Rangkaian Listrik II - Teorema Mesh dengan Arus AC dan cara perhitungan dengan Matriks serta...
Transcript of Rangkaian Listrik II - Teorema Mesh dengan Arus AC dan cara perhitungan dengan Matriks serta...
RESUME RANGKAIAN LISTRIK II
Penerapan Teorema Mesh dalam PenyederhanaanArus
Bolak – Balik serta Penyelesaian Matriks(Minor, Kofaktordan Determinan)
Kelompok 6 :
Arief Rachman Rida A. (5115122623)
Cut Zarmayra Zahra (5115120353)
Fajar Muttaqin (5115122606)
Inggih Piany Syanita (5115122568)
Moh. Syamsul Nur (5115122604)
Reza Irhamsyah (5115122572)
Siti Mardiah (5115122581)
Yusup Fawzi Yahya (5115122591)
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO REGULER 2012
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
JAKARTA
2013
Tujuan
1. Mahasiswa dapat menyederhanakan rangkaian dengan
menggunakan analisis Mesh.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan penggunaan teorema Mesh
dalam menyelesaikan soal rangkaian listrik.
3. Mahasiswa dapat memahami pengertian Minor dan Kofaktor
serta dapat menerapkannya dalam mencari Determinan.
4. Mahasiswa dapat menggunakan perhitungan matriks dengan
baik.
I. PENDAHULUAN
Suatu rangkaian yang terhubung secara seri maupun
paralel yang telah kita pelajari sebelumnya merupakan contoh
rangkaian yang sederhana. Pada rangkaian sederhana yang
mengkombinasikan tahanan-tahanan atau sumber-sumber yang
seri atau paralel dapat kita analisis dengan menggunakan
prinsip pembagian arus dan tegangan sesuai hukum yang telah
dipelajari yaitu Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff.
Rangkaian-rangkaian sederhana tersebut merupakan suatu
latihan pemahaman dalam pemecahan masalah untuk menolong
kita memahami hukum-hukum dasar yang selanjutnya akan kita
gunakan dalam rangkaian-rangkaian yang lebih sukar atau
lebih kompleks.
Dalam menyederhanakan analisis pada rangkaian yang
lebih sukar diperlukan suatu metode analisis yang lebih
cocok dan mudah. Metode mesh dapat pula digunakan untuk
menyederhanakan rangkaian dalam arus bolak-balik
II. TEOREMA MESH
Pada Rangkaian Listrik I kita telah mempelajari caramenyederhanakan rangkaian dalam arus DC (searah) denganmenggunakan teorema Mesh. Kali ini kita akan mempelajari caramenyederhanakan suatu rangkaian yang berada dalam arus AC(bolak-balik).
Pada dasarnya cara perhitungannya sama dengan perhitunganteorema Mesh pada arus searah. Yang berbeda adalah, dalampenyederhanaan rangkaian arus bolak-balik, bukan hanyaresistor yang menjadi tahanannya namun juga terdapat
induktansi dan kapasitansi. Sehingga terlebih dahulu kitaharus mencari impedansi (Z) dari tiap-tiap bagian.
Pada suatu rangkaian yang terlihat pada Gambar 1.1 dapatmenggunakan analisis Mesh untuk menyelesaikannya denganmenggunakan konsep arus mesh dan Hukum Tegangan Kirchoff(Kirchoff Voltage Law/KVL).
Gambar 1.1 Rangkaian dengan analisis teorema Mesh
Langkah-langkah penyelesaian dengan teorema Mesh :
1. Tentukan impedansi (Z) dari setiap bagian rangkaian dansumber tegangannya. Pada rangkaian tersebut didapatkan tigaimpedansi yaitu Z1, Z2, dan Z3.
Z1 hanya terdiri dari induktor, sehingga impedansinya:Z1 = 0 + j2= +j2
Z2 hanya terdiri dari kapasitor, sehingga impedansinya:Z2 = 0 – j1= -j
Z3 hanya terdiri dari resistor, sehingga impedansinya:Z3 = 4
VA = 2 ∠ 00
VB = 6 ∠ 00
2. Tentukan arah loop dan arusnya. Arah loop pada teoremaMesh sebaiknya searah jarum jam. Apabila arah arus searahdengan arah loop, maka tandanya negatif (-), namun apabilaarah arus berlawanan dengan arah loop, maka tandanya positif(+)
Gambar 1.2. Menentukan arah arus, loop dan tegangan.
3. Tentukan arah dari masing-masing tegangan. Pada tegangan,apabila arahnya searah dengan arah loop, maka tandanya (+),namun apabila tegangan berlawanan dengan arah loop, makatandanya negatif (-).
