Perkembangan & Kepribadian

28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap mahluk hidup atau organisme didunia ini pasti mengalami sebuah siklus rutin yang mana disebut dengan perkembangan. Proses tumbuh kembang yang dimaksud bisa berupa perkembangan secara fisik yang bersifat konkret maupun perkembangan psikis yang bersifat abstrak. Sedangkan kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat, berpikir, dan merasakan, khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Kepribadian mencakup suatu kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki oleh seseorang apabila berhubungan dengan orang lain. Dan konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat mencakup keseluruhannya, namun secara umum yang dimaksud dengan kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang yang membedakan dengan orang lain. Jadi perkembangan kepribadian dasarnya berarti meningkatkan dan perawatan seseorang luar dan dalam diri untuk membawa perubahan positif bagi hidupnya. Setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda yang dapat dikembangkan, dipoles dan disempurnakan, dan peroses ini termaksud juga dengan meningkatkan kepercayaan diri seseorang, memperbaiki komunikasi dan kemampuan bahasa berbicara, menambahkan gaya dan rahmat dengan cara yang terlihat, jadi keseluruhannya bisa juga 1

Transcript of Perkembangan & Kepribadian

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap mahluk hidup atau organisme didunia ini pasti

mengalami sebuah siklus rutin yang mana disebut dengan

perkembangan. Proses tumbuh kembang yang dimaksud bisa berupa

perkembangan secara fisik yang bersifat konkret maupun

perkembangan psikis yang bersifat abstrak. Sedangkan

kepribadian menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang

untuk berbuat, berpikir, dan merasakan, khususnya apabila dia

berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan.

Kepribadian mencakup suatu kebiasaan, sikap, dan sifat

yang dimiliki oleh seseorang apabila berhubungan dengan orang

lain. Dan konsep kepribadian merupakan konsep yang sangat luas,

sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat

mencakup keseluruhannya, namun secara umum yang dimaksud dengan

kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap

seseorang yang membedakan dengan orang lain.

Jadi perkembangan kepribadian dasarnya berarti

meningkatkan dan perawatan seseorang luar dan dalam diri untuk

membawa perubahan positif bagi hidupnya. Setiap individu

memiliki kepribadian yang berbeda yang dapat dikembangkan,

dipoles dan disempurnakan, dan peroses ini termaksud juga

dengan meningkatkan kepercayaan diri seseorang, memperbaiki

komunikasi dan kemampuan bahasa berbicara, menambahkan gaya dan

rahmat dengan cara yang terlihat, jadi keseluruhannya bisa juga

1

disebut dengan penghisappan diri dengan positif, keaktifan, dan

perdamaian.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah diatas, dapat ditarik

rumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan ?

2. Apa saja tugas-tugas perkembangan ?

3. Apa hakekat perkembangan ?

4. Apa saja teori proses dan fase perkembangan ?

5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

manusia ?

6. Apa yang dimaksud dengan kepribadian ?

7. Konsep apa saja yang berhubungan dengan kepribadian ?

8. Unsur-unsur apa saja yang ada dalam kepribadian ?

9. Serta bagaimana pembagian kepribadian ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini, diantaranya yaitu :

1. Untuk mengetahui dari perkembangan itu sendiri !

2. Untuk mengetahui tugas-tugas perkembangan !

3. Untuk mengetahui hakekat dari perkembangan !

4. Untuk mengetahui teori proses dan fase perkembangan !

5. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan

manusia !

6. Untuk mengetahui kepribadian !

7. Untuk mengetahui konsep yang berhubungan dengan

kepribadian !

8. Untuk mengetahui unsur-unsur dalam kepribadian !

2

9. Untuk mengetahui pembagian kepribadian !

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan

Makna dan pengertian perkembangan yang dikemukakan oleh

para ahli sangatlah beragam, tergantung dari konteks dan objek

yang diteliti oleh mereka, tapi satu hal yang pasti perkembangan

merupakan suatu dinamika atau peroses pertumbuhan suatu

organisme kearah yang lebih baik.

