Proposal Rapid Rural Appraisal

31
A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia. Pendidikan dapat menjadikan manusia untuk lebih cerdas dan berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan juga dianggap sebagai sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia seutuhnya. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan selalu diupayakan pemerintah Indonesia seiring perkembangan zaman agar manusia dapat mengikuti perubahan zaman yang terus berubah-ubah. Permasalahan yang timbul akibat dari pendidikan yang tidak merata bagi masyarakat pedesaan terutama pedesaan terpencil adalah sarana dan prasarana yang tidak memadai di sebuah sekolah di desa setempat, biaya sekolah yang mahal, medan yang sulit dan jauh untuk mencapai ke sekolah. Salah satu pedesaan terpencil yang minim akan pendidikan adalah pendidikan di daerah pedesaan tepatnya di Desa Pandanarum yaitu merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara. Desa tersebut berjarak kurang lebih 48 km dari kota Banjarnegara. Sebagian besar masyarakat di daerah tersebut Rapid Rural Appraisal 1

Transcript of Proposal Rapid Rural Appraisal

A.LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat

penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia.

Pendidikan dapat menjadikan manusia untuk lebih

cerdas dan berguna bagi diri sendiri, masyarakat,

bangsa dan negara. Pendidikan juga dianggap

sebagai sarana untuk meningkatkan sumber daya

manusia seutuhnya. Oleh karena itu, pembaharuan

pendidikan selalu diupayakan pemerintah Indonesia

seiring perkembangan zaman agar manusia dapat

mengikuti perubahan zaman yang terus berubah-ubah.

Permasalahan yang timbul akibat dari pendidikan

yang tidak merata bagi masyarakat pedesaan

terutama pedesaan terpencil adalah sarana dan

prasarana yang tidak memadai di sebuah sekolah di

desa setempat, biaya sekolah yang mahal, medan

yang sulit dan jauh untuk mencapai ke sekolah.

Salah satu pedesaan terpencil yang minim akan

pendidikan adalah pendidikan di daerah pedesaan

tepatnya di Desa Pandanarum yaitu merupakan sebuah

desa yang terletak di Kecamatan Pandanarum

Kabupaten Banjarnegara. Desa tersebut berjarak

kurang lebih 48 km dari kota Banjarnegara.

Sebagian besar masyarakat di daerah tersebut

Rapid Rural Appraisal 1

bermata pencaharian sebagai petani dengan tingkat

pendidikan masih relatif rendah. Para remaja di

daerah tersebut umumnya lebih senang urbanisasi ke

kota-kota besar. Kualitas pendidikan daerah

pedesaan yang masih belakang membuat pemerintah

sulit menetapkan standar pendidikan yang tinggi,

mengingat dunia pendidikan di luar sudah semakin

maju dan kita dituntut untuk dapat mengimbangi

mereka, sedangkan di daerah pedesaan masih sangat

kurangnya fasilitas pendidikan dan adanya masalah

sosial yang ada di masyarakat pedesaan tersebut

dalam memperoleh pendidikan rendahnya tingkat mutu

pendidikan di daerah pedesaaan dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Misalnya, rendahnya mutu

pendidikan siswa pedesaan karena dilatarbelakangi

rendahnya minat dari orang tua pula untuk

menyekolahkan anak mereka. Pola pikir itu yang

sulit diubah, karena biasanya di daerah pedesaan

lebih dipentingkan untuk bekerja daripada

mengenyam pendidikan. Masyarakat ‘yang berpikiran

sempit’ memandang bahwa pendidikan formal tidak

begitu penting. Mereka merasa percuma saja sekolah

karena hanya akan menghabiskan banyak biaya.

Terlebih lagi kondisi masyarakat desa yang

mayoritas bukan dari kalangan yang berada.

Kesadaran orang tua akan dunia pendidikan yang

Rapid Rural Appraisal 2

rendah juga menjadi penghambat majunya dunia

pendidikan pedesaan. Pola pikir dari masyarakat

desa yang menganggap bahwa anak diwajibkan

membantu untuk meringankan beban orang tua,

sehingga sekolah bukanlah menjadi kewajiban bagi

anak. Letak geografis daerah pedesaan membuat

akses pendidikan sulit untuk dijangkau. Selain

itu, kurangnya SDM yang memadai juga menjadi

penyebab terhambatnya pendidikan di pedesaan.

