sistem informasi akuntansi penerimaan kas menggunakan ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of sistem informasi akuntansi penerimaan kas menggunakan ...
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 2015 PADA TOKO BERUNTUNG JAYA BANJARMASIN
TUGAS AKHIR DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK
MENYELESAIKAN PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III PROGRAM STUDI KOMPUTER AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
OLEH :
NADIA MAULIDA A03150092
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
JURUSAN AKUNTANSI 2018
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas diri
Nama : Nadia Maulida
NIM : A03150092
Tempat, Tanggal Lahir : Banjarmasin, 04 Agustus 1998
Agama : Islam
Alamat : Jalan Dharma Bakti 2 Komp. Dharma Praja No. 33
Rt. 18 Banjarmasin Timur, Kalimantan Selatan
Nama Orangtua (Ayah) : Suryani Syahril
Nama Orangtua (Ibu) : Gusti Artati
Alamat Surel : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
2003-2009 : SD Negeri Inti Pasar Lama 1 Banjarmasin
2009-2012 : SMP Negeri 24 Banjarmasin
2012-2015 : SMA Negeri 3 Banjarmasin
C. Pengalaman Kerja
Praktik Kerja Lapangan : Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja
Kota Banjarmasin (01 Februari 2018 - 31 Maret
2018)
Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin (10 Juli 2018 – Sekarang)
vi
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya
bahwa tugas akhir ini merupakan hasil penelitian yang telah saya lakukan. Segala
kutipan dan bantuan dari berbagai sumber telah diungkapkan sebagaimana
mestinya.
Tugas Akhir ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh
siapapun juga, tugas akhir ini merupakan hasil tulisan saya yang dapat saya
pertanggung jawabkan otentikasinya atau bukan hasil dari aktivitas plagiat. Saya
juga menyatakan bahwa objek dan data yang saya ambil dalam penelitian ini
bukan merupakan objek dan data fiktif. Apabila dikemudian hari ternyata
pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi hukum dari
ketidakbenaran pernyataan tersebut. Saya bersedia dicabut titel akademik serta
hak yang melekat padanya oleh Politeknik Negeri Banjarmasin, apabila saya
terbukti melanggar pernyataan yang telah saya sampaikan diatas.
Banjarmasin, Juli 2018
Nadia Maulida NIM A03150092
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirabbil alamin, Puji dan syukur
kehadirat Allah Subhannahu wata’ala yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, dan tak lupa kita panjatkan sholawat dan salam kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad Shallahu Alaihi Wassalam sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan Judul “Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin”.
Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat guna menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Pada Jurusan
Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
Akhirnya dengan selesainya Tugas Akhir ini, penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak H. Edi Yohanes, ST, MT selaku Direktur Politeknik Negeri
Banjarmasin.
2. Ibu Andriani, SE, MM, M.Sc selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.
3. Ibu Emy Iryanie, SE, M.SI,AK, selaku Ketua Prodi Komputer Akuntansi
sekaligus Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan
kepada penulis hingga selesainya Tugas Akhir ini.
4. Bapak Muhamad Noer, S.Kom selaku dosen wali Komputer Akuntansi B 2015.
viii
5. Bapak Noor Romy Rahwani, SE, PgDip, MBA, selaku Dosen Pembimbing I
yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis hingga
selesainya Tugas Akhir ini.
6. Bapak Drs. Priyougie, M.Pd selaku Dosen Pembimbing III yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis hingga selesainya Tugas
Akhir ini.
7. Bapak Muhammad Hendra Sunarya, M.Sc, Bapak Ahsanul Haq, SE, M.Si, Ibu
Hj. Nurhidayati, M.Pd Selaku Tim Penguji Tugas Akhir Penulis terimakasih
atas arahan, saran dan bimbingan kepada penulis.
8. Seluruh Dosen Jurusan Akunansi Politeknik Negeri Banjarmasin khususnya
yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan bimbingannya selama ini
dan Staf Politeknik Negeri Banjarmasin umumnya.
9. Ibu H. Siti Juma’ah selaku pemilik Toko Beruntung Jaya Banjarmasin yang
telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk melakukan penilitian di Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin.
10. Ayah dan Ibu, serta kedua adik penulis Haiqal Miftahurrizki dan Aira
Ramadhani yang telah memberikan bantuan, pengertian, dukungan, moril dan
materil serta doa kepada penulis selama penyelesaian Tugas Akhir ini.
11. Bapak Hasbullah, Bapak Muhammad Ikram selaku Atasan penulis dan Seluruh
rekan kerja penulis pada Kantor Pertanahan Kota Banjarmasin yang telah
memberikan dukungan dan pengertian.
12. Nur Elma Kamila, Tiranisa Kamiswari, Olvia Novita, Susi Ramadani Yanti,
Nurul Zafirah dan Seluruh teman – teman seperjuangan penulis khususnya
Prodi Komputer Akuntansi B angkatan 2015 yang selama ini saling memberi
ix
semangat dan kegembiraan, terimakasih untuk kebersamaan selama tiga
tahunnya semoga persahabatan kita tetap terjalin walau terpisah jarak dan
waktu.
13. Sahabatku Intan Suci Febrianti, Nada, Yasa Karsa, Dhia Rosyada, Resi,
Maulina Firdayati, Muhammad Ramadhani, Ridha Puspita Sari, Rifqi Habibie,
Yoga Pramono, Naufal Dzaki Ilhami, Widya Cindra Ayu, Marisa Debby,
Evyna Vermana Sari, Muhammad Irvan Ridhoni, Gusti Ayu Anggraini dll
terimakasih untuk dukungannya selama ini.
14. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih
untuk semuanya.
Penulis berharap semoga apa yang tertulis dalam Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca pada umumnya dan kepada
penulis khususnya. Tugas Akhir ini sangatlah jauh dari kata sempurna oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun kelak menjadi
pembelajaran bagi penulis.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Ta’ala Wabarakatuh
Banjarmasin, Juli 2018
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ......................................................................... ii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR ......................................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... iv
MOTTO.................................................................................................................... v
SURAT PERNYATAAN....................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR BAGAN............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
ABSTRAK .............................................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Permasalahan ........................................................................................ 6
C. Batasan Masalah ................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
E. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 8
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 9
A. Landasan Teori ..................................................................................... 9
1. Definisi Sistem dan Prosedur ........................................................... 9
2. Pengertian Sistem Akuntansi ............................................................ 9
3. Tujuan Sistem Akuntansi ................................................................. 9
4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ......................................... 10
5. Pengertian Sistem Pengendalian Intern .......................................... 10
6. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas ................................................. 13
7. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart) ................................ 55
8. Sistem Komputer ............................................................................ 60
9. Basis Data (Database) .................................................................... 61
10. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) ...................................... 62
11. Entity Relationship Diagram (ERD) ............................................ 64
12. Normalisasi ................................................................................... 69
13. SQL Server 2014 .......................................................................... 71
14. Microsoft Visual Basic 2015 ........................................................ 73
B. Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................. 75
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 79
A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel ................ 79
B. Jenis Penelitian ................................................................................... 81
C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 81
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 83
E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 84
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .. 89
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 89
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 112
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 203
A. Simpulan .......................................................................................... 203
B. Saran ................................................................................................. 205
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 209
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Simbol-Simbol Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart) ................ 56
Tabel 2 Simbol-Simbol Entity Relationship Diagram .......................................... 64
Tabel 3 Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................................... 75
Tabel 4 Tabel Unnormalisasi .............................................................................. 149
Tabel 5 Tabel tbBarangNadia92 ......................................................................... 155
Tabel 6 Tabel tbJenisBarangNadia92 ................................................................. 156
Tabel 7 Tabel tbMerkBarangNadia92 ................................................................. 156
Tabel 8 Tabel tbSatuanNadia92 .......................................................................... 157
Tabel 9 Tabel tbPelangganNadia92 .................................................................... 158
Tabel 10 Tabel tbPenggunaNadia92 .................................................................... 159
Tabel 11 Tabel tbJabatanNadia92 ........................................................................ 160
Tabel 12 Tabel tbPengantarNadia92 .................................................................... 160
Tabel 13 Tabel tbPenjualanHeaderNadia92......................................................... 161
Tabel 14 Tabel tbPenjualanDetailNadia92 .......................................................... 162
Tabel 15 Tabel tbDeliveryOrderHeaderNadia92 ................................................. 163
Tabel 16 Tabel tbDeliveryOrderDetailNadia92 ................................................... 164
Tabel 17 Tabel tbPelunasanPiutangNadia92 ....................................................... 165
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan 1 Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Over- The- Counter Sales ....... 16
Bagan 2 Sistem Penerimaan Kas dari Cash-on-Delivery Sale ............................... 21
Bagan 3 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang melalui Penagih Perusahaan ......... 51
Bagan 4 Struktur Organisasi Toko Beruntung Jaya Banjarmasin .......................... 90
Bagan 5 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
dari Penjualan Tunai yang berjalan pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin ......................................................................................... 99
Bagan 6 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan
dari Piutang yang berjalan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin 108
Bagan 7 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
dari Penjualan Tunai yang disarankan pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin ....................................................................................... 130
Bagan 8 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
dari Piutang yang disarankan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin143
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Prosedur Penerimaan Kas dari Over-the-Counter Sales ....................... 15
Gambar 2 Prosedur Penerimaan Kas dari COD Sales .......................................... 20
Gambar 3 FPT ....................................................................................................... 26
Gambar 4 Pita Register Kas .................................................................................. 27
Gambar 5 Faktur Penjualan COD Sales ................................................................ 29
Gambar 6 Bukti Setor Bank .................................................................................. 30
Gambar 7 Penerimaan Kas dari Piutang melalui Penagih Perusahaan ................. 39
Gambar 8 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos ............................... 41
Gambar 9 Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Melalui lock-box collection
plan ...................................................................................................... 43
Gambar 10 Daftar Surat Pemberitahuan ................................................................ 47
Gambar 11 Kuitansi ............................................................................................... 48
Gambar 12 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos .............................. 53
Gambar 13 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui lock-box collection
plan ...................................................................................................... 55
Gambar 14 Relasi one to one ................................................................................. 66
Gambar 15 Relasi one to many .............................................................................. 67
Gambar 16 Relasi many to one .............................................................................. 68
Gambar 17 Relasi many to many ........................................................................... 68
Gambar 18 Tampilan Awal SQL Server 2014 ....................................................... 72
Gambar 19 SQL Server 2014 Sebelum Dikoneksikan ........................................... 72
xvi
Gambar 20 Tampilan SQL Server 2014 ................................................................. 73
Gambar 21 74Visual Studio 2015 .......................................................................... 74
Gambar 22 Tampilan Visual Studio 2015 .............................................................. 74
Gambar 23 Nota Tunai ........................................................................................... 98
Gambar 24 Nota Piutang ...................................................................................... 107
Gambar 25 Nota Penjualan Tunai yang Disarankan ............................................ 124
Gambar 26 Laporan Penjualan Per Nota Tunai yang disarankan ........................ 125
Gambar 27 Laporan Penjualan Per Tanggal Tunai yang Disarankan .................. 126
Gambar 28 Laporan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai yang Disarankan .... 127
Gambar 29 Nota Penjualan (Menggunakan Uang Muka) yang Disarankan ........ 137
Gambar 30 Nota Delivery Order yang Disarankan.............................................. 138
Gambar 31 Laporan Penerimaan Kas dari Uang Muka yang Disarankan ........... 139
Gambar 32 Laporan Penerimaan Kas dari Piutang yang Disarankan .................. 140
Gambar 33 149Contoh Normalisasi Database 1NF ............................................. 149
Gambar 34 Contoh Normalisasi Database 2NF ................................................... 150
Gambar 35 Contoh Normalisasi Database 3NF ................................................... 151
Gambar 36 Relasi Antar Tabel ............................................................................. 154
Gambar 37 Form Login ........................................................................................ 167
Gambar 38 Form Menu Utama ............................................................................ 168
Gambar 39 Bagian – Bagian Menu Utama .......................................................... 169
Gambar 40 Form Master Data Barang ................................................................. 171
Gambar 41 Coding tombol simpan pada master data .......................................... 172
Gambar 42 Coding tombol hapus pada master data............................................. 173
xvii
Gambar 43 Form Master Data Barang Saat Pencarian ........................................ 174
Gambar 44 Coding Pencarian Data ...................................................................... 175
Gambar 45 Form Master Data Satuan Barang ..................................................... 176
Gambar 46 Form Master Data Jenis Barang ........................................................ 177
Gambar 47 Form Master Data Merk Barang ....................................................... 178
Gambar 48 Form Master Data Pelanggan ............................................................ 179
Gambar 49 Form Master Data Pengguna............................................................. 180
Gambar 50 Form Master Data Jabatan Pengguna................................................ 181
Gambar 51 Form Master Data Pengantar ............................................................ 182
Gambar 52 Form Daftar Penjualan ...................................................................... 183
Gambar 53 Form Penjualan pada Daftar Penjualan ............................................. 184
Gambar 54 Form Daftar Delivery Order ............................................................. 185
Gambar 55 Form Daftar Pelunasan Piutang ........................................................ 186
Gambar 56 Form Penjualan ................................................................................. 187
Gambar 57 Coding – coding Simpan pada Form Penjualan ................................ 188
Gambar 58 Nota Tunai Tercetak .......................................................................... 189
Gambar 59 Nota Kredit Tercetak ......................................................................... 190
Gambar 60 Nota Delivery Order Tercetak........................................................... 191
Gambar 61 Fo rm Pelunasan Piutang................................................................... 192
Gambar 62 Nota Pelunasan Piutang ..................................................................... 193
Gambar 63 Coding – coding pada Form Pelunasan Piutang ............................... 194
Gambar 64 Laporan Master Barang ..................................................................... 196
Gambar 65 Laporan Master Data Jenis Barang ................................................... 197
xviii
Gambar 66 Laporan Master Data Merk Barang ................................................... 198
Gambar 67 Laporan Penjualan Keseluruhan........................................................ 199
Gambar 68 Laporan Penerimaan Kas Keseluruhan ............................................. 200
Gambar 69 Laporan Penerimaan Kas dari Uang Muka ....................................... 201
Gambar 70 Laporan Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang ............................. 202
xix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat persetujuan penelitian Tugas Akhir dari Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin
2. Surat Izin Usaha Perdagangan Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
3. Denah & Foto Fisik Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
4. Lembar Bimbingan Tugas Akhir 2018
5. Lembar Saran Penguji Proposal Tugas Akhir 2018
6. Lembar Saran Penguji Ujian Sidang Tugas Akhir 2018
xx
ABSTRAK
Nadia Maulida / A03150092 / 2018 / SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 2015 PADA TOKO BERUNTUNG JAYA BANJARMASIN/ Sistem Informasi Akuntansi / Penerimaan Kas / TOKO BERUNTUNG JAYA BANJARMASIN
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Sistem Informasi Akuntansi
penerimaan kas yang tepat pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin dan membuat
program aplikasi penerimaan kas yang digunakan pada SIA yang berjalan pada
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin.
Penelitian ini adalah berupa studi kasus pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin dengan menggunakan sampel data transaksi penjualan pada bulan
januari-maret 2018. Sistem Informasi Akuntansi yang disarankan dibuat
berdasarkan Sistem Informasi Akuntansi yang berjalan yaitu dengan menganalisis
informasi yang diperlukan manajemen, fungsi yang terkait, jaringan prosedur,
dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan, bagan alir dokumen (flowchart),
dan sistem pengendalian intern yang berjalan. Program aplikasi dibuat dengan
menggunakan SQL Server 2014 sebagai Back End dan Microsoft Visual Basic
2015 sebagai Front End dikembangkan langkah pertama yang dilakukan dengan
merancang relasi antar tabel, mendesain interface, mendesain keluaran dan
koding.
Dari penelitian ini ditemukan adanya perangkapan fungsi antara fungsi
penjualan dan fungsi kas, Toko Beruntung Jaya Banjarmasin belum memuat no
urut tercetak pada nota. Penulis menyarankan untuk menggunakan program
aplikasi SQL Server 2014 sebagai Back End dan Microsoft Visual Basic 2015
sebagai Front End agar dapat membantu perusahaan untuk mencatat transaksi
penerimaan kas dan mempermudah mengetahui penerimaan kas. Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas, Program Aplikasi, SQL Server 2014, Microsoft
Visual Basic 2015.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Teknologi yang maju dan canggih mempengaruhi perubahan,
perkembangan perusahaan untuk lebih maju. Perusahaan memerlukan
teknologi yang dapat membantu kegiatan usaha dalam mencapai tujuan
perusahaan dengan cepat, tepat dan akurat. Sistem informasi akuntansi
tersebut disusun untuk mengumpulkan data-data akuntansi perusahaan
yang selanjutnya diolah menjadi informasi akuntansi untuk diberikan
kepada petinggi atau pimpinan perusahaan yang nantinya akan digunakan
sebagai bahan pengambil keputusan dan kebijakan perusahaan. Perusahaan
diharuskan untuk memberikan wewenang kepada beberapa bagian untuk
menjalankan pengembangan perusahaan, oleh karena itu pimpinan
perusahaan membutuhkan suatu alat untuk melakukan pengawasan dengan
adanya sistem akuntansi yang baik.
Sistem akuntansi yang baik menyediakan informasi akuntansi yang
relevan dan memiliki tingkat akurasi yang tinggi yang sangat berguna bagi
perusahaan untuk bertahan dalam persaingan pasar dan memajukannya
dibandingkan dengan sistem yang dilakukan secara manual. Dengan
menggunakan komputerisasi akuntansi, perusahaan akan mendapatkan
berbagai macam keuntungan seperti kecepatan dalam pengolahan data,
pencegahan kekeliruan dalam pencatatan, penyusunan laporan secara
2
otomatis dan pencetakan dokumen yang diinginkan cepat dan otomatis.
Sehingga membantu perusahaan bergerak dengan cepat dan mendapatkan
hasil maksimal bagi perusahaan.
Salah satu sistem informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan
dalam menjalankan bisnisnya adalah sistem informasi akuntansi
penerimaan kas. Sistem informasi akuntansi penerimaan kas dapat
menghasilkan suatu informasi mengenai besarnya penerimaan kas yang
berasal dari penjualan tunai dan piutang yang terjadi dalam satu periode.
Sistem tersebut berfungsi sebagai alat bantu dalam koordinasi dan evaluasi
kegiatan penjualan yang dapat berpengaruh pada kegiatan serta laba yang
diperoleh perusahaan baik itu perusahaan dagang, jasa, maupun
perusahaan industri.
“Penelitian terhadap sistem informasi akuntansi penjualan dan
penerimaan kas bertujuan untuk upaya mendukung peningkatan
pengendalian intern yang baik.” Jurnal Administrasi Bisnis. No: 1
(2017:75)
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin adalah jenis perusahaan dagang
bergerak dalam bidang penjualan yang mempunyai aktifitas utama
menjual produk-produk alat bahan bangunan diantaranya semen, cat, kuas,
keramik, pipa, selang, seng dan alat bahan bangunan lainnya. Selain alat
bahan bangunan, toko tersebut juga menjual berbagai macam alat listrik
seperti saklar, bola lampu, kabel, obeng dan lain lain. Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin beralamat Jalan Raya Beruntung Jaya RT 20 No 49
3
Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan. Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
melakukan transaksi penerimaan kas secara manual baik transaksi
penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.
Prosedur penerimaan kas pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
terdiri dari dua yaitu penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan
kas dari piutang hasil dari penjualan kredit dalam batas waktu yang
ditentukan. Informasi akuntansi penerimaan kas secara tunai terjadi
dengan cara pelanggan datang langsung ke toko pada bagian penjualan
yang melayani pelanggan dan ketika pelanggan jadi membeli barang yang
sesuai dengan yang diinginkan pelanggan maka pelanggan membayar
sejumlah uang dari transaksi penjualan barang dagangan.
Sedangkan penerimaan kas dari piutang yakni penjualan dengan
pembayaran uang muka hasil dari transaksi dari kasir dan pelanggan. Pada
saat transaksi penjualan maka pelanggan akan menuju ke kasir untuk
melakukan transaksi pembayaran, kasir akan memberikan nota rangkap
kedua (berwarna hijau), nota rangkap ketiga (warna kuning) diarsipkan
sementara, sedangkan nota rangkap pertama (berwarna putih) untuk
pengantaran barang. Kemudian setelah barang sampai tujuan maka
pelanggan akan memberikan uang pelunasan piutang kepada pihak
pengiriman barang dan pihak pengiriman menerima uang pelunasan
berserta nota rangkap kedua. Setelah itu pengiriman akan memberikan
otorisasi bahwa barang sudah sampai beserta menerima uang pelunasan
piutang.
4
Dalam hal pencatatan penjualan Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
belum melakukan pencatatan melainkan hanya menyimpan nota-nota
penjualan setiap harinya, sedangkan saat pelangganan pihak toko hanya
mencatat disebuah buku catatan manual untuk pelangganan barang
dagangan. Mengingat informasi laporan keuangan sangatlah penting dalam
pengambilan keputusan dan pengembangan suatu perusahaan, maka
informasi akuntansi tersebut haruslah tepat dan cepat. Karena jika terjadi
keterlambatan dalam pengambilan keputusan maka mengakibatkan
hilangnya peluang dalam mendapatkan keuntungan dan memperlambat
perkembangan perusahaan. Pengolahan data akuntansi berbasis komputer
dalam sistem informasi akuntansi, maka informasi yang didapat dalam
laporan keuangan akan lebih efektif dan efisien.
Sistem pengendalian intern sistem akuntansi penerimaan kas pada
penjualan Toko Beruntung Jaya Banjarmasin pada dasarnya belum efektif
karena terdapat fungsi yang terkait dijalankan oleh orang yang sama
sehingga terjadi perangkapan fungsi seperti fungsi penjualan merangkap
menjadi fungsi kas pada bagian penjualan terlebih belum melakukan
pencatatan melainkan hanya menyimpan nota-nota penjualan setiap
harinya. Hal tersebut dapat memungkinkan terjadinya penyalahgunaan
wewenang. Oleh karena itu, sistem penerimaan kas yang diterapkan oleh
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin perlu dikaji kembali agar fungsi yang
terkait dapat berperan sesuai dengan tugasnya masing-masing.
5
Sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai
dan piutang pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin menggunakan
dokumen berupa nota, buku stok barang yang masih menggunakan cara
manual dalam pencatatannya. Nota penjualan yang digunakan tidak
dilengkapi dengan nomor urut sehingga menyebabkan kendala dalam hal
pengelolaan data dan ketepatan waktu.
Kendala seperti terjadinya keterlambatan pengelolaan data
penerimaan kas penjualan tunai dan piutang serta kelemahan pada unsur
pengendalian intern yang terjadi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
jika dibiarkan akan menyebabkan kinerja toko menjadi tidak maksimal.
Oleh karena itu maka sangat dibutuhkan sebuah program aplikasi yang
sudah terkomputerisasi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin, sehingga
akan lebih membantu kegiatan pada toko tersebut dalam proses transaksi,
karena sifatnya otomatis tentu akan mempermudah dan menghemat waktu
serta dapat membuat pengolahan data lebih akurat. Salah satu program
komputer yang dapat dipakai adalah bahasa pemograman Microsoft Visual
Basic 2015.
Microsoft Visual Basic 2015 adalah salah satu bahasa
pemrograman yang dapat digunakan dalam perancangan sistem khususnya
sistem informasi akuntansi penerimaan kas berbasis komputer. Menurut
Wikipedia, “Visual Basic 2015 merupakan turunan bahasa pemrograman
Basic dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis
grafik dengan cepat”. Kelebihan yang dimiliki Microsoft Visual Basic
6
2015 salah satunya adalah menggunakan bahasa yang sederhana, sehingga
tidak sulit digunakan dalam pembuatan sistem informasi.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk
merancang sebuah program aplikasi menggunakan Microsoft Visual Basic
2015 dan database SQL Server 2014 dengan judul “Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Microsoft Visual Basic
2015 pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang tepat untuk
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin ?
2. Bagaimana membangun program aplikasi akuntansi penerimaan kas
menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan
database Microsoft SQL server 2014 sebagai back end pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin ?
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari terjadinya kesalahan presepsi dan
pengembangan masalah dalam penelitian ini, maka penulis membatasi
hanya pada :
1. Pembuatan program sistem informasi akuntansi penerimaan kas
berbasis komputer pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
7
menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan
database Microsoft SQL server 2014 sebagai back end.
2. Pembuatan sistem informasi akuntansi penerimaan kas berbasis
komputer pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin dari data transaksi
berupa nota penjualan hingga menghasilkan suatu laporan penerimaan
kas.
3. Data transaksi melalui penjualan tunai dan piutang yang digunakan oleh
penulis adalah data transaksi bulan Januari, Februari, dan Maret tahun
2018.
4. Data barang yang digunakan oleh penulis adalah 100 data barang paling
laku.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dengan dilakukannya penelitian
ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan
kas yang tepat untuk Toko Beruntung Jaya Banjarmasin.