Secara umum, perkembangan dapat diartikan sebagai suatu

peroses yang dialami oleh setiap individu yang bersifat

kualitatif dan berhubungan dengan kematangan seseorang bila

ditinjau dari perubahan progesif dan sistematis dalam dirinya

(mahluk hidup). Beberapa ahli yang telah memberikan pendapat

bahwa perkembangan berhubungan dengan psikis mahluk hidup,

diantaranya sebagai berikut :

1) E. B. Harlock, perkembangan adalah serangkaian perubahan

progresif yang terjadi sebagai akibat dari peroses

kematangan dan pengalaman dari terdiri atas serangkaian

perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

2) Akhmad Sudrajat, perkembangan adalah perubahan yang

sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri

individu sejak lahir hingga akhir hayat termaksud dengan

perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat

kedewasaan atau kematangannya.

3) Mc Leod, perkembangan adalah peroses atau tahapan

pertumbuhan kearah yang lebih maju

4

4) Santrok Yussen, perkembangan sebagai pola perkembangan

individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut

sepanjang hayat dan bersifat involusi.

5) Dictionary of Psychology dan The Penguin Dictionary of

Psychology, perkembangan adalah tahapan-tahapan perubahan

yang progresif dan terjadi dalam rentang kehidupan manusia

dan organisme lain tanpa membedakan aspek-aspek yang

terdapat dalam diri organisme-organisme tersebut.

6) Sedangkan menurut Dr. Siti Aminah Soepalarto, perkembangan

adalah suatu peroses yang berlangsung sejak lahir dan

sesudahnya, dimana badan, otak, kemampuan, dan tingkah

lakunya pada usia dini, anak-anak, dan dewasa menjadi lebih

kompleks dan berlanjut dengan kematangan sepanjang hidup.

Berdasarkan pengertian perkembangan menurut para ahli

diatas, maka bisa ditarik benang merahnya perkembangan sebagai “

Perubahan kualitatif pada mutu fungsi organ-organ jasmani

sehingga perkembangan berhubungan dengan penyempurnaan fungsi

psikologis yang disandang oleh organ-organ fisik.

Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu peroses kearah

yang lebih baik atau sempurna dan tidak begitu saja dapat

diulang lagi. Perkembangan menunjuk ada perubahan yang bersifat

tetap dan tidak dapat diputar kembali (Werner, 1969)

Perkembangan juga berkaitan dengan belajar khususnya,

mengenai isi peroses perkembangan, apa yang berkembang yang

berkaitan dengan perilaku belajarnya. Dengan demikian

perkembangan dapat diartikan juga sebagai “ peroses yang kekal

dan tetap yang menuju kearah suatu organisasi pada tingkat

5

integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pemasakkan

dan belajar, seperti yang dikemukakan oleh Monks yang menyatakan

bahwa “perkembangan psikologis merupkan suatu peroses yang

dinamis. Dalam peroses tersebut sifat individu dan sifat

lingkungan menentukan tingkah laku apa yang akan menjadi actual

dan terwujud, (seperti ; 1) tinggi badan pada diri seseorang,

2) berkembangnya daya pikir seseorang, dari masa kanak-kanak

menjadi dewasa, dll).

Konsep perkembangan yang dikemukakan oleh Werner

(1957) secara umumnya, adalah sebagai berikut :

Perkembangan sejalan dengan prinsip ortho genetic, bahwa

perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang

berdiferensiasi sampai ke keadaan dimana diferensiasi,

artikulasi, dan integrasi, meningkat secara bertahap. Peroses

diferensiasi ini diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri

anak, bahwa dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian-

bagiannya menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam

kerangka keseluruhan. Pada anak prasekolah dan taman kanak-kanak

tampak adanya diskontinuitas, sedang pada kelompok umur yang

lebih tinggi sampai dengan mahasiswa menunjukkan kontinuitas.

