Perkembangan Pemahaman Bacaan

13
W alaupun pSikologi perkembangan berkembang di Indonesia sejak beberapa puluh tahun yang lalu, kemajuannya dalam berbagai bidang baik secara kualitatif maupun kuantitatif, masih memprihatinkan. psikologi perkembangan adalah bidang pengetahuan yang erat bersangkut paut dengan pembentukan kualitas pribadi yangmatang, terpadu. dan produktif diharapkan akan membent uk keluarga sebagal unit terke cil yang pada gilirannya nanti akan membentuk masyarakat dan ba ngsa. Menyadari pentingnya suatu buku acuan atau buku ajar bagi kalangan akademik serci kalangan pemerhati dan praktisi bidang ini, Singgih D.Gunarsa - seorang pakar psikologi - mengumpulkan tulisan berstandar ilmiah dari para pakar sumbernya, yakni staf pengajar bagian pSikologi perkembangan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan staf pengajar Fakultas PSikologi Universitas Tarumanegara. Dengan demikian, bl!lnga rampai yang ada di tangan Anda ini selain bermanfaat bagi mereka yang ingin mengembangkan bidang ini secara akademik, juga bagi mereka yang berminat dengan perkembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang andal. Prof. Dr. Singglh D. Gunarsa dilahlrkan pada tanggal21 Agusws 193 SetelOlh menyelesaikan pendldlkan psikologlnya pada bulan Indonesia, ia mengikuti pendidikan ambahan dl TavlstoCk InStltu 1969·1970 dan meraih gelar doktor di Universltas Indone$ia pa mengawali karier sebagai aslsten mahasiswa di Bagian Pslkologi tahun 1960. Pada bulan Maret 1967, la mendudukl jabaan iKcpala Perkembangan yang diJabatnya samapai tahun 1976, ketlka dla I di hkultas yang sarna dan berakhlr 1980. Pada tahun 1989-1998 Kekhususan Pslkologi Perkembangan, Program PascasMjana UI , P:td la diangbt sebagal guru besar. Setelah puma bakd, ia diangkat 'kcmbal emeritus di UI di samping sebagai guru besar tecap dl FakultaS Psikolo1!i U Prof. Dr. Singgih D.Gunarsa Anak iUsiaLanjut Bu nga Rampai P sikol ogi Perkem b angan dari Anak sampai Us ia Lanjul ISBN 978-979-687-578-8 Jbiil® LlJ IIIII PT BPK G UNUNG MULL":"" 9 7897961 1 87238 1 www . bpkgm. co m Renungan

Transcript of Perkembangan Pemahaman Bacaan

W alaupun pSikologi perkembangan berkembang di Indonesia sejak beberapa puluh tahun yang lalu kemajuannya dalam berbagai bidang

baik secara kualitatif maupun kuantitatif masih memprihatinkan psikologi perkembangan adalah bidang pengetahuan yang erat

bersangkut paut dengan pembentukan kualitas pribadi yangmatang terpadu dan produktif diharapkan akan membentuk keluarga sebagal unit terkecil yang pada gilirannya nanti akan membentuk masyarakat dan bangsa

Menyadari pentingnya suatu buku acuan atau buku ajar bagi kalangan akademik serci kalangan pemerhati dan praktisi bidang ini Singgih DGunarsa - seorang pakar psikologi - mengumpulkan tulisan berstandar ilmiah dari para pakar sumbernya yakni staf pengajar bagian pSikologi perkembangan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan staf pengajar Fakultas PSikologi Universitas Tarumanegara Dengan demikian bllnga rampai yang ada di tangan Anda ini selain bermanfaat bagi mereka yang ingin mengembangkan bidang ini secara akademik juga bagi mereka yang berminat dengan perkembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang andal

Prof Dr Singglh D Gunarsa dilahlrkan pada tanggal21 Agusws 193

SetelOlh menyelesaikan pendldlkan psikologlnya pada bulan Sc~cm

Indonesia ia mengikuti pendidikan ambahan dl TavlstoCk InStltu

1969middot1970 dan meraih gelar doktor di Universltas Indone$ia pa

mengawali karier sebagai aslsten mahasiswa di Bagian Pslkologi

tahun 1960 Pada bulan Maret 1967 la mendudukl jabaan iKcpala

Perkembangan yang diJabatnya samapai tahun 1976 ketlka dla

I di hkultas yang sarna dan berakhlr 1980 Pada tahun 1989-1998

Kekhususan Pslkologi Perkembangan Program PascasMjana UI Ptd

la diangbt sebagal guru besar Setelah puma bakd ia diangkat kcmbal

emeritus di UI di samping sebagai guru besar tecap dl FakultaS Psikolo1i U

Prof Dr Singgih DGunarsa

Anak ~ iUsiaLanjut

Bunga Rampai Psikologi Perkembangan

dari Anak sampai Usia Lanjul ISBN 978-979-687-578-8

JbiilregLlJ IIIIIPT BPK G UNUNG MULL

9 7897961187238 1www bpkgm co m

Renungan

Katalog daam terbitan (KOT)

Dari anak sampai usia lanjut bunga rampal psikologi perkembangan I disunting oleh Singgih D Gunarsa - Cel 3 -Jakarta Gunung Mulia 2009 Ix 467 him 21 em

1 Psikologi - Psikologi Perkembangan I Gunarsa Singgih D II Judul 155

ISBN 976-979-687-236-1

DARI ANAK SAMPAl USIA LANJUT Bunga Rampai Psikologi Perkembangan

Diterbilkan oleh PT BPK Gunung Mulia JI Kwitang 22-23 Jakarta 10420 E-mail publishingbpkgmccm- htlpwwwbpkgmcom Anggota IKAPI Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang Cetakan ke-1 2004 Cetakan ke-3 2009

Editor Eko YA Fangohoy Korek1or Naskah Aika Uli Napitupulu-Simarangkir Seller Thesy Wahyarasmana Desain Sampul Deasy Suryani

Dallar lSi

ix

1

Bagian Pertama PSIKOLOGI ANAK

1I 1I IIIl1uan Memahami Angka dan Matematika pada Anak 11 1 Silvitri Hartana SPsi MSi 7

prl ~ lIlbangan Pemahaman Bacaan

11111 n S Psi MSi Psi 43

IIS ng dan Buku Bacaan sebagai Sumber Infonnasi IIVlsdn Ekonomi

0 I Jstari Mikarsa Ora Psi PhD 64

1 1 ~llil h Bilingual pada Anak

middot lillln S Tarigan MSi MHPEd 87

III -anak Telantar

111111 P Satiadarma Drs Psi MSIA T MCP MFCC 111

1( )ricntasi Pemahaman terhadap Keterbelakangan Mental IIiIlIJ Verauli SPsi MSi 141

v

user
Line

42 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

Stigler JW Fernandez C amp Yoshida M (1998) Cultures of mathematics jnsh-uction in Japanese and American elementary classrooms TP

Rohlen amp GK LeTendre (Peny) Teaching and Learning in Japan

Cambridge UK Cambridge University Press

Stigler JW Lee S-Y amp Stevenson HW (1987) Mathematics classroom

in Japan Taiwan and the United Sta tes Child Development 58

1272-1285

Stigler JW Lee S Lucker W amp Stevenson HW (1982) Curriculum and achievement in mathematics A study of elementary school

children in Japan Taiwan and the United States Journal of Educashy

tiJlwl PsycllOlogy 74(3) 315-332

Third International Mathematics and Science Study-Repeat (TIMSS-R)

1999 In P Gonzales C Calsyn L Jocelyn K Mak D Kastberg S

Arafeh T Williams and W Tsen Pursuing Excellence Comparisons of

Illtemationni Eighth-Grade Mathematics and Science Achievement from a

us Perspective 1995 and 1999 National Center for Education Statisshy

tics US Department of Education NCES 2001-028 Washington

r)C US Government Printing Office Reh-ieved 012804 from

httpnccscugovpubs201l1 2001027 pdf

Towse J amp Saxton M (1998) Mathematics across national boundaries

Cultural and linguistic perspectives on numerical competence C

Donlan (Peny) The development of mathematical skills Hove UK

Psychology Press

Tsang S-L (1988) The mathematics chievement characteristics of Asianshy

American students RR Cocking amp JP Mestre (Peny) Linguistic

and cultural il1j1uellces on learning matheYlatic~ Hillsdale N ew Jersey

Lawrence Erlbaum

Whang PA amp Hancock GR (1994) Motivation and mathematics

achievement Comparisons between Asian-American and Nonshy

Asian students COlltelllporary fdll mtiollal PsychologIJ 19302-322

B

A B

perllembangan pemahaman BaCaan Sri Tiatri SPsi MSi Psi

PENDAHULUAN

Studi mengenai iiterasi khususnya pemahaman bacaan (reading compreshy

hension) di kalangan ilmuwan psikologi di Indonesia terhitung masih

langka Padahal studi mengenai pemahaman bacaan yang dilakukan

oleh para pakar psikologi telah banyak dilakukan di negara-negara maju

serta mencakup ratusan studi mengenai pemahaman bacaan dari berbashy

gai disiplin ilmu seperti linguistik neurologi pendidikan dan psikologi

Studi-studi mengenai pemahaman bacaan yang dilakukan para pakar psishy

kologi ini sangat beragam melibatkan aspek kognitif aspek perkembangshy

an kemampuan membaca dan aspek pengembangan pengajaran untuk

pemahaman bacaan

Mengapa kemampuan memahami bacaan sangat diperlukan Dashy

lam era globalisasi saat ini di mana komunitas dunia kian menyatu indishy

vidu yang memiliki akses ke pengetahuan dan mampu menampilkannya

secara tepat dalam cara lisan I1aupun tulisan akan lebih memiliki kekushy

atan (power) (Heath 1984) Kondisi liternie mengubah individu-indi vishy

du menjad i bdak lagi tergantung hanya pad a immediate senses dan konshy

tak yang langsung (Heath 1984) Dengan kata lain individu dapat memshy

peroleh informasi melalui bahan bacaan dan tidak senantiasa harus bershy

43

r

Studi yang dilakukan pada tahun 1980-an (misalnya Armbrusrer amp Gudshy

44 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

svntuhan langsung dengan pengindraan untuk mampu mengalami dan

memahami suatu hal tertentu Akibatnya dengan menjadi literate indishy

vidu menjadi lebih memiliki akses pengetahuan yang dapat digunakanshy

nya untuk mengendalikan diri dan situasi yang dihadapi dan serta yang

akan membantunya dalam memecahkan berbagai masalah dan persoalan

dalam kehidupannya

Ishlah literasi berasal dari bahasa Lahn literatus yang berarh a

learned person atau orang yang belajar (Foster amp Purves 1984) Padaabad

pertengahan seorang literatus adalah orang yang dapat membaca meshynulis dan bercakap~cakap dalam bahasa Lahn Dalam perkembangannya

kemudian istilah literasi ini pemah memiliki cakupan yang sempit yaitu

berupa kemampuan minimal dalam hal membaca Namun kemudian isshy

hlah litcrasi hdak hanya untuk kemampuan memba~a tetapi juga kemamshy

puan menulis Bahkan Cipolla menggunakan istilah semi-iliterate bagi

mercka yang dapat membaca tetapi hdak dapat menulis (Cipolla 1969)

Dalam perkembangan istilah terkini yang ditandai dengan serbuan tekshy

nologi informasi yang gencar para pakar pendidikan menggunakan ishshy

bh multilitcrasi (misalnya Luke 2000) bahkan mulhliterasi krihs (critical

III 1111 ilitrracics) Secara sederhana dapat dikatakan ishlah ini menunjuk

pacta kondisi mampu secara krihs menggunakan berbagai wahana dalam

berkomunikasi

Pembahasan mengenai literasi merupakan pembahasan tersendiri

yang akan mencakup ratusan arhkel tersendiri Tulisan ini mengangkat

masalah literasi bukan untuk membahasnya secara mendalam melainkan

untuk menjadikan pembaca lebih memahami kaitan antara pemahaman

bacaan dan kepenhngan yang lebih luas yaitu literasi Pemahaman bacashy

an hanyalah bagian kecil dari literasi Walaupun demikian pemahaman

bacaan pedu dipahami pula secara mendalam sebagai bagian dari upaya

pencapaian kemampuan literasi yang memadai

Pentingnya kemampuan memahami bacaan te11) diuraikan ell atas

tetapi m asalall selanjutnya adalah adanya ken yataan bahwa cukup bashy

nyak muria sekolah yang mengalami kesulitan dalam memahami bacaan

Perkembangan Pcmahaman Bacaan I 45

brandsen 1986 Berkowitz 1986) menemukan bahwa murid-murid di IHshy

gara mereka khususnya kelas 4 5 dan 6 sekolah dasar mengalami kesushylitan dalam membaca dan mengingat apa yang telah dibaca Kesulitan ini

dapat terjadi karena beberapa alasan antara lain karena kurangnya pelashy

tihan dalam pengajaran membaca Penulis belum menemukan data peneshy

titian dari Indonesia Namun tampaknya kesulitan menangkap pengertishy

an dari bacaan untuk kemudian mengingat dan memanfaatkannya pada

saat diperiukan juga akan ditemukan di Indonesia Belum berkembangshy

nya strategi pengajaran khusus dalam pemahaman bacaan di Indonesia

bisa jadi juga menjaeli salah satu alasan untuk menduga bahwa eli Indonesia

memahami bacaan juga menjadi rna salah bagi kebanyakan murid Oleh

karena itu tulisan ini berusaha memahami pemahaman bacaan untuk

selanjutnya semaksimal mungkin mengajukan rekomendasi-rekomendasi

yang dapat dilaksanakan oleh para pendidik dalam memberikan pengshyajaran kepada para siswa sekolah

Sebagaimana dikemukakan di atas tinjauan terhadap pemahaman

bacaan dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang Dalam tulisan ini

sudut pandang psikologi perkembangan kognitif menjadi fokus utama pemshy

bahasan Tulisan ini bertujuan memberikan gambaran umum mengenai

teori pemahaman bacaan khususnya dari sudut pandang psikologi pershy

kembangan dan psikologi kognihf pengajaran pemahaman bacaan dan

pada akhirnya mencoba mencari implikasi dari bahasan tersebut untuk pendidikan terutama bagi murid di sekolah

Beberapa Istilah Dasar dalam Studi Pemahaman Bacaan

Sebelum beranjak ke pembahasan selanjutnya pemahaman terhadap beshy

berapa ishlah akan membantu memahami uraian yang diberikan Minishy

mal ada enam istilah dasar pada aspek-aspek linguistik yang pada awalshy

nya digunakan dalam ilmu Iinguistik (linguistics) tetapi kemudian digunashykan oleh bidang ilrnu lainnya yang mengacu pada konsep yang sarna

Istilah-istilah dasar itu adalah (1) Fonolugi yaitu studi mengenai bashy

gaimana suara digunakan dalam suatu bahasa (2) Fonetik yaitu studi meshy

melalui tahap dekudillS

46 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

ngenai suara-suara dasar (3) Semantik yaitu studi mengenai arb (meaning)

(4) Syntax yaitu studi mengenai urutan kata (5) Morfologi yaitu studi meshy

ngenai kata dan pembentukan kata(6) Pragmatik yaitu studi mengenai

penggunaan bahasa (Harley 2001)

Tiga istilah lain yang perlu diketahui adalah (1) Morfem yaitu unit

terkedl yang mengandung arti (2) Fonem yai tu un it suara dasar dalam

suatu bahasa dan (3) Grafem yaitu suatu unit dari bahasa tulisan yang

terkait dengan suatu fonem Sebagai tambahan dalam kaitan dengan peshy

nyimpanan kosakata dalam kognisi psikolinguistik menggunakan istilah

lexicon sebagai kamus (perbendaharaan kata) mental

Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Memba~a

Sebagaimana dikemukakan di bagian pendahuluan keterampilan memashy

hami bacaan merupakan hal penting Sebagai bagian dari kete rampilan

membaca pemahaman bacaan ini sulit dipisahkan dari tahap-tahap pershy

kembangan membaca padahal ada berbagai pendapat mengenai perkemshy

h 1I1 1~1l1 nwmbara ])) 1111 knnleks belajar membaca di negaranya Chall (1983) mengeshy

mukakcm 6 tahap dalam perkembangan membaca dari tahap 0 sampai

dengan 5 Tahap 0 yaitu tahap pre-reading (sejak lahir sampai usia 6 tashy

hun) tahap ke-1 yaitu tahap dekoding (usia 6-7 atau kelas 1-2 SO) tahap

ke-2 yaitu tahap kOllfinnasl~ kelancaran dan ungluing from print (usia 7-8

ata u kelas 2-3 SO) tahap ke-3 yaitu membaca untuk mempelajari hal baru

tahap ke-4 adalah tahap beragam sudllt pandang (usia 14-18 atau sekolah

menengah) tahap ke-5 yaitu konstruksi dan rekonstruksi (usia 18 tahun ke

atas atau masa perguruan tinggi) (Chall 1(83)

Walaupun pembagian tahap dari Chall (1983) ini memang tidak poshy

puler lagi digunakan bagi penulis informasi ini menjadi berguna sebagai

salah satll standar dalam pembahasan perkembangan kemampuan memshy

baGt Melalui lahapan mem baca lersebut dapat dilihat bahwa pemcrolehshy

an makna dari sualu bacaan dapat dicapai paling tidak se telah individu

P(~rkcrnbrtngrtn Pcm~ h~ nia n Bacaa l1 I 47

Untuk dapat mernbangun l( IlICl ltdIl HI I I JJri IliIi y l n l~ dihl l l IWld11

dekoding sangatlah penting Oasar dari ridoriillS ini i ltLIiIiI Ilc ngutllll 1 -

tem hubungan antara huruf dan fonem (the chipcr) Anak bJak lukllp hlshy

nya mengetahui sistem itu tetapi harus menginternalisasikan sejumlah

besar informasi leksikal seperb shoe (dalam bahasa Inggris) bersajak deshy

ngart moo tidak dengan mow atau bahwa kata tak dalam bahasa Indonesia

bersajak dengan rak Untuk dapat menginternalisasikan informasi leksikal

itu anak perlu memiliki kesadaran fonemik (phonemic awareness atau kesashy

daran bahwa kata itu terdiri dari fonem-fone m) dan juga perlu berlatih

yaitu dengan menulis Tidak ada aktivitas lain ya ng dapat meningkatkan kesadaran fonem selain dari menulis (Gough amp Wren 1999)

Memang walaupun bahasa Indonesia menggunakan ortografi alfashy

betik seperti bahasa Inggris penggunaan fonem-fonem bahasa Indonesia

tidak serumit bahasa Inggris Huruf a akan tetap berbunyi a diikub atau

didahului dengan fonem apa pun Namun penting dicatat bahwa dalam

belajar membaca bahasa Indonesia pun anak perlu memiliki kesadaran

fonetik sebagai dasar dalam dckoding sebelum ia beranjak ke tahap bershy

ikutnya yaitu memperoleh pengertian dari apa yang ia baea

Teon lain mengenai tahap belajar membaca dikemukakan Stuart dan

Coltheart (1988) Menurut mereka ada 3 tahap pemerolehan membaca yaishy

tu tahap logografik (pemantapan pembedaan visual dari penglihatan sepinshy

tas terhadap kosa kata) tahap alfabetik (belajar hubungart sederhana antara

grafern-fonem dan fonem-grafem) dan tahap ortografik (memahami fungsishy

fungsi morfemik dan pengejaan dan menggunakan analogi leksikal saat

membaea kata-ka ta baru) Perlu dieatat bahwa walaupun belajar membaca

memiliki tahapan tertentu Stuart dan Coltheart menemukan bahwa tidak

semua anak melalui tahap yang sama Akan tetapi tahapan tersebut meshy

nunjukkan adanya perbedaan keterampilan dan pemahaman bacaan

Faktor-faktor yang Mempengaruhl Pemahaman Bacaan

Pemahaman bacaan dipengaruhi oleh banyak faktor namun tulisan ini

hanya akan membahas lima faktor Faktor pertama adalah kemah iran dashy

48 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

lam proses dekudillg atau dalam studi yang dilakukan Saamio dan kawanshy

kawan dikategorikan sebagai keterampilan kognitif dasar (Saamio Oka

amp Paris 1990) Cukup banyak peneLitian yang menunjukkan hal ini Gersten

Fuchs Williams dan Baker (2001) misalnya mengajukan 5 faktor yang

dapat mempengaruhi pemahaman bacaan dan yang pertama disebutkan

adalah kelancaran membaca yang tenhmya melibatkan kelancaran dalam

dekoding Dengan lancar membaca energi kognitif seorang anak bisa dicushy

rahkan untuk melakukan kegiatan kognitif lainnya

Faktor kedua adalah faktor pengetahuan terdahulu yang turut memshy

bekali seseorang dalam belajar membaca Hal ini disebutkan oleh Gersten

et a1 (200l) sebagai faktor-faktor pengetahuan mengenai kosa kata (vocashy

bulary kllowlalxc) pengetahuan dasar (hllckground knowlenge) dan penSltashy

huan mengenai struktur teks Puluhan penelitian telah membuktikan penshy

tingnya pengetahuan-pengetahuan itu dalam memahami bacaan (lihat

Bakken amp Vhedon 2(02)

Faktor selanjutnya adalah faktor motivasi atau dalam kategori yang

dia jukan Clr-tcn disebut sebagai ketekunan (Gersten et aL 2(01) Kegishy

11 1 11 rlH mbdGl yang terus-mcncrus dilakukan merupakan latihan dan

l( ll (1I 11l11il l1 y cU1g ba ik untuk memperoleh keuntungan dari membaca

MUlid yang sukscs dalam membaca dapat mengalami peningkatan motishy

vasinya untuk membaca lainnya sedangkan murid yang mengalami keshy

sulitan tidak merasakan kenikmatan membaca sehingga molivasinya unshy

tuk mcmbaea pun berkurang St-anovich (19R6) mcnemukan bahwa keshy

mam f) u~lIl mcmahami l1lembaea ini mengikuti hukum Matthew EHect

(yang sudah kaya oertambah kaya yang miskin bertambah miskin)

(5 tanoieh 1986) Stanovieh menjelaskan bahwa karena pengetahuan kushy

sakatlt1 secara mendasal dapat meningkatkan pemahclman baeaan dan

mcmbaea ilu sendiri adalah mekanisme yang mCngarahkan kc pengemshy

bangtm kosa ka la maka pengembangan kete rampilan mcmbaea dipengashy

ruhi oleh vol ume pcngalaman rnernbaca (5tanoVlch 198b)

aktor keempat adaJah keterampilan kognitif tingkat tinggi (5aarnio

et aI 1990) termasuk stralcgi-strategi yang dilakukan selama proses memshy

baea Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang baik akan aktif sejak

Pcrkcrn ba ngl n PcmnhllllMI BaCI~I I 49

pertama kali membaca dan padd Ikhirnya 1lIi11 npu nwlpmJoIl1 ) ill 11 an mengenai kondisi karaktcr-karakllr ddam hJ Lddl1 IU sil lls i Yllfl

tergambar di dalam teks (Pressley 1997) KcktifCll1 nwmbilca ini I( rmltlsuk

juga aktif menyeleksi hal yang penting dan kurang penting Pressley meshy

nemukan bahwa pembaca yang baik dapat dengan mudah menentukan

hal yang penting dan mengabaikan hal yang kurang penting Dalam konshy

teks menghadapi kata-kata bermakna ganda Pressley mengevaluasi beshy

berapa studi dan menemukan bahwa pembaca yang baik lebih efisien dashy

lam mengabaikan pengertian (makna) yang kurang relevan dengan mashy

teri yang dibaca (Pressley 1997)

