PERANCANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL COOPERATIVE...

10
PERANCANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL COOPERATIVE LEARNING (CL) Iwan Sonjaya, Kuspriyanto, Aciek Ida Wuryandari, Laboratorium Sistem Kendali dan Komputer Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung [email protected] , [email protected] , [email protected] In the effort increasing quality of education to result graduate which high grade quality and acceptable in industrial and business environment, required the improvement of quality both facilities and teacher, but then improvement of facilities and teachers disproportionate with growth of students. Lack of interaction between teacher and student in consequence of restrictiveness facilities and time of interaction became main restrictiveness, one alternative solution to overcome by using web based learning system, besides need to develop learning model of cooperative learning to prepare the graduation who have the ability of hard skill and soft skill as according to demand industrial and business environment. Step of design is literature study, requirement analysis, prototyping design , implementation of prototyping and testing of prototyping with UML modeling system.. By the using the facility of web domain as maximum as possible, learning using model of web cooperative learning is expected to increase the motivation and collaboration in learning activity so the improvement of ability of hard skill and soft skill can be reached. Keywords: web based learning, cooperative learning, soft skill 1. Pendahuluan Perkembangan internet dalam beberapa tahun terakhir ini memungkinkan dunia pendidikan saat ini untuk memanfaatkan teknologi internet dalam proses pembelajaran, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)dalam upaya meningkatkan mutu dan layanan pendidikan guna menghasilkan lulusan yang berkualitas dan terserap dalam dunia usaha/dunia industri (DU/DI), diperlukan peningkatan kualitas dan kuantitas dari sarana dan prasarana serta pengajar, tetapi peningkatan jumlah sarana dan pengajar tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah pelajar ehingga waktu dan tenaga yang dialokasikan oleh pengajar kepada pelajarnya semakin terbatas [22] , secara otomatis peningkatan kualitas pendidikan yang diharapkan tidak akan tercapai. Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar serta keterbatasan ruang dan waktu menjadi kendala utama. Untuk itu perlu ada metoda lain yang dapat menangani kondisi tadi. Salah satunya sistem pembelajaran atau dengan menggunakan teknologi internet. Proses pembelajaran dengan menggunakan teknologi internet tetap mengacu kurikulum SMK yang berlaku saat ini. Salah satu unsur utama yang harus ada dalam pembelajaran menggunakan internet adalah adanya interaksi antara siswa dengan guru. Interaksi dapat berlangsung dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di internet, tetapi sistem dan pembelajaran yang digunakan umumnya masih mengacu pada sistem pembelajaran dengan model pembelajaran yang berpusat pada pengajar/guru

Transcript of PERANCANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL COOPERATIVE...

PERANCANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL COOPERATIVE LEARNING (CL)

Iwan Sonjaya, Kuspriyanto, Aciek Ida Wuryandari, Laboratorium Sistem Kendali dan KomputerSekolah Teknik Elektro dan Informatika

Institut Teknologi Bandung

[email protected], [email protected], [email protected]

In the effort increasing quality of education to result graduate which high gradequality and acceptable in industrial and business environment, required theimprovement of quality both facilities and teacher, but then improvement offacilities and teachers disproportionate with growth of students. Lack ofinteraction between teacher and student in consequence of restrictivenessfacilities and time of interaction became main restrictiveness, one alternativesolution to overcome by using web based learning system, besides need to developlearning model of cooperative learning to prepare the graduation who have theability of hard skill and soft skill as according to demand industrial andbusiness environment. Step of design is literature study, requirement analysis,prototyping design , implementation of prototyping and testing of prototyping withUML modeling system.. By the using the facility of web domain as maximum aspossible, learning using model of web cooperative learning is expected toincrease the motivation and collaboration in learning activity so the improvementof ability of hard skill and soft skill can be reached.