Sedangkan Nagel (1957) perkembangan merupakan dimana

terdapat struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungsi-

fungsi tertentu, oleh karena itu bilamana terjadi perubahan

struktur baik dalam organisasi maupun dalam bentuk, akan

mengakibatkan perubahan fungsi. Lanjut Spiker (1996),

mengemukakan bahwa ada dua macam pengertian yang harus

dihubungkan dengan perkembangan, yaitu :

6

i. Ortogenetik : Yaitu yang berhubungan dengan perkembangan

sejak terbentuknya

individu yang baru dan seterusnya sampai dengan

dewasa

ii. Filogenetik : Perkembangan dari asal usul

manusia sampai sekarang ini.

Perkembangan perubahan fungsi sepanjang masa hidupnya

menyebabkan perubahan tingkah laku, dan perubahan ini juga

terjadi sejak permulaan adanya manusia. Jadi perkembangan

orthogenetik, mengarah ke suatu tujuan khusus sejalan

dengan perkembangan evolusi yang mengarah kepada

kesempurnaan manusia.

Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Schneirla (1957),

perkembangan adalah perubahan-perubahan progesif dalam

organisasi organisme, dan organisme ini dilihat sebagai sistem

fungsional dan adaptif sepanjang hidupnya. Perubahan-perubahan

progresif ini meliputi dua faktor, yakni kematangan dan

pengalaman.

Rumusan ini lain tentang arti perkembangan yang dikemukakan

oleh Libert, Paulus, serta Straus (Singgih, 1990) yakni

mengemukakan bahwa “ perkembangan adalah peroses perubahan dalam

pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan

interaksi dengan lingkungan ”. jadi perkembangan dapat juga

dilukiskan sebagai “ suatu peroses yang kekal dan tetap yang

menuju kearah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih

7

tinggi, berdasarkan peroses pertumbuhan, kematangan, dan belajar

(Monks, 1984).

1. Tugas-Tugas Perkembangan.

Perkembangan merupakan peroses menggambarkan perilaku

kehidupan sosial psikologi manusia pada posisi yang harmonis

didalam lingkungan masyarakat yang lebih luas dan kompleks. Oleh

Havighurst perkembangan tersebut dinyatakan sebagai tugas yang

harus dipelajari, dijalani, dan dikuasai oleh setiap individu

dalam perjalanan hidupnya, atau dengan perkataan lain perjalanan

hidup manusia di tandai dengan berbagai tugas perkembangan yang

harus di tempuh. Pada jenjang kehidupan remaja, seseorang telah

berada pada posisi yang kompleks, dimana ia telah banyak

menyelesaikan tugas-tugas perkembangan, seperti misal :

(Mengatasi sifat tergantung dengan orang lain, memahami norma

pergaulan dengan teman sebaya atau orang yang lebih dewasa, dan

lain-lain).

Dengan demikian para remaja menjalani tugas mempersiapkan

diri untuk dapat hidup dewasa, dalam artian mampu menghadapi dan

melewati setiap masalah-masalah yang akan menghampirinya, atau

yang disebut juga dengan bertindak dan bertanggung jawab atas

dirinya sendiri. Oleh karena itu tugas perkembangan pada masa

remaja ini dipusatkan pada upaya untuk menanggulangi sikap dan

pola perilaku kekanak-kanakkan.

Tugas perkembangan tersebut oleh Havighurst dikaitkan

dengan fungsi belajar, karena pada hakikatnya perkembangan

kehidupan manusia dipandang sebagai upaya untuk mempelajari

norma kehidupan dan budaya masyarakat agar ia mampu melakukan

8

penyesuaian diri dengan baik dan didalam kehidupan nyata. Oleh

karena itu, jenis tugas perkembangan remaja pada dasarnya

mencakup segala persiapan diri untuk memasuki jenjang dewasa,

yang dimana intinya bertolak dari tugas perkembangan fisik dan

tugas perkembangan sosio-psikologis.

Havighurst (Garisson, 1956) mengemukakan 10 jenis tugas

perkembangan khususnya remaja, diantaranya yaitu :

1) Mencapai hubungan dengan lawan jenisnya secara lebih

memuaskan dan matang.

2) Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial

3) Menerima ke-adab body-nya dan menggunakan secara efektif

4) Mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa

5) Mencapai kebebasan ekonomi

6) Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan

7) Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga

8) Meengembangkan ketrampilan dan konsep intelektual yang

perlu bagi warga negara yang kompeten

9) Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung

jawab secara sosial

10) Mencapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai

pedoman tingkah laku

Tugas-tugas tersebut pada dasarnya tidak dapat dipisahkan

secara pilah, karena remaja itu adalah pribadi yang utuh.

Dilihat dari perkembangan kehidupan secara menyeluruh,

pertumbuhan dan perkembangan dimasa remaja relatif berjalan

secara singkat. Hal ini dapat bertambah sulit bagi remaja yang

sejak masa anak-anak telah memiliki konsep yang mengagungkan

9

penampilan diri pada waktu dewasa nanti Oleh karena itu, tidak

sedikit dan tidak jarang remaja bertingkah kurang baik, dan

kurang tepat.

2. Hakekat Perkembangan

Coba kita perhatikan segala sesuatu yang berada disekitar

kita, baik kehidupan manusia, binatang, tumbuhan, maupun benda-

benda anorganing lainnya pasti kita akan melihat sesuatu hal

yang pasti, yaitu selalu adanya perubahan. Segalanya pasti akan

berubah, lambat atau cepat pertumbuhan maupun perkembangan,

menurut sifat dan kodratnya masing-masing. Semuanya pasti akan

berubah, karena tidak satupun hal yang kekal dan abadi, kecuali

ketidak abadian itu sendiri.

Hal diatas juga berlaku dalam pertumbuhan remaja, secara

psikhopisis. Aspek-aspek yang berkembang dari kehidupan manusia,

yaitu pada hakekatnya manusia adalah mahluk yang hidup dalam

keadaan :

1) Psikhophisis : Manusia adalah mahluk yang hidup dalam

kesatuan dua, secara

jasmaniah, dan rohaniah.

2) Sosio individual : Manusia adalah mahluk yang hidup dalam

kesatuan dua, sosial dan

Individual

3) Culturil religious: Manusia adalah mahluk yang hidup dalam

kesatuan dua, dicipta oleh

(Maha Pencipta) dan mencipta (kebudayaan)

10

Semua sifat itu dan semua aspek tersebut berkembang

seluruhnya secara simultan selama mendapat kesempatan dan sejauh

masih memungkinkan, menurut irama, variasi, dan isinya sendiri-

sendiri.

3. Beberapa Teori Peroses dan Fase Perkembangan

3.1 Teori Peroses Perkembangan

1) Johan Friederischie Herbart

Teori perkembangan yang tertua yang diajukan oleh

psikolog Jerman ini, berpendapat bahwa terjadinya

perkembangan adalah oleh karena adanya unsur-unsur yang

berasosiasi, sehingga sesuatu yang semula yang bersifat

simple (unsur yang sedikit) makin lama makin banyak dan

kompleks. Herbart berpendapat demikian karena, bahwa anak

baru lahir keadaan jiwanya masih bersih, dan sejak alat

indranya dapat menangkap sesuatu yang datang dari luar,

maka alat indra itu mengirimkan gambar atau tanggapan

kedalam jiwanya. Artinya makin banyak tangkapan, makin

banyak pula tanggapan.

2) GESTALT (Wilh WLM Wundt)

Bahwa peroses perkembangan bukan berlangsung dari

sesuatu yang kompleks, melainkan sesuatu yang bersifat

global (menyeluruh tetapi masih samar-samar), makin lama

makin dalam keadaan yang jelas, nampak bagian-bagian

keseluruhan itu.

