PENGERTIAN TABUNGAN DAN INVESTASI

41
Peranan Investasi dan Penanaman Modal Dalam Negeri Pertumbuhan ekonomi adalah bagian penting dari pembangunan sebuah negara, bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu indikator penting untuk menjelaskan bahwa suatu negara itu mampu secara finansial atau sejahtera. Keberhasilan tidak akan terlihat tanpa adanya hasil riil berupa pertumbuhan dari sesuatu yang dibangun oleh pemerintah di bidang ekonomi , begitu juga tanpa pertumbuhan ekonomi maka pembangunan suatu negara tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Pada kondisi ini, pertumbuhan ditandai dengan masuknya dana kedalam sistem ekonomi suatu negara. Begitu juga dengan pengalaman Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini sesudah terjadinya masa krisis ekonomi pada tahun 1998. Kondisi tersebut bukan hanya merusak sistem ekonomi yang terbangun selama dekade sebelumnya tetapi juga aspek lain seperti politik, hukum, dan pemerintahan. Kita dihadapkan pada banyak pilihan yang sebenarnya tidak mengijinkan kita memilih atas kehendak dan keinginan sendiri. Kondisi ini menandakan bahwa posisi tawar kita tidak menguntungkan baik secara internal maupun eksternal. Secara sederhana, Indonesia memerlukan dan dan dukungan finansial yang besar untuk bisa membangun kembali apa yang sudah hancur dan mempertahankan yang masih ada. Sejumlah pemikiran untuk perbaikan pun sudah digulirkan, sampai akhirnya pemerintah mengambil pilihan untuk memberikan sebagian hak dan wewenang tersebut kepada lembaga-lembaga finansial internasional dan sejumlah negara lain. Sebenarnya apa yang dibutuhkan? Sederhana, Indonesia memerlukan ‘dana baru’ dalam bentuk investasi . Mengapa harus investasi? Karena secara perhitungan ekonomi saat itu Indonesia tidak mempunyai‘saving’ atau tabungan untuk meredam gejolak ekonomi saat itu. Oleh karena itu, salah satu cara yang ditempuh adalah dengan bantuan lembaga finansial internasional dan mengundang sejumlah investor untuk mulai menanamkan modalnya di Indonesia.

Transcript of PENGERTIAN TABUNGAN DAN INVESTASI

Peranan Investasi dan Penanaman Modal Dalam Negeri

Pertumbuhan ekonomi adalah bagian penting dari pembangunan sebuah negara, bahkan bisa dikatakan sebagai salah satu indikator penting untuk menjelaskan bahwa suatu negara itu mampu secara finansial atau sejahtera. Keberhasilan tidak akanterlihat tanpa adanya hasil riil berupa pertumbuhan dari sesuatu yang dibangun oleh pemerintah di bidang ekonomi , begitu juga tanpa pertumbuhan ekonomi maka pembangunan suatu negara tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Pada kondisi ini, pertumbuhan ditandai dengan masuknya dana kedalam sistemekonomi suatu negara.

Begitu juga dengan pengalaman Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini sesudah terjadinya masa krisis ekonomi pada tahun 1998. Kondisi tersebut bukan hanya merusak sistem ekonomi yang terbangun selama dekade sebelumnya tetapi juga aspek lain seperti politik, hukum, dan pemerintahan. Kita dihadapkan pada banyak pilihan yang sebenarnya tidak mengijinkan kita memilih atas kehendak dan keinginan sendiri. Kondisi ini menandakan bahwa posisi tawar kita tidak menguntungkan baik secara internal maupun eksternal. Secara sederhana, Indonesia memerlukan dan dan dukungan finansial yang besar untuk bisa membangun kembali apa yang sudah hancur dan mempertahankan yang masih ada.

Sejumlah pemikiran untuk perbaikan pun sudah digulirkan, sampai akhirnya pemerintah mengambil pilihan untuk memberikan sebagian hak dan wewenang tersebut kepada lembaga-lembaga finansial internasional dan sejumlah negara lain. Sebenarnya apa yang dibutuhkan? Sederhana, Indonesia memerlukan ‘dana baru’ dalam bentuk investasi . Mengapa harus investasi? Karenasecara perhitungan ekonomi saat itu Indonesia tidak mempunyai‘saving’ atau tabungan untuk meredam gejolak ekonomisaat itu. Oleh karena itu, salah satu cara yang ditempuh adalah dengan bantuan lembaga finansial internasional dan mengundang sejumlah investor untuk mulai menanamkan modalnya di Indonesia.

Lantas, bila sejumlah dana sudah bisa ditarik masuk ke dalam dan kepercayaan terhadap kondisi ekonomi Indonesia sudah pulih, apakah hal itu sudah menjadi bukti bahwa kita sudah berada pada level yang aman? atau apakah status sebagai negaramiskin/terbelakang sudah lepas dari kita? ternyata tidak demikian, karena sejumlah konsep mengatakan bahwa kesejahteraan sebuah negara tidak bisa hanya diukur dengan jumlah dana yang terserap, peningkatan GDP, atau kurs mata uang yang menguat, tetapi perubahan kehidupan masyarakatnya. Hal ini pun tidak bisa dinafikan.

Begitu pentingnya peran dan dukungan dari investasi terhadap kelanjutan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat disadari betul oleh pemerintah. Sebab sejumlah proyek infrastruktur membutuhkan dukungan dana yang besar, bukan hanya infrastruktur ekonomi tetapi juga infrastruktur bidang sosial dan kehidupan masyarakat. Peran serta dan dukungan non materiil pun dibutuhkan, di semua level pemerintahan pusat dandaerah, serta di semua level masyarakat kota dan pedesaan.

Permasalahan yang muncul kemudian adalah perubahan dan perbaikan tidak hanya bisa digantungkan pada besarnya dana yang masuk tetapi juga kesiapan/kualitas internal. Peran pemerintah baik pusat maupun daerah sangat penting, ‘nilai jual’ daerah terhadap investor sangat ditentukan oleh kondisi daerah dan nasional. Kondisi yang dimaksud adalah kualitas SDMpemerintah, manajemen pelayanan, kualitas masyarakat, fasilitas dan kemudahan yang diberikan, serta stabilitas politik dan penegakan hukum. Sinkronisasi arah dan kehendak dari pemerintah pusat dan daerah pun mutlak diperlukan. Daerahdengan wewenang dan keinginannya pun tidak bisa dikesampingkanbegitu saja, sebaliknya peran pemerintah pusat pun sebagai koordinasi sentral pun perlu ditegaskan kembali.

Berdasarkan hal-hal diatas perlu kiranya untuk menyimak kembali kondisi kebijakan investasi yang dijalankan oleh pemerintah selama ini, berkaitan dengan tujuan perbaikan dan perubahan perekonomian Indonesia beserta sejumlah permasalahanyang mengikutinya.

Peranan Penanaman Modal Asing

Peran modal asing dalam perekonomian atau pertumbuhan ekonomi sampai saat ini masih diperdebatkan, baik mengenai intensitas maupun arahnya. Menurut Michael F. Todaro (1994) terdapat dua kelompok pandangan mengenai modal asing. Pertama, kelompok yang mendukung modal asing, mereka memandang modal asing sebagai pengisi kesenjangan antara persediaan tabungan, devisa, penerimaan pemerintah, keterampilan manajerial, serta untuk mencapai tingkat pertumbuhan. Kedua, kelompok yang menentang modal asing dengan perusahaan multi nasionalnya, berpendapat bahwa modal asing cenderung menurunkan tingkat tabungan dan investasi domestik.

Selama Pembangunan Jangka Panjang I (PJPT I), utang luar negeri berperan sebagai dana tambahan untuk mempercepat laju pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia. Selama periode tersebut, pembayaran kembali kewajiban yang terkait dengan utang luar negeri belum diaggap beban bagi perekonomian nasional karena sebagian besar kewajiban pembayaran utang masih terdiri dari pembayaran bunga pinjaman saja. Sejak 1990,cicilan pokok pinjaman sudah mulai harus dibayar, tapi tabungan domestik masih belum memadai, akibatnya total kewajiban menjadi lebih besar dari pinjaman baru. Dengan kata lain, sejak saat itu sudah terjadi transfer negatif  modal neto (net negatif resources transfer). Transfer negatif modal neto tersebut dibiayai dari hasil pengetatan konsumsi dalam negeri dan pengetatan pengeluaran pemerintah sehingga kemampuan keuangan pemerintah untuk membiayai pembangunan prasarana dan investasi sosial menjadi semakin terbatas (Arryman, 1999).

Sebagaimana halnya dengan utang luar negeri, penanaman modal asing (PMA) dan investasi portofolio merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Penanaman modal asing, baik penanaman modal langsungmaupun investasi portofolio diarahkan untuk menggantikan peranan dari utang luar negeri sebagai sumber pembiayaan pertumbuhan dan pembangunan perekonomian nasional. Peran penanaman modal asing dirasa semakin penting melihat kenyataan  bahwa jumlah utang luar negeri Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan.