Keywords: web based learning, cooperative learning, soft skill

1. PendahuluanPerkembangan internet dalam beberapatahun terakhir ini memungkinkan duniapendidikan saat ini untuk memanfaatkanteknologi internet dalam prosespembelajaran, Sekolah Menengah Kejuruan(SMK)dalam upaya meningkatkan mutu danlayanan pendidikan guna menghasilkanlulusan yang berkualitas dan terserapdalam dunia usaha/dunia industri(DU/DI), diperlukan peningkatankualitas dan kuantitas dari sarana danprasarana serta pengajar, tetapipeningkatan jumlah sarana dan pengajartidak sebanding dengan pertumbuhanjumlah pelajar ehingga waktu dan tenagayang dialokasikan oleh pengajar kepadapelajarnya semakin terbatas[22], secaraotomatis peningkatan kualitaspendidikan yang diharapkan tidak akan

tercapai. Kurangnya interaksi antarapengajar dan pelajar serta keterbatasanruang dan waktu menjadi kendala utama.Untuk itu perlu ada metoda lain yangdapat menangani kondisi tadi. Salahsatunya sistem pembelajaran atau denganmenggunakan teknologi internet. Prosespembelajaran dengan menggunakanteknologi internet tetap mengacukurikulum SMK yang berlaku saat ini.Salah satu unsur utama yang harus adadalam pembelajaran menggunakan internetadalah adanya interaksi antara siswadengan guru. Interaksi dapatberlangsung dengan memanfaatkanfasilitas yang ada di internet, tetapisistem dan pembelajaran yang digunakanumumnya masih mengacu pada sistempembelajaran dengan model pembelajaranyang berpusat pada pengajar/guru

(teacher centered learning) yang lebihbersifat searah seperti pada sistempembelajaran tatap muka dikelas,sehingga siswa kurang dipacu untuklebih aktif menggali materi pelajaranyang ada, selain itu di SMK saat ini,model pembelajaran yang digunakan olehpara guru umumnya masih banyakmenggunakan model pembelajarankompetisi dan individual untuk memacupara siswanya dalam proses pembelajaransehingga para siswa akan salingbersaing dan saling mengalahkan teman.Disatu sisi ini hal ini sangat posistifsehingga siswa terpacu menjadi yangterbaik, namun sisi negatifnya adalahsiswa tidak mempunyai social skill dankurang dapat menghargai perbedaan antarsiswa serta toleransi, sementara siswaSMK yang setelah lulus dipersiapkanuntuk memasuki dunia kerja, dimanadalam dunia kerja tidak hanya dituntutkemampuan “hard skill” saja tetapi perlujuga “soft skill” seperti kemampuanbekerjasama dalam tim danberkomunikasi. Sehingga perlu kiranyadirancang sistem pembelajaran berbasisweb yang memasukan unsur-unsur modelcooperative learning.

2. Tinjauan E-Learning 2.1 Pengertian e-learningBanyak pakar yang menguraikan definisie-learning dari berbagai sudut pandang.Definisi yang sering digunakan banyakpihak adalah sebagai berikut.a. E-learning merupakan suatu jenis

belajar mengajar yang memungkinkantersampaikannya bahan ajar ke siswadengan menggunakan media internet,intranet atau media jaringankomputer lain [Hartley, 2001].

b. E-learning adalah sistem pendidikanyang menggunakan aplikasi elektronikuntuk mendukung belajar mengajardengan media internet, jaringankomputer, maupun komputer standalone[LearnFrame.Com, 2001].

Dari definisi tersebut dapatdisimpulkan bahwa sistem atau konseppendidikan yang memanfaatkan teknologi

informasi dalam proses belajar mengajardapat disebut sebagai suatu e-learning.Keuntungan menggunakan e-learningdiantaranya : menghemat waktu proses belajarmengajar,

mengurangi biaya perjalanan, menghemat biaya pendidikan secarakeseluruhan (infrastruktur,peralatan, buku),

menjangkau wilayah geografis yanglebih luas,

melatih pelajar lebih mandiri dalammendapatkan ilmu pengetahuan.

2.2 Manfaat Internet sebagai MediaPendidikan

Teknologi internet hadir sebagai mediayang multifungsi. Komunikasi melaluiinternet dapat dilakukan secarainterpersonal (misalnya e-mail danchatting) atau secara masal, yangdikenal one to many communication(misalnya mailing list). Internet jugamampu hadir secara real time audio visualseperti pada metoda konvensionaldengan adanya aplikasi teleconference.Berdasarkan hal tersebut, makainternet sebagai media pendidikanmampu menghadapkan karakteristik yangkhas, yaitua. sebagai media interpersonal danmassa,b. bersifat interaktif,c. memungkinkan komunikasi secarasinkron maupun asinkron.

