Rangkaian Driver Pengendali Motor

28
PEMBALIKAN ARAH PUTARAN MOTOR INDUKSI 3 FASA Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang paling banyak digunakan untuk keperluan dalam kelangsungan proses suatu industry. Konstruksinya yang sederhana dan kuat mendasari alasan keluasan pemakaianya. Arus rotor motor ini juga tidak memerlukan sumber tertentu, malainkan hanya merupakan arus yang terinduksi akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dan putaran medan magnetic yang dihasilkan oleh arus stator. Dengan menggunakan motor induksi, banyak hal yang bisa dilakukan dengan motor tersebut. Salah satunya adalah dengan membalik arah putarannya sesuai dengan yang kita inginkan. Cara yang sering dilakukan dalam pembalikan arah putaran adalah dengan menukar salah satu fasa dengan fasa yang lainnya yang terhubung pada belitan stator motor induksi. Dalam hal ini, jenis motor yang digunakan adalah motor induksi tiga fasa. Tulisan ini akan membahas tentang rangkaian kendali dan rangkaian daya dari pembalikan arah putaran dari sebuah motor induksi tiga fasa. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membalik arah putaran sebuah motor induksi adalah jangan langsung membalik arah putaran motor ketika motor tersebut sedang dalam keadaan berputar terutama jika motor tersebut sedang berada pada kecepatan maksimumnya. Jika hal itu dilakukan, maka akan menyebabkan kejutan pada motor sehingga dapat memperpendek life time dari motor itu sendiri dan juga dapat membuat motor tersebut jadi panas (menimbulkan arus urutan negatif). Untuk itu,

Transcript of Rangkaian Driver Pengendali Motor

PEMBALIKAN ARAH PUTARAN MOTOR INDUKSI 3 FASA Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang

paling banyak digunakan untuk keperluan dalam kelangsungan

proses suatu industry. Konstruksinya yang sederhana dan kuat

mendasari alasan keluasan pemakaianya. Arus rotor motor ini

juga tidak memerlukan sumber tertentu, malainkan hanya

merupakan arus yang terinduksi akibat adanya perbedaan

relatif antara putaran rotor dan putaran medan magnetic yang

dihasilkan oleh arus stator.

Dengan menggunakan motor induksi, banyak hal yang bisa

dilakukan dengan motor tersebut. Salah satunya adalah dengan

membalik arah putarannya sesuai dengan yang kita inginkan.

Cara yang sering dilakukan dalam pembalikan arah putaran

adalah dengan menukar salah satu fasa dengan fasa yang

lainnya yang terhubung pada belitan stator motor induksi.

Dalam hal ini, jenis motor yang digunakan adalah motor

induksi tiga fasa. Tulisan ini akan membahas tentang

rangkaian kendali dan rangkaian daya dari pembalikan arah

putaran dari sebuah motor induksi tiga fasa. Hal-hal yang

harus diperhatikan dalam membalik arah putaran sebuah motor

induksi adalah jangan langsung membalik arah putaran motor

ketika motor tersebut sedang dalam keadaan berputar terutama

jika motor tersebut sedang berada pada kecepatan

maksimumnya. Jika hal itu dilakukan, maka akan menyebabkan

kejutan pada motor sehingga dapat memperpendek life time

dari motor itu sendiri dan juga dapat membuat motor tersebut

jadi panas (menimbulkan arus urutan negatif). Untuk itu,

kita harus men-stop putaran motor terlebih dahulu sebelum

membalik arah putarannya. Berikut ini adalah gambar

rangkaian kendali dan rangkaian daya dari pembalikan arah

putaran motor induksi tiga fasa.

Gambar 1. Rangkaian Kendali

Gambar 2. Rangkaian Daya

Penjelasan rangkaian di atas adalah sebagai berikut :

1. Pastikan MCB (Miniature Circuit Breaker) pada rangkaiankendali dan rangkaian daya sudah dalam posisi ON demikian juga tombol Emercy stop sehingga arus masuk melalui saklar pilih Lokal (selector Switch).

2. Keadaan 1, pindahkan selector switch pada posisi 1-2, Coil relay RL1 akan mendapat arus listrik (energized) maka anak kontak 1-3 dari RL1 menutup. aksi ini belum memberikan reaksi apapun pada motor.

