Perkembangan Pemahaman Bacaan
Transcript of Perkembangan Pemahaman Bacaan
W alaupun pSikologi perkembangan berkembang di Indonesia sejak beberapa puluh tahun yang lalu kemajuannya dalam berbagai bidang
baik secara kualitatif maupun kuantitatif masih memprihatinkan psikologi perkembangan adalah bidang pengetahuan yang erat
bersangkut paut dengan pembentukan kualitas pribadi yangmatang terpadu dan produktif diharapkan akan membentuk keluarga sebagal unit terkecil yang pada gilirannya nanti akan membentuk masyarakat dan bangsa
Menyadari pentingnya suatu buku acuan atau buku ajar bagi kalangan akademik serci kalangan pemerhati dan praktisi bidang ini Singgih DGunarsa - seorang pakar psikologi - mengumpulkan tulisan berstandar ilmiah dari para pakar sumbernya yakni staf pengajar bagian pSikologi perkembangan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan staf pengajar Fakultas PSikologi Universitas Tarumanegara Dengan demikian bllnga rampai yang ada di tangan Anda ini selain bermanfaat bagi mereka yang ingin mengembangkan bidang ini secara akademik juga bagi mereka yang berminat dengan perkembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang andal
Prof Dr Singglh D Gunarsa dilahlrkan pada tanggal21 Agusws 193
SetelOlh menyelesaikan pendldlkan psikologlnya pada bulan Sc~cm
Indonesia ia mengikuti pendidikan ambahan dl TavlstoCk InStltu
1969middot1970 dan meraih gelar doktor di Universltas Indone$ia pa
mengawali karier sebagai aslsten mahasiswa di Bagian Pslkologi
tahun 1960 Pada bulan Maret 1967 la mendudukl jabaan iKcpala
Perkembangan yang diJabatnya samapai tahun 1976 ketlka dla
I di hkultas yang sarna dan berakhlr 1980 Pada tahun 1989-1998
Kekhususan Pslkologi Perkembangan Program PascasMjana UI Ptd
la diangbt sebagal guru besar Setelah puma bakd ia diangkat kcmbal
emeritus di UI di samping sebagai guru besar tecap dl FakultaS Psikolo1i U
Prof Dr Singgih DGunarsa
Anak ~ iUsiaLanjut
Bunga Rampai Psikologi Perkembangan
dari Anak sampai Usia Lanjul ISBN 978-979-687-578-8
JbiilregLlJ IIIIIPT BPK G UNUNG MULL
9 7897961187238 1www bpkgm co m
Renungan
Katalog daam terbitan (KOT)
Dari anak sampai usia lanjut bunga rampal psikologi perkembangan I disunting oleh Singgih D Gunarsa - Cel 3 -Jakarta Gunung Mulia 2009 Ix 467 him 21 em
1 Psikologi - Psikologi Perkembangan I Gunarsa Singgih D II Judul 155
ISBN 976-979-687-236-1
DARI ANAK SAMPAl USIA LANJUT Bunga Rampai Psikologi Perkembangan
Diterbilkan oleh PT BPK Gunung Mulia JI Kwitang 22-23 Jakarta 10420 E-mail publishingbpkgmccm- htlpwwwbpkgmcom Anggota IKAPI Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang Cetakan ke-1 2004 Cetakan ke-3 2009
Editor Eko YA Fangohoy Korek1or Naskah Aika Uli Napitupulu-Simarangkir Seller Thesy Wahyarasmana Desain Sampul Deasy Suryani
Dallar lSi
ix
1
Bagian Pertama PSIKOLOGI ANAK
1I 1I IIIl1uan Memahami Angka dan Matematika pada Anak 11 1 Silvitri Hartana SPsi MSi 7
prl ~ lIlbangan Pemahaman Bacaan
11111 n S Psi MSi Psi 43
IIS ng dan Buku Bacaan sebagai Sumber Infonnasi IIVlsdn Ekonomi
0 I Jstari Mikarsa Ora Psi PhD 64
1 1 ~llil h Bilingual pada Anak
middot lillln S Tarigan MSi MHPEd 87
III -anak Telantar
111111 P Satiadarma Drs Psi MSIA T MCP MFCC 111
1( )ricntasi Pemahaman terhadap Keterbelakangan Mental IIiIlIJ Verauli SPsi MSi 141
v
42 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
Stigler JW Fernandez C amp Yoshida M (1998) Cultures of mathematics jnsh-uction in Japanese and American elementary classrooms TP
Rohlen amp GK LeTendre (Peny) Teaching and Learning in Japan
Cambridge UK Cambridge University Press
Stigler JW Lee S-Y amp Stevenson HW (1987) Mathematics classroom
in Japan Taiwan and the United Sta tes Child Development 58
1272-1285
Stigler JW Lee S Lucker W amp Stevenson HW (1982) Curriculum and achievement in mathematics A study of elementary school
children in Japan Taiwan and the United States Journal of Educashy
tiJlwl PsycllOlogy 74(3) 315-332
Third International Mathematics and Science Study-Repeat (TIMSS-R)
1999 In P Gonzales C Calsyn L Jocelyn K Mak D Kastberg S
Arafeh T Williams and W Tsen Pursuing Excellence Comparisons of
Illtemationni Eighth-Grade Mathematics and Science Achievement from a
us Perspective 1995 and 1999 National Center for Education Statisshy
tics US Department of Education NCES 2001-028 Washington
r)C US Government Printing Office Reh-ieved 012804 from
httpnccscugovpubs201l1 2001027 pdf
Towse J amp Saxton M (1998) Mathematics across national boundaries
Cultural and linguistic perspectives on numerical competence C
Donlan (Peny) The development of mathematical skills Hove UK
Psychology Press
Tsang S-L (1988) The mathematics chievement characteristics of Asianshy
American students RR Cocking amp JP Mestre (Peny) Linguistic
and cultural il1j1uellces on learning matheYlatic~ Hillsdale N ew Jersey
Lawrence Erlbaum
Whang PA amp Hancock GR (1994) Motivation and mathematics
achievement Comparisons between Asian-American and Nonshy
Asian students COlltelllporary fdll mtiollal PsychologIJ 19302-322
B
A B
perllembangan pemahaman BaCaan Sri Tiatri SPsi MSi Psi
PENDAHULUAN
Studi mengenai iiterasi khususnya pemahaman bacaan (reading compreshy
hension) di kalangan ilmuwan psikologi di Indonesia terhitung masih
langka Padahal studi mengenai pemahaman bacaan yang dilakukan
oleh para pakar psikologi telah banyak dilakukan di negara-negara maju
serta mencakup ratusan studi mengenai pemahaman bacaan dari berbashy
gai disiplin ilmu seperti linguistik neurologi pendidikan dan psikologi
Studi-studi mengenai pemahaman bacaan yang dilakukan para pakar psishy
kologi ini sangat beragam melibatkan aspek kognitif aspek perkembangshy
an kemampuan membaca dan aspek pengembangan pengajaran untuk
pemahaman bacaan
Mengapa kemampuan memahami bacaan sangat diperlukan Dashy
lam era globalisasi saat ini di mana komunitas dunia kian menyatu indishy
vidu yang memiliki akses ke pengetahuan dan mampu menampilkannya
secara tepat dalam cara lisan I1aupun tulisan akan lebih memiliki kekushy
atan (power) (Heath 1984) Kondisi liternie mengubah individu-indi vishy
du menjad i bdak lagi tergantung hanya pad a immediate senses dan konshy
tak yang langsung (Heath 1984) Dengan kata lain individu dapat memshy
peroleh informasi melalui bahan bacaan dan tidak senantiasa harus bershy
43
r
Studi yang dilakukan pada tahun 1980-an (misalnya Armbrusrer amp Gudshy
44 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
svntuhan langsung dengan pengindraan untuk mampu mengalami dan
memahami suatu hal tertentu Akibatnya dengan menjadi literate indishy
vidu menjadi lebih memiliki akses pengetahuan yang dapat digunakanshy
nya untuk mengendalikan diri dan situasi yang dihadapi dan serta yang
akan membantunya dalam memecahkan berbagai masalah dan persoalan
dalam kehidupannya
Ishlah literasi berasal dari bahasa Lahn literatus yang berarh a
learned person atau orang yang belajar (Foster amp Purves 1984) Padaabad
pertengahan seorang literatus adalah orang yang dapat membaca meshynulis dan bercakap~cakap dalam bahasa Lahn Dalam perkembangannya
kemudian istilah literasi ini pemah memiliki cakupan yang sempit yaitu
berupa kemampuan minimal dalam hal membaca Namun kemudian isshy
hlah litcrasi hdak hanya untuk kemampuan memba~a tetapi juga kemamshy
puan menulis Bahkan Cipolla menggunakan istilah semi-iliterate bagi
mercka yang dapat membaca tetapi hdak dapat menulis (Cipolla 1969)
Dalam perkembangan istilah terkini yang ditandai dengan serbuan tekshy
nologi informasi yang gencar para pakar pendidikan menggunakan ishshy
bh multilitcrasi (misalnya Luke 2000) bahkan mulhliterasi krihs (critical
III 1111 ilitrracics) Secara sederhana dapat dikatakan ishlah ini menunjuk
pacta kondisi mampu secara krihs menggunakan berbagai wahana dalam
berkomunikasi
Pembahasan mengenai literasi merupakan pembahasan tersendiri
yang akan mencakup ratusan arhkel tersendiri Tulisan ini mengangkat
masalah literasi bukan untuk membahasnya secara mendalam melainkan
untuk menjadikan pembaca lebih memahami kaitan antara pemahaman
bacaan dan kepenhngan yang lebih luas yaitu literasi Pemahaman bacashy
an hanyalah bagian kecil dari literasi Walaupun demikian pemahaman
bacaan pedu dipahami pula secara mendalam sebagai bagian dari upaya
pencapaian kemampuan literasi yang memadai
Pentingnya kemampuan memahami bacaan te11) diuraikan ell atas
tetapi m asalall selanjutnya adalah adanya ken yataan bahwa cukup bashy
nyak muria sekolah yang mengalami kesulitan dalam memahami bacaan
Perkembangan Pcmahaman Bacaan I 45
brandsen 1986 Berkowitz 1986) menemukan bahwa murid-murid di IHshy
gara mereka khususnya kelas 4 5 dan 6 sekolah dasar mengalami kesushylitan dalam membaca dan mengingat apa yang telah dibaca Kesulitan ini
dapat terjadi karena beberapa alasan antara lain karena kurangnya pelashy
tihan dalam pengajaran membaca Penulis belum menemukan data peneshy
titian dari Indonesia Namun tampaknya kesulitan menangkap pengertishy
an dari bacaan untuk kemudian mengingat dan memanfaatkannya pada
saat diperiukan juga akan ditemukan di Indonesia Belum berkembangshy
nya strategi pengajaran khusus dalam pemahaman bacaan di Indonesia
bisa jadi juga menjaeli salah satu alasan untuk menduga bahwa eli Indonesia
memahami bacaan juga menjadi rna salah bagi kebanyakan murid Oleh
karena itu tulisan ini berusaha memahami pemahaman bacaan untuk
selanjutnya semaksimal mungkin mengajukan rekomendasi-rekomendasi
yang dapat dilaksanakan oleh para pendidik dalam memberikan pengshyajaran kepada para siswa sekolah
Sebagaimana dikemukakan di atas tinjauan terhadap pemahaman
bacaan dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang Dalam tulisan ini
sudut pandang psikologi perkembangan kognitif menjadi fokus utama pemshy
bahasan Tulisan ini bertujuan memberikan gambaran umum mengenai
teori pemahaman bacaan khususnya dari sudut pandang psikologi pershy
kembangan dan psikologi kognihf pengajaran pemahaman bacaan dan
pada akhirnya mencoba mencari implikasi dari bahasan tersebut untuk pendidikan terutama bagi murid di sekolah
Beberapa Istilah Dasar dalam Studi Pemahaman Bacaan
Sebelum beranjak ke pembahasan selanjutnya pemahaman terhadap beshy
berapa ishlah akan membantu memahami uraian yang diberikan Minishy
mal ada enam istilah dasar pada aspek-aspek linguistik yang pada awalshy
nya digunakan dalam ilmu Iinguistik (linguistics) tetapi kemudian digunashykan oleh bidang ilrnu lainnya yang mengacu pada konsep yang sarna
Istilah-istilah dasar itu adalah (1) Fonolugi yaitu studi mengenai bashy
gaimana suara digunakan dalam suatu bahasa (2) Fonetik yaitu studi meshy
melalui tahap dekudillS
46 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
ngenai suara-suara dasar (3) Semantik yaitu studi mengenai arb (meaning)
(4) Syntax yaitu studi mengenai urutan kata (5) Morfologi yaitu studi meshy
ngenai kata dan pembentukan kata(6) Pragmatik yaitu studi mengenai
penggunaan bahasa (Harley 2001)
Tiga istilah lain yang perlu diketahui adalah (1) Morfem yaitu unit
terkedl yang mengandung arti (2) Fonem yai tu un it suara dasar dalam
suatu bahasa dan (3) Grafem yaitu suatu unit dari bahasa tulisan yang
terkait dengan suatu fonem Sebagai tambahan dalam kaitan dengan peshy
nyimpanan kosakata dalam kognisi psikolinguistik menggunakan istilah
lexicon sebagai kamus (perbendaharaan kata) mental
Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Memba~a
Sebagaimana dikemukakan di bagian pendahuluan keterampilan memashy
hami bacaan merupakan hal penting Sebagai bagian dari kete rampilan
membaca pemahaman bacaan ini sulit dipisahkan dari tahap-tahap pershy
kembangan membaca padahal ada berbagai pendapat mengenai perkemshy
h 1I1 1~1l1 nwmbara ])) 1111 knnleks belajar membaca di negaranya Chall (1983) mengeshy
mukakcm 6 tahap dalam perkembangan membaca dari tahap 0 sampai
dengan 5 Tahap 0 yaitu tahap pre-reading (sejak lahir sampai usia 6 tashy
hun) tahap ke-1 yaitu tahap dekoding (usia 6-7 atau kelas 1-2 SO) tahap
ke-2 yaitu tahap kOllfinnasl~ kelancaran dan ungluing from print (usia 7-8
ata u kelas 2-3 SO) tahap ke-3 yaitu membaca untuk mempelajari hal baru
tahap ke-4 adalah tahap beragam sudllt pandang (usia 14-18 atau sekolah
menengah) tahap ke-5 yaitu konstruksi dan rekonstruksi (usia 18 tahun ke
atas atau masa perguruan tinggi) (Chall 1(83)
Walaupun pembagian tahap dari Chall (1983) ini memang tidak poshy
puler lagi digunakan bagi penulis informasi ini menjadi berguna sebagai
salah satll standar dalam pembahasan perkembangan kemampuan memshy
baGt Melalui lahapan mem baca lersebut dapat dilihat bahwa pemcrolehshy
an makna dari sualu bacaan dapat dicapai paling tidak se telah individu
P(~rkcrnbrtngrtn Pcm~ h~ nia n Bacaa l1 I 47
Untuk dapat mernbangun l( IlICl ltdIl HI I I JJri IliIi y l n l~ dihl l l IWld11
dekoding sangatlah penting Oasar dari ridoriillS ini i ltLIiIiI Ilc ngutllll 1 -
tem hubungan antara huruf dan fonem (the chipcr) Anak bJak lukllp hlshy
nya mengetahui sistem itu tetapi harus menginternalisasikan sejumlah
besar informasi leksikal seperb shoe (dalam bahasa Inggris) bersajak deshy
ngart moo tidak dengan mow atau bahwa kata tak dalam bahasa Indonesia
bersajak dengan rak Untuk dapat menginternalisasikan informasi leksikal
itu anak perlu memiliki kesadaran fonemik (phonemic awareness atau kesashy
daran bahwa kata itu terdiri dari fonem-fone m) dan juga perlu berlatih
yaitu dengan menulis Tidak ada aktivitas lain ya ng dapat meningkatkan kesadaran fonem selain dari menulis (Gough amp Wren 1999)
Memang walaupun bahasa Indonesia menggunakan ortografi alfashy
betik seperti bahasa Inggris penggunaan fonem-fonem bahasa Indonesia
tidak serumit bahasa Inggris Huruf a akan tetap berbunyi a diikub atau
didahului dengan fonem apa pun Namun penting dicatat bahwa dalam
belajar membaca bahasa Indonesia pun anak perlu memiliki kesadaran
fonetik sebagai dasar dalam dckoding sebelum ia beranjak ke tahap bershy
ikutnya yaitu memperoleh pengertian dari apa yang ia baea
Teon lain mengenai tahap belajar membaca dikemukakan Stuart dan
Coltheart (1988) Menurut mereka ada 3 tahap pemerolehan membaca yaishy
tu tahap logografik (pemantapan pembedaan visual dari penglihatan sepinshy
tas terhadap kosa kata) tahap alfabetik (belajar hubungart sederhana antara
grafern-fonem dan fonem-grafem) dan tahap ortografik (memahami fungsishy
fungsi morfemik dan pengejaan dan menggunakan analogi leksikal saat
membaea kata-ka ta baru) Perlu dieatat bahwa walaupun belajar membaca
memiliki tahapan tertentu Stuart dan Coltheart menemukan bahwa tidak
semua anak melalui tahap yang sama Akan tetapi tahapan tersebut meshy
nunjukkan adanya perbedaan keterampilan dan pemahaman bacaan
Faktor-faktor yang Mempengaruhl Pemahaman Bacaan
Pemahaman bacaan dipengaruhi oleh banyak faktor namun tulisan ini
hanya akan membahas lima faktor Faktor pertama adalah kemah iran dashy
48 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
lam proses dekudillg atau dalam studi yang dilakukan Saamio dan kawanshy
kawan dikategorikan sebagai keterampilan kognitif dasar (Saamio Oka
amp Paris 1990) Cukup banyak peneLitian yang menunjukkan hal ini Gersten
Fuchs Williams dan Baker (2001) misalnya mengajukan 5 faktor yang
dapat mempengaruhi pemahaman bacaan dan yang pertama disebutkan
adalah kelancaran membaca yang tenhmya melibatkan kelancaran dalam
dekoding Dengan lancar membaca energi kognitif seorang anak bisa dicushy
rahkan untuk melakukan kegiatan kognitif lainnya
Faktor kedua adalah faktor pengetahuan terdahulu yang turut memshy
bekali seseorang dalam belajar membaca Hal ini disebutkan oleh Gersten
et a1 (200l) sebagai faktor-faktor pengetahuan mengenai kosa kata (vocashy
bulary kllowlalxc) pengetahuan dasar (hllckground knowlenge) dan penSltashy
huan mengenai struktur teks Puluhan penelitian telah membuktikan penshy
tingnya pengetahuan-pengetahuan itu dalam memahami bacaan (lihat
Bakken amp Vhedon 2(02)
Faktor selanjutnya adalah faktor motivasi atau dalam kategori yang
dia jukan Clr-tcn disebut sebagai ketekunan (Gersten et aL 2(01) Kegishy
11 1 11 rlH mbdGl yang terus-mcncrus dilakukan merupakan latihan dan
l( ll (1I 11l11il l1 y cU1g ba ik untuk memperoleh keuntungan dari membaca
MUlid yang sukscs dalam membaca dapat mengalami peningkatan motishy
vasinya untuk membaca lainnya sedangkan murid yang mengalami keshy
sulitan tidak merasakan kenikmatan membaca sehingga molivasinya unshy
tuk mcmbaea pun berkurang St-anovich (19R6) mcnemukan bahwa keshy
mam f) u~lIl mcmahami l1lembaea ini mengikuti hukum Matthew EHect
(yang sudah kaya oertambah kaya yang miskin bertambah miskin)
(5 tanoieh 1986) Stanovieh menjelaskan bahwa karena pengetahuan kushy
sakatlt1 secara mendasal dapat meningkatkan pemahclman baeaan dan
mcmbaea ilu sendiri adalah mekanisme yang mCngarahkan kc pengemshy
bangtm kosa ka la maka pengembangan kete rampilan mcmbaea dipengashy
ruhi oleh vol ume pcngalaman rnernbaca (5tanoVlch 198b)
aktor keempat adaJah keterampilan kognitif tingkat tinggi (5aarnio
et aI 1990) termasuk stralcgi-strategi yang dilakukan selama proses memshy
baea Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang baik akan aktif sejak
Pcrkcrn ba ngl n PcmnhllllMI BaCI~I I 49
pertama kali membaca dan padd Ikhirnya 1lIi11 npu nwlpmJoIl1 ) ill 11 an mengenai kondisi karaktcr-karakllr ddam hJ Lddl1 IU sil lls i Yllfl
tergambar di dalam teks (Pressley 1997) KcktifCll1 nwmbilca ini I( rmltlsuk
juga aktif menyeleksi hal yang penting dan kurang penting Pressley meshy
nemukan bahwa pembaca yang baik dapat dengan mudah menentukan
hal yang penting dan mengabaikan hal yang kurang penting Dalam konshy
teks menghadapi kata-kata bermakna ganda Pressley mengevaluasi beshy
berapa studi dan menemukan bahwa pembaca yang baik lebih efisien dashy
lam mengabaikan pengertian (makna) yang kurang relevan dengan mashy
teri yang dibaca (Pressley 1997)
Faktor kelima yang mempengaruhi pemahaman bacaan adalah meshy
takognisi Para pembaca yang baik temyata ITleiakukan 1I1ollitoril1g (pemoshy
nitoran) terhadap pemahamannya Mereka menggunakan strategi tertentu
ketika membaca misalnya menggunakan averview (pemahaman umum)
menyeleksi bacaan merangkum dan mengulang informasi yang perlu dishy
ingat (pressley 1999) Pembaca yang kurang baik kurang menampgtunakan strashy
tegi ini mungkin karena kurangnya kesadaran dan pengertian atas varia shy
bel-variabel yang mempengaruhi kegiatan membaea (5aa111io et aL 1990)
Dengan memahami kelima faktor yang dapat mempengaruhi pemashy
haman baeaan di atas menjadi jelas bahwa pemahaman bacaan bukanlah
tugas yang sederhana Pemahaman baeaan merupakan ketcrampilan kogshy
nitif yang perlu dipelajari dan dilatih Pemahaman bacaan sendiri melishy
batkan bcrbagai proses kOgl1itif yang rumit dan kompleks Rincian proses
kognitif yang terlibat dalam pemahaman bacaan tidak akan dibahas di
daIam tulisan ini Tulisan ini akln lebih mcmusatkan perhatian pada pershy
kembangan kognisi khususnya pemahaman baeaan menggunakan penshydekatan pemrosesan informasi
Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Kognitif
Dalam lingkungan normal anak usia sekolal1 membaca tidak dapat dipishy
sahkan dari perkembangan kognitif (Saarnio et aI 1990) Saamio dan kashy
wan-kawannya berargumen bahwa pada saat anak-anak belajar membaca
50 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mereka juga memperoleh strategi-strategi untuk mengendalikan perhaban
dan ingatan memperoleh kosakata dan pengetahuan belajar berkomunishy
kasi seeara efektif dan tersosiilisasi dengan aktivitas-aktivitas sekolah
Keterampilan membaea dan ketcrampilan kognitif jelas saling berkashy
itan Kcmampuan-kemampuan kognitif akan membatasi pemerolehan k eshy
terampilan membaG1 semen tara kekurangan dalam keterampilan memshy
baea ini dapat seeara timbal-balik mempeng-a ruhi keterampilan kognitif
(Stanovich 1986) Pemahaman bacaan dapat diprediksi dengan melihat
proses kagnitif yang terkait dengan usia dan kemampuan pembaca Komshy
ponen-komonen dalam keterampilan membaea berubah sejalan dengan
meningkatnya usia dan keterampilan membaca (Saamio et aI 1990)
Status Teori-teori Perkembangan Kognitif Terkini
Pembahasan mengenai perkembangan kognitif memang penuh dengan
debat dan polemik Paling tidak ada dua debat mewarnai teori mengenai
perkembangan kognitif Pertama debat mengenai mana yang lebih bershy
peran dalam perkembangan anak genetik atau lingkungan terus saja bershy
kcmbang sampai saat ini Para pendukung peran genetik terus saja meshy
lakukan penelitian dan mengklaim bahwa hasil penelitiannya merupashy
kan bukti yang mendukung peran genetik Demikian pula para pendushy
kung peran faktar Iingkungan yang terutama dimotori oleh para ahli teoshy
ri pendidikan Dalam tulisan ini tanpa mengabaikan pengaruh faktor geshy
netik penulis lebih mcnekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh
Iingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak Jadi
fokus pembahasan bukan lagi apa yang lebih berpengaruh melainkan
bagailTlana earanya supaya lingkungan bisa menciptakan kesempatan bashy
gi anak untuk bcrkembang optimal
Debat kedua adalah mengenai teori perkembangan kognitif itu senshy
iIi Untuk dapat mencapai keuntungan dari berbagai clebat tersebut bashy
iJlt kiran ya debat-debat tersebut dipelajari secara saksama Richardson (1998)
secara elegan menyajikan berbagai debat tersebut dalam uraian mengenai
model-model dalam perkembangan kognitif Richardson mengemukakan
PC rkcm bil ne~ n Pfmnhnmnll P ~~n I 51
empat model perkembanpa n k()~nitil ylitll 1111)( 1( 111111 111 1I1 111 I II middot I1I
liollisl model cUIlsrurlivisi dan model stlr iol usil7)pound )1( 111 IlIl llld Iltld
gabungan dari keempat model tcrscbul
Jika Richardson mengasimiJasi pemroSl-Sdn infortnasi dalarn keemshy
pat model yang dikemukakannya maka kelompok teoritikus Jainnya mengshy
khususkan pemrosesan informasi sebagai pendekatan di dalam teori pershy
kembangan kognitif Ditinjau dari sejarah munculnya pendekatan ini dashy
pat dilihar bahwa pendekatan ini berkembang setelah berkembangnya
teoTi perkembangan kognitif Piaget yang dipicu oleh berkembangnya ilshy
mu komputer Bagaimanapun pendekatan pemrosesan informasi tidak
dapat dikatakan sebagai altematif pengganti teori Piaget (McShane 1991)
karen a cukup banyak ide dasar yang berasal dari teori-teori Piaget
Pada saat ini berkembangnya teori-teori yang menganut paham pos tshy
modemisme juga telah membuat berbagai teori yang menggenerahsasishy
kan berlakunya tahapan yang sarna dalam perkembangan kognitif semua
anak menjadi terpinggirkan Dengan adanya paham baru ini semua prinshy
sip yang dikembangkan perlu diperhitungkan keberlakuannya dalam suashy
tu konteks Walaupun pandangan postmodemisme ini pada akhimya meshy
nimbulkan kesulitan-kesulitan baru dalam memahami suatu fenomena
pandangan postmodernisme menjadi berguna sebagai penyeimbang Seshy
cara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa pandangan postmodemisme
berfungsi sebagai pengendali untuk mengurangj hasrat para teoritikus unshy
tuk menggeneralisasikan temuan-temuannya
Bagaimanapun untuk mempermudah penjelasan mengenai sllatu feshy
nomena suatu teari diperlukan Tulisan ini perlu memilih teori Salah sashy
tu teori mengenai perkembangan kognitif yaitu teori-teori perkembangshy
an pemrosesan informasi adalah teori yang dipilih dalam tulisan ini Seshy
bagjan besar teol1 ini dipengaruhi oleh teori perkembangan kognitif Piaget
dan teori-teori pemrosesan infonnasi
Para ahli teori yang dJpat digoJongkan dalam kategon pengguna penshy
dekatan pemroscsan iniomlasi adalah Sternberg yang menggunakan anashy
isis pemrosesan informasi dari perkembangan intelijensinya Case Klahr
dan Wallace serta Siegler yang terutama berupaya memahami hubungan
52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut
antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)
Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)
juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy
bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi
Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)
ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy
utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis
pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy
tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy
bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat
diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau
konteks pengalaman belajar tertentu
Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy
poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen
ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem
kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy
mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy
Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir
ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt
)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy
annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)
Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy
ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy
rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy
formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy
ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy
tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy
rZlmpilan (11cShane 1991)
Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy
minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy
modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy
si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-
Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53
nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11
produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i
vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111
(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya
tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya
Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy
lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah
proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam
hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy
du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga
membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda
dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy
lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep
Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy
ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy
an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)
McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental
kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia
Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy
si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy
represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung
tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy
teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy
resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena
bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi
melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy
lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy
bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy
dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem
pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking
54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur
yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis
McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy
ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan
cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy
pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy
gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy
nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan
Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan
Pemrosesan Informasi
Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini
krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler
itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui
komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti
Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu
knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy
1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy
dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy
tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu
represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman
Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy
ddan leks
Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat
kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan
jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy
susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy
hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi
anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy
gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-
Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~
(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull
ngenai perkembangan pemahaman bacaan
Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy
kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy
nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat
empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy
an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy
puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy
ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk
secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)
Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy
raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy
mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy
sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya
sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy
alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy
baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy
ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy
rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy
ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan
atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila
identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami
Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy
fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam
short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy
kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan
di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn
1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang
1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih
II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11
56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy
katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak
Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy
catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang
terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy
organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy
ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy
sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy
sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama
dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy
jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy
an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy
kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan
reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)
Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy
tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy
ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy
jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy
tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka
masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy
suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)
Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy
lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam
pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy
teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar
perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy
tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan
Pengajaran Pemahaman Bacaan
Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy
tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy
tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-
Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57
rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)
Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis
besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak
dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang
diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding
Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak
kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama
pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy
interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis
Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi
Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini
menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy
an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy
tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi
tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy
tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu
Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks
misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy
melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor
pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy
visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy
dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf
58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59
an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh
dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain
Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu
pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy
lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan
Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan
atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan
kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy
pilkan tampilan tertentu atau tes
Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu
dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy
malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak
rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru
pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak
guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid
mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya
ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)
dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy
terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy
tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik
SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal
an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan
menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa
yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot
lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)
Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai
stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu
Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari
manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan
sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy
nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy
patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna
PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang
berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy
alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara
optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan
mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)
Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya
para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar
anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula
Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy
ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler
(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy
mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman
Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy
bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah
dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan
apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka
dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang
IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah
60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
~
PENUTUP
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan
keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy
kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy
mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak
- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan
signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan
Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy
tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy
diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian
lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy
patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan
memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy
ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy
tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan
perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan
lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas
Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy
ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran
Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk
menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang
lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy
berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy
monitor pemahamannya
Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy
diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang
terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan
memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam
pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy
wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy
baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis
Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy
- kelika orang
Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61
tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l
haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy
tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu
kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya
anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya
perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca
DAFTAR PUSTAKA
Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press
Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy
truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58
Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve
reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233
Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy
grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176
Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press
Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU
maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA
Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press
Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI
Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin
62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy
ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal
amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah
New Jersey Lawrence Erlbaum Associates
Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading
comprehension strategies to students with learning disabilities A
review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l
Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy
ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading
Malden MA Blackwell Publishers
Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology
Press
Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural
features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson
(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey
Lawrence Erlbaum Associates
I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies
(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy
mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne
Macmillan
McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach
Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell
Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press
Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259
Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy
velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB
Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm
New York The Guilford Press
Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63
Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco
Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL
Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of
individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406
Katalog daam terbitan (KOT)
Dari anak sampai usia lanjut bunga rampal psikologi perkembangan I disunting oleh Singgih D Gunarsa - Cel 3 -Jakarta Gunung Mulia 2009 Ix 467 him 21 em
1 Psikologi - Psikologi Perkembangan I Gunarsa Singgih D II Judul 155
ISBN 976-979-687-236-1
DARI ANAK SAMPAl USIA LANJUT Bunga Rampai Psikologi Perkembangan
Diterbilkan oleh PT BPK Gunung Mulia JI Kwitang 22-23 Jakarta 10420 E-mail publishingbpkgmccm- htlpwwwbpkgmcom Anggota IKAPI Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang Cetakan ke-1 2004 Cetakan ke-3 2009
Editor Eko YA Fangohoy Korek1or Naskah Aika Uli Napitupulu-Simarangkir Seller Thesy Wahyarasmana Desain Sampul Deasy Suryani
Dallar lSi
ix
1
Bagian Pertama PSIKOLOGI ANAK
1I 1I IIIl1uan Memahami Angka dan Matematika pada Anak 11 1 Silvitri Hartana SPsi MSi 7
prl ~ lIlbangan Pemahaman Bacaan
11111 n S Psi MSi Psi 43
IIS ng dan Buku Bacaan sebagai Sumber Infonnasi IIVlsdn Ekonomi
0 I Jstari Mikarsa Ora Psi PhD 64
1 1 ~llil h Bilingual pada Anak
middot lillln S Tarigan MSi MHPEd 87
III -anak Telantar
111111 P Satiadarma Drs Psi MSIA T MCP MFCC 111
1( )ricntasi Pemahaman terhadap Keterbelakangan Mental IIiIlIJ Verauli SPsi MSi 141
v
42 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
Stigler JW Fernandez C amp Yoshida M (1998) Cultures of mathematics jnsh-uction in Japanese and American elementary classrooms TP
Rohlen amp GK LeTendre (Peny) Teaching and Learning in Japan
Cambridge UK Cambridge University Press
Stigler JW Lee S-Y amp Stevenson HW (1987) Mathematics classroom
in Japan Taiwan and the United Sta tes Child Development 58
1272-1285
Stigler JW Lee S Lucker W amp Stevenson HW (1982) Curriculum and achievement in mathematics A study of elementary school
children in Japan Taiwan and the United States Journal of Educashy
tiJlwl PsycllOlogy 74(3) 315-332
Third International Mathematics and Science Study-Repeat (TIMSS-R)
1999 In P Gonzales C Calsyn L Jocelyn K Mak D Kastberg S
Arafeh T Williams and W Tsen Pursuing Excellence Comparisons of
Illtemationni Eighth-Grade Mathematics and Science Achievement from a
us Perspective 1995 and 1999 National Center for Education Statisshy
tics US Department of Education NCES 2001-028 Washington
r)C US Government Printing Office Reh-ieved 012804 from
httpnccscugovpubs201l1 2001027 pdf
Towse J amp Saxton M (1998) Mathematics across national boundaries
Cultural and linguistic perspectives on numerical competence C
Donlan (Peny) The development of mathematical skills Hove UK
Psychology Press
Tsang S-L (1988) The mathematics chievement characteristics of Asianshy
American students RR Cocking amp JP Mestre (Peny) Linguistic
and cultural il1j1uellces on learning matheYlatic~ Hillsdale N ew Jersey
Lawrence Erlbaum
Whang PA amp Hancock GR (1994) Motivation and mathematics
achievement Comparisons between Asian-American and Nonshy
Asian students COlltelllporary fdll mtiollal PsychologIJ 19302-322
B
A B
perllembangan pemahaman BaCaan Sri Tiatri SPsi MSi Psi
PENDAHULUAN
Studi mengenai iiterasi khususnya pemahaman bacaan (reading compreshy
hension) di kalangan ilmuwan psikologi di Indonesia terhitung masih
langka Padahal studi mengenai pemahaman bacaan yang dilakukan
oleh para pakar psikologi telah banyak dilakukan di negara-negara maju
serta mencakup ratusan studi mengenai pemahaman bacaan dari berbashy
gai disiplin ilmu seperti linguistik neurologi pendidikan dan psikologi
Studi-studi mengenai pemahaman bacaan yang dilakukan para pakar psishy
kologi ini sangat beragam melibatkan aspek kognitif aspek perkembangshy
an kemampuan membaca dan aspek pengembangan pengajaran untuk
pemahaman bacaan
Mengapa kemampuan memahami bacaan sangat diperlukan Dashy
lam era globalisasi saat ini di mana komunitas dunia kian menyatu indishy
vidu yang memiliki akses ke pengetahuan dan mampu menampilkannya
secara tepat dalam cara lisan I1aupun tulisan akan lebih memiliki kekushy
atan (power) (Heath 1984) Kondisi liternie mengubah individu-indi vishy
du menjad i bdak lagi tergantung hanya pad a immediate senses dan konshy
tak yang langsung (Heath 1984) Dengan kata lain individu dapat memshy
peroleh informasi melalui bahan bacaan dan tidak senantiasa harus bershy
43
r
Studi yang dilakukan pada tahun 1980-an (misalnya Armbrusrer amp Gudshy
44 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
svntuhan langsung dengan pengindraan untuk mampu mengalami dan
memahami suatu hal tertentu Akibatnya dengan menjadi literate indishy
vidu menjadi lebih memiliki akses pengetahuan yang dapat digunakanshy
nya untuk mengendalikan diri dan situasi yang dihadapi dan serta yang
akan membantunya dalam memecahkan berbagai masalah dan persoalan
dalam kehidupannya
Ishlah literasi berasal dari bahasa Lahn literatus yang berarh a
learned person atau orang yang belajar (Foster amp Purves 1984) Padaabad
pertengahan seorang literatus adalah orang yang dapat membaca meshynulis dan bercakap~cakap dalam bahasa Lahn Dalam perkembangannya
kemudian istilah literasi ini pemah memiliki cakupan yang sempit yaitu
berupa kemampuan minimal dalam hal membaca Namun kemudian isshy
hlah litcrasi hdak hanya untuk kemampuan memba~a tetapi juga kemamshy
puan menulis Bahkan Cipolla menggunakan istilah semi-iliterate bagi
mercka yang dapat membaca tetapi hdak dapat menulis (Cipolla 1969)
Dalam perkembangan istilah terkini yang ditandai dengan serbuan tekshy
nologi informasi yang gencar para pakar pendidikan menggunakan ishshy
bh multilitcrasi (misalnya Luke 2000) bahkan mulhliterasi krihs (critical
III 1111 ilitrracics) Secara sederhana dapat dikatakan ishlah ini menunjuk
pacta kondisi mampu secara krihs menggunakan berbagai wahana dalam
berkomunikasi
Pembahasan mengenai literasi merupakan pembahasan tersendiri
yang akan mencakup ratusan arhkel tersendiri Tulisan ini mengangkat
masalah literasi bukan untuk membahasnya secara mendalam melainkan
untuk menjadikan pembaca lebih memahami kaitan antara pemahaman
bacaan dan kepenhngan yang lebih luas yaitu literasi Pemahaman bacashy
an hanyalah bagian kecil dari literasi Walaupun demikian pemahaman
bacaan pedu dipahami pula secara mendalam sebagai bagian dari upaya
pencapaian kemampuan literasi yang memadai
Pentingnya kemampuan memahami bacaan te11) diuraikan ell atas
tetapi m asalall selanjutnya adalah adanya ken yataan bahwa cukup bashy
nyak muria sekolah yang mengalami kesulitan dalam memahami bacaan
Perkembangan Pcmahaman Bacaan I 45
brandsen 1986 Berkowitz 1986) menemukan bahwa murid-murid di IHshy
gara mereka khususnya kelas 4 5 dan 6 sekolah dasar mengalami kesushylitan dalam membaca dan mengingat apa yang telah dibaca Kesulitan ini
dapat terjadi karena beberapa alasan antara lain karena kurangnya pelashy
tihan dalam pengajaran membaca Penulis belum menemukan data peneshy
titian dari Indonesia Namun tampaknya kesulitan menangkap pengertishy
an dari bacaan untuk kemudian mengingat dan memanfaatkannya pada
saat diperiukan juga akan ditemukan di Indonesia Belum berkembangshy
nya strategi pengajaran khusus dalam pemahaman bacaan di Indonesia
bisa jadi juga menjaeli salah satu alasan untuk menduga bahwa eli Indonesia
memahami bacaan juga menjadi rna salah bagi kebanyakan murid Oleh
karena itu tulisan ini berusaha memahami pemahaman bacaan untuk
selanjutnya semaksimal mungkin mengajukan rekomendasi-rekomendasi
yang dapat dilaksanakan oleh para pendidik dalam memberikan pengshyajaran kepada para siswa sekolah
Sebagaimana dikemukakan di atas tinjauan terhadap pemahaman
bacaan dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang Dalam tulisan ini
sudut pandang psikologi perkembangan kognitif menjadi fokus utama pemshy
bahasan Tulisan ini bertujuan memberikan gambaran umum mengenai
teori pemahaman bacaan khususnya dari sudut pandang psikologi pershy
kembangan dan psikologi kognihf pengajaran pemahaman bacaan dan
pada akhirnya mencoba mencari implikasi dari bahasan tersebut untuk pendidikan terutama bagi murid di sekolah
Beberapa Istilah Dasar dalam Studi Pemahaman Bacaan
Sebelum beranjak ke pembahasan selanjutnya pemahaman terhadap beshy
berapa ishlah akan membantu memahami uraian yang diberikan Minishy
mal ada enam istilah dasar pada aspek-aspek linguistik yang pada awalshy
nya digunakan dalam ilmu Iinguistik (linguistics) tetapi kemudian digunashykan oleh bidang ilrnu lainnya yang mengacu pada konsep yang sarna
Istilah-istilah dasar itu adalah (1) Fonolugi yaitu studi mengenai bashy
gaimana suara digunakan dalam suatu bahasa (2) Fonetik yaitu studi meshy
melalui tahap dekudillS
46 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
ngenai suara-suara dasar (3) Semantik yaitu studi mengenai arb (meaning)
(4) Syntax yaitu studi mengenai urutan kata (5) Morfologi yaitu studi meshy
ngenai kata dan pembentukan kata(6) Pragmatik yaitu studi mengenai
penggunaan bahasa (Harley 2001)
Tiga istilah lain yang perlu diketahui adalah (1) Morfem yaitu unit
terkedl yang mengandung arti (2) Fonem yai tu un it suara dasar dalam
suatu bahasa dan (3) Grafem yaitu suatu unit dari bahasa tulisan yang
terkait dengan suatu fonem Sebagai tambahan dalam kaitan dengan peshy
nyimpanan kosakata dalam kognisi psikolinguistik menggunakan istilah
lexicon sebagai kamus (perbendaharaan kata) mental
Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Memba~a
Sebagaimana dikemukakan di bagian pendahuluan keterampilan memashy
hami bacaan merupakan hal penting Sebagai bagian dari kete rampilan
membaca pemahaman bacaan ini sulit dipisahkan dari tahap-tahap pershy
kembangan membaca padahal ada berbagai pendapat mengenai perkemshy
h 1I1 1~1l1 nwmbara ])) 1111 knnleks belajar membaca di negaranya Chall (1983) mengeshy
mukakcm 6 tahap dalam perkembangan membaca dari tahap 0 sampai
dengan 5 Tahap 0 yaitu tahap pre-reading (sejak lahir sampai usia 6 tashy
hun) tahap ke-1 yaitu tahap dekoding (usia 6-7 atau kelas 1-2 SO) tahap
ke-2 yaitu tahap kOllfinnasl~ kelancaran dan ungluing from print (usia 7-8
ata u kelas 2-3 SO) tahap ke-3 yaitu membaca untuk mempelajari hal baru
tahap ke-4 adalah tahap beragam sudllt pandang (usia 14-18 atau sekolah
menengah) tahap ke-5 yaitu konstruksi dan rekonstruksi (usia 18 tahun ke
atas atau masa perguruan tinggi) (Chall 1(83)
Walaupun pembagian tahap dari Chall (1983) ini memang tidak poshy
puler lagi digunakan bagi penulis informasi ini menjadi berguna sebagai
salah satll standar dalam pembahasan perkembangan kemampuan memshy
baGt Melalui lahapan mem baca lersebut dapat dilihat bahwa pemcrolehshy
an makna dari sualu bacaan dapat dicapai paling tidak se telah individu
P(~rkcrnbrtngrtn Pcm~ h~ nia n Bacaa l1 I 47
Untuk dapat mernbangun l( IlICl ltdIl HI I I JJri IliIi y l n l~ dihl l l IWld11
dekoding sangatlah penting Oasar dari ridoriillS ini i ltLIiIiI Ilc ngutllll 1 -
tem hubungan antara huruf dan fonem (the chipcr) Anak bJak lukllp hlshy
nya mengetahui sistem itu tetapi harus menginternalisasikan sejumlah
besar informasi leksikal seperb shoe (dalam bahasa Inggris) bersajak deshy
ngart moo tidak dengan mow atau bahwa kata tak dalam bahasa Indonesia
bersajak dengan rak Untuk dapat menginternalisasikan informasi leksikal
itu anak perlu memiliki kesadaran fonemik (phonemic awareness atau kesashy
daran bahwa kata itu terdiri dari fonem-fone m) dan juga perlu berlatih
yaitu dengan menulis Tidak ada aktivitas lain ya ng dapat meningkatkan kesadaran fonem selain dari menulis (Gough amp Wren 1999)
Memang walaupun bahasa Indonesia menggunakan ortografi alfashy
betik seperti bahasa Inggris penggunaan fonem-fonem bahasa Indonesia
tidak serumit bahasa Inggris Huruf a akan tetap berbunyi a diikub atau
didahului dengan fonem apa pun Namun penting dicatat bahwa dalam
belajar membaca bahasa Indonesia pun anak perlu memiliki kesadaran
fonetik sebagai dasar dalam dckoding sebelum ia beranjak ke tahap bershy
ikutnya yaitu memperoleh pengertian dari apa yang ia baea
Teon lain mengenai tahap belajar membaca dikemukakan Stuart dan
Coltheart (1988) Menurut mereka ada 3 tahap pemerolehan membaca yaishy
tu tahap logografik (pemantapan pembedaan visual dari penglihatan sepinshy
tas terhadap kosa kata) tahap alfabetik (belajar hubungart sederhana antara
grafern-fonem dan fonem-grafem) dan tahap ortografik (memahami fungsishy
fungsi morfemik dan pengejaan dan menggunakan analogi leksikal saat
membaea kata-ka ta baru) Perlu dieatat bahwa walaupun belajar membaca
memiliki tahapan tertentu Stuart dan Coltheart menemukan bahwa tidak
semua anak melalui tahap yang sama Akan tetapi tahapan tersebut meshy
nunjukkan adanya perbedaan keterampilan dan pemahaman bacaan
Faktor-faktor yang Mempengaruhl Pemahaman Bacaan
Pemahaman bacaan dipengaruhi oleh banyak faktor namun tulisan ini
hanya akan membahas lima faktor Faktor pertama adalah kemah iran dashy
48 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
lam proses dekudillg atau dalam studi yang dilakukan Saamio dan kawanshy
kawan dikategorikan sebagai keterampilan kognitif dasar (Saamio Oka
amp Paris 1990) Cukup banyak peneLitian yang menunjukkan hal ini Gersten
Fuchs Williams dan Baker (2001) misalnya mengajukan 5 faktor yang
dapat mempengaruhi pemahaman bacaan dan yang pertama disebutkan
adalah kelancaran membaca yang tenhmya melibatkan kelancaran dalam
dekoding Dengan lancar membaca energi kognitif seorang anak bisa dicushy
rahkan untuk melakukan kegiatan kognitif lainnya
Faktor kedua adalah faktor pengetahuan terdahulu yang turut memshy
bekali seseorang dalam belajar membaca Hal ini disebutkan oleh Gersten
et a1 (200l) sebagai faktor-faktor pengetahuan mengenai kosa kata (vocashy
bulary kllowlalxc) pengetahuan dasar (hllckground knowlenge) dan penSltashy
huan mengenai struktur teks Puluhan penelitian telah membuktikan penshy
tingnya pengetahuan-pengetahuan itu dalam memahami bacaan (lihat
Bakken amp Vhedon 2(02)
Faktor selanjutnya adalah faktor motivasi atau dalam kategori yang
dia jukan Clr-tcn disebut sebagai ketekunan (Gersten et aL 2(01) Kegishy
11 1 11 rlH mbdGl yang terus-mcncrus dilakukan merupakan latihan dan
l( ll (1I 11l11il l1 y cU1g ba ik untuk memperoleh keuntungan dari membaca
MUlid yang sukscs dalam membaca dapat mengalami peningkatan motishy
vasinya untuk membaca lainnya sedangkan murid yang mengalami keshy
sulitan tidak merasakan kenikmatan membaca sehingga molivasinya unshy
tuk mcmbaea pun berkurang St-anovich (19R6) mcnemukan bahwa keshy
mam f) u~lIl mcmahami l1lembaea ini mengikuti hukum Matthew EHect
(yang sudah kaya oertambah kaya yang miskin bertambah miskin)
(5 tanoieh 1986) Stanovieh menjelaskan bahwa karena pengetahuan kushy
sakatlt1 secara mendasal dapat meningkatkan pemahclman baeaan dan
mcmbaea ilu sendiri adalah mekanisme yang mCngarahkan kc pengemshy
bangtm kosa ka la maka pengembangan kete rampilan mcmbaea dipengashy
ruhi oleh vol ume pcngalaman rnernbaca (5tanoVlch 198b)
aktor keempat adaJah keterampilan kognitif tingkat tinggi (5aarnio
et aI 1990) termasuk stralcgi-strategi yang dilakukan selama proses memshy
baea Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang baik akan aktif sejak
Pcrkcrn ba ngl n PcmnhllllMI BaCI~I I 49
pertama kali membaca dan padd Ikhirnya 1lIi11 npu nwlpmJoIl1 ) ill 11 an mengenai kondisi karaktcr-karakllr ddam hJ Lddl1 IU sil lls i Yllfl
tergambar di dalam teks (Pressley 1997) KcktifCll1 nwmbilca ini I( rmltlsuk
juga aktif menyeleksi hal yang penting dan kurang penting Pressley meshy
nemukan bahwa pembaca yang baik dapat dengan mudah menentukan
hal yang penting dan mengabaikan hal yang kurang penting Dalam konshy
teks menghadapi kata-kata bermakna ganda Pressley mengevaluasi beshy
berapa studi dan menemukan bahwa pembaca yang baik lebih efisien dashy
lam mengabaikan pengertian (makna) yang kurang relevan dengan mashy
teri yang dibaca (Pressley 1997)
Faktor kelima yang mempengaruhi pemahaman bacaan adalah meshy
takognisi Para pembaca yang baik temyata ITleiakukan 1I1ollitoril1g (pemoshy
nitoran) terhadap pemahamannya Mereka menggunakan strategi tertentu
ketika membaca misalnya menggunakan averview (pemahaman umum)
menyeleksi bacaan merangkum dan mengulang informasi yang perlu dishy
ingat (pressley 1999) Pembaca yang kurang baik kurang menampgtunakan strashy
tegi ini mungkin karena kurangnya kesadaran dan pengertian atas varia shy
bel-variabel yang mempengaruhi kegiatan membaea (5aa111io et aL 1990)
Dengan memahami kelima faktor yang dapat mempengaruhi pemashy
haman baeaan di atas menjadi jelas bahwa pemahaman bacaan bukanlah
tugas yang sederhana Pemahaman baeaan merupakan ketcrampilan kogshy
nitif yang perlu dipelajari dan dilatih Pemahaman bacaan sendiri melishy
batkan bcrbagai proses kOgl1itif yang rumit dan kompleks Rincian proses
kognitif yang terlibat dalam pemahaman bacaan tidak akan dibahas di
daIam tulisan ini Tulisan ini akln lebih mcmusatkan perhatian pada pershy
kembangan kognisi khususnya pemahaman baeaan menggunakan penshydekatan pemrosesan informasi
Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Kognitif
Dalam lingkungan normal anak usia sekolal1 membaca tidak dapat dipishy
sahkan dari perkembangan kognitif (Saarnio et aI 1990) Saamio dan kashy
wan-kawannya berargumen bahwa pada saat anak-anak belajar membaca
50 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mereka juga memperoleh strategi-strategi untuk mengendalikan perhaban
dan ingatan memperoleh kosakata dan pengetahuan belajar berkomunishy
kasi seeara efektif dan tersosiilisasi dengan aktivitas-aktivitas sekolah
Keterampilan membaea dan ketcrampilan kognitif jelas saling berkashy
itan Kcmampuan-kemampuan kognitif akan membatasi pemerolehan k eshy
terampilan membaG1 semen tara kekurangan dalam keterampilan memshy
baea ini dapat seeara timbal-balik mempeng-a ruhi keterampilan kognitif
(Stanovich 1986) Pemahaman bacaan dapat diprediksi dengan melihat
proses kagnitif yang terkait dengan usia dan kemampuan pembaca Komshy
ponen-komonen dalam keterampilan membaea berubah sejalan dengan
meningkatnya usia dan keterampilan membaca (Saamio et aI 1990)
Status Teori-teori Perkembangan Kognitif Terkini
Pembahasan mengenai perkembangan kognitif memang penuh dengan
debat dan polemik Paling tidak ada dua debat mewarnai teori mengenai
perkembangan kognitif Pertama debat mengenai mana yang lebih bershy
peran dalam perkembangan anak genetik atau lingkungan terus saja bershy
kcmbang sampai saat ini Para pendukung peran genetik terus saja meshy
lakukan penelitian dan mengklaim bahwa hasil penelitiannya merupashy
kan bukti yang mendukung peran genetik Demikian pula para pendushy
kung peran faktar Iingkungan yang terutama dimotori oleh para ahli teoshy
ri pendidikan Dalam tulisan ini tanpa mengabaikan pengaruh faktor geshy
netik penulis lebih mcnekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh
Iingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak Jadi
fokus pembahasan bukan lagi apa yang lebih berpengaruh melainkan
bagailTlana earanya supaya lingkungan bisa menciptakan kesempatan bashy
gi anak untuk bcrkembang optimal
Debat kedua adalah mengenai teori perkembangan kognitif itu senshy
iIi Untuk dapat mencapai keuntungan dari berbagai clebat tersebut bashy
iJlt kiran ya debat-debat tersebut dipelajari secara saksama Richardson (1998)
secara elegan menyajikan berbagai debat tersebut dalam uraian mengenai
model-model dalam perkembangan kognitif Richardson mengemukakan
PC rkcm bil ne~ n Pfmnhnmnll P ~~n I 51
empat model perkembanpa n k()~nitil ylitll 1111)( 1( 111111 111 1I1 111 I II middot I1I
liollisl model cUIlsrurlivisi dan model stlr iol usil7)pound )1( 111 IlIl llld Iltld
gabungan dari keempat model tcrscbul
Jika Richardson mengasimiJasi pemroSl-Sdn infortnasi dalarn keemshy
pat model yang dikemukakannya maka kelompok teoritikus Jainnya mengshy
khususkan pemrosesan informasi sebagai pendekatan di dalam teori pershy
kembangan kognitif Ditinjau dari sejarah munculnya pendekatan ini dashy
pat dilihar bahwa pendekatan ini berkembang setelah berkembangnya
teoTi perkembangan kognitif Piaget yang dipicu oleh berkembangnya ilshy
mu komputer Bagaimanapun pendekatan pemrosesan informasi tidak
dapat dikatakan sebagai altematif pengganti teori Piaget (McShane 1991)
karen a cukup banyak ide dasar yang berasal dari teori-teori Piaget
Pada saat ini berkembangnya teori-teori yang menganut paham pos tshy
modemisme juga telah membuat berbagai teori yang menggenerahsasishy
kan berlakunya tahapan yang sarna dalam perkembangan kognitif semua
anak menjadi terpinggirkan Dengan adanya paham baru ini semua prinshy
sip yang dikembangkan perlu diperhitungkan keberlakuannya dalam suashy
tu konteks Walaupun pandangan postmodemisme ini pada akhimya meshy
nimbulkan kesulitan-kesulitan baru dalam memahami suatu fenomena
pandangan postmodernisme menjadi berguna sebagai penyeimbang Seshy
cara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa pandangan postmodemisme
berfungsi sebagai pengendali untuk mengurangj hasrat para teoritikus unshy
tuk menggeneralisasikan temuan-temuannya
Bagaimanapun untuk mempermudah penjelasan mengenai sllatu feshy
nomena suatu teari diperlukan Tulisan ini perlu memilih teori Salah sashy
tu teori mengenai perkembangan kognitif yaitu teori-teori perkembangshy
an pemrosesan informasi adalah teori yang dipilih dalam tulisan ini Seshy
bagjan besar teol1 ini dipengaruhi oleh teori perkembangan kognitif Piaget
dan teori-teori pemrosesan infonnasi
Para ahli teori yang dJpat digoJongkan dalam kategon pengguna penshy
dekatan pemroscsan iniomlasi adalah Sternberg yang menggunakan anashy
isis pemrosesan informasi dari perkembangan intelijensinya Case Klahr
dan Wallace serta Siegler yang terutama berupaya memahami hubungan
52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut
antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)
Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)
juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy
bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi
Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)
ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy
utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis
pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy
tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy
bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat
diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau
konteks pengalaman belajar tertentu
Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy
poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen
ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem
kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy
mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy
Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir
ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt
)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy
annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)
Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy
ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy
rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy
formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy
ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy
tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy
rZlmpilan (11cShane 1991)
Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy
minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy
modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy
si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-
Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53
nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11
produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i
vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111
(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya
tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya
Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy
lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah
proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam
hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy
du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga
membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda
dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy
lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep
Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy
ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy
an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)
McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental
kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia
Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy
si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy
represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung
tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy
teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy
resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena
bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi
melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy
lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy
bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy
dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem
pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking
54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur
yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis
McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy
ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan
cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy
pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy
gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy
nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan
Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan
Pemrosesan Informasi
Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini
krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler
itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui
komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti
Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu
knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy
1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy
dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy
tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu
represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman
Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy
ddan leks
Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat
kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan
jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy
susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy
hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi
anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy
gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-
Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~
(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull
ngenai perkembangan pemahaman bacaan
Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy
kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy
nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat
empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy
an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy
puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy
ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk
secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)
Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy
raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy
mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy
sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya
sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy
alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy
baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy
ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy
rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy
ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan
atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila
identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami
Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy
fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam
short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy
kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan
di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn
1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang
1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih
II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11
56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy
katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak
Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy
catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang
terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy
organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy
ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy
sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy
sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama
dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy
jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy
an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy
kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan
reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)
Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy
tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy
ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy
jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy
tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka
masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy
suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)
Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy
lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam
pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy
teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar
perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy
tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan
Pengajaran Pemahaman Bacaan
Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy
tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy
tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-
Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57
rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)
Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis
besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak
dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang
diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding
Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak
kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama
pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy
interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis
Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi
Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini
menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy
an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy
tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi
tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy
tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu
Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks
misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy
melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor
pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy
visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy
dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf
58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59
an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh
dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain
Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu
pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy
lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan
Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan
atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan
kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy
pilkan tampilan tertentu atau tes
Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu
dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy
malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak
rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru
pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak
guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid
mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya
ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)
dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy
terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy
tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik
SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal
an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan
menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa
yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot
lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)
Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai
stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu
Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari
manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan
sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy
nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy
patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna
PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang
berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy
alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara
optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan
mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)
Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya
para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar
anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula
Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy
ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler
(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy
mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman
Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy
bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah
dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan
apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka
dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang
IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah
60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
~
PENUTUP
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan
keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy
kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy
mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak
- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan
signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan
Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy
tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy
diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian
lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy
patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan
memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy
ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy
tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan
perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan
lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas
Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy
ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran
Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk
menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang
lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy
berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy
monitor pemahamannya
Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy
diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang
terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan
memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam
pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy
wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy
baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis
Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy
- kelika orang
Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61
tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l
haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy
tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu
kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya
anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya
perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca
DAFTAR PUSTAKA
Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press
Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy
truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58
Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve
reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233
Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy
grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176
Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press
Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU
maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA
Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press
Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI
Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin
62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy
ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal
amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah
New Jersey Lawrence Erlbaum Associates
Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading
comprehension strategies to students with learning disabilities A
review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l
Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy
ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading
Malden MA Blackwell Publishers
Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology
Press
Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural
features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson
(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey
Lawrence Erlbaum Associates
I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies
(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy
mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne
Macmillan
McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach
Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell
Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press
Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259
Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy
velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB
Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm
New York The Guilford Press
Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63
Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco
Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL
Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of
individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406
42 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
Stigler JW Fernandez C amp Yoshida M (1998) Cultures of mathematics jnsh-uction in Japanese and American elementary classrooms TP
Rohlen amp GK LeTendre (Peny) Teaching and Learning in Japan
Cambridge UK Cambridge University Press
Stigler JW Lee S-Y amp Stevenson HW (1987) Mathematics classroom
in Japan Taiwan and the United Sta tes Child Development 58
1272-1285
Stigler JW Lee S Lucker W amp Stevenson HW (1982) Curriculum and achievement in mathematics A study of elementary school
children in Japan Taiwan and the United States Journal of Educashy
tiJlwl PsycllOlogy 74(3) 315-332
Third International Mathematics and Science Study-Repeat (TIMSS-R)
1999 In P Gonzales C Calsyn L Jocelyn K Mak D Kastberg S
Arafeh T Williams and W Tsen Pursuing Excellence Comparisons of
Illtemationni Eighth-Grade Mathematics and Science Achievement from a
us Perspective 1995 and 1999 National Center for Education Statisshy
tics US Department of Education NCES 2001-028 Washington
r)C US Government Printing Office Reh-ieved 012804 from
httpnccscugovpubs201l1 2001027 pdf
Towse J amp Saxton M (1998) Mathematics across national boundaries
Cultural and linguistic perspectives on numerical competence C
Donlan (Peny) The development of mathematical skills Hove UK
Psychology Press
Tsang S-L (1988) The mathematics chievement characteristics of Asianshy
American students RR Cocking amp JP Mestre (Peny) Linguistic
and cultural il1j1uellces on learning matheYlatic~ Hillsdale N ew Jersey
Lawrence Erlbaum
Whang PA amp Hancock GR (1994) Motivation and mathematics
achievement Comparisons between Asian-American and Nonshy
Asian students COlltelllporary fdll mtiollal PsychologIJ 19302-322
B
A B
perllembangan pemahaman BaCaan Sri Tiatri SPsi MSi Psi
PENDAHULUAN
Studi mengenai iiterasi khususnya pemahaman bacaan (reading compreshy
hension) di kalangan ilmuwan psikologi di Indonesia terhitung masih
langka Padahal studi mengenai pemahaman bacaan yang dilakukan
oleh para pakar psikologi telah banyak dilakukan di negara-negara maju
serta mencakup ratusan studi mengenai pemahaman bacaan dari berbashy
gai disiplin ilmu seperti linguistik neurologi pendidikan dan psikologi
Studi-studi mengenai pemahaman bacaan yang dilakukan para pakar psishy
kologi ini sangat beragam melibatkan aspek kognitif aspek perkembangshy
an kemampuan membaca dan aspek pengembangan pengajaran untuk
pemahaman bacaan
Mengapa kemampuan memahami bacaan sangat diperlukan Dashy
lam era globalisasi saat ini di mana komunitas dunia kian menyatu indishy
vidu yang memiliki akses ke pengetahuan dan mampu menampilkannya
secara tepat dalam cara lisan I1aupun tulisan akan lebih memiliki kekushy
atan (power) (Heath 1984) Kondisi liternie mengubah individu-indi vishy
du menjad i bdak lagi tergantung hanya pad a immediate senses dan konshy
tak yang langsung (Heath 1984) Dengan kata lain individu dapat memshy
peroleh informasi melalui bahan bacaan dan tidak senantiasa harus bershy
43
r
Studi yang dilakukan pada tahun 1980-an (misalnya Armbrusrer amp Gudshy
44 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
svntuhan langsung dengan pengindraan untuk mampu mengalami dan
memahami suatu hal tertentu Akibatnya dengan menjadi literate indishy
vidu menjadi lebih memiliki akses pengetahuan yang dapat digunakanshy
nya untuk mengendalikan diri dan situasi yang dihadapi dan serta yang
akan membantunya dalam memecahkan berbagai masalah dan persoalan
dalam kehidupannya
Ishlah literasi berasal dari bahasa Lahn literatus yang berarh a
learned person atau orang yang belajar (Foster amp Purves 1984) Padaabad
pertengahan seorang literatus adalah orang yang dapat membaca meshynulis dan bercakap~cakap dalam bahasa Lahn Dalam perkembangannya
kemudian istilah literasi ini pemah memiliki cakupan yang sempit yaitu
berupa kemampuan minimal dalam hal membaca Namun kemudian isshy
hlah litcrasi hdak hanya untuk kemampuan memba~a tetapi juga kemamshy
puan menulis Bahkan Cipolla menggunakan istilah semi-iliterate bagi
mercka yang dapat membaca tetapi hdak dapat menulis (Cipolla 1969)
Dalam perkembangan istilah terkini yang ditandai dengan serbuan tekshy
nologi informasi yang gencar para pakar pendidikan menggunakan ishshy
bh multilitcrasi (misalnya Luke 2000) bahkan mulhliterasi krihs (critical
III 1111 ilitrracics) Secara sederhana dapat dikatakan ishlah ini menunjuk
pacta kondisi mampu secara krihs menggunakan berbagai wahana dalam
berkomunikasi
Pembahasan mengenai literasi merupakan pembahasan tersendiri
yang akan mencakup ratusan arhkel tersendiri Tulisan ini mengangkat
masalah literasi bukan untuk membahasnya secara mendalam melainkan
untuk menjadikan pembaca lebih memahami kaitan antara pemahaman
bacaan dan kepenhngan yang lebih luas yaitu literasi Pemahaman bacashy
an hanyalah bagian kecil dari literasi Walaupun demikian pemahaman
bacaan pedu dipahami pula secara mendalam sebagai bagian dari upaya
pencapaian kemampuan literasi yang memadai
Pentingnya kemampuan memahami bacaan te11) diuraikan ell atas
tetapi m asalall selanjutnya adalah adanya ken yataan bahwa cukup bashy
nyak muria sekolah yang mengalami kesulitan dalam memahami bacaan
Perkembangan Pcmahaman Bacaan I 45
brandsen 1986 Berkowitz 1986) menemukan bahwa murid-murid di IHshy
gara mereka khususnya kelas 4 5 dan 6 sekolah dasar mengalami kesushylitan dalam membaca dan mengingat apa yang telah dibaca Kesulitan ini
dapat terjadi karena beberapa alasan antara lain karena kurangnya pelashy
tihan dalam pengajaran membaca Penulis belum menemukan data peneshy
titian dari Indonesia Namun tampaknya kesulitan menangkap pengertishy
an dari bacaan untuk kemudian mengingat dan memanfaatkannya pada
saat diperiukan juga akan ditemukan di Indonesia Belum berkembangshy
nya strategi pengajaran khusus dalam pemahaman bacaan di Indonesia
bisa jadi juga menjaeli salah satu alasan untuk menduga bahwa eli Indonesia
memahami bacaan juga menjadi rna salah bagi kebanyakan murid Oleh
karena itu tulisan ini berusaha memahami pemahaman bacaan untuk
selanjutnya semaksimal mungkin mengajukan rekomendasi-rekomendasi
yang dapat dilaksanakan oleh para pendidik dalam memberikan pengshyajaran kepada para siswa sekolah
Sebagaimana dikemukakan di atas tinjauan terhadap pemahaman
bacaan dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang Dalam tulisan ini
sudut pandang psikologi perkembangan kognitif menjadi fokus utama pemshy
bahasan Tulisan ini bertujuan memberikan gambaran umum mengenai
teori pemahaman bacaan khususnya dari sudut pandang psikologi pershy
kembangan dan psikologi kognihf pengajaran pemahaman bacaan dan
pada akhirnya mencoba mencari implikasi dari bahasan tersebut untuk pendidikan terutama bagi murid di sekolah
Beberapa Istilah Dasar dalam Studi Pemahaman Bacaan
Sebelum beranjak ke pembahasan selanjutnya pemahaman terhadap beshy
berapa ishlah akan membantu memahami uraian yang diberikan Minishy
mal ada enam istilah dasar pada aspek-aspek linguistik yang pada awalshy
nya digunakan dalam ilmu Iinguistik (linguistics) tetapi kemudian digunashykan oleh bidang ilrnu lainnya yang mengacu pada konsep yang sarna
Istilah-istilah dasar itu adalah (1) Fonolugi yaitu studi mengenai bashy
gaimana suara digunakan dalam suatu bahasa (2) Fonetik yaitu studi meshy
melalui tahap dekudillS
46 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
ngenai suara-suara dasar (3) Semantik yaitu studi mengenai arb (meaning)
(4) Syntax yaitu studi mengenai urutan kata (5) Morfologi yaitu studi meshy
ngenai kata dan pembentukan kata(6) Pragmatik yaitu studi mengenai
penggunaan bahasa (Harley 2001)
Tiga istilah lain yang perlu diketahui adalah (1) Morfem yaitu unit
terkedl yang mengandung arti (2) Fonem yai tu un it suara dasar dalam
suatu bahasa dan (3) Grafem yaitu suatu unit dari bahasa tulisan yang
terkait dengan suatu fonem Sebagai tambahan dalam kaitan dengan peshy
nyimpanan kosakata dalam kognisi psikolinguistik menggunakan istilah
lexicon sebagai kamus (perbendaharaan kata) mental
Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Memba~a
Sebagaimana dikemukakan di bagian pendahuluan keterampilan memashy
hami bacaan merupakan hal penting Sebagai bagian dari kete rampilan
membaca pemahaman bacaan ini sulit dipisahkan dari tahap-tahap pershy
kembangan membaca padahal ada berbagai pendapat mengenai perkemshy
h 1I1 1~1l1 nwmbara ])) 1111 knnleks belajar membaca di negaranya Chall (1983) mengeshy
mukakcm 6 tahap dalam perkembangan membaca dari tahap 0 sampai
dengan 5 Tahap 0 yaitu tahap pre-reading (sejak lahir sampai usia 6 tashy
hun) tahap ke-1 yaitu tahap dekoding (usia 6-7 atau kelas 1-2 SO) tahap
ke-2 yaitu tahap kOllfinnasl~ kelancaran dan ungluing from print (usia 7-8
ata u kelas 2-3 SO) tahap ke-3 yaitu membaca untuk mempelajari hal baru
tahap ke-4 adalah tahap beragam sudllt pandang (usia 14-18 atau sekolah
menengah) tahap ke-5 yaitu konstruksi dan rekonstruksi (usia 18 tahun ke
atas atau masa perguruan tinggi) (Chall 1(83)
Walaupun pembagian tahap dari Chall (1983) ini memang tidak poshy
puler lagi digunakan bagi penulis informasi ini menjadi berguna sebagai
salah satll standar dalam pembahasan perkembangan kemampuan memshy
baGt Melalui lahapan mem baca lersebut dapat dilihat bahwa pemcrolehshy
an makna dari sualu bacaan dapat dicapai paling tidak se telah individu
P(~rkcrnbrtngrtn Pcm~ h~ nia n Bacaa l1 I 47
Untuk dapat mernbangun l( IlICl ltdIl HI I I JJri IliIi y l n l~ dihl l l IWld11
dekoding sangatlah penting Oasar dari ridoriillS ini i ltLIiIiI Ilc ngutllll 1 -
tem hubungan antara huruf dan fonem (the chipcr) Anak bJak lukllp hlshy
nya mengetahui sistem itu tetapi harus menginternalisasikan sejumlah
besar informasi leksikal seperb shoe (dalam bahasa Inggris) bersajak deshy
ngart moo tidak dengan mow atau bahwa kata tak dalam bahasa Indonesia
bersajak dengan rak Untuk dapat menginternalisasikan informasi leksikal
itu anak perlu memiliki kesadaran fonemik (phonemic awareness atau kesashy
daran bahwa kata itu terdiri dari fonem-fone m) dan juga perlu berlatih
yaitu dengan menulis Tidak ada aktivitas lain ya ng dapat meningkatkan kesadaran fonem selain dari menulis (Gough amp Wren 1999)
Memang walaupun bahasa Indonesia menggunakan ortografi alfashy
betik seperti bahasa Inggris penggunaan fonem-fonem bahasa Indonesia
tidak serumit bahasa Inggris Huruf a akan tetap berbunyi a diikub atau
didahului dengan fonem apa pun Namun penting dicatat bahwa dalam
belajar membaca bahasa Indonesia pun anak perlu memiliki kesadaran
fonetik sebagai dasar dalam dckoding sebelum ia beranjak ke tahap bershy
ikutnya yaitu memperoleh pengertian dari apa yang ia baea
Teon lain mengenai tahap belajar membaca dikemukakan Stuart dan
Coltheart (1988) Menurut mereka ada 3 tahap pemerolehan membaca yaishy
tu tahap logografik (pemantapan pembedaan visual dari penglihatan sepinshy
tas terhadap kosa kata) tahap alfabetik (belajar hubungart sederhana antara
grafern-fonem dan fonem-grafem) dan tahap ortografik (memahami fungsishy
fungsi morfemik dan pengejaan dan menggunakan analogi leksikal saat
membaea kata-ka ta baru) Perlu dieatat bahwa walaupun belajar membaca
memiliki tahapan tertentu Stuart dan Coltheart menemukan bahwa tidak
semua anak melalui tahap yang sama Akan tetapi tahapan tersebut meshy
nunjukkan adanya perbedaan keterampilan dan pemahaman bacaan
Faktor-faktor yang Mempengaruhl Pemahaman Bacaan
Pemahaman bacaan dipengaruhi oleh banyak faktor namun tulisan ini
hanya akan membahas lima faktor Faktor pertama adalah kemah iran dashy
48 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
lam proses dekudillg atau dalam studi yang dilakukan Saamio dan kawanshy
kawan dikategorikan sebagai keterampilan kognitif dasar (Saamio Oka
amp Paris 1990) Cukup banyak peneLitian yang menunjukkan hal ini Gersten
Fuchs Williams dan Baker (2001) misalnya mengajukan 5 faktor yang
dapat mempengaruhi pemahaman bacaan dan yang pertama disebutkan
adalah kelancaran membaca yang tenhmya melibatkan kelancaran dalam
dekoding Dengan lancar membaca energi kognitif seorang anak bisa dicushy
rahkan untuk melakukan kegiatan kognitif lainnya
Faktor kedua adalah faktor pengetahuan terdahulu yang turut memshy
bekali seseorang dalam belajar membaca Hal ini disebutkan oleh Gersten
et a1 (200l) sebagai faktor-faktor pengetahuan mengenai kosa kata (vocashy
bulary kllowlalxc) pengetahuan dasar (hllckground knowlenge) dan penSltashy
huan mengenai struktur teks Puluhan penelitian telah membuktikan penshy
tingnya pengetahuan-pengetahuan itu dalam memahami bacaan (lihat
Bakken amp Vhedon 2(02)
Faktor selanjutnya adalah faktor motivasi atau dalam kategori yang
dia jukan Clr-tcn disebut sebagai ketekunan (Gersten et aL 2(01) Kegishy
11 1 11 rlH mbdGl yang terus-mcncrus dilakukan merupakan latihan dan
l( ll (1I 11l11il l1 y cU1g ba ik untuk memperoleh keuntungan dari membaca
MUlid yang sukscs dalam membaca dapat mengalami peningkatan motishy
vasinya untuk membaca lainnya sedangkan murid yang mengalami keshy
sulitan tidak merasakan kenikmatan membaca sehingga molivasinya unshy
tuk mcmbaea pun berkurang St-anovich (19R6) mcnemukan bahwa keshy
mam f) u~lIl mcmahami l1lembaea ini mengikuti hukum Matthew EHect
(yang sudah kaya oertambah kaya yang miskin bertambah miskin)
(5 tanoieh 1986) Stanovieh menjelaskan bahwa karena pengetahuan kushy
sakatlt1 secara mendasal dapat meningkatkan pemahclman baeaan dan
mcmbaea ilu sendiri adalah mekanisme yang mCngarahkan kc pengemshy
bangtm kosa ka la maka pengembangan kete rampilan mcmbaea dipengashy
ruhi oleh vol ume pcngalaman rnernbaca (5tanoVlch 198b)
aktor keempat adaJah keterampilan kognitif tingkat tinggi (5aarnio
et aI 1990) termasuk stralcgi-strategi yang dilakukan selama proses memshy
baea Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang baik akan aktif sejak
Pcrkcrn ba ngl n PcmnhllllMI BaCI~I I 49
pertama kali membaca dan padd Ikhirnya 1lIi11 npu nwlpmJoIl1 ) ill 11 an mengenai kondisi karaktcr-karakllr ddam hJ Lddl1 IU sil lls i Yllfl
tergambar di dalam teks (Pressley 1997) KcktifCll1 nwmbilca ini I( rmltlsuk
juga aktif menyeleksi hal yang penting dan kurang penting Pressley meshy
nemukan bahwa pembaca yang baik dapat dengan mudah menentukan
hal yang penting dan mengabaikan hal yang kurang penting Dalam konshy
teks menghadapi kata-kata bermakna ganda Pressley mengevaluasi beshy
berapa studi dan menemukan bahwa pembaca yang baik lebih efisien dashy
lam mengabaikan pengertian (makna) yang kurang relevan dengan mashy
teri yang dibaca (Pressley 1997)
Faktor kelima yang mempengaruhi pemahaman bacaan adalah meshy
takognisi Para pembaca yang baik temyata ITleiakukan 1I1ollitoril1g (pemoshy
nitoran) terhadap pemahamannya Mereka menggunakan strategi tertentu
ketika membaca misalnya menggunakan averview (pemahaman umum)
menyeleksi bacaan merangkum dan mengulang informasi yang perlu dishy
ingat (pressley 1999) Pembaca yang kurang baik kurang menampgtunakan strashy
tegi ini mungkin karena kurangnya kesadaran dan pengertian atas varia shy
bel-variabel yang mempengaruhi kegiatan membaea (5aa111io et aL 1990)
Dengan memahami kelima faktor yang dapat mempengaruhi pemashy
haman baeaan di atas menjadi jelas bahwa pemahaman bacaan bukanlah
tugas yang sederhana Pemahaman baeaan merupakan ketcrampilan kogshy
nitif yang perlu dipelajari dan dilatih Pemahaman bacaan sendiri melishy
batkan bcrbagai proses kOgl1itif yang rumit dan kompleks Rincian proses
kognitif yang terlibat dalam pemahaman bacaan tidak akan dibahas di
daIam tulisan ini Tulisan ini akln lebih mcmusatkan perhatian pada pershy
kembangan kognisi khususnya pemahaman baeaan menggunakan penshydekatan pemrosesan informasi
Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Kognitif
Dalam lingkungan normal anak usia sekolal1 membaca tidak dapat dipishy
sahkan dari perkembangan kognitif (Saarnio et aI 1990) Saamio dan kashy
wan-kawannya berargumen bahwa pada saat anak-anak belajar membaca
50 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mereka juga memperoleh strategi-strategi untuk mengendalikan perhaban
dan ingatan memperoleh kosakata dan pengetahuan belajar berkomunishy
kasi seeara efektif dan tersosiilisasi dengan aktivitas-aktivitas sekolah
Keterampilan membaea dan ketcrampilan kognitif jelas saling berkashy
itan Kcmampuan-kemampuan kognitif akan membatasi pemerolehan k eshy
terampilan membaG1 semen tara kekurangan dalam keterampilan memshy
baea ini dapat seeara timbal-balik mempeng-a ruhi keterampilan kognitif
(Stanovich 1986) Pemahaman bacaan dapat diprediksi dengan melihat
proses kagnitif yang terkait dengan usia dan kemampuan pembaca Komshy
ponen-komonen dalam keterampilan membaea berubah sejalan dengan
meningkatnya usia dan keterampilan membaca (Saamio et aI 1990)
Status Teori-teori Perkembangan Kognitif Terkini
Pembahasan mengenai perkembangan kognitif memang penuh dengan
debat dan polemik Paling tidak ada dua debat mewarnai teori mengenai
perkembangan kognitif Pertama debat mengenai mana yang lebih bershy
peran dalam perkembangan anak genetik atau lingkungan terus saja bershy
kcmbang sampai saat ini Para pendukung peran genetik terus saja meshy
lakukan penelitian dan mengklaim bahwa hasil penelitiannya merupashy
kan bukti yang mendukung peran genetik Demikian pula para pendushy
kung peran faktar Iingkungan yang terutama dimotori oleh para ahli teoshy
ri pendidikan Dalam tulisan ini tanpa mengabaikan pengaruh faktor geshy
netik penulis lebih mcnekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh
Iingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak Jadi
fokus pembahasan bukan lagi apa yang lebih berpengaruh melainkan
bagailTlana earanya supaya lingkungan bisa menciptakan kesempatan bashy
gi anak untuk bcrkembang optimal
Debat kedua adalah mengenai teori perkembangan kognitif itu senshy
iIi Untuk dapat mencapai keuntungan dari berbagai clebat tersebut bashy
iJlt kiran ya debat-debat tersebut dipelajari secara saksama Richardson (1998)
secara elegan menyajikan berbagai debat tersebut dalam uraian mengenai
model-model dalam perkembangan kognitif Richardson mengemukakan
PC rkcm bil ne~ n Pfmnhnmnll P ~~n I 51
empat model perkembanpa n k()~nitil ylitll 1111)( 1( 111111 111 1I1 111 I II middot I1I
liollisl model cUIlsrurlivisi dan model stlr iol usil7)pound )1( 111 IlIl llld Iltld
gabungan dari keempat model tcrscbul
Jika Richardson mengasimiJasi pemroSl-Sdn infortnasi dalarn keemshy
pat model yang dikemukakannya maka kelompok teoritikus Jainnya mengshy
khususkan pemrosesan informasi sebagai pendekatan di dalam teori pershy
kembangan kognitif Ditinjau dari sejarah munculnya pendekatan ini dashy
pat dilihar bahwa pendekatan ini berkembang setelah berkembangnya
teoTi perkembangan kognitif Piaget yang dipicu oleh berkembangnya ilshy
mu komputer Bagaimanapun pendekatan pemrosesan informasi tidak
dapat dikatakan sebagai altematif pengganti teori Piaget (McShane 1991)
karen a cukup banyak ide dasar yang berasal dari teori-teori Piaget
Pada saat ini berkembangnya teori-teori yang menganut paham pos tshy
modemisme juga telah membuat berbagai teori yang menggenerahsasishy
kan berlakunya tahapan yang sarna dalam perkembangan kognitif semua
anak menjadi terpinggirkan Dengan adanya paham baru ini semua prinshy
sip yang dikembangkan perlu diperhitungkan keberlakuannya dalam suashy
tu konteks Walaupun pandangan postmodemisme ini pada akhimya meshy
nimbulkan kesulitan-kesulitan baru dalam memahami suatu fenomena
pandangan postmodernisme menjadi berguna sebagai penyeimbang Seshy
cara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa pandangan postmodemisme
berfungsi sebagai pengendali untuk mengurangj hasrat para teoritikus unshy
tuk menggeneralisasikan temuan-temuannya
Bagaimanapun untuk mempermudah penjelasan mengenai sllatu feshy
nomena suatu teari diperlukan Tulisan ini perlu memilih teori Salah sashy
tu teori mengenai perkembangan kognitif yaitu teori-teori perkembangshy
an pemrosesan informasi adalah teori yang dipilih dalam tulisan ini Seshy
bagjan besar teol1 ini dipengaruhi oleh teori perkembangan kognitif Piaget
dan teori-teori pemrosesan infonnasi
Para ahli teori yang dJpat digoJongkan dalam kategon pengguna penshy
dekatan pemroscsan iniomlasi adalah Sternberg yang menggunakan anashy
isis pemrosesan informasi dari perkembangan intelijensinya Case Klahr
dan Wallace serta Siegler yang terutama berupaya memahami hubungan
52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut
antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)
Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)
juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy
bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi
Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)
ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy
utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis
pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy
tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy
bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat
diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau
konteks pengalaman belajar tertentu
Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy
poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen
ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem
kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy
mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy
Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir
ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt
)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy
annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)
Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy
ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy
rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy
formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy
ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy
tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy
rZlmpilan (11cShane 1991)
Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy
minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy
modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy
si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-
Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53
nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11
produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i
vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111
(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya
tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya
Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy
lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah
proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam
hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy
du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga
membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda
dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy
lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep
Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy
ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy
an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)
McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental
kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia
Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy
si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy
represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung
tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy
teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy
resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena
bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi
melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy
lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy
bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy
dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem
pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking
54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur
yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis
McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy
ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan
cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy
pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy
gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy
nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan
Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan
Pemrosesan Informasi
Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini
krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler
itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui
komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti
Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu
knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy
1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy
dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy
tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu
represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman
Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy
ddan leks
Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat
kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan
jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy
susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy
hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi
anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy
gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-
Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~
(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull
ngenai perkembangan pemahaman bacaan
Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy
kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy
nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat
empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy
an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy
puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy
ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk
secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)
Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy
raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy
mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy
sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya
sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy
alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy
baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy
ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy
rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy
ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan
atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila
identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami
Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy
fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam
short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy
kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan
di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn
1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang
1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih
II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11
56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy
katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak
Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy
catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang
terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy
organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy
ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy
sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy
sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama
dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy
jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy
an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy
kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan
reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)
Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy
tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy
ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy
jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy
tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka
masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy
suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)
Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy
lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam
pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy
teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar
perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy
tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan
Pengajaran Pemahaman Bacaan
Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy
tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy
tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-
Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57
rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)
Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis
besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak
dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang
diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding
Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak
kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama
pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy
interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis
Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi
Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini
menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy
an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy
tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi
tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy
tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu
Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks
misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy
melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor
pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy
visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy
dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf
58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59
an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh
dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain
Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu
pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy
lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan
Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan
atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan
kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy
pilkan tampilan tertentu atau tes
Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu
dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy
malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak
rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru
pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak
guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid
mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya
ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)
dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy
terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy
tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik
SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal
an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan
menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa
yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot
lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)
Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai
stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu
Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari
manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan
sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy
nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy
patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna
PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang
berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy
alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara
optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan
mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)
Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya
para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar
anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula
Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy
ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler
(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy
mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman
Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy
bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah
dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan
apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka
dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang
IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah
60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
~
PENUTUP
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan
keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy
kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy
mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak
- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan
signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan
Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy
tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy
diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian
lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy
patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan
memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy
ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy
tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan
perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan
lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas
Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy
ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran
Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk
menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang
lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy
berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy
monitor pemahamannya
Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy
diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang
terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan
memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam
pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy
wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy
baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis
Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy
- kelika orang
Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61
tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l
haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy
tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu
kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya
anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya
perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca
DAFTAR PUSTAKA
Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press
Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy
truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58
Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve
reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233
Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy
grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176
Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press
Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU
maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA
Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press
Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI
Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin
62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy
ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal
amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah
New Jersey Lawrence Erlbaum Associates
Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading
comprehension strategies to students with learning disabilities A
review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l
Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy
ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading
Malden MA Blackwell Publishers
Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology
Press
Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural
features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson
(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey
Lawrence Erlbaum Associates
I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies
(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy
mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne
Macmillan
McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach
Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell
Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press
Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259
Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy
velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB
Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm
New York The Guilford Press
Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63
Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco
Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL
Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of
individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406
r
Studi yang dilakukan pada tahun 1980-an (misalnya Armbrusrer amp Gudshy
44 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
svntuhan langsung dengan pengindraan untuk mampu mengalami dan
memahami suatu hal tertentu Akibatnya dengan menjadi literate indishy
vidu menjadi lebih memiliki akses pengetahuan yang dapat digunakanshy
nya untuk mengendalikan diri dan situasi yang dihadapi dan serta yang
akan membantunya dalam memecahkan berbagai masalah dan persoalan
dalam kehidupannya
Ishlah literasi berasal dari bahasa Lahn literatus yang berarh a
learned person atau orang yang belajar (Foster amp Purves 1984) Padaabad
pertengahan seorang literatus adalah orang yang dapat membaca meshynulis dan bercakap~cakap dalam bahasa Lahn Dalam perkembangannya
kemudian istilah literasi ini pemah memiliki cakupan yang sempit yaitu
berupa kemampuan minimal dalam hal membaca Namun kemudian isshy
hlah litcrasi hdak hanya untuk kemampuan memba~a tetapi juga kemamshy
puan menulis Bahkan Cipolla menggunakan istilah semi-iliterate bagi
mercka yang dapat membaca tetapi hdak dapat menulis (Cipolla 1969)
Dalam perkembangan istilah terkini yang ditandai dengan serbuan tekshy
nologi informasi yang gencar para pakar pendidikan menggunakan ishshy
bh multilitcrasi (misalnya Luke 2000) bahkan mulhliterasi krihs (critical
III 1111 ilitrracics) Secara sederhana dapat dikatakan ishlah ini menunjuk
pacta kondisi mampu secara krihs menggunakan berbagai wahana dalam
berkomunikasi
Pembahasan mengenai literasi merupakan pembahasan tersendiri
yang akan mencakup ratusan arhkel tersendiri Tulisan ini mengangkat
masalah literasi bukan untuk membahasnya secara mendalam melainkan
untuk menjadikan pembaca lebih memahami kaitan antara pemahaman
bacaan dan kepenhngan yang lebih luas yaitu literasi Pemahaman bacashy
an hanyalah bagian kecil dari literasi Walaupun demikian pemahaman
bacaan pedu dipahami pula secara mendalam sebagai bagian dari upaya
pencapaian kemampuan literasi yang memadai
Pentingnya kemampuan memahami bacaan te11) diuraikan ell atas
tetapi m asalall selanjutnya adalah adanya ken yataan bahwa cukup bashy
nyak muria sekolah yang mengalami kesulitan dalam memahami bacaan
Perkembangan Pcmahaman Bacaan I 45
brandsen 1986 Berkowitz 1986) menemukan bahwa murid-murid di IHshy
gara mereka khususnya kelas 4 5 dan 6 sekolah dasar mengalami kesushylitan dalam membaca dan mengingat apa yang telah dibaca Kesulitan ini
dapat terjadi karena beberapa alasan antara lain karena kurangnya pelashy
tihan dalam pengajaran membaca Penulis belum menemukan data peneshy
titian dari Indonesia Namun tampaknya kesulitan menangkap pengertishy
an dari bacaan untuk kemudian mengingat dan memanfaatkannya pada
saat diperiukan juga akan ditemukan di Indonesia Belum berkembangshy
nya strategi pengajaran khusus dalam pemahaman bacaan di Indonesia
bisa jadi juga menjaeli salah satu alasan untuk menduga bahwa eli Indonesia
memahami bacaan juga menjadi rna salah bagi kebanyakan murid Oleh
karena itu tulisan ini berusaha memahami pemahaman bacaan untuk
selanjutnya semaksimal mungkin mengajukan rekomendasi-rekomendasi
yang dapat dilaksanakan oleh para pendidik dalam memberikan pengshyajaran kepada para siswa sekolah
Sebagaimana dikemukakan di atas tinjauan terhadap pemahaman
bacaan dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang Dalam tulisan ini
sudut pandang psikologi perkembangan kognitif menjadi fokus utama pemshy
bahasan Tulisan ini bertujuan memberikan gambaran umum mengenai
teori pemahaman bacaan khususnya dari sudut pandang psikologi pershy
kembangan dan psikologi kognihf pengajaran pemahaman bacaan dan
pada akhirnya mencoba mencari implikasi dari bahasan tersebut untuk pendidikan terutama bagi murid di sekolah
Beberapa Istilah Dasar dalam Studi Pemahaman Bacaan
Sebelum beranjak ke pembahasan selanjutnya pemahaman terhadap beshy
berapa ishlah akan membantu memahami uraian yang diberikan Minishy
mal ada enam istilah dasar pada aspek-aspek linguistik yang pada awalshy
nya digunakan dalam ilmu Iinguistik (linguistics) tetapi kemudian digunashykan oleh bidang ilrnu lainnya yang mengacu pada konsep yang sarna
Istilah-istilah dasar itu adalah (1) Fonolugi yaitu studi mengenai bashy
gaimana suara digunakan dalam suatu bahasa (2) Fonetik yaitu studi meshy
melalui tahap dekudillS
46 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
ngenai suara-suara dasar (3) Semantik yaitu studi mengenai arb (meaning)
(4) Syntax yaitu studi mengenai urutan kata (5) Morfologi yaitu studi meshy
ngenai kata dan pembentukan kata(6) Pragmatik yaitu studi mengenai
penggunaan bahasa (Harley 2001)
Tiga istilah lain yang perlu diketahui adalah (1) Morfem yaitu unit
terkedl yang mengandung arti (2) Fonem yai tu un it suara dasar dalam
suatu bahasa dan (3) Grafem yaitu suatu unit dari bahasa tulisan yang
terkait dengan suatu fonem Sebagai tambahan dalam kaitan dengan peshy
nyimpanan kosakata dalam kognisi psikolinguistik menggunakan istilah
lexicon sebagai kamus (perbendaharaan kata) mental
Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Memba~a
Sebagaimana dikemukakan di bagian pendahuluan keterampilan memashy
hami bacaan merupakan hal penting Sebagai bagian dari kete rampilan
membaca pemahaman bacaan ini sulit dipisahkan dari tahap-tahap pershy
kembangan membaca padahal ada berbagai pendapat mengenai perkemshy
h 1I1 1~1l1 nwmbara ])) 1111 knnleks belajar membaca di negaranya Chall (1983) mengeshy
mukakcm 6 tahap dalam perkembangan membaca dari tahap 0 sampai
dengan 5 Tahap 0 yaitu tahap pre-reading (sejak lahir sampai usia 6 tashy
hun) tahap ke-1 yaitu tahap dekoding (usia 6-7 atau kelas 1-2 SO) tahap
ke-2 yaitu tahap kOllfinnasl~ kelancaran dan ungluing from print (usia 7-8
ata u kelas 2-3 SO) tahap ke-3 yaitu membaca untuk mempelajari hal baru
tahap ke-4 adalah tahap beragam sudllt pandang (usia 14-18 atau sekolah
menengah) tahap ke-5 yaitu konstruksi dan rekonstruksi (usia 18 tahun ke
atas atau masa perguruan tinggi) (Chall 1(83)
Walaupun pembagian tahap dari Chall (1983) ini memang tidak poshy
puler lagi digunakan bagi penulis informasi ini menjadi berguna sebagai
salah satll standar dalam pembahasan perkembangan kemampuan memshy
baGt Melalui lahapan mem baca lersebut dapat dilihat bahwa pemcrolehshy
an makna dari sualu bacaan dapat dicapai paling tidak se telah individu
P(~rkcrnbrtngrtn Pcm~ h~ nia n Bacaa l1 I 47
Untuk dapat mernbangun l( IlICl ltdIl HI I I JJri IliIi y l n l~ dihl l l IWld11
dekoding sangatlah penting Oasar dari ridoriillS ini i ltLIiIiI Ilc ngutllll 1 -
tem hubungan antara huruf dan fonem (the chipcr) Anak bJak lukllp hlshy
nya mengetahui sistem itu tetapi harus menginternalisasikan sejumlah
besar informasi leksikal seperb shoe (dalam bahasa Inggris) bersajak deshy
ngart moo tidak dengan mow atau bahwa kata tak dalam bahasa Indonesia
bersajak dengan rak Untuk dapat menginternalisasikan informasi leksikal
itu anak perlu memiliki kesadaran fonemik (phonemic awareness atau kesashy
daran bahwa kata itu terdiri dari fonem-fone m) dan juga perlu berlatih
yaitu dengan menulis Tidak ada aktivitas lain ya ng dapat meningkatkan kesadaran fonem selain dari menulis (Gough amp Wren 1999)
Memang walaupun bahasa Indonesia menggunakan ortografi alfashy
betik seperti bahasa Inggris penggunaan fonem-fonem bahasa Indonesia
tidak serumit bahasa Inggris Huruf a akan tetap berbunyi a diikub atau
didahului dengan fonem apa pun Namun penting dicatat bahwa dalam
belajar membaca bahasa Indonesia pun anak perlu memiliki kesadaran
fonetik sebagai dasar dalam dckoding sebelum ia beranjak ke tahap bershy
ikutnya yaitu memperoleh pengertian dari apa yang ia baea
Teon lain mengenai tahap belajar membaca dikemukakan Stuart dan
Coltheart (1988) Menurut mereka ada 3 tahap pemerolehan membaca yaishy
tu tahap logografik (pemantapan pembedaan visual dari penglihatan sepinshy
tas terhadap kosa kata) tahap alfabetik (belajar hubungart sederhana antara
grafern-fonem dan fonem-grafem) dan tahap ortografik (memahami fungsishy
fungsi morfemik dan pengejaan dan menggunakan analogi leksikal saat
membaea kata-ka ta baru) Perlu dieatat bahwa walaupun belajar membaca
memiliki tahapan tertentu Stuart dan Coltheart menemukan bahwa tidak
semua anak melalui tahap yang sama Akan tetapi tahapan tersebut meshy
nunjukkan adanya perbedaan keterampilan dan pemahaman bacaan
Faktor-faktor yang Mempengaruhl Pemahaman Bacaan
Pemahaman bacaan dipengaruhi oleh banyak faktor namun tulisan ini
hanya akan membahas lima faktor Faktor pertama adalah kemah iran dashy
48 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
lam proses dekudillg atau dalam studi yang dilakukan Saamio dan kawanshy
kawan dikategorikan sebagai keterampilan kognitif dasar (Saamio Oka
amp Paris 1990) Cukup banyak peneLitian yang menunjukkan hal ini Gersten
Fuchs Williams dan Baker (2001) misalnya mengajukan 5 faktor yang
dapat mempengaruhi pemahaman bacaan dan yang pertama disebutkan
adalah kelancaran membaca yang tenhmya melibatkan kelancaran dalam
dekoding Dengan lancar membaca energi kognitif seorang anak bisa dicushy
rahkan untuk melakukan kegiatan kognitif lainnya
Faktor kedua adalah faktor pengetahuan terdahulu yang turut memshy
bekali seseorang dalam belajar membaca Hal ini disebutkan oleh Gersten
et a1 (200l) sebagai faktor-faktor pengetahuan mengenai kosa kata (vocashy
bulary kllowlalxc) pengetahuan dasar (hllckground knowlenge) dan penSltashy
huan mengenai struktur teks Puluhan penelitian telah membuktikan penshy
tingnya pengetahuan-pengetahuan itu dalam memahami bacaan (lihat
Bakken amp Vhedon 2(02)
Faktor selanjutnya adalah faktor motivasi atau dalam kategori yang
dia jukan Clr-tcn disebut sebagai ketekunan (Gersten et aL 2(01) Kegishy
11 1 11 rlH mbdGl yang terus-mcncrus dilakukan merupakan latihan dan
l( ll (1I 11l11il l1 y cU1g ba ik untuk memperoleh keuntungan dari membaca
MUlid yang sukscs dalam membaca dapat mengalami peningkatan motishy
vasinya untuk membaca lainnya sedangkan murid yang mengalami keshy
sulitan tidak merasakan kenikmatan membaca sehingga molivasinya unshy
tuk mcmbaea pun berkurang St-anovich (19R6) mcnemukan bahwa keshy
mam f) u~lIl mcmahami l1lembaea ini mengikuti hukum Matthew EHect
(yang sudah kaya oertambah kaya yang miskin bertambah miskin)
(5 tanoieh 1986) Stanovieh menjelaskan bahwa karena pengetahuan kushy
sakatlt1 secara mendasal dapat meningkatkan pemahclman baeaan dan
mcmbaea ilu sendiri adalah mekanisme yang mCngarahkan kc pengemshy
bangtm kosa ka la maka pengembangan kete rampilan mcmbaea dipengashy
ruhi oleh vol ume pcngalaman rnernbaca (5tanoVlch 198b)
aktor keempat adaJah keterampilan kognitif tingkat tinggi (5aarnio
et aI 1990) termasuk stralcgi-strategi yang dilakukan selama proses memshy
baea Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang baik akan aktif sejak
Pcrkcrn ba ngl n PcmnhllllMI BaCI~I I 49
pertama kali membaca dan padd Ikhirnya 1lIi11 npu nwlpmJoIl1 ) ill 11 an mengenai kondisi karaktcr-karakllr ddam hJ Lddl1 IU sil lls i Yllfl
tergambar di dalam teks (Pressley 1997) KcktifCll1 nwmbilca ini I( rmltlsuk
juga aktif menyeleksi hal yang penting dan kurang penting Pressley meshy
nemukan bahwa pembaca yang baik dapat dengan mudah menentukan
hal yang penting dan mengabaikan hal yang kurang penting Dalam konshy
teks menghadapi kata-kata bermakna ganda Pressley mengevaluasi beshy
berapa studi dan menemukan bahwa pembaca yang baik lebih efisien dashy
lam mengabaikan pengertian (makna) yang kurang relevan dengan mashy
teri yang dibaca (Pressley 1997)
Faktor kelima yang mempengaruhi pemahaman bacaan adalah meshy
takognisi Para pembaca yang baik temyata ITleiakukan 1I1ollitoril1g (pemoshy
nitoran) terhadap pemahamannya Mereka menggunakan strategi tertentu
ketika membaca misalnya menggunakan averview (pemahaman umum)
menyeleksi bacaan merangkum dan mengulang informasi yang perlu dishy
ingat (pressley 1999) Pembaca yang kurang baik kurang menampgtunakan strashy
tegi ini mungkin karena kurangnya kesadaran dan pengertian atas varia shy
bel-variabel yang mempengaruhi kegiatan membaea (5aa111io et aL 1990)
Dengan memahami kelima faktor yang dapat mempengaruhi pemashy
haman baeaan di atas menjadi jelas bahwa pemahaman bacaan bukanlah
tugas yang sederhana Pemahaman baeaan merupakan ketcrampilan kogshy
nitif yang perlu dipelajari dan dilatih Pemahaman bacaan sendiri melishy
batkan bcrbagai proses kOgl1itif yang rumit dan kompleks Rincian proses
kognitif yang terlibat dalam pemahaman bacaan tidak akan dibahas di
daIam tulisan ini Tulisan ini akln lebih mcmusatkan perhatian pada pershy
kembangan kognisi khususnya pemahaman baeaan menggunakan penshydekatan pemrosesan informasi
Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Kognitif
Dalam lingkungan normal anak usia sekolal1 membaca tidak dapat dipishy
sahkan dari perkembangan kognitif (Saarnio et aI 1990) Saamio dan kashy
wan-kawannya berargumen bahwa pada saat anak-anak belajar membaca
50 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mereka juga memperoleh strategi-strategi untuk mengendalikan perhaban
dan ingatan memperoleh kosakata dan pengetahuan belajar berkomunishy
kasi seeara efektif dan tersosiilisasi dengan aktivitas-aktivitas sekolah
Keterampilan membaea dan ketcrampilan kognitif jelas saling berkashy
itan Kcmampuan-kemampuan kognitif akan membatasi pemerolehan k eshy
terampilan membaG1 semen tara kekurangan dalam keterampilan memshy
baea ini dapat seeara timbal-balik mempeng-a ruhi keterampilan kognitif
(Stanovich 1986) Pemahaman bacaan dapat diprediksi dengan melihat
proses kagnitif yang terkait dengan usia dan kemampuan pembaca Komshy
ponen-komonen dalam keterampilan membaea berubah sejalan dengan
meningkatnya usia dan keterampilan membaca (Saamio et aI 1990)
Status Teori-teori Perkembangan Kognitif Terkini
Pembahasan mengenai perkembangan kognitif memang penuh dengan
debat dan polemik Paling tidak ada dua debat mewarnai teori mengenai
perkembangan kognitif Pertama debat mengenai mana yang lebih bershy
peran dalam perkembangan anak genetik atau lingkungan terus saja bershy
kcmbang sampai saat ini Para pendukung peran genetik terus saja meshy
lakukan penelitian dan mengklaim bahwa hasil penelitiannya merupashy
kan bukti yang mendukung peran genetik Demikian pula para pendushy
kung peran faktar Iingkungan yang terutama dimotori oleh para ahli teoshy
ri pendidikan Dalam tulisan ini tanpa mengabaikan pengaruh faktor geshy
netik penulis lebih mcnekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh
Iingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak Jadi
fokus pembahasan bukan lagi apa yang lebih berpengaruh melainkan
bagailTlana earanya supaya lingkungan bisa menciptakan kesempatan bashy
gi anak untuk bcrkembang optimal
Debat kedua adalah mengenai teori perkembangan kognitif itu senshy
iIi Untuk dapat mencapai keuntungan dari berbagai clebat tersebut bashy
iJlt kiran ya debat-debat tersebut dipelajari secara saksama Richardson (1998)
secara elegan menyajikan berbagai debat tersebut dalam uraian mengenai
model-model dalam perkembangan kognitif Richardson mengemukakan
PC rkcm bil ne~ n Pfmnhnmnll P ~~n I 51
empat model perkembanpa n k()~nitil ylitll 1111)( 1( 111111 111 1I1 111 I II middot I1I
liollisl model cUIlsrurlivisi dan model stlr iol usil7)pound )1( 111 IlIl llld Iltld
gabungan dari keempat model tcrscbul
Jika Richardson mengasimiJasi pemroSl-Sdn infortnasi dalarn keemshy
pat model yang dikemukakannya maka kelompok teoritikus Jainnya mengshy
khususkan pemrosesan informasi sebagai pendekatan di dalam teori pershy
kembangan kognitif Ditinjau dari sejarah munculnya pendekatan ini dashy
pat dilihar bahwa pendekatan ini berkembang setelah berkembangnya
teoTi perkembangan kognitif Piaget yang dipicu oleh berkembangnya ilshy
mu komputer Bagaimanapun pendekatan pemrosesan informasi tidak
dapat dikatakan sebagai altematif pengganti teori Piaget (McShane 1991)
karen a cukup banyak ide dasar yang berasal dari teori-teori Piaget
Pada saat ini berkembangnya teori-teori yang menganut paham pos tshy
modemisme juga telah membuat berbagai teori yang menggenerahsasishy
kan berlakunya tahapan yang sarna dalam perkembangan kognitif semua
anak menjadi terpinggirkan Dengan adanya paham baru ini semua prinshy
sip yang dikembangkan perlu diperhitungkan keberlakuannya dalam suashy
tu konteks Walaupun pandangan postmodemisme ini pada akhimya meshy
nimbulkan kesulitan-kesulitan baru dalam memahami suatu fenomena
pandangan postmodernisme menjadi berguna sebagai penyeimbang Seshy
cara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa pandangan postmodemisme
berfungsi sebagai pengendali untuk mengurangj hasrat para teoritikus unshy
tuk menggeneralisasikan temuan-temuannya
Bagaimanapun untuk mempermudah penjelasan mengenai sllatu feshy
nomena suatu teari diperlukan Tulisan ini perlu memilih teori Salah sashy
tu teori mengenai perkembangan kognitif yaitu teori-teori perkembangshy
an pemrosesan informasi adalah teori yang dipilih dalam tulisan ini Seshy
bagjan besar teol1 ini dipengaruhi oleh teori perkembangan kognitif Piaget
dan teori-teori pemrosesan infonnasi
Para ahli teori yang dJpat digoJongkan dalam kategon pengguna penshy
dekatan pemroscsan iniomlasi adalah Sternberg yang menggunakan anashy
isis pemrosesan informasi dari perkembangan intelijensinya Case Klahr
dan Wallace serta Siegler yang terutama berupaya memahami hubungan
52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut
antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)
Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)
juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy
bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi
Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)
ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy
utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis
pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy
tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy
bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat
diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau
konteks pengalaman belajar tertentu
Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy
poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen
ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem
kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy
mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy
Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir
ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt
)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy
annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)
Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy
ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy
rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy
formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy
ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy
tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy
rZlmpilan (11cShane 1991)
Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy
minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy
modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy
si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-
Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53
nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11
produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i
vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111
(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya
tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya
Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy
lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah
proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam
hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy
du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga
membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda
dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy
lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep
Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy
ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy
an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)
McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental
kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia
Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy
si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy
represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung
tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy
teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy
resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena
bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi
melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy
lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy
bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy
dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem
pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking
54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur
yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis
McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy
ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan
cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy
pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy
gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy
nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan
Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan
Pemrosesan Informasi
Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini
krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler
itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui
komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti
Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu
knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy
1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy
dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy
tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu
represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman
Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy
ddan leks
Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat
kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan
jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy
susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy
hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi
anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy
gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-
Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~
(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull
ngenai perkembangan pemahaman bacaan
Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy
kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy
nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat
empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy
an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy
puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy
ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk
secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)
Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy
raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy
mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy
sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya
sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy
alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy
baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy
ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy
rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy
ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan
atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila
identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami
Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy
fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam
short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy
kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan
di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn
1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang
1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih
II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11
56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy
katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak
Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy
catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang
terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy
organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy
ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy
sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy
sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama
dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy
jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy
an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy
kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan
reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)
Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy
tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy
ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy
jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy
tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka
masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy
suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)
Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy
lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam
pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy
teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar
perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy
tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan
Pengajaran Pemahaman Bacaan
Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy
tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy
tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-
Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57
rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)
Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis
besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak
dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang
diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding
Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak
kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama
pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy
interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis
Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi
Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini
menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy
an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy
tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi
tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy
tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu
Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks
misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy
melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor
pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy
visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy
dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf
58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59
an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh
dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain
Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu
pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy
lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan
Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan
atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan
kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy
pilkan tampilan tertentu atau tes
Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu
dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy
malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak
rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru
pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak
guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid
mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya
ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)
dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy
terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy
tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik
SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal
an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan
menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa
yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot
lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)
Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai
stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu
Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari
manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan
sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy
nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy
patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna
PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang
berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy
alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara
optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan
mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)
Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya
para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar
anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula
Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy
ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler
(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy
mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman
Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy
bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah
dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan
apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka
dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang
IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah
60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
~
PENUTUP
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan
keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy
kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy
mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak
- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan
signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan
Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy
tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy
diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian
lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy
patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan
memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy
ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy
tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan
perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan
lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas
Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy
ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran
Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk
menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang
lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy
berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy
monitor pemahamannya
Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy
diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang
terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan
memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam
pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy
wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy
baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis
Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy
- kelika orang
Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61
tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l
haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy
tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu
kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya
anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya
perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca
DAFTAR PUSTAKA
Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press
Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy
truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58
Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve
reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233
Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy
grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176
Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press
Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU
maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA
Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press
Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI
Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin
62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy
ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal
amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah
New Jersey Lawrence Erlbaum Associates
Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading
comprehension strategies to students with learning disabilities A
review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l
Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy
ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading
Malden MA Blackwell Publishers
Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology
Press
Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural
features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson
(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey
Lawrence Erlbaum Associates
I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies
(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy
mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne
Macmillan
McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach
Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell
Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press
Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259
Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy
velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB
Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm
New York The Guilford Press
Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63
Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco
Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL
Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of
individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406
melalui tahap dekudillS
46 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
ngenai suara-suara dasar (3) Semantik yaitu studi mengenai arb (meaning)
(4) Syntax yaitu studi mengenai urutan kata (5) Morfologi yaitu studi meshy
ngenai kata dan pembentukan kata(6) Pragmatik yaitu studi mengenai
penggunaan bahasa (Harley 2001)
Tiga istilah lain yang perlu diketahui adalah (1) Morfem yaitu unit
terkedl yang mengandung arti (2) Fonem yai tu un it suara dasar dalam
suatu bahasa dan (3) Grafem yaitu suatu unit dari bahasa tulisan yang
terkait dengan suatu fonem Sebagai tambahan dalam kaitan dengan peshy
nyimpanan kosakata dalam kognisi psikolinguistik menggunakan istilah
lexicon sebagai kamus (perbendaharaan kata) mental
Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Memba~a
Sebagaimana dikemukakan di bagian pendahuluan keterampilan memashy
hami bacaan merupakan hal penting Sebagai bagian dari kete rampilan
membaca pemahaman bacaan ini sulit dipisahkan dari tahap-tahap pershy
kembangan membaca padahal ada berbagai pendapat mengenai perkemshy
h 1I1 1~1l1 nwmbara ])) 1111 knnleks belajar membaca di negaranya Chall (1983) mengeshy
mukakcm 6 tahap dalam perkembangan membaca dari tahap 0 sampai
dengan 5 Tahap 0 yaitu tahap pre-reading (sejak lahir sampai usia 6 tashy
hun) tahap ke-1 yaitu tahap dekoding (usia 6-7 atau kelas 1-2 SO) tahap
ke-2 yaitu tahap kOllfinnasl~ kelancaran dan ungluing from print (usia 7-8
ata u kelas 2-3 SO) tahap ke-3 yaitu membaca untuk mempelajari hal baru
tahap ke-4 adalah tahap beragam sudllt pandang (usia 14-18 atau sekolah
menengah) tahap ke-5 yaitu konstruksi dan rekonstruksi (usia 18 tahun ke
atas atau masa perguruan tinggi) (Chall 1(83)
Walaupun pembagian tahap dari Chall (1983) ini memang tidak poshy
puler lagi digunakan bagi penulis informasi ini menjadi berguna sebagai
salah satll standar dalam pembahasan perkembangan kemampuan memshy
baGt Melalui lahapan mem baca lersebut dapat dilihat bahwa pemcrolehshy
an makna dari sualu bacaan dapat dicapai paling tidak se telah individu
P(~rkcrnbrtngrtn Pcm~ h~ nia n Bacaa l1 I 47
Untuk dapat mernbangun l( IlICl ltdIl HI I I JJri IliIi y l n l~ dihl l l IWld11
dekoding sangatlah penting Oasar dari ridoriillS ini i ltLIiIiI Ilc ngutllll 1 -
tem hubungan antara huruf dan fonem (the chipcr) Anak bJak lukllp hlshy
nya mengetahui sistem itu tetapi harus menginternalisasikan sejumlah
besar informasi leksikal seperb shoe (dalam bahasa Inggris) bersajak deshy
ngart moo tidak dengan mow atau bahwa kata tak dalam bahasa Indonesia
bersajak dengan rak Untuk dapat menginternalisasikan informasi leksikal
itu anak perlu memiliki kesadaran fonemik (phonemic awareness atau kesashy
daran bahwa kata itu terdiri dari fonem-fone m) dan juga perlu berlatih
yaitu dengan menulis Tidak ada aktivitas lain ya ng dapat meningkatkan kesadaran fonem selain dari menulis (Gough amp Wren 1999)
Memang walaupun bahasa Indonesia menggunakan ortografi alfashy
betik seperti bahasa Inggris penggunaan fonem-fonem bahasa Indonesia
tidak serumit bahasa Inggris Huruf a akan tetap berbunyi a diikub atau
didahului dengan fonem apa pun Namun penting dicatat bahwa dalam
belajar membaca bahasa Indonesia pun anak perlu memiliki kesadaran
fonetik sebagai dasar dalam dckoding sebelum ia beranjak ke tahap bershy
ikutnya yaitu memperoleh pengertian dari apa yang ia baea
Teon lain mengenai tahap belajar membaca dikemukakan Stuart dan
Coltheart (1988) Menurut mereka ada 3 tahap pemerolehan membaca yaishy
tu tahap logografik (pemantapan pembedaan visual dari penglihatan sepinshy
tas terhadap kosa kata) tahap alfabetik (belajar hubungart sederhana antara
grafern-fonem dan fonem-grafem) dan tahap ortografik (memahami fungsishy
fungsi morfemik dan pengejaan dan menggunakan analogi leksikal saat
membaea kata-ka ta baru) Perlu dieatat bahwa walaupun belajar membaca
memiliki tahapan tertentu Stuart dan Coltheart menemukan bahwa tidak
semua anak melalui tahap yang sama Akan tetapi tahapan tersebut meshy
nunjukkan adanya perbedaan keterampilan dan pemahaman bacaan
Faktor-faktor yang Mempengaruhl Pemahaman Bacaan
Pemahaman bacaan dipengaruhi oleh banyak faktor namun tulisan ini
hanya akan membahas lima faktor Faktor pertama adalah kemah iran dashy
48 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
lam proses dekudillg atau dalam studi yang dilakukan Saamio dan kawanshy
kawan dikategorikan sebagai keterampilan kognitif dasar (Saamio Oka
amp Paris 1990) Cukup banyak peneLitian yang menunjukkan hal ini Gersten
Fuchs Williams dan Baker (2001) misalnya mengajukan 5 faktor yang
dapat mempengaruhi pemahaman bacaan dan yang pertama disebutkan
adalah kelancaran membaca yang tenhmya melibatkan kelancaran dalam
dekoding Dengan lancar membaca energi kognitif seorang anak bisa dicushy
rahkan untuk melakukan kegiatan kognitif lainnya
Faktor kedua adalah faktor pengetahuan terdahulu yang turut memshy
bekali seseorang dalam belajar membaca Hal ini disebutkan oleh Gersten
et a1 (200l) sebagai faktor-faktor pengetahuan mengenai kosa kata (vocashy
bulary kllowlalxc) pengetahuan dasar (hllckground knowlenge) dan penSltashy
huan mengenai struktur teks Puluhan penelitian telah membuktikan penshy
tingnya pengetahuan-pengetahuan itu dalam memahami bacaan (lihat
Bakken amp Vhedon 2(02)
Faktor selanjutnya adalah faktor motivasi atau dalam kategori yang
dia jukan Clr-tcn disebut sebagai ketekunan (Gersten et aL 2(01) Kegishy
11 1 11 rlH mbdGl yang terus-mcncrus dilakukan merupakan latihan dan
l( ll (1I 11l11il l1 y cU1g ba ik untuk memperoleh keuntungan dari membaca
MUlid yang sukscs dalam membaca dapat mengalami peningkatan motishy
vasinya untuk membaca lainnya sedangkan murid yang mengalami keshy
sulitan tidak merasakan kenikmatan membaca sehingga molivasinya unshy
tuk mcmbaea pun berkurang St-anovich (19R6) mcnemukan bahwa keshy
mam f) u~lIl mcmahami l1lembaea ini mengikuti hukum Matthew EHect
(yang sudah kaya oertambah kaya yang miskin bertambah miskin)
(5 tanoieh 1986) Stanovieh menjelaskan bahwa karena pengetahuan kushy
sakatlt1 secara mendasal dapat meningkatkan pemahclman baeaan dan
mcmbaea ilu sendiri adalah mekanisme yang mCngarahkan kc pengemshy
bangtm kosa ka la maka pengembangan kete rampilan mcmbaea dipengashy
ruhi oleh vol ume pcngalaman rnernbaca (5tanoVlch 198b)
aktor keempat adaJah keterampilan kognitif tingkat tinggi (5aarnio
et aI 1990) termasuk stralcgi-strategi yang dilakukan selama proses memshy
baea Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang baik akan aktif sejak
Pcrkcrn ba ngl n PcmnhllllMI BaCI~I I 49
pertama kali membaca dan padd Ikhirnya 1lIi11 npu nwlpmJoIl1 ) ill 11 an mengenai kondisi karaktcr-karakllr ddam hJ Lddl1 IU sil lls i Yllfl
tergambar di dalam teks (Pressley 1997) KcktifCll1 nwmbilca ini I( rmltlsuk
juga aktif menyeleksi hal yang penting dan kurang penting Pressley meshy
nemukan bahwa pembaca yang baik dapat dengan mudah menentukan
hal yang penting dan mengabaikan hal yang kurang penting Dalam konshy
teks menghadapi kata-kata bermakna ganda Pressley mengevaluasi beshy
berapa studi dan menemukan bahwa pembaca yang baik lebih efisien dashy
lam mengabaikan pengertian (makna) yang kurang relevan dengan mashy
teri yang dibaca (Pressley 1997)
Faktor kelima yang mempengaruhi pemahaman bacaan adalah meshy
takognisi Para pembaca yang baik temyata ITleiakukan 1I1ollitoril1g (pemoshy
nitoran) terhadap pemahamannya Mereka menggunakan strategi tertentu
ketika membaca misalnya menggunakan averview (pemahaman umum)
menyeleksi bacaan merangkum dan mengulang informasi yang perlu dishy
ingat (pressley 1999) Pembaca yang kurang baik kurang menampgtunakan strashy
tegi ini mungkin karena kurangnya kesadaran dan pengertian atas varia shy
bel-variabel yang mempengaruhi kegiatan membaea (5aa111io et aL 1990)
Dengan memahami kelima faktor yang dapat mempengaruhi pemashy
haman baeaan di atas menjadi jelas bahwa pemahaman bacaan bukanlah
tugas yang sederhana Pemahaman baeaan merupakan ketcrampilan kogshy
nitif yang perlu dipelajari dan dilatih Pemahaman bacaan sendiri melishy
batkan bcrbagai proses kOgl1itif yang rumit dan kompleks Rincian proses
kognitif yang terlibat dalam pemahaman bacaan tidak akan dibahas di
daIam tulisan ini Tulisan ini akln lebih mcmusatkan perhatian pada pershy
kembangan kognisi khususnya pemahaman baeaan menggunakan penshydekatan pemrosesan informasi
Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Kognitif
Dalam lingkungan normal anak usia sekolal1 membaca tidak dapat dipishy
sahkan dari perkembangan kognitif (Saarnio et aI 1990) Saamio dan kashy
wan-kawannya berargumen bahwa pada saat anak-anak belajar membaca
50 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mereka juga memperoleh strategi-strategi untuk mengendalikan perhaban
dan ingatan memperoleh kosakata dan pengetahuan belajar berkomunishy
kasi seeara efektif dan tersosiilisasi dengan aktivitas-aktivitas sekolah
Keterampilan membaea dan ketcrampilan kognitif jelas saling berkashy
itan Kcmampuan-kemampuan kognitif akan membatasi pemerolehan k eshy
terampilan membaG1 semen tara kekurangan dalam keterampilan memshy
baea ini dapat seeara timbal-balik mempeng-a ruhi keterampilan kognitif
(Stanovich 1986) Pemahaman bacaan dapat diprediksi dengan melihat
proses kagnitif yang terkait dengan usia dan kemampuan pembaca Komshy
ponen-komonen dalam keterampilan membaea berubah sejalan dengan
meningkatnya usia dan keterampilan membaca (Saamio et aI 1990)
Status Teori-teori Perkembangan Kognitif Terkini
Pembahasan mengenai perkembangan kognitif memang penuh dengan
debat dan polemik Paling tidak ada dua debat mewarnai teori mengenai
perkembangan kognitif Pertama debat mengenai mana yang lebih bershy
peran dalam perkembangan anak genetik atau lingkungan terus saja bershy
kcmbang sampai saat ini Para pendukung peran genetik terus saja meshy
lakukan penelitian dan mengklaim bahwa hasil penelitiannya merupashy
kan bukti yang mendukung peran genetik Demikian pula para pendushy
kung peran faktar Iingkungan yang terutama dimotori oleh para ahli teoshy
ri pendidikan Dalam tulisan ini tanpa mengabaikan pengaruh faktor geshy
netik penulis lebih mcnekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh
Iingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak Jadi
fokus pembahasan bukan lagi apa yang lebih berpengaruh melainkan
bagailTlana earanya supaya lingkungan bisa menciptakan kesempatan bashy
gi anak untuk bcrkembang optimal
Debat kedua adalah mengenai teori perkembangan kognitif itu senshy
iIi Untuk dapat mencapai keuntungan dari berbagai clebat tersebut bashy
iJlt kiran ya debat-debat tersebut dipelajari secara saksama Richardson (1998)
secara elegan menyajikan berbagai debat tersebut dalam uraian mengenai
model-model dalam perkembangan kognitif Richardson mengemukakan
PC rkcm bil ne~ n Pfmnhnmnll P ~~n I 51
empat model perkembanpa n k()~nitil ylitll 1111)( 1( 111111 111 1I1 111 I II middot I1I
liollisl model cUIlsrurlivisi dan model stlr iol usil7)pound )1( 111 IlIl llld Iltld
gabungan dari keempat model tcrscbul
Jika Richardson mengasimiJasi pemroSl-Sdn infortnasi dalarn keemshy
pat model yang dikemukakannya maka kelompok teoritikus Jainnya mengshy
khususkan pemrosesan informasi sebagai pendekatan di dalam teori pershy
kembangan kognitif Ditinjau dari sejarah munculnya pendekatan ini dashy
pat dilihar bahwa pendekatan ini berkembang setelah berkembangnya
teoTi perkembangan kognitif Piaget yang dipicu oleh berkembangnya ilshy
mu komputer Bagaimanapun pendekatan pemrosesan informasi tidak
dapat dikatakan sebagai altematif pengganti teori Piaget (McShane 1991)
karen a cukup banyak ide dasar yang berasal dari teori-teori Piaget
Pada saat ini berkembangnya teori-teori yang menganut paham pos tshy
modemisme juga telah membuat berbagai teori yang menggenerahsasishy
kan berlakunya tahapan yang sarna dalam perkembangan kognitif semua
anak menjadi terpinggirkan Dengan adanya paham baru ini semua prinshy
sip yang dikembangkan perlu diperhitungkan keberlakuannya dalam suashy
tu konteks Walaupun pandangan postmodemisme ini pada akhimya meshy
nimbulkan kesulitan-kesulitan baru dalam memahami suatu fenomena
pandangan postmodernisme menjadi berguna sebagai penyeimbang Seshy
cara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa pandangan postmodemisme
berfungsi sebagai pengendali untuk mengurangj hasrat para teoritikus unshy
tuk menggeneralisasikan temuan-temuannya
Bagaimanapun untuk mempermudah penjelasan mengenai sllatu feshy
nomena suatu teari diperlukan Tulisan ini perlu memilih teori Salah sashy
tu teori mengenai perkembangan kognitif yaitu teori-teori perkembangshy
an pemrosesan informasi adalah teori yang dipilih dalam tulisan ini Seshy
bagjan besar teol1 ini dipengaruhi oleh teori perkembangan kognitif Piaget
dan teori-teori pemrosesan infonnasi
Para ahli teori yang dJpat digoJongkan dalam kategon pengguna penshy
dekatan pemroscsan iniomlasi adalah Sternberg yang menggunakan anashy
isis pemrosesan informasi dari perkembangan intelijensinya Case Klahr
dan Wallace serta Siegler yang terutama berupaya memahami hubungan
52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut
antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)
Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)
juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy
bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi
Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)
ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy
utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis
pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy
tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy
bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat
diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau
konteks pengalaman belajar tertentu
Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy
poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen
ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem
kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy
mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy
Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir
ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt
)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy
annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)
Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy
ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy
rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy
formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy
ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy
tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy
rZlmpilan (11cShane 1991)
Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy
minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy
modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy
si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-
Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53
nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11
produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i
vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111
(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya
tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya
Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy
lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah
proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam
hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy
du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga
membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda
dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy
lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep
Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy
ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy
an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)
McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental
kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia
Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy
si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy
represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung
tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy
teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy
resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena
bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi
melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy
lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy
bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy
dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem
pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking
54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur
yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis
McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy
ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan
cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy
pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy
gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy
nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan
Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan
Pemrosesan Informasi
Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini
krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler
itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui
komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti
Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu
knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy
1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy
dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy
tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu
represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman
Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy
ddan leks
Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat
kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan
jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy
susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy
hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi
anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy
gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-
Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~
(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull
ngenai perkembangan pemahaman bacaan
Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy
kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy
nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat
empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy
an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy
puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy
ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk
secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)
Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy
raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy
mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy
sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya
sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy
alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy
baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy
ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy
rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy
ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan
atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila
identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami
Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy
fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam
short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy
kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan
di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn
1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang
1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih
II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11
56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy
katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak
Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy
catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang
terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy
organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy
ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy
sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy
sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama
dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy
jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy
an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy
kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan
reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)
Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy
tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy
ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy
jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy
tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka
masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy
suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)
Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy
lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam
pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy
teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar
perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy
tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan
Pengajaran Pemahaman Bacaan
Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy
tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy
tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-
Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57
rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)
Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis
besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak
dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang
diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding
Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak
kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama
pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy
interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis
Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi
Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini
menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy
an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy
tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi
tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy
tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu
Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks
misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy
melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor
pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy
visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy
dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf
58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59
an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh
dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain
Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu
pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy
lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan
Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan
atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan
kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy
pilkan tampilan tertentu atau tes
Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu
dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy
malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak
rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru
pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak
guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid
mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya
ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)
dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy
terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy
tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik
SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal
an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan
menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa
yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot
lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)
Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai
stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu
Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari
manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan
sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy
nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy
patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna
PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang
berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy
alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara
optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan
mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)
Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya
para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar
anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula
Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy
ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler
(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy
mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman
Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy
bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah
dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan
apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka
dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang
IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah
60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
~
PENUTUP
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan
keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy
kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy
mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak
- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan
signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan
Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy
tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy
diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian
lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy
patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan
memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy
ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy
tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan
perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan
lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas
Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy
ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran
Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk
menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang
lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy
berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy
monitor pemahamannya
Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy
diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang
terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan
memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam
pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy
wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy
baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis
Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy
- kelika orang
Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61
tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l
haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy
tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu
kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya
anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya
perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca
DAFTAR PUSTAKA
Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press
Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy
truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58
Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve
reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233
Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy
grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176
Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press
Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU
maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA
Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press
Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI
Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin
62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy
ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal
amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah
New Jersey Lawrence Erlbaum Associates
Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading
comprehension strategies to students with learning disabilities A
review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l
Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy
ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading
Malden MA Blackwell Publishers
Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology
Press
Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural
features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson
(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey
Lawrence Erlbaum Associates
I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies
(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy
mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne
Macmillan
McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach
Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell
Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press
Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259
Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy
velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB
Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm
New York The Guilford Press
Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63
Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco
Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL
Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of
individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406
48 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
lam proses dekudillg atau dalam studi yang dilakukan Saamio dan kawanshy
kawan dikategorikan sebagai keterampilan kognitif dasar (Saamio Oka
amp Paris 1990) Cukup banyak peneLitian yang menunjukkan hal ini Gersten
Fuchs Williams dan Baker (2001) misalnya mengajukan 5 faktor yang
dapat mempengaruhi pemahaman bacaan dan yang pertama disebutkan
adalah kelancaran membaca yang tenhmya melibatkan kelancaran dalam
dekoding Dengan lancar membaca energi kognitif seorang anak bisa dicushy
rahkan untuk melakukan kegiatan kognitif lainnya
Faktor kedua adalah faktor pengetahuan terdahulu yang turut memshy
bekali seseorang dalam belajar membaca Hal ini disebutkan oleh Gersten
et a1 (200l) sebagai faktor-faktor pengetahuan mengenai kosa kata (vocashy
bulary kllowlalxc) pengetahuan dasar (hllckground knowlenge) dan penSltashy
huan mengenai struktur teks Puluhan penelitian telah membuktikan penshy
tingnya pengetahuan-pengetahuan itu dalam memahami bacaan (lihat
Bakken amp Vhedon 2(02)
Faktor selanjutnya adalah faktor motivasi atau dalam kategori yang
dia jukan Clr-tcn disebut sebagai ketekunan (Gersten et aL 2(01) Kegishy
11 1 11 rlH mbdGl yang terus-mcncrus dilakukan merupakan latihan dan
l( ll (1I 11l11il l1 y cU1g ba ik untuk memperoleh keuntungan dari membaca
MUlid yang sukscs dalam membaca dapat mengalami peningkatan motishy
vasinya untuk membaca lainnya sedangkan murid yang mengalami keshy
sulitan tidak merasakan kenikmatan membaca sehingga molivasinya unshy
tuk mcmbaea pun berkurang St-anovich (19R6) mcnemukan bahwa keshy
mam f) u~lIl mcmahami l1lembaea ini mengikuti hukum Matthew EHect
(yang sudah kaya oertambah kaya yang miskin bertambah miskin)
(5 tanoieh 1986) Stanovieh menjelaskan bahwa karena pengetahuan kushy
sakatlt1 secara mendasal dapat meningkatkan pemahclman baeaan dan
mcmbaea ilu sendiri adalah mekanisme yang mCngarahkan kc pengemshy
bangtm kosa ka la maka pengembangan kete rampilan mcmbaea dipengashy
ruhi oleh vol ume pcngalaman rnernbaca (5tanoVlch 198b)
aktor keempat adaJah keterampilan kognitif tingkat tinggi (5aarnio
et aI 1990) termasuk stralcgi-strategi yang dilakukan selama proses memshy
baea Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang baik akan aktif sejak
Pcrkcrn ba ngl n PcmnhllllMI BaCI~I I 49
pertama kali membaca dan padd Ikhirnya 1lIi11 npu nwlpmJoIl1 ) ill 11 an mengenai kondisi karaktcr-karakllr ddam hJ Lddl1 IU sil lls i Yllfl
tergambar di dalam teks (Pressley 1997) KcktifCll1 nwmbilca ini I( rmltlsuk
juga aktif menyeleksi hal yang penting dan kurang penting Pressley meshy
nemukan bahwa pembaca yang baik dapat dengan mudah menentukan
hal yang penting dan mengabaikan hal yang kurang penting Dalam konshy
teks menghadapi kata-kata bermakna ganda Pressley mengevaluasi beshy
berapa studi dan menemukan bahwa pembaca yang baik lebih efisien dashy
lam mengabaikan pengertian (makna) yang kurang relevan dengan mashy
teri yang dibaca (Pressley 1997)
Faktor kelima yang mempengaruhi pemahaman bacaan adalah meshy
takognisi Para pembaca yang baik temyata ITleiakukan 1I1ollitoril1g (pemoshy
nitoran) terhadap pemahamannya Mereka menggunakan strategi tertentu
ketika membaca misalnya menggunakan averview (pemahaman umum)
menyeleksi bacaan merangkum dan mengulang informasi yang perlu dishy
ingat (pressley 1999) Pembaca yang kurang baik kurang menampgtunakan strashy
tegi ini mungkin karena kurangnya kesadaran dan pengertian atas varia shy
bel-variabel yang mempengaruhi kegiatan membaea (5aa111io et aL 1990)
Dengan memahami kelima faktor yang dapat mempengaruhi pemashy
haman baeaan di atas menjadi jelas bahwa pemahaman bacaan bukanlah
tugas yang sederhana Pemahaman baeaan merupakan ketcrampilan kogshy
nitif yang perlu dipelajari dan dilatih Pemahaman bacaan sendiri melishy
batkan bcrbagai proses kOgl1itif yang rumit dan kompleks Rincian proses
kognitif yang terlibat dalam pemahaman bacaan tidak akan dibahas di
daIam tulisan ini Tulisan ini akln lebih mcmusatkan perhatian pada pershy
kembangan kognisi khususnya pemahaman baeaan menggunakan penshydekatan pemrosesan informasi
Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Kognitif
Dalam lingkungan normal anak usia sekolal1 membaca tidak dapat dipishy
sahkan dari perkembangan kognitif (Saarnio et aI 1990) Saamio dan kashy
wan-kawannya berargumen bahwa pada saat anak-anak belajar membaca
50 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mereka juga memperoleh strategi-strategi untuk mengendalikan perhaban
dan ingatan memperoleh kosakata dan pengetahuan belajar berkomunishy
kasi seeara efektif dan tersosiilisasi dengan aktivitas-aktivitas sekolah
Keterampilan membaea dan ketcrampilan kognitif jelas saling berkashy
itan Kcmampuan-kemampuan kognitif akan membatasi pemerolehan k eshy
terampilan membaG1 semen tara kekurangan dalam keterampilan memshy
baea ini dapat seeara timbal-balik mempeng-a ruhi keterampilan kognitif
(Stanovich 1986) Pemahaman bacaan dapat diprediksi dengan melihat
proses kagnitif yang terkait dengan usia dan kemampuan pembaca Komshy
ponen-komonen dalam keterampilan membaea berubah sejalan dengan
meningkatnya usia dan keterampilan membaca (Saamio et aI 1990)
Status Teori-teori Perkembangan Kognitif Terkini
Pembahasan mengenai perkembangan kognitif memang penuh dengan
debat dan polemik Paling tidak ada dua debat mewarnai teori mengenai
perkembangan kognitif Pertama debat mengenai mana yang lebih bershy
peran dalam perkembangan anak genetik atau lingkungan terus saja bershy
kcmbang sampai saat ini Para pendukung peran genetik terus saja meshy
lakukan penelitian dan mengklaim bahwa hasil penelitiannya merupashy
kan bukti yang mendukung peran genetik Demikian pula para pendushy
kung peran faktar Iingkungan yang terutama dimotori oleh para ahli teoshy
ri pendidikan Dalam tulisan ini tanpa mengabaikan pengaruh faktor geshy
netik penulis lebih mcnekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh
Iingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak Jadi
fokus pembahasan bukan lagi apa yang lebih berpengaruh melainkan
bagailTlana earanya supaya lingkungan bisa menciptakan kesempatan bashy
gi anak untuk bcrkembang optimal
Debat kedua adalah mengenai teori perkembangan kognitif itu senshy
iIi Untuk dapat mencapai keuntungan dari berbagai clebat tersebut bashy
iJlt kiran ya debat-debat tersebut dipelajari secara saksama Richardson (1998)
secara elegan menyajikan berbagai debat tersebut dalam uraian mengenai
model-model dalam perkembangan kognitif Richardson mengemukakan
PC rkcm bil ne~ n Pfmnhnmnll P ~~n I 51
empat model perkembanpa n k()~nitil ylitll 1111)( 1( 111111 111 1I1 111 I II middot I1I
liollisl model cUIlsrurlivisi dan model stlr iol usil7)pound )1( 111 IlIl llld Iltld
gabungan dari keempat model tcrscbul
Jika Richardson mengasimiJasi pemroSl-Sdn infortnasi dalarn keemshy
pat model yang dikemukakannya maka kelompok teoritikus Jainnya mengshy
khususkan pemrosesan informasi sebagai pendekatan di dalam teori pershy
kembangan kognitif Ditinjau dari sejarah munculnya pendekatan ini dashy
pat dilihar bahwa pendekatan ini berkembang setelah berkembangnya
teoTi perkembangan kognitif Piaget yang dipicu oleh berkembangnya ilshy
mu komputer Bagaimanapun pendekatan pemrosesan informasi tidak
dapat dikatakan sebagai altematif pengganti teori Piaget (McShane 1991)
karen a cukup banyak ide dasar yang berasal dari teori-teori Piaget
Pada saat ini berkembangnya teori-teori yang menganut paham pos tshy
modemisme juga telah membuat berbagai teori yang menggenerahsasishy
kan berlakunya tahapan yang sarna dalam perkembangan kognitif semua
anak menjadi terpinggirkan Dengan adanya paham baru ini semua prinshy
sip yang dikembangkan perlu diperhitungkan keberlakuannya dalam suashy
tu konteks Walaupun pandangan postmodemisme ini pada akhimya meshy
nimbulkan kesulitan-kesulitan baru dalam memahami suatu fenomena
pandangan postmodernisme menjadi berguna sebagai penyeimbang Seshy
cara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa pandangan postmodemisme
berfungsi sebagai pengendali untuk mengurangj hasrat para teoritikus unshy
tuk menggeneralisasikan temuan-temuannya
Bagaimanapun untuk mempermudah penjelasan mengenai sllatu feshy
nomena suatu teari diperlukan Tulisan ini perlu memilih teori Salah sashy
tu teori mengenai perkembangan kognitif yaitu teori-teori perkembangshy
an pemrosesan informasi adalah teori yang dipilih dalam tulisan ini Seshy
bagjan besar teol1 ini dipengaruhi oleh teori perkembangan kognitif Piaget
dan teori-teori pemrosesan infonnasi
Para ahli teori yang dJpat digoJongkan dalam kategon pengguna penshy
dekatan pemroscsan iniomlasi adalah Sternberg yang menggunakan anashy
isis pemrosesan informasi dari perkembangan intelijensinya Case Klahr
dan Wallace serta Siegler yang terutama berupaya memahami hubungan
52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut
antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)
Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)
juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy
bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi
Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)
ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy
utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis
pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy
tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy
bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat
diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau
konteks pengalaman belajar tertentu
Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy
poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen
ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem
kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy
mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy
Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir
ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt
)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy
annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)
Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy
ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy
rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy
formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy
ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy
tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy
rZlmpilan (11cShane 1991)
Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy
minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy
modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy
si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-
Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53
nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11
produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i
vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111
(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya
tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya
Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy
lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah
proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam
hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy
du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga
membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda
dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy
lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep
Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy
ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy
an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)
McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental
kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia
Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy
si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy
represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung
tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy
teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy
resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena
bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi
melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy
lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy
bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy
dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem
pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking
54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur
yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis
McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy
ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan
cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy
pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy
gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy
nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan
Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan
Pemrosesan Informasi
Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini
krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler
itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui
komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti
Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu
knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy
1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy
dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy
tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu
represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman
Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy
ddan leks
Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat
kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan
jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy
susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy
hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi
anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy
gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-
Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~
(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull
ngenai perkembangan pemahaman bacaan
Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy
kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy
nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat
empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy
an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy
puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy
ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk
secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)
Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy
raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy
mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy
sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya
sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy
alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy
baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy
ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy
rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy
ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan
atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila
identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami
Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy
fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam
short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy
kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan
di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn
1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang
1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih
II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11
56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy
katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak
Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy
catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang
terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy
organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy
ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy
sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy
sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama
dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy
jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy
an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy
kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan
reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)
Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy
tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy
ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy
jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy
tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka
masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy
suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)
Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy
lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam
pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy
teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar
perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy
tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan
Pengajaran Pemahaman Bacaan
Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy
tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy
tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-
Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57
rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)
Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis
besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak
dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang
diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding
Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak
kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama
pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy
interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis
Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi
Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini
menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy
an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy
tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi
tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy
tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu
Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks
misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy
melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor
pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy
visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy
dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf
58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59
an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh
dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain
Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu
pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy
lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan
Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan
atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan
kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy
pilkan tampilan tertentu atau tes
Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu
dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy
malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak
rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru
pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak
guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid
mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya
ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)
dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy
terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy
tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik
SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal
an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan
menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa
yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot
lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)
Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai
stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu
Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari
manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan
sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy
nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy
patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna
PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang
berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy
alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara
optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan
mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)
Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya
para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar
anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula
Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy
ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler
(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy
mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman
Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy
bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah
dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan
apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka
dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang
IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah
60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
~
PENUTUP
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan
keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy
kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy
mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak
- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan
signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan
Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy
tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy
diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian
lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy
patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan
memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy
ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy
tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan
perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan
lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas
Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy
ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran
Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk
menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang
lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy
berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy
monitor pemahamannya
Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy
diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang
terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan
memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam
pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy
wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy
baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis
Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy
- kelika orang
Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61
tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l
haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy
tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu
kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya
anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya
perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca
DAFTAR PUSTAKA
Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press
Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy
truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58
Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve
reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233
Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy
grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176
Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press
Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU
maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA
Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press
Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI
Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin
62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy
ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal
amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah
New Jersey Lawrence Erlbaum Associates
Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading
comprehension strategies to students with learning disabilities A
review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l
Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy
ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading
Malden MA Blackwell Publishers
Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology
Press
Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural
features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson
(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey
Lawrence Erlbaum Associates
I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies
(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy
mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne
Macmillan
McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach
Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell
Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press
Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259
Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy
velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB
Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm
New York The Guilford Press
Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63
Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco
Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL
Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of
individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406
50 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mereka juga memperoleh strategi-strategi untuk mengendalikan perhaban
dan ingatan memperoleh kosakata dan pengetahuan belajar berkomunishy
kasi seeara efektif dan tersosiilisasi dengan aktivitas-aktivitas sekolah
Keterampilan membaea dan ketcrampilan kognitif jelas saling berkashy
itan Kcmampuan-kemampuan kognitif akan membatasi pemerolehan k eshy
terampilan membaG1 semen tara kekurangan dalam keterampilan memshy
baea ini dapat seeara timbal-balik mempeng-a ruhi keterampilan kognitif
(Stanovich 1986) Pemahaman bacaan dapat diprediksi dengan melihat
proses kagnitif yang terkait dengan usia dan kemampuan pembaca Komshy
ponen-komonen dalam keterampilan membaea berubah sejalan dengan
meningkatnya usia dan keterampilan membaca (Saamio et aI 1990)
Status Teori-teori Perkembangan Kognitif Terkini
Pembahasan mengenai perkembangan kognitif memang penuh dengan
debat dan polemik Paling tidak ada dua debat mewarnai teori mengenai
perkembangan kognitif Pertama debat mengenai mana yang lebih bershy
peran dalam perkembangan anak genetik atau lingkungan terus saja bershy
kcmbang sampai saat ini Para pendukung peran genetik terus saja meshy
lakukan penelitian dan mengklaim bahwa hasil penelitiannya merupashy
kan bukti yang mendukung peran genetik Demikian pula para pendushy
kung peran faktar Iingkungan yang terutama dimotori oleh para ahli teoshy
ri pendidikan Dalam tulisan ini tanpa mengabaikan pengaruh faktor geshy
netik penulis lebih mcnekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh
Iingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak Jadi
fokus pembahasan bukan lagi apa yang lebih berpengaruh melainkan
bagailTlana earanya supaya lingkungan bisa menciptakan kesempatan bashy
gi anak untuk bcrkembang optimal
Debat kedua adalah mengenai teori perkembangan kognitif itu senshy
iIi Untuk dapat mencapai keuntungan dari berbagai clebat tersebut bashy
iJlt kiran ya debat-debat tersebut dipelajari secara saksama Richardson (1998)
secara elegan menyajikan berbagai debat tersebut dalam uraian mengenai
model-model dalam perkembangan kognitif Richardson mengemukakan
PC rkcm bil ne~ n Pfmnhnmnll P ~~n I 51
empat model perkembanpa n k()~nitil ylitll 1111)( 1( 111111 111 1I1 111 I II middot I1I
liollisl model cUIlsrurlivisi dan model stlr iol usil7)pound )1( 111 IlIl llld Iltld
gabungan dari keempat model tcrscbul
Jika Richardson mengasimiJasi pemroSl-Sdn infortnasi dalarn keemshy
pat model yang dikemukakannya maka kelompok teoritikus Jainnya mengshy
khususkan pemrosesan informasi sebagai pendekatan di dalam teori pershy
kembangan kognitif Ditinjau dari sejarah munculnya pendekatan ini dashy
pat dilihar bahwa pendekatan ini berkembang setelah berkembangnya
teoTi perkembangan kognitif Piaget yang dipicu oleh berkembangnya ilshy
mu komputer Bagaimanapun pendekatan pemrosesan informasi tidak
dapat dikatakan sebagai altematif pengganti teori Piaget (McShane 1991)
karen a cukup banyak ide dasar yang berasal dari teori-teori Piaget
Pada saat ini berkembangnya teori-teori yang menganut paham pos tshy
modemisme juga telah membuat berbagai teori yang menggenerahsasishy
kan berlakunya tahapan yang sarna dalam perkembangan kognitif semua
anak menjadi terpinggirkan Dengan adanya paham baru ini semua prinshy
sip yang dikembangkan perlu diperhitungkan keberlakuannya dalam suashy
tu konteks Walaupun pandangan postmodemisme ini pada akhimya meshy
nimbulkan kesulitan-kesulitan baru dalam memahami suatu fenomena
pandangan postmodernisme menjadi berguna sebagai penyeimbang Seshy
cara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa pandangan postmodemisme
berfungsi sebagai pengendali untuk mengurangj hasrat para teoritikus unshy
tuk menggeneralisasikan temuan-temuannya
Bagaimanapun untuk mempermudah penjelasan mengenai sllatu feshy
nomena suatu teari diperlukan Tulisan ini perlu memilih teori Salah sashy
tu teori mengenai perkembangan kognitif yaitu teori-teori perkembangshy
an pemrosesan informasi adalah teori yang dipilih dalam tulisan ini Seshy
bagjan besar teol1 ini dipengaruhi oleh teori perkembangan kognitif Piaget
dan teori-teori pemrosesan infonnasi
Para ahli teori yang dJpat digoJongkan dalam kategon pengguna penshy
dekatan pemroscsan iniomlasi adalah Sternberg yang menggunakan anashy
isis pemrosesan informasi dari perkembangan intelijensinya Case Klahr
dan Wallace serta Siegler yang terutama berupaya memahami hubungan
52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut
antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)
Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)
juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy
bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi
Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)
ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy
utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis
pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy
tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy
bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat
diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau
konteks pengalaman belajar tertentu
Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy
poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen
ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem
kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy
mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy
Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir
ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt
)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy
annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)
Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy
ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy
rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy
formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy
ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy
tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy
rZlmpilan (11cShane 1991)
Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy
minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy
modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy
si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-
Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53
nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11
produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i
vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111
(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya
tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya
Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy
lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah
proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam
hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy
du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga
membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda
dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy
lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep
Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy
ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy
an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)
McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental
kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia
Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy
si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy
represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung
tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy
teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy
resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena
bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi
melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy
lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy
bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy
dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem
pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking
54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur
yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis
McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy
ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan
cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy
pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy
gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy
nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan
Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan
Pemrosesan Informasi
Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini
krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler
itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui
komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti
Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu
knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy
1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy
dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy
tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu
represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman
Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy
ddan leks
Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat
kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan
jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy
susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy
hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi
anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy
gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-
Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~
(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull
ngenai perkembangan pemahaman bacaan
Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy
kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy
nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat
empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy
an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy
puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy
ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk
secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)
Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy
raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy
mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy
sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya
sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy
alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy
baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy
ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy
rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy
ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan
atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila
identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami
Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy
fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam
short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy
kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan
di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn
1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang
1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih
II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11
56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy
katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak
Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy
catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang
terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy
organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy
ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy
sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy
sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama
dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy
jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy
an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy
kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan
reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)
Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy
tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy
ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy
jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy
tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka
masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy
suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)
Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy
lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam
pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy
teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar
perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy
tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan
Pengajaran Pemahaman Bacaan
Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy
tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy
tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-
Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57
rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)
Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis
besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak
dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang
diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding
Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak
kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama
pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy
interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis
Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi
Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini
menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy
an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy
tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi
tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy
tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu
Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks
misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy
melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor
pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy
visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy
dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf
58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59
an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh
dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain
Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu
pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy
lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan
Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan
atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan
kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy
pilkan tampilan tertentu atau tes
Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu
dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy
malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak
rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru
pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak
guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid
mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya
ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)
dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy
terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy
tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik
SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal
an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan
menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa
yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot
lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)
Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai
stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu
Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari
manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan
sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy
nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy
patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna
PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang
berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy
alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara
optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan
mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)
Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya
para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar
anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula
Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy
ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler
(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy
mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman
Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy
bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah
dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan
apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka
dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang
IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah
60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
~
PENUTUP
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan
keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy
kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy
mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak
- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan
signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan
Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy
tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy
diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian
lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy
patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan
memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy
ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy
tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan
perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan
lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas
Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy
ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran
Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk
menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang
lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy
berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy
monitor pemahamannya
Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy
diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang
terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan
memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam
pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy
wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy
baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis
Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy
- kelika orang
Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61
tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l
haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy
tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu
kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya
anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya
perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca
DAFTAR PUSTAKA
Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press
Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy
truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58
Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve
reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233
Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy
grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176
Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press
Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU
maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA
Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press
Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI
Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin
62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy
ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal
amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah
New Jersey Lawrence Erlbaum Associates
Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading
comprehension strategies to students with learning disabilities A
review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l
Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy
ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading
Malden MA Blackwell Publishers
Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology
Press
Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural
features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson
(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey
Lawrence Erlbaum Associates
I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies
(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy
mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne
Macmillan
McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach
Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell
Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press
Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259
Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy
velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB
Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm
New York The Guilford Press
Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63
Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco
Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL
Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of
individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406
52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut
antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)
Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)
juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy
bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi
Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)
ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy
utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis
pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy
tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy
bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat
diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau
konteks pengalaman belajar tertentu
Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy
poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen
ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem
kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy
mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy
Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir
ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt
)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy
annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)
Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy
ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy
rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy
formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy
ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy
tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy
rZlmpilan (11cShane 1991)
Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy
minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy
modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy
si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-
Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53
nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11
produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i
vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111
(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya
tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya
Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy
lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah
proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam
hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy
du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga
membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda
dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy
lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep
Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy
ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy
an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)
McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental
kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia
Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy
si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy
represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung
tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy
teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy
resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena
bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi
melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy
lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy
bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy
dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem
pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking
54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur
yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis
McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy
ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan
cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy
pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy
gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy
nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan
Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan
Pemrosesan Informasi
Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini
krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler
itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui
komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti
Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu
knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy
1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy
dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy
tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu
represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman
Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy
ddan leks
Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat
kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan
jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy
susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy
hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi
anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy
gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-
Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~
(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull
ngenai perkembangan pemahaman bacaan
Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy
kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy
nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat
empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy
an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy
puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy
ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk
secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)
Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy
raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy
mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy
sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya
sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy
alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy
baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy
ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy
rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy
ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan
atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila
identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami
Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy
fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam
short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy
kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan
di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn
1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang
1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih
II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11
56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy
katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak
Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy
catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang
terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy
organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy
ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy
sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy
sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama
dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy
jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy
an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy
kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan
reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)
Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy
tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy
ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy
jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy
tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka
masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy
suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)
Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy
lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam
pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy
teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar
perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy
tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan
Pengajaran Pemahaman Bacaan
Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy
tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy
tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-
Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57
rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)
Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis
besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak
dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang
diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding
Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak
kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama
pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy
interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis
Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi
Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini
menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy
an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy
tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi
tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy
tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu
Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks
misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy
melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor
pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy
visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy
dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf
58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59
an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh
dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain
Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu
pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy
lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan
Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan
atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan
kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy
pilkan tampilan tertentu atau tes
Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu
dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy
malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak
rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru
pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak
guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid
mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya
ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)
dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy
terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy
tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik
SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal
an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan
menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa
yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot
lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)
Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai
stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu
Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari
manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan
sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy
nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy
patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna
PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang
berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy
alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara
optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan
mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)
Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya
para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar
anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula
Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy
ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler
(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy
mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman
Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy
bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah
dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan
apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka
dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang
IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah
60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
~
PENUTUP
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan
keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy
kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy
mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak
- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan
signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan
Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy
tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy
diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian
lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy
patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan
memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy
ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy
tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan
perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan
lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas
Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy
ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran
Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk
menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang
lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy
berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy
monitor pemahamannya
Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy
diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang
terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan
memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam
pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy
wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy
baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis
Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy
- kelika orang
Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61
tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l
haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy
tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu
kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya
anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya
perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca
DAFTAR PUSTAKA
Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press
Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy
truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58
Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve
reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233
Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy
grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176
Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press
Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU
maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA
Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press
Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI
Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin
62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy
ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal
amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah
New Jersey Lawrence Erlbaum Associates
Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading
comprehension strategies to students with learning disabilities A
review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l
Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy
ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading
Malden MA Blackwell Publishers
Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology
Press
Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural
features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson
(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey
Lawrence Erlbaum Associates
I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies
(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy
mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne
Macmillan
McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach
Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell
Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press
Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259
Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy
velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB
Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm
New York The Guilford Press
Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63
Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco
Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL
Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of
individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406
54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur
yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis
McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy
ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan
cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy
pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy
gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy
nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan
Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan
Pemrosesan Informasi
Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini
krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler
itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui
komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti
Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu
knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy
1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy
dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy
tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu
represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman
Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy
ddan leks
Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat
kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan
jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy
susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy
hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi
anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy
gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-
Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~
(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull
ngenai perkembangan pemahaman bacaan
Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy
kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy
nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat
empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy
an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy
puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy
ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk
secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)
Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy
raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy
mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy
sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya
sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy
alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy
baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy
ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy
rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy
ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan
atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila
identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami
Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy
fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam
short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy
kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan
di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn
1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang
1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih
II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11
56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy
katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak
Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy
catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang
terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy
organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy
ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy
sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy
sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama
dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy
jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy
an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy
kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan
reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)
Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy
tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy
ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy
jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy
tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka
masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy
suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)
Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy
lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam
pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy
teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar
perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy
tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan
Pengajaran Pemahaman Bacaan
Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy
tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy
tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-
Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57
rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)
Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis
besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak
dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang
diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding
Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak
kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama
pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy
interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis
Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi
Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini
menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy
an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy
tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi
tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy
tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu
Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks
misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy
melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor
pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy
visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy
dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf
58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59
an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh
dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain
Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu
pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy
lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan
Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan
atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan
kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy
pilkan tampilan tertentu atau tes
Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu
dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy
malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak
rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru
pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak
guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid
mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya
ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)
dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy
terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy
tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik
SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal
an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan
menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa
yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot
lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)
Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai
stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu
Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari
manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan
sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy
nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy
patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna
PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang
berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy
alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara
optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan
mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)
Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya
para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar
anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula
Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy
ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler
(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy
mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman
Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy
bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah
dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan
apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka
dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang
IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah
60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
~
PENUTUP
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan
keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy
kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy
mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak
- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan
signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan
Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy
tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy
diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian
lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy
patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan
memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy
ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy
tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan
perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan
lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas
Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy
ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran
Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk
menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang
lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy
berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy
monitor pemahamannya
Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy
diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang
terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan
memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam
pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy
wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy
baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis
Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy
- kelika orang
Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61
tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l
haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy
tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu
kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya
anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya
perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca
DAFTAR PUSTAKA
Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press
Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy
truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58
Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve
reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233
Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy
grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176
Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press
Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU
maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA
Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press
Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI
Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin
62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy
ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal
amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah
New Jersey Lawrence Erlbaum Associates
Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading
comprehension strategies to students with learning disabilities A
review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l
Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy
ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading
Malden MA Blackwell Publishers
Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology
Press
Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural
features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson
(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey
Lawrence Erlbaum Associates
I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies
(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy
mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne
Macmillan
McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach
Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell
Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press
Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259
Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy
velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB
Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm
New York The Guilford Press
Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63
Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco
Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL
Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of
individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406
56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy
katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak
Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy
catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang
terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy
organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy
ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy
sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy
sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama
dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy
jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy
an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy
kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan
reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)
Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy
tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy
ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy
jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy
tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka
masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy
suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)
Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy
lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam
pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy
teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar
perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy
tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan
Pengajaran Pemahaman Bacaan
Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy
tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy
tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-
Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57
rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)
Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis
besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak
dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang
diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding
Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak
kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama
pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy
interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis
Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi
Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini
menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy
an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy
tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi
tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy
tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu
Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks
misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy
melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor
pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy
visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy
dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf
58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59
an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh
dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain
Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu
pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy
lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan
Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan
atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan
kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy
pilkan tampilan tertentu atau tes
Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu
dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy
malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak
rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru
pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak
guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid
mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya
ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)
dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy
terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy
tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik
SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal
an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan
menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa
yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot
lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)
Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai
stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu
Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari
manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan
sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy
nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy
patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna
PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang
berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy
alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara
optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan
mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)
Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya
para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar
anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula
Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy
ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler
(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy
mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman
Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy
bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah
dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan
apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka
dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang
IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah
60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
~
PENUTUP
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan
keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy
kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy
mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak
- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan
signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan
Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy
tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy
diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian
lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy
patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan
memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy
ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy
tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan
perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan
lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas
Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy
ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran
Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk
menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang
lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy
berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy
monitor pemahamannya
Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy
diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang
terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan
memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam
pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy
wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy
baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis
Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy
- kelika orang
Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61
tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l
haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy
tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu
kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya
anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya
perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca
DAFTAR PUSTAKA
Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press
Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy
truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58
Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve
reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233
Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy
grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176
Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press
Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU
maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA
Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press
Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI
Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin
62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy
ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal
amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah
New Jersey Lawrence Erlbaum Associates
Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading
comprehension strategies to students with learning disabilities A
review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l
Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy
ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading
Malden MA Blackwell Publishers
Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology
Press
Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural
features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson
(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey
Lawrence Erlbaum Associates
I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies
(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy
mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne
Macmillan
McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach
Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell
Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press
Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259
Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy
velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB
Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm
New York The Guilford Press
Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63
Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco
Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL
Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of
individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406
dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf
58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59
an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh
dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain
Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu
pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy
lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan
Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan
atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan
kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy
pilkan tampilan tertentu atau tes
Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu
dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy
malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak
rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru
pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak
guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid
mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya
ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)
dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)
Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy
terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy
tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik
SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal
an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan
menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa
yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot
lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)
Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai
stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu
Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari
manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan
sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy
nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy
patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna
PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang
berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy
alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara
optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan
mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)
Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya
para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar
anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula
Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy
ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler
(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy
mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman
Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy
bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah
dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan
apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka
dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang
IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah
60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
~
PENUTUP
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan
keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy
kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy
mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak
- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan
signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan
Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy
tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy
diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian
lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy
patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan
memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy
ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy
tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan
perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan
lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas
Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy
ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran
Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk
menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang
lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy
berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy
monitor pemahamannya
Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy
diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang
terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan
memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam
pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy
wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy
baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis
Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy
- kelika orang
Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61
tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l
haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy
tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu
kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya
anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya
perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca
DAFTAR PUSTAKA
Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press
Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy
truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58
Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve
reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233
Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy
grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176
Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press
Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU
maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA
Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press
Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI
Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin
62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy
ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal
amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah
New Jersey Lawrence Erlbaum Associates
Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading
comprehension strategies to students with learning disabilities A
review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l
Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy
ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading
Malden MA Blackwell Publishers
Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology
Press
Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural
features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson
(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey
Lawrence Erlbaum Associates
I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies
(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy
mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne
Macmillan
McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach
Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell
Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press
Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259
Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy
velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB
Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm
New York The Guilford Press
Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63
Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco
Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL
Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of
individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406
IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah
60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
~
PENUTUP
Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan
keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy
kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy
mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak
- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan
signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan
Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy
tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy
diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian
lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy
patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan
memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy
ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy
tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan
perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan
lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas
Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy
ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran
Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk
menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang
lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy
berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy
monitor pemahamannya
Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy
diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang
terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan
memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam
pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy
wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy
baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis
Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy
- kelika orang
Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61
tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l
haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy
tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu
kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya
anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya
perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca
DAFTAR PUSTAKA
Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press
Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy
truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58
Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve
reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233
Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy
grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176
Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press
Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU
maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA
Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press
Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI
Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin
62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy
ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal
amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah
New Jersey Lawrence Erlbaum Associates
Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading
comprehension strategies to students with learning disabilities A
review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l
Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy
ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading
Malden MA Blackwell Publishers
Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology
Press
Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural
features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson
(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey
Lawrence Erlbaum Associates
I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies
(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy
mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne
Macmillan
McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach
Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell
Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press
Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259
Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy
velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB
Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm
New York The Guilford Press
Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63
Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco
Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL
Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of
individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406
62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut
bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy
ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal
amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah
New Jersey Lawrence Erlbaum Associates
Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading
comprehension strategies to students with learning disabilities A
review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l
Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy
ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading
Malden MA Blackwell Publishers
Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology
Press
Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural
features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson
(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey
Lawrence Erlbaum Associates
I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies
(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy
mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne
Macmillan
McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach
Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell
Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press
Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259
Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy
velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB
Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm
New York The Guilford Press
Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63
Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco
Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL
Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of
individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406