Karakteristik ini memungkinkan pelajarmelakukan komunikasi dengan sumberilmu secara lebih luas biladibandingkan dengan hanya menggunakanmedia konvensional.Teknologi internet menunjang pelajaryang mengalami keterbatasan ruang danwaktu untuk tetap dapat menikmatipendidikan. Metoda talk dan chalk,”nyantri”, ”usrah” dapat dimodifikasidalam bentuk komunikasi melalui e-mail,mailing list, dan chatting. Mailing list dapatdianalogikan dengan ”usrah”, dimanapakar akan berdiskusi bersama anggotamailing list. Metoda ini mampumenghilangkan jarak antara pakar

dengan pelajar. Suasana yang hangatdan non formal pada mailing list ternyatamenjadi cara pembelajaran yang efektifseperti pada metoda ”usrah”. Berikutadalah beberapa manfaat penggunaanteknologi informasi :• arus informasi tetap mengalir

setiap waktu tanpa ada batasanwaktu dan tempat;

• kemudahan mendapatkan resource yanglengkap,

• aktifitas pembelajaran pelajarmeningkat,

• daya tampung meningkat,• adanya standardisasi pembelajaran,• meningkatkan learning outcomes baik

kuantitas/kualitas.Berdasarkan uraian di atas, dapatdikatakan bahwa internet bukanlahpengganti sistem pendidikan. Kehadiraninternet lebih bersifat sebagaipelengkap. Metoda konvensional tetapdiperlukan, hanya saja dapatdimodifikasi ke bentuk lain. Metodatalk dan chalk dimodifikasi menjadi onlineconference. Metoda ”nyantri” dan ”usrah”mengalami modifikasi menjadi diskusimelalui mailing list.

3. Konsep Cooperative LearningCooperative learning (CL) merupakanstrategi belajar dengan sejumlahsiswa sebagai anggota kelompokkecil yang tingkat kemampuannyaberbeda. Dalam menyelesaikan tugaskelompoknya, setiap siswa anggotakelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untukmemahami materi pelajaran. DalamCL, belajar dikatakan belum selesaijika salah satu teman dalamkelompok belum menguasai bahanpelajaran. Unsur-unsur dasar dalamCL adalah sebagai berikut[15].a. Para siswa harus memilikitanggungjawab terhadap siswa ataupeserta didik lain dalamkelompoknya, selain tanggungjawabterhadap diri sendiri dalammempelajari materi yang dihadapi.

b. Para siswa harus berpandanganbahwa mereka semua memilikitujuan yang sama.

c. Para siswa membagi tugas danberbagi tanggungjawab di antara paraanggota kelompok.

d. Para siswa diberikan satuevaluasi atau penghargaan yangakan ikut berpengaruh terhadapevaluasi kelompok.

e. Para siswa berbagi kepemimpinansementara mereka memperolehketerampilan bekerja sama selamabelajar.

f. Setiap siswa akan dimintamempertanggungjawabkan secaraindividual materi yang ditanganidalam kelompok kooperatif.

3.1 Tujuan cooperative learning

Model CL dikembangkan untukmencapai setidak-tidaknya tigatujuan pembelajaran penting sebagaiberikut.a. Prestasi akademik.b. Penerimaan terhadap perbedaanindividu.c. Pengembangan keterampilan sosial.

3.2 Prinsip-Prinsip Cooperative Learninga. Prinsip ketergantungan positif(positive interdependence).

b. Tanggung jawab perseorangan(individual accountability).

c. Interaksi tatap muka (face to facepromotion interaction).

d. Partisipasi dan komunikasi(participation communication).

3.3 Langkah-langkah cooperative learningLangkah-langkah atau mekanisme untukpembelajaran dengan model CL menurutDavid Horsnby dapat dijelaskan dengangambar berikut.

Gambar 3.1 Mekanisme pembelajarandengan model CL.