3. Bila push button Smaju1 ditekan, maka coil K1 energized karena adanya aliran arus yang masuk ke coil. Anak kontak kontaktor K1 yang digunakan sebagai pengunci yaitu 13-14 akan menutup. Ketika Smaju1 dilepas, maka arus akan tetap mengalir pada coil kontaktor K1 melaluianak kotak Relay RL1 1-3, dan anak kontak K1 13-14. Demikian juga seluruh anak kontak K1 yang terdapat dalam rangkaian daya di atas akan menutup sehingga motor berputar pada arah maju (diasumsikan putarannya punya arah yang seperti itu).

4. Lampu indikator L1 akan menyala yang menandakan bahwa motor sedang berputar pada arah maju.

5. Jika anda menekan push button Smundur1, maka tidak akan memberikan reaksi apapun karena jalur arus listrik yangmenuju ke coil K2 telah di putus oleh anak kontak kontaktor K1 yakni 21-22. Oleh karena karena itu anda harus men-stopnya terlebih dahulu. Demikian juga jika anda ingin mencoba-coba untuk mengoperasikan motor lewat rangkaian remote, juga tidak memberikan reaksi apapun.

6. Apabila selama pengoperasian motor mengalami kelebihan beban makan anak kotak TOLR (Thermal Over Load Relay) 95-96 akan membukan sedangkan 97-98 akan menutup dan kontak-kontak TOLR dalam rangkaian daya membuka semuanya sehingga motor akan berhenti berputar.

Bersamaan dengan itu L3 yang menandakan motor kelebihanbeban.

7. Bila push button Soff1 ditekan maka K1 tidak akan bekerja sehingga motor berhenti berputar.

8. Bila push button Smundur1 ditekan, maka coil K2 energizedkarena adanya aliran arus yang masuk ke coil. Anak kontak kontaktor K2 yang digunakan sebagai pengunci yaitu 13-14 akan menutup. Ketika Smundur1 dilepas, maka arus akan tetap mengalir pada coil kontaktor K2 melaluianak kotak Relay RL1 1-3, dan anak kontak K2 13-14. Demikian juga seluruh anak kontak K2 yang terdapat dalam rangkaian daya di atas akan menutup sedangkan selurauh anak kontak K1 membuka sehingga motor berputarpada arah mundur (diasumsikan putarannya punya arah yang seperti itu).

9. Lampu indikator L2 akan menyala yang menandakan bahwa motor sedang berputar pada arah mundur.

10. Jika anda menekan push button Smaju1, maka tidak akan memberikan reaksi apapun karena jalur arus listrikyang menuju ke coil K1 telah di putus oleh anak kontak kontaktor K2 yakni 21-22. Oleh karena karena itu anda harus men-stopnya terlebih dahulu. Demikian juga jika anda ingin mencoba-coba untuk mengoperasikan motor lewat rangkaian remote, juga tidak memberikan reaksi apapun.

11. Apabila selama pengoperasian motor mengalami kelebihan beban makan anak kotak TOLR (Thermal Over Load Relay) 95-96 akan membukan sedangkan 97-98 akan menutup dan kontak-kontak TOLR dalam rangkaian daya membuka semuanya sehingga motor akan berhenti berputar.Bersamaan dengan itu L3 yang menandakan motor kelebihanbeban.

12. Bila push button Soff1 ditekan maka K1 tidak akan bekerja sehingga motor berhenti berputar.

13. Keadaan 2,Untuk pengoperasian motor dengan rangkaian remote anda harus memindahkan selector switchpada posisi 1-3. Coil relay RL2 akan mendapat arus listrik (energized) maka anak kontak 1-3 dari RL2 menutup. aksi ini belum memberikan reaksi apapun pada

motor. Langkah selanjutnya sama dengan langkah no. 3 sampai no. 12, hanya beda hanyalah push buttonnya. Untuk stop tekan Soff2, maju tekan Smaju2, dan untuk mundur tekan Smundur2. Tentu saja Push Button Smaju1 dan Smundur1 tidak akan berfungsi apabila di tekan.

14. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, langsung saja tekan tombol Emercy Stop maka seluruh rangkaian akan padam.

Motor induksi yang digunakan di atas belitan statornya sudah

dalam keadaan terhubung bintang. Pilihan hubungan bintang

digunakan untuk menghindari arus start yang besar

dibandingkan dengan menggunakan hubungan delta arus startnya

akan lebih besar.