Faktor kelima yang mempengaruhi pemahaman bacaan adalah meshy

takognisi Para pembaca yang baik temyata ITleiakukan 1I1ollitoril1g (pemoshy

nitoran) terhadap pemahamannya Mereka menggunakan strategi tertentu

ketika membaca misalnya menggunakan averview (pemahaman umum)

menyeleksi bacaan merangkum dan mengulang informasi yang perlu dishy

ingat (pressley 1999) Pembaca yang kurang baik kurang menampgtunakan strashy

tegi ini mungkin karena kurangnya kesadaran dan pengertian atas varia shy

bel-variabel yang mempengaruhi kegiatan membaea (5aa111io et aL 1990)

Dengan memahami kelima faktor yang dapat mempengaruhi pemashy

haman baeaan di atas menjadi jelas bahwa pemahaman bacaan bukanlah

tugas yang sederhana Pemahaman baeaan merupakan ketcrampilan kogshy

nitif yang perlu dipelajari dan dilatih Pemahaman bacaan sendiri melishy

batkan bcrbagai proses kOgl1itif yang rumit dan kompleks Rincian proses

kognitif yang terlibat dalam pemahaman bacaan tidak akan dibahas di

daIam tulisan ini Tulisan ini akln lebih mcmusatkan perhatian pada pershy

kembangan kognisi khususnya pemahaman baeaan menggunakan penshydekatan pemrosesan informasi

Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Kognitif

Dalam lingkungan normal anak usia sekolal1 membaca tidak dapat dipishy

sahkan dari perkembangan kognitif (Saarnio et aI 1990) Saamio dan kashy

wan-kawannya berargumen bahwa pada saat anak-anak belajar membaca

50 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mereka juga memperoleh strategi-strategi untuk mengendalikan perhaban

dan ingatan memperoleh kosakata dan pengetahuan belajar berkomunishy

kasi seeara efektif dan tersosiilisasi dengan aktivitas-aktivitas sekolah

Keterampilan membaea dan ketcrampilan kognitif jelas saling berkashy

itan Kcmampuan-kemampuan kognitif akan membatasi pemerolehan k eshy

terampilan membaG1 semen tara kekurangan dalam keterampilan memshy

baea ini dapat seeara timbal-balik mempeng-a ruhi keterampilan kognitif

(Stanovich 1986) Pemahaman bacaan dapat diprediksi dengan melihat

proses kagnitif yang terkait dengan usia dan kemampuan pembaca Komshy

ponen-komonen dalam keterampilan membaea berubah sejalan dengan

meningkatnya usia dan keterampilan membaca (Saamio et aI 1990)

Status Teori-teori Perkembangan Kognitif Terkini

Pembahasan mengenai perkembangan kognitif memang penuh dengan

debat dan polemik Paling tidak ada dua debat mewarnai teori mengenai

perkembangan kognitif Pertama debat mengenai mana yang lebih bershy

peran dalam perkembangan anak genetik atau lingkungan terus saja bershy

kcmbang sampai saat ini Para pendukung peran genetik terus saja meshy

lakukan penelitian dan mengklaim bahwa hasil penelitiannya merupashy

kan bukti yang mendukung peran genetik Demikian pula para pendushy

kung peran faktar Iingkungan yang terutama dimotori oleh para ahli teoshy

ri pendidikan Dalam tulisan ini tanpa mengabaikan pengaruh faktor geshy

netik penulis lebih mcnekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh

Iingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak Jadi

fokus pembahasan bukan lagi apa yang lebih berpengaruh melainkan

bagailTlana earanya supaya lingkungan bisa menciptakan kesempatan bashy

gi anak untuk bcrkembang optimal

Debat kedua adalah mengenai teori perkembangan kognitif itu senshy

iIi Untuk dapat mencapai keuntungan dari berbagai clebat tersebut bashy

iJlt kiran ya debat-debat tersebut dipelajari secara saksama Richardson (1998)

secara elegan menyajikan berbagai debat tersebut dalam uraian mengenai

model-model dalam perkembangan kognitif Richardson mengemukakan

PC rkcm bil ne~ n Pfmnhnmnll P ~~n I 51

empat model perkembanpa n k()~nitil ylitll 1111)( 1( 111111 111 1I1 111 I II middot I1I

liollisl model cUIlsrurlivisi dan model stlr iol usil7)pound )1( 111 IlIl llld Iltld

gabungan dari keempat model tcrscbul

Jika Richardson mengasimiJasi pemroSl-Sdn infortnasi dalarn keemshy

pat model yang dikemukakannya maka kelompok teoritikus Jainnya mengshy

khususkan pemrosesan informasi sebagai pendekatan di dalam teori pershy

kembangan kognitif Ditinjau dari sejarah munculnya pendekatan ini dashy

pat dilihar bahwa pendekatan ini berkembang setelah berkembangnya

teoTi perkembangan kognitif Piaget yang dipicu oleh berkembangnya ilshy

mu komputer Bagaimanapun pendekatan pemrosesan informasi tidak

dapat dikatakan sebagai altematif pengganti teori Piaget (McShane 1991)

karen a cukup banyak ide dasar yang berasal dari teori-teori Piaget

Pada saat ini berkembangnya teori-teori yang menganut paham pos tshy

modemisme juga telah membuat berbagai teori yang menggenerahsasishy

kan berlakunya tahapan yang sarna dalam perkembangan kognitif semua

anak menjadi terpinggirkan Dengan adanya paham baru ini semua prinshy

sip yang dikembangkan perlu diperhitungkan keberlakuannya dalam suashy

tu konteks Walaupun pandangan postmodemisme ini pada akhimya meshy

nimbulkan kesulitan-kesulitan baru dalam memahami suatu fenomena

pandangan postmodernisme menjadi berguna sebagai penyeimbang Seshy

cara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa pandangan postmodemisme

berfungsi sebagai pengendali untuk mengurangj hasrat para teoritikus unshy

tuk menggeneralisasikan temuan-temuannya

Bagaimanapun untuk mempermudah penjelasan mengenai sllatu feshy

nomena suatu teari diperlukan Tulisan ini perlu memilih teori Salah sashy

tu teori mengenai perkembangan kognitif yaitu teori-teori perkembangshy

an pemrosesan informasi adalah teori yang dipilih dalam tulisan ini Seshy

bagjan besar teol1 ini dipengaruhi oleh teori perkembangan kognitif Piaget

dan teori-teori pemrosesan infonnasi

Para ahli teori yang dJpat digoJongkan dalam kategon pengguna penshy

dekatan pemroscsan iniomlasi adalah Sternberg yang menggunakan anashy

isis pemrosesan informasi dari perkembangan intelijensinya Case Klahr

dan Wallace serta Siegler yang terutama berupaya memahami hubungan

52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut

antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)

Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)

juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy

bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi

Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)

ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy

utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis

pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy

tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy

bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat

diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau

konteks pengalaman belajar tertentu

Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy

poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen

ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem

kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy

mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy

Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir

ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt

)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy

annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)

Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy

ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy

rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy

formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy

ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy

tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy

rZlmpilan (11cShane 1991)

Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy

minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy

modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy

si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-

Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53

nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11

produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i

vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111

(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya

tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya

Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy

lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah

proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam

hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy

du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga

membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda

dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy

lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep

Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy

ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy

an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)

McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental

kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia

Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy

si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy

represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung

tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy

teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy

resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena

bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi

melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy

lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy

bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy

dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem

pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking

54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur

yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis

McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy

ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan

cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy

pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy

gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy

nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan

Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan

Pemrosesan Informasi

Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini

krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler

itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui

komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti

Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu

knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy

1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy

dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy

tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu

represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman

Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy

ddan leks

Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat

kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan

jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy

susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy

hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi

anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy

gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-

Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~

(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull

ngenai perkembangan pemahaman bacaan

Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy

kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy

nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat

empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy

an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy

puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy

ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk

secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)

Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy

raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy

mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy

sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya

sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy

alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy

baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy

ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy

rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy

ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan

atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila

identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami

Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy

fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam

short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy

kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan

di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn

1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang

1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih

II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11

56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy

katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak

Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy

catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang

terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy

organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy

ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy

sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy

sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama

dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy

jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy

an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy

kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan

reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)

Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy

tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy

ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy

jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy

tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka

masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy

suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)

Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy

lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam

pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy

teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar

perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy

tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan

Pengajaran Pemahaman Bacaan

Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy

tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy

tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-

Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57

rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)

Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis

besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak

dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang

diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding

Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak

kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama

pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy

interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis

Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi

Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini

menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy

an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy

tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi

tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy

tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu

Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks

misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah

dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy

melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor

pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy

visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy

dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf

58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59

an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh

dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain

Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu

pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy

lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan

Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan

atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan

kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy

pilkan tampilan tertentu atau tes

Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu

dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy

malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak

rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru

pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak

guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid

mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya

ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)

Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy

terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy

tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik

SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal

an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan

menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa

yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot

lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)

Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai

stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu

Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari

manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan

sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy

nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy

patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna

PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang

berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy

alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara

optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan

mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)

Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya

para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar

anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula

Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy

ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler

(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy

mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman

Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy

bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah

dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan

apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka

dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang

IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah

60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

~

PENUTUP

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan

keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy

kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy

mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak

- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan

signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan

Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy

tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy

diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian

lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy

patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan

memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy

ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy

tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan

perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan

lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas

Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy

ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran

Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk

menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang

lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy

berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy

monitor pemahamannya

Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy

diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang

terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan

memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam

pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy

wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy

baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis

Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy

- kelika orang

Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61

tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l

haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy

tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu

kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya

anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya

perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca

DAFTAR PUSTAKA

Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press

Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy

truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58

Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve

reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233

Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy

grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176

Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press

Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU

maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA

Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press

Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI

Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin

62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy

ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal

amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah

New Jersey Lawrence Erlbaum Associates

Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading

comprehension strategies to students with learning disabilities A

review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l

Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy

ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading

Malden MA Blackwell Publishers

Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology

Press

Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural

features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson

(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey

Lawrence Erlbaum Associates

I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies

(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy

mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne

Macmillan

McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach

Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell

Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press

Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259

Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy

velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB

Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm

New York The Guilford Press

Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63

Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco

Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL

Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of

individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406

Katalog daam terbitan (KOT)

Dari anak sampai usia lanjut bunga rampal psikologi perkembangan I disunting oleh Singgih D Gunarsa - Cel 3 -Jakarta Gunung Mulia 2009 Ix 467 him 21 em

1 Psikologi - Psikologi Perkembangan I Gunarsa Singgih D II Judul 155

ISBN 976-979-687-236-1

DARI ANAK SAMPAl USIA LANJUT Bunga Rampai Psikologi Perkembangan

Diterbilkan oleh PT BPK Gunung Mulia JI Kwitang 22-23 Jakarta 10420 E-mail publishingbpkgmccm- htlpwwwbpkgmcom Anggota IKAPI Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang Cetakan ke-1 2004 Cetakan ke-3 2009

Editor Eko YA Fangohoy Korek1or Naskah Aika Uli Napitupulu-Simarangkir Seller Thesy Wahyarasmana Desain Sampul Deasy Suryani

Dallar lSi

ix

1

Bagian Pertama PSIKOLOGI ANAK

1I 1I IIIl1uan Memahami Angka dan Matematika pada Anak 11 1 Silvitri Hartana SPsi MSi 7

prl ~ lIlbangan Pemahaman Bacaan

11111 n S Psi MSi Psi 43

IIS ng dan Buku Bacaan sebagai Sumber Infonnasi IIVlsdn Ekonomi

0 I Jstari Mikarsa Ora Psi PhD 64

1 1 ~llil h Bilingual pada Anak

middot lillln S Tarigan MSi MHPEd 87

III -anak Telantar

111111 P Satiadarma Drs Psi MSIA T MCP MFCC 111

1( )ricntasi Pemahaman terhadap Keterbelakangan Mental IIiIlIJ Verauli SPsi MSi 141

v

user
Line

42 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

Stigler JW Fernandez C amp Yoshida M (1998) Cultures of mathematics jnsh-uction in Japanese and American elementary classrooms TP

Rohlen amp GK LeTendre (Peny) Teaching and Learning in Japan

Cambridge UK Cambridge University Press

Stigler JW Lee S-Y amp Stevenson HW (1987) Mathematics classroom

in Japan Taiwan and the United Sta tes Child Development 58

1272-1285

Stigler JW Lee S Lucker W amp Stevenson HW (1982) Curriculum and achievement in mathematics A study of elementary school

children in Japan Taiwan and the United States Journal of Educashy

tiJlwl PsycllOlogy 74(3) 315-332

Third International Mathematics and Science Study-Repeat (TIMSS-R)

1999 In P Gonzales C Calsyn L Jocelyn K Mak D Kastberg S

Arafeh T Williams and W Tsen Pursuing Excellence Comparisons of

Illtemationni Eighth-Grade Mathematics and Science Achievement from a

us Perspective 1995 and 1999 National Center for Education Statisshy

tics US Department of Education NCES 2001-028 Washington

r)C US Government Printing Office Reh-ieved 012804 from

httpnccscugovpubs201l1 2001027 pdf

Towse J amp Saxton M (1998) Mathematics across national boundaries

Cultural and linguistic perspectives on numerical competence C

Donlan (Peny) The development of mathematical skills Hove UK

Psychology Press

Tsang S-L (1988) The mathematics chievement characteristics of Asianshy

American students RR Cocking amp JP Mestre (Peny) Linguistic

and cultural il1j1uellces on learning matheYlatic~ Hillsdale N ew Jersey

Lawrence Erlbaum

Whang PA amp Hancock GR (1994) Motivation and mathematics

achievement Comparisons between Asian-American and Nonshy

Asian students COlltelllporary fdll mtiollal PsychologIJ 19302-322

B

A B

perllembangan pemahaman BaCaan Sri Tiatri SPsi MSi Psi

PENDAHULUAN

Studi mengenai iiterasi khususnya pemahaman bacaan (reading compreshy

hension) di kalangan ilmuwan psikologi di Indonesia terhitung masih

langka Padahal studi mengenai pemahaman bacaan yang dilakukan

oleh para pakar psikologi telah banyak dilakukan di negara-negara maju

serta mencakup ratusan studi mengenai pemahaman bacaan dari berbashy

gai disiplin ilmu seperti linguistik neurologi pendidikan dan psikologi

Studi-studi mengenai pemahaman bacaan yang dilakukan para pakar psishy

kologi ini sangat beragam melibatkan aspek kognitif aspek perkembangshy

an kemampuan membaca dan aspek pengembangan pengajaran untuk

pemahaman bacaan

Mengapa kemampuan memahami bacaan sangat diperlukan Dashy

lam era globalisasi saat ini di mana komunitas dunia kian menyatu indishy

vidu yang memiliki akses ke pengetahuan dan mampu menampilkannya

secara tepat dalam cara lisan I1aupun tulisan akan lebih memiliki kekushy

atan (power) (Heath 1984) Kondisi liternie mengubah individu-indi vishy

du menjad i bdak lagi tergantung hanya pad a immediate senses dan konshy

tak yang langsung (Heath 1984) Dengan kata lain individu dapat memshy

peroleh informasi melalui bahan bacaan dan tidak senantiasa harus bershy

43

r

Studi yang dilakukan pada tahun 1980-an (misalnya Armbrusrer amp Gudshy

44 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

svntuhan langsung dengan pengindraan untuk mampu mengalami dan

memahami suatu hal tertentu Akibatnya dengan menjadi literate indishy

vidu menjadi lebih memiliki akses pengetahuan yang dapat digunakanshy

nya untuk mengendalikan diri dan situasi yang dihadapi dan serta yang

akan membantunya dalam memecahkan berbagai masalah dan persoalan

dalam kehidupannya

Ishlah literasi berasal dari bahasa Lahn literatus yang berarh a

learned person atau orang yang belajar (Foster amp Purves 1984) Padaabad

pertengahan seorang literatus adalah orang yang dapat membaca meshynulis dan bercakap~cakap dalam bahasa Lahn Dalam perkembangannya

kemudian istilah literasi ini pemah memiliki cakupan yang sempit yaitu

berupa kemampuan minimal dalam hal membaca Namun kemudian isshy

hlah litcrasi hdak hanya untuk kemampuan memba~a tetapi juga kemamshy

puan menulis Bahkan Cipolla menggunakan istilah semi-iliterate bagi

mercka yang dapat membaca tetapi hdak dapat menulis (Cipolla 1969)

Dalam perkembangan istilah terkini yang ditandai dengan serbuan tekshy

nologi informasi yang gencar para pakar pendidikan menggunakan ishshy

bh multilitcrasi (misalnya Luke 2000) bahkan mulhliterasi krihs (critical

III 1111 ilitrracics) Secara sederhana dapat dikatakan ishlah ini menunjuk

pacta kondisi mampu secara krihs menggunakan berbagai wahana dalam

berkomunikasi

Pembahasan mengenai literasi merupakan pembahasan tersendiri

yang akan mencakup ratusan arhkel tersendiri Tulisan ini mengangkat

masalah literasi bukan untuk membahasnya secara mendalam melainkan

untuk menjadikan pembaca lebih memahami kaitan antara pemahaman

bacaan dan kepenhngan yang lebih luas yaitu literasi Pemahaman bacashy

an hanyalah bagian kecil dari literasi Walaupun demikian pemahaman

bacaan pedu dipahami pula secara mendalam sebagai bagian dari upaya

pencapaian kemampuan literasi yang memadai

Pentingnya kemampuan memahami bacaan te11) diuraikan ell atas

tetapi m asalall selanjutnya adalah adanya ken yataan bahwa cukup bashy

nyak muria sekolah yang mengalami kesulitan dalam memahami bacaan

Perkembangan Pcmahaman Bacaan I 45

brandsen 1986 Berkowitz 1986) menemukan bahwa murid-murid di IHshy

gara mereka khususnya kelas 4 5 dan 6 sekolah dasar mengalami kesushylitan dalam membaca dan mengingat apa yang telah dibaca Kesulitan ini

dapat terjadi karena beberapa alasan antara lain karena kurangnya pelashy

tihan dalam pengajaran membaca Penulis belum menemukan data peneshy

titian dari Indonesia Namun tampaknya kesulitan menangkap pengertishy

an dari bacaan untuk kemudian mengingat dan memanfaatkannya pada

saat diperiukan juga akan ditemukan di Indonesia Belum berkembangshy

nya strategi pengajaran khusus dalam pemahaman bacaan di Indonesia

bisa jadi juga menjaeli salah satu alasan untuk menduga bahwa eli Indonesia

memahami bacaan juga menjadi rna salah bagi kebanyakan murid Oleh

karena itu tulisan ini berusaha memahami pemahaman bacaan untuk

selanjutnya semaksimal mungkin mengajukan rekomendasi-rekomendasi

yang dapat dilaksanakan oleh para pendidik dalam memberikan pengshyajaran kepada para siswa sekolah

Sebagaimana dikemukakan di atas tinjauan terhadap pemahaman

bacaan dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang Dalam tulisan ini

sudut pandang psikologi perkembangan kognitif menjadi fokus utama pemshy

bahasan Tulisan ini bertujuan memberikan gambaran umum mengenai

teori pemahaman bacaan khususnya dari sudut pandang psikologi pershy

kembangan dan psikologi kognihf pengajaran pemahaman bacaan dan

pada akhirnya mencoba mencari implikasi dari bahasan tersebut untuk pendidikan terutama bagi murid di sekolah

Beberapa Istilah Dasar dalam Studi Pemahaman Bacaan

Sebelum beranjak ke pembahasan selanjutnya pemahaman terhadap beshy

berapa ishlah akan membantu memahami uraian yang diberikan Minishy

mal ada enam istilah dasar pada aspek-aspek linguistik yang pada awalshy

nya digunakan dalam ilmu Iinguistik (linguistics) tetapi kemudian digunashykan oleh bidang ilrnu lainnya yang mengacu pada konsep yang sarna

Istilah-istilah dasar itu adalah (1) Fonolugi yaitu studi mengenai bashy

gaimana suara digunakan dalam suatu bahasa (2) Fonetik yaitu studi meshy

melalui tahap dekudillS

46 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

ngenai suara-suara dasar (3) Semantik yaitu studi mengenai arb (meaning)

(4) Syntax yaitu studi mengenai urutan kata (5) Morfologi yaitu studi meshy

ngenai kata dan pembentukan kata(6) Pragmatik yaitu studi mengenai

penggunaan bahasa (Harley 2001)

Tiga istilah lain yang perlu diketahui adalah (1) Morfem yaitu unit

terkedl yang mengandung arti (2) Fonem yai tu un it suara dasar dalam

suatu bahasa dan (3) Grafem yaitu suatu unit dari bahasa tulisan yang

terkait dengan suatu fonem Sebagai tambahan dalam kaitan dengan peshy

nyimpanan kosakata dalam kognisi psikolinguistik menggunakan istilah

lexicon sebagai kamus (perbendaharaan kata) mental

Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Memba~a

Sebagaimana dikemukakan di bagian pendahuluan keterampilan memashy

hami bacaan merupakan hal penting Sebagai bagian dari kete rampilan

membaca pemahaman bacaan ini sulit dipisahkan dari tahap-tahap pershy

kembangan membaca padahal ada berbagai pendapat mengenai perkemshy

h 1I1 1~1l1 nwmbara ])) 1111 knnleks belajar membaca di negaranya Chall (1983) mengeshy

mukakcm 6 tahap dalam perkembangan membaca dari tahap 0 sampai

dengan 5 Tahap 0 yaitu tahap pre-reading (sejak lahir sampai usia 6 tashy

hun) tahap ke-1 yaitu tahap dekoding (usia 6-7 atau kelas 1-2 SO) tahap

ke-2 yaitu tahap kOllfinnasl~ kelancaran dan ungluing from print (usia 7-8

ata u kelas 2-3 SO) tahap ke-3 yaitu membaca untuk mempelajari hal baru

tahap ke-4 adalah tahap beragam sudllt pandang (usia 14-18 atau sekolah

menengah) tahap ke-5 yaitu konstruksi dan rekonstruksi (usia 18 tahun ke

atas atau masa perguruan tinggi) (Chall 1(83)

Walaupun pembagian tahap dari Chall (1983) ini memang tidak poshy

puler lagi digunakan bagi penulis informasi ini menjadi berguna sebagai

salah satll standar dalam pembahasan perkembangan kemampuan memshy

baGt Melalui lahapan mem baca lersebut dapat dilihat bahwa pemcrolehshy

an makna dari sualu bacaan dapat dicapai paling tidak se telah individu

P(~rkcrnbrtngrtn Pcm~ h~ nia n Bacaa l1 I 47

Untuk dapat mernbangun l( IlICl ltdIl HI I I JJri IliIi y l n l~ dihl l l IWld11

dekoding sangatlah penting Oasar dari ridoriillS ini i ltLIiIiI Ilc ngutllll 1 -

tem hubungan antara huruf dan fonem (the chipcr) Anak bJak lukllp hlshy

nya mengetahui sistem itu tetapi harus menginternalisasikan sejumlah

besar informasi leksikal seperb shoe (dalam bahasa Inggris) bersajak deshy

ngart moo tidak dengan mow atau bahwa kata tak dalam bahasa Indonesia

bersajak dengan rak Untuk dapat menginternalisasikan informasi leksikal

itu anak perlu memiliki kesadaran fonemik (phonemic awareness atau kesashy

daran bahwa kata itu terdiri dari fonem-fone m) dan juga perlu berlatih

yaitu dengan menulis Tidak ada aktivitas lain ya ng dapat meningkatkan kesadaran fonem selain dari menulis (Gough amp Wren 1999)