Pada masa orde baru, modal asing khususnya utang luar negeri, secara faktual ditempatkan sebagai sumber tambahan. Kenyataan

inilah yang menyebabkan bahaya tersembunyi, yang secara inhernmelekat pada pola pembangunan yang didorong modal asing. Apabila posisi ketergantungan semakin besar, semakin besar pula resiko terkait yang harus dihadapi oleh sistem ekonomi global dalam bentuk ketergantungan terhadap modal asing, khususnya utang luar negeri (Rachbini, 1995).

InvestasiInvestasi adalah penanaman modal untuk biasanya berjangka panjang dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensasi secara profesional atas penundaan konsumsi, dampak inflasi dan resiko yang ditanggung.Keputusan investasi dapat dilakukan individu, dari investasi tersebut yang dapat berupa capital gain/loss dan yield. Alasanseorang investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang serta untukmenghindari merosotnya nilai kekayaan yang dimiliki.

Peranan modal dalam meningkatkan PNB (Pendapatan Nasional Bruto)penanaman modal adalah kegiatan yang dilakukan penanam modal yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan.Penanaman modal berperan sebagai sarana investasi yang melibatkan seluruh potensi masyarakat, baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri dengan cara berinvestasi/penanaman modal dalam negeri dan modal itu dapat berupa modal sendiri ataupun modal bersama. Selain itu, penanaman modal juga berperan sebagai sarana untuk mengukur pembangunan suatu Negara dan juga pendapatannasional bruto. Pendapatan nasional dapat diartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku atau sektor ekonomi dari suatu Negara dalam kurun waktutertentu.Pendapatan nasional sering digunakan sebagai indikator ekonomidalam hal menentukan laju tingkat perkembangan atau pertumbuhan perekonomian, mengukur keberhasilan suatu Negara

dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya, serta membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat.Oleh karena itu, penanaman modal tersebut sangat berperan penting dalam meningkatkan PNB karena semakin besar investasi yang dilakukan di suatu Negara maka tingkat PNB Negara tersebut juga akan semakin baik yang menggambarkan semakin baik pula tingkat kesehatan ekonomi suatu negara.

Penanaman Modal Dalam NegeriPeranan modal dalam negeri sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Negara. Melihat perekonomian Indonesia masih rendah akibat krisis yang melanda membuat pemerintah terdorong untuk mencari sumber-sumber pembiayaan pembangunan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri. Kedudukan penanaman modal dalam negeri yang terpenting adalah pendapatannasional karena dapat memanfaatkan kekayaan yang dimiliki olehpihak Negara.Fungsi serta kedududukannya juga sangat penting karena merupakan asset Negara untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan Negara. Fungsinya adalah untuk pengumpulan, pengelolaan, perencanaan dan perumusan kebijakan teknis bidangpenanaman modal.Perkembangan modal dalam negeri belum berkembang padahal kekayaan alam yang dimiliki begitu melimpah tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal, dengan memanfaaatkan kekayaan alam pemerintah dapat melakukan suatu bidang usaha atau semacamnya yang dapat meningkatkan pendapatan nasional dengan cara penggabungan faktor-faktor produksi. Namun sayangnya, pada kenyataannya pemerintah lebih banyak menggunakan modal asing.Penanaman modal dalam negeri memberikan peranan dalam pembangunan ekonomi di negara-negara sedang berkembang, hal ini terjadi dalam berbagai bentuk. Modal Investasi mampu mengurangi kekurangan tabungan dan melalui pemasukan peralatanmodal dan bahan mentah, dengan demikian menaikkan laju pemasukan modal. Selain itu tabungan dan investasi yang rendahmencerminkan kurangnya modal di negara keterbelakangan teknologi. Bersamaan dengan modal uang dan modal fisik, modal Investasi yang membawa serta keterampilan teknik, tenaga ahli,pengalaman organisasi, informasi pasar, teknik-tekink produksimaju, pembaharuan produk dan lain-lain. Selain itu juga

melatih tenaga kerja setempat pada keahlian baru. Semua ini pada akhirnya akan mempercepat pembangunan ekonomi Negara terbelakang.

Penanaman Modal Asing Modal asing merupakan salah satu sumber yang menjadi sasaran pemerintah untuk membantu proses pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan juga merupakan kekayaan devisa Negara. Modal asing juga sebagai pengisi kesenjangan antara persediaan tabungan devisa, penerimaan pemerintah, keterampilan manajerial serta untuk mencapai pertumbuhan.

Isu Penanaman Modal AsingGugatan atas keberadaan Freeport  di Papua tak sepenuhnya mencerminkan keinginan menyelesaikan ganjalan “ekonomi politik” secara wajar. Di negeri ini, banyak orang menggugat eksistensi Freeport yang dianggap merugikan Indonesia, tapi umumnya mereka tak banyak peduli pada dampak riilnya bagi warga Papua. Freeport sendiri juga telah mengklaim telah menambah royalti kepada Pemerintah, tapi di sisi lain mayoritas rakyat Papua tetap miskin dan terkebelakang.

Seharusnya gugatan terkait isu dominasi asing dalam perekonomian Indonesia  tak semata didasarkan pada klaim konstitusionalitas, tapi harus sungguh berorientasi pada kepentingan riil masyarakat, khususnya masyarakat lokal. Ketika eksploitasi SDA berlangsung tanpa kendali, seperti di Papua, komunitas lokallah yang kelak paling merasakan dampak buruknya untuk jangka menengah dan panjang.

Dalam jangka pendek, sebagian kecil warga lokal mungkin dilibatkan dalam pekerjaan eksploitasi SDA di daerahnya, tapi dalam jangka menengah dan panjang, komunitas lokal dan keturunannya jelas akan menderita, karena tanah ulayat mereka telah rusak dan kekayaan di dalamnya telah dikuras habis para pemodal yang ditopang kekuasaan politik.

Pengaruh Investasi & Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

A.   Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi disebuah negara adalah masalah

perekonomian jangka panjang. Selain itu pertumbuhan ekonomi

disuatu negara, juga bisa dijadikan alat ukur untuk melihat

atau mengukur atau menganalisa tingkat perkembangan

perekonomian dinegara tersebut.

Pertumbuhan ekonomi disuatu negara bisa disebabkan oleh

banyak faktor. Bagi negara – negara maju, mereka bisa

mengandalkan hasil produksi barang dan jasa mereka, tapi

tidak menutup kemungkinan pula adanya pinjaman yang mereka

lakukan serta adanya investasi. Tapi bagi negara – negara yang

sedang berkembang tentu saja akan sulit atau bisa dikatakan

tidak mudah jika harus mengandalkan faktor produksi barang dan

jasa, maka dari itu faktor – faktor lain sangat menentukan,

seperti halnya pinjaman dan investasi.

Menurut Sadono Sukirno ( 2004 ) dalam analisis makro, tingkat

pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara diukur dari

perkembangan pendapatan nasional riil yang dicapai suatu

negara /daerah. Dan menurut metode pengeluaran dalam

penghitungan pendapatan nasional, salah satu jenis agregatnya

adalah pengeluaran investasi.

Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis memilih judul “

Pengaruh Investasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi ”. Dimana

dalam penulisan  ini penulis membahas tentang pengertian

investasi hingga contoh atau implementasi suatu investasi yang

bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara.

Pengertian Investasi

Menurut beberapa tokoh ekonomi seperti unariyah (2003:4):

“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva

yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan

mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.

Sedangkan ” Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa “proyek

investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan

sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil

untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.” Dan

menurut Boediono Investasi adalah pengeluaran oleh sektor

produsen untuk pembelian barang dan jasa untuk menambah stok

yang digunakan atau untuk perluasan pabrik. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa investasi itu adalah sebuah keputusan untuk

menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi

meningkatkan kemampuan menambah /menciptakan nilai hidup

(penghasilan dan atau kekayaan) dimasa mendatang.

Dan perlu diperhatikan bahwa menurut “sadono sukirno (2000)

kegiatan investasi  memungkinkan suatu masyarakat terus –

menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja,

meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf

kehidupan rakyat”. Peranan ini bersumber dari tiga fungsi

penting dari kegiatan investasi yaitu Investasi merupakan

salah satu komponen dari pengeluaran agregat, sehingga

kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat,

pendapatan nasional dan kesempatan kerja, Pertambahan barang

modal sebagai akibat investasi akan menambah kapasitas

produksi dan Investasi selalu diikuti oleh perkembangan

teknologi

   Bentuk – Bentuk Investasi

Sebenarnya untuk investasi dapat berbentuk macam – macam.