2. Untuk mengetahui bagaimana membangun program aplikasi akuntansi
penerimaan kas menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai
front end dan database Microsoft SQL server 2014 sebagai back end
pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin.
8
E. Kegunaan Penelitian
Sejalan dengan masalah penelitian di atas, kegunaan penelitian ini
adalah :
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,
wawasan, dan pengalaman bagi penulis mengenai Sistem Informasi
Akuntansi Penerimaan kas serta Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015.
2. Bagi Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
Program aplikasi yang disarankan penulis dapat digunakan oleh
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin agar dapat memberikan kemudahan
dalam transaksi dan pembuatan laporan penjualan serta menjadi
masukan dalam pengelolaan sistem informasi akuntansi penerimaan kas
untuk diterapkan secara terkomputerisasi.
3. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan
memberikan informasi kepada pembaca untuk memahami tentang
sistem informasi akuntansi penerimaan kas menggunakan Microsoft
Visual Basic 2015 serta bermanfaat bagi mahasiswa yang akan
selanjutnya yang mengangkat Tugas Akhir dengan topik yang sama.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Definisi Sistem dan Prosedur
Menurut Mulyadi (2016:4), “Sistem adalah suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan. Sedangkan prosedur adalah suatu urutan
kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu
departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara
seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang”.
2. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2016:3) “Sistem akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa
untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan..oleh
manajemen guna mempermudah pengelolaan perusahaan”.
3. Tujuan Sistem Akuntansi
Tujuan umum pengembangan sistem akuntansi adalah sebagi
berikut:
a. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha
baru
b. Untuk menyediakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang
sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun
struktur informasinya
10
c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan
intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability)
informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap
mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan
perusahaan
d. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi. Mulyadi (2016:15).
4. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Marshall B. Romney (2015:10) “Sistem informasi
akuntansi merupakan suatu sistem yang mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi
pengambil keputusan. Sistem ini meliputi orang, prosedur dan intruksi,
data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi, serta
pengendalian internal dan ukuran keamanan”
5. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
“Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode
dan ukuran - ukuran yang dikoordinasikan dalam menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen.”. Mulyadi
(2016:129).
Unsur pokok sistem pengendalian intern yaitu:
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas. Pemisahan tanggung jawab fungsional dimaksudkan
untuk membagi berbagai tahap transaksi sehingga semua tahap
transaksi tidak diselesaikan oleh satu unit organisasi saja.
11
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pedapatan, dan
biaya. Dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur
pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya tiap
transaksi dan penggunaan formulir perlu diawasi guna mengawasi
pelaksanaan otorisasi sehingga menghasilkan dokumen pembukuan
yang dapat dipercaya yang kemudian menghasilkan informasi yang
tepat dan dapat dipercaya mengenai kekayaan utang, pendapatan,
dan biaya suatu organisasi.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem
wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak
akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara untuk
menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaanya. Adapun cara-
cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan
praktik yang sehat yaitu:
1) Penggunaan formulir urut yang tercetak yang pemakaiannya
harus dipertanggung jawabkan oleh yang berwenang.
2) Pemeriksaan mendadak (surprised audit).
3) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir
oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur
tangan dari orang atau unit organisasi lain.
4) Perputaran jabatan (job rotation). Perputaran jabatan yang
diadakan secara rutin dapat menjaga independensi pejabat dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga persekongkolan diantara
mereka dapat dihindari.
5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak,
karyawan kunci perusahaan diwajibkan mengambil cuti yang
12
menjadi haknya. Selama cuti, jabatan karyawan yang
bersangkutan digantikan sementara oleh pejabat lain sehingga
jika terjadi kecurangan dalam departemen yang bersangkutan
diharapkan dapat diungkap oleh pejabat yang menggantikan
untuk sementara tersebut.
6) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan
catatan akuntansi yang bersangkutan. Hal tersebut dimaksudkan
untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan
keandalan catatan akuntansi yang dibuat.
7) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek
efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang baik.
Unit organisasi ini disebut satuan pengawas intern atau staf
pemeriksa intern.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat
dipercaya, cara yang dapat ditempuh yaitu:
1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut
oleh pekerjaannya, untuk memperoleh karyawan yang
mempunyai kecakapan yang sesuai dengan tuntutan tanggung
jawab yang akan dipikulnya, manajemen harus mengadakan
analisis jabatan yang terdapat dalam perusahaan serta
menentukan syarat-syarat yang dipenuhi oleh calon karyawan
yang akan menduduki jabatan tersebut.
2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan
perusahaan sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya
(Mulyadi, 2016:130-135).
13
6. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem akuntansi penerimaan kas merupakan suatu jaringan
prosedur yang menangani suatu peristiwa atau kejadian yang
mengakibatkan terjadinya penambahan uang dalam kas yang berasal
dari penjualan tunai maupun piutang yang melibatkan bagian-bagian
yang saling berkaitan satu sama yang lain. Berikut ini diuraikan lebih
lanjut mengenai sistem akuntansi penerimaan kas yang berasal dari
penjualan tunai dan piutang.
a. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Penjualan Tunai
Penjualan tunai dilaksanakan perusahaan dengan mewajibkan
pelanggan melakukan pembayaran atas harga barang lebih dahulu
kepada perusahaan sebelum barang diserahkan kepada pelanggan.
Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang tersebut kemudian
diserahkan dan transaksi penjualan tunai kemudian dicatat oleh
perusahaan (Mulyadi, 2016:379).
Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan yakni
penjualan tunai. Berdasarkan sistem pengendalian intern yang baik,
sistem penerimaan kas harus segera menyetor uang ke bank dengan
melibatkan pihak lain selain kasir.
1) Prosedur Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai.
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai terbagi
menjadi tiga prosedur yaitu over-the-counter sales, cash-on-
delivery sales, dan credit card sales, namun berdasarkan topik
14
yang Penulis ambil, Penulis tidak membahas tentang credit
card sales. Berikut merupakan prosedur penerimaan kas dari
penjualan tunai:
a) Prosedur penerimaan kas dari over-the counter sales
Pelanggan datang langsung ke perusahaan,
melakukan pemilihan barang yang akan dibeli, melakukan
pembayaran ke kasir, dan kemudian menerima barang yang
dibeli. Dalam prosedur ini perusahaan menerima uang tunai,
cek pribadi (personal check), atau pembayaran langsung
dari pelanggan dengan credit card, sebelum barang
diserahkan kepada pelanggan (Mulyadi, 2016:380).
Prosedur penerimaan kas dari over-the counter sales
sebagai berikut:
(1) Pelanggan datang dan memesan barang secara langsung
kepada wiraniaga (sales person) di bagian penjualan.
(2) Bagian kasa menerima pembayaran dari pelanggan
berupa uang tunai, cek pribadi (personal check) atau
kartu kredit.
(3) Bagian penjualan memerintahkan bagian pengiriman
untuk menyerahkan barang kepada pelanggan.
(4) Bagian pengiriman menyerahkan barang kepada
pelanggan.
(5) Bagian kasa menyetorkan kas yang diterima ke bank.
(6) Bagian akuntansi mencatat pendapatan penjualan dalam
jurnal penjualan.
15
(7) Bagian akuntansi mencatat penerimaan kas dari
penjualan tunai dalam jurnal penerimaan kas.
Jika kas yang diterima berupa cek pribadi, bank penjual
(bank yang penjual memiliki rekening giro di dalamnya)
akan mengurus check clearing ke bank pelanggan (bank
yang pelanggan memiliki rekening giro di dalamnya). Jika
kas yang diterima berupa kartu kredit, bank penjual yang
merupakan penerbit kartu kredit langsung menambah saldo
ke rekening giro penjual setelah dikurangi dengan credit
card fee (berkisar 2,5% sampai dengan 4%). Bank
penerbit kartu kredit inilah yang secara periodik
melakukan penagihan kepada pemegang kartu kredit.
Gambar 1 Prosedur Penerimaan Kas dari Over-the-Counter Sales
Sumber: Mulyadi (2016: 381)
Bagian Penjualan
Pembeli
Bagian Akuntansi
Bagian Kasa
BankBagian
Pengiriman Barang
Pembeli memesan barang
Pembeli Membayar
Harga barang
(2)
Bagian PenjualanMemerintahkan Bagian
Pengiriman menyerahkan
Barang kepadapembeli
Bagian Pengiriman menyerahkan barang
kepada pembeli
(1)
(6)Bagian Akuntansi
mencatat pendapatanpenjualan
(4)
Bagian Akuntansi mencatat
penerimaan kas dari penjualan
tunai
(7)
(5)Bagian kasa
menyetorkan kas ke bank
16
Berikut merupakan bagan alir sistem penerimaan kas dari
Over- The- Counter Sales:
Bagan 1
Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas dari Over- The- Counter Sales
Mulai
Menerima order dari pembeli
Mengisi faktur
penjualan tunai
3
2FPT 1
1
Bagian Order Penjualan
ViaPembeli
Bagian Kasa
N
1
FPT 1
Menerima uang dari pembeli
Mengoperasikan register
kas
PRK
FPT 1
Mengisi bukti setor
bank
3
2Bukti Setor bank 1
3
2Bukti Setor bank 1
Menyetor kas ke bank
5
NDiserahkan Ke bank
Bersama uang
FPT = Faktur Penjualan TunaiPRK = Pita Register Kas
2
3
17
Lanjutan:
Bagian Gudang Bagian Pengiriman
2
FPT 2
Kartu Gudang
Menyerahkan barang
FPT 2
4
3
PRK
FPT 1
FPT 2
4
Membandingkan FPT lb1
dan lb 2
Menyerahkan barang kepada pembeli
2FPT 1
PRK
6
Untuk pembeli
BersamaBarang sebagaiSlip pembungkus
18
Lanjutan:
Bagian Jurnal Bagian Kartu Persediaan
6
PRK
FPT 1
Jurnal Penjualan
7
5
Bukti Setor bank
Jurnal Penerimaan
Kas
8
RHPP
Bukti Memorial
Jurnal Umum
N
Selesai
7
PRK
FPT 1
Kartu Persediaan
N
Membuat rekapitulasi
HPP
RHPP
Membuat bukti
memorial
RHPP
Bukti Memorial
8
Secara periodik
RHPP = Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
T
Sumber: Mulyadi (2016: 397-398)
19
b) Prosedur penerimaan kas dari COD sales
Cash on delivery sales (COD sales) adalah transaksi
penjualan yang melibatkan kantor pos, perusahaan angkutan
umum, maupun angkutan sendiri dalam penyerahan dan
penerimaan kas dari hasil penjualan. COD sales merupakan
sarana untuk memperluas daerah pemasaran dan memberikan
jaminan penyerahan barang bagi pelanggan dan jaminan
penerimaan kas bagi perusahaan. COD sales melalui pos
belum menjadi sistem penjualan yang umum berlaku di
Indonesia.
Berikut merupakan prosedur penerimaan kas dari
Cash-On- Delivery Sales (COD sales) melalui pos:
a) Pelanggan memesan barang menggunakan surat yang
dikirim melalui kantor pos.
b) Penjual mengirimkan barang melalui kantor pos
pengirim dengan cara mengisi formulir COD sales di
kantor pos.
c) Kantor pos pengirim mengirimkan barang dan formulir
COD sales sesuai dengan instruksi penjualan kepada
kantor pos penerima.
d) Kantor pos penerima, pada saat menerima barang dan
formulir COD sales memberitahu kepada pelanggan
tentang diterimanya kiriman barang COD sales.
20
e) Pelanggan membawa surat panggilan ke kantor pos
penerima dan melakukan pembayaran sejumlah yang
tercantum dalam formulir COD sales. Kemudian kantor
pos penerima menyerahkan barang kepada pelangganan,
dengan diterimanya kas dari pelanggan.
f) Kantor pos penerima memberitahu kantor pos
pengiriman bahwa COD sales telah dilaksanakan.
g) Kantor pos pengirim memberitahu penjual bahwa COD
sales telah selesai dilakukan, sehingga penjual dapat
mengambil kas yang diterima dari pelanggan.
Berikut merupakan skema yang melukiskan prosedur-
prosedur di atas:
Gambar 2 Prosedur Penerimaan Kas dari COD Sales
Kantor Pos mengirim barang ke alamat pelanggan
(3)
Kantor Pos Kantor Pos Penerima memberitahukan kantor Pos pengirim bahwa Kantor Pos
Pengiriman COD Sales telah dilaksanakan Penerima
(6)
Penjual Kantor Pos
Pelanggan Kantor Pos
mengirim
membayar
mengirim
Pengirim
barang ke
Harga
pemberitahuan
Memberitahu
pelanggan
barang dan
adanya COD
kas dari COD
via COD
menerima
sales
Sales
Saes
barang yang
(4)
(7)
(2) dibeli
(5)
Pelanggan memesan barang
Penjual (1)
Pelanggan
Sumber: Mulyadi (2016:382)
21
Berikut merupakan bagan alir sistem penerimaan kas
dari COD Sales pada bagan 2:
Bagan 2 Sistem Penerimaan Kas dari Cash-on-Delivery Sale
23
2) Fungsi yang Terkait
Fungsi-fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan
kas dari penjualan tunai adalah:
a) Fungsi Penjualan
Fungsi penjualan dijalankan pada bagian penjualan.
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,
fungsi penjualan bertanggung jawab sebagai penerimaan
kas dari pelanggan.
b) Fungsi Kas
Fungsi kas dijalankan pada bagian kasa. Dalam
transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, fungsi ini
bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pelanggan.
c) Fungsi gudang
Fungsi gudang dijalankan pada bagian gudang.
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai,
fungsi ini bertanggung jawab dalam penyiapan barang
yang dipesan pelanggan. Kemudian menyerahkan barang
ke bagian pengiriman.
d) Fungsi pengiriman
Fungsi pengiriman dijalankan pada bagian
pengiriman. Dalam transaksi penerimaan kas dari
penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab
24
membungkus barang dan menyerahkan barang yang sudah
dibayar kepada pelanggan.
e) Fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi berada pada bagian jurnal. Fungsi
ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi
penjualan, penerimaan kas, dan membuat laporan
penjualan.
3) Informasi yang Diperlukan Manajemen
Informasi umum yang diperlukan manajemen dari
penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu:
a) Jumlah pendapatan dari penjualan menurut jenis produk
atau kelompok produk selama jangka waktu tertentu.
b) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai.
c) Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka
waktu tertentu.
d) Nama dan alamat pelanggan, informasi ini diperlukan
dalam penjualan produk tertentu, namun pada
umumnya informasi nama dan alamat pelanggan ini
tidak diperlukan oleh manajemen dari kegiatan
penjualan tunai.
e) Kuantitas produk yang dijual.
f) Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
g) Otorisasi pejabat yang berwenang.
25
4) Dokumen dan Catatan yang Digunakan
Dokumen yang digunakan untuk sistem penerimaan
kas dari penjualan tunai adalah:
a) Faktur penjualan tunai (FPT)
FPT merupakan dokumen yang berfungsi
merekam informasi yang diperlukan manajemen
mengenai penjualan tunai. Dokumen ini diisi oleh
fungsi penjualan yang bertanggung jawab untuk
mengantarkan pembayaran oleh pelanggan kepada
fungsi kas dan sebagai dokumen sumber untuk
pencatatan transaksi penjualan ke jurnal penjualan.
Tembusan faktur dikirimkan oleh fungsi penjualan
kepada fungsi pengiriman sebagai surat perintah
penyerahan barang. Tembusan faktur tersebut
digunakan sebagai slip pembungkus (packing slip) yang
ditempel oleh fungsi pengiriman di atas pembungkus.
Berikut merupakan contoh Faktur Penjualan Tunai:
26
Gambar 3 FPT
Sumber: Mulyadi (2016:386) b) Pita register kas (cash register tape)
Pita register kas dihasilkan oleh fungsi kas
dengan mengoperasikan mesin register kas. Dokumen
merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai
yang dicatat dalam jurnal penjualan. Berikut
merupakan contoh pita register kas:
27
Gambar 4 Pita Register Kas
TERIMA KASIH
*
12.500,00
15.000,00
20.000,00
57.000,00
75.000,00
179.500,00 ST
180.000,00 500,00 C
Sumber: Mulyadi(2013:464)
c) Credit card sales slip
Credit card sales slip dicetak oleh credit card
center bank yang menerbitkan kartu kredit dan
diserahkan kepada perusahaan anggota kartu kredit.
Untuk perusahaan jasa / dagang dokumen ini diisi oleh
fungsi penjualan yang berfungsi sebagai alat untuk
menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu
kredit.
d) Bill of lading
Bill of lading merupakan bukti penyerahan
barang dari perusahaan penjual barang kepada
perusahaan angkutan umum. Dokumen ini digunakan
28
oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD yaitu
penyerahan barang dilakukan oleh perusahaan angkutan
umum.
e) Faktur penjualan COD
Faktur penjualan COD merupakan dokumen yang
digunakan untuk merekam penjualan COD. Tembusan
faktur ini diserahkan kepada pelanggan melalui bagian
angkutan perusahan, kantor pos, atau perusahaan
angkutan umum dengan memintakan tanda tangan
penerimaan barang dari pelanggan sebagai bukti
diterimanya barang oleh pelanggan. Tembusannya
kemudian digunakan untuk menagih kas yang harus
dibayar oleh pelanggan pada saat penyerahan barang
dipesan pelanggan. Faktur penjualan COD terdapat
pada gambar 5.
29
Gambar 5
Faktur Penjualan COD Sales Toko Buku Remaja
Jl. Lawu 15, Yogyakarta, 55213
Telepon (0274) 63539, Fax (0274) 86104
FAKTUR PENJUALAN COD
Nomor Faktur
Nama Pelanggan Alamat Tanggal Nomor Bill of Loading 125897689
Nomor Kode Nama Barang Satuan Harga Satuan Kuantitas Jumlah Harga
Urut Barang
Jumlah Dicatat dalam Dicata Diterima oleh Buku dalam Diserahkan Dijual Pelanggan Pembantu Jurnal
Tanggal
Tanda Tangan
Sumber: Mulyadi(2016:390) f) Bukti Setor Bank
Bukti setor bank dibuat oleh fungsi kas untuk
melakukan penyetoran kas ke bank. Bukti setor dibuat
3 lembar diserahkan fungsi kas ke bank bersamaan
dengan penyetoran kas. Dua lembar tembusannya
dikembalikan setelah ditanda tangani dan dicap oleh
bank. Kemudian fungsi kas menyerahkannya kepada
fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber pencatatan
transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai ke dalam
30
jurnal penerimaan kas. Berikut contoh Bukti Setor
Bank:
Gambar 6 Bukti Setor Bank
No. 987679 BANK ARTA SELAMAT
Tgl. Yogyakarta
BUKTI SETOR BANK
Nama: Bank No. Cek Jumlah Rupiah
No. Rekening:
Tanda Tangan Penyetor Credit Card Sales
Slip
Uang Tunai
Jumlah
Jumlah Rupiah Pengesahan Bank
..........................................................................
Sumber: Mulyadi(2016:391)
g) Rekap harga pokok penjualan
Rekap harga pokok penjualan digunakan oleh
fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk
yang dijual selama satu periode dan dijadikan sebagai
dokumen pendukung bagi pembuatan bukti memorial
untuk mencatat harga pokok produk yang dijual
Mulyadi(2013:463-468).
31
5) Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan pada sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu:
a) Jurnal penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi
akuntansi untuk mencatat dan meringkas data
penjualan.
b) Jurnal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi
akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai
sumber seperti data penjualan tunai.
c) Jurnal umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan
tunai, jurnal ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk
mencatat harga pokok produk yang dijual.
d) Kartu persediaan
Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi
untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang
dijual serta mengawasi mutasi dan persediaan barang
yang disimpan di gudang.
32
e) Kartu gudang
Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan
akuntansi karena hanya berisi data kuantitas persediaan
yang disimpan di gudang sehingga kartu gudang tidak
termasuk sebagai catatan akuntansi Mulyadi(2016:392).
6) Jaringan Prosedur
Jaringan prosedur yang membentuk sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:
a) Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima
order dari pelanggan dan membuat faktur penjualan
tunai untuk memungkinkan pelanggan melakukan
pembayaran atas harga barang ke fungsi kas serta
memungkinkan fungsi gudang dan fungsi pengiriman
menyiapkan barang yang akan diserahkan kepada
pelanggan.
b) Prosedur penerimaan kas
Fungsi kas menerima pembayaran atas harga
barang dari pelanggan dan memberikan tanda
pembayaran berupa pita register kas dan cap “Lunas”
pada faktur penjualan tunai kepada pelanggan untuk
memungkinkan pelanggan melakukan pengambilan
barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.
33
c) Prosedur penyerahan barang
Dalam prosedur ini fungsi pengiriman
menyerahkan barang kepada pelanggan.
d) Prosedur pencatatan penjualan tunai
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan
pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal
penjualan dan jurnal penerimaan kas. Di samping itu
fungsi akuntansi juga mencatat atas berkurangnya
persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan.
e) Prosedur penyetoran kas ke bank
Sistem pengendalian intern terhadap kas
mengharuskan dilakukannya penyetoran dengan segera
ke bank atas semua kas yang diterima.
f) Prosedur pencatatan penerimaan kas
Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga
pokok penjualan berdasarkan data yang dicatat ke
dalam kartu persediaan. Fungsi akuntansi membuat
bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk
melakukan pencatatan harga pokok penjualan ke dalam
jurnal umum. Mulyadi(2016:392-393).
34
7) Unsur Sistem Pengendalian Intern
Unsur pengendalian intern dalam sistem penerimaan
kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut:
a) Organisasi
Dalam merancang organisasi yang berkaitan
dengan sistem penerimaan kas dari penjualan tunai,
unsur pokok pengendalian intern yang perlu diterapkan
yaitu:
(1) Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas
Fungsi penjualan merupakan fungsi operasi
yang harus dipisahkan oleh fungsi kas yang
merupakan fungsi penyimpanan. Pemisahan ini
mengakibatkan setiap penerimaan kas dari penjualan
tunai dilaksanakan oleh dua fungsi yang saling
mengecek.
(2) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi
Fungsi akuntansi harus dipisahkan dari kedua
fungsi pokok yang lain. Hal ini berguna untuk
menjaga kekayaan perusahaan dan menjamin
ketelitian dan keandalan data akuntansi.
(3) Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh
fungsi penjualan dan fungsi kas
35
Tidak ada transaksi penjualan tunai yang
dilaksanakan secara rangkap oleh satu fungsi.
Sehingga terjadi pengecekan intern pekerjaan di
setiap fungsi oleh fungsi lain.
b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
(1) Penerimaan order dari pelanggan di otorisasi oleh
fungsi penjualan dengan menggunakan formulir
faktur penjualan tunai. Formulir tersebut
diterbitkan fungsi penjualan yang digunakan oleh
fungsi kas saat menerima kas dan digunakan fungsi
pengiriman pada saat menyerahkan barang kepada
pelanggan.
(2) Penerimaan kas di otorisasi oleh fungsi kas dengan
membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan
tunai dan penempelan pita register kas pada faktur
tersebut
(3) Penjualan dengan kartu kredit bank didahului
dengan permintaan otorisasi dari bank penerbit
kartu kredit
(4) Penyerahan barang yang di otorisasi oleh fungsi
pengiriman dengan membubuhkan cap “sudah
diserahkan” pada faktur penjualan tunai yang
36
(5) Pencatatan ke dalam buku jurnal di otorisasi oleh
fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda
pada faktur penjualan tunai.
c) Praktik yang sehat
Unsur pokok pengendalian intern dalam sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai:
(1) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi
penjualan.
(2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai
disetor seluruhnya ke bank pada hari yang sama
dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja
berikutnya.
(3) Penghitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi
kas secara periodik dan secara mendadak oleh
fungsi pemeriksa intern. Mulyadi(2016:393-396).
b. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Piutang
Penerimaan kas dari piutang terjadi dikarenakan perusahaan
selain melakukan penjualan tunai juga menerima penjualan secara
kredit oleh pelanggan. Piutang adalah salah satu aktiva yang
timbul karena terjadinya transaksi penjualan kredit yang
mewajibkan pelanggan melaksanakan pembayaran sesuai dengan
jangka waktu yang telah ditentukan.
37
1) Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Piutang
Penerimaan kas melalui piutang dapat dilakukan
dengan berbagai cara yaitu melalui penagih perusahaan,
melalui pos, dan melalui lock – box collection plan. Namun,
Penulisannya membahas penerimaan kas melalui piutang
melalui penagih perusahaan Diantara berbagai cara penagihan
piutang tersebut, penerimaan kas dari piutang seharusnya
mewajibkan debitur melakukan pembayaran dengan
menggunakan cek atas nama, yang secara jelas mencantumkan
nama perusahaan yang berhak menerima pembayaran di atas
cek. Dengan cek tersebut perusahaan lebih terjamin menerima
kas dari debitur, sehingga kecil kemungkinan orang yang tidak
berhak dapat menguangkan cek yang diterima dari debitur
untuk kepentingan pribadinya.
a) Sistem Penerimaan Kas dari Piutang melalui Penagih
Perusahaan
Menurut sistem pengendalian intern yang baik, semua
penerimaan kas dari debitur harus dalam bentuk cek atas
nama atau giro bilyet. Penerimaan kas dari debitur dalam
bentuk uang tunai memberikan peluang bagi penagih
perusahaan melakukan penyelewengan kas hasil penagihan.