3) James Mark Baldwin

11

Peroses perkembangan itu adalah peroses sosialisasi

dari sifat individualis, dalam bentuk imitasi yang

berlangsung dengan adaptasi dan seleksi. Adaptasi dan

seleksi berlangsung atas dasar hukum efek (Law of Effect)

tingkah laku pribadi seseorang adalah hasil peniruan

(imitasi)

4) Freudism (Sigmund Freud)

Dalam mengemukakan teorinya, ia menggunakan sebagai

contoh : “ Pada masa bayi, manusia belum bermoral kemudian

sudah memiliki moral secara heterogen, dan akhirnya

memiliki moral dengan norma yang ditetapkan sendiri secara

autonom ” . Peroses pemilikan moral dari heterogen ke

moral autonom ini disebut dengan internalisasi, sebab

norma-norma moral tersebut ditentukan sendiri oleh manusia

dengan menggunakan faktor interennya. Ia menyusun teorinya

atas empat azas, yaitu :

a. Azas biologis

b. Azas ketidak berdayaan

c. Azas keamanan

d. Azas eksplorasi

3.2 Teori Fase perkembangan Aristoteles

Aristoteles membagi fase-fase tersebut menjadi atas

7 tahun, sehingga dari masa anak-anaks sampai dewasa,

terbagi atas 3 septennia, yaitu :

1) 0 – 7 tahun = Masa kanak-kanak

12

2) 7 – 14 tahun = Masa anak sekolah

3) 14 – 21 tahun= Masa pubertas

Masa peralihan antara masa anak sekolah sampai masa

pubertas, dinamakan masa pueral. Masa ini berlangsung dari

umur 12 sampai umur 14 tahun. Dan sifat-sifat fase ini

adalah, sebagai berikut :

1) Tidak mau diperlakukan sebagai anak lagi

2) Mulai akan sadar dengan akan dirinya sendiri

3) Pemberani

4) Dinamis

5) Berbicara dan berbuat serba keras

6) Gemar mengusik dan bertengkar

7) Ingin selalu dikagumi

8) Mulai melakukan sosialisasi eksploratif

9) Ingin mendapatkan penghargaan

Masa pubertas itu berlangsung :

a. Masa Pra-pubertas :

Bagi anak wanita : 12 – 13 tahun

Bagi anak laki-laki : 13 – 14 tahun

b. Masa Pubertas :

Bagi anak wanita : 13 – 18 tahun

Bagi anak laki-laki : 14 – 18 tahun

c. Masa Adolesen :

Bagi anak wanita : 18 – 21 tahun

Bagi anak laki-laki : 19 -23 tahun

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Manusia

13

Secara umum perkembangan manusia selalu dipengaruhi oleh

faktor luar dan faktor dalam, indogen dan extrogen, exteren dan

interen.

K. H. Dewantara, dalam hal ini menggunakan istilah faktor

ajar bagi faktor exteren atau exogen dan istilah dasar untuk

faktor indogen atau faktor interen. Pendapat terakhir yang

sampai sekarang ini dapat diterima oleh orang banyak pun masih

merupakan suatu teori, yakni teori yang dikemukakan oleh seorang

psikolog jerman bernama William Stern. Dalam hal ini ia

berpendapat bahwa, apabila kedua faktor tersebut masing-masing

digambarkan sebagai garis yang bertemu pada suatu titik dan

membentuk sudut tertentu, maka titik itu dapat digambarkan

sebagai pribadi seseorang, garis datar sebagai faktor dasar, dan

garis lain sebagai faktor ajar, maka peribadi orang tersebut

akan berkembang melalui garis diagonal yang dapat dibuat dalam

jajaran genjang dari kedua garis tersebut.

Dalam menerima teori itupun kita harus sependapat bahwa :

1) Tiap-tiap orang membawa faktor dasar yang tidak sama

2) Tiap-tiap orang, tidak selalu dalam faktor exteren yang

sama pula

3) Tiap-tiap sudut, yang dibentuk oleh kedua garis tersebut

pun tidak sama pula

Hal ini dibuktikan dengan suatu contoh, bahwa sekalipun

ada dua anak kembar dari satu telur, yang berkembang dari

lingkungan yang sama, namun dengan adanya insident diantara

keduanya membuat yang satu mengalami patah kaki dan satunya lagi

normal, maka akan mengalami peribadi yang berlainan. Yang

14

mengalami patah kaki akan menjadi seorang yang introvert dalam

pertumbuhannya, sedangkan yang satunya lagi yang normal akan

menjadi seorang yang extrovert.

