas dari

piutang pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin yang disarankan

antara lain:

a) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional

secara tegas

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin tidak memisahkan

fungsi antara fungsi penjualan yang merupakan fungsi operasi

dengan fungsi kas yang merupakan fungsi penyimpanan dan

fungsi gudang yang merupakan fungsi penyimpanan dengan

fungsi pengiriman yang merupakan fungsi operasi. Maka

penulis menyarankan untuk diadakannya pemisahan fungsi

antara fungsi kas dan fungsi gudang dengan fungsi pengiriman

agar dilakukan oleh orang yang berbeda dengan menugaskan

salah satu karyawan pada fungsi yang berbeda untuk berpindah

ke salah satu fungsi penjualan ataupun fungsi kas sesuai

dengan kemampuannya.

b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin yang disarankan adalah sebagai

berikut:

(1) Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara

membuat dokumen khusus piutang yang telah lunas atau

142

membubuhkan cap “lunas” pada nota pelunasan bagi

piutang yang telah dilunasi pelanggan.

(2) Adanya laporan penerimaan kas dari piutang yang

diotorisasi oleh fungsi kas.

c) Praktik yang sehat

Nota penjualan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

hendaknya menggunakan nomor urut tercetak sebagai nomor

notanya agar kesalahan dalam melakukan transaksi penjualan

dapat diminimalisir. Hal tersebut dilakukan agar semua

transaksi yang terjadi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

dapat diawasi dan penggunaannya dapat

dipertanggungjawabkan oleh fungsi kas.

d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya

Karyawan yang bekerja pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin sudah memiliki fungsi dan tanggung jawab

masing – masing berdasarkan kemampuan yang mereka

miliki.

7) Bagan alir dokumen yang disarankan

Berikut ini bagan alir dokumen yang disarankan pada sistem

informasi akuntansi penerimaan kas dari piutang pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin pada bagan 8.

143

Bagan 8 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan

Piutang yang disarankan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

144

Lanjutan

Sumber: Penulis, 2018

Keterangan:

- Variasi Laporan Penjualan terdiri dari Laporan Penjualan Keseluruhan

dan Per Tanggal, Laporan Penjualan Kredit Keseluruhan dan Per

Tanggal, dan Laporan Pelunasan Piutang.

145

Berdasarkan bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi

penerimaan kas dari piutang yang disarankan pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Pemilik/Pimpinan berwenang untuk menerima dan

mencocokkan laporan-laporan penjualan beserta uang yang

dihasilkan dari penjualan barang toko yang diserahkan oleh

fungsi kas.

b) Bagian Penjualan (Fungsi Penjualan)

Fungsi Penjualan bertugas sebagai berikut:

(1) Menerima order dari pelanggan;

(2) Melayani pelanggan sesuai jenis barang yang dimanati;

(3) Menginput transaksi delivery order; dan,

(4) Mencetak nota delivery order yang 2(dua) rangkap, nota

delivery order rangkap ke-1 (pertama) diserahkan kepada

fungsi kas sedangkan nota rangkap ke-2 (kedua)

diarsipkan menurut tanggal.

c) Bagian Kasir (Fungsi kas)

Fungsi kas bertugas sebagai berikut:

(1) Menerima nota delivery order dari fungsi kas;

(2) Menerima pembayaran uang muka dari pelanggan;

(3) Menginput transaksi penjualan;

(4) Mencetak nota penjualan yang 2(dua) rangkap, nota

delivery order dan nota penjualan rangkap ke-1 (pertama)

diserahkan kepada fungsi gudang sedangkan nota

146

penjualan rangkap ke-2 (kedua) diserahkan kepada

pelanggan;

(5) Menerima nota penjualan rangkap ke-2 (kedua) dan uang

pelunasan setelah barang diserahkan dari fungsi

pengiriman;

(6) Menginputkan pelunasan piutang;

(7) Mencetak nota pelunasan piutang;

(8) Mengarsipkan nota penjualan rangkap ke-2 (kedua) dan

nota pelunasan piutang menurut nomor urut;

(9) Mencetak variasi laporan penjualan terdiri dari Laporan

Penjualan Keseluruhan dan Per Tanggal, Laporan

Penjualan Kredit Keseluruhan dan Per Tanggal, dan

Laporan Pelunasan Piutang.

(10) Menyerahkan variasi laporan penjualan beserta uang hasil

penjualan kepada pimpinan; dan

(11) Mengarsipkan variasi laporan penjualan.

d) Bagian Pengiriman

(1) Fungsi Gudang

Fungsi Gudang bertugas sebagai berikut:

(a) Menerima nota delivery order dan nota penjualan

rangkap ke-1 (pertama) dari fungsi kas;

(b) Menyiapkan barang pesanan pelanggan;

147

(c) Meminta tanda tangan fungsi pengiriman pada nota

delivery order sebagai tanda pengeluaran barang dan

tanda terima barang; dan

(d) Menyerahkan nota penjualan beserta barang yang

telah disiapkan kepada fungsi pengiriman.

(2) Fungsi Pengiriman

Fungsi Pengiriman bertugas sebagai berikut:

(a) Menerima nota penjualan rangkap ke-1 (pertama) dari

fungsi gudang berserta barang pesanan pelanggan;

(b) Mengantarkan dan menyerahkan barang ke pelanggan

sesuai dengan alamat yang diberikan;

(c) Membandingkan kedua rangkap nota penjualan;

(d) Menerima pelunasan piutang dari pelanggan;

(e) Meminta tanda tangan dari pelanggan sebagai tanda

terima;

(f) Menyerahkan nota penjualan rangkap ke-1 (pertama)

kepada pelanggan beserta barang; dan

(g) Menyerahkan nota penjualan rangkap ke-2 (kedua)

kepada fungsi kas beserta uang pelunasan dari

pelanggan.