Penerimaan kas dari debitur dalam bentuk cek tunai juga
memberikan peluang bagi karyawan perusahaan untuk
38
menguangkan cek yang diterima dari debitur untuk
kepentingan pribadinya. Penerimaan kas dari piutang
melalui penagih perusahaan dilaksanakan dengan prosedur
berikut ini:
(1) Bagian piutang memberikan daftar piutang yang sudah
saatnya ditagih kepada Bagian Penagihan.
(2) Bagian Penagihan mengirimkan penagih, yang
merupakan karyawan perusahaan, untuk melakukan
penagihan kepada debitur.
(3) Bagian Penagihan menerima cek atas nama dan surat
pemberitahuan (remmit-tance advice) dari debitur.
(4) Bagian Penagihan menyerahkan cek kepada Bagian
Kas
(5) Bagian Penagihan menyerahkan surat pemberitahuan
kepada Bagian Piutang untuk kepentingan posting ke
dalam kartu piutang.
(6) Bagian Kasa mengirim kuitansi sebagai tanda
penerimaan kas kepada debitur.
(7) Bagian Kasa menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas
cek tersebut dilakukan endorsement oleh pejabat yang
berwenang.
(8) Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut
ke bank debitur. Mulyadi (2016:413).
39
Berikut merupakan skema yang melukiskan prosedur-
prosedur di atas pada gambar 7.
Gambar 7 P
enerimaan Kas dari Piutang melalui Penagih Perusahaan
Sumber: Mulyadi (2016:412)
b) Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos
Sistem penerimaan kas dari piutang melalui pos
dilaksanakan dengan prosedur berikut ini:
(1) Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit
kepada debitur pada saat transaksi penjualan kredit
terjadi.
(2) Debitur mengirim cek atas nama yang dilampiri surat
pemberitahuan melalui pos.
40
(3) Bagian sekretaris menerima cek atas nama dan surat
pemberitahuan (remmitance advice) dari debitur.
(4) Bagian sekretaris menyerahkan cek kepada bagian kasa
(5) Bagian sekretaris menyerahkan surat pemberitahuan
kepada bagian piutang untuk kepentingan posting ke
dalam kartu piutang.
(6) Bagian kasa mengirim kuitansi kepada debitur sebagai
tanda terima pembayaran dari debitr.
(7) Bagian kas menyetorkan cek ke bank, setelah cek atas
cek tersebut dilakukan endorsement oleh pejabat yang
berwenang.
(8) Bank perusahaan melakukan clearing atas cek tersebut
ke bank debitur.
Berikut merupakan skema yang melukiskan prosedur-
prosedur di atas pada gambar 8.
41
Gambar 8 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos
Sumber : Mulyadi (2016 : 414)
c) Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui lock-box
collection plan.
Masalah yang dihadapi oleh perusahaan yang
debiturnya tersebar luas di berbagai daerah geografis:
(1) Jika debitur harus mengirimkan cek langsung ke
perusahaan, diperlukan waktu perjalanan cek beberapa
hari memalui pos.
(2) Check clearing harus dilakukan antar bank yang jauh
secara geografis, sehingga memerlukan waktu satu
sampai dua minggu.
Bagian Penagihan
Bagian Penagihan
Debitur
Bagian Sekretaris
Bagian Piutang
Bagian PenjualBagian Kassa
Bank Debitur
Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur (1)
Debitur mengirim cek dan surat pemberitahuan pada saat piutang
jatuh tempo (2)
Bagian sekretaris menerima kiriman cek dan surat pemberitahuan dari debitur via kantor pos (3)
Bagian sekretaris menyerahkan cek kebagia kassa
Bagian Sekretaris menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan posting kedalm kartu piutang (5)
Bagian kasa menyetorkan cek ke bank setelah dilakukan endrosement oleh pihak yang berwenang atas cek tersebut (6)
42
Manfaat dari Sistem Penerimaan Kas dengan lock-box
collection plan.:
(1) Pekerjaan pembuatan daftar surat pemberitahuan
dipindahkan dari tangan fungsi secretariat perusahaan
kebank.
(2) Memberikan kemudahan bagi debitur dalam melakukan
pembayaran uangnya.
(3) Mempercepat proses Check clearing, sehingga
mempercepat perusahaan memperoleh kas.
Prosedur penerimaan kas piutang melalui lock-box
collection plan.:
(1) Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit
kepada debitur pada saat transaksi penjualan kredit
terjadi.
(2) Debitur melakukan pembayaran utangnya pada saat
faktur jatuh tempo dengan mengirimkan cek dan surat
pemberitahuan ke Po Box dikota terdekat.
(3) Bank membuka Po Box dan mengumpulkan cek dan
surat pemberitahuan yang diterima oleh perusahaan.
(4) Bank membuat daftar surat pemberitahuan. Dokumen
ini dilampiri dengan surat pemberitahuan dikirimkan
oleh bank ke bagian secretariat.
(5) Bank mengurus check clearing
43
(6) Bagian secretariat menyerahkan surat pemberitahuan
kepada bagian piutang untuk mengkredit rekening
pembantu piutang debitur yang bersangkutan
(7) Bagian sekretariat menyerahkan daftar surat
pemberitahuan kebagian kasa
(8) Bagian kasa menyerahkan daftar surat pemberitahuan
ke bagian jurnal untuk dicatat di dalam jurnal
penerimaan kas.
Gambar 9 Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Melalui lock-box
collection plan
Bagian Penagihan
Bank kreditur
Debitur
Bagian Sekretaris
Bagian PiutangBanknya Debitur
Kantor pos
Bagian penagihan mengirim faktur penjualan kredit kepada debitur (1)
Banknya kreditur mengambil cek dan surat pemberitahuan dari kotak pos nasabah (3)
Banknya kreditur mengirim daftar surat pemberitahuan dan surat pemberitahuan (4)
Pada saat faktur jatuh tempo, debitur mengirim cek dan surat pemberitahuan ke kotak pos kreditur di kantor pos kota debitur (2)
Bagian Sekretaris menyerahkan surat pemberitahuan kepada bagian piutang untuk kepentingan posting kedalm kartu piutang (5)
Check clearing
Sumber : Mulyadi (2016 : 417)
44
2) Fungsi yang Terkait dalam Sistem Penerimaan Kas dari
Piutang
a) Fungsi Sekretariat
Dalam sistem penerimaan kas dari piutang, fungsi
sekretariat bertanggung jawab dalam penerimaan cek dan
surat pemberitahuan (remittance ad-vice) melalui pos dari
para debitur perusahaan. Fungsi sekretariat bertugas untuk
membuat daftar surat pemberitahuan atas dasar surat
pemberitahuan yang diterima bersama cek dari para debitur.
b) Fungsi Penagihan
Jika perusahaan melakukan penagihan piutang
langsung kepada debitur melalui penagih perusahaan, fungsi
penagihan bertanggung jawab untuk melakukan penagihan
kepada para debitur perusahaan berdasarkan daftar piutang
yang ditagih yang dibuat oleh fungsi akuntansi.
c) Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan cek
dari fungsi sekretariat (jika penerimaan dari piutang
dilaksanakan melalui pos) atau dari fungsi penagihan (jika
penerimaan kas dari piutang dilaksanakan melalui penagih
perusahaan). Fungsi Kas bertanggung jawab untuk
menyetorkan kas yang diterima dari berbagai fungsi
tersebut segera ke bank dalam jumlah penuh.
45
d) Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam
pencatatan penerimaan kas dari piutang ke dalam jurnal
penerimaan kas dan berkurangnya piutang ke dalam kartu
piutang.
e) Fungsi Pemeriksa Intern
Dalam sistem penerimaan kas dari piutang, fungsi
pemeriksa intern bertanggung jawab dalam melaksanakan
penghitungan kas yang ada di tangan fungsi kas secara
periodik. Disamping itu, fungsi pemeriksa intern
bertanggung jawab dalam melakukan rekonsiliasi bank,
untuk mengecek ketelitian catatan kas yang diselenggarakan
oleh fungsi akuntansi. (Mulyadi, 2013:487)
3) Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Penerimaan Kas dari
Piutang
Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas
dari piutang adalah:
a) Surat Pemberitahuan
Surat Pemberitahuan merupakan sebuah dokumen
yang dibuat oleh debitur untuk memberitahu maksud
pembayaran yang dilakukannya. Surat pemberitahuan
biasanya berupa tembusan bukti kas keluar yang dibuat oleh
debitur, yang disertakan dengan cek yang dikirimkan oleh
46
debitur melalui penagih perusahaan atau pos. Bagi
perusahaan yang menerima kas dari piutang, surat
pemberitahuan ini digunakan sebagai dokumen sumber
dalam pencatatan berkurangnya piutang di dalam kartu
piutang. Karena surat pemberitahuan biasanya berupa
tembusan bukti kas keluar.
b) Daftar Surat Pemberitahuan
Daftar surat pemberitahuan merupakan rekapitulasi
penerimaan kas yang dibuat oleh fungsi sekretariat atau
fungsi penagihan. Jika penerimaan kas dari piutang
perusahaan dilaksanakan melalui pos, fungsi sekretariat
bertugas membuka amplop surat memisahkan surat
pemberitahuan dengan cek, dan membuat daftar surat
pemberitahuan yang diterima setiap hari. Jika penerimaan
kas dari piutang dilaksanakan melalui penagih perusahaan,
pembuatan daftar surat pemberitahuan dilakukan oleh
fungsi penagihan. Daftar surat pemberitahuan dikirimkan ke
fungsi kas untuk kepentingan pembuatan bukti setor bank
dan dipakai oleh fungsi akuntansi sebagai dokumen
pendukung bukti setor bank dalam pencatatan penerimaan
kas ke dalam jurnal penerimaan kas. Berikut merupakan
daftar surat pemberitahuan pada gambar 10.
47
Gambar 10 Daftar Surat Pemberitahuan
Tanggal………………….
Nomor…………………..
DAFTAR SURAT PEMBERITAHUAN
No Nama Bank Nomor Keterangan Jumlah Rupiah
Urut Debitur Cek
Jumlah
Bagian Sekretariat
Sumber : Mulyadi (2016:480)
c) Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti
penyetoran kas yang diterima dari piutang ke bank. Bukti
setor dibuat 3 lembar dan diserahkan oleh fungsi kas ke
bank, bersamaan dengan penyetoran kas dari piutang ke
bank. Dua lembar tembusannya diminta kembali dari bank
setelah ditandatangani dan dicap oleh bank sebagai bukti
penyetoran kas kebank. Bukti setor bank diserahkan oleh
fungsi kas kepada fungsi akuntansi, dan dipakai oleh
fungsi akuntansi sebagai dokumen sumber untuk
pencatatan transaksi penerimaan kas dari piutang ke dalam
jurnal penerimaan kas.
48
d) Kuitansi
Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas
yang dibuat oleh perusahaan bagi para debitur yang telah
melakukan pembayaran utang mereka. Kuitansi sebagai
tanda..penerimaaan..kas..ini..dibuat..dalam..sistem..perban
kan..yang..tidak..mengembalikan cancelled check kepada
check issuer. Jika cancelled check dikembalikan kepada
check..issuer,..kuintansi..sebagai..tanda..penerimaan..kas..
digantikan fungsinya oleh cancelled check. (Mulyadi,
2016:409).
Berikut merupakan contoh kuitansi pada gambar 11:
Gambar 11 Kuitansi
Sumber: Mulyadi (2016:409)
4) Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Penerimaan Kas dari
Piutang
Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam
sistem penerimaan kas dari piutang yaitu:
49
a) Organisasi
(1) Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi penagihan
dan fungsi penerimaan kas
(2) Fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi
akuntansi
b) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
(1) Debitur diminta untuk melakukan pembayaran dalam
bentuk cek atas nama atau dengan cara pemindah
bukuan (giro bilyet)
(2) Fungsi penagihan melakukan penagihan hanya atas
dasar daftar piutang yang harus ditagih yang dibuat
oleh fungsi akuntansi
(3) Pengkreditan rekening pembantu piutang oleh fungsi
akuntansi (Bagian Piutang) harus didasarkan atas surat
pemberitahuan yang berasal dari debitur
c) Praktik yang sehat
(1) Hasil perhitungan kas harus direkam dalam berita acara
penghitungan kas dan disetor penuh ke bank dengan
segera
(2) Para penagih dan kasir harus diasuransikan (fidelity
bond insurance)
(3) Kas dalam perjalanan (baik yang ada ditangan Bagian
Kasa maupun ditangan penagih perusahaan) harus
diasuransikan (cash-in-safe dan cash-in-transit
insurance. Mulyadi (2016:409-410).
5) Bagan Alir Dokumen Sistem Penerimaan Kas dari Piutang
a) Sistem Penerimaan kas dari Piutang Melalui Penagih
Perusahaan
Bagian Penagihan melaksanakan penagihan piutang
berdasarkan daftar piutang yang ditagih yang dibuat oleh
50
bagian Piutang atas dasar kartu piutang atau arsip faktur
yang belum dibayar. Hasil penagihan dari debitur
dilaporkan oleh Bagian penagihan melalui daftar surat
pemberitahuan. Daftar surat pemberitahuan dilampiri
dengan surat pemberitahuan diserahkan oleh Bagian
Penagihan kepada Bagian Piutang. Bagian Piutang
membandingkan hasil penagihan yang dilaporkan dalam
daftar surat pemberitahuan dengan daftar piutang yang
ditagih. Dengan cara ini kegiatan Bagian Penagihan dicek
oleh Bagian piutang.
Daftar surat pemberitahuan dilampiri dengan cek
diserahkan oleh Bagian Penagihan ke Bagian Kasa. Bagian
Kasa melakukan endorsement atas cek dan kemudian
menyetorkan cek ke bank. Bagian Jurnal mencatat
penerimaan kas dari piutang melalui penagih perusahaan ini
di dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor
bank. Dalam sistem penerimaan kas dari piutang melalui
penagih perusahaan bagian kasa tidak membuat kuitansi
tanda terima cek bagi debitur, karena sistem tersebut
disusun dengan anggapan cancelled check dikembalikan
kepada check issuer melalui sistem perbankan. Jika
cancelled check tidak dikembalikan melalui sistem
perbankan kepada check issuer. Bagian Kasa harus
51
membuat kuitansi untuk dikirimkan kepada debitur sebagai
pengakuan perusahaan telah menerima kas dari debitur yang
bersangkutan. Berikut merupakan bagan alir dokumen
sistem penerimaan kas dari piutang melalui penagih
perusahaan pada Bagan 3.
Bagan 3 Sistem Penerimaan kas dari Piutang melalui Penagih
Perusahaan
Bagian Piutang Bagian Penagihan
Mulai 4 1
Membuat DPD 3
DSP 2
daftar
piutang yang SP
1
ditagih
Melakukan
Penagihan
ke debitur
3 Menerima cek
2 dan surat
DPD 1 Pemberitahuan
Cek
DSP
2 Kartu
Piutang
Menerima cek
1 dan surat
N Pemberitahuan
N
DPD 1
SP
Cek
DPD = Daftar Piutang yang ditagih 2
SP = Surat Pemberitahuan DSP
DSP = Dafftar surat pemberitahuan
N
3 4
53
b) Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos
Gambar 12 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Pos
55
c) Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui Melalui lock-
box collection plan
Gambar 13 Sistem Penerimaan Kas dari Piutang Melalui lock-box collection plan
Sumber: Mulyadi (2016:418)
7. Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Menurut Yakub (2012:162), “Bagan alir (flowchart) adalah bagan
yang menggambarkan urutan instruksi proses dan hubungan satu proses
56
dengan proses lainnya menggunakan simbol-simbol tertentu. Bagan alir
digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan dokumentasi.”
Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam bagan alir
dokumen adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Simbol-Simbol Bagan Alir Dokumen (Document Flowchart)
Simbol Nama Simbol Keterangan
Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
semua jenis dokumen,
yang merupakan formulir
Dokumen yang digunakan untuk
merekam data terjadinya
suatu transaksi. Nama
dokumen dicantumkan
ditengah simbol
Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
dokumen asli dan
Dokumen dan tembusannya. Nomor
tembusannya lembar dokumen
dicantumkan di sudut
kanan atas
Simbol ini digunakan
untuk menggambarkan
berbagai jenis dokumen
Berbagai yang digabungkan
bersama di dalam satu
Dokumen
paket. Nama dokumen
dituliskan di dalam
masing-masing simbol dan
nomor lembar dokumen
1
2 Faktur
Surat Muat 2
SOP 2 Faktur 2 Penjualan
57
Lanjutan dicantumkan di sudut kanan atas
Simbol dokumen yang bersangkutan
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk
Catatan digunakan untuk mencatat
data yang direkam sebelumnya
di dalam dokumen atau formulir.
Nama catatan akuntansi
dicantumkan di dalam simbol ini
Untuk menunjukan kemana dan
Penghubung pada kemana dan bagaimana bagan
halaman yang alir terkait satu dengan lainnya.
berbeda (off-page Nomor yang tercantum di dalam
connector) simbol penghubung halaman
tertentu terkait dengan bagan alir
yang tercantum pada halaman
Lain
Simbol ini digunakan untuk
menggambarkan bagan alir, arus
Penghubung dokumen dibuat mengalir dari
Pada atas kebawah dan dari kiri ke
halaman yang kanan dan untuk memungkinkan
sama (one-page- aliran dokumen berhenti di suatu
connector) lokasi pada halaman tertentu
dan kembali berjalan di lokasi
lain pada halaman yang sama
Untuk mengarahkan pembaca
ke symbol penghubung halaman
Akhir arus dokumen yang sama yang bernomor
seperti yang tercantum di dalam simbol tersebut
Awal arus dokumen yang berasal
dari symbol penghubung halaman
Awal arus yang sama, yang bernomor
Dokumen seperti yang tercantum di
dalam simbol tersebut
1
1
58
Lanjutan Simbol ini digunakan untuk
Menggambarkan kegiatan manual.
Kegiatan Manual
Uraian singkat kegiatan manual
dicantumkan didalam simbol ini
Simbol ini memungkinkan
ahli sistem menambahkan
Keterangan keterangan untuk memperjelas
komentar pesan yang disampaikan dalam
bagan alir
Simbol ini digunakan untuk
menunjukan tempat penyimpanan
Dokumen yaitu arsip permanen dan
arsip sementara. Untuk menunjukan
urutan arsip dokumen digunakan
Arsip sementara
simbol berikut ini:
A = menurut abjad
N = menurut nomor urut
T = kronologis, menurut tanggal
Simbol ini digunakan untuk
Menggambarkan arsip permanen
yang merupakan tempat
Arsip permanen penyimpanan dokumen yang tidak
akan diproses lagi dalam sistem
akuntansi yang bersangkutan
On-line computer process
Simbol ini menggambarkan pengolahan data dengan kompuer secara On-Line.
Simbol ini menggambarkan
Keying pemasukan data kedalam komputer
(typing,verifying) melalui On-line Terminal
59
Lanjutan: Simbol ini menggambarkan arsip
Pita magnetic
komputer yang berbentuk
pita megnetik.
(magnetic tape)
Nama arsip ditulis di dalam
Symbol
Simbol ini menggambarkan
Arsip komputer yang
On-line storage Berbentuk On-line
(di dalam memory komputer)
Simbol ini menggambarkan
Ya keputusan yang harus dibuat
dalam proses pengolahan
Tidak Keputusan data. Keputusan yang dibuat
ditulis di dalam simbol
Simbol ini menggambarkan
arah proses pengolahan data.
Anak panah tidak digambar-
Garis alir kan jika arus dokumen
mengarah kebawah dan
(flowline)
kekanan. Jika arus dokumen
mengalir ke atas atau ke kiri,
anak panah perlu dicantumkan
Simbol ini untuk
Mulai/berakhir menggambarkan awal dan
(terminal) akhir suatu system akuntansi
Simbol ini digunakan jika
Pertemuan garis dua garis alir bertemu dan
Alir salah satu garis mengikuti
arus garis lainnya
Dari Pemasok Untuk menggambarkan
Masuk ke sistem masuk ke sistem yang
digambarkan dalam bagan
Alir
Keluar ke sistem Untuk menggambarkan
Lain keluar ke sistem lain
Ke sistem penjualan
Sumber : Mulyadi (2016:47-49)
60
8. Sistem Komputer
Sistem komputer adalah suatu sistem yang dibentuk sedemikian
rupa agar komputer dapat melakukan pengolahan data. Tujuan pokok
dari sistem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan
informasi yang perlu didukung oleh elemen-elemen yang terdiri dari
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan
brainware.
a. Perangkat keras (hardware) adalah peralatan komputer itu
sendiri.
Contoh:
1) Input device (alat masukan): keyboard, mouse, scanner, digital
camera, dan mic (Microphone).
2) Output Device (alat keluaran): monitor, printer dan plotter, dan
infocus.
3) I/O ports, berfungsi untuk menerima ataupun mengirim data ke
luar sistem.
4) CPU (Central Processing Unit): CU(Control Unit/ Unit
Kendali), ALU(Arithmatic an Logic Unit), register, dan array
processor.
5) Memory (memori): RAM dan ROM.
6) Data Bus (Bus)
7) Address Bus
8) Control Bus
b. Perangkat lunak (software) adalah program yang didalamnya berisi
perintah-perintah untuk melakukan proses tertentu. Adapun
klasifikasi perangkat lunak (software) sistem terbagi menjadi tiga
macam yaitu:
61
1) Bahasa pemrograman: merupakan perangkat lunak yang bertugas
mengkonversikan arsitektur dan algoritma yang dirancang
manusia ke dalam format yang dapat dijalankan oleh komputer,
contoh bahasa pemrograman diantaranya: Pascal, Delphi, Visual
Basic, Fox Pro, dan lain-lain.
2) Sistem Operasi: saat komputer pertama kali di hidupkan, sistem
operasi lah yang pertama kali dijalankan, sistem operasi yang
mengatur seluruh proses, menterjemahkan masukan, mengatur
proses internal, manajemen penggunaan memori dan memberikan
keluaran ke peralatan yang bersesuaian, contoh sistem operasi:
DOS, Unix. Windows7, dan lain-lain.
3) Utility: sistem operasi merupakan perangkat lunak sistem dengan
fungsi tertentu, misalnya pemeriksaan perangkat keras (hardware
troubleshooting), memeriksa disket yang rusak (bukan rusak
fisik), mengatur ulang isi harddisk (partisi, defrag), contoh utility
adalah Norton Utility
c. Brainware adalah manusia yang terlibat di dalam mengoperasikan
serta mengatur sistem komputer.
9. Basis Data (Database)
Basis data (Database) merupakan kumpulan data yang saling
berhubungan (punya relasi). Relasi biasanya ditunjukan dengan kunci
(key) dari tiap file yang ada. Dalam satu file terdapat record-record
yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan
62
entitas yang seragam. Satu record terdiri dari field-field yang saling
berhubungan dan menunjukan dalam satu pengertian yang lengkap
dalam satu record. Yakub (2012:51-52).
Menurut Marshall B. Romney (2015:3) “Seperangkat koordinasi
beberapa file data yang saling berhubungan yang disimpan paling
sedikit mungkin kelebihan data merupakan sebuah database”
10. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
“Sistem manajemen basis data DBMS (Database Management
System) merupakan kumpulan program aplikasi yang digunakan untuk
membuat dan mengelola basis data. DBMS berisi suatu koleksi data dan
satu set program untuk mengakses data. DBMS merupakan perangkat
lunak (software) yang menentukan bagaimana data tersebut
diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat lunak
ini juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data
bersama, dan konsistensi data.” Yakub (2012:55).
Sistem manajemen basis data memiliki tujuan utama yaitu
menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan
dan pengambilan data dari basis data.