Hal ini terjadi karena yang mengalami patah kaki menjadi

seorang remaja, karena cacatnya merasa rendah diri, kemudian

sering menyendiri, mengasingkan diri dari orang banyak, dan lain

sebagainya. Sebaliknya yang normal tadi tumbuh menjadi pemuda

yang garang, suka mengembara/ jalan-jalan, dan lain sebagainya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan diantaranya,

yaitu :

1) Faktor Pembawaan : Pada waktu lahir anak membawa

kemungkinan untuk

merealisasi potensi yang ada pada anak

2) Faktor Lingkungan : Alam sekitar merupakan tempat

manusia hidup, dan

hubungannya dengan alam sekitar tersebut,

kita atau orang disekitar alam tersebut

akan menunjukkan reaksi.

3) Kemauan bebas/ Ego : Baru mengambil peranan pada suatu

taraf perkembangan

tertentu, bila yang bersangkutan telah

mengetahui perbedaan antara baik dan buruk

4) Takdir/ Nasib : Masa atau periode, atau kejadian penting

yang dialami pada

Suatu ketika, turut menentukan perkembangan

hidup seseorang.

15

16

B. Kepribadian

Kata “kepribadian” (Personality) sesungguhnya berasal dari

kata latin yaitu persona. Pada mulanya, kata persona ini

menunjukkan pada topeng yang biasa digunakan oleh pemain

sandiwara di zaman Romawi dalam memainkan peranan-peranannya.

Pada saat itu, setiap pemain memainkan peranannya masing-masing

sesuai dengan topeng yang dikenakannya. Lambat laun, kata

(Personality) berubah menjadi satu istilah yang mengacu pada

gambaran social tertentu yang diterima oleh individu dari

kelompok atau masyarakatnya, kemudian individu tersebut

diharapkan bertingkah laku sesuai dengan social (peran) yang

diterimanya (Koswara, 1991:10).

Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat

yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Beberapa

pengertian kepribadian, yang dikemukakan oleh para ahli

diantaranya sebagai berikut :

1) G.W.Allport

Kepribadian adalah suatu organisasi psiko-fisik yang

dinamis dalam diri individu, yang menentukan tingkah laku

yang khas (unik) dari orang tersebut.

2) R.B. Cattell

Kepribadian adalah sesuatu yang memungkinkan kita untuk

meramalkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang dalam

situasi tertentu.

3) A. Adler

17

Kepribadian adalah gaya hidup individu, atau cara yang

khas dari individu tersebut dalam berespons terhadap masalah-

masalah hidup.

4) J.P. Chaplin

Kepribadian adalah integrasi dari sifat-sifat tertentu

yang dapat diselidiki dan dijabarkan, untuk menyatakan

kualitas yang unik dari individu.

Dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai

berikut:

Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri

dari aspek psikis, seperti inteligensi, sifat, sikap,

minat, cita-cita, dan lainnya. Serta aspek fisik, seperti :

bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dan lainnya.

Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan

lingkungannya yang mengalami perubahan secara terus-

menerus, dan terwujudlah pola tingkah laku yang khas atau

unik.

Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami

perubahan, tetapi dalam perubahan tersebut terdapat pola-

pola yang bersifat tetap.

Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang

ingin dicapai oleh individu.

Sedangkan pengertian kepribadian secara umum adalah sebagai

berikut:

( Kepribadian adalah sesuatu yang menggambarkan cirri khas (keunikan) dari

seseorang, yang membedakan orang tersebut dari orang lain ).

18

Dalam penelitian kepribadian, terdapat berbagai istilah,

seperti motif, sifat, dan temperamen, yang menunjuk kekhasan

permanent pada perseorangan (Berry, et al., 1999 :141). Allport

mendefinisikan kepribadian sebagai : “ organisasi-organisasi

dinamis dari system-sistem psikofisik dalam individu yang turut

menentukan cara-caranya yang unik dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungannya “ .

1. Konsep Yang Berhubungan Dengan Kepribadian

Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek

kepribadian, yang di dalamnya mencakup :

Karakter : Konsenkuen tidaknya dalam mematuhi etika

perilaku atau

konsisten atau tidaknya dalam memegang

pendirian atau pendapat

Temperamen : Disposisi reaktif seseorang, atau cepat

lambatnya mereaksi

Terhadap rangsangan-rangsangan yang datang

dari lingkungan.