Memang walaupun bahasa Indonesia menggunakan ortografi alfashy

betik seperti bahasa Inggris penggunaan fonem-fonem bahasa Indonesia

tidak serumit bahasa Inggris Huruf a akan tetap berbunyi a diikub atau

didahului dengan fonem apa pun Namun penting dicatat bahwa dalam

belajar membaca bahasa Indonesia pun anak perlu memiliki kesadaran

fonetik sebagai dasar dalam dckoding sebelum ia beranjak ke tahap bershy

ikutnya yaitu memperoleh pengertian dari apa yang ia baea

Teon lain mengenai tahap belajar membaca dikemukakan Stuart dan

Coltheart (1988) Menurut mereka ada 3 tahap pemerolehan membaca yaishy

tu tahap logografik (pemantapan pembedaan visual dari penglihatan sepinshy

tas terhadap kosa kata) tahap alfabetik (belajar hubungart sederhana antara

grafern-fonem dan fonem-grafem) dan tahap ortografik (memahami fungsishy

fungsi morfemik dan pengejaan dan menggunakan analogi leksikal saat

membaea kata-ka ta baru) Perlu dieatat bahwa walaupun belajar membaca

memiliki tahapan tertentu Stuart dan Coltheart menemukan bahwa tidak

semua anak melalui tahap yang sama Akan tetapi tahapan tersebut meshy

nunjukkan adanya perbedaan keterampilan dan pemahaman bacaan

Faktor-faktor yang Mempengaruhl Pemahaman Bacaan

Pemahaman bacaan dipengaruhi oleh banyak faktor namun tulisan ini

hanya akan membahas lima faktor Faktor pertama adalah kemah iran dashy

48 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

lam proses dekudillg atau dalam studi yang dilakukan Saamio dan kawanshy

kawan dikategorikan sebagai keterampilan kognitif dasar (Saamio Oka

amp Paris 1990) Cukup banyak peneLitian yang menunjukkan hal ini Gersten

Fuchs Williams dan Baker (2001) misalnya mengajukan 5 faktor yang

dapat mempengaruhi pemahaman bacaan dan yang pertama disebutkan

adalah kelancaran membaca yang tenhmya melibatkan kelancaran dalam

dekoding Dengan lancar membaca energi kognitif seorang anak bisa dicushy

rahkan untuk melakukan kegiatan kognitif lainnya

Faktor kedua adalah faktor pengetahuan terdahulu yang turut memshy

bekali seseorang dalam belajar membaca Hal ini disebutkan oleh Gersten

et a1 (200l) sebagai faktor-faktor pengetahuan mengenai kosa kata (vocashy

bulary kllowlalxc) pengetahuan dasar (hllckground knowlenge) dan penSltashy

huan mengenai struktur teks Puluhan penelitian telah membuktikan penshy

tingnya pengetahuan-pengetahuan itu dalam memahami bacaan (lihat

Bakken amp Vhedon 2(02)

Faktor selanjutnya adalah faktor motivasi atau dalam kategori yang

dia jukan Clr-tcn disebut sebagai ketekunan (Gersten et aL 2(01) Kegishy

11 1 11 rlH mbdGl yang terus-mcncrus dilakukan merupakan latihan dan

l( ll (1I 11l11il l1 y cU1g ba ik untuk memperoleh keuntungan dari membaca

MUlid yang sukscs dalam membaca dapat mengalami peningkatan motishy

vasinya untuk membaca lainnya sedangkan murid yang mengalami keshy

sulitan tidak merasakan kenikmatan membaca sehingga molivasinya unshy

tuk mcmbaea pun berkurang St-anovich (19R6) mcnemukan bahwa keshy

mam f) u~lIl mcmahami l1lembaea ini mengikuti hukum Matthew EHect

(yang sudah kaya oertambah kaya yang miskin bertambah miskin)

(5 tanoieh 1986) Stanovieh menjelaskan bahwa karena pengetahuan kushy

sakatlt1 secara mendasal dapat meningkatkan pemahclman baeaan dan

mcmbaea ilu sendiri adalah mekanisme yang mCngarahkan kc pengemshy

bangtm kosa ka la maka pengembangan kete rampilan mcmbaea dipengashy

ruhi oleh vol ume pcngalaman rnernbaca (5tanoVlch 198b)

aktor keempat adaJah keterampilan kognitif tingkat tinggi (5aarnio

et aI 1990) termasuk stralcgi-strategi yang dilakukan selama proses memshy

baea Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang baik akan aktif sejak

Pcrkcrn ba ngl n PcmnhllllMI BaCI~I I 49

pertama kali membaca dan padd Ikhirnya 1lIi11 npu nwlpmJoIl1 ) ill 11 an mengenai kondisi karaktcr-karakllr ddam hJ Lddl1 IU sil lls i Yllfl

tergambar di dalam teks (Pressley 1997) KcktifCll1 nwmbilca ini I( rmltlsuk

juga aktif menyeleksi hal yang penting dan kurang penting Pressley meshy

nemukan bahwa pembaca yang baik dapat dengan mudah menentukan

hal yang penting dan mengabaikan hal yang kurang penting Dalam konshy

teks menghadapi kata-kata bermakna ganda Pressley mengevaluasi beshy

berapa studi dan menemukan bahwa pembaca yang baik lebih efisien dashy

lam mengabaikan pengertian (makna) yang kurang relevan dengan mashy

teri yang dibaca (Pressley 1997)

Faktor kelima yang mempengaruhi pemahaman bacaan adalah meshy

takognisi Para pembaca yang baik temyata ITleiakukan 1I1ollitoril1g (pemoshy

nitoran) terhadap pemahamannya Mereka menggunakan strategi tertentu

ketika membaca misalnya menggunakan averview (pemahaman umum)

menyeleksi bacaan merangkum dan mengulang informasi yang perlu dishy

ingat (pressley 1999) Pembaca yang kurang baik kurang menampgtunakan strashy

tegi ini mungkin karena kurangnya kesadaran dan pengertian atas varia shy

bel-variabel yang mempengaruhi kegiatan membaea (5aa111io et aL 1990)

Dengan memahami kelima faktor yang dapat mempengaruhi pemashy

haman baeaan di atas menjadi jelas bahwa pemahaman bacaan bukanlah

tugas yang sederhana Pemahaman baeaan merupakan ketcrampilan kogshy

nitif yang perlu dipelajari dan dilatih Pemahaman bacaan sendiri melishy

batkan bcrbagai proses kOgl1itif yang rumit dan kompleks Rincian proses

kognitif yang terlibat dalam pemahaman bacaan tidak akan dibahas di

daIam tulisan ini Tulisan ini akln lebih mcmusatkan perhatian pada pershy

kembangan kognisi khususnya pemahaman baeaan menggunakan penshydekatan pemrosesan informasi

Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Kognitif

Dalam lingkungan normal anak usia sekolal1 membaca tidak dapat dipishy

sahkan dari perkembangan kognitif (Saarnio et aI 1990) Saamio dan kashy

wan-kawannya berargumen bahwa pada saat anak-anak belajar membaca

50 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mereka juga memperoleh strategi-strategi untuk mengendalikan perhaban

dan ingatan memperoleh kosakata dan pengetahuan belajar berkomunishy

kasi seeara efektif dan tersosiilisasi dengan aktivitas-aktivitas sekolah

Keterampilan membaea dan ketcrampilan kognitif jelas saling berkashy

itan Kcmampuan-kemampuan kognitif akan membatasi pemerolehan k eshy

terampilan membaG1 semen tara kekurangan dalam keterampilan memshy

baea ini dapat seeara timbal-balik mempeng-a ruhi keterampilan kognitif

(Stanovich 1986) Pemahaman bacaan dapat diprediksi dengan melihat

proses kagnitif yang terkait dengan usia dan kemampuan pembaca Komshy

ponen-komonen dalam keterampilan membaea berubah sejalan dengan

meningkatnya usia dan keterampilan membaca (Saamio et aI 1990)

Status Teori-teori Perkembangan Kognitif Terkini

Pembahasan mengenai perkembangan kognitif memang penuh dengan

debat dan polemik Paling tidak ada dua debat mewarnai teori mengenai

perkembangan kognitif Pertama debat mengenai mana yang lebih bershy

peran dalam perkembangan anak genetik atau lingkungan terus saja bershy

kcmbang sampai saat ini Para pendukung peran genetik terus saja meshy

lakukan penelitian dan mengklaim bahwa hasil penelitiannya merupashy

kan bukti yang mendukung peran genetik Demikian pula para pendushy

kung peran faktar Iingkungan yang terutama dimotori oleh para ahli teoshy

ri pendidikan Dalam tulisan ini tanpa mengabaikan pengaruh faktor geshy

netik penulis lebih mcnekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh

Iingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak Jadi

fokus pembahasan bukan lagi apa yang lebih berpengaruh melainkan

bagailTlana earanya supaya lingkungan bisa menciptakan kesempatan bashy

gi anak untuk bcrkembang optimal

Debat kedua adalah mengenai teori perkembangan kognitif itu senshy

iIi Untuk dapat mencapai keuntungan dari berbagai clebat tersebut bashy

iJlt kiran ya debat-debat tersebut dipelajari secara saksama Richardson (1998)

secara elegan menyajikan berbagai debat tersebut dalam uraian mengenai

model-model dalam perkembangan kognitif Richardson mengemukakan

PC rkcm bil ne~ n Pfmnhnmnll P ~~n I 51

empat model perkembanpa n k()~nitil ylitll 1111)( 1( 111111 111 1I1 111 I II middot I1I

liollisl model cUIlsrurlivisi dan model stlr iol usil7)pound )1( 111 IlIl llld Iltld

gabungan dari keempat model tcrscbul

Jika Richardson mengasimiJasi pemroSl-Sdn infortnasi dalarn keemshy

pat model yang dikemukakannya maka kelompok teoritikus Jainnya mengshy

khususkan pemrosesan informasi sebagai pendekatan di dalam teori pershy

kembangan kognitif Ditinjau dari sejarah munculnya pendekatan ini dashy

pat dilihar bahwa pendekatan ini berkembang setelah berkembangnya

teoTi perkembangan kognitif Piaget yang dipicu oleh berkembangnya ilshy

mu komputer Bagaimanapun pendekatan pemrosesan informasi tidak

dapat dikatakan sebagai altematif pengganti teori Piaget (McShane 1991)

karen a cukup banyak ide dasar yang berasal dari teori-teori Piaget

Pada saat ini berkembangnya teori-teori yang menganut paham pos tshy

modemisme juga telah membuat berbagai teori yang menggenerahsasishy

kan berlakunya tahapan yang sarna dalam perkembangan kognitif semua

anak menjadi terpinggirkan Dengan adanya paham baru ini semua prinshy

sip yang dikembangkan perlu diperhitungkan keberlakuannya dalam suashy

tu konteks Walaupun pandangan postmodemisme ini pada akhimya meshy

nimbulkan kesulitan-kesulitan baru dalam memahami suatu fenomena

pandangan postmodernisme menjadi berguna sebagai penyeimbang Seshy

cara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa pandangan postmodemisme

berfungsi sebagai pengendali untuk mengurangj hasrat para teoritikus unshy

tuk menggeneralisasikan temuan-temuannya

Bagaimanapun untuk mempermudah penjelasan mengenai sllatu feshy

nomena suatu teari diperlukan Tulisan ini perlu memilih teori Salah sashy

tu teori mengenai perkembangan kognitif yaitu teori-teori perkembangshy

an pemrosesan informasi adalah teori yang dipilih dalam tulisan ini Seshy

bagjan besar teol1 ini dipengaruhi oleh teori perkembangan kognitif Piaget

dan teori-teori pemrosesan infonnasi

Para ahli teori yang dJpat digoJongkan dalam kategon pengguna penshy

dekatan pemroscsan iniomlasi adalah Sternberg yang menggunakan anashy

isis pemrosesan informasi dari perkembangan intelijensinya Case Klahr

dan Wallace serta Siegler yang terutama berupaya memahami hubungan

52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut

antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)

Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)

juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy

bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi

Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)

ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy

utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis

pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy

tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy

bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat

diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau

konteks pengalaman belajar tertentu

Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy

poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen

ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem

kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy

mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy

Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir

ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt

)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy

annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)

Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy

ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy

rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy

formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy

ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy

tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy

rZlmpilan (11cShane 1991)

Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy

minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy

modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy

si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-

Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53

nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11

produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i

vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111

(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya

tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya

Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy

lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah

proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam

hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy

du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga

membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda

dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy

lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep

Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy

ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy

an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)

McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental

kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia

Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy

si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy

represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung

tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy

teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy

resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena

bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi

melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy

lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy

bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy

dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem

pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking

54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur

yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis

McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy

ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan

cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy

pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy

gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy

nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan

Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan

Pemrosesan Informasi

Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini

krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler

itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui

komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti

Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu

knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy

1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy

dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy

tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu

represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman

Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy

ddan leks

Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat

kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan

jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy

susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy

hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi

anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy

gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-

Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~

(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull

ngenai perkembangan pemahaman bacaan

Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy

kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy

nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat

empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy

an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy

puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy

ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk

secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)

Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy

raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy

mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy

sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya

sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy

alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy

baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy

ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy

rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy

ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan

atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila

identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami

Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy

fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam

short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy

kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan

di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn

1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang

1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih

II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11

56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy

katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak

Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy

catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang

terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy

organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy

ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy

sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy

sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama

dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy

jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy

an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy

kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan

reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)

Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy

tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy

ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy

jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy

tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka

masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy

suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)

Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy

lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam

pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy

teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar

perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy

tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan

Pengajaran Pemahaman Bacaan

Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy

tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy

tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-

Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57

rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)

Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis

besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak

dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang

diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding

Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak

kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama

pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy

interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis

Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi

Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini

menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy

an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy

tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi

tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy

tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu

Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks

misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah

dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy

melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor

pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy

visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy

dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf

58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59

an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh

dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain

Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu

pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy

lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan

Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan

atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan

kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy

pilkan tampilan tertentu atau tes

Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu

dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy

malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak

rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru

pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak

guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid

mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya

ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)

Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy

terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy

tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik

SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal

an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan

menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa

yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot

lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)

Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai

stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu

Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari

manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan

sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy

nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy

patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna

PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang

berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy

alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara

optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan

mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)

Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya

para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar

anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula

Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy

ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler

(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy

mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman

Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy

bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah

dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan

apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka

dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang

IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah

60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

~

PENUTUP

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan

keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy

kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy

mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak

- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan

signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan

Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy

tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy

diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian

lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy

patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan

memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy

ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy

tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan

perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan

lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas

Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy

ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran

Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk

menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang

lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy

berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy

monitor pemahamannya

Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy

diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang

terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan

memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam

pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy

wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy

baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis

Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy

- kelika orang

Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61

tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l

haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy

tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu

kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya

anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya

perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca

DAFTAR PUSTAKA

Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press

Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy

truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58

Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve

reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233

Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy

grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176

Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press

Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU

maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA

Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press

Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI

Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin

62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy

ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal

amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah

New Jersey Lawrence Erlbaum Associates

Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading

comprehension strategies to students with learning disabilities A

review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l

Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy

ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading

Malden MA Blackwell Publishers

Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology

Press

Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural

features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson

(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey

Lawrence Erlbaum Associates

I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies

(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy

mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne

Macmillan

McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach

Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell

Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press

Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259

Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy

velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB

Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm

New York The Guilford Press

Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63

Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco

Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL

Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of

individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406

42 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

Stigler JW Fernandez C amp Yoshida M (1998) Cultures of mathematics jnsh-uction in Japanese and American elementary classrooms TP

Rohlen amp GK LeTendre (Peny) Teaching and Learning in Japan

Cambridge UK Cambridge University Press

Stigler JW Lee S-Y amp Stevenson HW (1987) Mathematics classroom

in Japan Taiwan and the United Sta tes Child Development 58

1272-1285

Stigler JW Lee S Lucker W amp Stevenson HW (1982) Curriculum and achievement in mathematics A study of elementary school

children in Japan Taiwan and the United States Journal of Educashy

tiJlwl PsycllOlogy 74(3) 315-332

Third International Mathematics and Science Study-Repeat (TIMSS-R)

1999 In P Gonzales C Calsyn L Jocelyn K Mak D Kastberg S

Arafeh T Williams and W Tsen Pursuing Excellence Comparisons of

Illtemationni Eighth-Grade Mathematics and Science Achievement from a

us Perspective 1995 and 1999 National Center for Education Statisshy

tics US Department of Education NCES 2001-028 Washington

r)C US Government Printing Office Reh-ieved 012804 from

httpnccscugovpubs201l1 2001027 pdf

Towse J amp Saxton M (1998) Mathematics across national boundaries

Cultural and linguistic perspectives on numerical competence C

Donlan (Peny) The development of mathematical skills Hove UK

Psychology Press

Tsang S-L (1988) The mathematics chievement characteristics of Asianshy

American students RR Cocking amp JP Mestre (Peny) Linguistic

and cultural il1j1uellces on learning matheYlatic~ Hillsdale N ew Jersey

Lawrence Erlbaum

Whang PA amp Hancock GR (1994) Motivation and mathematics

achievement Comparisons between Asian-American and Nonshy

Asian students COlltelllporary fdll mtiollal PsychologIJ 19302-322

B

A B

perllembangan pemahaman BaCaan Sri Tiatri SPsi MSi Psi

PENDAHULUAN

Studi mengenai iiterasi khususnya pemahaman bacaan (reading compreshy

hension) di kalangan ilmuwan psikologi di Indonesia terhitung masih

langka Padahal studi mengenai pemahaman bacaan yang dilakukan

oleh para pakar psikologi telah banyak dilakukan di negara-negara maju

serta mencakup ratusan studi mengenai pemahaman bacaan dari berbashy

gai disiplin ilmu seperti linguistik neurologi pendidikan dan psikologi

Studi-studi mengenai pemahaman bacaan yang dilakukan para pakar psishy

kologi ini sangat beragam melibatkan aspek kognitif aspek perkembangshy

an kemampuan membaca dan aspek pengembangan pengajaran untuk

pemahaman bacaan

Mengapa kemampuan memahami bacaan sangat diperlukan Dashy

lam era globalisasi saat ini di mana komunitas dunia kian menyatu indishy

vidu yang memiliki akses ke pengetahuan dan mampu menampilkannya

secara tepat dalam cara lisan I1aupun tulisan akan lebih memiliki kekushy

atan (power) (Heath 1984) Kondisi liternie mengubah individu-indi vishy

du menjad i bdak lagi tergantung hanya pad a immediate senses dan konshy

tak yang langsung (Heath 1984) Dengan kata lain individu dapat memshy

peroleh informasi melalui bahan bacaan dan tidak senantiasa harus bershy

43

r

Studi yang dilakukan pada tahun 1980-an (misalnya Armbrusrer amp Gudshy

44 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

svntuhan langsung dengan pengindraan untuk mampu mengalami dan

memahami suatu hal tertentu Akibatnya dengan menjadi literate indishy

vidu menjadi lebih memiliki akses pengetahuan yang dapat digunakanshy

nya untuk mengendalikan diri dan situasi yang dihadapi dan serta yang

akan membantunya dalam memecahkan berbagai masalah dan persoalan

dalam kehidupannya

Ishlah literasi berasal dari bahasa Lahn literatus yang berarh a

learned person atau orang yang belajar (Foster amp Purves 1984) Padaabad

pertengahan seorang literatus adalah orang yang dapat membaca meshynulis dan bercakap~cakap dalam bahasa Lahn Dalam perkembangannya

kemudian istilah literasi ini pemah memiliki cakupan yang sempit yaitu

berupa kemampuan minimal dalam hal membaca Namun kemudian isshy

hlah litcrasi hdak hanya untuk kemampuan memba~a tetapi juga kemamshy

puan menulis Bahkan Cipolla menggunakan istilah semi-iliterate bagi

mercka yang dapat membaca tetapi hdak dapat menulis (Cipolla 1969)

Dalam perkembangan istilah terkini yang ditandai dengan serbuan tekshy

nologi informasi yang gencar para pakar pendidikan menggunakan ishshy

bh multilitcrasi (misalnya Luke 2000) bahkan mulhliterasi krihs (critical

III 1111 ilitrracics) Secara sederhana dapat dikatakan ishlah ini menunjuk

pacta kondisi mampu secara krihs menggunakan berbagai wahana dalam

berkomunikasi

Pembahasan mengenai literasi merupakan pembahasan tersendiri

yang akan mencakup ratusan arhkel tersendiri Tulisan ini mengangkat

masalah literasi bukan untuk membahasnya secara mendalam melainkan

untuk menjadikan pembaca lebih memahami kaitan antara pemahaman

bacaan dan kepenhngan yang lebih luas yaitu literasi Pemahaman bacashy

an hanyalah bagian kecil dari literasi Walaupun demikian pemahaman

bacaan pedu dipahami pula secara mendalam sebagai bagian dari upaya

pencapaian kemampuan literasi yang memadai

Pentingnya kemampuan memahami bacaan te11) diuraikan ell atas

tetapi m asalall selanjutnya adalah adanya ken yataan bahwa cukup bashy

nyak muria sekolah yang mengalami kesulitan dalam memahami bacaan

Perkembangan Pcmahaman Bacaan I 45

brandsen 1986 Berkowitz 1986) menemukan bahwa murid-murid di IHshy

gara mereka khususnya kelas 4 5 dan 6 sekolah dasar mengalami kesushylitan dalam membaca dan mengingat apa yang telah dibaca Kesulitan ini

dapat terjadi karena beberapa alasan antara lain karena kurangnya pelashy

tihan dalam pengajaran membaca Penulis belum menemukan data peneshy

titian dari Indonesia Namun tampaknya kesulitan menangkap pengertishy

an dari bacaan untuk kemudian mengingat dan memanfaatkannya pada

saat diperiukan juga akan ditemukan di Indonesia Belum berkembangshy

nya strategi pengajaran khusus dalam pemahaman bacaan di Indonesia

bisa jadi juga menjaeli salah satu alasan untuk menduga bahwa eli Indonesia

memahami bacaan juga menjadi rna salah bagi kebanyakan murid Oleh

karena itu tulisan ini berusaha memahami pemahaman bacaan untuk

selanjutnya semaksimal mungkin mengajukan rekomendasi-rekomendasi

yang dapat dilaksanakan oleh para pendidik dalam memberikan pengshyajaran kepada para siswa sekolah

Sebagaimana dikemukakan di atas tinjauan terhadap pemahaman

bacaan dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang Dalam tulisan ini

sudut pandang psikologi perkembangan kognitif menjadi fokus utama pemshy

bahasan Tulisan ini bertujuan memberikan gambaran umum mengenai

teori pemahaman bacaan khususnya dari sudut pandang psikologi pershy

kembangan dan psikologi kognihf pengajaran pemahaman bacaan dan

pada akhirnya mencoba mencari implikasi dari bahasan tersebut untuk pendidikan terutama bagi murid di sekolah

Beberapa Istilah Dasar dalam Studi Pemahaman Bacaan

Sebelum beranjak ke pembahasan selanjutnya pemahaman terhadap beshy

berapa ishlah akan membantu memahami uraian yang diberikan Minishy

mal ada enam istilah dasar pada aspek-aspek linguistik yang pada awalshy

nya digunakan dalam ilmu Iinguistik (linguistics) tetapi kemudian digunashykan oleh bidang ilrnu lainnya yang mengacu pada konsep yang sarna

Istilah-istilah dasar itu adalah (1) Fonolugi yaitu studi mengenai bashy

gaimana suara digunakan dalam suatu bahasa (2) Fonetik yaitu studi meshy

melalui tahap dekudillS

46 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

ngenai suara-suara dasar (3) Semantik yaitu studi mengenai arb (meaning)

(4) Syntax yaitu studi mengenai urutan kata (5) Morfologi yaitu studi meshy

ngenai kata dan pembentukan kata(6) Pragmatik yaitu studi mengenai

penggunaan bahasa (Harley 2001)