Seperti yang tadi sudah disinggung bahwa pengertian investasi

itu sendiri adalah sebuah keputusan intuk menunda konsumsi

demi meningkatkan kemampuan sumber daya. Maka ada tiga jenis

pengeluaran investasi yaitu Investasi tetap bisnis yaitu

mencakup peralatan dan struktur yang dibeli perusahaan untuk

proses produksi, Investasi Residentsial yaitu investasi yang

mencakup rumah baru yang dibeli untuk tempat tinggal atau

disewakan dan yang terakhir adalah Investasi Persediaan yaitu

mencakup barang – barang perusahaan yang disimpan digudang.

investasi dapat dilakukan dengan cara yang bermacam – macam .

Contohnya adalah seperti berbentuk tabungan, emas, saham,

obligasi dll

Harga emas yang terus menaik dan hampir tidak pernah

menurun, membuat emas bisa dijadikan alat untuk investasi.

Dimana menurut data yang didapat melalui situs harga-emas.com,

harga emas batangan satu gramnya mencapai Rp 570.000.

Selain emas ada juga investasi menggunakan nilai mata uang

melalui salah satu produk simpanan yang ada dibank yaitu

tabungan. Untuk investasi menggunakan nilai mata uang ada

beberapa teori dan perhitungan seperti:

1.     Nilai Sekarang

Pv =  X/(1+r)2

2.     Nilai Masa mendatang

F = A(1+r)t

Selanjutnya tabungan bentuk investasi yang ditawarkan dibank

dalam bentuk simpananada giro, deposito berjangka dan

sertifikat deposito. Kemudian investasi juga dapat dilakukan

dengan cara asuransi.

Selanjutnya bentuk investasi lainnya adalah bisa dalam

bentuk efek yaitu saham, saham preferen dan obligasi. Saham

itu sendiri adalah atuan nilai atau pembukuan dalam berbagai

instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan

sebuah perusahaan. Saham Preferen adalah saham yang disertai

dengan preferensi tertentu diatas saham biasa dalam pembagian

deviden dan pembagian kekayaan dalam pembubaran perusahaan.

Serta obligasi adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan

oleh pihak organisasi yang berbadan hukum dan biasanya yang

sudah “Go Public” sebagai pihak yang berhutang yang mempunyai

nilai nominal tertentu dan mempunyai kesanggupan untuk

membayar bunga secara periodik atas dasar presentase tertentu

yang tetap.

Selain itu investasi juga bisa dalam bentuk aktiva tetap

seperti tanah, mesin, dsb. Dan juga masih banyak bentuk –

bentuk investasi lainnya.

Dan perlu diprhatikan,  dalam praktiknya kriteria investasi

minimal ada empat yaitu:

1.     Payback Period

Payback Period adalah waktu yang dibutuhkan agar investasi

yang direncanakan dapat di kembalikan, atau waktu yang

dikembalikan mencapai titik impas (biasanya hal ini

diperuntukan untuk investasi yang tidak memiliki nilai

depresiasi yaitu yang biasa terjadi pada aktiva tetap selain

tanah).

2.     Benefit/Cost Ratio

B/c ratio ini mengukur mana yang lebih besar, apakah biaya

yang dikeluarkan untuk investasi atau keuntungan yang

dihasilkan dari investasi tersebut

3.     Net Present Value

NPV ini bisa juga diartikan nilai harapan jika seseorang

menginvestasikan sumber daya yang ia miliki.

4.     Internal Rate of Return

IRR adalah nilai tingkat pengembalian investasi.

Kesimpulan

Jadi kesimpulanya adalah pertumbuhan ekonomi merupakan suatu

alat ukur bagi suatu bangsa untuk mengukur atau menganalisa

tingkat perkembangan perekonomian disuatu negara. Dan

pertumbuhan ekonomi itu dilihat dari besarnya pendapatan

nasional dari suatu negara atau bisa disebut GDP Riil atau GNP

Riil. Dan dalam salah satu jenis agregatnya adalah pengeluaran

investasi

Investasi yang berarti sebuah keputusan untuk menunda

konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan

kemampuan menambah /menciptakan nilai hidup (penghasilan dan

atau kekayaan) dimasa mendatang. Dan investasi dibagi dalam

tiga jenis yaitu Investasi tetap Bisnis, Investasi

Residentsial dan Investasi Persediaan serta investasi dapat

dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya melalui

membeli saham dan obligasi.

Kemudian simplenya jika kita analogikan dari ala pedesaan. 

Dimana seorang petani yang menginvestasikan hartanya untuk

membeli peralatan untuk menjalankan aktivitasnya sebagai

petani dan bisa menghasilkan pendapatan. Begitu juga tentang

cara investasi mempengaruhi tingkat pertumbuhan nasional.

Yaitu dimana ketika suatu negara bisa mengadakan suatu proyek

investasi yang bisa menghasilkan pendapatan  maka pertumbuhan

ekonomi akan meningkat lalu perlu diketahui bahwa bila adanya

kenaikan tingkat suku bunga bisa mengakibatkan turunya

investasi dan menurunya GDP riil yang ada.

Dan terakhir adalah contohnya yaitu dimana resesi Amerika

Serikat yang parah pada tahun 1982. GDP Riil turun $105 Miliar

dari puncaknya dalam kuartal ketiga tahun 1981 menuju pada

titik terendahnya pada kuartal keempat tahun 1982. Pengeluaran

investasi selama periode yang sama turun $ 152 Miliar, yang

berarti lebih besar dari seluruh penurunan pengeluaran

B.     Pengaruh TabunganTerhadap Pertumbuhan Ekonomi Dalam perekonomian suatu Negara,tabungan dan investasi

merupakan indicator yang dapat menentukan tingkat pertumbuhan

ekonomi. Pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang

termasuk di dalamnya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi,

memiliki dana yang cukup besar. Tetapi di sisi lain, usaha

pengerahan sumber dana dalam negeri untuk membiayai

pembangunan menghadapi kendala dalam pembentukan modal bauik

yang bersumber dari penerimaan pemerintah yaitu ekspor barang

dan jasa ke luar negeri, ataupun penerimaan pemerintah melalui

instrument pajak.

Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variable

makro ekonomi. Dalam identitas pendapatan nasional menurut

pendekatan pengeluaran, variable ini lazim dilambangkan dengan

huruf C, ini dari kata consumption. Pengeluaran konsumsi

seseorang adalah bagian dari pendapatannya yang dibelanjakan.

Bagian pendapatan yang tidak dibelanjakan disebut tabungan,

lazim dilambangkan dengan huruf S, inisial dari kata saving.

Apabila pengeluaran-pengeluaran konsumsi semua orang dalam

suatu Negara dijumlahkan, maka hasilnya adalah pengeluaran

konsumsi masyarakat Negara yang bersangkutan.

Dilain pihak jika tabungan semua orang di suatu Negara

dijumlahkan, maka hasilnya adalah tabungan masyarakat Negara

tersebut. Selanjutnya, tabungan masyarakat bersama-sama dengan

tabungan pemerintah membentuk tabungan nasional. Yang terakhir

ini, tabungan nasional merupakan sumber dana investasi.

Konsumsi seseorang berbanding lurus dengan pendapatannya.

Secara makroagregat, pengeluaran konsumsi masyarakat

berbanding lurus dengan pendapatan nasional. Semakin besar

pendapatan, semakin besar pula penggeluaran konsumsi. Perilaku

tabungan juga begitu. Jadi, bila pendapatan bertambah, baik

konsumsi maupun tabungan akan sama-sama bertambah.

Perbandingan besarnya tambahan pengeluaran konsumsi terhadap

tambahan pendapatan disebut hasrat marjinal untuk berkonsumsi

( marginal propensity to consume, MPC ). Sedangkan nisbah

besarnya tambahan tabungan terhadap pendapatan dinamakan

hasrat marjinal untuk menabung ( marginal propensity to save,

MPS ). Pada masyarakat yang kehidupan ekonominya relative

belum mapan, biasanya angka MPC mereka relative besar,

sementara angka MPS mereka relative kecil. Artinya, jika

mereka memperoleh tambahan pendapatan, maka sebagian besar

tamabhan pendapatan itu akan teralokasikan untuk konsumsi. Hal

sebaliknya berlaku pada masyarakat yang kehidupan ekonominya

sudah relative lebih mapan.

Tenaga beli seseorang tergantung atas dua unsure pokok yaitu

pendapatan yang dibelanjakan dan harga barang yang diperlukan

atau dikehendaki. Apabila jumlah pendapatan yang dapat

dibelanjakan oleh seseorang berubah maka jumlah barang yang

diminta juga akan berubah. Demikian pula halnya harga barang

yang dikehendaki juga berubah. Secara matematis pengaruh

perubahan harga dan pendapatan bersama-sama terhadap jumlah

barang yang diminta dapat diketahui secara serentak.

Krisis ekonomi Indonesia yang melanda Indonesia pada

pertengahan tahun 1997 yang kemudian menjadi krisis

multidimensi berdampak kondisi Indonesia secara umum tidak

hanya terhadap sector ekonomi saja. Nilai tukar rupiah yang

terdepresiasi sangat tajam, inflasi yang tinggi, menurunnya

kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia,

merupakan beberapa akibat dari krisis ekonomi tersebut.