Anda dapat memodifikasi rangkaian di atas menjadi rangkaian

pembalikan arah putaran motor induksi tiga fasa start

bintang-delta. Jadi pada saat start menggunakan hubungan

bintang, beberapa saat setelah motor mencapai kecepatan

nominalnya langsung pindah ke hubungan delta. Untuk waktu

tunda peralihan dari bintang ke delta dapat menggunakan

Timer, untuk waktu peralihan dari bintang ke delta dapat

anda tentukan sendiri. Ini sangat berguna untuk menghindari

arus start yang sangat besar. Selain itu, torka motor

induksi yang dihasilkan dengan hubungan delta lebih besar

dari torka yang dihasilkan dengan hanya menggunakan hubungan

bintang.

Rangkaian Water Level Control (WLC)

Rangkaian Water Lever Control atau yang sering disingkatdengan WLC atau rangkaian kontrol level air merupakan salahsatu aplikasi dari rangkaian konvensional dalam bidangtenaga listrik yang diaplikasikan pada motor listrikkhususnya motor induksi untuk pampa air. Fungsi darirangkaian ini adalah untuk mengontrol level air dalam sebuahtangki penampungan yang banyak dijumpai di rumah-rumah ataubahkan disebuah industri di mana pada level tertentu motorlistrik atau pompa air akan beroperasi dan pada leveltertentu juga pompa air akan mati. Untuk mengontrol levelair dalam tangki penampungan dapat menggunakan dua buahpelampung yang mana masing-masing dari pelampung tersebutmenentukan batas atas dan batas dari level air. Jadi padasaat anda sedangkan menjalankan pompa air, denganmengaplikasikan rangkaian Water Level Control pada pompa airyang anda gunakan, anda tidak perlu menunggu hanya untukmematikan pompa air pada saat tangki atau bak air penuhkarena apabila air dalam tangki sudah penuh maka pompa akanpadam dengan sendirinya tanpa harus menekan tombol stop.Demikian juga apa bila air dalam tangki atau bak mulaiberkurang sesuai dengan batas yang telah ditentukan makapompa akan jalan dengan sendirinya. Dengan demikian ada bisamelakukan kegiatan yang lain yang lebih berguna, misalnyanonton acara gossip di Channel TV kesayangan anda sambilmenikmati sedapnya pisang goreng yang dibalut dengan sambalterasi yang rasanya benar-benar nendang bangets. Lupakantentang pisang goreng, dan untuk lebih jelasnya perhatikanbagaimana sebuah pelampung dapat bekerja pada sebuahrangkaian Water Level Control sebagai berikut :

Gambar 1. Prinsip Kerja Pelampung

Penjelasan dari gambar di atas :Pada kondisi (1) kita anggap bahwa untuk pertama beroperasi

air di dalam tangki seperti yang terlihat pada gambar.

Dengan keadaan yang demikian, maka otomatis Pelampung 1

yang difungsikan sebagai batas atas air dan Pelampung 2

yang difungsikan sebagai batas bawah akan menggantung

pada sebuah tali pelampung sehingga menyebabkan kontak

pelampung yang berada di antara 2 dan A1 akan menutup

karena gaya berat dari kedua pelampung. Akibatnya, motor

pompa air akan beroperasi.

Ketika pompa air mulai mengisi tangki/bak maka pelampung 2

akan terangkat ke atas atau terapung seperti yang

terlihat dalam gambar pada kondisi (2). Meskipun

pelampung 2 sudah terapung, kontak pelampung tetap pada

posisi close, pabrik sudah merancang dengan sedekian

rupa sehingga hal demikian bisa terjadi, pelampung 1

masih mampu untuk menutup kontak pelampung sehingga

pompa tetap beroperasi.

Seiring dengan semakin bertambahnya air tangki maka

Pelampung 2 akan semakin bergerak ke atas sesuai dengan

volume air dalam tangki tersebut. Apabila level air

telah sampai pada Pelampung 1 seperti terihat dalam

gambar untuk kondisi (3) maka Pelampung 1 akan terangkat

ke atas atau terapung bersama-sama dengan pelampung 2.

Akibatnya, kontak pelampung antara 2 dan A1 akan membuka

dan motor atau pompa air akan mati. Jadi, bukan

Pelampung 2 yang mendorong Pelampung 1 sehingga kontak

pelampung terbuka (open).