Kualifikasi guru yang kurang professional ditambah

lagi dengan sarana dan prasarana sekolah yang

tidak memadai, memperburuk pendidikan di pedesaan

itulah perlu adanya solusi dalam permasalahan

sosial di masyarakat pedesaan di Desa Pandanarum

Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara.

B.IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas dapat

diidentifikasi permasalahan di Desa Pandanarum

Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara antara

lain:

1. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting

bagi keberlangsungan hidup manusia.

Rapid Rural Appraisal 3

2. Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan

sumber daya manusia seutuhnya.

3. Pembaharuan pendidikan selalu diupayakan

pemerintah Indonesia untuk mengikuti

perkembangan zaman.

4. Pendidikan yang tidak merata bagi masyarakat

pedesaan.

5. Sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai

di Desa Pandanarum Kecamatan Pandanarum

Kabupaten Banjarnegara.

6. Desa Pandanarum merupakan salah satu desa yang

tingkat kesadaran pendidikannya masih rendah.

7. Rendahnya kesadaran orangtua untuk

menyekolahkan anak mereka.

8. Pola pikir masyarakat yang beranggapan bahwa

pendidikan formal tidak begitu penting.

9. Letak geografis daerah pedesaan membuat akses

pendidikan sulit untuk dijangkau.

C.RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang dapat diperoleh dari

identifikasi masalah di atas adalah:

Rapid Rural Appraisal 4

1. Jenjang pendidikan apakah yang rata-rata

didapatkan oleh masyarakat di Desa Pandanarum ?

2. Faktor apa sajakah yang menyebabkan masyarakat

memiliki pendidikan yang rendah ?

3. Dampak apakah yang ditimbulkan dari rendahnya

pendidikan yang di dapatkan oleh masyarakat ?

D.KAJIAN TEORI

1. PENDIDIKAN

a. Arti Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat.

Rapid Rural Appraisal 5

Pengertian pendidikan menurut para ahli:

John Stuart Mill (filosof Inggris, 1806-

1873 M) menjabarkan bahwa Pendidikan itu

meliputi segala sesuatu yang dikerjakan

oleh seseorang untuk dirinya atau yang

dikerjakan oleh orang lain untuk dia,

dengan tujuan mendekatkan dia kepada

tingkat kesempurnaan.

Menurut H. Horne, adalah proses yang

terus menerus (abadi) dari penyesuaian

yang lebih tinggi bagi makhluk manusia

yang telah berkembang secara fisik dan

mental, yang bebas dan sadar kepada

tuhan, seperti termanifestasi dalam alam

sekitar intelektual, emosional dan

kemanusiaan dari manusia.

M.J. Longeveled bahwa Pendidikan

merupakan usaha, pengaruh, perlindungan

dan bantuan yang diberikan kepada anak

agar tertuju kepada kedewasaannya, atau

lebih tepatnya membantu anak agar cukup

cakap melaksanakan tugas hidupnya

sendiri.

John Dewey, mengemukakan bahwa

pendidikan adalah suatu proses

Rapid Rural Appraisal 6

pembaharuan makna pengalaman, hal ini

mungkin akan terjadi di dalam pergaulan

biasa atau pergaulan orang dewasa dengan

orang muda, mungkin pula terjadi secara

sengaja dan dilembagakan untuk untuk

menghasilkan kesinambungan social.

Proses ini melibatkan pengawasan dan

perkembangan dari orang yang belum

dewasa dan kelompok dimana dia hidup.

Edgar Dalle mengemukakan bahwa

Pendidikan merupakan usaha sadar yang

dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan

pemerintah melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, dan latihan, yang

berlangsung di sekolah dan di luar

sekolah sepanjang hayat untuk

mempersiapkan peserta didik agar dapat

mempermainkan peranan dalam berbagai

lingkungan hidup secara tetap untuk masa

yang akan datang.

Pendidikan meliputi pengajaran keahlian

khusus dan juga sesuatu yang tidak dapat

dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian

pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan.