Lambat laun, dengan beberapa kali perubahan struktur politik

dan penerapan kebijakan-kebjakan oleh pemerintah, kondisi

Indonesia menunjukan perubahan yang lebih baik dan kondisi

perekonomian yang stabil.

Di indonesia untuk membiayai pembangunan nasional yang

mencakup investasi domestic, sumber dananya dapat besumber

dari tabungan nasional dan pinjaman luar negeri. Namun, karena

terbatasnya jumlah dana serta pinjaman yang diperoleh dari

luar negeri, maka diperlukan tabungan nasional yang lebih

tinggi sebagai sumber dana yang utama.

Hollis Chenery dan beberapa penulis lainnya telah mengenalkan

pendekatan ‘dua-jurang’ pada pembangunan ekonomi. Dasar

pemikirannya, ‘jurang tabungan dan ‘jurang devisa’ merupakan

dua kendala yang terpisah dan berdiri sendiri pada pencapaian

target tingkat pertumbuhan di Negara berkembang. Chenery

melihat bantuan luar negeri sebagai suatu cara untuk menutupi

kedua jurang tersebut dalam rangka mencapai laju pertumbuhan

ekonomi yang di targetkan. Sumitro menjelaskan bahwa

kekurangan didalam perimbangan antara tabungan nasional dan

investasi harus di tutup dengan pemasukan modal dari luar yang

berasal dari tabungan oleh kalangan luar negeri.

Akan tetapi Hutang luar negeri membawa dampak langsung dan

dampak total yang negatif terhadap tabungan domestik. Selain

itu penggunn bantuan luar negeritidak efektif dalam menopang

proses pembangunan. Hal ini ditandai denganpengaruhnya

tabungan domestik dengan menjadi substitusi atas tabungan

domestic itu sendiri sehingga keberadaaan tabungan domestik

menjadi tidak efektif dalam pembiayaan pembangunan. Utang luar

negeri tampaknya masih akan menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari ekonomi Indonesia untuk jangka waktu yang

lama. Masalah-masalah yang menyebabkan mengelembungnya utang

luar negeri, seperti besarnya utang yang disepakati current

account yang terus menjadi defisit dankebutuhan dana untuk

membangun yang besar membuat hutang luar negeri tidak dapat

dihindari. Namun demikian, perlu adanya optimisme untuk

mengatasi masalah utang luar negeri dan dampak negatifnya

Pengertian Tabungan

Tabungan sendiri dapat didefinisikan sebagai bagian dari

pendapatan yang tidak dibelanjakan atau digunakan untuk

konsumsi . Sedangkan tabungan nasional adalah pendapatan total

dalam perekonomian yang tersisa setelah dipakai. Tabungan

swasta terdiri atas tabungan, yaitu tabungan perusahaan

( corporate saving ) dan tabungan rumah tangga (household

saving ). Di Negara-negara berkembang, tabungan swasta

domestik mempunyai peranan yang besar dalam mendukung

pembentukan modal, dimana utamanya berasal dari tabungan rumah

tangga, selain dari tabungan perusahaan. Tabungan pada umumnya

mempunyai peranan lebih kecil di Negara berkembang ditambah

hukum yang lemah sehingga tidak kondusif untuk dunia usaha

Dengan adanya tabungan memungkinkan terjadinya penanaman

modal, dimana penanaman modal akan memperbesar kapasitas

produksi perekonomian. Proses pembentukan modal ini berjalan

melalui tingkatan

1.       kenaikan volume tabungan nyata yang langsung tergantung

kepada kemauan dan kemampuan dan untuk menabung

2.      keberadaan lembaga kredit dan keuangan untuk menggalakan

dan menyalurkan tabungan

3.      penggunaan tabungan untuk tujuan investasi dalam barang-

barang modal oleh perusahaan

Peran tabungan terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia

Mengikuti kerangka berpikir dari model Harrod – Domar, di

dalam suatu ekonomi tertutup ( tanpas sektor luar negeri )

dalam kondisi full employment, dan tanpa mobilitas capital,

tabungan menjadi sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi, yang

mekanismenya lewat pertumbuhan investasi. Oleh karena itu

investasi dapat dikatakan sebagai fungsi dari tabungan I = f

(S) . Semakin tinggi tingkat tabungan yang dapat diciptakan

semakin besar kemampuan Negara untuk melakukan investasi.

Selanjutnya, peningkatan investasi menambah lebih banyak lagi

capital dan lewat proses multiplier menghasilkan laju

pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan perkapita yang

lebih tinggi. Dengan rasio S/Y tetap tidak berubah.

Peningkatan endapatan menambah kemampuan masyarakat untuk

menabung dan seterusnya

Namun studi-studi empiris yang ada menunjukan adanya hubungan

postif antara tabungan dan investasi. Hal ini didasarkan

kepada beberapa alasan. Pertama peningkatan produktivitas dan

shocks lainnya memberikan efek yang sama terhadap tabungan dan

investasi yang diinginkan. Sekalipundalam kondisi dimana

mobilitas capital antar Negara sempurna. Kedua peningkatan

tabungan dosmetik akan membuat dosmetik akan membuat investasi

meningkat. Ketiga melindungi sumber pajak domestic dan neraca

pembayaran luar negeri ( Balance Of Payment = BOP )sehingga

mengurangi kemungkinan deficit BOP. Terakhir biaya transaksi

yang tinggi untuk membeli sekuritas dan investasi di luar

negeri. Risiko perubahan nilai tukar, dan keterbatasan

informasi antar Negara mengenai investasi membuat tabungan

dosmetik tidak begitu saja lari ke luar negeri untuk maksud

investasi.

Hubungan antara pertumbuhan GDP dan tingkat tabungan tidak

hanya positif tetapi juga signifikan. Dengan kemajuan

teknologi dan akumulasi SDM( human capital )pertumbuhan

ekonomi secara permanen. Tabungan dan pendapatan mempunyai

hubungan dua arah ( casual link ) : pendapatan meningkat ⇒

tabungan meningkat ⇒ pertumbuhan ekonomi ⇒ pendapatan

meningkat

Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan

Model Solow menunjukkan bahwa tingkat tabungan adalah

determinan penting dari persediaan modal pada kondisi steady-

state. Dengan kata lain, jika tingkat tabungan tinggi, maka

perekonomian akan mempunyai persediaan modal yang besar dan

tingkat ouput yang tinggi, serta sebaliknya. Dasar dari model

Solow inilah yang kemudian banyak dikaitkan dengan kebijakan

fiskal. Defisit anggaran yang terjadi terus-menerus dapat

mengurangi tabungan nasional dan menyusutkan kemampuan

berinvestasi. Konsekuensi dalam jangka panjang, yakni

rendahnya persediaan modal dan pendapatan nasional.

Dalam kaitannya dengan tingkat pertumbuhan, menurut Solow,

tingkat tabungan yang lebih tinggi hanya akan meningkatkan

pertumbuhan untuk sementara sampai perekonomian mencapai

kondisi steady-state baru yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Jika perekonomian mempertahankan tingkat tabungan yang tinggi,

maka hal itu hanya akan mempertahankan persediaan modal yang

besar dan tingkat output yang tinggi tanpa mempertahankan

tingkat pertumbuhan yang tinggi.

KESIMPULAN

Tabungan dapat didefinisikan sebagai pendapatan tahun yang

tidak di belanjakan atau tidak digunakan untuk konsumsi

terdapat beberapa jenis tabungan di antaranya tabungan khusus

dan tabungan umum sedangkan tabungan nasional adalah

pendapatan total dalam perekonomian yang tersisa setelah di

pakai. Jenis-jenis tabungan nasional yaitu tabungan swasta dan

tabungan publik. Tabungan swasta adalah jumlah pendapatan yang

tersisa setelah rumah tangga membayar pajak dan konsumsi.

Tabungan swasta terdiri atas dua tabungan yaitu tabungan

perusahaan dan tabungan rumah tangga. Tabungan public adalah

pendapatan pajak yang tersisa pada pemerintah setelah di

kurangi pengeluaran pemerintah. Dengan adanya tabungan

memungkinkan terjadinya penanaman modal, dimana penanaman

modal akan memperbesar kapasitas produksi ekonomi ( tanpa

sector luar negeri ) dalam kondisi full employmrnt dan tanpa

mobilitas capital, tabungan menjadi penting bagi pertumbuhan

dan pembangunan ekonomi, yang mekanismeny lewat pertumbuhan

investasi.

Pengeluaran konsumsi masyarakat di Indonesia dewasa ini

semakin besar tergunakan untuk keperluan pembentukan modal

atau investasi serta ekspor dan impor. Itu menunjukkan bahwa

Indonesia akhir-akhir ini sudah memiliki bekal kemandirian.