Apabila air di dalam tangki atau bak mulai berkurang atau

lebih rendah dari Pelampung 1, maka pelampung 1 akan

menggantung pada kontak pelampung seperti lihat pada

gambar untuk kondisi (4). Meskipun Pelampung 1 sudah

menggantung, akan tetapi kontak pelampung masih tetap

pada kondisi open karena Pelampung 1 belum cukup berat

untuk menutup kontak tersebut. Jika air sudah benar-

benar berkurang dalam tangki sesuai dengan batas bawah

yang telah ditentukan maka pelampung 2 akan menggantung

seperti pada kondisi (1) bersama-sama dengan pelampung

1. Kolaborasi kedua pelampung tersebut menghasil berat

yang cukup untuk menutup kontak pelampung antara 2 dan

A1 sehingga pompa air dapat berjalan atau beroperasi.

Setelah itu ke kondisi (2), (3), (4), dan seterusnya.

Berikut ini adalah gambar rangkaian kendali dan sekaligus

rangkaian daya dari Water Level Control. Rangkaia

ini terdiri dari dua bagian yaitu menggunakan remote untuk

mengoperasikan (menjalankan dan mematikan)

ompa air dan menggunakan pelampung untuk mengoperasikan

pompa air secara otomatis.

Gambar 2. Rangkaian kendali dan rangkaian daya

Langkah-langkah kerja rangkaian Water Level Control

1. Diasumsikan bahwa tombol emergency, MCB rangkaian control

dan MCB rangkaian daya tertutup atau sudah pada posisi

on.

Pada keadaan normal kontak overload 95 – 96 tertutup dan

kontak 97 – 98 terbuka

Posisi 1 yaitu pada saat selektor switch dipindahkan pada

posisi 1-2 maka lampu indikator L2 akan menyala yang

menandakan bahwa yang bekerja adalah pelampung

(otomatis)

Ketika air di dalam bak telah kosong atau berkurang,

pelampung akan tertarik ke bawah dan menutup kontak yang

terdapat pada pelampung sehingga arus akan mengalir pada

kontaktor K1 dengan demikian kontak utama 1–2 pada K1

akan menutup sedangkan kontak 3-6 pada RL (Relay) tetap

terbuka sehingga motor akan berputar yang di tandai

dengan menyalanya lampu indikator L4

Apabila motor mengalami kelebihan beban maka kontak 95-96

akan membuka dan kontak 97-98 akan menutup sehingga

lampu indikator L3 yang menandakan kelebihan beban akan

menyala dan pada saat itu motor akan berhenti berputar.

Jika air di dalam bak telah penuh atau telah mencapai level

yang telah ditentukan maka pelampung di dalam air akan

terangkat ke atas sehingga membuka kontak yang terdapat

pada pelampung tersebut dan motor akan akan berhenti

berputar.

Proses selanjutnya kembali ke langkah nomor 4.

Untuk posisi 2 selektor switch dipindahkan pada posisi 3-4

maka lampu indikator L1 akan langsung menyala yang

menandakan bahwa operasi motor dilakukan secara remote

(menyalakan dan mematikan motor) dan pada saat itu

pelampung tidak akan bekerja

Untuk menyalakan motor tekan push button Son

Kontak 1-4 akan menutup karena koil 2-10 relay (RL) mendapat

energy listrik sehingga arus akan mengalir melalui

kontak 1-4 tersebut walaupun saklar Son dilepas

Dengan demikian kontak 3-6 dan 8-11 akan menutup sedangkan

kontak 1-2 pada K1 tetap terbuka, dengan demikian motor

akan berputar yang ditandai dengan menyalanya lampu

indikator L4

Apabila motor mengalami kelebihan beban maka kontak 95-96

akan membuka dan kontak 97-98 akan menutup sehingga

lampu indikator L3 yang menandakan kelebihan beban akan

menyala dan pada saat itu motor akan berhenti berputar.

Tekan push button Soff untuk mematikan motor.

Baik untuk operasi dengan remote ataupun secara otomatis

(dengan pelampung) apabila ada hal-hal yang tidak

inginkan terjadi pada saat motor beroperasi dapat

langsung menekan tombol emergency sehingga seluruh

rangkaian akan padam.

Rangkaian Water Level Control di atas belumlah sempurna,

anda bisa memodifikasinya supaya menjadi lebih

baik lagi dan juga lebih andal pastinya. Ini cuma salah satu

contoh saja, jika anda ingin berusaha sedikit saja maka

hasilnya pasti akan lebih bagus lagi dan tentunya memakai

desain yang dibuat sendiri akan memberikan kepuasan

yang tersendiri pula.