Salah satu dasar utama pendidikan adalah

untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

Rapid Rural Appraisal 7

Pendidikan adalah proses pembelajaran yang

didapat oleh setiap manusia (Peserta Didik)

untuk dapat membuat manusia (Peserta Didik)

itu mengerti, paham, dan lebih dewasa serta

mampu membuat manusia (Peserta Didik) lebih

kritis dalam berpikir.

b. Fungsi Pendidikan

Menurut seorang pakar, David Popenoe,

pendidikan memiliki fungsi-fungsi yang

berhubungan dengan perkembangan resepsi

sosial seseorang seperti sumber inovasi

sosial, sarana pengajaran tentang adanya

berbagai corak dan kultur kepribadian,

transmisi kebudayaan, menjamin integrasi

sosial dan memilih serta mengajarkan berbagai

peranan dalam kehidupan sosial. Diharapkan

pada kemudian hari seseorang dapat menjadi

pribadi yang peka akan kehidupan sosial di

sekitarnya.

Fungsi lain dari lembaga pendidikan:

Menanamkan keterampilan yang diperlukan

untuk ikut ambil bagian dalam demokrasi.

Mengembangkan bakat yang dimiliki tiap

orang demi kepentingan pribadi dan

masyarakat.

Rapid Rural Appraisal 8

Mempersiapkan anggota masyarakat untuk

dapat mencari nafkah.

Melestarikan kebudayaan.

Mengurangi pengendalian orang tua.

Melalui mekanisme pendidikan di sekolah,

orang tua melimpahkan wewenang dan tugas

dalam mendidik anak pada pihak sekolah.

Sebagai sarana untuk mengakomodir

perselisihan paham seperti perbedaan

pandangan antara pihak sekolah dan pihak

umum tentang beberapa nilai tertentu

misalnya keterbukaan pendidikan seks dan

lain sebagainya.

Menjaga system kelas sosial. Pendidikan

sekolah adalah sebagai sarana siswa

melangkah ke tahapan dimana pada

akhirnya dapat memiliki status sosial

yang sama atau lebih tinggi dari orang

tuanya. Di sekolah juga diajarkan untuk

dapat menerima berbagai perbedaan dan

status yang ada di masyarakat.

Pendidikan sekolah juga dianggap mampu

memperpanjang masa remaja seseorang

karena peserta didik dianggap masih

tergantung secara psikologis dan

finansial pada orang tuanya.

Rapid Rural Appraisal 9

c. Tujuan Pendidikan

Telah dijelaskan di pemukaan UUD 1945 alinea

ke 4 ialah Tujuan Pendidikan Nasional adalah

mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya,

yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan

keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta

rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan. Selain itu tujuan

pendidikan adalah menciptakan seseorang yang

berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki

pandangan yang luas kedepan untuk mencapai

suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu

beradaptasi secara cepat dan tepat di dalam

berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu

sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik

dalam segala aspek kehidupan. Jadi salah satu

konsep pendidikan itu sendiri adalah untuk

sarana motivasi diri supaya menjadi lebih

baik. Pendidikan bisa saja berawal dari

Rapid Rural Appraisal 10

sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan

oleh banyak orang dengan memainkan musik dan

membaca kepada bayi dalam kandungan dengan

harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum

kelahiran.

d. Jenis Pendidikan

Pendidikan dapat berlangsung di lingkungan

keluarga, masyarakat, dan sekolah. Pendidikan

di keluarga seringkali disebut dengan

pendidikan informal, pendidikan di masyarakat

disebut pendidikan non-formal dan pendidikan

di sekolah disebut pendidikan formal. Dalam

teminologi perundang-undangan, pendidikan

dalam keluarga merupakan jalur pendidikan

luar sekolah. Selain keluarga, jalur

pendidikan luar sekolah diselenggarakan dalam

bentuk antara lain: Kelompok belajar dan

lembaga kursus, yang menyelenggarakan

kegiatan pembelajaran atau pelatihan yang

tidak harus berjenjang dan berkesinambungan.