Bekal kemandirian tersebut dapat dikonfirmasi melalui tinjauan

pengeluaran konsumsi masyarakat sesuai dengan proporsinya

dalam pembentukan permintaan agregat. Apabila penurunan

permintaan agregat menurun dapat menyiratkan dua hal, pertama

peran tabungan masyarakat terhadap pendapatan nasional semakin

besar. Kedua, peran sector-sektor penggunaan lain dalam

membentuk permintaan agregat semakin besar, khususnya sector

pembentukan modal atau investasi dan sector ekspor-impor.

Pola konsumsi masyarakat dapat dikenali berdasarkan alokasi

penggunaannya. Untuk keperluan analisis, secara garis besar

alokasi pengeluaran konsumsi masyarakat digolongkan ke dalam

dua kelompok besar yaitu, pengeluaran untuk makanan dan

pengeluaran untuk non-makanan. Pengeluaran masyarakat

Indonesia banyak pada makanan. Akan tetapi terdapat

ketimpangan dalam hal pengeluaran konsumsi antara penduduk

pedesaan dan penduduk perkotaan, misalkan dari besarnya

pengeluaran dan juga pola konsumsinya. Perbandingan besar

pengeluaran antara penduduk pedesaan dan penduduk perkotaan

cenderung konstan tahun demi tahun. Melalui perbandingan

perilaku dan pola konsumsi, terdapat kesenjangan antara

masyarakat pedesaan dan masyarkat perkotaan. Pengeluaran

konsumsi dapat pula difungsikan untuk mendeteksi ketimpangan

kemakmuran antar lapisan masyarakat, yang dapat diukur baik

dengan pendekatan pendapatan maupu npendekatan

pengeluaran .Bagian dari pendapatan yang dapat dibelanjakan

tapi tidak dikeluarkan untuk konsumsi merupakan tabungan

masyarakat. Penggabungan antara tabungan masyarakat dan

tabungan pemerintah dapat membentuk tabungan nasional yang

merupakan sumber dana investasi. Untuk mendapatkan gambaran

fungsional tabungan dan konsumsi digunakan suatu fungsi yaitu

fungsi konsumsi dan fungsi tabungan.

Definisi Tabungan

Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya

hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang

disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro

dan atau alat lainya yang dapat dipersamakan dengan itu.

Selain itu, tabungan juga sering diartikan sebagai pendapatan

suatu masyarakat yang tidak di belanjakan dan hanya disimpan

sebagai cadangan yang digunakan untuk berjaga-jaga dalam

jangka pendek.

Tabungan nasional (national saving) dapat didefinisikan

sebagai pendapatan total dalam perekonomian yang tersisa

setelah dipakai untuk pengeluaran pemerintah dan konsumsi.

Dalam suatu negara, investasi domestik dapat dibiayai oleh

tabungan nasional dan pinjaman dari luar negeri. Total dana

yang tersedia untuk membiayai investasi (I) sama dengan

tabungan nasional (S+(T-G)) ditambah dengan pinjaman dari luar

negeri (X-M). secara matematis dapat dirumuskan :

I = S + (T-G) + (X-M) …………………………..…….……….(1.1)

Namun untuk mengurangi ketergantungan suatu negara

terhadap bantuan dari pihak lain, tabungan nasional diutamakan

sebagai sumber pembiayaan investasi domestik. Secara garis

besar, tabungan nasional diciptakan oleh tiga pelaku, yaitu

pemerintah, perusahaan dan rumah tangga.

Tabungan pemerintah merupakan selisih antara realisasi

penerimaan dengan pengeluaran pemerintah. Tabungan perusahaan

merupakan kelebihan pendapatan (laba) yang tidak dibagikan

kepada pemegang saham yang besarnya dapat diketahui dari

neraca perusahaan. Sedangkan tabungan rumah tangga merupakan

bagian dari pendapatan yang diterima rumah tangga yang tidak

dibelanjakanuntuk keperluan konsumsi. Secara matematis

persamaan tabungan dapat dijabarkan sebagai berikut:

Jika tabungan swasta adalah S = (Y-T) – C dan

Tabungan pemerintah adalah (T-G), maka

Tabungan nasional = S + (T-G)

= (Y-T) – C +(T-G)

= Y – C - G ………………………….….……..(1.2)

dimana S adalah tabungan swasta

Y adalah pendapatan aggregat

T adalah pendapatan pajak netto

C adalah konsumsi

G adalah pengeluaran pemerintah

Jika T-G bernilai positif, maka pemerintah akan mengalami

budget surplus, dan sektor ini akan ditambahkan pada sektor swasta

untuk menambah sumber pembiayaan investasi. Namun jika T-G

bernilai negatif berarti pemerintah mengalami budget deficit, dan

pemerintah harus meminjam dana dari pihak lain.

• Tujuan Menabung adalah :

1. Penyisihan sebagian hasil pendapatan nasabah untuk

dikumpulkan sebagai cadangan hari depan

2. Sebagai alat untuk melakukan transaksi bisnis atau usaha

individu / kelompok.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tabungan

Menurut ekonom klasik, seperti Adam Smith, tabungan

merupakan fungsi dari tingkat bunga. Tingkat bunga merupakan

pembayaran dari tidak dilakukannya konsumsi, imbalan dari

kesediaan untuk menunggu dan tidak dilakukannya konsumsi dan

pembayaran atas penggunaan dana. Oleh karena itu, jika tingkat

bunga naik, jumlah tabungan juga akan meningkat. Tingkat bunga

ditentukan dari titik keseimbangan antara tabungan dan

investasi.

Alfred Marshall dari kaum neoklasik mengemukakan bahwa

terdapat faktor ekonomi dan non ekonomi yang mempengaruhi

tabungan. Diantara faktor-faktor ekonomi tersebut, dia

menekankan pada tingkat bunga, walaupun mungkin ada keadaan

dimana tetap ada tabungan walaupun tungkat bunga negatif.

Menurut teori ‘Ricardian Equivalence’, peningkatan pada

defisit anggaran pemerintah akan menstimulasi tabungan swasta

karena mereka berekspektasi akan terjadi peningkatan pada

kewajiban pajak mereka di masa yang akan dating. Sebagai

hasilnya, mereka akan mengurangi tingkat konsumsinya dan

meningkatkan tabungan. Tetapi teori ‘Ricardian Equivalence’

tidak dapat digunakan di negara berkembang (Hadjimicheal et al

1995), karena diperlukan adanya eksistensi pasar modal yang

efisien, yang jarang ditemui pada karakteristik negara-negara

berkembang.

Selain tingkat bunga, pendapatan juga dikatakan sebagai

salah satu faktor yang mempengaruhi tabungan nasional.

Pendapat tersebut dikemukakan oleh J.M. Keynes dalam

teorinya mengenai kecenderungan untuk mengkonsumsi (propensity to

consume) yang secara eksplisit menghubungkan antara tabungan

dan pendapatan. Keynes menyatakan suatu fungsi konsumsi modern

yang didasari oleh perilaku psikologis modern, yaitu apabila

terjadi peningkatan pada pendapatan riil, peningkatan tersebut

tidak digunakan seluruhnya untuk meningkatlkan konsumsi,

tetapi dari sisa pendapatan tersebut juga digunakan untuk

menabung, hal ini dapat dijelaskan dalam persamaan berikut :

S ≡ Y – C ………………………………………………..……….……..(1.3)

C = Ĉ + cY ; Ĉ > 0 ;0 < c <1 span="">

Dimana : S = saving

Y = income

Ĉ = intercept; tingkat konsumsi ketika pendapatan nol

c = marginal propensity to consume

Jika kedua persamaan (1.3) dan (1.4) atau disebut juga

budget constraint tersebut digabungkan, maka akan menjelaskan

fungsi persamaan tabungan. Fungsi persamaan tabungan sendiri

menjelaskan hubungan tingkat tabungan dan tingkat pendapatan.

Dengan mensubstitusi persamaan konsumsi (1.3) dengan persamaan

budget constraint (1.4), maka kita akan mendapatkan fungsi

persamaan tabungan :

S ≡ Y – C = Y - Ĉ – cY = - Ĉ + (1-c)Y ………………..……….(1.5)

Dari persamaan (1.5) kita dapat melihat bahwa tabungan

memiliki hubungan positif dengan pendapatan karena marginal

propensity to save, s =1 – c, adalah positif. Dengan kata lain,

tabungan meningkat ketika pendapatan meningkat.

The life-cycle permanent income theory of consumption and saving

(Modigliani,1986) menjelaskan tentang pilihan bagaimana

memelihara standar hidup yang stabil dalam menghadapi

perubahan pendapatan dalam waktu hidup seseorang. Jadi, teori

ini menjelaskan hubungan antara pendapatan sepanjang waktu,

konsumsi, dan tabungan. The life cycle hypothesis melibatkan individu,

untuk merencanakan perilaku konsumsi dan perilaku tabungannya

dalam jangka panjang dengan tujuan mengalokasikan konsumsinya

dengan cara terbaik untuk seluruh masa hidupnya.