Tiga istilah lain yang perlu diketahui adalah (1) Morfem yaitu unit

terkedl yang mengandung arti (2) Fonem yai tu un it suara dasar dalam

suatu bahasa dan (3) Grafem yaitu suatu unit dari bahasa tulisan yang

terkait dengan suatu fonem Sebagai tambahan dalam kaitan dengan peshy

nyimpanan kosakata dalam kognisi psikolinguistik menggunakan istilah

lexicon sebagai kamus (perbendaharaan kata) mental

Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Memba~a

Sebagaimana dikemukakan di bagian pendahuluan keterampilan memashy

hami bacaan merupakan hal penting Sebagai bagian dari kete rampilan

membaca pemahaman bacaan ini sulit dipisahkan dari tahap-tahap pershy

kembangan membaca padahal ada berbagai pendapat mengenai perkemshy

h 1I1 1~1l1 nwmbara ])) 1111 knnleks belajar membaca di negaranya Chall (1983) mengeshy

mukakcm 6 tahap dalam perkembangan membaca dari tahap 0 sampai

dengan 5 Tahap 0 yaitu tahap pre-reading (sejak lahir sampai usia 6 tashy

hun) tahap ke-1 yaitu tahap dekoding (usia 6-7 atau kelas 1-2 SO) tahap

ke-2 yaitu tahap kOllfinnasl~ kelancaran dan ungluing from print (usia 7-8

ata u kelas 2-3 SO) tahap ke-3 yaitu membaca untuk mempelajari hal baru

tahap ke-4 adalah tahap beragam sudllt pandang (usia 14-18 atau sekolah

menengah) tahap ke-5 yaitu konstruksi dan rekonstruksi (usia 18 tahun ke

atas atau masa perguruan tinggi) (Chall 1(83)

Walaupun pembagian tahap dari Chall (1983) ini memang tidak poshy

puler lagi digunakan bagi penulis informasi ini menjadi berguna sebagai

salah satll standar dalam pembahasan perkembangan kemampuan memshy

baGt Melalui lahapan mem baca lersebut dapat dilihat bahwa pemcrolehshy

an makna dari sualu bacaan dapat dicapai paling tidak se telah individu

P(~rkcrnbrtngrtn Pcm~ h~ nia n Bacaa l1 I 47

Untuk dapat mernbangun l( IlICl ltdIl HI I I JJri IliIi y l n l~ dihl l l IWld11

dekoding sangatlah penting Oasar dari ridoriillS ini i ltLIiIiI Ilc ngutllll 1 -

tem hubungan antara huruf dan fonem (the chipcr) Anak bJak lukllp hlshy

nya mengetahui sistem itu tetapi harus menginternalisasikan sejumlah

besar informasi leksikal seperb shoe (dalam bahasa Inggris) bersajak deshy

ngart moo tidak dengan mow atau bahwa kata tak dalam bahasa Indonesia

bersajak dengan rak Untuk dapat menginternalisasikan informasi leksikal

itu anak perlu memiliki kesadaran fonemik (phonemic awareness atau kesashy

daran bahwa kata itu terdiri dari fonem-fone m) dan juga perlu berlatih

yaitu dengan menulis Tidak ada aktivitas lain ya ng dapat meningkatkan kesadaran fonem selain dari menulis (Gough amp Wren 1999)

Memang walaupun bahasa Indonesia menggunakan ortografi alfashy

betik seperti bahasa Inggris penggunaan fonem-fonem bahasa Indonesia

tidak serumit bahasa Inggris Huruf a akan tetap berbunyi a diikub atau

didahului dengan fonem apa pun Namun penting dicatat bahwa dalam

belajar membaca bahasa Indonesia pun anak perlu memiliki kesadaran

fonetik sebagai dasar dalam dckoding sebelum ia beranjak ke tahap bershy

ikutnya yaitu memperoleh pengertian dari apa yang ia baea

Teon lain mengenai tahap belajar membaca dikemukakan Stuart dan

Coltheart (1988) Menurut mereka ada 3 tahap pemerolehan membaca yaishy

tu tahap logografik (pemantapan pembedaan visual dari penglihatan sepinshy

tas terhadap kosa kata) tahap alfabetik (belajar hubungart sederhana antara

grafern-fonem dan fonem-grafem) dan tahap ortografik (memahami fungsishy

fungsi morfemik dan pengejaan dan menggunakan analogi leksikal saat

membaea kata-ka ta baru) Perlu dieatat bahwa walaupun belajar membaca

memiliki tahapan tertentu Stuart dan Coltheart menemukan bahwa tidak

semua anak melalui tahap yang sama Akan tetapi tahapan tersebut meshy

nunjukkan adanya perbedaan keterampilan dan pemahaman bacaan

Faktor-faktor yang Mempengaruhl Pemahaman Bacaan

Pemahaman bacaan dipengaruhi oleh banyak faktor namun tulisan ini

hanya akan membahas lima faktor Faktor pertama adalah kemah iran dashy

48 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

lam proses dekudillg atau dalam studi yang dilakukan Saamio dan kawanshy

kawan dikategorikan sebagai keterampilan kognitif dasar (Saamio Oka

amp Paris 1990) Cukup banyak peneLitian yang menunjukkan hal ini Gersten

Fuchs Williams dan Baker (2001) misalnya mengajukan 5 faktor yang

dapat mempengaruhi pemahaman bacaan dan yang pertama disebutkan

adalah kelancaran membaca yang tenhmya melibatkan kelancaran dalam

dekoding Dengan lancar membaca energi kognitif seorang anak bisa dicushy

rahkan untuk melakukan kegiatan kognitif lainnya

Faktor kedua adalah faktor pengetahuan terdahulu yang turut memshy

bekali seseorang dalam belajar membaca Hal ini disebutkan oleh Gersten

et a1 (200l) sebagai faktor-faktor pengetahuan mengenai kosa kata (vocashy

bulary kllowlalxc) pengetahuan dasar (hllckground knowlenge) dan penSltashy

huan mengenai struktur teks Puluhan penelitian telah membuktikan penshy

tingnya pengetahuan-pengetahuan itu dalam memahami bacaan (lihat

Bakken amp Vhedon 2(02)

Faktor selanjutnya adalah faktor motivasi atau dalam kategori yang

dia jukan Clr-tcn disebut sebagai ketekunan (Gersten et aL 2(01) Kegishy

11 1 11 rlH mbdGl yang terus-mcncrus dilakukan merupakan latihan dan

l( ll (1I 11l11il l1 y cU1g ba ik untuk memperoleh keuntungan dari membaca

MUlid yang sukscs dalam membaca dapat mengalami peningkatan motishy

vasinya untuk membaca lainnya sedangkan murid yang mengalami keshy

sulitan tidak merasakan kenikmatan membaca sehingga molivasinya unshy

tuk mcmbaea pun berkurang St-anovich (19R6) mcnemukan bahwa keshy

mam f) u~lIl mcmahami l1lembaea ini mengikuti hukum Matthew EHect

(yang sudah kaya oertambah kaya yang miskin bertambah miskin)

(5 tanoieh 1986) Stanovieh menjelaskan bahwa karena pengetahuan kushy

sakatlt1 secara mendasal dapat meningkatkan pemahclman baeaan dan

mcmbaea ilu sendiri adalah mekanisme yang mCngarahkan kc pengemshy

bangtm kosa ka la maka pengembangan kete rampilan mcmbaea dipengashy

ruhi oleh vol ume pcngalaman rnernbaca (5tanoVlch 198b)

aktor keempat adaJah keterampilan kognitif tingkat tinggi (5aarnio

et aI 1990) termasuk stralcgi-strategi yang dilakukan selama proses memshy

baea Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang baik akan aktif sejak

Pcrkcrn ba ngl n PcmnhllllMI BaCI~I I 49

pertama kali membaca dan padd Ikhirnya 1lIi11 npu nwlpmJoIl1 ) ill 11 an mengenai kondisi karaktcr-karakllr ddam hJ Lddl1 IU sil lls i Yllfl

tergambar di dalam teks (Pressley 1997) KcktifCll1 nwmbilca ini I( rmltlsuk

juga aktif menyeleksi hal yang penting dan kurang penting Pressley meshy

nemukan bahwa pembaca yang baik dapat dengan mudah menentukan

hal yang penting dan mengabaikan hal yang kurang penting Dalam konshy

teks menghadapi kata-kata bermakna ganda Pressley mengevaluasi beshy

berapa studi dan menemukan bahwa pembaca yang baik lebih efisien dashy

lam mengabaikan pengertian (makna) yang kurang relevan dengan mashy

teri yang dibaca (Pressley 1997)

Faktor kelima yang mempengaruhi pemahaman bacaan adalah meshy

takognisi Para pembaca yang baik temyata ITleiakukan 1I1ollitoril1g (pemoshy

nitoran) terhadap pemahamannya Mereka menggunakan strategi tertentu

ketika membaca misalnya menggunakan averview (pemahaman umum)

menyeleksi bacaan merangkum dan mengulang informasi yang perlu dishy

ingat (pressley 1999) Pembaca yang kurang baik kurang menampgtunakan strashy

tegi ini mungkin karena kurangnya kesadaran dan pengertian atas varia shy

bel-variabel yang mempengaruhi kegiatan membaea (5aa111io et aL 1990)

Dengan memahami kelima faktor yang dapat mempengaruhi pemashy

haman baeaan di atas menjadi jelas bahwa pemahaman bacaan bukanlah

tugas yang sederhana Pemahaman baeaan merupakan ketcrampilan kogshy

nitif yang perlu dipelajari dan dilatih Pemahaman bacaan sendiri melishy

batkan bcrbagai proses kOgl1itif yang rumit dan kompleks Rincian proses

kognitif yang terlibat dalam pemahaman bacaan tidak akan dibahas di

daIam tulisan ini Tulisan ini akln lebih mcmusatkan perhatian pada pershy

kembangan kognisi khususnya pemahaman baeaan menggunakan penshydekatan pemrosesan informasi

Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Kognitif

Dalam lingkungan normal anak usia sekolal1 membaca tidak dapat dipishy

sahkan dari perkembangan kognitif (Saarnio et aI 1990) Saamio dan kashy

wan-kawannya berargumen bahwa pada saat anak-anak belajar membaca

50 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mereka juga memperoleh strategi-strategi untuk mengendalikan perhaban

dan ingatan memperoleh kosakata dan pengetahuan belajar berkomunishy

kasi seeara efektif dan tersosiilisasi dengan aktivitas-aktivitas sekolah

Keterampilan membaea dan ketcrampilan kognitif jelas saling berkashy

itan Kcmampuan-kemampuan kognitif akan membatasi pemerolehan k eshy

terampilan membaG1 semen tara kekurangan dalam keterampilan memshy

baea ini dapat seeara timbal-balik mempeng-a ruhi keterampilan kognitif

(Stanovich 1986) Pemahaman bacaan dapat diprediksi dengan melihat

proses kagnitif yang terkait dengan usia dan kemampuan pembaca Komshy

ponen-komonen dalam keterampilan membaea berubah sejalan dengan

meningkatnya usia dan keterampilan membaca (Saamio et aI 1990)

Status Teori-teori Perkembangan Kognitif Terkini

Pembahasan mengenai perkembangan kognitif memang penuh dengan

debat dan polemik Paling tidak ada dua debat mewarnai teori mengenai

perkembangan kognitif Pertama debat mengenai mana yang lebih bershy

peran dalam perkembangan anak genetik atau lingkungan terus saja bershy

kcmbang sampai saat ini Para pendukung peran genetik terus saja meshy

lakukan penelitian dan mengklaim bahwa hasil penelitiannya merupashy

kan bukti yang mendukung peran genetik Demikian pula para pendushy

kung peran faktar Iingkungan yang terutama dimotori oleh para ahli teoshy

ri pendidikan Dalam tulisan ini tanpa mengabaikan pengaruh faktor geshy

netik penulis lebih mcnekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh

Iingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak Jadi

fokus pembahasan bukan lagi apa yang lebih berpengaruh melainkan

bagailTlana earanya supaya lingkungan bisa menciptakan kesempatan bashy

gi anak untuk bcrkembang optimal

Debat kedua adalah mengenai teori perkembangan kognitif itu senshy

iIi Untuk dapat mencapai keuntungan dari berbagai clebat tersebut bashy

iJlt kiran ya debat-debat tersebut dipelajari secara saksama Richardson (1998)

secara elegan menyajikan berbagai debat tersebut dalam uraian mengenai

model-model dalam perkembangan kognitif Richardson mengemukakan

PC rkcm bil ne~ n Pfmnhnmnll P ~~n I 51

empat model perkembanpa n k()~nitil ylitll 1111)( 1( 111111 111 1I1 111 I II middot I1I

liollisl model cUIlsrurlivisi dan model stlr iol usil7)pound )1( 111 IlIl llld Iltld

gabungan dari keempat model tcrscbul

Jika Richardson mengasimiJasi pemroSl-Sdn infortnasi dalarn keemshy

pat model yang dikemukakannya maka kelompok teoritikus Jainnya mengshy

khususkan pemrosesan informasi sebagai pendekatan di dalam teori pershy

kembangan kognitif Ditinjau dari sejarah munculnya pendekatan ini dashy

pat dilihar bahwa pendekatan ini berkembang setelah berkembangnya

teoTi perkembangan kognitif Piaget yang dipicu oleh berkembangnya ilshy

mu komputer Bagaimanapun pendekatan pemrosesan informasi tidak

dapat dikatakan sebagai altematif pengganti teori Piaget (McShane 1991)

karen a cukup banyak ide dasar yang berasal dari teori-teori Piaget

Pada saat ini berkembangnya teori-teori yang menganut paham pos tshy

modemisme juga telah membuat berbagai teori yang menggenerahsasishy

kan berlakunya tahapan yang sarna dalam perkembangan kognitif semua

anak menjadi terpinggirkan Dengan adanya paham baru ini semua prinshy

sip yang dikembangkan perlu diperhitungkan keberlakuannya dalam suashy

tu konteks Walaupun pandangan postmodemisme ini pada akhimya meshy

nimbulkan kesulitan-kesulitan baru dalam memahami suatu fenomena

pandangan postmodernisme menjadi berguna sebagai penyeimbang Seshy

cara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa pandangan postmodemisme

berfungsi sebagai pengendali untuk mengurangj hasrat para teoritikus unshy

tuk menggeneralisasikan temuan-temuannya

Bagaimanapun untuk mempermudah penjelasan mengenai sllatu feshy

nomena suatu teari diperlukan Tulisan ini perlu memilih teori Salah sashy

tu teori mengenai perkembangan kognitif yaitu teori-teori perkembangshy

an pemrosesan informasi adalah teori yang dipilih dalam tulisan ini Seshy

bagjan besar teol1 ini dipengaruhi oleh teori perkembangan kognitif Piaget

dan teori-teori pemrosesan infonnasi

Para ahli teori yang dJpat digoJongkan dalam kategon pengguna penshy

dekatan pemroscsan iniomlasi adalah Sternberg yang menggunakan anashy

isis pemrosesan informasi dari perkembangan intelijensinya Case Klahr

dan Wallace serta Siegler yang terutama berupaya memahami hubungan

52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut

antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)

Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)

juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy

bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi

Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)

ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy

utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis

pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy

tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy

bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat

diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau

konteks pengalaman belajar tertentu

Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy

poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen

ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem

kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy

mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy

Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir

ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt

)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy

annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)

Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy

ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy

rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy

formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy

ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy

tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy

rZlmpilan (11cShane 1991)

Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy

minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy

modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy

si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-

Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53

nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11

produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i

vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111

(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya

tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya

Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy

lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah

proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam

hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy

du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga

membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda

dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy

lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep

Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy

ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy

an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)

McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental

kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia

Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy

si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy

represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung

tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy

teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy

resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena

bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi

melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy

lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy

bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy

dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem

pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking

54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur

yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis

McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy

ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan

cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy

pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy

gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy

nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan

Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan

Pemrosesan Informasi

Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini

krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler

itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui

komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti

Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu

knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy

1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy

dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy

tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu

represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman

Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy

ddan leks

Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat

kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan

jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy

susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy

hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi

anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy

gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-

Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~

(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull

ngenai perkembangan pemahaman bacaan

Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy

kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy

nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat

empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy

an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy

puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy

ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk

secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)

Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy

raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy

mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy

sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya

sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy

alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy

baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy

ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy

rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy

ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan

atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila

identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami

Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy

fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam

short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy

kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan

di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn

1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang

1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih

II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11

56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy

katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak

Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy

catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang

terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy

organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy

ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy

sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy

sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama

dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy

jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy

an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy

kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan

reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)

Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy

tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy

ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy

jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy

tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka

masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy

suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)

Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy

lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam

pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy

teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar

perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy

tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan

Pengajaran Pemahaman Bacaan

Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy

tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy

tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-

Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57

rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)

Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis

besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak

dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang

diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding

Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak

kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama

pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy

interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis

Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi

Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini

menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy

an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy

tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi

tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy

tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu

Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks

misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah

dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy

melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor

pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy

visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy

dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf

58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59

an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh

dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain

Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu

pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy

lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan

Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan

atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan

kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy

pilkan tampilan tertentu atau tes

Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu

dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy

malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak

rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru

pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak

guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid

mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya

ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)

Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy

terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy

tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik

SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal

an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan

menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa

yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot

lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)

Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai

stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu

Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari

manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan

sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy

nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy

patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna

PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang

berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy

alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara

optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan

mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)

Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya

para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar

anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula

Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy

ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler

(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy

mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman

Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy

bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah

dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan

apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka

dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang

IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah

60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

~

PENUTUP

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan

keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy

kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy

mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak

- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan

signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan

Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy

tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy

diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian

lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy

patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan

memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy

ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy

tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan

perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan

lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas

Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy

ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran

Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk

menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang

lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy

berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy

monitor pemahamannya

Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy

diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang

terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan

memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam

pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy

wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy

baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis

Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy

- kelika orang

Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61

tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l

haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy

tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu

kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya

anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya

perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca

DAFTAR PUSTAKA

Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press

Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy

truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58

Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve

reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233

Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy

grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176

Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press

Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU

maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA

Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press

Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI

Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin

62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy

ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal

amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah

New Jersey Lawrence Erlbaum Associates

Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading

comprehension strategies to students with learning disabilities A

review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l

Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy

ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading

Malden MA Blackwell Publishers

Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology

Press

Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural

features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson

(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey

Lawrence Erlbaum Associates

I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies

(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy

mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne

Macmillan

McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach

Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell

Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press

Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259

Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy

velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB

Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm

New York The Guilford Press

Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63

Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco

Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL

Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of

individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406

r

Studi yang dilakukan pada tahun 1980-an (misalnya Armbrusrer amp Gudshy

44 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

svntuhan langsung dengan pengindraan untuk mampu mengalami dan

memahami suatu hal tertentu Akibatnya dengan menjadi literate indishy

vidu menjadi lebih memiliki akses pengetahuan yang dapat digunakanshy

nya untuk mengendalikan diri dan situasi yang dihadapi dan serta yang

akan membantunya dalam memecahkan berbagai masalah dan persoalan

dalam kehidupannya

Ishlah literasi berasal dari bahasa Lahn literatus yang berarh a

learned person atau orang yang belajar (Foster amp Purves 1984) Padaabad

pertengahan seorang literatus adalah orang yang dapat membaca meshynulis dan bercakap~cakap dalam bahasa Lahn Dalam perkembangannya

kemudian istilah literasi ini pemah memiliki cakupan yang sempit yaitu

berupa kemampuan minimal dalam hal membaca Namun kemudian isshy

hlah litcrasi hdak hanya untuk kemampuan memba~a tetapi juga kemamshy

puan menulis Bahkan Cipolla menggunakan istilah semi-iliterate bagi

mercka yang dapat membaca tetapi hdak dapat menulis (Cipolla 1969)

Dalam perkembangan istilah terkini yang ditandai dengan serbuan tekshy

nologi informasi yang gencar para pakar pendidikan menggunakan ishshy

bh multilitcrasi (misalnya Luke 2000) bahkan mulhliterasi krihs (critical

III 1111 ilitrracics) Secara sederhana dapat dikatakan ishlah ini menunjuk

pacta kondisi mampu secara krihs menggunakan berbagai wahana dalam

berkomunikasi

Pembahasan mengenai literasi merupakan pembahasan tersendiri

yang akan mencakup ratusan arhkel tersendiri Tulisan ini mengangkat

masalah literasi bukan untuk membahasnya secara mendalam melainkan

untuk menjadikan pembaca lebih memahami kaitan antara pemahaman

bacaan dan kepenhngan yang lebih luas yaitu literasi Pemahaman bacashy

an hanyalah bagian kecil dari literasi Walaupun demikian pemahaman

bacaan pedu dipahami pula secara mendalam sebagai bagian dari upaya

pencapaian kemampuan literasi yang memadai

Pentingnya kemampuan memahami bacaan te11) diuraikan ell atas

tetapi m asalall selanjutnya adalah adanya ken yataan bahwa cukup bashy

nyak muria sekolah yang mengalami kesulitan dalam memahami bacaan

Perkembangan Pcmahaman Bacaan I 45

brandsen 1986 Berkowitz 1986) menemukan bahwa murid-murid di IHshy

gara mereka khususnya kelas 4 5 dan 6 sekolah dasar mengalami kesushylitan dalam membaca dan mengingat apa yang telah dibaca Kesulitan ini

dapat terjadi karena beberapa alasan antara lain karena kurangnya pelashy

tihan dalam pengajaran membaca Penulis belum menemukan data peneshy

titian dari Indonesia Namun tampaknya kesulitan menangkap pengertishy

an dari bacaan untuk kemudian mengingat dan memanfaatkannya pada

saat diperiukan juga akan ditemukan di Indonesia Belum berkembangshy

nya strategi pengajaran khusus dalam pemahaman bacaan di Indonesia

bisa jadi juga menjaeli salah satu alasan untuk menduga bahwa eli Indonesia

memahami bacaan juga menjadi rna salah bagi kebanyakan murid Oleh

karena itu tulisan ini berusaha memahami pemahaman bacaan untuk

selanjutnya semaksimal mungkin mengajukan rekomendasi-rekomendasi

yang dapat dilaksanakan oleh para pendidik dalam memberikan pengshyajaran kepada para siswa sekolah

Sebagaimana dikemukakan di atas tinjauan terhadap pemahaman

bacaan dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang Dalam tulisan ini

sudut pandang psikologi perkembangan kognitif menjadi fokus utama pemshy

bahasan Tulisan ini bertujuan memberikan gambaran umum mengenai

teori pemahaman bacaan khususnya dari sudut pandang psikologi pershy

kembangan dan psikologi kognihf pengajaran pemahaman bacaan dan

pada akhirnya mencoba mencari implikasi dari bahasan tersebut untuk pendidikan terutama bagi murid di sekolah

Beberapa Istilah Dasar dalam Studi Pemahaman Bacaan

Sebelum beranjak ke pembahasan selanjutnya pemahaman terhadap beshy

berapa ishlah akan membantu memahami uraian yang diberikan Minishy

mal ada enam istilah dasar pada aspek-aspek linguistik yang pada awalshy

nya digunakan dalam ilmu Iinguistik (linguistics) tetapi kemudian digunashykan oleh bidang ilrnu lainnya yang mengacu pada konsep yang sarna

Istilah-istilah dasar itu adalah (1) Fonolugi yaitu studi mengenai bashy

gaimana suara digunakan dalam suatu bahasa (2) Fonetik yaitu studi meshy

melalui tahap dekudillS

46 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

ngenai suara-suara dasar (3) Semantik yaitu studi mengenai arb (meaning)

(4) Syntax yaitu studi mengenai urutan kata (5) Morfologi yaitu studi meshy

ngenai kata dan pembentukan kata(6) Pragmatik yaitu studi mengenai

penggunaan bahasa (Harley 2001)