Sikap : Sambutan terhadap objek yang bersifat

positif, negatif atau

ambivalen

Stabilitas Emosi : Kadar kestabilan reaksi emosional

terhadap rangsangan dari

Lingkungan.

Responsibilitas : Kesiapan untuk menerima resiko dari

tindakan atau perbuatan

19

yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko

secara wajar atau melarikan diri dari resiko

yang dihadapi (tanggung jawab)

Sosiabilitas : Disposisi pribadi yang berkaitan dengan

hubungan interpersonal.

Seperti sifat pribadi yang terbuka atau

tertutup dan kemampuan untuk berkomunikasi

dengan orang lain.

2. Unsur Dalam Kepribadian

Unsur-unsur dalam kepribadian ada tiga, meliputi :

1) Pengetahuan

Pengetahuan merupakan unsur-unsur yang mengisi akal

dan alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia

terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui panca

indranya, yang masuk keberbagai sel di bagian-bagian

tertentu dari otaknya. Dan di dalam otak tersebutlah,

semuanya diperoses menjadi susunan yang dipancarkan oleh

individu ke alam sekitar. Didalam psikologi, hal tersebut

dikenal sebagai “ persepsi ” yaitu : “ Seluruh peroses akal

manusia yang sadar ”.

Adakalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali

menjadi suatu pengambaran berfokus tentang lingkungan yang

mengandung bagian-bagian penggambaran yang terfokus yang

terjadi karena pemusatan secara lebih intensif, didalam

pandangan psikologi biasanya disebut dengan “ Pengamatan”.

20

2) Perasaan

Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga

mengandung berbagai macam perasaan, sebaliknya dapat juga

digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal yang

buruk atau mendengar suara yang tidak menyenangkan.

Persepsi-persepsi seperti itu dapat menimbulkan dalam

kesadaranya perasaan negatif.

Perasaan, disamping segala macam pengetahuan agaknya

juga mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam

hidupnya. Perasaan adalah suatu keadaan dalam kesadaran

manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadaan

yang positif atau negatif.

3) Dorongan Naluri

Kesadaran manusia mengandung berbagai perasaan lain

yang tidak ditimbulkan karena dipengaruhi oleh

pengetahuannya, tetapi karena memang sudah terkandung di

dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai naluri.

Dan kemauan yang sudah merupakan naluri disebut“dorongan”.

Ada 7 macam dorongan naluri:

i. Dorongan untuk mempertahankan hidup

ii. Dorongan seks

iii. Dorongan untuk berupaya mencari makanan

iv. Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesama

manusia

v. Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya

vi. Dorongan untuk berbakti

21

vii. Dorongan akan keindahan

3. Pembagian Kepribadian

Pada dasarnya setiap orang mempunyai kepribadian yang

berbeda satu sama lainnya, penelitian mengenai kepribadian

manusia sudah dilakukan oleh para ahli sejak dulu kala. Seperti

halnya Paul Gunadi membagi tipe kepribadian seseorang menjadi

empat jenis, yaitu :

1) Tipe Sanguin

Tipe ini mempunyai banyak kekuatan, bersemangat,

mempunyai gairah hidup, bisa membuat lingkungannya gembira,

senang. Tapi kelemahannya adalah cenderung impulsif,

bertindak sesuai emosinya atau keinginannya. Jadi orang

dengan kepribadian sanguin mudah sekali dipengaruhi oleh

lingkungannya dan rangsangan-rangsangan dari luar dirinya.

Dia kurang bisa menguasai diri atau penguasaan dirinya lemah.

Dalam buku milik Tim LaHaye, orang-orang sanguin cenderung

mudah jatuh ke dalam pencobaan, karena godaan dari luar bisa

begitu memikatnya, dan dia bisa masuk terperosok ke dalamnya.