148

c. Program Aplikasi Akuntansi Penerimaan Kas pada Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin yang Disarankan

Langkah-langkah dalam mendesain sebuah program aplikasi

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas untuk Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin yaitu sebagai berikut:

1) Normalisasi

Bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa konsep dasar

normalisasi merupakan bagian dari perancangan basis data. Tanpa

normalisasi, sistem basis data menjadi tidak akurat, lambat, tidak

efisien serta tidak memberikan data yang diharapkan. Terdapat

empat tahap normalisasi, berikut merupakan penjelasan empat

tahap normalisasi yang dibutuhkan untuk merancang basis data

sistem informasi akuntansi penerimaan kas:

a) Normalisasi tahap 0 (Unnormalized)

Normalisasi tahap 0 yaitu mencantumkan semua field

yang ada berdasarkan data atau sumber yang ada. Berikut

merupakan field-field yang digunakan dalam mendesain sistem

informasi penerimaan kas:

149

Tabel 4

Tabel Unnormalisasi No Nama Field No Nama Field

1 KodeBarangNadia92 13 NamaPelangganNadia92

2 NamaBarangNadia92 14 AlamatNadia92

3 KodeJenisBarangNadia 15 OngkosAntarNadia92

92

4 JenisBarangNadia92 16 TeleponNadia92

5 SatuanNadia92 17 UangMukaNadia92

6 HargaJualNadia92 18 NoKwitansiNadia92

7 TanggalTransaksiNadia 92 19 BayarNadia92

8 NoNotaNadia92 20 PiutangNadia92

9 NoDONadia92 21 TanggalPelunasanNadia92

11 KuantitasNadia92 22 CaraPembayaranNadia92

12 KodePelangganNadia92

Sumber : Penulis, 2018

b) Bentuk normalisasi pertama (1NF)

Nilai seluruh data dalam bentuk normal pertama (1NF)

adalah atomik, yang artinya data tersebut tidak bisa dibagi –

bagi lagi menjadi unit – unit yang lebih kecil dan nilai

berulang. Berikut merupakan contoh normalisasi database

1NF:

Gambar 33 Contoh Normalisasi Database 1NF

Sumber : Penulis, 2018

150

c) Bentuk normal kedua (2NF)

Sebuah tabel bentuk normal kedua menyatakan tabel

dengan kunci utama gabungan hanya terdapat pada bentuk 1

NF, tetapi tidak pada 2 NF. Sebuah tabel relasional berada

pada bentuk normal kedua jika dia berada pada 1NF dan setiap

kolom bukan kunci harus tergantung pada seluruh kolom yang

membentuk kunci utama. Berikut merupakan contoh

normalisasi database 2NF:

Gambar 34 Contoh Normalisasi Database 2NF

Sumber : Penulis, 2018

151

d) Bentuk normal ketiga (3NF)

Bentuk normal ketiga mengharuskan semua kolom pada

tabel relasional tergantung hanya pada kunci utama. Sebuah tabel

relasional berada pada bentuk normal ketiga jika tabel sudah

berada pada 2NF dan setiap kolom yang bukan kunci tidak

tergantung secara transitif pada kunci utamanya. Berikut

merupakan contoh normalisasi database 3NF:

Gambar 35 Contoh Normalisasi Database 3NF

Sumber : Penulis, 2018

Selain telah memenuhi syarat bentuk normal ketiga

(3NF) diatas, maka relasi antar tabel tersebut menghindari

anomali – anomali berikut:

(1) Anomali Penyisipan (Insertion)

Anomali penyisipan merupakan kesalahan yang

terjadi sebagai akibat dari operasi menyisipkan (insert)

tuple-record pada sebuah relasi. Misalnya tabel

tbBarangNadia92 terdapat atribut KodeBarangNadia92

152

yang berisi A03 dan A04. Anomali insertion akan terjadi

jika pada tabel tbPenjualanDetailNadia92 yang atributnya

KodeBarang Nadia92 diisi dengan A05. Dengan relasi ini

maka anomali ini dapat dicegah karena penyisipan A03

tersebut akan ditolak oleh relasi ini.

(2) Anomali Penghapusan (Deleting)

Anomali penghapusan merupakan kesalahan yang

terjadi sebagai akibat operasi penghapusan terhadap record

dari sebuah relasi. Misalnya tabel tbBarangNadia92 dan

tbPenjualanDetailNadia92 terdapat atribut

KodeBarangNadia92 yang berisi A01 dan A02. Anomali

penghapusan akan terjadi jika pada tabel tbBarangNadia92

yang atributnya KodeBarangNadia92 data A02 dihapus,

tetapi A02 pada tbPenjualanDetailNadia92 masih ada.

Dengan relasi ini maka anomali ini dapat dicegah karena

penghapusan A02 tersebut akan ditolak oleh relasi ini atau

A02 juga terhapus pada tbPenjualanDetailNadia92.

(3) Anomali Modifikasi (Update)

Anomali modifikasi atau kesalahan mengubah

adalah kesalahan pada waktu mengubah suatu data pada

satu tabel, maka tabel lain juga ikut dirubah. Misalnya

table tbBarangNadia92 terdapat atribut

KodeBarangNadia92 yang berisi A01 dan A02. Anomali

update akan terjadi jika pada..\table

153

tbPenjualanDetailNadia92 yang atributnya

KodeBarangNadia92 di update dengan A03. Dengan

relasi ini maka anomali ini dapat dicegah karena

modifikasi A03 pada tbPenjualanDetailNadia92 tersebut

akan ditolak oleh relasi ini.

2) Sistem Basis Data

Bab sebelumnya menjelaskan bahwa sistem basis data

merupakan kumpulan data yang saling berhubungan (punya

relasi). Relasi biasanya ditunjukan dengan kunci (key) dari tiap

file yang ada. Penambahan kata Nadia92 pada setiap nama tabel

dan nama field merupakan identifikasi nama dan 2 (dua) digit

terakhir nim penulis dalam mengerjakan tugas akhir. Hal ini

dimaksudkan untuk mengurangi potensi terjadinya copy paste

dalam pembuatan program aplikasi. Penambahan kata Nadia92

tersebut sesuai dengan yang telah dianjurkan oleh pembimbing

pada saat bimbingan Tugas Akhir.

Berikut merupakan diagram relasi antar tabel yang dapat

dilihat pada Gambar 36:

154

Gambar 36 Relasi Antar Tabel

Sumber: Penulis, 2018

155

Penjelasan dari gambar relasi antar tabel pada gambar 32

diatas adalah sebagai berikut:

a) Tabel tbBarangNadia92

Nama Tabel : tbBarangNadia92

Kunci Utama : KodeBarangNadia92

Kunci Tamu : - KodeJenisBarangNadia92

- KodeMerkBarangNadia92

- KodeSatuanNadia92

Jumlah Field : 8

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data barang

yang terdapat pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin

Tabel 5 Tabel tbBarangNadia92

No Key Nama Field Type Size

1 KodeBarangNadia92 varchar 15

2 NamaBarangNadia92 varchar 50

3 KodeJenisBarangNadia92 varchar 10

4 KodeMerkBarangNadia92 varchar 10

5 KodeSatuanNadia92 varchar 10

6 HargaJualNadia92 Bigint

7 HargaBeliNadia92 Bigint

8 StokNadia92 Bigint

Sumber: Penulis, 2018

156

b) Tabel tbJenisBarangNadia92

Nama Tabel : tbJenisBarangNadia92

Kunci Utama : KodeJenisBarangNadia92

Jumlah Field : 2

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data jenis

barang yang terdapat pada Toko Beruntung

Jaya

Tabel 6 Tabel tbJenisBarangNadia92

No Key Nama Field Type Size

1 KodeJenisBarangNadia92 Varchar 10

2 JenisBarangNadia92 Varchar 50

Sumber: Penulis, 2018

c) Tabel tbMerkBarangNadia92

Nama Tabel : tbMerkBarangNadia92

Kunci Utama : KodeMerkBarangNadia92

Jumlah Field : 2

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data merk

barang yang terdapat pada Toko Beruntung

Jaya

Tabel 7 Tabel tbMerkBarangNadia92

No Key Nama Field Type Size

1 KodeMerkBarangNadia92 Varchar 10

2 MerkBarangNadia92 Varchar 50

Sumber: Penulis, 2018

157

d) Tabel tbSatuanNadia92

Nama Tabel : tbSatuanNadia92

Kunci Utama : KodeSatuanNadia92

Jumlah Field : 2

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data satuan

barang yang terdapat pada Toko Beruntung

Jaya

Tabel 8 Tabel tbSatuanNadia92

No Key Nama Field Type Size

1 KodeSatuanNadia92 Varchar 10

2 SatuanNadia92 Varchar 10

Sumber: Penulis, 2018

158

e) Tabel tbPelangganNadia92

Nama Tabel : tbPelangganNadia92

Kunci Utama : KodePelangganNadia92

Jumlah Field : 4

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data barang

yang terdapat pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin

Tabel 9 Tabel tbPelangganNadia92

No Key Nama Field Type Size

1 KodePelangganNadia92 Varchar 10

2 NamaPelangganNadia92 Varchar 25

3 TeleponPelangganNadia92 Nchar 12

4 AlamatPelangganNadia92 Varchar 100

Sumber: Penulis, 2018

159

f) Tabel tbPenggunaNadia92

Nama Tabel : tbPenggunaNadia92

Kunci Utama : KodePenggunaNadia92

Kunci Tamu : KodeJabatanNadia92

Jumlah Field : 6

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data

pengguna yang bisa menggunakan aplikasi

yang terdapat pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin

Tabel 10 Tabel tbPenggunaNadia92

No Key Nama Field Type Size

1 KodePenggunaNadia92 Varchar 10

2 PenggunaNadia92 Varchar 20

3 TelpPenggunaNadia92 Varchar 12

4 KataSandiNadia92 Varchar 15

5 AlamatNadia92 Varchar 50

6 KodeJabatanNadia92 Varchar 5 Sumber: Penulis, 2018

160

g) Tabel tbJabatanNadia92

Nama Tabel : tbJabatanNadia92

Kunci Utama : KodeJabatanNadia92

Jumlah Field : 2

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data

Jabatan pengguna yang bisa menggunakan

aplikasi yang terdapat pada Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin

Tabel 11 Tabel tbJabatanNadia92

No Key Nama Field Type Size

1 KodeJabatanNadia92 varchar 5

2 JabatanNadia92 varchar 10 Sumber: Penulis, 2018

h) Tabel tbPengantarNadia92

Nama Tabel : tbPengantarNadia92

Kunci Utama : KodePengantarNadia92

Jumlah Field : 3

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data pegawai

yang bertugas sebagai mengantarkan

barang kepelanggan yang terdapat

Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

Tabel 12 Tabel tbPengantarNadia92

No Key Nama Field Type Size

1 KodePengantarNadia92 Varchar 10

2 PengantarNadia92 Varchar 25

3 TelpPengantarNadia92 Varchar 12 Sumber: Penulis, 2018

161

i) Tabel tbPenjualanHeaderNadia92

Nama Tabel : tbPenjualanHeaderNadia92

Kunci Utama : NoNotaNadia92

Kunci Tamu : - KodePelangganNadia92

- KodePenggunaNadia92

Jumlah Field : 10

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan transaksi

penjualan yang terdapat pada Toko

Beruntung Jaya

Tabel 13 Tabel tbPenjualanHeaderNadia92

No Key Nama Field Type Size

1 NoNotaNadia92 Varchar 15

2 NoDONadia92 Varchar 15

3 TglTransaksiNadia92 Date 4 TglPengantaranNadia92 Date 5 KodePelangganNadia92 Varchar 10

6 KodePenggunaNadia92 Varchar 10

7 CaraPembayaranNadia92 Varchar 25 8 OngkosAntarNadia92 Bigint

9 BayarNadia92 Bigint 10 PiutangNadia92 Bigint

Sumber: Penulis, 2018

162

j) Tabel tbPenjualanDetailNadia92

Nama Tabel : tbPenjualanDetailNadia92

Kunci Utama : NoNotaNadia92

Kunci Tamu : KodeBarangNadia92

Jumlah Field : 4

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan transaksi

penjualan yang terdapat pada Toko

Beruntung Jaya

Tabel 14 Tabel tbPenjualanDetailNadia92

No Key Nama Field Type Size

1 NoNotaNadia92 varchar 15

2 KodeBarangNadia92 varchar 15

3 KuantitasNadia92 bigint

4 HargaJualNadia92 bigint Sumber: Penulis, 2018

163

k) Tabel tbDeliveryOrderHeaderNadia92

Nama Tabel : tbDeliveryOrderHeaderNadia92

Kunci Utama : NoDONadia92

Kunci Tamu : - KodePelangganNadia92

- KodePenggunaNadia92

- KodePengantarNadia92

Jumlah Field : 8

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan transaksi

penjualan yang melibatkan pengantaran

oleh pihak toko serta pelunasan dilakukan

pada saat barang telah diantar dan diterima

pelanggan

Tabel 15 Tabel tbDeliveryOrderHeaderNadia92

No Key Nama Field Type Size

1 NoDONadia92 varchar 15

2 TanggalDONadia92 date

3 KodePelangganNadia92 varchar 10

4 KodePenggunaNadia92 varchar 10

5 KodePengantarNadia92 varchar 10

6 KeteranganNadia92 varchar 50

7 UangMukaNadia92 bigint

8 OngkosKirimNadia92 bigint Sumber: Penulis, 2018

164

l) Tabel tbDeliveryOrderDetailNadia92

Nama Tabel : tbDeliveryOrderDetailNadia92

Kunci Utama : NoDONadia92

Kunci Tamu : KodeBarangNadia92

Jumlah Field : 4

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan transaksi

penjualan yang melibatkan pengantaran

oleh pihak toko serta pelunasan dilakukan

pada saat barang telah diantar dan diterima

pelanggan

Tabel 16 Tabel tbDeliveryOrderDetailNadia92

No Key Nama Field Type Size

1 NoDONadia92 varchar 15

2 KodeBarangNadia92 varchar 15

3 KuantitasNadia92 bigint

4 HargaJualNadia bigint Sumber: Penulis, 2018

165

m) Tabel tbPelunasanPiutangNadia92

Nama Tabel : tbPelunasanPiutangNadia92

Kunci Utama : NoKwitansiNadia92

Kunci Tamu : - NoNotaNadia92

- KodePelangganNadia92

- KodePenggunaNadia92

Jumlah Field : 6

Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data

pelunasan piutang

Tabel 17 Tabel tbPelunasanPiutangNadia92

No Key Nama Field Type Size

1 NoNotaNadia92 Varchar 15

2 NoKwtansiNadia92 Varchar 15

3 TglPelunasanNadia92 Date

4 KodePelangganNadia92 Varchar 10

5 JumlahPiutangyangDilunasiNadia92 Bigint

6 KodePenggunaNadia92 Varchar 10

Sumber: Penulis, 2018

166

3) User Interface

User Interface adalah tampilan antar muka yang terlihat di

layar komputer, sebagai bentuk komunikasi antara pengguna

dengan komputer. Berikut ini adalah rancangan dan tampilan

program aplikasi penerimaan kas pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin yang telah penulis buat:

a) Form Login

Form login merupakan merupakan sebuah form yang

muncul pertama kali pada saat program dijalankan. Pembuatan

form login bertujuan untuk menyaring pengguna sistem agar

tidak semua orang dapat menggunakan aplikasi yang telah

dibuat. Terdapat 3 login dalam program aplikasi penerimaan

kas ini yaitu login untuk pimpinan, fungsi penjualan, dan

fungsi kas dengan masing-masing hak dalam mengakses suatu

form tertentu. Berikut merupakan hak akses untuk masing-

masing pengguna:

(1) Pimpinan : Seluruh Form

(2) Fungsi Penjualan : Form Master Data, Laporan Master

Data dan Form Delivery Order

(3) Fungsi kas : Form Penjualan, Form Pelunasan

Piutang dan Seluruh Laporan

Transaksi

167

Dengan adanya pembagian otoriasasi diharapkan dapat

mengurangi terjadinya penyelewengan / kecurangan dalam

kinerja karyawan. Berikut ini adalah tampilan login pada

program aplikasi yang telah dibuat penulis:

Gambar 37 Form Login

Sumber: Penulis, 2018

b) Form Menu Utama

Form menu utama merupakan tampilan awal program

yang dapat dlihat oleh semua pengguna program aplikasi

setelah berhasil login pada program aplikasi.

Penulis membuat tampilan menu utama menggunakan

menustrip. Dalam menu utama tidak semua menu dapat

diakses oleh pengguna. Menu – menu tertentu hanya bisa

diakses sesuai dengan pengguna yang login. Berikut ini adalah

tampilan menu utama yang telah dibuat penulis:

168

Gambar 38 Form Menu Utama

Sumber: Penulis, 2018

Menu-menu yang terdapat pada form menu utama yang

Penulis buat terdiri dari menu master data berisi data-data yang

terdapat pada perusahaan, menu daftar berisi transaksi-

transaksi yang telah diinput sebelumnya, menu transaksi berisi

transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan, menu laporan

berisi laporan-laporan yang diperlukan oleh pimpinan

mengenai penerimaan kas dari penjualan barang Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin, menu pengaturan berisi hak

akses pada tiap form aplikasi penerimaan kas yang hanya dapat

diakses dan diubah oleh pimpinan, dan menu keluar untuk

keluar dari menu utama. Berikut merupakan detail bagian-

bagian dari menu utama pada aplikasi yang Penulis buat:

169

Gambar 39 Bagian – Bagian Menu Utama

Sumber : Penulis, 2018

170

c) Form Master Data

Master data merupakan data yang berisi data – data yang

terdapat pada perusahaan. Master data yang ada dalam

program aplikasi yang penulis buat terdiri dari 9 master data

yaitu master barang, master data satuan barang, master data

jenis barang, master data merk barang, master data pelanggan,

master data pengguna, master data jabatan pengguna, master

data pengantar dan master data pemasok.

Berikut ini adalah rancangan dan tampilan form master

data yang telah dibuat oleh penulis:

(1) Form Master Data Barang

Master data barang digunakan untuk menyimpan data –

data barang yang terdapat di perusahaan. Master data barang

memiliki informasi mengenai kode barang, nama barang,

kode satuan barang, kode jenis barang, kode merk barang,

harga jual,harga beli dan stok barang. Berikut ini adalah

form master data barang pada program aplikasi yang telah

dibuat oleh penulis:

171

Gambar 40 Form Master Data Barang

Sumber: Penulis, 2018

Adapun cara penggunaan form Master Data Barang

yaitu sebagai berikut:

(a) Form Master Data Barang berisi data – data barang

yang ada dalam perusahaan. Dalam form tersebut

terdapat tombol tambah, simpan, hapus, batal, tutup,

dan terdapat pencarian data berdasarkan kode barang,

nama barang, jenis barang dan merk barang.

(b) Penggunaan Tombol Tambah

Tombol tambah berfungsi untuk menambahkan data

dan mengaktifkan textbox-textbox agar pengguna

dapat menginputkan data baru.

172

(c) Penggunaan Tombol Simpan

Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data

perusahaan. Berikut coding yang terdapat pada

tombol simpan:

Gambar 41 Coding tombol simpan pada master data

Sumber: Penulis, 2018

(d) Penggunaan Tombol Hapus

Tombol hapus berfungsi untuk menghapus data yang

terdapat pada perusahaan. Jika pengguna ingin

menghapus data yang telah diinput, klik barang yang

ingin dihapus pada kolom yang terdapat di form,

TextBoxCari.Enabled = True Dim KodeBarangNadia As String

Dim DT As New DataTable DT = TbBarangNadia92TableAdapter. GetDataByBarangNadia

(KodeBarangNadia92TextBox.Text)

KodeBarangNadia = Me.KodeBarangNadia92TextBot.Text

TbBarangNadia92TableAdapter.GetDataByBarangNadia

(KodeBarangNadia92TextBox.Text)

If DT.Rows.Count = 0 Then

Call Koneksi()

TbBarangNadia92TableAdapter.InsertQueryBarangNadia

(KodeBarangNadia92TextBox.Text, NamaBarangNadia92TextBox.Text,

ComboBoxJenisBarangNadia92.SelectedValue,

ComboBoxMerkNadia92.SelectedValue, ComboBoxSatuanBarang92.SelectedValue,

HargaBeliNadia92TextBox.Text, HargaJualNadia92TextBox.Text,

StokBarangNadia92TextBox.Text)

MsgBox("Data Sudah Tersimpan", MsgBoxStyle.Information,

"Informasi")

Call Koneksi() Call Bersihkan()

End If

173

kemudian klik tombol hapus. Berikut coding yang

terdapat pada tombol hapus:

Gambar 42 Coding tombol hapus pada master data

Sumber: Penulis, 2018

(e) Penggunaan Tombol Batal

Tombol Batal digunakan untuk membatalkan inputan

data yang akan dimasukan dalam data perusahaan.