e. Jenjang Pendidikan di Indonesia

Menurut Permendikbud No.3 Tahun 2013 yang

merujuk pada UU No.20 Tahun 2003 tentang

Sisdiknas Jenjang pendidikan adalah tahapan

Rapid Rural Appraisal 11

pendidikan yang ditetapkan berdasarkan

tingkat perkembangan peserta didik, tujuan

yang akan dicapai, dan kemampuan yang

dikembangkan. Menurut UU No.20 Tahun 2003

tentang Sisdiknas : Jenjang pendidikan formal

di Indonesia terdiri atas pendidikan dasar,

pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Jenjang Pendidikan Dasar

Jenjang pendidikan dasar merupakan jenjang

pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan

menengah (jenjang pendidikan paling dasar

pada pendidikan formal di Indonesia yang

ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari

kelas 1 sampai kelas 6. Lulusan sekolah dasar

dapat melanjutkan pendidikan ke Sekolah

Menengah Pertama dan/atau sederajat). Jenjang

pendidikan dasar di Indonesia berbentuk

Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah

(MI) atau bentuk lain yang sederajat serta

Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah

Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang

sederajat. Di Indonesia pelajar sekolah dasar

umumnya berusia sekitar 7-12 tahun. Di

Indonesia, setiap warga negara berusia 7-15

tahun tahun wajib mengikuti pendidikan dasar,

Rapid Rural Appraisal 12

yakni sekolah dasar (atau sederajat) 6 tahun

dan sekolah menengah pertama (atau sederajat)

3 tahun. Untuk belajar di SMP/MTs atau yang

sederajat, anak-anak usia SMP dapat memilih

sekolah yang sesuai dengan pilihan dan

kesempatan yang dimiliki, seperti: SMP Negeri

atau SMP Swasta Biasa, SD-SMP Satu Atap, SMP

Terbuka, MTs Negeri atau MTs Swasta atau

sekolah lainnya yang sederajat, Pondok

Pesantren Salafiyah yang menyelenggarakan

program Wajib Belajar.

Menurut PP 47 Tahun 2008 : Wajib belajar

adalah program pendidikan minimal yang harus

diikuti oleh warga negara Indonesia atas

tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah

daerah yang berfungsi untuk mengupayakan

perluasan dan pemerataan kesempatan

memperoleh pendidikan yang bermutu bagi

setiap warga negara Indonesia dan bertujuan

memberikan pendidikan minimal bagi warga

negara Indonesia untuk dapat mengembangkan

potensi dirinya agar dapat hidup mandiri di

dalam masyarakat atau melanjutkan pendidikan

ke jenjang yang lebih tinggi.

Jenjang Pendidikan Menengah

Rapid Rural Appraisal 13

Pendidikan menengah merupakan lanjutan

pendidikan dasar yang terdiri atas pendidikan

menengah umum dan pendidikan menengah

kejuruan berbentuk Sekolah Menengah Atas

(SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan

(MAK), atau bentuk lain yang sederajat. Di

Indonesia pelajar sekolah pada jenjang

pendidikan menengah umumnya berusia sekitar

15-18 tahun.

Jenjang Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi merupakan jenjang

pendidikan setelah pendidikan menengah yang

mencakup program pendidikan diploma, sarjana,

magister, spesialis, dan doktor yang

diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan

sistem terbuka. Perguruan tinggi dapat

berbentuk akademi, politeknik, sekolah

tinggi, institut, atau universitas.

f. Manfaat Pendidikan

Manfaat pendidikan bagi seseorang yaitu agar

dapat mengembangkan potensi dirinya sehingga

akan mendapatkan kekuatan spiritual

Rapid Rural Appraisal 14

keagamaan, lalu bisa mengendalikan dirinya,

memiliki pribadi yang lebih baik dan juga

meningkatkan kecerdasan, memiliki akhlak yang

mulia disertai berbagai keterampilan untuk

dirinya dan masyarakat secara luas dan juga

bagi bangsa dan negara.

T.W. Schultz, dalam bukunya The Economic

Value of Education, mengidentifikasi beberapa

kategori manfaat pendidikan. Salah satu dari

kategori manfaat itu adalah manfaat-manfaat

ekonomis yang akan didapatkan dari

pendidikan, yaitu menemukan bakat yang

potensial, peningkatan kapabilitas seseorang

sehingga dapat menyesuaikan dalam perubahan

kesempatan kerja, penyiapan tenaga guru, dan

penyediaan sumber daya manusia untuk

mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu,

pendidikan juga bermanfaat untuk

mempersiapkan manusia menjadi warga negara

yang lebih baik, dapat mengapresiasi dan

mengakui budaya lain secara lebih luas,

mengurangi ketergantungan kepada pasar

berbagai jasa, sebagai sumber pemasukan pajak

penghasilan, serta memberi kesempatan kepada

generasi yang akan datang untuk memiliki

Rapid Rural Appraisal 15

pendidikan yang lebih baik, dan oleh karena

itu, pendidikan juga bermanfaat untuk

menjadikan masa depan lebih baik.