3.4 Pendekatan dalam Cooperative LearningWalaupun prinsip dasar CL tidakberubah, terdapat beberapa variasidari model tersebut. Ada empatpendekatan CL[2]. Di sini akandiuraikan secara ringkas masing-masingpendekatan tersebut.a. Student Teams Achievement Division(STAD).

b. Investigasi kelompok.c. Pendekatan struktural.d. Jigsaw.

3.5 Cooperative Learning Tipe JigsawCL tipe jigsaw adalah suatutipe CL yang terdiri daribeberapa anggota dalam satukelompok yang bertanggung jawabatas penguasaan bagian materibelajar dan mampu mengajarkanbagian tersebut kepada anggota laindalam kelompoknya[2].Pada model CL tipe jigsaw, terdapathome group dan focus group. Home group,yaitu kelompok induk siswa yangberanggotakan siswa dengan kemampuan,asal, dan latar belakang yang beragam.Focus group, yaitu kelompok siswa darianggota home group berbeda yangditugaskan untuk mempelajari danmendalami topik tertentu danmenyelesaikan tugas-tugas yangberhubungan dengan topiknya untuk

kemudian dijelaskan kepada anggotahome groupnya. Hubungan antara homegroup dan focus group digambarkansebagai berikut[1].

Gambar 3.23 Ilustrasi kelompok jigsaw.

3.6 Peran Siswa dalam Cooperative LearningDalam CL siswa mempunyai berperan dalamproses pembelajaran sebagai berikut.a.Merencanakan. b.Menerangkan.c. Bertanya.d.Mengkritik. e.Merangkum.. f.Mencatat.g.Penengah.

3.7 Peran Pengajar dalam CooperativeLearning

Pengajar dalam metoda pembelajarankooperatif tidak lagi memberikanceramah didepan kelas, tapi dapatmemiliki berbagai peran sebagaiberikut.a. Fasilitator.b. Model.c. Pelatih (coach).

3.8 Keunggulan Cooperative Learning.Keunggulan CL sebagai suatu strategipembelajaran di antaranya:a. melalui CL siswa tidak terlalu

menggantungkan pada guru, akantetapi dapat menambah kepercayaankemampuan berpikir sendiri,menemukan informasi dari berbagaisumber dan belajar dari siswa yanglain,

b. dapat mengembangkan kemampuanmengungkapkan ide atau gagasan

dengan kata-kata secara verbal danmembanding-kannya dengan ide-ideorang lain,

c. dapat membantu anak untuk respekpada orang lain dan menyadari akansegala keterbatasannya sertamenerima segala perbedaan,

d. dapat membantu memberdayakan seriapsiswa untuk lebih bertanggung jawabdalam belajar,

e. CL merupakan suatu strategi yangcukup ampuh untuk meningkatkanprestasi akademik sekaliguskemampuan sosial, termasukmengembangkan rasa harga diri,hubungan interpersonal yang positifdengan yang lain, mengembangkanketerampilan mengatur waktu, dansikap positif terhadap sekolah,

f. dapat mengembangkan kemampuan siswauntuk menguji ide dan pemahamannyasendiri, menerima umpan balik. Siswadapat berpraktik memecahkan masalahtanpa takut membuat kesalahan,karena keputusan yang dibuat adalahtang-gung jawab kelompoknya,

g. dapat meningkatkan kemampuan siswamenggunakan informasi dan kemampuanbelajar abstrak menjadi nyata,

h. interaksi selama kooperatifberlangsung dapat meningkatkanmotivasi dan memberikan rangsanganuntuk berpikir. Hal ini bergunauntuk proses pendidikan jangkapanjang.

4.Analisis Dan Perancangan Sistem4.1 Deskripsi Desain Pembelajaran

berbasis Web Model CLBerdasarkan kegiatan pengajar danpelajar dalam pendekatan CL, maka CLyang akan dibuat di dalam lingkunganweb terbagi dalam enam fase tahapanyakni :

menyampaikan tujuan, menyajikan informasi, mengorganisasikan siswa dalam

kelompok-kelompok, pelaksanaan pembelajaran, presentasi, refleksi dan

publikasi, penilaian dan evaluasi.