Saat pengguna mengklik tombol batal, maka data

yang telah diinputkan secara otomatis akan terhapus.

(f) Penggunaan Tombol Tutup

Tombol tutup digunakan untuk menutup form dan

pengguna akan kembali ke Menu Utama dengan saat

mengklik tombol tutup.

Dim pesan As Integer pesan = MsgBox("Apakah anda yakin " _ + "akan

menghapus data Kode Barang: "_+ KodeBarangNadia92TextBox.Text, vbExclamation +

vbYesNo, "perhatian")

Try

If pesan = vbNo Then Exit Sub

TbBarangNadia92TableAdapter.DeleteQueryNadia

(Me.KodeBarangNadia92TextBox.Text)

MsgBox("Data Terhapus", MsgBoxStyle.Information,

"Informasi")

Call Koneksi() Call TampilGrid()

Call Bersihkan()

Catch ex As Exception MessageBox.Show("Data Gagal Dihapus")

End Try

174

(g) Penggunaan Pencarian Data

Pencarian data digunakan untuk mempermudah

pengguna dalam melakukan pencarian data

berdasarkan data yang terdapat pada perusahaan.

Misalnya pengguna ingin mencari data semen, maka

cukup masukan kata “semen” pada pencarian data,

maka data kursi akan muncul seperti yang dapat

dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 43 Form Master Data Barang Saat Pencarian

Sumber: Penulis, 2018

Berikut ini adalah coding pencarian yang ada

pada form master data barang:

175

Gambar 44 Coding Pencarian Data

Sumber: Penulis, 2018

(h) Cara penggunaan form Master Data Barang ini dapat

diterapkan pula pada penggunaan form Master Data

lainnya.

2) Form master data satuan barang

Master satuan barang digunakan untuk menyimpan

informasi kode satuan dan satuan barang yang terdapat

pada perusahaan. Berikut ini adalah tampilan form master

data satuan barang pada program aplikasi yang telah

dibuat oleh penulis:

Call Koneksi() CMD = New SqlCommand("select * from

ViewTampilBarangNadia92 where NamaBarangNadia92 like '%" & TextBoxCariNadia.Text & "%' OR JenisBarangNadia92 like

'%" & TextBoxCariNadia.Text & "%'Or KodeBarangNadia92

like '%" & TextBoxCariNadia.Text & "%' Or MerkBarangNadia92 like '%" & TextBoxCariNadia.Text &

"%'", CONN) DR = CMD.ExecuteReader

DR.Read()

176

Gambar 45 Form Master Data Satuan Barang

Sumber: Penulis, 2018

3) Form Master Data Jenis Barang

Master data jenis barang digunakan untuk menyimpan

informasi kode jenis barang dan jenis barang yang terdapat

di perusahaan. Berikut ini adalah tampilan form master data

jenis barang pada program aplikasi yang telah dibuat oleh

penulis:

177

Gambar 46

Form Master Data Jenis Barang

Sumber: Penulis, 2018

4) Form Master Data Merk Barang

Master data merk barang digunakan untuk

menyimpan informasi kode merk barang dan merk barang

yang terdapat di perusahaan. Berikut ini adalah tampilan

form master data merk barang pada program aplikasi yang

telah dibuat oleh penulis:

178

Gambar 47 Form Master Data Merk Barang

Sumber: Penulis, 2018

5) Form Master Data Pelanggan

Master data pelanggan digunakan untuk menyimpan

informasi mengenai pelanggan yang membeli barang di

perusahaan. Berikut ini adalah tampilan form master data

pelanggan pada program aplikasi yang telah dibuat oleh

penulis:

179

Gambar 48 Form Master Data Pelanggan

Sumber: Penulis, 2018

6) Form Master Data Pengguna

Master data pengguna berisi tentang informasi

mengenai pengguna aplikasi. Hanya pimpinan yang dapat

mengakses form ini, pimpinan memiliki otorisasi penuh

dalam mengatur informasi data pengguna. Berikut ini

adalah tampilan form master data pengguna pada program

aplikasi yang telah dibuat oleh penulis:

180

Gambar 49 Form Master Data Pengguna

Sumber: Penulis, 2018

7) Form Master Data Jabatan Pengguna

Pembuatan form master data jabatan pengguna

bertujuan untuk menyaring pengguna sistem agar tidak

semua jabatan dapat mengakses seluruh fitur yang terdapat

pada program aplikasi karena dalam organisasi terdapat

perbedaan tugas dan fungsi pada tiap bidangnya. Berikut ini

181

adalah tampilan form master data jabatan pengguna pada

program aplikasi yang telah dibuat oleh penulis:

Gambar 50 Form Master Data Jabatan Pengguna

Sumber: Penulis, 2018

8) Form Master Data Pengantar

Master data pengantar berisi tentang informasi

mengenai pegawai yang mengantarkan barang kepelanggan.

Berikut ini adalah tampilan form master data pengantar

pada program aplikasi yang telah dibuat oleh penulis:

182

Gambar 51 Form Master Data Pengantar

Sumber: Penulis, 2018

9) Form Master Data Pemasok

Pembuatan form master data pemasok digunakan untuk

menyimpan nama pemasok atas barang-barang yang

tersedia pada toko. Penulis hanya membahas penerimaan

kas, maka dari itu desain form pemasok tidak penulis

tampilkan.

183

d) Form Daftar Transaksi

Form daftar transaksi yang penulis buat disini terdiri dari 3

yaitu form daftar delivery order, form daftar penjualan dan form

daftar pelunasan piutang. Form daftar transaksi ini digunakan

untuk melihat, mencetak, mengedit serta menghapus transaksi

yang telah di input sebelumnya. Berikut ini adalah penjelasan

form – form daftar transaksi yang telah dibuat oleh penulis:

(1) Form Daftar Penjualan

Form daftar penjualan merupakan form yang

berisikan data-data penjualan yang sudah di input kan.

Berikut ini adalah tampilan form daftar penjualan pada

program aplikasi yang telah dibuat oleh penulis:

Gambar 52 Form Daftar Penjualan

Sumber: Penulis, 2018

184

Pada form daftar penjualan terdapat filter pencarian

dan filter tanggal. Berikut ini adalah tampilan form

penjualan pada program aplikasi jika di pilih salah satu data

dari grid di atas:

Gambar 53 Form Penjualan pada Daftar Penjualan

Sumber: Penulis, 2018

Adapun fungsi tombol yang ada pada form di atas

yaitu:

(a) Tombol cetak berfungsi untuk mencetak ulang nota

transaksi

(b) Tombol ubah digunakan untuk mengubah data transaksi

jika terdapat kesalahan pada saat penginputan

(c) Tombol hapus digunakan untuk menghapus data

transaksi

185

(2) Form Daftar Delivery Order

Form daftar delivery order merupakan form yang

berisikan data-data delivery order yang sudah di input kan.