Tiga istilah lain yang perlu diketahui adalah (1) Morfem yaitu unit

terkedl yang mengandung arti (2) Fonem yai tu un it suara dasar dalam

suatu bahasa dan (3) Grafem yaitu suatu unit dari bahasa tulisan yang

terkait dengan suatu fonem Sebagai tambahan dalam kaitan dengan peshy

nyimpanan kosakata dalam kognisi psikolinguistik menggunakan istilah

lexicon sebagai kamus (perbendaharaan kata) mental

Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Memba~a

Sebagaimana dikemukakan di bagian pendahuluan keterampilan memashy

hami bacaan merupakan hal penting Sebagai bagian dari kete rampilan

membaca pemahaman bacaan ini sulit dipisahkan dari tahap-tahap pershy

kembangan membaca padahal ada berbagai pendapat mengenai perkemshy

h 1I1 1~1l1 nwmbara ])) 1111 knnleks belajar membaca di negaranya Chall (1983) mengeshy

mukakcm 6 tahap dalam perkembangan membaca dari tahap 0 sampai

dengan 5 Tahap 0 yaitu tahap pre-reading (sejak lahir sampai usia 6 tashy

hun) tahap ke-1 yaitu tahap dekoding (usia 6-7 atau kelas 1-2 SO) tahap

ke-2 yaitu tahap kOllfinnasl~ kelancaran dan ungluing from print (usia 7-8

ata u kelas 2-3 SO) tahap ke-3 yaitu membaca untuk mempelajari hal baru

tahap ke-4 adalah tahap beragam sudllt pandang (usia 14-18 atau sekolah

menengah) tahap ke-5 yaitu konstruksi dan rekonstruksi (usia 18 tahun ke

atas atau masa perguruan tinggi) (Chall 1(83)

Walaupun pembagian tahap dari Chall (1983) ini memang tidak poshy

puler lagi digunakan bagi penulis informasi ini menjadi berguna sebagai

salah satll standar dalam pembahasan perkembangan kemampuan memshy

baGt Melalui lahapan mem baca lersebut dapat dilihat bahwa pemcrolehshy

an makna dari sualu bacaan dapat dicapai paling tidak se telah individu

P(~rkcrnbrtngrtn Pcm~ h~ nia n Bacaa l1 I 47

Untuk dapat mernbangun l( IlICl ltdIl HI I I JJri IliIi y l n l~ dihl l l IWld11

dekoding sangatlah penting Oasar dari ridoriillS ini i ltLIiIiI Ilc ngutllll 1 -

tem hubungan antara huruf dan fonem (the chipcr) Anak bJak lukllp hlshy

nya mengetahui sistem itu tetapi harus menginternalisasikan sejumlah

besar informasi leksikal seperb shoe (dalam bahasa Inggris) bersajak deshy

ngart moo tidak dengan mow atau bahwa kata tak dalam bahasa Indonesia

bersajak dengan rak Untuk dapat menginternalisasikan informasi leksikal

itu anak perlu memiliki kesadaran fonemik (phonemic awareness atau kesashy

daran bahwa kata itu terdiri dari fonem-fone m) dan juga perlu berlatih

yaitu dengan menulis Tidak ada aktivitas lain ya ng dapat meningkatkan kesadaran fonem selain dari menulis (Gough amp Wren 1999)

Memang walaupun bahasa Indonesia menggunakan ortografi alfashy

betik seperti bahasa Inggris penggunaan fonem-fonem bahasa Indonesia

tidak serumit bahasa Inggris Huruf a akan tetap berbunyi a diikub atau

didahului dengan fonem apa pun Namun penting dicatat bahwa dalam

belajar membaca bahasa Indonesia pun anak perlu memiliki kesadaran

fonetik sebagai dasar dalam dckoding sebelum ia beranjak ke tahap bershy

ikutnya yaitu memperoleh pengertian dari apa yang ia baea

Teon lain mengenai tahap belajar membaca dikemukakan Stuart dan

Coltheart (1988) Menurut mereka ada 3 tahap pemerolehan membaca yaishy

tu tahap logografik (pemantapan pembedaan visual dari penglihatan sepinshy

tas terhadap kosa kata) tahap alfabetik (belajar hubungart sederhana antara

grafern-fonem dan fonem-grafem) dan tahap ortografik (memahami fungsishy

fungsi morfemik dan pengejaan dan menggunakan analogi leksikal saat

membaea kata-ka ta baru) Perlu dieatat bahwa walaupun belajar membaca

memiliki tahapan tertentu Stuart dan Coltheart menemukan bahwa tidak

semua anak melalui tahap yang sama Akan tetapi tahapan tersebut meshy

nunjukkan adanya perbedaan keterampilan dan pemahaman bacaan

Faktor-faktor yang Mempengaruhl Pemahaman Bacaan

Pemahaman bacaan dipengaruhi oleh banyak faktor namun tulisan ini

hanya akan membahas lima faktor Faktor pertama adalah kemah iran dashy

48 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

lam proses dekudillg atau dalam studi yang dilakukan Saamio dan kawanshy

kawan dikategorikan sebagai keterampilan kognitif dasar (Saamio Oka

amp Paris 1990) Cukup banyak peneLitian yang menunjukkan hal ini Gersten

Fuchs Williams dan Baker (2001) misalnya mengajukan 5 faktor yang

dapat mempengaruhi pemahaman bacaan dan yang pertama disebutkan

adalah kelancaran membaca yang tenhmya melibatkan kelancaran dalam

dekoding Dengan lancar membaca energi kognitif seorang anak bisa dicushy

rahkan untuk melakukan kegiatan kognitif lainnya

Faktor kedua adalah faktor pengetahuan terdahulu yang turut memshy

bekali seseorang dalam belajar membaca Hal ini disebutkan oleh Gersten

et a1 (200l) sebagai faktor-faktor pengetahuan mengenai kosa kata (vocashy

bulary kllowlalxc) pengetahuan dasar (hllckground knowlenge) dan penSltashy

huan mengenai struktur teks Puluhan penelitian telah membuktikan penshy

tingnya pengetahuan-pengetahuan itu dalam memahami bacaan (lihat

Bakken amp Vhedon 2(02)

Faktor selanjutnya adalah faktor motivasi atau dalam kategori yang

dia jukan Clr-tcn disebut sebagai ketekunan (Gersten et aL 2(01) Kegishy

11 1 11 rlH mbdGl yang terus-mcncrus dilakukan merupakan latihan dan

l( ll (1I 11l11il l1 y cU1g ba ik untuk memperoleh keuntungan dari membaca

MUlid yang sukscs dalam membaca dapat mengalami peningkatan motishy

vasinya untuk membaca lainnya sedangkan murid yang mengalami keshy

sulitan tidak merasakan kenikmatan membaca sehingga molivasinya unshy

tuk mcmbaea pun berkurang St-anovich (19R6) mcnemukan bahwa keshy

mam f) u~lIl mcmahami l1lembaea ini mengikuti hukum Matthew EHect

(yang sudah kaya oertambah kaya yang miskin bertambah miskin)

(5 tanoieh 1986) Stanovieh menjelaskan bahwa karena pengetahuan kushy

sakatlt1 secara mendasal dapat meningkatkan pemahclman baeaan dan

mcmbaea ilu sendiri adalah mekanisme yang mCngarahkan kc pengemshy

bangtm kosa ka la maka pengembangan kete rampilan mcmbaea dipengashy

ruhi oleh vol ume pcngalaman rnernbaca (5tanoVlch 198b)

aktor keempat adaJah keterampilan kognitif tingkat tinggi (5aarnio

et aI 1990) termasuk stralcgi-strategi yang dilakukan selama proses memshy

baea Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang baik akan aktif sejak

Pcrkcrn ba ngl n PcmnhllllMI BaCI~I I 49

pertama kali membaca dan padd Ikhirnya 1lIi11 npu nwlpmJoIl1 ) ill 11 an mengenai kondisi karaktcr-karakllr ddam hJ Lddl1 IU sil lls i Yllfl

tergambar di dalam teks (Pressley 1997) KcktifCll1 nwmbilca ini I( rmltlsuk

juga aktif menyeleksi hal yang penting dan kurang penting Pressley meshy

nemukan bahwa pembaca yang baik dapat dengan mudah menentukan

hal yang penting dan mengabaikan hal yang kurang penting Dalam konshy

teks menghadapi kata-kata bermakna ganda Pressley mengevaluasi beshy

berapa studi dan menemukan bahwa pembaca yang baik lebih efisien dashy

lam mengabaikan pengertian (makna) yang kurang relevan dengan mashy

teri yang dibaca (Pressley 1997)

Faktor kelima yang mempengaruhi pemahaman bacaan adalah meshy

takognisi Para pembaca yang baik temyata ITleiakukan 1I1ollitoril1g (pemoshy

nitoran) terhadap pemahamannya Mereka menggunakan strategi tertentu

ketika membaca misalnya menggunakan averview (pemahaman umum)

menyeleksi bacaan merangkum dan mengulang informasi yang perlu dishy

ingat (pressley 1999) Pembaca yang kurang baik kurang menampgtunakan strashy

tegi ini mungkin karena kurangnya kesadaran dan pengertian atas varia shy

bel-variabel yang mempengaruhi kegiatan membaea (5aa111io et aL 1990)

Dengan memahami kelima faktor yang dapat mempengaruhi pemashy

haman baeaan di atas menjadi jelas bahwa pemahaman bacaan bukanlah

tugas yang sederhana Pemahaman baeaan merupakan ketcrampilan kogshy

nitif yang perlu dipelajari dan dilatih Pemahaman bacaan sendiri melishy

batkan bcrbagai proses kOgl1itif yang rumit dan kompleks Rincian proses

kognitif yang terlibat dalam pemahaman bacaan tidak akan dibahas di

daIam tulisan ini Tulisan ini akln lebih mcmusatkan perhatian pada pershy

kembangan kognisi khususnya pemahaman baeaan menggunakan penshydekatan pemrosesan informasi

Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Kognitif

Dalam lingkungan normal anak usia sekolal1 membaca tidak dapat dipishy

sahkan dari perkembangan kognitif (Saarnio et aI 1990) Saamio dan kashy

wan-kawannya berargumen bahwa pada saat anak-anak belajar membaca

50 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mereka juga memperoleh strategi-strategi untuk mengendalikan perhaban

dan ingatan memperoleh kosakata dan pengetahuan belajar berkomunishy

kasi seeara efektif dan tersosiilisasi dengan aktivitas-aktivitas sekolah

Keterampilan membaea dan ketcrampilan kognitif jelas saling berkashy

itan Kcmampuan-kemampuan kognitif akan membatasi pemerolehan k eshy

terampilan membaG1 semen tara kekurangan dalam keterampilan memshy

baea ini dapat seeara timbal-balik mempeng-a ruhi keterampilan kognitif

(Stanovich 1986) Pemahaman bacaan dapat diprediksi dengan melihat

proses kagnitif yang terkait dengan usia dan kemampuan pembaca Komshy

ponen-komonen dalam keterampilan membaea berubah sejalan dengan

meningkatnya usia dan keterampilan membaca (Saamio et aI 1990)

Status Teori-teori Perkembangan Kognitif Terkini

Pembahasan mengenai perkembangan kognitif memang penuh dengan

debat dan polemik Paling tidak ada dua debat mewarnai teori mengenai

perkembangan kognitif Pertama debat mengenai mana yang lebih bershy

peran dalam perkembangan anak genetik atau lingkungan terus saja bershy

kcmbang sampai saat ini Para pendukung peran genetik terus saja meshy

lakukan penelitian dan mengklaim bahwa hasil penelitiannya merupashy

kan bukti yang mendukung peran genetik Demikian pula para pendushy

kung peran faktar Iingkungan yang terutama dimotori oleh para ahli teoshy

ri pendidikan Dalam tulisan ini tanpa mengabaikan pengaruh faktor geshy

netik penulis lebih mcnekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh

Iingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak Jadi

fokus pembahasan bukan lagi apa yang lebih berpengaruh melainkan

bagailTlana earanya supaya lingkungan bisa menciptakan kesempatan bashy

gi anak untuk bcrkembang optimal

Debat kedua adalah mengenai teori perkembangan kognitif itu senshy

iIi Untuk dapat mencapai keuntungan dari berbagai clebat tersebut bashy

iJlt kiran ya debat-debat tersebut dipelajari secara saksama Richardson (1998)

secara elegan menyajikan berbagai debat tersebut dalam uraian mengenai

model-model dalam perkembangan kognitif Richardson mengemukakan

PC rkcm bil ne~ n Pfmnhnmnll P ~~n I 51

empat model perkembanpa n k()~nitil ylitll 1111)( 1( 111111 111 1I1 111 I II middot I1I

liollisl model cUIlsrurlivisi dan model stlr iol usil7)pound )1( 111 IlIl llld Iltld

gabungan dari keempat model tcrscbul

Jika Richardson mengasimiJasi pemroSl-Sdn infortnasi dalarn keemshy

pat model yang dikemukakannya maka kelompok teoritikus Jainnya mengshy

khususkan pemrosesan informasi sebagai pendekatan di dalam teori pershy

kembangan kognitif Ditinjau dari sejarah munculnya pendekatan ini dashy

pat dilihar bahwa pendekatan ini berkembang setelah berkembangnya

teoTi perkembangan kognitif Piaget yang dipicu oleh berkembangnya ilshy

mu komputer Bagaimanapun pendekatan pemrosesan informasi tidak

dapat dikatakan sebagai altematif pengganti teori Piaget (McShane 1991)

karen a cukup banyak ide dasar yang berasal dari teori-teori Piaget

Pada saat ini berkembangnya teori-teori yang menganut paham pos tshy

modemisme juga telah membuat berbagai teori yang menggenerahsasishy

kan berlakunya tahapan yang sarna dalam perkembangan kognitif semua

anak menjadi terpinggirkan Dengan adanya paham baru ini semua prinshy

sip yang dikembangkan perlu diperhitungkan keberlakuannya dalam suashy

tu konteks Walaupun pandangan postmodemisme ini pada akhimya meshy

nimbulkan kesulitan-kesulitan baru dalam memahami suatu fenomena

pandangan postmodernisme menjadi berguna sebagai penyeimbang Seshy

cara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa pandangan postmodemisme

berfungsi sebagai pengendali untuk mengurangj hasrat para teoritikus unshy

tuk menggeneralisasikan temuan-temuannya

Bagaimanapun untuk mempermudah penjelasan mengenai sllatu feshy

nomena suatu teari diperlukan Tulisan ini perlu memilih teori Salah sashy

tu teori mengenai perkembangan kognitif yaitu teori-teori perkembangshy

an pemrosesan informasi adalah teori yang dipilih dalam tulisan ini Seshy

bagjan besar teol1 ini dipengaruhi oleh teori perkembangan kognitif Piaget

dan teori-teori pemrosesan infonnasi

Para ahli teori yang dJpat digoJongkan dalam kategon pengguna penshy

dekatan pemroscsan iniomlasi adalah Sternberg yang menggunakan anashy

isis pemrosesan informasi dari perkembangan intelijensinya Case Klahr

dan Wallace serta Siegler yang terutama berupaya memahami hubungan

52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut

antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)

Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)

juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy

bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi

Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)

ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy

utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis

pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy

tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy

bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat

diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau

konteks pengalaman belajar tertentu

Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy

poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen

ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem

kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy

mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy

Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir

ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt

)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy

annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)

Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy

ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy

rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy

formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy

ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy

tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy

rZlmpilan (11cShane 1991)

Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy

minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy

modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy

si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-

Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53

nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11

produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i

vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111

(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya

tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya

Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy

lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah

proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam

hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy

du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga

membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda

dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy

lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep

Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy

ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy

an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)

McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental

kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia

Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy

si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy

represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung

tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy

teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy

resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena

bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi

melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy

lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy

bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy

dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem

pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking

54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur

yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis

McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy

ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan

cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy

pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy

gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy

nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan

Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan

Pemrosesan Informasi

Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini

krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler

itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui

komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti

Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu

knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy

1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy

dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy

tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu

represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman

Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy

ddan leks

Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat

kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan

jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy

susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy

hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi

anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy

gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-

Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~

(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull

ngenai perkembangan pemahaman bacaan

Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy

kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy

nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat

empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy

an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy

puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy

ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk

secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)

Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy

raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy

mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy

sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya

sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy

alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy

baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy

ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy

rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy

ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan

atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila

identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami

Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy

fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam

short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy

kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan

di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn

1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang

1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih

II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11

56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy

katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak

Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy

catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang

terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy

organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy

ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy

sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy

sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama

dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy

jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy

an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy

kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan

reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)

Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy

tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy

ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy

jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy

tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka

masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy

suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)

Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy

lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam

pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy

teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar

perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy

tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan

Pengajaran Pemahaman Bacaan

Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy

tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy

tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-

Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57

rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)

Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis

besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak

dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang

diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding

Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak

kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama

pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy

interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis

Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi

Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini

menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy

an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy

tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi

tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy

tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu

Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks

misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah

dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy

melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor

pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy

visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy

dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf

58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59

an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh

dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain

Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu

pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy

lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan

Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan

atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan

kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy

pilkan tampilan tertentu atau tes

Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu

dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy

malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak

rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru

pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak

guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid

mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya

ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)

Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy

terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy

tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik

SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal

an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan

menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa

yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot

lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)

Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai

stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu

Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari

manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan

sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy

nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy

patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna

PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang

berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy

alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara

optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan

mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)

Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya

para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar

anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula

Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy

ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler

(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy

mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman

Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy

bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah

dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan

apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka

dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang

IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah

60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

~

PENUTUP

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan

keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy

kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy

mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak

- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan

signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan

Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy

tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy

diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian

lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy

patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan

memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy

ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy

tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan

perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan

lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas

Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy

ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran

Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk

menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang

lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy

berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy

monitor pemahamannya

Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy

diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang

terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan

memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam

pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy

wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy

baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis

Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy

- kelika orang

Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61

tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l

haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy

tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu

kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya

anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya

perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca

DAFTAR PUSTAKA

Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press

Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy

truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58

Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve

reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233

Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy

grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176

Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press

Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU

maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA

Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press

Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI

Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin

62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy

ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal

amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah

New Jersey Lawrence Erlbaum Associates

Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading

comprehension strategies to students with learning disabilities A

review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l

Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy

ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading

Malden MA Blackwell Publishers

Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology

Press

Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural

features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson

(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey

Lawrence Erlbaum Associates

I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies

(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy

mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne

Macmillan

McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach

Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell

Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press

Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259

Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy

velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB

Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm

New York The Guilford Press

Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63

Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco

Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL

Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of

individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406

melalui tahap dekudillS

46 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

ngenai suara-suara dasar (3) Semantik yaitu studi mengenai arb (meaning)

(4) Syntax yaitu studi mengenai urutan kata (5) Morfologi yaitu studi meshy

ngenai kata dan pembentukan kata(6) Pragmatik yaitu studi mengenai

penggunaan bahasa (Harley 2001)

Tiga istilah lain yang perlu diketahui adalah (1) Morfem yaitu unit

terkedl yang mengandung arti (2) Fonem yai tu un it suara dasar dalam

suatu bahasa dan (3) Grafem yaitu suatu unit dari bahasa tulisan yang

terkait dengan suatu fonem Sebagai tambahan dalam kaitan dengan peshy

nyimpanan kosakata dalam kognisi psikolinguistik menggunakan istilah

lexicon sebagai kamus (perbendaharaan kata) mental

Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Memba~a

Sebagaimana dikemukakan di bagian pendahuluan keterampilan memashy

hami bacaan merupakan hal penting Sebagai bagian dari kete rampilan

membaca pemahaman bacaan ini sulit dipisahkan dari tahap-tahap pershy

kembangan membaca padahal ada berbagai pendapat mengenai perkemshy

h 1I1 1~1l1 nwmbara ])) 1111 knnleks belajar membaca di negaranya Chall (1983) mengeshy

mukakcm 6 tahap dalam perkembangan membaca dari tahap 0 sampai

dengan 5 Tahap 0 yaitu tahap pre-reading (sejak lahir sampai usia 6 tashy

hun) tahap ke-1 yaitu tahap dekoding (usia 6-7 atau kelas 1-2 SO) tahap

ke-2 yaitu tahap kOllfinnasl~ kelancaran dan ungluing from print (usia 7-8

ata u kelas 2-3 SO) tahap ke-3 yaitu membaca untuk mempelajari hal baru

tahap ke-4 adalah tahap beragam sudllt pandang (usia 14-18 atau sekolah

menengah) tahap ke-5 yaitu konstruksi dan rekonstruksi (usia 18 tahun ke

atas atau masa perguruan tinggi) (Chall 1(83)

Walaupun pembagian tahap dari Chall (1983) ini memang tidak poshy

puler lagi digunakan bagi penulis informasi ini menjadi berguna sebagai

salah satll standar dalam pembahasan perkembangan kemampuan memshy

baGt Melalui lahapan mem baca lersebut dapat dilihat bahwa pemcrolehshy

an makna dari sualu bacaan dapat dicapai paling tidak se telah individu

P(~rkcrnbrtngrtn Pcm~ h~ nia n Bacaa l1 I 47

Untuk dapat mernbangun l( IlICl ltdIl HI I I JJri IliIi y l n l~ dihl l l IWld11

dekoding sangatlah penting Oasar dari ridoriillS ini i ltLIiIiI Ilc ngutllll 1 -

tem hubungan antara huruf dan fonem (the chipcr) Anak bJak lukllp hlshy

nya mengetahui sistem itu tetapi harus menginternalisasikan sejumlah

besar informasi leksikal seperb shoe (dalam bahasa Inggris) bersajak deshy

ngart moo tidak dengan mow atau bahwa kata tak dalam bahasa Indonesia

bersajak dengan rak Untuk dapat menginternalisasikan informasi leksikal

itu anak perlu memiliki kesadaran fonemik (phonemic awareness atau kesashy

daran bahwa kata itu terdiri dari fonem-fone m) dan juga perlu berlatih

yaitu dengan menulis Tidak ada aktivitas lain ya ng dapat meningkatkan kesadaran fonem selain dari menulis (Gough amp Wren 1999)

Memang walaupun bahasa Indonesia menggunakan ortografi alfashy

betik seperti bahasa Inggris penggunaan fonem-fonem bahasa Indonesia

tidak serumit bahasa Inggris Huruf a akan tetap berbunyi a diikub atau

didahului dengan fonem apa pun Namun penting dicatat bahwa dalam

belajar membaca bahasa Indonesia pun anak perlu memiliki kesadaran

fonetik sebagai dasar dalam dckoding sebelum ia beranjak ke tahap bershy

ikutnya yaitu memperoleh pengertian dari apa yang ia baea

Teon lain mengenai tahap belajar membaca dikemukakan Stuart dan

Coltheart (1988) Menurut mereka ada 3 tahap pemerolehan membaca yaishy

tu tahap logografik (pemantapan pembedaan visual dari penglihatan sepinshy

tas terhadap kosa kata) tahap alfabetik (belajar hubungart sederhana antara

grafern-fonem dan fonem-grafem) dan tahap ortografik (memahami fungsishy

fungsi morfemik dan pengejaan dan menggunakan analogi leksikal saat

membaea kata-ka ta baru) Perlu dieatat bahwa walaupun belajar membaca

memiliki tahapan tertentu Stuart dan Coltheart menemukan bahwa tidak

semua anak melalui tahap yang sama Akan tetapi tahapan tersebut meshy

nunjukkan adanya perbedaan keterampilan dan pemahaman bacaan

Faktor-faktor yang Mempengaruhl Pemahaman Bacaan

Pemahaman bacaan dipengaruhi oleh banyak faktor namun tulisan ini

hanya akan membahas lima faktor Faktor pertama adalah kemah iran dashy

48 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

lam proses dekudillg atau dalam studi yang dilakukan Saamio dan kawanshy

kawan dikategorikan sebagai keterampilan kognitif dasar (Saamio Oka

amp Paris 1990) Cukup banyak peneLitian yang menunjukkan hal ini Gersten

Fuchs Williams dan Baker (2001) misalnya mengajukan 5 faktor yang

dapat mempengaruhi pemahaman bacaan dan yang pertama disebutkan

adalah kelancaran membaca yang tenhmya melibatkan kelancaran dalam

dekoding Dengan lancar membaca energi kognitif seorang anak bisa dicushy

rahkan untuk melakukan kegiatan kognitif lainnya

Faktor kedua adalah faktor pengetahuan terdahulu yang turut memshy

bekali seseorang dalam belajar membaca Hal ini disebutkan oleh Gersten

et a1 (200l) sebagai faktor-faktor pengetahuan mengenai kosa kata (vocashy

bulary kllowlalxc) pengetahuan dasar (hllckground knowlenge) dan penSltashy

huan mengenai struktur teks Puluhan penelitian telah membuktikan penshy

tingnya pengetahuan-pengetahuan itu dalam memahami bacaan (lihat

Bakken amp Vhedon 2(02)