Tujuan lain sistem manajemen basis data antara lain:
a. Menghindari redundansi dan inkonsistensi data
b. Menghindari kesulitan pengaksesan data
c. Menghindari isolasi data
d. Menghindari terjadinya anomali pengaksesan konkuren
63
e. Menghindari masalah-masalah keamanan
f. Menghindari masalah-masalah integritas
Berikut ini adalah keunggulan dan kelemahan DBMS:
a. Keunggulan DBMS
Keunggulan sistem manajemen basis data yaitu:
1) Pengendalian terhadap redundansi data
2) Konsistensi data
3) Informasi yang lebih banyak yang dapat dibentuk dari data
tersimpan yang sama
4) Pemakaian bersama data
5) Peningkatan integritas data
6) Pemaksaan terhadap standar
7) Skala ekonomi
8) Penyeimbangan kebutuhan-kebutuhan sumber daya yang terbatas
9) Peningkatan pengaksesan dan daya tanggap data
10) Peningkatan produktivitas
11) Peningkatan pemeliharaan lewat ketidak bergantungan data
12) Peningkatan konkurensi
13) Peningkatan layanan backup dan pemulihan data
b. Kelemahan DBMS
Kelemahan sistem manajemen basis data yaitu:
1) Kompleksitas yang tinggi
2) Ukuran perangkat lunak yang besar
3) Ongkos sistem manajemen basisdata untuk pengadaan, operasi
dan perawatan
64
4) Penambahan ongkos-ongkos perangkat keras untuk menjalankan
DBMS
5) Ongkos konversi dari sistem lama ke sistem baru
6) Kinerja yang rendah bila tidak mampu menggunakan dengan
bagus
7) Dampak yang tinggi bila terdapat kegagalan.
11. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan..untuk
mendokumen data perusahaan dengan mengidentifikasi jenis entitas
(entity) beserta hubungannya. “ERD merupakan suatu model jaringan
yang menggunakan susunan data yang disimpan pada sistem secara
abstrak. ERD juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang
memiliki sejumlah atribut dengan entitas yang lain dalam suatu sistem
yang terintegrasi” Yakub (2012:60).
Berikut merupakan simbol- simbol ERD pada tabel 2 halaman
selanjutnya.
Tabel 2 Simbol-Simbol Entity Relationship Diagram
Simbol Keterangan
Entitas, yaitu kumpulan dari obyek yang
dapat diidentifikasikan secara unik Relasi, yaitu hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Jenis hubungan antara ain, satu ke satu, satu ke banyak, dan banyak ke banyak Atribut, yaitu karakteristik dari entity atau relasi yang merupakan penjelasan detail tentang entitas
65
Lanjutan
Hubungan antara entity dengan atributnya dan himpunan entitas dengan himpunan relasinya
Sumber : Yakub(2012:60)
ERD terbagi atas empat komponen, yakni sebagai berikut :
a. Entitas (Entity)
Menurut Yakub (2012:60), entitas menunjukan objek-objek
dasar yang terkait didalam sistem. Ada dua macam entitas yaitu
entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat merupakan entitas yang
tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Sedangkan
entitas lemah merupakan entitas yang bergantung pada keberadaan
entitas lain dalam suatu relasi. Contoh: pelanggan, kampus, produk,
dan penagihan.
b. Atribut (Attribute)
Atribut sering disebut sebagai properti yang merupakan
kegiatan- kegiatan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu
disimpan sebagai basis data. Atribut merupakan pendeskripsian
karakteristik dari entitas yang digambarkan dalam bentuk lingkaran
atau elips sebagai kunci entitas atau key yang diberi garis bawah.
c. Relasi (Relationship)
Relasi merupakan berfugsi untuk menunjukan adanya hubungan
diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang
berbeda. Penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan
entitas dan himpunan entitas dengan atribut dinyatakan dalam bentuk
66
garis. Sebagai contoh relasi antar mahasiswa dengan mata kuliah
dimana setiap mahasiswa bisa mengambil beberapa mata kuliah dan
setiap mata kuliah bisa diambil oleh lebih dari 1 mahasiswa. Relasi
tersebut memiliki hubungan banyak ke banyak.
d. Kardinalitas (Kardinality)
Kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat
berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Macam-
macam kardinalitas adalah sebagai berikut:
1) Satu ke satu (one to one), yang berarti setiap anggota entitas A
hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B, begitu
pula sebaliknya. Setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada
himpunan entitas B, dan begitu sebaliknya setiap entitas pada
himpunan entitas B berhubungan paling banyak satu entitas pada
himpunan entitas A. Berikut merupakan relasi one-to-one pada
gambar 14.
Gambar 14 Relasi one to one
67
2) Satu ke banyak (one to many), yang berarti setiap anggota entitas
A dapat berhubungan dengan lebih dari satu anggota entitas B
tetapi tidak sebaliknya. Setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap himpunan entitas
pada himpunan entitas B berhubungan banyak entitas pada
himpunan entitas A.
Gambar 15 Relasi one to many
3) Banyak ke satu (many to one), yang berarti setiap entitas pada
himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu
entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana
setiap himpunan entitas pada himpunan entitas B berhubungan
banyak entitas pada himpunan entitas A.
68
Gambar 16 Relasi many to one
Sumber: Yakub (2012:65)
4) Banyak ke banyak (many to many), yang berarti setiap entitas A
dapat berhubungan dengan banyak entitas himpunan entitas B dan
demikian pula sebaliknya. Setiap entitas pada himpunan entitas A
dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas
B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada
himpunan B berhubungan banyak entitas pada himpunan entitas
A. Berikut merupakan relasi (many to many) pada gambar 13.
Gambar 17 Relasi many to many
69
12. Normalisasi
a. Pengertian Normalisasi
Menurut Yakub (2012:70), “Normalisasi (normalize) merupakan
salah satu cara pendekatan atau teknik yang digunakan dalam
membangun desain lojik basis data relation dengan menerapkan
sejumlah aturan dan kriteria standar.”
b. Tujuan Normalisasi
Tujuan normalisasi adalah membuat kumpulan tabel relasional
yang bebas dari data berulang dan dapat dimodifikasi secara benar
dan konsisten.
Konsep dasar normalisasi adalah bagian perancangan basis data.
Tanpa normalisasi, sistem basis data menjadi tidak akurat, lambat,
tidak efisien serta tidak memberikan data yang diharapkan. Pada saat
menormalisasi basis data, ada empat tujuan yang harus dicapai,
yaitu:
1) Mengatur data dalam kelompok–kelompok, sehingga masing–
masing kelompok hanya menangani bagian kecil dari sistem.
2) Meminimalkan jumlah data berulang di dalam basis data.
3) Membuat basis data dimana sebuah data diakses dan dimanipulasi
secara cepat dan efisien tanpa melupakan integritas data.
4) Mengatur data sedemikian rupa sehingga ketika data dimodifikasi
hanya mengubah pada satu tempat.
70
c. Bentuk-Bentuk Normalisasi
Beberapa bentuk normalisasi diantaranya adalah bentuk tidak
normalisasi (unnormalize), normalisasi pertama (1st normal form),
normalisasi ke dua (2st normal form), dan normalisasi ke tiga (3rd
normal form). Proses normalisasi dilakukan secara bertingkat. Pada
tingkat ketiga (Third Normal Form, 3NF) sebenarnya telah
menghasilkan suatu rancangan basis data yang baik. Berikut ini
adalah proses normalisasi yang dilakukan secara bertingkat:
1) Tidak Normal (Unnormalized)
Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang direkam
dan tidak ada keharusan dengan mengikuti suatu format tertentu.
Pada bentuk tidak normal terdapat repeating group sehingga pada
kondisi seperti ini akan menjadi permasalahan dalam melakukan
manipulasi data (insert, update, dan delete anomalies). Update
anomalies terjadi apabila ada perubahan pada sejumlah data yang
mubazir pada suatu tabel tetapi tidak seluruhnya diubah. Insert
anomalies, terjadi apabila pada saat penambahan hendak
dilakukan ternyata ada elemen data yang masih kosong, dan
elemen data tersebut justru menjadi kunci. Delete anomalies
terjadi apabila suatu baris (record) yang tidak terpakai dihapus,
dan sebagainya akibat ada data lainnya yang hilang.
2) Bentuk normal pertama (1NF)
Sebuah tabel relasional secara definisi selalu berada dalam
bentuk normal pertama. Semua nilai pada kolom- kolomnya
71
adalah atomik. Ini berarti kolom–kolom tidak mempunyai nilai
berulang. Perulangan menyebabkan apa yang disebut update
anomalies. Update anomalies adalah masalah yang timbul ketika
informasi ditambahkan, dihapus atau di update.
3) Bentuk normal kedua (2NF)
Definisi bentuk normal kedua menyatakan bahwa tabel
dengan kunci utama gabungan hanya berada pada 1NF, tetapi
tidak pada 2NF. Sebuah tabel relasional berada pada bentuk
normal kedua jika dia berada pada 1NF dan setiap kolom bukan
kunci harus tergantung pada seluruh kolom yang membentuk
kunci utama.
4) Bentuk normal ketiga (3NF)
Bentuk normal ketiga mengharuskan semua kolom pada tabel
relasional tergantung hanya pada kunci utama. Secara definisi,
sebuah tabel berada pada bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel
sudah berada pada 2NF dan setiap kolom yang bukan kunci tidak
tergantung secara transitif pada kunci utamanya. Dengan kata
lain, semua atribut bukan kunci tergantung secara fungsional
hanya pada kunci utama.
13. SQL Server 2014
“SQL server adalah sebuah sistem manajemen basis data
relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa query utamanya adalah
transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar
72
ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase” Stefano
(2014:4).Berikut merupakan tampilan SQL Server 2014:
Gambar 18 Tampilan Awal SQL Server 2014
Sumber: Penulis, 2018
Gambar 19 SQL Server 2014 Sebelum Dikoneksikan
Sumber: Penulis, 2018
73
Gambar 20
Tampilan SQL Server 2014
Sumber: Penulis, 2018
14. Microsoft Visual Basic 2015
“Visual basic adalah (sering disingkat sebagai VB) merupakan
sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan intergrated
Development Environment (IDE) visual untuk membuat program
perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows
menggunakan model pemrograman (COM)” Stefano (2014:2). Berikut
merupakan tampilan Microsoft Visual Basic 2015 pada gambar 21 dan
22.
74
Gambar 21 Visual Studio 2015
Sumber: Penulis, 2018
Gambar 22 Tampilan Visual Studio 2015
Sumber: Penulis, 2018
75
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Pemaparan hasil penelitian terdahulu dan perbandingan penelitian yang
sedang diteliti.
Tabel 3 Hasil Penelitian Terdahulu
Identitas Peneliti Aspek
Ajidannor A03130069
D3 Akuntansi Kosentrasi
Komputerisasi Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin
2016 (1)
Irsya Ramadhan Fanani
A03130078 D3 Komputer
Akuntansi Politeknik Negeri
Banjarmasin 2017 (2)
Nadia Maulida A03150092
D3 Komputer Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin
2018 (3)
Judul Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Nabila Lighting Banjarmasin
Program Aplikasi Penerimaan Kas Menggunakan Visual Basic 2015 pada UD Batuah Motor di Banjarmasin
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
Institusi Perusahaan yang diteliti
Nabila Lighting Banjarmasin
UD Batuah Motor Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
Objek Penelitian
Sistem Informasi Penerimaan Kas
Sistem Informasi Penerimaan Kas
Sistem Informasi Penerimaan Kas
Permasalahan 1. Bagaimanakah sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang sesuai pada Nabila Lighting Banjarmasin?
1. Bagaimanakah penerapan sistem penerimaan kas yang tepat untuk UD Batuah Motor?
1. Bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang tepat untuk Toko Beruntung Jaya Banjarmasin?
76
Lanjutan 2. Bagaimana
merancang dan membangun program aplikasi sistem informasi akuntansi penerimaan kas dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 dan sistem manajemen basis data menggunakan SQL Server 2014 pada Nabila Lighting Banjarmasin?
2. Bagaimanakah rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan database SQL Server 2014 sebagai back end pada UD Batuah Motor?
2. Bagaimana program aplikasi akuntansi penerimaan kas menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan database SQL Server 2014 sebagai back end pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin?
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi yang tepat sesuai Standar Akuntansi keuangan yang berlaku pada Nabila Lighting
2. Untuk mengetahui bagaimana merancang dan membangun program aplikasi sistem nformasi akuntansi penerimaan kas yang terkomputerisasi menggunakan Visual Basic 2015 pada Nabila Lighting Banjarmasin
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang untuk UD Batuah Motor
2. Untuk menghasilkan rancang bangun program aplikasi penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang berbasis komputer menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada UD Batuah Motor yang diterapkan pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang yang disarankan.
1. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang tepat pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
2. Untuk menghasilkan program aplikasi akuntansi penerimaan kas menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan database SQL Server 2014 sebagai back end pada Toko Beruntung Jaya
77
Lanjutan… Metode Penelitian
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Berbasis Komputer Menggunakan Visual Basic 2015
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Visual Basic 2015
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Visual Basic 2015
Hasil Penelitian
Sistem Informasi Penerimaan Kas Berbasis Komputer menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 sebagai front end dan Microsoft SQL Server 2014 sebagai back end pada Nabila Lighting Banjarmasin
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Visual Basic 2015 pada UD Batuah Motor di Banjarmasin
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Visual Basic 2015 pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
Sumber: Ajidannor (2016), Irsya Ramadhan Fanani (2017)
Terdapat beberapa perbedaan dan persamaan antara penelitian
yang penulis lakukan dengan hasil penelitian terdahulu pada Tabel 3 ini
antara lain sebagai berikut:
Persamaan antara hasil penelitian Ajidannor dengan penulis yaitu
topik yang diteliti sama yaitu sistem penerimaan kas.
Perbedaan penelitian yang penulis lakukan ini dibandingkan
dengan hasil penelitian terdahulu Ajidannor, yaitu:
1. Ajidannor memilih Nabila Lighting Banjarmasin sebagai objek
penelitian yang dimana Nabila Lighting Banjarmasin tersebut bergerak
di bidang perdagangan lampu hias sedangkan penulis menjadikan Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin yang bergerak di bidang perdagangan
bahan bangunan secara ecer maupun grosiran sebagai objek.
78
2. Nabila Lighting Banjarmasin melakukan pencatatan dalam sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai dan pelunasan piutang berupa
kartu stok barang, stok barang digunakan oleh bagian gudang untuk
mengetahui informasi jumlah keluar masuk barang. Sedangkan Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin melakukan pencatatan menggunakan
dokumen berupa nota yang masih menggunakan cara manual.
Persamaan antara hasil penelitian Irsya Ramadhan Fanani dengan
penulis yaitu topik yang diteliti sama yaitu sistem penerimaan kas.
Perbedaan penelitian yang penulis lakukan ini dibandingkan
dengan hasil penelitian terdahulu Irsya Ramadhan Fanani, yaitu:
1. Irsya Ramadhan Fanani memilih UD Batuah Motor sebagai objek
penelitian yang dimana UD Batuah Motor tersebut bergerak di bidang
perdagangan sepeda motor bekas sedangkan penulis menjadikan Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin yang bergerak di bidang perdagangan
bahan bangunan secara ecer maupun grosiran sebagai objek.
2. UD Batuah Motor melakukan pencatatan dalam sistem penerimaan kas
menggunakan catatan akuntansi biasa dalam melakukan catatan
penjualan harian. Sedangkan Toko Beruntung Jaya Banjarmasin belum
memiliki catatan akuntansi.
79
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi dan Pemberian Definisi Operasional Variabel
Variabel adalah konsep yang memiliki bermacam macam nilai atau
mempunyai nilai yang bervariasi, yakni suatu sifat, karakteristik atau
fenomena yang dapat menunjukkan sesusatu untuk dapat diamati atau
diukur yang nilainya berbeda-beda atau bervariasi.
Di samping itu, variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang akan
menjadi objek penelitian. Juga kerap disebut dengan variabel ini sebagai
faktor- faktor yang berperan dalam kejadian atau gejala yang akan diteliti.
Jadi, konsep-konsep yang tidak memiliki nilai yang bervariasi dapat
diubah menjadi varia dengan memusatkan pada aspek tertentu. (Sofar
Silaen & Widiyono, 2013:69)
Adapun beberapa variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Penerimaan Kas
Penerimaan kas pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin didapat
melalui dua cara yaitu dengan melakukan penjualan secara tunai dan
piutang. Penerimaan kas dari penjualan tunai terjadi pada saat
pelanggan datang langsung ke toko untuk membeli barang dan
melunasinya dengan sejumlah uang kemudian kasir akan memberikan
nota penjualan kepada pelanggan. Sedangkan penerimaan kas dari
80
piutang terjadi pada saat pelanggan menelepon atau datang langsung ke
toko untuk memesan barang dengan membayar sejumlah uang muka,
namun pelunasan pembayaran dilakukan pada saat barang yang dipesan
telah sampai ditempat pelanggan. Setelah pelanggan melunasi
pembayaran bagian pengiriman akan memberikan otorisasi bahwa
barang sudah sampai. Penerimaan kas dari piutang yaitu pada saat
pelanggan telah membayar piutangnya.
2. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem informasi akuntansi penerimaan kas merupakan suatu
kegiatan yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan dilakukan
secara berulang-ulang. Fungsi kas menginputkan data pemesanan
hingga penjualan barang kedalam program aplikasi penerimaan kas
hingga dilakukannya pembayaran dan menghasilkan nota penjualan
sebagai output yang diserahkan kepada pelanggan beserta barang yang
dibeli. Berdasarkan nota penjualan, dapat dihasilkan laporan penjualan
yang berisi informasi yang lengkap sesuai dengan yang diinginkan
seperti laporan penjualan keseluruhan, per tanggal, per barang, per
pelanggan, laporan piutang, dan berbagai laporan lainnya sebagai hasil
olahan program aplikasi penerimaan kas.
3. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Menggunakan Microsoft
Visual Basic 2015
Merupakan kegiatan merancang dan mengimplementasikan
perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemprograman Microsoft
81
Visual Basic 2015 sebagai front end dan SQL Server 2016 sebagai back
end untuk menangani kegiatan penerimaan kas pada Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin sebagai salah satu media yang terkomputerisasi untuk
menghasilkan nota penjualan, laporan penjualan harian, laporan
penjualan per barang, dan berbagai laporan lainnya dapat memudahkan
bagian yang terlibat dalam pengoperasian sistem tersebut.
B. Jenis Penelitian
Menurut Bogdan & Biklen, 1998:54 “Studi kasus adalah suatu
kajian yang rinci tentang satu latar, subjek tunggal, atau satu tempat
penyimpanan dokumen, atau suatu peristiwa tertentu.”(Rulam
Ahmadi,2016:69).
Mengenai penjelasan tentang definisi di atas maka penulis memilih
untuk melakukan penelitian studi kasus. Hal tersebut dikarenakan penulis
dapat melakukan penelitian secara terperinci terhadap obyek yang diamati
yaitu tentang sistem informasi akuntansi penerimaan kas serta melakukan
rancangan serta mendesain program penerimaan kas pada Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang dikumpulkan oleh penulis adalah
sebagai berikut:
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
82
a. Data Kuantitatif
“Data kuantitatif adalah data yang berbentuk dari angka atau data
kualitatif yang di angkakan”. (Sugiyono,2013:14).
Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah berupa nota
penjualan, data barang dan data pelanggan.
b. Data Kualitatif
“Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema
dan gambar”. (Sugiyono,2011:14).
Data kualitatif dalam penelitian ini adalah sejarah singkat
perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan Surat Izin Usaha
Perusahaan (SIUP)
2. Sumber Data
a. Data Primer
“Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama
baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara
atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti”.
Husien Umar (2011:42).
Data primer dalam penelitian ini adalah struktur organisasi,
prosedur yang digunakan dan fungsi-fungsi yang terkait. Semua data
tersebut diperoleh oleh penulis langsung dari pemilik usaha yang
ditemui secara langsung oleh penulis dari hasil interview
(wawancara) dengan melakukan observasi dan wawancara langsung
tentang hal yang berhubungan dengan penerimaan kas pada Toko
83
Beruntung Jaya Banjarmasin.
b. Data Sekunder
“Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih
lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain
misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram” Husien
Umar (2011:42).
Data yang dikumpulkan oleh penulis adalah nota penjualan, data
barang dan data pelanggan”
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis untuk
memperoleh dan mengumpulkan data adalah sebagai berikut :
1. Teknik Wawancara (Interview)
“Wawancara secara umum adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dan informan atau orang yang diwawancarai,
dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, dimana
pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif
lama” Murhan Bungin (2011:111).
Teknik wawancara yang dilakukan penulis adalah dengan cara
tanya jawab langsung dengan pemilik Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin mengenai sejarah, kegiatan operasi dan transaksi- transaksi
yang dilakukan dalam menjalankan usaha setiap harinya pada toko
tersebut yang berkaitan dengan permasalahan pada penelitian.
84
2. Teknik Dokumentasi
“Dokumentansi (documentation) menjelaskan cara sistem kerja,
termasuk siapa, apa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana entri data,
pengoalahan data, penyimpanan data, output informasi, sistem
pengendalian” Marshall B. Romney (2015:59).
Teknik dokumentasi yang dilakukan oleh penulis yaitu dengan
membaca dan memahami buku-buku maupun sumber informasi lain
yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.
Setelah itu menyalin dan mengolah data yang dikumpulkan sesuai
dengan masalah yang dibahas dalam penelitian, baik data yang
diperoleh dari objek penelitian maupun data atau teori yang ada dalam
literatur pendukung yang telah dikumpulkan.
E. Teknik Analisis Data
“Analasis data merupakan adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan
temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain”. Sugiyono (2013:88)
Tahap analisis data merupakan keseluruhan tahap pengembangan
sistem informasi. Data yang telah dikumpulkan dari hasil dokumentasi,
wawancara dianalisis secara kualitatif dengan pendekatan teori-teori yang
ada kaitannya dengan permasal ahan pokok yang akan dibahas.
Adapun tahapan dalam menganalisa data yang dilakukan penulis
dalam rancang bangun sistem informasi akuntansi penerimaan kas
85
menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin adalah sebagai berikut :
1. Analisis Sistem yang Berjalan
Sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang berjalan pada
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin akan dianalisis kelemahannya
dengan mengumpulkan data seperti: Struktur organisasi, fungsi-fungsi
yang terkait, jaringan prosedur yang membentuk sistem, dokumen dan
catatan akuntansi yang digunakan, sistem pengendalian intern, dan
bagan alir pada sistem informasi akuntansi penerimaan pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin.
2. Desain yang Disarankan
Penulis melakukan rancangan atau mendesain program
penerimaan kas berbasis komputer sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dengan data- data yang dikumpulkan, penelitian terdahulu serta literatur
yang mendukung, baik desain masukan maupun desain keluaran data
perusahaan dengan melihat proses dan alur data yang ada. Berdasarkan
tahapan yang ada, sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari
penjualan tunai yang disarankan adalah sebagai berikut:
a. Transaksi Penerimaan Kas, penulis merancang sistem informasi
penerimaan kas yang sesuai dengan kegiatan pokok perusahaan yang
dimulai dari proses penginputan pelangganan barang, selanjutnya
memasukan data transaksi pada program aplikasi dengan mengisi
nota transaksi penjualan tunai dan piutang.
86
b. Informasi yang diperlukan manajemen perusahaan, penulis
merancang sistem informasi penerimaan kas berdasarkan pada
informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen perusahaan untuk
mengetahui informasi tentang penerimaan kas dari penjualan tunai
dan piutang.
c. Fungsi yang terkait, penulis merancang sistem berdasarkan fungsi
yang terkait pada perusahaan untuk menggunakan aplikasi
penerimaan kas.
d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem, penulis merancang
sistem berdasarkan pada jaringan prosedur yang telah dijalankan
pada toko tanpa mengubah jaringan prosedur yang telah dijalankan
sebelumnya.
e. Dokumen, penulis merancang sistem yang digunakan sebagai
perekam terjadinya transaksi seperti nota. Dimana nota tersebut
dirancang sesuai dengan kebutuhan pihak toko dengan tepat.
f. Catatan yang digunakan, penulis merancang sistem yang digunakan
sebagai perekam terjadinya transaksi dan menghasilkan keluaran
yang digunakan sebagai informasi mengenai transaksi keuangan yang
terjadi pada perusahaan, misalnya catatan akuntansi tentang laporan
penerimaan kas keseluruhan, laporan penerimaan kas per barang,
dan berbagai catatan akuntansi lainnya.
g. Sistem pengendalian intern, penulis merancang sistem berdasarkan
sistem pengendalian intern yang telah ada, namun terdapat sedikit
87
perubahan pada sistem tersebut dengan harapan menghasilkan sistem
pengendalian intern menjadi lebih baik dari sebelumnya.
h. Bagan alir sistem, penulis merancang sistem berdasarkan bagan alir
dokumen yang dibuat oleh penulis seperti dibuatnya flowchart
penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang.
Berdasarkan desain sistem informasi akuntansi yang telah
disarankan, maka penulis juga merancang program aplikasi yang sesuai
dengan system informasi akuntansi penerimaan kas dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Mendesain relasi antar table
Tahap kedua yang penulis lakukan setelah DFD telah dirancang
adalah mulai mendesain relasi antar tabel. Relasi antar tabel dibuat
setelah dibuatnya database yang berisi informasi tentang data – data
yang akan digunakan penulis sebagai alat bantu dalam pembuatan
program aplikasi, seperti data barang, data jenis barang, data
pelanggan, data supplier, data pemesanan, data penjualan, dan data
pelangganan.
b. Mendesain interface
Tahap ketiga setelah dibuatnya desain relasi antar tabel adalah
mendesain interface dengan cara mendesain form - form yang akan
digunakan dalam sebuah program aplikasi.