Form ini juga terdapat filter pencarian dan filter tanggal

sama halnya dengan form daftar penjualan yang

dipergunakan untuk melihat, mengubah dan menghapus

transaksi jika terjadi kesalahan serta mencetak ulang nota

DO.

Gambar 54 Form Daftar Delivery Order

Sumber: Penulis, 2018

186

(3) Form Daftar Pelunasan Piutang

Form daftar pelunasan merupakan form yang

berisikan data-data transaksi pelunasan piutang yang sudah

di input kan. Form ini juga terdapat filter pencarian dan

filter tanggal sama halnya dengan form daftar penjualan dan

delivery order. Form ini juga berfungsi untuk melihat,

menghapus dan mencetak ulang nota pelunasan piutang.

Gambar 55 Form Daftar Pelunasan Piutang

Sumber: Penulis, 2018

e) Form Transaksi

Form transaksi yang penulis buat disini terdiri 3 yaitu

form penjualan, form pelunasan piutang, dan form pembelian.

Namun penulis hanya menekankan pada form penjualan dan

187

form pelunasan piutang saja dikarenakan topik yang penulis

angkat adalah penerimaan kas. Berikut ini adalah penjelasan

form – form transaksi yang telah dibuat oleh penulis:

(1) Form Penjualan

Form penjualan merupakan form yang digunakan

untuk menginputkan transaksi penjualan barang. Transaksi

penjualan ini diinputkan oleh fungsi kas. Form ini berfungsi

untuk menyimpan data – data penjualan barang. Berikut

merupakan tampilan form penjualan yang Penulis buat:

Gambar 56 Form Penjualan

Sumber: Penulis, 2018

Setelah pengguna menginputkan data, kemudian klik

tombol “simpan” untuk menyimpan data transaksi yang telah

di inputkan, hingga akan muncul sebuah pesan bahwa data

telah disimpan. Jika semua data telah di simpan maka akan

188

muncul pesan “Apakah Anda ingin mencetak nota ?”, pilih

tombol “Yes” untuk mencetak nota dan pilih “No” jika tidak

ingin mencetak nota. Berikut merupakan coding pada tombol

“Simpan” dalam melakukan penyimpanan pada transaksi

penjualan:

Gambar 57 Coding – coding Simpan pada Form Penjualan

Sumber: Penulis, 2018

Dim NoNotanyaNadia, NoDO As String

NoNotanyaNadia = TextBoxNoNotaNadia.Text

NoDO = TextBoxDONadia.Text

If DataGridViewNadia.RowCount < 1 Then

MsgBox("Silahkan Masukkan Barang !")

Exit Sub

End If

Dim DT, DT2 As New DataTable

DT=TbPenjualanHeaderNadia92TableAdapter.GetDataByPenjualanHeaderNadia (TextBoxNoNotaNadia.Text)

DT2 = TbPenjualanDetailNadia92TableAdapter.GetDataByKodeBarangNadia

(TextBoxKodeBarangNadia.Text)

If DT.Rows.Count = 0 And DT2.Rows.Count = 0 Then

If DT2.Rows.Count = 0 Then

TbPenjualanHeaderNadia92TableAdapter. InsertQueryTanpaDONadia (TextBoxNoNotaNadia.Text, TanggalTransaksiNadia.Value,

TextBoxKodePelangganNadia.Text, TextBoxPenggunaNadia.Text, "0",

"0", TextBoxSTNadia.Text, "Tunai" )

TbPenerimaanKasNadia92TableAdapter.InsertQueryPenerimaanKasNadia

(NoNotanyaNadia, TanggalTransaksiNadia.Value, TextBoxSTNadia.Text,

"Tunai", 0) MsgBox("Penerimaan Kas Tunai berhasil disimpan")

For Each Nadia As DataGridViewRow In DataGridViewNadia.Rows

If Nadia.IsNewRow Then

Else

TbPenjualanDetailNadia92TableAdapter.InsertQueryDetailPenjualanNadia

(Me.TextBoxNoNotaNadia.Text, Nadia.Cells(1).Value, Val(Nadia.Cells(8).Value), (Nadia.Cells(7).Value))

TbBarangNadia92TableAdapter.UpdateQueryStokBarangNadia

(Val(Nadia.Cells(6).Value), Nadia.Cells(1).Value)

End If

Next MsgBox("Penjualan Barang Secara Tunai Berhasil Disimpan !!")

Dim pesan As Integer pesan = MsgBox("Transaksi Tersimpan, " _+ "Apakah anda ingin

mencetak nota? ", vbExclamation + vbYesNo, "perhatian")

If pesan = vbNo Then

BersihkanKeseluruhan()

TotalHargaNadia = 0

nonotaotomatis() Exit Sub

Else

FormCetakNotaTunaiNadia92.Show()

BersihkanKeseluruhan()

TotalHargaNadia = 0

nonotaotomatis() End If

189

Berikut merupakan nota tunai yang telah di cetak.

Gambar 58 Nota Tunai Tercetak

Sumber: Penulis, 2018

190

Berikut merupakan nota penjualan kredit yang telah di

cetak.

Gambar 59 Nota Kredit Tercetak

Sumber: Penulis, 2018

191

Berikut merupakan nota delivery order yang telah di

cetak.

Gambar 60 Nota Delivery Order Tercetak

Sumber: Penulis, 2018

192

(2) Form Transaksi Pelunasan Piutang

Form transaksi pelunasan piutang merupakan form

yang digunakan untuk menyimpan data pelunasan piutang

yang telah dilakukan oleh pelanggan. Form ini akan

diinputkan oleh fungsi kas setelah pelanggan melunasi

piutangnya. Data – data yang terdapat pada transaksi

penjualan ini digunakan untuk pembuatan kartu piutang

ketika terjadi pelunasan. Berikut ini adalah form transaksi

pelunasan piutang yang dibuat oleh penulis:

Gambar 61 Form Pelunasan Piutang

Sumber : Penulis, 2018

Setelah pengguna menginputkan data seperti di atas,

kemudian klik tombol “Lunas” untuk menyimpan data

transaksi pelunasan piutang yang telah telah di inputkan,

hingga akan muncul sebuah pesan bahwa piutang

pelanggan telah dihapus. Berikut merupakan pelunasan

yang telah di cetak:

193

Gambar 62 Nota Pelunasan Piutang

Sumber : Penulis, 2018

Berikut merupakan coding pada tombol “Lunas”

dalam melakukan penyimpanan pelunasan piutang:

194

Gambar 63 Coding – coding pada Form Pelunasan Piutang

Sumber: Penulis, 2018

Dim pesan As Integer pesan = MsgBox("Apakah Anda Yakin, " _ + "Akan menghapus piutang " +

TextBoxNamaPelangganNadia.Text + " Sebesar" +

TextBoxPiutangNadia.Text + " ?", vbExclamation + vbYesNo, "PERHATIAN !!")