Faktor selanjutnya adalah faktor motivasi atau dalam kategori yang

dia jukan Clr-tcn disebut sebagai ketekunan (Gersten et aL 2(01) Kegishy

11 1 11 rlH mbdGl yang terus-mcncrus dilakukan merupakan latihan dan

l( ll (1I 11l11il l1 y cU1g ba ik untuk memperoleh keuntungan dari membaca

MUlid yang sukscs dalam membaca dapat mengalami peningkatan motishy

vasinya untuk membaca lainnya sedangkan murid yang mengalami keshy

sulitan tidak merasakan kenikmatan membaca sehingga molivasinya unshy

tuk mcmbaea pun berkurang St-anovich (19R6) mcnemukan bahwa keshy

mam f) u~lIl mcmahami l1lembaea ini mengikuti hukum Matthew EHect

(yang sudah kaya oertambah kaya yang miskin bertambah miskin)

(5 tanoieh 1986) Stanovieh menjelaskan bahwa karena pengetahuan kushy

sakatlt1 secara mendasal dapat meningkatkan pemahclman baeaan dan

mcmbaea ilu sendiri adalah mekanisme yang mCngarahkan kc pengemshy

bangtm kosa ka la maka pengembangan kete rampilan mcmbaea dipengashy

ruhi oleh vol ume pcngalaman rnernbaca (5tanoVlch 198b)

aktor keempat adaJah keterampilan kognitif tingkat tinggi (5aarnio

et aI 1990) termasuk stralcgi-strategi yang dilakukan selama proses memshy

baea Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang baik akan aktif sejak

Pcrkcrn ba ngl n PcmnhllllMI BaCI~I I 49

pertama kali membaca dan padd Ikhirnya 1lIi11 npu nwlpmJoIl1 ) ill 11 an mengenai kondisi karaktcr-karakllr ddam hJ Lddl1 IU sil lls i Yllfl

tergambar di dalam teks (Pressley 1997) KcktifCll1 nwmbilca ini I( rmltlsuk

juga aktif menyeleksi hal yang penting dan kurang penting Pressley meshy

nemukan bahwa pembaca yang baik dapat dengan mudah menentukan

hal yang penting dan mengabaikan hal yang kurang penting Dalam konshy

teks menghadapi kata-kata bermakna ganda Pressley mengevaluasi beshy

berapa studi dan menemukan bahwa pembaca yang baik lebih efisien dashy

lam mengabaikan pengertian (makna) yang kurang relevan dengan mashy

teri yang dibaca (Pressley 1997)

Faktor kelima yang mempengaruhi pemahaman bacaan adalah meshy

takognisi Para pembaca yang baik temyata ITleiakukan 1I1ollitoril1g (pemoshy

nitoran) terhadap pemahamannya Mereka menggunakan strategi tertentu

ketika membaca misalnya menggunakan averview (pemahaman umum)

menyeleksi bacaan merangkum dan mengulang informasi yang perlu dishy

ingat (pressley 1999) Pembaca yang kurang baik kurang menampgtunakan strashy

tegi ini mungkin karena kurangnya kesadaran dan pengertian atas varia shy

bel-variabel yang mempengaruhi kegiatan membaea (5aa111io et aL 1990)

Dengan memahami kelima faktor yang dapat mempengaruhi pemashy

haman baeaan di atas menjadi jelas bahwa pemahaman bacaan bukanlah

tugas yang sederhana Pemahaman baeaan merupakan ketcrampilan kogshy

nitif yang perlu dipelajari dan dilatih Pemahaman bacaan sendiri melishy

batkan bcrbagai proses kOgl1itif yang rumit dan kompleks Rincian proses

kognitif yang terlibat dalam pemahaman bacaan tidak akan dibahas di

daIam tulisan ini Tulisan ini akln lebih mcmusatkan perhatian pada pershy

kembangan kognisi khususnya pemahaman baeaan menggunakan penshydekatan pemrosesan informasi

Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Kognitif

Dalam lingkungan normal anak usia sekolal1 membaca tidak dapat dipishy

sahkan dari perkembangan kognitif (Saarnio et aI 1990) Saamio dan kashy

wan-kawannya berargumen bahwa pada saat anak-anak belajar membaca

50 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mereka juga memperoleh strategi-strategi untuk mengendalikan perhaban

dan ingatan memperoleh kosakata dan pengetahuan belajar berkomunishy

kasi seeara efektif dan tersosiilisasi dengan aktivitas-aktivitas sekolah

Keterampilan membaea dan ketcrampilan kognitif jelas saling berkashy

itan Kcmampuan-kemampuan kognitif akan membatasi pemerolehan k eshy

terampilan membaG1 semen tara kekurangan dalam keterampilan memshy

baea ini dapat seeara timbal-balik mempeng-a ruhi keterampilan kognitif

(Stanovich 1986) Pemahaman bacaan dapat diprediksi dengan melihat

proses kagnitif yang terkait dengan usia dan kemampuan pembaca Komshy

ponen-komonen dalam keterampilan membaea berubah sejalan dengan

meningkatnya usia dan keterampilan membaca (Saamio et aI 1990)

Status Teori-teori Perkembangan Kognitif Terkini

Pembahasan mengenai perkembangan kognitif memang penuh dengan

debat dan polemik Paling tidak ada dua debat mewarnai teori mengenai

perkembangan kognitif Pertama debat mengenai mana yang lebih bershy

peran dalam perkembangan anak genetik atau lingkungan terus saja bershy

kcmbang sampai saat ini Para pendukung peran genetik terus saja meshy

lakukan penelitian dan mengklaim bahwa hasil penelitiannya merupashy

kan bukti yang mendukung peran genetik Demikian pula para pendushy

kung peran faktar Iingkungan yang terutama dimotori oleh para ahli teoshy

ri pendidikan Dalam tulisan ini tanpa mengabaikan pengaruh faktor geshy

netik penulis lebih mcnekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh

Iingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak Jadi

fokus pembahasan bukan lagi apa yang lebih berpengaruh melainkan

bagailTlana earanya supaya lingkungan bisa menciptakan kesempatan bashy

gi anak untuk bcrkembang optimal

Debat kedua adalah mengenai teori perkembangan kognitif itu senshy

iIi Untuk dapat mencapai keuntungan dari berbagai clebat tersebut bashy

iJlt kiran ya debat-debat tersebut dipelajari secara saksama Richardson (1998)

secara elegan menyajikan berbagai debat tersebut dalam uraian mengenai

model-model dalam perkembangan kognitif Richardson mengemukakan

PC rkcm bil ne~ n Pfmnhnmnll P ~~n I 51

empat model perkembanpa n k()~nitil ylitll 1111)( 1( 111111 111 1I1 111 I II middot I1I

liollisl model cUIlsrurlivisi dan model stlr iol usil7)pound )1( 111 IlIl llld Iltld

gabungan dari keempat model tcrscbul

Jika Richardson mengasimiJasi pemroSl-Sdn infortnasi dalarn keemshy

pat model yang dikemukakannya maka kelompok teoritikus Jainnya mengshy

khususkan pemrosesan informasi sebagai pendekatan di dalam teori pershy

kembangan kognitif Ditinjau dari sejarah munculnya pendekatan ini dashy

pat dilihar bahwa pendekatan ini berkembang setelah berkembangnya

teoTi perkembangan kognitif Piaget yang dipicu oleh berkembangnya ilshy

mu komputer Bagaimanapun pendekatan pemrosesan informasi tidak

dapat dikatakan sebagai altematif pengganti teori Piaget (McShane 1991)

karen a cukup banyak ide dasar yang berasal dari teori-teori Piaget

Pada saat ini berkembangnya teori-teori yang menganut paham pos tshy

modemisme juga telah membuat berbagai teori yang menggenerahsasishy

kan berlakunya tahapan yang sarna dalam perkembangan kognitif semua

anak menjadi terpinggirkan Dengan adanya paham baru ini semua prinshy

sip yang dikembangkan perlu diperhitungkan keberlakuannya dalam suashy

tu konteks Walaupun pandangan postmodemisme ini pada akhimya meshy

nimbulkan kesulitan-kesulitan baru dalam memahami suatu fenomena

pandangan postmodernisme menjadi berguna sebagai penyeimbang Seshy

cara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa pandangan postmodemisme

berfungsi sebagai pengendali untuk mengurangj hasrat para teoritikus unshy

tuk menggeneralisasikan temuan-temuannya

Bagaimanapun untuk mempermudah penjelasan mengenai sllatu feshy

nomena suatu teari diperlukan Tulisan ini perlu memilih teori Salah sashy

tu teori mengenai perkembangan kognitif yaitu teori-teori perkembangshy

an pemrosesan informasi adalah teori yang dipilih dalam tulisan ini Seshy

bagjan besar teol1 ini dipengaruhi oleh teori perkembangan kognitif Piaget

dan teori-teori pemrosesan infonnasi

Para ahli teori yang dJpat digoJongkan dalam kategon pengguna penshy

dekatan pemroscsan iniomlasi adalah Sternberg yang menggunakan anashy

isis pemrosesan informasi dari perkembangan intelijensinya Case Klahr

dan Wallace serta Siegler yang terutama berupaya memahami hubungan

52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut

antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)

Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)

juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy

bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi

Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)

ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy

utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis

pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy

tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy

bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat

diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau

konteks pengalaman belajar tertentu

Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy

poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen

ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem

kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy

mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy

Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir

ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt

)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy

annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)

Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy

ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy

rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy

formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy

ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy

tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy

rZlmpilan (11cShane 1991)

Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy

minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy

modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy

si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-

Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53

nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11

produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i

vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111

(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya

tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya

Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy

lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah

proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam

hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy

du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga

membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda

dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy

lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep

Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy

ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy

an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)

McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental

kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia

Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy

si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy

represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung

tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy

teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy

resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena

bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi

melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy

lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy

bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy

dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem

pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking

54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur

yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis

McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy

ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan

cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy

pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy

gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy

nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan

Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan

Pemrosesan Informasi

Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini

krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler

itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui

komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti

Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu

knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy

1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy

dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy

tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu

represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman

Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy

ddan leks

Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat

kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan

jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy

susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy

hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi

anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy

gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-

Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~

(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull

ngenai perkembangan pemahaman bacaan

Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy

kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy

nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat

empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy

an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy

puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy

ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk

secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)

Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy

raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy

mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy

sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya

sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy

alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy

baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy

ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy

rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy

ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan

atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila

identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami

Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy

fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam

short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy

kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan

di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn

1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang

1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih

II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11

56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy

katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak

Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy

catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang

terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy

organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy

ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy

sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy

sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama

dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy

jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy

an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy

kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan

reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)

Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy

tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy

ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy

jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy

tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka

masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy

suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)

Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy

lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam

pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy

teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar

perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy

tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan

Pengajaran Pemahaman Bacaan

Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy

tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy

tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-

Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57

rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)

Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis

besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak

dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang

diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding

Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak

kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama

pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy

interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis

Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi

Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini

menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy

an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy

tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi

tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy

tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu

Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks

misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah

dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy

melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor

pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy

visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy

dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf

58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59

an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh

dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain

Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu

pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy

lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan

Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan

atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan

kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy

pilkan tampilan tertentu atau tes

Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu

dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy

malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak

rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru

pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak

guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid

mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya

ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)

Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy

terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy

tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik

SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal

an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan

menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa

yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot

lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)

Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai

stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu

Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari

manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan

sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy

nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy

patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna

PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang

berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy

alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara

optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan

mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)

Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya

para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar

anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula

Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy

ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler

(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy

mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman

Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy

bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah

dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan

apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka

dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang

IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah

60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

~

PENUTUP

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan

keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy

kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy

mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak

- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan

signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan

Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy

tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy

diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian

lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy

patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan

memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy

ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy

tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan

perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan

lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas

Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy

ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran

Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk

menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang

lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy

berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy

monitor pemahamannya

Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy

diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang

terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan

memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam

pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy

wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy

baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis

Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy

- kelika orang

Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61

tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l

haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy

tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu

kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya

anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya

perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca

DAFTAR PUSTAKA

Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press

Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy

truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58

Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve

reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233

Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy

grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176

Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press

Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU

maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA

Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press

Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI

Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin

62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy

ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal

amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah

New Jersey Lawrence Erlbaum Associates

Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading

comprehension strategies to students with learning disabilities A

review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l

Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy

ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading

Malden MA Blackwell Publishers

Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology

Press

Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural

features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson

(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey

Lawrence Erlbaum Associates

I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies

(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy

mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne

Macmillan

McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach

Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell

Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press

Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259

Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy

velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB

Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm

New York The Guilford Press

Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63

Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco

Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL

Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of

individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406

48 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

lam proses dekudillg atau dalam studi yang dilakukan Saamio dan kawanshy

kawan dikategorikan sebagai keterampilan kognitif dasar (Saamio Oka

amp Paris 1990) Cukup banyak peneLitian yang menunjukkan hal ini Gersten

Fuchs Williams dan Baker (2001) misalnya mengajukan 5 faktor yang

dapat mempengaruhi pemahaman bacaan dan yang pertama disebutkan

adalah kelancaran membaca yang tenhmya melibatkan kelancaran dalam

dekoding Dengan lancar membaca energi kognitif seorang anak bisa dicushy

rahkan untuk melakukan kegiatan kognitif lainnya

Faktor kedua adalah faktor pengetahuan terdahulu yang turut memshy

bekali seseorang dalam belajar membaca Hal ini disebutkan oleh Gersten

et a1 (200l) sebagai faktor-faktor pengetahuan mengenai kosa kata (vocashy

bulary kllowlalxc) pengetahuan dasar (hllckground knowlenge) dan penSltashy

huan mengenai struktur teks Puluhan penelitian telah membuktikan penshy

tingnya pengetahuan-pengetahuan itu dalam memahami bacaan (lihat

Bakken amp Vhedon 2(02)

Faktor selanjutnya adalah faktor motivasi atau dalam kategori yang

dia jukan Clr-tcn disebut sebagai ketekunan (Gersten et aL 2(01) Kegishy

11 1 11 rlH mbdGl yang terus-mcncrus dilakukan merupakan latihan dan

l( ll (1I 11l11il l1 y cU1g ba ik untuk memperoleh keuntungan dari membaca

MUlid yang sukscs dalam membaca dapat mengalami peningkatan motishy

vasinya untuk membaca lainnya sedangkan murid yang mengalami keshy

sulitan tidak merasakan kenikmatan membaca sehingga molivasinya unshy

tuk mcmbaea pun berkurang St-anovich (19R6) mcnemukan bahwa keshy

mam f) u~lIl mcmahami l1lembaea ini mengikuti hukum Matthew EHect

(yang sudah kaya oertambah kaya yang miskin bertambah miskin)

(5 tanoieh 1986) Stanovieh menjelaskan bahwa karena pengetahuan kushy

sakatlt1 secara mendasal dapat meningkatkan pemahclman baeaan dan

mcmbaea ilu sendiri adalah mekanisme yang mCngarahkan kc pengemshy

bangtm kosa ka la maka pengembangan kete rampilan mcmbaea dipengashy

ruhi oleh vol ume pcngalaman rnernbaca (5tanoVlch 198b)

aktor keempat adaJah keterampilan kognitif tingkat tinggi (5aarnio

et aI 1990) termasuk stralcgi-strategi yang dilakukan selama proses memshy

baea Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang baik akan aktif sejak

Pcrkcrn ba ngl n PcmnhllllMI BaCI~I I 49

pertama kali membaca dan padd Ikhirnya 1lIi11 npu nwlpmJoIl1 ) ill 11 an mengenai kondisi karaktcr-karakllr ddam hJ Lddl1 IU sil lls i Yllfl

tergambar di dalam teks (Pressley 1997) KcktifCll1 nwmbilca ini I( rmltlsuk

juga aktif menyeleksi hal yang penting dan kurang penting Pressley meshy

nemukan bahwa pembaca yang baik dapat dengan mudah menentukan

hal yang penting dan mengabaikan hal yang kurang penting Dalam konshy

teks menghadapi kata-kata bermakna ganda Pressley mengevaluasi beshy

berapa studi dan menemukan bahwa pembaca yang baik lebih efisien dashy

lam mengabaikan pengertian (makna) yang kurang relevan dengan mashy

teri yang dibaca (Pressley 1997)

Faktor kelima yang mempengaruhi pemahaman bacaan adalah meshy

takognisi Para pembaca yang baik temyata ITleiakukan 1I1ollitoril1g (pemoshy

nitoran) terhadap pemahamannya Mereka menggunakan strategi tertentu

ketika membaca misalnya menggunakan averview (pemahaman umum)

menyeleksi bacaan merangkum dan mengulang informasi yang perlu dishy

ingat (pressley 1999) Pembaca yang kurang baik kurang menampgtunakan strashy

tegi ini mungkin karena kurangnya kesadaran dan pengertian atas varia shy

bel-variabel yang mempengaruhi kegiatan membaea (5aa111io et aL 1990)

Dengan memahami kelima faktor yang dapat mempengaruhi pemashy

haman baeaan di atas menjadi jelas bahwa pemahaman bacaan bukanlah

tugas yang sederhana Pemahaman baeaan merupakan ketcrampilan kogshy

nitif yang perlu dipelajari dan dilatih Pemahaman bacaan sendiri melishy

batkan bcrbagai proses kOgl1itif yang rumit dan kompleks Rincian proses

kognitif yang terlibat dalam pemahaman bacaan tidak akan dibahas di

daIam tulisan ini Tulisan ini akln lebih mcmusatkan perhatian pada pershy

kembangan kognisi khususnya pemahaman baeaan menggunakan penshydekatan pemrosesan informasi

Pemahaman Bacaan dalam Konteks Perkembangan Kognitif

Dalam lingkungan normal anak usia sekolal1 membaca tidak dapat dipishy

sahkan dari perkembangan kognitif (Saarnio et aI 1990) Saamio dan kashy

wan-kawannya berargumen bahwa pada saat anak-anak belajar membaca

50 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mereka juga memperoleh strategi-strategi untuk mengendalikan perhaban

dan ingatan memperoleh kosakata dan pengetahuan belajar berkomunishy

kasi seeara efektif dan tersosiilisasi dengan aktivitas-aktivitas sekolah

Keterampilan membaea dan ketcrampilan kognitif jelas saling berkashy

itan Kcmampuan-kemampuan kognitif akan membatasi pemerolehan k eshy

terampilan membaG1 semen tara kekurangan dalam keterampilan memshy

baea ini dapat seeara timbal-balik mempeng-a ruhi keterampilan kognitif

(Stanovich 1986) Pemahaman bacaan dapat diprediksi dengan melihat

proses kagnitif yang terkait dengan usia dan kemampuan pembaca Komshy

ponen-komonen dalam keterampilan membaea berubah sejalan dengan

meningkatnya usia dan keterampilan membaca (Saamio et aI 1990)

Status Teori-teori Perkembangan Kognitif Terkini

Pembahasan mengenai perkembangan kognitif memang penuh dengan

debat dan polemik Paling tidak ada dua debat mewarnai teori mengenai

perkembangan kognitif Pertama debat mengenai mana yang lebih bershy

peran dalam perkembangan anak genetik atau lingkungan terus saja bershy

kcmbang sampai saat ini Para pendukung peran genetik terus saja meshy

lakukan penelitian dan mengklaim bahwa hasil penelitiannya merupashy

kan bukti yang mendukung peran genetik Demikian pula para pendushy

kung peran faktar Iingkungan yang terutama dimotori oleh para ahli teoshy

ri pendidikan Dalam tulisan ini tanpa mengabaikan pengaruh faktor geshy

netik penulis lebih mcnekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh

Iingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak Jadi

fokus pembahasan bukan lagi apa yang lebih berpengaruh melainkan

bagailTlana earanya supaya lingkungan bisa menciptakan kesempatan bashy

gi anak untuk bcrkembang optimal

Debat kedua adalah mengenai teori perkembangan kognitif itu senshy

iIi Untuk dapat mencapai keuntungan dari berbagai clebat tersebut bashy

iJlt kiran ya debat-debat tersebut dipelajari secara saksama Richardson (1998)

secara elegan menyajikan berbagai debat tersebut dalam uraian mengenai

model-model dalam perkembangan kognitif Richardson mengemukakan

PC rkcm bil ne~ n Pfmnhnmnll P ~~n I 51

empat model perkembanpa n k()~nitil ylitll 1111)( 1( 111111 111 1I1 111 I II middot I1I

liollisl model cUIlsrurlivisi dan model stlr iol usil7)pound )1( 111 IlIl llld Iltld

gabungan dari keempat model tcrscbul

Jika Richardson mengasimiJasi pemroSl-Sdn infortnasi dalarn keemshy

pat model yang dikemukakannya maka kelompok teoritikus Jainnya mengshy

khususkan pemrosesan informasi sebagai pendekatan di dalam teori pershy

kembangan kognitif Ditinjau dari sejarah munculnya pendekatan ini dashy

pat dilihar bahwa pendekatan ini berkembang setelah berkembangnya

teoTi perkembangan kognitif Piaget yang dipicu oleh berkembangnya ilshy

mu komputer Bagaimanapun pendekatan pemrosesan informasi tidak

dapat dikatakan sebagai altematif pengganti teori Piaget (McShane 1991)

karen a cukup banyak ide dasar yang berasal dari teori-teori Piaget

Pada saat ini berkembangnya teori-teori yang menganut paham pos tshy

modemisme juga telah membuat berbagai teori yang menggenerahsasishy

kan berlakunya tahapan yang sarna dalam perkembangan kognitif semua

anak menjadi terpinggirkan Dengan adanya paham baru ini semua prinshy

sip yang dikembangkan perlu diperhitungkan keberlakuannya dalam suashy

tu konteks Walaupun pandangan postmodemisme ini pada akhimya meshy

nimbulkan kesulitan-kesulitan baru dalam memahami suatu fenomena

pandangan postmodernisme menjadi berguna sebagai penyeimbang Seshy

cara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa pandangan postmodemisme

berfungsi sebagai pengendali untuk mengurangj hasrat para teoritikus unshy

tuk menggeneralisasikan temuan-temuannya

Bagaimanapun untuk mempermudah penjelasan mengenai sllatu feshy

nomena suatu teari diperlukan Tulisan ini perlu memilih teori Salah sashy

tu teori mengenai perkembangan kognitif yaitu teori-teori perkembangshy

an pemrosesan informasi adalah teori yang dipilih dalam tulisan ini Seshy

bagjan besar teol1 ini dipengaruhi oleh teori perkembangan kognitif Piaget

dan teori-teori pemrosesan infonnasi

Para ahli teori yang dJpat digoJongkan dalam kategon pengguna penshy

dekatan pemroscsan iniomlasi adalah Sternberg yang menggunakan anashy

isis pemrosesan informasi dari perkembangan intelijensinya Case Klahr

dan Wallace serta Siegler yang terutama berupaya memahami hubungan

52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut

antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)

Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)

juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy

bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi

Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)

ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy

utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis

pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy

tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy

bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat

diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau

konteks pengalaman belajar tertentu

Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy

poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen

ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem

kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy

mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy

Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir

ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt

)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy

annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)

Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy

ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy

rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy

formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy

ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy

tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy

rZlmpilan (11cShane 1991)

Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy

minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy

modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy

si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-

Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53

nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11

produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i

vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111

(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya

tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya

Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy

lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah

proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam

hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy

du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga

membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda

dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy

lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep

Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy

ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy

an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)

McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental

kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia

Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy

si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy

represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung

tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy

teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy

resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena

bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi

melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy

lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy

bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy

dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem

pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking

54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur

yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis

McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy

ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan

cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy

pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy

gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy

nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan

Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan

Pemrosesan Informasi

Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini

krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler

itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui

komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti

Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu

knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy

1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy

dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy

tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu

represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman

Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy

ddan leks

Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat

kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan

jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy

susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy

hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi

anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy

gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-

Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~

(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull

ngenai perkembangan pemahaman bacaan

Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy

kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy

nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat

empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy

an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy

puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy

ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk

secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)

Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy

raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy

mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy

sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya

sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy

alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy

baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy

ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy

rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy

ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan

atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila

identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami

Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy

fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam

short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy

kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan

di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn

1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang

1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih

II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11

56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy

katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak

Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy

catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang

terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy

organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy

ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy

sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy

sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama

dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy

jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy

an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy

kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan

reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)

Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy

tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy

ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy

jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy

tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka

masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy

suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)

Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy

lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam

pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy

teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar

perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy

tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan

Pengajaran Pemahaman Bacaan

Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy

tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy

tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-

Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57

rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)

Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis

besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak

dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang

diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding

Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak

kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama

pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy

interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis

Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi

Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini

menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy

an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy

tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi

tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy

tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu

Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks

misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah

dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy

melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor

pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy

visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy

dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf

58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59

an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh

dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain

Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu

pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy

lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan

Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan

atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan

kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy

pilkan tampilan tertentu atau tes

Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu

dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy

malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak

rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru

pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak

guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid

mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya

ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)

Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy

terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy

tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik

SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal

an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan

menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa

yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot

lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)

Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai

stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu

Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari

manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan

sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy

nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy

patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna

PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang

berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy

alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara

optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan

mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)

Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya

para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar

anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula

Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy

ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler

(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy

mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman

Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy

bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah

dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan

apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka

dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang

IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah

60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

~

PENUTUP

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan

keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy

kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy

mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak

- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan

signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan

Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy

tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy

diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian

lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy

patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan

memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy

ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy

tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan

perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan

lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas

Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy

ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran

Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk

menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang

lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy

berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy

monitor pemahamannya

Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy

diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang

terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan

memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam

pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy

wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy

baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis

Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy

- kelika orang

Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61

tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l

haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy

tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu

kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya

anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya

perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca

DAFTAR PUSTAKA

Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press

Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy

truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58

Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve

reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233

Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy

grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176

Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press

Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU

maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA

Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press

Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI

Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin

62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy

ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal

amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah

New Jersey Lawrence Erlbaum Associates

Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading

comprehension strategies to students with learning disabilities A

review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l

Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy

ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading

Malden MA Blackwell Publishers

Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology

Press

Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural

features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson

(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey

Lawrence Erlbaum Associates

I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies

(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy

mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne

Macmillan

McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach

Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell

Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press

Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259

Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy

velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB

Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm

New York The Guilford Press

Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63

Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco

Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL

Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of

individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406

50 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mereka juga memperoleh strategi-strategi untuk mengendalikan perhaban

dan ingatan memperoleh kosakata dan pengetahuan belajar berkomunishy

kasi seeara efektif dan tersosiilisasi dengan aktivitas-aktivitas sekolah

Keterampilan membaea dan ketcrampilan kognitif jelas saling berkashy

itan Kcmampuan-kemampuan kognitif akan membatasi pemerolehan k eshy

terampilan membaG1 semen tara kekurangan dalam keterampilan memshy

baea ini dapat seeara timbal-balik mempeng-a ruhi keterampilan kognitif

(Stanovich 1986) Pemahaman bacaan dapat diprediksi dengan melihat

proses kagnitif yang terkait dengan usia dan kemampuan pembaca Komshy

ponen-komonen dalam keterampilan membaea berubah sejalan dengan

meningkatnya usia dan keterampilan membaca (Saamio et aI 1990)

Status Teori-teori Perkembangan Kognitif Terkini

Pembahasan mengenai perkembangan kognitif memang penuh dengan

debat dan polemik Paling tidak ada dua debat mewarnai teori mengenai

perkembangan kognitif Pertama debat mengenai mana yang lebih bershy

peran dalam perkembangan anak genetik atau lingkungan terus saja bershy

kcmbang sampai saat ini Para pendukung peran genetik terus saja meshy

lakukan penelitian dan mengklaim bahwa hasil penelitiannya merupashy

kan bukti yang mendukung peran genetik Demikian pula para pendushy

kung peran faktar Iingkungan yang terutama dimotori oleh para ahli teoshy

ri pendidikan Dalam tulisan ini tanpa mengabaikan pengaruh faktor geshy

netik penulis lebih mcnekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh

Iingkungan untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak Jadi

fokus pembahasan bukan lagi apa yang lebih berpengaruh melainkan

bagailTlana earanya supaya lingkungan bisa menciptakan kesempatan bashy

gi anak untuk bcrkembang optimal

Debat kedua adalah mengenai teori perkembangan kognitif itu senshy

iIi Untuk dapat mencapai keuntungan dari berbagai clebat tersebut bashy

iJlt kiran ya debat-debat tersebut dipelajari secara saksama Richardson (1998)

secara elegan menyajikan berbagai debat tersebut dalam uraian mengenai

model-model dalam perkembangan kognitif Richardson mengemukakan

PC rkcm bil ne~ n Pfmnhnmnll P ~~n I 51

empat model perkembanpa n k()~nitil ylitll 1111)( 1( 111111 111 1I1 111 I II middot I1I

liollisl model cUIlsrurlivisi dan model stlr iol usil7)pound )1( 111 IlIl llld Iltld

gabungan dari keempat model tcrscbul

Jika Richardson mengasimiJasi pemroSl-Sdn infortnasi dalarn keemshy

pat model yang dikemukakannya maka kelompok teoritikus Jainnya mengshy

khususkan pemrosesan informasi sebagai pendekatan di dalam teori pershy

kembangan kognitif Ditinjau dari sejarah munculnya pendekatan ini dashy

pat dilihar bahwa pendekatan ini berkembang setelah berkembangnya

teoTi perkembangan kognitif Piaget yang dipicu oleh berkembangnya ilshy

mu komputer Bagaimanapun pendekatan pemrosesan informasi tidak

dapat dikatakan sebagai altematif pengganti teori Piaget (McShane 1991)

karen a cukup banyak ide dasar yang berasal dari teori-teori Piaget

Pada saat ini berkembangnya teori-teori yang menganut paham pos tshy

modemisme juga telah membuat berbagai teori yang menggenerahsasishy

kan berlakunya tahapan yang sarna dalam perkembangan kognitif semua

anak menjadi terpinggirkan Dengan adanya paham baru ini semua prinshy

sip yang dikembangkan perlu diperhitungkan keberlakuannya dalam suashy

tu konteks Walaupun pandangan postmodemisme ini pada akhimya meshy

nimbulkan kesulitan-kesulitan baru dalam memahami suatu fenomena

pandangan postmodernisme menjadi berguna sebagai penyeimbang Seshy

cara lebih spesifik dapat dikatakan bahwa pandangan postmodemisme

berfungsi sebagai pengendali untuk mengurangj hasrat para teoritikus unshy

tuk menggeneralisasikan temuan-temuannya

Bagaimanapun untuk mempermudah penjelasan mengenai sllatu feshy

nomena suatu teari diperlukan Tulisan ini perlu memilih teori Salah sashy

tu teori mengenai perkembangan kognitif yaitu teori-teori perkembangshy

an pemrosesan informasi adalah teori yang dipilih dalam tulisan ini Seshy

bagjan besar teol1 ini dipengaruhi oleh teori perkembangan kognitif Piaget

dan teori-teori pemrosesan infonnasi

Para ahli teori yang dJpat digoJongkan dalam kategon pengguna penshy

dekatan pemroscsan iniomlasi adalah Sternberg yang menggunakan anashy

isis pemrosesan informasi dari perkembangan intelijensinya Case Klahr

dan Wallace serta Siegler yang terutama berupaya memahami hubungan

52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut

antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)

Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)

juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy

bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi

Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)

ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy

utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis

pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy

tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy

bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat

diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau

konteks pengalaman belajar tertentu

Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy

poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen

ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem

kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy

mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy

Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir

ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt

)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy

annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)

Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy

ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy

rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy

formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy

ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy

tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy

rZlmpilan (11cShane 1991)

Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy

minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy

modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy

si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-

Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53

nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11

produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i

vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111

(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya

tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya

Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy

lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah

proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam

hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy

du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga

membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda

dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy

lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep

Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy

ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy

an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)

McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental

kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia

Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy

si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy

represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung

tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy

teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy

resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena

bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi

melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy

lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy

bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy

dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem

pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking

54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur

yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis

McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy

ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan

cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy

pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy

gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy

nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan

Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan

Pemrosesan Informasi

Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini

krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler

itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui

komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti

Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu

knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy

1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy

dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy

tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu

represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman

Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy

ddan leks

Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat

kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan

jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy

susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy

hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi

anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy

gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-

Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~

(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull

ngenai perkembangan pemahaman bacaan

Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy

kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy

nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat

empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy

an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy

puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy

ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk

secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)

Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy

raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy

mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy

sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya

sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy

alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy

baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy

ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy

rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy

ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan

atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila

identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami

Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy

fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam

short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy

kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan

di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn

1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang

1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih

II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11

56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy

katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak

Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy

catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang

terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy

organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy

ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy

sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy

sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama

dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy

jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy

an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy

kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan

reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)

Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy

tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy

ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy

jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy

tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka

masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy

suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)

Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy

lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam

pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy

teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar

perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy

tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan

Pengajaran Pemahaman Bacaan

Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy

tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy

tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-

Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57

rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)

Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis

besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak

dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang

diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding

Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak

kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama

pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy

interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis

Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi

Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini

menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy

an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy

tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi

tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy

tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu

Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks

misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah

dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy

melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor

pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy

visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy

dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf

58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59

an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh

dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain

Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu

pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy

lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan

Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan

atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan

kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy

pilkan tampilan tertentu atau tes

Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu

dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy

malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak

rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru

pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak

guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid

mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya

ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)

Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy

terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy

tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik

SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal

an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan

menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa

yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot

lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)

Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai

stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu

Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari

manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan

sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy

nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy

patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna

PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang

berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy

alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara

optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan

mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)

Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya

para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar

anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula

Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy

ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler

(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy

mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman

Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy

bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah

dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan

apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka

dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang

IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah

60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

~

PENUTUP

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan

keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy

kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy

mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak

- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan

signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan

Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy

tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy

diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian

lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy

patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan

memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy

ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy

tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan

perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan

lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas

Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy

ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran

Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk

menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang

lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy

berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy

monitor pemahamannya

Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy

diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang

terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan

memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam

pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy

wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy

baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis

Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy

- kelika orang

Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61

tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l

haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy

tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu

kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya

anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya

perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca

DAFTAR PUSTAKA

Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press

Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy

truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58

Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve

reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233

Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy

grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176

Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press

Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU

maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA

Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press

Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI

Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin

62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy

ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal

amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah

New Jersey Lawrence Erlbaum Associates

Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading

comprehension strategies to students with learning disabilities A

review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l

Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy

ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading

Malden MA Blackwell Publishers

Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology

Press

Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural

features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson

(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey

Lawrence Erlbaum Associates

I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies

(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy

mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne

Macmillan

McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach

Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell

Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press

Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259

Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy

velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB

Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm

New York The Guilford Press

Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63

Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco

Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL

Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of

individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406

52 I Dari Anak Sampai USia Lanjut

antara pengetahuan anak dan kemampuannya untuk belajar (Siegler 1986)

Selain keempat ahli yang mengemukakan teori tersebut McShane (1991)

juga perlu dipcrhitungkan sebagai salah satu pengembang teori perkemshy

bangan kognitif dengan pendekatan pemrosesan informasi

Walaupun teori Siegler (198() maupun pendeka tan McShane (1991)

ini termasuk teori modern yang telah dikupas oleh para ahli teori lain tershy

utama yang menggunakan pendekatan poslmodernisme bagi pcnulis

pendekatan yang digunakan Siegler dan McShane ini cukup berguna unshy

tuk menganalisis masalah dalam pemahaman bacaan dari sudut perkemshy

bangan kognitif Berdasarkan pendekatan Siegler dan McShane ini dapat

diketahui keterbatasan-keterbatasan anak pada umumnya dalam usia alau

konteks pengalaman belajar tertentu

Pendckatan pcmrosesan informasi mcmbagi sistefll kognitif atas komshy

poncn-komponen dan mengeksplorasi bagaimana komponen-komponen

ini mentransformasi dan memanipulasi informasi (McShane 1991) Sistem

kognitif terdiri atas berbagai komponen yang berinteraksi Teori-teori peshy

mroscsan informasi juga menekankan pada kode-kode atau representasishy

Il prl-(nlasi yang digunakan dalam menyimpan informasi HasH akhir

ddli (JlkotiiIlX s(middotjumlah infonnasi mungkin agak berbeda dengan inpllt

)Jng dipcl)leh dari lingkungan (McShane 1991) JIdl lain yang menjadi karakleristik pendekatan ini adalah pendekatshy

annyJ yang mcnggunakan studi tcrhadap ahlil (expert) dan awam (novice)

Anak dianggap sebagai orang awam dalam suatu tugas Pemerolehan pcshy

ngelahuan dan strategi-strategi berpikir seperti pemecahan masa lah meshy

rupakan bagian dari isu yang dibahas dalam pendekatan pemroscsan inshy

formasi Selain keempat isu di alas pcndekatan ini juga membahas meshy

ngcnai koordinasi dan kontrol dari tampilan sehingga menerangkan suashy

tu tampilan sebagai hasil dati perakitan sejumlah sub-komponen keteshy

rZlmpilan (11cShane 1991)

Dillam proses bdajar pendekalan illjnrillaJioll procc illS banyak meshy

minjJm kDJlStruk-kul1struk Piagel yang terkail dengan asimilasi dan 3koshy

modasi Namun kekhasan pendekalan ini mengenai belajar adalah indukshy

si Induksi adalah perumusan hukum umum dari berbagai kasus M(ngl-

Perkcmbangan Pcm~ h ~ lnHl Btcann I 53

nai isi (content) dari kognisi sendiri pcndlkati11l illi 111l middotngln ~I~P bi dJI)11

produk dari perkembangan scbagai fungsi dl(i lingllllgl11 t I III II IIld i

vidu tinggal dan pengalaman di da lam lingkllngdn SL rll budayn lvrliJ 111

(McShane 1991) Perlu dicatat bahwa menurut McShJI1f anal isis ini hLlllya

tepat untuk level tertentu tapi belum tentu lepat untuk levellainnya

Ketika individu menghadapi sejumlah stimulasi dari lingkungan sashy

lah satu hal yang dapat dilakukan adalah kategorisasi Kategorisasi adalah

proses pengelompokan entitas-enti tas karena memiliki kesamaan dalam

hal-hartertentu (McShane 1991) Kategorisasi ini memungkinkan indivishy

du untuk menganggap beberapa objek yang mirip sebagai sarna dan juga

membedakannya dari hal lain Misalnya anjing akan dianggap berbeda

dari kucing (McShane 1991) Kategorisasi ini menunjukkan bahwa kognishy

lif memiliki sualu organisasi reprcsentasi terhadap hal yang ada di dunia Representasi ini disebut konsep

Selama perkembangannya anak memperoleh berbagai struktur orshy

ganisasi yang makin kompleks Perkembangan dianggap sebagai pcrubahshy

an dalam representasi mental individu terhadap dunianya (McShane 1991)

McShane menegaskan kemampuan unluk merepresentrlsi secara mental

kejadian-kejadian di dunia adalah dasar dari perkembangan kognitif mashynusia

Apakah yang berkembang menurut teori-teori pemrosesan informashy

si McShane berargumcn bahwa yang berkembang adalah rcprescntasishy

represenlasi dan prosedur-prosedur yang digunakan untuk mendukung

tugas dan domcl in Pl~rkcmbangan ini hanya dapat dipahami dalam konshy

teks teori mengcnai kObllisi Organismeuro terus-menerus mengadaptasi repshy

resentasinya scbagai fungsi pengalamcll1nya dalam lingkungan karena

bobot koneksi-koneksi itu senanliasa disesuaikan Pcnyesuaian itu terjadi

melalui sualu proses dan karena ilulah perubahan representasi konsepshy

lual lerjadi sccara bcrlahap bukan secara serempak Kcbanyakan perkemshy

bangan dapat dili hal sebagai pengkonstruksian representasi dan p roseshy

dur yang efb ien unluk mengalas i keterbatasan sumber daya dari sistem

pemroscsan informasi Salah satu cara adalah dengan chunking Chunking

54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur

yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis

McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy

ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan

cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy

pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy

gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy

nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan

Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan

Pemrosesan Informasi

Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini

krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler

itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui

komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti

Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu

knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy

1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy

dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy

tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu

represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman

Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy

ddan leks

Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat

kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan

jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy

susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy

hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi

anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy

gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-

Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~

(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull

ngenai perkembangan pemahaman bacaan

Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy

kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy

nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat

empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy

an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy

puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy

ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk

secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)

Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy

raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy

mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy

sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya

sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy

alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy

baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy

ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy

rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy

ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan

atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila

identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami

Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy

fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam

short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy

kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan

di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn

1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang

1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih

II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11

56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy

katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak

Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy

catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang

terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy

organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy

ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy

sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy

sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama

dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy

jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy

an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy

kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan

reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)

Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy

tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy

ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy

jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy

tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka

masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy

suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)

Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy

lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam

pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy

teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar

perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy

tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan

Pengajaran Pemahaman Bacaan

Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy

tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy

tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-

Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57

rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)

Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis

besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak

dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang

diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding

Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak

kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama

pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy

interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis

Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi

Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini

menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy

an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy

tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi

tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy

tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu

Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks

misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah

dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy

melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor

pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy

visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy

dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf

58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59

an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh

dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain

Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu

pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy

lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan

Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan

atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan

kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy

pilkan tampilan tertentu atau tes

Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu

dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy

malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak

rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru

pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak

guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid

mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya

ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)

Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy

terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy

tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik

SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal

an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan

menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa

yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot

lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)

Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai

stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu

Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari

manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan

sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy

nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy

patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna

PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang

berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy

alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara

optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan

mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)

Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya

para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar

anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula

Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy

ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler

(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy

mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman

Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy

bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah

dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan

apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka

dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang

IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah

60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

~

PENUTUP

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan

keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy

kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy

mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak

- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan

signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan

Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy

tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy

diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian

lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy

patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan

memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy

ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy

tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan

perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan

lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas

Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy

ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran

Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk

menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang

lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy

berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy

monitor pemahamannya

Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy

diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang

terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan

memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam

pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy

wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy

baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis

Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy

- kelika orang

Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61

tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l

haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy

tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu

kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya

anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya

perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca

DAFTAR PUSTAKA

Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press

Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy

truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58

Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve

reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233

Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy

grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176

Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press

Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU

maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA

Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press

Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI

Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin

62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy

ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal

amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah

New Jersey Lawrence Erlbaum Associates

Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading

comprehension strategies to students with learning disabilities A

review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l

Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy

ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading

Malden MA Blackwell Publishers

Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology

Press

Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural

features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson

(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey

Lawrence Erlbaum Associates

I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies

(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy

mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne

Macmillan

McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach

Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell

Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press

Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259

Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy

velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB

Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm

New York The Guilford Press

Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63

Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco

Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL

Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of

individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406

54 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

mcrupakan mekanisme yang memungkinkan representasi dan prosedur

yang biasanya terjadi bersama bisa diakses secara otomatis

McShane (1991) berargumen bahwa bimbingan baik yang terjadi dashy

ri orang dewasa terhadap anak maupun anak terhadap anak merupakan

cara bdajar yang sangat kuat Ia juga menyatakan bahwa bimbingan dashy

pat berJangsung secara paling baik apabila tutor menyediakan contoh bashy

gaimana suatu keterampilan dapat dipilah ke dalam komponen-komposhy

nen yang dapat dikuasai seca ra sendiri-sendiri dan dapat digabungkan

Perkembangan Pemahaman Bacaan Ditinjau dari Teori Perkembangan

Pemrosesan Informasi

Perkembangan pcmahaman bacaan yang akan dibahas dalam tulisan ini

krularna teori yang diajukan oleh Siegler Sebelum pembahasan teori Siegler

itu senJiri untuk memudahkan pemahaman selanjutnya perlu diketahui

komponen-komponen dalam membaca yang diajukan oleh Perfetti

Perre lli (19R4) mengajukan dua komponen dalam mcmbaca yaitu

knmpci1cn pcngltl1Jlan (recognized) dan komponen pemahaman (co mpreshy

1tt lI siul) Kumponen per tama disebut lexical access atau akses ke perbenshy

dah araan kala dalam mental atau identifikasi kata Komponen kedua yaishy

tu pemahaman merupakan komponen saat pembaca membangun suatu

represenlasi pcngertian (meaning) dari teks Proses dalam pemahaman

Ilwmbaca md iputi perakitan dan pengintegrasian proposisi serta pemoshy

ddan leks

Dalam komponcn pertama atau identifikasi Jltata anak mengingat

kcmbal i arti masing-masing kata yang tertulis dalam teks dari ingalan

jangka panjangnya Sclanjutnya dalam pemahaman bacaan sendiri khushy

susnya dalam perakitan proposisi anak merakit kata-kala yang terkait unshy

hlk menbeilluk uni t-u nil yang berarti Dalam penginlcbTasian proposisi

anak mengkornbinaikan masing-masiJlg p roposisi ke dalam unit yang bershyarb yang lebih besar Pada akhirnya dalam pemodelan teks anak mengshy

gunakan hasil dari kedua prOS(2S sebelumnya yang tcrkail dCngrm rropltJshysisi untuk sdanjutnya memban gllfl repreS(n lflS i ) 0111) IIbill 1i1J ~ d1I i 111-

Perkembaf1g~n Pc rll~ IIII1 1 111 1111 I 5~

(Perfetti 1985) Uraian Perfetti ini terkait dcnga n plnilloI ~ 1 ~ IIII IIIbull

ngenai perkembangan pemahaman bacaan

Mengenai perkembangan pemahaman bacaan I(Ori yUill dikltIl11I shy

kakan Siegler (1986) berguna untuk memberikan ga mbaran umurn Meshy

nurut Siegler (1986) ditinjau dari sudut pemrosesan informasi terdapat

empat tipe perkembangan yang penting dalam pcrkembangan pemahamshy

an baCaaI yaitu otomatisasi akses ke pusat perbendaharaan kata kemamshy

puan untuk menyimpan Frase yang lebih panjoang dalam short-tenn memoshy

ry pengetahuan terdahulu yang lebih banyak dan kemampuan untuk

secara fleksibel mengadaptasi prosedur membaca apabila dihadapkan pashyda tuntutan tugas lcrtenlu (Siegler 1986)