4.1.2 Desain Perangkat CLUntuk mengimplementasikan CL di dalamlingkungan web dibutuhkan pembangunandan pengembangan beberapa perangkatyang mendukung. Berikut gambaran umumdari kriteria perangkat yangdibutuhkan. Dapat mendukung aktifitas semua

aktor yang berhubungan denganpembelajaran model CL (pengajar,pelajar, teman, admin).

Dapat digunakan untuk semua metodapembelajaran model CL.

Dapat menggunakan jaringan intranetmaupun internet.

Dapat digunakan untuk pembelajaranlokal maupun jarak jauh.

Dapat digunakan untuk berbagai matapelajaran.

4.2 Analisis KebutuhanBerikut deskripsi dan analisis daridesain sistem pembelajaran berbasis webuntuk mendukung proses pembelajarandengan pendekatan CL.

4.2.1 Peran SDMOrang yang terkait dengan pembelajarandan perannya dalam kegiatanpembelajaran ini ditunjukkan pada Tabel4.1.Tabel 4.1 Peran orang yang terkait dengan sistem.

OrangTerkait

Peran

Pelajar Mengikuti pembelajaran model CL

Mencari/mempelajarisumber/materi belajar yg sesuai

Mencari sumber informasi

Mengajukan pertanyaan

Berkolaborasi di dalam kelompok

Aktif dalam diskusi Saling berhubungan dengan pelajar lain baikface-to-face maupun melalui e-mail

Berkomunikasi dengan pengajar atau praktisi berpengalaman dibidang yang sesuai.

Pengajar Merencanakan pembelajaran

Mengatur sumber belajar dan situs terkait

Menampilkan dan memperbaharui informasi pembelajaran

Memunculkan topik diskusi

Melayani koreksi (baik face-to-face atau melalui e-mail)

Memberikan saran kepada pelajar

Menilai pelajar Memantau kemajuan pelajar

Membuat dan mengatur kelompok

Admin Menata fasilitas pembelajaran

Menata data user Melayani bantuan teknis

Desain ini memperkaya cara mengajardimana pelajar sebagai pusat (studentcentered learning), peran di atasdidasarkan pada teori kognitif yangmenekankan aktifitas eksplorasi secaraaktif, konstruktif dalam pemecahanmasalah. Pelajar diharapkan mencaridan memilih informasi yang tersediasesuai dengan langkahnya sendiri,menurut kebutuhan dan pilihannyasendiri. Pengajar hanya sebagaifasilitator dan pemandu dalam prosesbelajar.

4.3 Pemodelan Sistem4.3.1 Use case dan Diagram Use case a. Use case dan AktorUntuk menjelaskan use case dan aktor yangterkait dengan sistem ini,dipertimbangkan peran dan fungsi yangtelah diuraikan di atas. Berikutskenario dari proses pembelajaranberbasis web ini. Pelajar harus mendaftarkan

informasi lengkap ke dalam sistem,dan profil belajarnya untukmengikuti kegiatan pembelajaran.Juga harus mengikuti petunjuk danprosedur kegiatan pembelajaran,membuat jadwal dan mengerjakantugas, menjawab pertanyaan, membuat

laporan atau presentasi, danmengerjakan aktifitas lain yangmendukung proses pembelajaran sesuaiacuan pengajar.

Pengajar bertanggungjawab dalammembuat kerangka pembelajaran darimata pelajaran yang menjadi tanggungjawabnya , resource terkait, catatanpenting, dan format evaluasi,membuat jawaban yang diminta olehpelajar, menampilkan hasilnya danmenilai tugas dan laporan pelajar.Memeriksa kesesuaian antarapengerjaan tugas dengan jadwal yangtelah ditetapkan sebelumnya.

Admin diberikan wewenang yang tinggidalam membuat kelas, menambahkanpengajar dan pelajar baru kedatabase, mendaftarkan mata pelajarantertentu, mengatur daftar pelajaruntuk mata pelajaran tertentu dandaftar mata pelajaran yang ditanganipengajar tertentu.

b. Diagram Use case

M engelola user

M engelola kelas

M engelola matapelajaran

M engelola kelompokOutline pembelajaran

Pengumuman

Dokumen pendukung

Agenda

Link referensi

Tugas

Latihan

Forum

Chat

M engelola kategori matapelajaran

Guru

Admin

Siswa

Login

<<include>>

Pesan

Gambar 4.1. Diagram use case sistem.