AdaUntuk pengoperasian pompa dengan remote, saya menggunakan

relay yang dalam rangkaian disingkat dengan RL dengan

pertimbangan penggunaan remote hanyalah sebagai cadangan

jika pelampung mengalami kegagalan dalam

pengoperasiannya. Anda dapat menggantinya dengan

kontaktor. Jika anda menggunakan relay, relaynya harus

disesuaikan dengan kapasitas arus dari motor pompa.

Kalau tidak sesuai, bisa-bisa relaynya hangus dan anda

akan merogoh kocek lebih dalam lagi. Menyedihkan!

Motor yang digunakan pada rangkaian di atas adalah motor

induksi 1 fasa. Jika anda menggunakan motor induksi 3

fasa, maka rangkaian kontrolnya akan lebih rumit lagi.

Silahkan anda berkreasi sendiri.

Pada kondisi (3) dari gambar pelampung, usahakan jangan

sampai tali pada pelampung terjadi lilitan yang

menyebabkan terbentuknya sebuah simpul sehingga kedua

pelampung berkumpul pada satu titik pada tali pelampung.

Hal ini akan menyebabkan pompa mati menyala dalam waktu

yang relatif singkat. Apabila hal ini terjadi, maka

lampu indikator L4 pada gambar akan berkedip-kedip.

Keuntungannya, anda akan melihat nyala lampu indikator

yang berkedip-kedip pada panel sehingga anda tidak perlu

membeli lampu hias di toko kesayangan anda. Kerugiannya,

anda akan berteriak histeris sampai nadanya mungkin

mencapai 7 oktaf (melebihi Gita Gutawa) karena melihat

tagihan rekening listrik anda yang meningkat dari

biasanya jika anda membiarkan hal tersebut terus

berlangsung. Tentu saja penyebabnya adalah motor mati

menyala dalam waktu yang relative singkat, yang mana

kita tahu bersama bahwa arus start dari motor induksi

bisa 5 sampai 7 kali lebih besar dari arus nominalnya

yang mana juga akan mempengaruhi putaran kWh meter anda.

Pengalaman adalah guru yang baik tetapi belajar dari

pengalaman orang lain adalah Guru Terbaik. Jadi, jangan

segan-segan untuk berlajar dari orang-orang yang sudah

berpengalaman. So, take my advice and Go On! Thanks

Bacaan sederhana yang sering dikunjungi orang-orang kreatif, disini anda akan mendapatkan sedikit tehnik dan cara kerja dari sebuah rangkaian kontrol/ kendali dengan menggunakan beban Motor 3 phasa (Sebuah mesin penggerak dengan catu daya 3 phasa sebagai sumber tenaga):

Cara kerja motor 3 phasa : 1. motor 3 phasa akan bekerja /berputar apabila sudah dihubungkan dalam hubungan tertentu .2. mendapat tegangan (jala-jala /power /sumber) sesuai dengan kapasitas motornya.

Bekerjanya hanya mengenal 2 hubungan yaitu :a. motor bekerja bintang /star (Y)    berarti motor harus dihubungkan bintang baik secaralangsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol.b. Motor bekerja segitiga /Delta (▲)     berarti motor harus dihubungkan segitiga baik

secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol. Kecuali :mesin-mesin yang berkapasitas tinggi diatas 10HP, maka motor tersebut wajib bekerja segitiga (▲) dan harus melalui rangkaian kontrol star delta baik secara mekanik , manual, konvensional, digital , PLC.Dimana bekerja awal (start) motor tersebut bekerja bintang hanya sementara, selang berapa waktu barulah motor bekerja segitiga dan motor boleh dibebani.

Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang (Y) :1. Cukup mengkopelkan /menghubungkan salah satu dari ujung-ujung kumparan phasa menjadi satu 2. Sedangkan yang tidak dihhubungkan menjadi satu dihubungkan kesumber tegangan.

Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga (▲) :1. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa III2. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa I3. ujung-ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan dengan ujung kedua dari kumparan phasa II4. Sedangkan untuk kesumber tegangan terserah kita menghubungkannya , boleh melalui ujung –ujung pertama atau ujung-ujung        kedua.

Cara penyambungan /pengkonekan ujung-ujung kumparan phasa system Direct On Line(DOL) dilihat dari tegangan jala-jala dengan plat nama pada motor.