g. Pentingnya Pendidikan Bagi Masyarakat

Pendidikan adalah sesuatu yang umum, bahkan

sudah menjadi kebutuhan primer dalam

masyarakat sekarang ini. Dengan adanya

pendidikan, setiap masyarakat dihimbau untuk

mengambil pendidikan tersebut, karena

sangatlah berdampak pada kehidupan yang akan

datang. Pendidikan itu identik dengan

kehidupan bangsa dan negara, yang menjadikan

suatu negara itu memiliki bangsa, daerah

bahkan golongan adalah suatu masyarakat.

Masyarakat adalah orang – orang yang berdiam

di suatu daerah yang memiliki karakteristik

yang sama, memiliki rasa senasib

sependeritaan yang hidup dengan bahasa yang

sama dan berdiam dalam satu wilayah negara.

Setiap masyarakat dihimbau untuk dididik oleh

para pendidik supaya masyarakat tidak

ketinggalan bahkan tidak berdiam dalam

kebodohan.

Rapid Rural Appraisal 16

Pentingnya pendidikan dalam kehidupan

masyarakat dikarenakan, bertambah majunya

ilmu pengetahuan pada saat ini, dan

perkembangan jaman yang sangat pesat,

sehingga sama – sama semua elemen bangsa dan

negara yang di sebut dengan masyarakat

bersatu, maju dan berjuang untuk lebih baik.

E.METODE PENELITIAN

Dalam melakukan sebuah penelitian ada beberapa

metode yang bisa diterapkan untuk mempermudah

dalam pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini

penulis akan menggunakan dua metode sekaligus

diantaranya yaitu :

1. Wawancara (interview)

Secara umum yang dimaksud dengan wawancara

adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan

yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab

lisan secara sepihak, berhadapan muka dan

dengan arah serta tujuan yang ditentukan (Anas

Sudijono, 2005:82).

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumplan

data apabila peneliti ingin melakukan studi

Rapid Rural Appraisal 17

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang

harus diteliti. (Sugiyono, 2006:194)

mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang

peneliti dalam menggunakan metode interview

adalah sebagai berikut:

1) Bahwa subyek (responden) adalah orang yang

paling tahu tentang dirinya sendiri.

2) Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada

peneliti adalah benar dan dapat dipercaya.

3) Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya

adalah sama dengan apa yang dimaksudkan

peneliti.

2. Observasi

Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan

keterangan atau data yang dilakukan dengan

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap fenomena-fenomena yang

sedang dijadikan sasaran pengamatan. (Anas

Sudijono, 2005:76).

Observasi sebagai teknik pengumpulan data

mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan

dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuisioner. Kalau wawancara dan kuisioner selalu

berkomunikasi dengan orang, maka observasi

Rapid Rural Appraisal 18

tidak terbatas pada orang tetapi juga obyek-

obyek alam yang lain. Sedangkan menurut

Sugiyono (2006:203) mengemukakan bahwa

observasi merupakan suatu proses yang kompleks,

suatu proses yang tersusun dari berbagai proses

biologis dan psikologis. Dua diantara yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan

ingatan.

Menurut Nana Sudjana (1992:84) megemukakan

bahwa observasi atau pengamatan sebagai alat

penilai banyak digunakan untuk mengukur tingkah

laku individu ataupun proses terjadinya suatu

kegiatan yang dapat diamati dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan.

Dalam penelitian ini observasi juga dilakukan

untuk mengamati kegiatan dalam proses

pembelajaran siswa. Peneliti melakukan

observasi didalam kelas guna mengatahui dan

mengamati siswa pada saat proses pembelajaran

sebagai pedoman untuk nantinya pada waktu

peneliti akan melakukan penelitian tindakan

kelas. Selain itu juga peneliti melakukan

observasi fisik sekolah. Hasil observasi

tersebut akan dituliskan pada sebuah lembaran

kertas yang sudah dipersiapkan.

Rapid Rural Appraisal 19

F.HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Data

a. Deskripsi Tempat

Penelitian ini dilakukan di Desa Pandanarum

Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara.