4.3.2 Diagram AktifitasDiagram aktifitas menggambarkanberbagai alir aktifitas dalam sistemyang sedang dirancang, bagaimanamasing-masing alir berawal, keputusanyang mungkin terjadi, dan bagaimana

berakhir. Suatu aktifitas dapatdirealisasikan oleh satu use case ataulebih, aktifitas menggambarkan prosesyang sedang berjalan, sedangkan use casemenggambarkan bagaimana aktormenggunakan sistem untuk melakukanaktifitas. Contoh diagram aktifitasdapat dilihat sebagai berikut.

M ulai

Pilih daftar pelajaran

Isi form deskripsi

Pilih deskripsi pelajaran

Pilih isi deskripsi pelajaran

Tampilkan daftar komponen pembelajaran

Tampilkan deskripsi pelajaran

Tampilkan form tambah/edit deskripsi pelajaran

Tampilkan pesan deskripsi pelajaran belum ada

tidak dilanjutkan

Ambil data deskripsi pelajaran

Simpan deskripsi ke database

Ambil data pelajaran yang ada

ada

tidak ada

Selesai

cek data deskripsipelajaran

DatabaseW ebAktor

Gambar 4.2. Diagram aktifitas dari usecase membuat deskripsi matapelajaran (aktor : pengajar).

4.3.3 Diagram Kelas Kelas adalah sebuah spesifikasi yangjika diinstansiasi akan menghasilkansebuah obyek dan merupakan inti daripengembangan dan desain berorientasiobyek. Kelas menggambarkan keadaan(atribut/property) suatu sistem, sekaligusmenawarkan layanan untuk memanipulasikeadaan tersebut (metoda/fungsi).a. Diagram kelas untuk use case login.

User

formLoginuserid : Stringpassword : String

submit()return verifikasi()

formOtoritasuserid : String

verifikasi user()verifikasi ditolak()open()

formUseruseridpasswordstatus

cek userid()cek password()cek status()save()update()delete()

Gambar 4.3 Diagram kelas untuk use caselogin.

4.3.4 Diagram Sequence Diagram sequence biasa digunakan untukmenggambarkan skenario atau rangkaianlangkah yang dilakukan sebagai responsdari sebuah event untuk menghasilkankeluaran tertentu. Diawali dari apayang memicu aktifitas tersebut, prosesdan perubahan apa saja yang terjadisecara internal dan keluaran apa yangdihasilkan. Contoh diagram sequencepada desain e-learning ini dapat dilihatsebagai berikut.

: User : formLogin : formUser : formOtoritas

submit( )

cek userid( )

cek password( )

cek password( )

return verifikasi( )

verifikasi user( )

verifikasi ditolak( )

return verifikasi( )

Gambar 4.4 Diagram sequence untuk use caselogin.

5. Implementasi Dan Pengujian SistemPada tahapan ini aplikasi sistempembelajaran berbasis web model CLdiimplementasikan berdasarkan padarancangan yag telah dilakukan padatahapan sebelumnya. Prototipe aplikasiini dirancang dan diimplementasikanpada intranet pada SMK Negeri 25Jakarta.

5.1 Modul PermulaanKetika situs pembelajaran dibuka,pengguna akan dihadapkan pada informasiawal kategori mata pelajaran yangtersedia dan info lainnya, jugadisediakan form login bagi yang sudahterdaftar dan pilihan pendaftaran bagiyang belum terdaftar.

Gambar 5.1 Halaman utama dan login.

5.2 Modul PengembanganDi dalam model pengembangan pelajardapat menggunakan web untukberkomunikasi dengan anggotakelompoknya sesuai model pembelajaranCL, selain itu siswa dapatberkomunikasi dengan para ahli/praktisiyang memiliki pengalaman danpengetahuan yang sesuai dengan topikpelajaran, dan dengan menggunakan e-mail, chat room, atau forum untukmelakukan komunikasi dengan orang lainbaik secara individu ataupun kelompok.