2) Tipe Flegmatik

Tipe ini adalah orang yang cenderung tenang dan dari

luar cenderung tidak beremosi. Dia tidak menampakkan emosi

misalnya, sedih atau senang. Jadi naik turun emosinya tidak

nampak dengan jelas. Orang ini cenderung bisa menguasai

dirinya dengan cukup baik dan introspektif sekali, memikirkan

ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan masalah-

22

masalah yang terjadi di sekitarnya. Jadi dia adalah seorang

pengamat yang kuat, penonton yang tajam dan juga seorang

pengkritik yang berbobot. Kelemahannya adalah cenderung mau

ambil mudahnya, tidak mau susah. Kelemahannya ini membuat dia

jadi orang yang kurang mau berkorban bagi yang lain. Maka

salah satu hal yang perlu ditingkatkan dalam dirinya adalah

kemurahan hati. Karena dia cenderung menjadi orang yang

egois.

3) Tipe Melankolik

Orang yang melankolik adalah orang yang terobsesi

dengan karya yang paling bagus, yang paling sempurna,

mengerti estetika keindahan hidup ini dan perasaannya sangat

kuat, sangat sensitif. Kelemahan orang melankolik adalah

orang-orang yang mudah sekali dikuasai oleh perasaan.

Perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan

yang murung. Tidak mudah bagi orang melankolik itu untuk

terangkat, untuk senang, atau tertawa terbahak-bahak.

4) Tipe Kolerik

Seorang kolerik berorientasi pada pekerjaan, dan pada

tugas. Dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin kerja

yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan

tugas dengan setia dan bertanggung jawab dengan tugas yang

diembannya. Kelemahan orang kolerik adalah kurangnya

kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain, belas

kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga minim, karena

perasaannya kurang bermain.

23

Lain halnya dengan Paul Gunadi, Eduard Spranger ahli ilmu

jiwa dari Jerman, mencoba mengadakan penyelidikan kepribadian

manusia dengan cara lain. Ia mengadakan penggolongan tipe

manusia berdasarkan sikap manusia itu terhadap nilai kebudayaan

yang hidup di dalam masyarakat. Nilai kebudayaan itu di baginya

menjadi enam golongan, yaitu : politik, ekonomi, social, seni,

agama, dan teori. Berdasarkan hal tersebut, ia membagi

kepribadian manusia menjadi enam golongan, yaitu :

i. Manusia politik : Orang bertipe politik ini memiliki

sifat suka menguasai orang lain.

ii. Manusia ekonomi : Yakni, suka bekerja dan mencari

untung merupakan sifat-sifat yang

paling dominan pada tipe oang ini.

iii. Manusia social: Orang bertipe social memiliki sifat-sifat

suka mengabdi dan

berkorban untuk orang lain.

iv. Manusia seni. : Jiwa orang yang bertipe ini, selalui

dipengaruhi oleh nilai-nilai

keindahan.

v. Manusia agama.: Bagi mereka yang lebih penting dalam hidup

ialah mengabdi

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

vi. Manusia teori : Sifat-sifat manusia ini antara lain suka

berfikir, berfilsafat, dan

mangabdi pada ilmu.

24

25

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa,

perkembangan dan kepribadian adalah sesuatu hal yang saling

berhubungan didalam diri pribadi masing-masing insan manusia.

Dimana “ Perkembangan menunjuk pada suatu peroses

manusia kearah yang lebih baik atau sempurna dan tidak begitu

saja dapat diulang lagi. Perkembangan menunjuk ada perubahan

yang bersifat stagnan dan tidak dapat diputar kembali. Sedangkan

“ Kepribadian adalah organisasi-organisasi dinamis dari sistem-

sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-

caranya yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya

“.

Sedangkan perkembangan sosial merupakan, pencapaian

kematangan dalam hubungan sosial. Kemampuan sosial anak

merupakan diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman

bergaul atau bersosial dengan orang dilingkungannya.

B. Saran dan Kritik

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran

serta kritik dari rekan-rekan mahasiswa dan kepada dosen

pembimbing khususnya, yang bersifat membangunan untuk

kesempurnaan makalah ini kedepannya. Dan atas kebijaksanaan para

pembaja, penulis mengucapkan terimakasih.

26

27