No Jala-jala Nama plat motor Hubungan /koneksi   1 380 V 380 V /220V Y (bintang) tegangan di motor 220 V   2 380 V 220V /380 V Y (bintang) tegangan di motor 220 V

   3 220 V 220V /380 V ▲ (segitiga) tegangan di motor 220 V    4 220 V 380 V /220V ▲ (segitiga) tegangan di motor 220 V   5 380 V 380 V Sebagai pengaman kita hubungkan (Y),bila tegangan kurang kita hubungkan ▲   6 380 V 380 V /440 V Motor harus bekerja ▲ karena kapasitas motor sebenarnya 380 V

Kesimpulan :

1. Bahwa dari berbagai data kapasitas tegangan yang tercantum pada plat motor, sesungguhnya kapasitas tegangan pada         motor tersebut adalah tegangan yang rendah. 

2. Putaran motor tidak tergantung pada besar kecilnya tegangan input melainkan tergantung dari jumlah kutup (pok), makin banyak jumlah kutup makin sedikit putarannya atau sebaliknya.

3. Keburukan motor 3 phasa yaitu apabila bekerja diataskemampuan PK yang tersedia, motor tersebut langsung mendengung dan berhenti, berbeda dengan motor DC seri yang makin bertambah beban maka motor berputar menyesuaikan bebannya.

4. Apabila salah satu tegangan input putus maka motor akan bekerja tidak normal/mendengung .

5. Apabila pada pengkonekkan bintang /segitiga salah pengkonekkan pada salah satu ujung-ujung kumparan phasamaka akan mengakibatkan bekerja tidak normal (mendengung/bahkan konslet)

6. Untuk mengukur banyaknya putaran motor (rpm)dengan alat TACOMETER.

7. Mengukur kondisi isolasi email(kumparan)masih baik atau tidak ataupun terjadi tegangan tembus kita gunakanalat ukur             MEGER dan sekarang disebut INSULATION TESTER.ingat nilai isolasi yang bagus dihitung setiap 1000Ω perVolt dan satuannya       harusMega.8. Mengukur baik/buruknya pembumian /arde /ground/massadengan menggunakan EARTH TESTER atau menggunakan dim  meter karena nilai arde yang bagus nilainya harus sekecil mungkin bahkan mendekati 0, maksimal 5 Ω, untuksegera mengetahui ardenya bagus atau tidak, cukup dengan menggunakan AVOMETER yaitu tegangan antara phasadengan nol dan phasa dengan arde harus sama.

9. Menghitung besarnya daya menggunakan rumus P = E.I.cos q

10. Untuk mennghitung besarnya daya setiap PK (HP) padamotor.

     Prinsip kerja motor 3 phasa dan terjadinya slipJika kumparan 3 phasa dari motor 3 phasa dihubungkan dengan jala-jala 3 phasa, maka pada kumparan stator tersebut timbul medan magnet putaran ns (putaran sinkron), medan magnet ini memotong batang-batang konduktor pada rotor sehingga timbul GGL (Gaya Gerak Listrik). karena batang-batang konduktor tersebut dihubungkan singkat maka akan terjadi arus induksi padabatang tersebut sehingga menghasilkan medan magnet padabatang tersebut .Medan magnet pada rotor berinteraksi dengan medan magnet pada stator terjadilah putaran (nr) = putaran rotor.Karena prosesnya berdasarkan induksi maka rotor ini disebut motor induksi, syaratnya nr tidak sama dengan ns, Berarti terjadi perbedaan antara nr dan ns yang disebut dengan Slip

  ns - nr  

  SLIP (%) = ns x 100 %     Berikut ini merupakan rangkaian utama dalam menjalankanmotor 3 Fase dengan hubungan STAR-DELTA Otomatis.

Dan berikut ini merupakan rangkaian kendali dalam menjalankan motor 3 Fase dengan hubungan STAR-DELTA Otomatis.

.. Mengoperasikan Motor 3 Fasa dengan Sistem Kendali Elektromagnetik

Mengoperasikan Motor 1 Fasa

Dalam mengoperasikan motor 1 fasa dengan kendali

elektromagnetik, dibutuhkan kontaktor magnet, MCB, dan

tombol ON/ OFF (saklar tekan) untuk alat kontrolnya. Dengan

kontaktor magnet, motor 1 fasa jenis split phasa dapat

dijalankan dari jarak jauh, kontaktor dapat diletakkan pada

tempat yang jauh dari operator. Sedangkan operator hanya

mengendalikan tombol start untuk menjalankan dan tombol stop

untuk mengendalikan. Dengan demikian operator dapat bekerja

ditempat yang aman.