Gambar 5.2 Komunikasi antara pelajar/pengajar

Dalam forum diskusi tersebut pelajardapat saling berbagi pengetahuan yangdimilikinya dengan anggota kelompoklain yang membahas/mempelajari topikyang sama (focus group), pelajarbertanggung jawab atas bagian daritugas kelompok yang diberikankepadanya, sehingga melalui prosessharing informasi tersebut pelajar dapatmemahami materi pelajaran secara utuhdan berkewajiban menjelaskan kepadakelompok asalnya (home group). Prosesselanjutnya adalah menyusun danmengumpulkan tugas baik kelompok maupunindividu ke dalam sebuah dokumen dalam

format yang disepakati (ms.word, pdf,HTML), sehingga proses pengumpulantugas dapat dilakukan dengan meng-upload file tersebut.

Gambar 5.3 Pengumpulan file tugaskelompok.

5.3 Modul PelengkapPada modul ini dimaksudkan agar pelajardapat mengerjakan latihan/kuis untukmemberikan gambaran sejauhmanapenguasaan materi yang telahdikuasainya. Setelah mengerjakan kuispelajar dapat langsung melihathasilnya, soal yang diberikan olehpengajar ditampilkan secara acak danmempunyai batasan waktu dalampengerjaan ujian (tanggal aktifasilatihan, maksimum pengulangan yangdiizinkan dan durasi pengerjaanlatihan). Pengajar dapat melihatkemajuan atau aktifitas yang dilakukanpelajar melalui alur pembelajar yangdapat dilihat oleh setiap pengajarsebagai penanggung jawab matapelajaran.

Gambar 5.4 Contoh latihan/kuis dalam bentuk pilihan ganda.

5.4 Hasil pengolahan data kuisioner. Dari kuisioner yang disebarkan kepadaresponden, setelah menggunakan aplikasi

pembelajaran berbasis web dengan modelCl diperoleh hasil sebagaimanaditunjukan grafik berikut.

3,83

4,384,10 4,10

3,703,93 4,00

3,754,18

3,884,13

4,38

3,63 3,80 3,90 3,73 3,85

0,000,501,001,502,002,503,003,504,004,505,00

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17No. Pertanyaan

Rata-ra

ta

Gambar 5.5 Grafik hasil kuisionerpenelitian

Berdasarkan hasil kuisioner bagian Adan B, diperoleh nilai rata-ratajawaban dari responden diatas 3 (skala5), dapat disimpulkan penerapan modelpembelajaran berbasis web denganmenggunakan cooperative learning membawadampak positif untuk prosespembelajaran baik dari sisi akademikmaupun dari sisi soft skill.

6. Kesimpulan Berdasarkan pada masalah yang timbul,hasil analisis dan perancangan sertapengujian sistem pembelajaran berbasisweb model CL, maka jika prototipesistem pembelajaran berbasis CL modelCL diimplementasikan, kesimpulan yangdapat diambil sebagai berikut.1. Aplikasi pembelajaran berbasis

web dengan model CL ini akanmelengkapi dan memperkaya metoda danmodel pembelajaran yang telah ada.

2. Aplikasi pembelajaran berbasisweb dengan model CL ini akan memacusiswa untuk berperan secara aktifdalam proses pembelajaran, sehinggasejalan dengan paradigma pembelajaranyang berpusat pada siswa (studentcentered learning).

3. Aplikasi pembelajaran berbasisweb dengan model CL selainmeningkatkan pestasi akademik jugaakan mengembangkan dan melatihpelajar dalam keterampilan sosialseperti bekerjasama dalam kelompokdan berkomunikasi.

4. Sebagai solusi alternatif darikurangnya interaksi pelajar dengan

pengajar akibat keterbatasan saranadan prasana serta tenaga pengajaruntuk mendukung proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA[1]. Arends, Richard. I. (1997),

Classroom Instruction and Management,McGraw Hill Companies, New York.

[2] Arends, Richard. I. (2007),Learning to Teach, McGraw HillCompanies, New York.

[3] Batatia, Hadj (2005), A Model For AnInnovative Project-Based LearningManagement System For EngineeringEducation, University Mirail,Toulouse.