Desa Pandanarum terletak kurang lebih 48 km

sebelah utara Kota Banjarnegara. Desa

Pandanarum merupakan salah satu daerah

terpencil yang ada di Kabupaten Banjarnegara.

Akses menuju Desa Pandanarum terbilang cukup

sulit karena melewati kebun kebun liar.

Jalanan di desa ini masih dari tanah dan

belum di aspal sehingga ketika hujan turun

jalanan menjadi licin. Jalanan rusak juga

menjadi salah satu faktor penyebab peradaban

di desa tersebut cenderung di tempat.

Kendaraan roda empat sulit untuk mengakses

sebagain wilayah desa ini dikarenakan jalanan

yang tersedia hanya dapat diakses oleh

kendaraan roda dua. Selain jalanan yang masih

dari tanah, banyak titik-titik daerah rawan

longsor yang terjadi hal ini disebabkan

karena keadaan tanah yang gembur tidak padat

sehingga apabila hujan lebat turun terkadang

terjadi longsor karena pohon yang menahannya

Rapid Rural Appraisal 20

adalah pohon salak. Meskipun kepala desa

telah meminta bantuan kepada aparat

pemerintahan akan tetapi belum ada realisasi

bantuan dari aparat pemerintah setempat.

b). Mata Pencaharian Penduduk

Penduduk di daerah tersebut mayoritas bekerja

sebagai petani dan peternak. Tingkat

pendidikan masyarakatnya juga masih rendah.

c). Tingkat Lulusan Pendidikan

Rapid Rural Appraisal 21

No. Jenis Pekerjaan Jumlah dalam 1 RT

1. Buruh 202. Petani 453. Peternak 324. PNS 5Total yang Bekerja 102

No Angkatan Kerja Jumlah1. Tidak tamat SD 482. Tamat SMP 323. Tamat SMA 264. Tamat Perguruan Tinggi 4

Jumlah 110

2. Analisis Data

Desa Pandanarum merupakan desa yang berada di

Kabupaten Banjarnegara. Terletak jauh dari

peradaban perkotaan sehingga desa ini belum

maju dalam pembangunan desa. Memiliki

perekonomian menengah kebawah, mayoritas

warganya bekerja sebagai petani dan peternak.

Jumlah angkatan kerja di desa ini terbilang

cukup banyak, akan tetapi lapangan pekerjaan

yang tersedia masih terbatas. Kebanyakan

anak-anak yang sudah lulus sekolah memilih

membantu pekerjaan orangtuanya dibandingkan

dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi. Banyak orang tua yang tidak

menyekolahkan anaknya sampai ke pendidikan

yang lebih tinggi, disana anak-anak banyak

sekali yang hanya tamatan SD, SMP yang

melanjutkan ke SMA ataupun ke perguruan

tinggi masih sangat sedikit sekali karena

lebih banyak yang lebih senang langsung

Rapid Rural Appraisal 22

bekerja ataupun membantu orang tua mereka

sebagai peternak dan petani. Pola pikir

masyarakat yang masih sangat kurang untuk

menyekolahkan anaknya ke pendidikan yang

lebih tinggi sehingga banyak anak-anak mereka

yang begitu lulus SMP langsung menikah,

pernikahan dini memang sering terjadi di Desa

Pandanarum ini dikarenakan kurangnya

kesadaran warganya akan arti penting

pendidikan. Pernikahan yang terjadi biasanya

dialami oleh anak perempuan yang berusia

sekitar 17 tahun. Mereka begitu lulus SMP

kemudian dipinang oleh pemuda yang lebih tua

darinya. Pernikahan ini disebabkan oleh

beberapa factor diantaranya ialah: a).

anggapan bahwa perempuan tidak usah sekolah

tinggi-tinggi karena yang harus dilakukan

perempuan ialah bekerja di dapur, b). tidak

adanya biaya untuk melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi, seperti yang kita

tahu bahwa biaya pendidikan semakin hari

semakin tinggi. Buku-buku yang seharusnya

bisa menjadi media penunjang pembelajaran

menjadi sulit didapatkan karena harganya yang

mahal dan kurikulum pendidikan di Indonesia

yang selalu berubah-ubah.