Dari gambar rangkaian kontrol dan daya, terlihat kontak-

kontak kontaktor magnet dipakai sesuai keperluannya. Pada

rangkaian kontrol, fasa dihubungkan ke MCB 1 fase, kemudian

melalui tombol OFF, menuju ke tombol ON, yang kemudian

menuju coil pada kontaktor dan berakhir di netral, karena

sakelar ON yang digunakan merupakan sakkelar tombol, maka

dipakai sakelar pengunci/ bantu yang terhubung pararel ke

kontak bantu kontaktor NO (Normally Open). Sedangkan pada

rangkaian daya, perjalanannya yaitu dari Fasa melalui MCB

dan menuju ke kontaktor (pada kontak utama), dan dari kontak

utama menuju motor 1 fasa. Salah satu masukan kontak utama

pada kontaktor dihubungkan melalui sumber netral dan

keluarannya dihubungkan ke motor listrik.

JENIS DAN KEGUNAAN KONTAKTOR MAGNET

Sistem pengontrolan motor listrik semi otomatis yang menggunakan alat kontrol kontaktor magnet memerlukan alat bantu lain agar fungsi pengontrolan berjalan dengan baik seperti: tombol tekan, thermal overload relay dan alat bantulainnya. Kontaktor magnet banyak digunakan untuk mengontrol motor-motor listrik 1 fasa dan 3 fasa, anatara lain untuk mengontrol motor dua arah putaran, strating bintang-segitiga, beberapa unit motor bekerja dan berhenti berurutandan lain-lain.

A. Kontaktor MagnetKontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja bila ada gaya kemagnetan. Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan arus dan memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor kumparan magnetnya(coil) dapat dirancang untuk arus searah (arus DC) atau arusbolak-balik (arus AC). Kontaktor arus AC ini pada inti magnetnya dipasang cincin hubung singkat, gunanya adalah untuk menjaga arus kemagnetan agar kontinu sehingga kontaktor tersebut dapat bekerja normal. Sedangkan pada kumparan magnet yang dirancang untuk arus DC tidak dipasang cincin hubung singkat.

1. Kontaktor Magnet Arus Searah (DC)Kontaktor magnet arus searah (DC) terdiri dari sebuah kumparan yang intinya terbuat dari besi. Jadi bila arus listrik mengalir melalui kumparan, maka inti besi akan menjadi magnet. Gaya magnet inilah yang digunakan untuk menarik angker yang sekaligus menutup/ membuka kontak. Bila arus listrik terputus ke kumparan, maka gaya magnet akan hilang dan pegas akan menarik/menolak angker sehingga kontakkembali membuka atau menutup.

Untuk merancang kontaktor arus searah yang besar dibutuhkan tegangan kerja yang besar pula, namun hal ini akan mengakibatkan arus yang melalui kumparan akan besar dan kontaktor akan cepat panas. Jadi kontaktor magnet arus searah akan efisien pada tegangan kerja kecil seperti 6 V, 12 V dan 24 V.

Gambar 1. Simbol dan gambar fisik kontaktor magnet DC

Bentuk fisik relay dikemas dengan wadah plastik transparan, memiliki dua kontak SPDT (Single Pole Double Throgh) Gambar 2.1, satu kontak utama dan dua kontak cabang). Relay jenis ini menggunakan tegangan DC 6V, 12 V, 24 V, dan 48 V. Juga tersedia dengan tegangan AC 220 V. Kemampuan kontak mengalirkan arus listrik sangat terbatas kurang dari 5 ampere. Untuk dapat mengalirkan arus daya yang besar untuk mengendalikan motor induksi, relay dihubungkan denganBila kontaktor untuk arus searah digunakan pada arus AC makakemagnetannya akan timbul dan hilang setiap saat mengikuti gelombang arus AC.