88
c. Mendesain desain keluaran
Tahap terakhir dalam membuat program aplikasi adalah
mendesain desain keluaran berupa desain hasil dari program aplikasi
yang dibuat, seperti nota, laporan barang, laporan penjualan, dan
laporan lainnya yang diperlukan oleh perusahaan.
3. Implementasi yang Disarankan
Implementasi merupakan tahap pengembangan yang meliputi
proses pembuatan, pengujian, dan pengoperasian program. Dalam tahap
ini penulis membuat program berdasarkan desain - desain yang telah
dibuat dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015. Program
yang telah dibuat selanjutnya akan dilakukan pengujian dan
pengoperasian berdasarkan data yang telah didapat oleh Penulis.
89
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Perusahaan
a. Sejarah Singkat
Toko “Beruntung Jaya” merupakan salah satu perusahaan
dagang yang bergerak dalam bidang perdagangan dan beroperasi di
wilayah Banjarmasin. Didirikan oleh Ibu Hj. Siti Juma’ah sejak
tahun 1984 dan dipimpin langsung oleh Ibu tersebut. Toko tersebut
beralamat Jalan Raya Beruntung Jaya RT 20 No 49 Kota
Banjarmasin Kalimantan Selatan. Pemilik menggunakan nama jalan
tempat toko beliau yang bernama Beruntung Jaya dalam menentukan
nama perusahaannya. Adapun omset yang dihasilkan pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin berkisar antara Rp 100.000.000 hingga
Rp 250.000.000 per bulan.
Barang yang ditawarkan pada toko tersebut beberapa
diantaranya semen, cat, kuas, keramik, pipa, selang, seng dan alat
bahan bangunan lainnya. Selain alat bahan bangunan, toko tersebut
juga menjual berbagai macam alat listrik seperti saklar, bola lampu,
kabel, obeng dan lain lain. Pemasaran yang dilakukan oleh Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin telah mencakup hampir diseluruh
daerah Banjarmasin. Toko ini mempunyai misi menjual bahan
90
bangunan yang berkualitas tinggi namun harga tetap terjangkau
sehingga masih bisa dijual lagi.
b. Struktur Organisasi
Perlu adanya pemisahan tanggung jawab dan wewenang antar
anggota dalam suatu organisasi/perusahaan. Hal tersebut dapat
dibentuk dengan dibuatnya struktur organisasi dimana didalamnya
terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara
vertikal antara atasan/pemilik dan bawahan. Sehingga kinerja suatu
perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Bagan 4 Struktur Organisasi Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
Pimpinan
Bagian Penjualan Bagian Kasir Bagian Pengiriman Sumber : Toko Beruntung Jaya Banjarmasin , 2018
Berdasarkan struktur organisasi di atas dapat menunjukan
bahwa struktur organisasi yang diterapkan oleh Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin adalah struktur organisasi garis, hal tersebut
dikarenakan struktur organisasi yang diterapkan oleh Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin memiliki sistem yang berjalan dari atas
ke bawah sedangkan tanggung jawab berjalan dari bawah ke atas.
91
Berikut merupakan wewenang dan tanggung jawab masing-masing
bagian pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin :
1) Pimpinan/Pemilik
Pimpinan/pemilik merupakan pemegang kekuasaan
tertinggi dalam jalannya bisnis Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
yang memiliki tugas dan wewenang seperti:
a) Mengkoordinir bagian yang berada dibawah wewenangnya;
b) Bertanggung jawab penuh terhadap pengambilan keputusan,
perkembangan dan kelancaran usaha yang dijalankan;
c) Membantu melakukan tugas-tugas bagian penjualan dan
bagian kasir serta memberikan arahan kepada bagian-bagian
lain;
d) Memilih, menetapkan dan mengawasi tugas karyawan atau
karyawati; dan
e) Membayar gajih karyawan atau karyawati per bulan.
2) Bagian Penjualan
Bagian penjualan memiliki fungsi, yaitu fungsi penjualan.
Tugas dan tanggung jawab fungsi penjualan sebagai berikut:
a) Melayani pelanggan yang datang;
b) Menawarkan barang pada pelanggan;
c) Mencatat pesanan barang dari pelanggan dan memberitahukan
barang yang dibeli pelanggan kepada bagian kasir; dan
92
d) Bertanggung jawab atas barang yang terdapat pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin.
3) Bagian Kasir
Bagian kasir memiliki fungsi, yaitu fungsi kas. Tugas dan
tanggung jawab fungsi kas sebagai berikut:
a) Mencatat nota penjualan;
b) Memberi perintah kepada bagian pengiriman untuk
menyiapkan dan mengirim barang kepada pelanggan; dan
c) Bertanggung jawab atas pengeluaran dan pemasukan uang kas
atas transaksi yang terjadi pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin.
4) Bagian Pengiriman
Bagian pengiriman memiliki 2 (dua) fungsi, yaitu fungsi
gudang dan fungsi pengiriman.
a) Fungsi gudang
Fungsi gudang memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
(1) Mengecek persediaan barang;
(2) Menyiapkan barang pesanan pelanggan; dan
(3) Bertanggung jawab atas barang yang terdapat pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin.
93
b) Fungsi pengiriman
Fungsi pengiriman memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
(1) Bertanggung jawab atas pengiriman barang;
(2) Mengisikan pelunasan pembayaran oleh pelanggan saat
barang dikirimkan;
(3) Bertugas dalam pengambilan barang kepada pemasok yang
berada dalam wilayah Banjarmasin; dan
(4) Bertugas menagih pelunasan piutang oleh pelanggan.
2. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas yang berjalan pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang perdagangan. Hal tersebut dikarenakan barang
bahan bangunan yang dijual tidak mengalami proses produksi atau siap
jual, pemilik perusahaan membeli barang jadi langsung kepada
pemasok. Oleh karena itu, Toko Beruntung Jaya Banjarmasin dapat
dikatakan sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang
perdagangan.
Sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang berjalan pada
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin terdiri dari sistem penerimaan kas
dari penjualan tunai dan piutang.
94
a. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
yang berjalan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
Sistem informasi penerimaan kas dari penjualan tunai yang
berjalan terdiri dari deskripsi pokok, informasi yang diperlukan
manajemen, fungsi yang terkait, jaringan prosedur yang membentuk
sistem, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang digunakan,
bagan alir dokumen, dan unsur pengendalian intern.
1) Deskripsi Pokok
Penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin dimulai saat pelanggan datang secara langsung
ke Toko untuk membeli barang dan melakukan pelunasan pada
barang yang dibeli. Saat pelanggan datang dan menentukan
pilihan, fungsi penjualan mencatat barang yang dipesan yang
kemudian perlu dilakukan pelunasan oleh pelanggan. Setelah
uang diterima oleh bagian kasir, bagian kasir menyerahkan nota
rangkap pertama kepada pelanggan dan barang yang telah dipilih
kemudian disiapkan oleh bagian pengiriman yang melaksanakan
fungsi gudang dan diserahkan bersamaan dengan nota rangkap
ke-2 dan ke-3 yang difungsikan sebagai arsip. Nota rangkap ke-2
diserahkan kepada pelanggan sebagai tanda terima dari pelanggan
sedangkan rangkap ke-3 diserahkan pada bagian kasir.
Selanjutnya bagian penjualan menyimpan nota rangkap ke-3
sebagai arsip.
95
2) Informasi yang Diperlukan Manajemen
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin yaitu:
a) Informasi data barang berupa nama barang, jumlah barang,
harga barang.
b) Data pelanggan.
c) Informasi tugas atau wewenang masing-masing karyawan.
3) Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin sebagai
berikut:
a) Fungsi Penjualan
Fungsi penjualan bertanggung jawab untuk menerima
order dari pelanggan, menyampaikan order yang telah disetujui
oleh pelanggan ke fungsi kas. Fungsi ini dilakukan oleh bagian
penjualan.
b) Fungsi Kas
Fungsi kas bertanggung jawab untuk menerima order yang
telah disetujui oleh pelanggan dari fungsi penjualan dan
mengisi nota penjualan tunai. Fungsi ini dilakukan oleh bagian
kasir.
c) Fungsi gudang
Fungsi gudang bertanggung jawab menyiapkan barang
sebelum diserahkan kepada pelanggan dan mengetahui sisa
persediaan barang setiap penjualan. Fungsi ini dilakukan oleh
bagian pengiriman.
96
4) Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi
penerimaan kas penjualan tunai pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin adalah sebagai berikut:
a) Prosedur order penjualan
Prosedur order penjualan dijalankan oleh fungsi penjualan
dan fungsi kas. Fungsi penjualan menerima pesanan dari
pelanggan kemudian fungsi kas membuat nota yang terdiri dari
tiga rangkap, rangkap pertama berwarna putih diserahkan
kepada pelanggan, rangkap kedua diserahkan kepada fungsi
pengiriman, dan rangkap ketiga sebagai arsip. Prosedur order
penjualan dilakukan sebagai bentuk pelayanan kepada
pelanggan yang akan membeli barang.
b) Prosedur penerimaan kas
Prosedur penerimaan kas pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin dijalankan oleh fungsi kas. Prosedur penerimaan
kas terjadi setelah adanya kesepakatan antara pelanggan dan
fungsi penjualan serta dilakukannya pelunasan atas
pelangganan barang sebesar jumlah yang tertera pada nota oleh
pelanggan. Nota rangkap ketiga digunakan sebagai rekap untuk
pengarsipan. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi
terjadinya kecurangan dalam hasil penjualan yang ada pada
97
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin. Namun fungsi penjualan
dan fungsi kas masih dijalankan oleh orang yang sama.
c) Prosedur pencatatan penerimaan kas
Prosedur pencatatan penerimaan kas tidak dilakukan,
hanya menyimpan nota rangkap ke-3 sebagai arsip.
d) Prosedur penyerahan barang
Prosedur penyerahan barang dijalankan oleh fungsi
gudang langsung.
e) Prosedur penyetoran kas
Prosedur penyetoran kas kepada pemilik dilakukan
setiap harinya oleh fungsi kas. Penyetoran kas dilakukan
secara bersamaan dengan nota rangkap ketiga sebagi bukti
jumlah kas yang diterima dari hasil penjualan.
5) Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin pada sistem penerimaan kas dari penjualan tunai
adalah Nota.
Nota merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
berbagai transaksi penjualan tunai. Nota pada Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin terdiri dari tiga rangkap, rangkap pertama
berwarna putih diserahkan kepada pelanggan yang telah
melakukan pembayaran, rangkap kedua berwarna kuning
diserahkan kepada bagian pengiriman yang difungsikan sebagai
98
surat jalan, dan rangkap ketiga diserahkan kepada fungsi kas.
Nota yang digunakan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
terdapat pada gambar 23 :
Gambar 23 Nota Tunai
Sumber: Toko Beruntung Jaya Banjarmasin, 2018
6) Catatan Akuntansi yang Digunakan
Pada prosedur sistem informasi penerimaan kas penjualan
tunai pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin, fungsi kas belum
mencatat penjualan harian dan hanya menyimpan arsip rangkap
ke-3.
7) Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen sistem penerimaan kas dari penjualan
tunai yang berjalan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
terdapat pada bagan 5:
99
Bagan 5 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai yang berjalan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
S
umber: Sumber: Toko Beruntung Jaya Banjarmasin, 2018
Berdasarkan bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Bagian Penjualan (Fungsi Penjualan)
Tugas-tugas fungsi penjualan yaitu:
(1) Menerima order dari pelanggan;
100
(2) Bernegosiasi dengan pelanggan sesuai harga barang yang
diminati; dan
(3) Memberitahukan barang yang diminati pelanggan
diserahkan kepada fungsi kas untuk melakukan transaksi
pembayaran.
b) Bagian Kasir (Fungsi kas)
Tugas-tugas fungsi kas, yaitu:
(1) Menerima pemberitahuan pemesanan dari fungsi penjualan
sesuai dengan barang yang diminati pelanggan;
(2) Menerima uang pembayaran dari pelanggan;
(3) Mengisi nota penjualan yang terdiri dari tiga rangkap.
Rangkap ke-1 (pertama) diserahkan kepada pelanggan,
rangkap ke-2 (kedua) diserahkan pada fungsi gudang,
rangkap ke-3 (ketiga) diarsipkan; dan
(4) Mengarsipkan nota rangkap ke-3.
c) Bagian Pengiriman (Fungsi Gudang)
(1) Menerima nota rangkap ke-2 (kedua) yang telah dibuat oleh
fungsi kas;
(2) Menyiapkan barang pesanan pelanggan; dan
(3) Menyerahkan barang kepada pelanggan.
101
8) Sistem Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern dalam sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai yaitu sebagai berikut:
a) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab tiap bidang
Organisasi yang terdapat pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin terdapat pemisahan tanggung jawab antara bagian
penjualan, bagian kasir dan bagian pengiriman, namun belum
adanya pemisahan fungsi antara fungsi penjualan yang
merupakan fungsi operasi, fungsi kas yang merupakan fungsi
penyimpanan dan fungsi gudang yang merupakan fungsi
penyimpanan sehingga rentan terjadi penyelewengan.
b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Pencatatan penerimaan kas dari penjualan tidak dilakukan,
hanya mengarsipkan nota rangkap ke-3.
c) Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi
Uang hasil penjualan harian disetorkan setiap harinya
kepada pimpinan oleh fungsi kas.
d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan fungsinya
Karyawan yang bekerja pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin fungsi dan tanggung jawab masing – masing
berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.
102
b. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Piutang yang
berjalan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
1) Deskripsi Pokok
Penerimaan kas dari piutang pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin dimulai saat pelanggan datang langsung ke Toko
untuk memesan barang dan memutuskan untuk melakukan
pelunasan pada saat barang yang dipesan diantar ke tempat
pelanggan. Kemudian fungsi penjualan mencatat pesanan
pelanggan. Setelah melakukan pemesanan, pelanggan menyerahkan
uang muka kepada fungsi kas. Saat menerima uang muka dari
pelanggan, fungsi kas mengisikan dan menyerahkan nota rangkap
pertama serta mengarahkan pada fungsi gudang untuk menyiapkan
barang yang telah dipilih oleh pelanggan kemudian dikirimkan oleh
fungsi pengiriman bersamaan dengan nota rangkap ke-2 dan ke-3
yang difungsikan sebagai surat jalan. Setelah tiba di tempat tujuan,
pelanggan melakukan pelunasan atas barang yang telah dipesan
kemudian fungsi pengiriman mencatatkan pelunasan oleh
pelanggan pada nota dan menyerahkan rangkap ke-2 kepada
pelanggan sebagai tanda bukti pelunasan sedangkan rangkap ke-3
diserahkan pada fungsi kas. Selanjutnya fungsi kas mencatat
transaksi ke dalam laporan penjualan harian.
103
2) Informasi yang Diperlukan Manajemen
Informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem
penerimaan kas dari piutang pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin yaitu:
a) Informasi data barang berupa nama barang dan jumlah barang;
b) Data pelanggan;
3) Fungsi yang Terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem penerimaan kas dari piutang
pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin sebagai berikut:
a) Fungsi Penjualan
Fungsi penjualan bertanggung jawab untuk menerima
order dari pelanggan, menyampaikan order yang telah disetujui
oleh pelanggan ke fungsi kas. Fungsi ini dilakukan oleh bagian
penjualan.
b) Fungi Kasir
Fungsi kas bertanggung jawab untuk menerima order yang
telah disetujui oleh pelanggan dari fungsi penjualan, menerima
pembayaran uang muka dari pelanggan, mengisi nota penjualan,
menyerahkan nota kepada fungsi pengiriman dan menerima
pelunasan pelanggan dari fungsi pengiriman setelah barang
diantarkan. Fungsi ini dilakukan oleh bagian kasir.
104
c) Fungsi Gudang
Fungsi gudang bertanggung jawab untuk menyiapkan
barang yang dipesan oleh pelanggan. Fungsi ini dilakukan oleh
bagian pengiriman.
d) Fungsi Pengiriman
Fungsi pengiriman bertanggung jawab untuk
mengantarkan barang yang dipesan oleh pelanggan, menerima
uang pelunasan dari pelanggan dan menyerahkan uang
pelunasan kepada fungsi kas. Fungsi ini dilakukan oleh bagian
pengiriman.
4) Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi
penerimaan kas piutang yang berjalan pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin adalah sebagai berikut:
a) Prosedur order penjualan
Prosedur order penjualan dijalankan oleh fungsi penjualan
dan fungsi kas. Fungsi penjualan menerima dan mencatatkan
pesanan dari pelanggan melalui telepon maupun pelanggan
datang langsung ke Toko namun pembayaran dilakukan pada
saat barang telah diantar ke tempat pelanggan, kemudian fungsi
kas membuat nota yang terdiri dari tiga rangkap, rangkap
pertama berwarna putih diserahkan kepada pelanggan bagi
105
pelanggan yang datang langsung ke perusahaan, rangkap ke-2
dan ke-3 diserahkan kepada fungsi pengiriman sebagai surat
jalan sekaligus pencatatan pelunasan oleh pelanggan. Setelah
fungsi pengiriman menerima pelunasan oleh pelanggan, nota
rangkap ke-3 kemudian diserahkan pada fungsi kas. Prosedur
order penjualan dilakukan sebagai bentuk pelayanan kepada
pelanggan yang akan membeli barang.
b) Prosedur penerimaan kas
Prosedur penerimaan kas pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin dijalankan oleh fungsi kas. Prosedur penerimaan
kas terjadi saat pelanggan membayar uang muka dan setelah
pelanggan melunasi pembayaran kepada fungsi pengiriman
dimana uang pembayaran tersebut diserahkan ke fungsi kas.
Seperti penjelasan pada poin a) nota rangkap ketiga diserahkan
ke bagian penjulan yaitu pada fungsi kas yang digunakan
sebagai media pembantu untuk pengarsipan. Hal tersebut
dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan dalam
hasil penjualan yang ada pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin. Namun fungsi penjualan dan fungsi kas masih
dijalankan oleh orang yang sama.
c) Prosedur pencatatan penerimaan kas
Prosedur pencatatan penerimaan kas tidak dilakukan,
hanya menyimpan nota rangkap ke-3 sebagai arsip.
106
d) Prosedur pengiriman barang
Prosedur pengiriman barang dijalankan oleh fungsi
pengiriman. Prosedur ini terjadi apabila pelanggan meminta
pada pihak Toko untuk mengantarkan barang yang dibelinya.
Pada saat itu, fungsi kas mengarahkan fungsi gudang untuk
menyiapkan barang dan fungsi pengiriman mengantarkan
barang dengan membawa nota rangkap kedua dan ketiga ke
tempat tujuan serta menerima pelunasan pembayaran dari
pelanggan.
e) Prosedur penyetoran kas
Prosedur penyetoran kas kepada pemilik dilakukan
setiap harinya oleh fungsi kas. Penyetoran kas dilakukan secara
bersamaan dengan penyerahan nota rangkap ke-3 yang
selanjutnya akan menjadi arsip sebagi bukti jumlah kas yang
diterima dari hasil penjualan.
5) Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin pada sistem penerimaan kas dengan dari piutang
adalah Nota.
Nota merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
berbagai transaksi penjualan tunai. Nota pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin terdiri dari tiga rangkap, rangkap pertama berwarna
putih diserahkan kepada pelanggan yang telah membayar DP,
107
rangkap ke-2 berwarna kuning diserahkan kepada bagian
pengiriman yang difungsikan sebagai surat jalan, dan rangkap ke-3
diserahkan kepada fungsi kas. Berikut merupakan nota yang
digunakan terdapat pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin.
Gambar 24
Nota Piutang
Sumber: Toko Beruntung Jaya Banjarmasin, 2018
6) Catatan Akuntansi yang Digunakan
Pada prosedur sistem informasi penerimaan kas penjualan
tunai pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin, fungsi kas belum
mencatat penjualan harian dan hanya menyimpan arsip rangkap ke-
3.
7) Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen sistem penerimaan kas dari piutang yang
berjalan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin pada Bagan 6.
108
Bagan 6 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dari
Piutang yang berjalan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
109
Lanjutan
Sumber: Toko Beruntung Jaya Banjarmasin, 2018
Berdasarkan bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari piutang pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Pemilik/Pimpinan berwenang untuk menerima dan
mencocokkan nota rangkap ke-2 (ketiga) beserta uang hasil
penjualan barang Toko yang diserahkan oleh fungsi kas.
110
b) Bagian Penjualan
Fungsi Penjualan, yaitu menerima order dari pelanggan dan
mencatat pesanan pelanggan pada buku pesanan.
c) Bagian Kasir
Fungsi kas, yaitu:
(1) Mengisi nota penjualan yang terdiri dari tiga rangkap.
Rangkap ke-1 (pertama) diserahkan pada fungsi gudang,
dan rangkap ke-2 (kedua) diserahkan pada pelanggan saat
pelanggan membayar uang muka dan ke-3 (ketiga)
diarsipkan;
(2) Menerima nota rangkap ke-2 (kedua) beserta uang
pelunasan setelah barang diantar oleh fungsi pengiriman;
(3) Mengarsipkan nota rangkap ke-2;
(4) Menyerahkan nota rangkap ke-3 (ketiga) kepada pimpinan;
dan
(5) Menerima nota rangkap ke-3 (ketiga) dari pimpinan serta
mengarsipkannya.
d) Bagian Pengiriman
(1) Fungsi Gudang, yaitu:
(a) Menerima nota rangkap ke-1 (kedua) dan ke-3 (ketiga)
yang telah dibuat oleh fungsi kas;
(b) Menyiapkan barang pesanan pelanggan; dan
(c) Menyerahkan nota rangkap ke-2 (kedua) dan ke-3
(ketiga) beserta barang kepada fungsi pengiriman.
111
(2) Fungsi Pengiriman, yaitu:
(a) Menerima nota rangkap ke-1 (pertama) dari fungsi
gudang yang telah dibuat oleh fungsi kas;
(b) Mengantar barang, menerima pelunasan pembayaran
serta tanda terima dari pelanggan;
(c) Menyerahkan nota rangkap ke-1 (pertama) kepada
pelanggan; dan
(d) Bertanggung jawab menyerahkan uang beserta nota
rangkap ke-2 yang telah berisi tanda terima dari
pelanggan kepada fungsi kas.
8) Sistem Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern dalam sistem penerimaan kas dari
piutang yaitu sebagai berikut:
a) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab tiap bidang
Organisasi yang terdapat pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin terdapat pemisahan tanggung jawab antara bagian
penjualan, bagian kasir dan bagian pengiriman, namun belum
adanya pemisahan fungsi antara fungsi penjualan yang
merupakan fungsi operasi dengan fungsi kas yang merupakan
fungsi penyimpanan dan fungsi gudang yang merupakan fungsi
penyimpanan dengan fungsi pengiriman sehingga rentan terjadi
penyelewengan.
112
e) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Pencatatan penerimaan kas dari penjualan tidak dilakukan,
hanya mengarsipkan nota rangkap ke-3.
f) Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi
Uang hasil penjualan harian disetorkan setiap harinya
kepada pimpinan oleh fungsi kas.
g) Karyawan yang mutunya sesuai dengan fungsinya
Karyawan yang bekerja pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin fungsi dan tanggung jawab masing – masing
berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Analisis Permasalahan
a. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan
Tunai pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa data yang telah
dikumpulkan, dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai
berikut:
1) Informasi yang diperlukan manajemen
Tidak adanya informasi akuntansi penerimaan kas dari
penjualan tunai untuk periode harian dan laporan penjualan
lainnya.
113
2) Fungsi yang terkait
Sistem penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin memanfaatkan fungsi penjualan,
fungsi kas dan fungsi gudang. Fungsi yang terkait pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin masih memiliki kelemahan seperti
terjadinya perangkapan fungsi antara fungsi penjualan yang
merupakan fungsi operasi, fungsi kas yang merupakan fungsi
penyimpanan dan fungsi gudang yang merupakan fungsi
penyimpanan yang dilakukan oleh orang yang sama sehingga
rentan terjadinya penyelewengan.
3) Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin meliputi prosedur order penjualan,
prosedur penerimaan kas, prosedur pencatatan penerimaan kas,
prosedur pengiriman barang, dan prosedur penyerahan barang
dapat dikatakan sudah tepat namun segala pencatatan masih
dilakukan secara manual sehingga rentan sekali terjadinya
kesalahan.
4) Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi
akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin berupa Nota Penjualan.
