Resume 5 Rangkaian Listrik II - Transien Rangkaian RL Pada Arus Searah (DC)
Transcript of Resume 5 Rangkaian Listrik II - Transien Rangkaian RL Pada Arus Searah (DC)
RANGKAIAN LISTRIK IIJudul Materi : Transien Rangkaian RL Pada Arus
Searah (DC)
Kamis, 22 Oktober 2014
Disusun oleh:
Kelompok I
Asyah Tri Astiningsih (5215134332)
Haironi Rachmawati (5215136243)
Imas Gustini (5215136245)
Nur Elli (5215131500)
Pratiwi Astuti (5215136252)
Ratna Sari Fauzie (5215131503)
Taufiq Nur Cahyo (5215131513)
Pendidikan Teknik Elektronika
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 1
Universitas Negeri Jakarta
2014
DAFTAR ISIBAB I..............................................................3PENDAHULUAN........................................................3
A. LATAR BELAKANG................................................3B. RUMUSAN MASALAH...............................................3
C. TUJUAN PENULISAN..............................................3D. METODE PENGUMPULAN DATA.......................................4
BAB II.............................................................5PEMBAHASAN.........................................................5
A. TRANSIEN......................................................5B. GEJALA PERALIHAN PADA RL......................................6
C. TETAPAN WAKTU TC..............................................8D. DAYA SESAAT...................................................9
E. ARUS PERALIHAN PADA RL.......................................10F. CONTOH SOAL..................................................13
BAB III...........................................................14LATIHAN SOAL......................................................14
BAB IV............................................................21PENUTUP...........................................................21
KESIMPULAN......................................................21DAFTAR PUSTAKA....................................................22
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada pembahasan rangkaian listrik, arus maupun tegangan
yang dibahas adalah untuk kondisi steady state/mantap. Akan
tetapi sebenarnya sebelum rangkaian mencapai keadaan steady
state, arus maupun tegangan pada rangkaian mengalami
transisi (transien) dan jika transisi berakhir maka dapat
dikatakan arus maupun tegangan pada rangkaian tersebut telah
mencapai keadaan steady state.
Pada resume kali ini akan dibahas mengenai gejala
transien yang terjadi saat pengisian (on) dan pengosongan
(off) muatan pada induktor serta persamaan-persamaan di
dalamnya untuk perhitungan pada suatu rangkaian.
B. RUMUSAN MASALAH
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 3
Apa yang dimaksud transien?
Apa yang dimaksud dengan gejala peralihan pada rangkaian
RL arus searah?
Bagaimana cara menghitung arus, tegangan, serta daya pada
gejala peralihan pada rangkaian RL arus searah?
C. TUJUAN PENULISAN
Memenuhi tugas resume 5 pada mata kuliah Rangkaian
Listrik II.
Untuk mengetahui gejala-gejala yang terjadi di dalam
listrik terhadap komponen tertentu
D. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam menyelesaikan resume ini, penulis mengambil
data dari hasil catatan yang telah dijelaskan dosen saat
perkuliahan berlangsung. Penulis juga mengambil sumber-
sumber dari buku-buku yang berkaitan dengan materi dalam
resume ini. Serta, penulis memasukan data dari internet
yang telah terpercaya keakuratannya.
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. TRANSIEN
Transien adalah kondisi perubahan dari tegangan nol ke
tegangan stasioner (maksimum). Atau transien adalah kondisi
perubahan dati tegangan stasioner (maksimum) ke tegangan nol.
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 5
Bagian yang mengalami stasioner
Transien hanya terjadi sebentar dan biasanya hanya terjadi
pada sekian detik. Keadaan tegangan stasioner adalah keadaan
pada saat suatu tegangan maksimum, seperti pada saat lampu
menyala.
Contoh alat yang mengalami masa Transien dan Stasioner
yaitu solder dan kompor listrik. Stasioner terjadi saat solder
telah panas dan dapat melelehkan timah. Sedangkan pada kompor
listrik masa stasioner terjadi pada saat kumparan berwarna
merah atau telah panas.