Gambar 1.1 Lifetime Income, Consumption, Saving, and Wealth in the Life-

Cycle Model

Keterangan : WR = wealth

YL = annual labor income

C = consumption

WL = working life

NL = number of years of life

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa konsumsi konstan

sepanjang waktu. Selama masa kerja (WL tahun), individu

menabung dan mengumpulkan aset. Pada akhir masa kerjanya,

individu mulai menarik kembali aset-aset tersebut, tidak

menabung (dissaving / negative saving) pada masa sisa hidupnya (NL –

WL) sehingga aset tersebut akan bernilai nol pada akhir

hidupnya.

Teori Moneter KeynesKeynes dalam bukunya yang berjudul “The General Theory of Employment, Interest and Money”, 1936 melakukan kritik terhadap teori Klasik. Menurut keynes, mekanisme pasar tidak secara otomatis menciptakan Full Employment dalam perekonomian. Oleh karena itu membutuhkan camput tangan pemerintah (investasi yang besar) sebagaimana disampaikan dalam kumpulan kuliahnya di Oxford University yang diterbikan ahun 1926 dengan judul ”The End of Laissez Faire”, dalam bukunya dinyatakan ;“I believe that some coordinate act of intelligent judgement is required as to the scale on which it is desirable that the community as a whole should save, to scale on which these savings should go abroad in the form of foreign investments, and whether the present organization ot the investment market distributes savings alongthe most nationally productive channels. I do not think that these matter should be left entirely to the chances of private judgement and privat profits, as they are at present”A Tract on Monetary Reform merupakan buku Keynes yang menegaskan pentingnya kebijakan stabilitas harga. Instabilitas harga memiliki dampak yang berbeda terhadap tiga golongan masyarakat.

1. Investor, dirugikan pada sat terjadi inflasi (kenaikan harga)2. Pengusaha, dirugikan saat terjadi deflasi3. Penerima Upah, dirugikan saat terjadi deflasiOleh karena itu diperlukan kebijaksanaan tentang Stabilitas Harga oleh pemrintah, karena stabilisasi tidak dapat dilakukandalam sistim moneter saat itu (standar emas).Keseimbangan Pendapatan NasionalKeynes membantah Klasik dimana S = I dalam keadan full employment. Menurut Keynes, dalam kenyataan S ≠ I, dan keseimbangan pendapatan dpat tercapai sebelum full employment.Contoh Kasus : Output Perusahaan (FE) Rp. 1.000,- juta (Y) dengan kasus sebagai berikut ;

1. Perusahaan

Menjual 800

Persediaan200

Keinginan perusahaan tepat sama dengan keinginan Rumah Tangga2.

Konsumen / RT

Membeli 800

Tabungan 200

3. Konsumen / RT

Membeli 700

Tabungan 300

Keinginan tidak sama, bagaimana ?

Terhadap kasus no 3 di atas Klasik dan Keynes memiliki pendapat dan penyelesaian yang berbeda ;KLASIK KEYNESKeinginan menabung > investasi ð Output tdk terjual ð harga turun sampaiterjual habis ð Upah turun karena produksi berkurang dan buruh tidak beredia menganggur ð Bunga turun karena S > I ð Tabungan turun & konsumsi naik ð S = I dalam keadaan FE

Keinginan menabung > investasi ð Perusahaan mengurangi produksi ð Outputakan turun selama S>I, dan berhenti saat S=I ð Terciptakeseimbangan baru dimana Yeqbaru < Yeq lama

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 Pengertian Investasi

                Menurut Sunariyah (2003:4): “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki danbiasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.”  Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modalbarang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari

PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.

 

2.2 Jenis – Jenis Investasi

Menurut Senduk (2004:24) bahwa produk-produk investasi yang tersedia di pasaran antara lain:

1. Tabungan

Tabungan disini dalam artian menyimpan uang di Bank. Bank akanmenyimpan uang kita dalam periode tertentu sesuai keinginan kita. Kita bebas mengambilnya kapan saja baik itu secara langsung di teller atau melalui transaksi elektronis. Nilai dalam tabungan kita bisa cepat habis karena sering diambil untuk keperluan Tabungan merupakan investasi paling mudah, paling tidak beresiko, namun memiliki keuntungan yang sangat sedikit. Ada resiko, ada profit. Jika resiko kecil, profit juga kecil. Mungkin malah berkurang karena kita mendapatkan segudang fasilitas dari Bank yang memudahkan kita dalam mengatur uang sendiri. Biasanya bunga bank itu sekitar 1% setahun (CMIIW)

2. Deposito

Deposito adalah menyimpan uang di Bank dalam periode tertentu.Uang yang sudah disimpan dalam bentuk deposito hanya bisa diambil jika sudah jatuh tempo. Jika belum jatuh tempo diambil, maka akan ada penalti atas kesepakatan yang sudah

dilakukan.  Investasi jenis ini juga memiliki profit rendah karena resikonya kecil. Kita tidak perlu action apapun kecualisetor uang diawal saja. Investasi ini memiliki profit lebih besar daripada tabungan karena kita diikat oleh periode tertentu. Bunga deposito saat ini sekitar 5% per tahun. Investasi jenis ini biasanya membutuhkan uang yang tidak besar. Biasanya ada range untuk deposito sekian juta nanti masuk kategori mana.

3. Reksadana

Reksadana adalah tempat menghimpun dana secara kolektif. Dana yang terkumpul akan dikelola oleh Manajer Investasi yang akan diinvestasikan pada jenis investasi lainnya. Bila mendapat keuntungan atau kerugian akan dibagi secara rata untuk para investor. Ini dapat menjadi pilihan bagi Anda yang baru memulai untuk berinvestasi. Jenis risikonya berbeda, tergantung jenis risiko yang dipilih. Jenisnya adalah reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran.

Reksadana ini bisa dikatakan jembatan atau latihan untuk melakukan investasi yang riil karena kita bisa melihat apa saja investasi yang baik. Si manager investasi pasti mengumumkan mereka investasi apa aja, dimana saja, dan berapa profitnya. Dari situ nanti kita bisa terbuka pemikirannya untuk melakukan investasi sendiri. Tentu dengan perhitungan yang matang. Namun kerugian dari reksadana sendiri adalah kitabisa saja kurang puas dengan pencapaian yang didapat oleh manager investasi. Keuntungan tergantung dari hasil investasinya dan tentu saja ada biaya yang harus diberikan untuk pengelolanya.

4. Obligasi

Obligasi adalah surat hutang, merupakan bukti bahwa kita memberikan hutang kepada perusahaan tertentu atau pemerintah. Pihak yang berhutang akan memberi bunga untuk jangka waktu tertentu. Jangka waktu pengembalian hutang lebih dari satu tahun. Obligasi yang paling aman adalah obligasi atau surat utang dari negara.

Obligasi memiliki keuntungan yang lebih besar secara profit. Biasanya lebih besar daripada deposito. Namun jangka waktu pelunasan obligasi lebih dari 1 tahun. Hal ini akan membuat kita kurang liquid. Jika ingin mendapatkan uang kita harus menunggu tanggal jatuh tempo. Selain itu, jika perusahaannya bangkrut, uang kita pastinya tidak akan kembali. Inilah resikoinvestasi. Semakin besar investasi, semakin besar profitnya. Saat ini, bunga obligasi rata2 6-9%.

5. Saham

Saham merupakan tawaran perusahaan kepada kita untuk menginvestasikan uang kita kepada mereka. Dengan itu, kita bisa memiliki bagian dari perusahaan tersebut sesuai dengan porsinya. Uang yang diberikan akan digunaakan sebagai modal perusahaan tersebut mengembangkan usahanya. Orang yang membelisaham tersebut akan mendapatkan profit yang disebut deviden. Saham ini bersifat fluktuatif tergantung pasar saham. Biasanyakalau perusahaannya sehat dan memiliki pergerakan positif, maka nilai saham akan naik, begitu juga sebaliknya. Jika kita optimis nilai saham dari perusahaan tertentu itu baik maka segeralah membeli sahamnya. Jual beli saham dilakukan di perusahaan sekuritas.Profitnya tidak bisa ditentukan karena tergantung dari performa perusahaan tersebut. Bisa untuk berlipat-lipat, bisa juga rugi babak belur. Ingat, semakin tinggi resiko, semakin besar profit.

6. Emas

Saat ini, emas mulai populer dalam melakukan investasi kecil maupun besar. Kenapa emas populer? Karena nilai emas selalu naik setiap tahunnya. Kebutuhan orang akan emas semakin besar dan tidak diimbangi dengan produksi yang meningkat. Selain ituemas sangatlah liquid, artinya bisa diuangkan kapan saja, tinggal ke toko emas atau di gadai. Harga emas saat ini berkisar di antar 422.000 per gram. Emas ini bervariasi, ada emas berbentuk batangan, coin, atau perhiasan. Biasanya emas batangan dan coin adalah emas murni yaitu emas dengan kadar 24karat, dengan kemurnian 99.999%. Jika emas perhiasan tergantung campuran dan modelnya. Biasanya lebih murah daripada emas murni dengan berat yang sama.