Tipe perkemhangan pertama yaitu otomatisasi akses Ice pusat perhendalwshy

raan kata Menurut Siegler (1986) dalam memahami perkembangan peshy

mahaman bacaan perlu dipahami bahwa tuntutan terhadap akses ke koshy

sakata mental dan pemrosesan tingkat tinggi menyebabkan terbatasnya

sumber daya mental anak Anak yang lebih muda misalny1 akan mengshy

alami kesulitan ketika harus melakukan tugas yang menuntutnya memshy

baea sekaligus memahami materi secara mendalam Oleh karena itu proshy

ses otomatisasi diperlukan dalam perkembangan pemahaman bacaan Otoshy

rnatisasi ini merupakan eksekusi yang efisien oleh proses kognitif Deshy

ngan terotomatisasinya kegiatan membaca misalnya kapasitas memOli dan

atensi yang diperlukan menjadi berkurang Dalam hal membaca apabila

identifikasi kata sudah otomati s maka kapasitas atensi dan memori dapat lebih banyak yang digunakan untuk memahami

Kedua perkemhangan dalam kapasitas short-term memory Kapasitas shortshy

fenn memory mempengaruhi jumlah materi yang dapat disimpan di dashylamnya Anak yang dapat menyimpan frase yang lebih panjang dalam

short-term memory akan lebih memihki kesempatan un tuk mengintegrasishy

kan ide-ide yang t(~Jah ada dengan yang baru untuk membuat hubungan

di antara ide-ide tersebut (Siegler 1986) Dalam perkembangan slwrf-trmn

1Itlron ini sendiri nwnllrlJl SiCg(I llrjldi peningka tan jumlah objek yang

1111 di)ltj lJI S( IIIISik H1 SI)I) tnpII 1 11 pln 110$( ) In dlImiddoti alll k y1l1g f bih

II1lldlll middot 11111 vill 1Iill 1111 ~ il) I) jll) hllIllIl lp11 1111111 1IIIllill lI 11

56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy

katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak

Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy

catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang

terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy

organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy

ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy

sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy

sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama

dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy

jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy

an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy

kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan

reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)

Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy

tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy

ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy

jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy

tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka

masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy

suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)

Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy

lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam

pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy

teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar

perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy

tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan

Pengajaran Pemahaman Bacaan

Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy

tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy

tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-

Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57

rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)

Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis

besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak

dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang

diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding

Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak

kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama

pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy

interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis

Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi

Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini

menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy

an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy

tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi

tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy

tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu

Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks

misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah

dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy

melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor

pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy

visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy

dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf

58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59

an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh

dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain

Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu

pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy

lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan

Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan

atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan

kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy

pilkan tampilan tertentu atau tes

Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu

dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy

malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak

rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru

pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak

guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid

mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya

ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)

Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy

terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy

tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik

SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal

an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan

menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa

yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot

lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)

Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai

stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu

Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari

manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan

sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy

nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy

patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna

PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang

berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy

alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara

optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan

mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)

Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya

para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar

anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula

Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy

ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler

(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy

mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman

Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy

bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah

dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan

apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka

dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang

IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah

60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

~

PENUTUP

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan

keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy

kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy

mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak

- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan

signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan

Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy

tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy

diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian

lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy

patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan

memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy

ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy

tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan

perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan

lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas

Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy

ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran

Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk

menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang

lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy

berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy

monitor pemahamannya

Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy

diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang

terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan

memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam

pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy

wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy

baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis

Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy

- kelika orang

Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61

tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l

haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy

tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu

kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya

anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya

perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca

DAFTAR PUSTAKA

Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press

Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy

truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58

Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve

reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233

Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy

grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176

Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press

Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU

maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA

Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press

Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI

Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin

62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy

ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal

amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah

New Jersey Lawrence Erlbaum Associates

Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading

comprehension strategies to students with learning disabilities A

review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l

Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy

ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading

Malden MA Blackwell Publishers

Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology

Press

Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural

features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson

(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey

Lawrence Erlbaum Associates

I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies

(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy

mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne

Macmillan

McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach

Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell

Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press

Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259

Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy

velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB

Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm

New York The Guilford Press

Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63

Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco

Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL

Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of

individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406

56 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

nya kapasitas short-tenn memory ini tidak dapat dilepaskan dari meningshy

katnya perbendaharaan strategi dan isi pengetahuan yang dimiliki anak

Kefiga peningkatan pengetahuan mengenai materi yang dibam Penting dishy

catat bahwa yang diperlukan adalah dimilikinya sistem pengetahuan yang

terorganisasi bukannya jumlah pengetahuan yang banyak tetapi tidak tershy

organisasi Bahkan anak yang lebih kecil dapat memahami bacaan deshy

ngan baik apabila ia dapat mengorganisasikan materi bacaan dengan efishy

sicn Oalam pemahaman bacaan dongeng misalnya anak mengorganisashy

sikannya atas setting dan episode Setting terkait dengan karakter utama

dan lingkungan tempat cerita itu terjadi sementara episode meliputi keshy

jadian awal cerita yang menyebabkan karakter utama mempunyai tujushy

an tertentu tujuan dan rencana dari karakter utama upaya yang dilakushy

kan oleh karakter utama konsekuensi dari tindakan karakter utama dan

reaksi yang menutup cerita (Siegler 1986)

Kcell1pat kclenturan adaptasi strategi membaca dikaitkan deng~1 tugas tershy

tcntu Misalnya cara membaca novel akan berbeda dengan membaca bushy

ku leks matematika surat kabar atau merakit sepeda Penelitian mcnunshy

jllkkan bdhwo anak usia 10 tahun sudah dapat menangani tuntutan-tunshy

tuton yang bcrbeda dari teks yang berbeda Walaupun demikian mereka

masih lebih memerlukan bimbingan langsung untuk melakukan penyeshy

suaian itu dibandingkan dengan anak yang lebih tua (Siegler 1986)

Oalam pembahasan ini perJu diingat bahwa tidak semua anak dashy

lam sehap konteks budaya akan mengalami kejadian yang sarna dalam

pcrkembangan kognitifnya Mengambil hikmah dari munculnya teorishy

teori yang tergolong postmodemisme - walaupun gambaran garis besar

perkembangan kognitif ini berguna sebagai garis besar - perbedaan di anshy

tara individu-individu perlu selalu dipertimbangkan

Pengajaran Pemahaman Bacaan

Sebagaimana dikemukakan dalam sub-pembahasan mengenai faktor-fakshy

tor yang mempengaruhi pemahaman bacaan salah satu faktor adalah strashy

tegi kognitif yang digunakan selama proses membaca Strategi kognitif me-

Perkembangan Pemahaman Bacaan I 57

rupakan tindakan yang secara sengaja dipilih individu lllllld IllCl lCdldi tujuan tertentu (Almasi 2003)

Almasi (2003) telah secara jelas memberikan gambaran mcngenai pengajaran strategi yang dapat meningkatkan pemahaman Secara garis

besar Almasi membagi pengajaran strategi pemahaman atas dua jenis pengajaran yang implisit dan pengajaran yang eksplisit Pengajaran imshyplisit dapat diberikan dengan menyediakan konteks yang membuat anak

dapat secara berangsur-angsur mengintemalisasikan prinsip-prinsip yang

diajarkan melalui penemuan (discovenj) yang terbimbing dan scaffolding

Salah satu model pengajaran ini adalah Collaborative Problem SoLving Oashylam model ini bersamaan dengan membaca dan berdiskusinya anak-anak

kejadian membaca itu sendiri telah menjadi materi pengajaran Selama

pengajaran berlangsung anak-anak memperoleh kesempatan untuk bershy

interaksi dengan anak lain ketika mereka memproses teks secara strategis

Selama diskusi memahami teks ini anak-anak menggunakan strategi yangbervariasi

Bagaimanapun pengajaran implisit perlu dilengkapi dengan pengshyajaran eksplisit mengenai strategi pemahaman Pengajaran ekspJisit ini

menyediakan kesempatan bagi guru untuk lebih mempengaruhi lingkungshy

an belajar dan pengajaran itu sendiri (Almasi 2(03) Menurut Almasi meshy

tode yang perlu dilakukan dalam pengajaran ini guru mengidentifikasi

tujuan pelajaran serta menjelaskan mencontohkan dan membimbing lashy

tihan untuk membantu murid mencapai tujuan tersebut Guru perlu seshycara berangsur-angsur mengurangi pengarahan sampai anak-anak mamshypu menjalankan sendiri proses itu

Almasi (2003) mengajukan tiga kategori strategi yang dapat diajarshykan melalui pengajaran ~ksplisit yaitu (1) Strategi mengantisipasi teks

misalnya dengan mengulang dan mengaktifkan pengetahuan yang telah

dimiliki sebelumnya dan mengidcntifikasi struktur teks (2) Strategi meshy

melihara teilts misalnya dengan menciptakan imaji men tal memonitor

pemahaman dengan bertanya pada diri sendiri memperbarui dan mereshy

visi prediksi (3) Strategi pembenahan yaitu strategi yang dilakukan apashybila pembaca tidak memahami apa yang mereka baca Strategi pembenahshy

dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf

58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59

an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh

dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain

Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu

pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy

lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan

Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan

atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan

kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy

pilkan tampilan tertentu atau tes

Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu

dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy

malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak

rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru

pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak

guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid

mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya

ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)

Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy

terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy

tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik

SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal

an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan

menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa

yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot

lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)

Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai

stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu

Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari

manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan

sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy

nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy

patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna

PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang

berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy

alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara

optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan

mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)

Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya

para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar

anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula

Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy

ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler

(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy

mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman

Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy

bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah

dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan

apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka

dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang

IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah

60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

~

PENUTUP

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan

keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy

kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy

mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak

- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan

signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan

Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy

tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy

diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian

lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy

patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan

memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy

ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy

tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan

perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan

lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas

Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy

ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran

Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk

menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang

lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy

berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy

monitor pemahamannya

Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy

diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang

terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan

memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam

pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy

wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy

baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis

Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy

- kelika orang

Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61

tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l

haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy

tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu

kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya

anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya

perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca

DAFTAR PUSTAKA

Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press

Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy

truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58

Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve

reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233

Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy

grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176

Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press

Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU

maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA

Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press

Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI

Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin

62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy

ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal

amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah

New Jersey Lawrence Erlbaum Associates

Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading

comprehension strategies to students with learning disabilities A

review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l

Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy

ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading

Malden MA Blackwell Publishers

Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology

Press

Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural

features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson

(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey

Lawrence Erlbaum Associates

I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies

(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy

mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne

Macmillan

McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach

Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell

Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press

Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259

Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy

velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB

Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm

New York The Guilford Press

Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63

Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco

Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL

Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of

individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406

dalam kegiatan-kegiatan luar sekolah pun scperti kegiatan melftasak b lf

58 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

Perkembangan Pemahaman Bac))n I 59

an termasuk membaca ulang memperlambat atau membaca lebih jauh

dan bertanya serta mendiskusikanllya dengan orang lain

Selain kategori pengajaran implisit dan cksplisit di atas anak pedu

pula memperoi eh informasi mcngenai perbedaan strategi yang dapat dishy

lakukan ketika berupaya mencapai tujuan yang berbeda Blachowicz dan

Ogle (2001) misainya membedakan stralegi-strategi pemahaman bacaan

atas strategi membaca untuk informasi membaca fiksi meningkatkan

kosa kata strategi membaca untuk penelitian dan strategi untuk menamshy

pilkan tampilan tertentu atau tes

Dalam membaca untuk mencari informasi hal penting yang perlu

dikembangkan adalah keterikatan (ellgagement) murid dalam teks inforshy

malif Faktor yang terkait dcngan motivasi ini waiaupun memang tidak

rnudah dilakukan telah terbukti berhasil dikembangkan oleh para guru

pengguna strategi tertentu Menurut Balchowicz dan Ogle (2001) banyak

guru menemukan penggunakan unit yang terintegrasi memotivasi murid

mempelajari teks informatif Dalam unit yang terintegrasi ini misalnya

ada dua unit yang terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA)

dan 2 unit yang terkail dengan pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS)

Mlialui intcgrasi ini anak diberi kesempatan untuk mengembangkan keshy

terampilan dan strategi untuk membaca informasi ketika mereka termoshy

tivasi untuk belajar mengcnai suatu topik atau konsep yang menarik

SelanjutT1ya pengenalan gambaran ekstemal dari teks dan pengenal

an gambaran intemal teks sangat bermanfaat Strategi membaca dengan

menggunakan kcrtas kerja KWL (Knaw-apa yang telah cliketahui What-apa

yang ingin diketahui dan Lcarn-apa yang dipelajari dan masih ingin dikemiddot

lahui) tabel penyeliclikan pengajaran resiprokal mempertanyakan pengamiddot rang dan hal-hal umum juga sangat bermanfaat (Blachowicz amp Ogle ZOOl)

Blachowicz dan Ogle (2001) juga memberikan gambaran mengenai

stralegi membaca untuk kepcntingan menampilkan perfomu terlentu

Pemakaian stra tegi ini misalnya ketika daJam bekerja individu dihada-l kan pada tugas yang perIu ditampilkannya dan dia hams m empelajari

manual tertulis untuk menampilkannya Bukan hanya dalam pekerjaan

sepeda atau merakit benda anak sering kali harus mempeLajari buku Il1dshy

nual sebcIum ia membuatnya Dalam hal ini Blachowicz dan Ogle (200J) memberikan saran untuk bimbingan dasar Perlama menyediakan kcscmshy

patan bagi anak untuk membaca materi itu serta kesempatan bagi guru dan murid sarna-sarna membaeanya Kedua memberikan kesempatan unshytuk membaca dan menciptakan produk yang sarna

PerIu dieatat bahwa seorang pembaca perlu menerapkan strategi yang

berbeda dalam membaea Strategi-strategi ini dapat dipelajari apabUa pemshybaca diberikan kisaran teks dan tugas membaca yang luas Tanpa mengshy

alami situasi-situasi yang memerlukan stralegi membaca tertentu secara

optimal pembaca tidak memiliki alasan untuk memperluas straJcgi dan

mempraktekkan keterampilannya (Carr Brown Vavrus amp Evans 1990)

Dengan demikian pengajaran pemahaman membaca memerlukan upaya

para pengajar dalam mengakses berbagai maeam dan ragam teks agar

anak memperoleh pengalaman yang bervariasi serta mengembangkan strategi yang bervariasi pula

Uraian pengajaran strategi di atas merupakan uraian detail dari pengshyajaran pemahaman baeaan Singkatnya apabUa dikaitkan dengan teori meshy

ngenai perkembangan pemahaman bacaan yang diajukan oleh Siegler

(1986) maka cara utama yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keshy

mampuan pemahaman baeaan adalah meningkatkan pengetahuan anak dan meningkatkan kemampuan anak untuk memantau pemahaman

Pertama meningkatkan isi pengetahuan anak Pengenalan terhadap pentingnya isi pengetahuan yang perlu diingat dan dipclajari akan memshy

bantu anak mcngorganisasikan apa yang mereka baca dengan cara yang lebih berarti (Siegler 1986) Cara kedua menurut Siegler (1986) adalah

dengan memantau pemahaman Anak yang lebih tua (misalnya yang dushyduk di sekolah menengah) dapat sangat lerban lu m emahami bacaan

apabila diberikan pengajaran bagaimana memanta u pemaha man mereka

dengan cara merangkum mengklarifikasi mempertanyakan dan mengshyantisipasi kejadian yang akan datang

IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah

60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

~

PENUTUP

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan

keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy

kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy

mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak

- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan

signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan

Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy

tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy

diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian

lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy

patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan

memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy

ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy

tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan

perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan

lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas

Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy

ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran

Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk

menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang

lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy

berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy

monitor pemahamannya

Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy

diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang

terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan

memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam

pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy

wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy

baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis

Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy

- kelika orang

Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61

tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l

haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy

tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu

kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya

anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya

perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca

DAFTAR PUSTAKA

Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press

Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy

truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58

Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve

reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233

Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy

grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176

Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press

Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU

maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA

Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press

Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI

Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin

62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy

ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal

amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah

New Jersey Lawrence Erlbaum Associates

Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading

comprehension strategies to students with learning disabilities A

review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l

Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy

ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading

Malden MA Blackwell Publishers

Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology

Press

Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural

features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson

(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey

Lawrence Erlbaum Associates

I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies

(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy

mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne

Macmillan

McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach

Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell

Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press

Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259

Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy

velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB

Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm

New York The Guilford Press

Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63

Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco

Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL

Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of

individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406

IIlhi pemahaman bacaan faktor mana yang bennasalah

60 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

~

PENUTUP

Secara umum dapat dikatakan bahwa pemahaman bacaan merupakan

keterampilan kognitif yang perlu dilatih Walaupun sejalan dengan pershy

kembangannya - anak akan memiliki lebih banyak pengalaman yang keshy

mudian akan menambah perbendaharaan pengetahuan dan strategi anak

- perkembangannya dalam kemampuan memahami bacaan tidak akan

signifikan apabila tidak disertai upaya-upaya khusus dari lingkungan

Lingkungan perlu mengajarkan mencontohkan dan memberikan lashy

tihan terhimbing serta memberikan kesempatan untuk menerapkan senshy

diri strategi-strategi kognitif dalam memahami bacaan Dengan demikian

lingkungan khususnya sekolah perlu menyediakan kesempatan-kesemshy

patan yang luas dan fasilitas bagi anak untuk meningkatkan kemampuan

memahami bacaan Berikan anak beragam bacaan yang memerlukan beshy

ragam strategi untuk memperbanyak perbendaharaan strategi dan melashy

tih keterampilan yang diperlukan Dalam hal ini tugas yang diberikan

perlu tercncana terintegrasi dan mengundang keterikatan anak dengan

lingginya tingkat kegunaan dan keberartian dari tugas

Sd ain itu justru karena keterampilan membaca berubah sejalan deshy

ng lJ1 Jll~ningk-ltnya usia dan pengalaman maka sejalan dengan anjuran

Saarnio dan kawan-k-Iwan (1990) metode pengajaran perlu berubah untuk

menstimulasi keterarnpilan berpikir yang baru dan keterlibatan anak yang

lcbih tinggi dalam membaca Anak yang lebih tua akan lebih mudah dishy

berik-ln pengajaran langsung mengenai pemahaman bacaan dan cara meshy

monitor pemahamannya

Pemahaman bacaan bukanlah suatu keterampilan yang berdiri senshy

diri melainkan melibatkan suatu keterampilan yang lebih kompleks yang

terdiri atas berbagai komponen dan dipengaruhi berbagai faktor Dengan

memahami komponen-komponen keterampilan yang diperlukan dalam

pemahaman bacaan sebaga1lnana diungkapkan Saamio dan kawan-k-Ishy

wan (1990) masalah yang dialami anak yang mengalami kesulitan memshy

baca akan dapat lebih mudah digambarkan dan dianalisis

Demikian pula dengan memahami faktor-faktor yang mempengashy

- kelika orang

Perkem blIlgan Pcmahaman Bacnan I 61

tua atau guru menghadapi anak yang rnengalami masalah dalaiH pl11l

haman bacaan - akan dapat dianalisis rerlu dicatat bahwa sebelum dishy

tuntut untuk bisa memahami suatu bacaan perlu dipastikan lebih dulu

kemampuan seorang anak dalam dekoding dan mengingat Selanjutnya

anak perlu ctiberikan kisaran luas dari bacaan yang selain memperkaya

perbendaharaan kata dan perbendaharaan struktur tes juga memperkashyya strategi yang dapat digunakan dalam proses membaca

DAFTAR PUSTAKA

Almasi IF (2003) Teach ing Strategic Processes in Reading New York The Guilford Press

Armbruster B B amp Gudbrandsen B (1986) Reading comprehension insshy

truction in sodal studies Reading Research Quarterly 21(1) 36 - 58

Bakken JP amp Whedon CK (2002) Teaching text structure to improve

reading comprehension InterventiOIl in School and Clinic 37(4) 229shy233

Berkowitz SJ (1986) Effects of instruction in text organization on sixthshy

grad students memory for expository reading Reading Research Quarterly 21 (2) 161 - 176

Blachowicz CLZ amp Ogle D (2001) Reading Comprehension Strategies for Independent Learners New York Guilford Press

Carr TH Brown TL Vavrus LG amp Evans MA (1990) Cognitive skiU

maps and cognitive skills profiles Componential analysis of indivishydual differences in childrens reading efficiency TH Carr amp BA

Levy (peny) Reading and its development San Diego Academic Press

Chall J5 (1983) Stages of Reading Dpound7Jciopment New York McGraw-HilI

Cipolla CM (1969) LiterflClj and Development in the West Harmondsworth Penguin

62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy

ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal

amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah

New Jersey Lawrence Erlbaum Associates

Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading

comprehension strategies to students with learning disabilities A

review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l

Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy

ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading

Malden MA Blackwell Publishers

Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology

Press

Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural

features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson

(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey

Lawrence Erlbaum Associates

I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies

(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy

mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne

Macmillan

McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach

Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell

Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press

Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259

Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy

velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB

Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm

New York The Guilford Press

Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63

Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco

Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL

Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of

individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406

62 I Dari Anak Sampai Usia Lanjut

bull Foster P amp Purves A (1984) Literacy and society with particular referenshy

ce to non-Westernworld In R Barr amp M L Kamil amp P Mosenthal

amp P D Pearson CEds) Handbook of Reading Research (Vol 2) Marwah

New Jersey Lawrence Erlbaum Associates

Gersten R Fuchs LS Williams JP amp Baker S (2001) Teaching reading

comprehension strategies to students with learning disabilities A

review of research Review of Edllcational Research 71 (2) 279-32l

Gough PB amp Wren S (1999) Constructing meaning the role of decodshy

ing R Beard (Peny) Reading Development and the Teaching of Reading

Malden MA Blackwell Publishers

Harley TA (2001) The Psychology of Language New York Psychology

Press

Heath SB (1984) The sense of being literate historical and cross-cultural

features R Barr amp ML Kamil amp P Mosenthal amp po Pearson

(Peny) Handbook of Reading Research (Vol 2) Mahwah New Jersey

Lawrence Erlbaum Associates

I 11l C (2()())) eyber-schooling and technological change multiliteracies

(or new limes In B Cope amp M Kalantzis (Eds) Multiliteracies Liteshy

mcy lmrnil1g and the Desl71 of Social Futures South Melbourne

Macmillan

McShane ] (1991) GJgnitive Development an Tnformation Processing Approach

Oxford England Cambridge Mass Basil Blackwell

Perfetti cA (1985) Reading Ability New York Oxford University Press

Pressley M (1997) The cognitive science of reading ContemporanJ Educashytiollal Psychology 22247-259

Pressley M (1999) Self-regulated comprehension processing and its deshy

velopmenl through instruction LB Gambrell amp LM Morrow amp SB

Neuman amp M Pressley (peny) Best practices m literacy illsructcm

New York The Guilford Press

Pcrkcm ba ngan Pcrm ham~ n BJ cl ~ n I 63

Saarnio DA Oka ER amp Paris SC (1 S19lJ) J)e vd~)plIlIlI 1 p r l dilll l l ~ lil childrens reading comprehension TIl Cerr amp Il A rLVY (I en Readillg and its DeVelopment San Diego Academic fnss [nco

Siegler RS (1986) Childrens Thinking Englewood Cliffs N] Prentice-HalL

Stanovich KE (1986) Matthew effects in reading Some consequences of

individual differences in the acquisition of literacy Reading Research Quarterly 21 (4) 360-406