1. Kontaktor Magnet Arus Bolak balik (AC)Kontruksi kontaktor magnet arus bolak-balik pada dasarnya sama dengan kontaktor magnet arus searah. Namun karena sifat

arus bolak-balik bentuk gelombang sinusoida, maka pada satu periode terdapat dua kali besar tegangan sama dengan nol. Jika frekuensi arus AC 50 Herz berarti dalam 1 detik akan terdapat 50 gelombang. Dan 1 periode akan memakan waktu 1/50= 0,02 detik yang menempuh dua kali titik nol. Dengan demikian dalam 1 detik terjadi 100 kali titik nol atau dalam1 detik kumparan magnet kehilangan magnetnya 100 kali.

Gambar 2. Simbol dan kode angka serta bentuk fisik dari kontaktor

Karena itu untuk mengisi kehilangan magnet pada kumparan

magnet akibat kehilangan arus maka dibuat belitan hubung singkat yang berfungsi sebagai pembangkit induksi magnet ketika arus magnet pada kumparan magnet hilang. Dengan demikian maka arus magnet pada kontaktor akan dapat dipertahankan secara terus menerus (kontinu).Bila kontaktor yang dirancang untuk arus AC digunakan pada arus DC maka pada kumparan itu tidak timbul induksi listrik sehingga kumparan menjadi panas. Sebaliknnya, bila kontaktormagnet untuk arus DC yang tidak mempunyai belitan hubung singkat diberikan arus AC maka pada kontaktor itu akan bergetar yang disebabkan oleh kemagnetan pada kumparan magnetnya timbul dan hilang setiap 100 kali.

Kontaktor akan bekerja normal bila tegangannya mencapai 85 %dari tegangan kerja, bila tegangan turun kontaktor akan bergetar.Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal menutup (Normally Close = NC). Kontak No berarti saatkontaktor magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bilakontaktor bekerja kontak itu menutup/ menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.

Gambar 3. Simbol-simbol kontaktor magnet. a) Kumparan (coil), b) Kontak Utama, c) Kontak bantu

Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk kontak utama dan

kontak bantu. Kontak utama terdiri dari kontak NO dan kontakbantu terdiri dari kontak NO dan NC. Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk pesawat pemakai listrik misalnya motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan untuk kumparan magnet, alt bantu rangkaian, lampu-lampu indikator, dan lain-lain.Dari informasi diatas dapat dilihat bahwa keuntungan penggunaan kontaktor magnet daripada saklar togel dan saklarCam adalah,* Arus listrik yang mengalir pada saklar pengontrol sangat kecil dibandingkan arus beban.* Dapat mengontrol beban listrik dari tempat jauh dengan kerugian tegangan yang relatif kecil.

ilmu

Hai... kali ini saya akan mempostingkan beberapa gambar rangkaian motor listrik 3 fasa beserta cara kerjanya, mohon maaf bila ada kekurangan?

Motor Listrik 3 Fasa Putar Kanan Kiri

Rangkaian pengendali motor ini, dapat memutar motor kearahkanan dan kiri, menggunakan 2 buah magnetic kontaktor, yangakan di tukar salah satu fasanya, dan menukar NC (normalyclose) pada rangkaian kontrol (lihat gambar). pada saat NO(normaly open) S2 ditekan maka K1 bekerja dan motor akanberputar, dan saat NO S3 ditekan maka NC S3 akan memutuskanK1, dan K2 akan bekerja serta motor akan berputarke arahsebaliknya, tekan tombol S1 untuk berhenti/ memutuskanrangkain.Keterangan gambar : F1,2,3 =MCB 3 fasaF4 =MCB 1 fasaF0 =TOR(thermal overload relay)K1,2 =Magnetic KontaktorS1,2,3 =Tombol/ Push ButtonM =Motor 3 fasa

Motor listrik 3 Fasa Running Jogging Incing

Rangkaian pengendali motorini, sama seperti rangkaian sebelumnya yaitu sama-samamemutar salah satu fasanya pada rangkaian utama. pertamatekan S2 untuk menjalankan K1 dan memutar motor dan ini disebut running, jika ingin berhenti perlahan tekan S3berkali-kali sampai motor berhenti, ini di sebut jogging,jika incing tekan tombol S4 maka K1 mati dan K2 akan bekerjaserta menjalan kan motor untuk berputar ke arah sebaliknya,dan tekan S5 untuk jogging, untuk mematikan rangkaian tekanS1.Keterangan gambar : F1,2,3 =MCB 3 fasaF4 =MCB 1 fasaF0 =TOR(thermal overload relay)K1,2 =Magnetic KontaktorS1,2,3,4,5 =Tombol/ Push ButtonM =Motor 3 fasa