4. Kemudian buat persamaan tegangan masing-masing loop.
Gambar 1.3. Daerah loop 1
Loop 1:ΣV=0VA – I1.Z1 – I1.Z3 + I2.Z3 = 02 ∠ 00 – I1.j2 – I1.(4) + I2.(4) = 02 ∠ 00 – (4+j2).I1 + 4I2 = 0
(4+j2).I1 – 4I2 = 2 ∠ 00 .............(1)
Gambar 1.4. Daerah loop 2 Loop 2:
ΣV=0-VB – I2 Z2 – I2 Z3 + I1 Z3 = 0
-VB – (Z2 + Z3).I2 + I1 Z3 = 0
-6 ∠ 00 – (-j+4).I2 + I1.(4) = 0
-6 ∠ 00 – (4-j).I2 + 4I1 = 0
4I1 – (4-j).I2 = 6 ∠ 00 ................(2)
5. Setelah mendapatkan kedua persamaannya, masukkan
persamaaan tersebut ke dalam matriks.
[4+j2 −4−4 4−j ][I1I2]=[ 2∠0−6∠0 ]
6. Untuk mencari I1, maka kolom pertama [4+j2 −4−4 4−j ]
diganti dengan [ 2∠0−6∠0] sehingga matriksnya menjadi [ 2∠0 −4−6∠0 4−j]
. Kemudian dibagi dengan bentuk matriks awalnya.
I1=[ 2+j0 −4−6+j0 4−j ][4+j2 −4
−4 4−j]Kemudian hitung determinan masing-masing matriks.
I1=2 (4−j)−(−6) (−4 )(4+j2) (4−j)−16
I1=−16−j24j−j22
I1=−16−j24j+2
Lalu ubah ke bentuk polarnya.
I1=16,1∠−172,874,47∠63,43
I1=3,61∠123,70
7. Untuk mencari I2, maka kolom kedua [4+j2 −4−4 4−j ]
diganti dengan [ 2∠0−6∠0 ] sehingga matriksnya menjadi
[4+j2 2∠0−4 −6∠0]. Kemudian dibagi dengan bentuk matriks awalnya.
I2=[4+j2 2+j0
−4 −6+j0 ][4+j2 −4
−4 4−j]
Ingat, j2= 1
Kemudian hitung determinan masing-masing matriks.
I2=−6 (4+j2)−(−4 ) (2 )(4+j2 ) (4−j )−16
I2=−16−j164j−j22
I2=22,6∠45
4,47∠63,43I2=5,06∠−18,43
Cara Kedua
Cara kedua dalam analisis Mesh ini adalah dengan membuat
daerah loop 2 satu rangkaian penuh seperti pada gambar
1. .berbeda dengan cara yang pertama yaitu daerah loop 1 dan
loop 2 dibagi menjadi dua bagian yang sama.
Gambar 1.5. Cara kedua menggambarkan loop
Langkah-langkah penyelesaiannya sama dengan cara pertama
dari nomor 1-3, yang berbeda adalah dalam penghitungan
persamaan loop 2. Persamaan pada loop 1 sama dengan cara
sebelumnya.
Loop 1:ΣV=0VA – I1.Z1 – I1.Z3 + I2.Z3 = 02 ∠ 00 – I1.j2 – I1.(4) + I2.(4) = 02 ∠ 00 – (4+j2).I1 + 4I2 = 0(4+j2).I1 – 4I2 = 2 ∠ 00 .............(1)
Loop 2:ΣV=0VA - VB – I2 Z1 – I2 Z2 + I1 Z1 = 0
VA - VB – (Z1 + Z2).I2 + I1 Z1 = 0
2 ∠ 00 - 6 ∠ 00 – (j2 - j).I2 + I1.(j2) = 0
-6 ∠ 00 – (4-j).I2 + 4I1 = 0
4I1 – (4-j).I2 = 6 ∠ 00 ................(2)
Setelah mendapatkan kedua persamaannya, masukkan
persamaaan tersebut ke dalam matriks. Lalu hitung I1 dan I2
nya dengan cara sama seperti cara sebelumnya.
[4+j2 −4−4 4−j ][I1I2]=[ 2∠0−6∠0 ]
Contoh Soal 2:
Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.
Gambar 1.6. Contoh soal rangkaian analisis Mesh
Tentukanlah berapa besar I1 dan I2 pada rangkaian tersebut!
Jawab:
Langkah-langkahnya adalah:a. Tentukan impedansi (Z) dari setiap bagian rangkaiandan sumber tegangannya. Z1 = 1 + j2 Z2 = 4 – j8 Z3 = j6 VA = 8 ∠ 200
VB = 10 ∠ 00
b. Tentukan arah loop, arus dan tegangannya.