114
Secara umum dokumen yang digunakan sudah memadai
untuk mencatat transaksi penjualan tunai. Tetapi, masih ada
kekurangan pada dokumen tersebut berupa:
a) Nota penjualan belum disertai nomor urut tercetak sehingga nota
yang digunakan pada waktu tertentu ketika diperlukan pada
waktu yang akan datang fungsi yang berwenang memerlukan
waktu untuk melakukan pencarian kembali.
b) Nota penjualan masih diisi secara manual
c) Pengarsipan dokumen yang banyak mengakibatkan berkas
tertumpuk sehingga menyulitkan dalam pencarian ketika
dibutuhkan, bahkan memungkinkan dokumen terselip, hilang
ataupun rusak.
d) Belum ada dokumen seperti laporan penerimaan kas sebagai
dokumen pendukung saat penyerahan uang ke pimpinan dan
belum ada laporan penjualan lainnya.
5) Catatan akuntansi yang digunakan
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin belum ada memiliki
catatan akuntansi apapun.
6) Sistem pengendalian intern
Sistem pengendalian intern dari sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin belum memenuhi unsur sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu:
115
a) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin telah menerapkan
pemisahan bagian antara bagian penjualan, bagian kasir dan
bagian pengiriman dimana bagian penjualan menangani
permintaan barang dan bagian kasir menangani penerimaan kas.
Sedangkan bagian pengiriman bertugas yang terdiri dari fungsi
gudang dan fungsi pengiriman yang bertanggungjawab
menyiapkan dan mengirim barang, namun Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin tidak memisahkan fungsi antara fungsi penjualan
yang merupakan fungsi operasi, fungsi kas yang merupakan fungsi
penyimpanan dan fungsi gudang yang merupakan fungsi
penyimpanan sehingga rentan terjadi penyelewengan.
b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
(1) Tidak ada cap “lunas” pada nota penjualan saat pelanggan
melunasi barangnya oleh fungsi kas.
(2) Tidak ada keterangan tentang status penyerahan barang
yang ditugaskan kepada fungsi pengiriman oleh fungsi kas
jika pelanggan menggunakan jasa pengiriman dan fungsi
gudang jika pelanggan tidak menggunakan jasa pengiriman.
(3) Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi
setiap unit organisasi
Nota yang digunakan dalam penjualan tunai tidak
menggunakan nomor urut tercetak sehingga penggunaannya
116
tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang
yaitu fungsi kas.
(4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan fungsinya
Karyawan yang bekerja pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin sudah memiliki fungsi dan tanggung jawab
masing – masing berdasarkan kemampuan yang mereka
miliki.
b. Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Piutang
pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
Berdasarkan hasil penelitian dan beberapa data yang telah
penulis kumpulkan, dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari piutang yang diterapkan pada Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin masih memiliki beberapa kelemahan, yaitu sebagai
berikut:
1) Informasi yang diperlukan manajemen
Informasi yang diperlukan manajemen selama ini hanya
laporan penjualan harian dan buku pesanan barang. Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin tidak memiliki informasi mengenai
laporan penjualan per tanggal maupun keseluruhan, laporan
penjualan per jenis barang, laporan penjualan per barang, laporan
data barang, dan laporan data pelanggan. Informasi tersebut
berkaitan erat dengan penerimaan kas pada Toko Beruntung Jaya
117
Banjarmasin, sehingga perusahaan juga memerlukan informasi-
informasi tersebut.
2) Fungsi yang terkait
Sistem penerimaan kas dari penjualan piutang pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin memanfaatkan fungsi penjualan,
fungsi kas, fungsi gudang, dan fungsi pengiriman. Fungsi yang
terkait pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin masih memiliki
kelemahan seperti terjadinya perangkapan fungsi antara fungsi
penjualan yang merupakan fungsi operasi dengan fungsi kas yang
merupakan fungsi penyimpanan dan fungsi gudang yang
merupakan fungsi penyimpanan dengan fungsi pengiriman yang
merupakan fungsi operasi dilakukan oleh orang yang sama
sehingga rentan terjadinya penyelewengan.
3) Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin meliputi prosedur order penjualan,
prosedur penerimaan kas, prosedur pencatatan penerimaan kas,
prosedur pengiriman barang, dan prosedur penyerahan barang
dapat dikatakan sudah tepat namun masih menggunakan cara yang
manual sehingga rentan terjadinya kesalahan.
118
4) Dokumen yang digunakan
a) Nota Penjualan
Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi
akuntansi penerimaan kas dari piutang pada Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin berupa Nota Penjualan. Masih ada
kekurangan pada dokumen tersebut berupa:
(1) Nota penjualan belum disertai nomor urut tercetak
sehingga nota yang digunakan pada waktu tertentu ketika
diperlukan pada waktu yang akan datang fungsi yang
berwenang memerlukan waktu untuk melakukan
pencarian kembali.
(2) Nota penjualan masih diisi secara manual
b) Pengarsipan dokumen yang banyak melibatkan berkas
tertumbuk sehingga menyulitkan dalam pencarian ketika
dibutuhkan, bahkan memungkinkan dokumen terselip, hilang
ataupun rusak.
c) Belum ada dokumen seperti laporan piutang untuk mengetahui
daftar piutang
d) Belum ada dokumen seperti laporan penerimaan kas dari
piutang sebagai dokumen pendukung saat penyerahan uang ke
pimpinan.
119
5) Catatan akuntansi yang digunakan
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin tidak memiliki catatan
akuntansi dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari
piutang.
6) Sistem pengendalian intern
Permasalahan yang ada pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari piutang
pada sistem pengendalian intern sebagai berikut:
a) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin telah menerapkan
pemisahan fungsi antara bagian penjualan, bagian kasir dan
bagian pengiriman dimana bagian penjualan menangani
permintaan barang dan bagian kasir menangani penerimaan
kas. Sedangkan bagian pengiriman bertugas yang terdiri dari
fungsi gudang dan fungsi pengiriman yang bertanggungjawab
menyiapkan dan mengirim barang, namun fungsi penyimpanan
dan fungsi gudang yang merupakan fungsi penyimpanan
dengan fungsi pengiriman yang merupakan fungsi operasi
ditangani oleh orang yang sama dengan kata lain terjadinya
perangkapan fungsi antara fungsi penjualan dengan fungsi kas
dan fungsi gudang dengan fungsi pengiriman sehingga rentan
terjadinya penyelewengan.
120
b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin yaitu:
(1) Belum ada prosedur pencatatan untuk mengetahui piutang
yang akan ditagih.
(2) Belum ada prosedur pencatatan penerimaan kas dari
pelunasan piutang.
c) Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi
Nota yang digunakan tidak menggunakan nomor urut
tercetak sehingga penggunaannya tidak dapat
dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang fungsi kas dan
dilakukannya penyerahan nota berwarna putih (lembar
pertama) sebelum pelanggan melunasi pembayaran atas barang
yang dibeli.
d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan fungsinya
Karyawan yang bekerja pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin sudah memiliki fungsi dan tanggung jawab
masing-masing berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.
121
2. Alternatif Pemecahan Masalah
a. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin yang Disarankan
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka alternatif
pemecahan masalah yang penulis berikan untuk sistem informasi
akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai pada Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin yaitu sebagai berikut:
1) Informasi yang diperlukan manajemen yang disarankan Informasi
yang diperlukan manajemen dalam system informasi akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai yang disarankan, yaitu
sebagai berikut:
a) Laporan data barang
b) Laporan data jenis barang
c) Laporan data pelanggan
d) Laporan penjualan per tanggal maupun keseluruhan
e) Laporan penjualan per jenis barang
f) Laporan penjualan per barang
g) Laporan penjualan per pelanggan
h) Laporan penerimaan kas dari penjualan tunai
2) Fungsi terkait yang disarankan
Fungsi yang terkait pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
masih terdapat perangkapan tugas seperti pada fungsi penjualan,
122
fungsi kas dan fungsi gudang yang dilakukan oleh orang yang
sama.
Penulis menyarankan fungsi penjualan, fungsi kas dan
fungsi gudang pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin perlu
dilakukan oleh orang yang berbeda dengan menugaskan salah
satu karyawan pada fungsi yang berbeda untuk berpindah ke salah
satu fungsi penjualan, fungsi kas ataupun fungsi gudang sesuai
dengan kemampuannya dan volume pekerjaan.
3) Jaringan prosedur yang membentuk sistem yang disarankan
a) Prosedur order penjualan
Prosedur order penjualan dilakukan sebagai bentuk
pelayanan kepada pelanggan yang akan membeli barang.
Prosedur ini dilakukan oleh fungsi penjualan. Fungsi penjualan
menyampaikan order yang telah disetujui oleh pelanggan ke
fungsi kas.
b) Prosedur penerimaan kas
Prosedur ini melakukan penerimaan pembayaran dari
pelanggan secara tunai. Fungsi kas menginput data transaksi
penerimaan kas dari penjualan tunai ke program aplikasi dan
mencetak nota penjualan sebanyak 2 lembar. Prosedur ini
dilakukan oleh fungsi kas.
123
c) Prosedur pencatatan penjualan tunai
Prosedur ini digunakan untuk melakukan pencatatan
laporan penerimaan kas dari penjualan tunai, kemudian
menyerahkan laporan tersebut kepada pimpinan.
d) Prosedur penyetoran kas
Prosedur penyetoran kas kepada pimpinan dilakukan
setiap bulannya oleh fungsi kas. Penyetoran kas dilakukan
secara bersamaan dengan variasi laporan penerimaan kas
sebagai bukti jumlah kas yang diterima dari hasil penjualan.
4) Dokumen yang disarankan
Dokumen yang disarankan untuk Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin untuk penjualan tunai sebagai berikut:
a) Nota Penjualan Tunai
Nota penjualan tunai merupakan dokumen yang
digunakan sebagai bukti pembayaran oleh pelanggan. Penulis
membuat nota dengan mengikuti format yang terdapat pada
perusahaan, namun ada beberapa yang penulis tambahkan agar
terlihat lebih rapi dan jelas dengan menggunakan sistem yang
terkomputerisasi. Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas dalam
penerapannya. Berikut merupakan nota..yang disarankan oleh
penulis:
124
Gambar 25 Nota Penjualan Tunai yang Disarankan
Sumber : Penulis, 2018
Nota yang digunakan oleh Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin tidak memiliki nomor urut tercetak sehingga
Penulis menyarankan pada nota perlu ditambahkan nomor urut
tercetak seperti gambar di atas. Nota yang penulis sarankan
tidak mencetak jumlah pembayaran dan kembalian dari
pelanggan, namun pada program aplikasi terdapat jumlah
bayar serta kembaliannya.
125
b) Laporan Penjualan Per Nota Tunai
Dokumen ini digunakan untuk mengetahui penjualan
tunai per nota. Penulis menggunakan komputerisasi dalam
pembuatan Laporan Penjualan Per Nota Tunai. Berikut ini
desain Laporan Penjualan Per Nota Tunai yang disarankan:
Gambar 26 Laporan Penjualan Per Nota Tunai yang disarankan
Sumber : Penulis, 2018
126
c) Laporan Penjualan Per Tanggal Tunai
Dokumen ini digunakan untuk mengetahui penjualan
tunai per nota. Penulis menggunakan komputerisasi dalam
pembuatan Laporan Penjualan Per Nota Tunai. Berikut ini
desain Laporan Penjualan Per Nota Tunai yang disarankan:
Gambar 27 Laporan Penjualan Per Tanggal Tunai yang Disarankan
Sumber: Penulis, 2018
127
d) Laporan Penerimaan Kas
Laporan penerimaan kas dari penjualan tunai dibuat oleh
fungsi kas. Laporan ini digunakan untuk memberikan
informasi mengenai total penerimaan kas dari penjualan yang
terjadi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin. Berikut
merupakan laporan penerimaan kas dari penjualan tunai yang
disarankan:
Gambar 28 Laporan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai yang Disarankan
Sumber: Penulis, 2018
128
5) Catatan akuntansi yang disarankan
Catatan akuntansi yang disarankan pada Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin dalam sistem informasi akuntansi penerimaan
kas dari penjualan tunai adalah laporan penerimaan kas dari
penjualan tunai dan laporan penjualan tunai.
6) Sistem pengendalian intern yang disarankan
Sistem pengendalian intern pada penerimaan kas dari
penjualan tunai pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin yang
disarankan antara lain:
a) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin tidak memisahkan
fungsi antara fungsi penjualan, fungsi kas dan fungsi gudang.
Maka penulis menyarankan untuk diadakannya pemisahan fungsi
antara fungsi antara fungsi penjualan (fungsi operasi), fungsi kas
(fungsi penyimpanan) dan fungsi gudang (fungsi penyimpanan)
agar dilakukan oleh orang yang berbeda seperti dengan merekrut
karyawan baru atau menugaskan salah satu karyawan pada fungsi
yang berbeda untuk berpindah ke salah satu fungsi penjualan
ataupun fungsi kas sesuai dengan kemampuannya.
129
b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Penulis menyarankan untuk menambahkan prosedur
pencatatan penerimaan kas ke dalam sistem informasi
akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai.
c) Praktik yang sehat
Nota penjualan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
hendaknya menggunakan nomor urut tercetak sebagai nomor
notanya agar kesalahan dalam melakukan transaksi penjualan
dapat diminimalisir. Hal tersebut dilakukan agar semua transaksi
yang terjadi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin dapat
diawasi dan penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan
oleh fungsi kas.
d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
Karyawan yang bekerja pada Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin sudah memiliki fungsi dan tanggung jawab
masing – masing berdasarkan kemampuan yang mereka
miliki.
7) Bagan alir dokumen yang disarankan
Berikut ini bagan alir dokumen yang disarankan pada
sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan tunai
pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin pada bagan 7:
130
Bagan 7 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan
Tunai yang disarankan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
131
Lanjutan
Sumber: Penulis, 2018
Keterangan:
- Variasi Laporan Penjualan terdiri dari Laporan Penjualan Keseluruhan
dan Per Tanggal, Laporan Penjualan Per Barang, Laporan Penjualan
Per Jenis Barang, dan Laporan Penjualan Tunai Keseluruhan dan Per
Tanggal.
Berdasarkan bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari penjualan tunai yang disarankan pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin dapat dijelaskan sebagai berikut:
132
a) Pemilik/Pimpinan berwenang untuk menerima dan
mencocokkan laporan-laporan penjualan beserta uang yang
dihasilkan dari penjualan barang toko yang diserahkan oleh
fungsi kas.
b) Bagian Penjualan (Fungsi Penjualan)
Fungsi Penjualan bertugas sebagai berikut:
(1) Menerima order dari pelanggan;
(2) Melayani pelanggan sesuai jenis barang yang dimanati;
dan
(3) Memberitahukan barang yang diminatinya diserahkan
kepada kasir untuk melakukan transaksi pembayaran
c) Bagian Kasir (Fungsi kas)
Fungsi kas bertugas sebagai berikut:
(1) Menerima pemberitahuan dari fungsi kas;
(2) Menerima pembayaran dari pelanggan;
(3) Menginput transaksi penjualan;
(4) Mencetak nota penjualan yang 3(tiga) rangkap, nota
rangkap ke-1 (pertama) diserahkan kepada pelanggan
sedangkan nota rangkap ke-2 (kedua) dan ke-3 (ketiga)
diserahkan kepada fungsi gudang;
(5) Menerima nota penjualan rangkap ke-2 (kedua) setelah
barang diserahkan dari fungsi gudang;
133
(6) Mencetak variasi laporan penjualan yang terdiri dari
Laporan Penjualan Keseluruhan dan Per Tanggal, Laporan
Penjualan Per Barang, Laporan Penjualan Per Jenis
Barang, dan Laporan Penjualan Tunai Keseluruhan dan
Per Tanggal;
(7) Menyerahkan variasi laporan penjualan beserta uang hasil
penjualan kepada pimpinan; dan
(8) Mengarsipkan variasi laporan penjualan.
d) Bagian Pengiriman (Fungsi Gudang)
Fungsi Gudang bertugas sebagai berikut:
(1) Menerima nota penjualan yang terdiri dari 2 (dua)
rangkap dari fungsi kas;
(2) Menyiapkan barang pesanan pelanggan;
(3) Menyerahkan barang yang telah disiapkan kepada
pelanggan;
(4) Meminta tanda tangan dari pelanggan sebagai tanda
terima barang;
(5) Mengarsipkan nota penjualan rangkap ketiga menurut
tanggal sebagai bukti pengeluaran barang; dan
(6) Menyerahkan nota penjualan rangkap kedua yang telah
bertanda tangan kepada fungsi kas.
134
b. Sistem Informasi Penerimaan Kas dari Piutang pada Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin yang Disarankan
Berdasarkan dari permasalahan yang telah diuraikan, maka
penulis memberikan alternatif pemecahan masalah untuk sistem
informasi akuntansi penerimaan kas dari piutang sebagai berikut:
1) Informasi yang diperlukan manajemen yang disarankan Informasi
yang diperlukan manajemen dalam sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari piutang yang disarankan, yaitu sebagai
berikut:
a) Laporan data barang
b) Laporan data jenis barang
c) Laporan data pelanggan
d) Laporan penjualan per tanggal maupun keseluruhan
e) Laporan penjualan per jenis barang
f) Laporan penjualan per barang
g) Laporan penjualan per pelanggan
h) Laporan penerimaan kas dari uang muka
i) Laporan penerimaan kas dari piutang
2) Fungsi terkait yang disarankan
Fungsi yang terkait pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
sebaiknya tidak mengalami perangkapan fungsi seperti:
a) Fungsi penjualan (fungsi operasi) yang merangkap dengan
fungsi kas (fungsi penyimpanan). Penulis menyarankan fungsi
135
penjualan dan fungsi kas pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin perlu dilaksanakan oleh orang yang berbeda
dengan cara menugaskan salah satu karyawan yang memiliki
kemampuan untuk mengemban tanggungjawab dengan baik
dengan mempertimbangan volume pekerjaan.
b) Fungsi gudang (fungsi penyimpanan) dan fungsi pengiriman
(fungsi operasi) pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin tidak
dipisahkan secara tegas, maka penulis menyarankan agar
fungsi gudang dan fungsi pengiriman dilakukan oleh orang
yang berbeda.
3) Jaringan prosedur yang membentuk sistem yang disarankan
a) Prosedur Penerimaan Kas
Prosedur ini melakukan penerimaan pembayaran dari
pelanggan berupa uang muka. Kemudian menginput data
transaksi penerimaan kas dari penjualan kredit ke program
aplikasi dan mencetak nota penjualan. Prosedur ini dilakukan
oleh fungsi kas.
b) Prosedur Penerimaan Kas dari Piutang
Prosedur ini dilaksanakan oleh fungsi kas untuk
melayani pelanggan yang membayar uang atas transaksi
penjualan barang. Setelah pelanggan melakukan pembayaran
uang muka setengah dari total harga barang fungsi kas akan
136
mencetak nota penjualan dua rangkap, lalu menyerahkan nota
rangkap 2 ke pelanggan dan rangkap 1 ke fungsi pengiriman.
c) Prosedur penyetoran kas
Prosedur penyetoran kas kepada pimpinan dilakukan
setiap bulannya oleh fungsi kas. Penyetoran kas dilakukan
secara bersamaan dengan variasi laporan penerimaan kas
sebagai bukti jumlah kas yang diterima dari hasil penjualan.
4) Dokumen yang disarankan
Dokumen yang disarankan untuk Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin untuk penerimaan kas dari piutang sebagai berikut:
a) Nota Penjualan (Menggunakan Uang Muka)
Nota penjualan merupakan dokumen yang digunakan
sebagai bukti pembayaran uang muka oleh pelanggan. Penulis
membuat nota dengan mengikuti format yang terdapat pada
perusahaan, namun ada beberapa yang penulis tambahkan agar
terlihat lebih rapi dan jelas dengan menggunakan sistem yang
terkomputerisasi. Dokumen ini dibuat oleh fungsi kas dalam
penerapannya. Berikut merupakan nota..yang disarankan oleh
penulis pada gambar 29.
137
Gambar 29 Nota Penjualan (Menggunakan Uang Muka) yang Disarankan
Sumber : Penulis, 2018
Nota yang digunakan oleh Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin tidak memiliki nomor urut tercetak sehingga
Penulis menyarankan pada nota perlu ditambahkan nomor urut
tercetak seperti gambar di atas. Nota yang penulis sarankan
terdapat ongkos antar, uang muka dan jumlah piutang.
138
b) Nota Delivery Order
Nota DO merupakan dokumen yang berfungsi sebagai
surat perintah yang ditujukan kepada fungsi gudang untuk
penyerahan barang kepada fungsi pengiriman. Selanjutnya
dokumen ini berfungsi sebagai bukti pengeluaran barang atas
perintah yang menerbitkan Delivery Order.
Gambar 30 Nota Delivery Order yang Disarankan
Sumber: Penulis, 2018
139
c) Laporan Penerimaan Kas dari Uang Muka
Laporan penerimaan kas dari uang muka dibuat oleh
fungsi kas. Laporan ini digunakan untuk memberikan
informasi mengenai total penerimaan kas dari uang muka yang
terjadi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin. Berikut
merupakan laporan penerimaan kas dari uang muka yang
disarankan pada gambar 31.
Gambar 31 Laporan Penerimaan Kas dari Uang Muka yang Disarankan
Sumber: Penulis, 2018
140
d) Laporan Penerimaan Kas dari Piutang
Laporan penerimaan kas dari piutang dibuat oleh fungsi
kas. Laporan ini digunakan untuk memberikan informasi
mengenai total penerimaan kas dari piutang yang terjadi pada
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin. Berikut merupakan laporan
penerimaan kas dari piutang yang disarankan pada gambar 32.
Gambar 32 Laporan Penerimaan Kas dari Piutang yang Disarankan
Sumber: Penulis, 2018
5) Catatan akuntansi yang disarankan
Catatan akuntansi dari piutang yang disarankan pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin dalam sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari piutang adalah laporan penerimaan kas
piutang.
141
6) Sistem pengendalian intern yang disarankan
Sistem pengendalian intern pada penerimaan kas dari
piutang pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin yang disarankan
antara lain:
a) Organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional
secara tegas
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin tidak memisahkan
fungsi antara fungsi penjualan yang merupakan fungsi operasi
dengan fungsi kas yang merupakan fungsi penyimpanan dan
fungsi gudang yang merupakan fungsi penyimpanan dengan
fungsi pengiriman yang merupakan fungsi operasi. Maka
penulis menyarankan untuk diadakannya pemisahan fungsi
antara fungsi kas dan fungsi gudang dengan fungsi pengiriman
agar dilakukan oleh orang yang berbeda dengan menugaskan
salah satu karyawan pada fungsi yang berbeda untuk berpindah
ke salah satu fungsi penjualan ataupun fungsi kas sesuai
dengan kemampuannya.
b) Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin yang disarankan adalah sebagai
berikut:
(1) Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara
membuat dokumen khusus piutang yang telah lunas atau
142
membubuhkan cap “lunas” pada nota pelunasan bagi
piutang yang telah dilunasi pelanggan.
(2) Adanya laporan penerimaan kas dari piutang yang
diotorisasi oleh fungsi kas.
c) Praktik yang sehat
Nota penjualan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
hendaknya menggunakan nomor urut tercetak sebagai nomor
notanya agar kesalahan dalam melakukan transaksi penjualan
dapat diminimalisir. Hal tersebut dilakukan agar semua
transaksi yang terjadi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
dapat diawasi dan penggunaannya dapat
dipertanggungjawabkan oleh fungsi kas.
d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya
Karyawan yang bekerja pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin sudah memiliki fungsi dan tanggung jawab
masing – masing berdasarkan kemampuan yang mereka
miliki.
7) Bagan alir dokumen yang disarankan
Berikut ini bagan alir dokumen yang disarankan pada sistem
informasi akuntansi penerimaan kas dari piutang pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin pada bagan 8.
143
Bagan 8 Bagan Alir Dokumen Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas dari Penjualan
Piutang yang disarankan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
144
Lanjutan
Sumber: Penulis, 2018
Keterangan:
- Variasi Laporan Penjualan terdiri dari Laporan Penjualan Keseluruhan
dan Per Tanggal, Laporan Penjualan Kredit Keseluruhan dan Per
Tanggal, dan Laporan Pelunasan Piutang.
145
Berdasarkan bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi
penerimaan kas dari piutang yang disarankan pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Pemilik/Pimpinan berwenang untuk menerima dan
mencocokkan laporan-laporan penjualan beserta uang yang
dihasilkan dari penjualan barang toko yang diserahkan oleh
fungsi kas.
b) Bagian Penjualan (Fungsi Penjualan)
Fungsi Penjualan bertugas sebagai berikut:
(1) Menerima order dari pelanggan;
(2) Melayani pelanggan sesuai jenis barang yang dimanati;
(3) Menginput transaksi delivery order; dan,
(4) Mencetak nota delivery order yang 2(dua) rangkap, nota
delivery order rangkap ke-1 (pertama) diserahkan kepada
fungsi kas sedangkan nota rangkap ke-2 (kedua)
diarsipkan menurut tanggal.
c) Bagian Kasir (Fungsi kas)
Fungsi kas bertugas sebagai berikut:
(1) Menerima nota delivery order dari fungsi kas;
(2) Menerima pembayaran uang muka dari pelanggan;
(3) Menginput transaksi penjualan;
(4) Mencetak nota penjualan yang 2(dua) rangkap, nota
delivery order dan nota penjualan rangkap ke-1 (pertama)
diserahkan kepada fungsi gudang sedangkan nota
146
penjualan rangkap ke-2 (kedua) diserahkan kepada
pelanggan;
(5) Menerima nota penjualan rangkap ke-2 (kedua) dan uang
pelunasan setelah barang diserahkan dari fungsi
pengiriman;
(6) Menginputkan pelunasan piutang;
(7) Mencetak nota pelunasan piutang;
(8) Mengarsipkan nota penjualan rangkap ke-2 (kedua) dan
nota pelunasan piutang menurut nomor urut;
(9) Mencetak variasi laporan penjualan terdiri dari Laporan
Penjualan Keseluruhan dan Per Tanggal, Laporan
Penjualan Kredit Keseluruhan dan Per Tanggal, dan
Laporan Pelunasan Piutang.