If pesan = vbNo Then

Call Bersihkan() Exit Sub

End If

TbPelunasanPiutangNadia92TableAdapter.InsertQueryPelunasanPiutangNadia (TextBoxNoKwitansiNadia.Text,

TextBoxNoNotaNadia.Text, TanggalPelunasanNadia.Value,

TextBoxPiutangNadia.Text, TextBoxKodePelangganNadia.Text,

TextBoxPenggunaNadia.Text)

MsgBox(" Piutang Berhasil Dilunasi",

MsgBoxStyle.Information, "Informasi")

TbPenjualanHeaderNadia92TableAdapter.UpdateQueryKeteranganHeaderPenjualanNa

dia (0, "Kredit Lunas", FormatNumber(TextBoxHitung.Text), TextBoxNoNotaNadia.Text)

TbPenerimaanKasNadia92TableAdapter.UpdateQueryPenerimaanKasNadia

(TanggalPelunasanNadia.Value, (TextBoxHitung.Text), "Kredit Lunas", TextBoxNoNotaNadia.Text)

Dim pesan1 As Integer pesan1 = MsgBox("Transaksi Tersimpan, " _+ "Apakah anda ingin mencetak

nota? ", vbExclamation + vbYesNo, "perhatian")

If pesan = vbNo Then

Call Bersihkan() Call NoKwitansiOtomatis()

Exit Sub

Else FormCetakPelunasanPiutangNadia.Show()

Call Bersihkan()

Call NoKwitansiOtomatis() End If

195

f) Laporan (Keluaran/Output)

Dokumen keluaran merupakan dokumen yang dihasilkan

dari proses sistem input. Dokumen keluaran atau laporan yang

dihasilkan adalah laporan master, laporan transaksi, dan

laporan penerimaan kas. Laporan master terdiri dari laporan

master barang, laporan master jenis barang, laporan master

satuan barang, laporan master pelanggan, laporan master

pengguna, laporan master data, laporan master merk barang,

laporan master data pengguna, dan laporan master data jabatan

pengguna. Laporan transaksi terdiri dari laporan penjualan per

barang laporan penjualan per jenis barang, laporan penjualan

per pelanggan, laporan penjualan keseluruhan, laporan

penjualan tunai, laporan penjualan kredit, laporan daftar

piutang dan laporan penerimaan kas dari piutang. Dalam tugas

akhir ini penulis hanya menampilkan beberapa laporan master

data, beberapa laporan penjualan, dan laporan penerimaan kas.

196

1) Laporan Master Data Barang

Laporan master barang adalah laporan keseluruhan

data barang yang terdapat di Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin. Berikut ini adalah laporan master barang yang

dibuat oleh penulis:

Gambar 64 Laporan Master Barang

Sumber: Penulis, 2018

197

2) Laporan Master Data Jenis Barang

Laporan master jenis barang adalah laporan

keseluruhan data jenis barang yang terdapat di Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin. Berikut ini adalah laporan

master barang yang dibuat oleh penulis:

Gambar 65 Laporan Master Data Jenis Barang

Sumber: Penulis, 2018

198

3) Laporan Master Data Merk Barang

Laporan master merk barang adalah laporan

keseluruhan data merk barang yang terdapat di Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin. Berikut ini adalah laporan

master barang yang dibuat oleh penulis:

Gambar 66 Laporan Master Data Merk Barang

Sumber: Penulis, 2018

4) Laporan Penjualan Keseluruhan

Laporan penjualan keseluruhan adalah laporan yang

berisi semua transaksi penjualan yang terjadi pada Toko

199

Beruntung Jaya Banjarmasin. Dibawah ini adalah laporan

penjualan keseluruhan yang dibuat oleh penulis:

Gambar 67 Laporan Penjualan Keseluruhan

Sumber: Penulis, 2018

5) Laporan Penerimaan Kas Keseluruhan

Laporan penerimaan kas keseluruhan adalah laporan

yang berisi semua transaksi penerimaan kas yang terjadi

pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin. Dibawah ini

adalah laporan penerimaan kas keseluruhan yang dibuat

oleh penulis:

200

Gambar 68 Laporan Penerimaan Kas Keseluruhan

Sumber: Penulis, 2018

6) Laporan Penerimaan Kas dari Uang Muka

Laporan penerimaan kas dari uang muka adalah

laporan yang berisi semua transaksi penerimaan kas dari

uang muka yang terjadi pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin. Dibawah ini adalah laporan penerimaan kas

dari uang muka yang dibuat oleh penulis:

201

Gambar 69 Laporan Penerimaan Kas dari Uang Muka

Sumber: Penulis, 2018

7) Laporan Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang

Laporan penerimaan kas dari pelunasan piutang

adalah laporan yang berisi semua transaksi penerimaan kas

dari pelunasan piutang yang terjadi pada Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin. Dibawah ini adalah laporan penerimaan

kas dari pelunasan piutang yang dibuat oleh penulis:

202

Gambar 70 Laporan Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang

Sumber: Penulis, 2018

203

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh

penulis, maka penulis menarik simpulan sebagai berikut:

1. Toko Beruntung Jaya Banjarmasin merupakan jenis usaha yang

bergerak dalam bidang perdagangan. Transaksi penerimaan kas yang

dilakukan oleh Toko Beruntung Jaya Banjarmasin terdiri dari

penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang. Prosedur SIA

penerimaan kas dari penjualan tunai yang terjadi pada Toko Beruntung

Jaya Banjarmasin yaitu:

a. Prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai, yaitu pelunasan

dilakukan oleh pelanggan secara langsung di Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin atas barang yang dibeli; dan

b. Prosedur penerimaan kas dari piutang, yaitu pelunasan dilakukan

pada saat barang telah sampai di tempat pelanggan.

2. Informasi yang diperlukan manajemen selama ini hanya berupa

informasi data barang, data pelanggan dan informasi tugas masing-

masing karyawan.

3. Struktur organisasi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin terdiri dari

pimpinan, bagian penjualan, bagian kasir, dan bagian pengiriman.

Bagian penjualan memiliki fungsi penjualan, bagian kasir memiliki

204

fungsi kas, sedangkan bagian pengiriman terdiri dari fungsi gudang,

fungsi pengiriman, dan fungsi penagihan.

4. Fungsi yang terkait dalam SIA penerimaan kas dari penjualan tunai

pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin adalah fungsi penjualan, fungsi

kas, dan fungsi gudang. Sedangkan fungsi yang terkait pada SIA

penerimaan kas dari piutang meliputi fungsi penjualan, fungsi kas,

fungsi gudang, dan fungsi pengiriman.

5. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari

penjualan tunai menggunakan prosedur order penjualan, prosedur

penerimaan kas, prosedur pencatatan penerimaan kas, dan prosedur

penyetoran kas. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan

kas dari piutang adalah prosedur pelunasan piutang yang berlaku jika

pelanggan menggunakan jasa pengiriman

6. Dokumen yang digunakan Toko Beruntung Jaya Banjarmasin dalam

sistem penerimaan kas yaitu nota sebanyak tiga rangkap. Nota yang

digunakan tidak terdapat nomor urut tercetak dan difungsikan sebagai

surat jalan sehingga nota tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh

karyawan yang berwenang dan juga belum ada melakukan pencatatan

penjualan.

7. Unsur sistem pengendalian intern pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin terbagi menjadi 4, yaitu:

205

a. Organisasi yang memisahkan tanggung jawab tiap bidang: terdapat

pemisahan tanggung jawab antara bagian penjualan, bagian kasir

dan bagian pengiriman, namun belum adanya pemisahan fungsi

antara fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi gudang dan fungsi

pengiriman.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan: hanya menyimpan nota

rangkapan.

c. Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi: uang pelunasan barang oleh pelanggan langsung

disetorkan fungsi pengiriman kepada fungsi kas setelah

mengantarkan barang dan uang hasil penjualan harian disetorkan

setiap harinya kepada pimpinan oleh fungsi kas.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan fungsinya: Karyawan yang

bekerja pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin sudah memiliki

fungsi dan tanggung jawab masing – masing berdasarkan

kemampuan yang mereka miliki.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, untuk

mengatasi permasalahan yang dihadapi maka penulis mencoba

memberikan saran - saran pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin sebagai

berikut:

1. Informasi yang diperlukan manajemen dalam sistem informasi

penerimaan kas yang disarankan adalah informasi tentang Laporan data

barang, Laporan data jenis barang, Laporan data pelanggan, Laporan

206

penjualan per tanggal maupun keseluruhan, Laporan penjualan per jenis

barang, Laporan penjualan per barang, Laporan penjualan per

pelanggan, Laporan penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang

serta Laporan pelunasan piutang yang telah terkomputerisasi.

2. Fungsi yang terkait pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin dalam SIA

penerimaan kas sudah baik sepeti dari penjualan tunai meliputi fungsi

penjualan, fungsi kas, dan fungsi gudang. Sedangkan fungsi yang

terkait pada SIA penerimaan kas dari piutang meliputi fungsi penjualan,

fungsi kas, fungsi gudang, dan fungsi pengiriman. Namun untuk fungsi

penjualan dengan fungsi kas dan fungsi gudang dengan fungsi

pengiriman perlu dilakukan oleh orang yang berbeda.

3. Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi

penerimaan kas pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin seperti nota

penjualan perlu diberikan nomor urut tercetak, namun jika pelanggan

menggunakan jasa pengiriman perlu dibuatkannya nota delivery order

serta ditambahkannya laporan-laporan yang dirasa perlu untuk pemilik.

4. Catatan akuntansi untuk digunakan pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin hendaknya dibuat secara komputerisasi.

5. Sistem pengendalian intern yang disarankan pada Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin:

a. Organisasi yang memisahkan tanggung jawab tiap bidang: Toko

Beruntung Jaya Banjarmasin tidak memisahkan fungsi antara fungsi

penjualan dengan fungsi kas dan fungsi gudang dengan fungsi

pengiriman. Maka penulis menyarankan untuk diadakannya

207

pemisahan fungsi antara fungsi penjualan dengan fungsi kas dan

fungsi gudang dengan fungsi pengiriman agar dilakukan oleh orang

yang berbeda seperti dengan merekrut karyawan baru atau

menugaskan salah satu karyawan pada fungsi yang berbeda untuk

berpindah ke salah satu fungsi penjualan dengan fungsi kas dan

fungsi gudang dengan fungsi pengiriman sesuai dengan kemampuan

dan volume pekerjaan.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan: pada nota perlu

dibubuhkan cap “lunas” pada saat pelanggan melakukan pelunasan

atas barang yang dibeli dan dibuatnya laporan penerimaan kas dari

penjualan tunai, uang muka dan piutang yang diotorisasi oleh fungsi

kas.

c. Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap unit

organisasi: nota penjualan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin

hendaknya menggunakan nomor urut tercetak sebagai nomor

notanya agar kesalahan dalam melakukan transaksi penjualan dapat

diminimalisir. Hal tersebut dilakukan agar semua transaksi yang

terjadi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin dapat diawasi dan

penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan oleh fungsi yang

berwenang.

d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan fungsinya: Karyawan yang

bekerja pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin khususnya fungsi

kas melakukan suatu pelatihan tentang cara penggunaan program

208

aplikasi yang sudah Penulis buat jika pihak toko berkenan

menggunakan program aplikasi tersebut.

6. Penulis menggunakan program Microsoft Visual Basic 2015 sebagai

front end dalam merancang sistem informasi akuntansi penerimaan kas

dari penjualan tunai dengan database SQL Server 2014 sebagai back

end pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin. Program yang penulis

buat diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam kegiatan

transaksi penjualan tunai maupun pelunasan piutang serta penyimpanan

dokumen dan pembuatan laporan-laporan penerimaan kas karena

program ini berbasis komputer dan kedepannya Toko Beruntung Jaya

Banjarmasin dapat menggunakan program ini dalam menjalankan

kegiatan usahanya.

209

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rulam. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Bahari, Ivan Setyo & Dwiatmanto, 2017. Analisis Sistem Akuntansi

Penjualan dan Penerimaan Kas Dalam Upaya Peningkatan Pengendalian Intern (Studi Pada PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan) [e-journal] 53 (75), Database : UB, [diakses tanggal 12 Juni 2005].

Bungin, M Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Romney, Marshall B. Paul John Steinbarth. 2015. Sistem Informasi

Akuntansi. Edisi13 Di-Indonesiakan oleh Kikin Sukinah Nur Safira dan Novita Puspasari. Jakarta: Salemba Empat.

Silaen, Sofar & Widiyono. Metodologi Penelitian Sosial Untuk

Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: In Media. Steano. 2014. Cara Mudah Membangun Sistem Informasi Menggunakan

VB.NET dan Komponen Dxperience. Yogyakarta: Andi Sugiyono, 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:Rajawali

Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

LAMPIRAN

Denah & Foto Fisik Toko Beruntung Jaya

Nama Instansi / Perusahaan : Toko “Beruntung Jaya”

Alamat : Jl. Raya Beruntung Jaya RT 20 No 49

Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan 70248

Telp : 0511 (3263962)

Email : -

Kordinat : -3.352371,114.6225279

A. Denah/Peta Perusahaan

B. Foto Fisik Toko Beruntung Jaya