Berat emas bervariasi mulai dari 1 gr, 5gr, 10 gr, dsb. Ada juga  yang 1kg. Karena harga emas semakin lama semakin naik, maka segeralah beli emas saat ini juga. Jika ingin berinvestasi yang mudah dan mudah dicairkan. Resiko dari investasi emas ini adalah resiko dicuri orang. Emas merupakan benda berujud dan tidak ada tanda bukti kepemilikan (hanya sertifikat emas saja). Jadi jika dicuri orang, maka orang tersebut dengan mudah menjualnya ditoko emas. Jika ingin mengunci resiko (tidak ingin beresiko dicuri orang) maka simpanlah ditempat aman atau disimpan di bank (gadai). Tentu saja ada biaya yang harus dikeluarkan.  Kenaikan emas tiap tahun berkisar 30%

7. Properti

Properti disini bisa dikatakan tanah, rumah, ruko, dsb. Setiaplahan yang menjadi hak milik kita adalah properti entah lahan itu sudah didirikan suatu bangun atau belum. Sifat properti juga mirip emas yaitu semakin lama semakin naik harganya. Namun perbedaannya adalah properti tidak se-liquid emas. Properti tidak bisa cepat dijual dengan harga sesuai keinginan. Bila akan membeli rumah di perumahan yang belum atau masih dibangun, pastikan pengembang dapat dipercaya dan adanya perjanjian yang jelas, karena ada beberapa kasus, setelah kita membayar, pembangunan rumah tidak dilanjutkan yang mengakibatkan kerugian. Kesulitan investasi di bidang properti adalah biaya yang dikeluar sangat besar.

 

2.3  Pengaruh Investasi Dalam Prekonomian Indonesia

          Pemerintah menargetkan 10,7 juta lapangan kerja baru, serta menurunkan tingkat kemiskinan menjadi sekitar 8-10% pada akhir tahun 2014. target itu bisa tercapai asalkan setiap tahunnya perekonomian meningkat 30% lebih tinggi dari pada tahun sebelumnya. Untuk mendorongnya, pemerintah harus fokus pada tiga hal, yaitu ekspor, investasi pemerintah dan publik, serta konsumsi. Di samping itu, investasi yang dikembangkan pun harus lebih memihak pada penciptaan lapangan kerja.Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 sebesar 6,3-6,4% pemerintah menargetkan pertumbuhan laju investasi

sebesar 10% pada tahun 2011. Angka ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan perkiraan realisasinya pada tahun 2010 yang sebesar 8%. Membaiknya likuiditas keuangan global akan semakin mendorong masuknya aliran modal dari luar negeri sehingga menggerakkan kinerja investasi domestik dan daya saing perekonomian nasional. Kebutuhan investasi nominal tahun2011 diperkirakan mencapai Rp2.243,8 triliun. Kebutuhan investasi tersebut akan bersumber dari PMA dan PMDN sebesar 26,8%, kredit perbankan 17,4%, pasar modal 16,7%, belanja modal pemerintah 12,4%, dan sumber-sumber investasi lainnya.

          Melihat kondisi Indonesia setidaknya ada lima alasanmendasar mengapa Indonesia membutuhkan investasi asing saat ini:

a. Penyediaan lapangan kerja

b.Mengembangkan industri subsitusi impor untuk menghemat devisa Kehadiran penanaman modal asing dapat dipergunakan untuk membantu mengembangkan industri subsitusi impor dalam rangka menghemat devisa.

c. Mendorong berkembangnya industri barang-barang ekspor non-migas untuk mendapatkan devisa.

d. Pembangunan daerah-daerah tertinggal. Investasi asing diharapkan sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam pembangunan yang dapat digunakan untuk membangunInfrastruktur seperti pelabuhan, listrik, air bersih, jalan, rel kereta api,

       dan lain-lain.

e. Alih teknologi. Salah satu tujuan mengundang modal asing adalah untuk    mewujudkan alih teknologi.

          Ada beberapa anggapan mengenai manfaat investasi asing terhadap pertumbuhan ekonomi nasional yaitu sebagai berikut:

1.      investasi asing akan menciptakan perusahaan-perusahaanbaru, memperluas  pasar atau merangsang penelitian dan pengembangan teknologi lokal yang baru.

2.      investasi asing akan meningkatkan daya saing industri ekspor, dan merangsang ekonomi lokal melalui pasar kedua (sektor keuangan) dan ketiga (sektor jasa/pelayanan).

3.      investasi asing akan meningkatkan pajak pendapatan danmenambah pendapatan lokal/nasional, serta memperkuat nilai mata uang lokal untuk pembiayaan impor.

4.      pembayaran utang adalah esensial untuk melindungi keberadaan barang-barang finansial di pasar internasional dan mengelola integritas sistem keuangan. Kedua hal ini, sangat krusial uuntuk kelangsungan pembangunan.

5.      sebagian besar negara-negara Dunia Ketia tergantung pada investasi asing untuk menyediakan kebutuhan modal  bagi pembangunan karena sumberdaya-sumberdaya lokal tidak tersedia atau tidak mencukupi.

6.      para penganjur investasi asing berargumen bahwa sekaliinvestasi asing masuk, maka hal itu akan menjadi batu alas bagi masuknya investasi lebih banyak lagi, yang selanjutnya menjadi tiang yang kokoh bagi pembangunan ekonomi keseluruhan.

2.4  Investasi di Indonesia

           Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi.Dengan posisi tersebut, investasi pada hakekatnya juga merupakan langkah awal kegiatan pembangunan ekonomi. Dinamika penanaman modal mempengaruhi tinggi rendahnya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, dalam upaya menumbuhkan perekonomian, setiap negara senantiasa berusaha menciptakan iklim yang dapat menggairahkan investasi.Sebagai penyangga pertumbuhan ekonomi, perkembangan investasi di Indonesia menunjukkan keadaan yang menggembirakan. Pada tahun 2007, total investasi di Indonesia mencapai Rp 983,9 trilyun (atas dasar harga berlaku). Angka ini hampir tujuh belas kali lipat dibandingkan investasi pada tahun 1990 yang sebesar Rp 58,9 trilyun.Investasi tersebut dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat/swasta. Meskipun demikian, peranan investasi pemerintah relatif kecil. Dari total investasi pada tahun 2007, hanya 12,75 persen (Rp 125,4 trilyun) yang merupakan investasi pemerintah, sedangkan sebagian besar lainnya (87,25

persen atau Rp 858,5 trilyun) merupakan investasi masyarakat. Selain itu, jika dilihat selama periode 1990 – 2007, perkembangan investasi pemerintah juga relatif lebih lambat dibandingkan investasi masyarakat. Total investasi masyarakat pada tahun 2007 hampir dua puluh dua kali lipat dibandingkan investasi masyarakat pada tahun 1990, sedangkan investasi pemerintah tahun 2007 hanya sekitar enam kali lipat dibandingkan keadaan tahun 1990.Gambaran terperinci mengenai perkembangan investasi di Indonesia selama periode 1990 – 2007, baik yang dilakukan olehpemerintah maupun masyarakat diberikan pada tabel berikut:Tabel : Perkembangan Investasi di Indonesia Selama Periode 1990 – 2007

 

Keterangan: Volatilitas merupakan standar deviasi dari pertumbuhan. KV Volatilitas=koefisien variasi volatilitas yangdihitung dari volatilitas dibagi rata-rata pertumbuhan (nilai absolut).Sumber: Dirangkum dan diolah dari Buku Repelita VI, Rencana Kerja Pemerintah (RKP) berbagai tahun, Laporan Perekonomian Indonesia (Bank Indonesia) berbagai tahun