Gambar 1.7. Arah loop, arus dan tegangan pada analisis Mesh
c. Kemudian buat persamaan tegangan masing-masing loop. Loop 1:
ΣV=0VA + VB – I1 . Z1 – I1 . Z2 + I2 . Z2 = 0VA + VB – I1(Z1 + Z2) + I2 . Z2 = 08 ∠ 200 + 10 ∠ 00 - (5-j6).I1 + (4-j8) I2 = 0(5-j6).I1 - (4-j8) I2 = 8 ∠ 200 + 10 ∠ 00 (1)
Loop 2:ΣV=0-VB – I2 Z2 – I2 Z3 + I1 Z2 = 0
- VB – (Z2 + Z3).I2 + I1 Z2 = 0
(4-j2).I2 - I1.(4-j8) = – 10 ∠ 00 .......(2)
Masukkan ke dalam persamaan matriks:
[5−j6 −(4−j8)4−j8 4−j2 ][I1I2]=[8∠200 +10 ∠ 00
– 10 ∠ 00 ]Mencari I1:
I1=[8∠200 +10 ∠ 00 −(4−j8)– 10 ∠ 00 4−j2 ]
[5−j6 −(4−j8)4−j8 4−j2 ]
Kemudian hitung determinan masing-masing matriks.
I1=42−j69,2056+j30
I1=80,95∠ - 58,7463,53∠ 28,18
I1=1,27∠ -86,92
III. PENYEDERHANAAN DENGAN DETERMINAN MATRIKS
Matriks adalah suatu susunan dari banjar (array)
bilangan-bilangan dalam bentuk segi empat, dengan jumlah baris
sebanyak m dan jumlah kolom sebanyak n dan dinotasikan sebagai
A = (aij)mxn; I = 1,…,m; dan j = 1,…,n serta aij adalah elemen
dari matriks A pada baris ke-I kolom ke-j.
mnmjmm
inijii
njnj
aaaa
aaaa
aaaaaaaa
A
21
21
222221111211
Gambar 3.1. Matriks A
Minor dan KofaktorMinor aij yang dinyatakan dengan Mij adalah determinan
submatriks setelah baris ke-I dan kolom ke-j dihilangkan dari[A].
Contoh :Minor dari a13 adalah M13, baris pertama dan kolom ketiga
dihilangkan sehingga
M13 ¿ [a1.1 a1.2 a1.3
a2.1 a2.2 a2.3
a3.1 a3.2 a3.3]=[a2.1 a2.2
a3.1 a3.2]
Kofaktor
Kofaktor entri aij dinyatakan oleh cij adalah bilangan (-1)i+j
. Mij , dimana Mij adalah minor dari aij. Pangkat dari kofaktor
adalah penjumlahan dari posisi baris (i) dan kolom (j) satu
elemen dalam sebuah matriks. Apabila besar pangkatnya ganjil,
maka minornya bernilai negatif (-). Apabila besar pangkatnya
genap, maka minornya bernilai positif (+). Kofaktor
dilambangkan dengan Δ.Contoh :
Δ23 = (-1)2+3 . M23 = - M23 , karena 2+3 = 5 (ganjil) maka
minornya negatif.
Δ31 = (-1)3+1 . M31 = + M31 , karena 3+1 = 4 (genap) maka
minornya positif.
Determinan
Determinan dapat disimbolkan dengan detA , △Aatau |A|.Untuk mencari determinan orde tinggi bisa dengan menggunakan
kofaktor minor dari matriks.
Contoh :
B = [ 0 3 2−1 0 −12 4 3 ]
Tentukan determinan dari matriks B!
Jawab :
Langkah-langkahnya adalah:
1. Tentukan baris atau kolom mana yang akan menjadi acuan
kofaktor minornya.
-
B = [ 0 3 2−1 0 −12 4 3 ]
2. Hitung jumlah kofaktor minor dari baris kedua.
△B = a21 . △21 + a22 . △22 + a23 . △23
= a21 . (-1)2+1 . M21 + a22 . (-1)2+2 . M22 + a23 . (-1)2+3 . M23
= - a21 . M21 + a22 . M22 - a23 . M23
= - (-1) [3 24 3] + 0 [0 2
2 3] - (-1) [0 32 4]
= (1) . (3.3- 2.4) + 1 . (0.4 – 3.2)
= 1 - 6
= -5
Cara lain mencari determinan adalah dengan menambahkan dua
kolom pertama pada matriks tersebut disebelah kanan, kemudian
mengalikannya secara diagonal.
Contoh :
B = [ 0 3 2−1 0 −12 4 3 ]
Tentukan determinan dari matriks B!
Jawab :
+ ++
Langkah-langkahnya adalah:
1. Tambahkan dua kolom yang sama di sebelah kanan matriks.
Det B= | 0 3 2−1 0 −12 4 3 | 0 2
−1 02 4
2. Hitung determinan dengan mengalikan entri secara diagonal.
0.0.3 + 3.(-1).2 + 2.(-1).4 – 2.0.2 – 0.(-1).4 – 3.(-1).3= -14 + 9= -5 Hasilnya sama dengan cara pertama yaitu -5.