B. GEJALA PERALIHAN PADA RL
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 6
V
S
R XL
Hukum pada ruang tertutup
V−L didt
=R∙I
diV−R∙I
=dtL
−1R
d (V−R∙I )(V−R∙I )
=1L dt
d (V−R∙I)(V−R∙I )
=−RL dt
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 7
ϵ=−L didt
Σϵ=R∙I
V+ϵ=r∙i
Untuk t = 0 sampai dengan t = t dan I = 0 sampai dengan I
= 1
∫0
I d (V−RI)V−RI =
−RL ∫
0
t
dt
[ln (V−RI)I ]10=−RL [t ]t0
ln V−RIV
=−RLt
1−RIV
=e−RtL
I=VR
(1−e−RtL )
IM=Io=VR
I=Io(1−e−RtL )
__________________________________________ ×R
IR=R.I0(1−e
−RtL )
VR=V(1−e−RtL )
VL=Ld¿¿
VL=LIo.RL.e
−RtL
VL=RIo.e−RtL
VL=Ve−RtL
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 8
V=VR+VL
V=V(1−e−RtL )+¿)
Grafik I, VR, dan VL sebagai fungsi waktu pada penutupansaklar
C. TETAPAN WAKTU TC
I=VR
(1−e−RtL )
t=LR, maka
I=Io(1−e
−LR
x RL)
I=Io (1−e−1 )
I=I0(1−1e )
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 9
I=Io (1−0,368 )
I=0,632.Io
D. DAYA SESAAT
Pada Hambatan R
PR=VRI
¿V(1−e−RtL )xIo
(1−e−RtL )
¿VI0(1−2e
−RtL +e
−2RtL )
Pada Induktor L
PL=VL.Io=Ve−RtL xI0(1−e
−RtL )
Daya Total
Pt=PR+PL
¿VI0(1−e
−RtL )
Pt=V2
R(1−e
−RtL )
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 10
Keterangan:
Untuk t=LR disebut tetapan waktu TC
Untuk t=5TC dianggap arus telah mencapai nilaimaksimum
E. ARUS PERALIHAN PADA RL
Rangkaian dalam keadaan stasioner saklar di pindahkan
dari posisi (1) ke (2) mengakibatkan elemen R dan L
terhubung pendek.
0 = VL + VR
R.I = - L didt
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 11
untuk, t = 0, t =t
I = I0 , I
didt = -
RLdt
∫I0
I dII = -
RL ∫0
t
dt
[lnI ]I0I = - RL [t ]0
t
ln II0 = - RL t
I=¿ I0e−RLt
R.I = - L didt
R.I = R I0 e−RL
t
VR = V e−RL
t
VL=LdIdt
VL=Ld(I0e−RL t)
¿LI0(−RL )e−RL
t
VL=−V0 e−RL
t
Jadi, V = VR + VR
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 12
V = V e−RL
t - V e−RL
t = 0
Grafik arus peralihan setelah hubung singkat
Daya pada saat R
PR=VR.I
PR=VI0e−2R
Lt
PR=V2
Re
−2RLt
Daya sesaat pada inductor L
PL=VL.I
PL=−VI0e−2R
Lt
PL=−V2
Re
−2RLt
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 13
1. Kumparan dengan tahanan 10 Ω dan induktansi 0,4 H di hubungkan pada sumber tegangan 100 V arus searah. Hitung :a. Besar arus peralihan (I)b. Tegangan pada tahanan (VR)c. Tegangan pada inductor (VL)d. Waktu peralihan
Pembahasan:
Diketahui:
R = 10 Ω
L = 0,4 H
V = 100 V
Penyelesaian:
a. I=VR
(1−e−RtL )
I=10010
(1−e−10t0,4 )
I=10(1−e−10t0,4 )
I=10 (1−e−25t )
b. VR=V(1−e−RtL )
VR=100 (1−e−25t)
c. VL=Ve−RtL
VL=100e−25t
d. Waktu peralihan
t=LR
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 15
BAB III
LATIHAN SOAL
1. Rangkaian dengan R = 5 Ω dan L = 2 H dihubungkan tiba-tiba
pada 3 V. Berapa harga setelah 2 detik untuk :
a. Arus
b. Besar persamaan arus
Pembahasan:
Diketahui :
R = 5 Ω
L = 2 H
V = 3 V
t = 2 dtk
Ditanyakan :
a. Arus
b. Besar persamaan arus
Jawab :
a. Besar arus untuk t=0
I0=VR
(1−e−RtL )
I0=10010
(1−e−10 (0)
0,4 )RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 17
I0=10(1−e0 )I0=0
Besar arus untuk t=2
I1=VR
(1−e−RLt)
¿31
(1−e−1∙22 )
¿3(1−e−22 )
¿3 (1−e−1 )
¿3(1−1e )
¿3 (1−0,367 )
¿3 (0,63 )
¿1,897Ab. Besar arus peralihan (∆I)
∆I = I1 - I0
= 1,897 - 0= 1,897A
2. Kumparan dengan tahanan 25Ω dan induktansi 0,5H dihubungkan pada sumber tegangan 125 V arus searah. Hitunglah :
a) Besar arus peralihan (I)b) Tegangan pada tahanan (VR)c) Tegangan pada Induktor (VL)
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 18
d) Waktu peralihan
Pembahasan:
Diketahui :
R = 25ΩL = 0,5 H
Ditanya :
I, VR, VL, dan Waktu peralihan ?