[4] Boud, D. and Feletti, G.I.(1991), The Challenge of Problem-BasedLearning, Kogan Page, London.

[5] Chute, Alan G. (1999), Handbook ofDistance Learning, McGraw Hill, NewYork.

[6] Derntl, Michael and Motschnig-Pitrik, Renate (2003), Patterns forBlended, Person-Centered Learning: Strategy,Concepts, Experiences, and Evaluation,Department of Computer Science andBusiness Informatics, University ofVienna, Austria.

[7] Diamond, R.M. (1998), Design andAssessing Course and Curiculla: A PracticalGuide, Jossey Bass Inc., SanFrancisco.

[8] Empy Effendi, Hartono Zhuang(2005), E-learning : Konsep danAplikasinya, Penerbit ANDI,Yogyakarta.

[9] Fowler, Martin (2004), UML Distilled:A Briefs Guide to the Standard Object ModelingLanguage, Pearson Education Inc.,New York.

[10] Gentry, Edna (2002), Problem-basedClassrooms, Alabama SupercomputingProgram Inspire ComputationalResearch in Education, Universityof Alabama, Huntsville.

[11] Hartley Darin E. (2001), Selling e-Learning, American Society forTraining and Development, New York.

[12] Lie, Anita (2005), CooperativeLearning: mempraktekkan cooperativelearning di ruang-ruang kelas, Penerbitgrasindo, Jakarta.

[13] Pressman , Roger S.(1997), SoftwareEngineering : A Practitioner Approach,McGraw-Hill, New York

[14] Sanjaya, Wina (2006), StrategiPembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan, Kencana Prenada Media,Jakarta.

[15] Slavin, Robert (1995), CooperativeLearning Theory, Allyn and BaconPublisher, Massachusetts.

[16] Slavin, Robert (1994), EducationalPsychology: Theory and Practice, Allynand Bacon Publisher, Massachusetts.

[17] Thompson, M., McLaughlin, C.W.,and Smith, R.G. (1995), Merril PhysicalScience Teacher, Glencoe McGraw Hill,New York.

[18] Yulaelawati, Ella (2004),Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi, Teoridan Aplikasi, Pakar Raya, Bandung.

[19] ______________ (2004), IntegratingICT into Educations, UNESCO Asia andPacific Regional Bureau forEducation 920 Sukhumvit Rd.,Prakanong Bangkok 10110, Thailand.

[20] ______________ (2004), LaporanBechmarking di QUT & USQ, LearningResourch Center, DepartemenKesehatan Indonesia.

[21] ______________ (2004),Pelaksanaan pendidikan danpelatihan, Kurikulum SMK Edisi2004.

[22] ______________ (2004), RencanaStrategis Pendidikan MenengahKejuruan 2004-2009, Dikmenjur.

[23] ______________ (2001), KerangkaTeknologi Informasi Nasional : TIuntuk Pendidikan, Tim KoordinasiTelematika Indonesia.

[24] ______________ (2001), Glossary of e-Learning Terms, LearnFrame.Com, 10Januari 2006, 14.23 WIB.

[25] Brandt, Sheila et Al. (2003),Learning Management Systems Overview,Ocotillopaper,http://www.mcli.dist.maricopa.edu/ocotillo/papers/index.php?yr=0203&id=3, 20 Nopember 2006,10.30 WIB.

[26] Divaharan, shanty (2003), Anattempt to enhance the quality of cooperative

learning through peer assessment,Australian Journal of EducationalTechnology, Vol.3,http://www.ascilite.org.au/ajet/ajet3/divaharan.html, 20 Nopember2006, 12.30 WIB.

[27] McLoughhlin, C. (2002), Computersupported teamwork: An integrative approachto evaluating cooperative learning in an onlineenvironment, Australian Journal ofEducational Technology, Vol.18,http://www.ascilite.org.au/ajet/ajet18/McLoughkin.html, 20 Nopember2006, 12.30 WIB.

[28] Neo, Mai (2004), Cooperative learningon the web: A group based, student centeredlearning experience in the Malaysianclassroom, Australian Journal ofEducational Technology, Vol.20,171-190,http://www.ascilite.org.au/ajet/ajet20/neo.html, 20 Nopember 2006,12.30WIB.