IV. SOAL DAN JAWABAN1.
Tentukanlah I1 dan I2pada rangkaian tersebut!Jawab :Diketahui :VA = 4V VB = 2VZ1 = 2 Z2 = 1 + j0 Z3 = -ja. Tentukan arah loop, arus, dan tegangannya
b. Persamaan loop
Loop 1V = 0∑
VA – I1 ZI – I1 Z3 + I2 Z3 =0VA – I1 (Z1 + Z3) + I2 Z3 =0I1(Z1 + Z3) – I2 Z3 = VA
(2-j) I1 – (-j) I2 = 4∠ 0............ (1)
Loop 2V = 0∑
-VB – I2 Z2 – I2 Z3 + I1 Z3 = 0-VB – I2 (Z2 + Z3) + I1 Z3 = 0I1 Z3 – I2(Z2 + Z3) = VB
(-j) I1 – (1+j) I2 = 2 ∠ 0........... (2)
[2−j jj 1+j ][I1I2]=[ 4∠0−2∠0 ]
I1 = | 4+j0 j−2+j0 1+j||2−j jj 1+j|
I1 = (4 ) (1+j)−(−2)(j)
(2−j) (1+j )−(j)(j)
I1 = 4+j4+j22+j−j2−j2
I1 = 4+j6
2+j−2j2
I1 = 4+j64+j
I1 = 7,2∠56,304,1∠14,03
I1 = 1,75 ∠ 42,27
I2 = |2−j 4+j0j −2+j0||2−j jj 1+j|
I2 = (−2 ) (2−j )−(4)(j)
(2−j) (1+j )−(j)(j)
I2 = −4+j2−j42+j−j2−j2
I2 = −4−j22+j−2j2
I2 = −4−j24+j
I2 = 4,5∠26,564,1∠14,03
I2 = 0,4∠12,53
2.
Tentukanlah I1 pada rangkaian tersebut!Jawab :Diketahui :V1 = 6 ∠ 10 V2 = 8∠20Z1 = 1 + j Z2 = 2 - j4 Z2 = j3
a. Tentukan arah loop, arus, dan tegangannya
b. Persamaan loopLoop 1V = 0∑
V1 – I1 ZI – I1 Z3+ I2 Z3 = 0V1 – I1 (Z1 + Z3) + I2 Z3 = 0I1 (Z1 + Z3) - I2 Z3 = V1
(1+j4) I1- (j3) I2 = 6∠10 .......... (1)
Loop 1V = 0∑
V2 – I2 Z3 – I2 Z2+ I1 Z3 = 0V2 – I2 (Z2 + Z3) + I1 Z3 = 0I1 Z3- I2 (Z2 + Z3) = -V1
(j3) I1+ (2-j) I2 = -8∠20 ........... (2)
[1+j4 −j3j3 2−j ][I1
I2]= 6∠10−8∠20
I1 = | 6+j −j3−7,5−j2,8 2−j|
|1+j4 −j3j3 2−j|
I1 = (6+j ) (2−j )−(−7,5−j2,8)(−j3)
(1+j4) (2−j )−(j3)(−j3)
I1 = (12−j4−j2)−(j22,5+8,4j2)
(2+j7−4j2)−(−9j2)
I1 = 7,4j2−j26,5+12
5j2+j7+2
I1 = 4,6−j26,5
j7−3
I1 = 26,9∠−80,157,6∠−66,8
I1 = 26,9∠279,857,6∠293,2
I1 = 3,54 ∠ -13,35
I1 = 3,54 ∠ 373,35
3. Tentukan M13 dari satu matriks A33 dengan elemen a11 = 4; a12
= 3; a13 = -1; a21 = 0;a22 = 4; a23 = 1; a31 = -2; a32 = 0; dan a33 = 2 !
Jawab :
A=[ 4 3 −10 4 1
−2 0 2 ] M13 = | 0 4−2 0|
4. Tentukan kofaktor dari soal nomor 1 !
Jawab :∆13=(−1)1+3M13 ∆13=+M13
5. Tentukan determinan dari soal nomor 1 !
Jawab :∆ A=a11.∆11+a12.∆12+a13.∆13
∆ A=a11.(−1)1+1M11+a12.(−1)1+2M12+a13.(−1)1+3M13
∆ A=4|4 10 2|−3| 0 1
−2 2|−1| 0 4−2 0|
∆ A=4 (8)−3 (2 )−1 (8 )∆ A=18
DAFTAR PUSTAKA
Kemmerly, Jack E.. Jr, William H. Hayt. 2005. Rangkaian Listrik.
Jakarta: Erlangga.
Guntoro, Nanang Arif. 2013. Fisika Terapan. Jakarta: Rosda