(10) Menyerahkan variasi laporan penjualan beserta uang hasil
penjualan kepada pimpinan; dan
(11) Mengarsipkan variasi laporan penjualan.
d) Bagian Pengiriman
(1) Fungsi Gudang
Fungsi Gudang bertugas sebagai berikut:
(a) Menerima nota delivery order dan nota penjualan
rangkap ke-1 (pertama) dari fungsi kas;
(b) Menyiapkan barang pesanan pelanggan;
147
(c) Meminta tanda tangan fungsi pengiriman pada nota
delivery order sebagai tanda pengeluaran barang dan
tanda terima barang; dan
(d) Menyerahkan nota penjualan beserta barang yang
telah disiapkan kepada fungsi pengiriman.
(2) Fungsi Pengiriman
Fungsi Pengiriman bertugas sebagai berikut:
(a) Menerima nota penjualan rangkap ke-1 (pertama) dari
fungsi gudang berserta barang pesanan pelanggan;
(b) Mengantarkan dan menyerahkan barang ke pelanggan
sesuai dengan alamat yang diberikan;
(c) Membandingkan kedua rangkap nota penjualan;
(d) Menerima pelunasan piutang dari pelanggan;
(e) Meminta tanda tangan dari pelanggan sebagai tanda
terima;
(f) Menyerahkan nota penjualan rangkap ke-1 (pertama)
kepada pelanggan beserta barang; dan
(g) Menyerahkan nota penjualan rangkap ke-2 (kedua)
kepada fungsi kas beserta uang pelunasan dari
pelanggan.
148
c. Program Aplikasi Akuntansi Penerimaan Kas pada Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin yang Disarankan
Langkah-langkah dalam mendesain sebuah program aplikasi
Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas untuk Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin yaitu sebagai berikut:
1) Normalisasi
Bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa konsep dasar
normalisasi merupakan bagian dari perancangan basis data. Tanpa
normalisasi, sistem basis data menjadi tidak akurat, lambat, tidak
efisien serta tidak memberikan data yang diharapkan. Terdapat
empat tahap normalisasi, berikut merupakan penjelasan empat
tahap normalisasi yang dibutuhkan untuk merancang basis data
sistem informasi akuntansi penerimaan kas:
a) Normalisasi tahap 0 (Unnormalized)
Normalisasi tahap 0 yaitu mencantumkan semua field
yang ada berdasarkan data atau sumber yang ada. Berikut
merupakan field-field yang digunakan dalam mendesain sistem
informasi penerimaan kas:
149
Tabel 4
Tabel Unnormalisasi No Nama Field No Nama Field
1 KodeBarangNadia92 13 NamaPelangganNadia92
2 NamaBarangNadia92 14 AlamatNadia92
3 KodeJenisBarangNadia 15 OngkosAntarNadia92
92
4 JenisBarangNadia92 16 TeleponNadia92
5 SatuanNadia92 17 UangMukaNadia92
6 HargaJualNadia92 18 NoKwitansiNadia92
7 TanggalTransaksiNadia 92 19 BayarNadia92
8 NoNotaNadia92 20 PiutangNadia92
9 NoDONadia92 21 TanggalPelunasanNadia92
11 KuantitasNadia92 22 CaraPembayaranNadia92
12 KodePelangganNadia92
Sumber : Penulis, 2018
b) Bentuk normalisasi pertama (1NF)
Nilai seluruh data dalam bentuk normal pertama (1NF)
adalah atomik, yang artinya data tersebut tidak bisa dibagi –
bagi lagi menjadi unit – unit yang lebih kecil dan nilai
berulang. Berikut merupakan contoh normalisasi database
1NF:
Gambar 33 Contoh Normalisasi Database 1NF
Sumber : Penulis, 2018
150
c) Bentuk normal kedua (2NF)
Sebuah tabel bentuk normal kedua menyatakan tabel
dengan kunci utama gabungan hanya terdapat pada bentuk 1
NF, tetapi tidak pada 2 NF. Sebuah tabel relasional berada
pada bentuk normal kedua jika dia berada pada 1NF dan setiap
kolom bukan kunci harus tergantung pada seluruh kolom yang
membentuk kunci utama. Berikut merupakan contoh
normalisasi database 2NF:
Gambar 34 Contoh Normalisasi Database 2NF
Sumber : Penulis, 2018
151
d) Bentuk normal ketiga (3NF)
Bentuk normal ketiga mengharuskan semua kolom pada
tabel relasional tergantung hanya pada kunci utama. Sebuah tabel
relasional berada pada bentuk normal ketiga jika tabel sudah
berada pada 2NF dan setiap kolom yang bukan kunci tidak
tergantung secara transitif pada kunci utamanya. Berikut
merupakan contoh normalisasi database 3NF:
Gambar 35 Contoh Normalisasi Database 3NF
Sumber : Penulis, 2018
Selain telah memenuhi syarat bentuk normal ketiga
(3NF) diatas, maka relasi antar tabel tersebut menghindari
anomali – anomali berikut:
(1) Anomali Penyisipan (Insertion)
Anomali penyisipan merupakan kesalahan yang
terjadi sebagai akibat dari operasi menyisipkan (insert)
tuple-record pada sebuah relasi. Misalnya tabel
tbBarangNadia92 terdapat atribut KodeBarangNadia92
152
yang berisi A03 dan A04. Anomali insertion akan terjadi
jika pada tabel tbPenjualanDetailNadia92 yang atributnya
KodeBarang Nadia92 diisi dengan A05. Dengan relasi ini
maka anomali ini dapat dicegah karena penyisipan A03
tersebut akan ditolak oleh relasi ini.
(2) Anomali Penghapusan (Deleting)
Anomali penghapusan merupakan kesalahan yang
terjadi sebagai akibat operasi penghapusan terhadap record
dari sebuah relasi. Misalnya tabel tbBarangNadia92 dan
tbPenjualanDetailNadia92 terdapat atribut
KodeBarangNadia92 yang berisi A01 dan A02. Anomali
penghapusan akan terjadi jika pada tabel tbBarangNadia92
yang atributnya KodeBarangNadia92 data A02 dihapus,
tetapi A02 pada tbPenjualanDetailNadia92 masih ada.
Dengan relasi ini maka anomali ini dapat dicegah karena
penghapusan A02 tersebut akan ditolak oleh relasi ini atau
A02 juga terhapus pada tbPenjualanDetailNadia92.
(3) Anomali Modifikasi (Update)
Anomali modifikasi atau kesalahan mengubah
adalah kesalahan pada waktu mengubah suatu data pada
satu tabel, maka tabel lain juga ikut dirubah. Misalnya
table tbBarangNadia92 terdapat atribut
KodeBarangNadia92 yang berisi A01 dan A02. Anomali
update akan terjadi jika pada..\table
153
tbPenjualanDetailNadia92 yang atributnya
KodeBarangNadia92 di update dengan A03. Dengan
relasi ini maka anomali ini dapat dicegah karena
modifikasi A03 pada tbPenjualanDetailNadia92 tersebut
akan ditolak oleh relasi ini.
2) Sistem Basis Data
Bab sebelumnya menjelaskan bahwa sistem basis data
merupakan kumpulan data yang saling berhubungan (punya
relasi). Relasi biasanya ditunjukan dengan kunci (key) dari tiap
file yang ada. Penambahan kata Nadia92 pada setiap nama tabel
dan nama field merupakan identifikasi nama dan 2 (dua) digit
terakhir nim penulis dalam mengerjakan tugas akhir. Hal ini
dimaksudkan untuk mengurangi potensi terjadinya copy paste
dalam pembuatan program aplikasi. Penambahan kata Nadia92
tersebut sesuai dengan yang telah dianjurkan oleh pembimbing
pada saat bimbingan Tugas Akhir.
Berikut merupakan diagram relasi antar tabel yang dapat
dilihat pada Gambar 36:
155
Penjelasan dari gambar relasi antar tabel pada gambar 32
diatas adalah sebagai berikut:
a) Tabel tbBarangNadia92
Nama Tabel : tbBarangNadia92
Kunci Utama : KodeBarangNadia92
Kunci Tamu : - KodeJenisBarangNadia92
- KodeMerkBarangNadia92
- KodeSatuanNadia92
Jumlah Field : 8
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data barang
yang terdapat pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin
Tabel 5 Tabel tbBarangNadia92
No Key Nama Field Type Size
1 KodeBarangNadia92 varchar 15
2 NamaBarangNadia92 varchar 50
3 KodeJenisBarangNadia92 varchar 10
4 KodeMerkBarangNadia92 varchar 10
5 KodeSatuanNadia92 varchar 10
6 HargaJualNadia92 Bigint
7 HargaBeliNadia92 Bigint
8 StokNadia92 Bigint
Sumber: Penulis, 2018
156
b) Tabel tbJenisBarangNadia92
Nama Tabel : tbJenisBarangNadia92
Kunci Utama : KodeJenisBarangNadia92
Jumlah Field : 2
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data jenis
barang yang terdapat pada Toko Beruntung
Jaya
Tabel 6 Tabel tbJenisBarangNadia92
No Key Nama Field Type Size
1 KodeJenisBarangNadia92 Varchar 10
2 JenisBarangNadia92 Varchar 50
Sumber: Penulis, 2018
c) Tabel tbMerkBarangNadia92
Nama Tabel : tbMerkBarangNadia92
Kunci Utama : KodeMerkBarangNadia92
Jumlah Field : 2
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data merk
barang yang terdapat pada Toko Beruntung
Jaya
Tabel 7 Tabel tbMerkBarangNadia92
No Key Nama Field Type Size
1 KodeMerkBarangNadia92 Varchar 10
2 MerkBarangNadia92 Varchar 50
Sumber: Penulis, 2018
157
d) Tabel tbSatuanNadia92
Nama Tabel : tbSatuanNadia92
Kunci Utama : KodeSatuanNadia92
Jumlah Field : 2
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data satuan
barang yang terdapat pada Toko Beruntung
Jaya
Tabel 8 Tabel tbSatuanNadia92
No Key Nama Field Type Size
1 KodeSatuanNadia92 Varchar 10
2 SatuanNadia92 Varchar 10
Sumber: Penulis, 2018
158
e) Tabel tbPelangganNadia92
Nama Tabel : tbPelangganNadia92
Kunci Utama : KodePelangganNadia92
Jumlah Field : 4
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data barang
yang terdapat pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin
Tabel 9 Tabel tbPelangganNadia92
No Key Nama Field Type Size
1 KodePelangganNadia92 Varchar 10
2 NamaPelangganNadia92 Varchar 25
3 TeleponPelangganNadia92 Nchar 12
4 AlamatPelangganNadia92 Varchar 100
Sumber: Penulis, 2018
159
f) Tabel tbPenggunaNadia92
Nama Tabel : tbPenggunaNadia92
Kunci Utama : KodePenggunaNadia92
Kunci Tamu : KodeJabatanNadia92
Jumlah Field : 6
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data
pengguna yang bisa menggunakan aplikasi
yang terdapat pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin
Tabel 10 Tabel tbPenggunaNadia92
No Key Nama Field Type Size
1 KodePenggunaNadia92 Varchar 10
2 PenggunaNadia92 Varchar 20
3 TelpPenggunaNadia92 Varchar 12
4 KataSandiNadia92 Varchar 15
5 AlamatNadia92 Varchar 50
6 KodeJabatanNadia92 Varchar 5 Sumber: Penulis, 2018
160
g) Tabel tbJabatanNadia92
Nama Tabel : tbJabatanNadia92
Kunci Utama : KodeJabatanNadia92
Jumlah Field : 2
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data
Jabatan pengguna yang bisa menggunakan
aplikasi yang terdapat pada Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin
Tabel 11 Tabel tbJabatanNadia92
No Key Nama Field Type Size
1 KodeJabatanNadia92 varchar 5
2 JabatanNadia92 varchar 10 Sumber: Penulis, 2018
h) Tabel tbPengantarNadia92
Nama Tabel : tbPengantarNadia92
Kunci Utama : KodePengantarNadia92
Jumlah Field : 3
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data pegawai
yang bertugas sebagai mengantarkan
barang kepelanggan yang terdapat
Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
Tabel 12 Tabel tbPengantarNadia92
No Key Nama Field Type Size
1 KodePengantarNadia92 Varchar 10
2 PengantarNadia92 Varchar 25
3 TelpPengantarNadia92 Varchar 12 Sumber: Penulis, 2018
161
i) Tabel tbPenjualanHeaderNadia92
Nama Tabel : tbPenjualanHeaderNadia92
Kunci Utama : NoNotaNadia92
Kunci Tamu : - KodePelangganNadia92
- KodePenggunaNadia92
Jumlah Field : 10
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan transaksi
penjualan yang terdapat pada Toko
Beruntung Jaya
Tabel 13 Tabel tbPenjualanHeaderNadia92
No Key Nama Field Type Size
1 NoNotaNadia92 Varchar 15
2 NoDONadia92 Varchar 15
3 TglTransaksiNadia92 Date 4 TglPengantaranNadia92 Date 5 KodePelangganNadia92 Varchar 10
6 KodePenggunaNadia92 Varchar 10
7 CaraPembayaranNadia92 Varchar 25 8 OngkosAntarNadia92 Bigint
9 BayarNadia92 Bigint 10 PiutangNadia92 Bigint
Sumber: Penulis, 2018
162
j) Tabel tbPenjualanDetailNadia92
Nama Tabel : tbPenjualanDetailNadia92
Kunci Utama : NoNotaNadia92
Kunci Tamu : KodeBarangNadia92
Jumlah Field : 4
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan transaksi
penjualan yang terdapat pada Toko
Beruntung Jaya
Tabel 14 Tabel tbPenjualanDetailNadia92
No Key Nama Field Type Size
1 NoNotaNadia92 varchar 15
2 KodeBarangNadia92 varchar 15
3 KuantitasNadia92 bigint
4 HargaJualNadia92 bigint Sumber: Penulis, 2018
163
k) Tabel tbDeliveryOrderHeaderNadia92
Nama Tabel : tbDeliveryOrderHeaderNadia92
Kunci Utama : NoDONadia92
Kunci Tamu : - KodePelangganNadia92
- KodePenggunaNadia92
- KodePengantarNadia92
Jumlah Field : 8
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan transaksi
penjualan yang melibatkan pengantaran
oleh pihak toko serta pelunasan dilakukan
pada saat barang telah diantar dan diterima
pelanggan
Tabel 15 Tabel tbDeliveryOrderHeaderNadia92
No Key Nama Field Type Size
1 NoDONadia92 varchar 15
2 TanggalDONadia92 date
3 KodePelangganNadia92 varchar 10
4 KodePenggunaNadia92 varchar 10
5 KodePengantarNadia92 varchar 10
6 KeteranganNadia92 varchar 50
7 UangMukaNadia92 bigint
8 OngkosKirimNadia92 bigint Sumber: Penulis, 2018
164
l) Tabel tbDeliveryOrderDetailNadia92
Nama Tabel : tbDeliveryOrderDetailNadia92
Kunci Utama : NoDONadia92
Kunci Tamu : KodeBarangNadia92
Jumlah Field : 4
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan transaksi
penjualan yang melibatkan pengantaran
oleh pihak toko serta pelunasan dilakukan
pada saat barang telah diantar dan diterima
pelanggan
Tabel 16 Tabel tbDeliveryOrderDetailNadia92
No Key Nama Field Type Size
1 NoDONadia92 varchar 15
2 KodeBarangNadia92 varchar 15
3 KuantitasNadia92 bigint
4 HargaJualNadia bigint Sumber: Penulis, 2018
165
m) Tabel tbPelunasanPiutangNadia92
Nama Tabel : tbPelunasanPiutangNadia92
Kunci Utama : NoKwitansiNadia92
Kunci Tamu : - NoNotaNadia92
- KodePelangganNadia92
- KodePenggunaNadia92
Jumlah Field : 6
Fungsi : Digunakan untuk menyimpan data
pelunasan piutang
Tabel 17 Tabel tbPelunasanPiutangNadia92
No Key Nama Field Type Size
1 NoNotaNadia92 Varchar 15
2 NoKwtansiNadia92 Varchar 15
3 TglPelunasanNadia92 Date
4 KodePelangganNadia92 Varchar 10
5 JumlahPiutangyangDilunasiNadia92 Bigint
6 KodePenggunaNadia92 Varchar 10
Sumber: Penulis, 2018
166
3) User Interface
User Interface adalah tampilan antar muka yang terlihat di
layar komputer, sebagai bentuk komunikasi antara pengguna
dengan komputer. Berikut ini adalah rancangan dan tampilan
program aplikasi penerimaan kas pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin yang telah penulis buat:
a) Form Login
Form login merupakan merupakan sebuah form yang
muncul pertama kali pada saat program dijalankan. Pembuatan
form login bertujuan untuk menyaring pengguna sistem agar
tidak semua orang dapat menggunakan aplikasi yang telah
dibuat. Terdapat 3 login dalam program aplikasi penerimaan
kas ini yaitu login untuk pimpinan, fungsi penjualan, dan
fungsi kas dengan masing-masing hak dalam mengakses suatu
form tertentu. Berikut merupakan hak akses untuk masing-
masing pengguna:
(1) Pimpinan : Seluruh Form
(2) Fungsi Penjualan : Form Master Data, Laporan Master
Data dan Form Delivery Order
(3) Fungsi kas : Form Penjualan, Form Pelunasan
Piutang dan Seluruh Laporan
Transaksi
167
Dengan adanya pembagian otoriasasi diharapkan dapat
mengurangi terjadinya penyelewengan / kecurangan dalam
kinerja karyawan. Berikut ini adalah tampilan login pada
program aplikasi yang telah dibuat penulis:
Gambar 37 Form Login
Sumber: Penulis, 2018
b) Form Menu Utama
Form menu utama merupakan tampilan awal program
yang dapat dlihat oleh semua pengguna program aplikasi
setelah berhasil login pada program aplikasi.
Penulis membuat tampilan menu utama menggunakan
menustrip. Dalam menu utama tidak semua menu dapat
diakses oleh pengguna. Menu – menu tertentu hanya bisa
diakses sesuai dengan pengguna yang login. Berikut ini adalah
tampilan menu utama yang telah dibuat penulis:
168
Gambar 38 Form Menu Utama
Sumber: Penulis, 2018
Menu-menu yang terdapat pada form menu utama yang
Penulis buat terdiri dari menu master data berisi data-data yang
terdapat pada perusahaan, menu daftar berisi transaksi-
transaksi yang telah diinput sebelumnya, menu transaksi berisi
transaksi-transaksi yang terjadi pada perusahaan, menu laporan
berisi laporan-laporan yang diperlukan oleh pimpinan
mengenai penerimaan kas dari penjualan barang Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin, menu pengaturan berisi hak
akses pada tiap form aplikasi penerimaan kas yang hanya dapat
diakses dan diubah oleh pimpinan, dan menu keluar untuk
keluar dari menu utama. Berikut merupakan detail bagian-
bagian dari menu utama pada aplikasi yang Penulis buat:
170
c) Form Master Data
Master data merupakan data yang berisi data – data yang
terdapat pada perusahaan. Master data yang ada dalam
program aplikasi yang penulis buat terdiri dari 9 master data
yaitu master barang, master data satuan barang, master data
jenis barang, master data merk barang, master data pelanggan,
master data pengguna, master data jabatan pengguna, master
data pengantar dan master data pemasok.
Berikut ini adalah rancangan dan tampilan form master
data yang telah dibuat oleh penulis:
(1) Form Master Data Barang
Master data barang digunakan untuk menyimpan data –
data barang yang terdapat di perusahaan. Master data barang
memiliki informasi mengenai kode barang, nama barang,
kode satuan barang, kode jenis barang, kode merk barang,
harga jual,harga beli dan stok barang. Berikut ini adalah
form master data barang pada program aplikasi yang telah
dibuat oleh penulis:
171
Gambar 40 Form Master Data Barang
Sumber: Penulis, 2018
Adapun cara penggunaan form Master Data Barang
yaitu sebagai berikut:
(a) Form Master Data Barang berisi data – data barang
yang ada dalam perusahaan. Dalam form tersebut
terdapat tombol tambah, simpan, hapus, batal, tutup,
dan terdapat pencarian data berdasarkan kode barang,
nama barang, jenis barang dan merk barang.
(b) Penggunaan Tombol Tambah
Tombol tambah berfungsi untuk menambahkan data
dan mengaktifkan textbox-textbox agar pengguna
dapat menginputkan data baru.
172
(c) Penggunaan Tombol Simpan
Tombol simpan berfungsi untuk menyimpan data
perusahaan. Berikut coding yang terdapat pada
tombol simpan:
Gambar 41 Coding tombol simpan pada master data
Sumber: Penulis, 2018
(d) Penggunaan Tombol Hapus
Tombol hapus berfungsi untuk menghapus data yang
terdapat pada perusahaan. Jika pengguna ingin
menghapus data yang telah diinput, klik barang yang
ingin dihapus pada kolom yang terdapat di form,
TextBoxCari.Enabled = True Dim KodeBarangNadia As String
Dim DT As New DataTable DT = TbBarangNadia92TableAdapter. GetDataByBarangNadia
(KodeBarangNadia92TextBox.Text)
KodeBarangNadia = Me.KodeBarangNadia92TextBot.Text
TbBarangNadia92TableAdapter.GetDataByBarangNadia
(KodeBarangNadia92TextBox.Text)
If DT.Rows.Count = 0 Then
Call Koneksi()
TbBarangNadia92TableAdapter.InsertQueryBarangNadia
(KodeBarangNadia92TextBox.Text, NamaBarangNadia92TextBox.Text,
ComboBoxJenisBarangNadia92.SelectedValue,
ComboBoxMerkNadia92.SelectedValue, ComboBoxSatuanBarang92.SelectedValue,
HargaBeliNadia92TextBox.Text, HargaJualNadia92TextBox.Text,
StokBarangNadia92TextBox.Text)
MsgBox("Data Sudah Tersimpan", MsgBoxStyle.Information,
"Informasi")
Call Koneksi() Call Bersihkan()
End If
173
kemudian klik tombol hapus. Berikut coding yang
terdapat pada tombol hapus:
Gambar 42 Coding tombol hapus pada master data
Sumber: Penulis, 2018
(e) Penggunaan Tombol Batal
Tombol Batal digunakan untuk membatalkan inputan
data yang akan dimasukan dalam data perusahaan.
Saat pengguna mengklik tombol batal, maka data
yang telah diinputkan secara otomatis akan terhapus.
(f) Penggunaan Tombol Tutup
Tombol tutup digunakan untuk menutup form dan
pengguna akan kembali ke Menu Utama dengan saat
mengklik tombol tutup.
Dim pesan As Integer pesan = MsgBox("Apakah anda yakin " _ + "akan
menghapus data Kode Barang: "_+ KodeBarangNadia92TextBox.Text, vbExclamation +
vbYesNo, "perhatian")
Try
If pesan = vbNo Then Exit Sub
TbBarangNadia92TableAdapter.DeleteQueryNadia
(Me.KodeBarangNadia92TextBox.Text)
MsgBox("Data Terhapus", MsgBoxStyle.Information,
"Informasi")
Call Koneksi() Call TampilGrid()
Call Bersihkan()
Catch ex As Exception MessageBox.Show("Data Gagal Dihapus")
End Try
174
(g) Penggunaan Pencarian Data
Pencarian data digunakan untuk mempermudah
pengguna dalam melakukan pencarian data
berdasarkan data yang terdapat pada perusahaan.
Misalnya pengguna ingin mencari data semen, maka
cukup masukan kata “semen” pada pencarian data,
maka data kursi akan muncul seperti yang dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 43 Form Master Data Barang Saat Pencarian
Sumber: Penulis, 2018
Berikut ini adalah coding pencarian yang ada
pada form master data barang:
175
Gambar 44 Coding Pencarian Data
Sumber: Penulis, 2018
(h) Cara penggunaan form Master Data Barang ini dapat
diterapkan pula pada penggunaan form Master Data
lainnya.