Rapid Rural Appraisal 23

G.REKOMENDASI KEBIJAKAN

Dengan melihat masalah sosial yang terjadi di Desa

Pandanarum Kecamatan Pandanarum Kabupaten

Banjarnegara maka saya merekomendasikan solusi

sebagai berikut:

1. Sosialisasi akan pentingnya pendidikan bagi

anak usia sekolah. Sosialisasi akan pentingnya

pendidikan di selenggarakan di Desa Pandanarum

Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara.

Sosialisasi ini bertujuan agar warga sekitar

memahami arti pentingnya pendidikan. Anak-anak

di Desa Pandanarum harus memiliki niat untuk

sekolah. Karena dalam pembelajaran agar

mencapai hasil yang maksimal harus didahului

dengan niat untuk belajar. Apabila anak-anak

usia pelajar di desa ini tidak ada yang berniat

untuk melanjutkan sekolah maka akan percuma

Rapid Rural Appraisal 24

saja apabila mereka disekolahkan setinggi

mungkin. Untuk itu perlu adanya sosialisasi

kepada anak-anak usia pelajar di desa Pandarum

agar terus memiliki niat untuk bersekolah dan

mengenyam pendidikan setinggi mungkin.

2. Penyuluhan kepada orang tua di Desa Pandanarum

Kecamatan Pandanarum Kabupaten Banjarnegara

agar mau menyekolahkan anak mereka setinggi-

tingginya.

Untuk meningkatkan kualitas dalam proses

pembelajaran diperlukan dukungan dari berbagai

pihak, diantaranya orangtua siswa itu sendiri.

Orangtua bertanggungjawab dalam pemenuhan

kebutuhan pendidikan bagi anak. Misalnya dalam

pembiayaan, seperti pembelian buku-buku

sekolah, alat tulis, seragam, uang saku, dll.

Seperti pepatah Carilah ilmu sampai ke Negeri Jiran. Maka

anak-anak harus di sekolahkan sampai jenjang

perguruan tinggi. Penyuluhan ini menjelaskan

bahwa Ilmu yang di dapat akan selalu

bermanfaat bagi anak dan lingkungannya sampai

akhir hayat.

3. Peningkatan fasilitas dan akses sekolah yang

harusnya di berikan oleh pemerintah agar

masyarakat tidak kesulitan untuk menuju ke

sekolah.

Rapid Rural Appraisal 25

Pemerataan pendidikan yang belum maksimal

merupakan masalah yang harus segera di

selesaikan oleh pemerintah. Karena, kesenjangan

yang terjadi antara di desa dan di kota

menimbulkan tidak meratanya sarana dan

prasarana yang ada di sekolah desa dan sekolah

di kota. Keterbatasan sarana dan prasarana

terjadi di Desa Pandanarum Kecamatan Pandanarum

Kabupaten Banjarnegara. Padahal sarana dan

prasarana pendidikan diperlukan untuk menunjang

kegiatan belajar mengajar agar sesuai dengan

standard pendidikan di Indonesia. Jalur akses

yang sulit juga membuat desa ini tertinggal

dari peradaban kota yang sudah modern. Oleh

karena itu perlu adanya bantuan dari pemerintah

untuk memperbaiki akses di Desa Pandanarum,

terutama akses menuju ke sekolah agar dapat

mempermudah masyarakat untuk menuju ke sekolah.

4. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang

bahaya menikah di usia dini.

Pernikahan merupakan hal yang sacral di

lakukan. Dalam pernikahan diperlukan berbagai

kematangan, dari segi fisik maupun mental.

Selain itu diperlukan adanya bekal untuk

membina rumah tangga. Pernikahan dini juga

rentan terhadap perceraian.

Rapid Rural Appraisal 26

Berikut beberapa dampak negative dari

pernikahan dini:

Dampak terhadap hukum

Adanya pelanggaran terhadap 3 Undang-undang di

negara kita yaitu:

a. UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan Pasal

7 (1) Perkawinan hanya diizinkan jika pihak

pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak

wanita sudah mencapai umur 16 tahun. Pasal 6

(2) Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang

belum mencapai umur 21 tahun harus mendapat

izin kedua orang tua. b. Pasal 26 (1) Orang tua

berkewajiban dan bertanggung jawab untuk:

mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi

anak

1.) menumbuh kembangkan anak sesuai dengan

kemampuan, bakat dan minatnya dan; 2.) mencegah

terjadinya perkawinan pada usia anak-anak.

c. UU No.21 tahun 2007 tentang PTPPO. Patut

ditengarai adanya penjualan/pemindah tanganan

antara kyai dan orang tua anak yang

mengharapkan imbalan tertentu dari perkawinan

tersebut.