Jawab :
a) I=VR
(1−e−Rt
L )
I=125V25Ω
(1−e−25t0,5 )I=5 (1−e−50t)
b) VR=V(1−e−Rt
L )¿125V(1−e
−25t0,5 )VR=125 (1−e−50t)
c) VL=Ve
−RtL
¿125e−25t0,5 VL=125e
−50t
d) Waktu peralihan
LR=0,525
=0,02detik
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 19
3. Kumparan dengan tahanan 5 Ω dan induktansi 5 H dihubungkan
pada sumber tegangan 50 V arus searah, hitunglah besar daya
sesaat yang dialami resistor dan Induktor serta hitunglah
daya totalnya, saat t=1;
Pembahasan:
Diketahui :
R = 5 Ω
L = 5 H
V = 50 V
Ditanya :
a. Daya sesaat pada resistor (PR) ?
b. Daya sesaat pada Induktor (PL)?
c. Daya total (Pt) ?
Jawab :
I = VR¿1 - e
−RL
t )
= 505¿1 - e
−55
(1) )
= 10¿1 - 0,367 ) A
= 6,321 A
a. VR=V(1−e−Rt
L )= 50 (1−e
−55
(1))
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 20
=31,6 V
PR = V.I ( 1 – 2 e−RL
t + e−2RL
t )
¿31,6(6,321)(1−2e−55
(1)
+ee2(−5)
5(1))
= 31,6 (6,321) (1−0,734+0,135¿
=31,6 (6,321) (0,40¿
= 79,9 Watt
b. VL = V . e−RL
t
= 50 e−55
(1)
= 50( e−1)
=18,4 V
PL=V.e−RtL xI0(1−e
−RtL )
= 50 . e−55
(1) x 6,321( 1−e−55
(1)¿
=18,4 (6,321) (1 - 0,367)
= 73,6 Watt
c. Pt=PR+PL
= 79,9 + 73,6= 153,5
4. Pada rangkaian dibawah ini, jika saklar s ditutup . maka
hitunglah I, VR , VL & PR , Pada saat
t = 0 ?
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 21
Pembahasan:
Diketahui :
R = 20 Ω
L = 2 H
V = 100 V
Ditanyakan :
I, VR , VL & PR ?
Jawab :
Pada saat t = 0,
I = VR.e
−RLt
= 10020 .e−202
(0)
= 5.e0
= 5 A
VR = V ¿1 - e−RL
t )
= 100(1−e−202
(0)) = 100. 0 = 0 V
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 22
VL = V.e−RL
t
= 100. e−202
(0 )
= 100.e0 = 100 V
PR = V.I ( 1 – 2 e−RL
t + e−2RL
t )
= 500 . ( 1 - 2e−202
(0)+e
−2.202
(0)¿
= 500.(2)
= 1000 Watt
5. Pada rangkaian berikut ini dalam keadaan stasioner, saklar
dipindahkan dari posisi 1 ke posisi 2. Maka hitunglah I, VR
, VL pada saat t =0 ?
Pembahasan:
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 23
Diketahui : R = 50 Ω
L = 2 H
V = 100 V
Ditanyakan : I, VR , VL ?
Jawab :
Pada saat t = 0,
I = VR.e
−RLt
= 10050 .e−502
(0)
= 2.e0
= 2 A
VR = V. e−RL
t
= 100.e−502
(0)
= 100. e0
= 100 V
VL = - V.e−RL
t
= - 100. e−502
(0 )
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 24
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Transien adalah kondisi perubahan dari tegangan nol ke
tegangan stasioner (maksimum) atau sebaliknya.
Transien hanya terjadi sebentar dan biasanya hanya terjadi
pada sekian detik.
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 26
DAFTAR PUSTAKA
Buku catatan Rangkaian Listrik II
Kemmerly, Jack E. Jr, William H. Hayt. 2005. Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga
Ramdhani, Mohamad, Rangkaian Listrik, (Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama,2008)
Guntoro, Nanang Arif. 2013. Fisika Terapan. Jakarta: Rosda
RANGKAIAN LISTRIK II | TRANSIEN Page 27