          Tabel diatas juga menunjukkan bahwa perkembangan investasi baik investasi pemerintah maupun masyarakat relatif berlanjut, meskipun pada tahun 1997, Indonesia sebagaimana negara-negara Asia lainnya mengalami krisis ekonomi yang cukupparah. Hal ini terlihat dari rata-rata investasi yang tetap lebih tinggi pada periode setelah krisis (1998 – 2007) dibandingkan periode sebelum krisis (1990 – 1997).Namun demikian, jika dilihat lebih jauh, rata-rata investasi yang lebih tinggi ini ternyata juga diikuti oleh koefisien variasi volatilitas (volatilitas yang sudah disesuaikan terhadap nilai rata-rata pertumbuhan) yang lebih tinggi. Ini menunjukkan bahwa perkembangan investasi di Indonesia pada periode setelah krisis lebih berfluktuasi dibandingkan periodesebelum krisis. Fakta lebih tingginya fluktuasi investasi ini terutama terlihat pada investasi masyarakat. Investasi pemerintah memang menunjukkan kondisi penurunan volatilitas pada periode setelah krisis. Namun, karena proporsi investasi pemerintah terhadap investasi total relatif kecil, kondisi inihampir tidak mempengaruh volatilitas investasi secara

keseluruhan.Selanjutnya, jika dibandingkan investasi terhadap PDB Indonesia, dapat dikemukakan bahwa selama periode 1990-2007, rata-rata persentase investasi terhadap PDB adalah 25,7 persen, dengan persentase investasi pemerintah terhadap PDB sebesar 5,6 persen dan investasi masyarakat terhadap PDB sebesar 20,1 persen. Membandingkan kondisi sebelum dan sesudahkrisis menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan rata-rata persentase investasi terhadap PDB baik pada investasi pemerintah maupun masyarakat. Secara total, persentase investasi terhadap PDB menurun dari 29,6 persen pada periode sebelum krisis menjadi 22,6 persen pada periode setelah krisis. Investasi pemerintah turun dari 7,9 persen menjadi 3,8persen, sedangkan investasi masyarakat turun dari 21,8 persen menjadi 18,8 persen.Selain penurunan persentase investasi terhadap PDB, fluktuasi setelah krisis juga menunjukkan peningkatan, yang terlihat dari peningkatan nilai koefisien variasi volatilitas. Bahkan dalam kasus investasi pemerintah, meskipun secara nilai menunjukkan penurunan volatilitas, tetapi sebagai persentase dari PDB, terjadi peningkatan dalam nilai volatilitasnya.Gambaran secara rinci mengenai perkembangan investasi sebagai persentase dari PDB di Indonesia selama periode 1990 – 2007 diberikan pada gambar berikut:Gambar: Perkembangan Investasi di Indonesia selama Periode 1990 – 2007 (dalam persen terhadap PDB)

 

2.5 ketentuan hukum Investasi di Indonesia

 

                Pengaturan tentang kegiatan penanaman modal diIndonesia diatur dalamUU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Pasal 3 ayat (1)huruf a, disebutkan bahwa kegiatan penanaman modal diselenggarakanberdasarkan asas kepastian hukum. Sementara itu yang dimaksud dengan“asas kepastian hukum” adalah asas dalam negara hukum yang meletakkanhukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar dalamsetiap kebijakan dan tindakan dalam bidang penanaman modal.2 Dalamkonteks ini yang dimaksud dengan kepastian hukum adalah adanyakonsistensi peraturan dan

penegakan hukum di Indonesia. Konsistensi peraturan ditunjukkan dengan adanya peraturan yang tidak salingbertentangan antara satu peraturan dengan peraturan yanglain, dan dapatdijadikan pedoman untuk suatu jangka waktu yangcukup, sehingga tidak terkesan setiap pergantian pejabat selalu diikuti pergantian peraturan yangbisa saling bertentangan.

1. Penjelasan Pasal 12 ayat (1) menyebutkan, bahwa bidang usaha atau jenis usaha

yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan ditetapkan melalui Peraturan

Presiden disusun dalam suatu daftar yang berdasarkan standar klasifikasi tentang bidang usaha atau jenis usaha yang berlakudi Indonesia, yaitu Klasifikasi Baku Lapangan

Usaha Indonesia (KBLI)

.

1. Pasal 12 ayat (2) menetapkan, bahwa bidang usaha yang tertutup bagi penanam

modal asing adalah:

a. produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan

b. bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang-undang.

Dalam penjelasannya yang dimaksud dengan “alat peledak” adalahalat yang

digunakan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan.

 

1. Ayat (3) pasal ini menyatakan, bahwa Pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden

menetapkan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, baik asing maupun

dalam negeri, dengan berdasarkan kriteria kesehatan, moral, kebudayaan, lingkungan

hidup, pertahanan dan keamanan nasional, serta kepentingan nasional lainnya.

 

1. Selanjutnya ayat (4) menjelaskan Kriteria dan persyaratanbidang usaha yang tertutup

dan yang terbuka dengan persyaratan serta daftar bidang usaha yang tertutup dan yang

terbuka dengan persyaratan masing-masing akan diatur dengan Peraturan Presiden.

 

1. Pasal 12 ayat (5) menyatakan Pemerintah menetapkan bidangusaha yang terbuka

dengan persyaratan berdasarkan kriteria kepentingan nasional, yaitu perlindungan

sumber daya alam, perlindungan, pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi, pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas teknologi,

partisipasi modal dalam negeri, serta kerja sama dengan badan usaha yang ditunjuk

Pemerintah.Sebagai pelaksanaan ketentuan-ketentuan tersebut diatas Pemerintah telahmengeluarkan, Peraturan Presiden. Pertama, Peraturan Presiden No. 76 Tahun 2007tentang Kriteria dan Persyaratan Penyusunan Bidang Usaha Yang Tertutup dan BidangUsaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal. Kedua,Peraturan Presiden No. 77 Tahun 2007 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutupdan Bidang Usaha YangTerbuka dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal jo.Peraturan Presiden No. 111 Tahun 2007 tentang Perubahan

Atas Peraturan Presiden No.77 Tahun 2007 Tentang Daftar BidangUsaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yangerbuka dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal

 

 

Pasal 13 ayat (1) menyatakan Pemerintah wajib menetapkan bidang usaha yang

dicadangkan untuk usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi serta bidang usaha yang

terbuka untuk usaha besar dengan syarat harus bekerja sama dengan usaha mikro, kecil,

menengah, dan koperasi

 

Pasal 14 menyebutkan setiap penanam modal berhak mendapat:

a. kepastian hak, hukum, dan perlindungan;

b. informasi yang terbuka mengenai bidang usaha yang dijalankannya;

c. hak pelayanan; dan

d. berbagai bentuk fasilitas kemudahan sesuai dengan ketentuanperaturan perundangundangan

Pasal 15 menetapkan setiap penanam modal berkewajiban:

a. menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik;

b. melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan;

c. membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya kepada

Badan Koordinasi Penanaman Modal;

d. menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman

modal; dan

e. mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 16 undang-undang ini mengatur tentang tanggung jawab penanam modal,

dimana setiap penanam modal bertanggung jawab :

a. menjamin tersedianya modal yang berasal dari sumber yang tidak bertentangan

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. menanggung dan menyelesaikan segala kewajiban dan kerugian jika penanam modal

menghentikan atau meninggalkan atau menelantarkan kegiatan usahanya secara

sepihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. menciptakan iklim usaha persaingan yang sehat, mencegah praktik monopoli, dan hal

lain yang merugikan negara;

d. menjaga kelestarian lingkungan hidup;

e. menciptakan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kesejahteraan pekerja; dan

f. mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan.

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1Kesimpulan          Pertumbuhan ekonomi pada zaman sekarang ini berdampak pada kehidupan penduduk suatu negara. Semuanya ini berpengaruh pada kesejahteran rakyat banyak. Penguatan peran dan kelembagaan pemerintah sangat penting untuk mendukung keberhasilan kebijakan investasi. Daya tarik investasi bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain meningkatkan pelayanan perijinan, meningkatkan kepastian hukum,meningkatkandiversifikasi pasar dan mendorong komoditi lokal yang bernilaitambah tinggi. Investasi didorong dengan meningkatkan akses UKM pada sumberdaya produktivitas. Tanpa lembaga dan kapasitasyang siap maka kebijakan tidak bisa terealisasi secara maksimal. Tujuan dan prospek yang ingin dicapai sulit untuk dicapai dan kemungkinannya malah akan hilang. Pemerintah perlumenata kembali fungsi organisasi dan manajemen yang ada saat ini.

          perkembangan investasi di Indonesia menunjukkan keadaan yang menggembirakan. Pada tahun 2007, total investasi di Indonesia mencapai Rp 983,9 trilyun (atas dasar harga berlaku). Angka ini hampir tujuh belas kali lipat dibandingkaninvestasi pada tahun 1990 yang sebesar Rp 58,9 trilyun.Investasi tersebut dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat/swasta. Meskipun demikian, peranan investasipemerintah relatif kecil. Dari total investasi pada tahun 2007, hanya 12,75 persen (Rp 125,4 trilyun) yang merupakan investasi pemerintah, sedangkan sebagian besar lainnya (87,25 persen atau Rp 858,5 trilyun) merupakan investasi masyarakat.

          Pengaturan tentang kegiatan penanaman modal di Indonesia diatur dalamUU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Dalam Pasal 3 ayat (1)huruf a, disebutkan bahwa kegiatan penanaman modal diselenggarakanberdasarkan asas kepastian hukum. Sementara itu yang dimaksud dengan“asas kepastian hukum” adalah asas dalam negara hukum yang meletakkanhukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar dalamsetiap kebijakan dan tindakan dalam bidang penanaman modal

 

 

 

3.2Saran

1.      Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial, politik, dan  ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi. Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor pertumbuhan ekonomi.

 

2.      Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang dilakukan terutama oleh sektor swasta yang dapat menaikkan produktivitas perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program pelayanan kesehatan dasr masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program latihan dan keterampilan, dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat.

 

 

3.      Rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sekor swasta)merupakan pusat atau faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan dan karena adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara maju oleh kelompok kaya yang sesungguhnya bisa menabung