 

Dampak biologis

Rapid Rural Appraisal 27

Anak secara biologis alat-alat reproduksinya

masih dalam proses menuju kematangan sehingga

belum siap untuk melakukan hubungan seks dengan

lawan jenisnya, apalagi jika sampai hamil

kemudian melahirkan. Jika dipaksakan justru

akan terjadi trauma, perobekan yang luas dan

infeksi yang akan membahayakan organ

reproduksinya sampai membahayakan jiwa anak.

Patut dipertanyakan apakah hubungan seks yang

demikian atas dasar kesetaraan dalam hak

reproduksi antara isteri dan suami atau adanya

kekerasan seksual dan pemaksaan (penggagahan)

terhadap seorang anak.

Dampak Psikologis

Secara psikis anak juga belum siap dan mengerti

tentang hubungan seks, sehingga akan

menimbulkan trauma psikis berkepanjangan dalam

jiwa anak yang sulit disembuhkan. Anak akan

murung dan menyesali hidupnya yang berakhir

pada perkawinan yang dia sendiri tidak mengerti

atas putusan hidupnya. Selain itu, ikatan

perkawinan akan menghilangkan hak anak untuk

memperoleh pendidikan (Wajar 9 tahun), hak

bermain dan menikmati waktu luangnya serta hak-

hak lainnya yang melekat dalam diri anak.

Rapid Rural Appraisal 28

Dampak Sosial

Fenomena sosial ini berkaitan dengan faktor

sosial budaya dalam masyarakat patriarki yang

bias gender, yang menempatkan perempuan pada

posisi yang rendah dan hanya dianggap pelengkap

seks laki-laki saja. Kondisi ini sangat

bertentangan dengan ajaran agama apapun

termasuk agama Islam yang sangat menghormati

perempuan (Rahmatan lil Alamin). Kondisi ini

hanya akan melestarikan budaya patriarki yang

bias gender yang akan melahirkan kekerasan

terhadap perempuan.

Dari uraian tersebut jelas bahwa pernikahan

dini atau perkawinan dibawah umur (anak) lebih

banyak mudharat daripada manfaatnya. Oleh

karena itu patut ditentang. Orang tua harus

disadarkan untuk tidak mengizinkan

menikahkan/mengawinkan anaknya dalam usia dini

dan harus memahami peraturan perundang-undangan

untuk melindungi anak.

Rapid Rural Appraisal 29

DAFTAR PUSTAKA

Sajogyo, Pujiwati. 1996. Sosiologi Pedesaan.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mulyana, Rohmat. 2005. Membangun Bangsa Melalui

Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

file:///D:/RRA%20Fiera/bahan%20RRA/Pentingnya

%20Pendidikan%20bagi%20Semua%20Orang%20_

%20Pentingnya%20Pendidikan.htm diunduh pada 19

Desember pukul 09.00

Rapid Rural Appraisal 30

file:///D:/RRA%20Fiera/bahan%20RRA/pentingnya

%20pendidikan%20bagi%20semua%20orang.htm diunduh

pada 29 Desember 2014 pukul 09.01

http://www.artikelbagus.com/2012/11/

pengertianpendidikan.html#ixzz3MVSyBRHh diunduh pada

20 Desember 2014 pukul 09.00

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan diunduh pada20 Desember 2014 pukul 09.00

http://9wiki.net/pengertian-pendidikan/ diunduh pada 20Desember 2014 pukul 09.01

file:///D:/Jenjang%20Pendidikan%20di%20Indonesia%20_

%20Kang%20Nash%20Blogs.htm diunduh pada 20 Desember

2014 pukul 09.04

http://murni-uni.blogspot.com/2010/11/analisis-manfaat-

pendidikan.html diunduh pada 20 Desember 2014 pukul

09.05

http://moiindie.blogspot.com/2012/01/dampak-negatif-

dari-pernikahan-dini.html diunduh pada 22 Desember

2014 pukul 10.00

http://www.beritasatu.com/gaya-hidup/177423-beragam-

efek-buruk-pernikahan-dini.html diunduh pada 22

Desember 2014 pukul 10.01

Rapid Rural Appraisal 31