2) Form master data satuan barang
Master satuan barang digunakan untuk menyimpan
informasi kode satuan dan satuan barang yang terdapat
pada perusahaan. Berikut ini adalah tampilan form master
data satuan barang pada program aplikasi yang telah
dibuat oleh penulis:
Call Koneksi() CMD = New SqlCommand("select * from
ViewTampilBarangNadia92 where NamaBarangNadia92 like '%" & TextBoxCariNadia.Text & "%' OR JenisBarangNadia92 like
'%" & TextBoxCariNadia.Text & "%'Or KodeBarangNadia92
like '%" & TextBoxCariNadia.Text & "%' Or MerkBarangNadia92 like '%" & TextBoxCariNadia.Text &
"%'", CONN) DR = CMD.ExecuteReader
DR.Read()
176
Gambar 45 Form Master Data Satuan Barang
Sumber: Penulis, 2018
3) Form Master Data Jenis Barang
Master data jenis barang digunakan untuk menyimpan
informasi kode jenis barang dan jenis barang yang terdapat
di perusahaan. Berikut ini adalah tampilan form master data
jenis barang pada program aplikasi yang telah dibuat oleh
penulis:
177
Gambar 46
Form Master Data Jenis Barang
Sumber: Penulis, 2018
4) Form Master Data Merk Barang
Master data merk barang digunakan untuk
menyimpan informasi kode merk barang dan merk barang
yang terdapat di perusahaan. Berikut ini adalah tampilan
form master data merk barang pada program aplikasi yang
telah dibuat oleh penulis:
178
Gambar 47 Form Master Data Merk Barang
Sumber: Penulis, 2018
5) Form Master Data Pelanggan
Master data pelanggan digunakan untuk menyimpan
informasi mengenai pelanggan yang membeli barang di
perusahaan. Berikut ini adalah tampilan form master data
pelanggan pada program aplikasi yang telah dibuat oleh
penulis:
179
Gambar 48 Form Master Data Pelanggan
Sumber: Penulis, 2018
6) Form Master Data Pengguna
Master data pengguna berisi tentang informasi
mengenai pengguna aplikasi. Hanya pimpinan yang dapat
mengakses form ini, pimpinan memiliki otorisasi penuh
dalam mengatur informasi data pengguna. Berikut ini
adalah tampilan form master data pengguna pada program
aplikasi yang telah dibuat oleh penulis:
180
Gambar 49 Form Master Data Pengguna
Sumber: Penulis, 2018
7) Form Master Data Jabatan Pengguna
Pembuatan form master data jabatan pengguna
bertujuan untuk menyaring pengguna sistem agar tidak
semua jabatan dapat mengakses seluruh fitur yang terdapat
pada program aplikasi karena dalam organisasi terdapat
perbedaan tugas dan fungsi pada tiap bidangnya. Berikut ini
181
adalah tampilan form master data jabatan pengguna pada
program aplikasi yang telah dibuat oleh penulis:
Gambar 50 Form Master Data Jabatan Pengguna
Sumber: Penulis, 2018
8) Form Master Data Pengantar
Master data pengantar berisi tentang informasi
mengenai pegawai yang mengantarkan barang kepelanggan.
Berikut ini adalah tampilan form master data pengantar
pada program aplikasi yang telah dibuat oleh penulis:
182
Gambar 51 Form Master Data Pengantar
Sumber: Penulis, 2018
9) Form Master Data Pemasok
Pembuatan form master data pemasok digunakan untuk
menyimpan nama pemasok atas barang-barang yang
tersedia pada toko. Penulis hanya membahas penerimaan
kas, maka dari itu desain form pemasok tidak penulis
tampilkan.
183
d) Form Daftar Transaksi
Form daftar transaksi yang penulis buat disini terdiri dari 3
yaitu form daftar delivery order, form daftar penjualan dan form
daftar pelunasan piutang. Form daftar transaksi ini digunakan
untuk melihat, mencetak, mengedit serta menghapus transaksi
yang telah di input sebelumnya. Berikut ini adalah penjelasan
form – form daftar transaksi yang telah dibuat oleh penulis:
(1) Form Daftar Penjualan
Form daftar penjualan merupakan form yang
berisikan data-data penjualan yang sudah di input kan.
Berikut ini adalah tampilan form daftar penjualan pada
program aplikasi yang telah dibuat oleh penulis:
Gambar 52 Form Daftar Penjualan
Sumber: Penulis, 2018
184
Pada form daftar penjualan terdapat filter pencarian
dan filter tanggal. Berikut ini adalah tampilan form
penjualan pada program aplikasi jika di pilih salah satu data
dari grid di atas:
Gambar 53 Form Penjualan pada Daftar Penjualan
Sumber: Penulis, 2018
Adapun fungsi tombol yang ada pada form di atas
yaitu:
(a) Tombol cetak berfungsi untuk mencetak ulang nota
transaksi
(b) Tombol ubah digunakan untuk mengubah data transaksi
jika terdapat kesalahan pada saat penginputan
(c) Tombol hapus digunakan untuk menghapus data
transaksi
185
(2) Form Daftar Delivery Order
Form daftar delivery order merupakan form yang
berisikan data-data delivery order yang sudah di input kan.
Form ini juga terdapat filter pencarian dan filter tanggal
sama halnya dengan form daftar penjualan yang
dipergunakan untuk melihat, mengubah dan menghapus
transaksi jika terjadi kesalahan serta mencetak ulang nota
DO.
Gambar 54 Form Daftar Delivery Order
Sumber: Penulis, 2018
186
(3) Form Daftar Pelunasan Piutang
Form daftar pelunasan merupakan form yang
berisikan data-data transaksi pelunasan piutang yang sudah
di input kan. Form ini juga terdapat filter pencarian dan
filter tanggal sama halnya dengan form daftar penjualan dan
delivery order. Form ini juga berfungsi untuk melihat,
menghapus dan mencetak ulang nota pelunasan piutang.
Gambar 55 Form Daftar Pelunasan Piutang
Sumber: Penulis, 2018
e) Form Transaksi
Form transaksi yang penulis buat disini terdiri 3 yaitu
form penjualan, form pelunasan piutang, dan form pembelian.
Namun penulis hanya menekankan pada form penjualan dan
187
form pelunasan piutang saja dikarenakan topik yang penulis
angkat adalah penerimaan kas. Berikut ini adalah penjelasan
form – form transaksi yang telah dibuat oleh penulis:
(1) Form Penjualan
Form penjualan merupakan form yang digunakan
untuk menginputkan transaksi penjualan barang. Transaksi
penjualan ini diinputkan oleh fungsi kas. Form ini berfungsi
untuk menyimpan data – data penjualan barang. Berikut
merupakan tampilan form penjualan yang Penulis buat:
Gambar 56 Form Penjualan
Sumber: Penulis, 2018
Setelah pengguna menginputkan data, kemudian klik
tombol “simpan” untuk menyimpan data transaksi yang telah
di inputkan, hingga akan muncul sebuah pesan bahwa data
telah disimpan. Jika semua data telah di simpan maka akan
188
muncul pesan “Apakah Anda ingin mencetak nota ?”, pilih
tombol “Yes” untuk mencetak nota dan pilih “No” jika tidak
ingin mencetak nota. Berikut merupakan coding pada tombol
“Simpan” dalam melakukan penyimpanan pada transaksi
penjualan:
Gambar 57 Coding – coding Simpan pada Form Penjualan
Sumber: Penulis, 2018
Dim NoNotanyaNadia, NoDO As String
NoNotanyaNadia = TextBoxNoNotaNadia.Text
NoDO = TextBoxDONadia.Text
If DataGridViewNadia.RowCount < 1 Then
MsgBox("Silahkan Masukkan Barang !")
Exit Sub
End If
Dim DT, DT2 As New DataTable
DT=TbPenjualanHeaderNadia92TableAdapter.GetDataByPenjualanHeaderNadia (TextBoxNoNotaNadia.Text)
DT2 = TbPenjualanDetailNadia92TableAdapter.GetDataByKodeBarangNadia
(TextBoxKodeBarangNadia.Text)
If DT.Rows.Count = 0 And DT2.Rows.Count = 0 Then
If DT2.Rows.Count = 0 Then
TbPenjualanHeaderNadia92TableAdapter. InsertQueryTanpaDONadia (TextBoxNoNotaNadia.Text, TanggalTransaksiNadia.Value,
TextBoxKodePelangganNadia.Text, TextBoxPenggunaNadia.Text, "0",
"0", TextBoxSTNadia.Text, "Tunai" )
TbPenerimaanKasNadia92TableAdapter.InsertQueryPenerimaanKasNadia
(NoNotanyaNadia, TanggalTransaksiNadia.Value, TextBoxSTNadia.Text,
"Tunai", 0) MsgBox("Penerimaan Kas Tunai berhasil disimpan")
For Each Nadia As DataGridViewRow In DataGridViewNadia.Rows
If Nadia.IsNewRow Then
Else
TbPenjualanDetailNadia92TableAdapter.InsertQueryDetailPenjualanNadia
(Me.TextBoxNoNotaNadia.Text, Nadia.Cells(1).Value, Val(Nadia.Cells(8).Value), (Nadia.Cells(7).Value))
TbBarangNadia92TableAdapter.UpdateQueryStokBarangNadia
(Val(Nadia.Cells(6).Value), Nadia.Cells(1).Value)
End If
Next MsgBox("Penjualan Barang Secara Tunai Berhasil Disimpan !!")
Dim pesan As Integer pesan = MsgBox("Transaksi Tersimpan, " _+ "Apakah anda ingin
mencetak nota? ", vbExclamation + vbYesNo, "perhatian")
If pesan = vbNo Then
BersihkanKeseluruhan()
TotalHargaNadia = 0
nonotaotomatis() Exit Sub
Else
FormCetakNotaTunaiNadia92.Show()
BersihkanKeseluruhan()
TotalHargaNadia = 0
nonotaotomatis() End If
189
Berikut merupakan nota tunai yang telah di cetak.
Gambar 58 Nota Tunai Tercetak
Sumber: Penulis, 2018
190
Berikut merupakan nota penjualan kredit yang telah di
cetak.
Gambar 59 Nota Kredit Tercetak
Sumber: Penulis, 2018
191
Berikut merupakan nota delivery order yang telah di
cetak.
Gambar 60 Nota Delivery Order Tercetak
Sumber: Penulis, 2018
192
(2) Form Transaksi Pelunasan Piutang
Form transaksi pelunasan piutang merupakan form
yang digunakan untuk menyimpan data pelunasan piutang
yang telah dilakukan oleh pelanggan. Form ini akan
diinputkan oleh fungsi kas setelah pelanggan melunasi
piutangnya. Data – data yang terdapat pada transaksi
penjualan ini digunakan untuk pembuatan kartu piutang
ketika terjadi pelunasan. Berikut ini adalah form transaksi
pelunasan piutang yang dibuat oleh penulis:
Gambar 61 Form Pelunasan Piutang
Sumber : Penulis, 2018
Setelah pengguna menginputkan data seperti di atas,
kemudian klik tombol “Lunas” untuk menyimpan data
transaksi pelunasan piutang yang telah telah di inputkan,
hingga akan muncul sebuah pesan bahwa piutang
pelanggan telah dihapus. Berikut merupakan pelunasan
yang telah di cetak:
193
Gambar 62 Nota Pelunasan Piutang
Sumber : Penulis, 2018
Berikut merupakan coding pada tombol “Lunas”
dalam melakukan penyimpanan pelunasan piutang:
194
Gambar 63 Coding – coding pada Form Pelunasan Piutang
Sumber: Penulis, 2018
Dim pesan As Integer pesan = MsgBox("Apakah Anda Yakin, " _ + "Akan menghapus piutang " +
TextBoxNamaPelangganNadia.Text + " Sebesar" +
TextBoxPiutangNadia.Text + " ?", vbExclamation + vbYesNo, "PERHATIAN !!")
If pesan = vbNo Then
Call Bersihkan() Exit Sub
End If
TbPelunasanPiutangNadia92TableAdapter.InsertQueryPelunasanPiutangNadia (TextBoxNoKwitansiNadia.Text,
TextBoxNoNotaNadia.Text, TanggalPelunasanNadia.Value,
TextBoxPiutangNadia.Text, TextBoxKodePelangganNadia.Text,
TextBoxPenggunaNadia.Text)
MsgBox(" Piutang Berhasil Dilunasi",
MsgBoxStyle.Information, "Informasi")
TbPenjualanHeaderNadia92TableAdapter.UpdateQueryKeteranganHeaderPenjualanNa
dia (0, "Kredit Lunas", FormatNumber(TextBoxHitung.Text), TextBoxNoNotaNadia.Text)
TbPenerimaanKasNadia92TableAdapter.UpdateQueryPenerimaanKasNadia
(TanggalPelunasanNadia.Value, (TextBoxHitung.Text), "Kredit Lunas", TextBoxNoNotaNadia.Text)
Dim pesan1 As Integer pesan1 = MsgBox("Transaksi Tersimpan, " _+ "Apakah anda ingin mencetak
nota? ", vbExclamation + vbYesNo, "perhatian")
If pesan = vbNo Then
Call Bersihkan() Call NoKwitansiOtomatis()
Exit Sub
Else FormCetakPelunasanPiutangNadia.Show()
Call Bersihkan()
Call NoKwitansiOtomatis() End If
195
f) Laporan (Keluaran/Output)
Dokumen keluaran merupakan dokumen yang dihasilkan
dari proses sistem input. Dokumen keluaran atau laporan yang
dihasilkan adalah laporan master, laporan transaksi, dan
laporan penerimaan kas. Laporan master terdiri dari laporan
master barang, laporan master jenis barang, laporan master
satuan barang, laporan master pelanggan, laporan master
pengguna, laporan master data, laporan master merk barang,
laporan master data pengguna, dan laporan master data jabatan
pengguna. Laporan transaksi terdiri dari laporan penjualan per
barang laporan penjualan per jenis barang, laporan penjualan
per pelanggan, laporan penjualan keseluruhan, laporan
penjualan tunai, laporan penjualan kredit, laporan daftar
piutang dan laporan penerimaan kas dari piutang. Dalam tugas
akhir ini penulis hanya menampilkan beberapa laporan master
data, beberapa laporan penjualan, dan laporan penerimaan kas.
196
1) Laporan Master Data Barang
Laporan master barang adalah laporan keseluruhan
data barang yang terdapat di Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin. Berikut ini adalah laporan master barang yang
dibuat oleh penulis:
Gambar 64 Laporan Master Barang
Sumber: Penulis, 2018
197
2) Laporan Master Data Jenis Barang
Laporan master jenis barang adalah laporan
keseluruhan data jenis barang yang terdapat di Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin. Berikut ini adalah laporan
master barang yang dibuat oleh penulis:
Gambar 65 Laporan Master Data Jenis Barang
Sumber: Penulis, 2018
198
3) Laporan Master Data Merk Barang
Laporan master merk barang adalah laporan
keseluruhan data merk barang yang terdapat di Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin. Berikut ini adalah laporan
master barang yang dibuat oleh penulis:
Gambar 66 Laporan Master Data Merk Barang
Sumber: Penulis, 2018
4) Laporan Penjualan Keseluruhan
Laporan penjualan keseluruhan adalah laporan yang
berisi semua transaksi penjualan yang terjadi pada Toko
199
Beruntung Jaya Banjarmasin. Dibawah ini adalah laporan
penjualan keseluruhan yang dibuat oleh penulis:
Gambar 67 Laporan Penjualan Keseluruhan
Sumber: Penulis, 2018
5) Laporan Penerimaan Kas Keseluruhan
Laporan penerimaan kas keseluruhan adalah laporan
yang berisi semua transaksi penerimaan kas yang terjadi
pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin. Dibawah ini
adalah laporan penerimaan kas keseluruhan yang dibuat
oleh penulis:
200
Gambar 68 Laporan Penerimaan Kas Keseluruhan
Sumber: Penulis, 2018
6) Laporan Penerimaan Kas dari Uang Muka
Laporan penerimaan kas dari uang muka adalah
laporan yang berisi semua transaksi penerimaan kas dari
uang muka yang terjadi pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin. Dibawah ini adalah laporan penerimaan kas
dari uang muka yang dibuat oleh penulis:
201
Gambar 69 Laporan Penerimaan Kas dari Uang Muka
Sumber: Penulis, 2018
7) Laporan Penerimaan Kas dari Pelunasan Piutang
Laporan penerimaan kas dari pelunasan piutang
adalah laporan yang berisi semua transaksi penerimaan kas
dari pelunasan piutang yang terjadi pada Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin. Dibawah ini adalah laporan penerimaan
kas dari pelunasan piutang yang dibuat oleh penulis:
203
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh
penulis, maka penulis menarik simpulan sebagai berikut:
1. Toko Beruntung Jaya Banjarmasin merupakan jenis usaha yang
bergerak dalam bidang perdagangan. Transaksi penerimaan kas yang
dilakukan oleh Toko Beruntung Jaya Banjarmasin terdiri dari
penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang. Prosedur SIA
penerimaan kas dari penjualan tunai yang terjadi pada Toko Beruntung
Jaya Banjarmasin yaitu:
a. Prosedur penerimaan kas dari penjualan tunai, yaitu pelunasan
dilakukan oleh pelanggan secara langsung di Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin atas barang yang dibeli; dan
b. Prosedur penerimaan kas dari piutang, yaitu pelunasan dilakukan
pada saat barang telah sampai di tempat pelanggan.
2. Informasi yang diperlukan manajemen selama ini hanya berupa
informasi data barang, data pelanggan dan informasi tugas masing-
masing karyawan.
3. Struktur organisasi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin terdiri dari
pimpinan, bagian penjualan, bagian kasir, dan bagian pengiriman.
Bagian penjualan memiliki fungsi penjualan, bagian kasir memiliki
204
fungsi kas, sedangkan bagian pengiriman terdiri dari fungsi gudang,
fungsi pengiriman, dan fungsi penagihan.
4. Fungsi yang terkait dalam SIA penerimaan kas dari penjualan tunai
pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin adalah fungsi penjualan, fungsi
kas, dan fungsi gudang. Sedangkan fungsi yang terkait pada SIA
penerimaan kas dari piutang meliputi fungsi penjualan, fungsi kas,
fungsi gudang, dan fungsi pengiriman.
5. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari
penjualan tunai menggunakan prosedur order penjualan, prosedur
penerimaan kas, prosedur pencatatan penerimaan kas, dan prosedur
penyetoran kas. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan
kas dari piutang adalah prosedur pelunasan piutang yang berlaku jika
pelanggan menggunakan jasa pengiriman
6. Dokumen yang digunakan Toko Beruntung Jaya Banjarmasin dalam
sistem penerimaan kas yaitu nota sebanyak tiga rangkap. Nota yang
digunakan tidak terdapat nomor urut tercetak dan difungsikan sebagai
surat jalan sehingga nota tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh
karyawan yang berwenang dan juga belum ada melakukan pencatatan
penjualan.
7. Unsur sistem pengendalian intern pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin terbagi menjadi 4, yaitu:
205
a. Organisasi yang memisahkan tanggung jawab tiap bidang: terdapat
pemisahan tanggung jawab antara bagian penjualan, bagian kasir
dan bagian pengiriman, namun belum adanya pemisahan fungsi
antara fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi gudang dan fungsi
pengiriman.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan: hanya menyimpan nota
rangkapan.
c. Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi: uang pelunasan barang oleh pelanggan langsung
disetorkan fungsi pengiriman kepada fungsi kas setelah
mengantarkan barang dan uang hasil penjualan harian disetorkan
setiap harinya kepada pimpinan oleh fungsi kas.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan fungsinya: Karyawan yang
bekerja pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin sudah memiliki
fungsi dan tanggung jawab masing – masing berdasarkan
kemampuan yang mereka miliki.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, untuk
mengatasi permasalahan yang dihadapi maka penulis mencoba
memberikan saran - saran pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin sebagai
berikut:
1. Informasi yang diperlukan manajemen dalam sistem informasi
penerimaan kas yang disarankan adalah informasi tentang Laporan data
barang, Laporan data jenis barang, Laporan data pelanggan, Laporan
206
penjualan per tanggal maupun keseluruhan, Laporan penjualan per jenis
barang, Laporan penjualan per barang, Laporan penjualan per
pelanggan, Laporan penerimaan kas dari penjualan tunai dan piutang
serta Laporan pelunasan piutang yang telah terkomputerisasi.
2. Fungsi yang terkait pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin dalam SIA
penerimaan kas sudah baik sepeti dari penjualan tunai meliputi fungsi
penjualan, fungsi kas, dan fungsi gudang. Sedangkan fungsi yang
terkait pada SIA penerimaan kas dari piutang meliputi fungsi penjualan,
fungsi kas, fungsi gudang, dan fungsi pengiriman. Namun untuk fungsi
penjualan dengan fungsi kas dan fungsi gudang dengan fungsi
pengiriman perlu dilakukan oleh orang yang berbeda.
3. Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi
penerimaan kas pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin seperti nota
penjualan perlu diberikan nomor urut tercetak, namun jika pelanggan
menggunakan jasa pengiriman perlu dibuatkannya nota delivery order
serta ditambahkannya laporan-laporan yang dirasa perlu untuk pemilik.
4. Catatan akuntansi untuk digunakan pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin hendaknya dibuat secara komputerisasi.
5. Sistem pengendalian intern yang disarankan pada Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin:
a. Organisasi yang memisahkan tanggung jawab tiap bidang: Toko
Beruntung Jaya Banjarmasin tidak memisahkan fungsi antara fungsi
penjualan dengan fungsi kas dan fungsi gudang dengan fungsi
pengiriman. Maka penulis menyarankan untuk diadakannya
207
pemisahan fungsi antara fungsi penjualan dengan fungsi kas dan
fungsi gudang dengan fungsi pengiriman agar dilakukan oleh orang
yang berbeda seperti dengan merekrut karyawan baru atau
menugaskan salah satu karyawan pada fungsi yang berbeda untuk
berpindah ke salah satu fungsi penjualan dengan fungsi kas dan
fungsi gudang dengan fungsi pengiriman sesuai dengan kemampuan
dan volume pekerjaan.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan: pada nota perlu
dibubuhkan cap “lunas” pada saat pelanggan melakukan pelunasan
atas barang yang dibeli dan dibuatnya laporan penerimaan kas dari
penjualan tunai, uang muka dan piutang yang diotorisasi oleh fungsi
kas.
c. Praktik yang sehat dalam menjalankan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi: nota penjualan pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin
hendaknya menggunakan nomor urut tercetak sebagai nomor
notanya agar kesalahan dalam melakukan transaksi penjualan dapat
diminimalisir. Hal tersebut dilakukan agar semua transaksi yang
terjadi pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin dapat diawasi dan
penggunaannya dapat dipertanggungjawabkan oleh fungsi yang
berwenang.
d. Karyawan yang mutunya sesuai dengan fungsinya: Karyawan yang
bekerja pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin khususnya fungsi
kas melakukan suatu pelatihan tentang cara penggunaan program
208
aplikasi yang sudah Penulis buat jika pihak toko berkenan
menggunakan program aplikasi tersebut.
6. Penulis menggunakan program Microsoft Visual Basic 2015 sebagai
front end dalam merancang sistem informasi akuntansi penerimaan kas
dari penjualan tunai dengan database SQL Server 2014 sebagai back
end pada Toko Beruntung Jaya Banjarmasin. Program yang penulis
buat diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam kegiatan
transaksi penjualan tunai maupun pelunasan piutang serta penyimpanan
dokumen dan pembuatan laporan-laporan penerimaan kas karena
program ini berbasis komputer dan kedepannya Toko Beruntung Jaya
Banjarmasin dapat menggunakan program ini dalam menjalankan
kegiatan usahanya.
209
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Rulam. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Bahari, Ivan Setyo & Dwiatmanto, 2017. Analisis Sistem Akuntansi
Penjualan dan Penerimaan Kas Dalam Upaya Peningkatan Pengendalian Intern (Studi Pada PT Sumber Purnama Sakti Motor Lamongan) [e-journal] 53 (75), Database : UB, [diakses tanggal 12 Juni 2005].
Bungin, M Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Romney, Marshall B. Paul John Steinbarth. 2015. Sistem Informasi
Akuntansi. Edisi13 Di-Indonesiakan oleh Kikin Sukinah Nur Safira dan Novita Puspasari. Jakarta: Salemba Empat.
Silaen, Sofar & Widiyono. Metodologi Penelitian Sosial Untuk
Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: In Media. Steano. 2014. Cara Mudah Membangun Sistem Informasi Menggunakan
VB.NET dan Komponen Dxperience. Yogyakarta: Andi Sugiyono, 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:Rajawali
Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Denah & Foto Fisik Toko Beruntung Jaya
Nama Instansi / Perusahaan : Toko “Beruntung Jaya”
Alamat : Jl. Raya Beruntung Jaya RT 20 No 49
Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan 70248
Telp : 0511 (3263962)
Email : -
Kordinat : -3.352371,114.6225279
A. Denah/Peta Perusahaan